7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. State of the art

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1.
State of the art
Beberapa penelitian yang pernah meneliti tentang pengaruh dan minat salah
satunya yang dilakukan oleh Mondoore Madalina Ali pada tahun 2014 yang berjudul
“Analisis Isi Iklan Televisi di Indonesia” dimana dalam penelitian tersebut
menyelidiki apakah isi iklan mempengaruhi anak-anak atau tidak. Dari hasil
penelitian tersebut menemukan 37 dari 120 jam program televisi adalah iklan dengan
698 iklan dan anak-anak di Indonesia terekspos dengan berbagai banyak iklan di
televisi pada hari sabtu dan minggu.
Penelitian lain dilakukan oleh Amir Waqas pada tahun 2014 dengan judul
“Impact of Tv Advertisement on Children Buying Behavio”, penelitian yang juga
menggunakan teori uses and effect menyimpulkan bahwa iklan di televisi sangat
mempengaruhi pola anak-anak dalam membeli sesuatu karena anak-anak.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Ali Hassan dan Muhammad Daniyal pada tahun
2013 dengan judul “Impact Of Television Programs And Advertisements On School
Going Adolescents: A Case Study Of Bahawalpur City, Pakistan”ditemukan
simpulan bahwa masa remaja sangat mudah untuk terpengaruh dari program acara
televisi.
7
8
Tabel 2.1. State of art
No. Judul / Peneliti / Tahun
penelitian
Teori
Metodologi
Hasil penelitian
Perbedaan
dengan
penelitian
terdahulu
1.
Uses and
Analisis Isi Iklan
Televisi di Indonesia
Effect
-Mondoore Madalina Ali
pada tahun 2014
Kuantitatif
dengan
menggunakan
analisis konten
Dari penelitian
ini menemukan
37 dari 120 jam
program televisi
adalah iklan
dengan 698
iklan dan anakanak di
Indonesia
terekspos
dengan berbagai
banyak iklan di
televisi pada
hari sabtu dan
minggu
Anak-anak
dengan sangat
mudah
terpengaruh oleh
iklan di televisi
karena pola pikir
mereka belum
bisa memilih
2.
Impact of Tv
Advertisement on
Children Buying
Behavior.
By Amir Waqas,
Mudassar Naz Azlam,
Muhammad Bilal and
Muhammad Umair from
Management of Sciences
DepartmentIslamia
University Bahawalpur
(2014)
Uses and
Effect
-Kuantitatif
-Kuisioner
Iklan di Televisi
sangat
mempengaruhi
pola anak-anak
dalam membeli
sesuatu.
Keingingnan
anak-anak dalam
melihat sesuatu
sangat dengan
mudah bagi
iklan di teleivisi
dalam
menawarkan
produk mereka
3.
Impact Of Television
Programs And
Advertisements On
School Going
Adolescents: A Case
Study Of Bahawalpur
City, Pakistan
By Ali Hassan,
Muhammad Daniyal
Islamia University of
Bahawalpur (2013)
Uses and
Effect
-Kuantitatif
-Structural
Equation Model
(SEM)
dengan
pendekatan
asosiatif dan
metode survey.
Ditemukan
simpulan bahwa
masa remaja
sangat mudah
untuk
terpengaruh dari
program acara
televisi dengan
nilai P-value
Remaja seperti
halnya anakanak, remaja
sangat sering
menonton
televisi dan
menjadikan
mereka cepat
terpengaruh oleh
program televisi
9
sebesar .000
4.
The Youtube Effect : how Uses and
youtube has provided
Gratification
new ways to consume,
create, and share music.
By Christopher
Cayarifrom University of
Illinois at Urbana –
Champaign, U.S.A –
(2011)
Kuantitatif
Bagaimana
youtube telah
mempengaruhi
orang untuk
mengkonsumsi,
menciptakan
dan berbagi hal
tentang musik.
Penulis
membahas
pengaruh dari
program musik
di televisi di
masyarakat.
5.
