pengaruh poutik terhadap puisi arab

advertisement
PENGARUH POUTIK TERHADAP PUISI ARAB
Abdul Mukhlis
Dosen Jurusan Babasa dan Sastra Arab Universitas Ahmad
Dablan Yogyakarta
Email: [email protected]
ABSTRACf
The research discusses aboutpolitical strategies in Bani Umayyah speriods
and their effects on Arabic poetry. By using descriptive method, it is aimed
to know how the political situations at that time developed a new style of
Arabic poetry.
Bani Umayyah were an Islamic regime under the authority of the
Umayyah family from 661 to 750 year AD. The founder of this dynasty
was Muawiyah (661-680) who had rebelled to the Caliph Ali bin Abi Talib.
Ali's followers inaugurated Hasan, the eldest son of Ali bin Abi TaUb as
new caliph, but Hasan
not want to conflict against Muawiyah,
and binded peace treaty u.'ith Muawiyah party that eventually became a
Single ruler ofMuslim society at that time.
The emergence o/politicalpartiesfeatured some new style..;;
poetry with political tendenCies, such as Qasidah al-Kamit which praised
ahlul bait, al-Qathry's poems which praised Khawarij and al-Akhtal's
poems
supported Umayyah dynasty. Political situation could
perceived psychologically through poets' expressions in their politicized
poetry. They peiformed arts of verbal contest to support a political party
facing its opponent. The poets became legal messengers of every party
aspiration try deli1)ering many poems which contained religious arguments
and group interest with clear, strong, and sharp expressions.
Keywords: Bani Umayyah, politics, arabic poetry.
Vol. 2, No.1, Juni 2014
111
Abdul Mukhlis
~~
~.Y'\I\ aJ )..u\ ~ J ~L:-J\
Jl
t Lp}~f\
,~}I ~)aJ\ i\~~ ,aJWI
0"'" \..-4.l>. ~f Q J..l.pi ..:..i}1 ~~
~ aJlAl\ o~ ~
J.1J; .~.rJ\ ~\
J ~L:-J\
.»- LAJG'I)
QW\,;"", ~\
0\ a.;..TV'
.~L:-J\ ~1.: ~ L. ~.rJ1 ~I
yi
a;..... b
~ o~
J
yJL.l
(iA. -i i') ~)~
r
~\ L.~)
~i J.
~ ~.Y'\I\ aJ)..u\ -.::,..;\S'
aJJ..ul ~I) 0\S') .~,:)~
i'1'
.»- ~I) ~I ~ ~J.f1~ i li
y.5'1 - L...:>- J>- t
tlpaJl
(>U\ .»- JlA;~\ ~t; ~)~ .»- uPJ~ 0i J.i ~) ,a.;')Y..I
.ylk
&,
c$jJI
#-.!JII
-
~ - L..., ~\
4.!
vo. Jl
~\ ~) ~~I ~
. ..:..i}1 ~.) J ~\ ~ I~ ) I~i ~)~ J\...,..?
~.rJ\ J~SU 1..-4.l>. I.:~i 0 j5' ~L:-JI yly-\II
JI ~I o~ \l~i J ~L:-J\ j~~1
:s>-
J.# 01
.»- ~:<) ,ai ~
Jb.>-\l1 O~) ~)jll..:..:>..\.4 JI c$~1 ~~)
4
1 jAot ..:..:>..\.4
~L:-J\ Jly\11 i~ Jl )2.JI ~) '~.Y'\I\ aJ)..u\ iY Q..-4i JI
l~f ..ill .~L:-J\ ~J~i J ~~\ Q\}.~~' Ji)::- ~
yly-'JI ~ ~1 \~\ JI yly-\11 ~
,:) Y. y. y
r-
crlJ ~)aJL..J
t u..w
~~\ QU;W\
~L:-J\ ~I ~i) .I..S? 'JI
.~\}\ ~.;J\ \ll}-:>") \l~i J ~)-\ Q41) ~..u\ ~I
.~.rJ\ ~\ ,a..,..L:-JI
,yi ~ : ~I y\':.
