PENINGKATAN AKSES DAN PENGHIDUPAN

advertisement
KEMENTRIAN KOORDINATOR
BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
PENINGKATAN AKSES DAN PENGHIDUPAN PEREMPUAN MISKIN
DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Oleh:
Suarmansyah
Asisten Penanganan Kemiskinan
Disampaikan pada: Seminar Nasional “Refleksi Pelaksanaan Program MAMPU
Jakarta, 11 Mei 2016
VISI MISI PEMBANGUNAN 2015 - 2019
“ Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong – royong"
Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara
hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas - aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
2
STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Dalam RPJMN 2015-2019, upaya penanggulangan
kemiskinan yang dilakukan pemerintah selama 5 tahun
mengacu kepada tiga strategi utama penanggulangan
kemiskinan, yaitu:
1. Mewujudkan sistem perlindungan sosial yang
menyeluruh dan terintegrasi;
2. Memperluas dan meningkatkan pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin dan rentan;
3. Mengembangkan penghidupan masyarakat secara lebih
Berkelanjutan
3
LANDASAN UNDANG - UNDANG
Undang-Undang Republik indonesia
Nomor 11 tahun 2009
Tentang
Kesejahteraan sosial
Pasal 19
Penanggulangan kemiskinan merupakan kebijakan, program, dan
kegiatan yang dilakukan terhadap orang, keluarga, kelompok
dan/atau masyarakat yang tidak mempunyai atau mempunyai
sumber mata pencaharian dan tidak dapat memenuhi kebutuhan
yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 20
Penanggulangan kemiskinan ditujukan untuk:
a. meningkatkan kapasitas dan mengembangkan kemampuan
dasar serta kemampuan berusaha masyarakat miskin;
b. memperkuat peran masyarakat miskin dalam pengambilan
keputusan kebijakan publik yang menjamin penghargaan,
perlindungan, dan pemenuhan hak-hak dasar;
c. mewujudkan kondisi dan lingkungan ekonomi, politik, dan
sosial yang memungkinkan masyarakat miskin dapat
memperoleh kesempatan seluasluasnya dalam pemenuhan
hak-hak dasar dan peningkatan taraf hidup secara
berkelanjutan; dan
d.
memberikan rasa aman bagi kelompok masyarakat miskin dan
rentan.
Undang-Undang Republik indonesia
Nomor 13 tahun 2011
Tentang
Penanganan fakir miskin
Pasal 1 butir (3):
Kebutuhan dasar adalah kebutuhan
pangan, sandang, perumahan, kesehatan,
pendidikan, pekerjaan, dan/atau pelayanan
sosial.
4
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 11 tahun 2009
Tentang
Kesejahteraan sosial
Pasal 19: Penanggulangan Kemiskinan
Pasal 20: Sasaran Penanggulangan Kemiskinan
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 13 tahun 2011
Tentang
Penanganan fakir miskin
Pasal 1 butir (3): Kebutuhan Dasar
PENANGGULANGAN KEMISKINAN berisikan:
•
•
•
KEBIJKAN
PROGRAM
KEGIATAN
Sasaran:
• Orang
• Keluarga
• Kelompok
• Masyarakat
Tujuan:
• Kapasitas &
kemampuan dasar
• Menjamin
Perlindungan &
Pemenuhan Hak dasar
• Peningkatan Taraf
Hidup berkelanjutan
Pemenuhan
Kebutuhan Dasar:
• Pangan
• Sandang
• Perumahan
• Kesehatan
• Pendidikan
• Pekerjaan
• Pelayanan sosial.
