Lingkup Kajian Ilmu Sosial Budaya Dasar

advertisement
A. Latar Belakang
1. Rapat seluruh rektor –rektor universitas/ instittut
negeri seluruh Indonesia tanggal 11 s/d 13
Oktober 1971 di Semarang dengan kesimpulan
pentingnya pemberian mata kuliah Basic Social
science ( Ilmu Sosial Budaya dasar) dan Basic
Humanites ( Ilmu Budaya dasar ) dalam rangka
pembentukan sarjana
2. Surat keputusan Direktur Pendidikan Tinggi N0
1338/DPT /A/71 bahwa ISD dan IBD harus diberikan
ke
semua fakultas dalam lingkungan Universitas / institut
negeri seluruh Indonesia
Latar belakang tersebut berkaitan dengan permasalahan :
a.
Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai
suku bangsa dan keanekaragaman budaya
b.
Proses pembangunan yang terus menerus akan menin
bulkan dampak yang positif dan negatif berupa pergeseran
nilai budaya yang memungkinkan timbulnya konflik dalam
kehidupan
c.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi meninmbulkan
perubahan kondisi kehidupan manusia, kemajuan
merupakan akibat sifat ambivalen positif/neg
3. Dari segi politis ; Indonesia adalah sesuatu yang utuh
akan tetapi dalam keanekaragaman budaya : suku,
tempat tinggal yang menyebar diseluruh Indonesia
yang sering terdapat perbedaan satu sama lain
sehingga menimbulkan konflik
Garis-garis Besar Perogram Pembelajaran
GBPP
MATA KULIAH
: ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
KODE MATA KULIAH : Bd. 502
BEBAN STUDI
: 2 SKS (T=2)
PENEMPATAN
: SEMESTER 1
DOSEN
: I.G.A.AJU NITYA D,SST,SE,MM
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini memberikan kemampuan
untk memahami konsep Ilmu-ilmu Sosial
dan Budaya Dasar yg berkaitan dgn
pelayanan kebidanan dan cara-cara
pendekatan sosial budaya dlm praktek
kebidanan di masyarakat. Adapun pokokpokok bahasan yg diberikan : konsep ilmu
sosial budaya dasar, sosial budaya yg
banyak mempengaruhi dlm pelayanan
kebidanan cara-cara pendekatan sosial
budaya dlm praktek kebidanan serta
pemenfaatan unsur-unsur sosial budaya
yg ada di masyarakat sebagai media dlm
peningkatan akses masyarakat terhadap
pelayanan kebidanan
TUJUAN PEMBELAJARAN
1). Menjelaskan konsep Ilmu sosial Budaya dasar.
2). Menjelaskan perkembangan nialai-nilai budaya
terhadap individu, keluarga dan masyarakat.
3). Menjelaskan berbagai aspek kehidupan,
perkembangan dan masalah-masalah masyarakat
pedesaan dan perkotaan.
4). Menjelaskan aspek sosial budaya yang
mempengaruhi perilaku sehat dalam kaitan status
kesehatan ibu, bayi dan anak balita dan keluarga.
5). Menjelaskan cara-cara pendekatan sosial, budaya dalam
praktek kebidanan.
PROSES PEMBELAJARAN
Dilaksanakan di
kelas dengan
menggunakan
ceramah,
diskusi,
seminar dan
penugasan
UTS
30%
UAS
30%
Penugasan
30%
Kuis
10%
Persentase: 1) UTS 30%,
2) UAS 30%,
3) Penugasan 30%, 4) kuis 10%
Buku Utama
1. Kuncoroningrat, (1993) Pengantar Ilmu Antropologi, Aksara,
Jakarta.
2. Drs. H. Abu Ahmadi, (1988) Ilmu Sosial Dasar,
Jakrta, Bina aksara.
3. Habib Mustopo (1988), Ilmu Budaya Dasar, Surabaya.
Buku Anjuran
1. Nursib, Studi Sosial, Bandung, 1988, UPI Bandung.
2. Ir. Drs. M.Munandar Sulaeman (1993), MS Ilmu Budaya
Dasar Bandung, PT. Eresco.
3. Drs. Joko Tri Prasetija, Dkk (1991), Ilmu Sosial Budaya
Dasar, Jakarta.
1.1. Konsep Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
1.1.1. Latar belakang ilmu sosial dan budaya dasar
1.1.2. Lingkup ilmu sosial dan budaya dasar
1.1.3. Pokok bahasan ilmu sosial dan budaya dasar
1.1.4. Masalah-masalah budaya dalam ilmu sosial dan
budaya dasar
1.1.5. Pengertian
1.1.6. Kerangka kebudayaan
1.2. kelompok sosial
1.2.1. Pengertian
1.2.2. Kelompok sosial teratur
1.2.3. Kelompok sosial tak teratur
1.2.4. Bentuk kelompok sosial
1.3. Interaksi sosial
1.3.1. Pengertian
1.3.2. Bentuk interaksi sosial
1.3.3. Fungsi interaksi sosial
1.Agama
2.Ideologi negara atau Pancasila
3.Kewiraan
4.Ilmu Budaya Dasar (IBD)
5.Ilmu Sosial Dasar (ISD)
6.Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
Lingkup Kajian Ilmu Sosial Budaya Dasar
Ada 3 kelompok dalam ilmu dan pengetahuan:
1. Ilmu alamiah ------ memahami hubungan keteraturan dlm
alam semesta
2. Ilmu sosial --------- memahami hubungan keteraturan dlm
hubungan antarmanusia
3. Pengetahuan budaya- memahami & mencari arti kenyataankenyataan yang bersifat manusiawi, untuk mengkajinya
digunakan metode pengungkapan peristiwa dan pernyataan
yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Ada 2 unsur utama
yaitu:
• Unsur sosial budaya
• Unsur kemanusiaan
back
•
•
•
•
•
1. Bentuk Kelompok Sosial Budaya
2. Kebudayaan dan Peradaban
3. sistem nilai budaya dan pandangan hidup
perubahan sistem nilai budaya
4. Akibat perubahan sistem nilai budaya
1.
Ilmu budaya dasar identik dengan Basic
Humanities Humanities berasal dari kata latin
Human yang berarti manusiawi, yang
berbudaya dan berbudi halus
( refined) diharap seseorang mempelajari Basic
Humanities tidaklah sama dengan the
humanities ( pengetahuan budaya ) yang
menyangkut keahlian filsafat dan seni : seni
pahat, seni tari dll
•
•
•
•
•
1. Hakikat manusia (universal)
2. Kebutuhan hidup manusia
3. Sikap dan prilaku manusia
4. Kehidupan manusiawi dan tidak manusiawi
5. upaya-upaya memanusiakan manusia
MANUSIA
HUBUNGAN
KEBUDAYAAN
KOENTJARANINGRAT :
 KHALIFAH FIL ARDI
 AKAL BUDI
 KONSEP
 PRINSIP-PRINSIP
 MENGUBAH NATURE
MENJADI KULTUR
 CIPTA-RASA-KARSA
MANUSIA MAMPU
MENCIPTAKAN
KEBUDAYAAN
MEMPUNYAI TIGA WUJUD :
SEBAGAI SUATU KOMPLEK DARI IDE-IDE, GAGASAN, NILAI-NILAI,
NORMA, PERATURAN, DSBG.
