atau produksi - 5493 – Jatmiko | Just another Weblog Universitas

advertisement
MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA
(PRODUCING GOODS AND SERVICES)
A. MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI
Manajemen Operasi (atau produksi) adalah pengarahan dan pengendalian suatu proses
secara sistematis untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Jadi manager
operasi atau produksi adalah orang yang bertanggung jawab dalam menciptakan utilitas
kepada pelanggan. Dewasa ini, pelanggan semakin terlibat dalam produksi barang dan jasa
karena komunikasi elektronik dan internet menjadi komponen vital dalam uasah
memenangkan dan mempertahankan pelanggan dalam industri yang sarat akan persaingan.
Manager produksi
 Perencanaan
 Organisasi
 Penjadualan
 pengendalian
Aktivitas
tranformasi
Masukan (input)
 Tanah
 Modal
 SDM
 Bahan produksi
 Pelanggan
 informasi
Keluaran
Gambar 11.1
Proses Transformasi Sumber Daya
B. KEGUNAAN (UTILITAS)
Kemampuan suatu produk untuk memuaskan keinginan manusia, terdapat empat jenis
utilitas berbasis produksi yaitu:
1. Utilitas Waktu
Produsen membuat produk-produk tersedia sewaktu konsumen menginginkannya
2. Utilitas Tempat
Produk-produk menjadi tersedia di tempat yang sesuai bagi konsumen
3. Utilitas Kepemilikan
Dengan membuat suatu produk tersedia bagi konsumen untuk dimiliki dan digunakan
4. Utilitas Bentuk
Produsen menyebabkan produk-produk menjadi tersedia.
C. PROSES OPERASI
Serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa.
Kita dapat mengklasifikasikan berbagai jenis produksi berdasarkan perbedaan dalam prosesproses operasinya. Tiga cara proses produksi adalah:
1. Berdasarkan tipe dari teknologi transformasi
Untuk mengubah bahan produksi mentah menjadi barang jadi.
a. Proses kimia :
b. Proses fabrikasi
c. Proses perakitan
d. Proses pengangkutan
e. Proses klerikal
2. Berdasarkan sifat analitis dan sintetis dari suatu proses
Dibedakan berdasarkan cara sumber daya diubah menjadi barang jadi.
a. Proses analitis
Prosese produksi yang menguraikan sumber-sumber menjadi komponen untuk
menciptakan produk-produk jadi.
b. Proses Sistetis
Proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk memproduksi
suatu barang jadi
3. Berdasarkan pola alur produk selama transformasi
Dibedakan berdasarkan pengaturan pabrik dan pergerakan produk-produk melalui
suatu pabrik
a. Proses kontinyu
Proses produksi yang produknya berpindah melalui suatu pabrik dengan cara
kontinyu dan langsung.
b. Proses terputus-terputus
Proses produksi yang produknya bergerak melalui serangkaian tahap peralatan
dan/atau departemen di suatu pabrik
c. Routing
Serangkaian tahap unik yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk.
D. PERENCANAAN OPERASI
Rencana menggarisbawahi tujuan dan sasaran perusahaan. Ramalan (forecast) adalah sisi
rencana produksi jangka panjang yang memperkirakan permintaan dimasa yang akan datang
 Rencana operasi jangka panjang
Menetapkan kapasitas, lokasi, tata rauang, kualitas, metode
 Penjadualan Operasi
Menetapkan jadual produksi, jadual rinci
 Pengendalian Operasi
Pengendalian kualitas, manajemen bahan produksi
 Output ke konsumen.
Rencana dan ramalan bisnis
Rencana operasi jangka panjang
(kapasitas, lokasi, tata ruang, kualitas,
metode
Jadual Operasi
(jadual produksi induk, jadual
teperinci )
Pengendalian operasi
(pengendalian kualitas, manajemen
bahan baku )
Output untuk pelanggan
Gambar 11.2
Perencanaan dan Pengendalian Operasi
1. Perencanaan Kapasitas
Kapasitas adalah jumlah suatu produk yang dapat diproduksi oleh suatu perusahaan
pada kondisi kerja normal.
Perencanaan kapasitas berarti menjamin bahwa suatu kapasitas perusahaan sedikit
melebihi permintaan normal akan produk-produknya.
Pertimbangan kebijaksanaan ini adalah:
a. Jika kapasitas terlalu kecil maka perusahaan harus mengalihkan konsumennya.
b. Jika kapasitas melebihi permintaan maka perusahaan akan menghamburkan uang.
2. Perencanaan Lokasi
Karena lokasi suatu usaha mempengaruhi biaya produksi dan fleksibilitas maka lokasi
harus direncanakan dengan cermat. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
memilih lokasi:
 Kedekatan dengan bahan mentah
 kedekatan dengan pasar
 Ketersediaan tenaga kerja,
 Ketersediaan energi
 Biaya transportasi
 peraturan pemerintah
 Kondisi kehidupan masyarakat.
