sinergi pusat-daerah dalam penanggulangan kemiskinan

advertisement
www.tnp2k.go.id
SINERGI PUSAT-DAERAH
DALAM PENANGGULANGAN
KEMISKINAN
Bambang Widianto
Deputi Setwapres Bidang Kesra dan
Penanggulangan Kemiskinan
Sekretaris Eksekutif TNP2K
Badung, 10 April 2012
1
1
TANTANGAN NASIONAL
PENANGGULANGAN
KEMISKINAN
2
17.75
16.58
15.42
15.97
14.15
13.50
12.50
11.50
12.00
Tingkat Kemiskinan
10.50
10.50
12,36
Target RPJM (Skenario Optimis)
10.00
11.50
9.50
Target RPJM (Skenario Moderat)
8.00
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Tingkat Kemiskinan dan Target
Penanggulangan Kemiskinan
2014
2015
3
60%
% Populasi
40%
33,94% di
bawah
1,4 x GK
20%
23,78% di bawah
1,2 x GK
12,49% di
bawah GK
0%
Sumber: Susenas (2010)
Konsumsi bulanan per kapita (Rp.)
Distribusi Konsumsi Perkapita
Penduduk Indonesia
4
14,7 juta
penduduk keluar
melewati garis
kemiskinan
MARET 2009 – MARET 2010
GK
13.2 juta
penduduk masuk
kembali ke
bawah garis
kemiskinan
Net 1,5 juta
penduduk keluar
dari kemiskinan
Dinamika di Sekitar Garis Kemiskinan
5
Masyarakat miskin sangat terpengaruh oleh kenaikan harga bahan pangan
karena 2/3 dari konsumsi mereka adalah pada konsumsi pangan sementara
Uraian biaya pengeluaran
rumah tangga
golongan lain lebih terpengaruh
pada kenaikan
bahan bakar (BBM)
100
Transpor dan Komunikasi dan
Jasa Keuangan
Persentase dari Total Konsumsi
80
Pendidikan, Rekreasi dan
Olah raga
Kesehatan
60
Sandang
Perumahan, Air, Listrik, Gas
dan Bahan bakar
40
Makanan Jadi, minuman,
Rokok dan Tembakau
Food
Makanan Lain
20
Bahan Makanan
0
Source: Susenas
CPI
Poverty Basket
6
Persentase Penerima Bantuan
100
75
Hanya sekitar 30% penduduk miskin
yang menerima ketiga program
perlindungan sosial (Raskin, BLT,
Jamkesmas)
Raskin
50
BLT
25
Daerah
Pentargetan
Efektif
Jamkesmas
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10
Desil Konsumsi Rumah Tangga
Sumber: Susenas 2009
Efektivitas Perlindungan Sosial bagi
Penduduk Miskin
7
2
KEBIJAKAN
PENANGGULANGAN
KEMISKINAN
8
1
MENINGKATKAN
PROGRAM PERLINDUNGAN
SOSIAL
2
Bantuan Sosial Berbasis
Keluarga
3
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Keputusan masyarakat
terhadap kebutuhan
masyarakat
MENINGKATKAN AKSES
RUMAHTANGGA PADA
PELAYANAN DASAR
Dukungan ketersediaan layanan
pendidikan dan kesehatan
4
PERTUMBUHAN EKONOMI
YANG BERKUALITAS DAN
INKLUSIF
UMKM, iklim usaha,
infrastruktur/konektivitas,
pembangunan pertanian
Arah Kebijakan Penanggulangan
Kemiskinan
9
Strategi Penanggulangan
Kemiskinan
1
Mengurangi
beban
pengeluaran
masyarakat
miskin
2
3
4
Meningkatkan Mengembangkan
Membentuk
kemampuan dan
dan menjamin
sinergi kebijakan
pendapatan
keberlanjutan
dan program
masyarakat
usaha mikro dan penanggulangan
miskin
kecil
kemiskinan
10
Kelompok Program
Penanggulangan Kemiskinan
1
Bantuan sosial
berbasis
individu, rumah
tangga atau
keluarga
2
3
4
Penanggulangan Penanggulangan Program ProKemiskinan
kemiskinan
Rakyat lainnya
berbasis
berbasis
untuk
pemberdayaan pemberdayaan
mendukung
kelompok
pelaku usaha penanggulangan
masyarakat
mikro dan kecil
kemiskinan
11
“Dynamic
Poverty”
Kompensasi
•Dinamika keluar masuk penduduk dari
dan ke bawah garis kemiskinan
•Penduduk miskin harus diberi
kompensasi jika dirugikan oleh
perubahan kebijakan
Promosi
•Penduduk miskin harus diberi
kesempatan untuk hidup sehat,
mendapatkan pendidikan dan pekerjaan
yang layak
Perlindungan
•Penduduk miskin harus dilindungi dari
kemungkinan goncangan (shock) dalam
kehidupan mereka
Arti Penting Perlindungan Sosial
12
Prioritas
Jangka Pendek-Menengah TNP2K
1
Unifikasi Sistem
