LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS SEMESTER

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
SEMESTER GANJIL
2014/2015
BAB I
PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS
1.1 Pendahuluan
1.1.1 Tinjauan Umum
Praktikan sangat membantu dalam mendapatkan gambaran yang nyata tentang
alat/mesin yang telah dipelajari di bangku kuliah. Dengan demikian dalam praktikum
turbin air, mahasiswa (praktikan) selain dapat melihat proses kerja yang sesungguhnya,
mereka juga akan mendapatkan ingatan yang tidak mudah hilang tentang turbin air.
Khususnya tipe francis dimana cara kerjanya merupakan salah satu hal yang harus
dikuasai. Untuk itu dalam praktikum ini, praktikan diharapkan aktif dan menguasai
terlebih dahulu dasar-dasar praktikum yang akan dilakukan. Peran praktikan juga
sangat penting dalam hal ide atau saran baik berbentuk lisan maupun tulisan jika
menemukan adanya keganjilan atau ketidaksempurnaan demi kemajuan bersama.
1.1.2 Tinjauan Percobaan
1. Memperoleh grafik yang menunjukkan hubungan antara daya yang dapat
dibangkitkan turbin terhadap kecepatan putar turbin pada head konstan.
2. Memperoleh grafik yang menunjukkan hubungan antar efisiensi terhadap kecepatan
putar turbin pada head konstan.
3. Mengetahui grafik hubungan efisiensi terhadap kecepatan putaran turbin pada
variasi guide vane berbeda.
4. Mampu melakukan analisa hasil pengujian.
1.2 Tinjauan Pustaka
1.2.1Dasar Teori Turbin Air
1.2.1.1 Pengertian Turbin Air
Turbin air adalah suatu mesin konversi energi yang berfungsi mengkonversikan
atau mengubah bentuk energi potensial (head) yang dimiliki air ke bentuk energi
mekanik pada poros turbin. Energi potensial yang tersimpan pada fluida yang diam
pada ketinggian tertentu dapat menjadi energi kinetik pada waktu air masuk ke guide
vane, sebagian dari energi jatuh atau tinggi jatuh (head) yang telah bekerja di dalam
guide vane (GV) diubah menjadi kecepatan arus masuk (energi kinetik). Energi yang
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
SEMESTER GANJIL
2014/2015
berbentuk tersebut nantinya digunakan untuk memutar turbin dari turbin memutar poros
yang dihubungkan ke generator.
Gambar 1.1Instalasi turbin air
Sumber: Dietzel (1996:17)
1.2.1.2 Klasifikasi Turbin Air dan Aplikasi Kerjanya
1. Turbin impuls
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah energi potensial
air (yang terdiri dari energi potensial, energi tekanan dan energi kecepatan) yang
tersedia menjadi energi mekanik yang memutar turbin. Energi potensial air diubah
menjadi energi kinetik pada nozle. Air keluar nozzle yang mempunyai kecepatan
tinggi membentur sudu turbin.dan tekanannya pun tidak berubah saat melalui runner
dan keluar dari runner (konstan). Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran
berubah sehingga terjadi perubahan momentum (impulse). akibatnya roda turbin
akan berputar
Macam–macam turbin impuls :
a. Turbin Pelton
Turbin ini memiliki 2 bagian utama yaitu runner dan nozzle. Runner
terdiri dari poros 1 tangki, piringan dan beberapa mangkuk turbin pelton terutama
digunakan untuk memanfaatkan potensi hidro tinggi (>70 m ) dengan aliran kecil.
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
SEMESTER GANJIL
2014/2015
Gambar 1.2Turbin pelton
Sumber: dixson S.L(2010:310)
b. Turbin Michael Banki
Turbin jenis ini sering disebut dengan turbin arus lintang (cross flow),
karena fluida yaitu air menggerakkan sudu runner melewati pengarah sehingga
seolah-olah terdapat fluida yang datang dari aliran yang berbeda.
Turbin Michell-Banki terdiri dari runner, dan nozzle. Prinsip kerjanya
yaitu air yang keluar dari nozzle ditumbukkan ke runner sehingga terjadi
perubahan energi dari energi kinetik air menjadi energi mekanik pada poros
runner. Turbin ini banyak digunakan pada head rendah hingga menengah untuk
kapasitas hingga 5 m3/s. Keunggulan konstruksinya sederhana, putaran operasi
cukup tinggi dan efisiensinya stabil pada perubahan beban hingga 40% dari beban
maksimum.
