Keperawatan Sistem Reproduksi 2 Pertemuan 7

advertisement
ASPEK KLINIS KELAINAN
KONGENITAL DAN PENYAKIT
KETURUNAN
Dr. Muhammad Faiz Satria Wibowo
AKPER
YRS JAKARTA
2008
Asam Nukleat

adalah zat kimia yang bertanggung jawab atas
penyimpanan dan penyaluran semua informasi
yang diperlukan untuk perencana-an
pembentukan fungsi dari satu sel dan bahkan
seluruh tubuh secara utuh.

Asam nukleat terbentuk dari nitrogen yang
mengandung

Basa



Gula



Purin  Adenin(A) dan Guanin (G)
Pirimidin
 Timin (T),Urasil (U) dan Sitosin (S)
Deoksiribosa  asam deoksiribonukleate Atau DNA
Ribosa
 asam ribonukleat atau RNA
Asam fosfat.
Gen (DNA)
Pembentukan RNA
Pembentukan protein
Struktur Sel
Enzim Sel
Fungsi Sel
DNA


Senyawa DNA terdiri atas (1.) asam fosfat, (2.) suatu
gula yang disebut deoksiribosa, dan (3.) empat basa
nitrogen (Purin: adenin dan guanin, Pirimidin: Timin
dan sitosin).
Asam fosfat dan deoksiribosa membentuk rantai
heliks yang merupakan tulang punggung molekul
DNA, dan basa terletak diantara kedua rantai dan
menghubungkan rantai tersebut, dengan urutan basa
adenin (A) berpasangan
dengan timin (T), dan guanin (G)
berpasangan dengan sitosin (C).

DNA membawa informasi genetik dalam
bentuk kode, yang disusun dengan memakai
dua basa purin dan dua basa pirimidin.
Keempat macam basa di atas dapat diatur
menjadi 64 susunan tiga basa yang
urutannya berbeda-beda. Suatu urutan tiga
basa seperti ini disebut kodon.




DNA berisi informasi genetik untuk sintesis protein
yang berada didalam nukleus.
RNA berperanan sebagai perantara dalam
menyalurkan kode informasi dari nukleus ke
sitoplasma, yang terdiri dari mRNA (messenger RNA),
tRNA (transfer RNA), dan rRNA (ribosoma RNA).
Transfer informasi dilakukan oleh mRNA di awal proses
sintesis protein dalam nukleus melalui proses yang
melibatkan pemasangan basa. Dalam proses ini, basa
keempat dalam RNA adalah urasil bukan timin.
Transfer informasi genetik dari DNA ke mRNA dikenal
dengan nama transkripsi, Informasi ini terakhir kali
dipakai untuk menyusun asam amino menjadi peptida,
proses ini disebut translasi


Penyusunan nukleotida DNA yang sangat
bervariasi  variasi DNA yang berbeda dalam
jumlah yang sangat besar, demikian pula
RNA pelengkapnya.
Suatu bagian DNA dapat "memerintahkan" sel
untuk menghasilkan bahan kimia yang mengontrol
biosintesis sistem enzim dalam sel, dan sebagian
DNA lainnya memerintahkan untuk
mengembangkan susunan struktur tertentu.



Regulasi ekspresi' informasi genetik sangat
penting, karena setiap sel somatik normal dari
seorang individu memiliki total informasi genetik
yang sama dengan setiap sel lain.
Pada satu individu sel epidermis mengandung
informasi genetik yang sama dengan sel hati.
Perbedaannya hanya tergantung pada bagian
"program" mana yang dikodekan oleh DNA untuk
diekspresikan.
Proses di mana sel mengalami perbedaan satu
dengan yang lainnya, baik susunan maupun
fungsinya disebut sebagai diferensiasi.
Gen dan Kromosom


Pada sel-sel yang tidak membelah, DNA ditemukan
hampir di seluruh bagian dalam nukleus. Sewaktu sel
mulai membelah, bahan tersebut mulai mengatur dirinya
untuk membentuk untaian kromosom. Kromosom ini
mengandung banyak molekul DNA yang tersusun dalam
urutan tertentu.
Gen merupakan subunit dari kromosom. Gen adalah
bagian DNA yang menentukan produksi polipeptida
yang mengendalikan perkembangan satu sifat bawaan
tertentu. Gen tidak tersebar secara acak tetapi terletak
pada posisi tertentu pada kromosom, lokasi ini disebut
loci.