SUATU KOMPLEKS AKTIVITAS, KELAKUAN BERPOLA
BENDA-BENDA HASIL KARYA MANUSIA
 MANUSIA SBG PENCIPTA
 SEBAGAI PEMAKAI
 PEMELIHARA ATAU PERUSAK
PERILAKU
ALLAH
SPRITUALISME
dikembangkan
WAHY
U
INTERAKSI
ZIKIR
MANUSIA
[KHALIFAH]
Versi
: 1
ALQALB
PIKIR
ALAM
MANUSIA
SEJARAH
dikembangkan
KAJIAN ILMU
Revisi
: 3
Halaman : 4 dari : 12
KHALIFAH ALLAH
DITUNTUT MENCIPTAKAN
PIRANTI KEBUDAYAAN
ALLAH MEMOTIVASI MANUSIA MEMIKIRKAN:
 BERBAGAI GEJALA ALAM
 MERENUNGKAN BERBAGAI CIPTAANNYA
 MENGGUNAKAN HUKUM ALLAH DI ALAM
SEMESTA
MANUSIA MENCIPTAKAN PIRANTI KEHIDUPANNYA - KEBUTUHAN
 ROHANI [ILMU-SENI-BUDAYA-SASTRA]
 JASMANI-FISIK [SANDANG-PANGAN
PERUMAHAN-PERALATAN TEKNOLOGI]
 SOSIAL [SARANA IBADAH-PENDIDIKANPEMBANGUNAN-DLL]
Melainkan teori budaya yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah kebudayaan :( norma ,
adat, saling menghormati, saling menghargai, intuisi,
sikap ) dll
2. Ilmu Sosial Dasar : adalah
Sebagai organisasi pengetahuan tentang pokok
masalah sosial , tidak merupakan penggabungan
beberapa ilmu sosial ( siswanto 1988 )
Fakta sosial merupakan abstraksi kejadian sosial
yang konkrit yang dinyatakan dengan pernyataan
diskriptif ( Koentjoronigrat ) 1971
Adapun yang menjadi sasaran perhatian adalah :
1. Berbagai kenyataan secara bersama-sama
merupakan
masalah sosial
2. Adanya keanekaragaman golongan- golongan dan
kesatuan sosial lain didalam masyarakat yang
masing-masing mempunyai kepentingan dan
kebutuhan serta pola pikir dan tingkah laku
sendiri-sendiri yang berbeda sehingga
menyebabkan pertentangan ( M. Moenandar
Soelaiman 1987 )
C. Pokok Bahasan
Menurut Sudjatmiko ( 1984 : 35 ) Pokok bahasan
materi dapat dirumuskan menurut kepentingan
pengamatannya dan masalah yang dialaminya mulai
lahir sampai mati. Rumusan tersebut dirinci oleh
Tim Ilmu Budaya Dasar menjadi 8 topik bahasan (
19880 ) a.l
1.Manusia dan cinta kasih,
• cinta antara pria dan wanita ( seks )
• Kekeluargaan
• Persaudaraan
2. Manusia dan keindahan
• Kontemplasi
• Eksistensi
3. Manusia dan penderitaan
. Nasib buruk
. Penyesalan
. kehilangan yang dicintai
4. Manusia dan keadilan
. Rasa keadilan
. Perlakuan yang tidak adil
5. Manusia dan pandangan hidup
. Cita-cita
. Kebajikan
6. Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
. Kesadaran
. pengorbanan
. kewajiban
7. Manusia dan kegelisahan
. Keterasingan
. Kesepian
. Ketidak pastian
8. Manusia dan harapan
. Kepercayaan diri
. Gairah mengatasi kesulitan
Selain topik-topik tersebut dapat pula dikelompokan
secara berbeda diubah formulasinya sesuai
dengan pandangan seseorang terhadap hidupnya
: misalnya
1. seks
4. keadilan
7.keyakinan
2. kegelisahan
5. pengabdian 8. maut
3. derita
6. kasih sayang
D. Masalah pada sosial Budaya Dasar
Masalah budaya adalah segala sistem atau tata nilai
atau sikap mental, pola pikir, pola tingkah laku
dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak
memuaskan bagi masyarakat secara keseluruhan,
atau dapat dikatakan bahwa masalah budaya
adalah tata nilai yang daat menimbulkan krisiskrisis kemasayrakatan yang akan menyebabkan “
dehumanisasi “ atau terjadi pengurungan
terhadap seseorang.
Masalah tersebut mencakup :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya
merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya
2. Hakekat manusia Universal : akan tetapi
perwujudannya beraneka ragam, ada persamaan tapi
ada pula perbedaan, ada kelemahan akan tetapi ada
keunggulan yang diungkapkan secara tidak seragam.
Sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam
berbagai bentuk corak ungkapan pikiran dan
perasaan tiingkah laku al :
• Masyarakat masih cenderung minta pertolongan
ke dukun bayi karena dukun dianggap masih
kharismatik, lebih diterima sebagai anggota
keluarga, imbalan jasa diltakan padsa nilai gotong
royong/ kekeluargaan dan biasanya lebih murah
• Faktor yang lain lokasi Puskesmas yang lebih jauh
dari temapat tinggal masyarakat
Berpijak dari Temuan Itu maka BIDAN salah satu tim
anggota kesehatan khususnya kesehatan Ibu dan anak
mempunyai peran yang sangat penting dalam
meningkatkan status kesehatan ibu dan anak dalam
wilayah kerjanya : oleh karena itu FUNGSI BIDAN
ADALAH :
a.
b.
c.
Memberikan pelayanan persalianan , KB,
pelayanan medis kontrasepsi
Menggerakan dan membina masyarakat,
termasuk peran serta masyarakat memberikan
penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan
masalah kesehatan setempat
Membina dan memberikan bimbingan teknis
kepada kader kesehatan , serta dukun bayi
d. Membina kelompok dasawisma di bidang kesehatan
e. Membina kerjasama lintas program dan lintas sektor
f. Melakuikan rujukan medis maupun rujukan
kesehatan ke fasilitas kesehatan lainnya
g. Mendeteksi dini adanya efek samping dan
komplikasi baik kontrsepsi ataupun penyakit sesuai
dengan kemampuan dan kewenangannya.
Sedangkan PERMENKES No 363/ Menkes/ 1980
mengatur tentang aspek sosial budaya dasar tugas
dan kewenangan bidan yaitu : mengenal wilayah,
struktur pemerintahan & komposisi penduduk
serta sistem pemerintahan desa dengan cara :
1. Menghubungi pamong desa untuk mendapatkan peta
desa , serta pembagian wilayah
2. mengenal struktur kemasayarakatan seperti LKMD,
PKK, karang taruna, tokoh masyarakat
3. Mempelajari geografi penduduk
4. Mencatat jumlah KK, Pus, jenis kelamin
Untuk itu bidan harus mengadakan hubungan yang
efektif dengan masyarakat utamanya key person
yang pertama kali harus dipelajari adalah bahasa
Langkah selanjutnya adalah mempromosikan diri
dengan menampilkan kepribadian yang sesuai dan
dianut oleh masyarakat dengan tujuan akhir adalah
: produk kebidanan diminati masyarakat
E. Kebudayaan :
Pengertian :
Kebudayaan atau yang disebut peradapan ; adalah
pemahaman yang meliputi : pengetahuan,
kepercayaan , seni, moral, hukum, adat istiadat
yang diperoleh dari anggota masyarakat ( Taylor
1997 )
Pendapat umum sesuatu yang baik dan berharga
dalam kehidupan masyarakat. ( Bakker 1984 )
Pola tingkah laku mantap : pikiran, perasaan, dan
reaksi yang diperoleh dan terutama diwujudkan
oleh simbul-simbul pada pencapaian tersendiri
dari kelompok manusia yang bersifat universal (
Kroeber & klukhon 1950 )
Tujuan
1.
2.
3.
4.
Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa
terhadap lingkup budaya, sehingga mereka lebih
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru terutama untuk kepentingan
profesinya.
Memberi kesempatan mahasiswa untuk dapat
memperluas pandangan tentang masalah
kemanusiaan serta mengembangkan daya kritis
terhadap persoaslan.
Mengusahakan agar para mahasiswa sebagai
calon pemimpin bangsa dan ahli disiplin ilmu
masing-,asing tidak jatuh dalam sifat kedaerahan
Menjembatani para akademisi agar mereka lebih
mampu berdialog satu sama lain secara lancar
KOENTJARANINGRAT
KEBUDAYAAN, MEMPUNYAI 3 WUJUD :
SEBAGAI SUATU YG KOMPLEKS DARI IDE-IDE - GAGASAN - NILAI-NILAI
NORMA - PERATURAN – DSB
 KOMPLEKS AKTIVITAS – KEKUATAN BERPOLA DARI
MANUSIA DLM MASYARAKAT
 BENDA-BENDA HASIL KARYA MANUSIA
 HUBUNGAN MANUSIA – KEBUDAYAAN
 SEBAGAI PENCIPTA
 PEMAKAI
 PEMILIHARA - PERUSAK
 DEFINISI KEBUDAYAAN
 E.B TAYLOR [Inggris] :
Keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuankepercayaan-kesenian-moral-hukum-adat istiadat - dan kemampuan lain
 LINTONN :
Sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang unsurunsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota dari masyarakat
tertentu
 A.L KROEBER dan CLYDE KLUCKHON
Keseluruhan hasil perbuatan manusia yang bersumber dari kemauan - pemikiran dan perasaannya.