Gambar 1.4 Turbin Michael Banki
Sumber: Anonymous 1 (2011)
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
2014/2015
c. Turbin air / Kincir air
Pada kincir air, air ditumbuhkan ke mangkuk-mangkuk yang dipasang pada
piringan motor (roda berputar) sehingga terjadi perubahan energi kinetik menjadi
energi mekanik. Kincir air bekerja pada putaran rendah sehingga memerlukan
pemercepat putaran dengan perbandingan putaran yang tinggi untuk mencapai
putaran generator. Kincir air memiliki ciri konstruksi sederhana dan diameter besar.
Pada penggunaannya kincir air banyak digunakan untuk head dan kapasitas kecil,
karena diameter besar bekerja pada putaran rendah. Pemanfaatan energi air dalam
skala kecil dapat berupa penerapan kincir air dan turbin. Dikenal ada tiga jenis
kincir air berdasarkan sistem aliran airnya, yaitu : overshot, breast-shot, dan undershot.
Pada kincir overshot, air melalui atas kincir dan kincir berada di bawah aliran
air. Air memutar kincir dan air jatuh ke permukaan lebih rendah. Kincir bergerak
searah jarum jam. Pada kincir breast-shot, kincir diletakkan sejajar dengan aliran air
sehingga air mengalir melalui tengah-tengah kincir. Air memutar kincir berlawanan
dengan arah jarum jam. Pada kincir under-shot, posisi kincir air diletakkan agak ke
atas dan sedikit menyentuh air. Aliran air yang menyentuh kincir menggerakkan
kincir sehingga berlawanan arah dengan jarum jam
(a)
(b)
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
SEMESTER GANJIL
2014/2015
(c)
Gambar 1.5 (a) Kincir air overshot, (b) kincir air under-shot,
(c) kincir air breast-shot
Sumber: Anonymous 2 (2011)
2. Turbin Reaksi
Turbin dimana proses ekspansi fluida kerjanya terjadi pada sudu tetap dan
sudu geraknya.
Gambar 1.6 Turbin reaksi
Sumber:Anonymous 3 (2014)
Macam–macam turbin reaksi:
a. Turbin Francis
Turbin francis yaitu turbin yang dikelilingi dengan sudu pengarah dan
semuanya terbenam ke dalam air. Turbin francis digunakan untuk pemanfaatan
potensi menengah (dari beberapa puluh meter sampai 100 m). Turbin francis
sudah bias dibuat dengan kecepatan putar yang tinggi.
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
5
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
SEMESTER GANJIL
2014/2015
Gambar 1.7 Turbin francis
Sumber: Anonymous 4 (2014)
b. Turbin Kaplan
Turbin baling–baling dikembangkan sedemikian rupa sehingga suatu
turbin dapat berputar di dalam lahar panas. Selain itu sudu-sudu dapat diatur
sesuai dengan kondisi operasi pada saat itu. Keuntungan memilih turbin koplan
yaitu kecepatan putaran bisa dipilih lebih tinggi, ukurannya lebih kecil karena
roda turbin bisa dihubungkan langsung dengan generator. Harganya murah bila
dipakai pada saat pembangkit yang besar.
Gambar 1.9Turbin kaplan
Sumber: dixson S.L(2010:326)
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
6
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
SEMESTER GANJIL
2014/2015
1.2.2 Turbin Air Francis dan Prinsip Kerjanya
1.2.2.1 Bagian-bagian Turbin Air Francis
Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara
sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar.
Turbin ini mempunyai 3 bagian utama yaitu runner, guide vane (sudu pengarah), dan
rumah turbin (casing).
a. Runner
Merupakan bagian turbin francis yang dapat berputar, terdiri dari poros dan
sudu turbin yang berfungsi mengubah energikinetik menjadi energi mekanik
Gambar 1.11Runner
Sumber:Laboratorium Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB
b. Casing
Merupakan saluran yang menyerupai rumah siput dengan bentuk penampang
melintang lingkaran. Berfungsi menampung fluida yang terletak keluar guide vane
dan memaksimalkan energi tekanan.
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
7
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
SEMESTER GANJIL
2014/2015
Gambar 1.12Casing
Sumber:Laboratorium Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB
c. Guide vane
Berfungsi sebagai pengarah aliran air dari katup pengatur kapasitas dari
casing ke runner dan berfungsi menaikkan kecepatan aliran air sebelum menuju
runner.