5
KONDISI 40%
Terbawah:
• Daya beli Rp
500.000/bulan/orang
• Pengangguran
Terbuka: 7,56 Juta
(6,18%)
• Butuh Kerja layak: 34
Juta (28%)
• NTP Rendah (102)
23%
Penduduk
100%
Penduduk
(255 Juta)
58 Juta Penduduk  14 Juta Rumah Tangga
40%
Penduduk
SASARAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
102 Juta Penduduk  25 Juta Rumah Tangga
40%
102 Juta Penduduk  25 Juta Rumah Tangga
35%
92 Juta Penduduk  23 Juta Rumah Tangga
37 %
Data BPS (2015):
Pengeluaran diatas Rp 1 Juta/bulan/org
Data BPS (2015):
Pengeluaran Rp 500.000 – Rp 1 Juta/bulan/org
KOMITMEN
RPJMN:
Data BPS (2015): Pengeluaran dibawah Rp 500.000/bulan/org
KIS (BPJS)
25%
65,6 Juta Penduduk  15,5 Juta Rumah Tangga
11%
Garis Kemiskinan: 28,3 Juta Penduduk  5,7 Juta Rumah Tangga
KKS
Garis Kemiskinan (BPS 2015): Kemampuan Memenuhi Makanan
dan Non Makanan dibawah Rp 350.000/bulan/orang
RASTRA
PKH
• Meningkatkan
Standar Hidup
40% Terbawah
• Meningkatkan
produktifitas
kelompok 40%
Terbawah
6
Pengajuan Permintaan Data Terpadu Program
Penanganan Fakir Miskin
• K/L, Pemda, masyarakat mengajukan surat permohonan kepada
Mensos RI c.q. Dirjen PFM dengan tembusan Sekretaris Eksekutif
TNP2K;
• Surat pos kepada Kemensos RI jalan Salemba Raya Nomor 28
Jakarta Pusat – 10430
• Fax ke Sekretariat Ditjen PFM nomor telp (021) 3161574
• Surat elektronik dengan alamat [email protected]
• Langsung ke Kantor Kemsos melalui Sekretariat Ditjen PFM
7
KONDISI KEMISKINAN DI INDONESIA – SEPTEMBER 2015
PAPUA
PAPUA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
MALUKU
GORONTALO
BENGKULU
ACEH
NUSA TENGGARA BARAT
SULAWESI TENGAH
SUMATERA SELATAN
SULAWESI TENGGARA
LAMPUNG
JAWA TENGAH
YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
SULAWESI BARAT
INDONESIA
SUMATERA UTARA
SULAWESI SELATAN
JAWA BARAT
JAMBI
SULAWESI UTARA
RIAU
KALIMANTAN BARAT
SUMATERA BARAT
KALIMANTAN UTARA
MALUKU UTARA
KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN TENGAH
KEPULAUAN RIAU
BANTEN
BALI
BANGKA BELITUNG
KALIMANTAN SELATAN
DKI JAKARTA
14.07
13.77
18.16
17.16
17.11
19.36
22.58
25.73
28.40
16.54
13.74
13.53
13.32
13.16
12.28
11.90
11.13
3.61
6.71
6.32
6.22
6.10
5.91
5.78
5.75
5.25
4.83
4.72
10.12
9.57
9.12
8.98
8.82
8.44
10.79
18 Provinsi di atas rata-rata Nasional
16 Provinsi di bawah rata-rata Nasional
Rata-rata Nasional:
(11,13 %)
Jumlah Penduduk
Miskin: 28.5 juta
8
TARGET KEMISKINAN & GINI RASIO RPJMN 2015 - 2019
2014*
GINI RASIO
TINGKAT KEMISKINAN
REALISASI
(NASIONAL)
TARGET JANGKA MENENGAH
Baseline
2015
2016
2017
2018
2019
10,96 %
9,5 – 10,5
9,0 – 10,0
8,5 – 9,5
7,5 – 8,5
7,0 – 8,0
0,41
0,40
11,13 %
0,36
September
Keterangan: * : Tingkat kemiskinan bulan September 2014, sebelum adanya kebijakan pengurangan subsidi
BBM pada bulan November 2014
9
BEBERAPA PROGRAM PEMERINTAH TERHADAP PENDUDUK MISKIN
Program
Raskin/Rastra*
Keluarga Harapan*
Gender
Pria

Wanita


KIS – KIP – KKS*


Kelompok Usaha Bersama
(KUBE)**


Pembangunan Rumah*
Peningkatan Kesejahteraan
Keluarga Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat (PKKPM)**


Keterangan
Ibu hamil hingga pendidikan
tingkat SMU. Tahun 2016
perluasan untuk disabilitas &
lansia
Program RUTILAHU (Kemensos)
dan Rumah Swadaya
(Kementerian PU-PERA)

* Program Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Perlindungan Sosial
** Program Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B)
10
Program Keluarga Harapan (PKH)
11
CCT INDONESIA: PROGRAM KELUARGA HARAPAN
PENGERTIAN:
Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program Bantuan Tunai
Bersyarat (Conditional Cash Transfer/CCT) kepada Keluarga Sangat
Miskin (KSM).