Television and Media
Literacy in Young
Children: Issues and
Effects
in Early Childhood By
Nurul Nadiah Sahimi
from School of
Education, University of
Massachusetts Amherst
(2009)
Kuantitatif
Menonton
televisi
memberikan
efek pada
perkembangan
tumbuh
produktif pada
anak – anak.
Penelitian
penulis hanya
membahas ada
atau tidaknya
faktor pengaruh
minat
masyarakat.
Social
Cognitive
Theory
10
2.2.
Landasan Teori
2.2.1. PengertianKomunikasi Massa
Definisi komunikasi massa menurut W.Gamble dan Teri Kwal
Gamble (1986) sesuatu dapat di definisikan sebagai komunikasi massa
jika mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern
untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara tepat kepada
khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media
modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film atau gabungan
diantara media tersebut.
b. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesanpesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang
yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain.
c. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan bisa didapatkan dan
diterima oleh orang banyak. Karena itu, diartikan milik publik.
d. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti
jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikator tidak
berasal dari seseorang tapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya
berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirlaba.
e. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi).Artinya
pesan-pesan yang disebarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam
lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa.
f. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda (delayed). Kalau
dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung.
(Nurudin, 2014: 8 - 9)
11
2.2.2. Elemen – Elemen Komunikasi Massa
a. Komunikator
Dalam komunikasi massa, komunikator adalah jaringan, stasiun
lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah
acara televisi. Jadi, komunikator merupakan gabungan dari
berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa.
b. Isi
Menurut Ray Eldon (1985) Setiap media massa mempunyai
kebijakan masing – masing dalam mengelola isinya karena
melayani masyarakat yang beragam juga menyangkut individu
atau kelompok sosial. Isi dalam komunikasi massa dibagi dalam 6
kategori :
•
Berita dan Informasi
•
Analisis dan interpretasi
•
Pendidikan dan sosial
•
Hubungan masyarakat dan persuasi
•
Iklan
•
Hiburan.
c. Audience
Audience dalam komunikasi massa, mempunyai lima karakteristik,
yaitu :
•
Audience cederung di pengaruhi oleh hubungan sosial.
Individu – individu tersebut memilih suatu media
massa berdasarkan seleksi kesadaran.
12
•
Cenderung besar. Maksudnya audience tersebar ke
berbagai wilayah yang luas, namun arti luas ini
sifatnya bisa jadi relatif.
•
Cenderung heterogen, audience berasal dari berbagai
status sosial. Media massa menentukan suatu sasaran
untuk menjangkau masyarakat tersebut. Contohnya
media massa cetak membuat majalah menurut status
sosial ataupun profesi.
•
Cenderung
anonim.
Artinya
media
massa
dan
audience tidak saling mengenal. Karena tidak terikat
oleh hubungan apapun.
•
Audience terpisah dari komunikator. Artinya media
massa tetap dapat menjangkau audience-nya meskipun
dipisahkan oleh ruang dan waktu.
d. Umpan Balik
Umpan balik (feedback) dapat terjadi jika komunikator dan
komunikan berhadapan langsung atau bahkan bisa berbicara
langsung.Feedback adalah bahan yan direfleksikan kepada
komunikan setelah melalui proses dipertimbangkan dalam waktu
tertentu sebelum disampaikan. Ada dua jenis feedback, yaitu
immediate feedback dan delayed feedback.
e. Gangguan
Gangguan terbagi menjadi dua, yaitu gangguan saluran dan
gangguan semantik. Gangguan saluran biasanya terjadi karena
suatu hal seperti, kesalahan cetak, kata yang hilang, atau
13
paragraph yang dihilangkan dari surat kabar. Gangguan semantic
adalah gangguan dalam proses komunikasi yang diakibatkan
oleh pengirim atau penerima pesan itu sendiri.
f. Gatekeeper
Kata gatekeeper dikenalkan oleh Kurt Lewin dalam buku
Human Relations (1947) seorang ahli psikologi. Kata
gatekeeper semakin berkembang pengertianya dan digunakan
dalam komunikasi massa yang dapat diartikan sebagai individu
atau organisasi yang mempunyai peran penting perizinan dalam
suatu media massa.
g. Pengatur
Orang yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi proses
penyampaian pesan. Dalam hal ini adalah pemerintah dan
narasumber.
h. Filter
Adalah kerangka pikir melalui mana audience menerima pesan.
