4_cpv.

advertisement
BAB IV
ANALISIS COST-PROFIT-VOLUME
Kegiatan pokok manajemen dalam perencanaan perusahaan adalah
memutuskan sekarang berbagai macam alternatif dan perumusan kebijakan
yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang. Ukuran yang dipakai
untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen perusahaan adalah laba
yang diperoleh perusahaan laba terutama dipengaruhi oleh tiga faktor :
volume produk yang dijual, harga jual produk, dan biaya.
Biaya menentukan harga jual untuk mencapai tingkat laba yang
dikehendaki. Harga jual
mempengaruhi
volume penjualan, volume
penjualan langsung mempengaruhi volume produksi, dan volume produksi
mempengaruhi biaya. Hubungan antara biaya, volume, dan laba sangat
penting dalam perencanaan jangka pendek yang diperlukan oleh manajemen
untuk menilai berbagai kemungkinan yang berakibat laba akan datang.
Analisis C P V merupakan teknik perencanaan laba jangka pendek atau
dalam satu periode akuntansi tertentu dengan mendasarkan analisanya pada
variabilitas penghasilan
penjualan
maupun
biaya
terhadap volume
kegiatan sehingga teknik-teknik tersebut akan dapat
digunakan dengan
baik sebagai alat perencanaan laba dalam jangka pendek.
Dari laporan laba rugi yang disusun menurut metode variabel costing
tesebut, manajemen
dapat memperoleh berbagai parameter (gambaran
sesuatu dalam bentuk angka) berikut ini :
1.
2.
3.
4.
5.
Impas (Break-even)
Margin of Safety (MOS)
Shut - Down Point
Degree of Operating Leverage
Laba Kontribusi Per unit.
Rekayasa parameter untuk perencanaan laba jangka pendek :
a. Impas (BEP)
adalah keadaan suatu usaha yang tidak memperoleh laba dan tidak
menderita rugi, dengan kata lain pendapatan sama dengan biaya.

Rumus perhitungan penghasilan penjualan :
Yr = p.x
dimana, Yr = Total penghasilan penjualan
p = Harga jual satuan
x = Kuantitas penjualan

Rumus perhitungan biaya dapat digunakan anggaran fleksibel :
Ye = Fc + Vc .x
dimana, Ye
Fc
Vc
x
=
=
=
=
Jumlah total biaya
Jumlah total biaya tetap
Biaya variabel satuan
Kuantitas penjualan
Akuntansi Manajemen hal. 34

Rumus perhitungan laba
I = Yr – Ye
dimana,
I = Laba
Yr = Jumlah total penghasilan penjualan
Ye = Jumlah total biaya
Saat I = 0, terjadi Break Even Point
Di mana :
Fc
= --------P - Vc
BEP(unit)
BEP (rupiah) =
Fc
-------Vc
1 - ---p
P - Vc disebut Batas Kontribusi Persatuan
1 - Vc / p disebut Ratio Batas Kontribusi
Rumus penentuan Break even dapat pula dipakai untuk perencanaan
laba yang ingin dicapai oleh perusahaan, dengan menggunakan rumus
perhitungan laba :
I = Yr - Ye
I = p.x - Vc . x - Fc
sehingga :
BEP
(x)
=
BEP (p.x) =
Fc + I
---------p - Vc
Kuantitas penjualan harus dicapai pada tingkat
laba yang dianggarkan (I)
Fc + I
--------p - Vc
Jumlah rupiah penjualan harus dicapai pada
laba yang dianggarkan (I)
b. Margin of Safety (MOS)
Menyatakan berapa banyak penjualan boleh turun dari suatu angka
penjualan yang diharapkan supaya perusahaan tidak menderita.
