bahasa-indonesia-jurnalistik-pertemuan-2

advertisement


Bahasa Indonesia digunakan secara resmi di
seluruh wilayah Republik Indonesia. Kaidah
penggunaan bahasa Indonesia dituangkan dalam
buku Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Kaidah
cara:
bahasa
Indonesia
tersebut
mencakup
penggunaan huruf dan angka;
penggunaan dan pembentukan kata;
pembentukan kalimat;
penggunaan tanda baca.
abdurrahman/bij/-2012
1

Jumlah huruf dalam bahasa Indonesia terdiri dari 26 huruf (A-Z)
ditambah empat huruf konsonan (ny, ng, sy dan kh) dan tiga diftong
(oi, au, dan ai).
 Dalam bahasa tulisan kita mengenal tiga penggunaan bentuk huruf,
yaitu: huruf kapital, biasa, dan miring (cursif).

Angka dalam bahasa Indonesia terdiri dari: angka Romawi (I, II, dst)
dan angka Arab (1, 2, dst).
 Angka Romawi digunakan untuk menunjukkan bilangan tingkat,
misalnya: Bab I, Paku Alam IX, Abad XXI. Juga untuk nama jalan,
misalnya: Jalan Juanda I No.3.
 Angka Arab digunakan untuk menyatakan: ukuran, satuan waktu, nilai
uang, dan jumlah bilangan.

Untuk mengetahui cara penggunaan huruf, angka, dan tanda baca
silakan lihat dalam EYD.
abdurrahman/bij/-2012
2




Kata adalah gambungan hurup (bisa juga hanya satu hurup)
yang memiliki arti tertentu
Kata, dalam bahasa Indonesia terdiri dari: kata dasar, kata
ulang, dan kata majemuk, yang masing-masing memiliki arti
tersendiri.
Dari kata dasar, kata ulang, atau kata majemuk bisa
dibentuk berbagai kata turunan dengan menambah imbuhan
(awalan, sisipan, akhiran) atau unsur lain (hurup atau kata)
pada kata tersebut.
Penambahan imbuhan maupun unsur lain tersebut harus ditulis
serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau
mendahuluinya.
abdurrahman/bij/-2012
3




Kita juga mengenal adanya kata depan: ke, di,
dari (juga si dan sang) yang harus ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya.
Juga adanya kata ganti: ku, kau, mu, nya yang
harus ditulis serangkai dengan kata yang
mengikuti/mendahuluinya.
Selain itu terdapat pula partikel: lah, kah, tah,
dan pun yang ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Juga adanya partikel per yang ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya
abdurrahman/bij/-2012
4



Kata dasar adalah rangkaian huruf
yang memiliki arti
tersendiri, misalnya: Kami tahu apa yang tidak pernah kamu
lihat ketika masuk kelas tadi.
Dari satu kata dasar, bisa dibentuk berbagai kata turunan
dengan memberi imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) pada
kata tersebut. Misalnya dari kata temu, kita
bisa
membentuk kata: temuan, temui, ditemui, pertemuan,
dipertemukan, bertemu, mempertemukan.
Beberapa kata dasar
bisa digabung dengan huruf atau
kata
lain sehingga menjadi kata turunan, misalnya:
irasional, amoral, demoralisasi, dwiwarna,
prasangka,
internasional, ekstrakulikuler, mahasiswa, purnawirawan,
televisi, swadaya, tunanetra, kontrarevolusi, semipermanen,
multifungsi.
abdurrahman/bij/-2012
5



Kata ulang memiliki arti sendiri yang berbeda dengan
arti kata dasar yang membentuk kata ulang itu.
Bentuk kata ulang bisa berupa kata dasar yang
diulang, misalnya: mata-mata, hati-hati, layanglayang, bayang-bayang.
Kata ulang bisa juga berbentuk kata berubah bunyi,
seperti:
huru-hara,
lauk-pauk,
porak-poranda,
tunggang-langgang, terus-menerus, mondar-mandir,
ramah-tamah, gerak-gerik, tali-temali, centangperentang.
abdurrahman/bij/-2012
6

Menulis
pengulangan
kata
dasar
untuk
menunjukkan arti banyak harus dihindari
karena akan menimbulkan pengertian ganda.
Misalnya penulisan kata “orang-orang di sekitar SBY”
bisa berarti mereka yang menyerupai orang yang
berada di sekitar SBY.
Maka sebaiknya kata itu diubah menjadi “banyak orang
di sekitar SBY” atau “mereka yang berada di sekitar
SBY”.

Juga ada kata yang tidak perlu di ulang karena
sudah mengandung arti jamak, seperti kata data,
fakta, keterangan, penjelasan, uraian, dan hadirin.
abdurrahman/bij/-2012
7



Kata majemuk adalah gabungan dua atau lebih kata
dasar yang membentuk arti khusus. Penulisan kata
satu dan lainnya terpisah, misalnya: kambing hitam,
panjang tangan, rumah sakit, orang tua, buku
tabungan, papan tulis, kereta api cepat, Ibu-bapak
Adalagi kata majemuk yang sudah dianggap sebagai
satu kata yang utuh, seperti hulubalang, bagaimana,
matahari,
alhamdulillah,
sekaligus,
silaturahmi,
barangkali, bumiputera.
Kata majemuk umumnya mengandung pengertian
konotantif. Namun khusus untuk kata majemuk yang
sudah dianggap satu kata utuh telah memiliki makna
denotatif.
abdurrahman/bij/-2012
8



