hubungan antara gaya kepemimpinan dengan iklim organisasi

advertisement
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN IKLIM
ORGANISASI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN TANAMAN
PANGAN DAN HOLTIKULTURA DI KABUPATEN SINJAI
Sitti Muhyina Muin1
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Hubungan Antara Gaya
Kepemimpinan Dengan Iklim Organisasi Pada Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Holtikultura Kabupaten Sinjai. Penelitian ini merupakan penelitian ini bersifat
verifikatif untuk mengkaji kebenaran teori dan membuktikan kebenaran hipotesis yang
diajukan. Model hubungan variabelnya adalah hubungan antara gaya kepemimpinan
dengan iklim organisasi pada Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Sinjai., populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai Kantor Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Sinjai dengan jumlah 39 orang,
dan ditarik sampel sebanyak 32 orang, teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data
adalah Angket, Wawancara, dan Dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini yakni Teknik analisis statistik deskriptif dan Teknik analisis statistik
inferensial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Gaya kepemimpinan yang
diterapkan oleh pimpinan Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura
Kabupaten Sinjai dapat menciptakan Iklim Organisasi antara pegawai dalam bekerja, (2)
Gaya kepemimpinan menciptakan Iklim organisasi dalam bekerja di Kantor Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sinjai dalam kategori berperan,
walaupun masih terdapat pegawai yang indisiplinier dalam bekerja. (3) Ada hubungan
positif antara penerapan gaya kepemimpinan dengan Iklim Organisasi di Kantor Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sinjai, artinya gaya
kepemimpinan yang diterapkan akan semakin baik pula Iklim Organisasi.
Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Ilkim Organisasi
PENDAHULUAN
Kepemimpinan merupakan ujung tombak terhadap perubahan yang terjadi dalam
suara instansi, layaknya seorang nahkoda. Kepala Kantor Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura di Kabupaten Sinjai memegang kemudi sebagai motor penggerak
dan penentu arah kebijakan organisasi, yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan
organisasi yang akan direalisasikan. Kepala Dinas dalam menjalankan tugas dan fungsinya
sebagai pemimpin, perlu menggunakan keterampilan dan kemampuan secara maksimal
dalam usaha mencapai tujuan yang diharapkan.
Kepemimpinan Kepala Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
di Kabupaten Sinjai bukan saja terbatas memimpin para pegawai-pegawai, tetapi juga
memanfaatkan segala kelebihan dan mengembangkan unsur-unsur yang terdapat dalam
lingkungan kerja. Merencanakan serta membuat kebijakan adalah hal utama dalam
membawa organisasi pada peningkatan kualitas kerja pegawai, sehingga organisasi dapat
mempunyai keunggulan tersendiri.
Tetapi kenyataanya banyak diantara perusahaan dalam masa kepemimpinannya
tidak membawa perubahan yang begitu besar pada organisasi. Padahal organisasi secara
keseluruhan perlu dikembangkan secara sistematis dan terpadu. Hal ini dilakukan untuk
mengembangkan kualitas kerja para pegawai.
1
STIM Lasharan Jaya Makassar
Jurnal Ilmiah Pena Volume 11 Nomor 1 Mei 2017 [Halaman 89]
Dalam organisasi manapun, struktur organisasi yang akan menggambarkan tugas
dan fungsi beserta uraian tugas dan fungsi organisasi, namun dalam pelaksanaannya belum
dijadikan acuan dalam meningkatkan kinerja Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura di Kabupaten Sinjai. Hal ini disebabkan penerapan fungsi-fungsi manajemen
belum berjalan sebagaimana mestinya, terutama fungsi kepemimpinan dalam menjaga
iklim organisasi.
Dalam penelitian ini yang akan menjadi sasaran penelitian yaitu gaya
kepemimpinan yang diduga sangat berhubungan dengan iklim organisasi, walaupun
faktor-faktor lain juga saling berhubungan.akan tetapi faktor lain sangat berhubungan
dengan gaya kepemimpinan.