*
Rumus MOS (rupiah)
MOS = Budget Sales - Break even sales
*
Rumus MOS Ratio
MOS Ratio
=
Budget sales - Break even sales
------------------------------------Budget sales
x
100%
Akuntansi Manajemen hal. 35
c. Titik penutupan usaha (Shut - Down Point)
Suatu usaha harus dihentikan apabila pendapatan yang diperoleh
tidak dapat menutup biaya tetap tunainya (Cash cost atau out of pocket
costs)
Contoh biaya tunai : gaji pengawas pabrik dan biaya pemeliharaan
Contoh biaya terbenam : biaya depresiasi, amortisasi dan deplesi
* Rumus :
Biaya tetap tunai
Titik penutupan usaha : --------------------------------Contribution Margin Ratio
Titik penutupan usaha dalam satuan produk
Titik penutupan usaha :
Biaya tetap tunai
-------------------------------------------Pendapatan penjualan - Biaya variabel
d. Degree of Operating Leverage (DOL)
Memberikan ukuran dampak perubahan pendapatan
laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.
*
penjualan
terhadap
Rumus :
Degree of Operating Leverage =
Laba Kontribusi
---------------------Laba Bersih
e. Laba Kontribusi per unit
Merupakan selisih harga jual dengan biaya variabel per unit untuk
suatu produk. Merupakan andil atau kemmpuan suatu produk dalam menutup
biaya tetap perusahaan.
Illustrasi 1.
Penerbit Erlangga berniat memasarkan buku ‘Akuntansi Manajemen’.
Harga jual buku itu direncanakan Rp. 50.000 per eksemplar. Adapun
struktur biaya tiap eksemplar buku tersebut adalah :
Biaya Variabel per eksemplar :
Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Pemasaran
Biaya Tetap :
Biaya Overhead Pabri
Biaya Pemasaran
Rp. 15.000
Rp. 10.000
Rp. 2.000
Rp. 3.000 +
Rp. 30.000
Rp. 5.000.000
Rp. 15.000.000 +
Rp. 20.000.000
Akuntansi Manajemen hal. 36
1. Berapa jumlah buku yang harus terjual pada bulan pertama supaya
Penerbit Erlangga bisa mencapai tingkat impas ?
2. Berapa jumlah buku yang harus terjual pada bulan pertama supaya
Penerbit Erlangga bisa mencapai mencapai laba Rp. 30.000.000 dari
penjualan buku Akuntansi Manajemen tersebut ?
3. Berapa jumlah buku yang harus terjual pada bulan pertama supaya
Penerbit Erlangga bisa mencapai mencapai laba 20%
dari Penjualan
buku Akuntansi Manajemen tersebut ?
4. Berapa jumlah buku yang harus terjual pada bulan pertama supaya
Penerbit Erlangga bisa mencapai mencapai laba 30% dari Biaya Variabel
buku Akuntansi Manajemen tersebut ?
5. Berapa jumlah buku yang harus terjual pada bulan pertama supaya
Penerbit Erlangga bisa mencapai mencapai laba 25% dari Total Biaya
buku Akuntansi Manajemen tersebut ?
6. Berapa jumlah buku yang harus terjual supaya Penerbit Erlangga bisa
mencapai tingkat impas, jika harga jual buku naik 10% ?
7. Berapa jumlah buku yang harus terjual supaya Penerbit Erlangga bisa
mencapai tingkat impas, jika Biaya Variabel naik 5% ?
8. Berapa jumlah buku yang harus terjual supaya Penerbit Erlangga bisa
mencapai tingkat impas, jika Biaya Tetap naik 50% ?
 ANALISIS BEP MULTIPRODUK
Analisis
CPV
tidak
hanya
bermanfaat
bagi
manajemen
yang
perusahaannya menjual satu jenis produk tetapi juga bermanfaat pada
perusahaan yang menjual
beberapa
jenis
produk. Demikian pula pada
perusahaan yang menjual berbagai jenis barang dagangan atau jasa dapat
menggunakan analisis CPV untuk perencanaan laba.
Komposisi Penjualan adalah kombinasi relatif berbagai jenis produk
terhadap total pendapatan penjualan dalam suatu perusahaan. Manajemen
harus
berusaha
agar
mencapai kombinasi atau komposisi yang dapat
menghasilkan jumlah laba yang paling besar.