Sel tubuh manusia terdiri dari 46 kromosom
atau 23 psg(diploid). 22 psg  otosom, dan 1
psg kromosom seks.

Dalam terminologi standar,


seorang wanita normal ditandai dengan 46XX,
seorang pria normal ditandai dengan 46XY.

Sebelum proses pembelahan sel, DNA yang
berada di dalam sel melipat ganda. Kemudian,
selama pembelahan sel di mana setiap kromosom
terpisah, terjadi pula pemisahan struktur, dan
terbentuklah dua sel anak yang identik.
Pembelahan sel semacam ini disebut mitosis,
berawal dari zigot dan berakhir dengan pengalihan
informasi genetik secara identik pada setiap sel
somatik dari seorang individu yang sedang
berkembang.

Setiap sel somatik normal memiliki 46 kromosom.
Tetapi jika sel-sel gamet atau sel benih dari
seorang individu berkembang dalam proses yang
disebut gametogenesis, maka diperlukan
pengurangan jumlah kromosom menjadi 23,
sehingga zigot dari generasi selanjutnya akan
memiliki jumlah kromosom yang normal, masingmasing 23 kromosom dari gamet kedua
orangtuanya.


Pada gametogenesis, terdapat fase pembelahan
sel yang tidak sama dengan mitosis, fase yang
menghasilkan total DNA dan kromosomnya
berkurang. Pembelahan sel semacam ini disebut
meiosis.
Dalam proses ini terjadi pengurutan informasi
genetik secara acak, sehingga setiap kromosom
membawa campuran gen dari kedua pasang
orangtua.


Gen-gen dari seorang individu membentuk
genotip; sedangkan ekspresi luar dari genotip,
atau penampilan luar dari seorang individu disebut
fenotip.
Dalam satu anggota keluarga dapat memiliki lebih
banyak bagian DNA yang sama dibandingkan
dengan mereka yang bukan anggota keluarga
tersebut, tetapi tidak identik, genom identik hanya
dimiliki oleh mereka yang kembar identik, yaitu
saudara kembar hasil dari fertilisasi satu ovum
yang sama.
Kromatin Seks



Materi untuk membentuk kromosom disebut kromatin.
Kromatin seks, baik X maupun Y, mudah dilihat dlm sel
setelah diberi pewarnaan khusus.
Setiap sel hanya memiliki satu kromosom X yg aktif dan
kromosom X kedua tidak aktif secara genetik. Kromatin X
yang tidak aktif disebut Barr body, yaitu massa yang
mendapat pewarnaan gelap jika dilihat dgn mikroskop,
berada dekat dgn membran nukleus (20% - 60% individu)
Kromatin Y terlihat sebagai badan yang berfluoresensi
cerah dalam sel. Satu badan Y berfluoresen terlihat pada
pria normal dengan genotipXY; sedang pada wanita tidak
terlihat badan berfluoresensi.
Kariotip


Kromosom dpt divisualisasi dan dipelajari dalam
susunan yang disebut kariotip.
Untuk menemukan kelainan-kelainan yang terjadi.
Sel-sel dari seorang individu, ditanam dan
diinduksi untuk membelah. Pada saat fase
metafase mitosis dihambat, karena untaian
kromosom terlihat paling jelas diwarnai
dipotret.


