PENGARUH KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENT (TGT) DENGAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA (Kuasi Eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : MUHAMAD PAHRUDIN NIM: 109016100071 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Muhamad Pahrudin NIM : 109016100071 Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA/ Pendidikan Biologi Angkatan Tahun : 2009 Alamat : Kp. Campaka Rt.04 Rw. 02 Desa Nagacipta Kec. Serang Baru Kab. Bekasi, Jawa Barat. Kode Pos 17336. MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan Make a Match terhadap Hasil Belajar Biologi Sis wa adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen : 1. 2. Nama : Ir. Mahmud Siregar, M.Si NIP : 19540310 198803 1 001 Dosen Jurusan : Pendidikan IPA Nama : Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd NIP : 19681226 200003 1 003 Dosen Jurusan : Pendidikan IPA Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensinya apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri. Jakarta, 12 Mei 2014 Muhamad Pahrudin NIM. 109016100071 ABSTRAK Muhamad Pahrudin. 109016100071. Pengaruh Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) Dengan Make a Match Terhadap Hasil Belajar Biologi Sis wa. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan Make a match terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA pada konsep Sistem Peredaran Darah. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Jonggol tahun ajaran 2013/2014 pada bulan November 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent (pre-test and post-test) control group design. Pengambilan sampel menggunakan dengan teknik simple random sampling. Sampel penelitian berjumlah 76 siswa yang terdiri dari 36 siswa kelas eksperimen dan 36 siswa kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar, yang berupa tes pilihan ganda yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Hasil analisis data kedua kelompok menggunakan uji-t, diperoleh hasil thitung 4.61935 dan ttabel pada taraf signifikan α=0.05 sebesar 1.9925, maka thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan Make a Match terhadap hasil belajar biologi siswa di kelas XI IPA pada konsep Sistem Peredaran Darah Manusia. Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif, Teams-Games-Tournament (TGT), Make a match, Hasil Belajar Biologi. i ABSTRACT Muhamad Pahrudin. 109016100071. The Influence of Combination of Cooperative Learning Model Type Teams-Games-Tournament (TGT) With Make a Match To Biology Student Learning Outcomes. BA Thesis, Program of Biology Education, Departement of Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiya and Teaching Sciences, State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. This research aims to know the influence combination of cooperative learning model type Teams-Games-Tournament (TGT) with Make a Match to biology learning outcomes on the concept of circulatory system. The research in MAN Jonggol. The research is a quasi experimental study with nonequivalent (pre-test and post-test) control group design. The technique sampling is simple random sampling. A sample of the study consisted of 76 students, which 38 students in experimental group and 38 students in control group. An instrument reaserch is used the test result learning by multiple choice test that has been test of validity and reliability. Analysis of data using t-test, obtained the value of t count is 4.61935 and t table at the level of significant in α=0.05 is 1.9925, amounting to then t count > t table. Therefore, it indicated that there are influence of combination of cooperative learning model type Teams-Games-Tournament (TGT) with Make a Match to biology student learning outcomes of the high school student classes xi on the concept of circulatory system in MAN Jonggol. Keyword: Cooperative Learning, Teams-Games-Tournament (TGT), Make a Match, Biology Learning Outcome. ii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah dan terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. sebagai suri tauladan bagi umat Islam, yang telah memberikan qudwah hasanah untuk ummatnya guna mencapau insan kamil. Semoga senantiasa mendapatkan syafa’atnya di yaumil akhir. Amin. Penyelesaian penulisan skripsi ini tak semudah membalikan telapak tangan, penulis membutuhkan perjuangan serta pengorbanan baik moril maupun materil. Butuh tekad serta kemauan yang kuat dalam menghadapi segala halangan dan kendala. Namun atas bantuan, motivasi, serta bimbingan dari semua pihak pada akhirnya penulisan skipsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, di antaranya : 1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi. 4. Bapak Ir. Mahmud Siregar, M.Si., pembimbing I yang penuh kesabaran serta keikhlasan telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta motivasi kepada penulis. 5. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd., pembimbing II terima kasih atas waktu, saran, dan arahan selama penulisan skripsi. 6. Kepala MAN Jonggol, Ibu Dra. Hj. Nani Ruhyani, M.Pd., yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut. Ibu Siti Fatimah, S.Pd., selaku Guru Biologi kelas XI yang telah membantu penulis iii selama melakukan penelitian. Bapak Miman Hilamsyah, M.Pd., selaku wakasek bidang kurikulum yang membantu penulis. Seluruh siswa kelas XI IPA 1 dan IPA 2 yang sangat luar biasa. 7. Orang tua tercinta, Ayahanda Engkas dan Ibunda Uryati yang selalu sabar mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis sehingga penulis selalu termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Kakak dan adik-adik tercinta, Muhammad Wahyudin, SE., Muhamad Kamaludin, Siti Khodijah, dan Muhamad Zainal Abidin yang membuat penulis termotivasi agar memberikan teladan kepada mereka. 9. Kawan-kawan angkatan 2009 Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terutama Diqi, Nanda, Mirna, dan Amel terima kasih karena telah menggoreskan cerita dalam kehidupan penulis. Toni, Ria, Syifa, Reni terima kasih untuk kebersamaannya. Karina, Desti, dan Imam terima kasih untuk perjuangan yang tanpa hentinya. Awwalia terima kasih untuk pinjaman bukunya. 10. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis hanya bisa berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang sepadan kepada semua pihak atas jasa dan bantuan yang telah diberikan. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya dan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan, khususnya bidang studi biologi. Jakarta, 14 April 2014 Penulis Muhamad Pahrudin iv DAFTAR ISI ABSTRAK.......................................................................................................... i ABSTRACT ....................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... v DAFTAR TABEL.............................................................................................. vii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................... 6 C. Pembatasan Masalah ................................................................... 6 D. Perumusan Masalah ..................................................................... 7 BAB II E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7 F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7 DESKRIPSI TERORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS ....................................................................................... 9 A. Deskriptik Teoretis ...................................................................... 9 1. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative learning) ................... 9 a. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif .............................. 10 b. Karakteristik dan Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif ........ 12 c. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ..................... 12 d. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif ............................... 13 e. Tipe Model Pembelajaran Kooperatif ................................ 14 1) Teams-Games-Tournament (TGT) ............................. 14 2) Make a Match.............................................................. 17 f. Kombinasi Pembelajaran TGT Dengan Make a Match ..... 19 2. Hasil Belajar............................................................................ 21 a. Pengertian Hasil Belajar.................................................... 21 b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............ 24 v B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 26 C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 28 D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 30 A. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 30 B. Metode dan Desain Penelitian ..................................................... 30 C. Populasi dan Sampel.................................................................... 32 D. Variabel Penelitian ...................................................................... 32 E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 33 F. Instrumen Penelitian .................................................................... 33 G. Kalibrasi Instrumen ..................................................................... 34 H. Teknik Analisis Data ................................................................... 38 I. Hipotesis Statistik ........................................................................ 40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 41 A. Hasil Penelitian............................................................................ 41 B. Analisis Data ............................................................................... 43 C. Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif ............. 46 D. Hasil Belajar Biologi ................................................................... 51 E. Pengaruh Penerapan Kombinasi .................................................. 57 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 63 A. Kesimpulan .................................................................................. 63 B. Saran ............................................................................................ 63 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 64 LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................ 68 vi DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Rekapitulasi Hasil Ujian Nasional SMA/MA 2011-2012 di Kecamatan Jonggol ............................................................................................. 3 Tabel 1.2. Rekapitulasi Hasil Ulangan Harian Kelas XI IPA ............................ 4 Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ......................... 13 Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .......................................................... 34 Tabel 4.1. Skor pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen .............................. 41 Tabel 4.2. Skor posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen ............................. 42 Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas......................................................................... 43 Tabel 4.4 Uji Homogenitas................................................................................. 44 Tabel 4.5 Hasil Uji-t untuk nilai pretest dari kelas kontrol dan eksperimen...... 45 Tabel 4.6 Hasil Uji-t untuk nilai posttest dari kelas kontrol dan eksperimen .... 46 Tabel 4.7 Analisis Hasil Belajar ......................................................................... 51 vii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Penempatan anggota kelompok pada meja turnamen................... 16 Gambar 2.2. Skema Krangka Teoritis ............................................................... 29 Gambar 3.1. Desain Penelitian .......................................................................... 30 Gambar 4.1. Persentase Frekuensi Jenjang Kognitif ......................................... 56 viii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas eksperimen........ 68 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol .............. 94 Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................................ 105 Lampiran 4. Rekapitulasi Nilai Kelompok Kombinasi ....................................... 121 Lampiran 5. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ....................................................... 124 Lampiran 6. Instrumen Tes ................................................................................. 143 Lampiran 7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Pilihan Ganda .......... 148 Lampiran 8. Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Pilihan Ganda .................... 149 Lampiran 9. Uji Daya Beda Instrumen Tes Pilihan Ganda................................. 150 Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ....................... 151 Lampiran 11. Penghitungan Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi.......... 153 Lampiran 12. Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest ..................................... 161 Lampiran 13. Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest.................................. 167 Lampiran 14. Uji Hipotesis ................................................................................. 169 Lampiran 15. Protokol Wawancara Pra Penelitian ............................................. 172 Lampiran 17. Form Lembar Observasi ............................................................... 174 Lampiran 18 Surat-Surat ..................................................................................... 178 Lampiran 19 Lembar Uji Referensi .................................................................... 181 ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengajar tidak hanya sebatas pentransferan ilmu pengetahuan semata, melainkan bagaimana peserta didik dapat mengekspresikan diri mereka sesuai dengan potensi dan bakat yang mereka miliki, sehingga peserta didik dapat menjadi manusia yang mengerti akan dirinya sendiri. Pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan peserta didik. Dimana dalam prosesnya terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. 1 Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bagian penting dari tugas pendidik. Hal ini berdasarkan kepada Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39 ayat (2) disebutkan bahwa “pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan pembelajaran, dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.”2 Menurut hasil survey United National, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) terhadap kualitas pendidikan di negara- neagara berkembang di Asia Pasific, “kualitas pendidikan di Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara yang di survey. Sedangkan untuk kualitas para guru, kualitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang yang di survey. ”3 Berbeda dengan hasil survey Political and Economic Risk Consultant (PERC) mengenai kualitas pendidikan di Indonesia, menurut PERC “kualitas pendidikan 1 Hamzah B. Uno dan Masru Kuadrat, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran, (Jakarta: Bu mi A ksara, 2010), h. 4. 2 Undang–Undang Republik Indonesia No. 20 Th 2003 Tentang Sistem Pendid ikan Nasional http://www.bapsi.undip.ac.id/images/Download/Dokumen/uu%20no.20%20thn%202003%20sisdi knas.pdf diakses pada 12/01/ 2013 puku l 0:18 WIB. 3 Irvan Jaya Musrida, Makalah Permasalahan Pendidikan di Indonesia. http://van88.wo rdpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/ diakses pada 20/ 09/ 2013 pukul 11.05 WIB 1 2 di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam.”4 Faktor yang menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah ketidak- mampuannya guru dalam menggali potensi anak. Guru merupakan faktor dominan yang menentukan suasanan belajar siswa di sekolah. “Kualitas interaksi guru- murid dipengaruhi oleh karakteristik dari setting (ruang kelas, penggunaan ruangan, sumber belajar dan lain- lain) dan dimensi sosial kelompok (norma, peraturan, keterkaitan, distribusi kekuatan dan pengaruh)”.5 Pengaturan latar dan dimensi sosial yang tepat dalam pembelajaran akan membantu dalam proses pembelajaran, meningkatkan suasana belajar, dan juga membantu mempermudah interaksi antara guru dan murid. Meski demikian, masih banyak dijumpai pengajaran yang dilakukan oleh guru dengan memaksakan kehendak dalam pembelajarannya tanpa memperhatikan kebutuhan, minat, dan bakat yang dimiliki siswa. Padahal, bakat dan kecerdasan yang dimiliki oleh siswa berbeda-beda. Selain itu, faktor lain yang dapat menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah kemampuan guru dalam menggunakan variasi dalam metode pembelajaran. Menurut Haryono, “Variasi guru dalam mengajar, seperti variasi dalam penggunaan metode mengajar guru dan variasi dalam penggunaan alat peraga, merupakan beberapa contoh yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.”6 Penggunaan variasi model pembelajaran dapat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajar sehingga proses pembelajaran yang terjadi akan lebih menyenangkan dan aktif. Dengan terjadinya suasana belajar yang aktif dari semua pihak di dalam kelas, maka pembelajaran akan memberikan hasil yang baik pula. 4 Dhika. 2012. Masalah Pendidikan di Indonesia dan Solusianya . http://mahasiswasibuk.blogspot.com/2012/01/ masalah-pendidikan -di-indonesia-dan.html diakses pada 20/09/2013 pukul 11.00 WIB 5 Forrest W. Parkay dan Baverly Hardcastle Stanford, Menjadi Seorang Guru, terj. Dan i Dharyani, (Jakarta: PT. Indeks, 2008), ed. VII, h. 170. 6 Moh Haryono, “Penggunaan Variasi Metode Mengajar untuk Membangkit kan Motivasi Belajar Matematika”, Jurnal Widyatama. Vo l. 4 no. 4, Desember 2007, h. 11. 3 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Jonggol merupakan salah satu MAN yang berada di Kabupaten Bogor. Statistik hasil UN MAN Jonggol mengalami penurunan. Dari data Puspendik, pada tahun 2011 MAN Jonggol menempati urutan 978, berada jauh dari SMAN 1 Jonggol yang menempati urutan 480. Pada tahun 2012, hampir seluruh SMA dan MA yang ada di Kecamatan Jonggol mengalami penurunan hasil UN, hanya SMA PGRI 27 yang mengalami kenaikan hasil UN. Berikut rekapitulasi hasil UN yang diambil dari Puspendik. Tabel 1.1. Rekapitulasi Hasil Ujian Nasional SMA/MA 2011-2012 di Kecamatan Jonggol 7 Sekolah Tahun Indo Ing Mtk Fis Kim Bio Rataan Ranking *) MAN Jonggol 2011 7,79 7,99 6,94 7,69 7,90 8,33 7,77 978 2012 7,62 7,39 7,11 7,07 8,11 7,64 7,49 1108 SMAN 1 Jonggol 2011 8,24 8,48 7,70 8,42 8,68 8,27 8,30 480 2012 7,84 7,50 7,29 6,94 7,89 7,47 7,49 1111 SMA Bina Insan 2011 8,03 7,78 7,10 8,07 8,21 7,99 7,86 924 2012 7,59 7,39 7,23 7,11 7,87 7,63 7,47 1121 SMA 7,57 8,28 7,18 8,13 7,75 7,50 2011 7,74 1004 PGRI 27 7,84 7,74 7,52 7,46 8,23 7,98 2012 7.80 867 Jonggol Keterangan : *) Ranking dari Provinsi Jawa Barat, pada 2011 terdapat 1217 sekolah dan pada 2012 terdapat 1270 sekolah. Salah satu mata pelajaran yang mengalami penurunan hasil belajar adalah Biologi. Hasil wawancara dengan Guru Biologi di MAN jonggol, salah satu konsep yang susah untuk dipelajari adalah konsep sistem pada tubuh manusia yang berada di kelas XI. Hampir seluruh konsep yang dipelajari pada kelas XI IPA adalah sistem pada manusia dari Sistem Rangka Tubuh hingga Sistem Reproduksi. Kesulitan siswa dalam mempelajari konsep ini dikare nakan banyaknya istilah yang harus dipahami oleh siswa. 7 Puspendik, http://118.98.234.22/sekretariat/hasilun/index.php/hasilun 20/ 09/ 2013 pukul 11.20 WIB diakses pada 4 Hasil ulangan harian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pada kelas XI IPA di MAN Jonggol masih banyak yang belum mencapai nilai KKM sebesar 70. Pencapaian hasil pembelajaran di kelas XI dapat berdampak pada hasil Nilai UN. Karena 40% soal UN berasal dari konsep yang berada di kelas XI. Berikut rekapitulasi nilai ulangan harian siswa pada Mata Pelajaran Biologi di XI IPA tahun ajaran 2013-2014. Tabel 1.2. Rekapitulasi Hasil Ulangan Harian Kelas XI IPA Ulangan Harian Ke- XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 3 Rataan 1 39.9 32.3 51.6 41.3 2 66.9 66.6 69.6 67.7 Rataan 53.4 49.5 60.6 54.5 Sumber: Buku Nilai Guru Biologi MAN Jonggol Salah satu upaya memecahkan permasalahan proses pembelajaran biologi dalam penguasaan istilah asing yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model pembelajaran yang berasaskan kepada manusia sebagai makhluk sosial. Pembelajaran kooperatif mengajak siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga diharapkan hasil dari pembelajaran ini siswa lebih memahami konsep yang sedang dipelajari tanpa mereka sadari karena peran aktif mereka dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe dalam proses pembelajarannya diantaranya adalah tipe Teams-games-Tournament (TGT) dan tipe Make a Match. Pada kedua tipe ini terdapat satu kesamaan yaitu sama-sama mengusung permainan dalam proses pembelajarannya. Sehingga pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan kedua tipe tersebut akan lebih menyenangkan. Tipe TGT merupakan pembelajaran kooperatif yang dalam tahapannya menggunakan turnamen untuk me-review hasil pembelajaran. Menurut Slavin, 5 TGT perlu dikombinasikan dengan metode lain dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 8 Sehingga diperlukan upaya untuk melihat kombinasi yang cocok untuk penggunaan metode TGT. Kelemahan yang terjadi pada model TGT adalah proses pembelajaran yang dapat menimbulkan kejenuhan. Proses pembelajaran dengan menggunakan TGT dilakukan dengan ceramah oleh guru dan diskusi kelompok. Ceramah dan diskusi merupakan metode yang baik dalam pembelajaran, namun dalam penerapannya perlu adanya variasi yang lebih menekankan kepada keaktifan siswa dalam memahami suatu konsep secara mandiri. Jika hal ini tidak dilakukan maka akan terjadi kejenuhan dalam belajar sehingga semangat siswa akan berkurang. Hal mengkombinasikan tersebut yang melandasi metode TGT dengan pemikiran metode Slavin tertentu yang untuk lebih menyenangkan dalam proses belajarnya. Selain hal tersebut, penggunaan turnamen sebagai cara untuk melihat hasil proses belajar dilakukan setelah beberapa kali pertemuan. Dengan demikian, dalam proses belajar sebelum turnamen diperlukan suatu metode yang dalam proses belajarnya mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, membantu siswa dalam memahami konsep, serta meningkatkan peran aktif siswa dalam metode. Sehingga dalam proses pengkombinasiannya tidak terjadi kejenuhan yang dapat menurunkan motivasi belajar. Make a match merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang yang memfokuskan siswa untuk mencari pengetahuan dan informasi dengan baik. 9 Pada pembelajaran make a match, siswa dituntut untuk mempelajari konsep secara berpasangan sehingga dapat dibutuhkan kerjasama dan kemampuan komunikasi siswa dalam pembelajaran ini. Kelemahan dalam metode ini adalah kurangnya motivasi belajar siswa dalam menyerap informasi dari metode ini. Hal ini disebabkan karena tipe ini kurang memberikan tantangan kepada siswa berupa 8 Robert E. Slavin. Cooperative Learning “Teori, Riset dan Praktik”, terj. Nurulita Yusron (Bandung: Nusa Media, 2010), cet ke-15, h. 178. 9 Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan Pragmatis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 244. 6 pertandingan antar kelompok yang dirasa dapat memicu semangat belajar siswa sehingga dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik. Berdasarkan kepada kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh tipe TGT dan make a match, dirasa jika dikombinasikan dapat meminimalkan kekurangan yang dimiliki oleh keduanya. Proses pembelajaran akan meningkat dengan dilakukannya make a match sehingga siswa akan berperan aktif dalam proses pembelajaran serta akan adanya turnamen dati TGT sebagai review hasil dari proses pembelajaran tersebut. Dengan dilakukannya hal tersebut, maka dapat diperkirakan meningkatkan hasil belajar. Dikarenakan hal demikian, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams–Games–Tournament (TGT) Dengan Make A Match Terhadap Hasil Belajar Biologi Sis wa” B. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang muncul, yaitu: 1. Hasil belajar biologi siswa di MAN Jonggol masih belum memuaskan dilihat dari pencapaian nilai UN dan Ulangan Harian yang masih rendah. 2. Banyaknya istilah-istilah yang harus dipahami oleh siswa pada konsep sistem pada manusia di kelas XI, sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran biologi kurang memuaskan. 3. Pembelajaran TGT kurang memberikan motivasi dalam proses belajar karena turnamen berguna dalam meninjau kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya, sehingga diperlukan kombinasi dengan metode lain yang mampu meningkatkan motivasi proses belajar siswa. C. Pembatasan Masalah Agar pembahasan skripsi tidak terlalu luas dan terarah, maka perlu adanya pembatasan masalah. Untuk itu penulis batasi masalah yang sesuai dengan judul, yaitu sebagai berikut: 7 1. Kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams–Games–Tournament (TGT) dengan Make A Match. Pemilihan pembatasan ini bertujuan supaya pembelajaran yang dilakukan berpusat pada siswa (student centered) dan pembelajaran yang menyenangkan dikarenakan permainan-permainan yang dilakukan. 2. Hasil belajar siswa berupa aspek kognitif jenjang C 1 –C4 pada konsep Sistem Peredaran Darah Manusia. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut “Apakah kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams – Games – Tournament (TGT) dengan Make a Match dapat mempengaruhi hasil belajar siswa?” E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kombinasi model pembelajaran TGT dan Make a Match terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep Sistem Peredaran Darah Manusia. F. Manfaat Penelitian Secara umum, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dan sebagai referensi dalam upaya meningkatkan hasil belajar biologi siswa MAN, secara khusus yaitu sebagai berikut: 1. Bagi guru Menambah wawasan tentang salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa serta dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas. 2. Bagi peneliti Memberikan pengetahuan dan pengalaman baru mengenai penerapan kombinasi model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe TGT dan Make 8 a Match serta memahami bagaimana kondisi sosial yang cocok dalam sebuah aktivitas belajar. 3. Bagi pembaca Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan suatu kajian yang menarik untuk diteliti lebih lanjut dan lebih mendalam sehingga menghasilkan model pembelajaran baru yang dapat menjadi solusi dari pembelajaran biologi. BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoretis 1. Pembelajaran Koope ratif (Cooperative Learning) Cooperative learning menurut Scott B. Watson adalah lingkungan belajar kelas yang memungkinkan siswa bekerja sama dalam suatu kelompok kecil yang heterogen. 1 Penekanan utama menurut Watson dalam pembelajaran kooperatif adalah pentingnya pembelajaran kelompok secara heterogen yang dilakukan oleh siswa. Denngan adanya kelompok yang heterogen tersebut, setiap siswa dapat belajar dari siswa lainnya. Menurut Slavin, seperti yang dikutip oleh Zulfiani dkk, menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi belajar dimana siswa dalam kelompok kecil saling membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran, memeriksa dan memperbaiki jawaban teman, serta kegiatan lainnya dengan tujuan prestasi belajar tertinggi. 2 Slavin lebih menekankan cara atau kegiatan yang harus dilakukan dalam kelompok supaya pembelajaran dalam kelompok kecil dapat mencapai tujuan dari pembelajaran. Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori konstruktivisme yang dikembangkan oleh Vygotsky yaitu suatu pendekatan dimana siswa harus secara langsung menemukan dan mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan merevisinya bila perlu. Dukungan teori Vygotsky terhadap model pembelajaran kooperatif adalah penekanan belajar sebagai proses dialog interaktif atau pembelajaran berbasis sosial. Dengan adanya dialog interaktif ini maka diharapkan siswa dapat membangun pengetahuannya secara mandiri sehingga siswa akan lebih paham dengan konsep yang sedang dipelajari. 1 Warsono, Hariyanto, Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen, (Bandung: PT Rosdakarya Offset, 2012), h. 160. 2 Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartin i, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lemlit UIN Jakarta, 2009), h. 130. 9 10 Berdasarkan beberapa pengertian tentang pembelajaran kooperatif di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang sistematis yang mengelompokkan peserta didik dalam beberapa kelompok kecil yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang saling membantu yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar. Dalam pembelajaran kooperatif, kemampuan sosial siswa sangat penting. 3 Dengan kemampuan sosial yang baik, siswa dapat membantu anggota kelompoknya dalam memahami suatu konsep tetapi siswa tidak dapat membantu dalam permainan atau turnamen. Pembelajaran kooperatif sangat baik dalam meningkatkan pemahaman siswa. 