Navigate * Home * Contact us <http://contoh

advertisement
Navigate
*
*
*
*
*
Home &lt;http://contoh-kti.info&gt;
Contact us &lt;http://contoh-kti.info/contact-us/&gt;
Daftar Isi &lt;http://contoh-kti.info/daftar-isi/&gt;
Request PTK &lt;http://contoh-kti.info/request-ptk/&gt;
Tentang Admin &lt;http://contoh-kti.info/tentang-admin/&gt;
Categories
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Artikel &lt;http://contoh-kti.info/category/artikel/&gt;
Dasar Hukum &lt;http://contoh-kti.info/category/dasar-hukum/&gt;
Judul &lt;http://contoh-kti.info/category/judul/&gt;
Karya Tulis Ilmiah
&lt;http://contoh-kti.info/category/karya-tulis-ilmiah/&gt;
Makalah &lt;http://contoh-kti.info/category/makalah/&gt;
Motivasi &lt;http://contoh-kti.info/category/motivasi/&gt;
Pembelajaran &lt;http://contoh-kti.info/category/pembelajaran-2/&gt;
Pengertian &lt;http://contoh-kti.info/category/pengertian/&gt;
Perangkat Pembelajaran
&lt;http://contoh-kti.info/category/perangkat-pembelajaran/&gt;
Proposal &lt;http://contoh-kti.info/category/proposal-2/&gt;
PTK &lt;http://contoh-kti.info/category/ptk-2/&gt;
PTS &lt;http://contoh-kti.info/category/pts/&gt;
RPP &lt;http://contoh-kti.info/category/rpp/&gt;
Sertifikasi &lt;http://contoh-kti.info/category/sertifikasi-2/&gt;
Silabus &lt;http://contoh-kti.info/category/silabus-2/&gt;
Skripsi &lt;http://contoh-kti.info/category/skripsi-2/&gt;
Surat &lt;http://contoh-kti.info/category/surat/&gt;
Tesis &lt;http://contoh-kti.info/category/tesis/&gt;
Uncategorized &lt;http://contoh-kti.info/category/uncategorized/&gt;
Archives
*
*
*
*
October 2011 &lt;http://contoh-kti.info/2011/10/&gt;
September 2011 &lt;http://contoh-kti.info/2011/09/&gt;
August 2011 &lt;http://contoh-kti.info/2011/08/&gt;
May 2011 &lt;http://contoh-kti.info/2011/05/&gt;
Top Post
* Proses Pemanfaatan Teknology Informatika dan Media Sebagai
Pembelajaran
&lt;http://contoh-kti.info/proses-pemanfaatan-teknology-informatika-dan-media
-sebagai-pembelajaran/&gt;
6 comment(s)
* Makalah Pendidikan : Pola Pemberdayaan Masyarakat
&lt;http://contoh-kti.info/makalah-pendidikan-pola-pemberdayaan-masyarakat/&gt;
6 comment(s)
* Proposal PTK Matematika SD Pengenalan Bilangan Bulat
&lt;http://contoh-kti.info/proposal-ptk-matematika-sd-pengenalan-bilangan-bul
at/&gt;
5 comment(s)
* Judul PTK PAI SD &lt;http://contoh-kti.info/judul-ptk-pai-sd/&gt; 4
comment(s)
* Contoh Proposal PTK Penjaskes SD Kelas 4
&lt;http://contoh-kti.info/contoh-proposal-ptk-penjaskes-sd-kelas-4/&gt;
4 comment(s)
* Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Tugas dan Wewenang Kepala
Sekolah
&lt;http://contoh-kti.info/contoh-karya-tulis-ilmiah-tentang-tugas-dan-wewena
ng-kepala-sekolah/&gt;
4 comment(s)
* PTK IPA SD Kelas 5 &lt;http://contoh-kti.info/ptk-ipa-sd-kelas-5/&gt; 4
comment(s)
* Langkah Awal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
&lt;http://contoh-kti.info/langkah-awal-penyusunan-karya-tulis-ilmiah/&gt;
3 comment(s)
* PTK Bahasa Inggris SMA : Penggunaan Metode Chain Card Game
&lt;http://contoh-kti.info/ptk-bahasa-inggris-sma-penggunaan-metode-chain-car
d-game/&gt;
3 comment(s)
* PTK IPA SD Kelas 3 : PENGGUNAAN METODE PENUGASAN DAN LINGKUNGAN
SEBAGAI SUMBER BELAJAR
&lt;http://contoh-kti.info/ptk-ipa-sd-kelas-3-penggunaan-metode-penugasan-dan
-lingkungan-sebagai-sumber-belajar/&gt;
3 comment(s)
counter
Alexa Certified Traffic Ranking for contoh-kti.info
&lt;http://www.alexa.com/data/details/main?url=http://contoh-kti.info&gt;
&lt;http://www.histats.com&gt;&lt;http://www.histats.com/viewstats/?sid=1620203&amp;act=2&amp;f=1
&gt;
7 Online Users &lt;http://www.freeonlineusers.com&gt;
New Search
Recent Search
* kti kepala sekolah &lt;http://contoh-kti.info?s=kti+kepala+sekolah&gt;
* penelitian tindakan sekolah untuk kepala sekolah sd
&lt;http://contoh-kti.info?s=penelitian+tindakan+sekolah+untuk+kepala+sekolah
+sd&gt;
* pengertian pendekatan keterampilan proses
&lt;http://contoh-kti.info?s=pengertian+pendekatan+keterampilan+proses&gt;
* sumber penyusunan standar kompetensi
&lt;http://contoh-kti.info?s=sumber+penyusunan+standar+kompetensi&gt;
* contoh KTI &lt;http://contoh-kti.info?s=contoh+KTI&gt;
* ptk penjas sekolah dasar
&lt;http://contoh-kti.info?s=ptk+penjas+sekolah+dasar&gt;
* contoh skripsi hubungan konsep diri terhadap penerimaan perubahaan
fisik remaja putri pada masa pubertas
&lt;http://contoh-kti.info?s=contoh+skripsi+hubungan+konsep+diri+terhadap+pen
erimaan+perubahaan+fisik+remaja+putri+pada+masa+pubertas&gt;
* proposal skripsi teaching
&lt;http://contoh-kti.info?s=proposal+skripsi+teaching&gt;
* moto KTI &lt;http://contoh-kti.info?s=moto+KTI&gt;
* kumpulan karya tulis ilmiah
&lt;http://contoh-kti.info?s=kumpulan+karya+tulis+ilmiah&gt;
&laquo; Makalah Motor Starter pada Mesin
&lt;http://contoh-kti.info/makalah-motor-starter-pada-mesin/&gt;
Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah
&lt;http://contoh-kti.info/contoh-karya-tulis-ilmiah-tentang-tugas-dan-fungsi-kepal
a-sekolah/&gt;
&raquo;
Home &lt;http://contoh-kti.info&gt; &raquo; Karya Tulis Ilmiah
&lt;http://contoh-kti.info/category/karya-tulis-ilmiah/&gt; &raquo; Makalah
&lt;http://contoh-kti.info/category/makalah/&gt; &raquo; Contoh Karya Tulis Ilmiah
Tentang Tugas dan Wewenang Kepala Sekolah
Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Tugas dan Wewenang Kepala
Sekolah
&lt;http://contoh-kti.info/contoh-karya-tulis-ilmiah-tentang-tugas-dan-wewena
ng-kepala-sekolah/&gt;
*Terima Kasih Atas Kunjungannya di http://contoh-kti.info Untuk Reques
PTK bisa Klik Di menu Reques_*
inShare &lt;javascript:void(0);&gt;0
*UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP TUGAS DAN
FUNGSINYA DALAM MEWUJUDKAN VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH*
*BAB I
PENDAHULUAN*
*A. Latar Belakang*
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan hal yang
sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya
Manusia. Dimana dewasa ini keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai
dengan melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan Sumber Daya
Manusia (SDM). Dimana mutu Sember Daya Manusia (SDM) berkorelasi positif
dengan mutu pendidikan, mutu pendidikan sering diindikasikan dengan
kondisi yang baik, memenuhi syarat, dan segala komponen yang harus
terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen tersebut adalah masukan,
proses, keluaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya.
Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana
dan prasarana serta biaya apabila seluruh komponen tersebut memenuhi
syarat tertentu. Namun dari beberapa komponen tersebut yang lebih banyak
berperan adalah tenaga kependidikan yang bermutu yaitu yang mampu
menjawab tantangan-tantangan dengan cepat dan tanggung jawab. Tenaga
kependidikan pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga
menuntut tenaga kependidikan untuk senantiasa melakukan berbagai
peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Pendidikan yang
bermutu sangat membutuhkan tenaga kependidikan yang professional.
Tenaga kependidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam
pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik. Oleh
karena itu tenaga kependidikan yang professional akan melaksanakan
tugasnya secara professional sehingga menghasilkan tamatan yang lebih
bermutu. Menjadi tenaga kependidikan yang profesional tidak akan
terwujud begitu saja tanpa adanya upaya untuk meningkatkannya, adapun
salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan pengembangan
profesionalisme ini membutuhkan dukungan dari pihak yang mempunyai peran
penting dalam hal ini adalah kepala sekolah, dimana kepala sekolah
merupakan pemimpin pendidikan yang sangat penting karena kepala sekolah
berhubungan langsung dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah.
Ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada kecakapan dan
kebijaksanaan kepemimpinan kepala sekolah yang merupakan salah satu
pemimpin pendidikan. Karena kepala sekolah merupakan seorang pejabat
yang profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur semua
sumber organisasi dan bekerjasama dengan guru-guru dalam mendidik siswa
untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan keprofesionalan kepala sekolah
ini pengembangan profesionalisme tenaga kependidikan mudah dilakukan
karena sesuai dengan fungsinya, kepala sekolah memahami kebutuhan
sekolah yang ia pimpin sehingga kompetensi guru tidak hanya mandeg pada
kompetensi yang ia miliki sebelumnya, melainkan bertambah dan berkembang
dengan baik sehingga profesionalisme guru akan terwujud.
Karena tenaga kependidikan profesional tidak hanya menguasai bidang
ilmu, bahan ajar, dan metode yang tepat, akan tetapi mampu memotivasi
peserta didik, memiliki keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas
terhadap dunia pendidikan. Profesionalisme tenaga kependidikan juga
secara konsinten menjadi salah satu faktor terpenting dari mutu
pendidikan. Tenaga kependidikan yang profesional mampu membelajarkan
murid secara efektif sesuai dengan kendala sumber daya dan lingkungan.
Namun, untuk menghasilkan guru yang profesional juga bukanlah tugas yang
mudah. Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan
proses pembelajaran &lt;http://contoh-kti.info/category/pembelajaran-2/&gt;
siswa. Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru
dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun
isinya.
Namun banyak faktor penghambat tercapainya kualitas keprofesionalan
kepemimpinan kepala sekolah seperti proses pengangkatannya tidak
trasnparan, rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai dengan
kurangnya motivasi &lt;http://contoh-kti.info/category/motivasi/&gt; dan
semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan tugas, dan seringnya
datang terlambat, wawasan kepala sekolah yang masih sempit, serta banyak
faktor penghambat lainnya yang menghambat tumbuhnya kepala sekolah yang
professional untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ini
mengimplikasikan rendahnya produktivitas kerja kepala sekolah yang
berimplikasi juga pada mutu (input, proses, dan output).
Paradigma baru manajemen pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas
secara efektif dan efisien, perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas. Dalam hal ini, pengembangan SDM merupakan proses
peningkatan kemampuan manusia agar mampu melakukan pilihan-pilahan.
Proses pengembangan SDM tersebut harus menyentuh berbagai bidang
kehidupan yang tercermin dalam pribadi pimpinan, termasuk pemimpin
pendidikan, seperti kepala sekolah.
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling
berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagaimana dikemukakan
dalam Pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 1990 bahwa: “Kepala sekolah
bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi
sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta
pememliharaan sarana dan prasarana”.
Namun kenyataan dilapangan masih banyak kepala sekolah yang tidak
menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin pendidikan ini
disebabkan karena dalam proses pengangkatannya tidak ada trasnfaransi,
rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai dengan kurangnya motivasi
dan semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan tugas, dan
seringnya datang terlambat serta banyak faktor penghambat lainnya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan yang mengimplikasikan rendahnya
produktivitas kerja kepala sekolah yang berimplikasi juga pada mutu
(input, proses, dan output)
Berdasarkan uraian di atas penyusun sangat tertarik untuk membahas
profesionalisme kepemimpinan kepala sekolah. Untuk mempermudah dalam
pemahaman pemabahasan ini, berikut penyusun sajikan kerangka teoritisnya.
Setiap jabatan menggambarkan status yang diemban pemegangnya. Status
itu, pada gilirannya, menunjukkan peran yang harus dilakukan pejabatnya.
Peran utama yang harus diemban oleh kepala sekolah yang membedakannya
dari jabatan-jabatan kepala lainnya adalah peran sebagai pemimpin
pendidikan. Kepemimpinan pendidikan mengacu pada kualitas tertentu yang
harus dimiliki kepala sekolah untuk dapat mengemban tanggung jawabnya
secara berhasil. Apa saja kualitas itu? Pertama, kepala sekolah harus
tahu persis apa yang ingin dicapainya (visi) dan bagaimana mencapainya
(misi). Kedua, kepala sekolah harus memiliki sejumlah kompetensi untuk
melaksanakan misi guna mewujudkan visi itu. Dan ketiga, kepala sekolah
harus memiliki karakter tertentu yang menunjukkan integritasnya.
1. Visi dan Misi
Barangkali tidak banyak kepala sekolah yang tahu persis apa visi sekolah
mereka dan bagaimana caranya mewujudkan visi itu. Bahkan barangkali pula
tidak banyak yang memahami benar arti visi dan misi. Hal yang sama
kemungkinan besar berlaku bagi para pejabat dalam jabatan-jabatan
pimpinan lainnya. Kepala sekolah yang bertanggung jawab berusaha
mengetahui visi sekolahnya. Jika belum ada, mereka akan berusaha
merumuskannya dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan. Visi
itu kemudian disosialisasikan sehingga menjadi cita-cita bersama.
Selanjutnya ia akan berusaha secara konsisten untuk terus berupaya
menggalang komitmen untuk mewujudkan visi itu. Ia tidak akan berdiam
diri membiarkan visi itu menjadi rumusan indah yang menghiasi dinding
kantornya.
2. Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan yang diperlihatkan seseorang
ketika melakukan sesuatu. Memahami visi dan misi serta memiliki
integritas yang baik saja belum cukup. Agar berhasil, kepala sekolah
harus memiliki kompetensi yang disyaratkan untuk dapat mengemban
tanggung jawabnya dengan baik dan benar. Apa saja kompetensi yang harus
dimiliki kepala sekolah? Setidaknya ada kesepakatan bahwa kepala sekolah
perlu memiliki sejumlah kompetensi berikut (diadaptasi dari CCSSO, 2002).
Memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi
pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh
komunitas sekolah.
Membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah dan program
pengajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan
pertumbuhan profesional para guru dan staf.
Menjamin bahwa manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya
sekolah digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat,
efisien, dan efektif.
Bekerja sama dengan orang tua murid dan anggota masyarakat, menanggapi
kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan memobilisasi
sumber daya masyarakat.
Memberi contoh (teladan) tindakan berintegritas.
Memahami, menanggapi, dan mempengaruhi lingkungan politik, sosial,
ekonomi, dan budaya yang lebih luas.
*B. Identifikasi Masalah*
Identifikasi masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
Kepala Sekolah kurang memahami tugas dan fungsinya dalam mengelola
kegiatan-kegiatan sekolah
Kepala Sekolah kurang memahami pengertian
&lt;http://contoh-kti.info/category/pengertian/&gt; visi , misi dan tujuan sekolah
Kepala Sekolah kurang kompeten dalam melaksanakan dan mewujudkan visi
,misi dan tujuan sekolah.
*C. Pembatasan Masalah*
Supaya masalah dalam makalah ini tidak berkembang terlalu terlalu jauh,
perlu kiranya dilakukan pembatasan masalah, oleh karena itu Penyusun
membatasi masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain :
Upaya meningkatkan pemahaman Kepala Sekolah terhadap tugas dan fungsinya
dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah.
Upaya merumuskan dan mewujudkan visi,misi dan tujuan sekolah.
*D. Perumusan Masalah*
Rumusan masalah yang hendak penyusun kemukakan dalam makalah ini adalah
: “Bagaimana tugas dan fungsi Kepala Sekolah dalam mewujudkan visi, misi
dan tujuan sekolah?”.
