BAB II OBYEK PENELITIAN

advertisement
BAB II
OBYEK PENELITIAN
2.1
Sejarah Singkat Chevron, Corp.
Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi terdepan di
dunia. Chevron melakukan eksplorasi, produksi dan transportasi minyak mentah
dan gas alam, mengolah, memasarkan, dan mendistribusikan bahan bakar dan
pelumas, memproduksi dan memasarkan bahan kimia, memproduksi energi panas
bumi dan menghasilkan tenaga listrik, menyediakan energi terbarukan dan solusi
efisien energi, mengembangkan sumber daya energi untuk masa depan, termasuk
penelitian untuk bahan bakar nabati yang sangat penting bagi kemajuan ekonomi
dan pengembangan sumber daya manusia di seluruh dunia.
Pada awalnya, perusahaan ini didirikan pada tahun 1879 dengan nama
Pasific Coast Oil Company di California, Amerika Serikat. Diawali dengan
ditemukannya ladang minyak di Pico Canyon, sebelah utara Los Angeles.
Kemudian pada tahun 1900, Standard Oil Company mengambil alih Pacific Coast
Oil Company, membuat keputusan untuk merger dengan Gulf Oil Corporate dan
berubah nama menjadi Chevron Corporation dengan kantor pusat di San Ramon,
California, Amerika Serikat.
Pada Januari 1998, Chevron mulai mengevaluasi perusahaan lain yang
terbaik, dan berdasarkan afiliasi panjang dengan Texaco, pembentukan
perusahaan joint-venture, Caltex, Chevron Texaco dinilai tinggi sebagai mitra
merger potensial. Selain aset kelas dunia dan budaya perusahaan yang kuat,
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Texaco memiliki pengalaman mengintegrasikan operasi dan orang-orang Getty
Oil Corporations setelah akuisisi Getty pada tahun 1984.
Pada tanggal 16 Oktober 2000, kedua perusahaan mengumumkan bahwa
mereka telah mencapai kesepakatan untuk bergabung. Hampir satu tahun
kemudian, pada 9 Oktober 2001, para pemegang saham Chevron dan Texaco
memilih untuk menyetujui merger, dan Chevron Texaco Corporation mulai
melakukan bisnis pada hari yang sama. Perusahaan ini menjadi terbesar kedua
perusahaan energi yang berbasis di Amerika Serikat, dengan lebih dari 11 miliar
barel minyak dan cadangan gas setara dan 2,4 juta barel per hari kapasitas
penyulingan.
Pada tahun 2005, perusahaan ini berganti nama menjadi Chevron
Corporation dan kemudian mengakuisisi Unocal Corporation dan lebih
meningkatkan posisinya sebagai penyedia energi terkemuka. Akuisisi ini adalah
strategi yang kuat, memperkuat eksplorasi dan produksi portofolio perusahaan di
kawasan Asia-Pasifik, Amerika Serikat, Teluk Meksiko dan wilayah Kaspia.
Penambahan Unocal menyediakan sumber yang mendalam, bakat dan teknologi
terdepan sehingga Chevron cepat terintegrasi di seluruh organisasi. Teknologi
menawarkan keuntungan kunci dalam mencari pasokan energi baru. Pendekatan
Chevron dengan teknologi yang unik dalam industri ini, sepenuhnya terintegrasi
di seluruh perusahaan dari eksplorasi untuk pengiriman produk sampai
keberhasilan teknologi perusahaan dibangun berdasarkan kombinasi kemampuan
proprietary dan kemitraan yang kuat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Chevron Corporation sendiri terdiri dari 7 bagian wilayah operasi, yaitu :
Wilayah Asia Pacific, Eropa, Euroasia, Afrika, Latin Amerika dan Karibia,
Middle East, Amerika Serikat dan Kanada.
2.2
Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan energi dunia yang paling dikagumi karena karyawan,
kemitraan dan kinerjanya. Sehingga visi tersebut dapat penulis jabarkan bahwa
Chevron secara aman menyediakan produk-produk energi yang vital untuk
kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan pengembangan manusia di seluruh
dunia. Orang-orang dan organisasi dengan kemampuan dan komitmen yang tinggi
serta menjadi mitra pilihan yang terpercaya. Selain itu menjadi perusahaan yang
dikagumi oleh semua pemangku kepentingan- investor, pelanggan, pemerintah di
tempat kami beroperasi, masyarakat setempat dan karyawan Chevron sendiri yang
tidak saja karena hasil yang dicapai melainkan juga bagaimana kami mencapai
hasil tersebut selain itu mampu memberikan kinerja kelas dunia.