Setiap audience mempunyai saringan yang berbeda satu sama
lain dimana filter dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
•
filter psikologis
•
filter fisik
•
filter budaya.
(Nurudin, 2014:95 - 136)
14
2.2.3. Fungsi Komunikasi Massa
Terdapat berbagai pandangan para ahli terhadap fungsi komunikasi
massa untuk audiens. Beberapa definisi yang akan dijabarkan bisa
menjadi bukti bahwa pandangan masing-masing ahli berbeda satu sama
lain tetapi tetap memiliki kesamaan istilah. Dibawah ini merupakan
pandangan mengenai fungsi komunikasi massa dari beberapa ahli
(Nurudin, 2014: 64), yaitu :
1.
Fungsi komunikas massa menurut Jay Black dan Frederick C.
Whitney (1988), yaitu :
a. To inform (menginformasikan)
b. To entertain (memberi hiburan)
c. To persuade (membujuk)
d. Transmission of the culture (transmisi budaya)
2.
Fungsi komunikasi massa menurut John Vivian dalam bukunya The
Media of Mass Communication (1991), yaitu :
a. Providing information
b. Providing entertainment
c. Helping to persuade
d. Contributing to social cohesion (mendorong kohesi sosial)
3.
Fungsi komunikasi massa menurut Harold D. Lasswell yaitu :
a. Surveillance of the environment (fungsi pengawasan).
b. Correlation of the part of society in responding to the
environment (fungsi korelasi).
c. Transmission of the social heritage from one generation to the
next (fungsi pewaris sosial).
15
4.
Fungsi komunikasi massa menurut Alexis S. Tan (1981), yaitu :
a. Memberi informasi
b. Mendidik
c. Mempersuasi
d. Menyenangkan, memuaskan kebutuhan komunikan.
2.3.
Media Massa
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian
pesan
–
pesan
dari
sumber
kepada
komunikan
dengan
menggunakan alat – alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio
dan televisi. Menurut McQuail (1987) fungsi media massa bukan
hanya sebagai saluran menyampaikan informasi, mendidik,
menghibur, kontrol sosial, dan mempengaruhi masyarakat semata.
Dewasa ini media massa telah melakukan fungsi dalam
pembentukan pendapat umum. (Harahap 2013: 10)
2.3.1. Bentuk – Bentuk Media Massa
Terdapat beberapa bentuk media massa yang telah dikenal
oleh khalayak, yaitu : media cetak, media elektronik dan media
online. Setiap media massa memiliki karakteristik yang berbeda
satu sama lain, yaitu :
a. Surat kabar
Surat kabar merupakan media massa yang paling tua
dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah telah
mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya
mesin cetak oleh Johann Guternberg di Jerman. Surat kabar
16
pertama kali diterbitkan di Bremen, Jerman pada tahun
1609.Lalu masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1828 di
Jakarta. Karakteristik surat kabar sebagai media massa
mencakup :
b.
-
Publisitas
-
Periodesitas
-
Unversalitas
-
Aktualitas
-
Terdokumentasikan
Majalah
Edisi
perdana
majalah
diluncurkan
di
Amerika
pada
pertengahan tahun 1930-an. Sejarah majalah sebagai media
massa di Indonesia mejelang awal kemerdekaan Indonesia pada
tahun 1945. Karakteristik majalah berbeda dengan media cetak
lainnya, yaitu:
c.
-
Penyajian lebih dalam
-
Nilai aktualitas lebih lama
-
Gambar atau foto lebih banyak
-
Sampul sebagai daya tarik
Siaran radio
Radio merupakan media masa elektronik tertua dan sangat
luwes. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan
mengembangkan
hubungan
saling
menguntungkan
dan
melengkapi dengan media lainnya (Dominick. 2000 : 242).