*E. Tujuan *
Kegiatan penyusunan makalah ini mempunyai tujuan yang sangat penting yaitu :
* Tujuan Umum :
Bertujuan untuk menemukan kebenaran melalui metoda berpikir yang
berdasarkan keilmuan dan mendapatkan gambaran bagaimana upaya Kepala
Sekolah dalam meningkatkan kerjasama antara warga sekolah sehingga visi,
misi serta tujuan sekolah dapat terwujud melalui kerjasama yang erat
antar warga sekolah.
* Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi Kepala Sekolah.
Untuk meningkatkan kerjasama antar warga sekolah dalam mewujudkan visi,
misi serta tujuan sekolah.
Untuk meningkatkan perhatian orang tua/ wali peserta didik terhadap
kondisi dan situasi di sekolah.
Untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian warga masyarakat terhadap
lingkungan sekolah.
*BAB II
PEMBAHASAN*
*A. Pengertian Profesionalisme, Kepemimpinan dan Ukuran Kinerja Kepala
Sekolah*
1. Profesionalisme Kepala Sekolah
Kusnandar (2007:46) mengemukakan bahwa “Profesionalisme adalah kondisi,
arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang
berkaitan dengan mata pencaharian sesseorang”. Selanjutnya
Profesionalisme menurut Mohamad Surya (2007:214) adalah: Sebutan yang
mengacu pada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota asuatu
profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas
profesionlanya. Sementara Sudarwan Danin (2002:23) mendefinisikan bahwa:
“Profesionalisme adalah komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengmbangkan
strategi-strategi yang digunakanny dalam melakukan pekerjaan sesuai
dengan profesinya itu Kemudian Freidson (1970) dalam Syaiful Sagala
(2005:199) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan profesionalisme
adalah “sebagai komitmen untuk ide-ide professional dan karir”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa profesionalisme adalah suatu bentuk
komitmen para anggota suatu profesi untuk selalu meningkatkan dan
mengembangkan kompetensinya yang bertujuan agar kualitas
keprofesionalannya dapat tercapai secara berkesinambungan.
2. Kepemimpinan dan Kepala Sekolah
a. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu
organisai karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu
organisasi ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut.
Pentingnya kepemimipinan seperti yang dikemukakan oleh James M. Black
pada Manajemem: a Guide to Executive Command dalam Sadili Samsudin
(2006:287) yang dimaksud dengan “Kepemimpinan adalah kemampuan
meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama di bawah
kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Sementara R. Soekarto Indrafachrudi (2006:2) mengartikan “Kepemimpinan
adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa
sehingga tercapailah tujuan itu”. Kemudian menurut Maman Ukas (2004:268)
“Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat
mempengaruhi orang lain, agar ia mau berbuat sesuatu yang dapat membantu
pencapaian suatu maksud dan tujuan”. Sedangkan George R. Terry dalam
Miftah Thoha (2003:5) mengartikan bahwa “Kepemimpinan adalah aktivitas
untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi”.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempangaruhi
orang lain untuk mau bekerja sama agar mau melakukan tindakan dan
perbuatan dalam mencapai tujuan bersama.
b. Kepala Sekolah
Kepala sekolah bersal dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata
kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau
sebuah lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi
tempat menerima dan memberi pelejaran. Jadi secara umum kepala sekolah
dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu lembaga di mana temapat
menerima dan memberi pelajaran. Wahjosumidjo (2002:83) mengartikan
bahwa: “Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi
tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses
belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang
memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Sementara Rahman
dkk (2006:106) mengungkapkan bahwa “Kepala sekolah adalah seorang guru
(jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki jabatan structural
(kepala sekolah) di sekolah”.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala
sekolah adalah sorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin
segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat
didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama.
Jadi profesionalisme kepemimpinan kepala sekolah berarti suatu bentuk
komitmen para anggota suatu profesi untuk selalu meningkatkan dan
mengembangkan kompetensinya yang bertujuan agar kualitas
keprofesionalannya dalam menjalankan dan memimpin segala sumber daya
ayang ada pada suatu sekolah untuk mau bekerja sama dalam mencapai
tujuan bersama.
3.Profesionalisme Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling
berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu kepala
sekolah harus mengetahui tugas-tugas yang harus ia laksankan. Adapun
tugas-tugas dari kepala sekolah seperti yang dikemukakan Wahjosumidjo
(2002:97) adalah:
a. Kepala sekolah bekerja dengan dan melalui orang lain.
Kepala sekolah berperilaku sebagai saluran komunikasi di leingkungan
sekolah.
1) Kepala sekolah bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan. Kepala
sekola bertindak dan bertanggungjawab atas segala tindakan yang
dilakukan oleh bawahan. Perbuatan yang dilakukan oleh para guru, siswa,
staf, dan orang tua siswa tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab
kepala sekolah
2) Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang kepala sekolah harus
mampu menghadapi berbagai persoalan.Dengan segala keterbatasan, seorang
kepala sekolah harus dapat mengatur pemberian tugas secara cepat serta
dapat memprioritaskan bila terjadi konflik antara kepentingan bawahan
dengan kepentingan sekolah.
3) Kepala sekolah harus berfikir secara analitik dan konsepsional.
Kepala sekolah harus dapat memecahkan persoalan melalui satu analisis,
kemudian menyelesaikan persoalan dengan satu solusi yang feasible. Serta
harus dapat melihatsetiap tugas sebagai satu keseluruhan yang saling
berkaitan.
4) Kepala sekolah adalah seorang mediator atau juru penengah. Dalam
lingkungan sekolah sebagai suatu organisasi di dalamnya terdiri dari
manusia yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda yang bisa
menimbulkan konflik untuk itu kepala sekolah harus jadi penengah dalam
konflik tersebut.
5) Kepala sekolah adalah seorang politisi. Kepala sekolah harus dapat
membangun hubungan kerja sama melalui pendekatan persuasi dan
kesepakatan (compromise). Peran politis kepala sekolah dapat berkembang
secara efektif, apabila: (1) dapat dikembangkan prinsip jaringan saling
pengertian terhadap kewajiban masing-masing, (2) terbentuknya aliasi
atau koalisi, seperti organisasi profesi, OSIS, BP3, dan sebagainya; (3)
terciptanya kerjasama (cooperation) dengan berbagai pihak, sehingga
aneka macam aktivitas dapat dilaksanakan.
6) Kepala sekolah adalah seorang diplomat. Dalam berbagai macam
pertemuan kepala sekolah adalah wakil resmi sekolah yang dipimpinnya.
7) Kepala sekolah mengambil keputusan-keputusan sulit. Tidak ada satu
organisasi pun yang berjalan mulus tanpa problem. Demikian pula sekolah
sebagai suatu organisasi tidak luput dari persoalan dn
kesulitan-kesulitan. Dan apabila terjadi kesulitan-kesulitan kepala
sekolah diharapkan berperan sebagai orang yang dapat menyelesaikan
persoalan yang sulit tersebut.
Dalam menjalankan kepemimpinannya, selain harus tahu dan paham tugasnya
sebagai pemimpin, yang tak kalah penting dari itu semua seyogyanya
kepala sekolah memahami dan mengatahui perannya. Adapun peran-peran
kepala sekolah yang menjalankan peranannya sebagai manajer seperti yang
diungkapkan oleh Wahjosumidjo (2002:90) adalah :
1) Peranan hubungan antar perseorangan
2) Peranan informasional
3) Sebagai pengambil keputusan.
Dari tiga peranan kepala sekolah sebagai manajer tersebut, dapat penulis
uraikan sebagai berikut :
Peranan hubungan antar perseorangan
a) Figurehead, figurehead berarti lambang dengan pengertian sebagai
kepala sekolah sebagai lambang sekolah.
b) Kepemimpinan (Leadership). Kepala sekolah adalah pemimpin untuk
menggerakkan seluruh sumber daya yang ada di sekolah sehingga dapat
melahirkan etos kerja dan peoduktivitas yang tinggi untuk mencapai tujuan.
c) Penghubung (liasion). Kepala sekolah menjadi penghubung antara
kepentingan kepala sekolah dengan kepentingan lingkungan di luar
sekolah. Sedangkan secara internal kepala sekolah menjadi perantara
antara guru, staf dan siswa.
Peranan informasional
d) Sebagai monitor. Kepala sekolah selalu mengadakan pengamatan terhadap
lingkungan karena kemungkinan adanya informasi-informasi yang
berpengaruh terhadap sekolah.
e) Sebagai disseminator. Kepala sekolah bertanggungjawab untuk
menyebarluaskan dan memabagi-bagi informasi kepada para guru, staf, dan
orang tua murid.
f) Spokesman. Kepala sekolah menyabarkan informasi kepada lingkungan di
luar yang dianggap perlu.