 S.T.ALISAHBANA:
Manifestasi suatu bangsa
 M. HATTA :
Ciptaan hidup suatu bangsa
MANUSIA
KEBUDAYAAN
MAHLUK HIDUP YG MEMPUNYAI AKAL PIKIRAN YG
MEMBEDAKANNYA DGN MAKHLUK LAINNYA
 HASIL CIPTA – KARSA – DAN RASA MANUSIA YG
MENJADI ADAT KEBIASAAN DLM KEHIDUPAN
MASYARAKAT
 KESELURUHAN SISTEM GAGASAN – TINDAKAN – HASIL
CIPTA – RASA – KARSA DAN CARA MANUSIA
UTKMEMENUHI KEBUTUHAN HIDUPNYA DGN CARA
BELAJAR YG SEMUANYA TERSUSUN DLM KEHIDUPAN
MASYARAKAT
 KESELUHAN AKTIVITAS MANUSIA YG TERKANDUNG
PENGETAHUAN DAN KEPERCAYAAN DLM CIPTA –
KARSA – RASA GUNA MENGISI KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT
HASIL BUDAYA
MANUSIA
JASMANI [KEBUDAYAAN FISIK
ROHANI [MON-MATERIAL]
TDK DIWARISKAN – GENETIK [BIOLOGI]
DIPEROLEH MANUSIA SBG ANGGOTA MASYARAKAT
CIPTA
v
KERINDUAN MANUSIA UTK MENGETAHUI RAHASIA SEGALA
HAL YG ADA DLM PENGA- LAMANNYA – BATIN DAN LAHIR.
HASILNYA “BERBAGAI ILMU PENGETAHUAN”
KARSA
v
KERINDUAN MANUSIA UTK MENGINSAFI TTG HAL “SANGKA
PARAN” – DARI MANA MANUSIA
 SEBELUM LAHIR = “SANGKAN”
 EMANA MANUSIA MATI = “PARAN”
 HASILNYA :
- NORMA-NORMA KEAGAMAAN
- KEPERCAYAAN
RASA
v
KEBUDAYAAN
MANUSIA
KELAKUAN DIKUASAI AKALNYA
- BANTUAN PERALATAN SBG HASIL PEKERJAAN AKALNYA
KELAKUAN DIPEROLEH MELALUI BELAJAR
- MEMPUNYAI BAHASA
- PENGETAHUAN BERKEMBANG
SISTEM PEMBAGIAN KERJA BERANEKA RAGAM
-
KERINDUAN MANUSIA KEINDAHAN DAN MENIKMATI
KEINDAHAN. MENGHASILKAN “BERBAGAI KARYA SENI”
AHLI
 Peradaban
 Koentjaraningrat
 DeHaan
[Antropologi]
 Sedilot
DEFINISI
 KATA “ADAB” = KESOPANAN – KEHORMATAN KEHALUSAN – BUDI BAHASA - KEBAIKAN
BUDIPEKERTI
 KEBUDAYAAN - PERADABAN SOAL ISTILAH.
ISTILAH “PERADABAN” BIASANYA DIPAKAI UTK
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN YG HALUS DAN
INDAH: KESENIAN-ILMU PENGETAHUAN-SOPAN
SANTUN DAN SISTEM PERGAULAN
 ISTILAH “PERADABAN” – DIPAKAI UTK MENYEBUT
SUATU “KEBUDAYAAN” YG MEMPUNYAI SISTEM
TEKNOLOGI, SENI BANGUNAN, SENI RUPA,
KENEGARAAN, ILMU PENGETAHUAN
 KESELURUHAN KEHIDUPAN SOSIAL-POLITIKEKONOMI-TEKNOLOGI DAN SEMUA BIDANG
KEHIDUPAN
 KHASANAH PENGETAHUAN DAN KECAKAPAN
TEKNIS YG MENINGKAT DARI ANGKATAN
KEANGKATAN DAN SANGGUP BERLANGSUNG
TERUS
Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar
1. Pengembangan kepribadian manusia
sebagai makhluk sosial dan makhluk
budaya,
2. Kemampuan menanggapi secara kritis dan
berwawasan luas masalah sosial budaya
dan masalah lingkungan sosial budaya
3. Kemampuan menyelesaikan secara halus,
arif dan manusiawi masalah-masalah
tersebut,
next
1. Manusia makhluk sosial (zoon politicon) artinya manusia sebagai
•
individu yang tidak dapat hidup sendiri tanpa manusia lain.
2. Manusia makhluk budaya (homo humanus) yang artinya manusia
•
merupakan ciptaan tuhan yang memiliki akal, rasa, dan karsa,
•
sehingga untuk berhubungan dengan orang lain harus punya
•
kemampuan mengembangkan diri dan budayanya, akibatnya
•
muncul berbagai pertimbangan tentang baik–buruk, salah-benar,
•
Hal ini yang menjadi dasar munculnya sistem nilai budaya yang
•
menjadi norma hidup bermasyarakat
1. Tanggapan kritis artinya reaksi / daya tangkap berdasarkan nalar
yang tinggi terhadap suatu peristiwa dalam masyarakat,
2. Wawasan luas artinya kemampuan memandang jauh kedepan
•
berdasarkan pemikiran yang dalam dan mendasar,
3. Masalah sosial budaya adalah kejadian yang timbul akibat
•
interaksi dalam kelompok masyarakat guna memenuhi kepentingan
•
hidup yang dianggap merugikan satu pihak/ masyarakat keseluruhan
4. Lingkungan sosial budaya adalah kelompok sosial budaya yang
•
hidup dalam batas-batas tertentu yang ditata berdasarkan norma
•
sosial budaya yang membedakannya dengan lingkungan alam.
Tujuan Khusus
1. Mempertajam kepekaan sosial dan lingkungan sosial
budaya terutama untuk kepentingan profesi.
2. Memperluas pandangan dan daya kritis terhadap masalah sosial budaya
dan kemanusiaan.
3. Menghasilkan calon pemimpin bangsa & negara yang tidak bersifat
kedaerahan dan terkotak pada disiplin ilmu tertentu saja dalam
menanggapi & menangani masalah dan nilai-nilai dalam lingkungan
sosial budaya.
4. Meningkatkan kesadaran terhadap nilai manusia dan kehidupan
manusiawi
5. Membina kemampuan berfikir dan bertindak objektif untuk menangkal
pengaruh negatif yang dapat merusak lingkungan sosial budaya
back
1. EGOIS
2. INDIVIDUALIS
3. MATERIALISTIS
4. SEKULER
5. HEDONIS
6. KRISIS AKHLAK
7. AGAMA SBG
SIMBUL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Arah Pend Krg Jelas
Pend Sbg Barang Mhl
Pend tdk Merata
Penyelewengan dana
pendidikan ckp tinggi
Kurang penghargaan
pada Guru/Dosen
Kualitas dan kuantitas
guru/dosen kurang
Pend Kepreibadian
Kurang mendapat
Perhatian Serius
Mencetak Tukang
MHS PTU
1. KEHILANGAN FIGUR
2. KEPRIB PECAH
3. KEHIL JATI- DIRI
TDK MANDIRI
4. KURANG HARGAI
ILMU DAN GURU
5. MANJA DAN MALAS
BACA
6. GAUL BEBAS
• Pendidikan Umum (GE) di Indonesia:
merupakan studi (bidang kajian) yg membekali
peserta didik berupa kemampuan dasar ttg
pemahaman, penghayatan dan pengalaman
nilai-nilai dasar kemanusiaan, sbg makhluk
Tuhan, sebagai pribadi, anggota keluarga,
masyarakat, warga negara dan sbg bagian dari
alam.