17
Radio memliki keunggulan yang dapat mendengarkan dimana
saja. Karakteristik dari radio sebagai berikut:
-
Bersifat auditori
-
Radio is the now
-
Imajinatif
-
Akrab
-
Gaya percakapan
-
Menjaga mobilitas
d.
Televisi
Televisi berasal dari kata tele (bahasa Yunani) yang berarti
“jauh” dan vision (bahasa Latin) yang berarti “gambar atau
tampak”.Jadi, kata televisi suatu system yang menyajikan
gambar serta suara dari tampat yang jauh.Televisi merupakan
media
elektronik
yang
menggandalkan
audio
dan
dominan
dari
visual.Karakteristik dari televisi yaitu:
- Audiovisual
- Berpikir dalam gambar
- Pengoperasian lebih kompleks
e.
Film
Gambar
bergerak
(film)
adalah
bentuk
komunikasi massa visual di belahan dunia. Industri film adalah
bisnis yang memberikan keuntungan, kadang – kadang menjadi
mesin uang yang seringkali, demi uang, keluar dari kaidah
artistic film itu sendiri (Dominick. 2000: 306). Faktor – faktor
yang dapat menunjukan karakteristik film yaitu :
18
- Layar yang lebar
- Penggambilan gambar
- Konsentrasi penuh
- Identifikasi psikologis
f.
Internet
Internet merupakan media online yang baru dan dapat
menjangkau hampir seluruh masyarakat dunia.Menurut Laquey
(1997) internet merupakan jaringan longgar dari ribuan
computer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia.
(Ardianto. 2014: 103 – 156)
2.3.2. Televisi
Televisi merupakan alat komunikasi yang berfungsi
menangkap siaran bergambar.Televisi berasal dari kata tele
(bahasa Yunani) yang berarti “jauh” dan vision (bahasa Latin)
yang berarti “gambar atau tampak”.Jadi, kata televisi suatu
system yang menyajikan gambar serta suara dari tempat yang
jauh.Penemuan televisi telah melalui berbagai ekperimen yang
dilakukan oleh para ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar
penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan
Heinrich Hertz, serta penemuan Marconipada tahun 1890.Paul
Nipkow
dan
William
Jenkins
melalui
eksperimennya
menemukan metode pengiriman gambar melalui kabel (Heibert,
Ungrait, Bohn. 1975: 283).
19
Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia
dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan
berlangsungnya pembukaan Pesta Olahraga se-Asia IV atau
Asean Games di Senayan.Sejak itu pula Televisi Republik
Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan
stasiun (station call) hingga sekarang (Effendy. 1993: 54).Sejak
tahun 1989 TVRI mendapat saingan televisi siaran lainnya,
yakni Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang bersifat
komersial. Secara berturut – turut berdiri stasiun televisi, Surya
Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI),
Andalas Televisi (ANTV), Indosiar, TV7, Lativi, Metro TV,
Trans TV, Global TV, dan televisi – televisi daerah seperti
Bandung TV, JakTV, Bali TV.
2.3.3. Karakteristik Televisi
Dilihat dari stimulasi alat indra, dalam radio, surat kabar dan
majalah hanya satu alat indra yang mendapat stimulus. Radio dengan
indra pendengaran, surat kabar dan majalah dengan indra penglihatan
(Ardianto: 2014: 137)
1.
Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat
di dlihat (audiovisual). Karena sifatnya yang audiovisual itu pula, maka
acara siaran berita harus selalu dilengkapi dengan gambar, baik gambar
diam seperti foto, gambar peta (still picture), maupun film berita, yakni
rekaman peristiwa yang menjadi topik berita. Apabila siaran berita
20
televisi tidak dilengkapi dengan unsur visual, sama saja dengan berita
siaran radio.
2.
Berpikir dalam gambar
Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar
yaitu. Pertama adalah visualisasi (visualization) yakni menerjemahkan
kata – kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara
individual.Objek tersebut bisa manusia, benda, kegiatan, dan lain
sebagainya
(Effendy.
1993:
96).Kedua
adalah
penggambaran
(picturization) yakni kegiatan merangkai gambar – gambar individual
sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.
3.