Penargetan
Nasional (PPLS
2011)
2
3
4
5
Menyempurnakan
Menyempurnakan
Integrasi Program
Pelaksanaan dan
Pelaksanaan
Pemberdayaan
Menyusun Peta
Memperluas
Jalan Sistem
Bantuan Sosial
Masyarakat
Cakupan Program
Kesehatan untuk
Lainnya ke dalam Keuangan Inklusif
Keluarga Harapan
Keluarga Miskin
PNPM
(PKH)
13
SISTEM PENETAPAN SASARAN NASIONAL
• Sistem Penetapan Sasaran Nasional adalah suatu sistem
penetapan sasaran keluarga yang berhak pendapatkan
program perlindungan/jaminan sosial dari Pemerintah (Pusat
dan Daerah).
• Suatu sistem pentargetan dikatakan yang efektif apabila
mampu secara tepat mengurangi exclusion error dan
inclusion error.
• Keberadaan satu basis data
(unified) akan memperbaiki
efektivitas Program
Perlindungan Sosial
14
BASIS DATA TERPADU
UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
Ditetapkan oleh K/L atau Pemerintah
Daerah penyelenggara Program
Kriteria Kepesertaan
Program Perlindungan Sosial
Basis Data Terpadu Untuk
Program Perlindungan Sosial
Jamkesmas
Subsidi
Siswa
Miskin
Program
Keluarga
Harapan
Kriteria diterapkan kepada
Basis Data Terpadu
Raskin
Daftar nama dan alamat individu/
keluarga/ rumah tangga sasaran
masing-masing program
Program Perlindungan Sosial lainnya
Dengan Sasaran Individu/Keluarga/Rumah Tangga
15
CAKUPAN BASIS DATA TERPADU
Basis Data Terpadu berisikan daftar nama
dan alamat 40% penduduk Indonesia
dengan status sosial ekonomi terendah
40 %
30 %
125% Garis Kemiskinan
Hampir
Miskin/
Rentan
12,36%
Garis Kemiskinan
Miskin
5%
80% Garis Kemiskinan
Sangat
Miskin
16
BASIS DATA TERPADU
UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
Dengan sumber utama dari PPLS 2011, Basis Data Terpadu berisikan nama dan
alamat 40% rumah tangga di Indonesia dengan kondisi kesejahteraan terendah
Prinsip
Dasar
• Fleksibel mengakomodasi kebutuhan unit intervensi
program (individu, keluarga, RT)
• Fleksibel mengakomodasi kriteria kepesertaan program
(berdasarkan status kesejahteraan, lokasi administrasi,
status demografis, dll)
• Pengukuran status kesejahteraan berdasarkan metode
ilmiah, kriteria yang comparable dengan mengakomodasi
kondisi lokal, dan kelengkapan informasi dasar
• Dapat diakses secara luas oleh Program dengan
memperhatikan privasi informasi individu/
keluarga/rumah tangga dalam Basis Data Terpadu
17
BASIS DATA TERPADU
UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
Dikelola oleh UNIT PENETAPAN SASARAN NASIONAL, di bawah Sekretariat
TNP2K dengan 3 (tiga) tugas utama:



Menyediakan
Layanan Program
• Memastikan Basis Data Terpadu dapat dimanfaatkan
oleh Program Perlindungan Sosial , dengan bekerja
sama dengan penyelenggara program
• Memberi dukungan teknis kepada pengguna basis
data terpadu
Melakukan Riset
• Memastikan kesahihan berbagai studi untuk
memperbaiki kualitas penetapan sasaran program
• Melakukan pemantauan dan evaluasi pemanfaatan
Basis Data Terpadu
Membangun
Sistem Informasi
• Manajemen Basis Data Terpadu berbasis teknologi
informasi
• Penyajian beragam informasi dari basis data terpadu
melalui media berbasis teknologi informasi
18
AKSES TERHADAP
BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
Untuk keperluan Program, K/L dan Pemda terkait menyampaikan permintaan
data kepada Sekretaris Eksekutif TNP2K, dengan menguraikan:
• Nama dan tujuan Program yang akan dijalankan
• Cakupan dan jenis intervensi (bentuk perlindungan sosial)
yang akan dijalankan
• Data pendukung yang diperlukan
Sekretariat TNP2K bekerja sama
dengan K/L dan Pemda
menyiapkan daftar nama & alamat
sasaran serta data pendukung
lainnya.