 NENEK MOYANG KITA ORANG BERAGAMA
TERBUKTI DENGAN PENINGGALAN
SEJARAHNYA
 MEMILIKI WARISAN BUDAYA DAN
PERADABAN TINGGI
 BANGSA INDONESIA DIKENAL SEBAGAI
BANGSA YANG RAMAH, CINTA DAMAI,
TOLERAN, BERGOTONG ROYONG
Bangsa Indonesia Memiliki Falsafah
Hidup Pancasila




Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmah
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan
 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
1. UUD 45 Pasal 30, 31
2. UU No 20 TH 2003 ttg Sisdiknas
3. Kep.Mendiknas No. 232/U/2000 dan No.
045/U/2002) ttg Kurikulum Inti
4. KEP.Dirjen Dikti. No 30/DIKTI/Kep/2003 ttg
Rambu-rambu Pelak MPK di PT
5. Surat Edaran Dirjen Dikti : No 1058?D/T/ 2003
ttg PelakKep Dirjen Dikti No 30
6. KEP. Dirjen Dikti : No 29/DIKTI/Kep/2004 ttg
Pengangkatan Tim Pembina Kel MPK dan
MBB
TUJUAN PENDID MEWUJUDKAN MANUSIA INDONESIA
SEUTUHNYA
 MEWUJUDKAN MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA
DIPERLUKAN SUATU PROSES SECARA TERENCANA, TERUS
MENERUS DAN BERKESINAMBUNGAN, (DISEBUT PROSES
PENDIDIKAN)
 KEHIDUPAN BERBANGSA,BERNEGARA, DAN BERMASYARAKAT
PERLU ADANYA PEWARISAN PENGETAHUAN, NILAI RELIGI, DAN
SOSIAL BUDAYA
 DALAM PERGAULAN GLOBAL PERLU MEMPERTAHANKAN JATI
DIRI SEBAGAI BANGSA YG BERAGAMA, BERDAULAT DAN
BERMARTABAT,
1.1.1 Latar Belakang ISBD
Permaslahan ISBD adalah :
Untuk memenuhi Tuntutan masyarakat dan negara, bahwa
perguruan tinggi (mahasiswa) harus dapat berhubungan langsung
dengan masyarakat dalam dharmanya/pengabdiannya kepada
negara. Hubungan ini meliputi manifestasinya berupa
kebudayaannya yang beraneka ragam.
Dalam menghadapi realitas budaya yang selalu berkembang,
diharapkan mahasiswa terhindar dari pola pikir yang memilah
milih budayanya menurut etnis atau suku masing-masing, yang
bisa mengakibatkan dampak negatif bagi terselenggaranya
intergrasi bangsa.
Demikian pula masyarakat dan negara menuntut terciptanya
cendikiawan yang tidak hanya dibekali keahlian tertentu, tetapi
memiliki sikap dan “kata hati” untuk mengabdi kepada sesama
demi harkat kemanusiaan.
Tujuan mempelajari ISBD :
Membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar
mampu berperan sebagai anggota masyarakat dan bangsa
serta agama.
Menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalahmasalah dan kenyataan-kenyatan sosial yang timbul di
dalam masyarakat.
Memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar
mereka mampu berfikir secara interdisipliner dan mampu
memahami pikiran ahli-ahli berbagai ilmu pengetahuan
sehingga dengan demikian memudahkan mereka
berkomunikasi.
1.1.2. Lingkup Kajian ISBD:
1. Pengelompok Ilmu Pengetahuan
Menurut Prof. Dr. Harsja Bachtiar (1981) bahwa ilmu dan
pengetahuan dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok besar,
yaitu kelompok ilmu alamiah (natural sciences), kelompok ilmu sosial
(social sciences), dan kelompok pengetahuan budaya (the
humanities).
A. Kelompok ilmu alamiah
Kelompok Ilmu alamiah bertujuan untk memahami keteraturan yang
terdapat dalam alam semesta, untk mengkajinya digunakan metode
ilmiah. Caranya adalah menentukan hukum yang berlaku mengenai
keteraturan itu, kemudian dibuat analisis guna menentukan suatu
kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini
lalu dibuat prediksi. Hasil penelitiannya 100% benar atau 100% salah.
Termasuk kelompok ilmu alamiah antara lain adalah astronomi,
fisika, kimia, biologi, kedokteran (kebidanan).
B. Kelompok ilmu sosial
Kelompok ilmu sosial bertujuan untk memahami keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antar manusia, untk mengkajinya digunakan metode ilmiah sebagai
pinjaman dari ilmu alamiah. Tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100% benar,
hanya mendekati kebenaran dan tidak pula 100% salah. Sebabnya adalah keteraturan
dalam hubungan antarmanusia itu dapat berubah dari waktu ke waktu. Termasuk
kelompok ilmu sosial antara lain adalah ekonomi, sosiologi, polotik, demografi,
piskologi, antropologi, sosial, sosiologi hukum.
C. Kelompok pengetahuan budaya
Kelompok pengetahuan budaya bertujuan untk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untk mengkaji hal itu digunakan
metode pengungkapan peristiwa dan pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi
arti. Peristiwa dan peryataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan.
Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada
pengaruh dari metode ilmiah. Termasuk kelompok pengetahuan budaya antara lain
adalah filsafat, seni (tari,lukis,musik dll), sejarah, antropologi budaya, hukum, agama.
2. Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk budaya
Secara umum, Ilmu Sosial Budaya Dasar untk mengembangkan kepribadian manusia
sebagai makhluk sosial (zoon politicon) dan sebagai makhluk budaya (homo humanus),
sehingga mampu menanggapi secara keritis dan berwawasan luas masalah sosial
budaya dan masalah lingkungan sosial budaya, serta mampu menyelesaikan secara
halus (refined), arif, dan manusiawi masalah-masalah tersebut.
Tiga macam rumusan utama :
a. pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan
makhluk budaya,
b. kemampuan menanggapi secara kritis dan berwawasan luas
masalah sosial budaya dan masalah lingkungan sosial budaya,
c. kemampuan menyelesaikan secara halus, arif, dan manusiawi
masalah-masalah tsb, untuk menjelaskan rumusan itu, maka perlu dipahami lebih
dahulu konsep-konsep dasar : manusia makhluk sosial, manusia makhluk budaya,
tanggapan kritis, wawasan luas, masalah sosial budaya, dan masalah lingkungan sosial
budaya.
Manusia makhluk sosial (zoon politicon) artinya :
manusia sebagai makhluk individu tdk akan mampu hidup sendiri dan berkembang
sempurna tanpa hidup bersama dengan individu manusia lain. Sejak lahir manusia
sudah harus hidup bersama dengan manusia lainnya, hal itu didasari oleh kebutuhan
manusia yang hanya dapat dipenuhi apabila berhubungan dengan atau mendapat
bantuan dari manusia lain. Dengan kata lain manusia harus hidup bermasyarakat.
Hidup bermasyarakat artinya saling berhubungan dan berintraksi satu sama lain dalam
kelompoknya dan juga dengan individu di luar kelompoknya guna memperjuangkan
dan memenuhi kepentingannya.
Manusia makhluk budaya (homo humanus) artinya :
manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, karena sejak lahir
sudah dibekali dengan unsur akal (ratio), rasa (sense), dan karsa (will, wish). Dengan
unsur itu manusia dapat mempertimbangkan mana yang benar dan mana yang salah,
mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang bermanfaat dan mana yang
merugikan. pertimbangan
Tanggapan kritis, artinya :
reaksi akal atau daya tangkap berdasarkan nalar yang tinggi terhadap
sesuatu yang dilihat atau didengar atau suatu peristiwadalam
masyarakat. Dalam konteksnya dengan sosial budaya, tanggapan kritis
merupakan kemampuan memahami suatu masalah guna membedakan
secara objektif mana peristiwa yang bersumber dari bencana alam atau
penyakit, yang perlu diatasi dan dihindari. Kemudian secara kritis dapat
dikaji juga solusi yang terbaik guna menghindari atau mengatasi konflik
secara arif dan manusiawi.
Wawasan luas, artinya :
kemampuan memandang jauh kedepan berdasarkan pemikiran yang
dalam dan mendasar. Dalam konteks sosial budaya, pandangan luas dan
jauh daya jangkau tidak hanya terhadap masalah sosial budaya yang
terjadi dalam kelompoknya, misalnya keluarga, organisasi
kemasyarakatan pada masa kini, melainkan meliputi juga lingkup yang
lebih luas untuk masa mendatan, tidak hanya berskala lokal, sektoral,
juga berskala nasional dan terpadu mengenai masalah sosial budaya
bangsa Indonesia.