Pengoperasian lebih kompleks
Dibandingkan dengan siaran radio, pengoperasian siaran televisi
lebih banyak melibatkan orang tergantung program acara, begitu pula
dengan peralatan yang akan digunakan. Pesan yang akan disampaikan
melalui media televisi, memerlukan pertimbangan lain agar pesan yang
akan disampaikan dapat diterima oleh khalayak. Faktor – faktor yang
perlu diperhatikan itu adalah pemirsa, waktu, durasi, dan metode
penyajian.
2.3.4. Jenis-Jenis Program Televisi
Televisi kini berguna tidak hanya untuk memberikan informasi
kepada khalayak ramai, namun juga memberikan sisi menarik melalui
program artistik, kini program artistik di anggap masyarakat menjadi
hiburandan menjadi salah satu hal wajib yang ada di stasiun tv, khususnya
stasiun tv di Indonesia. Program televisi dibagi menjadi 2 yaitu, Artistik dan
utamanya adalah jurnalistik.
21
2.3.4.1. Program Artistik
Program artistik bersumber dari ide atau gagasan perorangan ataupun
tim kreatif, lalu proses produksinya mengutamakan keindahan dan
kesempurnaan sesuai perencanaan.
Jenis-jenis dari program artistik adalah:
1. Drama/ sinetron
2. Program Musik
3. Lawak
4. Quiz
5. Informasi Iptek
6. Informasi Pendidikan
7. Informasi Kebudayaan
8. Informasi hasil produksi, termasuk iklan dan publik service
9. Informasi flora dan fauna
10. Informasi sejarah/dokumenter
11. Informasi pembangunan
12. Informasi apa saja yang bersifat non politis
(Djamal, Fachruddin 2011 :153)
2.3.4.1.1. Program Hiburan
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk
menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan. Program
yang termasuk dalam kategori hiburan yaitu : (Morissan, 2011: 223-229)
1. Drama : kata “drama” berasal dari bahasa Yunani dran yang berarti
bertindak atau berbuat (action). Program drama adalah pertunjukan
(show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter
22
seseorang atau beberapa orang yang diperankan oleh pemain (artis)
yang melibatkan konflik dan emosi.
2. Permainan : permainan atau game show merupakan suatu bentuk
program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu
ataupun kelompok yang saling bersaingan untuk mendapatkan
sesuatu. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
Quiz show, Ketangkasan dan Reality show.
3. Musik : program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu
videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan
di lapangan (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). Menurut
Vane-Gross dalam buku Morissan (2011) programmer yang ingin
menyajikan pertunjukan musik haruslah cermat. Mereka harus
memilih artis yang memiliki daya tarik demografis yang luas,
menyajikan
sebanyak
mungkin
dukungan
visual
dan
tidak
membiarkan satu gambar ditampilkan terlalu lama.
Program “Jazzy Nite’ di Kompas TV termasuk dalam program
hiburanmusik, dimana program acara ini berisikan tentang musik.
Program “Jazzy Nite” ini berupa konser yang dilakukan di indoor
yang bertempat di dalam salah satu mall di Jakarta.
2.3.4.1.1.1 Dimensi Menyaksikan Program Televisi
Untuk mengukur pengaruh tayangan televisi juga dapat dilihat
dari indikator frekuensi, durasi dan atensi.Menurut Ardiyanto 2007,
ketiga pola ini sering dilakukan untuk mengukur pengaruh tayangan
televisi, pengukuran frekuensi program mingguan seperti berapa kali
dalam sebulan.Sedangkan pengukuran durasi penggunaan media
dihitung berapa lama khalayak tergantung pada suatu media, berapa
menit khalayak mengikuti program.
23
Kemudian hubungan khalayak dan program berkaitan dengan
perhatian atau atensi.Frekuensi, merupakan penggunaan media
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali dalam sebulan
seseorang mengkonsumsi tayangan suatu program televisi.Durasi
merupakan data berupa berapa lama menyaksikan tayangan televisi
serta atensi yaitu seberapa besar perhatian pada tayangan televisi
(Ardianto, Komala, & Karlinah, 2007:140).