4 Hal ini dikarenakan siswa belajar bersama dalam kelompok (berdiskusi) sehingga siswa akan belajar lebih baik dibandingkan hanya mendengarkan penjelasan guru. a. Uns ur-Uns ur Pembelajaran Kooperatif Tidak semua belajar kelompok dapat dikatakan pembelajaran kooperatif. Belajar kelompok dapat dikatakan sebagai pembelajaran kooperatif jika dalam pembelajarannya menerapkan lima unsur pembelajaran kooperatif. Lima unsur tersebut adalah: 1) Positive interdevendence (saling ketergantungan positif) 2) Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan) 3) Face to face promotive interaction (interaksi promotif) 4) Interpersonal skill (komunikasi antaranggota) 5) Group processing (pemrosesan kelompok). 5 Unsur pertama dalam pembelajaran kooperatif adalah saling ketergantungan positif. Unsur ini merupakan unsur yang penting dalam 3 Mansur Harmandar dan Emine CIL, “The Effects of Science Teaching Through Team Game Tournament Technique on Success Level and Affective Characteristics of Students”, Jurnal of Turkish Science Education, Volu me 5, Issu 2, August 2008, h. 38. 4 Michael M van Wyk, “The Effects of Teams -Games-Tournaments on Achievment, Retention, and Attitudes of Economics Education Students ”, Makalah, 2010 EABR & ETLC Conference Proceedings, Dublin, Ireland, 2010, h. 37. 5 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), cet IX, h. 58. 11 pembelajaran kooperatif. Unsur ini menuntut supaya anggota tim bekerja sama satu sama lain dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan rasa tanggung jawab tersebut, maka jika terdapat anggota kelompok yang gagal maka anggota kelompok yang lain akan mendapatkan dampak dari kegagalan anggota kelompok yang gagal. Dengan demikian, terdapat dua pertanggung-jawaban kelompok dalam unsur ini, yaitu mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok dan menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut. Unsur kedua pembelajaran kooperatif adalah tanggung jawab individual. Hasil akhir dari suatu kelompok merupakan gabungan dari hasil- hasil dari anggota kelompoknya, artinya setiap anggota kelompok memberikan kontribusi yang sama terhadap kelompok. Dengan dimilikinya tanggung jawab oleh setiap individu adalah membuat anggota kelompok lainnya sama paham dengan pemahaman yang dimilikinya. Unsur ketiga pembelajaran kooperatif adalah interaksi pro motif. Unsur ketiga ini merupakan unsur yang dapat menghasilkan saling ketergantungan. Pada unsur ini, posisi siswa diharuskan berinteraksi secara langsung dengan anggota kelompok lainnya. Interaksi yang terjadi bertujuan untuk saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran serta bekerja sama dalam memecahkan masalah. Unsur keempat pembelajaran kooperatif adalah keterampilan berkomunikasi. Keterampilan komunikasi sangat penting dalam pembelajaran kooperatif. Komunikasi dalam kelompok haruslah berjalan baik antar satu individu dengan individu lainnya. Karena berhasil atau tidaknya proses pembelajaran kooperatif bergantung kepada kualitas komunikasi dalam kelompok. Unsur kelima pembelajaran kooperatif adalah pemrosesan kelompok. Tujuan dari pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan kelompok dalam pembelajaran. 12 b. Karakteristik dan Prinsip Pembelajaran Koope ratif Pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran dengan strategi yang lain. Perbedaan ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang menekankan kepada pada kerja sama dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif memiliki karakteristik yang berbeda dengan model pembelajaran yang lain, yaitu: 1) Pembelajaran secara tim 2) Didasarkan pada manajemen kooperatif 3) Kemauan untuk bekerja sama 4) Keterampilan bekerja sama. 6 Menurut George Jacobs, para ahli telah sepakat bahwa terdapat delapan prinsip yang harus diterapkan dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: 1) Pembentukan kelompok harus heterogen 2) Perlu keterampilan kolaboratif 3) Otonomi kelompok 4) Interaksi simultan 5) Partisipasi yang adil dan setara 6) Tanggung jawab individu 7) Ketergantungan positif 8) Kerja sama sebagai nilai karakter. 7 c. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Terdapat enam langkah utama di dalam pembelajaran kooperatif, pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif secara ringkas dapat dilihat pada tabel 2.1. 6 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 207. 7 Warsono, Hariyanto, Op.cit., h. 162 13 Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 8 Fase-Fase Perilaku Guru Fase 1: Present goals and set Menyampaikan Menjelaskan tujuan pembelajaran dan tujuan dan mempersiapkan peserta didik siap mempersiapkan peserta didik belajar Fase 2: Present information Mempresentasikan informasi kepada Menyajikan informasi peserta didik secara verbal Fase 3: Organize students into Memberikan penjelasan kepada peserta learning teams didik tentang tata cara pembentukan tim Mengorganisir peserta didik ke belajar dan membantu kelompok dalam tim-tim belajar melakukan transisi yang efisien Fase 4: Assis team work and study Membantu Membantu kerja tim dan belajar peserta didik mengerjakan tugasnya Fase 5: Test on the materials Menguji pengetahuan peserta didik Mengevaluasi mengenai berbagai materi pembelajara n tim- tim atau belajar selama kelompok-kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6: Provide recognition Mmemberikan pengakuan Mempersiapkan cara untuk mengakui atau penghargaan d. usaha dan prestasi individu maupun kelompok Keunggulan Pe mbelajaran Kooperatif Keunggulan penggunaan model pembelajaran kooperatif bagi peserta didik maupun pendidik adalah sebagai berikut: 1) Peserta didik dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. 2) Dapat meningkatkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide- ide orang lain. 3) Dapat membantu siswa untuk peduli pada orang lain. 8 Agus Suprijono, Op. cit., h. 65. 14 4) Dapat meningkatkan rasa bertanggung jawab siswa dalam belajar. 5) Model yang baik untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus keterampilan sosial. 6) Interaksi secara langsung selama pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. 9 e. Tipe Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang memiliki tipe atau jenis pembelajaran yang banyak, diantaranya adalah tipe Student Teams Achivement Division (TAD), Jigsaw, Teams-Games-Tournament (TGT), Make a Match, Group Investigation, Team Accelerated Instructional (TAI), Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Dalam tulisan ini hanya dua tipe model pembelajaran yang akan dibahas, yaitu tipe TeamsGames-Tournament (TGT) dan Make a Match. 1) Teams-Games-Tournament (TGT) Charlton, Williams dan McLaughlin mengemukakan bahwa pembelajaran dengan games dapat membuat siswa lebih aktif dan merasa senang untuk belajar. Pembelajaran tersebut terlihat menarik ketika penjelasan guru dikombinasikan dengan games sehingga penyampaian materi menjadi lebih cepat tersampaikan. 10 Dikembangkan oleh David DeVries dan Keith Edwards, TGT merupakan metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins. Metode ini menggunakan turnamen akademik dalam evaluasinya yang disetiap anggotanya masing- masing memberikan poin untuk kelompoknya. Dalam metode ini, setiap siswa dalam kelompok harus saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah satu sama lain. Tetapi ketika dalam turnamen teman 9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan , (Jakarta: Kencana, 2007), h. 249 10 Charlton, B., Williams, R. L., dan McLaughlin, T.F. “Educational Games: A Technique to Acquisition of Reading Skills of Children with Learning Disability”, International Journal of Special Education. Volu me 20, Nu mber 2, 2005, h. 66-72. 15 sekelompok tidak boleh saling membantu. Sehingga sangat penting tanggung jawab individu dalam metode ini. Berikut ini deskripsi dari komponen-komponen dalam metode ini. Tim. Terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh komponen kelas seperti kemampuan akademik dan jenis kelamin. Fungsi utama tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan mempersiapkan anggotanya untuk menghadapi turnamen. Tim merupakan bagian yang penting dalam metode TGT. Tim memberikan dukungan kelompok bagi kinerja akademik dalam pembelajaran seperti memberikan perhatian dan respek terhadap anggota kelompok. Sehingga dengan adanya hal tersebut dapat meningkatkan hubungan emosional antar kelompok, rasa harga diri, dan saling menghargai terhadap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing- masing anggota kelompok. Game. Game pada TGT terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontenya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan tim. Game dalam TGT dilaksanakan bersamaan dengan turnamen yaitu berupa kegiatan cerdas cermat antar kelompok dengan masing- masing kelompok memberikan perananan dalam kemenangan kelompoknya. Turnamen. Turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung. Pada turnamen pertama, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja turnamen – tiga siswa berprestasi tinggi sebelumnya berada di meja 1, tiga berikutnya pada meja 2, dan seterusnya. Ilustrasi hubungan antara tim heterogen dan meja turnamen homogen dapat dilihat pada gambar 2.1. 16 Gambar 2.1. Penempatan anggota kelompok pada meja turnamen 11 Slavin menjelaskan terdapat lima komponen utama dalam TGT, yaitu: pembelajaran awal, kelompok belajar, permainan, turnamen/kompetisi, dan pengakuan kelompok. 12 a) Pembelajaran awal, pembelajaran awal pada metode TGT tidak berbeda dengan pengajaran biasa, hanya pelajaran difokuskan kepada materi yang sedang dibahas saja. Tujuan pelajaran awal adalah membentuk siswa dalam kecakapan komunikasi, menggali informasi, kecakapan bekerjasama dalam kelompok, dan kecakapan dalam memecahkan masalah. b) Kelompok belajar (Team Study), pada kelompok belajar siswa mempelajari materi pelajaran dari sumber belajar kemudian menjawab pertanyaanpertanyaan yang disusun oleh guru. Setelah menjawab pertanyaan tersebut, perwakilan siswa mempresentasikan hasil belajarnya. Tujuan kelompok belajar pada kegiatan ini adalah memperoleh kecakapan mengolah informasi, mengambil keputusan dengan cerdas, kecakapan bekerjasama dan kecakapan berkomunikasi. 11 Robert E. Slavin. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik, terj. Nurulita Yusron (Bandung: Nusa Media, 2010), cet ke-15, 168. 12 Zulfiani, dkk, Op. cit., h. 145 17 c) Permainan (Games), pertanyaan dalam permainan disusun dan dirancang dari materi- materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan siswa yang diperoleh mewakili masing- masing kelompok. Setiap siswa mengambil sebuah kartu yang diberi nomor dan menjawab pertanyaan yang sesuai dengan pada kartu tersebut. d) Turnamen, siswa yang berada dalam satu kelompok akan dipisahkan kepada meja- meja pertandingan sesuai dengan tingkatan kecerdasan mereka. Pada meja pertandingan disediakan satu set lembar pertandingan berupa kunci jawaban, kartu nomor dan format skor pertandingan. e) Penghargaan tim (Team Recognition), penghargaan diberikan kepada kelompok yang memiliki poin tertinggi. Penghargaan dapat berupa hadiah atau sertifikat atas usaha yang dilakukan kelompok selama belajar sehingga mencapai kriteria yang telah disepakati bersama. 2) Make a Match Metode make a Match dikembangkan oleh Lorna Curran. Salah satu keunggulan metode ini adalah siswa mencari pasangan kartu sambil belajar mengenai konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. 13 Tujuan dari metode ini antara lain: 1) pendalaman materi; 2) penggalian materi; 3) edutainment.14 Pada penggunaan metode ini, siswa diminta untuk mencari pasangan kartu yang merupakan pasangan kartu yang mereka miliki sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Langkah- langkah dalam pembelajaran Make a Match adalah sebagai berikut: a) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi topik/konsep yang cocok untuk sesi review. b) Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawabannya atau soal dari kartu yang dipegang. c) Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya. 13 Rusman,Op. cit., h. 223. Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 251. 14 18 d) Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. e) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapatkan kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. f) Kesimpulan. Kelebihan metode Make a Match dalam pembelajaran adalah: a) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik; b) karena ada unsur permainan, metode ini menyenagkan; c) meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa; d) efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar. 15 Selain memiliki kelebihan, make a match juga memiliki kelemahan, yaitu: a) jika tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu yang terbuang; b) pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan malu berpasangan dengan lawan jenisnya; c) guru harus hati- hati dan bijaksana saat memberikan hukuman pada siswa yang tidak mendapatkan pasangan, karena mereka bisa malu; d) menggunakan metode ini secara terus menerus akan menimbulkan kebosanan. Menurut Sry Risnawati, pembelajaran make a match memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya. Kelebihan metode make a match bagi siswa yaitu sebagai berikut: a) mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan; b) materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa; c) mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar secara klasikal 87,50%. 15 16 Miftahul Huda, Ibid., h. 253. Sry Risnawati, “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Sosiologi Melalu i Penerapan Cooperative Learn ing Model Make a Match”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 31 16 19 Disamping memiliki kelebihan di atas, pembelajaran dengan menggunakan make a match juga memiliki kelemahan, yaitu: a) diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan; b) waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak bermain- main dalam proses pembelajaran; c) guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai. 17 f. Kombinasi Pembelajaran TGT Dengan Make a Match Proses pembelajaran yang terjadi dalam kelas tidak hanya menggunakan satu model atau metode saja dalam penerapannya, akan tetapi menggunakan dua atau tiga model yang sesuai dengan tujuan dari pembelajaran serta karakteristik dari siswanya. Metode teams-games-tournament (TGT) dan make a match memiliki persamaan diantara keduanya, yaitu sama-sama mengusung permainan di dalam pelaksanaan pembelajarannya. TGT dapat dilakukan disemua umur dan semua mata pelajaran, k arena sifatnya yang mengutamakan turnamen yang dalam hal ini seperti lomba cerdas cermat. Sehingga semua karakteristik siswa dan mata pelajaran dapat dilakukan menggunakan model ini. Make a Match dianggap tidak cocok digunakan di tingkat SMA karena sifat permainannya tidak sesuai dengan karakteristik siswa SMA yang mampu berpikir abstrak. Akan tetapi siswa SMA termasuk kedalam masa remaja yang terbagi kedalam dua fase yaitu fase remaja awal (12-17 tahun untuk perempuan dan 13-18 untuk laki- laki) dan fase remaja akhir (17-21 tahun untuk perempuan dan 18-22 tahun untuk laki- laki). Dimana dalam masa ini adalah masa pencarian dan penjelajahan identitas diri. 18 Sehingga dalam pembelajaran yang dilakukan harus mampu membantu siswa menemukan identitasnya. Sehingga Make a Match yang akan digunakan di SMA haruslah dimodifikasi sesuai dengan karakteristik dari siswa SMA. 17 Ibid. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h. 141. 18 20 Tahapan-tahapan dalam pembelajaran yang mengkombinasikan TGT dan Make a Match di SMA sebagai berikut: 1) Pembelajaran awal Tahapan pembelajaran awal dalam model kombinasi TGT dan make a Match disampaikan oleh guru dengan memberikan gambaran besar pada konsep yang akan dibahas. Pada pembelajaran awal ini membantu siswa dalam menemukan konsep awal dan tujuan dari pembelajaran. 2) Kelompok belajar Kelompok belajar merupakan pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok yang dipandu oleh guru baik melalui pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab ataupun mencari pengetahuan konsep yang lebih mendalam daripada yang diberikan di pembelajaran awal. Dalam kelompok belajar ini dilakukan diskusi kelompok sebagai proses peningkatan pemahaman siswa. Menurut Cruickshank, diskusi dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir ketingkat yang lebih tinggi dan membantu merubah sikap siswa. 19 Kemudian perwakilan dari anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Tujuan dari pembelajaran ini adalah meningkatkan keterampilan siswa dalam mengolah informasi, bekerjasama, dan berkomunikasi. 3) Permainan Tahapan yang ketiga adalah permainan. Dalam tahapan ini menggunakan permainan yang berada dalam Make a Match yang dimodifikasi, yaitu siswa mempasangkan pernyataan atau istilah dengan jawaban atau gambar yang ada dalam bentuk kartu. Pada permainan ini kelompok kecil dibagi kembali menjadi dua kelompok besar, yang nantinya tiga kelompok ini akan bertugas sebagai kelompok pertanyaan dan jawaban. Menurut Karen, permainan dapat menstimulus pengembangan kemampuan memecahkan masalah bagi siswa. 20 Hal dikarenakan dalam 19 Donald R. Cruickshank, Deborah Bainer Jenkins, Kim K. Metcal. The Act of Teaching, (New Yo rk, The McGraw-Hill Co mpanies, 2006), h. 439. 20 Karen A. M ilczynski, “Literature Review: Effectiveness of Gaming in The Classroom”, Makalah: Michigan State Un iversity, 2011, h. 3. 21 permainan proses yang terjadi adalah menyenangkan sehingga itu akan membantu siswa merasa nyaman. Permainan ini dilakukan beberapa kali sampai waktu yang telah ditetapkan selesai. Untuk memberikan semangat dalam permainan ini, dalam permainan ini diberikan reward dan punishment yang sebelum permainan disepakati terlebih dahulu. 4) Turnamen Turnamen dalam tahapan ini adalah turnamen yang berada di dalam TGT. Dimana setiap anggota kelompok dari satu tim menempati meja-meja yang dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan yang hampir sama. 5) Evaluasi Pembelajaran Tahapan ini digunakan untuk menguji tentang hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Bentuk evaluasi dalam tahapan ini berupa posttest. 6) Penghargaan Tim Tahapan ini merupakan tahapan reward kepada hasil kerja kelompok, permainan, dan juga turnamen. Dalam pembelajaran ini guru bersifat sebagai instruktur dan pengawas suapaya pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Keberhasilan dalam pembelajaran ini bergantung kepada kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan bekerjasama dengan siswa lainnya. 2. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Dalam ilmu psikologi, “belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaran jenis dan jenjang pendidikan.”21 pernyataan ini berarti bahwa proses belajar yang dialami akan mempengaruhi hasil akhir dari sebuah pembelajaran, berupa berhasil atau gagalnya tujuan pembelajaran tersebut. Skinner berpendapat bahwa “belajar 21 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), cet. Ke -15 h. 87. 22 bukan melakukan – belajar adalah mengubah apa yang kita lakukan”. 22 Belajar merupakan proses perubahan pola pikir. Seseorang dapat dikatakan belajar jika dia menyatakan jauh itu bukan dikarenakan lelahnya dalam berjalan tetapi ada jarak yang harus ditempuh, ada satuan dalam jarak itu yang lebih besar dari jarak yang sebelumnya. Menurut Ernes ER. Hilgard, definisi belajar adalah sebagai berikut: “Learning is the process by which an activity originates or is changed throught training procedures (whether in the laboratory or in the natural environment) as distinguished from changes by factor not attributable to training.” 23 Pernyataan ini memiliki maksud bahwa seseorang dapat dikatakan belajar jika dapat melakukan segala sesuatu dengan melakukan latihan- latihan sehingga dapat berubah. Perubahan yang dimaksud berupa penambahan pengetahuan atau sikap. Pada hakikatnya belajar adalah merubah tingkah laku seseorang meliputi keseluruan pribadinya dengan hasil yang diharapkan berupa perubahan pengetahuan, sikap, perluasan minat, penghargaan norma-norma, kecakapan dan lainnya. Perubahan-perubahan tersebut merupakan hasil dari pengalamannya sendiri dan interaksinya dengan lingkungan. Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku itu merupakan proses belajar sedangkan perubahan tingkah laku merupakan hasil dari belajar. 24 Hasil belajar merupakan suatu pola yang beruntun yang merupakan hasil dari sebuah proses. Hasil belajar tidak hanya berupa nilai- nilai yang dapat terlihat dalam sebuah kertas ujian, tapi perubahanperubahan dalam perbuatan, sikap, dan keteramp ilan yang ditunjukan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain menyatakan bahwa suatu siswa dapat dikatakan berhasil apabila 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimum, optimal, atau bahkan maksimal. 25 75% merupakan tolok ukur dalam keberhasilan seorang guru dalam 22 Margaret E. Gredler, Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi, terj: Tri Wibowo (Jakarta: Kencana, 2011), h. 118. 23 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 4. 24 Muspiroh, “Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Dengan Menggunakan Metode Problem Posing Secara Berkelo mpok”, Skripsi , UIN Syarif Hidayatullah Jaharta, 2010, h. 24. 25 Syaifu l Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op. Cit., 108. 23 mengajar. Pembelajaran akan dikatakan berhasil jika 75% siswa yang belajar berubah dari pemahaman, tingkah laku, keterampilan, atau hal lainnya yang merupakan tujuan dari pembelajaran tersebut. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka belajar merupakan proses untuk merubah tingkah laku seseorang serta peningkatan kualitas diri yang sesuai dengan aturan-aturan (norma-norma) yang ada. Sedangkan hasil belajar adalah kewujudan dari proses pembelajaran yang dapat dilihat dari perubahan-perubahan nilai, sikap, pemahaman, keterampilan, dan lain halnya yang merupakan tujuan dari pembelajaran. Domain kognitif adalah pengetahuan dan ingatan, pemahaman, menjelaskan, meringkas dan contoh, menerapkan, menguraikan, menentukan hubungan, mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru, dan menilai. Domain afektif adalah sikap menerima, memberikan respon, nilai, organisasi, karakteristik. Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routinedan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial dan intelektual. Menurut Reigeluth seperti yang dikutip oleh Nurdin, menyatakan bahwa hasil pembelajaran secara umum dapat dikategorisasikan menjadi tiga indikator, yaitu (1) efektivitas pembelajaran, yang biasanya diukur dari tingkat keberhasilan siswa dari berbagai sudut; (2) efisiensi pembelajaran, yang biasanya diukur dari waktu belajar dan/atau biaya pembelajaran, dan (3) daya tarik pembelajaran yang selalu diukur dari dari tendensi siswa ingin belajar terus menerus. Secara spesifik, hasil belajar adalah suatu kinerja yang diindikasikan sebagai kapabilitas (kemampuan) yang diperoleh. 26 Bloom mengkategorikan hasil belajar kedalam tiga kemampuan yang dapat diamati pada saat pembelajaran. Kemampuan yang merupakan hasil belajar menurut Bloom mencakup kemampuan kognitif, afekif, dan psikomotor. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan dalam mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mensistesis, dan menilai hal- hal yang dipelajari. 26 Nurdin Ibrahim, “Hasil Belajar Fisika Siswa SLTP Terbuka Tanjungsari Su medang Jawa Barat”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 031, Tahun ke-7, September 2001, h. 487. 24 Kemampuan afektif merupakan kemampuan menerima, menilai, menanggapi, mengelola dan menghayati proses pembelajaran sehingga merubah sikap atau tingkah laku siswa. Kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan keterampilan yang didapat dari sebuah pembelajaran. Menurut pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh gur u sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari- hari. b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Roesyiatiashy, faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah pribadi siswa, guru, struktur sekolah, dan faktor-faktor situasional. 27 Menurut Muhibin Syah, faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa digolongkan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. 28 Faktor internal siswa adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang terdiri dari faktor fisiologi atau faktor fisik dari siswa dan faktor psikologi atau faktor dari kejiwaan siswa yang dapat berupa kecerdasan, sikap, bakat, minat, motivasi siswa dalam belajar. Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi siswa yang berasal dari luar dirinya, faktor eksternal dapat berupa faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, serta faktor lingkungan masyarakat. Faktor pendekatan belajar merupakan faktor yang berasal dari bagaimana pembelajaran itu berlangsung. Pendekatan yang dilakukan oleh pengajar terhadap suatu materi pastilah berbeda-beda. Penggunaan pendekatan dan straategi yang sesuai akan membuat pembelajaran akan lebih mudah untuk dipahami oleh peserta didik. Senada dengan Muhibin Syah, Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya Psikologi Belajar menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar 27 Ilyas, “Peranan Motivasi Mengajar Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”, Jurnal Dinamika, Vol. II, No. 02, 2004, h. 173. 28 Muhibbin Syah, Op. cit., h. 129. 25 siswa adalah faktor lingkungan, faktor instrumental, kondisi fisiologis, dan kondisi psikologis. 29 1) Faktor lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkungannya anak didik berinteraksi dalam mata rantai yang disebut ekosistem. Selama hidup, anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Kedua lingkungan ini memberikan pengaruh terhadap belajar anak di sekolah. 2) Faktor instrumental Faktor intrumental merupakan faktor yang berasal dari sekolah, baik dari tujuan pembelajaran maupun fasititas yang ada di sekolah. Faktor instrumental terdiri dari kurikulum, program pendidikan, darana dan prasarana serta guru. 3) Kondisi fisiologis Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Tentu akan berbeda hasil yang didapatkan dari orang yang belajar dalam keadaan segar jasmaninya dengan orang yang dalam keadaan kelelahan. 4) Kondisi psikologis Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologiis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Faktor psikologis sebagai faktor yang berasal dari dalam merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seseorang. Yang termasuk ke dalam faktor ini adalah minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuankemampuan kognitif. 29 Syaifu l Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2011), Ed. Rev., cet. 3, h. 176. 26 B. Hasil Penelitian yang Relevan Nopianti dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimedia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi” menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar yang menggunakan TGT dengan menggunakan metode konvensional. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Tasikmalaya. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t, dalam perhitungannya didapatkan thitung sebesar 4.80 sedangkan ttabel pada taraf signifikan α= 0.01 ada;ah 2.38 sehingga thitung > ttabel yang artinya H0 dalam penelitian (tidak berpengaruh) ditolak dan diterima H1 (memiliki pengaruh). 30 Penelitian yang dilakukan oleh Sri Putri Ayu yang berjudul “Penerapan Cooperative Learning Tipe Make a Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Dalam Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi” dilakukan kepada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Bandung. Di dalam penelitian ini didapatkan perbandingan antara thitung dan ttabel penelitian dalam taraf signifikan α= 0.05 adalah thitung d (7.52) > ttabel (1.68) sehingga H0 dalam penelitian (tidak berpengaruh) ditolak dan diterima H1 (memiliki pengaruh). 31 Pada penelitian yang dilakukan oleh Michael Wollowski dan J.P. Verkamp yang berjudul “Effects of Game Tournaments on Learning and Classroom Climate”. Pada penelitian ini dihasilkan pembelajaran dan iklim kelas yang menggunakan TGT lebih aktif, sehingga pembelajaran berlangsung dengan baik. 32 Penelitian lain denga judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia” yang dilakukan oleh Leonard dan Kiki 30 Nopianti, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimed ia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Ko mun ikasi”, Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2010, h. 25. 31 Sri Putri Ayu, “Penerapan Cooperative Leaarning Tipe Make a Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII dalam Pembelajaran Teknolog i Info rmasi dan Ko munikasi, Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2010, h.18 32 Michael Wollowski, J.P. Verkamp. “Effects of Game Tournaments on Learn ing and Classroom Climate”, Makalah, Twenty-Third International Florida Artificial Intelligence Research Society Conference (FLAIRS), 2010, h. 328. 27 Dwi Kusumaningsih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan prestasi belajar pada kelas yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata peningkatan prestasi belajar pada kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional. 