perubahan sosial dan perubahan konsep komunitas

advertisement
PERUBAHAN SOSIAL DAN PERUBAHAN KONSEP KOMUNITAS
1. PERUBAHAN SOSIAL
Setiap masyarakat manusia pasti akan mengalami perubahan. Perubahan-perubahan
masyarakat dapat meliputi : nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku
organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat,
kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Kingsley davis,
mengartikan perubahan social sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat, misalnya perubahan pengorganisasian buruh dalam
masyarakat kapitalis akan menyebabkan perubahan hubungan antara buruh dan
majikan. Menurut Gilin dan Gillin, perubahan social sebagai variasi dari cara-cara
hidup yang telah diterima, baik karena perubahan geografis, kebudayaan materiil,
komposisi penduduk, ideology maupun karena adanya difusi ataupun penemuanpenemuan baru dalam masyarakat. Selo sumardjan menegaskan bahwa perubahanperubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, akan
memengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola
perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Bentuk-bentuk perubahan social antara lain: Perubahan lambat maupun perubahan
cepat, perubahan kecil dan perubahan besar, perubahan yang dikehendaki ataupun
perubahan yang tidak dikehendaki.
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan social, dapat bersumber baik dari
dalam masyarakat itu sendiri maupun dari luar. Penyebab perubahan yang
bersumber dari dalam masyarakat antara lain: bertambah atau berkurangnya
penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan-pertentangan dalam
masyarakat, terjadinya pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat. Sebab dari
luar antara lain: sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang ada di sekitar
manusia, peperangan dengan negara lain, pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Faktor pendorong proses perubahan antara lain: kontak dengan kebudayaan lain,
system pendidikan yang maju, sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan
untuk maju, toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang, system lapisan
masyarakat yang terbuka, penduduk yang heterogen, ketidakpuasan masyarakat
terhadap bidang-bidang tertentu, orientasi ke muka, nilai meningkatkan taraf hidup.
Faktor yang menghambat perubahan antara lain: kurangnya hubungan dengan
masyarakat lain, perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, sikap masyarakat
yang tradisionalistis, adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat
atau vested interest, rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi
kebudayaan, prasangka terhadap hal-hal yang baru/asing, hambatan ideologis,
kebiasaan, nilai pasrah. ( sumber: Soerjono soekanto, sosiologi suatu pengantar)
2. PERUBAHAN KONSEP KOMUNITAS
KONSEP “KOMUNITAS” DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI (Dihimpun oleh bagian sosiologi dan
pengembangan masyarakat, FEMA IPB):
George Hillery Jr (1955) Komunitas mencakup: A group, A process, A social system, A
geographic place, A consciousness of kind, A totality of attitude, A common lifestyle, The
possession of common ends, Local self sufficiency.
A community (Christenson & Robinson Jr, 1989): “people the live within a geographically
bounded are who are involved in social interaction and have one or more psychological ties
with each other an with the place in which they live”
Empat komponen utama “komunitas”:
interaction,Psychological identification.
People,
Place
or
territory,
Social
“Komunitas” :
“warga setempat (community) yang dapat dibedakan dari
masyarakat lebih luas (society) melalui kedalaman perhatian bersama yang
mempunyai kebutuhan bersama”
Komunitas adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat
hubungan sosial tertentu berdasarkan lokalitas, perasaan sewarga, dan solidaritas.
Ciri-ciri komunitas:
The essential characteristics of a community (Park, 1936):
1. A population territorially organized
2. More or less completely rooted in the soil it occupies
3. Its individual units living in a relationship of mutual interdependence
 Suatu komunitas pasti mempunyai lokalitas atau tempat tinggal (wilayah) tertentu.
 Komunitas yang mempunyai tempat tinggal tetap dan permanen, biasanya
mempunyai ikatan solidaritas yang kuat sebagai pengaruh kesatuan tempat
tinggalnya.
 Secara garis besar, komunitas berfungsi sebagai ukuran untuk menggarisbawahi
hubungan antara hubungan-hubungan sosial dengan suatu wilayah geografis
tertentu.
Community:
 Local Society: Struktur dan Kultur
 Local Ecology: Pola adaptasi ekologi
 Collective action: Aksi bersama (kelembagaan)
Perbedaan komunitas dan Masyarakat:
Komunitas: kecil, homogen, cultural, solidaritas mekanik, partisipasi-efektif,
relative otonom, sedangkan masyarakat: besar, heterogen, structural,
solidaritas organic, produktif-efisien, dependen.
Tantangan Terhadap konsep Lokalitas (John scot, Sosiology: the key concept):
1. Peluang ekonomi, teknologi baru terutama bidang telekomunikasi dan
perjalanan berbiaya murah memungkinkan hubungan pribadi tetap dapat
dipertahankan dalam kewilayahan yang terpisah.
2. Beberapa individu hanya memilki sedikit sumber daya yang berkonsekuensi
kepada lokalitas, contohnya: orang yang menganggap daerah hanya tempat
untuk tinggal saja, aktivitas seseorang ada di beberapa lokasi, angapan orang
bahwa factor geografis menjadi penghabat karena sebagian besar waktunya
hanya dalam wilayah tertentu saja.
Perubahan Konsep Komunitas.
Konsep komunitas meniliki sejarah perdebatan panjang dalam sosiologi. Pada level
sehari-hari, konsep komunitas digunakan untuk menyatakan ide mengenai
pengalaman umum dan kepentingan bersama. Sekarang ini, pengertian populernya
tidak hanya menunjukkan pemikiran tradisional mengenai lokalitas dan lingkungan
bersama, tetapi juga ide-ide solidaritas dan hubungan antara orang-orang yang
memilki karakteristik social dan identitas yang sama. Contoh: gagasan mengenai
“komunitas kulit hitam”, “komunitas gay”yang sekarang menjadi hal yang biasa kita
dengar. Saat ini kita mengenal berbagai “komunitas” yang banyak sekali ada di
sekitar kita, yang memiliki beragam aktivitas.
TUGAS MAHASISWA:
Dari hasil analisis komunitas yang anda telah lakukan, coba jelaskan pertanyaan
berikut ini:
1. Apakah “komunitas”yang anda tulis memenuhi persyaratan sebagaimana konsep
komunitas dalam perspektif sosiologi?
2. Apakah arti penting “komunitas”yang anda teliti bagi masyarakat?
Download