Tugas elektronikia

advertisement
BAB I
RESISTOR
A. Pengertian
Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai penahan
arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen
elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan
arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah
resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama
yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating.
Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi.
Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) merupakan satuan resistansi
dari sebuah resistor yang bersifat resistif.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dan paling
banyak dalam setiap rangkaian elektronika. Dengan demikian Anda harus
mempelajari dan memahami sebaik mungkin tentang resistor. Anda harus mampu
mengetahui nilai dari sebuah resistor beserta fungsinya bila ingin membuat sebuah
rangkaian elektronika.
B. Fungsi
Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang
mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik
1
dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap
adalah sebagai berikut :




Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan
kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh rangkaian elektronika.
Berfungsi untuk membagi tegangan.
Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah
dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).
Soal
1 Jelaskan fungsi resistor ?
Jawab ;
Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang
mengalir dalam suatu rangkaian
2 .Berikan gambar komponen resistor dan simbol resistor
Jawab :
1
C. Rangkaian Resistor (Seri, Pararel, Campuran)
Untuk menambah nilai suatu resistansi pada suatu rangkaian elektronika atau membuat
nilai suatu hambatan resistor yang tidak terdapat di pasaran dapat dilakukan dengan
merangkai beberapa resistor sehingga dapat menghasilkan nilai hambatan (resitansi)
sesuai dengan yang diinginkan. Rangkaian resistor dibagi dalam 3 jenis yaitu :
a. Rangkaian Resistor Seri (deret)
Rangkaian resistor disebut seri apabila beberapa resistor disambung / dirangkai secara
berurutan atau berderet. Bentuk rangkaian resistor seri yaitu ujung resistor pertama
disambung dengan pangkal resistor kedua dengan pangkal resistor yang lain dan
seterusnya sesuai dengan nilai yang diinginkan.
Untuk menghitung hambatan pengganti (Rs) suatu rangkaian resistor yaitu dengan
menjumlahkan nilai masing-masing hambatan resistor pada rangkaian tersebut. Rumus :
Keterangan :
Rs = Hambatan pengganti pada rangkaian seri (Ω)
R1 = Nilai hambatan pada resistor 1(Ω)
R2 = Nilai hambatan pada resistor 2(Ω)
R3 = Nilai hambatan pada resistor 3(Ω) Rn = Nilai hambatan pada resistor paling akhir
pada suatu rangkaian (Ω)
Contoh soal :
1.Tiga buah resistor akan dirangkai secara seri, masing-masing nilai resistor tersebut
adalah R1 = 10Ω, R2 = 47Ω, R3 = 100Ω. berapakah nilai dari hambatan pengganti
rangkaian tersebut? Diketahui : R1 = 10Ω
R2 = 47Ω
Ditanya : Rs = ?
Jawab :
1
R3 = 100Ω
2. Berikan gambar resistor seri ?
Jawab:
b. Rangkaian Resistor Paralel (Jajar) Rangkaian resistor dapat disebut rangkaian paralel
apabila beberapa resistor dirangkai secara berjajar. Bentuk rangkaian resistor paralel
adalah pangkal resistor pertama disambung dengan pangkal resitor kedua dan seterusnya
sesuai dengan nilai yang diinginkan.
Nilai hambatan pengganti (Rp) selalu lebih kecil dari nilai resistor-resistor yang ada pada
rangkaian resistor paralel, dapat juga ditulis dengan :
Rumus :
Keterangan :
Rp = Nilai hambatan pengganti pada rangkaian paralel (Ω)
R1 = Nilai hambatan pada resistor 1 (Ω)
R2 = Nilai hambatan pada resistor 2 (Ω)
R3 = Nilai hambatan pada resistor 3 (Ω)
1
Rn = Nilai hambatan pada resistor paling akhir pada suatu rangkaian paralel (Ω)
Contoh soal :
1. tiga buah resistor akan dirangkai secara paralel, nilai masing-masing resistor tersebut
adalah R1 = 10Ω, R2 = 47Ω, R3 = 100Ω, berapakah nilai hambatan pengganti pada
rangkaian paralel tersebut? Diketahui : R1 = 10Ω
R2 = 47Ω
R3 =
100Ω Ditanya : Rp = ?
Jawab :
Untuk menghitung hambatan pengganti dua buah resistor dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus :
Contoh soal :
2. dua buah resistor dirangkai paralel, jika nilai masing-masing resistor tersebut adalah
R1 = 10Ω, R2 = 47Ω, berapakah nilai hambatan penggantinya? Diketahui : R1 = 10Ω
R2 = 47Ω Ditanya : Rp = ?
Jawab :
1
c. Rangkaian Resistor Campuran Rangkaian campuran merupakan gabungan antara
rangkaian seri dengan rangkaian paralel atau sebaliknya. Nilai hambatan pada rangkaian
resistor campuran bisa disebut dengan hambatan pengganti atau hambatan total (Rt),
karena gabungan antara (Rs) dan (Rp). Pada dasarnya terdapat dua buah rangkaian
resistor campuran yaitu :
1. Rangkaian Resistor Seri-paralel
Contoh soal :
R1+R2//R3
Berapakah nilai hambatan pengganti pada rangkaian tersebut?
