BUDAYA POLITIK DI INDONESIA MODUL BAHAN AJAR PKN.II.2.1 Untuk Sekolah Menengah Kejuruan SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN TAHUN 2013 BUDAYA POLITIK DI INDONESIA MODUL BAHAN AJAR 012.KK11 Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Penyusun : Toto Yanto, SpdI SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga Modul ini telah dapat kami selesaikan sebagai pegangan dalam melaksanakan program pembelajaran khususnya di SMK Karnas. Modul ini kami sajikan dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (Student Centered), yang menempatkan peserta didik sebagai subjek yang melakukan kegiatan belajar. Modul ini berisi materi, teori, dan lembar kerja yang dapat digunakan sebagai acuan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran, dengan harapan proses belajar melalui modul ini dapat melatih cara berpikir siswa agar lebih kreatif, inovatif, dan berinisiatif dalam belajar, yang pada akhirnya mampu membekali siswa dengan sejumlah kompetensi dalam realitas kehidupan. Akhir kata, semoga modul ini benar-benar dapat memberikan motivasi belajar bagi siswa dan mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang cerdas, mandiri, kreatif, inovatif, yang memiliki ketanggapan dan kepekaan terhadap perkembangan budaya politik nasional, menjadi warga negara yang memiliki kecerdasan politik dan perilaku politik yang diharapkan. Kuningan, Oktober 2013 Penulis Daftar isi SAMPUL ................................................................................................................ HALAMAN FRANCIS ............................................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................................. DAFTAR ISI ........................................................................................................... PETA KEDUDUKAN MODUL ..................................................................................... GLOSSARIUM ........................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... A. DESKRIPSI ......................................................................................... B. PRASYARAT .......................................................................................... C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .......................................................... D. TUJUAN AKHIR ..................................................................................... E. KOMPETENSI ..................................................................................... F. CEK KEMAMPUAN ................................................................................. BAB II PEMBELAJARAN A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIDIK ....................................................... B. KEGIATAN BELAJAR .............................................................................. PETA KEDUDUKAN MODUL MODUL PKN Budaya politik di Indonesia KD. PKN XI 01.1 Budaya demokrasi menuju masyarakat madani Keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara KD. PKN XI 02.1 KD. PKN XI 03.1 KD. PKN XI 01.2 KD. PKN XI 02.2 KD. PKN XI 03.2 KD. PKN XI 01.3 KD. PKN XI 02.3 KD PKN XI 02.3 KD. PKN XI 01.4 KD. PKN XI. 02.4 KETERANGAN KODE KOMPETENSI DASAR KD. PKN XI 01.1 Pengertian budaya politik KD. PKN XI 01.2 Tipe-tipe budaya politik yang berkembang di Indonesia KD. PKN XI 01.3 Pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik KD. PKN XI 01.4 Peran serta budaya politik partisipan KD. PKN XI 02.1 Prinsip-prinsip budaya demokrasi KD. PKN XI 02.2 Ciri-ciri masyarakat madani KD. PKN XI 02.3 Pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak ORBA, ORBA dan Reformasi KD. PKN XI 02.4 Perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari KD. PKN XI 03.1 Pengertian dan pentingnya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara KD. PKN XI 03.2 Dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan KD. PKN XI 03.3 Sikap keterbukaan dan kaedilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara KETERANGAN BAB II PEMBELAJARAN A. KEGIATAN BELAJAR 1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Mendeskripsikan pengertian budaya politik Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik Menampilkan peran serta budaya politik partisipan 2. Materi Pembelajaran a. Pengertian Budaya Politik Budaya politik dapat diartikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya. Berdasarkan pengertian tersebut, muncul budaya politik yang berbeda-beda dalam suatu masyarakat. Secara umum, budaya politik terbagi atas : 1. budaya politik apatis ( acuh, masa bodoh, pasif ). 