askep hipo dan hipertyroid

advertisement
ASUHAN
KEPERAWATAN
HIPOTYROID DAN
HIPERTYROID
BY
MAYA
TUJUAN
TIU :
• DAPAT MENERAPKAN MANEJEMEN ASKEP
• HIPOTIROID & HIPERTIROID DENGAN PROFESIONAL.
TIK :
1. Memahami anatomi & fisiologi kelenjar thyroid
2. Memahami penyakit hipotiroid & hipertiroid
3 Memahami Askep hipotiroid, hipertiroid
4. Mampu melaksana Menejemen Askep d/
profesional.
ANATOMI DAN
FISIOLOGI
Struktur dan fungsi kelenjar tiroid
- Kelenjar tiroid terletak pada leher
bagian depan, tepat di bawah kartilago
krikoid, di samping kiri dan kanan trakea
- Berat pada orng dewasa 18 gram , ada
dua lobus kanan dan kiri dipisahkan oleh
isthmus
- Masing-masing lobus : ketebalan 2 cm,
lebar 2,5 cm, dan panjang 4 cm, terdapat
folikel dan para folikuler, mendapat
sirkulasi darah dari arteri tiroidea
superior dan inferior, dipersarafi oleh
saraf adrenergik dan kolinergik
• Kelenjar Tiroid terdiri dari Folikel
sferik dg diameter 50-500 µmeter
yang terdiri dari sel folikuler dan
para folikuler. Sel folikuler
menghasilkan hormon T4 (tiroksin)
dan T3 ( triodotironin )
• Sel parafolikuler menghasilkan
hormon tyrokalsitonin (calsitonin)
yang berperan dalam pengaturan
kalsium
Kelenjar tiroid menghasilkan 3 jenis
hormon :
1. T3 : Tri iodotironin
2. T4 : Tetra iodotironin
3. Tirokalsitonin
Bahan-bahan untuk pembentukan hormon
ini adalah yodium yang diperoleh dari
makanan dan minuman
Fungsi hormon tiroid
1. Mengatur laju metabolisme tubuh
2. Pertumbuhan testis  saraf dan tulang
3. Mempertahankan sekresi GH dan
gonadotropin
4. Menambah kekuatan kontraksi otot dan
irama jantung
5. Merangsang pembentukan sel darah merah
6. Mempengaruhi kekuatan dan ritme
pernafasan  sebagai kompensasi tubuh
terhadap kebutuhan O2 akibat metabolisme
7. Antagonis insulin
FUNGSI HORMON T3 , T4 DAN
TYROKALSITONIN
Hormon T4 :
 Mengatur katabolisme protein, lemak, dan
karbohidrat diseluruh sel
Hormon T3
• Mengatur kecepatan metabolik semua sel
• Mengatur produksi panas tubuh
• Merupakan antagonis insulin
• Mempertahankan sekresi growth hormon,
maturasi skelet
Lanjutan fungsi T3,T4 dan Tyrokalsitonin
• Mempertahankan tonus otot
• Mempertahankan kekuatan denyut, kekuatan,
output jantung
• Mempengaruhi kecepatan pernapasan,dan
penggunaan oksigen
• Mempertahankan mobilisasi kalsium
• Mempengaruhi produksi sel darah merah
• Menstimulasi perubahan lemak, pelepasan
asam lemak bebas, dan sintesa kolesterol
• Mempengaruhi pertumbuhan somatik dan
system saraf.
Lanjutan fungsi T3,T4 dan Tyrokalsitonin
Fungsi hormon Thyrokalsitonin adalah:
• Menurunkan kadar kalsium dan fosfor
serum
• Menurunkan absorsi kalsium dan fospor di
gastrointestinal (GI Tract )
• Menghambat resorbsi tulang.
Struktur dan fungsi kelenjar paratiroid
- Kelenjar paratiroid menempel pada
bagian anterior dan posterior kedua
lobus kelenjar tiroid  berjumlah 4 buah
- Kelenjar ini terdiri dari : chief cells dan
oxyphill cells
- Kelenjar ini mensintesa dan mensekresi
hormon paratiroid atau parathormon
(PTH)
ASKEP
HIPOTYROID
PENGERTIAN :
Hipotiroid merupakan suatu keadaan dimana
produksi hormon tiroid kurang. Hal ini dapat
disebabkan oleh suatu kelainan dalam
kelenjar tiroid, kerusakan dalam metabolisme
tiroid atau kekurangan yodium.
Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana
kelenjar tiroid kurang aktif dan
menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid.
Hipotiroid yang sangat berat disebut
miksedema.