Kromosom X terletak dlm urutan nomor 7 dan 8
jika dilihat dari ukurannya dan merupakan satu
dari kromosom besar. Lebih dari 100 gen telah
diketahui berada pada kromosom X.
Kromosom Y merupakan salah satu dari
kromosom yang kecil dan mengandung
informasi untuk menginduksi perkembangan
testis dan gen-gen untuk sifat-sifat seks
sekunder pria. Kromosom ini menentukan jenis
kelamin dan kehadirannya memberikan fenotip
pria tanpa memperdulikan kehadiran kromosom
X.
EKSPRESI FENOTIP
DARI KELAINAN GENETIK

Dua tipe kelainan kromosom yang mungkin terjadi
dalam sindrom karakteristik adalah kelainan dalam
jumlah dan kelainan dalam struktur dari kromosom.

Kelainan kromosom dapat berkembang dengan
berbagai cara sewaktu pembelahan sel berlangsung.
Kegagalan ini menghasilkan kelainan jumlah kromosom
dalam sel, disebut aneuploidi.

Suatu aneuploidi yang mengandung satu
kromosom ekstra pada posisi tertentu disebut
trisomi, dan aneuploidi yang kromosomnya kurang
satu disebut monosomi.

Jika kegagalan berpisah terjadi pada gamet, maka
fertilisasi yang melibatkan sperma atau ovum
tersebut akan menghasilkan zigot dengan jumlah
kromosom abnormal. Anomali ini akan terus
ditransmisikan pada setiap sel keturunan
berikutnya.



Jika kegagalan berpisah terjadi sewaktu
pembelahan sel tahap pertama dari zigot, akan
terbentuk dua baris sel.
Jika kegagalan berpisah terjadi pada tahap kedua
atau tahap selanjutnya dari pembelahan sel,
hanya turunan dari sel yang abnormal yang akan
terkena dan sel-sel lainnya akan tetap normal.
Fenomena ini menimbulkan keadaan mosaik,
yaitu kondisi di mana informasi genetik pada selsel seorang individu berbeda-beda.
Manifestasi klinis dari tiga sindrom trisomi yang
dapat tetap hidup setelah lahir
Kromosom
(genotip)
Nama
umum
Gambaran klinis (fenotip)
Trisomi 21
47XX, +21
47XY, +21
Sindrom
Down
Wajah: terdapat lipatan epikantus, fisura
palpebra oblik, jembatan hidung lebar, profil
wajah datar, mulut terbuka, lidah menonjol
keluar.
Tubuh: tangan pendek dan lebar, garis
tunggal di telapak tangan, ada celah yang
besar antara jari kaki pertama dan kedua,
telinga rendah, dan tag preaurikular, sering
terdapat cacat jantung dan hipotoni.
Berbagai derajat retardasi mental
Manifestasi klinis dari tiga sindrom trisomi yang
dapat tetap hidup setelah lahir
Kromosom
(genotip)
Nama
umum
Gambaran klinis (fenotip)
Trisomi 18
47XX,+18
47XY,+18
Sindrom
Edward
Aterm, berat badan lahir rendah Oksiput
menonjol, mikrognatia,posisi telinga
rendah dengan malformasi, labioskisis
dan palatoskisis
Retardasi motorik dan retardasi mental
berat Jarang dapat hidup lebih dari
beberapa bulan
Manifestasi klinis dari tiga sindrom trisomi
yang dapat tetap hidup setelah lahir
Kromosom
(genotip)
Nama
umum
Gambaran klinis (fenotip)
Trisomi 13
47XX,+13
47XY,+13
Sindrom
Patau
Aterm, berat badan lahir rendah
Wajah: hidung lebar, hipertelorisme,
mikrognatia, deformitas pada mata;
mikroensefali, posisi telinga rendah
dengan malformasi, gangguan fleksi,
polidaktili dan sindaktili
Daya tahan hidup sangat rendah
Prognosis kelainan kromosom