Menurut Allent (1990:50) pemimpin yang efektif harus mempunyai semangat dan
kekuatan pribadi yang perlu untuk membuat orang lain dalam organisasi mau menurutinya.
Fungsi kepemimpinan menggambarkan bagaimana manajer mengarahkan dan
mempengaruhi para bawahan, bagaimana orang lain melaksanakan tugas yang esensial
dengan suasana yang menyenangkan untuk bekerja sama. Dalam melaksanakan fungsi ini,
seorang manajer harus memahami gaya kepemimpinan, adanya suatu kepribadian
seseorang yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk
mencontohnya dan mengikutinya atau memancarkan suatu pengaruh tertentu, suatu
kekuatan atau wibawa yang demikian rupa sehingga membuat sekelompok orang-orang
mau melakukan apa yang dikehendaki.
Iklim organisasi merupakan proses kerja yang dilakukan secara sistematis oleh
atasan dalam memberikan penilaian kepada seorang pegawai terutama yang berkaitan
dengan keberhasilan dan kegagalan dalam menjalankan tugas, untuk mewujudkan
keberhasilan kerja seorang pegawai sangat ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang
terjadi.
METODOLOGI
A. Variabel Penelitian
Penelitian ini mengkaji 2 variabel, yaitu variabel bebas ( yang diberi simbol X )
adalah gaya kepemimpinan dan variabel terikat ( diberi simbol Y ) adalah iklim organisasi.
B. Desain penelitian
Jenis penelitian ini bersifat verifikatif untuk mengkaji kebenaran teori dan
membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Model hubungan variabelnya adalah
hubungan antara gaya kepemimpinan dengan iklim organisasi pada Kantor Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Sinjai.
C. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 2, yaitu :
1. Teknik analisis statistik deskriptif
Teknik analisis statist deskriptif, bertujuan untuk mendeskripsikan kedua variable
dengan menggunakan analisis distribusi frekuensi, rata-rata (mean) dan standar deviasi.
a. Rumus rata-rata (mean), yang dikemukakan oleh Hadi (2004:272), sebagai berikut:
 i
M =
N
Dimana :
M = Rata-rata
Xi = Jumlah Nilai
N = Jumlah Individu
Jurnal Ilmiah Pena Volume 11 Nomor 1 Mei 2017 [Halaman 90]
b. Rumus Standar Devisi, yang dikemukakan oleh Hadi (204:288), sebagai berikut :
SD =
 2   



  
2
Dimana :
SD = Standar Devisi
X = Nilai/harga N
N = Jumlah Data
2. Teknik analisis statistik inferensial,
Teknik analisis statistik inferensial, digunakan untuk menguji hipotesis yang telah
dikemukakan. Adapun rumus statistik yang digunakan adalah Chi kuadrat.
Menurut Sugiyono (1998:175) rumus Chi-kuadrat adalah sebagai berikut:
2
( f 0  fh ) 2
X =

fh
Dimana :
X2= Chi Kuadarat
Fo = frekuensi yang diobservasi/diperoleh baik melalui pengamatan
maupun hasil angket.
Fh = frekuensi yang diharapkan.
Kriteria :
Jika X 2 h > X 2 t, maka Ho ditolak.
Jika X 2 h < X 2 t, maka Ho diterim
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Sebelum dilakukan analisis lebih lanjut, terlebih dahulu perlu diketahui apakah data
penelitian ini sudah memenuhi persyaratan penggunaan statistik yang akan digunakan
dalam pengujian hipotesis. Pengujian persyaratan analisis untuk penggunaan statistik
korelasi adalah data yang diperoleh sekurang-kurangnya terdistribusi normal.
Pengujian normalitas digunakan rumus chi-squares dengan kriteria tolak hipotesis
yang menyatakan bahwa data terdistribusi normal jika harga 2 hasil perhitungan lebih
besar dari harga 2 tabel (2hit > 2tab) pada taraf signifikansi  = 0.05.