2.3.4.2. Program Jurnalistik
Program jurnalistik bersumber dari masalah seperti peristiwa atau
pendapat. Proses produksinya mengutamakan kecepatan dan kebenaran. Dan
tetap mengandalkan sikap netral di tiap pemberitaan.
Jenis-jenis program jurnalistik adalah:
1. Berita aktual (siaran berita)
2. Berita non-aktual (feature dan majalah udara)
3. Penjelasan tentang masalah hangat (dialog, monolog, panel
diskusi, current affairs)(Djamal, Fachruddin 2011 :153).
2.3.5. Keunggulan dan Kelemahan Televisi
Televisi memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai media massa
yang dikonsumsi oleh masyarakatnya.
Keunggulan televisi diantaranya yaitu :
1.
Media televisi memiliki khalayak yang tetap, memerlukan
ketelibatan tanpa perhatian sepenuhnya dan intim.
2.
Media televisi mampu menjangkau wilayah yang sangat luas serta
dapat menciptakan suasana secara bersamaan diberbagai wilayah.
3.
Mampu melakukan interaksi secara langsung dengan audiensnya.
Kelemahan televisi sebagai media massa diantaranya yaitu :
1.
Dalam penyampaian informasinya proses yang dilakukan
cepat dan terbuka dan sulit untuk dikontrol dampak negatifnya karena
kekuatan televisi ini menyita waktu dan perhatian khalayak dalam
24
waktu yang bersamaan.
2.
Media televisi mendorong proses nilai pengetahuan dengan
cepat tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat perkembangan
budaya dan peradaban yang ada diberbagai wilayah jangkauannya.
3.
Televisi memiliki kecendrungan menempatkan audiens
sebagai objek pasif dalam menyampaikan informasinya.
2.4. Konsep Minat
Didalam kamus besar Bahasa Indonesia mengatakan minat merupakan
kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
tehadap sesuatu. Beberapa ahli mengemukakan beberapa pernyataan
mengenai minat, yaitu :
1. Whitherington menyatakan bahwa minat merupakan kesadaran seseorang
bahwa suatu objek, subyek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi
mengandung sangkut paut dengan dirinya.
2. Dikemukakan oleh Slamento (1991:182) minat ialah suatu rasa suka dan
rasa ketertarikan terhadap suatu hal atau aktifitas tanpa adanya yang
memerintah untuk melakukan hal tersebut. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dangan sesuatu dari
luar diri. Semakin kuat atau dekat dengan hubungan tersebut maka
semakin besar minat.
3. Drs. H. Abu. Ahmadi berpendapat bahwa minat adalah sikap jiwa
sesorang termasuk emosi yang tertuju pada sesuatu dan dalam hubungan
itu unsur perasaan yang terkuat.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa minat adalah sebuah
proses kejiwaan yang bersifat abstrak yang dinyatakan oleh seluruh
keadaan aktifitas, ada sebuah objek yang dianggap bernilai sehingga
diketahui
dan
diinginkan.
Sehingga
proses
jiwa
menimbulkan
kecendrungan perasaan terhadap sesuatu, gairah atau keinginan terhadap
sesuatu. Bisa dikatakan bahwa minat menimbulkan keinginan yang kuat
terhadap sesuatu. Keinginan ini timbul karena adanya rasa dorongan
25
untuk meraihnya, sesuatu itu bisa berbentuk benda, kegiatan, dan
sebagainya.
2.4.1. Aspek-Aspek atau Kategori Minat
Taksonomi
afektif
Bloom
ini
meliputi
lima
kategori
(Atkinson,Hilgard, Pengantar Psikologi, 2000) :
1.
Penerimaan (receiving) yang terdiri dari sub-kesadaran kemauan
untuk menerima perhatian yang terpilih.
2.
Menanggapi (responding) yang terdiri dari sub-kategori persetujuan
untuk menanggapi kemauan dan kepuasan.
3.
Penilaian (valuing) yang terdiri dari sub-kategori penerimaan,
pemilihan dan komitmen terhadap nilai – nilai tertentu.
4.
Organisasi
(organization)
yang
terdiri
dari
sub-kategori
penggambaran dan pengorganisasian terhadap nilai.