PENDAHUlUAN
112
INSYIRAH,
I1mu Bahasa Arab dan Studi Islam
Pengaruh Politik Terhadap Puisi Arab
makkah mereka lebih giat lagi melakukan trik-trik politik untuk
menguasai tampuk kepemimpinan tetapi tetap gagal. Harapan itu
kembali muncul tatkala masa Umar bin Khatab menjadi khalifah,
dimana Mua'wiyah bin Abi Sufyan diangkat sebagai salah satu
pimpinan di Syiria (Syam). Kemudian pada masa Usman bin Affan,
dia menguasai kepemimpinan mutlak kawasan Syiria selama 20
tahun. Masa tersebut merupakan cikal bakal dan kesempatan emas
untuk menguasai kursi kekhalifahan pada masa-masa berikutnya.
Sejarah Bani Umayyah tidak dapat dilepaskan dari sejarah
sebelumnya. Setelah Usman bin Affan wafat, maka dimulailah konflik
krisis kepemimpinan. Kaum muslimin terlibat dalam pertikaian yang
sangat dahsyat, seperti terjadinya perangJamal antara Aisyah, Zubair
dan Ali bin Abi Thalib. Begitu juga dengan perang Shifrm yang tetjadi
antara Ali dan Mu'awiyah. Akhir konflik antara Mu'awiyah dan Ali
ditandai dengan peristiwa arbitrase Ctahkim) dan terbunuhnya Ali.
Peristiwa tahkim yang tak terlupakan itu menjadikan sejarah
berubah karena sistem pemerintahan juga mengalami perubahan.
Amr bin Ash memproklamirkan bahwa Mu'awiyah merupakan
Khalifah yang sah tanpa memberikan konfirmasi kepada para
sahabat. Dengan diangkatnya Mu'awiyah sebagai Khalifah, maka
kekuasaan Islam terpecah menjadi dua: (1) kawasan Hijaz, Yaman,
Nejed Oazirah Arabia) merupakan kekuasaan Ali, dan (2) kawasan
Syiria dan Mesir menjadi kekuasaan Mu'awiyah bin Abi Sufyan.
Setelah Ali bin Abi Thalib wafat, maka berakhirlah pemerintahan Khulafa' Arrasyidin. Mulailah sistem pemerintahan menjadi
sistem kerajaan Islam sesuai dengan aturan yang dibuat oleh
Mu'awiyah sebagai pimpinan Islam ketika itu. Sistem Khalifah
sudah tidak berlaku lagi, diganti dengan sistem kekerabatan. Sistem
tersebut lebih sederhana karena tidak perlu memikirkan calon
khalifah, cukup dengan cara turun temurun di antara keluarga bani
Umayyah saja.
Dinasti Umayyah berdiri pada tahun 41 H /661 M, setelah
Hasan bin Ali mengundurkan diri dari kepemimpinan khalifah karena
Vol. 2, No.1, Juni 2014
/'
Abdul Mukhlis
untuk menghindari fitnah dan peperangan. Umat Islam dibiarkan
bebas untuk memilih pemimpin sesuai yang mereka kehendaki.
(Hasan, 1979: 19)
Mu'awiyah bin Abi Sufyan bin Harb merupakan pendin
dinasti Bani Umayyah. Ia menisbatkan nama dinastinya kepada
Umayyah bin Abi Syams bin Abdi Manafbin Qushay. Nama itu juga
dinisbatkan kepada ibu Mu'awiyah yang bernama Hindun bin Utbah
bin Rabi'ah bin Abdi Manaf. (Hasan, 1979:226)
Bani Umayyah memiliki 14 KhaHfah. Khalifah pertama dinasti
Umayyah adalah MU'awiyah bin Abi Sufyan (40-60 HI 660-680 M)
dan khalifah terakhirnya adalah Marwan bin Muhammad 027-132
HI 744-750 M).
