analisis pengaruh jumlah penduduk,pajak daerah,retribusi daerah

advertisement
 ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK,PAJAK DAERAH,RETRIBUSI
DAERAH,DAN PENGELUARAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KABUPATEN KUDUS
Naskah Publikasi
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Di susun Oleh :
AHMAD FAKHRUDIN YUNIANTO
B 300 080 004
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA
2012
1 SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirahmanirrohim
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:
Nama
: AHMAD FAKHRUDIN YUNIANTO
NIM
: B300080004
Fakultas/Jurusan
: Ekonomi/Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP)
Jenis
:SKRIPSI
Judul
:
“Analisis
Pengaruh
Jumlah
Penduduk,Pajak
Daerah,Retribusi Daerah,dan Pengeluaran Daerah Di Kabupaten Kudus “
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1.
2.
3.
Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya,
serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap
memcantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul
atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana semestinya.
Surakarta, Juli 2012
Yang Menyatakan
( Ahmad Fakhrudin Yunianto )
ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK,PAJAK DAERAH, RETRIBUSI
DAERAH,DAN PENGELUARAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
KABUPATEN KUDUS
AHMAD FAKHRUDIN YUNIANTO/B300080004
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
[email protected]
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk,Pajak Daerah,Retribusi Daerah
dan Pengeluaran Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekjoinomi di Kabupaten Kudus ”. Tujuan dari
penelitian ini untuk menganalisis pengaruh variabel Jumlah Penduduk, Pajak Daerah,Retribusi
Daerah, dan Pengeluaran Daerah yang paling berpengaruh terhadap Produk Domestik Regional
Bruto Kabupaten Kudus (Pertumbuhan Ekonomi) Tahun 1985-2010. Penelitian ini menggunakan
alat analisis regresi linier (OLS). Berdasarkan hasil uji asumsi klasik menyatakan bahwa dalam
uji normalitas model yang digunakan normal,dalam uji spesifikasi model, model yang digunakan
linier selain itu juga dalam variabel tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius. Untuk
uji heteroskedastisitas tidak ditemukan masalah dalam model sedangkan dalam uji autokolerasi
juga tidak terdapat masalah autokolerasi. Hasil uji kelayakan model nilai koefisien determinasi
R2 adalah 0,994. Artinya 99,4% variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel
independen. Nilai signifikansi statistik Fhitung sebesar 24,802 lebih besar dari Ftabel (0,05; 4; 24) =
24,802 yang berarti variabel Jumlah Penduduk, Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pengeluaran
Daerah secara bersama-sama mempengaruhi peningkatan Produk Domestik Regional Bruto
sehingga model yang digunakan eksis. Hasil uji t diketahui bahwa variabel Jumlah Penduduk
dan Pajak Daerah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan PDRB Kabupaten
Kudus pada derajat kepercayaan 90%,
Kata kunci : PDRB, Jumlah Penduduk, Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pengeluaran Daerah
2 PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda dengan
pembangunan ekonomi tradisional. Pertanyaan beranjak dari benarkah semua indikator
ekonomi yang ada memberikan gambaran kemakmuran. Beberapa ekonom modern mulai
mengedepankan dethronement of gross national produk (penurunan tahta pertumbuhan
ekonomi), pengentasan kemiskinan, pengurangan ketimpangan, distribusi pendapatan, dan
penurunan tingkat pengangguran yang ada. Perubahan paradigma ini menyoroti bahwa
pembangunan harus dilihat sebagai suatu proses yang multidimensional.Pembangunan
ekonomi adalah pergerakan ke atas dari seluruh sistem sosial. Dengan kata lain
pembangunan ekonomi tidak lagi memuja gross national product sebagai sasaran
pembangunan, namun lebih memusatkan perhatian pada kualitas dari proses pembangunan.