Jumlah laba yang paling besar dicapai jika komposisi
penjualan
berbagai produk sebagian besar terdiri atas produk yang mempunyai laba
kontribusi yg tinggi. Perubahan komposisi penjualan dari jenis produk
yang mempunyai laba kontribusi rendah ke
produk yg mempunyai laba
kontribusi yg
tinggi mengakibatkan total laba bertambah. Sebaliknya
perubahan komposisi penjualan dr jenis
produk yang mempunyai laba
kontribusi tinggi ke jenis
produk yang mempunyai
laba kontribusi
rendah mengakibatkan total laba berkurang.
Dalam mempelajari analisis CPV pada perusahaan yang menghasilkan
dan menjual
beberapa jenis produk, perlu dianalisis hubungan setiap
jenis produk
yang
dihasilkan. Analisis tersebut penting untuk
mengetahui seberapa jauh biaya dapat dipisahkan dengan teliti dan adil
untuk setiap jenis produk.
Rincian biaya tetap dan variabel untuk setiap jenis produk sulit
dilakukan apabila hubungan antarproduk adalah produk bersama (joint
product) karena semua elemen biaya produksi dinikmati bersama-sama oleh
semua jenis produk (joint cost), begitu pula apabila jenis produk
relatif banyak maka perlu menggolongkan produk tersebut ke dalam
kelompok atau keluarga produk tertentu.
Akuntansi Manajemen hal. 37
Apabila biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap jenis produk
tidak dapat dipisahkan maka perhitungan
impas hanya dapat dihitung
secara total, sedangkan apabila biaya tetap dan biaya variabel untuk
setiap jenis produk dapat dipisahkan maka akan dapat diketahui laba
kontribusi untuk setiap produk terhadap laba total perusahaan. Impas dan
laba setiap jenis produk dapat dihitung apabila semua biaya tetap
dan biaya variabel dapat dipisahkan untuk setiap jenis produk.
Di dalam penentuan titik impas dan
perencanaan
laba
pada
perusahaan yang menjual berbagai
jenis
produk dapat digunakan dua
macam teknik perencanaan laba, yaitu dengan mendasarkan pada :
1. Rasio Laba Kontribusi Rata-rata

Rumus perencanaan labanya adalah :
BEP (Rp) =
a + i
---------------------------------Rasio Laba Kontribusi Rata-rata
2. Laba Kontribusi Rata-rata per unit

Rumus perencanaan labanya adalah :
BEP (Unit) =
ILUSTRASI
a + i
---------------------------------------Laba Kontribusi Rata-rata per unit
2
PT. PROMEX membuat dan menjual dua jenis produk yaitu Kosimil
dan Lusimol. Total biaya tetap untuk kedua jenis produk tersebut Rp.
60.000,00. Harga jual, biaya variabel, dan laba kontribusi per unit
serta rasio masing-masing produk adalah :
Harga Jual
Biaya Variabel
Laba Kontribusi
Produk Kosimil
Rp. 12,00
100%
Rp. 6,00
50%
Rp. 6,00
50%
Produk Lusimol
Rp. 8,00
100%
Rp. 6,00
75%
Rp. 2,00
25%
1. Jika komposisi penjualan produk K dan L dalam unit masing-masing
1 : 1 atau dalam rupiah 3 : 2, hitunglah penjualan pada titik
impas dengan teknik :
a. Rasio LK rata-rata
b. LK rata-rata per unit
2. Jika total penjualan yang direncanakan untuk kedua jenis produk
tersebut sebesar 20.000 unit, dan komposisi penjualan produk K
dan L dalam unit masing-masing 1 : 1 atau dalam rupiah 3 : 2,
hitunglah besarnya laba yang direncanakan
Akuntansi Manajemen hal. 38
Penyelesaian :
1. Menghitung penjualan pada titik impas dengan komposisi produk K
dan L dalam unit 1 : 1 atau dalam rupiah 3 : 2.
a. Teknik CM ratio rata-rata
a + i
----------------------------Rasio Laba Kontr. Rata-rata
BEP (Rp) =
Rp. 60.000 + 0
-------------------------=
(50% X 3) + (25% X 2)
-------------------------3 + 2
Titik impas tercapai pada penjualan sebesar
K dan produk L dengan komposisi 3 : 2, maka
(Rp. 150.000) = Rp. 90.000,00 dan produk
(Rp. 150.000) = Rp. 60.000,00.
