Dibandingkan virus HIV, virus Hepatitis B (HBV)

advertisement
INISIASI Menyusu Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana
bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu).
Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI
eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan terpenuhi
kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi.
WHO dan Unicef yang merekomendasikan inisiasi menyusu dini sebagai tindakan
‘penyelamatan kehidupan’, karena inisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 22 persen
dari bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan. Menyusui satu jam pertama kehidupan
yang diawali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan sebagai indikator global.
Ini merupakan hal baru bagi Indonesia, dan merupakan program pemerintah, sehingga
diharapkan semua tenaga kesehatan di semua tingkatan pelayanan kesehatan baik swasta,
maupun masyarakat dapat mensosialisasikan dan melaksanakan mendukung suksesnya
program tersebut, sehingga diharapkan akan tercapai sumber daya Indonesia yang
berkualitas.
Dengan melakukan menyusu sendiri segera setelah lahir, atau kontak kulit setidaknya 1
jam setelah lahir, 22% kematian bayi dapat diselamatkan. Berdasarkan penelitian, bayi
lahir normal yang diletakkan di perut ibu segera setelah lahir dengan kulit ibu melekat
pada kulit bayi selama setidaknya 1jam, maka dalam usia 20 menit bayi akan merangkak
kearah payudara, dan usia 50 menit bayi akan mulai menyusu. Bayi lahir normal yang
dipisahkan dari ibunya segera setelah lahir, 50% tidak akan bisa menyusu sendiri.
Sedangkan bayi lahir dengan tindakan/obat-obatan dan dipisahkan dari ibu, 100% tidak
akan bisa menyusu sendiri. Oleh karena itu dalam 10 langkah keberhasilan menyusui,
langkah ke 4 nya adalah bantu ibu menyusui sedini mungkin dalam waktu setengah jam.
TATALAKSANA INISIASI MENYUSU DINI menurut WABA & UNICEF :
1. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat melahirkan
2. Dalam menolong ibu saat melahirkan, disarankan untuk tidak atau mengurangi
mempergunakan obat kimiawi
3. Bayi dikeringkan secepatnya terutama kepalanya, kecuali tangannya , tanpa
menghilangkan lemak putih (vernix). Mulut dan hidung dibersihkan,tali pusat
diikat.
4. Bila tak memerlukan resusitasi, bayi ditengkurapkan di dada-perut ibu
dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi
topi.
5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati puting. Biarkan
bayi mencari puting sendiri
6. Ibu didukung dan bilaperlu dibantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusu.
7. Biarkan kulit Bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak selama 1
jamatau lebih sampai proses menyusu awal selesai
8. Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, dekatkan puting ke bayi tapi jangan
memasukkan puting ke mulut bayi. beri waktu 30 menit atau 1 jam lagi
9. Setelah kontak kulit ibu-bayi sekitar 1 jam, atau lebih, bayi baru dipisahkan untuk
ditimbang, diukur, diberi vit K dan dicap/tanda.
10. Rawat gabung Bayi: Ibu– bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu
selama 24 jam. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas
indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.
Prosedur Inisiasi Menyusui dini









Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi/tidak menggunakan
obat kimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi terlalu banyak, dikhawatirkan
akan terbawa ASI ke bayi yang nantinya akan menyusu dalam proses inisiasi
menyusu dini.
Para petugas kesehatan yang membantu Ibu menjalani proses melahirkan, akan
melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti biasanya. Begitu pula jika ibu
harus menjalani operasi caesar.
Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan
vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi.
Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat
pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan
topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti.
Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari sendiri
puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada dasarnya, bayi
memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya.
Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung dan
dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang
berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh
bayi.
Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai
proses menyusu pertama selesai.
Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur,
dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.
Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung memungkinkan
ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena kegiatan
menyusu tidak boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan
batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa
dekat dengan ibu, dan selain itu dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan
menyusui.
Cara Melakukan Inisiasi Menyusui Dini
Proses inisiasi menyusui dini ternyata merupakan proses alami yang seharusnya
dilakukan setelah seorang ibu melahirkan bayinya.

Sesaat setelah lahiran sehabis ari-ari dipotong, bayi langsung diletakan di dada si
ibu tanpa membersihkan si bayi kecuali tangannya, kulit ketemu kulit. Ternyata
suhu badan ibu yang habis melahirkan 1 derajat lebih tinggi. Namun jika si bayi



itu kedinginan, otomatis suhu badan si ibu jadi naik 2 derajat, dan jika si bayi
kepanasan, suhu badan ibu akan turun 1 derajat. Jadi Tuhan sudah mengatur
bahwa si ibu yang akan membawa si bayi beradaptasi dengan kehidupan barunya.
Setelah diletakkan di dada si ibu, biasanya si bayi hanya akan diam selama 20-30
menit, dan ternyata hal ini terjadi karena si bayi sedang menetralisir keadaannya
setelah trauma melahirkan.
Gerakan kedua yang terjadi yaitu, setelah si bayi merasa lebih tenang, maka
secara otomatis kaki si bayi akan mulai bergerak-gerak spt hendak merangkak.
Ternyata gerakan ini pun bukanlah gerakan tanpa makna karena ternyata kaki si
bayi itu pasti hanya akan menginjak2 perut ibunya di atas rahim. Gerakan ini
bertujuan untuk menghentikan pendarahan si ibu. Lama dari proses ini tergantung
dari si bayi. Untuk gerakan ini, ternyata si dokter punya pengalaman. Pernah ada
dukun beranak melakukan proses melahirkan, dan ternyata si ibu mengalami
pendarahan hebat. Pada saat itu si dukun meletakkan anaknya di dada si ibu, dan
anak tersebut menggerak-gerakkan kakinya memasage perut ibunya bahkan lebih
dari satu jam, sampai pendarahan si ibu berhenti.
Setelah melakukan gerakan di kakinya, si bayi akan melanjutkan dengan
mencium tangannya, ternyata bau tangan si bayi sama dengan bau air ketuban.
Dan ternyata wilayah sekitar puting si ibu itu juga memiliki bau yang sama, jadi
dengan mencium bau tangannya, si bayi membantu si bayi untuk mengarahkan
kemana dia akan bergerak. Dia akan mulai bergerak mendekati puting ibu denga
ketika sudah mendekati puting si ibu, si bayi itu akan menjilat2 dada si ibu.
Ternyata jilatan ini berfungsi utk membersihkan dada si ibu dari bakteri2 jahat
dan begitu masuk ke tubuh si bayi akan diubah menjadi bakteri2 yang baik dalam
tubuhnya. Lamanya kegiatan ini juga tergantung dari si bayi karena hanya si bayi
yang tau seberapa banyak dia harus membersihkan dada si ibu.
Setelah itu, si bayi akan mulai meremas-remas puting susu si ibu yang bertujuan
untuk merangsang supaya air susu si ibu segera berproduksi dan bisa keluar.
Lamanya kegiatan ini juga tergantung dari si bayi itu
Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu
1. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan
suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko
kematian karena hypothermia (kedinginan).
2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak
jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga
mengurangi pemakaian energi.
3. Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI
ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi
bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.
4. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan
antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk
pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap
untuk mengolah asupan makanan.
5. Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga menjamin
kelangsungan hidup sang bayi.
6. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan,
fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan
protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik
oleh usus bayi.
7. Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI
eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.
8. Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang
keluarnyaoksitosin yang penting karena:



Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan
mengurangi perdarahan ibu.
Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai
bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang
nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia.
Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna
putih) dapat lebih cepat keluar.
Download