Data disediakan oleh Sekretariat
TNP2K tanpa biaya apapun.
Untuk memastikan integritas data
diperlukan Nota Kesepakatan
Pemanfaatan Basis Data Terpadu,
memastikan bahwa nama & alamat
dari Basis Data Terpadu hanya akan
dipakai untuk keperluan Program
Perlindungan Sosial
19
BASIS DATA TERPADU
UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
Sekretariat TNP2K telah berkoordinasi dengan beberapa K/L memastikan
penggunaan Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial
Jamkesmas
• Menggunakan nama & alamat dari Basis Data Terpadu
sebagai basis kepesertaan tahun 2012
Raskin
• Menggunakan nama & alamat dari Basis Data Terpadu
mulai Juni 2012, dengan metode penyaluran baru
PKH
Subsidi Siswa
Pemda
• Menggunakan nama & alamat dari Basis Data Terpadu
untuk ekspansi 2012 menuju 3 juta cakupan tahun 2014
• Komitmen penggunaan, sedang diupayakan teknis
sinkronisasi data dengan Kemdikbud
• Sejumlah Pemda telah meminta nama & alamat dari Basis
Data Terpadu untuk Program yang dijalankan Daerah
Basis Data Terpadu juga dapat diakses oleh instansi Pemerintah lainnya untuk
keperluan khusus seperti monitoring dan evaluasi (contoh oleh UKP4)
20
SOSIALISASI PENGGUNAAN
BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
Sosialisasi kepada
stakeholders
program yang
menjadi pengguna
Basis Data Terpadu
Bersama-sama dengan K/L dan Pemda terkait untuk;
– Merumuskan rencana sosialisasi
– Mendistribusikan informasi penggunaan Basis
Data Terpadu
– Mengkaji perbaikan yang dapat dilakukan
dalam hal mekanisme penetapan sasaran
masing-masing program
Sosialisasi kepada
calon pengguna
potensial Basis Data
Terpadu
Sekretariat TNP2K mengembangkan strategi
sosialisasi yang proaktif dengan memperhatikan
karakteristik masing-masing calon pengguna
potensial
21
PENANGANAN KELUHAN PENGGUNAAN
BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL


Keluhan mengenai
pelaksanaan Program
Keluhan mengenai
kepesertaan Program
• Keluhan mengenai pelaksanaan Program perlu
ditangani secara serius oleh mekanisme
penanganan keluhan yang ada di masingmasing Program
• Kesesuaian dengan kriteria kepesertaan yang
ditetapkan masing-masing Program
• Penetapan mekanisme tindak lanjut seperti resurvey, re-sertifikasi, re-verifikasi, dsb. akan
dirumuskan oleh Sekretariat TNP2K bersama
masing-masing Program
22
PEMANFAATAN LAINNYA
BASIS DATA TERPADU UNTUK PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
• Riset dan Studi untuk memperbaiki ketepatan sasaran Program
Perlindungan Sosial di Indonesia, oleh lembaga penelitian dan
universitas
• Pemanfaatan untuk kegiatan corporate social responsibility (CSR)
yang ingin bersinergi dengan kegiatan Pemerintah
• Informasi bagi masyarakat umum mengenai cakupan, sebaran,
dan karakteristik Basis Data Terpadu – disajikan secara agregat
 Data disediakan oleh Sekretariat TNP2K tanpa nama
dan alamat
23
3
KELEMBAGAAN
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
24
TNP2K
TKPK PROVINSI
•Penyusunan kebijakan dan program