2. budaya politik mobilisasi ( didorong atau sengaja dimobilisasi ); dan 3. budaya politik partisipatif ( aktif ). Gb. 1.KD.1.1 Model kebudayaan politik yang berkembang dalam suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini : 1. Tingkat pendidikan warga negara ( faktor kunci ). 2. Tingkat ekonomi ( semakin sejahtera rakyat maka semakin tinggi partisipasi politiknya ). 3. Reformasi politik/political will ( semangat merevisi dan mengadopsi sistem politik yang lebih baik ). 4. Supermasi hukum ( adanya penegakan hukum yang adil, independen, dan bebas ). 5. Media komunikasi yang independen ( berfungsi sebagai kontrol sosial, bebas dan mandiri ). Istilah budaya politik mengacu pada orientasi masyarakat terhadap satu sistem politik tertentu. Sistem yang dianut bisa saja sistem yang demokratis atau sistem yang tidak demokratis, tergantung pada pilihan masyarakat itu sendiri. Almond dan Verba membagi orientasi politik menjadi tiga bagian. 1. Orintasi kognitif, merupakan pengetahuan masyarakat tentang sistem politik, peran, dan segala kewajibannya. Misalnya, pengetahuan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. 2. Orentasi afektif, merupakan perasaan masyarakat terhadap sistem politik dan perannya, serta para pelaku dan penampilannya. Perasaan masyarakat ini bisa saja merupakan persaan untuk menolak atau menerima sistem politik atau kebijakan yang dibuat. 3. Orientasi evaluatif, merupakan keputusan dan pendapat masyarakat tentang objek-objek politik yang secara tipikal melibatkan nilai moral yang ada dalam masyarakat dengan kriteria informasi dan perasaan yang mereka miliki. Dari tiga orientasi ini, Almond dan Verba mengidentifikasi tiga objek yang dituju Dalam orientasi politik. Ketiga objek orientasi politik terebut adalah sebagai Berikut : 1. Peran atau struktur dari sebuah institusi politik. Contohnya adalah peran atau strktur badan legislatiff ( DPR ) dan eksekutif ( pemerintah ) atau birokrasi. 2. Para pemegang jabatan atau pelaku dari sebuah institusi negara, seperti pemimpin monarki, legislator dan administrator. 3. Kebijakan, keputusan, dan penguatan keputusan yang dibuat oleh para aktor di dalam negara. Gb. 2.KD.1.1 Latihan 1. Suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipsi dalam pengambilan keputusan/kebijakan publik untuk masyarakat disebut....... 2. Budaya politik masyarakat pedesaan atau pedalaman biasanya tergantung pada pilihan politik....... 3. Indikator kemajuan budaya politik masyarakat adalah....... 4. Yang menjadi objek budaya politik adalah...... 5. Pendapat masyarakat atas proses politik yang melibatkan nilai moral dalam masyarakat terkait dengan informasi dan perasaan terhadap proses politik disebut...... Aktivitas Tingkat pendidikan masyarakat perkotaan lebih tinggi daripada masyarakat pedesaan. Namun, tingkat partisipasi politik politik masyarakat perkotaan lebih rendah. Mengapa ini bisa terjadi ? Diskusikan dengan membentuk kelompok diskusi b. Tipe-tipe budaya politik Untuk mengetahui karakter budaya politik suatu bangsa, kita dapat mengukurnya melalui beberapa dimensi. Dimensi-dimensi yang biasanya menjadi ukuran dalam menentukan budaya politik suatu masyarakat adalah sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan umum masyarakat mengenai sistem politik negaranya, seperti pengetahuan tentang sejarah, letak geografis, dan konstitusi negara. 2. Pemahaman masyarakat mengenai struktur dan peran pemerintah dalam membuat kebijakan. 3. Pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang melipiti masukan opini dari masyarakat dan media massa kepada pemerintah. 4. Sejauh mana partisipasi masyarakat dalam berpolitik dan bernegara, serta sejauh mana pemahamannya mengenai hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Dari beberapa dimensi yang menjadi ukuran dalam tipe kebudayaan politik tersebut, kita akan melihat beberapa tipe budaya poltik menurut Almond dan Verba. Menurutnya, ada tiga tipe budaya politik, yaitu budaya politik parokial, budaya politik subjek, dan budaya politik partisipan. 1. Budaya Politik Parokial Budaya politik parokial suatu masyarakat dapat dikatakan parokial bila frekuensi orientasi mereka terhadap empat dimensi penentu budaya politik mendekati nol atau tidak memiliki perhatian sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut. 2. Budaya Politik Subjek Budaya politik suatu masyarakat dapat dikatakan sebagai budaya politik subjek jika terdapat frekuensi orientasi yang tinggi terhadap pengetahuan sistem politik secara umum dan objek output atau terdapat pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Namun, frekuensi orientasi mengenai struktur dan peranan dalam pembuatan kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak terlalu diperhatikan. 