pendahuluan - IPB Repository

advertisement
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara maritim dengan potensi perikanan yang
sangat melimpah. Luas wilayah Indonesia (±70%) adalah laut dengan luas
mencapai 5.8 juta km persegi. Potensi sumberdaya ikan di Indonesia per
tahunnya, meliputi potensi budidaya laut sekitar 46.7 juta ton, potensi perairan
umum 356.000 ton, potensi budidaya tambak sekitar satu juta ton, serta potensi
lestari sumber daya ikan diperkirakan 6.4 juta ton per tahun (DKP 2004).
Sumberdaya laut yang sangat besar tersebut akan sangat disayangkan jika tidak
dimanfaatkan secara optimal. Sektor perikanan akan sangat menentukan
sumberdaya manusia. Masa depan sebuah bangsa akan ditentukan oleh kualitas
sumberdaya manusia yang dimilikinya.
Kualitas sumberdaya manusia akan sangat ditentukan oleh anak-anak
yang dilahirkan. Untuk itu harapannya setiap ibu akan melahirkan anak sehat dan
cerdas sehingga akan mampu memajukan bangsanya. Kualitas bayi yang
dilahirkan tentunya akan sangat dipengaruhi oleh asupan zat gizi ibu selama
kehamilan. Beberapa contoh zat gizi yang dibutuhkan saat kehamilan adalah
vitamin A, zat besi, dan iodium. Menurut Picciano dan McDonald (2004), Vitamin
A saat kehamilan dibutuhkan untuk perkembangan embrio dan janin. Adapun
kekurangan zat besi selama hamil dihubungkan dengan kematian ibu dan berat
bayi lahir rendah (BBLR). Iodium dibutuhkan selama kehamilan untuk sintesis
hormon tiroid, yang penting untuk pematangan sistem syaraf pusat, terutama
untuk proses mielinasi. Kekurangan iodium dapat menyebabkan kretinisme,
keterbelakangan mental dan gangguan fungsi motorik. Menurut Allen & Unwin
(1997), pertumbuhan bayi yang normal di tahun pertama kelahiran ditentukan
oleh kecukupan zat gizi pada waktu bayi masih dalam kandungan. Oleh karena
itu dibutuhkan asupan gizi yang cukup dan tepat pada saat kehamilan. Ikan
merupakan sumber protein dan zat gizi lain yang dibutuhkan janin selama masa
kehamilan.
Data BPS (2002) menunjukkan rata-rata konsumsi protein ikan per kapita
per hari penduduk Indonesia menurut kelompok makanan di desa dan kota
hanya 7.2 g dari 54.42 g, atau hanya 13% dari total konsumsi protein rata-rata
per hari. Tidak hanya protein, bahkan data Depkes (2010), menyebutkan
sebanyak 44.2% ibu hamil di Indonesia masih mengonsumsi makanan di bawah
kebutuhan minimal yang dianjurkan. Begitupun Suryanto (2002), menyatakan
2
sebagian besar ibu-ibu di Bogor frekuensi makannya hanya dua kali sehari. Hal
ini menyebabkan konsumsi energi, lemak, kalsium, vitamin B1 dan vitamin C
masih di bawah nilai kecukupan yang dianjurkan. Selain energi yang cukup maka
kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang bayi sedangkan vitamin C
dibutuhkan tubuh untuk membantu penyerapan zat besi. Jika kekurangan zat
besi
terjadi
pada
ibu
hamil
maka
dikhawatirkan
akan
menyebabkan
meningkatnya kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) ataupun terjadinya
pendarahan yang parah setelah melahirkan. Hal tersebut diduga akan
meningkatkan angka kematian ibu maupun bayi.
Ikan merupakan salah satu sumber protein, lemak, kalsium, fosfor, besi
dan seng yang tinggi, disamping mengandung iodium dengan konsentrasi tinggi
dan asam lemak omega-3 (Choo & Williams 2003, diacu dalam Waysima 2011).
Menurut Flood et al (2010) konsumsi ikan dapat meningkatkan asupan lemak
omega-3.
Hibbeln
(2002)
menyatakan,
ikan
juga
mengandung
DHA
(docosahexanoic acid) yang akan mendukung pertumbuhan syaraf optimal janin
selama asupan tercukupi pada saat kehamilan. Jika konsumsi ikan tinggi pada
ibu hamil maka diharapkan akan melahirkan anak yang sehat dan cerdas.
Budaya konsumsi ikan yang tinggi pada masyarakat Jepang telah membuktikan
kualitas kesehatan dan kecerdasan anak-anak di jepang (Khomsan 2002).
Widyakarya Pangan dan Gizi VIII (2004), menetapkan kecukupan
konsumsi protein per kapita per hari adalah 52 g protein dan yang berasal dari
ikan untuk rata-rata penduduk Indonesia yang diharapkan dapat memenuhi
standar gizi yaitu 9 g protein per hari. Berdasarkan uraian di atas mengenai
potensi perikanan Indonesia, pentingnya pemenuhan gizi dari ikan saat hamil
dan masih terbatasnya penelitian tentang topik ini maka peneliti tertarik untuk
meneliti kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi pada ibu hamil.
Rumusan Masalah
Potensi perikanan Indonesia yang belum dimanfaatkan secara optimal,
angka kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) dan anemia gizi besi pada ibu
hamil yang masih tinggi di Indonesia. Berdasarkan laporan Survei Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia tahun 2004 prevalensi anemia gizi besi
pada ibu hamil mencapai 40% (Depkes 2004). Rata-rata asupan protein ikan per
kapita per hari penduduk Indonesia menurut kelompok makanan di desa dan
kota sebesar 7.2 g (BPS 2002) juga masih di bawah anjuran 9 g protein ikan.
3
Oleh karena itu diperlukan data aktual tentang asupan protein khususnya protein
yang berasal dari ikan pada ibu hamil di Bogor.
Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui kontribusi konsumsi
ikan terhadap kecukupan serta asupan energi dan zat gizi ibu hamil di Bogor.
Tujuan Khusus
(1) mengidentifikasi karakteristik ibu hamil (tingkat sosial ekonomi, umur, tingkat
pendidikan, besar keluarga, pekerjaan).
(2) menganalisis pola pangan dan konsumsi ikan ibu hamil.
(3) menganalisis asupan energi, protein, lemak, kalsium, zat besi, vitamin A,
asam folat, dan seng dari ikan.
(4) menganalisis kontribusi konsumsi ikan terhadap asupan serta kecukupan
energi dan zat gizi.
Hipotesis
(1) Terdapat perbedaan frekuensi konsumsi ikan berdasarkan karakteristik
contoh (tingkat sosial ekonomi, umur, tingkat pendidikan dan besar
keluarga).
(2) Terdapat perbedaan jumlah konsumsi ikan berdasarkan tingkat sosial
ekonomi.
(3) Terdapat perbedaan asupan energi dan zat gizi ikan berdasarkan
karakteristik contoh (tingkat sosial ekonomi, pendidikan dan besar keluarga).
(4) Semakin meningkat tingkat sosial ekonomi maka kontribusi konsumsi ikan
terhadap asupan maupun kecukupan semakin tinggi.
Kegunaan
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kesadaran terhadap
ibu hamil akan pentingnya pemenuhan zat gizi utamanya zat gizi yang berasal
dari ikan selama masa kehamilan. Dapat juga digunakan sebagai data acuan
dalam pengambilan kebijakan instansi terkait. Hasil penelitian ini juga bisa
digunakan oleh peneliti selanjutnya untuk pengembangan penelitian dengan topik
serupa.
Download