Sebagai pengambil keputusan
g) Enterpreneur. Kepala sekolah selalu berusaha memperbaiki penampilan
sekolah melalui berbagai macam pemikiran program-program yang baru serta
malakukan survey untuk mempelajari berbagai persoalan yang timbul di
lingkungan sekolah.
h) Orang yang memperhatikan gangguan (Disturbance handler). Kepala
sekolah harus mampu mengantisipasi gangguan yang timbul dengan
memperhatikan situasi dan ketepatan keputusan yang diambil.
i) Orang yang menyediakan segala sumber (A Resource Allocater). Kepala
sekolah bertanggungjawab untuk menentukan dan meneliti siapa yang akan
memperoleh atau menerima sumber-sumber yang disediakan dan dibagikan.
j) A negotiator roles. Kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan
pembicaraan dan musyawarah dengan pihak luar dalam memnuhi kebutuhan
sekolah.
Seperti halnya diungkapkan di muka, banyak faktor penghambat tercapainya
kualitas keprofesionalan kepemimpinan kepala sekolah seperti proses
pengangkatannya tidak trasnparan, rendahnya mental kepala sekolah yang
ditandai dengan kurangnya motivasi dan semangat serta kurangnya disiplin
dalam melakukan tugas, dan seringnya datang terlambat, wawasan kepala
sekolah yang masih sempit , serta banyak faktor penghambat lainnya yang
menghambat tumbuhnya kepala sekolah yang professional untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Ini mengimplikasikan rendahnya produktivitas kerja
kepala sekolah yang berimplikasi juga pada mutu (input, proses, dan output)
Berdasarkan masalah-masalah tersebut, pemecahannya adalah :
Pembinaan kemampuan profesional kepala sekolah
Wadah-wadah yang telah dikembangkan dalam pembinaan kemampuan
profesional kepala sekolah adalah musyawarah kepala sekolah (MKS) ,
kelompok kerja kepala sekolah (KKKS), pusat kegiatan kepala sekolah
(PKKS). Disamping itu peningkatan dapat dilakukan melalui pendidikan,
dengan program sarjana atau pasca sarjana bagi para kepala sekolah
sesuai dengan bidang kehaliannya, sehingga tidak terlepas dari koridor
disiplin ilmu masing-masing.
Revitalisasi MGMP dan MKKS di sekolah
Melalui MGMP dan MKKS dapat dipikirkan bagaimana menyiasati kurikulum
yang padat dan mencari alternatif pembelajaran yang tepat serta
menemukan berbagai variasi metoda dan variasi media untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Dengan mengefektifkan MGMP dan MKKS semua kesulitan dan permasalahan
yang dihadapi oleh guru dan kepala sekolah dalam kegiatan pendidikan
dapat dipecahkan, dan diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah.
Peningkatan disiplin
Dalam menumbuhkan kepala sekolah profesional dalam paradigma baru
manajemen pandidikan di sekolah diperlukan adanya peningkatan disiplin
untuk menciptakan iklim sekolah yang lebih kondusif dan dapat memotivasi
kerja, serta menciptakan budaya kerja dan budaya disiplin para tenaga
kependidikan dalam melakukan tugasnya di sekolah.
Pembentukan kelompok diskusi profesi
Kelompok diskusi profesi dapat dibentuk untuk mengatasi tenaga
kependidikan yang kurang semangat dalam melakukan tugas-tugas
kependidikan di sekolah yang melibatkan pengawas sekolah, komite sekolah
atau orang lain yang ahli dalam memecahkan masalah yang dihadapi kepala
sekolah dan tenaga kependidikan.
Peningkatan layanan perpustakaan dan penambahan koleksi
Salah satu sarana peningkatan profesionalisme kepala sekolah adalah
tersedianya buku yang dapat menunjang kegiatan sekolah dalam mendorong
visi menjadi aksi. Karena akan sangat sulit dapat mengembangkan dan
meningkatkan profesionalisme kepala sekolah jika tidak ditunjangkan oleh
sumber belajar yang memadai.
Selain itu kepala sekolah harus memiliki visi dan misi, serta strategi
manajemen pendidikan secara utuh yang berorientasi kepada mutu. Strategi
ini dikenal dengan manajemen mutu terpadu (MMT) atau kalau dunia bisnis
dikenal dengan nama total quality management (TQM). Yang merupakan usaha
sistematis dan terkoordinasi untuk secara terus-menerus memperbaiki
kualitas layanan.
Sedikitnya terdapat lima sifat layanan yang harus diwujudkan oleh kepala
sekolah agar “pelanggan” puas; yakni layanan sesuai dengan yang
dijanjikan (reliability), mampu menajmin kualitas pembelajaran
(assurance), iklim sekolah yang kondusif (tangible), memberikan
perhatian penuh kepada peserta didik (emphaty), dan cepat tanggap
terhadap kebutuhan peserta didik (responsiveness).
4. Visi dan Misi Sekolah
Barangkali tidak banyak kepala sekolah yang tahu persis apa visi sekolah
mereka dan bagaimana caranya mewujudkan visi itu. Bahkan barangkali pula
tidak banyak yang memahami benar arti visi dan misi. Hal yang sama
kemungkinan besar berlaku bagi para pejabat dalam jabatan-jabatan
pimpinan lainnya. Kepala sekolah yang bertanggung jawab berusaha
mengetahui visi sekolahnya. Jika belum ada, mereka akan berusaha
merumuskannya dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan. Visi
itu kemudian disosialisasikan sehingga menjadi cita-cita bersama.
Selanjutnya ia akan berusaha secara konsisten untuk terus berupaya
menggalang komitmen untuk mewujudkan visi itu. Ia tidak akan berdiam
diri membiarkan visi itu menjadi rumusan indah yang menghiasi dinding.
5. Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan yang diperlihatkan seseorang
ketika melakukan sesuatu. Memahami visi dan misi serta memiliki
integritas yang baik saja belum cukup. Agar berhasil, kepala sekolah
harus memiliki kompetensi yang disyaratkan untuk dapat mengemban
tanggung jawabnya dengan baik dan benar. Apa saja kompetensi yang harus
dimiliki kepala sekolah? Setidaknya ada kesepakatan bahwa kepala sekolah
perlu memiliki sejumlah kompetensi berikut (diadaptasi dari CCSSO, 2002).
a. Memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi
pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh
komunitas sekolah.
b. Membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah dan program
pengajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan
pertumbuhan profesional para guru dan staf.
c. Menjamin bahwa manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya
sekolah digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat,
efisien, dan efektif.
d. Bekerja sama dengan orang tua murid dan anggota masyarakat,
menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan
memobilisasi sumber daya masyarakat.
e. Memberi contoh (teladan) tindakan berintegritas.
f. Memahami, menanggapi, dan mempengaruhi lingkungan politik, sosial,
ekonomi, dan budaya yang lebih luas.
6. Integritas
Integritas adalah ketaatan pada nilai-nilai moral dan etika yang
diyakini seseorang dan membentuk perilakunya sebagai manusia yang
berharkat dan bermartabat.Ada ungkapan yang bagus untuk memahami
pengertian integritas: integritas Anda tidak diukur dari kemampuan Anda
menaklukkan puncak gunung, tetapi diri Anda sendiri. Setidaknya ada
sejumlah ciri yang menggambarkan integritas kepala sekolah: dapat
dipercaya, konsisten, komit, bertanggung jawab, dan secara emosional
terkendali.
Dapat dipercaya (amanah). Seorang kepala sekolah haruslah orang yang
dapat dipercaya. Kepercayaan itu diperolehnya secara sukarela, tidak
dengan meminta apalagi memaksa orang lain untuk mempercayainya. Kepala
sekolah tidak perlu berpidato di depan para guru, murid, atau orang tua
murid bahwa ia adalah orang yang dapat dipercaya. Perilakunya
sehari-hari telah menyampaikan informasi yang akurat tentang keamanahan
itu. Kepala sekolah yang dapat dipercaya memiliki kejujuran yang tidak
diragukan.
Konsisten. Kepala sekolah yang konsisten dapat diandalkan. Kepala
sekolah seperti ini tidak mencla-mencle, perbuatannya taat asas dengan
perkataannya. Kepala sekolah seperti ini tidak bermuka banyak. Ia
mengoperasionalkan kebijakan pendidikan secara tegas dan bijaksana, dan
tidak perlu menjadi anggota bunglon sosial untuk mengamankan kebijakan itu.