3. Budaya Politik Partisipan Budaya politik yang ketiga merupakan suatu bentuk budaya politik yang anggota masyarakatnya sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu budaya politik Latihan 1. Tipe kebudayaan politik menurut Almond dan verba adalah.... 2. Masyarakat yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang sistem politik menganut budaya politik....... 3. Empat dimensi yang bisa menjadi tolak ukur dalam menentukan budaya politik suatu masyarakat adalah...... 4. Kondisi suatu masyarakat yang tidak peduli terhadap sistem pilitik atau proses politik yang terjadi di sebut...... 5. Lahirnya kelompok kepentingan yang berfungsi sebagai alat kontrol pemerintah merupakan salah satu bentuk....... Aktivitas Apakah partai politik telah menjalankan salah satu fungsinya, yaitu melakukan pendidikan politik terhadap masyarakat ? Kemukakan pendapatmu berdasarkan fakta yang kamu temukan dari artikel surat kabar atau internet. Tulislah dalam kertas polio. Sertakan pula guntingan artikeknya. c. Tipe-tipe budaya politik yang berkembang di Indonesia Secara umum tipe budaya politik yang berkembang di Indonesia dapat dikelompokan menjadi tiga : 1. Budaya politik tradisional Budaya politik tradisional adalah budaya politik yang mengedepankan satu budaya dari etnis tertentu yang ada di Indonesia. Contohnya, budaya politik yang berangkat dari paham masyarakat jawa terjadi ketika Soeharto memimpin negeri ini selama lebih dari tiga dekade. Paham kekuasaan jawa mendominasi sistem pemerintahan yang dipimpinnya, begitu juga orangorang dari suku jawa mendominasi pusat-pusat kekuasaan penting. 2. Budaya politik islam Budaya politik islam adalah budaya politik yang lebih mendasarkan idenya pada keyakinan dan nilai agama islam. 3. Budaya politik modern Budaya politik modern adalah budaya politik yang mencoba meninggalkan karakter etnis tertentu atau agama tertentu. Pada masa pemerintahan orde baru, pengembangan budaya politik modern dimaksudkan untuk mengedepankan budaya etnis atau agama tertentu. Tujuannya adalah mencapai stabilitas keamanan dan kemajuan. Clifford Geertz, seorang antropolog berkebangsaan Amerika membagi budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia menjadi tiga, yaitu budaya politik abangan, budaya politik santri dan budaya politik priyayi. 1. Budaya politik abangan Budaya politik abangan adalah budaya politik yang menekankan aspekaspek animisme atau kepercayaan terhadap adanya roh halus yang dapat mempengaruhi hidup manusia. Tradisi selamatan merupakan ciri khas masyarakat dengan budaya politik abangan. Masyarakat petani merupakan salah satu contoh masyarakat abangan. Kelompok masyarakat abangan tahun 1960-an, misalnya, berafiliasi dengan partai semacam PKI dan PNI. Gb. 3.KD.1.2 2. Budaya politik santri Budaya politik santri adalah budaya politik masyarakat yang menekankan aspek-aspek keagamaan khususnya agama islam. Masyarakat santri biasanya identik dengan kelompok masyarakat yang menjalankan ibadah atau ritual agama islam. Pekerjaan masyarakat dengan budaya politik santri biasanya berdagang. Pada masa lalu, kelompok masyarakat santri cenderung berafiliasi pada partai NU dan Masyumi. Kini, mereka berafiliasi pada partai yang berbasis islam seperti PKS, PKB, PPP, dan lain-lain. Gb. 4.KD.1.2 3. Budaya politik priyayi Budaya politik priyayi adalah budaya politik masyarakat yang menekankan keluhuran tradisi. Kelompok priyayi sering kali diidentikan sebagai kelompok masyarakat kelas atas. Kaum priayi biasanya bekerja sebagai birokrat (pegawai pemerintah ). Pada masa lalu, kelompok masyarakat priyayi berafiliasi dengan partai PNI, kini, mereka berafiliasi pada partai Golkar. Negara sebagai suatu organisasi merupakan satu sistem politik yang menyangkut poses penentuan dan pelaksanaan tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap insan politik harus dapat menunjukan partisipasinya dalam kegiatan yang berkaiatan dengan hak warga negara untuk ikut mempengaruhu pengambilan keputusan oleh pemerintah. Bentuk partisipasi tersebut dapat dilihat dalam kegiatan-kegiatan berikut ini: 1. Terbentuknya organisasi politik dan organisasi masyarakat sebagai bagian dari kegiatan sosial, sekaligus penyalur aspirasi rakyat yang ikut menrntukan kebijakan negara. 2. Lahirnya kelompok-kelompok kepentingan, kelompok-kelompok penekan, dan lembaga swadaya masyarakat, sebagai kontrol sosial maupun pemberi input terhadap kebijakan pemerintah. 3. Pelaksanaan pemilu yang memberi kesempatan kepada warga negara untuk memilih dan dipilih. 