Setelah Mu'awiyah terpiHh sebagai khalifah pertama dinasti
bani umayyah, maka Mu'awiyah memindahkan ibu kota negara
Islam dati Madinah ke Damaskus, Syiria. Dari sinilah perpecahan
dan perbedaan pandangan di antara umat Islam terjadi yang diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Para pendukung Bani Umayyah yang menjadi pengikut setia
Mu'awiyah di Mesir dan Syiria.
2. Para Pendukung Ali yakin bahwa Ali lebih berhak menjadi
khalifah. Mayoritas dan mereka tinggal di Irak dan sebagian
tinggal Mesir.
3.
Khawatij yang
dan kepemimpinan
semenjak
arbitrase. Mereka berpandangan
muslim berhak menjadi pemimpin. Tidak ada
perb{;oaan antara suku Quraisy dan se1ainnya.
Abdullah bin
di Mekah
Thalhah dan Aisyah. (Azmi, 2003:97)
l\.eilOfilPCfK
114
INSYlRAH,
didukung oleh
Bmu Bahasa Arab dan Studi Islam
Pengaruh Politik Terhadap Puisi Arab
Umayyah menghalalkan segala cara untuk mencapai kepentingan
politiknya. (Sayib,1992:292) Kehidupan yang hedonis dan serba
diperoleh telah menyebabkan mereka tidak memperdulikan etika
dan norma agama. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan
sosial poHtik ternyata turut mempengaruhi penyair dalam karya
puisinya.
Pertumbuhan puisi pada masa dinasti Umayyah sangat menonjol karena puisi merupakan sarana provokasi dan pujian terhadap
para penguasa. Biasanya para penguasa akan menganugerahkan
hadiah yang istimewa kepada para penyair yang memuji mereka.
Sehingga tema puisi pada masa bani Umayyah banyak mengalami
pembaharuan dari bentuk-bentuk puisi lama (klasik). Banyak peristiwa yang dialihbahasakan menjadi puisi, sehingga lahirlah bentuk
puisi-puisi baru, seperti puisi politik, naqa'id ataupun ghazal
(Wirgadinata, 2008: 85)
Perkembangan dan peralihan tema puisi ke arah politik menarik untuk diteHti. Maka peneHtian ini menggambarkan keadaan
politik dinasti bani Umayyah dan pengaruhnya terhadap puisi Arab.
B.
DINASTI UMAYVAH DAN SITUASI POllTIK.
PoHtik merupakan salah satu aspek terpenting bagi manusia semenjak dahulu. Politik
umat Islam memiliki peranan
penting dalam
untuk kemaslahatan bagi
kendaraan untuk mesemua
v,rujudkan dta-dta yang
terbatas, terutama
kejayaan
keagungan agama sesuai rlp,~a'l,n al-Qur'an.
jJ<U'kUH
kekuasaan untuk
mengatur rakyat sesuai dengan perintah dan larangan yang berlaku.
OIeh sebab itu poUtik dalam kacamata Islam merupakan sarana
untuk mencapai kebahagiaan duma dan akherat. Berbeda dengan
terminologi barat yang menganggap politik sebagai sem mengatur
sebuah kekuasaan. (Syafie, 1997:18)
"''-'L/U''-',H
VoL 2, No.1, Juni 2014
115
Abdul Mukhlis
Dahm perspektif Iffat Syarqawi (2004:38), terdapat perbedaan
substansial antara Islam politik dan startegi poUtik umat Islam. Islam
politik merupakan kaidah untuk menjaga nilai-nilai agama dad
penistaan dan pe1anggaran terhadap norma-normanya. Bagi umat
Islam dibebaskan untuk membentuk sebuah kekuatan poUtik atau
partai tertentu. Pada masa dinasti Umayyah, para pakar menilai
bahwa sistem poUtik dinasti Umayyah jauh berbeda dengan sistem
poUlik pada masa khulafa 'urrasyidin. Karena arabisme pada masa
dinasti Umayyah lebih menonjoL
Sebe1um Islam datang bani Umayyah te1ah menguasai Mekkah
dan sering me1akukan pertikaian dengan bani Hasyim. Mereka
selalu berusaha me1awan Nabi Muhammad saw., seperti perlawanan
Abu Sufyan kepada beliau. Abu Sufyan adalah pemimpin kabilah
Quraisy dan pernah berperang melawan Nabi.