5.
Pencirian (characterization) yang terdiri dari sub-kategori pencirian
dan pemasyarakatan nilai.
Akhirnya dapat disimpulkan minat dan motivasi adalah sama yaitu
bertujuan unutk melakukan sesuatu yang di mana motivasi itu datang dari
perasaan dan pikran karena khalayak (subyek) ingin mencapai sebuah tujuan
yang diinginkan
2.4.2. Faktor Timbulnya Minat
Faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982),
terdiri dari tiga faktor (Sarwono S.W, 2003: 76) :
1. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat
26
membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik,
melakukan penelitian ilmiah, atau aktifitas lain yang menantang.
2. Faktor motif sosial, yakni minat dalam upayamengembangkandiri dari
dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat
untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat
untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.
3. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaandan
emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan
dapat
meningkatkan
minat,
sedangkan
kegagalan
dapat
menghilangkan minat seseorang.
2.5.
Teori Uses and Effect
Teori uses and effect pertama kali dikemukakan oleh Sven
Widahl (1979), merupakan sintesis antara pemdekatan uses and
gratifications dan teori tradisional mengenai efek. Konsep “use”
(penggunaan ) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok dari
pemikiran
ini.
Karena
pengetahuan
mengenai
media
dan
penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan pemikiran
tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa.
Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini
dapat berarti “exposure” yang semata-mata menunjuk pada tindakan
mempersepsi. Dalam konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi
suatu proses yang lebih kompleks, dimana isi tertentu dikonsumsi
dalam kondisi tertentu pula, untuk memenuhi fungsi dan harapan –
27
harapan yag dapat dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih kepada
pengertian yang kedua (Sendjaja, 2002: 5.41).
Bila dilihat dari teori uses and effect maka peneliti
menyimpulkan
bahwa
menyampaikan
suatu
penggunaan
informasi
media
memang
massa
akan
dalam
memberikan
pemahaman dan perkiraan tentang hasil suatu proses komunikasi
massa tersebut.
2.6.
Musik
Musik adalah sebuah bahasa yang universal yang bisa
digunakan oleh siapapun, dengan alat apapun, dan dalam kondisi
apapun untuk mengekspresikan situasi atau perasaan.
Program musik dapat ditampilkan dengan dua format, yaitu
videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan
di lapangan (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). Program
musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis
menarik audien. Tiidak saja dari kualitas suara namun juga
berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih
menarik.
Menurut Vane-Gross: The programmer who wish to present
music shows would do weell to be cautious. They should an artist with
wide demographic appeal, supply as much visual support as possible,
and not let a sequance go too long.(Progammer yang ingin
menyajikan pertunjukan musik haruslah cermat. Mereka harus
memilih artis yang memiliki daya tarik demografis yang luas,
28
menyajikan
sebanyak
mungkin
dukungan
visual,
dan
tidak
membiarkan satu gambar ditampilkan terlalu lama).
Dengan demikian, menurut Vane-Gross, programmer yang
ingin menyajikan acara musik harus mempertimbangkan beberapa hal
agar acara itu bisa mendapatkan sebanyak mungkin audien, yaitu :
1. Pemilihan artis yang memiliki daya tarik demografis yang
besar, misalnya artis memiliki banyak penggemar pria atau
artis yang banyak disukai para wanita, kelompok remaja
(ABG), kalangan orangtua.
2. Pengambilan gambar yang menarik secara visual. Televisi
harus menampilkan sebanyak mungkin gambar pendukung
dan tidak membiarkan suatu pengambilan gambar (sekuen)
yang terlalu lama. Mengambil gambar artis yang tengah
menyanyi tidak sama dengan mewawancarai si artis. Dalam
shooting musik, maka gambar harus berganti – ganti secara
dinamis. (Morissan, 2011:229)
2.7. Kerangka Pemikiran
PENGARUH PROGRAM
ACARA MUSIK JAZZY
NITE DI KOMPAS TV
TERHADAP MINAT
BERMAIN MUSIK
(Y)
(X)
Gambar 2.1
Download