optimasi waktu produksi dan penghambatan bakteriosin dari bakteri

advertisement
OPTIMASI WAKTU PRODUKSI DAN PENGHAMBATAN BAKTERIOSIN
DARI BAKTERI ASAM LAKTAT YANG DIISOLASI DARI AIR SUSU IBU (ASI)
TERHADAP BAKTERI Escherichia coli ATCC 25922
SKRIPSI
OLEH :
A.A NGURAH DWI ARIESTA WIJAYA PUTRA
1011105024
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2015
OPTIMASI WAKTU PRODUKSI DAN PENGHAMBATAN BAKTERIOSIN
DARI BAKTERI ASAM LAKTAT YANG DIISOLASI DARI AIR SUSU IBU (ASI)
TERHADAP BAKTERI Escherichia coli ATCC 25922
SKRIPSI
Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai
Gelar Sarjana Teknologi Pertanian Pada Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Udayana
Oleh
A.A NGURAH DWI ARIESTA WIJAYA PUTRA
1011105024
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2015
ii
A.A. Ngurah Dwi Ariesta Wijaya Putra. NIM. 1011105024. 2015. Optimasi
Waktu Produksi Dan Penghambatan Bakteriosin Dari Bakteri Asam Laktat
Yang Diisolasi Dari Air Susu Ibu (ASI) Terhadap Bakteri Escherichia coli
ATCC 25922. Dibawah bimbingan Ir. I Gusti Ayu Ekawati, MS. sebagai
Pembimbing I dan Ni Nyoman Puspawati, S.TP., M.Si. sebagai Pembimbing
II.
ABSTRAK
Bakteriosin merupakan peptida yang bersifat antimikroba yang diproduksi
oleh bakteri yang bersifat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri lain.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu optimum produksi bakteriosin
dan mengetahui daya penghambatan bakteriosin dari BAL yang diisolasi dari ASI
terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922. Penelitian ini terdiri dari 3
tahapan yaitu pertama adalah uji konfirmasi, kedua adalah aktivitas antimikroba
SBS yang mengandung bakteriosin, dan ketiga adalah aktivitas antimikroba
bakteriosin. Produksi bakteriosin dilakukan dengan menginkubasi 9 isolat BAL
dalam berbagai waktu yaitu 12 jam, 24 jam, 36 jam, 48 jam, dan 60 jam.
Metabolit yang dihasilkan diuji daya hambatnya dengan metode difusi agar. Hasil
positif pada tahap ini dilanjutkan dengan tahap isolasi bakteriosin yang kemudian
kembali diuji daya hambatnya terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922.
Data hasil penelitian ini dianalisa secara deskriptif. Hasil uji konfirmasi
menunjukkan bahwa isolat BAL dan Escherichia coli yang digunakan sesuai
dengan karakteristik bakteri tersebut. Pada hasil uji aktivitas antimikroba SBS
yang mengandung bakteriosin, menunjukkan bahwa isolat B10b memiliki zona
penghambatan tertinggi yaitu sebesar 6,20 mm dengan waktu inkubasi 36 jam dan
isolat B8 memiliki zona penghambatan terendah yaitu sebesar 0,10 mm dengan
waktu inkubasi 48 jam. Pada hasil uji aktivitas antimikroba bakteriosin,
menunjukkan bahwa isolat B10b memiliki zona penghambatan tertinggi yaitu
sebesar 3,46 mm dan isolat A1 memiliki zona penghambatan terendah yaitu
sebesar 1,10 mm dengan waktu inkubasi 60 jam.
Kata kunci: bakteriosin, bakteri asam laktat, air susu ibu, Escherichia coli ATCC
25955.
iii
A.A. Ngurah Dwi Ariesta Wijaya Putra. NIM. 1011105024. 2015.
Optimization Production Time and Inhibition of Bacteriocin from Lactic
Acid Bacteria isolated from breast milk against Escherichia coli ATCC
25922. Under the guidance of Ir. I Gusti Ayu Ekawati, MS. as a Supervisor I
and Ni Nyoman Puspawati , S.TP., M.Si. as Supervisor II.