Redifinisi selama dasawarsa 1970-an pembangunan diwujudkan dalam upaya meniadakan,
setidaknya mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan .Pembangunan
ekonomi daerah adalah peningkatan yang terus-menerus pada gross regional domestic
product bruto. beberapa ahli menganjurkan pembangunan suatu daerah mencakup tiga nilai
inti (Kuncoro, 2004) :
1) Ketahanan (sustenance): kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok guna
mempertahankan hidup.
2) Harga diri (self esteem): pembangunan haruslah memanusiakan- manusiakan orang.
3) Freedom from servitude: kebebasan bagi setiap individu suatu negara untuk berpikir,
berkembang, berperilaku.
3 Pelaksanaan desentralisasi fiskal di Indonesia sudah dilakukan sejak tanggal 1
Januari 2001.Melalui Daerah dan desentralisasi fiskal,pemerintah daerah memiliki
wewenang untuk menggali pendapatan dan melakukan peran alokasi secara mandiri dalam
menetapkan prioritas pembangunan .Diharapkan dengan adanya otonomi dan desentarlisasi
fiskal dapat lebih memeratakan pembangunan sesuai dengan keinginan menurut potensi
daerah masing-masing.
1.
B.
Kabupaten Kudus ?
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan uraian di atas maka tujuan penelitian dalam menganalisis faktor apa saja
yang berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kudus Tahun 1985-2010 yaitu
sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel Jumlah Penduduk,
Pajak
Daerah,
Retribusi
Daerah,
dan
Pengeluaran
Pemerintah
terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kudus.
2.
Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Kudus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Arsyad(2010) partumbuhan ekonomi yaitu kenaikan Gross Domestik
Produk (GDP) dan Gross National Produk (GNP) tanpa memandang kenaikan itu lebih
besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, dan terjadi perbaikan struktur
ekonomi atau system kelembagaan.
4 B.
Pengertian Pembangunan Ekonomi
Arsyad (2010) mendefinisikan Pembangunan Ekonomi sebagai proses yang
menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita suatru Negara dalam jangka panjang
yang disertai
oleh system kelembagaan.Definisi ini mempunyai unsure-unsur pokok
sebagai berikut:
1.
Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi secara kontinyu
2.
Usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita.
3.
Peningkatan pendapatan per kapita harus berlangsung dalam jangka panjang
4.
Perbaikan system kelembagaan disegala bidang baik formail maupun non formal.
Menurut Irawan (2008) Pembangunan Ekonomi adalah usaha-usaha untuk
meningkatkan taraf hidup yang sering kali diukur degan tinggi rendahnya pendapatan riil
per kapita.
C.
Pembangunan Ekonomi Daerah
Pembangunan Ekonomi Daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan
masyarakat mengelola sumber daya-sumber daya alam yang ada dan membentuk pola
kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan lapangan
kerja baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut(Arsyad 2010)
D.
Teori Pertumbuhan Ekonomi
1.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Proses pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang secara sistematis yaitu
pengembangan pengembangan hak milik (property right),spesialisasi ,pembagian kerja
merupakan faktor yang terjalin dalam proses pertumbuhan ekonomi secara historis dan
laju perkembangan perekonomian masyakat,akan bergerak dari masyarakat tradisional
5 menuju masyrakat kapitalis.Menurut Adam Smith proses pertumbuhan ekonomi
dibedakan dalam dua aspek utama yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan
penduduk (Arsyad 2010)
2.
Teori Pertumbuhan Rostow
Teori pertumbuhan ekonomi Rostow berdasarkan pengalamannya pembangunan
membagi proses pembangunan ekonomi suatu Negara menjadi lima tahapan :
3.
a.
Tahap ekonomi tradisional
b.
Tahap ekonomi pra tinggal landas
c.
Tahap Tinggal landas
d.
Tahap menuju kedewasaan
e.
Tahap Konsumsi masyarakat tinggi
Teori Pertumbuhan Mahzab Keyneisan
Setiap perekonomian dapat menyisihkan sejumlah proporsi tertentu dari
pendapatan nasionalnya untuk mengganti barang –barang modal. Menurut Harrod
Domar ,untuk dapat meningkatkan laju perekonomian,diperlukan investasi sebagai
tambahan stok modal (Arsyad 2010).Teori ini memandang bahwa ada hubungan
ekonomis antara stok modal (K)dan tingkat output total (Y) yang dengan istilah
capital output ratio = cor = K yaitu
∆
∆
6 ∆
.∆
4.