ETIOLOGI :
1. Op.Kelj.Tiroid
2. Th/ RAI u/ Tirotoksikosis
3. Peny.2kelj.( Tiroiditis kronis, Ca tiroid, atropi tiroid)
4. Obat Antitiroid yg berlebihan : PTU dan
Methimazole.
5. Kegagalan p’kembangan Kelj.tiroid : Creatinisme
6. Produksi TSH o/ Kelj.pituitary yg t/ adekuat
( Tumor Pituitary, penyakit dengan metastatik,
infark, radiasi, trauma hipopituitarism )
7. gg.hipotalamus ( infeksi, trauma, kelainan
konginetal, tumor )
JENIS HIPOTYROID
Hipotiroid Primer
1)Goiter : Tiroiditis Hashimoto, fase
penyembuhan stlh tiroiditis, defisiensi yodium
2) Non-goiter : destruksi pembedahan, kondisi
setelah pemberian yodium radioaktif atau
radiasi eksternal, agenesis, amiodaron
Hipotiroid Sekunder
Terjadi karena adanya kegagalan hipotalamus (↓
TRH, TSH yang berubah-ubah, ↓ T4 bebas)
atau kegagalan pituitari (↓ TSH, ↓ T4 bebas)
PATOFISIOLOGI
HORMON
TYROID
MENURUN
MET. LEMAK
MENURUN
KOLESTEROL &
TRIGELICERIDE
MENINGKAT
ATEROSKLEROSIS
PENYAKIT
JANTUNG
BMR
MENURUN
MEMPENGARUHI
SEL-SEL TUBUH
ERITROPOESIS
MENURUN
- Anemia
- Def.Vit B & Zat Fe
- Def.As.Folat
PENURUNAN HCL OLEH
LAMBUNG
- Motalitas Gastrointestinal
- Heart Rate
- Produksi panas ( hipotermia )
MANIFESTASI KLINIS
• Aktivitas istirahat : Otot lemah, nyeri
otot, keletihan, lamban dlm bekerja,
kebut.tidur tinggi ( 14 – 16 jam/hari )
• Sirkulasi : Bradikardia, nyeri dada,
hipotensi, aritmia, edema non piting,
edema periorbital.
• Eliminasi : Urine menurun, Konstipasi
• Integritas Ego : emosi labil,
lethargi, apatis, paranoid.
• Pernafasan : Kusmaul
• Keamanan : Sensitif thd dingin,
kulit kering, rambut kering &
rontok, muka pucat, pendengaran
berkurang, lidah m’besar, ukuran
tgn & Kaki b’tmb
• Seksualitas : Libido menurun
/impoten
Rikes : th/ pembedahan, radioaktif ,
Konsumsi obat narkotik. Pemakaian
obat : sodium, litium potasium
parclorate.
Dapat merusak sintesa
H.Tiroid
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Uji Fungsi Tiroid :
- RIA (Radio Immune Arsay) : Tiroksin / T4 ,
T3 , Pada Hipotiroid kronis T3
- Tirotropin TSH
- Uji TRH
- Uji Isotopik :
►Uji tangkap iodium
►uji supresi dan stimulasi
►uji penglepasan
2. Morfologi Kelj. : USG dan Ct Scan dan
MRI
3. Etiologi kelainan tiroid ( imunologik ) :
Antibody Reseptor TSH ( TRab ),
Antibody Antitiroglobulin ( Anti-Tg ),
Antibody Antimikrosom ( Anti-TPO ).
4. Lain2 :Petanda tumor, Biopsi jarum.
5. Thorax foto : cardiomegali
UJI TRH : Untuk m’ukur respon
hipofisis terhadap TRH, yaitu dengan
menentukan kadar TSH serum sblm
& stl pemberian TRH eksogen
Menentukan hipotiroid sentral d/ TSH
setelah pemberian TRH eksogen.
UJI TANGKAP IODIUM : m’gunakan NAI
123 / NAI 131 b’dasarkan
kemampuan kelj.tiroid m’tangkap
iodium radioaktif. Diberikan peroral dlm
2/4 jam . Normal 40 %. Hipotiroid 15 –
20 %
Uji Stimulasi :
- u/ m’bedakan primer / sekunder
- Dilaksanakan d/ menentukan angka
petangkapan Iodium sblm &
stl penyuntikan TSH eksogen Sc-Im.
- Primer : TSH rendah / naik
- Sekunder : TSH naik 50 %
KOMPLIKASI
Koma miksedema adalah situasi yang
mengancam nyawa yang ditandai oleh
eksaserbasi (perburukan) semua gejala
hipotiroidisme termasuk hipotermi tanpa
menggigil,hipotensi, hipoglikemia,
hipoventilasi, dan penurunan kesadaran
hingga koma. Kematian dapat terjadi
apabila tidak diberikan HT dan stabilisasi
semua gejala.