Masalah sosial budaya, adalah :
peristiwa atau kejadian yang timbul akibat intraksi sosial dalam
kelompok masyarakat atau antar kelompok masyarakat guna
memenuhi suatu kepentingan hidup, yang dianggap merugikan
salah satu pihak atau masyarakat secara keseluruhan.
Masalah Lingkungan sosial, adalah :
kelompok sosial budaya yang hidup dalam batas-batas tertentu
yang ditata berdasarkan norma sosial budaya yang
membedakannya dengan lingkungan alam. Lingkungan sosial
budaya antara lain berupa keluarga, desa, marga. Masalah
lingkungan sosial budaya merupakan peristiwa atau kejadian yang
timbul karena perbuatan tidak manusiawi yang merugikan warga
lingkungan sosial budaya atau lingkungan alam.
Secara khusus, Ilmu sosial budaya dasar bertujuan untk :
a. mempertajam kepekaan terhadap sosial budaya dan lingkungan
sosial budaya terutama untuk kepentingan profesi.
b. memperluas pandangan tentang masalah sosial budaya dan
masalah kemanusiaan serta mengembangkan kemampuan daya
kritis terhadap kedua masalah tersebut.
c. menghasilkan calon pemimpin bangsa dan negara yang tidak
bersifat kedaerahan dan tidak terkotak-kotak oleh disiplin ilmu yang
ketat dalam menanggapi dan menangani masalah dan nilainilai dalam lingkungan sosial budaya.
d. meningkatkan kesadaran terhadap nilai manusia dan kehidupan
manusiawi.
e. membina kemampuan berfikir dan bertindak objektif untuk
menangkal pengaruh negatif yang dapat merusak lingkungan sosial
budaya.
1.1.3. Pokok bahasan Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Delapan topik sebagai pokok bahasan dengan urutan
sebagai berikut :
1. Manusia dan cinta kasih :
- cinta antara pria dan wanita, seks
- kekeluargaan
- persaudaraan
2. Manusia dan keindahan :
- kontemplasi
- eksistensi
3. Manusian dan penderitaan :
- nasib buruk
- penyesalan
- kehilangan yang dicintai
4. Manusia dan keadilan :
- rasa keadilan
- perlakuan yang adil
5. Manusia dan pandangan hidup :
- cita-cita
- kebijakan
6. Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian :
- kesadaran
- kewajiban
- pengorbanan
7. Manusia dan kegelisahan :
- keterasingan
- kesepian
- ketidakpastian
8. Manusia dan harapan :
- kepercayaan diri
- gairah mengatasi kesulitan
Masalah2 budaya adl segala sistem atau tata nilai (norma), sikap mental,
pola pikir, pola tingkah laku dlm berbagai aspek kehidupan yang tdk
memuaskan bagi warga masyarakat secara keseluruhan. Misalnya
terjadinya proses “dehumanisasi” atau pengurangan arti kemanusiaan
seseorang. Masalah2 budaya tersebut mencangkup :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan
masalah kemanusiaan dan budaya.
2. Hakikat manusia universal. Akan tetapi perwujudannya beraneka
ragam.
Ada kesamaan2, tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan
secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dlm
berbagai bentuk dan corak ungkapan pikiran dan perasaan, tingkah
laku, dan hasil kelakuan mereka.
N
o
1
2
3
NORMA
Agama
CONTOH - CONTOH
PENGERTIAN
Petunjuk hidup yg bersumber dari
Tuhan yg disampaikan melalui
utusanNya (Rasul/Nabi) yg berisi
perintah larangan, atau anjuran2.
Kesusilaan
Pedoman pergaulan hidup yg
bersumber dari hati nurani
manusia tentang baik buruknya
suatu perbuatan
Kesopanan
Pedoman hidup yg timbul dari
hasil pergaulan manusia di dalam
masyarakat
a.
b.
c.
a. Berlaku jujur
a.
b.
c.
4
Hukum
Pedoman hidup yg dibuat oleh
badan berwenang untuk
mengatur manusia dlm
kehidupan berbangsa dan
bernegara
bersembahyang/beribadat
ditempat ibadah
Tdk berjudi
Suka beramal
Menghormati org yg lbh
tua
Tdk berkata kasar
Menerima dgn tangan
kanan
a. Harus tertib
b. Harus sesuai prosedur
c. Dilarang mencuri
SANKSI
Tidak langsung,
karena akan
diperoleh setelah
meninggal dunia
(pahala atau
dosa)
Tdk tegas, krn
hanya diri sendiri
yg merasakan
(merasa bersalah,
menyesal)
Tdk tegas, tetapi
dpt diberikan
masyarakat dlm
bentuk celaan,
cemoohan
Tegas dan
nyata serta
mengikat dan
memaksa bagi
setiap orang
tanpa kecuali
1.2. Kelompok Sosial
1.2.1. Pengertian Kelompok Sosial (Stratifikasi Sosial)
Stratifikasi berasal dari kata Status yang artinya lapisan (berlapis-lapis). Sehingga
Stratifikasi Sosial berarti “lapisan masyarakat”.
Pada prinsipnya setiap individu dalam pergaulan hidupnya memiliki status sosial
yang pokok (key status) yang berupa :
a) Pekerjaan seseorang (merupakan status yang terpenting).
b) Status dalam sistem kekerabatan.
c) Status religius dan status politik.
1.2.2. Kelompok Sosial Teratur/Stratifikasi tertutup.
Kemungkinan pindah seorang anggota kelompok dari golongan yang satu ke
golongan yang lain kecil sekali, sebab biasanya sistem ini didasarkan atas
keturunan.
1.2.3. Kelompok Sosial Tak Teratur/Stratifikasi terbuka.
Anggota kelompok yang satu ada kemungkinan besar untuk berpindah ke
kelompok yang lain, artinya dapat menurun ke kelompok yang lebih rendah atau
sebaliknya.
1.2.4. Bentuk kelompok sosial
Dapat disimpulkan bahwa ukuran atau kriteria yang biasanya dipakai
untuk menggolong-golongkan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan
sosial adalah :
1. Ukuran kekayaan : ukuran kekayaan (kebendaan) dapat dijadikan
suatu ukuran; barang siapa yang mempunyai kekayaan paling banyak,
termasuk ke dalam lapisan sosial teratas.
2. Ukuran kekuasaan : barang siapa yang memiliki kekuasaan atau
mempunyai wewenang terbesar, menempati lapisan sosial teratas.
3. Ukuran kehormatan : ukuran kehormatan mungkin terlepas dari
ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan.
Orang yang paling disegani dan dihormati, mendapatkan atau
menduduki lapisan sosial teratas.
4. Ukuran ilmu pengetahuan : ilmu pengetahuan dipakai ukuran oleh
masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan.
1.3. Interaksi Sosial
1.3.1. Pengertian Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari bahasa Inggris yaitu “interaction”, artinya suatu
tindakan yang berbalasan. Dari pengertian tersebut dapat didefinisikan
bahwa interaksi adalah berhubungan saling mempengaruhi. Sedangkan kata
sosial berasal dari bahasa latin yaitu “socius” yang berarti teman, sahabat
atau kawan. Jadi, Interaksi Sosial mengandung pengertian bahwa proses
saling berhubungan dan saling mempengaruhi itu terjadi antarmanusia baik
individu dengan individu, atau antar individu dengan kelompok.
1.3.2. Bentuk Interaksi Sosial
a. Interaksi Sosial Langsung (primer).
Kontak secara badaniah atau fisik atau face to face dengan bertatap muka
langsung, seperti saling bicara, saling senyum, saling bersalaman dll.
b. Interaksi Sosial tak langsung (sekunder).
Kontak tidak langsung, kontak sekunder ini terjadi antara masing-masing
pihak melalui sarana-sarana komunikasi, seperti telepon, telegram dll.
1.3.3. Fungsi Interaksi Sosial
Sebagai media komunikasi dalam proses pemberitahuan atau penyampaian pesan atau
berita dari satu pihak kepada pihak lain, dengan tujuan dapat menggugah keikutsertaan
pihak lain, sehingga hal-hal yang diberitahukan itu menjadi pengertian bersama.