=
Rp. 150.000,00
Rp. 150.000,00. Produk
produk K sebesar = 3/5
L sebanyak Rp. = 2/5
b. Teknik Laba Kontribusi Rata-rata per unit
BEP (Unit)
=
=
a + i
-------------------------------Laba Kontr. Rata-rata per unit
Rp. 60.000 + 0
------------------------------(Rp. 6,00 X 1) + (Rp. 2,00 X 1)
-------------------------------1
+
1
Rp. 60.000
-------------------= 15.000 unit
4
impas tercapai pada penjualan sebanyak 15.000 unit, produk
produk L dengan komposisi 1 : 1, maka penjualan produk
1/2 (15.000 ) = 7.500 unit, dan produk L = 1/2 (15.000) =
unit.
:
Produk K
Produk L
Total
7.500 unit
7.500 unit
15.000 unit
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
=
Titik
K dan
K =
7.500
Bukti
%
Penjualan
Biaya Variabel
Rp. 90.000
100
Rp. 60.000
100 Rp. 150.000 100
45.000
50
45.000
75
90.000
60
------------------------------------------------------Laba Kontribusi
45.000
50
15.000
25
60.000
40
Biaya Tetap
60.000
-------Laba Bersih
0
2. Jika total penjualan 20.000 unit dengan komposisi penjualan
produk k dan L masing-masing dalam unit 1 : 1 atau dalam rupiah
3 : 2, maka besarnya laba adalah :
Akuntansi Manajemen hal. 39
Produk K
10.000 unit
Jumlah
Produk L
10.000 unit
Jumlah
%
%
Total
20.000 unit
Jumlah
%
Penjualan
Biaya Variabel
Rp. 120.000
100 Rp. 80.000
100 Rp. 200.000
100
60.000
50
60.000
75
120.000
60
-------------------------------------------------------Laba Kontribusi
60.000
50
20.000
25
80.000
40
Biaya Tetap
60.000
--------Laba Bersih
20.000
Dampak Perubahan Komposisi Penjualan terhadap hubungan CPV Perusahaan
yang
menjual
lebih dari satu macam produk seringkali mempunyai
kesempatan untuk menaikkan laba kontribusi dan menurunkan titik impas
dengan cara memperbaiki komposisi penjualan, yaitu menaikkan proporsi
penjualan produk yang menghasilkan rasio laba kontribusi (contribution
margin ratio) yang tinggi.
ILLUSTRASI 3
PT. "BUGAR" memproduksi dan menjual perlengkapan olah raga.
Perusahaan
tersebut
mempunyai
kapasitas normal penjualan sebanyak
460.000 unit data biaya dan penjualan yang diramalkan akan terjadi dalam
tahun 1998 adalah sebagai berikut :
a. Harga jual perunit Rp 20,b. Harga pokok penjualan jumlah totalnya Rp 5.820.000,c. Biaya pemasaran dan administrasi jumlah totalnya Rp 2.480.000,Didalam harga pokok penjualan terdapat biaya overhead pabrik tetap
sebesar Rp 1.680.000,-. Didalam
biaya
pemasaran dan administrasi
terdapat biaya komisi penjualan
yang
dibayarkan
kepada salesman
sebesar 15% dari total penjualan .
Diminta :
1. Hitunglah titik impas dalam rupiah dan unit
2. Bila produk terjual sebanyak 450.000 unit, berapakah laba
diperoleh perusahaan
Penyelesaian :
Harga pokok penjualan
BOP tetap
Rp 5.820.000
1.680.000
-------------Rp 4.140.000
Harga Pokok Penjualan Variabel
HPP per unit =
Rp. 4.140.000
--------------460.000
yang
=
Rp 9,-
Biaya pemasaran dan administrasi
Biaya pemasaran dan administrasi variabel
(biaya komisi) = 15% x Rp 9.200.000
Biaya pemasaran dan administrasi tetap
Rp 2.480.000
1.380.000
-------------Rp 1.100.000
Akuntansi Manajemen hal. 40
1.380.000
------------ = Rp 3,460.000
Biaya pemasaran dan administrasi perunit =
1. Titik Impas (unit) =
=
Impas (Rp. )
=
=
FC
---------------P VC
2.780.000
---------------20
12
FC
---------------1 - VC /P
Rp. 2.780.000
---------------1 - 12/20
3. Laba perusahaan = Produk yang terjual
Penjualan
(450.000 x Rp. 20 )
HPP variabel
(450.000 x Rp. 9 )
Biaya pemasaran & Adm.