Teori Pertumbuhan Neo Klasik
Model pertumbuhan Neoklasik berpegang pada skala hasil yang terus berkurang
dari input tenaga kerja ,modal ,dan kemajuan teknologi ditetapkan sebagai faktor
residu untuk menjelaskan pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan tinggi rendahnya
pertumbuhan itu sendiri.Bentuk persamaan formalnya (fungsi produksi agregat
standar) yaitu y=yα-(AL)-1α dimana Y adalah produk domestic bruto,K adalah stok
modal fisik dan modal manusia,L adalah tenaga kerja,dan A adalah produktivitas kerja
(Todaro:2006)
5.
Teori Pertumbuhan Endogen
Model pertumbuhan ini menjelaskan keanehan aliran modal internasional yang
memperparah ketimpangan antara Negara maju dan Negara berkembang (Todaro,
2006). Teori ini mencoba mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pertumbuhan ekonomi yang berasal dari dalam (endegenos)
Sistem ekonomi itu sendiri (Arsyad, 2010). Faktor-faktor utama penyebab
terjadinya tingkat pendapatan perkapita antar Negara adalah karena adanya perbedaan
fiskal, modal insan, dan infrastruktur.
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis tentang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas
dasar harga berlaku, Jumlah Penduduk, Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pengeluaran
Daerah di Kabupaten Kudus. Dipilih Kabupaten Kudus dengan pertimbangan Kabupaten
Kudus Pertumbuhan Jumlah Penduduk dan Pajak Daerah secara dominan terus mengalami
7 peningkatan dari tahun ke tahun., Dikarenakan data di KabupatenKudus data riil belum ada
dalam kajian tulisan/publikasi. Sehingga variabel-variabel tersebut dianggap mempunyai
peran dalam peningkatan produk domestik regional bruto Kabupaten Kudus.
B.
Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Penelitian yang mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi di Kabupaten Kudus, menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh
secara tidak langsung atau diambil dari badan atau instansi lain yang terkait dengan
penelitian ini, seperti data yang bersumber dari loparan dan publikasi BPS (Badan Pusat
Statistik), dengan jenis data runtun waktu (time series) selama kurun waktu tahun 19852010. Adapun data yang diperlukan antara lain Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Kudus atas dasar harga berlaku, Jumlah Penduduk, Pajak Daerah,Retribusi
Daerah dan Pengeluaran Daerah, a. Metode pengumpulan data sekunder dengan studi
pustaka yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap
buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya
dengan masalah yang dipecahkan (Nazir,1988).
C.
MetodeAnalisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ordinary
least square(OLS).Persamaan estimasi yang digunakan adalah
Y=β0 +β1 X1 β2 X2 +β3 X3 +β4 X4
Keterangan
Y
: Pertumbuhan Ekonomi
X1
: Jumlah Penduduk (jiwa)
X2
: Pajak Daerah (dalam ribuan rupiah)
8 X3
: Retribusi Daerah (dalam ribuan rupiah)
X4
: Pengeluaran Daerah ( dalam ribuan rupiah)
D. Hasil Penelitian
1. Jumlah Penduduk
Hasil analisis variabel Jumlah Penduduk Kabupaten Kudus memiliki pengaruh
signifikan terhadap PDRB pada derajat kepercayaan 99% Dari hasil perhitungan
diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 29.325,12dengan arah positif yang berarti
setiap kenaikan 1 Jiwa pada Jumlah Penduduk Kabupaten Kudus mengakibatkan
naiknya PDRB Kabupaten Kudus sebesar 29.325,12 rupiah
2. Pajak Daerah
Hasil analisis variable Pajak Daerah memiliki pegaruh signifikan terhadap
pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kudus (PDRB) pada derajat kepercayaan 99% dari
hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien regresi sebesar dengan arah positif yang
berarti setiap kenaikan 1rupiah pada Pajak Daerah Kabupaten Kudus mengakibatkan
naiknya PDRB kabupaten Kudus sebesar 658,506 rupiah..