Kalimat adalah susunan kata yang memiliki arti yang
logis. Struktur kalimat dalam bahasa Indonesia terdiri
dari Subjek + Predikat + Objek + Keterangan (SPOK).
Kalimat terdiri dari: Kalimat Tunggal (hanya memiliki
satu subjek, satu predikat, satu objek, dan satu
keterangan) dan Kalimat Majemuk (terdiri dari induk
kalimat dan anak kalimat)
Bentuk kalimat dalam bahasa Indonesia terdiri dari:
kalimat aktif dan kalimat pasif. Disebut kalimat aktif
bila subjek melakukan sesuatu, misalnya: Presiden
meminta Lapindo segera mebayar ganti rugi kepada
masyarakat yang rumahnya terendam lumpur.
abdurrahman/bij/-2012
9
GAYA BAHASA
Gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan
efek dengan tujuan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda
atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Penggunaan
gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan konotasi tertentu
(Dale, 1971, dalam Tarigan, 1985)
Gaya bahasa adalah cara mempergunakan bahasa secara imajinatif, bukan
dalam pengertian secara alamiah saja (Warriner, 1979).
Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara
khas yang memperliharkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa).
Secara umum, gaya bahasa terdifl atas empat bagian besar: a) gaya bahasa
perbandingan; b) gaya bahasa pertentangan; c) gaya bahasa pertautan,
dan; d) gaya bahasa perulangan
abdurrahman/bij/-2012
10
A. GAYA BAHASA PERBANDINGAN
•Perumpamaan
Penjahat itu licin seperti belut....
Orang itu rakus seperti monyet....
•Metafora
anak emas, buah bibir, buah tangan, mata keranjang, kelinci percobaan,
•Personifikasi
nyiur melambai, mentari mencium tubuh gadis itu, ombak berkejar-kejaran,....
•Depersonifikasi
Dia berdiri mematung, wajah gadis itu membeku, akulah mataharimu,...
. Alegori
Buaya yang tamak, klancil yang cerdik, monyet yang rakus,
. Antitesis
Dia bersukacita kalau aku dipenjara
Meski diludahi berkali-kali, dia tetap tersenyum.
abdurrahman/bij/-2012
11
. Pleonasme
Rektor baru akan tiba pukul 16.00 sore....
Dia mendengar istrinya telah selingkuh dengan seseorang dengan telinganya
sendiri.
•Tautologi
Darah merah itulah yang melumuri wajahnya.
Para pengungsi menerima bantuan satu ton atau seribu kilogram beras....
. Koreksio (Epanortosis)
Saudara-saudara yang berbahaya, eh berbahagia.
B. GAYA BAHASA PERTENTANGAN
•Hiperbola
Sedikitnya 120 rumah rata dengan tanah disapu badai....
Jakarta nyaris tenggelam dilanda banjir....
Gunung kudaki dan laut kuseberangi demi cintaku padamu....
. Litotes
jika ada waktu, singgahlah di gubuk saya (padahal rumahnya mewah).
. Satire
Indonesia Surga Narkoba, Wakil Rakyat atau Wakil Konglomerat.
abdurrahman/bij/-2012
12
. Antifrasis
Inilah pahlawan kita (padahal pengkhianat)...
. Sarkasme
Kalau kau sudah bosan hidup, lawan aku...
Biangkerok, kamu memang pantas kucincang.
C. GAYA BAHASA PERTAUTAN
. Metonomia
Sudah. kalau tak ada yang lain, pakai Kijang saja.
Kalau mau ke Bali, Merpati terbang lebih pagi. Garuda agak siang, sementara
Pelita sore.
. Sinekdoke
Melawan Medan, Bandung belum pernah menang meskipun bertemu di
Siliwangi.
Jakarta marah atas keputusan Canberra menerima suaka politik 42 warga Papua.
Para pengunjuk rasa adu mulut dengan polisi...
.Eufemisme
Tunakarya, penyesuaian harga....
abdurrahman/bij/-2012
13
. Epitet
Raja rimba untuk singa, putreri malam untuk bulan, maung Bandung untuk
Persib,....
. Paralelisme
Dosen bicara, mahasiswa menyimak, saling menghargai dan menghormati.
Suami bekerja mencari nafkah, isteri mengabdi di runah, anak-anak bersekolah,
dalam kerangka membantu keluarga sakinah.
D. GAYA BAHASA PERULANGAN
. Epizeukis
Katakan, ya katakan, dan katakan sekali lagi, kamu memang benar mencintaiku,
sayang....
. Tautotes
Gubernur memuji bupati, bupati memuji gubernur, gubernur dan bupati saling
memuji.
. Anafora
Kamu tahu kan, saya anak rakyat jelata? Kamu tahu kan, saya ini cuma anak
buruh tani?
. Simploke
Apa tadi, kau bilang aku pe-es-ka, kupu-kupu malam, pelacur, lonte jalanan? B
abdurrahman/bij/-2012
14
TUGAS 1:
Kliping Berita dari Koran
1. Analisia penggunaan kata, huruf, angka, dan
tanda baca yang digunakan sesuai kaidah
bahasa Indonesia yang baik.
2. Gaya bahasa apa yang terdapat dalam berita
tersebut? Sebutkan dan jelaskan!
Ketentuan:
Tugas diketik 1,5 spasi dengan huruf time new
roman 12
Dikumpulkan pada tanggal 25 September 2016
di ruang kelas.
abdurrahman/bij/-2012
15
Download