TERAPI
• Pemberian preparat tiroid : untuk
mengganti hormon yang hilang
• Levotiroksin sintetik ( Synthroid
/Levothroid ), Tirokxine d/ dosis
rendah ( 50 µg/hari ), khususnya ps
tua/d/miksedema berat
• setelah bbrp hari/ minggu bertahap
dinaikan dosis s/d dosis pemeliharaan
maksimal 150 µg/hari
DX KEPERAWATAN
1. Resti p’nurunan cardiac output b/d
bradicardi sekunder terhadap penurunan
kadar h.tiroid
2. Resti pola nafas t/ efektif b/d depresi
hipoventilasi
3. Gg.proses pikir b/d peningkatan edema
4. Gg.eliminasi : konstipasi b/d penurunan
motilitas Gastro intestinal
5. Gg. Mobilitas fisik b/d kelemahan,
6. Gg.integritas kulis b/d p’nurunan
elastitisas kulit ( kering )
7. Disfungsi seksual b/d p’nurunan
libido
8. Gg. Nutrisi kurang dari kebut.tb
b/d p’nurunan BMR
9. Cemas ( penataan regimen
terapeutik inefektif b/d kurang
penget. )
KRITERIA EVALUASI
1. Homeostatis dapat dipertahankan :
a. Curah jantung adekuat : TTV stabil
Sirkulasi adekuat
b. Pola nafas efektif
c. Status hidrasi baik
d. Mobilitas, ROM, aktivitas istirahat
adekuat
2. Komplikasi dapat dicegah :
► t/ ada edema, anemi, kurang nutrisi,
hipotermi, arterosklerosis dan hipotermi.
3. Regiment terapeutik efektif, Cemas
berkurang / tidak ada
a. Koping individu & kel.efektif
b. Dukung kel.
c. Mengetahui penyakait, perawatan &
Fallow up
PENKES PASIEN PULANG
• PERSIAPAN LINGK : EKTRA PENGHANGAT,
PAKAIAN DINGIN, AKTIVITAS YANG SESUAI,
LINGK. TANPA RESIKO INJURI .
• TH/ PEMBERIAN HORMON : BERI PENJELASAN
SESUAI DOSIS, AJARKAN 7 BENAR, DIIT TINGGI
SERAT, CAIRAN YANG CUKUP, Folow UP
• PSIKOSOSIAL : TINGKATKAN DUKUNGAN
KELUARGA BICARA SINGKAT,JELAS &
SEDERHANA, KOPING KEL DAN INDIVIDU EFEKTIF,
LIBATKANKEGIATAN SEHARI-HARI, DUKUNG KEL.
• ORIENTASI TEMPAT, WAKTU DAN ORANG.
ASKEP
HIPERTYROID
Hipertiroidisme sering terjadi pada wanita
dari pada pria, insiden yang lebih tinggi
terdapat pada usia antara 20-40 tahun,
penyakit ini timbul sebagai episode
trauma emosional, infeksi, atau
peningkatan stress dan sering terjadi
pada individu yang sedang mengalami
gangguan endokrin lain (misalnya DM)
DEFINISI
HIPERTYROID adalah suatu
keadaan dimana adanya output
hormon thyroid yang berlebihan.
Merupakan suatu kelompok
sindroma yang disebabkan oleh
peningkatkan hormon thyroid /
tyroksin yang tidak terikat dalam
sirkulasi darah.
PATOFISIOLOGI
HIPERTHYROID
KONTROL THP SEKRESI HORMON THYROID t/ ADA
MERANGSANG SISTEM TUBUH
HYPERMETABOLIK
PENINGKATAN SISTEM SARAF SIMPATIK
Peningkatan OUTPUT, O2, ALIRAN DARAH, SUHU TB
MEMPENGARUHI SEKRESI & MET.
DI HIPOTALAMUS & PITUITARY
ETIOLOGI
 Graves
 Struma Nodula Toksik
Tiroksikosis
Kelainan hypofisi.
Graves merupakan istilah digunakan yg
memiliki gbr. Klinis :
a. Struma : Pembesaran kelj.tiroid, biasanya difus & simetris,
besar & bentuk serta konsisten b’variasi, penekanan pada
jar.sekitar p’ningkatan vaskularisasi pd kelj.tiroid BRUIT diatas
kelj.
b. Hypertiroidisme :Iritable & intoleran panas, Keringat m’ningkat,
palpitasi d/ BB
c. Oftalmopati : Kelainan pada mata seringkali merupakan kunci
u/ penyakit Graves ; Kemosis & iratasi konjungtiva,
eksoftalmus, edema orbital dan retraksi kelopak mata atas.
d. Dermopati ( miksedema lokal ) : Merupakan penebalan kulit d/
infiltasi limfosit, infiltrasi merah kebiruan, berbatas tegas,
berbentuk nodul & rasa gatal, eritema dan nyeri.