ABSTRACT
Bacteriocin is an antimicrobial peptide that is produced by bacteria that
kills or inhibits the growth of other bacteria. This study aims to determine the
optimum time production of bacteriocin and determine the inhibitory of LAB
bacteriocin isolated from breast milk to the bacterium Escherichia coli ATCC
25922. This study consists of three stages: the first is a confirmatory test, the
second is the antimicrobial activity of Cell-free Supernatant (CFS) containing
bacteriocins, and the third is a bacteriocin antimicrobial activity. Bacteriocin
production was performed by incubating 9 isolates of LAB in various times of 12,
24, 36, 48, and 60 hours. Metabolites produced were tested for inhibitory by wellagar diffusion method. The positive results were continued with the isolation of
bacteriocin and then re-tested for the inhibitors against Escherichia coli ATCC
25922. The research data was analyzed descriptively. Confirmation test results
showed that the isolates of LAB and Escherichia coli used are suitable with the
characteristics of the bacteria. The results of the antimicrobial activity of CFS
containing bacteriocin showed that the B10b isolate has the highest inhibition
with incubation time of 36 hours with the zone inhibition of 6.20 mm, and the B8
isolate has the lowest inhibition with incubation time of 48 hours with the zone
inhibition of 0.10 mm. The results of the antimicrobial activity of bacteriocin
showed that the B10b isolate has the highest inhibition with incubation time of 36
hours with the zone inhibition of 3.46 mm and the A1 isolate has the lowest
inhibition with incubation time of 60 hours with the zone inhibition of 1.10 mm.
Keywords: bacteriocin, lactic acid bacteria, breast milk, Escherichia coli ATCC
25922.
iv
RINGKASAN
Escherichia coli merupakan mikroba patogen yang paling sering dijumpai
pada makanan sehingga sering dijadikan indikator dalam penilaian terhadap mutu
pangan. Escherichia coli pertama kali diidentifikasikan oleh dokter hewan
Jerman, Theodor Escherich dalam studinya mengenai sistem pencernaan pada
bayi hewan. Escherichia coli merupakan bakteri yang banyak dijumpai pada
pangan terutama pada pangan yang memiliki kandungan protein tinggi seperti
daging segar. Strain patogen Escherichia coli dapat menimbulkan penyakit diare
berdarah, pembengkakan dan kelainan ginjal, demam, kelainan saraf, bahkan
kematian (Veclerc et al., 2002). Escherichia coli ATCC 25922 merupakan strain
Escherichia coli yang bersifat areob, hidup pada suhu 37oC dan tidak
memproduksi verotoksin. Strain ini khusus dipergunakan untuk riset, seperti tes
kerentanan terhadap antibiotik (Anon, 2014a).
Penanganan penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri Escherichia coli
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
bakteri
asam
laktat
(BAL). Hal ini disebabkan karena BAL memiliki kemampuan sebagai
antimikroba terhadap mikroba patogen. Aktivitas antimikroba yang dimiliki oleh
BAL disebabkan oleh senyawa-senyawa metabolit yang dihasilkan seperti asam
organik, CO2, H2O2, diasetil, dan bakteriosin. Beberapa strain BAL dapat
memproduksi bakteriosin yang dapat mencegah mikroba pembusuk dan patogen
(Anon, 2009 dalam Ruzanna, 2011). Kemampuan sebagai antimikroba
menyebabkan BAL dapat digunakan sebagai probiotik, yaitu mikroba hidup yang
apabila dikonsumsi dalam jumlah cukup mampu memberikan manfaat kesehatan
v
bagi inangnya (Anon, 2001). BAL berpotensi memberikan dampak positif bagi
kesehatan dan nutrisi manusia, beberapa di antaranya adalah meningkatkan nilai
nutrisi makanan, mengontrol infeksi pada usus, mengendalikan beberapa tipe
kanker, dan mengendalikan kolesterol dalam darah (Gilliland, 1990). BAL dapat
bersumber dari makanan, feses, maupun Air Susu Ibu (ASI).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Puspawati dan Nocianitri (2012),
diperoleh 28 isolat BAL dari ASI yang diantaranya terdapat 9 isolat BAL yang
memiliki sifat sebagai kandidat probiotik yaitu isolat A1, A3, A6, A8, A, B3, B7,
B8, dan B10b. Karakteristik dari 9 isolat BAL tersebut adalah memiliki
karakteristik gram positif, katalase negatif, bentuk koloni bulat, batang pendek
dan seperti huruf Y, mampu tumbuh pada suhu 10oC sampai suhu 45oC, tahan dan
mampu tumbuh pada media yang mengandung garam NaCl, bersifat
homofermentatif (tidak memproduksi gas CO2 dari glukosa), tidak membentuk
dekstran dari sukrosa, tahan dan mampu tumbuh pada pH 2 sampai pH 6, mampu
tumbuh pada kondisi lingkungan yang mengandung garam empedu dari
konsentrasi 0,2 mM sampai 0,6 mM. Hasil penelitian lanjutan yang dilakukan
Sundari (2014), diketahui bahwa BAL yang diisolasi dari ASI memiliki aktivitas
antimikroba terhadap bakteri patogen Escherichia coli ATCC 25922. Aktivitas
antimikroba tersebut berasal dari senyawa-senyawa metabolit yang dihasilkan
BAL berupa asam laktat, diasetil karbondioksida, hidrogen peroksida, dan
bakteriosin. Pada penelitian tersebut belum diketahui waktu produksi optimum
bakteriosin dari tiap isolat sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu optimum produksi dan
daya penghambatan Supernatan Bebas Sel (SBS) yang mengandung bakteriosin
vi
dari BAL yang diisolasi dari ASI dan mengetahui daya penghambatan bakteriosin
dari BAL yang diisolasi dari ASI terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922.