33 Penelitian selanjutnya yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa pada Jenjang C1-C4 Materi Sistem Reproduksi Manusia Melalui Model Make a Matc Kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah Bantul Tahun Ajaraan 2008/2009” yang ditulis oleh Iin Dwi Indriyani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran melalui Make a Match dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Pada siklus 1 rata-rata ulangan siswa 37,0. Pada sisklus 2 hasil rata-rata nilai ulangan mengalami peningkatan menjadi 67,7. 34 Penelitian yang dilakukan oleh Mansur Harmandar dan Emine CIL yang berjudul “The Effect of Science Teaching Through Team Game Tournament Technique on Succes Level and Affective Characteristics of Students” dilakukan kepada siswa tingkat 8 pada konsep Reproduksi dan Pertumbuhan Makhluk Hidup. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan tehnik TGT lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar (pencapaian) siswa. Selain itu, hasil yang didapatkan pula siswa yang berada di kelas eksperimen memperlihatkan opini yang positif dari penggunaan metode serta karakteristik afektif yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol. 35 Penelitian selanjutnya dari Uswatun Choiriyah berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make a Match dan Konvensional pada mata Pelajaran TIK Kelas X Semester 2 di SMA Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran 2010/2011”. Metode penelitian yang digunakan 33 Leonard dan Kiki Dwi Kusuman ingsih, “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Bio logi pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia, Jurnal Ilmiah Exacta, Volu me 2, No 1, 2009, h. i. 34 Iin Dwi Indriyani, “Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa pada Jenjang C1 -C4 Materi Sistem Reproduksi Manusia Melalui Model Make a Match Kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah Bantul Tahun Ajaran 2008/2009”, Skripsi, Universitas Ahmad Dahlan, 2010, h. i. 35 Mansur Harmandar dan Emine CIL, The Effect of Science Teaching Through Team Game Tournament Technique on Succes Level and Affective Characteristics of Students, Journal of Turkish Science Education, Volu me 5, Issue 2, August 2008. h. 38. 28 adalah kuasi eksperimen dengan metode nonequivalent control grup desaign. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar pada kedua kelas dari nilai pretest, posttest, dan gain. Perbandingan rata-rata nilai gain pada kompetensi 2.1 kelas eksperimen yaitu 0,31 dan kelas kontrol 0.04, sedangkan pada kompetensi 2.2 kelas eksperimen 0,34 dan kelas kontrol 0,09. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar kelas yang menggunakan make a match lebih besar dibandingkan dengan kelas konvensional. 36 C. Kerangka Berpikir Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa dan guru dengan berbagai fasilitas dan materi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran yang dilakukan siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri siswa sendiri, faktor ini meliputi minat, bakat, dan motivasi. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh siswa, seperti kualitas guru, lingkungan, dan keluarga. Hasil belajar yang baik akan tercapai jika kedua faktor tersebut dapat mendukung secara baik pula. Biologi merupakan mata pelajaran yang memiliki banyak istilah penting dalam dalam konsep materinya. Sehingga belajar biologi bagi sebagian siswa merupakan pembelajaran hapalan sehingga dianggap sulit untuk dipahami. Pembelaajaran yang baik merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaannya. Karena dengan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran maka siswa akan lebih memahami konsep yang dipelajari. Metode pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran. Setiap mata pelajaran dan atau konsep pelajaran memiliki karakteristik sendiri, sehingga dalam pembelajarannya diperlukan metode khusus supaya dapat memberikan hasil yang maksimal. Selain itu, penggunaan metode yang bervariasi 36 Uswatun Choiriyah dan Eko Marpanji, “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make a Match dan Konvensional pada mata Pelajaran TIK Kelas X Semester 2 di SMA Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran 2010/2011”, Jurnal Elektronik Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Yogyakarta, Volu me 1, No mor 3, November 2012, h. 18. 29 dapat menjadi pendorong kretifitas guru dan secara tidak langsung dapat meningkatkan motivasi siswa dengan terobosan yang dilakukan oleh guru. Metode pembelajaran TGT dan Make a Match memberikan kesempatan siswa bekerja dalam kelompok dan siswa dapat mengungkapkan ide dan gagasan topik yang dibahas. Penggunaan metode- metode ini diharapkan siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran, memberikan kontribusi yang penting terhadap anggota kelompok yang lain, serta meningkatkan kepercayaan diri dan komunikasi diantara siswa, sehingga guru lebih mudah dalam pembelajaran. Dengan upayaupaya yang dilakukan dalam pengkombinasian TGT dan Make a Match diharapkan hasil belajar biologi siswa dapat meningkat. Adapun skema berpikir sebagai berikut: Gambar 2.2. Skema Krangka Teoritis D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut “Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan Make a Match Memberi Pengaruh terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa”. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 11 - 28 Nopember 2013. Tempat penelitian adalah MAN Jonggol yang beralamat di Jl. Rawa Makmur No. 39 Kec. Jonggol Kab. Bogor. B. Metode dan Desain Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Seperti halnya dalam riset-riset yang menggunakan pendekatan kuantitatif, riset yang menggunkan kuasi eksperimen juga melibatkan kegiatan pengukuran variabel, terutama variabel terikat. Penelitian kuasi eksperimen dalam menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara acak dalam memasukannya (nonrandom assignment)1 , hal inilah yang membedakannya dengan true experiment. Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent (pre-test and post-test) control group design. Dalam rancangaan ini, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diseleksi tanpa prosedur penempatan acak (without random assignment). Pada dua kelompok tersebut sama-sama dilakukan pretest dan posttest dan kelompok yang mendapatkan perlakuan (treatment) hanya kelompok eksperimen. 2 Secara umum desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.1. Desain Penelitian 1 John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed , terj. Achmad Fawaid, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 238. 2 Ibid., h. 242. 30 31 Keterangan: Kelompok A : Kelompok eksperimen Kelompok B : Kelompok kontrol O1 & O1 : Dilakukan pretest O2 & O2 : Dilakukan posttest X Treatment di kelas eksperimen berupa penggunaan : kombinasi Teams-games-Tournament (TGT) dengan Make a Match dalam pembelajaran -- : Kelompok kontrol, pembelajaran dilakukan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan kuis dengan menggunakan Course Review Horay (CRH). Berdasarkan gambar 3.1. dapat dilihat bahwa kedua kelompok diberi soal pretest untuk mengetahui keadaan awal untuk melihat kemampuan awal siswa pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Selanjutnya kelompok eksperimen diberi treatment/perlakuan dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif yang mengkombinasikan tipe TGT dengan make a match. Pada kelompok kontrol, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi kelompok serta diakhiri dengan kuis dengan menggunakan Course Review Horay (CRH), selanjutnya akan disebut sebagai metode konvensional. O 2 berarti nilai posttest kelompok eksperimen setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kombinasi TGT dengan make a match dan nilai posttest kelompok kontrol yang dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah; (a) melakukan prasurvei, (b) pembuatan instrumen, validasi instrumen dan uji coba instrumen, (c) mengadakan koordinasi dengan guru, (d) melakukan pretest, (e) pemberian perlakuan eksperimental pada kelompok eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kombinasi antara TGT dengan make a match dan metode konvensional untuk kelas kontrol, (f) memberikan posttest pada masing- masing kelompok penelitian, dan (g) analisis data. 32 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi diartikasn sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 3 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi MAN Jonggol semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Sedangkan populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi MAN Jonggol kelas XI IPA tahun ajaran 2013/2014. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diamati. Untuk memudahkan pengambilan dan pengolahan data, peneliti akan mengambil dua kelas dari tiga kelas XI IPA yang ada di MAN Jonggol sebagai sampel penelitian. Satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA 2 dan satu kelas lainnya sebagai kelas kontrol yaitu kelas XI IPA 1. Pemilihan sampel kelas dilakukan secara acak (Simple Random Sampling) dengan menuliskan nama kelas di kertas yang kemudian digulung dan dikocok, nama kelas yang keluar pertama sebagai kelas kontrol dan nama kelas yang kedua keluar sebagai kelas eksperimen. Diharapkan sampel yang terpilih merupakan sampel yang dapat mewakili dari keseluruhan populasi yang ada di MAN Jonggol. Penggunaan teknik Simple Random Sampling karena ketiga kelas yang ada bersifat sama, tidak ada kelas yang memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dari kelas lainnya, seperti kelas unggulan. D. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kombinasi model pembelajaraan kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan Make a Match. Sedangkan variabel terikat yang diteliti berupa hasil belajar biologi. 3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 117. 33 E. Teknik Pengumpulan Data Data adalah sesuatu yang belum memiliki arti penting bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data dapat berwujud suatu keadaan, gambar, angka, huruf, ataupun simbol-simbol lainnya yang dapat digunakan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun konsep. Terdapat berbagai macam cara untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan Tes dan Non Tes berupa lembar observasi. Penggunaan tes bertujuan untuk mengetahui hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan yang merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Penggunaan Non Tes bertujuan untuk mengetahui aktifitas pembelajaran yang berlangsung pada kombinasi model pembelajaran ini. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara sfesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. 4 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang disusun berdasarkan SK dan KD yang dipelajari. Adapun tipe tes tertulis yang digunakan adalah tes objektif berupa pilihan ganda berjumlah 30 soal dengan pilihan jawaban sebanyak 5 pilihan yaitu a, b, c, d, dan e. Tes ini disusun berdasarkan pada indikator yang hendak dicapai. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest) yang keduanya dibuat sama untuk dua kelompok penelitian. Sebelum instrumen diberikan kepada sampel, tes tersebut terlebih dahulu diuji-cobakan di kelas XII IPA. Hal ini bertujuan untuk menguji apakah tes tersebut telah memenuhi syarat untuk digunakan dalam penelitian dengan dilakukan uji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda setiap soal. Pada uji coba ini, jumlah soal yang digunakan sebanyak 58 soal dengan 5 pilihan jawaban yang disusun berdasarkan indikator- indikator yang hendak dicapai dalam penelitian ini. Untuk memudahkan melihat keterwakilan indikator dalam 4 Ibid. h. 148. 34 instrumen ini, maka dibuatlah kisi-kisi instrumen. Untuk lebih memahami instrumen tes pada penelitian ini, berikut disajikan kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian pada Konsep Sistem Peredaran Darah Aspek Kognitif No Sub Konsep 1 Darah 2 3 4 5 6 Indikator C2 C3 C4 1, 3 4 6, 7 9, 10 7 6 11 14 15 16 4 4 - 19 18, 20 21, 22 5 5 24, 25 26, 27 29 - 5 4 30 - 32 - 2 2 34 - 38 40 3 2 - 42 - - 1 1 46 47, 48 - 52 4 4 sistem hewan 53 55 - - 2 2 sistem hewan - - - - 0 0 9 9 8 7 33 30 Menjelaskan hubungan bagian-bagian jantung dan fungsinya Pembuluh darah Peredaran darah manusia dan sistem limfa Kelainan pada sistem peredaran darah manusia Peredaran darah pada hewan Menjelaskan struktur pembuluh darah dan fungsinya Menggambarkan sistem peredaran darah manusia Menjelaskan sistem limfa Mendeskripsikan gangguan/penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia Mendeskripikan sirkulasi pada Avertebrata Membandingkan sirkulasi pada Vertebrata Juml ah Juml ah yang Di pak ai C1 Menjelaskan hubungan antara berbagai ko mponen darah dan fungsinya Membuat skema proses pembekuan darah Menguji golongan darah Jantung Juml ah G. Kalibrasi Instrumen Untuk mengetahui kualitas soal tes pilihan ganda yang akan digunakan dalam penelitian, maka perlu dilakukan kalibrasi instrumen. Kalibrasi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa tahap, yaitu: 35 1. Uji validitas Uji validitas merupakan uji untuk mengetahui kemampuan instrumen tes dalam memberikan gambaran data secara benar sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi poin biderisl, yaitu suatu teknik untuk mencari korelasi antara dua variabel yang berbentuk variabel kontinum (Misalnya skor hasil tes) dan variabel diskrit murni (misalnya betul atau salahnya siswa dalam menjawab butir soal). Rumus yang digunakan adalah rumus 5 sebagai berikut: Dengan: : angka indeks korelasi poin biserial Mp : Mean skor yang dipakai oleh peserta tes yang menjawab betul, yang sedang dicari korelasinya secara keseluruhan Mt : Mean skor total SDt : Deviasi standar total, dicari menggunakan rumus : p : proporsi peserta tes yang menjawab benar, ( q ) : proporsi siswa tes yang menjawab salah, (q ) Hasil uji validitas instrumen dengan menggunakan Microsoft Office Excel didapatkan soal yang valid adalah soal nomor 1, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 34, 38, 40, 42, 46, 47, 48, 52, 53, 55.6 5 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 258. 6 Lamp iran 7, h. 148. 36 2. Uji reliabilitas Uji reliabilitas merupakan pengujian instrumen supaya tes dapat dipercaya. Instrumen dapat dipercaya jika tes memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Dalam penelitian ini, uji relibialitas yang digunakan menggunakan rumus Kr-207 , yaitu sebagai berikut: Keterangan: = reliabilitas tes secara keseluruhan = proporsi subjek yang menjawab item benar = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p) = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item = standar deviasi dari tes. Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut: a. Antara 0.80 sampai dengan 1.00 = sangat tinggi b. Antara 0.60 sampai dengan 0.80 = tinggi c. Antara 0.40 sampai dengan 0.60 = cukup d. Antara 0.20 sampai dengan 0.40 = rendah e. Antara 0.00 sampai dengan 0.20 = sangat rendah Hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0.78 maka instrumen soal tersebut termasuk ke dalam kriteria tinggi. 8 7 Suharsisi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi 2, (Jakarta: Bu mi Aksara. 2013), h. 115. 8 Lamp iran 7, h. 148. 37 3. Uji taraf kesukaran Uji taraf kesukaran adalah uji untuk mengetahui proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. 9 Rumus yang digunakan dalam peneitian ini adalah: 10 Keterangan: P : indeks kesukaran B : banyak siswa yang menjawab soal itu benar Js : jumlah seluruh peserta tes Indeks kesukaran yang digunakan adalah: 4. Soal dengan P 0.00 sampai 0.30 adalah soal sukar Soal dengan P 0.31 sampai 0.70 adalah soal sedang Soal dengan P 0.71 sampai 1.00 adalah soal mudah. Uji daya pe mbeda Daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah: dimana: 9 D = indeks diskriminasi butir J = jumlah peserta tes JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah Ahmad Sofyan, Tonih Feron ika, Bu rhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA berbasis Kompetensi, (Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006), h. 103. 10 Suharsisi Arikunto, Op. cit., h. 223. 38 BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. 11 Klasifikasi daya beda: D = 0.00 – 0.20 = jelek (poor) D = 0.21 – 0.40 = cukup (satistifactory) D = 0.41 – 0.70 = baik (good) D = 0.71 – 1.00 = baik sekali (exccellent). H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini dibagi dalam beberapa tahap, yaitu: 1. Uji Prasyarat analisis data a. Uji Normalitas Semua data harus diuji berdistribusi normal atau tidak dalam penyebarannya. Hal tersebut dapat diketahui diketahui dengan melakukan uji normalitas terhadap data. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini digunakan uji Lilifors, langkah- langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Pengamatan x1, x2,...... , xn dijadikan bilangan baku z1, z2,........, zn dengan menggunakan rumus , ( dan s masing- masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel 2) Untuk setiap bilangan baku ini menggunakan daftar ditribusi normal baku, kemudian dihitung peluang 3) Menghitung proporsi atau 11 Ibid., h. 228. 39 4) Hitung selisih kemudian tentukan harga mutlaknya 5) Ambil harga paling besar diantara harga- harga mutlak selisih tersebut b. Uji Homogenitas Selain uji normalitas, dilakukan pula uji homogenitas dalam analisis ini. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil yang didapatkan itu tidak desebabkan oleh ketidak- homogenan kelompok yang dibandingkan. Uji normalitas ini dilakukan dengan uji Fisher 12 . dengan Keterangan: 2. F = Homogenitas S1 = Variansi terbesar S2 = Variansi terkecil Uji hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah uji-t. Hal ini disebabkan data yang diperoleh merupakan parametris karena bersifat normal dan homogen. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut 13 : dengan Jika thitung lebih besar dari ttabel maka H0 ditolak, sedangkan jika thitung lebih kecil dari ttabel maka H0 diterima. 12 13 Sugiyono, Op. cit., h. 275 Ibid. 40 I. Hipotesis Statisik Perumusan hipotesis dalam hal ini adalah sebagai berikut: Keterangan: Rata-rata hasil belajar Biologi kelas eksperimen Rata-rata hasil belajar Biologi kelas kontrol Dengan kriteria pengujian: Jika thitung < ttabel maka Ho diterima Jika thitung >ttabel maka Ho ditolak BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan data hasil penelitian berupa hasil perhitungan akhir serta temuan-temuan yang terjadi pada saat penggunaan kombinasi TeamsGames-Tournament (TGT) dengan make a match, analisis hasil belajar antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen, serta pengaruh penggunaan kombinasi pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan make a match terhadap hasil belajar Biologi, dalam penelitian ini yang dikaji adalah konsep Sistem Peredaran Darah Manusia. A. Hasil Penelitian Pada bagian ini berisi mengenai hasil analisis data dari kelas eksperimen yang menggunakan kombinasi pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan Make a Match yang dibandingkan dengan hasil analisis data dari kelas kontrol yang menggunakan model konvensional yang biasa dilakukan di sekolah penelitian. 1. Data Pretest Berdasarkan uji pretest yang dilakukan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, didapatkan hasil berikut: Tabel 4.1. Skor pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen 38 38 Nilai Maksimum 63.33 70.00 Nilai Minimum 20.00 26.67 Mean 43.63 46.61 Median 45.19 51.80 Modus 36.02 41.125 Standar Deviasi 9.7335 8.9305 Varians 94.7411 79.7536 Jumlah Sis wa 41 42 Berdasarkan hasil perhitungan data, pretest hasil belajar biologi siswa pada kelompok kontrol diperoleh nilai tertinggi 63.33 dan nilai terendah 20. Rata-rata (mean) nilai pretest kelas kontrol adalah 43.6316, nilai tengah (median) adalah 45.19, dan nilai modus sebesar 36.02. Nilai pretest ini memiliki standar deviasi 9.7335 dengan varians sebesar 94.7411. Pada kelas eksperimen, hasil belajar biologi pada konsep yang sama yaitu Sistem Peredaran Darah memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 46.6053 dengan nilai tertinggi 70 dan terendah 26.67. Nilai Hasil pretest kelas eksperimen memiliki nilai tengah (median) sebesar 51.8 dan nilai modus sebesar 41.125 serta memiliki nilai standar deviasi sebesar 8.9305 dan memiliki nilai varians sebesar 79.7536. 2. Data Posttest Berdasarkan Uji posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, didapatkan hasil analisis sebagai berikut: Tabel 4.2. skor posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen 38 38 Nilai Maksimum 80.00 90.00 Nilai Minimum 40.00 53.33 Mean 60.50 70.34 Median 61.70 70.68 Modus 62.84 69.78 Standar Deviasi 9.5401 9.0271 Varians 91.0142 81.4885 Jumlah Sis wa Berdasarkan hasil perhitungan data, nilai posttest hasil belajar biologi siswa pada kelas kontrol memiliki nilai tertinggi sebesar 80 dan terendah sebesar 40. Memiliki nilai rata-rata (mean) 60.50, nilai tengah (median) 61.7, nilai modus 62.84, dan standar deviasi 9.5401, serta varians sebesar 91.0142. 43 Hasil posttest pada kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, nilai tertinggi yang dicapai oleh siswa adalah 90 dan nilai terendah 53.33. memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 70.3421, nilai tengah (median) 70.68), dan nilai modus sebesar 69.78. selain itu, hasil posttest pada kelas eksperimen juga memiliki nilai standar deviasi sebesar 9.0271 dan varians sebesar 81.4885. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelan kontrol dan kelas eksperimen. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, serta nilai rata-rata di kedua kelas penelitian. B. Analisis Data 1. Pengujian Prasyarat Pengujian prasyarat dilakukan untuk melihat apakah data yang digunakan merupakan data parametris atau data nonparametris. Pada pengujian ini, jenis uji yang dilakukan adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. a. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji liliefors. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Data dikatakan berdistribusi normal apabila kriteria Lo (Lhitung) < Ltabel. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Eksperime n Kontrol Pretes Posttes Pretes Posttes Lhitung 0.1046 0.0897 0.1142 0.1364 Ltabel 0.1437 0.1437 0.1437 0.1437 Kesimpulan Berdistribusi Berdistribusi Berdistribusi Berdistribusi Normal Normal Normal Normal 44 Berdasarkan tabel di atas, didapat Lhitung skor pretest siswa kelas kontrol sebesar 0.1142 dan kelas eksperimen sebesar 0.1046, pada taraf signifikan α = 0.05 dengan sampel sebanyak 38 dari masing- masing kelas maka diperoleh Ltabel sebesar 0.1437. Dari hal tersebut dapat terlihat bahwa nilai Lhitung pretest untuk kedua kelas bernilai lebih kecil dari Ltabel (Lhitung < Ltabel; kelas kontrol 0.1142 < 0.1437 dan kelas eksperimen 0.1046 < 0.1437. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Pada skor posttest, Lhitung kelas kontrol sebesar 0.1364 dsn kelas eksperimen sebesar 0.0897. Ltabel pada taraf signifikan α = 0.05 dengan jumlah sampel sebanyak 38 siswa dari masing- masing kelas adalah 0.1437. Dari hasil itu terlihat nilai Lhitung < Ltabel. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa uji normalitas tes berjalan baik dan data berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Setelah dilakukan uji normalitas, kemudian data dianalisis uji homogenitasnya. Pengujian ini bertujuan untuk melihat varians dari kedua sampel sama atau tidak. Hasil dari pengujian homogenitas dapat dilihat di tabel 4.4. Tabel 4.4. Uji Homogenitas N db 76 74 Fhitung Pretest Posttest 1.1879 1.1169 α Ftabel 0.05 1.7295 Kesimpulan Varians Homogen Hasil perhitungan pretest pada kedua sampel, didapatkan nilai F hitung sebesar 1.1879. Ftabel pada derajat bebas 74 dan taraf signifikan α = 0.05 adalah sebesar 1.7295. karena Fhitung (1.1879) < Ftabel (1.7295) maka dapat dinyatakan bahwa varians dari kedua kelas sampel homogen atau sama. Hasil perhitungan posttest diperoleh Fhitung sebesar 1.1169 dan pada taraf signifikan α=0.05 diperoleh Ftabel 1.7295. Dari hasil ini terlihat bahwa F hitung < 45 Ftabel (1.1169 < 1.7295) maka dapat disimpulkan bahwa varians dari posttest adalah sama atau homogen. 2. Uji Hipotesis Berdasarkan pada uji prasyarat normalitas dan homogenitas, diperoleh bahwa data berdistribusi normal dan varians dari kedua sampel sama atau homogen. Dikarenakan hal tersebut, maka data bersifat parametris dan pengujian selanjutnya (uji hipotesis) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus uji t. a. Pretest Sebelum dilakukan pembelajaran, pada kedua kelas sampel dilakukan uji pretest untuk mengetahui pengetahuan awal dari kedua sampel itu setara atau tidak. Data pretest dianalisis menggunakan uji-t dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5. Hasil Uji-t untuk nilai pretest dari kelas kontrol dan eksperimen Kelas N Rataan Varians thitung ttabel Kesimpulan Tidak ada Kontrol 38 43.63 94.7411 perbedaan 1.3877 1.9925 Eksperime n 38 46.61 79.7536 pengetahuan awal di kedua kelas sampel Seperti yang terlihat pada tabel 4.5, bahwa dari kedua kelas kontrol dan eksperimen tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal dalam pemahaman konsep Sistem Peredaran Darah Pada Manusia. b. Posttest Dua minggu setelah pembelajaran selesai, siswa kembali diberi tes latihan untuk menguji pengaruh penggunaan model kombinasi pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan Make a Match yang dilakukan di kelas eksperimen terhadap 46 hasil belajar. Untuk dapat melihat pengaruhnya dilakukan pengontrolan dengan model konvensional yang biasa dilakukan di sekolah pada kelas kontrol. Hasil analisis posttest dapat dilihat di tabel 4.6. Tabel 4.6. Hasil Uji-t untuk nilai pretest dari kelas kontrol dan ekperimen Kelas N Rataan Varians thitung ttabel Kesimpulan Terdapat Kontrol 38 60.5 91.0142 perbedaan hasil 4.6194 Eksperime n 38 70.34 1.9925 belajar antara kelas 81.4885 kontrol dan kelas eksperimen Pada tabel 4.6. terlihat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan model konvensional dengan kelas eksperimen yang menggunakan model kombinasi TGT dengan Make a Match. C. Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TeamsGames-Tournament (TGT) dengan Make a Match Berikut akan dijabarkan aktifitas siswa ketika menggunakan model pembelajaran kooperatif yang mengkombinasikan metode TGT dengan make a match. 1. Usaha Memotivasi Siswa Tahapan memotivasi dalam pembelajaran berada pada kegiatan awal. Pembelajaran awal pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki fungsi untuk menyiapkan siswa dalam proses belajar, mengetahui tingkat kemajuan siswa, mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa pada topik pembelajaran, dan mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran 47 dimulai. 1 Tahapan memotivasi yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan mempersiapkan siswa untuk memasuki proses pembelajaran. Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi siswa adalah dengan meningkatkan kegairahan siswa terhadap topik pelajaran. Menurut Eric Jensen, salah satu upaya untuk meningkatkan kegairahan siswa adalah dengan memberikan kuis pada awal pembelajaran. 2 Pertanyaan yang diberikan pada awal pertemuan akan membantu merangsang siswa untuk berpikir tentang apa yang akan dipelajari pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil pengamatan, didapatkan pemberian pertanyaan kepada siswa yang mengobrol pada saat pembelajaran memberikan dampak yang positif terhadap kondisi pembelajaran yang akan berlangsung. Dampak perlakuan ini terasa, dari suasana belajar yang ribut secara perlahan menjadi tenang dan siswa memperhatikan penjelasan guru. 2. Pembelajaran Awal Pembelajaran awal merupakan tahapan awal dalam pembelajaran kombinasi ini. Tahapan ini merupakan tahapan persiapan untuk membantu siswa mengingat kembali konsep yang telah atau akan dipelajari. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada kelas eksperimen tidak berbeda dengan kelas kontrol. Sebagian siswa hanya memperhatikan penjelasan guru mengenai garis besar konsep yang akan dipelajari. Selain itu, tahapan ini merupakan tahapan siswa untuk bertanya mengenai konsep yang sedang atau telah dipelajari. Karena pada tahapan selanjutnya siswa akan belajar secara mandiri bersama kelompoknya. 3. Kelompok Belajar Kelompok belajar merupakan tahapan kedua dalam model kombinasi ini. Pada tahap ini, peran guru dalam proses pembelajaran tidak terlalu dominan, guru 1 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan :Sebuah Panduan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2007), h. 255. 2 Eric Jensen, Guru Super & Super Teaching, terj. Benyamin Molan, (Jakarta: PT Indeks, 2010), h. 160. 48 bersifat sebagai fasilitator. Siswa akan berdiskusi mengenai konsep yang dipelajari bersama teman sekelompoknya. Sehingga keberhasilan pembentukan pemahaman konsep pada siswa ditentukan pada tahapan ini. Pembelajaran yang dilakukan pada kombinasi ini lebih banyak dilakukan oleh siswa, baik sesama anggota kelompok maupun antar kelompok. pembelajaran pada anggota kelompok terjadi pada saat diskusi kelompok. Diskusi kelompok memberikan peran yang penting dalam memahami konsep yang dipelajari karena banyak siswa merasa terbantu dengan berkumpul bersama temannya untuk membahas bahan yang telah mereka baca atau dengar di kelas. 