TUJUAN:
Membantu keluarga sangat miskin untuk memastikan generasi
berikutnya sehat dan menyelesaikan pendidikan dasar
Indonesia mulai menerapkan PKH pada tahun 2007.
Evaluasi dampak atas program ini telah dilakukan pada tahun
2010 dan 2013, menunjukkan dampak program yang positif pada
peningkatan kesejahteraan, perilaku dan outcomes kesehatan
dan pendidikan.
12
PROGRAM KELUARGA HARAPAN - PKH
BANTUAN TUNAI BERSYARAT
(Conditional Cash Transfer)
SYARAT PESERTA PKH
 PKH diarahkan untuk membantu
keluarga sangat miskin dalam
memenuhi kebutuhan:
pendidikan dan kesehatan,
selain memberikan kemampuan
kepada keluarga untuk
meningkatkan konsumsi.
 PKH diharapkan dapat
mengubah perilaku Keluarga
Sangat Miskin untuk
memeriksakan ibu hamil
/Nifas/Balita ke fasilitas
kesehatan, dan mengirimkan
anak ke sekolah dan fasilitas
pendidikan.
13
PERLUASAN PKH
a. Penetapan target penerima menjadi 6 juta Keluarga Miskin
b. Sumber data kepesertaan data verivali dan usulan daerah yang
dipadankan dengan basis data terpadu (BDT)
c. Jangkauan pelaksana di seluruh Kabupaten/kota 514 Kab/Kota
d. Penambahan di 42 Kabupaten/Kota baru, 34 Kabupaten/Kota ada di
Papua dan Papua Barat
e. Kebutuhan Pendamping sebanyak 10.000 orang dan Operator 1.000
orang
f. Penyempurnaan Pedoman PKH New Initiative
14
NO
KOMPONEN BANTUAN
1
Bantuan tetap
3
Bantuan peserta pendidikan setara SD/MI atau
sederajat
2
4
5
6
7
Bantuan anak usia dibawah 6 (enam) tahun, ibu
hamil/menyusui
Bantuan peserta pendidikan setara SMP/MTS atau
sederajat
Bantuan peserta pendidikan setara SMA/MA atau
sederajat
Bantuan penyandang disabilitas berat
Bantuan lanjut usia 70 tahun keatas
BANTUAN (Rp)
500.000,-
1.200.000,-
450.000,750.000,1.000.000,3.100.000,-
1.900.000,15
Cakupan dan Anggaran PKH (2007 – 2016)
Catatan: Jumlah pengeluaran CCT (PKH) dan penerima manfaat tahun 2007-2015 merupakan pengeluaran
sesuai realisasi. Untuk tahun 2016 berbasis dokumen perencanaan anggaran negara yang sudah dibahas
bersama oleh Kementerian Keuangan, Bappenas dan Kementerian Sosial pada November 2015.
Sumber: Kementerian Sosial (2015) dan Bappenas (2015)
16
Keluarga
Miskin
Eligibilitas
(Pemenuhan Syarat Kepesertaan)
Eligible
Sesuai
Kategori
Calon peserta PKH disebut eligible (memenuhi syarat)
apabila terpenuhi dua kondisi, yaitu:
1. Miskin, dan
2. Terdapat anggota keluarga yang sesuai kategori
kepesertaan PKH
3. Kondisionalitas yang diberikan bantuan 3 (tiga)
anggota keluarga
Kategori
Komponen Kesehatan
Komponen Pendidikan
Komponen Kesos
1. Ibu Hamil/Nifas
2. Balita
3. Anak Pra Sekolah
4. SD
5. SMP
6. SMA
7. Lanjut Usia 70 thn keatas
8. Penyandang Disabilitas berat
Non Kategori
9. Mahasiswa PT
10. Mampu
11. Exit Alamiah
12. Meninggal Dunia
17
KEWAJIBAN PESERTA PKH
18
FAMILY DEVELOPMENT SESSION (FDS) /
PERTEMUAN PENINGKATAN KAPASITAS KELUARGA
Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) atau Family Development Session (FDS)
dilakukan dalam rangka membekali pendamping dalam meningkatkan kapasitas peserta PKH
dampingannya dalam: Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, Perlindungan anak.