Penelitian ini dilakukan terhadap 9 isolat BAL yang diisolasi dari ASI yaitu isolat
A1, A3, A6, A8, A9, B3, B7, B8, dan B10b. Penelitian ini diawali dengan proses
penyegaran dan pembuatan kultur kerja serta kultur stok terhadap 9 isolat BAL
dari ASI dan bakteri Escherichia coli ATCC 25922, kemudian dimulai dengan
tahap pertama yaitu uji konfirmasi terhadap isolat BAL dan bakteri Escherichia
coli ATCC 25922, tahap kedua pengujian aktivitas antimikroba SBS yang
mengandung bakteriosin terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922 dan
tahap ketiga pengujian aktivitas antimikroba bakteriosin terhadap bakteri
Escherichia coli ATCC 25922. Produksi bakteriosin dilakukan dengan
menginkubasi BAL dalam berbagai waktu inkubasi dari 12 jam, 24 jam, 36 jam,
48 jam, hingga 60 jam. Metabolit yang dihasilkan dari BAL kemudian diisolasi
dan diuji dengan metode difusi agar. Data yang diperoleh dianalisa secara
deskriptif.
Pada uji konfirmasi seluruh isolat BAL dari ASI memiliki ciri-ciri Gram
positif, katalase negatif, dan berbentuk kokus dan bakteri patogen Escherichia coli
ATCC 25922 memiliki ciri-ciri gram negatif dan berbentuk batang. Pada tahap
pengujian aktivitas antimikroba SBS yang mengandung bakteriosin dari 9 jenis
isolat BAL yang digunakan, 2 isolat menunjukkan hasil negatif tidak ada aktivitas
antimikroba sedangkan 7 isolat menunjukkan hasil positif ada penghambatan
terhadap bakteri patogen Escherichia coli ATCC 25922. Isolat yang memiliki
hasil positif adalah A1, A8, A9, B3, B7, B8, dan B10b. Hasil negatif dimiliki oleh
vii
isolat A3 dan A6. Ketujuh isolat BAL yang menunjukkan hasil positif tersebut
memiliki waktu optimum produksi bakteriosin yang berbeda-beda.
Zona penghambatan yang dihasilkan pada pengujian aktivitas antimikroba
SBS yang mengandung bakteriosin berkisar antara 0,10 mm sampai 6,20 mm.
Hasil tertinggi dihasilkan oleh isolat B10b pada waktu inkubasi 36 jam dengan
diameter zona penghambatan 6,20 mm dan hasil terendah dihasilkan oleh isolat
B8 pada waktu inkubasi 48 jam dengan diameter zona penghambatan 0,10 mm.
Pada isolat B7 waktu optimum produksi bakteriosin adalah 12 jam, pada isolat
A8, A9, B8, dan B10b waktu optimum produksi bakteriosin adalah 36 jam, dan
pada isolat A1 dan B3 waktu optimum produksi bakteriosin adalah 60 jam.