Rangkuman hasil pengujian normalitas data penelitian ditunjukkan pada tabel 8
berikut ini, sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.
Tabel 13.1. Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Data Penelitian
Variabel
Keterangan
2 hitung
2 tabel (0,05)
X
28.890
6.89
Normal
Y
11.819
5.23
Normal
Sumber: Hasil Analisis Data Primer, 2016.
Keterangan:
X
=
Gaya Kepemimpinan
Y
=
Iklim Organisasi
Rangkuman hasil pengujian normalitas data penelitian di atas menunjukkan bahwa
variabel Gaya kepemimpinan dengan Iklim Organisasi terdistribusi normal.
Jurnal Ilmiah Pena Volume 11 Nomor 1 Mei 2017 [Halaman 91]
1. Analisis Signifikansi Pengaruh Variabel Bebas (X) terhadap Variabel Terikat (Y)
Untuk menguji hipotesis-hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
pengujian korelasi sederhana antar variabel. Untuk mengetahui signifikansi hubungan
variabel Gaya kepemimpinan (X), Iklim Organisasi (Y) ditunjukkan pada lampiran 4
Hasil analisis hubungan seperti pada lampiran 4, diketahui bahwa hubungan antara
variabel Gaya Kepemimpinan (X), sebesar 0,305 atau kategori Hubungan kuat pada taraf
signifikansi  0,05, dengan Iklim Organisasi (Y).
Dalam output diperoleh nilai Fhitung = 31,10 (dalam tabel anova) sedangkan Ftabel =
4.28 (nilai tabel distribusi F dengan taraf signifikansi 5%), karena nilai F hitung > Ftabel
maka disimpulkan bahwa kita dapat menolak H0 artinya ada hubungan linear antara
variabel pendidikan dan pelatihan dengan kinerja .
Pada tabel model summary diperoleh R2 = 0.340 artinya variabel Gaya
Kepemimpinan dapat menerangkan variabilitas sebesar 34.00 % dari variabel Iklim
Organisasi, sedangkan sisanya diterangkan oleh variabel lain (dimana R 2 merupakan
koefisien determinan).
Untuk pengujian signifikansi koefisien regresi pada taraf signifikansi 5% nilai t
tabel atau t 0,32,25 = 2.81 dan t hitung atau thitung = 6.146, karena
thitung > ttabel , maka
dapat disimpulkan tolak H0. Artinya konstanta berpengaruh pada Iklim Organisasi. Hal ini
bisa dilihat dari sig= 0.000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%.
Pada taraf signifikansi 5% nilai ttabel atau t0,25,45 = 2.81 dan thitung = 6.146, karena t
hit > t tabel, maka dapat disimpulkan tolak H0 artinya Gaya Kepemimpinan berpengaruh
secara signifikan pada Iklim Organisasi. Hal ini bisa dilihat dari nilai sig = 0,000 yang
lebih kecil dari taraf signifikansi 5% sehingga model regresi yang terbentuk adalah;
Y = 6.404 + 0.862 (X). Tanda + pada variabel gaya kepemimpinan menunjukkan
arah searah, artinya bila gaya kepemimpinan naik maka Iklim organisasi yang diperoleh
akan naik, begitu sebaliknya.
B. PEMBAHASAN
Kelancaran kativitas organisasi tidak bisa telepas dari peran seorang pimpinan.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawaba seorang pimpinan sangat dipengaruhi oleh
iklim organisasi. Iklim merupakan proses kerja yang dilakukan secara sistematis oleh
atasan dalam memberikan penilaian kepada seorang pegawai terutama yang berkaitan
dengan keberhasilan dan kegagalan dalam menjalankan tugas, untuk mewujudkan
keberhasilan kerja seorang pegawai sangat ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang
terjadi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada kantor dinas pertanian tanaman pangan
kabupaten dan holikultura kabupaten sinjai menunjukkan bahwa iklim organisasi berperan
signifikan terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang pimpinan. Hal ini
dapat dilihat dari terwujudnya hubungan kerja yang baik antara seorang pimpinan dengan
bawahan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. Pada Kantor
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten dan Holikultura Kabupaten Sinjai
menerapkan gaya kempemimpinan demikratis yang berdampak pada teciptanya iklim
organisasi yang kondusif. Hal ini disebabkan karena dalam melaksankan tugas dan
tanggung jawbanya bahwan tidak berada dalam tekanan.
