siaran pers

advertisement
SIARAN PERS
Biro Hubungan Masyarakat
Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711
www.kemendag.go.id
Pertemuan AEM-MOFCOM Consultations,
Mendag Minta China Selesaikan Persoalan Besi dan Baja
Pasay, 8 September 2017 – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kembali meminta China
menyelesaikan persoalan besi dan baja. Permintaan ini disampaikan dalam Pertemuan Para
Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) dengan Menteri Perdagangan China Zhong Shan dalam Forum
AEM-MOFCOM Consultations ke-16 hari ini, Jumat (8/9) di Pasay, Filipina. Pertemuan ini
merupakan rangkaian Pertemuan AEM ke-49.
“Produk baja dari China membanjiri pasar ASEAN dan Indonesia sejak tahun 2013. Untuk itu,
kami meminta China menyelesaikan persoalan ini tidak hanya melalui skema “B to B”, tetapi
juga dengan melibatkan Pemerintah,” ungkap Mendag.
Mendag menyampaikan, hingga tahun 2016 China mengekspor 54% produk besi dan bajanya
ke ASEAN yang mengakibatkan industri baja domestik ASEAN mengalami kerugian dan
kesulitan dalam meningkatkan kapasitas produksi. Ekspor produk baja China didukung oleh
Pemerintah melalui kebijakan penetapan bea ekspor terhadap baja bernilai tambah rendah,
dan sebaliknya memberikan pemotongan pajak (tax rabate) terhadap ekspor baja bernilai
tambah tinggi, dan praktik perdagangan yang tidak sehat dengan pengalihan kode HS baja
karbon menjadi baja paduan untuk menghindari pajak ekspor.
Indonesia meminta China mengadakan dialog antara produsen baja dan perwakilan
pemerintah ASEAN dan RRT, sesegera mungkin. Indonesia juga menegaskan usulannya agar
penyelesaian isu besi dan baja dijadikan sebagai capaian AEM-MOFCOM Consultations kali ini.
Selain itu, lanjut Mendag, ASEAN-China sepakat memperkuat kerja sama ekonomi, salah
satunya melalui jalur sutera maritim baru. Saat ini Indonesia dan beberapa negara anggota
ASEAN seperti Malaysia, Thailand, dan Laos sedang melakukan kajian lebih lanjut terhadap
capaian dan kejelasan elemen-elemen dalam jalur sutera maritim baru China.
“China meminta negara-negara ASEAN membuat kesepakatan bersama untuk merealisasikan
jalur sutera maritim baru. Namun, Indonesia meminta China memasukkan pula komitmen
penyelesaian harga besi dan baja tersebut dalam pernyataan bersama tersebut,” tegas
Mendag.
Nilai perdagangan ASEAN-China pada 2016 sebesar USD 368 miliar. Perdagangan itu
menyumbang 16,5% dari total perdagangan ASEAN dengan negara-negara lain. Total investasi
China ke ASEAN pada 2016 sebesar USD 9,2 miliar dan berkontribusi terhadap total investasi
ASEAN sebesar 9,5%.
--selesai-Informasi lebih lanjut hubungi:
Marolop Nainggolan
Kepala Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711
Email: [email protected]
Donna Gultom
Direktur Perundingan ASEAN
Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-23528463/021-3858203
Email: [email protected]
Download