19
Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
20
Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
Tujuan
Meningkatkan
kemampuan sosial
ekonomi Keluarga Fakir
Miskin melalui wadah
Kelompok Usaha
Bersama (KUBE).
Sasaran
Keluarga Fakir Miskin
dengan kriteria:
1. Memiliki KTP/Identitas
yang berlaku;
2. Keluarga Fakir Miskin
atau Miskin;
3. Berusia antara 18-60
tahun dan sudah
berkeluarga;
4. Berdomisili tetap;
5. Memiliki potensi dan
keterampilan dibidang
UEP.
Persyaratan
 Membentuk Kelompok Usaha
Bersama (KUBE);
 Memiliki rencana
usaha/pemanfaatan dana
bantuan;
 Memiliki rekening atas nama
kelompok pada Bank
Pemerintah;
 Diusulkan pemerintah
Kota/Kabupaten melalui Dinas
Sosial setempat.
21
SKIM Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
KEANGGOTAAN
• Kepala Keluarga
• 5 – 10 per
kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
SUMBER DANA
JUMLAH BANTUAN
Rp 2 Juta Per KK atau Rp
• APBN/Pusat
• Dekonsentrasi 20 Juta per KUBE dengan
KRITERIA PENERIMA BANTUAN
jumlah anggota 10 KK
Keluarga Fakir Miskin atau Miskin;
Berusia antara 18 tahun keatas dan
masih produktif serta sudah menikah;
Berdomisili tetap dan berdekatan
(dalam satu wilayah);
Menyatakan siap dalam berkelompok;
Memiliki potensi dan keterampilan
dibidang UEP;
Tidak boleh PNS, TNI/POLRI,
pensiunan.
•
•
MEKANISME PENCAIRAN DAN
STATUS BANTUAN
Transfer ke rekening KUBE.
Bantuan merupakan asset KUBE
bukan perorangan.
PERSYARATAN
• Membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE);
• Memiliki rencana usaha/pemanfaatan dana bantuan;
• Memiliki rekening dan stempel atas nama kelompok
pada Bank;
• Diusulkan pemerintah Kabupaten melalui Dinas Sosial
setempat dan tembusan ke Dinas Sosial Provinsi.
22
Program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (PKKPM)
Tujuan:
“untuk meningkatkan kapasitas masyarakat miskin dan rentan
dalam peningkatan kesejahteraannya secara berkelanjutan”
KRITERIA KEANGGOTAAN KELOMPOK PENGHIDUPAN
BERKELANJUTAN (KPB)
1) Kelompok terdiri dari perempuan perwakilan rumah tangga miskin;
2) Hanya satu orang dalam satu rumah tangga yang dapat menjadi anggota KPB;
3) Bersedia dan memiliki waktu untuk memenuhi kewajiban anggota kelompok;
4) Produktif serta mau berusaha. Produktif yang dimaksud adalah mampu secara
fisik dan mental untuk menjalankan kegiatan usaha. Rumah tangga miskin difable
yang masih mampu berusaha diprioritaskan;
5) Diprioritaskan bagi yang Tidak sedang menerima pinjaman dana dari program
manapun.
6) Ketentuan dalam pembentukan KPB:
7) Pembentukan kelompok diprioritaskan dalam satu satuan domisili
(RT/RW/dukuh/dusun;
8) Jumlah anggota dalam satu kelompok sebanyak 10-20 orang;
9) Memiliki kepengurusan, minimal: ketua, sekretaris, dan bendahara.