Komit. Kepala sekolah yang komit, terikat secara emosional dan
intelektual untuk mengabdikan diri sepenuhnya bagi kepentingan anak
didiknya. Kepala sekolah seperti ini tahu persis bahwa tanggung jawabnya
tidak mungkin dapat dipikulnya setengah-setengah. Pekerjaan sebagai
kepala sekolah baginya bukan pekerjaan paruh waktu. Ia tidak boleh
merangkap-rangkap pekerjaannya dengan pekerjaan lain, atau menjadi
kepala sekolah di lebih dari satu tempat.
Bertanggung jawab. Kepala sekolah memiliki kewajiban sosial, hukum, dan
moral dalam menjalankan perannya. Kepala sekolah yang berintegritas
tidak akan menghindar apalagi lari dari tanggung jawabnya. Kepala
sekolah yang mengutamakan kepentingan anak didiknya sadar betul bahwa
secara sosial, hukum, dan moral ia harus berperilaku yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Secara emosional terkendali. Kepala sekolah yang berkecerdasan emosi
tinggi sangat menyadari pengaruh emosinya dan emosi orang lain terhadap
proses pemikirannya dan interaksinya terhadap orang lain. Kepala sekolah
seperti ini mampu mengaitkan emosi dengan penalaran, menggunakan emosi
untuk memfasilitasi penalaran dan secara cerdas menalarkan emosi. Dengan
kata lain, ia menyadari bahwa kemampuan kognitif seseorang diperkaya
dengan emosi dan perlunya emosi dikelola secara kognitif.
7. Ukuran Kinerja
Persoalannya sekarang adalah apa ukuran kinerja yang dapat disimak dari
kepala sekolah yang kompeten serta apa saja pengetahuan dan keterampilan
yang harus dimiliki untuk berkinerja seperti itu? Kita akan membahas hal
ini dengan mengacu pada kompetensi yang telah dikemukakan sebelumnya.
a. Kompetensi 1
Memfasilitasi penyusunan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi dan misi
pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh
komunitas sekolah. Kepala sekolah harus dapat memastikan bahwa
sekolahnya memiliki visi dan misi yang jelas dan disepakati bersama
serta didukung oleh komunitas sekolahnya. Jika visi dan misi itu belum
ada, ia harus berinisiatif untuk menyusunnya dengan melibatkan semua
pihak yang berkepentingan atas sekolahnya. Ukuran kinerja yang dapat
diidentifikasi bagi kompetensi ini adalah sebagai berikut :
Visi dan misi disusun bersama-sama dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
Staf, keluarga murid, dan anggota masyarakat memahami visi dan misi sekolah.
Pihak-pihak berkepentingan yakin bahwa inti visi sekolah dipakai sebagai
pedoman bagi semua yang terlibat dalam urusan sekolah.
Kontribusi anggota komunitas sekolah dalam pewujudan visi itu dihargai.
Pihak-pihak yang berkepentingan menerima informasi tentang kemajuan
upaya pencapaian visi sekolah.
Komunitas sekolah terlibat aktif dalam upaya peningkatan sekolah.
Program, rencana, dan kegiatan sekolah telah tersusun berdasarkan visi
sekolah.
Rencana berdasarkan tujuan dan strategi yang jelas dilaksanakan.
Data penilaian pembelajaran peserta didik digunakan untuk menyusun visi
dan tujuan sekolah.
Data demografik murid dan keluarganya digunakan untuk menyusun misi dan
tujuan sekolah.
Hambatan pencapaian visi dapat ditanggulangi.
Pengadaan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung implementasi misi
dan tujuan sekolah telah diupayakan.
Sumber daya yang ada untuk mendukung visi dan tujuan telah digunakan
dengan efektif dan efisien.
Visi, misi, dan rencana telah dipantau, dievaluasi, dan direvisi secara
teratur.
Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk dapat berkinerja
seperti itu adalah sebagai berikut.
Tujuan belajar dalam masyarakat yang pluralistik.
Teknik penyusunan dan penerapan rencana stratejik.
Teori dan pemikiran sistem.
Teknik pengumpulan, pengolahan, dan analisis data.
Komunikasi yang efektif.
Konsensus dan negosiasi yang efektif.
b. Kompetensi 2
Membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah dan program
pengajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan
pertumbuhan profesional para guru dan staf. Kepala sekolah harus dapat
memastikan adanya lingkungan sekolah yang kondusif. Sekadar
mengingatkan, lingkungan belajar yang kondusif memungkinkan orang-orang
di dalamnya untuk mendayagunakan dan mengembangkan potensinya seoptimal
mungkin. Kepala sekolah misalnya harus berupaya keras agar
masalah-masalah sosial, seperti penyalahgunaan narkoba, tidak mengimbas
ke dalam lingkungan sekolahnya. Dalam lingkungan seperti itu, para guru
dan peserta didik termotivasi untuk saling belajar, saling memotivasi,
dan saling memberdayakan. Suasana seperti memberi ruang untuk saling
belajar melalui keteladanan, belajar bertanggung jawab, serta belajar
mengembangkan kompetensi sepenuhnya.
Ukuran kinerja yang dapat diidentifikasi bagi kompetensi ini adalah
sebagai berikut :
Semua orang diperlakukan secara adil, setara, berharkat, dan bermartabat.
Pengembangan profesional terfokus pada pembelajaran peserta didik sesuai
dengan visi dan tujuan sekolah.
Peserta didik dan staf sekolah dihargai dan dipandang penting.
Hambatan belajar diidentifikasi, diklarifikasi, dan ditanggulangi.
Keberagaman dalam pengembangan pengalaman belajar disimak dan
dipertimbangkan.
Belajar seumur hidup didorong dan diberi contoh.
Terbangunnya budaya harapan tinggi bagi kinerja diri sendiri, peserta
didik, dan staf.
Digunakannya teknologi dalam proses pembelajaran.
Prestasi peserta didik dan staf diakui dan dirayakan.
Tersedianya kesempatan beragam untuk belajar bagi semua peserta didik.
Sekolah ditata dan diarahkan untuk mencapai keberhasilan peserta didik.
Program kurikulum, ko-kurikulum, dan ekstra-kurikulum dirancang,
dilaksanakan, dan disempurnakan secara berkala.
Hasil riset, pendapat guru, dan rekomendasi dari anggota masyarakat
terpelajar digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan penting.
Budaya sekolah dievaluasi secara teratur.
Hasil belajar peserta didik dinilai dengan menggunakan berbagai teknik.
Staf dan peserta didik diberi peluang menggunakan berbagai sumber
informasi tentang prestasi.
Berbagai cara supervisi dan evaluasi dimanfaatkan.
Tersusunnya program-program untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan
keluarganya.
Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk dapat berkinerja
seperti itu adalah sebagai berikut.
Psikologi perkembangan peserta didik.
Teori belajar terapan.
Teori motivasi terapan.
Desain, evaluasi, dan penyempurnaan kurikulum.
Prinsip-prinsip pengajaran yang efektif.
Teknik-teknik evaluasi belajar.
Keberagaman dan artinya bagi program pendidikan.
Model-model belajar dan pengembangan professional orang dewasa.
Proses perubahan bagi sistem, organisasi, dan individu.
Peranan teknologi dalam membantu proses belajar peserta didik dan
pertumbuhan professional.
Budaya sekolah.
c. Kompetensi 3
Menjamin bahwa manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya
sekolah digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat,
efisien, dan efektif. Kepala sekolah harus dapat memastikan bahwa apapun
prinsip-prinsip dan teknik manajemen organisasi dan pengoperasian sumber
daya sekolah yang diterapkan semata-mata digunakan bagi kepentingan
peserta didik. Ia harus dapat menjamin bahwa lingkungan fisik sekolahnya
aman dan sehat bagi peserta didik, guru, dan staf pendukung lainnya.
Ukuran kinerja yang dapat diidentifikasi bagi kompetensi ini adalah
sebagai berikut.
Pengetahuan tentang pembelajaran, pengajaran, dan perkembangan peserta
didik digunakan dalam keputusan manajemen sekolah.
Prosedur operasional digunakan dan dikelola untuk memaksimumkan peluang
keberhasilan belajar. . Diterapkannya teknik baru yang menguntungkan.