( 450.000 x Rp. 3 )
= 347.500 unit
= Rp. 6.950.000,-
450.000 unit
Rp. 9.000.000,-
Rp. 4.050.000,Rp. 1.350.000,----------------Rp. 5.400.000,----------------Rp. 3.600.000,-
Biaya tetap:
BOP
Pemasaran
Rp. 1.680.000,Rp. 1.100.000,----------------Rp. 2.780.000,----------------Rp.
820.000,-
Laba bersih
3. Biaya komisi penjualan naik menjadi 20% dari penjualan:
Biaya komisi perunit = 20% x Rp. 20,- = Rp. 4,Harga jual perunit
Rp. 20,Biaya produksi variabel perunit
Rp. 9,Biaya komisi penjualan variabel perunit
Rp. 4,Biaya tetap
Rp. 2.780.000,Rp. 2.780.000,Titik impas (unit) = --------------------- = 397.142,86 unit
Rp. 20,- - Rp. 13,Impas (Rp) =
Rp. 2.780.000,---------------------1 - Rp. 13 / Rp. 20
=
Rp. 7.942.657,14
Akuntansi Manajemen hal. 41
CONTOH-CONTOH KASUS
KASUS 1
PT. ASHATOP memproduksi dan menjual tiga macam produk A, B, dan C.
Harga jual, biaya
variabel, dan laba
kontribusi per satuan, serta
biaya tetap disajikan berikut ini :
Harga jual satuan
Biaya variabel satuan
Laba kontribusi satuan
Produk A
Rp. 25
15
------10
Produk B
Rp. 30
12
------18
Produk C
Rp. 50
15
------35
Total biaya tetap
Rp. 500.000
Perhitungan laba bersih dan impas pada berbagai komposisi
yang terjual adalah sbb:
Komposisi produk yang dijual
A = 20.000 unit A = 10.000 unit A =
5.000
B = 10.000 unit B = 15.000 unit B =
7.000
C = 5.000 unit C = 10.000 unit C = 15.000
produk
unit
unit
unit
Hitunglah : laba bersih dan BEP berdasarkan komposisi produk yang
terjual ?
KASUS 2
PT. Lembayung memproduksi dan menjual tiga macam produk ungu,
jingga, dan lila. Harga jual, biaya variabel, dan laba kontribusi
per satuan, serta biaya tetap disajikan berikut ini :
Prod. Ungu
Prod. Jingga
Prod. Lila
Rp. 325,Rp. 400,Rp. 625,Rp. 220,Rp. 235,Rp. 325,------------------------------------------Laba kontribusi satuan
Rp. 105,Rp. 165,Rp. 300,Total biaya tetap
Rp. 95.000.000,Harga jual satuan
Biaya variabel satuan
Perhitungan laba bersih dan impas pada berbagai
yang terjual adalah sbb :
komposisi
produk
Komposisi produk yang dijual
U = 312.000 unit
J = 217.000 unit
L = 105.000 unit
U = 215.000 unit
J = 294.000 unit
L = 213.000 unit
U =
J =
L =
103.000 unit
125.000 unit
295.000 unit
Hitunglah : laba bersih dan BEP berdasarkan komposisi produk yang
terjual ?
Akuntansi Manajemen hal. 42
KASUS 3
PT. ASTAGA membuat dan menjual dua jenis produk yaitu AC dan
TV. Total biaya tetap
untuk
kedua
jenis produk tersebut
Rp. 1.200.000,00. Harga jual, biaya variabel, dan laba kontribusi
per unit serta rasio masing-masing produk adalah :
Harga Jual
Biaya Variabel
Laba Kontribusi
A C
Rp. 240,00
Rp. 120,00
Rp. 120,00
100%
50%
50%
T V
Rp. 160,00 100%
Rp. 120,00
75%
Rp. 40,00
25%
1. Jika manajemen mengubah komposisi penjualan produk AC dan TV
dalam unit masing-masing 3 : 1 atau dalam rupiah 9 : 2, tentukan titik impas dengan teknik :
a.
b.