2.2. Konsep keluarga, fungsi keluarga, Bentuk-bentuk keluarga, Peran
danfungsi anggota keluarga.
2.2.1. Pengertian kebudayaan (dari beberapa pendapat)
2.2.2. Tujuan ruang lingkup kebudayaan
2.2.3. Unsur-unsur kebudayaan
2.2.4. Sistem budaya dan sistem sosial
2.2.5. Jenis-jenis kebudayaan di Indonesia
2.2.6. Ciri-ciri khusus kebudayaan yang ada di Indonesia
2.3. Perkembangan nilai budaya
2.3.1. Sistem budaya dan sistem sosial
2.3.2. Konsep nilai budaya dan sistem sosial
2.3.3. Sistem nilai di masyarakat
2.3.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan nilai budaya
2.3.5. Perbedaan nilai dan moral
2.3.6. Pandangan dari nilai masyarakat terhadap individu, keluarga dan
masyarakat
2.2. Konsep keluarga sebagai anggota masyarakat.
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat.
Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita,
hubunganyang berlangsung lama untuk menciptakan anak dan membesarkan anakanaknya. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang
terdiri dari suami istri dan anak-anak yang belum dewasa. Satuan ini mempunyai sifat-sifat
tertentu yang sama, dimana saja dalam satuan masyarakat manusia.
A. Pengertian keluarga
Keluarga Inti (Kern Familie).
Yang dimaksud keluarga inti adalah : kesatuan suami sebagai ayah, dan istri sebagai ibu,
serta anak sebagai keturunan mereka.
Keluarga besar
Yang dimaksud keluarga besar adalah: mereka yang menjadi anggota keluarga atas dasar :
ikatan perkawinan keluarga inti, yaitu ayah dan ibu mertua, kakek dan nenek mertua,
paman dan bibi mertua, kakak dan adik ipar, cucu mertua.
Hubungan darah, yaitu ayah dan ibu kandung, kakek dan nenek kandung, paman dan
bibi kandung, kakak dan adik kandung, cucu kandung.
B. Fungsi keluarga
Fungsi Penerus Generasi
Tujuan pertama perkawinan adalah terpenuhinya kebutuhan biologis (seksual) dan
lahirnya anak sebagi akibat hubungan biologis (seksual) suami dan istri. Dalam hal ini,
keluarga sebagi “penerus generasi” tanpa keluarga tidak ada generasi berikutnya. Fungsi
ini disebut juga sebagai “fungsi seksual reproduksi”.
Fungsi Budaya dan Sistem Nilai Budaya
Dikatakan sebagai sumber budaya karena keluarga adalah pusat interaksi sosial pertama
suami dan istri kemudian ditambah anak yang lahir dari hubungan suami istri. Karena
interaksi tersebut berlangsung lama dan terus menerus, maka terbentuklah sistem nilai
budaya yang bersifat normatif dalam lingkungan keluarga yang menjadi pedoman hidup
bermasyarakat.
Fungsi Pendidikan
Budaya dan sistem nilai budaya mula-mula tumbuh dan berkembang di lingkungan
keluarga sebagai unit masyarakat kecil. Kemudian berkembang kelingkungan masyarakat
luas. Perkembangan tersebut melalui proses yang lama, dari tingkat alamiah sampai ke
tingkat penerapan ilmu pengetahuan dilingkungan keluarga. Proses perkembangan
budaya seperti ini disebut pendidikan keluarga. Keberhasilan membina pendidikan
keluarga menjadi cermin keberhasilan membina pendidikan masyarakat. Fungsi
pendidikan keluarga ini disebut juga “fungsi sosial edukasi”.
C. Bentuk-bentuk keluarga
Keluarga Patrilineal
Adalah keluarga yang mengutamakan garis keturunan pihak ayah. Ayah memiliki status
yang lebih tinggi, peran dan otoritas yang lebih besar dalam budaya keluarga. Dalam
pengembangan dan pemeliharaan budaya keluarga, laki-laki mempunyai peran lebih
besar dlm menentukan putusan akhir. Antara lain dianut oleh masyarakat Sumatra
bagian Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan, Sulawesi.
Keluarga Matrilineal
Adalah keluarga yang mengutamakan garis keturunan pihak ibu. Ibu memiliki peran
otoritas yang lebih besar dalam budaya keluarga, tetapi peran dan otoritas tersebut
dijalankan oleh saudara laki-laki ibu sebagai paman anak-anaknya. Dianut oleh
masyarakat Minangkabau di Sumatra Barat.
Keluarga Parental (bilateral)
Adalah keluarga yang mengutamakan garis keturunan ayah dan ibu. Kedua garis
keturunan ayah dan ibu dianggap sama. Ayah dan ibu mempunyai status dan peran
serta otoritas yang sama dalam keluarga. Di anut oleh masyarakat Jawa.
D. Peran dan fungsi anggota keluarga
Ayah
Kepala dalam membimbing keluarga
Mencari nafkah\bekerja keras menghidupi keluarga.
Melindungi anggota keluarga
Memberi contoh berbuat baik kepada keluarga dan lingkungan hidupnya
Kemampuan menciptakan norma moral bagi kehidupan keluarganya
Ibu
Melahirkan anak
Dengan tulus menyusui dan mengasuh anak
Dengan penuh pengorbanan memelihara dan mendidik anak
Anak
Berbakti kepada ke dua orang tua
Menjaga nama baik keluarga
.2.2.1. Pengertian kebudayaan (dari beberapa pendapat)
Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, mengandung pengertian yang luas, meliputi
pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota
masyarakat (Taylor, 1897).
Menurut Kluckhohn (1951) hampir semua antropolog Amerika setuju dengan dalil yang diajukan
oleh Herkovits dalam bukunya yang berjudul Man and His work tentang teori kebudayaan yaitu :
Kebudayaan dapat dipelajari.
Kebudayaan berasal dari atau bersumber dari segi biologis, lingkungan, piskologis, dan komponen
sejarah eksistensi manusia.
Kebudayaan mempunyai struktur.
Kebudayaan dapat dipecah-pecah ke dalam berbagai aspek.
Kebudayaan bersifat dinamis.
Kebudayaan bersifat variabel.
Kebudayaan memperlihatkan keteraturan yang dapat dianalisis dengan metode ilmiah.
kebudayaan merupakan alat bagi seseorang (individu) untuk mengatur keadaan totalnya dan
menambah arti bagi kesan kreatifnya.
Ketentuan-ketentuan ahli kebudayaan itu sudah bersifat universal, dapat diterima oleh pendapat
umum meskipun dalam praktek, arti kebudayaan menurut pendapat umum ialah suatu yang
berharga atau baik. (Baker, 1984).
Kebudayaan dalam kaitannya dengan ilmu sosial budaya dasar adalah penciptaan, penertiban, dan
pengolahan nilai-nilai insani; tercakup di dalamnya usaha memanusiakan diri di dalam alam
lingkungan, baik fisik maupun sosial. Nilai-nilai ditetapkan atau dikembangkan sehingga sempurna.
Tidak memisah-misahkan dalam membudayakan alam, memanusiakan hidup, dan menyempurnakan
hubungan insani. Manusia memanusiakan dirinya dan memanusiakan lingkungan dirinya.
2.2.2. Tujuan ruang lingkup kebudayaan
Menjadikan seseorang menjadi lebih manusiawi, lebih
arif dan bijaksana, lebih berbudaya dan halus. Dengan
menggunakan berbagai pengetahuan (the humanities),
baik dengan menggunakan keahlian (disiplin) ataupun
dengan menggunakan pendekatan berbagai keahlian
(interdisipliner).
2.2.3. Unsur-unsur kebudayaan
Unsur-unsur kebudayaan meliputi semua kebudayaan didunia,
baik yang kecil, bersahaja dan terisolasi, maupun yang besar,
kompleks, dan dengan jaringan hubungan yang luas. Menurut
B. Malinowski, kebudayaan di dunia mempunyai tujuh unsur
universal, yaitu :
1. bahasa
2. sistem teknologi
3. sistem mata pencaharian
4. organisasi sosial
5. sistem pengetahuan
6. religi
7. kesenian
2.2.4. Sistem budaya dan sistem sosial
Sistem Budaya
Sistem budaya merupakan wujud yang abstrak dari kebudayaan. Sistem budaya atau cutural
system merupakan ide-ide dan gagasan manusia yang hidup bersama dalam masyarakat. Dengan
demikian sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan, yang diartikan pula adat istiadat. Adat
istiadat mencangkup sistem nilai budaya, sistem norma, norma-norma menurut peranataperanata yang ada di dalam masyarakat yang bersangkutan, termasuk norma agama.
