DownloadASEAN Targetkan Gandakan Perdagangan

advertisement
SIARAN PERS
Biro Hubungan Masyarakat
Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711
www.kemendag.go.id
ASEAN Targetkan Gandakan Perdagangan Intra-ASEAN
Mendag: Indonesia Jangan Hanya Jadi Pasar
Pasay, 7 September 2017 – Indonesia berkomitmen mendukung target ASEAN dalam
menggandakan perdagangan intra-ASEAN pada tahun 2025. Hal ini ditegaskan Menteri
Perdagangan Enggartiasto Lukita usai menghadiri pembukaan Pertemuan Para Menteri Ekonomi
ASEAN (AEM) ke-49 dan sejumlah pertemuan hari ini, Kamis (7/9) di Kota Pasay, Filipina.
“Target untuk menggandakan perdagangan intra-ASEAN pada tahun 2025 merupakan target
ambisius. Namun, target itu bisa dicapai jika negara-negara ASEAN solid dan melaksanakan
komitmen Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2025 serta kerja sama yang saling menguntungkan
dengan memahami kondisi masing-masing negara,” ungkap Enggar.
Target peningkatan perdagangan ASEAN ini, lanjut Mendag, jangan hanya menjadikan Indonesia
sebagai pasar dari produk-produk luar. “Indonesia harus bisa menjadi tujuan investasi utama,
bukan hanya sebagai pasar dari produk-produk luar,” tandasnya.
Pada 2016, pertumbuhan ekonomi regional ASEAN sebesar 4,8% dengan produk domestik bruto
(PDB) sebesar USD 2,55 triliun menjadikan ASEAN sebagai ekonomi terbesar ke-6 di dunia dan
terbesar ke-3 di Asia. Sedangkan total perdagangan ASEAN pada periode 2016-2017 tumbuh
sebesar USD 622 miliar meskipun pertumbuhan perdagangan global belum pulih.
Total perdagangan ASEAN pada 2016 mencapai USD 2,22 triliun dimana sebesar 23,1% adalah
perdagangan intra-ASEAN. Adapun total nilai investasi ASEAN mencapai USD 96,72 miliar dimana
sebesar 24,8% adalah investasi intra-ASEAN. Mitra dagang utama ASEAN adalah negara-negara
anggota ASEAN sendiri yang mencakup 23%, diikuti RRT 16%, EU 10%, serta AS dan Jepang masingmasing 9%.
Total FDI yang masuk ke ASEAN pada tahun 2016 mencapai USD 96,7 miliar. Dari jumlah tersebut
79,7% merupakan investasi di bidang jasa, sisanya di bidang manufaktur sebesar 8,3%,
pertambangan 4%, dan hanya 1,9% di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Sumber utama
FDI ke ASEAN berasal negara-negara ASEAN diikuti Uni Eropa, Jepang, dan AS.
Jaga Ekspor Minyak Kelapa Sawit
Sebelum menghadiri pembukaan AEM ke-49, Mendag Enggar melakukan pertemuan bilateral
dengan Minister of International Trade and Industry Malaysia Dato’ Sri Mustapa Mohamed. Dalam
pertemuan itu, kedua negara sepakat menjaga ekspor kelapa sawit dari berbagai kampanye hitam.
“Indonesia dan Malaysia membahas langkah-langkah yang perlu dilakukan atas sikap Uni Eropa
dan Amerika Serikat terhadap komoditas minyak kelapa sawit. Dalam kaitan ini, Indonesia juga
mengajak Malaysia mempromosikan biodiesel agar mempercepat realisasi program mandatori
biodiesel B20,” jelas Mendag.
Indonesia, lanjutnya, juga telah menyampaikan surat keberatan kepada para menteri di negaranegara Uni Eropa, selain kepada menteri Uni Eropa itu sendiri.
Isu lain yang dibahas adalah mengenai perdagangan perbatasan yang dapat memperlancar
perdagangan perbatasan kedua negara.
--selesai-Informasi lebih lanjut hubungi:
Marolop Nainggolan
Kepala Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711
Email: [email protected]
Donna Gultom
Direktur Perundingan ASEAN
Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-23528463/021-3858203
Email: [email protected]
Download