4 Munculnya kelompok-kelompok konterporer yang memberi warna pada sistet input dan output pemerintah. d. Penting sosialisasi pengembangan budaya politik Budaya politik masyarakat seharusnya mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik. Sebuah strategi diperlukan agar budaya politik masyarakat dapat berjalan kearah yang lebih baik. Menurut Samuel P. Hutington, moderenisasi budaya politik ditandai oleh tiga hal, yaitu rasionalisasi wewenang, diferensiasi struktur, dan perluasan peran serta masyarakat dalam politik. 1. Sikap politik yang rasional dan otonomi di dalam masyarakat. Dengan sikap ini masyarakat tidak lagi memilih satu pilihan politik berdasarkan apa yang dipilih oleh pemimpinnya,baik pemimpin agama maupun pemimpin adat. Masyarakat memilih karena pilihannya sendiri berdasarkan penilaian untuk masa depanyang lebih baik. 2. Diferensiasi struktural Maksudnya, sudah ada spesifikasi tugas yang perlu dilakukan. Dalam situasi ini, seseorang tidak lagi mengerjakan semua hal, misalnya , sebagai pemimpin agama dan juga sebagai politik. Bila dua tugas ini masih menyatu dalam satu orang atau sati institusi, berarti belum terjadi diferensiasi struktur di dalamnya. 3. Perluasan peran serta politik di dalam masyarakat Masyarakat semakin sadar atau melek politik. Mereka menyadari bahwa pilihan politik yang mereka ambil akan menentukan nasib mereka ke depan. Latihan 1. Tiga budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia adalah....... 2. Masyarakat dengan budaya politik santri biasanya bekerja sebagai...... 3. Yang dimaksud dengan priyayi adalah...... 4. Kegiatan warga negara secara sukarela untuk memilih penguasa dan menentukan kebijakan umum disebut....... 5. Pada negara yang demokratis, partisipasi politik warganya akan mempengaruhi....... Aktivitas Buatlah kelompok diskusi beranggotakan 4-5 orang. Bandingkan tingkat partisipasi masyarakat pada pemilu sebelum era reformasi dan sesudah era reformasi. Diskusikan bagaimana partisipasi masyarakat ditinjau dari partai peserta pemilu. Tuliskan persentasikan di kelas. hasil diskusimu pada kertas polio dan Soal-soal Latihan 1 1. Istilah budaya berasal dari bahasa sansakerta yaitu budhi dan daya. Budhi artinya akal dan daya berarti...... a. pikiran d. kemampuan b. jiwa e. nalar c. kekayaan 2. Suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan/kebijakan publik untuk masyarakat disebut...... a. budaya demokrasi d. politik bebas aktif b. budaya politik e. sistem politik c. budaya luhur 3. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi budaya politik dalam suatu masyarakat kecuali...... a. pendidikan d. supermasi hukum b. ekonomi e. reformasi politik c. kesehatan 4. Indikator kemajuan budaya politik masyarakat adalah...... a. tingkat kesadaran dan partisipasi masyarakat b. tingkat pendidikan masyarakat c. tingkat pengetahuan pengetahuan masyarakat mengenai parpol d. kesehatan masyarakat yang mulai telah diperhatikan pemerintah e tidak ada jawaban yang benar 5. Usulan/pendapat atas proses politik yang melibatkan nilai moral dalam masyarakat terkait dengan informasi yang menyangkut kebijakan publik disebut...... a. orientasi kognitif d. orientasi psikomotorik b. orientasi apektif e. orientasi pedagogik c. orientasi evaluatif 6. Budaya politik pilihan...... a. individu b. kelompok c. pusat masyarakat pedalaman biasanya d. tokoh politik e. pimpinan tergantung pada 7. Budaya poltik dimana masyarakat acuh dan berindak masa bodoh terhadap proses politik disebut.... a. budaya politik apatis d. budaya politik abangan b. budaya politik mobilisasi e. budaya politik subjek c. budaya politik partisipan 8. Masyarakat yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang sistem politik namun belum memiliki kesadaran untuk berpartisipasi pada proses politik merupakan tipe budaya politik...... a. Parokial d. santri b. subjek e. priyayi c. partisipan 9. Masyarakat dengan budaya politik santri biasanya bekerja sebagai....... a. dosen d. petani b. pedagang e. karyawan c. buruh 10. Yang dimaksud dengan priyayi adalah...... a. masyarakat kelas bawah d. masyarakat pribumi b. masyarakat kelas atas e. masyarakat non pribumi c. masyarakat pinggiran Soal-soal Latihan 2 II. Uraian 1. Jelaskan apa yang di maksud dengan budaya politik ! 2. Budaya politik yang berkembang di masyarakat sangat dipengaruhi 5 faktor, sebutkan ke lima faktor tersebut ! 3. Jelaskan tiga orientasi yang dilakukan untuk mengukur perkembangan budaya politik dalam masyarakat ! 4. Sebutkan tiga objek yang dikaji dalam budaya politik ! 5. Uraikan perbedaan antara budaya politik parokial dengan budaya politik partisiapan !