Pada tahap pengujian aktivitas antimikroba bakteriosin, diameter zona
penghambatan berkisar antara 1,10 mm sampai 3,46 mm. Hasil tertinggi
ditunjukkan oleh isolat B10b dengan rata-rata penghambatan 3,46 mm, diikuti
oleh isolat B7 dan B8 dengan rata-rata penghambatan 2,66 mm dan 2,63 mm.
Isolat A8, B3, A9, dan A1 memiliki rata-rata penghambatan masing-masing 2,49
mm, 1,74 mm, 1,69 mm dan 1,10 mm.
viii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah mendapat persetujuan pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. I Gusti Ayu Ekawati, MS.
NIP. 19571216 198503 2 001
Ni Nyoman Puspawati, S.TP., M.Si
NIP. 19791005 200312 2 003
Mengesahkan :
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Udayana
Dr. Ir. I Dewa Gede Mayun Permana, MS.
NIP. 19591107 198603 1 004
Tanggal lulus :
ix
RIWAYAT HIDUP
A.A Ngurah Dwi Ariesta Wijaya Putra dilahirkan di Denpasar, Bali pada
tanggal 19 April 1992. Penulis merupakan putra pertama dari tiga bersaudara dari
pasangan Drs. A.A Ngurah Kesuma Putra dan Ni Luh Made Wijayati, S.E., M.Si.
Penulis memulai pendidikan di TK Kumara Adi 1 Denpasar, Bali tahun
1996. Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD N 1 Sesetan, Denpasar
Selatan, Bali tahun 1998. Pada tahun 2004 penulis melanjutkan pendidikan tingkat
menengah pertama di SMP N 6 Denpasar, Bali hingga tahun 2007. Penulis
menyelesaikan pendidikan tingkat menengah atas di SMA Kristen Harapan
Denpasar, Bali pada tahun 2010.
Pada tahun 2010 penulis tercatat sebagai mahasiswa pada Jurusan Ilmu
dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana
melalui jalur PMDK gelombang 2. Penulis juga aktif dalam organisasi
kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu dan Teknologi
Pangan periode 2011-2012 dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi
Pertanian periode 2012-2013.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas
segala rahmat, berkah dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Skripsi dengan judul “Optimasi Waktu Produksi dan
Penghambatan Bakteriosin dari Bakteri Asam Laktat yang Diisolasi dari Air
Susu Ibu (ASI) Terhadap Bakteri Escherichia coli ATCC 25922”, diselesaikan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian
pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, serta
dukungan banyak pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulisan
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Ir. I Gst Ayu Ekawati, MS., sebagai dosen pembimbing I dan Ibu Ni
Nyoman Puspawati, S.TP., M.Si., sebagai dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan
saran serta motivasi pada penulis selama penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ir. I Dewa Gede Mayun Permana, MS., selaku Dekan Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Udayana.
3. Rektor Universitas Udayana melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (LPPM) atas bantuan dana penelitian Hibah Unggulan
Udayana.
4. Bapak/Ibu Dosen dan pegawai di lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Udayana atas fasilitas dan dukungan selama menempuh kuliah
hingga penyusunan skripsi.
xi
5. Ibu Gung Mirah dan staff laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Udayana yang telah membimbing penulis selama pelaksanaan
penelitian.
6. Keluarga tercinta, Ayah (Drs. A.A. Ngurah Kesuma Putra), Ibu (Ni Luh Made
Wijayati, S.E., M.Si.), kakak (A.A. Sagung Rina Kesuma Dewi, S.E.), dan adik
(A.A. Sagung Candra Permatasari), terima kasih atas segala motivasi,
kesabaran, doa tanpa henti, dukungan baik moril dan materil yang diberikan
selama kuliah hingga penyusunan skripsi.
7. Vinanta, Sri Sundari, Wira, Hugo, Arif, Wardhana, Ira dan seluruh teman
angkatan 2010 yang telah membantu selama penulis melakukan penelitian
terima kasih atas dukungannya.
8. Kekasih tercinta, A.A. Bulan Ginitri, S.Ked., terima kasih atas kesabaran dan
dukungan tanpa henti selama menjalin kasih bersama sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas akhir dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penyajian penulisan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, segala bentuk saran dan kritik yang bersifat
membangun kearah peningkatan kualitas sangat penulis harapkan demi kemajuan
bersama. Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat sebagai
media keilmuan serta informasi bagi semua pembaca.
Bukit Jimbaran, Januari 2015
Penulis
xii
Download