•Sinergi program K/L
•Pengawasan dan Pengendalian program
•Koordinasi penyusunan dan evaluasi SPKD,
Renstra SKPD, Renja SKPD, rancangan RKPD
•Pengendalian pelaksanaan program
KELEMBAGAAN
PENANGGULANGAN
KEMISKINAN
TKPK KOTA
TKPK KABUPATEN
•Koordinasi penyusunan dan evaluasi SPKD,
Renstra SKPD, Renja SKPD, rancangan RKPD
•Pengendalian pelaksanaan program
•Koordinasi penyusunan dan evaluasi SPKD,
Renstra SKPD, Renja SKPD, rancangan RKPD
•Pengendalian pelaksanaan program
25
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Menteri Dalam Negeri
Menteri Keuangan
Menteri Sosial
Menteri Kesehatan
Menteri Pendidikan Nasional
Menteri Pekerjaan Umum
Menteri Koperasi dan UKM
Menteri Pembangunan Daerah
Tertinggal
Menteri PPN/Kepala Bappenas
Kepala UKP4
Sekretaris Kabinet
Kepala BPS
Unsur masyarakat, dunia
usaha, dan pemangku
kepentingan yang ditetapkan
oleh ketua
Struktur TNP2K
26
Struktur TKPK Provinsi
27
Struktur TKPK Kabupaten/Kota
28
TNP2K
• Mendukung pengembangan kapasitas TKPK dalam
merancang prioritas intervensi dan mengevaluasi
keberpihakan anggaran pada penanggulangan
kemiskinan
• Menyediakan Basis Data Terpadu Kemiskinan sebagai
basis penargetan program Perlindungan Sosial
TKPK
• Manfasilitasi proses perencanaan dan penganggaran yang propoor oleh SKPD terkait di daerah.
• Mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan
pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di daerah.
• Menyusun dan menyampaikan:
• Laporan hasil Rapat Koordinasi TKPK (Pasal 25 Permendagri
No. 42/2010);
• Laporan hasil pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di
daerah (LP2KD) kepada Wakil Presiden selaku Ketua TNP2K
(Pasal 27 Permendagri No. 42/2010)
Kerjasama yang Diharapkan
29
4
PROGRAM PENANGGULANGAN
KEMISKINAN NASIONAL
30
Program Penanggulangan Kemiskinan Nasional
dan Sasarannya
PROGRAM
SASARAN
1
Program Keluarga Harapan (PKH)
Rumah Tangga Miskin dan Sangat
Miskin
2
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas)
Rumah Tangga Hampir Miskin,
Miskin dan Sangat Miskin
3
Program Beras untuk Keluarga Miskin
(Raskin)
Rumah Tangga Miskin dan Sangat
Miskin
4
Program Beasiswa Pendidikan untuk
Keluarga Miskin
Siswa dari Rumah Tangga Miskin
dan Sangat Miskin
a. Sekolah Dasar (SD/MI)
Siswa SD dari Rumah Tangga Miskin
dan Sangat Miskin
b. Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs)
Siswa SMP/MTs dari Rumah Tangga
Miskin dan Sangat Miskin
c. Sekolah menengah Atas (SMA/MA/SMK)
Siswa SMA/MA/SMK dari Rumah
Tangga Miskin dan Sangat Miskin
d. Pendidikan Tinggi (Diploma dan Sarjana)
Mahasiswa dari Rumah Tangga
Miskin dan Sangat Miskin
31
PROGRAM
5
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri
a. PNPM Mandiri Perdesaan
b. PNPM Mandiri Perkotaan
c. PNPM Daerah Tertinggal dan Khusus
d. PNPM Peningkatan Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan (PPIP)
e. PNPM Pembangunan Infrastruktur Ekonomi
Wilayah (PISEW)
f. PNPM Peningkatan Usaha Agrobisnis Pertanian
(PUAP)