EXOPHTALMUS
Struma Nodusa Toksis :
●Pembesaran Kelj. Tiroid
●Hiperaktivitas kelj. Tiroid
●T’dapat nodul tiroid autodinamik
Tiroksikosis :
a. k/ Hormon tiroid eksogen : p’gunaan
Hormon Tiroid yg t/ terkontrol, Ex :
Usaha penurunan BB / Neoropsikiatrik
b. Tiroiditis : k/ penyakit infeksi pada
kelj.tiroid, ada gejala febris , gelisah,
tachikardi, kesadaran menurun.
PEMERIKSAAN FISIK
Tachikardi ( 90-160x/mt ), Tremor, kulit
hangat, BB turun, makan banyak, Atrial
fibrilasi, Bruit, Odem dibawah mata ( Bug
Eyed ), Perubahan emosional, diare, otot
lemas, Bola mata menonjol (Eksoftalmos)yang
mengekspresikan seperti orang terkejut,
Double vision ( tergantung ringan berat
penyakit ).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 T3 & T4 meningkat dengan RIA ( Radio
Immune Arsay) dlm serum
 Kadar TSH dalam darah meningkat , Biopsi
 T3 UpTake menurun, BMR meningkat
 Ct. Scan Tiroid : melihat hub.kelj d/ organ
sekitar
 USG : Vol. , besar & ukuran
TERAPI
Mengobati Gejala Hipertiroid :
► ß Adrenergik : Propanolol, kadang di perlukan
penenang dan Vitamin
► Antitiroid : PTU ( Propilthiourasil ) u/
menghambat sintesa H.tiroid dengan
efeksamping ( dermatitis, utikaria, pruritis &
leukopenia ) / Carbimazole,Thiamazole :
menghambat perubahan T4 menjadi T3 yang
aktip
► Yodium radioaktif : Radiasi Yodium 131 (
Kapsul/cairan )
► Radioisotop I 131 atau I 125 : efek
destruktif pada kelj.tiroid
► Op.Tiroidektomy. Komplikasi Op :
kerusakan jar.sekitar ( syaraf,
kelj.paratiroid, pita suara )
DX KEPERAWATAN
1. Resti P curah jantung b/d keadaan
hipermetabolisme; peningkatan beban kerja
2. Perubahan proses pikir b/d stumulasi
sist.syaraf simpatis sekunder peningkatan
kadar hormon
3. Intoleransi aktivitas b/d penurunan BMR &
intoleransi terhadap panas
4. Kelelahan b/d hipermetabolik d/ Peningkatan
kebutuhan energi; peka rangsangan dari saraf
sekunder terhadap adanya gangguan kimia
tubuh
5. Resti perubahan nutrisi kurang
dari kebut.tb b/d Peningkatan met.
6. Resti kerusakan integritas jar.
b/d p’ubahan mekanisme
perlindungan diri
7. Resti injuri b/d perubahan status
mental
INTERVENSI DAN
IMPLEMENTASI SESUAI
DENGAN PERENCANAAN
Perhatian :
Rencana Pem. T3,T4, TSH Scan tiroid
Untuk persiapan diruang perawatan
Efeksamping pemberian therapi PTU
( Dermatitis, Urtikaria, Pruritis, leukopenia)
Iodine 131 ( Salivasi, erupsi kulit, lelah,
iritable ).
Komplikasi pasca bedah : perdarahan,
edema pita suara & laring, kerusakan
nervus laringeal, tetani.
Penkes : m’anjurkan
1. Memelihara lingkungan yg sejuk dan
tenang, cukup istirahat
2. Melakukan pekerjaan2 yg memerlukan
koordinasi motorik
3. Nutrisi TKTP
4. Hindarkan minuman b’kafein
5. Bila ada Eksophtalmus :
- M’gunakan kaca mata gelap
- Beri tetes mata metil selulosa 0,5% - 1%
PEMERIKSAAN FISIK
1. INSPEKSI : Jaringan parut, masa,
Normal kelj. Tiroid t/terlihat.
2. PALPASI :
a. Pemeriksan dibelakang ps tangan
diletakkan mengelilingi leher
b. Palpasi pada jari ke 2 dan 3
c. Anjurkan ps menelan / minum air
d. Bila teraba kelj.tiroid : bentuk ukuran
konsisten dan permukaan.
SELAMAT
BELAJAR!
Download