Di saat Islam te1ah kuat dan mampu menguasai Mekkah, Abu
Sufyan dan pengikutnya menyerah. Persitiwa tersebut dinamakan
Fathu Makkah dimana Abu Sufyan dan putranya, Mu'awiyah
memeluk Islam. Maka peran bani Umayyah dalam Islam pun dimulaL
Dinasti Umayyah berdiri pada tahun 41 H/661 M sete1ah
bin Ali menyerahkan kekhalifahannya. Ia melakukan hal itu
menghindari fitnah dan peperangan. Kaum muslimin "''-''.'-ia.H
...... "" .... "'1'1n.r'1 tersebut dibebaskan untuk memilih siapa yang akan menCel-Khufy,
Dinasti
Al-Ash bin Umayyah.
INSYIRAH,
Ilmu Bahasa Arab dan Studi Islam
Pengaruh PoHtik Terhadap Puisi Arab
Abdul Malik bin MalWan, Walid bin Abdul Malik, Umar bin Abdul
Aziz dan Hisyam bin Abdul Malik. Berikut nama-nama Khalifah
dinasti Umayyah secara lengkap (Hasan, 1979:225):
1. Muawiyah I bin Abu Sufyan, (661-680 M/40-60 H)
2. Yazid I bin Muawiyah, (680-683 M/60-62 H)
3. Muwaiyah
n bin Yazid, (683-684 M/63H)
4. MalWan I bin al-Hakam, (684-685 M/ 64-65 H)
5. Abdul-Maluk bin MalWan, (685-705 M/ 65-86 H)
6. Al-Walid I bin Abdul-Malik, 705-715 M/ 86-96 H)
7. Sulaiman bin Abdul-Malik, 715-717 M/ 96-99 H)
8. Umar II bin Abdul-Aziz, 717-720 M/ 99-101 H)
9. Yazid II bin Abdul-Malik, 720-724 M/ 101-105 H)
10. Hisyam bin Abdul-Malik, 724-743 M/ 105-125H)
11. Al-WaHd II bin Yazid II, 743-744 M/ 125 H)
12. Yazid III bin al-Walid, 744 M/ 126 H)
13. Ibrahim bin al-WaUd, (744 M/ 126 H
14. MalWan II bin Muhammad, (744-750 M/ 127-132H)
Menurut Ali Mufradi (dalam Buchori, 2009:55), kesuksesan
MU'awiyah mendirikan dinasti Umayyah bukan hanya dikarenakan
dia mampu "memenangkan" perang Shiffin secara Hdk atau ter~
bunuhnya Ali. Lebih dari itu,
gubemur Syiria,
mampu menyusun strategi poHtik
untuk membangun masa
depannya. Keberhasilah
dikarenakan:
1. Mendapat dukungan
rak)Tat Syiria.
Mu'awiyah
pejabatnya sesuai dengan
bidang dan keahHannya. Tiga orang yang sangat membantunya
dalam menyukseskan dta-dta tersebut adalah Amr bin Ash,
Mughirah bin Syu'bah dan Ziyad bin Abihi.
3. Mu'awiyah merupakan politisi sejati. Dia adalah sosok yang
bijak layaknya para pemimpin Mekkah terdahulu.