Diketahui : R1 = 10Ω
R2 = 47Ω
R3 = 100Ω
=?
Jawab :
2. Rangkaian Resistor Paralel-seri
Contoh soal :
R1//R2+R3
Diketahui : R1 = 10Ω R2 = 47Ω R3 = 100Ω
Jawab :
1
Ditanya : Rt = ?
Ditanya : Rt
1
BAB II
KAPASITOR
A. Pengertian
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan arus
listrik di dalam medan listrik sampai batas waktu tertentu dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik. Kapasitor
ditemukan pertama kali oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor
disebut Farad (F). Satu Farad = 9×1011 cm2 yang artinya luas permukaan
kepingan tersebut. Kapasitor disebut juga kondensator. Kata “kondensator”
pertama kali disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun
1782 (dari bahasa Italia “condensatore”), yaitu kemampuan alat untuk menyimpan
suatu muatan listrik.
Seperti halnya resistor, kapasitor juga tergolong ke dalam komponen pasif
elektronika. Adapun cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian elektronika
adalah dengan cara mengalirkan arus listrik menuju kapasitor. Apabila kapasitor
sudah penuh terisi arus listrik, maka kapasitor akan mengeluarkan muatannya dan
kembali mengisi lagi. Begitu seterusnya.
Kapasitor biasanya terbuat dari dua buah lempengan logamyang dipisahkan oleh
suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umumnya dikenal misalnya
adalah ruang hampa udara, keramik, gelas, dan lain-lain. Jika kedua ujung pelat
metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada
1
ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung
kutub negatif, dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke kutub positif,
karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini
tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.
B. Fungsi
Setiap komponen elektronika memiliki fungsi tersendiri, demikian pula dengan
fungsi kapasitor. Berikut ini adalah fungsi kapasitor yang terdapat dalam sebuah
rangkaian/sistem elektronika.








Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain
(pada power supply).
Sebagai filter/penyaring dalam rangkaian power supply.
Sebagai frekuensi dalam rangkaian antena.
Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon.
Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar
Untuk menyimpan arus/tegangan listrik.
Untuk arus DC berfungsi sebagai isolator/penahan arus listrik, sedangkan
untuk arus AC berfungsi sebagai konduktor/melewatkan arus listrik.
Perata tegangan DC pada pengubah AC to DC. Pembangkit gelombang
AC atau oscilator, dan sebagainya.
Soal
1 Jelaskan cara kerja kapasitor ?
Jawab :
Adapun cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian elektronika adalah dengan
cara mengalirkan arus listrik menuju kapasitor. Apabila kapasitor sudah penuh
terisi arus listrik, maka kapasitor akan mengeluarkan muatannya dan kembali
mengisi lagi. Begitu seterusnya.
2. Jelaskan salah satu Fungsi Kapasitor ?
Jawab :
Untuk menyimpan arus/tegangan listrik.
1
C. Rangkaian Kapasitor (Seri, Pararel, Campuran)
a. Rangkaian Paralel Kapasitor (Kondensator)
Rangkaian Paralel Kapasitor adalah Rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih
Kapasitor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Dengan
menggunakan Rangkaian Paralel Kapasitor ini, kita dapat menemukan nilai
Kapasitansi pengganti yang diinginkan.
Rumus dari Rangkaian Paralel Kapasitor (Kondensator) adalah :
Ctotal = C1 + C2 + C3 + C4 + …. + Cn
Dimana :
Ctotal = Total Nilai Kapasitansi Kapasitor C1
= Kapasitor ke-1 C2
=
Kapasitor ke-2
C3
= Kapasitor ke-3 C4
= Kapasitor ke-4 Cn
= Kapasitor ke-n
Contoh Soal :
1.berikan gambar rangkaian pararel kapsitor
Jawab: Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Paralel KapasitorRangkaian
Paralel Kapasitor
1
2. Seorang Perancang Rangkaian Elektronika ingin merancang sebuah Peralatan
Elektronika, salah satu nilai Kapasitansi yang diperlukannya adalah 2500pF,
tetapi nilai tersebut tidak dapat ditemukannya di Pasaran Komponen Elektronika.
Oleh karena itu, Perancang Elektronika tersebut menggunakan Rangkaian Paralel
untuk mendapatkan nilai kapasitansi yang diinginkannya.
Penyelesaian :
Beberapa kombinasi yang dapat dipergunakannya antara lain :
1 buah Kapasitor dengan nilai 1000pF 1 buah Kapasitor dengan nilai 1500pF
Ctotal = C1 + C2 Ctotal = 1000pF + 1500pF Ctotal = 2500pF
Atau
1 buah Kapasitor dengan nilai 1000pF 2 buah Kapasitor dengan nilai 750pF
Ctotal = C1 + C2 + C3 Ctotal = 1000pF + 750pF + 750pF Ctotal = 2500pF
Rangkaian Seri Kapasitor (Kondensator) Rangkaian Seri Kapasitor adalah
Rangkaian yang terdiri dari 2 buah dan lebih Kapasitor yang disusun sejajar atau
berbentuk Seri. Seperti halnya dengan Rangkaian Paralel, Rangkaian Seri
Kapasitor ini juga dapat digunakan untuk mendapat nilai Kapasitansi Kapasitor
pengganti yang diinginkan. Hanya saja, perhitungan Rangkaian Seri untuk
Kapasitor ini lebih rumit dan sulit dibandingkan dengan Rangkaian Paralel
Kapasitor.