Tersusunnya dengan baik rencana dan prosedur operasional untuk mencapai
visi dan tujuan sekolah.
Kesepakatan kontrak sekolah dikelola secara efektif.
Bangunan dan semua fasilitas sekolah diperasikan secara aman, efisien,
dan efektif.
Waktu dikelola untuk memaksimumkan pencapaian tujuan organisasi.
Teridentifikasinya masalah dan peluang potensial.
Setiap masalah ditanggulangi secara tepat waktu.
Sumber daya manusia dan sumber daya lainnya dikelola untuk mencapai
tujuan sekolah.
Sistem organisasi dipantau dan dimodifikasi secara teratur sesuai dengan
kebutuhan.
Pihak-pihak berkepentingan dilibatkan dalam keputusan yang mempengaruhi
sekolah.
Tanggung jawab dibagi-bagi untuk memasimumkan akuntabilitas.
Diterapkannya perangkaan masalah yang efektif dan keterampilan pemecahan
masalah.
Diterapkannya keterampilan solusi konflik secara efektif.
Diterapkannya proses kelompok yang efektif dan keterampilan pencapaian
konsensus.
Terpeliharanya lingkungan sekolah yang aman, bersih, indah, dan
menyenangkan.
Fungsi-fungsi sumber daya manusia dijamin untuk mendukung pencapaian
tujuan sekolah.
Terpeliharanya kerahasiaan dokumen sekolah.
Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk dapat berkinerja
seperti itu adalah sebagai berikut :
Prinsip-prinsip pengembangan organisasi.
Prosedur operasi di tingkat sekolah dan daerah.
Prinsip-prinsip dan isu tentang keamanan dan kesehatan lingkungan sekolah.
Manajemen sumber daya manusia.
Prinsip-prinsip penggunaan keuangan manajemen sekolah.
Prinsip-prinsip penggunaan fasilitas sekolah.
Aspek hukum pengoperasian sekolah.
Teknologi mutakhir yang mendukung fungsi-fungsi manajemen.
d. Kompetensi 4
Bekerja sama dengan orang tua murid dan anggota masyarakat, menanggapi
kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan memobilisasi
sumber daya masyarakat.Kepala sekolah harus menyadari bahwa tujuan
sekolah tidak mungkin dicapai tanpa melibatkan semua pihak yang
berkepentingan, utamanya para orang tua murid. Manajemen sekolah adalah
upaya bersama agar hal-hal yang tadinya terasa besar dan berat menjadi
lebih terkendali. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Oleh sebab
itu, kepala sekolah harus tidak boleh putus harapan untuk menghimbau dan
merangkul semua pihak yang berkepentingan demi kemajuan sekolahnya.
Ukuran kinerja yang dapat diidentifikasi bagi kompetensi ini adalah
sebagai berikut.
Diutamakannya kemunculan yang sering, keterlibatan aktif, dan komunikasi
dengan masyarakat luas.
Terbinanya hubungan dengan para pemimpin masyarakat.
Digunakannya informasi dari keluarga dan masyarakat.
Terciptanya hubungan dengan organisasi bisnis, agama, politik, dan
pemerintah.
Disikapinya dengan baik orang-orang dan kelompok yang memiliki
nilai-nilai dan opini yang mungkin bertentangan.
Sekolah dan masyarakat diusahakan saling mengisi dalam hal sumber daya.
Diamankannya sumber daya masyarakat untuik membantu sekolah memecahkan
masalah dan mencapai tujuan.
Terciptanya kemitraan dengan dunia bisnis, lembaga pendidikan lain,
kelompok masyarakat di sekitar untuk memperkuat program dukungan
pencapaian tujuan sekolah.
Anggota masyarakat diperlakukan secara sama.
Diakui dan dihargainya keberagaman.
Tercipta dan terbinanya hubungan media yang efektif.
Diadakannya program hubungan masyarakat yang komprehensif.
Digunakannya sumber daya publik secara tepat dan bijaksana.
Adanya contoh kolaborasi masyarakat bagi staf.
Diadakannya kesempatan yang layak bagi staf untuk mengembangkan
keterampil-an berkolaborasi.
Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk dapat berkinerja
seperti itu adalah sebagai berikut.
Isu dan trend yang mungkin berdampak pada komunitas sekolah.
Kondisi dan dinamika komunitas sekolah yang beragam.
Sumber daya masyarakat.
Hubungan masyarakat serta strategi dan proses pemasaran.
Model yang berhasil tentang kemitraan sekolah, keluarga, bisnis,
masyarakat, pemerintah, dan pendidikan tinggi.
e. Kompetensi 5
Memberi contoh (teladan) tindakan berintegritas. Kepala sekolah pastilah
berada dalam posisi yang serba kikuk jika tidak menujukkan kualitas
perilaku yang dapat diteladani. Dapat dipercaya, konsisten, komit,
bertanggung jawab, dan secara emosional terkendali adalah kualitas yang
seharusnya dimiliki para pimpinan. Karakter moral seperti itulah
sebenarnya yang memiliki dampak jangka panjang. Kepala sekolah yang
hanya mengandalkan kewenangan jabatannya untuk mempengaruhi lingkungan,
hanya akan menimba hasil jangka pendek.
Ukuran kinerja yang dapat diidentifikasi bagi kompetensi ini adalah
sebagai berikut :
Diperagakannya kode etik pribadi dan profesional.
Diperlihatkannya nilai-nilai, keyakinan, dan sikap yang mengilhami
munculnya tingkat kinerja yang tinggi.
Diperlihatkannya contoh prilaku yang dapat diteladani.
Dipertanggungjawabkannya pelaksanaan kegiatan operasi sekolah
Dipertimbangkannya dampak praktik manajerial terhadap orang lain.
Digunakannya pengaruh jabatan untuk meningkatkan program pendidikan dan
bukan untuk kepentingan pribadi.
Orang lain diperlakukan dengan adil, sederajat, serta berharkat dan
bermartabat.
Hak-hak dan kerahasiaan peserta didik dan staf dilindungi.
Terlihat adanya apresiasi terhadap dan kepekaan atas adanya keragaman
dalam komunitas sekolah.
Wewenang orang lain diakui dan dihormati.
Nilai-nilai yang hidup di kalangan komunitas sekolah yang beragam
diperiksa dan dipertimbangkan.
Ditegakkannya integritas dan perilaku yang etis dalam komunitas sekolah.
Dipenuhinya kewajiban hukum dan perjanjian.
Dilaksanakannya hukum dan prosedur secara adil dan bijaksana.
Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk dapat berkinerja
seperti itu adalah sebagai berikut :
Tujuan pendidikan dan peran kepemimpinan dalam masyarakat modern.
Berbagai kerangka dan perspektif tentang etika.
Nilai-nilai dari komunitas sekolah yang beragam.
Kode etik profesi.
Filsafat dan sejarah pendidikan.
f. Kompetensi 6
Memahami, menanggapi, dan mempengaruhi lingkungan politik, sosial,
ekonomi, dan budaya yang lebih besar. Kepala sekolah perlu menyadari
bahwa kehidupan di sekolahnya adalah bagian dari lingkungan kehidupan
yang lebih luas. Kehidupan lain di luar sekolahnya ikut berpengaruh
dalam upayanya mengelola sekolah dengan baik. Berpikir sistem
membantunya untuk memahami posisi sekolahnya dalam gambaran yang lebih
besar. Sekolahnya sendiri adalah bagian dari subsistem sosial yang
terkait dengan sistem politik, ekonomi, dan lain-lainnya.
Ukuran kinerja yang dapat diidentifikasi bagi kompetensi ini adalah
sebagai berikut.
Tampak adanya upaya sungguh-sungguh untuk mempengaruhi lingkungan
operasi sekolah bagi kepentingan peserta didik dan keluarganya.
Terjadinya komunikasi di kalangan komunitas sekolah tentang
kecenderungan, isu, dan kemungkinan perubahan dalam lingkungan operasi
sekolah.
Diadakannya dialog terus-menerus dengan wakil-wakil kelompok masyarakat.
Difungsikannya komunitas sekolah sesuai dengan kebijakan, hukum, dan
peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dan pusat.
Ada upaya mempengaruhi pembentukan kebijakan publik untuk menyediakan
pendidikan yang bermutu.
Dikembangkannya jalur komunikasi dengan para pengambil keputusan di luar
komunitas sekolah.
Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk dapat berkinerja
seperti itu adalah sebagai berikut.
Prinsip-prinsip birokrasi pendidikan yang mendasari sistem sekolah
Indonesia.