Vol. 2, No.1, Juni 2014
/'
Abdul Mukhlis
Pemindahan kekuasaan kepada Mu'awiyah merupakan akhir
dari pemerintahan demokrasi. Pemerintahan menjadi semacam
monarki heridetis (kerajaan turun temurun), diperoleh dengan
pedang, diplomasi dan tipu daya, tidak dengan pemilihan dan pemungutan suara. Ketika Muawiyah mewajibkan se1uruh rakyatnya
untuk menyatakan setia kepada putranya, Yazid, pergantian secara
turun temurun dimulai yang berdasarkan politik, lebih dari pada
kepentingan keagamaan. Dipengaruhi oleh kerajaan Syiria yang
merupakan kaki tangan kaisar Byizantium sebelum adanya pemerintahan Arab. Muawiyah bermaksud mencontoh system monarki
heridetis tersebut. Hal ini menjadi konprehensif di dalam kata-katanya: "Saya adalah raja pertama dati para raja-raja". (Hasan, 1979:276)
Selama masa pemerintahan Mu'awiyah, daerah kekuasaan
Islam bertambah luas sampai Lahore di Pakistan. Perhatian khalifah
diarahkan ke Byizantium di wilayah utara dan barat. Pasukan
Umayyah yang tangguh dapat menundukkan banyak pulau=pulau,
diantaranya Rhodes dan pulau lain di Yunani. Mu'awiyah juga mempersiapkan pasukan perangnya untuk menghadapi peperangan di
kedua musim, dingin dan panas, dengan Byizantium. Peperangan
ini dikenal dengan al-Sbawati (perang musim dingin) dan al-Sawaif
(perang musim panas). Pada tahun 48 H/688M. Mu'awiyah merencanakan peperangan laut dan darat terhadap Konstantinipel di
bawah pimpinan Yazid. Walau akhirnya ia terpaksa mundur setelah
kehilanyan banyak pasukan dan kapal perang. I/riqiya (Tunisia)
dapat ditundukkan dua tahun kemudian clan banyak dati penduduk
Barbar masuk Islam. Kota Qayrawana didirikan dan dijadikan sebagai ibu kota. (Ya'qubi, 1989:347)
Hasan Ibrahim Hasan dalam bukunya Tarikb AI-Islam menulis:
"Ketika Mu'awiyah merasa lemah dan tua, ia telah merencanakan
strategi untuk masa depan pemerintahannya. Maka dia menyatakan
kepada Mughirah untuk segera menyampaikan janji setianya kepada
Yazid, sebagai pengganti setelahnya. Dan kepada MalWan bin Hakam,
pe~guasa Madinah, ia menulis surat yang berisi: "Usiaku telah lanjut,
INSYIRAH, Jurnal Ilmu Bahasa Arab dan Studi Islam
Pengaruh Politik Terhadap Puisi Arab
tulangku telang keropos, dan aku takut akan terjadi perpecahan
umat Islam setelahku. Dan aku telah memilih, siapa penggantiku
yang lebih pantas" (Hasan,1997:357)
Mu'awiyah secara sepihak telah mengumumkan Yazid, sebagai putra mahkota. Ia telah memandang rendah dengan janjinya di dalam perjanjian perdamaian dengan Hasan bin Ali untuk
menyerahkan masalah penggantian pepimpin kepada pilihan umat
Islam. Deklarasi ini menyebabkan adanya pergerakan oposisi dari
rakyat dan selanjutnya menyebabkan adanya pcrselisihan dan perang
saudara serta munculnya berbagai partai politik.
c.
TEMA POUTIK DALAM PUISI
Masa dinasti Umayyah yang mempunyai format baru dalam pemerintahannya, telah memungkinkan para penyair masa ini untuk
mengembangkan potensi kepenyairan mereka dengan cara yang
lebih bebas. Hal ini didukung oleh munculnya partai politik, sekte,
fanatisme kebangsaan, dll yang menyediakan lapangan pekerjaan
bagi para penyair unnlk menjadi juru bicara setiap kelompok.
Mereka bertindak sebagai penyerang Cofensif) atau penjaga gawang
(defensif) bagi kelompoknya. Tidak heran bila jems puisi politik (baik
maupun
menjadi trend pada masa
Lahirnya aliran dan partai-partai politik sangat mempengaruhi
IJ"-,,,uun, puisi pada masa
Umayyah sehingga tidak sedikit
puisi aliran dan puis! politik, misalnya Qasidah al-Kamit yang memuji
ahlul bait,
al-Qathry yang
khawarij. Begitu juga dengan
puisi al-Akhtal yang mendukung dinasti Umayyah.
pada saal
telah memperkayakhazanah
Arab. Kondis! politik itu secara psikologistampak
bias dikategorikan sebagai
Uli,IUU'>JUU. ~'~U"""H puisi politik adalah sem
, .....,"'...«»
IJVUUL>,
VoL 2, No.1, Juni 2014
Abdul Mukhlis
resmi bagi setiap kelompok dengan makna-makna yang mengandung argumentasi agama dan kepentingan kelompok yang disampaikan dengan gaya bahasa yang tegas, kuat dan tajam.