3 Hasil pengamatan menunjukkan bahwa masing- masing anggota kelompok yang berasal dari kelas ekperimen lebih banyak memberikan masukan dan pendapatnya tentang bahan diskusi. Tidak terdapat dominasi satu atau dua orang dalam diskusi, akan tetapi semua siswa saling memberikan kontribusi dalam diskusi. Berbeda dengan kelas kontrol, pada kelompok di kelas ini banyak terlihat dominasi individu dalam diskusi. Selain itu, anggota kelompok yang lain lebih banyak melihat dan mendengarkan hal- hal yang dijelaskan oleh anggota lainnya tanpa harus membantah, serta lebih banyak berdiskusi mengenai hal lain diluar bahan diskusi. Pada saat diskusi kelompok, guru berkeliling mengevaluasi hasil diskusi yang telah dilakukan. Hal ini penting untuk dilakukan supaya siswa dapat terarahkan dan tidak membuang waktu dengan sia-sia atau menyerah karena putus asa.4 Hasil diskusi kelompok kemudian dipresentasikan di depan kelas kepada siswa lainnya. Siswa yang presentasi dari msing- masing kelompok, baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol, dipilih secara acak yaitu dengan dikocok menggunakan gumpalan-gumpalan kertas yang telah diberi nomor siswa. Pada kelas eksperimen, siswa menjelaskan hasil diskusinya secara percaya diri dan sedikit melihat catatan hasil dari diskusi. Sedangkan pada siswa yang berasal dari 3 Robert E. Slavin, (A), Psikologi Pendidikan “Teori dan Praktik”, Jilid 2 Edisi 9, terj. Marianto Samosir (Jakarta. PT Indeks, 2011), h. 25 4 Ibid., h. 154. 49 kelas kontrol, mereka menjelaskan dengan rasa kurang percaya diri sehingga terbata-bata ketika menjelaskan. Selain itu, siswa dari kelas kontrol yang namanya terpilih ketika diperintahkan maju ke depan kelas merasa malas- malasan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dengan membaca catatan-catatan pada saat diskusi. 4. Permainan make a match Permainan make a match adalah permainan mencari pasangan kartu. Permainan ini dilakukan pada kelas eksperimen. Pada permainan ini siswa dibagi ke dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama mendapatkan kartu istilah dan kelompok kedua mendapatkan kartu jawaban. Selanjutnya siswa diminta untuk mencari kartu pasangannya yang berada di kelompok lawannya dalam waktu maksimal dua menit. Permainan make a match lebih menekankan kepada daya ingat siswa terhadap istilah- istilah penting pada konsep yang dipelajari. Hal ini dikarenakan kartu istilah dan kartu jawaban berupa materi sederhana dari konsep yang dipelajari. Sehingga sasaran jenjang kognitif pada permainan ini adalah jenjang C 1 dan C2 . Pada pertemuan pertama, siswa yang mampu menemukan pasangan kartunya berjumlah 9 pasangan di putaran pertama dan pada putaran kedua menjadi 14 pasangan. Pada putaran pertama, siswa masih belum terbiasa dengan permainan make a match dan terlihat canggung dalam penerapannya, hal ini diduga yang menjadi pemicu sedikitnya siswa yang mendapatkan pasangan kartunya secara benar pada putaran perama. Pada putaran kedua, rasa canggung siswa sudah berkurang sehingga siswa lebih aktif dalam mencari pasangan kartunya. Pada putaran kedua ini, siswa berlari- lari dan berteriak menyebutkan kalimat yang ada dikartunya ataupun pasangan dari kartunya, dengan cara tersebut maka banyak siswa yang dapat menemukan pasangan kartunya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan permainan make a match. 50 Berbeda dengan pertemuan pertama, pada pertemuan kedua siswa sudah terbiasa dengan permainan make a match. Sehingga pada pertemuan ini siswa yang mempu menemukan pasangan kartunya berjumlah 13 pasangan dan pada putaran kedua terdapat 15 pasangan. Perbedaan antara kelas kontrol dan eksperimen terletak pada jenis permainan yang dilakukan. Pada kelas eksperimen permainan dilakukan menggunakan make a match sedangkan pada kelas kontrol menggunakan course review horay (CRH). Perbedaan dari dua model ini terletak pada sifat individu dalam permainan. Pada CRH, siswa melakukan permainan secara individu, setiap pertanyaan dijawab oleh individu dalam kertas jawaban. Bentuk kerjasama antar siswa pada kelas kontrol ini adalah saat pengkoreksian hasil jawaban. Sedangkan pada permainan make a match siswa tidak bisa secara individu dalam mencari pasangannya, minimal dua individu. Sehingga kemampuan komunikasi pada permainan make a match sangat diperlukan. 5. Turnamen Tahapan yang penting pada pengkombinasian ini adalah turnamen. Pada tahapan ini, siswa dari masing- masing kelompok dipertandingkan pada sebuah meja tanding. Meja 1 untuk perwakilan kelompok nomor 1 dari masing- masing kelompok, meja 2 untuk perwakilan nomor 2, dan seterusnya. Turnamen dilakukan setelah permainan make a match pada kelas kontrol. Pada turnamen ini sasaran kognitif yang dituju yaitu C 3 -C4 . Turnamen pada pembelajaran pertama terjadi hanya tiga putaran (sampai orang ketiga dari masing- masing kelompok). Hal ini dikarenakan waktu yang tidak mencukupi yang disebabkan banyaknya pertanyaan pada pembelajaran awal dan diskusi kelompok yang menyita waktu cukup banyak. Pada pertemuan kedua, siswa yang bertanya pada pembelajaran awal dibatasi menjadi tiga orang dan diskusi kelompok dilakukan diluar waktu pembelajaran. Hal ini memberikan tambahan waktu untuk proses turnamen, sehingga pada pertemuan kedua ini terjadi sembilan putaran yang dimulai dari orang keempat dari masing- masing kelompok. 51 Antusiasme siswa dalam turnamen cukup tinggi dan suasana persaingan dari masing- masing kelompok cukup terasa. Hal ini terlihat dari reaksi kekecewaan siswa ketika tidak bisa menjawab atau kalah cepat dari kelompok lain dalam mengangkat tangan. Suasana persaingan yang positif seperti ini cukup baik dalam meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, sehingga hasil belajar yang dihasilkanpun akan baik pula. Berbeda dengan kelas eksperimen, pada kelas kontrol tidak terasa suasana persaingan antar individu maupun kelompok. Motivasi belajar siswa masih kurang, terlihat dari antusisme siswa yang terjadi pada saat pembelajaran. Pada proses pembelajaran, siswa akan bertanya ketika guru mengarahkan siswa pada suatu permasalahan yang terjadi dan siswa yang bertanya disetiap pertemuan tidak berubah. D. Hasil Belajar Biologi Pembelajaran yang telah dilakukan di kelas sampel diakhiri dengan pemberian tes (posttest). Penggunaan tes dalam penelitian ini betujuan untuk melihat hasil belajar yang dilakukan selama penelitian. Analisis hasil belajar siswa pada kedua kelas dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7. Analisis Hasil Belajar Posttest antara Kelas Kontrol dengan Kelas Eksperimen SK KD Indikator Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/ penyakit yang mungkin terjadi Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada Menjelaskan hubungan antara berbagai komponen darah dan fungsinya Membuat skema pembekuan darah Konsep C Kel as Kontrol F % 1 2 Plas ma darah Plas ma darah C1 C1 34 21 89.47 55.26 27 23 71.05 60.53 3 Darah C2 14 36.84 23 60.53 4 Darah C3 20 52.63 24 63.16 5 Sel darah C3 28 73.68 26 68.42 6 Sel darah C4 23 60.53 13 34.21 7 Tro mbosit Pembekuan darah Pembekuan darah C1 24 63.16 30 78.95 C2 18 47.37 22 57.89 C3 18 47.37 23 60.53 No S oal 8 9 Kel as Eks peri men F % 52 SK KD serta implikasinya pada salingtemas sistem peredaran darah pada manusia Indikator No S oal golongan Menjelaskan limfa 22 57.89 26 68.42 C3 28 73.68 27 71.05 C2 32 84.21 34 89.47 C3 36 94.74 35 92.11 C4 26 68.42 30 78.95 C4 18 47.37 27 71.05 Sistol C1 16 42.11 29 76.32 17 Bagian jantung C2 21 55.26 31 81.58 18 Denyut nadi C2 21 55.26 27 71.05 19 Bagian jantung C3 18 47.37 25 65.79 20 Pembuluh vena C1 20 52.63 24 63.16 21 Karakteristik pembuluh darah C3 32 84.21 27 71.05 22 Peredaran darah kecil C3 23 60.53 27 71.05 23 Perbedaan sistem peredaran darah dan sistem limfa C4 19 50 32 84.21 24 Sistem limfa C2 26 68.42 28 73.68 25 Leukimia C1 35 92.11 32 84.21 26 Arteriosklerosis C2 18 47.37 34 89.47 27 Eritroblastosis fetalis C2 24 63.16 32 84.21 28 Akibat penyempitan arteri koronaria C4 23 60.53 31 81.58 29 Planaria C1 30 78.95 24 63.16 30 Peredaran darah terbuka C2 16 42.11 25 65.79 14 Menggambarkan sistem peredaran darah manusia C4 16 13 Menjelaskan struktur pembuluh darah dan fungsinya C 15 11 12 Menjelaskan hubungan bagianbagian jantung dan fungsinya Kel as Eks peri men F % Pembekuan darah Go longan darah AB Go longan darah O Tranfusi darah Uji go longan darah Tranfusi darah 10 Menguji darah Konsep Kel as Kontrol F % sistem Mendeskripsi-kan gangguan/ penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia Mendeskripsi-kan sistem sirkulasi pada hewan avertebrata Keterangan: F : Ju mlah siswa yang men jawab benar Soal yang digunakan adalah soal yang valid yang diujikan pada saat pretest dan posttest, lihat lampiran 6 Pada pembelajaran konvensional, soal yang paling banyak dijawab benar adalah soal nomor 13 tentang tranfusi darah yang dijawab benar sebanyak 36 53 siswa dan soal nomor 1 dijawab benar oleh 34 siswa. Sedangkan untuk soal yang paling sedikit dijawab benar oleh kelas kontrol adalah soal nomor 16 tentang sistol dan nomor 30 tentang peredaran darah terbuka yang masing- masing dijawab benar oleh 16 siswa. Soal-soal yang paling banyak dijawab benar oleh siswa di kelas kontrol berada pada jenjang C 3 dan C1 . Pada soal C3 di nomor 13 dan C1 pada soal nomor 1, siswa dapat menjawabnya dengan baik karena pada saat pembelajaran pertanyaan ini dibahas pada saat pembelajaran oleh guru terutama pada saat pembahasan Lembar Kerja Siswa (LKS). Sedangkan untuk soal yang paling sedikit dijawab benar di kelas kontrol pada soal nomor 16 dan nomor 30 berada pada jenjang C 1 dan C2 . Untuk pertanyaan nomor 16, masih terdapat kekeliruan diantara siswa antara istilah sistol dan diastol, karena dalam proses pembelajaran ini hanya sekilas dibahas dalam pembelajaran awal. Sedangkan untuk nomor 30, masih terjadi kekeliruan diantara siswa tentang perbedaan mendasar antara peredaran darah terbuka dan tertutup, sehingga siswa banyak yang menjawab oksigen dan karbondioksida diangkut dalam sistem trakea. Pada kelas eksperimen, soal yang paling banyak dijawab benar oleh siswa adalah soal nomor 13 tentang tranfusi yaitu sebanyak 35 siswa dan nomor 12 serta 26 yang masing- masing dijawab benar oleh 34 siswa. Soal yang paling sedikit dijawab benar adalah soal nomor 6 tentang sel darah yang hanya dijawab benar oleh 13 siswa. Berbeda dari kelas kontrol, pertanyaan pada soal nomor 13 di kelas eksperimen tidak dilakukan pembahasan LKS oleh guru. Sehingga dapat diperkirakan bahwa perbedaan perlakuan ini yang menyebabkan rendahnya hasil pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol pada butir soal nomor 13. Hasil yang tinggi yang didapat pada butir soal ini dimungkinkan adanya kerjasama pada saat pembelajaran diantara siswa dalam satu kelompok. Sedangkan untuk soal nomor 12 dan 26 yang berada pada jenjang C 2 , siswa banyak menjawab benar karena pertanyaan ini berada di permainan make a match. Dengan demikian, permainan make a match memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan 54 pemahaman siswa dalam mempelajari istilah- istilah penting dalam pembelajaran Biologi. Pertanyaan yang paling sedikit dijawab siswa eksperimen adalah soal nomor 6 tentang sel darah yang berada pada jenjang C 4 . Pertanyaan ini merupakan jenis pertanyaan yang memerlukan daya nalar yang tinggi dari siswa, mengaitkan antara satu konsep ke konsep yang lainnya. Pertanyaan ini sedikit yang menjawab benar dikarenakan proses pengkombinasian ini kurang dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis pertanyaan, karena dalam permainan maupun turnamen siswa lebih ditekankan pada jenjang kognitif C 1 -C4 . Perbedaan nyata antara hasil yang didapatkan oleh kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada jawaban benar pada soal nomor 1, 6, 16, 23, 26, dan 29. Soal yang banyak dijawab benar oleh kelas eksperimen namun sedikit dijawab benar oleh kelas kontrol adalah soal nomor 16, 23, dan 26. Sedangkan yang paling banyak dijawab benar oleh kelas kontrol dibandingkan kelas ekperimen adalah soal nomor 1, 6, dan 29. Jenjang kognitif pada soal 16, 23, dan 26 adalah C 1 , C4 , dan C2 . Pada soal ini, kelas eksperimen lebih banyak menjawab benar dibandingkan kelas kontrol. Penyebab perbedaan hasil ini dikarenakan pada permainan make a match siswa lebih dikenalkan pada istilah- istilah yang ada pada konsep yang sedang dipelajari. Begitu pun pada tahapan turnamen, meski ditunjukkan untuk meningkatkan jenjang C3 -C4 tetapi pada pelaksanaannya siswa masih kesulitan ketika menjawab pertanyaan C 4 . Penggunaan permainan make a match dan turnamen lebih banyak membantu siswa dalam mengetahui dan memahami istilah- istilah penting dalam pembelajaran Biologi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan kombinasi ini cocok dalam meningkatkan kemampuan siswa pada jenjang C 1 -C4 terutama berkaitan mengenai pengenalan istilah asing dalam biologi. Pada soal yang banyak dijawab benar oleh siswa di kelas kontrol namun sedikit dijawab benar oleh siswa di kelas eksperiman memiliki jenjang kognitif C 1 (soal nomor 1), C 4 (soal nomor 6), dan C 1 (soal nomor 29). Perbedaan hasil belajar yang didapatkan pada soal-soal ini dikarenakan perbedaan pada saat pembelajaran awal. Pada kelas eksperimen, pembelajaran awal ditekankan kepada 55 pengetahuan dasar serta garis besar konsep yang akan dipelajari. Berbeda dari kelas eksperimen, pada kelas kontrol pembelajaran awal yang dilakukan oleh guru tidak hanya pada pengetahuan dasar dan garis besar konsep saja, akan tetapi keseluruhan konsep. Hal ini dikarenakan porsi pembelajaran awal pada kelas kontrol lebih banyak dibandingkan di kelas eksperimen sehingga siswa dapat lebih mendalam memahami konsep yang diberikan oleh guru pada sub konsep tertentu. Setelah dilakukan presentasi kelompok pada kelas kontrol, dilakukan konfirmasi oleh guru mengenai informasi yang diberikan oleh siswa pada saat presentasi. Dengan demikian peran guru pada kelas kontrol masih dominan. Tabel 4.2. di atas tidak hanya memperlihatkan perbedaan hasil antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, akan tetapi memperlihatkan pula soal-soal yang dijawab benar hampir sama antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Artinya pada soal-soal ini penggunaan permainan dan turnamen pada kelas eksperimen tidak berpengaruh, yaitu soal nomor 11 dan 13. Soal nomor 11 dan 13 merupakan pertanyaan mengenai golongan darah dan tranfusi darah yang berada pada jenjang kognitif C 3 . Perbedaan kedua soal ini antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah satu poin, sehingga dapat dikatakan sejajar dalam pemberian perlakuan di kedua kelas sampe l. soal nomor 11 masing- masing dijawab oleh kelas kontrol dan eksperimen adalah 28 siswa dan 27 siswa. Sedangkan pada soal nomor 13 dijawab oleh kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah 36 siswa dan 35 siswa. Untuk soal nomor 13 selain memiliki nilai yang hampir sama dikedua kelas sampel, soal ini juga memiliki nilai tertinggi dari masing- masing kelas. Seperti yang telah dijabarkan di atas, metode permainan dan turnamen tidak berpengaruh pada kedua pertanyaan/soal ini. Penyebab utama persamaan hasil ini adalah LKS yang dikerjakan oleh siswa. LKS ini dikerjakan secara mandiri dan kelompok oleh siswa. Salah satu tugas mandiri yang dikerjakan oleh siswa yaitu mengenai kedua pertanyaan ini sehingga siswa akan lebih mudah menjawabnya. 56 80.00 70.00 67.67 66.78 70.39 69.74 57.46 55.56 60.00 Frekuansi (%) 74.85 71.05 50.00 40.00 Kontrol 30.00 Eksperimen 20.00 10.00 0.00 C1 C2 C3 C4 Jenjang Kognitif Gambar 4.1. Persentase Frekuensi Jenjang Kognitif pada Kedua Kelas Penelitian Dari hasil analisis butir soal di atas, dapat disimpulkan bahwa kombinasi model kooperatif tipe TGT dengan make a match cocok untuk meningkatkan kemampuan siswa pada jenjang C1 -C4 serta penerapan pada konsep yang memiliki istilah- istilah penting yang banyak dalam materinya. Hal ini dibuktikan dari analisis hasil belajar posttest di kedua kelas sampel. Siswa pada kelas eksperimen lebih banyak menjawab benar di soal/pertanyaan pada jenjang C 1 -C4 dibandingkan siswa yang berada pada kelas kontrol. Perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa berada pada jenjang C3 dan C4, pada jeniis pertanyaan ini siswa di kelas eksperimen jauh lebih banyak menjawab benar dibandingkan kelas kontrol. Sedangkan pada pertanyaan berjenjang C1 dan C3, hasil yang didapat tidak terlalu jauh berbeda di dua kelas sampel penelitian. Hal ini diperkirakan terjadi karena persamaan tindakan dalam hal pembelajaran awal, diskusi kelompok, dan pengerjaan LKS yang sama. 57 E. Pengaruh Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Make a Match Terhadap Hasil Belajar Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji-t, didapatkan bahwa thitung (4.61935) > ttabel (1.9925), maka hipotesis nol (H0 ) ditolak dan hipotesis alternatif (H1 ) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match memberi pengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa. Hasil penelitian ini dapat dibuktikan dari hasil rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar pada kelas yang menggunakan model konvensional. Hal ini dibuktikan dengan hasil posttest yang berbeda antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Menurut Muraya dan Kimamo, pembelajaran kooperatif memberikan pengaruh yang positif pada hasil belajar untuk semua tingkatan siswa dan juga pengembangan kemampuan sosial siswa. 5 Pengaruh ini dikarenakan dalam pembelajaran kooperatif, siswa diajak aktif dalam mencari pengetahuan awal mereka dengan berdiskusi bersama, sehingga siswa akan lebih terbuka terhadap permasalahan pembelajaran yang mereka hadapi. Menurut Slavin, TGT dapat dikombinasikan dengan metode lainnya, hal ini memberikan kepada guru ide- ide yang lebih baik berkaitan dengan kemajuan yang dibuat para siswa daripada hanya menggunakan turnamen saja. Hal ini dikarenakan dalam TGT hanya berguna dalam meninjau kembali mater i- materi yang telah dipelajari. 6 Pada penelitian ini, ditemukan bahwa pembelajaran kooperatif yang mengkombinasikan metode TGT dengan make a match memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Pengkombinasian TGT dengan make a match didasarkan kepada kedua metode ini memiliki persamaan dalam tahapan pembelajarannya, yaitu menggunakan permainan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman 5 Daniel Ngaru Muraya dan Githui Kimamo , 2011, “Effects of cooperative learning approach on biology mean achievement scores of secondary school students’ in Machakos District, Kenya”, Journal of Educational Reseach and Review. Vol. 6 (12), pp. 726-745, 25 September, 2011. ISSN 1990-3839, h. 743. 6 Robert E. Slavin, (B) Cooperative Learning “Teori, Riset dan Praktik”, terj. Nurulita Yusron, (Bandung: Nusa Media, 2010), cet ke -15, h. 178. 58 siswa terhadap suatu konsep atau materi. Selain itu, penggunaan make a match ditingkat SMA masih kurang, padahal metode make a match tidak kalah baiknya dengan metode lainnya yang biasa diteliti di SMA. Pada metode ini, siswa diminta untuk bekerja-sama mencari pasangan dari kertas yang dia miliki. Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap data kelas kontrol dan eksperimen pada pengujian hipotesis data pretest, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Artinya, dalam penelitian ini sampel bergerak dari kemampuan awal mereka yang hampir sama. Data hasil posttest menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran dengan mengkombinasikan TGT dengan make a Match mempunyai perbedaan yang signifikan daripada pembelajaran yang menggunakan model konvensional. Perbedaan tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh pengkombinasian TGT dengan make a match terhadap hasil belajar siswa pada konsep Sistem Peredaran Darah Pada Manusia. Perbedaan hasil ini dikarenakan adanya perbedaan perlakuan yang diberikan kepada kedua kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol, didapatkan rata-rata hasil posttest siswa sebanyak 60.5 yang berada jauh dari batas KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Sedangkan pada kelas eksperimen, nilai rata-rata siswa yang didapatkan adalah 70.3421 yang berarti tela h melewati nilai KKM untuk mata pelajaran Biologi. Dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai posttest yang diperoleh kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan nilai posttest kelas kontrol. Perlakuan yang membedakan diantara kedua kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah penggunaan turnamen pada kelas eksperimen dan penekanan poin kelompok dari poin masing- masing anggota. Dengan dilaksanakannya turnamen ini siswa akan merasa tertantang dan termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Seperti yang dikatakan oleh Uzer Usman, bahwa guru berusaha menciptakan persaingan di antara siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya dan mengatasi 59 prestasi orang lain. 7 Dengan demikian, persaingan dibutuhkan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran siswa supaya lebih baik lagi dalam proses pembelajarannya. Selain itu, perasaan untuk menampilkan nama baik kelompok pada kelas eksperimen memberikan keuntungan tersendiri bagi siswa, karena tanpa disadari siswa akan merasa terdorong supaya kelompoknya berada pada kelompok teratas dan mendapatkan reward atas usaha mereka bersama. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik pada buku “Proses Belajar Mengajar”, disebutkan bahwa perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar. 8 Penggunaan turnamen dalam pembelajaran memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Dengan adanya turnamen maka siswa merasa tertantang untuk menjadi yang terbaik. Hal ini sesuai dengan penelitian Henny Ekawati Haryono dan Retno Hasanah yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran aktif dengan strategi turnamen berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. 9 Perbedaan lainnya terletak pada posisi siswa dalam kelompok. Pada kelas eksperimen dari awal pertemuan telah ditekankan bahwa posisi anggota kelompok sama, yaitu sama-sama memberikan kontribusi pada nilai kelompoknya, artinya nilai dari masing- masing anggota akan memberikan pengaruh kepada nilai kelompoknya. Hal ini seperti dikemukakan oleh Slavin “keberhasilan kelompok harus bergantung pada pembelajaran masing- masing seluruh anggota kelompok, bukan pada satu hasil kelompok. misalnya kelompok dapat dinilai berdasarkan nilai rata-rata anggotanya dalam ujian atau esai perorangan.” 10 Sedangkan pada 7 Uzer Us man, Menjadi Guru Profesional,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2008), h. 29. 8 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bu mi Aksara, 2012), h. 167. Heny Ekawati Haryono dan Retno Hasanah, “Pengaruh Pembelajaran Akt if dengan Strategi Turnamen Belajar pada Pokok Bahasan Kalor dan Perubahan Wujud Zat terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Lamongan”, ejournal unesa, Vo l 1, No 1, 2012, diakses dari http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inovasi-pendidikan-fisika/article/view/363/baca-art ikel pada 27 April 2014 puku l 14.25 WIB. 10 Robert E. Slavin. (A), Op. Cit., h. 26. 9 60 kelas kontrol tidak ditekankan hal demikian, sehingga siswa merasa tidak tertantang untuk mengumpulkan nilai sebaik-baiknya demi kelompoknya. Perbedaan dua hal di atas ini memiliki pengaruh yang berbeda kepada siswa dalam memandang kelompoknya. Pada kelas eksperimen, mereka memandang bahwa kelompoknya adalah kelompok belajar yang jika dilakukan secara bersama-sama akan menempatkan posisi kelompok pada posisi yang tinggi. Sedangkan pada kelas kontrol, mereka memandang bahwa kelompok belajar hanya sebagai tempat bertukar pikiran tanpa perlu membantu teman lainnya untuk maju. Hal ini terlihat dari proses pembelajaran yang telah dilakukan, pada kelas eksperimen mereka belajar dengan cara saling membantu satu sama lain, dominasi siswa tidak terlihat mencolok, dan mereka saling bekerja-sama dalam mendiskusikan masalah, dan memastikan anggota lainnya juga memahaminya. Berbeda dengan kelas kontrol, pada kelas ini siswa tidak memiliki keinginan untuk membuat anggota kelompok lainnya sama pahamnya dengan siswa yang memiliki pemahaman lebih baik dan terlihat adanya dominasi siswa tertentu. Penekanan nilai kelompok pada nilai masing- masing anggota perlu memiliki peranan yang penting dalam membantu siswa bekerja sama yang baik. Penekanan ini bertujuan supaya tidak terjadinya pengerjaan tugas oleh satu anggota kelompok. Hal ini seperti dikemukakan oleh O’Donell, O’Kelly, dan Slavin yang menyatakan bahwa tanpa akuntabilitas masing- masing terdapat bahaya satu orang siswa dapat saja menyelesaikan pekerjaan orang lain, atau beberapa siswa dapat saja dihalangi dari interaksi kelompok karena dianggap memiliki kontribusi yang sedikit. 11 Dengan demikian, rasa tanggung jawab anggota kelompok akan meningkat sehingga kemampuan pemahaman konsep siswa pun akan bertambah. Hal ini terlihat dari peran aktifnya setiap anggota dalam diskusi kelompok dan ekspresi kekecewaan mereka ketika tidak menemukan pasangan dalam permainan ataupun ketika tidak menjawab pertanyaan dalam turnamen. Penentuan kelompok terbaik pada kelas eksperimen tidak hanya dari hasil turnamen yang dilakukan, akan tetapi dari proses awal yaitu pada saat pengujian 11 Ibid., h. 26. 61 pretest hingga pengujian posttest. Penentuan dari nilai pretest ini bertujuan supaya siswa merasa termotivasi untuk meningkatkan nilainya sehingga berusaha sebaikbaiknya pada saat proses pembelajaran dan juga posttest pada akhir pembelajaran. Kelompok yang memiliki nilai tertinggi adalah pemenang dari proses pembelajaran ini dan akan mendapatkan reward pada akhir dari proses pembelajaran. Menurut O’Donnell, Pemberian reward harus diberikan kepada kelompok yang berkinerja dengan baik sehingga anggota kelompok dapat melihat bahwa demi kepentingan mereka sendirilah membantu teman kelompok belajar. 12 Selain itu, pemberian reward juga menimbulkan motivasi belajar siswa. 13 Dengan adanya motivasi, maka keaktifan siswa dalam belajar pun akan meningkat. Hal ini sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa pemberian reward berpengaruh terhadap peningkatan keaktifan belajar siswa. 14 Peran metode make a match dalam pembelajaran ini adalah bersifat membantu meningkatkan pemahaman siswa, karena siswa diminta untuk mencari pasangan kartunya sendiri tanpa bantuan dari orang lain (anggota kelompok lainnya) dalam waktu yang ditentukan. Siswa akan diuji mengenai pemahaman mereka tentang pertanyaan atau jawaban yang ada pada kartunya, sehingga penentuan pasangannya bergantung kepada kemampuan siswa dalam menganalisa pertanyaan dan jawaban dalam kartunya. Hal ini, membantu siswa dalam mengingat dan mengembangkan pemahamannya terhadap suatu konsep yang telah dipelajari. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Iin Dwi Indriyani, penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran melalui model make a match dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. 15 Pembelajaran dengan model kombinasi TGT dan make a match memiliki dampak yang positif bagi perkembangan siswa yaitu meningkatnya hubungan antar siswa dalam kelompok. Dengan meningkatnya hubungan ini maka suasana 12 Ibid. Oemar Hamalik, Loc. Cit. 14 Aschabul Jannah, “Pengaruh Pemberian reward Guru terhadap Keaktifan Belajar Siswa Kelas XI dalam Mengikuti Pelajaran Al Qur’am Had its MAN Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2013”, Skripsi, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salat iga, 2013, h. i. 15 Iin Dwi Indriyani, “Pen ingkatan Kemampuan Kognitif Siswa pada Jenjang C1 -C4 Materi Sistem Reproduksi Manusia Melalui Model Make a Match Kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah Bantul Tahun Ajaran 2008/ 2009”, Skripsi, Universitas Ahmad Dahlan, 2009, h. i. 13 62 belajar akan lebih menyenangkan dan dapat saling membantu. Persaingan yang terjadi antar kelompok akan menjadi pemicu motivasi untuk lebih baik, dan memberikan hasil yang terbaik untuk anggotanya. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif pada pembelajaran kooperatif dengan mengkombinasikan Teams-Games-Touenament (TGT) dengan Make a Match terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep Sistem Peredaran Darah Manusia. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji-t yang diperoleh yaitu thitung (4.62) > ttabel (1.99) dengan taraf signifikan 5%. Perbedaan hasil rata-rata nilai posttest antara kelas kontrol yaitu 60.5 dan kelas eksperimen yaitu 70.34, berbeda secara signifikan. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, saran dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi guru Pengkombinasian TGT dengan Make a Match dapat menjadi model alternatif dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa terutama untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai istilah- istilah penting dalam biologi 2. Bagi peneliti Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengkombinasian ini, seperti membandingkan antara TGT, Make a Match, dengan metode kombinasi TGT dengan Make a Match sehingga dapat dilihat metode yang memberikan peningkatan hasil belajar antara TGT dan Make a Match. 