Fungsi sistem budaya adalah menata dan memantapkan tindakan-tindakan serta tingkah laku
manusia. Proses ini dimulai sejak kecil, dimulai dari lingkungan keluarganya, kemudian dengan
lingkungan diluar rumah, mula-mula dengan meniru berbagai macam tindakan, Setelah perasaan
dan nilai budaya yang memberikan motivasi akan tindakan meniru itu diinternalisasi dalam
kepribadiannya, maka tindakannya itu menjadi suatu pola yang mantap, dan naorma yang
mengatur tindakannya dibudayakan. Tetapi ada juga individu yang dalam proses pembudayaan
tersebut yang mengalami deviants, artinya individu yang tidak dapat menyesuaikan dirinya
dengan sistem budaya di lingkungan sosial sekitarnya.
Sistem Sosial
Konsep sistem sosial merupakan alat analisis realistis sosial sehingga sistem sosial menjadi suatu model
analisis terhadap organisasi sosial. Model ini bertitik tolak dari pandangan bahwa kelompok-kelompok
manusia merupakan suatu sistem.
Dalam suatu sistem sosial, paling tidak harus terdapat empat hal, yaitu :
dua orang atau lebih,
terjadi intraksi di antara mereka,
bertujuan,
memiliki struktur, simbol, dan harapan-harapan bersama yang dipedomaninya.
Sistem sosial terdiri atas satuan-satuan intraksi sosial. Unsur-unsur tersebut membentuk struktur sistem
sosial itu sendiri dan mengatur sistem sosial. Unsur-unsur sistem sosial tersebut ada sepuluh, yaitu :
1. keyakinan (pengetahuan),
2. perasaan (sentimen),
3. tujuan, saran, atau cita-cita,
4. norma,
5. kedudukan peranan (status),
6. tingkatan atau pangkat (rank),
7. kekuasaan atau pengaruh,
8. sangsi,
9. sarana atau fasilitas,
10. tekanan ketegangan (stress-strain)
2.2.5. Jenis-jenis kebudayaan di Indonesia
Jenis kebudayaan di Indonesia mengandung rumusan tentang kebudayaan nasional,
kebudayaan nasional itu dapat dikelompokkan kedalam dua aliran, yaitu :
Keindonesiaan sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala, mulai dari adat, seni, dll. Yang belum
ada ialah nasion Indonesia. Jadi, yang perlu diusahakan oleh bangsa Indonesia dalam
membangun kebudayaan nasionalnya ialah bagaimana memperbaharui kebudayaan sehingga
sesuai dengan kebangsaan Indonesia. Jalan yang harus ditempuh ialah perluasan dasar
kebudayaan Indonesia dengan cara memesrakan (menyerapkan, memadukan) materialisme,
intelektualisme, indifidualisme (barat) dengan spiritualisme, perasaan, dan kolektivisme
(timur). Aliran pertama ini dipelopori oleh Ki Hajar Dewantara c.s.
Aliran yang dipelopori oleh Sutan Takdir Alisjahbana menghendaki penciptaan kebudayaan
nasional Indonesia banyak dipengaruhi oleh unsur barat yang dinamis. Kebudayaan nasional
yang baru itu dengan sendirinya mencerminkan pula watak dan kepribadian bangsa Indonesia
yang berbeda dengan watak dan kepribadian sebelumnya (masyarakat dan kebudayaan praIndonesia).
2.2.6. Ciri-ciri khusus kebudayaan yang ada di Indonesia
Ciri khusus kebudayaan yang ada di Indonesia terletak pada
rumusan bahwa Kepulauan Nusantara terdiri atas aneka warna
kebudayaan dan bahasa sehingga, demi integrasi nasional, kita
mempunyai rumusan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya bhinna =
pecah, ika = itu, dan tunggal = satu, sehingga bhinna ika tinggal
ika artinya “terpecah itu satu"
2.3.2. Konsep nilai budaya dan sistem sosial
Konsep nilai budaya dan sistem sosial masuk dalam kerangka konsep kelompok sosial
budaya
Kelompok sosial budaya adl lingkungan hidup sosial budaya yg memiliki bentuk, cara
hidup, dan tujuan tertentu. Dlm difinisi tersebut dpt dirinci empat unsur utama
konsep kelompok sosial budaya.
1. Lingkungan sosial budaya
Lingkungan sosial budaya adalah sejumlah manusia yang hidup berkelompok dan
saling berintraksi secara teratur guna memenuhi kepentingan bersama. Agar manusia
dan budayanya dpt berkembang sempurna dia harus hidup bersama dengan orang
lain, yang disebut dengan hidup bermasyarakat (makhluk sosial).
2. Bentuk sosial budaya
Ada empat macam tipe kelompok sosial budaya, yaitu :
A. Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan kesatuan
geografis, seperti desa, kota, daerah aliran sungai, daerah
pantai, daerah pegunungan (tradisonal).
B. Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan ikatan perkawinan
dan hubungan daerah, seperti keluarga, keluarga besar
(tradisonal).
C. Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan kepentingan yang
sama, seperti koprasi, Lembaga Swadaya masyarakat,
yayasan (moderen).
D. Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan keahlian
profesional, seperti kelompok profesi, kelompok penguasa
(moderen).
3. Cara Hidup Sosial Budaya
Cara hidup sosial budaya artinya sikap, perbuatan, dan tujuan serta
cara pencapaiannya sudah dipolakan oleh organisasi kelompok
dalam seperangkat tuntunan/pedoman tertulis yang disebut
Anggaran Dasar dan kode Etik dan prosedur melakukan kegiatan
untuk mencapai tujuan mereka wajib dipatuhi dan disesuaikan
dengan anggaran Dasar dan Kode Etik. Semua anggota yang terkait
pada organisasi mereka wajib mematuhi Anggaran Dasar dan Kode
Etik mereka. Dalam Ilmu Sosial Budaya Dasar, Kode Etik merupakan
pandangan hidup kelompok sosial yang bersangkutan namun, pada
kelompok sosial budaya tradisonal, pandangan hidup tidak dimuat
dalam bentuk tertulis seperti Kode Etik, melainkan hidup dan
berkembang secara alamiah dalam alam pikiran, yang disebut
“sistem nilai budaya”
4. Tujuan Sosial Budaya
Atas ketiga dasar diatas, maka tujuan kelompok sosial budaya pada
dasarnya dapat dibedakan atau dikelasifikasikan sebagai berikut :
a. Memebentuk dan memelihara persatuan dan kesatuan hidup
bersama secara tertib dan damai serta sejahtera dalam wadah
kesatuan geografis, seperti komunitas desa, komunitas kota,
komunitas daerah aliran sungai.
B. Membentuk dan memelihara kehidupan rumah tangga bahagia lahir
dan batin dalam wadah ikatan perkawinan dan hubungan darah,
seperti keluarga, keluarga besar.
C. Mewujudkan kesejahteraan bersama, menghapuskan kemiskinan,
membasmi penyakit masyarakat, mencegah tindakan tidak manusiawi
dalam wadah kepentingan yang sama, seperti Koprasi, Lembaga
Swadaya Masyarakat, Yayasan.
D. Melayani kepentingan pasien atau konsumen berdasarkan keahlian
profesional dalam wadah organisasi profesi, seperti kelompok profesi
iptek kelompok pengusaha.
2.3.3.
Sitem
Nilai
di
Masyarakat
Sistem nilai di masyarakat sebagai pengaruh timbal balik
antara dua atau lebih keluarga atau kelompok masyarakat
dapat menciptakan sistem nilai baru yang lebih maju, yang
dapat menuntun anggota keluarga atau kelompok
masyarakat menuju kearah pola kehidupan yang lebih
bermanfaat, misalnya cara kerja produktif, sistem
pengamanan bersama, pendidikan dan keterampilan kerja,
penyelesaian konflik secara kekeluargaan, pergaulan mudamudi dan hiburan masyarakat yang konstruktif. Sistem niali
tersebut
memerlukan
pembinaan,
pengarahan,
pengawasan, dari kepala keluarga atau tokoh kelompok
masyarakat, sehingga terpola menjadi sistem nilai budaya
masyarakat
dalam
arti
yang
positif.