Berikut ini beberapa contoh puisi yang bertemakan politik:
1. Al-Akhtal dalam puisinya menggambarkan peristiwa terbunuhnya Usman bin Affan sebagai sebua~ kekejaman yang
harus dikutuk dan diperangi. (Assiyasi, 1982 :234) :
-
~~.) ~ ,I.,...c.~ 1} ,~~I
~ :;~~I.J'~ r.}-J.J
1~.li.J'~ ~~r1 .~,(jL:£ 1..,ti~.J~1 ~
.
'"
~:,...:l ~~ ~ ~ l.,....sJlI.J
~I
;
c.;M ~ (jtM:. ~I ~
'-e .. '1
o
..
."
. . . ""..
...
.' -:-r.aJ·"
~ti.
Yr-
f4°_"410~~
Tatkala Perang Sbiffin, indera terlibat kbusyuk
Sera~ memobonpertolongan kepada·Tuban dengan penub tunduk
Bagi aliran yang membunub Usman secara aniaya
Kita berduka, namun mereka bernyanyi, bersuka ria
Di sana air mata berlinang dalam kesediban
Namun mereka menyatakan itulab sebuab.pembalasan
Tidakkab mereka tabu, permata bijau telab mereka hRncurkan
Para penjabat berbabagia, tatkala bela sungkawa atas IbnuAffan
2. Miskin Ad-Darimi dalam puisinya menyinggung kepemimpinan Mu'awiyah yang nepotisme saat ia -mencalonkan anaknya
Yazid, sebagai raja. Ad-Darimi dalam Assiyasi (1982:238) menggambarkannya sebagai berlkut:
;{ as ... J~ f.iL.o ~1
1......t,.H ~
u'tJ-Ot
u~~' c.,;, !.:
~ CHI J~ ... ~ 4
;';",
vt
~
;", ~J:jo
f.if
$
•
L.....if-i ~ ~f ~.
.I
.....; .."
I,
~~ ~'9 u...."t,,,JUaJ' ~
120
INSYIRAH, Jurnal Ilmu Bahasa Arab dan Studi Islam
Pengaruh Politik Terhadap PuiSi Arab
......,~! 1.f-.!.oL....aaa.:i .at--i9
.at
•• c9 ......s ~............1'
!
JjJ V94as UUUJ, ~1 wJj. Xi
4--J~.=tit
·1· 1
i
6!.U..l' I·I!! Jfj V9
.at-SJ JU~f Jw...Ls ..iWI f,; L, ~'M-&.S ~~ Uo!' J"";
Andaikan Ibnu Amir menyatakan
Atau Marwan dan Ibnu Sa'id Mengungkapkan
Hanya Tuban yang mengbendaki kekbalifaban
Sang Maba Pengasib, Dialab yang menggarlskan
Mimbar di Barat telab dikosongkan
Maka Yaw yang berbak menduduki kursi Kekbalifan
Bagai burung terbang dengan sayap ke segala tujuan
Setiap manusia dan burung, mengikuti perubaban
Sebagai pusat kepemimpinan
Bagiku telab datang duta dan para utusan
Tiada yang membandingimu dalam kekuasaan
Bertambab jaya dan kuatlab tiang kekuatan
Diantara peperangan yang telab terjadi
Maka labirlab tokob pimpinan dan yang dipimpin mengikuti
3. Ka'ab BinJu'ail Attaghally CEI-Khoufy, 1979:151) dalampuisinya menggambarkan kekejian politik bila digunakan untuk
mendapatkan pengaruh dan menjatuhkan lawan sehingga
Ali bin Abi Thalib pun dituduh telah membunuh Usmaabin
Affan rat Dalam puisinya ia menulis:
~ ~,~ ~ 0LS.l..o
o
-
J.,S tS~
-
,
,;.,~l-~~~J
.