Rumus dari Rangkaian Paralel Kapasitor (Kondensator) adalah :
1/Ctotal = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3 + 1/C4 + …. + 1/Cn
Dimana :
Ctotal = Total Nilai Kapasitansi Kapasitor C1
Kapasitor ke-2 C3
= Kapasitor ke-3 C4
ke-n
1
= Kapasitor ke-1 C2
= Kapasitor ke-4 Cn
=
= Kapasitor
Contoh Soal :
1.Berikan gambar rangkaian seri kapasitor ?
Jawab :
2. Seorang Engineer ingin membuat Jig Tester dengan salah satu nilai Kapasitansi
Kapasitor yang paling cocok untuk rangkaiannya adalah 500pF, tetapi nilai 500pF
tidak terdapat di Pasaran. Maka Engineer tersebut menggunakan 2 buah Kapasitor
yang bernilai
1000pF yang kemudian dirangkainya menjadi sebuah Rangkaian Seri Kapasitor
untuk mendapatkan nilai yang diinginkannya.
Penyelesaian :
2 buah Kapasitor dengan nilai 1000pF
1/Ctotal = 1/C1 + 1/C2 1/Ctotal = 1/1000 + 1/1000 1/Ctotal = 2/1000 2 x Ctotal =
1 x 1000 Ctotal = 1000/2 Ctotal = 500p
1
BAB III
TRANSISTOR
A. Pengertian
Transistor adalah sebuah komponen elektronika yang digunakan untuk penguat,
sebagai sirkuit pemutus, sebagai penyambung, sebagai stabilitas tegangan,
modulasi sinyal dan lain-lain. Fungsi transistor juga sebagai kran listrik, yang
dimana berdasarkan tegangan inputnya, memungkinkan pangalihaan listrik yang
akurat yang berasal dari sumber listrik. Itulah definisi dari transistor.
B. Fungsi
Adapun fungsi dari transistor diantaranya sebagaimana di bawah ini:
Transistor sebagai saklar elektronik, yaitu dengan mengatur bias dari sebuah transistor
sampai transistor jenuh maka didapat hubungan singkat antar kaki konektor dan emitor,
dengan memanfaatkan kejadian ini maka transistor bisa digunakan sebagai saklar.
Transistor sebagai penguat arus, lalu fungsi dari transistor lainnya adalah dapat di
gunakan sebagai penguat arus. Dengan fungsi ini transistor dapat digunakan sebagai
rangkaian power supply tentunya dengan tegangan yang di setting. Untuk dapat
digunakan sebagai fungsi penguat arus transistor harus dibias tegangan yang constant
pada basisnya, agar pada emitor keluar tegangan yang tetap. Umumnya untuk dapat
tegangan basis agar tetap digunakan diode zener
1
BAB IV
DIOADA
A. Pengertian
Secara sederhana, pengertian dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari
dua elektroda, yakni anoda dan katoda. Kata “dioda” adalah sebuah kata majemuk
yang berarti “dua elektroda”, dimana “di” berarti dua dan “oda” yang berarti
elektroda. Jadi dioda adalah dua lapisan elektroda N (katoda) dan lapisan P
(anoda), dimana N berarti negatif dan P adalah positif.
Dioda merupakan komponen yang paling sederhana pada keluarga
semikonduktor. Bentuk dioda ini sejenis vacuum tube yang memiliki dua buah
elektroda yang terbuat dari bahan semikonduktor.
1
B. Fungsi
Fungsi dioda ini memang unik, yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja.
Fungsi dioda paling umum adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir
dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah
sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya, dioda dapat dianggap
sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan dimana katup akan
terbuka jika ada air yang mengalir dari belakang katup menuju ke depan,
sedangkan katup akan menutup oleh air yang mengalir dari depan menuju ke
belakang.
Fungsi dioda yang lainnya adalah sebagai penyearah sinyal tegangan AC menjadi
sinyal DC. Untuk dapat digunakan sebagai penyearah setengah gelombang Anda
bisa menggunakan sebuah dioda. Namun jika ingin menjadi penyearah gelombang
penuh, Anda harus menggunakan 4 buah dioda yang dirangkai seperti jembatan
atau dengan menggunakan 2 buah dioda dengan trafo yang memiliki center tap
(CT).
Soal
1 Tuliskan lambang/simbol dioda ?
Jawab :
1
2 jelaskan fungsi dioada ?
Jawab :
Fungsi dioda paling umum adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir
dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah
sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur).
1
Download