63 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsisi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Ayu, Sri Putri. “Penerapan Cooperative Leaarning Tipe Make a Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII dalam Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2010. Charlton, B., R. L. Williams, dan McLaughlin. “Educational Games: A Technique to Acquisition of Reading Skills of Children with Learning Disability”. International Journal of Special Education. Volume 20, Number 2, 2005. Choiriyah, Uswatun. “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make a Match dan Konvensional pada Mata Pelajaran TIK Kelas X Semester 2 di SMA Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran 2010/2011. Jurnal Elektronik Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Yogyakarta, Volume 1, Nomor 3, 2012. Creswell, John W. Research Design “Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed”. terj. Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010. Cruickshank, Donald R., Deborah Bainer Jenkins, dan Kim K. Metcal. The Act of Teaching. New York: The McGraw-Hill Companies, 2006. Dhika. Masalah Pendidikan di Indonesia dan Solusianya. Diakses dari http://mahasiswa-sibuk.blogspot.com/2012/01/masalah-pendidikan-diindonesia-dan.html pada 20/09/2013 pada 11.00 WIB Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakartan: PT. Rineka Cipta, 2006. Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Ed. Rev., cet. 3, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2011. Gredler, Margaret E. Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi. Ter. Tri Wibowo. Jakarta: Kencana, 2011. Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012. Harmandar, Mansur, dan Emine CIL. “The Effects of Science Teaching Through Team Game Tournament Technique on Success Level and Affective 64 65 Characteristics of Students”, Journal of Turkish Science Education, volume 5, Issu 2, 2008. Haryono, Heny Ekawati, dan Retno Hasanah. “Pengaruh Pembelajaran Aktif dengan Strategi Turnamen Belajar pada Pokok Bahasan Kalor dan Perubahan Wujud Zat terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Lamongan”, ejournal unesa, Vol 1, No 1, 2012. diakses dari http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inovasi-pendidikanfisika/article/view/363/baca-artikel pada 27 April 2014 pukul 14.25 WIB. Haryono, Moh. “Penggunaan Variasi Metode Mengajar Untuk Membangkitkan Motivasi Belajar Matematika’. Jurnal Widyatama Vol. 4 no. 4, Desember 2007 Huda, Miftahul. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran “Isu-Isu Metodis Dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013. Ibrahim, Nurdin. Hasil Belajar Fisika Siswa SLTP Terbuka Tanjungsari Sumedang Jawa Barat, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No. 031, Tahun ke-7, 2001. Ilyas. “Peranan Motivasi Mengajar Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa.” Dinamika, vol. II, No. 02, 2004. Indriyani, Iin Dwi. “Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa pada Jenjang C1C4 Materi Sistem Reproduksi Manusia Melalui Model Make a Match Kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah Bantul Tahun Ajaran 2008/2009”. Skripsi. Jogjakarta: Universitas Ahmad Dahlan, 2010. Jannah, Aschabul. “Pengaruh Pemberian Reward Guru terhadap Keaktifan Belajar Siswa Kelas XI dalam Mengikuti Pelajaran Al Qur’an Hadits MAN Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2013”. Skripsi. Salatiga: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, 2013. Jensen, Eric. Guru Super & Super Teaching. Terj. Benyamin Molan. Jakarta: PT Indeks, 2010. Leonard, dan Kiki Dwi Kusumaningsih. “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia. Jurnal Ilmiah Exacta, Volume 2, No 1, 2009, 2009. Milczynski, Karen A. “Literaure Review: Effectiveness of Gaming in The Classroom.” Makalah. Michigan State University, 2011. Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan “Sebuah Panduan Praktis”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2007. 66 Muraya, Daniel Ngaru, dan Githui Kimamo. “Effects of cooperative learning approach on biology mean achievement scores of secondary school students’ in Machakos District, Kenya.” Educational Reseach and Review, Vol. 6 (12), pp. 726-745, 25 September, 2011. ISSN 1990-3839 Muspiroh. 2010. Skripsi: Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Dengan Menggunakan Metode Problem Posing Secara Berkelompok, UIN Jakarta Musrida, Irvan Jaya. Makalah Permasalahan Pendidikan di Indonesia. http://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di- indonesia/ diakses pada 20/09/2013 pada 11.05 WIB Nopianti. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimedia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi”. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2010. Parkay, Forrest W., dan Baverly Hardcastle Stanford. Menjadi Seorang Guru, terj. Dani Dharyani. ed. VII. Jakarta: PT. Indeks, 2008. Puspendik. http://118.98.234.22/sekretariat/hasilun/index.php/hasilun pada 20/09/2013 pukul 11.20 WIB diakses Risnawati, Sry. “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Sosiologi Melalui Penerapan Cooperative Learning Model Make a Match.” Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011. Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2009. Rusman. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers, 2011. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2007. Slavin, Rober E. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik, Jilid 2. Terj. Marianto Samosir. Jakarta: PT. Indeks, 2011. Slavin, Robert E. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Terj. Nurullita Yusron. Bandung: Nusa Media, 2010. Sofyan, Ahmad., Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama. Evaluasi Pembelajaran IPA berbasis Kompetensi. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006. Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010. 67 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008. Suprijono, Agus. Cooperatif Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012. Syah, Muhibin. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru. cet. Ke-15. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010. Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasionaldiakses dari http://www.bapsi.undip.ac.id/images/Download/Dokumen/uu%20no.20%20t hn%202003%20sisdiknas.pdf pada 12/01/2013 0:18 WIB. Uno, Hamzah B., dan Masru Kuadrat. Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2010. Usman, Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008. Warsono, dan Hariyanto. Pembelajaran Aktif : Teori dan Asesmen. Bandung: PT Rosdakarya Offset, 2012. Wollowski, Michael, dan J. P. Verkamp. “Effects of Game Tournaments ol Learning and Classroom Climate.” Makalah. Twenty-Third International Florida Artificial Intelligence Research Society Conference (FLAIRS), 2010. Wyk, Michael M van. “The Effects of Teams-Games-Tournaments on Achievment, Retention, and Attitudes of Economics Education Students. ” Makalah. Dublin, Ireland: 2010 EABR & ETLC Conference Proceedings, 2010. 68 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen Mata Pelajaran : Biologi Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1 Perte muan : 1 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan yang dapat terjadi pada system peredaran pada darah manusia I. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu memahami komponen pembentuk sistem peredaran darah pada manusia serta proses pembekuan darah dan penggolongan darah pada manusia; 2. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi jantung; 3. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi pembuluh darah; Karakter siswa yang diharapkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil. II. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan hubungan antara berbagai komponen darah dan fungsinya 2. Membuat skema proses pembekuan darah 69 3. Menguji golongan darah 4. Menjelaskan hubungan bagian-bagian jantung dan fungsinya 5. Menjelaskan struktur pembuluh darah dan fungsinya III. Materi Ajar 1. Darah 2. Jantung 3. Pembuluh darah IV. Metode Pembelajaran Model : Cooperative Learning Metode : Teams Games Tournaments dan Make a Match Strategi Pembelajaran Tatap Muka Merumuskan Terstruktur Studi membaca dan diskusi Mandiri Siswa dapat Menemukan pengertian sistem untuk memahami konsep komponen-komponen dalam peredaran darah pada darah, jantung, dan darah manusia pembuluh darah Merumuskan Permainan make a match komponen- untuk meningkatkan daya komponen penting ingat siswa terhadap hasil dalam sistem diskusi peredaran darah Turnamen Teams Games Siswa dapat Mengidentifikasi bentuk dan fungsi dari sel darah Siswa dapat Menggambarkan skema pembekuan darah Siswa dapat Merumuskan manusia yang terdiri Tournament untuk dari darah, jantung, mengetahui kemampuan penggolongan darah pada dan pembuluh darah. mengkomunikasikan maanusia pengetahuan yang didapat secara langsung Siswa dapat Menemukan bagian-bagian jantung Siswa dapat Menemukan karakteristik pembuluh darah 70 V. Langkah Langkah Pembelajaran Kegiatan Waktu Guru a. Kegiatan Awal: Tahapan 1: Pembelajaran Awal 1. Salam dan tegur sapa 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Memotivasi: Guru menanyakan beberapa siswa mengenai golongan darahnya, dan menanyakan mengapa bisa berbeda-beda golongan darah pada manusia? 4. Mengelompokkan peserta didik b. Kegiatan inti: Eksplorasi 5. Guru menjelaskan secara singkat garis besar sistem peredaran darah pada manusia Tahapan 2: Kelompok Belajar 6. Guru meminta siswa untuk berdiskusi secara kelompok mengenai tugas kelompok yang berada di LKS. 7. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok Elaborasi Tahapan 3: Permainan 8. Dilakukan permainan make a match, yaitu dengan cara: a. Siswa dibagi kedalam 2 kelompok besar (kelompok Siswa 13 menit 1. Menjawab salam dan tegur sapa 1 menit 2. Memperhatikan penjelasan guru 2 menit 3. Siswa yang ditunjuk 5 menit menyebutkan golongan darahnya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru 4. Siswa duduk secara berkelompok 5 menit 67 menit 5. Siswa dengan penuh perhatian mendengarkan penjelasan guru 10 menit 6. Setiap siswa di kelompok 15 menit dengan rasa tanggungjawab berdiskusi mengenai materi yang ditugaskan kepada kelompoknya 7. Menjelaskan dengan percaya diri 15 menit mengenai hasil diskusi kelompok 8. Siswa memperhatikan dengan penuh ketelitian dan cermat mengenai peraturan permainan dan melaksanakan permainan 17 menit 71 Kegiatan Waktu Guru b. c. d. e. f. pertama yaitu peleburan kelompok 1, 2, dan 3, kelompok kedua yaitu peleburan kelompok 4, 5, dan 6). Kelompok pertama akan bertindak sebagai pemegang kartu pertanyaan, kelompok kedua bertindak sebagai pemegang kartu jawaban. Dengan posisi saling berhadapan. Dibagikan kartu kepada kelompok pertanyaan dan jawaban. Siswa diberi waktu untuk memikirkan jawaban dari pasangan kartunya selama 1 menit. Setelah 1 menit, siswa mencari pasangan kartu yang dipegangnya maksimal selama 2 menit Bagi siswa yang sudah menemukan pasangannya langsung menemui guru untuk dikoreksi jawabannya. Jika jawaban benar maka masing- masing siswa diberi poin 5, namun jika salah maka masing- masing siswa poinnya dikurangi 1. Tahap a-e diulang hingga waktu 17 menit. Konfirmasi Tahapan 4: Turname n 9. Siswa diminta kembali berkumpul bersama anggota Siswa dengan baik. 9. Siswa kembali berkumpul bersama kelompoknya 15 menit 72 Kegiatan Waktu Guru Siswa kelompoknya. 10. Guru memberikan latihan dengan 10. Siswa memperhatikan dengan peraturan sebagai berikut: penuh ketelitian dan cermat a. Masing- masing kelompok mengenai peraturan latihan dan diwakili oleh satu orang melaksanakan latihan dengan b. Setiap perwakilan kelompok baik berkumpul di meja tanding c. Perwakilan kelompok diberikan soal yang sama dan berebut untuk mendapatkan kesempatan menjawabnya d. Tahap a-c diulang hingga setiap anggota kelompok telah menjadi perwakilan kelompok. c. Kegiatan Akhir: 11. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan secara bersama-sama 11. Bersama-sama menarik kesimpulan mengenai pembelajaran hari ini 5 menit 3 menit 2 menit 12. Memberikan tugas kepada siswa, 12. Mencatat dan memperhatikan yaitu: berdiskusi kelompok dengan teliti tugas kelompok mengenai sistem peredaran darah yang diberikan manusia, sistem limfa, serta hubungan antara sistem peredaran darah dan sistem limfa pada manusia. VI. Sumber Buku Kerja Biologi 2A, Ign. Khristiyono PS, Esis Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab IV Buku paket Biologi kelas XI 73 VII. Media Pe mbelajaran Kartu istilah Kartu jawaban Stopwatch Pluit VIII. Penilaian Teknik Bentuk Indikator Menjelaskan hubungan antara berbagai komponen darah dan fungsinya : Tes lisan, penilaian dalam diskusi kelompok : Uraian (diujikan pada saat latihan menggunakan TGT) Soal Sebutkan fungsi darah! Sebutkan jenisjenis sel darah beserta ciri-cirinya! Sebutkan jenisjenis sel leukosit beserta ciri dan bentuk pertahanannya! Kunci Skor 1. Mengangkut sari makanan dan oksigen keseluruh 10 tubuh dan sisa oksidasi ke luar alat pengeluaran 2. Mengatur keseimbangan asam basa 3. Mempertahankan tubuh dari infeksi 4. Menjaga stabilitas suhu 5. Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin ke organ tertentu 1. Eritrosit, dengan ciri-ciri bentuk bikonkaf tidak 10 berinti, mengandung Hb, berfungsi mengangkut O2 , Co2 , dan sari makanan, dibentuk oleh sumsum merah tulang pipih, berumur sekitar 120hari. 2. Leukosit, dengan ciri-ciri bentuk amoeboid (tidak tetap), memiliki inti, bergerak amoeboid, dapat menembus dinding kapiler (diapedesis), bersifat fagosit. 3. Trombosit (keping darah), memiliki ciri berukuran paling kecil, bentuk tidak beraturan dan tidak berinti, mudah hancur, berperan dalam pembekuan darah, waktu hidup sekitar 8 hari. 1. Neutrofil, plasma bersifat netral, memfagositosit 10 eritrosit, kuman, dan jaringan mati 2. Eosinofil, plasma bersifat asam, memfagosit terhadap parasit besar dan jumlah meningkat jika tubuh terkena infeksi 3. Basofil, plasma bersifat basa, jumlah meningkat jika terjadi infeksi dan bersifat fagosit. Megandung zat anti penggumpalan dan histamin yang berperan dalam proses alergi. 4. Limfosit, berinti satu, berfungsi membentuk 74 Indikator Soal Kunci Skor antibodi 5. Monosit, mempunyai inti bulat atau bulat panjang, disebut makrofag, berperan dalam pertahanan terhadap infeksi yang bersifat kronik, seperti TBC dan tifus. Membuat skema proses pembekuan darah Jelaskan proses pembekuan darah? Menguji golongan Mengapa golongan darah darah O disebut sebagai donor universal sedangkan golongan darah AB disebut sebagai resipien universal? Menjelaskan Sebutkan bagianhubungan bagian- bagian jantung bagian jantung manusia beserta dan fungsinya fungsinya! Trombosit pecah, mengaktifkan trombokinasi, dengan 10 bantuan trombokinase dan kalsium maka merubah protombin menjadi trombin kemudian trombin dengan bantuan vit. K merubah fibrinogen menjadi benangbenang fibrin sehingga dapat menghambat pengeluaran darah dengan mengikat eritrosit dan keping darah. Karena golongan darah O tidak memiliki aglutinogen 10 sehingga tidak dapat beku jika terkena golongan darah A, B, dan AB. Sedangkan golongan darah AB memiliki aglutinogen A dan B sehingga dapat membekukan aglutini a dan b yang dimiliki oleh golongan darah A, B, dan O 1. Atrium kanan menerima darah yang miskin oksigen, darah dari seluruh tubuh 2. Ventrikel kanan berfungsi memompa darah yang dari atrium kanan ke paru-paru 3. Atrium kiri berfungsi menerima darah dari paruparu (kaya akan oksigen) 4. Ventrikel kiri berfungsi mengedarkan darah keseluruh tubuh yang berasal dari atrium kiri Jelaskan struktur Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium) yang jantung! bagian luarnya dilapisi oleh selaput jantung (perikardium) yang terdiridari 2 lapisan yaitu lamina parietalis (luar) dan lamina viseralis (menempel di dinding jantung) diantara lapisan terdapat getah yang berfungsi menahan gesekan. Bagian dalam jantung dilapisi oleh endokardium. Menjelaskan Jelaskan struktur 1. Arteri (pembuluh nadi), membawa darah dari struktur pembuluh pembuluh darah jantung, memiliki struktur kecil, kuat, elastis, darah dan beserta ciri-cirinya! struktur terdiri dari endotelium, otot polos, fungsinya jarningan elastis, dan jaringan ikat. 2. Vena (pembuluh balik), membawa darah ke jantung, bersifat, besar, tidak beraturan, struktur 10 10 10 75 Indikator Soal Kunci terdiri dari endotelium, otot polos, jaringan ikat, dan memiliki sekat diantara pembuluhnya. 3. Pembuluh kapiler, pembuluh yang menghubungkan arteri dan vena, kapiler merupakan pembuluh halus yang dindingnya terdiri dari selapis sel. Dalam kapiler terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida serta sari makanan dengan sisa metabolisme sel Jakarta, Oktober 2013 Guru Mata Pelajaran Biologi Praktikan Siti Fatimah, S.Pd. NIP. 19770428 200312 2 003 Muhamad Pahrudin NIM. 109016100071 Skor 76 Kartu Permainan Make a Match Trombosit Eritrosit Leukosit Hemoglobin Protein yang memiliki daya ikat kuat terhadap )2 dan CO2; berada dalam darah Limfosit leukosit yang tidak dapat bergerak dan memiliki 1 inti sel; berfungsi membentuk antibodi Neutrofil Eosinofil Basofil Memiliki granula pada sitoplasmanya, plasma bersifat netral, berjumlah 6575% dari jumlah leukosit, memfagosit eritrosit, kuman, dan jaringan mati. Plasma asam, berfungsi menghancurkan parasit besar, jumlah meningkat jika tubuh terkena infeksi Plasma bersifat basa, mengandung heparin yaitu anti penggumpalan dan histamin yang berperan dalam alergi 77 Monosit Inti bulat atau bulat panjang; disebut makrofag; berperan dalam pertahanan infeksi kronik seperti tifus dan TBC Golongan darah A Aglutinogen A, aglutini b Golongan darah B Aglutinogen B, aglutinin a Golongan darah AB Aglutinogen A dan B, tidak memiliki aglutinin Golongan darah O Tidak memiliki aglutinogen, aglutinin a dan b Atrium kanan Menerima darah dari seluruh tubuh yang miskin oksigen Ventrikel kanan Memompa darah yang miskin oksigen ke paru-paru Atrium kiri Menerima darah dari paru-paru yang kaya oksigen 78 Arteri Mengedarkan darah dari jantung keseluruh tubuh Vena Mengedarkan darah dari seluruh tubuh ke jantung Ventrikel kiri Memompa darah keseluruh tubuh, kaya akan oksigen 79 Kartu Turname n dari kelenjar endokrin ke organ tertentu Sebutkan fungsi darah! 1. Mengangkut sari makanan dan oksigen keseluruh tubuh dan sisa oksidasi ke luar alat pengeluaran 2. Mengatur keseimbangan asam basa 3. Mempertahankan tubuh dari infeksi 4. Menjaga stabilitas suhu 5. Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin ke organ tertentu 1. Sebutkan jenis-jenis sel darah beserta ciri-cirinya! Eritrosit, dengan ciri-ciri bentuk bikonkaf tidak berinti, mengandung Hb 2. Leukosit, dengan ciri-ciri bentuk amoeboid, memiliki inti, bergerak amoeboid, dapat menembus dinding kapiler, bersifat fagosit. 6. Tro mbosit, memiliki ciri berukuran paling kecil, bentuk tidak beraturan dan tidak berinti, mudah hancur. 1. Sebutkan jenis-jenis sel leukosit yang termasuk ke dalam granulosit beserta ciri dan bentuk pertahanannya! Sebutkan jenis-jenis sel leukosit yang termasuk ke dalam agranulosit beserta ciri dan bentuk pertahanannya! 2. 3. Neutrofil, plasma bersifat netral, memfagositosit eritrosit, ku man, dan jaringan mat i Eosinofil, plasma bersifat asam, memfagosit terhadap parasit besar dan jumlah meningkat jika tubuh terkena infeksi Basofil, p lasma bersifat basa, ju mlah men ingkat jika terjadi infeksi dan bersifat fagosit, dan berperan dalam p roses alergi. 4. Limfosit, berinti satu, berfungsi membentuk antibodi 5. Monosit, mempunyai inti bulat atau bulat panjang, disebut makrofag, berperan dalam pertahanan terhadap infeksi yang bersifat kronik, seperti TBC dan tifus. 80 Jelaskan proses pembekuan darah? Mengapa golongan darah O disebut sebagai donor universal sedangkan golongan darah AB disebut sebagai resipien universal ? Trombosit pecah, mengaktifkan trombokinasi, dengan bantuan trombokinase dan kalsium maka merubah protombin menjadi trombin kemudian trombin dengan bantuan vit. K merubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin sehingga dapat menghambat pengeluaran darah dengan mengikat eritrosit dan keping darah. Karena golongan darah O tidak memiliki aglutinogen sehingga tidak dapat beku jika terkena golongan darah A, B, dan AB. Sedangkan golongan darah AB memiliki aglutinogen A dan B sehingga dapat membekukan aglutini a dan b yang dimiliki oleh golongan darah A, B, dan O 1. Sebutkan bagian-bagian jantung manusia beserta fungsinya! Jelaskan struktur jantung! Jelaskan struktur pembuluh darah beserta ciri-cirinya! 2. 3. 4. Atriu m kanan menerima darah yang miskin oksigen, darah dari seluruh tubuh Ventrikel kanan berfungsi memo mpa darah yang dari atriu m kanan ke paru-paru Atriu m kiri berfungsi menerima darah dari paru-paru (kaya akan oksigen) Ventrikel kiri berfungsi mengedarkan darah keseluruh tubuh yang berasal dari atriu m kiri Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium) yang bagian luarnya dilapisi oleh selaput jantung (perikardium) yang terdiridari 2 lapisan yaitu lamina parietalis (luar) dan lamina viseralis (menempel di dinding jantung) diantara lapisan terdapat getah yang berfungsi menahan gesekan. Bagian dalam jantung dilapisi oleh endokardium. 1. Arteri (pembuluh nadi), memiliki struktur kecil, kuat, elastis, struktur terdiri dari endoteliu m, otot polos, jarningan elastis, dan jaringan ikat. 2. Vena (pembuluh balik), bersifat, besar, tidak beraturan, struktur terdiri dari endoteliu m, otot polos, jaringan ikat, dan memiliki sekat d iantara pembuluhnya. 3. Pembuluh kapiler, merupakan pembuluh halus yang dindingnya terdiri dari selapis sel. 81 . RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen Mata Pelajaran : Biologi Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1 Perte muan : 2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan yang dapat terjadi pada system peredaran pada darah manusia I. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu memahami sistem peredaran darah manusia; 2. Siswa mampu menjelaskan sistem limfa pada manusia; 3. Siswa mampu memahami kelainan yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia; 4. Siswa mampu menjelaskan perbedaan sistem peredaran darah di hewan Vertebrata dan Avertebrata. Karakter siswa yang diharapkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil. II. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menggambarkan sistem peredaran darah manusia 2. Menjelaskan sistem limfa 82 3. Mendeskripsikan gangguan/penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia 4. Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada hewan Avertebrata 5. Membandingkan sistem peredaran darah pada hewan Vertebrata III. Materi Ajar 1. Sistem peredaran darah manusia 2. Sistem limfa 3. Sistem peredaran darah pada menusia 4. Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia 5. Sistem peredaran darah pada hewan IV. Metode Pembelajaran Model : Cooperative Learning Metode : Teams Games Tournaments dan Make a Match Strategi Pembelajaran Tatap Muka Merumuskan sistem Terstruktur Studi membaca dan Mandiri Siswa dapat menemukan komponen peredaran darah diskusi untuk memahami dalam sistem peredaran darah manusia konsep sistem peredaran manusia Merumuskan sistem limfa darah manusia, sistem limfa, kelainan, dan sistemperedaran darah pada hewan Permainan make a match untuk meningkatkan daya ingat siswa terhadap hasil diskusi Turnamen Teams Games Tournament untuk mengetahui kemampuan Siswa dapat mengidentifikasi jenis sistem peredaran darah manusia Siswa dapat menggambarkan skema sistem peredaran darah besar dan kecil Siswa dapat merumuskan sistem limfa Siswa dapat mengkaitkan sistem limfa dan sistem peredaran darah Siswa dapat mengetahui kelainan dan penyakit pada sistem peredaran 83 Tatap Muka Terstruktur Mandiri mengkomunikasikan pengetahuan yang didapat secara langsung darah manusia Siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada hewan V. Langkah Langkah Pembelajaran Kegiatan Waktu Guru a. Kegiatan Awal: Tahapan 1: Pembelajaran Awal 1. Salam dan tegur sapa 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Memotivasi: Guru menanyakan bagaimana darah dapat berputar mengelilingi tubuh? Bagaimana dampak dari perputaran peredaran darah terhadap organ-organ tertentu? 4. Mengelompokkan peserta didik b. Kegiatan inti: Eksplorasi Tahapan 2: Kelompok Belajar 5. Guru meminta siswa untuk berdiskusi secara kelompok mengenai tugas kelompok yang berada di LKS. 6. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok Elaborasi Tahapan 3: Permainan 7. Dilakukan permainan make a match, yaitu dengan cara: a. Siswa dibagi kedalam 2 kelompok besar (kelompok pertama yaitu peleburan kelompok , 2, dan 3, kelompok kedua yaitu peleburan kelompok 4, 3, dan 6) Siswa 13 menit 1. Menjawab salam dan tegur sapa 2. Memperhatikan penjelasan guru 3. Siswa menjawab pertanyaan guru 1 menit 2 menit 5 menit 4. Siswa duduk secara berkelompok 5 menit 67 menit 5. Setiap siswa di kelompok dengan rasa tanggungjawab berdiskusi mengenai materi yang ditugaskan kepada kelompoknya 6. Menjelaskan dengan percaya diri mengenai hasil diskusi kelompok 10 menit 15 menit 7. Siswa memperhatikan dengan 22 menit penuh ketelitian dan cermat mengenai peraturan permainan dan melaksanakan permainan dengan baik. 84 Kegiatan Waktu Guru Siswa Kelompok pertama akan bertindak sebagai pemegang kartu pertanyaan, dan kelompok kedua bertindak sebagai pemegang kartu jawaban. Dengan posisi berhadapan b. Dibagikan kartu kepada kelompok pertanyaan dan jawaban c. Siswa mencari pasangan kartu yang dipegangnya maksimal selama 2 menit d. Bagi siswa yang sudah menemukan pasangannya langsung menemui guru untuk dikoreksi jawabannya. e. Setelah 2 menit pasangan kartu dikoreksi secara sama-sama, bagi siswa yang tidak menemukan pasangan kartunya dan pengkoreksian salah dikenakan hukuman (benar +5 dan salah -1) f. Tahap a-e diulang hingga waktu 22 menit. Konfirmasi Tahapan 4: Turname n 25 menit 8. Siswa diminta kembali berkumpul bersama 8. Siswa kembali berkumpul bersama anggota kelompoknya. kelompoknya 9. Guru memberikan latihan dengan peraturan 9. Siswa memperhatikan dengan sebagai berikut: penuh ketelitian dan cermat a. Masing- masing kelompok diwakili oleh mengenai peraturan latihan dan satu orang melaksanakan latihan dengan baik b. Setiap perwakilan kelompok berkumpul di meja tanding c. Perwakilan kelompok diberikan soal yang sama dan berebut untuk mendapatkan kesempatan menjawabnya d. Tahap a-c diulang hingga setiap anggota kelompok telah menjadi perwakilan kelompok. c. Kegiatan Akhir: 10. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan 10. Bersama-sama menarik kesimpulan 5 menit secara bersama-sama mengenai pembelajaran hari ini 5 menit 85 VI. Sumber Buku Kerja Biologi 2A, Ign. Khristiyono PS, Esis Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab IV Buku paket Biologi kelas XI VII. Media Pe mbelajaran Kartu istilah Kartu jawaban Stopwatch Pluit VIII. Penilaian Teknik Bentuk Indikator Menggambarkan sistem peredaran darah manusia Menjelaskan sistem limfa : Tes lisan, penilaian dalam diskusi kelompok : Uraian (diujikan pada saat latihan menggunakan TGT) Soal Kunci Skor Jelaskan sistem peredaran darah besar dan kecil pada manusia? Apa yang membedakannya? Mengapa sistem peredaran darah pada manusia disebut sebagai sistem peredaran darah ganda? Mengapa di dalam tubuh manusia ada peredaran getah bening? Peredaran darah besar: Ventrikel kiri Seluruh tubuh (kecuali paruparu) atrium kanan Peredaran darah kecil: Ventrikel kanan paru-paru atrium kiri Karena darah melewati jantung dua kali sebelum mencapai keseluruh tubuh/ titik asal. 10 karena terdapat partikel-partikel besar yang keluar dari pembuluh darah dan jaringan sehingga jika tidak diedarkan dapat ,membahayakan organ/ sistem kerja lainnya. 10 Jelaskan apa yang dimaksud ductus limfaticus dexter? Merupakan kumpulan limfa yang berasal dari kepala, dada, jantung, paru-paru, dan lengan bagian kanan. Pembuluh ini bermuara di pembuluh balik di bawah tulang selangka kanan. Merupakan pembuluh limfa yang berasal dari bagian kiri tubuh, saluran pencernaan, dan sisi kanan bagian bawah tubuh. Pembuluh ini bermuara di pembuluh balik di bawah tulang selangka kanan. 10 Jelaskan apa yang dimaksud dengan ductus toraxicus? 10 10 86 Indikator Soal Sebutkan fungsi dari organ limfa? Dimanakah letak tonsil serta apa fungsi dari tonsil? Apa yang dimaksud dengan organ timus? Mendeskripsikan gangguan/ penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia Mendeskripikan sistem sirkulasi pada hewan Avertebrata Apa perbedaan arterosklerosis dan anterosklerosis? Sekarang ini banyak dijumpai orang yang menderita hipertensi. Penyakit ini dapat menyebabkan seseorang terserang stroke. Mengapa hipertensi dapat memicu timbulnya stroke Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem peredaran darah tertutup dan terbuka, serta berikan contohnya! Kunci Skor 1. Tempat pembentukan leukosit dan antibodi 2. Tempat membunuh kuman penyakit 3. Tempat pembongkaran eritrosit yang sudah mati 4. Tempat cadangan sel darah. Jika ada bagian tubuh yang kekurangan darah. Limfa akan mengeluarkan cadangannya. Tonsil terletah dibagian belakang rongga mulut sebelah kanan dan kiri serte rongga hidung bagian belakang. Di rongga mulut disebut amandel sedangkan di rongga hidung disebut polip. Berfungsi sebagai pertahanan tubuh dari kuman yang masuk ke dalam mulut dan hidung. Merupakan kelenjar yang sebagian besar terdiri atas jaringan limfa. Tersusun atas sel-sel epitel yang menyerupai limfosit. Arterosklerosis disebabkan oleh zat kapur, sedangkan anterosklerosis disebabkan oleh lemak. 