Overlay Kesesuaian Lahan (Klasifikasi Lahan)

advertisement
OVERLAY KESESUAIAN LAHAN
(KLASIFIKASI LAHAN)
Klasifikasi Morfologi
Lereng (%)
Beda Tinggi
(meter)
Unit Relief
Topografi
0-3
0-5
Datar
Dataran
3-8
5 - 25
Berombak / Landai
Dataran berombak
8 - 15
25 - 75
Bergelombang / Agak
miring
Lerengkaki / Kakilereng
15 - 30
50 - 200
Miring
Perbukitan rendah
30 - 45
200 - 500
Agak curam
Perbukitan dengan lereng agak
curam
45 - 65
500 - 1000
Curam
Pegunungan dengan lereng curam
> 65
> 1000
Sangat Curam
Pegunungan dengan lereng sangat
curam
Prinsip Jenis Tanah



Tanah zonal, yakni tanah dengan faktor pembentuk
tanah berupa iklim dan vegetasi,
Tanah intrazonal, yakni tanah dengan faktor
pmbentuk tanah berupa faktor lokal terutama
bahan induk dan relief,
Tanah azonal, yakni tanah yang belum mennjukkan
perkembangan profil dan dianggap sebagai awal
proses pembentukan tanah.
12 ordo jenis tanah




Alfisols. Tanah yang mempunyai epipedon okrik dan horzon argilik
dengan kejenuhan basa sedang sampai tinggi. Pada umumnya
tanah tidak kering. Jenis tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah
ini adalah tanah half-bog, podsolik merah kuning dan planosols.
Andisols. Merupakan jenis tanah yang ketebalannya mencapai 60%,
mempunyai sifat andik. Tanah yang ekuivalen dengan tanah ini
adalah tanah andosol.
Aridisol. Tanah yang berada pada regim kelengasan arida atau
tanah yang rgim kelengasan tanahnya kering. Tanah yang ekuivalen
dengan jenis tanah ini adalah tanah coklat (kemerahan) dan tanah
arida (merah).
Entisols. Tanah yang belum menunjukkan perkembangan horizon dan
terjadi pada bahan aluvian yang muda. Tanah yang ekuivalen
dengan jenis tanah ini adalah tanah aluvial, regosol dn tanah glei
humus rendah.
12 ordo jenis tanah




Gelisols. Merupakan jenis tanah yang memiliki bahan organik tanah.
Jenis ini tidak dijumpai di Indonesia
Histosols. Tanah yang mengandung bahan organik dari permukaan
tanah ke bawah, paling tipis 40 cm dari permukaan. Tanah yang
ekuivalen dengan jenis tanah ini adalah tanah bog dan tanah
gambut.
Inceptisols. Merupakan jenis tanah di wilayah humida yang
mempunyai horizon teralterasi, tetapi tidak menunjukkan adanya
iluviasi, eluviasi dan pelapukan yang eksterm. Jenis tanah ekuivalen
dengan jenis tanah ini adalah tanah brown forest, glei humik dan
glei humik rendah.
Mollisols. Tanah yang mempunyai warna kelam dengan horizon molik
di wilyah stepa. Jenis tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini
adalah tanah brunizem, tanah rendzina.
12 ordo jenis tanah




Oxisols. Tanah yang memiliki horizon oksik pada kedalaman kurang
dari 2 meter dari permukaan tanah. Tanah yang ekuivalen dengan
jenis tanah ini adalah jenis tanah laterik.
Spodosols. Tanah yang memiliki horizon spodik dan memiliki horizon
eluviasi. Jenis tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini adalah
podsolik.
Ultisols. Tanah yang memiliki horizon argilik dengan kejenuhan basa
rendah (< 35%) yang menurun sesuai dengan kedalaman tanah.
Tanah yang sudah berkembang lanjut dibentangan lahan yang tua.
Jenis tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini adalah tanah
laterik coklat-kemerahan dan tanah podsolik merah- kuning.
Vertisols. Tanah lempung yang dapat mengembang dan mengerut.
Dalam keadaan kering dijumpai retkan yang lebar dan dalam.
Jenis tanah yang ekuivalen dengan jenis tanah ini adalah tanah
grumosol.
PENYIMPULAN KLASIFIKASI LAHAN TERPADU

Penyimpulan atau klasifikasi terpadu adalah
upaya menghasilkan klasifikasi ruang-ruang dalam
tapak atas dasar perpaduan dari berbagai aspek
yang tergambarkan dari tahap interpretasi dan
penyimpulan teknik overlay parsial tiap aspek
tapak. Integrasi berbagai faktor dilakukan dengan
menggunakan metode tumpang susun peta
(overlay). Yaitu teknik menggabungkan berbagai
peta untuk mendapatkan satu peta baru berisi
klasifikasi bagian lahan berdasar pertimbangan
berbagai aspek.
Download