24
KEGIATAN PKKPM
No
Jenis Kegiatan
1
Peningkatan
Kapasitas
Masyarakat
2
Pengembangan
Penghidupan
Masyarakat
3
Pengembangan
Infrastruktur
Ekonomi (PIE)
4
Peningkatan
Kapasitas
Pemerintah
Daerah
Kegiatan Yang Dilakukan
a. Pelatihan pengelolaan kelompok dan rumah tangga kepada anggota kelompok dan pengurus;
b.Pelatihan keahlian yang disesuaikan dengan minat usaha/kerja anggota kelompok, terbagi
menjadi dua pilihan,yaitu:
i. Pelatihan kewirausahaan, yaitu pembekalan keahlian untuk mengembangkan usaha secara
mandiri;
ii.Pelatihan keterampilan kerja, yaitu pembekalan keahlian dan keterampilan untuk mengisi
peluang kerja atau sebagai bekal sebagai karyawan/pegawai.
 Pendampingan mulai dari tahapan pembentukan kelompok, analisis potensi, pengusulan
kegiatan usaha produktif, pelaksanaan kegiatan, hingga pengelolaan/pemasaran hasil;
 Penyaluran dana bergulir melalui kelompok swadaya masyarakat untuk membiayai kegiatan
usaha produktif anggota kelompok;
 Pinjaman kepada kelompok yang bentuknya disesuaikan dengan usulan kelompok dan
ketentuan program;
 Penyaluran ke pasarkerja bagi tenaga kerja produktif yang
sudah memperoleh pelatihan.
Infrastruktur yang bisa dikembangkan melalui komponen ini hanyalah sarana dan prasarana yang
secara langsung berhubungan dengan peningkatan produktivitas/efektivitas dan efisiensi
kegiatan usaha rumah tangga miskin sasaran.
Pelatihan pemetaan potensi kewilayahan (mencakup potensi komoditas, kewirausahaan,
ketenagakerjaan dan dukungan infrastruktur yang dibutuhkan)
Mendorong Pemda untuk lebih mensinergikan program/kegiatan Daerah dengan
program/kegiatan pengembangan penghidupan masyarakat miskin yang berkelanjutan
25
LOKASI KEGIATAN PKKPM TAHUN 2015
Provinsi
Jawa Tengah
Jawa Timur
Nusa Tenggara Barat
Bengkulu
Jambi
Kabupaten
Pemalang
Brebes
Belik
Kecamatan
Bantarkawung, Paguyangan, Bulakamba
Pekalongan
Petungkriono, Paninggaran
Kediri
Tarokan
Lombok Timur
Selong, Wanasaba
Pacitan
Trenggalek
Lombok Tengah
Tegalombo, Bandar
Tugu, Pule
Praya Barat, Praya Barat Daya
Lombok Utara
Gangga, Tanjung
Bengkulu Utara
Napal Putih
Sarolangun
Pelawan, Limun, Batang Asal
Seluma
Rejang Lebong
Batang Hari
Seluma Selatan, Lubuk Sandi
Sindang Dataran, Bermani Ulu Raya
Maro Sebu Ulu
26
PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT (PKKPM) DESA TELUK LEBAN, KEC. MUARO SEBO ULO – KAB.BATANG HARI
KANDANG
PENAMPUNGAN
AIR
GUDANG
Kelompok Ternak Ayam Sukses
Biaya modal usaha untuk 1.500 ekor
ayam kampung super (Rp 40 juta).
Modal usaha ini merupakan dana
bergulir.
STATUS: Usaha Baru Berjalan
P
I
E
pembuatan kandang,
penampungan air, gudang pakan,
jaringan listrik masing-masing
kelompok mendapatkan bantuan
sebesar Rp 66,8 juta.
27
PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT (PKKPM) DESA TELUK LEBAN, KEC. MUARO SEBO ULO – KAB.BATANG HARI
Kelompok Embun Pagi – BUDIDAYA
IKAN PATIN
usaha budidaya ikan patin sebanyak 6
keramba dengan memanfaatkan
pinggiran aliran sungai Batanghari (Modal
Usaha Rp. 10 juta dan dana bergulir
STATUS: Usaha Baru Berjalan
P
I
E
biaya pembuatan 6 keramba
@ Rp 6 juta.
Anggota Kelompok Embun Pagi
28
www.kemenkopmk.go.id
Download