uJ
,
l....i1...G
- Llli.i
, .J.~:
_tY.0, l....i1...G
~_.J
,
iJl
U 'J-:f'W'
..!. tI
;01 tS~'J ~UlU
-
~,
'=.-
L
~ y~J ~J
Vol. 2, No. 1, Juni 2014
f
a ~~JU~JL.'~
U-1"L-\
- t.. \.trt
r .~
:.r---J
LW IJ;J)~
-'
J tS..)--l '.J..-.iI.,
-
.lL....:iil\ ~~ ~•. ~~.,
."
Abdul Mukhlis
- . L.o ;'.;
~.-
~
4.;!~ ~
~ (,$">--:
~~I~
"'.
(,$~ ~
~L.il\
uc- ~~I ~').J
\ ;;';\ 1"'\~YI~I~.J
-
,
~..>---A'il 'i.J .~I ~ 'i.J
U ..,.-...;
- c ..uJ Ij ~.
,~.
.l......J'i
("J-O
..J
Aku libat Syam membenci Kerajaan Irak
Orang-orang Irak pun membencinya
Keduanya kepada sang kawan membenci
Melthat tipu daya sebagai agama
Tatkala kami menudub dan menyalabkan
Memotong seraya Mengbinakan
Kata Mereka : Ali Imam Kami
Kami menjawab : Pun Ibnu Hindun Ridba, Kami rela kami rela
Mereka melihat pengbinaan
Kami menjawab : kami tak melibat pengbinaan
Selain itu Adalab sebuab caci maki
Pukulan dan Tikaman,kami akui
Setiap yang mudab baginya
Seolab-olab terlibatberbarga
Tidakkab aku mencari tabu
Perrilataan yangta'k pernab terdengar
Wabai pendosa, kini belasungkawa
Hukum Qisbab layak untuk sang pembunub manusia
Bila ditanya dia selalu berpaling
Tak jelas jawabnya, sang penanya nyaring
Tidak Rela atau marab
Tidak melarang tidak memerintab
Apakab dia begitu saja
Atau memang dibiarkan begitu saja
122
INSYIRAH, Jumal Ilmu Bahasa Arab dan Studi Islam
Pengaruh PoHtik Terhadap Puisi Arab
4. Jarir Memuji Abdul Malik (EI-Khoufy, 1979:177) Dia menyebutnya sebagai sendi agama dan penjaga syariat Islam. Tanpanya, kaum musHmin tak akan berkumpul di masjid. Dia adalah
khalifah Bani Umayah terpercaya yang mendapatkan berkah
dan hidayah Allah. Allah SWT selalu bersamanya karena ia
bukanlah seorang berbuat bid'ah seperti yang dilakukan selainnya:
~ ":l.J r~ (.)'>lUll rl.! l.o
t.J.J ~~ ":l.J 4.J 14
j.fo 01.;il1.J ~\ ":l.,l
u>" ":l .&1 0;Ai 0;A\t1 .::J
~I.J ~I-",\tl ~..;--£j I~l
~.&I
,e'''' ~ u.J1.:.ui
~
":,1'''''I!'::.J
•
t .lJ1. <lllol'
,
\ ... ~
~
~
IJA'~
o
~.&I
J .01.J.JA J\ 4
Andai khalifah dan Qur'an tak ada
Pun manusia tak akan berkumpul dan tak ada agama
Engkau manusia kepercayaan Tuhan
Engkau pemimpinan tanpa berlebihan
Engkau Yang Diberkahi dan diberikan petunjukNya
Biarlah mereka terpecah dan menceraikan agamanya
Setiap jalan aku tempuh dengan penuh berkah
Kita ikut dan mendengar, tatkala engkau diperintah
Wahai keluarga Marwan Tuhan menganugerahimu
Anugerah agung,
membid'ahkanmu
5. Farazdaq
LH"-,UU."J,J:U
Vol. 2, No.1, Juni 2014
bani Umayah yang tidak
masalah dengan bani Kulaib.