Gambar 1.13Guide vane
Sumber:Laboratorium Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB
d. Pipa Inlet
Merupakan bagian yang berfungsi untuk meneruskan air yang akan masuk ke
casing.
Gambar 1.14 Pipa inlet
Sumber:Laboratorium Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
8
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
SEMESTER GANJIL
2014/2015
e. Draft Tube
Merupakan bagian yang berfungsi untuk meneruskan air dari turbin ke saluran
pembuangan dengan menggunakan tinggi jatuh air.
Gambar 1.15Draft Tube
Sumber:Laboratorium Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB
1.2.2.2 Prinsip Kerja Turbin air Francis
Turbin francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih,air masuk ke roda
jalan sebagai energi jatuh (head drop) yang menyimpang energi potensial, kemudian
diubah menjadi energi kinetik dari sudu dalam maka kecepatan air melewati sudu diam
menjadi lebih cepat sehingga bisa memutar sudu gerak. Dari putaran sudu gerak
tersebut nantinya akan berubah energi kinetik tadi menjadi energi mekanik sehingga
menghasilkan daya.
Pada sisi ke luar roda jalan terdapat tekanan yang rendah (kurang dari 1 atm)
dan kecepatan aliran yang tinggi. Sedangkan pada sisi isap kecepatannya akan
berkurang sehingga tekanannya naik, maka air dapat dialirkan ke luar lewat saluran air
bawah. Energi Kinetik adalah energi suatu benda karena bergerak dengan kecepatan V,
contohnya air yang bergerak
1
Ek = 2 ๐‘š๐‘ฃ 2
Energi
Potensial
adalah energi
yang tersimpan pada benda karena
kedudukannya, sebagai contoh, energi potensial air adalah energi yang dimiliki air
karena ketinggiannya dari permukaan
Ep = m.g.h
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
9
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
2014/2015
Energi mekanik adalah energi total yaitu penjumlahan antara energi kinetik
dengan energi potensial
Em = Ek + Ep
1.2.3 Teori dan Persamaan yang Mendukung Percobaan
1.2.3.1 Persamaan Bernoulli
Persamaan Bernoulli bermula dari suatu
persamaan energi fluida
incompreesible dalam aliran steady yang menyatakan bahwa total yang perpartisipasi
adalah tetap sepanjang satuann jarak.
Persamaan Bernoulli bermula dari suatu
persamaan energi fluida
incompreesible dalam aliran steady yang menyatakan bahwa total yang perpartisipasi
adalah tetap sepanjang satuan jarak.
Pada aliran air dalam pipa diambil suatu selisih ketinggian 2 antara tinggi air
atas dan air bawah maka menurur Bernoulli aliran tersebut yaitu :
Energi potensial + Energi kinetik + Energi tekanan yang besarnya konstan
m.g.h + P.V + ½.m.V2 = konstan
Persamaan energi spesifik :
m. g. h1 + P1 . V1 + ½. m. v12 = m. g. h2 + P2 . V2 + ½. m. v22
๐‘š. ๐‘”
m. g. h1 P1 . V1 ½. m. v12
m. g. h2 P2 . V2 ½. m. v22
+
+
=
+
+
๐‘š. ๐‘”
๐‘š. ๐‘”
๐‘š. ๐‘”
๐‘š. ๐‘”
๐‘š. ๐‘”
๐‘š. ๐‘”
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
10
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
h1 +
P1
๏ง
+
SEMESTER GANJIL
2014/2015
v12
P2 v22
= h2 +
+
2๐‘”
๏ง 2๐‘”
(N/m2)
Dimana : P = Tekanan
H = ketinggian
(m)
g = Percepatan gravitasi
(m/s2)
v = Kecepatan Aliran
(m/s)
๏ง=๏ฒ.g
(kg/m2.s2)
Syarat berlakunya hukum Bernoulli :
1. Alirannya Steady
2. Fluida Incompressible
3. Non Viscous
4. Aliran fluida searah dengan kecepatan
Untuk hubungannya dengan turbin semakin tinggi (h) energi potensial yang
dihasilkan semakin besar sehingga akan berpengaruh pada energi kinetik dalam
menubruk sistem. Dengan bertambahnya energi kinetik yang menabrak sudu maka
putaran yang dihasilkan akan semakin besar.