10 Karena hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh kapiler di seluruh tubuh dan untuk stroke pecahnya pembuluh kapiler berada pada otak sehingga otak akan berhenti bekerja. 10 Sistem peredaran darah terbuka adalah sistem peredaran darah yang mengalir melalui pembuluh (tidak keluar dr pembuluh) dalam satu siklusnya contoh cacing tanah, ikan, sedangkan sistem peredaran darah terbuka darah tidak selalu berada dalam pembuluh 10 10 10 10 87 Indikator Soal Jelaskan peredaran darah pada Mollusca? Jelaskan peredaran darah pada Annelida? Membandingkan sistem sirkulasi pada hewan Vertebrata Kunci shgga darah bercampur dengan cairan tubuh contoh belalang, siput. Peredaran darah terbuka, hanya terdiri atas jantung dan pembuluh darah sederhana. Jika jantung berdenyut, darah akan terpompa ke luar menuju rongga perikardial menuju ke jaringan tubuh, kemudian kembali lagi ke jantung melalui ostium Sistem peredaran darah tertutup. Arah aliran darah pada Annelida lengkung aorta pembuluh ventral kapiler jaringan tubuh pembuluh dorsal lengkung aorta Skor 10 10 Jantung pada ampibi memiliki 3 ruang, 2 ruang pada atrium dan 1 ruang ventrikel. Bagaimanakah proses peredaran darahnya? Ventrikel paru-paru dan kulit atrium sinister ventrikel Ventrikel seluruh tubuhsinus venosusatrium dexterventrikel. Pada ventrikel arteri bercabang kebagian paruparu dan kulit serta ke seluruh tubuh. Di ventrikel ini terjadi pencampuran darah yang kaya oksigen dan kaya karbondioksida 10 Apa yang membedakan jantung reptil dengan jantung pada aves dan mamalia Persamaannya memiliki 4 ruang (2 atrium dan 2 ventrikel) namun sekat pada ventrikel kiri dan kanan di reptil masih belum sempurna sehingga masih ada kemungkinan untuk bercampur sedangkan untuk aves dan mamalia sekat yang dimiliki sudah terpisah sehingga darah yang kaya O2 dan CO2 terpisah 10 Jakarta, Oktober 2013 Guru Mata Pelajaran Biologi Praktikan Siti Fatimah, S.Pd. NIP. 19770428 200312 2 003 Muhamad Pahrudin NIM. 109016100071 88 Kartu Permainan Make a Match Peredaran darah besar Peredaran darah kecil Ventrikel kiri seluruh tubuh (kecuali paru-paru) atrium kanan Ventrikel kanan paru-paru atrium kiri Sistem vena porta Darah dari usus menuju hati lalu ke jantung Ductus limfaticus dexter Pembuluh yang merupakan persatuan dari pembuluh limfa yang berasal dari kepala, leher, dada, jantung, paru-paru, dan lengan kanan Duktus limfaticus thorasicus Pembuuh yang merupakan persatuan dari pembuluh limfa yang berasal dari tangan kiri, lambung, usus, dan kaki. Sistem Limfa Sistem yang mengedarkan plasma darah yang keluar dari kapiler dan mengedarkan lemak yang tidak dapat diedarkan oleh darah Limfa Terletak di rongga perut di belakang lambung; tempat pembentukan leukosit; tempat cadangan sel darah Tonsil Terletak di bagian belakang rongga mulut sebelah kanan dan kiri dan bagian belakang rongga hidung; sbg pertahanan tubuh dari dr kuman yang masuk dari mulut dan hidung 89 Timus Hemofilia Kelenjar yang sebagian besar terdiri atas jaringan limfa. Tersusu atas sel-sel epitel yg menyerupai limfosit Darah yang keluar dari pembuluh darah tidak dapat membeku Thalassemia Ditandai dengan bentuk eritrosit tidak beraturan mengakibatkan daya ikat O2 dan CO2 berkurang Jantung Koroner Gangguan jantung disebabkan oleh tertimbunnya lemak darah (kolesterol) pada arteri koronaria Antherosklerosis Pengerasan pembuluh arteri disebabkan oleh lemak, sehingga elastisitas arteri berkurang Arterisklerosis Pengerasan pembuluh arteri disebabkan oleh zat kapur, sehingga elastisitas arteri berkurang Peredaran darah pada Mollusca Peredaran darah terbuka;Terdiri dari jantung dan pembuluh yang sederhana. Jantung berada di perikardium; Jantung tubuh ostium Jantung Peredaran darah pada Arthropoda Peredaran darah terbuka;Terdiri dari jantung dan arteri; Jantungarteri rongga tubuhjaringan tubuh ostiumJantung 90 Peredaran darah pada Amfibi Peredaran darah pada Reptil Peredaran darah ganda; alat peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh nadi, kapiler, pembuluh balik; jantung terdiri dari 3 ruang; Peredaran darah ganda; jantung terdiri adri 4 ruang dengan sekat antar ventrikel blm sempurna 91 Kartu Turname n Jelaskan sistem peredaran darah besar dan kecil pada manusia? Apa yang membedakannya? Mengapa sistem peredaran darah pada manusia disebut sebagai sistem peredaran darah ganda? Mengapa di dalam tubuh manusia ada peredaran getah bening? Jelaskan apa yang dimaksud ductus limfaticus dexter? Sekarang ini banyak dijumpai orang yang menderita hipertensi. Penyakit ini dapat menyebabkan seseorang terserang stroke. Mengapa hipertensi dapat memicu timbulnya stroke Peredaran darah besar: Ventrikel kiri Seluruh tubuh (kecuali paru-paru) atrium kanan Peredaran darah kecil: Ventrikel kanan paru-paru atrium kiri PDB ke seluruh tubuh PDK ke paru-paru Karena darah melewati jantung dua kali sebelum mencapai keseluruh tubuh/ titik asal Karena terdapat partikel-partikel besar yang keluar dari pembuluh darah dan jaringan sehingga jika tidak diedarkan dapat, membahayakan organ/ sistem kerja lainnya. Merupakan kumpulan limfa yang berasal dari kepala, dada, jantung, paru-paru, dan lengan bagian kanan. Pembuluh ini bermuara di pembuluh balik di bawah tulang selangka kanan. Karena hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh kapiler di seluruh tubuh dan untuk stroke pecahnya pembuluh kapiler berada pada otak sehingga otak akan berhenti bekerja. 92 Jelaskan apa yang dimaksud dengan ductus toraxicus ? Merupakan pembuluh limfa yang berasal dari bagian kiri tubuh, saluran pencernaan, dan sisi kanan bagian bawah tubuh. Pembuluh ini bermuara di pembuluh balik di bawah tulang selangka kanan. Sebutkan fungsi dari organ limfa? 1. Tempat pembentukan leukosit dan antibodi Tempat membunuh kuman penyakit 2. Tempat pembongkaran eritrosit yang sudah mati 3. Tempat cadangan sel darah. Jika ada bagian tubuh yang kekurangan darah. Limfa akan mengeluarkan cadangannya. Dimanakah letak tonsil serta apa fungsi dari tonsil? Tonsil terletah dibagian belakang rongga mulut sebelah kanan dan kiri serte rongga hidung bagian belakang. Di rongga mulut disebut amandel sedangkan di rongga hidung disebut polip. Berfungsi sebagai pertahanan tubuh dari kuman yang masuk ke dalam mulut dan hidung. Apa yang dimaksud dengan organ timus? Apa perbedaan arterosklerosis dan anterosklerosis? Merupakan kelenjar yang sebagian besar terdiri atas jaringan limfa. Tersusun atas selsel epitel yang menyerupai limfosit. Arterosklerosis disebabkan oleh zat kapur, sedangkan anterosklerosis disebabkan oleh lemak. 93 Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem peredaran darah tertutup dan terbuka, serta berikan contohnya! Jelaskan peredaran darah pada Mollusca? Jelaskan peredaran darah pada Annelida? Jantung pada ampibi memiliki 3 ruang, 2 ruang pada atrium dan 1 ruang ventrikel. Bagaimanakah proses peredaran darahnya? Apa yang membedakan jantung reptil dengan jantung pada aves dan mamalia Sistem peredaran darah terbuka adalah sistem peredaran darah yang mengalir melalui pembuluh (tidak keluar dr pembuluh) dalam satu siklusnya contoh cacing tanah, ikan, sedangkan sistem peredaran darah terbuka darah tidak selalu berada dalam pembuluh shgga darah bercampur dengan cairan tubuh contoh belalang, siput. Peredaran darah terbuka, hanya terdiri atas jantung dan pembuluh darah sederhana. Jika jantung berdenyut, darah akan terpompa ke luar menuju rongga perikardial menuju ke jaringan tubuh, kemudian kembali lagi ke jantung melalui ostium Sistem peredaran darah tertutup. Arah aliran darah pada Annelida lengkung aorta pembuluh ventral kapiler jaringan tubuh pembuluh dorsal lengkung aorta Ventrikel paru-paru dan kulit atrium sinister ventrikel Ventrikel seluruh tubuhsinus venosusatrium dexterventrikel. Pada ventrikel arteri bercabang kebagian paru-paru dan kulit serta ke seluruh tubuh. Di ventrikel ini terjadi pencampuran darah yang kaya oksigen dan kaya CO2 Persamaannya memiliki 4 ruang (2 atrium dan 2 ventrikel) namun sekat pada ventrikel kiri dan kanan di reptil masih belum sempurna sehingga masih ada kemungkinan untuk bercampur sedangkan untuk aves dan mamalia sekat yang dimiliki sudah terpisah sehingga darah yang kaya O2 dan CO2 terpisah 94 Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol Mata Pelajaran : Biologi Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1 Perte muan : 1 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan yang dapat terjadi pada system peredaran pada darah manusia I. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu memahami komponen pembentuk sistem peredaran darah pada manusia serta proses pembekuan darah dan penggolongan darah pada manusia; 2. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi jantung; 3. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi pembuluh darah; Karakter siswa yang diharapkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil. II. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan hubungan antara berbagai komponen darah dan fungsinya 2. Membuat skema proses pembekuan darah 3. Menguji golongan darah 4. Menjelaskan hubungan bagian-bagian jantung dan fungsinya 95 5. Menjelaskan struktur pembuluh darah dan fungsinya III. Materi Ajar 1. Darah 2. Jantung 3. Pembuluh darah IV. Metode Pembelajaran Model : Pembelajaran Kooperatif dan Course Review Horey (CRH) Metode : Ceramah, Diskusi, Kuis CRH. Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Merumuskan pengertian Studi membaca dan sistem peredaran darah diskusi untuk pada manusia memahami konsep Merumuskan darah, jantung, dan komponen-komponen penting dalam sistem pembuluh darah Kuis, untuk peredaran darah mengevalusi hasil manusia yang terdiri pembelajaran Mandiri Siswa dapat Menemukan komponenkomponen dalam darah Siswa dapat Mengidentifikasi bentuk dan fungsi dari sel darah Siswa dapat Menggambarkan skema pembekuan darah Siswa dapat Merumuskan penggolongan darah pada maanusia Siswa dapat Menemukan bagian-bagian dari darah, jantung, dan pembuluh darah. jantung Siswa dapat Menemukan karakteristik pembuluh darah V. Langkah Langkah Pembelajaran Kegiatan Waktu Guru a. 1. 2. 3. Kegiatan Awal: Salam dan tegur sapa Menyampaikan tujuan pembelajaran Memotivasi: Guru menanyakan bagaimana Siswa 1. Menjawab salam dan tegur sapa 2. Memperhatikan penjelasan guru 3. Siswa menjawab pertanyaan guru 13 menit 1 menit 2 menit 5 menit 96 Kegiatan Waktu Guru darah dapat berputar mengelilingi tubuh? Bagaimana dampak dari perputaran peredaran darah terhadap organ-organ tertentu? 4. Mengelompokkan peserta didik b. Kegiatan inti: Eksplorasi 5. Guru meminta siswa untuk berdiskusi secara kelompok mengenai tugas kelompok yang berada di LKS. Siswa 4. Siswa duduk secara berkelompok 70 menit 5. Setiap siswa di kelompok dengan rasa tanggungjawab berdiskusi mengenai materi yang ditugaskan kepada kelompoknya 20 menit 6. Menjelaskan dengan percaya diri mengenai hasil diskusi kelompok Elaborasi 6. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok 30 menit 7. Siswa memperhatikan dengan penuh ketelitian dan cermat mengenai Konfirmasi peraturan permainan dan 7. Dilakukan kuis dengan menggunakan melaksanakan permainan dengan model Course Review Horey (CRH) dengan baik. cara: a. Siswa membuat kotak-kotak kecil sebanyak 5x5 b. Setiap kotak diberi no dari 1-25 secara acak c. Di bawah kotak, dituliskan angka dari 125 secara berurutan yang akan digunakan untuk menulis jawaban di kuis. d. Jawaban benar disilang di kotak sedangkan jika salah maka dilingkari e. Siswa yang mendapatkan 5 jawaban benar secara vertikal dan horizontal 8. Bersama-sama menarik kesimpulan adalah pemenang dari kuis ini. mengenai pembelajaran hari ini c. Kegiatan Akhir: 8. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan secara bersama-sama 5 menit 9. Mencatat dan memperhatikan tugas selanjutnya 20 menit 7 menit 5 menit 97 Kegiatan Waktu Guru Siswa 9. Memberikan tugas diskusi untuk pertemuan selanjutnya, berupa tugas kelompok 1 dan 2 di LKS 2 menit VI. Sumber Buku Kerja Biologi 2A, Ign. Khristiyono PS, Esis Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab IV Buku paket Biologi kelas XI VII. Penilaian Teknik Bentuk : Tes tulisan : Isian singkat Jakarta, Oktober 2013 Guru Mata Pelajaran Biologi Praktikan Siti Fatimah, S.Pd. NIP. 19770428 200312 2 003 Muhamad Pahrudin NIM. 109016100071 98 Lembar Pertanyaan dan Jawaban dalam CRH Pertanyaan 1. Protein yang memiliki daya ikat kuat terhadap O2 dan CO2, berada dalam darah 2. leukosit yang tidak dapat bergerak dan memiliki 1 inti sel; berfungsi membentuk antibody 3. Memiliki granula pada sitoplasmanya, plasma bersifat netral, berjumlah 65-75% dari jumlah leukosit, memfagosit eritrosit, kuman, dan jaringan mati. 4. Plasma asam, berfungsi menghancurkan parasit besar, jumla h meningkat jika tubuh terkena infeksi 5. Plasma bersifat basa, mengandung heparin yaitu anti penggumpalan dan histamin yang berperan dalam alergi 6. Inti bulat atau bulat panjang; disebut makrofag; berperan dalam pertahanan infeksi kronik seperti tifus dan TBC 7. Siapakah aku, aku memiliki aglutinogen A dan aglutinin b 8. Siapakah aku, aku memiliki aglutinogen B dan aglutinin a 9. Siapakah aku, aku memiliki aglutinogen A dan B, tapi aku tidak memiliki aglutinin 10. Siapakah aku, aglutinin a dan b, tapi aku tidak memiliki aglutinin 11. Mengedarkan darah dari jantung keseluruh tubuh 12. Mengedarkan darah dari seluruh tubuh ke jantung 13. Menerima darah dari seluruh tubuh yang miskin oksigen 14. Memompa darah yang miskin oksigen ke paru-paru 15. Menerima darah dari paru-paru yang kaya oksigen 16. Memompa darah keseluruh tubuh, kaya akan oksigen 17. Pembuluh yang mengedarkan darah miskin oksigen dari jantung ke paru-paru 18. Pembuluh yang mengedarkan darah kaya oksigen dari paru-paru ke jantung 19. Siapakah aku, aku berperan dalam pembekuan darah; aku merupakan bagian terkecil dalam sel darah 20. Siapakah aku, aku merupakan salah satu sel darah; peranku mengangkut oksigen dan karbonsioksida, serta sari makanan. 21. Siapakah aku, aku merupakan sel darah paling sedikit; aku akan berjumlah banyak jika terjadi infeksi 22. Apakah aku, aku merupakan benang-benang halus dalam pembekuan akhir 23. Apakah aku, aku merupakan ion penting dalam tubuh, aku berperan dalam membantu proses pembekuan darah 24. Siapakah aku, aku terkenal dengan istilah donor universal 25. Siapakah aku, aku terkenal dengan donor recipien universal Jawaban 1. Hemoglobin 2. Limfosit 3. Neutrofil 4. Eosinofil 5. Basofil 6. Monosit 7. Golongan darah A 8. Golongan darah B 9. Golongan darah AB 10. Golongan dalah O 11. Arteri 12. Vena 13. Atrium Kanan 14. Ventrikel kanan 15. Atrium kiri 16. Ventrikel kanan 17. Arteri pulmonari 18. Vena pulmonari 19. Trombosit 20. Eritrosit 21. Eosinofil 22. Fibrin 23. Kalsium 24. Golongan darah O 25. Golongan daarh AB 99 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol Mata Pelajaran : Biologi Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1 Perte muan : 2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan yang dapat terjadi pada system peredaran pada darah manusia Mata Pelajaran : Biologi Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1 Perte muan : 2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan yang dapat terjadi pada system peredaran pada darah manusia I. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu memahami sistem peredaran darah manusia; 2. Siswa mampu menjelaskan sistem limfa pada manusia; 3. Siswa mampu memahami kelainan yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia; 100 4. Siswa mampu menjelaskan perbedaan sistem peredaran darah di hewan Vertebrata dan Avertebrata. Karakter siswa yang diharapkan : Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan. Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil. II. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menggambarkan sistem peredaran darah manusia 2. Menjelaskan sistem limfa 3. Mendeskripsikan gangguan/penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia 4. Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada hewan Avertebrata 5. Membandingkan sistem peredaran darah pada hewan Vertebrata II. Materi Ajar 1. Sistem peredaran darah manusia 2. Sistem limfa 3. Sistem peredaran darah pada menusia 4. Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia 5. Sistem peredaran darah pada hewan III. Metode Pembelajaran Model : Pembelajaran Kooperatif dan Course Review Horey (CRH) Metode : Ceramah, Diskusi, Kuis 101 Strategi Pembelajaran Tatap Muka Merumuskan Terstruktur Studi membaca dan Mandiri Siswa dapat menemukan sistem peredaran diskusi untuk komponen dalam sistem darah manusia memahami konsep peredaran darah manusia Merumuskan sistem limfa sistem peredaran Siswa dapat mengidentifikasi darah manusia, jenis sistem peredaran darah sistem limfa, manusia kelainan, dan Siswa dapat menggambarkan sistemperedaran skema sistem peredaran darah darah pada hewan besar dan kecil Kuis CRH untuk menguji daya serap siswa Siswa dapat merumuskan sistem limfa Siswa dapat mengkaitkan sistem limfa dan sistem peredaran darah Siswa dapat mengetahui kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia Siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada hewan 102 IV. Langkah Langkah Pembelajaran Kegiatan Waktu Guru a. 1. 2. 3. Kegiatan Awal: Salam dan tegur sapa Menyampaikan tujuan pembelajaran Memotivasi: Guru menanyakan bagaimana darah dapat berputar mengelilingi tubuh? Bagaimana dampak dari perputaran peredaran darah terhadap organ-organ tertentu? 4. Mengelompokkan peserta didik b. Kegiatan inti: Eksplorasi 5. Guru meminta siswa untuk berdiskusi secara kelompok mengenai penugasan kelompok di LKS Siswa 1. Menjawab salam dan tegur sapa 2. Memperhatikan penjelasan guru 3. Siswa menjawab pertanyaan guru 13 menit 1 menit 2 menit 5 menit 4. Siswa duduk secara berkelompok 5 menit 70 menit 5. Setiap siswa di kelompok dengan rasa tanggungjawab berdiskusi mengenai materi yang ditugaskan kepada kelompoknya 20 menit Elaborasi 6. Guru meminta perwakilan kelompok untuk 6. Menjelaskan dengan percaya diri mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai hasil diskusi kelompok 30 menit Konfirmasi 7. Dilakukan kuis dengan menggunakan model Course Review Horey (CRH) 7. Siswa memperhatikan dengan penuh ketelitian dan cermat mengenai peraturan permainan dan melaksanakan permainan dengan baik. 20 menit 8. Bersama-sama menarik kesimpulan mengenai pembelajaran hari ini 7 menit c. Kegiatan Akhir: 8. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan secara bersama-sama V. Sumber Buku Kerja Biologi 2A, Ign. Khristiyono PS, Esis Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab IV Buku paket Biologi kelas XI 103 VI. Penilaian Teknik Bentuk : Tes tulisan : Isian singkat Jakarta, Oktobe 2013 Guru Mata Pelajaran Biologi Praktikan Siti Fatimah, S.Pd. NIP. 19770428 200312 2 003 Muhamad Pahrudin NIM. 109016100071 104 Lembar Pertanyaan dan Jawaban dalam CRH Pertanyaan 1. Apakah aku, aku merupakan sistem peredaran darah, dalam perjalanan aku tidak melewati paruparu, aku hanya melewati sel dan jaringan pada tubuh. 2. Apakah aku, aku merupakan sistem peredaran darah, dalam perjalanan aku hanya melewati paruparu. 3. Sistem apakah aku, aku berada pada manusia, burung, reptil, dan ampibi, aku melewati jantung dua kali hingga aku sampai pada titik dimana aku berasal 4. Apakah aku, aku merupakan sistem pada manusia, aku membantu peredaran darah, bantuanku dengan membawa partikel-partikel yang keluar dari sistem peredaran darah besar, aku juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh. 5. Apakah aku, aku merupakan penyakit yang menyerang manusia, aku menyebabkan darah tidak mengalir karena aku menyumbat pembuluh darah dengan zat kapur 6. Apakah aku, aku merupakan penyakit yang menyerang manusia, aku menyebabkan darah tidak mengalir karena aku menyumbat pembuluh darah dengan lemak 7. Apakah aku, aku merupakan gangguan jantung yang terjadi akibat timbunan kolesterol pada arteri koronaria 8. Apakah aku, aku merupakan penyakit yang berada pada darah, bentuk eritrositku tak beraturan. Sehingga eritrositku tidak bisa mengikat O2 dan CO2. 9. Sistem apakah aku, aku merupakan sistem peredaaran darah yang dari usus langsung ke hati lalu menuju jantung 10. Apakah aku, aku merupakan penyakit yang berada pada Kerajaan Inggris, aku mengakibatkan darah tidak dapat membeku. 11. Apakah aku, aku merupakan peredaran darah yang di artropoda. meski aku berjalan di pembuluh, namun aku tidak selamanya berada pada pembuluh, sehingga darah bersih dan kotor dapat bercampur 12. Apakah aku, aku merupakan peredaran darah yang hanya ada di ikah, darahku hanya sekali melewati jantung. 13. Apakah akau, aku merupakan bagian penting dalam tubuh, aku berada di bagian belakang rongga mulut bagian kanan dan kiri, serta pada bagian belakang rongga hidung, aku berfungsi dalam membantu proteksi kuman yang datang dari mulut dan hidung. 14. Siapakah aku, aku merupakan organ pada manusia, aku berperan dalam memproduksi leukosit dan antibodi, aku juga tempat pembongkaran sel darah merah yang telah mati, serta gudang cadangan darah bagi tubuh. 15. Apakah aku, aku merupakan organ penting dalam peredaran darah. Aku memiliki 3 ruang, 2 ruang sebagai tempat penerimaan dan 1 ruang sebagai tempat memompa. Pada tempat memompa ada percampuran yang bersih dan kotor, aku berada di katak. 16. Apakah aku, aku merupakan bagian dari sistem limfa, aku merupakan kumpulan pembuluh limfa dari kepala, dada, jantung, dan lengan kanan, aku bermuara di pembuluh vena di bawah selangka kanan. Jawaban 1. Peredaran Darah Besar 2. Peredaran Darah Kecil 3. Peredaran Darah Ganda 4. Sistem limfa atau getah bening 5. Arterosklerosis 6. Anterisklerosis 7. Jantung koroner 8. Thalasemia 9. Sistem vena porta 10. Hemofilia 11. peredaran darah terbuka 12. Peredaran darah tunggal 13. Tonsil 14. Limfa 15. Jantung 16. Ductus limfaticus dexter 105 Nama :............................................. Kelas :............................................. Kelompok :............................................ DARAH Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda, sistem perdaran darah berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan membawa karbondioksida keluar dari tubuh. Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia, darah terdiri dari dua komponen yaitu sel darah dan plasma darah, sel darah terbagi menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini secara mandiri! 1. Lengkapilah bagan dibawah ini dengan tepat! 106 2. Tuliskan Ciri- ciri dan fungsi dari sel darah merah pada tabel berikut ini, kemudian buatlah gambar struktur sel darah merah tersebut ! Ciri Ciri Fungsi Gambar 3. Perhatikan gambar macam- macam sel darah putih di bawah ini! A B D E C Berdasarkan gambar tersebut isilah tabel di bawah ini! Gambar Jenis Leukosit Ciri-ciri Granulosit/ Agranulosit A B C D E 107 4. Lengkapilah bagan di bawah ini dengan jawaban yang tepat! Proses Pembekuan Darah 108 Nama : ................................... LKS 02 Kelas : ................................... Sistem Peredaran darah Manusia Kelompok : ................................... GOLONGAN DARAH DAN TRANSFUSI DARAH Darah dibagi dalam berbagai golongan berdasarkan tipe antigen yang terdapat di dalam sel, sistem penggolongan darah ini merupakan sistem penggolongan darah ABO. Sistem penggolongna darah ABO ini dibuat oleh Karl Landsteiner, seorang ahli imunologi berkebangsaan Austria, ia mengelompokan darah menjadi 4 macam yaitu A,B, AB dan O. Golongan darah seseorang dapat diketahui dengan melakukan tes darah. Transfuse darah adalah pemberian darah seseora ng kepada orang lain, orang yang memberikan darah disebut donor, sedangkan yang menerima darah disebut resipien, transfuse darah perlu memperhatikan jenis darah dari pendonor dan resipen, karena jika darah tidak cocok maka akan terjadi penggumpalan yang bisa mengakibatkan kematian bagi resipien. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini secara mandiri! 1. Lengkapilah tabel dibawah ini dengan jawaban yang tepat ! No Transfusi Menggumpal/ Apa Yang Apa Yang Tidak Menggumpal Menggumpalkan Digumpalkan (+/-) (Aglutinin) (Aglutinogen) 1 A→B … a … 2 A → AB … … … 3 A→O (+) … … 4 A→A … … Tidak Ada 5 B→A … … … 6 B → AB … … … 7 B→O … … … 8 B→B (-) … … 9 AB → A … … … 10 AB → B … … A 109 No Transfusi Menggumpal/ Apa Yang Apa Yang Tidak Menggumpal Menggumpalkan Digumpalkan (+/-) (Aglutinin) (Aglutinogen) 11 AB → O … … … 12 AB → AB … … … 13 O→A … Tidak Ada … 14 O→B … … … 15 O → AB … … … 16 O→O … … … 2. Salah satu aplikasi dari sistem penggolongan darah ABO adalah untuk transfuse darah. Lengkapilah bagan hubungan transfuse darah dibawah ini dan tuliskan mana yang dimaksud donor universal dan resipien universal! 1. ............................................... 6. ..................................................... 2. ............................................... 7. ..................................................... 3. ............................................... 8. ..................................................... 4. ............................................... 9. Donor Universal :........................... 5. ............................................... 10. Resipien Universal:........................... 110 Nama : ................................... Kelas : ................................... LKS 03 Sistem Peredaran Darah Manusia Kelompok : ................................... ALAT PEREDARAN DARAH Sistem perdaran darah pada manusia terdiri dari alat-alat peredaran darah, yaitu jantung dan pembuluh darah. Jantung merupakan organ yang sangat vital bagi manusia, pada dasarnya jantung merupakan alat pemompa darah, yang berperan memompa darah ke seluruh tubuh sehingga darah yang ada di dalam tubuh manusia bisa beredar untuk mengangkut zat-zat yang diperlukan oleh tubuh. Berdasarkan fungsinya, pembuluh darah dibedakan menjadi arteri (pembuluh nadi), dan vena ( pembuluh balik), dan pembuluh kapiler. arteri merupkan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan, pembuluh vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah dari kapiler ke jantung, pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan arteriol dan venula. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini secara mandiri! 1. Perhatikan gambar dibawah ini! Kemudian isilah tabel yang disediakan dengan pilihan jawaban yang tepat! 