Peranan pendidikan umum dalam mengembangkan dan memperbarui masyarakat
demokratis.
Hukum yang berkaitan dengan pendidikan dan persekolahan.
Sistem dan proses politik, sosial, budaya, dan ekonomi yang mempengaruhi
sekolah.
Model dan strategi perubahan dan resolusi konflik seperti yang
diterapkan dalam konteks politik, sosial, budaya, dan ekonomi sekolah.
Isu-isu dan faktor global yang mempengaruhi proses pembelajaran.
Dinamika pengembangan dan pendukungan kebijakan dalam sistem politik
yang demokratis.
Pentingnya keragaman dan persamaan dalam masyarakat demokratis.
*B. Keyakinan dan Pendirian Kepala Sekolah*
Kepala sekolah harus memiliki sejumlah keyakinan atau pendirian untuk
dapat berkinerja sebagaimana yang dituntut baginya. Misalnya, ia harus
yakin bahwa KKN adalah perbuatan tercela yang tidak bertanggung jawab
dan merusak. Keyakinan ini yang besumber dari nilai-nilai moral yang
dianutnya ikut mewarnai perilakunya dalam mengelola sekolah yang
dipimpinnya. Dengan keyakinan itu, misalnya, ia tidak akan memberi
kesempatan terjadinya praktik-praktik KKN yang tidak terpuji itu di
sekolahnya. Ia tahu persis bahwa perilakunya adalah contoh yang
kemungkinan besar akan menular di kalangan bawahannya dan bahkan para
murid. Berikut adalah keyakinan/pendirian yang harus dimiliki kepala
sekolah untuk dapat berkinerja sebagaimana yang diharapkan.
Kepala sekolah yakin bahwa bekerja adalah ibadah. Ia dengan rela
menerima tanggung jawabnya secara mantap. Oleh sebab itu, ia tidak akan
melebih-lebihkan arti penting pekerjaannya. Ia tidak menonjolkan
kelebihan dan keberhasilannya. Semua yang perlu dilakukan semata-mata
untuk memberikan peluang agar setiap peserta didik memperoleh pendidikan
yang berkualitas. Pada saat yang sama ia secara ikhlas menerima
konsekuensi penegakan prinsip dan tindakan yang dilakukannya.
Semua pengaruh yang dimilikinya digunakan semata-mata demi kepentingan
peserta didik, bukan untuk kepentingan lain. Tujuan utama sekolah adalah
membelajarkan peserta didik. Ia akan berusaha mengendalikan diri sendiri
dan bawahannya agar tidak merugikan kepentingan masa depan anak
didiknya. Ia berpendirian bahwa semua peserta didik perlu memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang diperlukan untuk menjadi
anggota masyarakat yang berguna bagi lingkungannya.
Semua orang dapat dididik dan semua peserta didik dapat belajar. Ada
beragam cara yang dapat digunakan agar peserta didik dapat memiliki cara
belajar seumur hidup. Oleh sebab itu, kepala sekolah perlu menekankan
bahwa sumber belajar tidak cuma guru, tetapi masih banyak yang lain
seperti teman, buku, orang tua, dan sebagainya. Ia perlu menekankan
bahwa dalam masyarakat modern, pendidikan adalah peluang untuk hidup
lebih bermakna dan memberi kesempatan berperan dalam mobilitas sosial.
Kepala sekolah harus yakin bahwa anggota sekolahnya memerlukan standar,
harapan, dan kinerja bermutu tinggi. Oleh sebab itu, ia harus yakin
bahwa visi sekolah harus menekankan standar pembelajaran yang tinggi. Ia
juga perlu yakin perlunya menempuh risiko yang nalar untuk meningkatkan
mutu sekolanya. Menggunakan pengaruh jabatan secara produktif untuk
melayani peserta didik dan keluarganya.
Kepala sekolah harus yakin tentang pentingnya pengikutsertaan seluruh
anggota komunitas sekolah. Keputusan manajemen sekolah adalah untuk
meningkatkan mutu pembelajaran sehingga ia mempercayai para guru dan
staf pendukung dan pertimbangan mereka dalam keputusan manajerialnya. Ia
juga melibatkan keluarga dan pihak-pihak berkepentingan lainnya dalam
proses pengambilan keputusan sekolah. Ia yakin tentang perlunya
membangun dan memelihara semangat komunitas sekolah yang yang peduli.
Dengan cara ini ia akan dapat memfasilitasi penggalian sumber daya
keluarga dan masyarakat untuk mendukung pendidikan peserta didik.
Kepala sekolah harus yakin bahwa belajar berlangsung sepanjang hayat
(life-long learning). Ia harus dapat memberi contoh yang pas mengenai
hal ini, sehingga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari praktik
sehari-hari dalam manajemen sekolahnya. Dengan demikian, ia menunjukkan
keterbukaan dan penerimaan gagasan baru, tidak jadi soal dari manapun
datangnya gagasan itu.
Kepala sekolah yakin tentang perlunya pengembangan profesional sebagai
bagian integral peningkatan sekolah. Ia tahu dunia tidak pernah berhenti
dan terus berubah. Oleh sebab itu, ia akan selalu mencari peluang untuk
terus meningkatkan profesionalitas diri dan stafnya.
Kepala sekolah harus yakin bahwa keragaman komunitas sekolah memperkaya
sekolah. Ia mengakui dan memberi peluang adanya keragaman gagasan,
nilai-nilai, dan budaya. Tindakannya menunjukkan pengakuan itu dengan
tidak memberi peluang praktik-praktik diskriminatif di sekolahnya.
Kepala sekolah berpendirian bahwa lingkungan belajar haruslah aman,
sehat, dan suportif. Ia akan berusaha keras agar imbasan masalah-masalah
sosial tidak sangat berpengaruh terhadap efektivitas sekolahnya.
Misalnya, ia akan mengerakkan anggota sekolahnya untuk memerangi
penyalahgunaan narkoba, perjudian, pemerasan, dan perilaku asosial
lainnya. Ia juga berkeyakinan bahwa kebersihan adalah bagian dari iman.
Oleh sebab itu, ia akan menggerakkan anggotanya untuk bersih lahir-batin
dalam semua hal dan memelihara kebersihan itu dengan konsisten.
Kepala sekolah yakin bahwa sekolahnya beroperasi sebagai bagian integral
dari masyarakat yang lebih besar. Oleh sebab itu, ia menerapkan
pendekatan sistem dalam setiap tindakan yang mempengaruhi kepentingan
sekolahnya.
Kepala sekolah yakin bahwa publik memerlukan informasi yang cukup
tentang sekolah dan kemajuan atau bahkan masalah yang dihadapi. Oleh
sebab itu, ia merasa perlu bersikap terbuka dan bertanggung gugat atas
praktik yang diterapkan dalam mengelola sekolahnya. Ia yakin bahwa jika
ia jujur dalam keterbukaannya, pihak-pihak yang berkepentingan juga akan
lebih dapat memahami kekeliruan yang mungkin telah dilakukan dan bahkan
mungkin akan mau membantunya untuk memperbaiki kekeliruan itu.
*C. Implikasi Kebijakan*
Standar kompetensi dan kinerja yang dikemukakan disini akan berimplikasi
pada penetapan kebijakan baru tentang persiapan, seleksi, penempatan,
dan pengembangan kepala sekolah. Dengan standar kompetensi seperti itu,
seleksi kepala sekolah harus dilakukan secara transparan, bertanggung
gugat, dan demokratis. Setiap orang, terutama guru, dapat menjadi kepala
sekolah jika memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan. Perguruan
tinggi, utamanya mantan IKIP, perlu menyusun program studi manajemen
pendidikan yang benar-benar dapat menyiapkan calon-calon kepala sekolah
yang memiliki standar kompetensi sebagaimana yang diharapkan. Pusat
Pengujian Depdiknas, misalnya, perlu menyusun alat (tes) yang dapat
digunakan untuk menguji kompetensi calon kepala sekolah. Selain itu,
kepala sekolah dipilih secara demokratis dari sekumpulan calon yang
memiliki catatan perilaku berintegritas tinggi.
Para pemilih adalah semua anggota atau pihak-pihak yang berkepentingan
bagi kemajuan pendidikan di lingkungan sekolah yang bersangkutan. Cara
pemilihan yang demokratis seperti ini harus dapat dipantau secara
seksama untuk menghindari kemungkinan dicederai oleh praktik suap.