Setiap adaptasi antara dua atau lebih sistem niali
dapat menimbulkan dampak positif dan dampak
negatif.
- Dampak positif bila sistem nilai baru itu menjadi
sumber
kemajuan keluarga atau kelompok masyarakat tanpa
menimbulkan keonaran dan konflik keluarga.
- Dampak negatif bila sistem nilai baru itu menjadi
penghalang keluarga kearah kehidupan yg lebih baik,
menimbulkan konflik keluarga lain.
Biasanya dampak negatif ini timbul karena peniruan
budaya luar secara utuh tanpa pertimbangan yang
logis dan etis, serta lebih didasarkan pada
kepentingan diri sendiri tanpa menghargai orang lain.
2.3.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan
nilai budaya
1. Sering menjalin hubungan atau intraksi/kontak dengan
kebudayaan atau orang lain diluar kelompok (peningkatan
wawasan).
2. Memiliki pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan
dalam
suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai agama (memiliki
pedoman hidup).
3. Struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses
penerimaan kebudayaan baru (terbuka dalam menerima
kebudayaan).
4. Adanya unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi
diterimanya unsur kebudayaan yang baru (pembanding
kebudayaan/filter kebudayaan).
5. Adanya kemudahan dalam membuktikan kegunaan
kebudayaan.
2.3.5. Perbedaan nilai/etika dan moral
Perbedaan nilai/etika dan moral terletak pada jenis tingkat
kesadaran dalam menanggapi norma-norma yang menjadi
pedoman hidup seseorang atau kelompok orang dalam berprilaku
atau berbuat.
A. Etika dalam arti ini disebut “sistem budaya” Sistem nilai budaya
merupakan gambaran prilaku baik, benar, dan bermanfaat yang terdapat
dalam pikiran seseorang atau kelompok orang, perbuatannya dibenarkan,
diterima karena bermanfaat bagi orang lain.
Sebagai acuan prilaku, jenisnya adalah peraturan, pemberitahuan,
petunjuk, arahan, simbol.
B. Moral bersifat kodrati , artinya sejak manusia diciptakan Tuhan sudah
dibekali dengan sifat-sifat baik, jujur, adil. Moral bersifat asasi, yaitu sifat
yang diturunkan Tuhan kepada manusia agar selalu berbuat baik, jujur,
adil dan itu adl benar serta bermanfaat bagi pelaku sendiri dan juga orang
lain.
Sebagai acuan prilaku berbuat jujur, menghargai diri dan orang lain,
berbuat adil.
4.1. Konsep masyarakat dan sosial budaya masyarakat
indonesia
4.2. Masyarakat pedesaan dan perkotaan
4.2.1. Pengertian masyarakat
4.2.2. Unsur-unsur masyarakat
4.2.3. Syarat-syarat masyarakat
4.2.4. Ciri-ciri masyarakat desa dan masyarakat kota
4.2.5. Masalah-masalah masyarakat pedesaan dan
perkotaan
Perbedaan Masyarakat desa dan masyarakat perkotaan hanya terletak
pada faktor geografisnya saja, dan dapat dilihat juga dari segi jumlah
penduduknya, sosial ekonominya, kebudayaan, tata nilai dan normanya.
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan arti yang sempit :
- dalam arti luas : keseluruhan hubungan dalam hidup bersama dan tidak
dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya.
- dalam arti sempit : masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi
oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan dan
sebagainya.
Suatu Masyarakat akan disebut community bilamana memiliki unsur-unsur
dan syarat-syarat sebagai berikut :
1. Berisi kelompok manusia.
2. Menepati suatu wilayah.
3. mengenal pembagian kerja ke dalam spesialisasi dengan fungsi-fungsi yang
saling tergantung.
4. memiliki kebudayaan dan sistem sosial bersama yang mengatur kegiatan
mereka.
5. Para warganya sadar akan kesatuan dan kewargaan mereka dalam
community.
.
Ciri-ciri masyarakat desa dan masyarakat kota :
A. Masyarakat desa
1. Homogenitas Sosial
Bahwa masyarakat desa pada umumnya terdiri dari satu atau beberapa
kekerabatan saja, sehingga pola hidup tingkah laku maupun kebudayaan
sama/homogen.
2. Hubungan Primer
Pada masyarakat desa hubungan kekeluargaan dilakukan secara akrab, semua
kegiatan dilakukan secara musyawarah.
3. Kontrol Sosial yang Ketat
Setiap anggota masyarakatnya saling mengetahui masalah yang dihadapi anggota
yang lainnya (hub masyarakat pedesaan sangat intim).
4. Gotong royong
nilai-nilai gotong royong pada masyarakat pedesaan tumbuh dengan subur dan
membudaya.
5. Ikatan Sosial
setiap anggota masyarakat desa diikat dengan nilai-nilai adat dan kebudayaan
secara ketat.
6. Magis Religius
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi masyarakat desa sangat
mendalam.
7. Pola kehidupan
masyarakat desa bermata pencaharian dibidang agraris, baik pertanian,
perkebunan, perikanan dan peternakan.
B. Masyarakat Kota
1. Kehidupan keagamaan kurang bila dibandingkan dengan
kehidupan kehidupan keagamaan di desa.
2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri
tanpa harus bergantung pada orang lain
3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas
dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga
lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
5. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat
perkotaan.
6. Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota, mengakibatkan
pentingnya faktor waktu bagi warga kota.
7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata dikota-kota,
sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruhpengaruh dari luar.
Masalah-masalah masyarakat pedesaan dan perkotaan
Masalah yang utama adalah mengenai perpindahan masyarakat desa ke
kota atau yang disebut dengan Urbanisasi.
Ada dua tinjauan sebab urbanisasi :
1) Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan
tempat daerah kediamannya (push factors).
2) Faktor-faktor yang ada di kota yang menarik penduduk desa untuk
pindah dan menetap di kota-kota (pull factors).
Push factors :
1. Di desa-desa lapangan pekerjaan pada umumnya kurang.
2. Penduduk desa, terutama kaum muda mudi, merasa tertekan oleh
adat istiadat yang ketat yang mengakibatkan suatu cara hidup yang
monoton.
3. Di desa-desa tidak banyak kesempatan untuk menambah
pengetahuan.
4. Rekreasi/hiburan merupakan salah satu faktor penting, dirasakan
kurang sekali.
5. kecilnya faktor produksi bagi yang mempunyai keahlian selain bertani.
Pull factors :
1. Penduduk desa yang kebanyakan mempunyai suatu anggapan,
bahwa dikota banyak pekerjaan serta banyak penghasilan (uang).
2. Di kota-kota lebih banyak kesempatan untuk mendirikan
perusahaan, industri dan lain-lain.
3. Kelebihan modal di kota lebih banyak daripada di desa.
4. Pendidikan (terutama pendidikan lanjutan) lebih banyak di kota dan
dengan sendirinya lebih mudah di dapat.
5. Kota merupakan suatu tempat yang lebih menguntungkan, untuk
mengembangkan jiwa dengan sebaik-baiknya dan seluas-luasnya.
6. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan
merupakan tempat pergaulan dengan segala macam orang dari
segala lapisan.
Akibat-akibat urbanisasi
1) Terbentuknya pemukiman-pemukiman kumuh dipinggiran
kota.
2) Makin meningkatnya tuna karya (pengangguran).
3) Pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan
masalah perumahan.
4) lingkungan hidup yang tidak sehat.
Usaha-usaha menanggulangi Urbanisasi
1. Melaksanakan program pemerintah (masyarakat transmigrasi).
2. Penggarapan lahan sejuta hektar milik pemerintah (lahan
pekerjaan)
3. Peningkatan pembangunan perumahan sederhana yang layak
sebagai tempat tinggal.
4. pemencaran pembangunan kota dengan membangun kotakota baru.
5. pemerataan program pendidikan.
Download