2.3
Misi Perusahaan
Chevron memiliki misi 4+1 sebagai berikut:
1) Keunggulan Operasi (Operational Excellence)
2) Penurunan Biaya (Cost Reduction)
3) Pengelolaan Modal (Capital Stewardship)
4) Pertumbuhan yang menguntungkan (Profitable Growth)
5) Kemampuan Organisasi (Organizational Capability)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
2.4
Strategi
2.4.1
Strategi Perusahaan
1) Sumber Daya Manusia
Berinvestasi pada sumber daya manusia untuk memperkuat kemampuan
organisasi dan membangun tenaga kerja global yang bertalenta tinggi untuk
meraih hasil dengan cara yang tepat.
2) Eksekusi
Mengeksekusi dengan baik melalui aplikasi yang cermat dari keunggulan
operasi dan sistem pengelolaan asset/ capital serta pengelolaan biaya yang
disiplin.
3) Pertumbuhan
Tumbuh dan memberikan profit dengan menggunakan keunggulan
kompetitif untuk memaksimalkan nilai dari asset yang kami miliki serta
mendapatkan peluang-peluang baru.
2.4.2
Strategi Bisnis Utama
1) Hulu (Upstream)
Tumbuh dan memberikan profit dari bisnis inti serta membangun posisiposisi baru yang kokoh dan berkesinambungan
2) Gas dan Midstream
Mengomersialisasikan basis kepemilikan sumber gas Chevron seiring
dengan mengembangkan bisnis gas global yang memberikan dampak besar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
3) Hilir (Downstream) dan Bahan Kimia (Chemicals)
Meningkatkan laba atas investasi dan menumbuhkan pendapatan semua
lini bisnis
4) Teknologi
Membedakan kinerja melalui teknologi
5) Energi Terbarukan dan Efisiensi Energi
Berinvestasi pada sektor energi terbarukan yang dapat memberikan profit
serta mencari solusi efisiensi energi.
2.5
Nilai-Nilai Perusahaan
Landasan perusahaan Chevron dibangun di atas nilai-nilai yang dianut,
yang membedakan Chevron dari yang lain dan menjadi pedoman kegiatan
karyawan-karyawan Chevron. Chveron menjalankan bisnis dengan penuh rasa
tanggung jawab secara sosial dan dengan cara etis. Selain itu menghormati
hukum, menjunjung tinggi hak asasi manusia, melindungi lingkungan dan
memberi manfaat kepada masyaarakat di tempat Chevron beroperasi.
Chevron Memiliki nilai-nilai sebagai berikut:
1)
Nilai-nilai Integritas (Integrity)
Karyawan Chevron jujur kepada pihak lain dan kepada diri sendiri.
Chevron memenuhi standar etika tertinggi dalam setiap kegiatan bisnis yang
diakukan. Chevron melakukan sesuai apa yang dikatakan.
2)
Kepercayaan (Trust)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Chevron saling mempercayai, menghormati dan mendukung satu sama
lain, dan berupaya sekuat tenaga untuk mendapatkan kepercayaan dari rekan dan
para mitra kerja.
3)
Keanekaragaman (Diversity)
Chevron mempelajari dan menghormati budaya di tempatnya bekerja.
Chevron pun saling menghargai dan menghormati keunikan setiap individu dan
ragam pandangan serta talenta yang ditunjukan. Lingkungan kerja Chevron sangat
terbuka dan kami merangkul beraneka ragam komunitas, pendapat, talenta dan
pengalaman.
4)
Terobosan (Ingenuity)
Chevron mencari peluang-peluang dan terobosan-terobosan baru. Selain
itu juga menggunakan kreativitas yang dimiliki untuk mendapatkan cara yang
tidak konvensional dan praktis dalam memecahkan masalah. Pengalaman,
teknologi dan keuletan yang dimiliki membantu Chevron mengatasi tantangan dan
memberikan nilai tambah.
5)
Kemitraan (Partnership)
Chevron mempunyai komitmen yang tinggi untuk menjadi mitra yang baik
untuk membangun hubungan yang produktif, kolaboratif, saling mempercayai dan
memberikan manfaat dengan pemerintah, perusahaan-perusahaan lain, pelanggan,
masyarakat dan satu sama lain.