g. PNPM Kelautan dan Perikanan (KP)
h. PNPM Pariwisata
i. PNPM Generasi
j. PNPM Green Kecamatan Development Program
(G-KDP)
k. PNPM Neigbourhood Development (ND)
6 Program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
SASARAN
Kelompok Masyarakat Umum
Kelompok Masyarakat Perdesaan
Kelompok MasyarakatPerkotaan
Kelompok Masyarakat Pedalaman,
Tertinggal dan Khusus (Bencana, Konflik
dll)
Kelompok Masyarakat Perdesaan
Kelompok Masyarakat Perdesaan
Kelompok Masyarakat Pertanian
Perdesaan
Kelompok Masyarakat Pesisir dan
Pelaut
Kelompok Masyarakat Perdesaan
Potensial
Kelompok Masyarakat Perdesaan
Kelompok Masyarakat Perdesaan
Kelompok Masyarakat Perkotaan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
32
Program Bantuan Sosial Berbasis Keluarga
BLT
Bantuan
Tunai
Raskin
Beras/
Pangan
Jamkesmas
Asuransi
kesehatan
Beras
bersubsidi
Biaya
pelayanan
kesehatan
gratis
Jenis transfer
Tunai
Sasaran
Miskin dan
hampir miskin
Jumlah
Penerima
18,7 juta RT
17,5 juta RT
Jumlah
bantuan
Rp100.000
per bulan
15 kg beras
Tidak terbatas
per bulan
Lembaga
pelaksana
utama
Kemensos
BULOG dan
Kemendagri
BSM
Pendidikan
Bantuan Tunai
Bersyarat
Tunai
Tunai dan
bersyarat
Miskin dan
Miskin dan Murid dan RT
hampir
hampir miskin
Miskin
miskin
18,2 juta RT
Kemenkes
PKH
RTSM
4.560.501
810.000 RTSM
Rp561.759
per tahun
Rp 1.287.000
per tahun
Kemendiknas,
Kemenag
Kemensos
33
Pengertian
Program perlindungan sosial melalui pemberian uang
tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM),
selama keluarga tersebut memenuhi kriteria dan
tanggungjawab (kewajiban)nya.
Hak RTSM
Mendapatkan bantuan uang tunai
Tanggung Jawab (Kewajiban) RTSM
Memeriksakan anggota keluarganya (Ibu Hamil dan
Balita) ke fasilitas kesehatan (Puskesmas, dll).
Menyekolahkan anaknya dengan tingkat kehadiran
sesuai ketentuan.
Program Keluarga Harapan (PKH)
34
2007
2008
2009
2010
2011
Jumlah Rumah Tangga
(juta RT)
0,500
0,642
0,720
0,816
1,116
Alokasi dana (Rp miliar)
800
1.000
1.100
1.300
1.600
7
13
13
20
25
Kabupaten/Kota
48
70
70
88
103
Kecamatan
337
637
781
946
1.151
Desa/Kelurahan
4.311
7.654
9.068
11.080
13.641
Pendamping
1.305
2.448
3.036
3.452
4.072
Operator & Staf Data
192
279
334
455
510
Koordinator Wilayah
3
8
8
18
23
Provinsi
Sumber: Kementerian Sosial
Perkembangan PKH Sejak Tahun 2007
35
Indikator:
(1) Verifikasi kepatuhan telah dilakukan
(2) Verifikasi Keluarga mengetahui kewajibannya
(3) Program menerapkan penalti atas ketidakpatuhan
• VERIFIKASI adalah kunci dari pelaksanaan CCT.
• Di awal 2011, 91% dari penerima manfaat PKH telah diverifikasi
• Juni 2011: terdapat total 1,7 juta anggota keluarga yang dipantau oleh
PKH
Anak balita
: 493.693 orang
Anak usia SD : 867.701 orang
Anak usia SMP : 308.159 orang
Ibu hamil
: 28.491 orang
PKH telah Berjalan Sebagai Program
‘Conditional Cash Transfer’
12
% Keluarga Sasaran yang terverifikasi
82
86
91
79
Hasil spot check oleh TNP2K
menunjukkan bahwa
mayoritas keluarga PKH
mengetahui tentang
kewajiban yang harus
dipenuhi.