Untuk pengembangan lebih lanjut, perguruan tinggi bekerja sama dengan
lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan (Diklat) dapat melaksanakan
program-program pengembangan yang disusun sesuai dengan kebutuhan unik
bagi masing-masing kepala sekolah.
*BAB III
PENUTUP*
*A. Kesimpulan*
Kepala sekolah merupakan peimipin formal yang tidak bisa diisi oleh
orang-orang tanpa didasarkan atas pertimbangan tertentu. Untuk itu kepal
sekolah bertangggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan baik
yang berhubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan maupun dalam
mencipatakan iklim sekolah yang kondusif yang menumbuhnkan semangat
tenaga pendidik maupun peserta didik. Dengan kepemimpinan kepala sekolah
inilah, kepala sekolah diharapakan dapat memberikan dorongan serta
memberikan kemudahan untuk kemajuan serta dapat memberikan inspirasi
dalam proses pencapaian tujuan.
Kepala sekolah diangkat melalui prosedur serta persyaratan tertentu yang
bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya
peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan yang mengimplikasikan
meningkatkanya prestasi belajar peserta didik. Kepala sekolah yang
professional akan berfikir untuk membuat perubahan tidak lagi berfikir
bagaimana suatu perubahan sebagaimana adanya sehingga tidak terlindas
oleh perubahan tersebut. Untuk mewujudkan kepala sekolah yang
professional tidak semudah memabalikkan telapak tangan, semua itu butuh
proses yang panjang.
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya
yang diterapkan dunia pendidikan, sehingga menuntut penguasaan kepala
sekolah secara professional. Untuk itu kepala sekolah dihadapkan pada
tantangan untuk melasnakan pengembangan pendidikan secara terarah dan
berkesinambungan.
Peningkatan profesionalisme kepala sekolah perlu dilaksankan secara
berkeinambungan dan terncana dengan melihat permaslahan-permasalahan dan
keterbatasan yang ada. Sebab kepala sekolah merupakan pemimpin
pendidikan yang juga bertanggung jawab dalam meningkatkan
profesionalisme tenaga kependidikan lainnya. Kepala sekolah yang
professional akan mengetahui kabutuhan dunia pendidikan, dengan begitu
kepala sekolah akan melakukan penyesuian-penyesuian agar pendidikan
berkembang dan maju sesuai dengan kebutuhan pembangunan serta kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tanpa adanya standar kompetensi yang cukup tinggi bagi para kepala
sekolah rasanya sukar berharap bahwa pendidikan di Indonesia akan
dikenal berkualitas baik di dunia. Apakah standar itu terlalu tinggi?
Bagi mereka yang tidak peduli dengan masa depan anak didik, standar
seperti itu jelas merupakan siksaan. Namun, masih banyak calon atau
kepala sekolah yang memang benar-benar serius melaksanakan pekerjaannya.
Bagi mereka yang sungguh-sungguh berkemauan menjadi kepala sekolah yang
bervisi, kompeten, dan berintegritas tinggi standar kompetensi
sebagaimana yang diuraikan adalah masuk akal. Bagi mereka ini standar
seperti itu adalah tantangan pekerjaan. Bagi mereka kinerja yang bagus
dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anggota
sekolahnya telah merupakan penghargaan tersendiri. Orang-orang seperti
ini layak mendapat penghargaan sepantasnya dalam posisinya sebagai
kepala sekolah
*B. Saran*
Kinerja kepala sekolah yang konsisten akan aturan yang berlaku besar
sekali pengaruhnya terhadap kepuasan kerja guru di sekolah dengan
catatan interaksi antara kepala sekolah dan guru saling menunjang dan
mengisi masing-masing konsisten dan tanggung jawab atas hak dan
kewajibannya sehingga tercipta situasi dan kondisi yang kondusif.
Demikianlah, kritik dan saran yang membangun yang penulis harapkan dari
semua pihak.
*DAFTAR PUSTAKA*
Beeby D. E.: Pendidikan di Indonesia Penilaian dan Pedoman Perencanaan,
(terj). LP3ES. Jakarta: 1983
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal pendidikan
Dasar dan Menengah Direktorat Sarana Pendidikan. Pedoman Umum
Penyelenggaraan Administrasi Sekolah Menengah Jakarta; t.t.
Goble Norman H,: Perubahan Peranan Guru, (terj.) Gunung Agung. Jakarta: 1983
Moh. Rifai, MA,: Administrasi dan Supervisi pendidikan. Sekar Djaja. Bandung
Purwanto, Ngalim dkk.: Administrasi pendidikan, Mutiara, Jakarta. 1979
Rochman, Edward C.: Pedoman Supervisi, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta: 1980
Sutisna, Oteng: Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek
Profesional, Angkasa. Bandung: 1983
William R. Van Dersel.: Prinsip dan Teknik Supervisi, (terj.) Bhatara
Karya Aksara: Yogyakarta: 1978
*
* 1
&lt;javascript:rateImg('1','721496370404269c404c05f9b972c65687aacd52264152041
55a66fd22f31e75076cc2dba95ebdc94837a257')&gt;
* 2
&lt;javascript:rateImg('2','721496370404269c404c05f9b972c65687aacd52264152041
55a66fd22f31e75076cc2dba95ebdc94837a257')&gt;
* 3
&lt;javascript:rateImg('3','721496370404269c404c05f9b972c65687aacd52264152041
55a66fd22f31e75076cc2dba95ebdc94837a257')&gt;
* 4
&lt;javascript:rateImg('4','721496370404269c404c05f9b972c65687aacd52264152041
55a66fd22f31e75076cc2dba95ebdc94837a257')&gt;
* 5
&lt;javascript:rateImg('5','721496370404269c404c05f9b972c65687aacd52264152041
55a66fd22f31e75076cc2dba95ebdc94837a257')&gt;
2.2 / 5 - 15 vote(s).
Terima Kasih atas Kesediaan Pengunjung untuk Mengunjungi Page Kami dan
jika berminat untuk Berlangganan KTI kami atau Update terabaru dari kami
silahkan anda masukan Email nya di kolom berikut ini:
&lt;http://feeds.feedburner.com/ContohKaryaTulisIlmiah&gt;
Last Modified: Saturday, September 17th, 2011 @ 03:22
This entry was posted on Saturday, September 17th, 2011 at 3:05 am and
is filed under Karya Tulis Ilmiah
&lt;http://contoh-kti.info/category/karya-tulis-ilmiah/&gt;, Makalah
&lt;http://contoh-kti.info/category/makalah/&gt;. You can follow any responses
to this entry through the RSS 2.0
&lt;http://contoh-kti.info/contoh-karya-tulis-ilmiah-tentang-tugas-dan-wewenang-kep
ala-sekolah/feed/&gt;
feed. You can leave a response &lt;#respond&gt;, or trackback
&lt;http://contoh-kti.info/contoh-karya-tulis-ilmiah-tentang-tugas-dan-wewenang-kep
ala-sekolah/trackback/&gt;
from your own site.
4 Responses to “Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Tugas dan
Wewenang Kepala Sekolah”
1. GoDaddy Hosting &lt;http://www.cheapwebsitehostingreviews.net&gt; Said
on September 29th, 2011 at 6:46 am quote &lt;#commentform&gt;
Some really interesting points you have written. Aided me a lot,
just what I was looking for : D.
My blog is Vps Hosting &lt;http://www.cheapwebsitehostingreviews.net&gt;.
2. Hubert Hebron &lt;http://welovefranke.tripod.com&gt; Said on October
6th, 2011 at 5:20 pm quote &lt;#commentform&gt;
“If you live to be a hundred, I want to live to be a hundred minus
one day so I never have to live without you.” ~ A. A. Milne
3. Investment ideas &lt;http://www.investmentmanagementcalculator.com&gt;
Said on October 7th, 2011 at 5:19 pm quote &lt;#commentform&gt;
That’s really interesting. Thanks for posting all the great
information! Had never thought of it all that way before.
4. cruises out of baltimore
&lt;http://www.cruisesfrombaltimore.me/cruises-out-of-baltimore/&gt;
Said on October 9th, 2011 at 7:55 pm quote &lt;#commentform&gt;
“People need loving the most when they deserve it the least.” ~
John Harrigan
Leave a Reply
Name (required):
Mail (will not be published) (required):
Website:
Contoh Karya Tulis Ilmiah is proudly powered by WordPress
&lt;http://wordpress.org/&gt; and WordPress XP &lt;http://blog.flyready.com&gt;
theme. Loading time = 0.838 detik.
Download