6)
Perlindungan terhadap manusia dan lingkungan (Protecting people and the
Environment)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Chevron menempatkan kesehatan dan keselamatan tenaga kerjanya serta
perlindungan atas asset dan lingkungan sebagai prioritas yang tertinggi. Tujuanya
adalah mendapatkan pengakuan atas kinerja kelas dunia melalui menerapkan
Sistem Manajemen Keunggulan Operasi (Operational Excellence Management
System) secara disiplin
7)
Kinerja Tinggi (High Performance)
Berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam setiap hal yang
dilakukan, dan Chevron terus berupaya untuk menjadi lebih baik. Chevron dengan
sungguh-sungguh berupaya mencapai hasil yang lebih dari yang diharapkan oleh
Chevron sendiri dan pihak lain. Chevron berusaha mencapai hasil terbaik dengan
sepenuh tenaga dan dengan tingkat urgensi tinggi.
2.6
Chevron IndoAsia Business Unit (IBU)
Chevron memainkan peranan penting dalam menghasilkan energi bagi
Indonesia dan Filipina melalui Chevron Asia Pacific Exploration and Production
dibawah IndoAsia Business Unit (IBU). Kemitraan Chevron dengan masyarakat
dan Pemerintah Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun 1924. Saat ini Chevron
menghasilkan sekitar 40 persen produksi minyak nasional melalui kegiatan
operasi di Riau dan Kalimantan Timur serta menyediakan listrik bagi jutaan
penduduk Indonesia melalui operasi panas bumi di Jawa Barat.
Chevron IndoAsia Business Unit (IBU) antara lain membawahi :
(1)
PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI), yang beroperasi di wilayah Sumatera
(sebelumnya PT. Caltex Pacific Indonesia)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
(2)
Chevron Indonesia Company (CICo), yang beroperasi di wilayah
Kalimantan Timur (sebelumnya PT. Unocal Indonesia Company)
(3)
Chevron Geothermal Salak, Ltd (CGS), beroperasi di wilayah SukabumiJawa Barat (sebelumnya Unocal Geothermal Salak)
(4)
Chevron Geothermal Indonesia,Ltd (CGI), yang beroperasi di wilayah
Garut-Jawa Barat (sebelumnya Amoseas Indonesia)
(5)
Philippine Geothermal Production Company, Inc (PGPC), yang beroperasi
di Philippine.
2.6.1
PT. Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI)
PT. CPI pertama kali didirikan di Indonesia pada awal tahun 1924.
Standard Oil Company of California dan Texas Oil Company (Texaco)
membentuk sebuah perusahaan patungan di daerah Sumatera. Namun pada tahun
2005, Caltex sebagai anak perusahaan Chevron dan Texaco Inc. diakusisi oleh
Chevron bersama dengan Texaco dan Unocal. Maka secara resmi nama PT.
Caltex Pacific Indonesia berubah menjadi PT. Chevron Pacific Indonesia. PT. CPI
adalah bergerak dibidang pertambangan minyak bumi berupa eksplorasi dan
produksi.
Saat ini PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) beroperasi di 90 lahan di
Sumatra dengan dua lahan utama, Duri dan Minas. Selain itu CPI mengatur
dermaga Dumai yang merupakan terminal akhir untuk trasnportasi minyak.
Mayoritas produksi Sumatera CPI pada 2011 berasal dari bidang dalam kontrak
bagi hasil Rokan (PSC). Duri, lapangan terbesar, telah menggunakan teknologi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
untuk meningkatkan produksi steamflooding sejak tahun 1985 dan merupakan
salah satu perkembangan injeksi uap terbesar di dunia. Pada tahun 2011, injeksi
uap ditempatkan di 80 persen dari lapangan.
2.6.2
Chevron Indonesia Company (CICo)
Kepemilikan operasi Chevron di Kalimantan termasuk empat wilayah
kontrak kerja sama (KKS) lepas pantai seluas 11.100 km2 (2,8 juta are) di Kutei
Basin.
Total rata-rata produksi harian pada tahun 2011 mencapai 32.000 barel
minyak mentah dan 165 juta kaki kubik gas alam. Selama tahun 2011, mayoritas
produksi Chevron di Kalimantan berasal dari 14 lapangan produksi di wilayah
KKS East Kalimatan. Wilayah shelf ini menghasilkan rata-rata 28.000 barel fluida
dan 143 juta kaki kubik gas alam.