Rasio LK rata-rata
LK rata-rata per unit
2. Jika manajemen mengubah komposisi penjualan produk AC dan TV
dalam unit masing-masing 3 : 1 atau dalam rupiah 9 : 2, tentukan penjualan pada laba sebesar Rp. 300.000,00 dengan
teknik :
a. Rasio LK rata-rata
b. LK rata-rata per unit
Akuntansi Manajemen hal. 43
IV
ANALISIS COST-PROFIT-VOLUME
KASUS 1
PT. “Labala” memproduksi dan menjual perlengkapan olah raga. Perusahaan
tersebut mempunyai kapasitas normal penjualan sebanyak 460.000 unit data biaya dan
penjualan yang diramalkan akan terjadi dalam tahun 2000 adalah sebagai berikut :
a. Harga jual perunit Rp 20,b. Harga pokok penjualan jumlah totalnya Rp 5.820.000,c. Biaya pemasaran dan administrasi jumlah totalnya Rp 2.480.000,Didalam harga pokok penjualan terdapat biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp
1.680.000,-. Didalam biaya pemasaran dan administrasi terdapat biaya komisi penjualan
yang dibayarkan kepada salesman sebesar 15% dari total penjualan .
Diminta :
1. Hitunglah titik impas dalam rupiah dan unit
2. Bila produk terjual sebanyak 450.000 unit, berapakah laba yang
diperoleh perusahaan
Penyelesaian :
Harga pokok penjualan
BOP tetap
Rp 5.820.000
1.680.000
-------------Rp 4.140.000
Harga Pokok Penjualan Variabel
Rp. 4.140.000
HPP per unit = --------------- = Rp 9,460.000
Biaya pemasaran dan administrasi
Rp 2.480.000
Biaya pemasaran dan administrasi variabel
(biaya komisi) = 15% x Rp 9.200.000
1.380.000
-------------Biaya pemasaran dan administrasi tetap
Rp 1.100.000
Biaya pemasaran dan administrasi perunit =
1.380.000
-----------460.000
= Rp 3,-
FC
1. Titik Impas (unit) = ---------------P - VC
2.780.000
= ---------------- = 347.500 unit
20 - 12
Akuntansi Manajemen hal. 44
Impas (Rp. )
FC
= ---------------1 - VC /P
Rp. 2.780.000
= ---------------- = Rp. 6.950.000,1 - 12/20
2. Laba perusahaan = Produk yang terjual 450.000 unit
Penjualan
(450.000 x Rp. 20 )
Rp. 9.000.000,HPP variabel (450.000 x Rp. 9 )
Rp. 4.050.000,Biaya pemasaran & Adm. ( 450.000 x Rp. 3 )
Rp. 1.350.000,----------------Rp. 5.400.000,----------------Rp. 3.600.000,Biaya tetap:
BOP
Rp. 1.680.000,Pemasaran
Rp. 1.100.000,----------------Rp. 2.780.000,----------------Laba bersih
Rp. 820.000,KASUS 2
PT. KENCANA memproduksi 2 jenis produk kosmetik bedak dan lipstik. Total
biaya tetap ke-2 jenis produk tersebut adalah Rp. 1.875.000,- Harga jual, biaya variabel
dan laba kontribusi per unit serta ratio masing-masing produk :
- Harga jual
- Biaya variabel
- Laba kontribusi
Bedak
Rp. 450,- 100%
Rp. 225,- 50%
Rp. 225,- 50%
Lipstik
Rp. 300,Rp. 225,Rp. 75,-
100%
75%
25%
Diminta :
1. Jika manajemen mengubah komposisi penjualan produk bedak dan lipstik dalam unit
masing-masing 3 : 1 atau dalam Rupiah 6 : 4 tantukan titik impas dengan teknik :
- Rasio LK rata-rata
- LK rata-rata per unit
Akuntansi Manajemen hal. 45
Download