41
2010 - I
2010 - II 2010 - III 2010 - IV
2011 - I
Sumber: Kementerian Sosial
Verifikasi kepatuhan telah dilakukan
37
% Keluarga Sasaran yang terkena
pemotongan bantuan, Tahun 2010
16
12.7
12
7.2
8.2
8
4
PENALTI berupa
pemotongan bantuan
dikenakan bagi keluarga
yang tidak memenuhi
kewajiban
0
2010 - I
2010 - II
2010 - III
Sumber: Kementerian Sosial
2010 - IV
Pembayaran tahap I tidak
ada penalti karena langsung
dibayarkan. Verifikasi mulai
dilaksanakan setelah
pembayaran tahap I.
Penalti telah diterapkan
38
•
•
•
Meningkatkan perilaku hidup sehat penerima program
– Jumlah kunjungan ibu hamil dan ibu nifas ke fasilitas kesehatan
meningkat 7-9 percentage points;
– Jumlah balita yang ditimbang meningkat sekitar 15-22 percentage
points;
– Persalinan menggunakan fasilitas kesehatan meningkat 5 percentage
points;
– Persalinan dibantu petugas kesehatan (bidan terlatih dan dokter)
meningkat 6 percentage points;
Dampak PKH lebih kuat di daerah dengan fasilitas kesehatan yang lebih
baik: dampak di daerah perkotaan lebih baik dibandingkan dampak di
perdesaan.
Namun, belum diketahui dampak jangka panjang terhadap kesehatan.
Biasanya diperlukan waktu yang lebih lama dan tidak terlihat pada 1-3
tahun pelaksanaan program.
Dampak PKH Terhadap Kesehatan
39
• Mendorong anak usia 6-15 tahun untuk tetap di sekolah, dan
tingkat ketidakhadiran anak dari keluarga PKH relatif rendah
• Tidak terlihat peningkatan nyata pada tingkat partisipasi SD
ataupun SMP
– Partisipasi SD sudah tinggi
– Untuk tingkat SLTP terkait faktor a.l.: jadwal penyaluran PKH tidak
sesuai waktu pendaftaran (April-Mei), dan jumlahnya tidak selalu
mencukupi untuk pendaftaran ke SMP.
• Belum terlihat spillover effect PKH terhadap pengurangan
pekerja anak (pengurangan sebesar 0,6% dan tidak
signifikan).
– Mekanisme PKH perlu disempurnakan untuk menangani pekerja anak
– Diduga nilai bantuan tunai tidak cukup besar untuk mengkompensasi
pendapatan pekerja anak
– PKH tidak bisa menjadi satu-satunya program menangani pekerja
anak.
Dampak PKH Terhadap Pendidikan
40
Dampak PKH Terhadap Pengeluaran Konsumsi
• Tahun 2009 Program PKH meningkatkan rata-rata konsumsi
perkapita per bulan sebesar 10 persen dibandingkan tahun 2007
• Transfer tunai PKH digunakan untuk tujuan kesehatan dan
pendidikan (seragam, sepatu, suplemen gizi dan biaya
transportasi) serta keperluan lain (perbaikan rumah, pembayaran
utang)
Dampak lain PKH
• PKH memberi spill-over effect pada keluarga yang tidak menerima
program (namun masih di kecamatan yang sama), antara lain:
o Jumlah kunjungan bumil meningkat (4 percentage points)
o Anak usia 0-5 tahun yang ditimbang meningkat sekitar 7
percentage points.
o Persalinan lebih banyak (8 percentage points) dilakukan di
fasilitas kesehatan.