Faktor lain yang turut menciptakan iklim organisasi yang baik pada kantor Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten dan Holikultura Kabupaten Sinjai adalah hubungan
antara atasan dan bawahan yang bukan hanya menerapkan hirarki atasan dan bawahan
melainkan adanya hubungan kekeluargaan dan kekraban sehingga dalam melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya seorang bawahan menjalankannya dengan dengan baik.
Sedangkan faktor penghambat dalam mewujudkan iklim organisasi yang baika adalah
Jurnal Ilmiah Pena Volume 11 Nomor 1 Mei 2017 [Halaman 92]
bawahan terkadang tidak mampu mengintrepertasikan kebijakan seorang pimpinan. Hal ini
disebabkan karena sumber daya yang dimiliki belum memadai. Kepala Dinas Pertanian
dan Holtikultura Kabupaten Sinjai memaparkan pada penulis bahwa kemampuan
menginterpretasi kebikakan oleh para pegawainya terkadang mengalami hambatan pada
kebijakan-kebijakan tertentu. Olehnya itu, sangat diharapkan adanya peningkatan sumber
daya manusia yang dimiliki oleh para bawahan.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Hasil penelitian mengenai hubungan Gaya Kepemimpinan dan Iklim organisasi
pada Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sinjai,
disimpulkan sebagai berikut:
1. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan Kantor Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sinjai dapat menciptakan Iklim Organisasi antara
pegawai dalam bekerja.
2. Gaya kepemimpinan menciptakan Iklim organisasi dalam bekerja di Kantor Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sinjai dalam kategori
berperan, walaupun masih terdapat pegawai yang indisiplinier dalam bekerja.
3. Ada hubungan positif antara penerapan gaya kepemimpinan dengan Iklim Organisasi
di Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sinjai, artinya
gaya kepemimpinan yang diterapkan akan semakin baik pula Iklim Organisasi.
4.
B. SARAN
Mengacu kepada kesimpulan penelitian di atas, maka diajukan saran sebagai
berikut:
1. Kepala Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sinjai,
agar lebih berupaya memperhatikan Iklim Organisasi Kantor mengingat dampaknya
terhadap peningkatan kinerja pegawai.
2. Pegawai Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sinjai,
hendaknya tetap mempertahankan Iklim Organisasi yang sudah ada atau bahkan lebih
meningkatkan lagi Iklim Organisasi Tersebut..
DAFTAR PUSTAKA
Allen, Louis A. 1990. Profesi Manajemen. Terjemahan oleh Dwi Prabantini Jakarta :
Erlangga.
Ali, Muhammad. 1985. Penelitian Kependidiakan: Prosedur dan Strategi, Bandung:
Angkasa.
Arikunto, Suharsini. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Burhanuddin. 1990. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, Melayu S.P, 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Mappaenre, Ahmad, 2004. Kepemimpinan (Leadership). Program Studi Pendidikan
Administrasi Perkantoran Feis-UNM. Makassar.
Muhammad, Arni. 2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara
Pamudji, S, 1995. Kepemimpinan Pemeintah di Indonesia. Jakarta:Bumi Aksara.
Pasau, M. Anwar, 1966, Populasi dan Sampel Penelitian. Makalah Seminar.
Ujungpandang: SMIP Ujungpandang
Jurnal Ilmiah Pena Volume 11 Nomor 1 Mei 2017 [Halaman 93]
Download