1.2.3.2 Persamaan Kontinuitas
Persamaan ini adalah suatu ungkapan matematik mengenai hal-hal jumlah
netto massa yang mengalir dalam permukaan terbatas sama dengan pertambahan masa
dalam permukaan itu volume fluida masuk dalam sistem adalah sama dengan volume
yang keluar sistem
๏‚ท
๏‚ท
m1 ๏€ฝ m 2
๐œŒ. ๐‘ฃ. ๐ด = ๐ถ
ρ1.v1.A1= ρ2.v2.A2
Keterangan: m = massa jenis (
๐‘˜๐‘”
๐‘ 
)
๐‘š
v = kecepatan ( ๐‘  )
A = Luas penampang (m2)
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
11
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
SEMESTER GANJIL
2014/2015
Gambar 1.22: Persamaan Kontuinitas
Sumber: Anonymous 18, 2013
1.2.3.3 Segitiga Kecepatan
Segitiga kecepatan adalah dasar kinematika dari aliran fluida yang menumbuk
sudu turbin. Dengan pemahaman segitiga kecepatan akan membantu dalam pemahaman
proses konversi energi pada turbin air.
Gambar 1.18 Segitiga kecepatan turbin reaksi
Sumber: Anonymous 1 (2011)
Pada turbin reaksi, guide vane mengarahkan aliran air masuk ke sudu dengan
sudut α2, dengan kecepatan absolut V2. Setelah menjumlahkan vektor dengan kecepatan
tangensial di ujung sudu u2, u2=rω, maka sudut luar sudu harus diatur sebesar β2 untuk
mengakomodasi kecepatan relatif air menyinggung permukaan sudu w2. Profil sudu
tersebut menyebabkan arah dan kecepatan air menyinggung sudu pada sisi outlet
berubah w1, dankarena kecepatan tangensial sudu pada sisi outlet lebih kecil dari sisi
inlet u2> u1 akibat r2> r1. Maka jika dijumlahkan vektor w1 dan u1 maka akan
didapatkan nilai kecepatan absolut air di sisi outlet v1 yang lebih kecil dari sisi inlet.
Artinya sebagian energi kinetik dari air dirubah menjadi energi kinetik sudu saat air
menyinggung permukaan sudu.
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
12
SEMESTER GANJIL
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
1.2.4
2014/2015
Rumus Perhitungan
1. Head Drop Turbin (H)
H ๏€ฝ H 2 ๏€ญ H1 , (m)
Dimana : H1 = Head keluar turbin
H2 = Head masuk turbin
2. Debit yang Melalui Orifice Plate (Q)
Q ๏€ฝ 3.521 ๏„P , (
m3
)
jam
Dimana ๏„P (mmHg)
3. Torsi (T)
T = F.L
Dimana:
F = Gaya pengereman (N)
L = Panjang lengan gaya (m) = 0.248 m
4. Brake Horse Power (BHP)
๐ต๐ป๐‘ƒ =
2๐œ‹. ๐‘›. ๐‘‡
(๐‘Š๐‘Ž๐‘ก๐‘ก)
60
Dimana:
n = Kecepatan putar turbin (rpm)
5. Water Horse Power (WHP)
๐‘Š๐ป๐‘ƒ =
๐›พ. ๐‘„. ๐ป
(๐‘Š๐‘Ž๐‘ก๐‘ก)
3600
Dimana:
๏ง = ๏ฒwater ๏€ฎg
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
6. Efisiensi (๏จ)
๏จ=
BHP
x100%
WHP
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
13
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
SEMESTER GANJIL
2014/2015
1.3 Pelaksanaan Percobaan
1.3.1 Variabel yang Diamati
1.3.1.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, yang bisa
ditentukan dengan keperluan yang diinginkan. Dalam praktikum ini yang termasuk
variabel bebas adalah kecepatan putaran.
1.3.1.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang hasilnya dipengaruhi oleh variabel bebas.
Dalam praktikum ini yang termasuk variabel terikat adalah tekanan orifice plate dan
gaya pengereman.
1.3.1.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang hasilnya tidak dipengaruhi oleh variabel
terikat, yang tidak bisa ditentukan dengan keperluan yang diinginkan. Dalam hal ini
yang termasuk variabel kontrol adalah bukaan guide vane dan head drop.