± 0,6% neonatus memiliki kelainan kromosom
mayor yang dapat menyebabkan peningkatan
morbiditas atau mortalitas.
kromosom 45X komplemen, atau Sindrom
Turner(1: 2500 kelahiran bayi wanita)
kromosom 47XYY komplemen atau Sindrom
Klinefelter. ( 1:850 kelahiran bayi pria)
kromosom 47XXX (1:1000 kelahiran bayi wanita).
Abnormalitas Gen


Kongenital tidak sinonim dengan herediter. Abnormalitas
dapat berupa kongenital, yaitu jika terjadi pada waktu lahir
dan tidak ditentukan oleh genetik. Sebaliknya,
abnormalitas yang ditentukan oleh genetik dapat bukan
kongenital, tapi mungkin dapat bermanifestasi pada setiap
saat dalam kehidupannya.
Ekspresi fenotip dari gen dapat terjadi dalam satu dari
empat macam pola keturunan:




dominan otosomal,
resesif otosomal,
dominan terkait X,
resesif terkait X (mendelian).

Ada tiga kemungkinan dari genotip, AA, Aa, dan
aa. Jika ada 2 alel A dan a, pada sebuah
lokus.lndividu yang mempunyai 2 gen yang sama,
AA atau aa, disebut homozigos untuk gen
tersebut dan individu yang mempunyai Aa disebut
heterozigos untuk gen tersebut.


Jika sifat bawaan dominan, maka ia selalu
bermanifestasi bila individu tersebut mempunyai
gen A meskipun ada gen a dari heterozigot.
Jika sifat bawaan resesif, ia hanya dapat
bermanifestasi bila tidak ada dosis majemuk, yaitu
bila individu itu mempunyai homozigos aa.

Gangguan dominan otosomal tidak sering terjadi. Ekspresi
sifat bawaan dari individu heterozigot dapat bervariasi
sehingga beberapa di antaranya nampak normal secara
klinis. Namun, pada keadaan homozigos keadaan
klinisnya dapat secara serius atau bahkan dapat
menyebabkan kematian.

Dalam beberapa keadaan, seperti hiperkolesterolemi
familial, Huntington dan penyakit ginjal polikistik, meskipun
gen abnormalnya sudah ada pada waktu konsepsi,
keadaan patologisnya baru muncul pada saat dewasa.

Keadaan resesif otosomal hanya nampak bila
individu yang terkena mempunyai dua alel yang
mutasi atau abnormal. Jika kedua orang tuanya
secara fenotip normal tapi heterozigos secara
genotip (Aa), maka anak-anaknya dapat terkena
jika genotipnya aa. Kombinasi lain yang dapat
mengakibatkan terkenanya anak adalah jika salah
satu orang tuanya terkena (aa) dan yang lainnya
heterozigos (Aa). Pria dan wanita sama
kemungkinannya untuk terkena.
Contoh-contoh dari gangguan gen tunggal

Dominan otosomal







Hiperkolesterolemi familial
Penyakit ginjal polikistik
Penyakit Huntington
Sferositosis herediter
Sindrom Marfan
Penyakit von Willebrand
Osteogenesis imperfekta

Resesif otosomal









Anemia sel sabit
Fibrosis kistik
Penyakit Tay-Sachs
Fenilketonuria [PKU]
Albinisme
Mukopolisakaridosis
Glycogen storage
disease
Galaktosemia
Buta warna

Terkait X


Distrofi otot Duchenne
Hemofilia
Abnormalitas gen tunggal


Abnormalitas dari gen tunggal tak dpt diketahui
dgn pemeriksaan sel secara mikroskopis, krn
kariotip dr individu yg terkena normal. Adanya gen
abnormal dpt dilacak dgn mengamati sebuah sifat
bawaan fenotipik yg abnormal pd individu dan pd
pohon keluarga.
Populasi secara keseluruhan dr frekuensi
gangguan gen tunggal adalah sekitar 1%, dgn
0,7%  dominan, 0,25%  resesif, dan 0,04%
terkait X