1979:190)
123
Abdul Mukhlis
Bila Bani Kulaib direndabkan dengan bintang-bintang
Niseaya malam pun akan lari, dan tak akan terang
Bila mereka direndabkan dengan pagi
Niseaya akan terlibat kotoran
Sunggub Mulya Bani Kuiatb
Meneari bantuan banya dengan tetangga
D.
PENUTUP
Pada masa bani Umayah terdapat banyak golongan-golongan
muncul dalam Islam diantaranya adalah Syi'ah dan Khowarij dan
pengikut Abdullah bin Zubair.. Keadaan sedemikian itu menyebabkan posisi puisi justru menjadi penyambung lidah sesuai dengan
tujuan dari tiap-tiap golongan tersebut. Apalagi pada zaman bani
Umayah khalifah memberikan kebebasan kepada para penyair
untuk mengekpresikan bentuk puisinya masing-masing. Para khalifah
bani Umayah memberikan fasilitas yang cukup memadai demi untuk
memperkuat politik mereka.
Sikap Mu'awiyah yang mengganti sistem pemerintahan menjadi monarki heridetis telah membangkitkan kemarahan pihak-pihak
lain seperti kelompok Ali (Syiah), Zubair, dan kelompok Khawarij.
Hingga munculah fanatisme golongan yang didukung oleh para
penyair maupun orator. Implikasinya, muncul puisi-puisi pujian dan
cercaan yang mendukung seseorang dan muncul pula puisi-puisi
politik.
Di samping memiliki persamaan dengan jenis puisi masa
sebelumnya (Jahiliyah dan pra-Islam) yang terkait dengan cinta
(gbazaO, pujian (madb), ratapan (ritsa'), deskriptif (wasj), kepahlawanan (hamasah), dan ejekan (hija ,), jenis puisi masa Umayyah
berkembang orientasi/tujuannya sebagai tindakan reaktif atas
problematika zamannya. Munculnya aliran-aliran politik, mazhabmazhab agama, fanatisme kesukuandan kebangsaan telah melahirkan jenis-jenis puisi bam yaitu puisi politik.
124
INSYIRAH, Jurnal Ilmu Bahasa Arab dan Studi Islam
Pengaruh Politik Terhadap Puisi Arab .
DA.FTAK PUSTAKA
Ahmad, Muhammad Al-Khoufy, Adab Assiyasah Fil Asbril Umawy,
Cairo: Dar Nahdhah, 1979.
Ahmad Sayib, Tarikb Assyi'ri assiyasi, Beirut Darul Qalam, 1992.
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Islam Di Kawasan Dunia
Islam, Jakarta : PT.Raja Grafmdo, 2004
al-Hasyimi, Ahmad, Jawahir aI-Adab fi Adabiyyat wa Insya Lughat
aI-Arab, juz II, (Cairo: Dar aI-Fikr, tt).Didin Saefudin Buchori,
Sejarab Politik Islam, Jakarta: Pustaka Intremasa 2009
Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh AL-Islam, Maktabah Nahdhah ALMisriyah, 1997
Iskandar, al-Wasith fi'l Adab aI-Araby wa Tarikhih (Cairo: Dar alMa'arif, 1912).
Muhammad, Atounji, al-lugbawiyab wal adabiyab Beirut Dar elilmi Lil MaIayin, 1987
Kencana Syafiie, Inu.Ilmu Politik. Jakarta: PT. Rineka Cipta 1997
Quthb, Sayyid, Annaqdul-Adabiyyu: Usbulubu wa Manabujubu.
Darusy- Syarqi: Cairo 1980
Teew, A "Sastra dan Ilmu" Bandung: PT. Dunia Pustaka Jaya 2003
Pradopo, Rachmat Djoko. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press 2007
Vol.. 2, No.1, Juni 2014
125
.~
Download