 Perencanaan Tata Ruang
Dalam fasilitas yang memproduksi barang-barang, tata ruang harus direncanakan
dalam tiga jenis ruang yang berbeda, yaitu:

a.
b.
c.
d.
e.
f.
Fasilitas produktif:bengkel kerja dan peralatan untuk mengubah bahan-bahan
mentah, misalnya.
 Fasiltas nin produktif: daerah penyimpanan dan pemeliharaan.
 Fasilitas pendukung: kantor, kamar kecil, areal parkir dan lain-lain.
Dalam bagian ini, kita akan berfokus pada fasilitas produksi, alternatifnya adalah:
Tata Ruang Proses
Pengaturan kegiatan produksi yang mengelompokkan peralatan dan orang-orangnya
berdasarkan fungsi
Tata Ruang Produk
Pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk memindahkan sumber daya
melalui serangkaian tahap yang lancar dan tetap
Tata ruang selular
Pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk memindahkan satu keluarga
produk melalui alur yang sejenis
Lini produksi bentuk U
Tata ruang produk yang mesin dan pekerjaannya ditempatkan dalam bentuk U
Flexible manufacturing system (FMS)
Sistem produksi dalam suatu pabrik yang menggunakan otomatisasi untuk
memproduksi berbagai macam produk
Tata ruang posisi tetap
Tata ruang produk yang membawa kegiatan produksi ke lokasi tempat kerja tersebut
akan diselesaikan
E. PENJADUALAN OPERASI
Apabila rencana telah mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dan merinci
maksud dari penggunaannya untuk mencapai tujuan suatu perusahaan, para manager harus
mengembangkan daftar jam (timetable) untuk mendapatkan sumber daya. Aspek ini disebut
penjadualan.
1. Jadual produksi induk (master production Schedule)
Jadual yang memperlihatkan produk mana yang akan diproduksi, kapan produksi akan
dimulai dan sumber daya apa yang akan dipergunakan
2. Alat untuk Penjadualan
a. Diagram GATT (Gantt Charts)
Jadual produksi yang memperlihatkan tahap-tahap dalam suatu proyek dan
menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tahap
b. Diagram PERT (PERT Charts)
Jadual produksi yang memspesifikasikan sekuen dan lintasan kritis (critical path)
untuk melaksanakan tahap-tahap dalam suatu proyek.
F. PENGENDALIAN OPERASI ( OPERATION CONTROL)
Proses memonitor kinerja produksi dengan cara membandingkan hasil dengan rencana.
Tindak lanjut (Follow Up) adalah aktivitas pengendalian produksi untuk menjamin bahwa
keputusan produksi telah dilaksanakan
Pengendalian operasi mencirikan dua subbidang: Manajemen bahan produksi dan
pengendalian proses produksi. Kedua aktivitas tersebut memastikan bahwa jadual sesuai
dengan yang direncanakan dan bahwa tujuan dipenuhi, baik dari segi kuantitas maupun
kualitas.
1. Manajemen Bahan Produksi (materials Management)
Manajemen Bahan Baku adalah perencanaan dan pengorganisasian dan pengendalian alur
bahan-bahan dari perancangan hingga distribusi barang-barang jadi. Manajemen bahan
produksi berfokus pada rancangan produk dengan menekankan standarisasi bahan
produksi yaitu penggunaan sedapat mungkin komponen standar dan seragam dalam
proses produksi.
Lima Bidang Utama dalam manajemen bahan baku
a. Transportasi
Mencakup alat-alat transportasi sumber daya ke perusahaan dan barang-barang jadi
b. Pergudangan
Berkaitan dengan penyimpangan baik bahan baku produksi yang akan datang untuk
proses produksi maupun barang-barang jadi untuk distribusi fisik ke konsumen.
c. Pembelian (purchasing)
Pembelian bahan produksi dalam jumlah yang dibutuhkan baik pada harga yang
sesuai dan pada waktu yang tepat.
d. Seleksi pemasok (supplier selection)
Proses menemukan dan menentukan pemasok mana yang dipilih untuk membeli.
e. Pengendalian persediaan (inventory control)
Dalam manajemen bahan penerimaan, penyimpanan, penanganan serta penghitungan
seluruh bahan-bahan mentah, barang setengah jadi dan barang-barang jadi.
2. Alat-alat untuk pengendalian operasi
a. Just-in Time (JIT) Production System
Metode produksi yang mengumpulkan keseluruhan bahan dan komponen yang
diperlukan setiap tahap produksi pada waktu yang tepat saat mereka dibutuhkan.
b. Material Requirements Planning (MRP)
Metode pengendalian produksi yang menggunakan bill of materials untuk menjamin
bahwa jumlah bahan yang tepat telah dikirim ke tempat yang tepat pada waktu yang
tepat.
c. Pengendalian Mutu (kualitas)
Manajemen dari proses produksi yang dirancang untuk memanufaktur barang atau
menyediakan jasa yang sesuai dengan standar kualitas tertentu.
Download