Akibat abnormalitas gen tunggal. DNA yang
menyimpang dapat mengakibatkan produksi
molekul protein abnormal.
Individu dengan anemia sel sabit mempunyai gen
resesif abnormal yang homozigot yang mengubah
satu asam amino dalam rantai hemoglobin beta,
sedangkan Individu yang mempunyai gen
hemoglobin abnormal yang heterozigot,
mempunyai sifat bawaan sel sabit dan tidak
mempunyai gejala untuk penyakit ini.

Beberapa gangguan resesif melibatkan
abnormalitas dr protein enzim. Abnormalitas gen
tunggal ini muncul sbg gangguan metabolisme
sejak lahir. Pd keadaan normal, jumlah enzim yang
tersedia lebih dari yang dibutuhkan. Oleh karena
itu, penurunan 50%, pada orang yang mempunyai
satu alel yang mutasi, dengan genotip Aa, tidak
akan menimbulkan gangguan kesehatan. Tetapi
defisiensi total pada individu dengan dua gen
mutan, yaitu genotip aa, akan mengakibatkan
kelainan metabolisme yang serius.

Akibat patologis pada gangguan metabolisme
sejak lahir disebabkan oleh gangguan pada jalur
metabolik yang normal. Sebuah gen yang
abnormal dapat mengakibatkan produksi yang
salah atau sama sekali tidak memproduksi. Jika
produknya berupa enzim, maka akibat dari
abnormalitas gen itu adalah hilangnya kerja dari
enzim itu, keadaan yang kadang-kadang disebut
sebagai enzimopati
Akibat dari enzimopati



Albinisme tidak adanya pigmen melanin
Kreatinismetidak adanya hormon tiroid
Diabetes Insipidustidak diproduksinya ADH
oleh kelenjar pituitaria
penumpukan substrat pada jalur sebelum
hambatan



Galaktosemia,
terjadi penumpukan galaktosa pada darah dan jaringan
lain, sehingga merusakan hati, otak dan ginjal.
Pada penyakit Tay-Sach,
terjadi penumpukkan lipid tertentu di dalam neuronneuron otak buta,lumpuh, dan kematian biasanya
terjadi sebelum usia 4 tahun.
Fenilketonuria (PKU).
Tidak adanya enzim yang memetabolisme protein
makanan, zat-zat toksik.

Abnormalitas gen tunggal lain dapat
mengakibatkan kelainan pada pertumbuhan
tulang atau kimia jaringan ikat atau aktivitas
sekresi dari sel.

Ada juga keadaan yang ditentukan secara genetik
di mana individu yang normal menunjukkan
respon yang tidak umum terhadap beberapa agen
dari luar, misalnya obat.
Gen kromosom seks

Sama seperti pada otosom, gen pada kromosom X
dapat bersifat dominan atau resesif. Gen abnormal
yang terletak pada kromosom X disebut terkait X.

Karena wanita mempunyai dua kromosom X,
maka ada dua kemungkinan bagi terjadinya gen
mutan yaitu homozigot atau heterozigot. Karena
pria hanya mempunyai satu kromosom X, maka
bagi sifat bawaan terkait X selalu merupakan
hemizigoz.

Wanita heterozigot memberikan transmisi yang
sebanding kepada anak pria dan anak wanitanya.
Ekspresi fenotip dari sifat bawaan yang diturunkan
lebih bervariasi dan lebih ringan pada wanita
heterozigot, karena adanya kromosom X normal
pada mereka.
Keadaan-keadaan poligenik

Banyak sifat bawaan yang mengakibatkan timbulnya gen
majemuk berisiko tinggi (poligenik), yang merupakan
hasil dari interaksi dari beberapa gen yang terpisah
dengan berbagai faktor lingkungan.