Chevron terus mengembangkan berbagai proyek demi mempertahankan
produksi, meningkatkan perolehan minyak dan keandalan dari reservoir yang ada
baik di wilayah shelf maupun laut dalam. Di wilayah shelf, Chevron terus
menerapkan program pengembangan, dengan 14 sumur yang telah di bor pada
tahun 2011. Berdasarkan hasil yang positif dari program pengeboran ini, akuisisi
dan proses seismik tambahan akan dilaksanakan pada tahun 2012.
Di wilayah laut dalam, terdapat dua proyek pengembangan laut dalam di
Kutei Basin yang saat ini sedang berjalankan melalui satu rencana pengembangan.
Pada tahun 2011, Chevron membuat kemajuan pada proyek gas alam GendaloGehem. Proyek ini meliputi pengembangan dua hub berbeda, masing-masing
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
dengan
unit
produksi
terapung
(floating
production
unit/FPU),
pusat
pengeboran subsea, jalur pipa gas dan kondensat, serta fasilitas penerimaan darat.
Secara total, proyek ini diperkirakan akan mampu meningkatkan perolehan gas
alam hingga 3 triliun kaki kubik.
Pada tahun 2011, Chevron telah masuk dalam tahap front-end engineering
and design (FEED) untuk proyek tersebut. Estimasti produksi harian maksimum
dari proyek ini diperkirakan mencapai 1,1 miliar kaki kubik gas alam dan 31.000
barel kondensat. Gas dari proyek ini diharapkan dapat digunakan untuk kebutuhan
nasional dan ekspor LNG. Kepemilikan Chevron pada pengembangan ini sekitar
63 persen. Di akhir tahun 2011, belum ada cadangan sumber daya terbukti
(proved reserves) yang ditemukan dalam proyek ini.
Pada bulan Desember 2011, Chevron menyelesaikan tahap FEED untuk
proyek laut dalam Bangka dan memulai proses persetujuan kontrak dengan
Pemerintah Indonesia. Cakupan proyek ini termasuk subsea tieback ke sebuah
FPU. Kepemilikan Chevron di proyek ini sebesar 62 persen. Hingga akhir 2011,
belum ada cadangan sumber daya terbukti (proof reserves) yang ditemukan untuk
proyek ini.
2.6.3
Geothermal Power Operation
Chevron memahami pentingnya pengembangan berbagai bentuk energi
untuk memenuhi kebutuhan dunia. Oleh karena itu, Chevron mengembangkan
sumber sumber energi yang akan membantu pengamanan diversifikasi energi
dimasa depan, termasuk energi terbarukan bersumber dari panas bumi. Saat ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Chevron merupakan operator fasilitas energi panasbumi terbesar dibandingkan
dengan organisasi manapun baik swasta dan pemerintah.
Chevron merupakan pelopor dalam pemanfaatan panasbumi di era
modern. Pemanfaataan panasbumi oelh Chevron dilakukan sejak 1960-an, dimulai
dengan pengembangan Geysers, lapangan panasbumi terbesar di dunia yang
teletak di sebelah utara San Fransisco, California. Pada tahun 1970-an, penemuan
dua potensi panasbumi di Filipina ditindaklanjuti dengan proyek pengembangan
energi panasbumi Tiwi dan Makiling-Banahaw (Mak-Ban) di Luzon.
Chevron juga menemukan potensi panasbumi yang signifikan di
Indonesia, didaerah pegunungan Salak dan Darajat di Jawa Barat pada tahun
1980-an.
Chevron memulai pembangkitan listrik dari uap panasbumi secara
komersial pada tahun 1990-an. Saat ini menghasilkan uap dan listrik berkapasitas
setara dengan 647 MW, yang dapat memenuhi kebutuhan listeik kira-kira 5,3 juta
penduduk Indonesia. Jika digabungkan, pembangkitan listrik panasbumi Chevron
di Indonesia dan Filipina mampu menghasilkan listrik berkapasitas setara dengan
911 MW. Jumlah energi bersih dan berkenajutan yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan sekitar 7 juta orang di dua negara tersebut.