1.3.2
Spesifikasi Peralatan yang digunakan
a. Pompa air tipe sentrifugal dengan motor listrik AC sebagai penggerak dengan
spesifikasi sebagai berikut:
๏‚ท Model
: C 160 MAH
๏‚ท Serial Number
: BS 29821
๏‚ท Output
: 11 kW
๏‚ท Revolution / Minute
: 2900 rpm
๏‚ท Voltage
: 380 volt
๏‚ท Arus
: 234 Ampere
๏‚ท Frekuensi
: 50 Hz
๏‚ท Rating
: MCR
๏‚ท Phase
:3
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
14
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
๏‚ท Inc.Cluse
SEMESTER GANJIL
2014/2015
:F
b. Temperatur : 80o C
c. Pompa air type sentrifugal dan motor listrik sebagai penggerak.
d. Pipa penyalur air yang menghubungkan pompa dan turbin lengkap dengan orfice
plat beserta pengukur tekanannya dan stop valve.
e. Brake Torque Force Spring Balance neraca pegas.
f. Bak penampung air dan v-notch dan pengukur tinggi permukaan
g. Pipa penyalur air yang menghubungkan bak penampung dengan pompa
h. Hand digital tachometer. Tachometer untuk mengukur putaran poros turbin.
1.3.3
Instalasi Alat Percobaan dan Fungsi Bagian-Bagiannya
Berikut gambar instalasi alat dan bagian-bagiannya :
Gambar 1.19 Skema instalasi turbin francis
Sumber: Buku Petunjuk Praktikum Mesin-Mesin Fluida (2014)
Keterangan gambar :
1.
Bak Penampung
Berfungsi untuk menampung air yang akan dialirkan menuju turbin maupun
keluar turbin.
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
15
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
2.
SEMESTER GANJIL
2014/2015
Pompa Sentrifugal
Berfungsi untuk memindahkan atau mengalirkan air dari bak penampung
menuju turbin.
3.
Katup
Berfungsi untuk mengatur head drop sesuai kehendak.
4.
OrificeValve
Digunakan untuk mengetahui tekanan dan debit air yang mengalir melewati
orifice valve.
5.
Manometer
Berfungsi untuk mengukur beda tekanan.
6.
Turbin Air Francis
Digunakan untuk mengubah energi fluida kerja menjadi energi mekanik.
7.
Dinamometer
Berfungsi untuk mengukur gaya.
8.
Pressure Gauge Inlet
Berfungsi untuk mengukur tekanan masuk
9.
Pressure Gauge Outlet
Berfungsi untuk mengukur tekanan keluar.
10. Stroboscop
Berfungsi untuk menghitung banyak putaran.
1.3.4 Langkah Percobaan
1. Pastikan semua instrumen pengukuran menunjukkan posisi 0 (nol), dan katup
discharge dalam keadaan tertutup penuh.
2. Atur bukaan guide vane sesuai dengan yang dikehendaki.
3. Hidupkan motor listrik penggerak pompa kemudian buka katup discharge secara
perlahan sampai pada head drop yang dikehendaki.
4. Pada head drop yang dikehendaki, catat besarnya putaran poros sebagai putaran
maksimumnya, kemudian catat data dari semua instrumen pengukuran sebagai data
pertama.
5. Kurangi putaran poros sebesar 10% dari putaran maksimumnya dengan cara
menambah beban pengereman. Ambil data-data yang diperlukan antara lain:
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
16
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
SEMESTER GANJIL
2014/2015
- Beda ketinggian kolom Hg pada Orificemeter
- Gaya pengereman (F)
6. Ulangi langkah no.5 sampai poros berhenti.
7. Setelah semua pengambilan data selesai dilakukan, atur kembali beban pengereman
seperti kondisi awal.
8. Tutup katup discharge dan matikan motor listrik penggerak pompa.
9. Percobaan selesai.
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
17
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
SEMESTER GANJIL
2014/2015
1.4 Pengolahan Data
1.4.1 Data Hasil Percobaan
(Terlampir)
1.4.2 Pengolahan Data
1.4.2.1 Contoh Perhitungan
1. Head Drop Turbin (H)
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Debit yang Melalui Orifice Plate (Q)
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3. Torsi (T)
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
18
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
SEMESTER GANJIL
2014/2015
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
4. Brake Horse Power (BHP)
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
5. Brake Horse Power (BHP)
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
6. Water Horse Power (WHP)
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
19
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
7.
SEMESTER GANJIL
2014/2015
Efisiensi (๏จ)
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
20
LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS
SEMESTER GANJIL
2014/2015
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
21
Download