hipertensi esensial, diabetes melitus, penyakit arteri koroner,
skizofrenia, labio dan palatoskisis, penyakit jantung bawaan.
Upaya pencegahan terjadinya kelainan poligenik atau
multifaktorial, dapat berupa pembatasan diet atau
perubahan gaya hidup dan kebiasaan merokok.
Contoh keadaan multifaktorial yang
diturunkan









Genetik dengan faktor-faktor lingkungan
Kelainan jantung
Labioskisis dan/atau palatoskisis
Hipospadia
Stenosis pilorus
Penyakit Hirschprung
Club foot
Dislokasi sendi panggul kongenital
Spina bifida

Anomali atau malformasi kongenital
umumnya merupakan hasil interaksi dari gengen majemuk dengan beberapa keadaan
lingkungan seperti zat kimia toksik, obatobatan, pengaruh fisik, dan virus-virus.


Kesimpulan, beberapa penyakit pada manusia
timbul sebagai akibat langsung dari abnormalitas
DNA. Dasar persoalannya dapat melibatkan gen
tunggal, gen majemuk, atau keseluruhan dari
kromosom.
Ekspresi dari abnormalitas dapat bervariasi dari
mulai malformasi anatomis yang terlokalisir,
sampai kepada masalah kimiawi dan metabolik
yang kompleks, atau meningkatnya kerentanan
terhadap sesuatu dari lingkungan.
TINDAKAN PENCEGAHAN DAN
KONSELING GENETIK


Penderita yang mempunyai penyakit herediter umumnya
merasa putus asa, sangat sedih dan merasa alam
membuat mereka tidak mungkin kembali menjadi orang
normal.
Banyak keadaan yang manifestasinya dapat dihindari,
meskipun ada satu atau beberapa gen abnormal.


kerusakan akibat fenilketonuria dapat dicegah dengan dengan
manipulasi diet.
Penyakit arteri koroner dapat dimanipulasi mulai dari pemberian
obat sampai pada perubahan kebiasaan.

Tugas dari ahli genetika manusia pada keadaan
seperti ini tidak hanya mencatat dan memberikan
daftar hal-hal yang tak dapat dihindari, tapi
memberitahu penderita mengenai risiko
keadaanya berdasarkan genetika dan mengurangi
risiko dengan memanipulasi lingkungan.

Keadaan-keadaan yang tak dapat dipengaruhi
dengan manipulasi lingkungan, membutuhkan
pencegahan penyakit dengan mencegah lahirnya
individu yang terkena kelainan tersebut. Proses ini
mempunyai dua tingkatan, dan masing-masing
melibatkan keputusan dari individu-individu yang
bersangkutan.

Pada tk pertama, kehamilan yang memungkin-kan
lahirnya individu yg abnormal dapat dihindari oleh
pasangan yang bersangkutan.

Pada tingkatan kedua, kehamilan dapat diakhiri
dengan aborsi sebelum janin itu dapat hidup
bebas.

Berdasarkan pengetahuan ini, orang tua dapat
memutuskan untuk menghindari kehamilan
sepenuhnya, atau mengambil risiko yang sudah
diperhitungkan, atau membiarkan kehamilan
terjadi dan berusaha mengetahui diagnosis
prenatal untuk mengantisipasi keadaan dan
mungkin mengakhiri kehamilan itu.

Seorang konselor kesehatan harus mempunyai



keahlian dalam menjelaskan diagnosis setepat mungkin.
Ramah dalam menjelaskan sifat dan prognosis
penyakit,serta dampak pada individu yang terkena,
pengobatan yang ada, dan cara-cara untuk mencegah
timbulnya penyakit tersebut.
Keputusan akhir dari setiap tindakan dibuat oleh
orang tua berdasarkan pilihan-pilihan yang ada.
Sedangkan pengobatannya dilakukan oleh tim
kesehatan sesuai dengan keputusan yang diambil.
Terima Kasih
[email protected]
Download