Pengembagan panasbumi menjanjikan energi jangka panjang dalam
jumlah besar, yang selama ini belum banyak dimanfaatkan. Chevron berkomitmen
untuk
terus
bermitra
dengan
Pemerintah
Republik
Indonesia
dalam
mengembangkan sumber energi terbarukan, bersih dan andal untuk menunjang
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
2.6.3.1 Chevron Geothermal Salak, Ltd.
Chevron Geothermal Salak, Ltd. (CGS) bermitra dengan dua badan usaha
milik negara yaitu Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Fasilitas CGS
yang terletak disekitar 70 km dari kota Jakarta, wilayah Gunung Salak, Jawa
Barat, memasok uap panasbumi bagi pembangkit listrik yang dioperasikan oleh
PLN dengan kapasitas setara 180 MW. CGS juga menghasilkan uap panasbumi
dan mengoperasikan pembangkit listrik berkapasitas 197 MW untuk jaringan
Jawa-Madura-Bali.
Produksi komersial CGS dimulai tahun 1994, dengan menyuplai uap
panasbumi kepada PLN untuk menghasilkan listrik setara 110 MW. Pada tahun
2005, CGS berhasil meningkatkan produksi daya menjadi 377 MW, yang
menjadikan CGS sebagai salah satu fasilitas energi panasbumi terbesar di dunia.
Uap dan listrik yang dihasilkan CGS, disalurkan melalui jaringan listrik PLN
Jawa-Madura-Bali untuk 1,7 juta rumah yang membutuhkan. Saat ini, CGS
didukung oleh 231 putra putri terbaik Indonesia yang berdedikasi dan berkeahlian
tinggi serta ratusan karyawan mitra kerja.
2.6.3.2 Chevron Geothermal Indonesia, Ltd
Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. (CGI) merupakan perusahaan
pengelola energi panasbumi menjadi listrik yang beroperasi di Darajat, Garut,
Jawa Barat yang bermitra dengan dua badan usaha milik negara yaitu Pertamina
dan Perusahaan Listrik Negara (PLN). CGI memasok uap panasbumi untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
pembangkit listrik berdaya 55 MW yang dioperasikan PLN. CGI juga
menghasilkan uap panasbumi dan mengoperasikan pembangkit listrik dengan total
daya 215 MW untuk jaringan Jawa-Madura-Bali. CGI memulai beroperasi pada
tahun 1984, kegiatan komersial panasbumi CGI dimulai sejak November 1994
denga kapasitas 145 MW. Dengan selesainya peningkatan kapasitas Unit III
ditahun 2009, kapasitas pembangkit listrik Darajat meningkat menjadi 270 MW,
yang disalurkan melalui PLN dan jaringan listrik Jawa-Madura-Bali kepada lebih
dari 1,3 juta rumah yang membutuhkan.
CGI terus mendukung upaya perlindungan lingkungan dan memastikan
operasi
panasbumi yang rendah emisi. Komitmen ini juga menjadikan CGI
sebagai perusahaan pengelola panasbumi pertama yang meraih Sertifikasi
Pengurangan Emisi (Certified Emission Reductions – CERs) dari United Nations
Framework Convention on Climate Change
(UNFCCC) di sektor enegi.
Penghargaan ini menunjukkan apresiasi bagi komitmen Chevron dan Indonesia
dalam pengembangan sumber energi terbarukan. Program ini memberikan hasil
signifikan bagi pengurangan efek gas rumah kaca melalui pengelolaan usaha
panasbumi yang rendah emisi. Sejak Desember 2006, CGI telah berhasil
mencatatkan pengurangan atau berkontribusi terhadap CERs sejumlah 4,2 juta ton
karbon. Kini CGI didukung oleh 277 putra putri terbaik Indonesia yang
berdedikasi dan berkeahlian tinggi serta ratusan karyawan mitra kerja.
Selain pulau Jawa, Chevron juga mengoperasikan dan memiliki 95 persen
kepemilikan di pembanngkit listrik North Duri Cogeneration di Sumatra yang
menyediakan hingga 300 megawatt listrik dan kebutuhan uap untuk CPI untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
mendukung injeksi uap CPI di Duri. Selanjutnya Chevron juga memiliki 95
persen kepemilikan dan izin operasi di prospek Suoh- Sekincau di selatan
Sumatera. Saat ini proyek tersebut masih dalam tahap survey geologi dan
geofisika, kedepanya jika berhasil proyek ini mampu menyediakan tambahan
listrik berkapasitas 200 MW yang tertuang dalam portofolio geothermal Chevron.