3. Retribusi Daerah
Hasil analisis variable Retribusi Daerah tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kudus (PDRB)pada tingkat α sampai
dengan 10%
9 4. Pengeluaran Daerah
Hasil analisis variabel Pengeluaran Daerah tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kudus pada tingkat α sampai dengan
10%.
10 DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Berbagai Terbitan. Kudus dalam Angka. Kudus: BPS..
Abrar, Muhammad, 2010. “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Belanja Modal Terhdap
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh”. Kuala: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 9
Universitas Syiah Kuala
Algifari. 1997. “Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi”, Edisi pertama. Yogyakarta: BPFE
Universitas Gajah Mada,
Arief, S. 1993. “Metode Penelitian Ekonomi”. Jakarta: Universitas Indonesia
Arsyad, Lincolin. 1999. “Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah”.
Yogyakarta: BPFE.
Arsyad, Lincolin. 2010. “Ekonomi pembangunan”. Edisi ke-5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Darwanto, 2007. “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daearah dan Dana
Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal”. Yogyakarta:
Jurnal UGM
Gujarati, Damodar. 1995. “Ekonometrika Dasar”. Jakarta: Erlangga.
________ . 1999. “Ekonometrika Dasa”r. Jakarta: Erlangga.
________ . 2003. “Ekonometrika Dasar”. Jakarta: Erlangga.
Kuncoro,
Mudrajad
2000.
“Ekonomi
Pembangunan;
Kebijakan”.Yogyakarata: UPP AMP YKPN
Teori,
Masalah,
dan
Kuncoro, Mudrajad. 2004. “Otonomi dan Pembangunan Daerah : Reformasi, Perencanaan,
Strategi, dan Peluang”. Jakarta: Erlangga
Krisnamurthi, Bayu, . (2002). Membangun Koperasi Berbasis Anggota Dalam Rangka
Pengembangan Ekonomi Rakyat. Jurnal Ekonomi Rakyat, I, 4
Muluk, Khairul, 2009. “Desentralisasi Pemerintah dan Daerah”. Malang: Bayumedia
Publishing
Muluk, Khairul, 2009. “Peta Konsep Desentralisasi Pemerintahan Daerah”, Surabaya: ITS
Press
Nazir. 1998. “Metode Penelitian”. Jakarta: Pustaka Jaya
11 Samuelson, Paul A dan willian D. Nordhaus, 1997. “Makro Ekonomi”. Edisi Keempat Belas.
Jakarta: Erlangga
Situngkir, Anggiat, 2009. “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daearah, Dana
Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Pada
PEMKO/PEMKAB Sumatera Utara”. SUMUT. Tesis USU
Simanjuntak, Daslan, 2006. “Analisis Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Di Kabupaten Labuhan Batu”. SUMUT. Tesis USU
Suparmoko,M. 2002 “Ekonomi Publik untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah” edisi 1.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Suparmoko,M dan Irawan. 2008 “Ekonomi Pembangunan”. Edisi keenam. Yogyakarta: BPFE
Sumodiningrat, G., 2002. “Ekonometrika Pengantar”. Yogyakarta: BPFE.
Salvatore, Dominick dan Wm Alan bartey 2004. “Prinsip-prinsip ekonomi ; berdasarkan
schum’s outline of theory and problem of principles of economics”. Second Edition.
Jakarta:Erlangga
Tarigan, Robinson, 2005. “Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi”, Jakarta: PT Bumi Aksara
Todaro, Michael P. 2006. “Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga”. Alih Bahasa: Amminudin
dan Drs. Mursid. Jakarta: Ghalia Indonesia
________P dan Stephen C. Smith, 2010. “Pembangunan Ekonomi” Jakarta: Erlangga
12 
Download