41
Arah Perluasan PKH (1)
• Penargetan
– Data penerima PKH bersumber dari Basis Data Terpadu
– Peserta PKH adalah berbasiskan keluarga
– Otomatis kepesertaan Jamkesmas, Raskin, dan Bantuan
Pendidikan untuk keluarga PKH
• Pembayaran
– Dilakukan tepat waktu untuk mendukung peningkatan
pendaftaran di sekolah
– Pembayaran menggunakan rekening penerima (GIRO online) dan
pembayaran via bank (untuk sekaligus meningkatkan financial
inclusion)
• Pembukaan rekening bank membutuhkan KTP
– Pembayaran untuk keluarga penerima PKH yang baru dilakukan
minimal 2 kali setahun
42
Arah Perluasan PKH (2)
• Prinsip Cakupan
– 2012 PKH di sedikitnya 1 kabupaten/kota di setiap provinsi
– Mulai 2012 ekspansi di kabupaten yang sama di setiap provinsi (Prinsip
Saturasi)
– Prioritas daerah dengan angka kemiskinan tinggi
– 2014 cakupan keluarga sasaran meliputi seluruh keluarga sangat miskin
• Perencanaan 2012
Lokasi
Jumlah Keluarga
Keluarga di 8 provinsi baru
120.000
Keluarga di kab/kota baru, di provinsi yang sudah ada PKH
100.000
Keluarga di kecamatan baru, di kab/kota yang sudah ada PKH
180.000
Total tambahan keluarga baru 2012
400.000
Sumber: Kementerian Sosial dan TNP2K
43
PERENCANAAN PKH s/d 2014
2011
2012
2013
2014
1,116
1,516
2,4
3,0
Provinsi
25
33
33
33
Kabupaten/Kota
103
166
350
500
Kecamatan
1.151
1.551
2.667
3.342
Desa
13.641
21.471
29.301
37.131
1,8
3,2
4,2
Keluarga sasaran (juta)
Kebutuhan dana (Rp triliun)
Sumber: Kementerian Sosial dan TNP2K
Catatan: Agar dapat dialokasikan 2 kali pembayaran bagi keluarga sasaran baru di tahun
2013 (sebesar 884 ribu keluarga), maka diperlukan aktifitas persiapan pembayaran di
tahun 2012. Akan ada dampak pada komposisi biaya administrasi, namun hal tersebut
dapat dibenarkan karena akan menciptakan efisiensi pelaksanaan program di tahun
anggaran berikutnya.
44
KOMPLEMENTARITAS?
45
PKH ADALAH PROGRAM NASIONAL
Keluarga PKH
(Demand Side)
Kementerian Sosial
Memastikan kesediaan Keluarga
untuk mengikuti program:
Pendampingan, Pemantauan
Kepatuhan, dan Pembayaran
Fasilitas Pendidikan,
Kesehatan, & Rumah
Singgah (Supply Side)
Kementerian Pendidikan Nasional
Kementerian Kesehatan
• Layanan fasilitas pendidikan & kesehatan,
• Pencatatan kehadiran di fasdik/faskes
untuk verifikasi kepatuhan program 
tugas tambahan bagi staf fasdik/faskes
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kementerian Sosial
• Layanan rumah singgah (shelter) bagi
anak jalanan dan pekerja anak.
46
KOMPLEMENTARITAS PROGRAM
MENGGUNAKAN BASIS DATA TERPADU
RASKIN
JAMKESMAS
PKH
BANTUAN
PENDIDIKAN
• Karena mencakup keluarga sangat miskin, maka penerima PKH secara
otomatis adalah juga penerima Jamkesmas, Raskin, dan Bantuan
Pendidikan untuk keluarga miskin.
• Penggunaan Basis Data Terpadu yang difasilitasi oleh TNP2K diarahkan
kepada komplementaritas program
47
STRATEGI NASIONAL BANTUAN SOSIAL TERPADU BERBASIS KELUARGA
-
KLASTER 1 (INTEGRATED FAMILY BASED SOCIAL ASSISTANCE)
Sangat Miskin
1
Miskin
Hampir Miskin
Kesehatan Dasar
PKH
Resiko
Kesehatan
Jamkesmas
(Seluruh peserta PKH otomatis peserta
Jamkesmas)
Catastrophic
2
Pendidikan Dasar
PKH
Keberlanjutan
Pendidikan
Pendidikan Tinggi
3
Ketidakmampuan
Guncangan
Ekonomi
Bantuan pendidikan
(s/d SLTP)
(Terintegrasi memastikan keberlanjutan jenjang,
Seluruh peserta PKH otomatis mendapatkan bantuan pendidikan)
PKH
Raskin
Cash for work
Bantuan tunai
Dampak kebijakan
Pada kondisi krisis dimungkinkan program perlindungan lainnya
48
KOMPLEMENTARITAS PROGRAM (2)
PNPM
GENERASI
PKH
• PNPM Generasi adalah Community Conditional Cash
Transfer, yang seyogyanya merupakan komplementer
dengan PKH  Komplementaritas program Klaster I dan
Klaster II.
• Sinkronisasi lokasi PKH dengan lokasi PNPM Generasi.
• Sinkronisasi kegiatan Pendamping PKH dan Fasilitator PNPM.
49
Terima Kasih
50
Download