Massachusetts Gugat Kebijakan Imigrasi Trump

advertisement
2017/2/2
Massachusetts Gugat Kebijakan Imigrasi Trump
Kurang dua pekan menjabat, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, akan
menghadapi gugatan rakyatnya sendiri, termasuk dari jaksa agung negara
bagian.
Negara Bagian Massachusetts, Selasa, mengumumkan rencana untuk
menggugat perintah eksekutif Trump, yang melarang warga dari tujuh
negara berpenduduk mayoritas Islam memasuki Amerika Serikat, di
pengadilan. Massachussets secara tradisi merupakan pendukung utama
Partai Demokrat.
Jaksa agung negara bagian itu menganggap kebijakan Trump telah
melanggar Konsitusi Amerika Serikat. Padahal salah satu substansi pokok
sumpah jabatan presiden Amerika Serikat adalah menjaga, mengawal, dan
menjalankan Konstitusi Amerika Serikat.
Jaksa Agung Amerika Serikat, Maura Healey, anggota Partai Demokrat,
mengatakan melalui Twitter, Senin malam, kantornya akan bergabung
mengajukan tuntutan hukum di pengadilan federal untuk menentang
larangan tersebut.
Seorang hakim federal di Boston, tempat Bandar Udara Logan
Internasional berada, Sabtu, menolak memberlakukan perintah Trump itu
selama tujuh hari.
"Kami akan ikut menggugat perintah imigrasi Trump. Apa yang
dilakukannya itu melanggar undang-undang dasar dan membahayakan
(Massachusetts),"kata Healy di Twitter
Massachusetts akan mengikuti langkah negara bagian Washington, yang
pada Senin mengatakan akan mengajukan gugatan di pengadilan federal
untuk menentang peraturan imigrasi Trump tersebut.
Trump memerintahkan agar warga negara asing pemegang paspor dari Iran,
Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman dilarang memasuki Amerika
Serikat dalam kurun waktu 90 hari. Ia juga memerintahkan penghentian
penerimaan pengungsi selama 120 hari.
Dalam wawancara oleh stasiun penyiaran Kristen pada akhir pekan, Trump
mengatakan ia ingin agar warga Kristen Suriah yang meminta status
pengungsi diberi prioritas.
Gedung Putih berkilah, larangan itu perlu diterapkan "untuk
melindungi rakyat Amerika dari serangan teroris oleh warga negara asing
yang masuk ke Amerika Serikat."
Ribuan orang turun ke jalan dan di bandara kota-kota besar Amerika
Serikat pada akhir pekan untuk memprotes perintah Trump tersebut.
Hakim federal di lima negara bagian pada akhir pekan menghadang pihak
berwenang Amerika Serikat dalam menerapkan perintah Trump.
Hakim Distrik Massachusetts, Allison Burroughs, bahkan mengambil
langkah lebih tegas dengan melarang penahanan atau pembatalan terhadap
para pengungsi yang sudah disetujui untuk diterima, para pemegang visa
dan status penduduk tetap Amerika Serikat dari ketujuh negara itu
selama tujuh hari.
Berdasarkan perintah Burroughs, para pejabat federal juga dilarang
mengusir dari Amerika Serikat dua pria Iran yang berprofesi sebagai
pengajar pada University of Massachusetts of Dartmouth.
Sumber: Antaranews
Download