Gambar 2.1.Kepemilikan Chevron dan Lokasi Operasi Chevron GPO di Indonesia
Sumber: Chevron Geothermal di Indonesia (2015)
2.7
Tinjauan dan Struktur organisasi SDM
Sumber Daya Manusia dalam organisasi Chevron merupakan
sset yang
sangat berharga hal ini telah tercantum dalam strategi organisasi. Strategi tersebut
merupakan panduan, penyelarasan organisasi dan membedakan dengan para
organisasi yang lain. Rencana strategis Chevron tersebut ialah organisasi yang
berinvestasi pada sumber daya manusia. Oleh karena itu fungsi Human Resources
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
(HR) Unit Organisasi salah satunya adalah memperkuat kemampuan organisasi
serta membangun tenaga kerja global yang memiliki talenta tinggi utnuk meraih
dengan cara yang tepat.
Gambar 2.2. Struktur Organisasi SDM – Chevron
Sumber : Human Resources Chevron Indoensia (2015)
2.7.1
Tugas dan wewenang VP Human Resources (SDM)
Tugas dan wewenang VP Human Resources (SDM) Chevron adalah
sebagai berikut:
1)
Bertanggung jawab untuk menciptakan dan mengembangkan strategi,
proses dan organisasi, dan kompetensi untuk memfasilitasi dan membantu
mitra dalam membangun dan mempertahankan kemampuan organisasi
dalam mencapai kinerja tinggi dan produktivitas untuk pertumbuhan
jangka panjang yang berkelanjutan sejalan dengan IndoAsia (meliputi
Jakarta, Kalimantan Timur, Geothermal, CPI dan Filipina) dan
bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan terpusat, terkait dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Pelayanan Kesehatan, Hubungan Industrial, Learning & Development,
Manfaat Kompensasi & Kebijakan, dan Jasa HR. Memberikan konseling
rekomendasi untuk manajemen kenaga kerja dan sumber daya manusia
yang penting bagi Eksekutif dan Manajemen.
2)
Menetapkan arah Chevron IndoAsia Business Unit - Sumber Daya
Manusia dan memimpin personil SDM untuk memastikan rencana
strategis SDM Tim, taktis dan implementasi selalu selaras dengan strategi
IndoAsia dan tujuan bisnis.
3)
Membangun tim berkinerja tinggi yang kuat, berkomitmen untuk
menambah nilai dan mengendalikan biaya operasi, mengembangkan &
memastikan
kebijakan
SDM
dan
administrasi
yang
sepenuhnya
mendukung strategi SDM. Mengkonsolidasikan, mengintegrasikan, dan
memimpin operasi SDM Tim untuk mendukung keseluruhan kegiatan
Chevron IndoAsia BU.
4)
Membangun lingkungan kerja yang menguntungkan di mana anggota
Sumber Daya Manusia menjadi efektif, efisien dan percaya diri untuk
melakukan pekerjaan mereka / tugas dalam bisnis baru & lingkungan kerja
yang menantang.
5)
Membangun, memelihara, dan meningkatkan hubungan mitra kerja dan
lainnya dengan kantor pemerintahan (daerah dan nasional), SKKMigas,
MIGAS, DEPNAKER serta dengan Pertamina, P4P / P4D, Apindo, Nusa
Indah / IPA Komite SDM.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
6)
Meningkatkan kesadaran pada Kesehatan dan keselamatan kerja (K3S),
hukum dan peraturan Pemerintah Indonesia, dan berkomitmen untuk
proses peningkatan kualitas di Sumber Daya Manusia Tim.
7)
Program / Kegiatan:
(1)
Mengembangkan strategi dan rencana utama unit korporasi Sumber
Daya Manusia dalam mendukung strategi IndoAsia.
(2)
Terus meningkatkan proses untuk memastikan memberlakukan
secara adil dan konsisten kepada seluruh karyawan.
(3)
Melaksanakan rekomendasi dari Tim Proses Business Review
(Total Remuneration, Industrial Relations, Pengembangan Karir
dan Pelatihan) yang meliputi meningkatkan kebijakan dan program
yang bertujuan untuk pengembangan karir, pelatihan, merekrut, dll
(4)
Memberikan kompensasi terkait dengan pencapaian perusahaan,
tim, dan tujuan individu dan ukuran kinerja.
(5)
Meneruskan survei dan memperoleh umpan balik lain / masukan
dari karyawan untuk meningkatkan kualitas dan daya tanggap
organisasi.
(6)
Mengidentifikasi kesenjangan keterampilan / pengetahuan antara
karyawan SDM dan mengembangkan rencana untuk menutup
kesenjangan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download