111 Nomor Jawaban Pilihan Jawaban 1 Pembuluh Kapiler Katup Vena Tunika Media Katup arteri Tunika Intima Tunika Adventia Vena Arteri Aorta Lumen 2 3 4 5 6 7 8 2. Legkapilah tabel perbedaan arteri dan vena di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan tepat! Objek Pe rbedaan Arteri Vena Dinding Aliran Darah Kandungan O 2 Letak Katup 3. Lengkapilah paragraf mengenai tekanan darah dibawah ini dengan pilihan jawaban yang tepat! Tekanan darah menggambarkan kekuatan jantung kita ketika memompa darah. Tekanan darah pada saat jantung mengembang dan darah mengalir ke dalam jantung disebut………………., sebaliknya tekanan darah saat jantung berkontraksi, sehingga jantung mengempis dan darah dipompa keluar dari jantung disebut……………......, tekanan darah dapat diukur dengan menggunakan……………. Atau……………….. , tekanan darah pada orang normal antara…………….. pada sistol dan ……………… pada diastol. Pilihan Jawaban : a. Sistol c. 120 mm Hg b. Diastol d. Sphygmanometer e. 80 mm Hg f. Tensimeter 112 4. Perhatikan gambar anatomi jantung di bawah ini! Kemudian isilah tabel yang telah disediakan dengan pilihan jawaban yang benar! No Jawaban Pilihan Jawaban : 1 2 3 4 5 6 7 8 a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Katup Trikuspidalis Vena Pulmonalis Atrium kanan Atrium kiri Katup bikuspidalis (mitral) Ventrikel Kanan Ventrikel Kiri Aorta Arteri Pulmonalis Vena cava 113 Kelompok :........................................................................................................................ Anggota :........................................................................................................................ ......................................................................................................................... .......................................................................................................................... . Bagi Mereka, Puasa Bukan Halangan KOMPAS.com- Terik matahari biasanya menjadi alasan banyak orang untuk menunda aktivitas, apalagi yang bersifat sukarela. Begitu pula siang itu, matahari dengan gagahnya memancarkan cahaya. Tak banyak orang lalu lalang di sepanjang jalan itu seperti hari- hari biasanya, kecuali kendaraan bermotor yang melesat dengan cepatnya. Sebuah gedung bercat putih di pinggir jalan Kramat Raya itu pun tampak sepi . Hanya segelintir kendaraan yang keluar masuk gedung. Di dalamnya, orang-orang yang duduk di kursi bahkan bisa dihitung jari. Gedung itu adalah kantor Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta. Sudah dua hari terakhir, tempat ini tak banyak disambangi pendonor. Bukan rahasia lagi, peminat donor darah di bulan Ramadhan tak sebanyak di bulan lain. Alasan malas keluar, takut lemas, takut pingsan, takut sakit, bahkan takut membatalkan puasa kerap kali dilontarkan orang jika diminta berdonor. Namun alasan-alasan itu tak berlaku buat Seno (36). Pria itu tetap melakukan aksi sukarela itu meski tengah menjalani ibadah p uasa. "Saya sudah rutin (donor darah), jadi biasa saja," ujar pria yang bahkan tidak ingat kapan pertama kalinya mendonorkan darahnya ini saat ditemui di Gedung PMI DKI Jakarta, Kamis (11/7/2013). Seno termasuk orang yang disiplin mendonorkan darahnya. Te rbukti dari kemauannya tetap berdonor sesuai jadwal meski bertepatan dengan Ramadhan. Sementara itu, banyak orang yang meskipun sudah rutin namun sengaja menunda sehabis lebaran untuk jadwal donor yang selanjutnya. Seperti yang diketahui, donor darah dijadwalkan sekitar 3 bulan sekali, atau minimal 75 hari. Waktu tersebut dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kembali darah yang sudah dikeluarkan saat donor darah sebelumnya. Ketika sudah mencapai waktu 75 hari, sel-sel darah yang diproduksi sudah matang, dan siap untuk didonorkan lagi. Sebagian orang memilih untuk donor darah di malam hari setelah berbuka puasa. Mungkin lantaran sudah tak berpuasa, maka donor darah terasa agak ringan. Namun tidak dengan Seno. Baginya, mendonor di siang hari merupakan pilihan yang lebih baik. "Kalau 114 malam pakai ngantre, mending siang, langsung (dilayani)," kata pria yang berdomisili di sekitar Gedung PMI itu. Hal serupa dilakukan Soni (52). Karyawan di salah satu perusahaan minyak terkemuka di Indonesia ini juga mendonorkan darahnya saat berpuasa lantaran memang sudah jadwalnya. "Ini sudah yang ketigapuluhkalinya saya donor darah. Enggak masalah saat puasa," ungkapnya. Soni mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk mendonor saat berpuasa. Ia tetap sahur dan tidur seperti biasanya. "Ya paling cuma enggak begadang. Tapi kan saya juga enggak setiap hari begadang, jadi biasa saja," tuturnya. Donor darah diketahui memiliki banyak manfaat, antara lain dapat membuat tubuh lebih bugar lantaran tubuh selalu bisa memproduksi darah baru. Bahkan, sekalipun dilakukan saat sedang berpuasa, donor darah tetap memberikan manfaat yang sama. "Donor darah saat puasa tidak akan membuat lemas, pingsan, ataupun sakit. Asalkan pendonor sahur dan berbuka dengan porsi makan yang cukup baginya dan cukup tidur di malam sebelumnya," papar Kepala PMI DKI Jakarta Salimar Salim. Ia mengatakan, bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah memfatwakan donor darah selama berpuasa tidak akan membatalkan puasa. Fatwa tersebut telah dicetuskan sejak tahun 2000 silam. Penurunan jumlah pendonor darah di bulan Ramadhan, lanjut Salimar, memang cukup signifikan. Di minggu- minggu akhir Ramadhan, penurunan bisa mencapai 60 persen. Bahkan hingga dua minggu setelah lebaran mencapai 70 persen. Namun PMI tak diam saja melihat fenomena tersebut. Lembaga tersebut melakukan pelbagai kerja sama dengan berbagai pihak untuk menambah stok darah selama bulan Ramadhan. Kerja sama dilakukan dengan beberapa perusahaan swasta, maupun instansi pemerintah agar mengadakan donor sebelum Ramadhan tiba, atau mesjid agar mengadakan donor darah sehabis shalat tarawih. Bahkan juga tempat peribadatan lainnya. Bagaimanapun, darah merupakan kebutuhan yang tidak mengenal waktu. Andai pasokan darah menurun atau stok menipis, kebutuhan darah tetap sama. Maka elokkah menunda kebaikan untuk membantu sesama demi kepentingan "kenyamanan" beribadah? Penulis: Unoviana Kartika Editor: Asep Candra Sumber: http://m.kompas.com/health/read/2013/07/12/1322488/Bagi.Mereka.Puasa.Bukan.Halangan. Berdonor diakses pada Rabu 2 Oktober 2013 pukul 22.48 WIB Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan berdiskusi dengan teman sekelompokmu! 1. Dari artikel diatas telah anda ketahui berbagai manfaat dari donor darah, selanjutnya menurut pendapat anda resiko atau dampak negatif apa saja yang dapat terjadi bagi pendonor maupun resipien? Jawaban :........................................................................................................................... 115 ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... 2. Dari artikel diatas telah disebutkan bahwa MUI telah menfatwakan bahwa donor darah tidak dapat membatalkan puasa, mengapa demikian? Jawaban :........................................................................................................................... .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .............................................................................................................................. 3. Menurut kalian, sebaiknya pada saat berpuasa waktu yang tepat untuk melakukan donor darah pada waktu kapan? Mengapa demikian? Jawaban :........................................................................................................................... .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .............................................................................................................................. 116 Nama : ................................... Kelas : ................................... Kelompok : ................................... Sistem Peredaran Darah Manusia PEREDARAN DARAH DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH Peredaran darah pada manusia merupakan perdaran darah tertutup karena darah mengalir melalui pembuluh darah, selain itu darah beredar melalui jantung dua kali sehingga disebut peredaran darah ganda. Peredaran darah dibagi menjadi dua yaitu sistem peredaran darah pulmonalis dan sistem peredaran darah sistemik. Sistem peredaran darah pulmonalis disebut juga sistem peredaran darah kecil karena darah mengalir dari jantung ke paru- paru kemudian kembali ke jantung. Sistem peredaran darah sistemik disebut juga sistem peredaran darah besar, pada peredaran darah besar, darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru, lalu kembali ke jantung. Beberapa gangguan pada sistem peredaran manusia antara lain, sel bulan sabit, talasemia, hemophilia, leukemia, jantung koroner, dan hipertensi. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini secara mandiri! 1. Perhatikan gambar di bawah ini! 117 Jelaskan proses yang terjadi pada setiap nomor yang ada pada gambar diatas secara berurutan, tuliskan jawaban kalian pada tabel yang telah disediakan! No Jawaban 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2. Perhatikan gambar dibawah ini! Coba anda sebutkan dan jelaskan penyakit apa saja yang berhubungan dengan masingmasing gambar tersebut! Apakah diantara penyakit- penyakit tersebut saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya? Jelaskan! Jawaban : ........................................................................................................... ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ 118 3. Perhatikan gambar dibawah ini! Penyakit apakah yang berhubungan dengan gambar yang disajikan diatas? Coba anda jelaskan penyakit tersebut secara singkat dan benar! Jawaban : ............................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ .......................................................................................................................... 119 Kelompok :................................................................................. Anggota :................................................................................ .................................................................................. .................................................................................. Risiko Serangan Jantung Mantan Perokok Sama Layaknya Non-perokok KOMPAS.com - Setiap tahun, ratusan ribu hingga jutaan orang meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan rokok. Merokok memang diketahui sebagai kebiasaan buruk yang meningkatkan risiko penyakit. Namun sebuah studi baru menemukan, risiko penyakit orang yang berhe nti merokok akan turun hingga sama seperti orang yang tidak pernah merokok. Studi yang dipresentasikan dalam European Society of Cardiology oleh Dr James K. Min dan Dr Rine Nakanishi itu menunjukkan dampak berhenti merokok pada risiko penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner (PJK), dan bahkan kematian. Studi melibatkan 13.372 pasien dari sembilan negara di Eropa, Amerika Utara, dan Asia Timur. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok, 2.853 perokok aktif, 3.175 mantan perokok, dan 7.344 non-perokok. Untuk mengevaluasi prevalensi penyumbatan arteri koroner dari ketiga kelompok, para peneliti menggunakan metode coronary computed tomographic angiography (CCTA). Metode tersebut merupakan teknik invasif untuk melihat arteri koroner secara jelas. Mereka menemukan, perokok aktif, seperti mantan perokok, memiliki risiko satu setengah kali lebih tinggi untuk mengalami penyumbatan pada satu atau dua arteri jantung utama daripada mereka yang tidak pernah merokok. Selain itu, risiko penyumbatan ketiga arteri jantung utama pun dua kali lebih tinggi. Menurut situs Mayo Clinic, penyumbatan arteri terjadi karena penyempitan pembuluh darah sehingga kapasitasnya tidak penuh. Penyumbatan pembuluh darah aorta menghambat aliran darah dari jantung menuju aorta dan seluruh tub uh. Penyumbatan tersebut membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Jika keadaan tersebut dibiarkan, otot-otot jantung lama kelamaan akan melemah dan berujung pada penyakit jantung yang serius. Menurut studi, menghentikan kebiasaan merokok tidak menurunkan keparahan dari penyumbatan pembuluh koroner sehingga risiko kematiannya masih lebih tinggi daripada non-perokok. Setelah dua tahun, para peneliti menemukan 2,1 persen peserta mengalami serangan jantung atau kematian. Perokok aktif memiliki risiko serangan jantung dan kematian kira-kira dua kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok. Kendati demikian, mantan perokok 120 memiliki denyut jantung yang sama dengan mereka yang tidak merokok, serta tidak memiliki prevalensi PJK yang lebih tinggi pula. Min mengatakan, studi ini bertujuan untuk menentukan dampak berhenti merokok pada risiko penyakit kardiovaskular, kematian, dan tingkat keparahan dari PJK. Meski demikian, dibutuhkan studi lanjutan untuk mengetahui periode waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan risiko penyakit hingga sama seperti non-perokok. Menurut American Cancer Society, risiko penyakit mantan perokok akan sama seperti non-perokok setelah 15 tahun berhenti merokok. Penulis: Unoviana Kartika Editor: Asep Candra Sumber: Medical Daily Diakses dari : http://kompas.com/health/read/2013/09/05/1005256/Risiko.Serangan.Jantung.Mantan.Peroko k.Sama.Layaknya.Non-perokok# pada Rabu 2 Oktober 2013 pukul 22.03 wib Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan berdiskusi dengan teman sekelompokmu! 1. Dari artikel di atas, menurut kalian alat pereadaran darah yang mana yang dapat terganggu akibat dari kebiasaan merokok tersebut? Apa yang akan terjadi jika alat peredaran darah tersebut terkena gangguan? Jawaban : ............................................................................................................. ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................ 2. Menurut kalian bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi kerusakan, cara pengobatan yang tepat, serta menjaga alat-alat peredaran darah tersebut agar tetap sehat? Jawaban : ............................................................................................................. ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................ 3. Menurut kalian, sikap apa yang harus dilakukan kepada perokok aktif? Mengapa demikian? Jawaban : ............................................................................................................. ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................ 121 Lampiran 4 REKAPITULASI NILAI KELOMPOK KOMBINASI TGT DENGAN MAKE A MATCH Kelompok 1 No 1 2 3 4 5 6 Nama Hamidah Holid Siti Hajar Yus nia M. Hardiansyah Eria Kusmawardani Nia Sumaryani Ade Ari Gus man Rataan/Jumlah LKS 82.00 85.00 80.00 78.00 75.00 75.00 79.17 MaM TGT I II I II Nilai Posttest 10 10 5 5 10 0 40 10 10 5 10 5 10 50 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 0 10 0 20 70.00 90.00 73.33 73.33 60.00 66.67 72.22 172.00 205.00 163.33 166.33 160.00 151.67 261.39 Nilai Posttest ToTal 63.33 56.67 76.67 70.00 56.66 63.33 60.00 63.81 153.33 136.67 171.67 155.00 145.66 157.33 145.00 220.67 Nilai Posttest ToTal 70.00 66.67 53.33 83.33 73.33 76.67 70.56 163.00 181.67 138.33 206.33 168.33 179.67 277.06 ToTal Kelompok 2 No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Siti Nurmayanti Maulana Malik I. Annisa Tantri Titania Elisa Aswin Ma'ruf P. Siti Nidia Aryani Rataan/Jumlah LKS 80.00 70.00 75.00 75.00 79.00 84.00 75.00 76.86 MaM I II 5 5 5 5 10 10 0 10 5 5 5 5 5 5 35 45 TGT I 0 0 0 0 0 0 0 0 II 0 0 0 0 0 0 0 0 Kelompok 3 No Nama LKS 1 2 3 4 5 6 Eko Kurniawan Dwi Liani Dea Regita Fitri Andriani Ahmad Bukhori Siti Annnisa Hafidzah Rataan/Jumlah 83.00 85.00 75.00 88.00 80.00 78.00 81.50 MaM I II 5 5 10 10 5 5 5 10 10 5 5 10 40 45 TGT I 0 10 0 0 0 0 10 II 0 0 0 20 0 10 30 122 Kelompok 4 No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Ummu Attyaah Ai Badriah Eka Agustian Wafi Alkhoiriah Masriah M. Faisal Fahri Minawati Rataan/Jumlah LKS 85.00 83.00 85.00 85.00 80.00 78.00 80.00 82.29 MaM I II 10 10 10 5 10 10 5 10 5 5 5 10 5 5 50 55 TGT I 10 0 0 0 0 0 0 10 II 10 0 10 0 0 0 0 20 Nilai Posttest ToTal 73.33 80.00 83.33 70.00 66.67 70.00 56.67 71.43 198.33 178.00 198.33 170.00 156.67 163.00 146.67 288.71 Kelompok 5 No Nama LKS 1 2 3 4 5 6 Deckha Pebyolla A.R Ai Nurahmah Uwes Kurniawan Merry Gustiana Said Pandu Aji Nugroho Siska Sintia Jumlah 80.00 84.00 80.00 83.00 75.00 80.00 80.33 MaM I II 5 5 10 10 5 10 5 5 5 10 5 5 35 45 TGT I 0 0 0 0 0 0 0 II 0 0 0 0 0 10 10 Nilai Posttest 70.00 76.67 73.33 70.00 73.33 00.00 60.56 ToTal 160.00 180.67 168.33 163.00 163.33 100.00 230.89 Kelompok 6 No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Elysa Fauziah Desi Suherti Vini Alfiani Nur Deviana Putri Siti Rohmah Handoko M. Rizaldi Setiawan Jumlah RANKING TIM No Kelompok 1 Kelompok 1 2 Kelompok 2 3 Kelompok 3 4 Kelompok 4 5 Kelompok 5 6 Kelompok 6 LKS 80.00 82.00 76.00 79.00 80.00 75.00 75.00 78.14 MaM I II 5 10 0 5 5 5 5 5 5 0 5 10 5 5 30 40 Jumlah 261.39 220.67 277.06 288.71 230.89 243.38 TGT I 0 0 10 0 0 0 0 10 II 0 0 0 0 10 0 0 10 Ranking 3 6 2 1 5 4 Nilai Posttest 73.33 56.67 76.67 76.67 70.00 83.33 90.00 75.24 ToTal 168.33 143.67 172.67 165.67 165.00 173.33 175.00 243.38 123 HASIL PERTANDINGAN TGT Meja 1 No 1 2 3 4 5 6 Meja 4 Nama Hamidah Holid Siti Nurmayanti Eko Kurniawan Ummu Attyaah Deckha P. Elysa Fauziah Kel. 1 2 3 4 5 6 Putaran Ke1 2 3 10 10 - Meja 2 No No Nama Kel. 1 2 3 4 5 6 Eria K. Tantri Titania Fitri Andriani Wafi Alkhoiriah Merry Gustiana Deviana Putri 1 2 3 4 5 6 Putaran Ke1 2 3 10 10 - Meja 5 Nama Kel. 1 2 3 Siti Hajar Y. Maulana Malik Dwi Liani 1 2 3 4 5 6 Ai Badriah Ai Nurahmah Desi Suherti 4 5 6 Putaran Ke1 2 3 10 10 - - - No Nama Kel. 1 2 3 4 5 6 Nia Sumaryani Elisa Ahmad Bukhori Masriah Pandu Aji N. Siti Rohmah 1 2 3 4 5 6 Putaran Ke1 2 3 10 10 - Meja 6 Meja 3 No Nama Kel. 1 2 3 4 5 6 M. Hardiansyah Annisa Dea Regita Eka Agustian Uwes K. Vini Alfiani Nur 1 2 3 4 5 6 Putaran Ke1 2 3 10 10 - No Nama Kel. 1 2 3 4 5 6 Ade Ari G. Aswin Ma'ruf P. Siti Annnisa H. M. Faisal Fahri Siska Sintia Handoko 1 2 3 4 5 6 Putaran Ke1 2 3 10 10 - 124 Lampiran 5 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : XI (Sebelas)/1 Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan he wan te rtentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implika sinya pada Salingtemas Kompetensi Dasar : 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat te rjadi pada sistem peredaran darah pada manusia Aspek Kognitif Jumlah Sub No Indikator Jmlh yang Konsep C1 C2 C3 C4 Dipakai 1 Darah Menjelaskan hubungan antara berbagai 2, 8, 9*), 1*), 3*) 4*), 5 10 6 komponen darah dan 6*),7*) 10*) fungsinya Membuat skema proses 11*), 13, 15*) 16*) 6 4 pembekuan darah 12 14*) Menguji golongan 18*), 21*), 17 19*) 6 5 darah 20*) 22*) 2 Jantung Menjelaskan hubungan 23, 26*), 28, bagian-bagian jantung 24*), 7 4 27*) 29*) dan fungsinya 25*) 3 Pembuluh Menjelaskan struktur darah pembuluh darah dan 30*) 31 32*) 33 4 2 fungsinya 4 Peredaran Menggambarkan sistem 34*), 38*), darah peredaran darah 36, 37 40*) 7 2 35 39 manusia manusia dan sistem Menjelaskan sistem 41 42*) 43 44 4 1 limfa limfa 5 Kelainan Mendeskripsikan pada gangguan/penyakit sistem yang terjadi pada sistem 45, 47*), 49,51, 50 8 4 peredaran peredaran darah 46*) 48*) 52*) darah manusia manusia 6 Peredaran Mendeskripikan sistem 53*), darah pada sirkulasi pada hewan 55*) 3 2 54 hewan Avertebrata Membandingkan sistem sirkulasi pada hewan 56 57 58 3 0 Vertebrata Jumlah Keterangan : *) soal valid 17 15 14 12 58 30 125 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : XI (Sebelas)/1 Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan he wan te rtentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implika sinya pada Salingtemas Kompetensi Dasar : 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat te rjadi pada sistem peredaran darah pada manusia No 1 Indikator Indikator Soal Menjelaskan Menyebutkan hubungan fungsi komponen antara darah berbagai komponen darah dan fungsinya Jenjang Kognitif C1 Menyebutkan komponen darah C1 Menjelaskan fungsi darah pada manusia C2 Menjelaskan proses pertahanan tubuh yang dilakukan oleh sel C2 Soal Pernyataan berikut yang termasuk ke dalam fungsi plasma darah adalah .... a. pembentuk sel darah merah b. mengatur keseimbangan osmosis darah di dalam tubuh c. pertahanan tubuh d. penggumpalan darah e. mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh Jawaban: B Komponen berikut yang tidak terdapat di dalam plasma darah yaitu .... a. fibrinogen b. trombinogen c. albumin d. oksigen e. globulin Jawaban: B Salah satu fungsi darah pada manusia adalah untuk mengangkut .... a. oksigen dari jaringan tubuh ke paruparu b. CO2 dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh c. hormon dari kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu d. sari makanan dari jaringan tubuh ke jonjot e. sampah ekskresi dari ginjal ke seluruh jaringan Jawaban: C Seseorang yang menderita sakit akibat infeksi virus akan mengalami….. a. peningkatan jumlah neutrofil dan makrofag untuk memakan virus No Soal 1 3 4 5 126 No Indikator Jenjang Kognitif Soal No Soal Menentukan jenis sel darah berdasarkan fungsinya C3 b. peningkatan jumlah limfosit untuk membuat antibodi c. penurunan jumlah limfosit karena berinteraksi dengan toksin d. penurunan jumlah neutrofil dan makrofag karena banyak yang mati e. penurunan jumlah leukosit untuk merespon antigen Jawaban: A Setelah mengalami proses pencernaan, sari makanan siap untuk diserap dan dibawa ke seluruh tubuh oleh darah. Bagian darah yang berperan dalam pengangkutan ini adalah .... a. plasma b. trombosit c. eritrosit d. limfosit e. leukosit Jawaban: C 2 Menentukan jenis sel darah dan fungsinya C3 Indikator Soal darah putih Menelaah jenis sel dengan peranannya C4 6 Nomor 1 dan 2 berfungsi .... 1 2 a. Penggumpala Membuat n darah antibodi b. Mengedarkan Penggumpalan oksigenn darah c. Kekebalan Mengedarkan tubuh oksigen d. Mengedarkan Kekebalan oksigen tubuh e. Kekebalan Penggumpalan tubuh darah Jawaban: D Pernyataan yang benar tentang macam sel darah putih dengan perananannya adalah … a. eosinofil memakan antigen dan mengontrol respon kebal b. neutrofil mengenali antigen dan menghasilkan antibodi c. basofil menembus pembuluh darah dan mengontrol respon kebal d. monosit memproduksi antibodi dan 9 127 No Indikator Indikator Soal Menganalisis bentuk sel darah dengan indikasi penyakit yang diderita Mengemukakan alasan leukosit berjumlah banyak dalam keadalam luka Jenjang Kognitif C4 C3 Soal menembus pembuluh darah e. limfosit mengontrol respon kebal dan menghasilkan antibodi Jawaban: E Berikut ini adalah gambar sel darah hasil pemeriksaan laboratorium seseorang. Jumlah sel gambar 1 adalah 4.000 butir mm3. gambar 2 adalah 2.000 butir/ mm. Analisis dari laboratorium tersebut adalah .... a. gambar 1 dan 2 adalah sel darah merah,indikasi anemia b. gambar 1 dan 3 adalah sel darah merah, indikasi infeksi c. gambar 2 dan 2 adalah sel darah putih , indikasi leukimia d. gambar 1,2 dan 3 adalah sel darah merah, indikasi normal e. gambar 1, 2 dan 3 sel darah putih, indikasi ada infeksi Jawaban: E Sel darah putih ditemukan dalam jumlah yang cukup banyak ketika tubuh mengalami luka. Hal ini dikarenakan sel darah putih... a. dapat menembus dinding kapiler b. hidup hanya beberapa hari dan tidak dapat diperbaharui c. dapat memakan dan membunuh zat asing yang masuk ke tubuh d. memiliki jumlah sel yang paling banyak di dalam tubuh e. mengangkut oksigen untuk penyembuhan luka Jawaban: A No Soal 8 7 128 No Indikator Indikator Soal Menentukan daya ikat hemoglobin dengan keadaan lingkungan 2 Membuat Menyebutkan skema proses komponen pembekuan pembekuan darah darah Jenjang Kognitif C4 C1 C1 Menjelaskan fungsi vitamin K C2 Memperkirakan pemicu pembekuan darah C2 Soal Perhatikan data berikut ini! 1. peredaran darah 2. tekanan oksigen 3. temperatur 4. Ph Yang berpengaruh terhadap kemungkinan hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah.... a. 1 dan 2 b. 1 dan 4 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. semua benar Jawaban: A Jika seseorang terkena luka, darah yang keluar akhirnya dapat terhenti, kejadian ini melibatkan... a. hemoglobin b. albumin c. sel darah putih d. trombosit e. sel darah merah Jawaban: D Pada proses penggumpalan darah, perubahan protrombin menjadi trombin dipicu oleh ion .... a. Na+ b. Fe c. Ca2+ d. K+ e. Cl Jawaban: C Seorang anak dengan ciri-ciri sering kejang, pertumbuhan tulang tidak normal, dan pembekuan darahnya lambat, kemungkinan kekurangan .... a. unsur P b. unsur Na c. unsur Ca d. vitamin D e. vitamin K Jawaban: E Hal yang dapat memicu penghentian pendarahan darah adalah... a. trombosit dan faktor- faktor lainnya pada plasma menyentuh permukaan yang kasar b. diproduksinya enzim trombin No Soal 10 11 12 13 14 129 No Indikator Indikator Soal Menentukan komponen yang berperan dalam proses pembekuan darah 3 Menguji golongan darah Jenjang Kognitif C3 Mengkorelasikan antihemofilia dengan proses pembentukan darah C4 Menyebutkan komponen yang berperan dalam penentuan golongan darah C1 Soal (trombokinase) c. diubahnya fibrinogen menjadi fibrin d. diubahnya protombin mejadi trombin e. aliran darah yang cepat melewati kapiler Jawaban: C Perhatikan diagram pembekuan darah berikut : Label x, y dan z secara berturut-turut pada diagram tersebut adalah … a. Trombin, Ca++ dan Fibrin b. Vitamin K, Ca++ dan Fibrin c. Ca++, Trombin dan Fibrin d. Vitamin K. Trombin dan Fibrin e. Tromboplastin, Ca++ dan Trombin Jawaban: C Pada peristiwa pembekuan darah, apabila penderita tidak memiliki faktor antihemofilia, maka yang terganggu adalah pembentukan... a. Protombin menjadi trombin b. Trombin menjadi fibrinogen c. Trombin menjadi protombin d. Fibrinogen menjadi fibrin e. Fibbrinogen menjadi trombokinasi Jawaban: D Zat yang menentukan golongan darah manusia adalah . . . . a. aglutinin dan eritrosit b. aglutinin dan leukosit c. aglutinin dan aglutinogen d. aglutinogen dan eritrosit e. aglutinogen dan leukosit Jawaban: C No Soal 15 16 17 130 No Indikator Indikator Soal Mengkategorikan pasangan aglutinin dan aglutinogen dalam penentuan golongan darah Jenjang Kognitif C2 Menentukan penyebab golongan darah AB segabai resipien univerdsal C3 Menganalisa golongan darah dengan penetesan aglutinin C4 Soal Pasangan aglutinogen dan aglutinin yang menunjukkan golongan darah O adalah … Aglitinogen Aglitinin a. A α b. A β c. Tanpa aglitinogen α dan β d. A dan B Tanpa aglutinin e. B β Jawaban: C Golongan darah AB dapat menjadi penerima seluruh donor (resipien universal) karena.... a. Golongan darah AB tidak memiliki aglutinin b. Golongan darah AB hanya memiliki aglutinogen A c. Golongan darah AB hanya memiliki aglutinogen B d. Golongan darah AB memiliki aglutinin tapi tidak memiliki aglutinogen A dan B e. Golongan darah AB tidak memiliki aglutinogen A,B, dan tidak memiliki aglutinin Jawaban: A Tabel di bawah ini adalah hasil pengetesan darah pada 5 orang siswa: Siswa Aglutinin α β αβ P + + Q + + R S + + + T + + = terjadi penggumpalan – = tidak terjadi penggumpalan Berdasarkan tabel di atas, maka .... a. P bergolongan darah A b. S bergolongan darah A c. Q bergolongan darah O d. T bergolongan darah B e. R bergolongan darah AB Jawaban: E No Soal 19 18 21 131 No Indikator Indikator Soal Menelaah transfusi darah berbeda golongan darah Mengemukakan transfusi darah yang tepat berdasarkan kepada bagan 4 Menjelaskan Menunjukkan hubungan bagian-bagian bagian-bagian jantung jantung dan Jenjang Kognitif C4 C3 C1 Soal Orang yang bergolongan darah O tidak boleh mendapat transfusi dari orang yang bergolongan darah A sebab .... a. di dalam plasma darah golongan O terdapat antibodi a yang akan menggumpalkan eritrosit golongan darah b. antigen A yang terdapat di dalam plasma golongan darah O akan menggumpalkan antibodi dari golongan darah A c. di dalam plasma darah golongan O tidak terdapat antigen A yang akan menggumpalkan eritrosit golongan A d. di dalam plasma darah golongan A terdapat antigen A yang akan merusak antibodi a pada golongan darah O e. di dalam plasma darah golongan A tidak terdapat antibodi a yang sesuai dengan antibodi a dalam darah golongan O Jawaban: A Perhatikan bagan transfusi darah berikut! Pernyataan yang benar tentang bagan tersebut adalah... a. Golongan darah AB dapat didonorkan ke golongan darah B b. Golongan darah A dan B dapat didonorkan ke golongan darah O c. Golongan darah A dan B dapat didonorkan ke golongan darah AB d. Golongan darah AB dapat didonorkan ke golongan darah O e. Golongan darah A, B, dan AB dapat didonorkan ke golongan darah O Jawaban: C Perhatikan gambar bagan penampang jantung di bawah ini! No Soal 22 20 23 132 No Indikator Indikator Soal Jenjang Kognitif Soal No Soal fungsinya Menyebutkan angka sistol dan diastol dalam tekanan darah C1 Menyebutkan bagian-bagian jantung C1 Pembuluh darah yang membawa darah kaya akan oksigen adalah.... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4 Jawaban: A Tekanan darah Pak Topan yang ditunjukkan oleh tensimeter adalah 120/90 mmHg. Angka 120 mmHg menunjukkan tekanan……. a. sistol b. diastol c. darah keluar dari jantung d. jantung waktu menghisap darah dari pembuluh balik e. otot jantung waktu mengembang Jawaban: A Label 1, 2, dan 3 dan gambar penampang jantung di bawah adalah ... a. arteri kanan,ventrikel kanan, arteri kiri b. aorta, ventrikel kanan, berkas His c. vena, arteri pulmonalis, ventrikel kiri d. arteri pulmonalis, aorta, arteri pulmonalis e. vena cava superior, vena cava inferior, vena Pulmonalis Jawaban: C 24 25 133 No Indikator Indikator Soal Menjelaskan bagian-bagian jantung Jenjang Kognitif C2 Menjelaskan penyebab terjadinya denyut nadi C2 Menentukan bagian jantung beserta fungsinya C3 Soal Bagian jantung yang paling tebal adalah.... a. dinding atrium kiri b. dinding atrium kanan c. dinding ventrikel kiri d. dinding ventrikel kanan e. dinding atrium kiri dan ventrikel kiri Jawaban: C Berikut ini yang menyebabkan terjadinya denyut nadi adalah .... a. gerakan jantung memompa darah ke kapiler b. gerakan jantung memompa darah ke vena c. gerakan jantung memompa darah ke arteri d. gerakan paru-paru memompa darah ke arteri e. gerakan paru-paru memompa darah ke vena Jawaban: C Perhatikan gambar jantung manusia berikut: Dari tabel berikut yang menyatakan fungsi X dan Y adalah... Fungsi X Fungsi Y a. Menerima darah Menerima darah dari seluruh tubuh dari paru-paru b. Memompa darah Menerima darah ke seluruh tubuh dari seluruh tubuh c. Menerima darah Memompa darah dari paru-paru ke seluruh tubuh d. Memompa darah Memompa darah dari seluruh tubuh ke seluruh tubuh e. Menerima darah Memompa darah dari paru-paru ke paru-paru Jawaban:B No Soal 26 27 28 134 No 5 Indikator Menjelaskan struktur pembuluh darah dan fungsinya Indikator Soal Jenjang Kognitif C3 Menyebutkan bagian pembuluh darah dengan fungsinya C1 Menjelaskan ciriciri pembuluh vena C2 Menentukan bagian pembuluh beserta karakteristiknya C3 Soal Perhatikan gambar jantung berikut ! No Soal 29 Dari table berikut yang menyatakan fungsi X dan Y adalah... Fungsi X Fungsi Y a. Menerima darah Memompa darah dari seluruh tubuh ke seluruh tubuh b Memompa darah Menerima dari . ke seluruh tubuh paru-paru c. Menerima darah Memompa darah dari paru-paru ke seluruh tubuh d Menerima darah Memompa darah . dari seluruh tubuh ke paru-paru e. Menerima darah Memompa darah dari paru-paru ke paru-paru Jawaban:C Darah yang mengandung CO2 paling 30 banyak terdapat di .... a. vena pulmonalis b. arteri pulmonalis c. ventrikel d. arteri koroner e. atrium kiri Jawaban:B Di antara pernyataan berikut yang bukan 31 ciri pembuluh vena adalah. . . . a. membawa darah menuju jantung b. letaknya di daerah permukaan c. tekanan lemah d. diselubungi otot rangka e. tempat keluarnya darah dari jantung Jawaban:E Dalam peredaran darah manusia, jantung 32 adalah sebagai alat pompa darah. Darah dari jantung beredar menuju jaringan melalui pembuluh darah … a. Arteri yang berdinding tebal, kuat, dan elastic b. Arteri yang berdinding tipis, lemah, dan tidak elastic c. Vena yang berdinding tebal, kuat, dan 135 No 6 Indikator Menggambark an sistem peredaran darah manusia Indikator Soal Jenjang Kognitif Mengaitkan struktur pembuluh dengan fungsinya C4 Menyebutkan komponen sistem peredaran darah manusia C1 C1 Menjelaskan fungsi sistem peredaran darah C2 Soal elastic d. Vena yang berdinding tipis, lemah, dan tidak elastic e. Arteri pulmonalis yang dilapisi endothelium dan dikelilingi otot polos Jawaban:A Vena merupakan pembuluh balik yang berdinding tipis dan berkatup serta sangat lebar. Hal ini berdeda dengan arteri yang berdinding tebal, kecil dan tidak berkatup. Yang bukan penyebab perbedaan struktur tersebut adalah... a. Arteri berdinding tebal bertujuan untuk mempertahankan tekananan dan kecepatan darah b. Aliran darah di vena disebabkan oleh gencatan otot lurik c. Katup di vena berperan agar darah tidak kembali ke kapiler d. Darah di arteri tidak akan kembali ke jantung karena ada tekanan dari jantung e. Vena bersifat elastis karena memiliki membran elastis Jawaban:E Dalam keadaan normal pembuluh darah pada manusia tidak akan mengandung …. a. trombin b. trombosit c. albumin d. eritrosit e. fibrinogen Jawaban:A Sistem peredaran darah manusia terdiri dari komponen berikut, kecuali: a. darah b. jantung c. vena d. arteri e. ginjal Jawaban:E Berikut yang bukan merupakan fungsi sistem peredaran darah pada manusia adalah... a. transpor nutrisi, oksigen, dan karbon dioksida b. pengaturan suhu tubuh c. melindungi tubuh dengan cara No Soal 33 34 35 36 136 No Indikator Indikator Soal Jenjang Kognitif Menjelaskan sistem peredaran darah ganda C2 Mengurutkan siklus peredaran darah kecil C3 Mengurutkan siklus peredaran darah besar C3 Soal mengedarkan antibodi d. mengeluarkan sisa-sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh e. melindungi kehilangan darah dengan mekanisme pembekuan darah Jawaban:D Peredaran darah manusia disebut peredaran darah ganda, karena setiap kali beredar darah ... a. selalu masuk ke jantung b. satu kali melalui jantung c. dua kali melalui jantung d. selalu masuk ke paru - paru e. tidak keluar dari pembuluh darah Jawaban:C Aliran darah pada peredaran darah kecil melalui .... a. jantung – aorta – seluruh tubuh – jantung b. jantung – aorta – paru-paru – jantung c. jantung – seluruh tubuh – paru-paru – jantung d. jantung – vena pulmonalis – arteri pulmonalis – jantung e. jantung – arteri pulmonalis – paruparu – vena pulmonalis – jantung Jawaban:E Urutan jalannya darah pada sistem peredaran darah besar pada tubuh kita adalah sebagai berikut. 1. aorta 5. jantung 2. Venula 6. kapiler 3. vena 7. arteriola 4. arteri Urutan yang benar adalah .... a. 1 -4 -7 -5 -6 -2 -3 b. 5 -4 -1 -6 -2 -3 -7 c. 5 -1 -4 -2 -7 -3 -6 d. 6 -1 -4 -3 -2 -5 e. 5 -1 -4 -7 -6 -2 -3 Jawaban:E No Soal 37 38 39 137 No Indikator Indikator Soal Menelaah perbedaan sistem peredaran darah dan sistem limfa Jenjang Kognitif C4 Soal Perbedaan antara sistem peredaran darah dan peredaran getah bening disajikan dalam tabel berikut! N o 1 2 3 7 Menjelaskan sistem limfa Menyebutkan kekebalan tubuh buatan C1 Menjelaskan fungsi getah bening C2 Perbedaan Peredara n darah Sistem Tertutup peredaran Darah yang Darah dialirkan berwarna Zat diangkut No Soal 40 Peredaran getah bening Terbuka Getah berwarna merah Lemak Sari makanan , O2 dan CO 2 4 pembuluh Arteri arteri dan vena Dari perbedaan diatas, manakah pernyataan yang benar... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4 Jawaban: B Kekebalan buatan dapat diperoleh dari .... a. penyakit yang serius b. vaksinasi c. pembongkaran kembali mikroba yang sama d. pengobatan dengan antibiotik e. fagositosis yang dilakuakn oleh leukosit Jawaban:B Berikut ini merupakan fungsi getah bening ... a. mengangkut hasil pencernaan lemak yang berupa asam lemak dan gliserol b. mengangkut hasil pencernaan berupa asam amino c. mempertahankan tubuh dan kuman dan penyakit d. mengangkut dan menyerang kumankuman e. mengangkut asam amino dan garam mineral Jawaban:A 41 42 138 No Indikator Indikator Soal Menentukan peran limfosit dalam kekebalan tubuh 8 Mendeskripsi kan gangguan/ penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia Jenjang Kognitif C3 Menelaah sistem pembuluh limfe C4 Menyebutkan kelainan pada sistem peredaran darah dari ciri-ciri yang disebutkan C1 C1 Menjelaskaan kelainan Arteriosklerosis C2 Soal Limfosit berperan dalam kekebalan tubuh dengan cara .... a. memakan kuman penyakit atau bendabenda asing yang ada di dalam tubuh b. menghasilkan antibodi yang sesuai dengan antigen yang dilawannya c. menghasilkan zat asam yang dapat menyebabkan terjadinya lisis sel bakteri atau virus d. menghancurkan kuman dan benda asing dengan menggunakan sekret dari lisosom e. menghasilkan enzim yang akan menguraikan kuman dan benda asing yang ada di dalam tubuh Jawaban:B Pernyataan berikut yang benar tentang sistem pembuluh limfe adalah … a. Pembuluh limfe merupakan sistem peredaran terbuka b. Gerak cairan limfe disebabkan oleh adanya denyut jantung c. Pembuluh limfe bergabung dengan pembuluh arteri d. Pembuluh limfe tidak memiliki klep e. Cairan limfe banyak mengandung sari makanan Jawaban:D Gangguan pada pembuluh nadi yang mengeras yang diakibatkan endapan lemak disebut ....... a. Trombus b. Embolus c. Hermoroid d. Atherosklerosis e. Arteriosklerosis Jawaban:D Produksi sel darah putih melebihi batas normal merupakan ciri penyakit .... a. anemia b. leukemia c. thalasemia d. jantung e. sickle cell anemia Jawaban:B Arteriosklerosis merupakan kelainan sistem sirkulasi yang disebabkan oleh … a. gangguan proses pembekuan darah No Soal 43 44 45 46 47 139 No Indikator Indikator Soal Jenjang Kognitif Menyimpulkan kelainan yang akan terjadi pada janin yang memiliki Rh berbeda dengan ibu C2 Menentuka kelainan yang dialami berdasarkan ciriciri yang diberikan C3 Soal No Soal b. pengerasan pembuluh darah oleh senyawa lemak c. produksi sel-sel darah putih tak terkendali d. gumpalan lemak pada nadi tajuk e. pengerasan pembuluh darah oleh zat kapur Jawaban:B Masalah akan timbul jika seorang ibu 48 berdarah Rh negatif mengandung bayi dengan darah Rh positif, sehingga menimbulkan penyakit... a. Hemofilia b. Jantung koroner c. Thalasemia d. Eritroblastis fetalis e. Varises Jawaban:D Hasil laboratorium Tuan Soni! 50 Komponen Per mm3 Hasil keterang sel-sel darah laborator an darah ium Eritrosit 4-6 juta 5,1 juta Normal Leukosit 4,5 – 10 6,8 juta Normal ribu Trombosit 150-300 70 ribu Tidak ribu normal Dari hasil laboratorium, Tuan Soni diduga menderita penyakit... a. AIDS b. Tifus c. Hepatitis d. Flu burung e. Demam berdarah Jawaban:E 140 No Indikator Indikator Soal Menelaah akibat gigitan nyamuk Aedes aegyti pada darah 9 Mendeskripik an sistem sirkulasi pada hewan Jenjang Kognitif C4 Mendiagnosis kelainan pada sistem peredaran darah C4 Merinci kelainan yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia C4 Menyebutkan hewan avertebrata yang belum memiliki sistem C1 Soal Akibat gigitan nyamuk Aedes aegyti, seorang anak terinfeksi virus dengue sehingga ia menderita penyakit demam berdarah. Virus dengue menyerang sistem peredaran darah dan akan mengakibatkan... a. Kadar zat besi pada hemoglobin berkurang b. Produksi eritrosit meningkat c. Elasitisitas arteri meningkat d. Jumlah leukosit meingkat e. Jumlah trombosit berkurang Jawaban: E Seorang anak sering merasa pusing dan lelah. Setelah diperiksa dan dicek darah, ternyata kadar Hb dalam darahnya sangat rendah. Gangguan pada sistem peredaran darah ini disebut... a. Embolus b. Leukimia c. Asteriosklerosis d. Anemia e. Trombus Jawaban:D Pak yono yang sudah berumur, saat bermain tenis tiba-tiba sesak napas dan tidak sadarkan diri. Temannya langsung membawa ke rumah sakit dan dokter menemukan telah terjadi penyempitan pada pembuluh arteri koronaria. Proses yang terganggu pada tubuh pak yono adalah... a. Paru-paru tidak dapat menyuplai darah ke jantung b. Ginjal tidak dapat melakukan proses filtrasi darah c. Hati mengeras karena tidak mendapat suplai darah dari jantung d. Jantung membesar karena banyak mengandung karbon dioksida e. Suplai O2 dan nitrisi yang terlarut dalam darah ke seluruh tubuh berkurang Jawaban:A Dari hewan berikut ini yang belum memiliki sistem peredaran darah adalah . ... a. belalang No Soal 49 51 52 53 141 No 10 Indikator Indikator Soal Avertebrata peredaran darah Jenjang Kognitif Menyebutkan tempat pertukaran okksigen pada serangga C1 Menjelaskan sistem peredaran darah terbuka C2 Membandingk Menyebutkan an sistem sirkulasi pada hewan Vertebrata Menjelaskan C1 C2 Soal b. kecoa c. planaria d. keong e. kerang Jawaban:C Pertukaran oksigen dan karbondioksida pada serangga dilakukan oleh... a. Ostium b. Trakea c. Jantung d. Hemolimfa e. Paru-paru Jawaban:B Sistem peredaran darah serangga merupakan sistem peredaran darah terbuka karena . . . . a. tidak mempunyai vena dan arteri b. darah tidak selalu beredar dalam pembuluh c. yang diangkut hanya sari makanan d. tidak memiliki jantung e. O2 dan CO2 diangkut dalam sistem trakea Jawaban:B Hewan- hewan berikut yang mempunyai sistem peredaran darah ganda adalah … a. serangga dan cacing tanah b. ular dan cumi-cumi c. katak dan cicak d. ikan dan kadal e. burung dan kepiting Jawaban:C Perhatikan gambar berikut ! Yang berlabel x berfungsi … a. membawa O2 dan sari makanan ke jaringan tubuh b. membawa O2 dan sari makanan ke jantung c. membawa CO2 dan sisa metabolisme ke jantung d. memompakan darah ke insang e. memompakan darah ke jantung Jawaban:A No Soal 54 55 56 57 142 No Indikator Indikator Soal Mengklasifikasik an hewan berdasarkan sistem peredaran darah Jenjang Kognitif C3 Soal Berikut daftar hewan-hewan yang ditemukan 1. bekicot 2. planaria 3. cacing tanah 4. merpati 5. katak yang memiliki sistem peredaran darah tertutup adalah... a. 3, 4, dan 5 b. 1, 2, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 5 e. 1, 4, dan 5 Jawaban:A No Soal 58 143 Lampiran 6 Instrumen Tes SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Petunjuk: 1. Tulislah identitas lengkap Anda pada Lembar Jawaban! 2. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda menjawabnya! 3. Tanyakan pada pengawas jika terdapat teks yang kurang jelas! 4. Dahulukan jawaban yang Anda anggap mudah! 5. Kerjakan pada Lembar Jawaban dengan menggunakan ballpoint! 6. Berilah tanda silang (X) pada huruf yang Anda anggap BENAR! 7. Apabila ada jawaban yang Anda SALAH dan Anda ingin memperbaikinya coretlah jawaban yang salah salah dengan dua garis lurus mendatar , kemudian beri tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap BENAR. Contoh: 8. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas! 9. Berdoalah sebelum mulai mengerjakan! 1. Pernyataan berikut yang termasuk ke dalam fungsi plasma darah adalah.... a. pembentuk sel darah merah b. mengatur keseimbangan osmosis darah di dalam tubuh c. pertahanan tubuh d. penggumpalan darah e. mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh 2. Komponen berikut yang tidak terdapat di dalam plasma darah yaitu .... a. fibrinogen b. trombinogen c. albumin d. oksigen e. globulin 3. Salah satu fungsi darah pada manusia adalah untuk mengangkut .... a. oksigen dari jaringan tubuh ke paru-paru b. CO2 dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh c. hormon dari kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu d. sari makanan dari jaringan tubuh ke jonjot e. sampah ekskresi dari ginjal ke seluruh jaringan 4. Perhatikan gambar sel berikut! Nomor 1 dan 2 berfungsi .... 1 2 a. penggumpalan darah membuat antibodi b. mengedarkan oksigen penggumpalan darah c. kekebalan tubuh mengedarkan oksigen d. mengedarkan oksigen kekebalan tubuh e. kekebalan tubuh penggumpalan darah 5. Pernyataan yang benar tentang macam sel darah putih dengan perananannya adalah.… a. eosinofil memakan antigen dan mengontrol respon kebal b. neutrofil mengenali antigen dan menghasilkan antibodi c. basofil menembus pembuluh darah dan mengontrol respon kebal d. monosit memproduksi antibodi dan menembus pembuluh darah e. limfosit mengontrol respon kebal dan menghasilkan antibodi 6. Perhatikan data berikut ini! 1. peredaran darah 2. tekanan oksigen 3. temperatur 4. pH Yang berpengaruh terhadap kemungkinan hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah.... a. 1 dan 2 b. 1 dan 4 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. semua benar 7. Jika seseorang terkena luka, darah yang keluar akhirnya dapat terhenti, kejadian ini melibatkan.... a. hemoglobin b. albumin c. sel darah putih d. trombosit e. sel darah merah 144 8. Hal yang dapat memicu penghentian pendarahan darah adalah.... a. trombosit dan faktor-faktor lainnya pada plasma menyentuh permukaan yang kasar b. diproduksinya enzim trombin (trombokinase) c. diubahnya fibrinogen menjadi fibrin d. diubahnya protombin mejadi trombin e. aliran darah yang cepat melewati kapiler 9. Perhatikan diagram pembekuan darah berikut : Label x, y dan z secara berturut-turut pada diagram tersebut adalah.… a. Trombin, Ca++ dan Fibrin b. Vitamin K, Ca++ dan Fibrin c. Ca++, Trombin dan Fibrin d. Vitamin K. Trombin dan Fibrin e. Tromboplastin, Ca++ dan Trombin 10. Pada peristiwa pembekuan darah, apabila penderita tidak memiliki faktor antihemofilia, maka yang terganggu adalah pembentukan.... a. protombin menjadi trombin b. trombin menjadi fibrinogen c. trombin menjadi protombin d. fibrinogen menjadi fibrin e. fibrinogen menjadi trombokinasi 11. Golongan darah AB dapat menjadi penerima seluruh donor (resipien universal) karena.... a. golongan darah AB tidak memiliki aglutinin b. golongan darah AB hanya memiliki aglutinogen A c. golongan darah AB hanya memiliki aglutinogen B d. golongan darah AB memiliki aglutinin tapi tidak memiliki aglutinogen A dan B e. golongan darah AB tidak memiliki aglutinogen A,B, dan tidak memiliki aglutinin 12. Pasangan aglutinogen dan aglutinin yang menunjukkan golongan darah O adalah.… Aglitinogen Aglitinin a. A α b. A β c. Tanpa aglitinogen α dan β d. A dan B Tanpa aglutinin e. B β 13. Perhatikan bagan transfusi darah berikut! Pernyataan yang benar tentang bagan tersebut adalah.... a. golongan darah AB dapat didonorkan ke golongan darah B b. golongan darah A dan B dapat didonorkan ke golongan darah O c. golongan darah A dan B dapat didonorkan ke golongan darah AB d. golongan darah AB dapat didonorkan ke golongan darah O e. golongan darah A, B, dan AB dapat didonorkan ke golongan darah O 14. Tabel di bawah ini adalah hasil pengetesan darah pada 5 orang siswa: Siswa Aglutinin α β αβ P + + Q + + R S + + + T + + = terjadi penggumpalan – = tidak terjadi penggumpalan Berdasarkan tabel di atas, maka.... a. P bergolongan darah A b. S bergolongan darah A c. Q bergolongan darah O d. T bergolongan darah B e. R bergolongan darah AB 15. Orang yang bergolongan darah O tidak boleh mendapat transfusi dari orang yang bergolongan darah A sebab.... a. di dalam plasma darah golongan O terdapat antibodi a yang akan menggumpalkan eritrosit golongan darah b. antigen A yang terdapat di dalam plasma golongan darah O akan menggumpalkan antibodi dari golongan darah A c. di dalam plasma darah golongan O tidak terdapat antigen A yang akan menggumpalkan eritrosit golongan A d. di dalam plasma darah golongan A terdapat antigen A yang akan merusak antibodi a pada golongan darah O 145 e. di dalam plasma darah golongan A tidak terdapat antibodi a yang sesuai dengan antibodi a dalam darah golongan O 16. Tekanan darah Pak Topan yang ditunjukkan oleh tensimeter adalah 120/90 mmHg. Angka 120 mmHg menunjukkan tekanan.... a. sistol b. diastol c. darah keluar dari jantung d. jantung waktu menghisap darah dari pembuluh balik e. otot jantung waktu mengembang 17. Bagian jantung yang paling tebal adalah.... a. dinding atrium kiri b. dinding atrium kanan c. dinding ventrikel kiri d. dinding ventrikel kanan e. dinding atrium kiri dan ventrikel kiri 18. Berikut ini yang menyebabkan terjadinya denyut nadi adalah .... a. gerakan jantung memompa darah ke kapiler b. gerakan jantung memompa darah ke vena c. gerakan jantung memompa darah ke arteri d. gerakan paru-paru memompa darah ke arteri e. gerakan paru-paru memompa darah ke vena d. arteri koroner e. atrium kiri 21. Dalam peredaran darah manusia, jantung adalah sebagai alat pompa darah. Darah dari jantung beredar menuju jaringan melalui pembuluh darah.… a. arteri yang berdinding tebal, kuat, dan elastis b. arteri yang berdinding tipis, lemah, dan tidak elastis c. vena yang berdinding tebal, kuat, dan elastis d. vena yang berdinding tipis, lemah, dan tidak elastis e. arteri pulmonalis yang dilapisi endothelium dan dikelilingi otot polos 22. Aliran darah pada peredaran darah kecil melalui.... a. jantung – aorta – seluruh tubuh – jantung b. jantung – aorta – paru-paru – jantung c. jantung – seluruh tubuh – paru-paru – jantung d. jantung – vena pulmonalis – arteri pulmonalis – jantung e. jantung – arteri pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis – jantung 23. Perbedaan antara sistem peredaran darah dan peredaran getah bening disajikan dalam tabel berikut! 19. Perhatikan gambar jantung berikut ! Perbedaan 1 Sistem Tertutup peredaran Darah yang Darah dialirkan berwarna 2 Dari table berikut yang menyatakan fungsi X dan Y adalah.... Fungsi X Fungsi Y a. menerima darah dari memompa darah seluruh tubuh ke seluruh tubuh b. memompa darah ke menerima dari seluruh tubuh paru-paru c. menerima darah dari memompa darah paru-paru ke seluruh tubuh d. menerima darah dari memompa darah seluruh tubuh ke paru-paru e. menerima darah dari memompa darah paru-paru ke paru-paru 20. Darah yang mengandung CO2 paling banyak terdapat di .... a. vena pulmonalis b. arteri pulmonalis c. ventrikel Peredaran darah No 3 Zat diangkut Peredaran getah bening Terbuka Getah berwarna merah Lemak Sari makanan, O2 dan CO2 4 pembuluh Arteri dan arteri vena Dari perbedaan diatas, manakah pernyataan yang benar.... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4 24. Berikut ini merupakan fungsi getah bening.... a. mengangkut hasil pencernaan lemak yang berupa asam lemak dan gliserol b. mengangkut hasil pencernaan berupa asam amino c. mempertahankan tubuh dan kuman dan penyakit 146 d. mengangkut dan menyerang kuman-kuman e. mengangkut asam amino dan garam mineral 25. Produksi sel darah putih melebihi batas normal merupakan ciri penyakit.... a. anemia b. leukemia c. thalasemia d. jantung e. sickle cell anemia 26. Arteriosklerosis merupakan kelainan sistem sirkulasi yang disebabkan oleh.… a. gangguan proses pembekuan darah b. pengerasan pembuluh darah oleh senyawa lemak c. produksi sel-sel darah putih tak terkendali d. gumpalan lemak pada nadi tajuk e. pengerasan pembuluh darah oleh zat kapur 27. Masalah akan timbul jika seorang ibu berdarah Rh negatif mengandung bayi dengan darah Rh positif, sehingga menimbulkan penyakit... a. hemofilia b. jantung koroner c. thalasemia d. eritroblastis fetalis e. varises 28. Pak yono yang sudah berumur, saat bermain tenis tiba-tiba sesak napas dan tidak sadarkan diri. Temannya langsung membawa ke rumah sakit dan dokter menemukan telah terjadi penyempitan pada pembuluh arteri koronaria. Proses yang terganggu pada tubuh pak yono adalah... a. paru-paru tidak dapat menyuplai darah ke jantung b. ginjal tidak dapat melakukan proses filtrasi darah c. hati mengeras karena tidak mendapat suplai darah dari jantung d. jantung membesar karena banyak mengandung karbon dioksida e. suplai O2 dan nitrisi yang terlarut dalam darah ke seluruh tubuh berkurang 29. Dari hewan berikut ini yang belum memiliki sistem peredaran darah adalah . . . . a. belalang b. kecoa c. planaria d. keong e. kerang 30. Sistem peredaran darah serangga merupakan sistem peredaran darah terbuka karena . . . . a. tidak mempunyai vena dan arteri b. darah tidak selalu beredar dalam pembuluh c. yang diangkut hanya sari makanan d. tidak memiliki jantung e. O2 dan CO2 diangkut dalam sistem trakea ---< Selamat Mengerjakan! >-- 147 KUNCI JAWABAN 1. B 2. B 3. C 4. D 5. E 6. A 7. D 8. C 9. C 10. D 11. A 12. C 13. C 14. E 15. A 16. A 17. C 18. C 19. C 20. B 21. A 22. E 23. B 24. A 25. B 26. B 27. D 28. A 29. C 30. B 148 No Nama Siswa 1 2 Butir Soal (Item) SC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 S1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 46 S2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 43 3 S3 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 33 4 S4 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 30 5 S5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 35 6 S6 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 39 7 S7 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 29 8 S8 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 30 9 S9 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 27 10 S10 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 29 11 S11 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 41 12 S12 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 27 13 S13 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 34 14 S14 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 25 15 S15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 31 16 S16 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 32 17 S17 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 30 18 S18 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 27 19 S19 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 27 20 S20 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 35 21 S21 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 18 22 S22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 19 23 S23 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 37 24 S24 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 19 25 S25 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 25 26 S26 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 29 27 S27 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 30 28 S28 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 34 29 S29 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 43 30 S30 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 46 31 S31 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 26 32 S32 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 26 S p 19 14 21 7 12 9 15 15 22 11 22 23 15 15 10 12 19 14 18 22 13 13 13 21 15 16 12 14 15 20 21 12 11 16 20 25 27 14 26 12 21 14 26 14 25 17 22 15 25 18 23 15 26 15 16 20 16 23 1002 q 0.41 p/q Mp Mt St St2 rpbi Indeks Validitas rtab pq rii validitas reliabilitas 0.59 0.44 0.56 0.66 0.34 0.22 0.78 0.38 0.63 0.28 0.72 0.47 0.53 0.47 0.53 0.69 0.31 0.34 0.66 0.69 0.31 0.72 0.28 0.47 0.53 0.47 0.53 0.31 0.69 0.38 0.59 0.63 0.41 0.44 0.56 0.56 0.44 0.69 0.31 0.41 0.59 0.41 0.59 0.41 0.59 0.66 0.34 0.47 0.53 0.50 0.50 0.38 0.63 0.44 0.56 0.47 0.53 0.63 0.38 0.66 0.34 0.38 0.63 0.34 0.66 0.50 0.50 0.63 0.38 0.78 0.84 0.22 0.44 0.16 0.56 0.81 0.19 0.38 0.63 0.66 0.34 0.44 0.56 0.81 0.19 0.44 0.56 0.78 0.22 0.53 0.47 0.69 0.31 0.47 0.53 0.78 0.56 0.22 0.72 0.44 0.28 0.47 0.81 0.53 0.47 0.19 0.53 0.50 0.50 0.63 0.38 0.50 0.50 0.72 0.28 1.21 0.88 1.38 0.53 0.77 0.63 0.94 0.94 1.48 0.72 1.48 1.6 0.94 0.94 0.67 0.77 1.21 0.88 1.13 1.48 0.83 0.83 0.83 1.38 0.94 1 0.77 0.882 0.94 1.29 1.38 0.77 0.72 1 1.29 1.89 2.32 0.882 2.08 0.775 1.382 0.88 2.08 0.88 1.89 1.065 1.48 0.94 1.89 1.13 1.6 0.94 2.08 0.94 1 1.29 1 1.6 33.7 31.7 33 35.6 32.7 35 34.2 31.3 34 34.8 33 31.9 31.5 35.3 34.8 34.5 32.2 35 34.1 33.4 34.6 34.1 32.3 33.4 34.3 33.8 34.6 31.5 33.9 33.7 32 34.7 33.4 33.7 31.6 32.32 32 35.36 32 35.17 31.67 34.8 32 32.5 31.6 34.67 33 34.7 31.56 32.5 31.2 33.7 32.4 31.5 33.5 31.5 30.06 31.2 31.3125 7.293114296 53.18951613 0.39 0.05 0.32 0.31 0.14 0.32 0.37 0 0.54 0.35 0.34 0.12 0.02 0.52 0.32 0.34 0.14 0.45 0.43 0.43 0.37 0.31 0.11 0.4 0.39 0.33 0.35 0.023 0.33 0.41 0.13 0.36 0.2 0.33 0.05 0.261 0.22 0.489 0.19 0.409 0.067 0.42 0.21 0.14 0.08 0.49 0.35 0.44 0.064 0.18 -0.03 0.31 0.31 0.03 0.3 0.03 -0.17 -0.03 R SR R R SR R R SR C R R SR SR C R R SR C C C R R SR C R R R SR R C SR R SR R SR R R C SR C SR C R SR SR C R C SR R SR R R SR R SR SR SR 0.296 0.24 0.25 0.23 0.17 0.23 0.2 0.25 0.25 0.21 0.23 0.21 0.2 0.25 0.25 0.21 0.23 0.24 0.25 0.25 0.21 0.24 0.24 0.24 0.23 0.25 0.25 0.23 0.246 0.25 0.23 0.23 0.23 0.23 0.25 0.23 0.171 0.13 0.246 0.15 0.234 0.226 0.25 0.15 0.25 0.17 0.249 0.21 0.25 0.171 0.25 0.2 0.25 0.15 0.25 0.25 0.23 0.25 0.2 0.767912806 V TV V V TV V V TV V V V TV TV V V V TV V V V V V TV V V V V TV V V TV V TV V TV TV TV V TV V TV V TV TV TV V V V TV TV TV V V TV V TV TV TV Tinggi 13 149 Butir Soal (Item) No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 1 S1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 46 2 S2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 43 3 S3 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 33 4 S4 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 30 5 S5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 35 6 S6 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 39 7 S7 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 29 8 S8 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 30 9 S9 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 27 10 S10 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 29 11 S11 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 41 12 S12 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 27 13 S13 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 34 14 S14 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 25 15 S15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 31 16 S16 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 32 17 S17 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 30 18 S18 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 27 19 S19 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 27 20 S20 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 35 21 S21 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 18 22 S22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 19 23 S23 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 37 24 S24 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 19 25 S25 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 25 26 S26 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 29 27 S27 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 30 28 S28 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 34 29 S29 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 43 30 S30 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 46 31 S31 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 26 32 S32 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 26 19 14 21 7 12 9 15 15 22 11 22 23 15 15 10 12 19 14 18 22 13 13 13 21 15 16 12 14 15 20 21 12 11 16 20 25 27 14 26 12 21 14 26 14 25 17 22 15 25 18 23 15 26 15 16 20 16 23 1002 S TK Ket. TK 0.59 0.44 0.66 0.22 0.38 0.28 0.47 0.47 0.69 0.34 0.69 0.72 0.47 0.47 0.31 0.38 0.59 0.44 0.56 0.69 0.41 0.41 0.41 0.66 0.47 0.5 0.38 0.44 0.47 0.63 0.66 0.38 0.34 0.5 0.63 0.78 0.84 0.44 0.81 0.38 0.66 0.44 0.81 0.44 0.78 0.53 0.69 0.47 0.78 0.56 0.72 0.47 0.81 0.47 0.5 0.63 0.5 0.72 SE SE SE SU SE SU SE SE SE SE SE MU SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE MU MU SE MU SE SE SE MU SE MU SE SE SE MU SE MU SE MU SE SE SE SE MU SC 150 Butir Soal (Item) Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 1 S1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 46 2 S30 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 46 3 S2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 43 4 S29 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 43 5 S11 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 41 6 S6 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 39 7 S23 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 37 8 S5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 35 9 S20 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 35 10 S13 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 34 11 S28 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 34 12 S3 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 33 13 S16 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 32 14 S15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 31 15 S4 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 30 16 S8 S atas 0 11 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 30 8 14 6 7 7 9 8 14 7 15 13 6 10 8 8 9 10 11 13 8 8 8 13 9 10 8 8 8 13 11 9 7 9 10 14 14 9 14 8 12 10 15 8 13 12 13 10 13 9 11 8 14 8 10 12 8 11 17 S17 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 30 18 S27 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 30 19 S7 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 29 20 S10 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 29 21 S26 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 29 22 S9 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 27 23 S12 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 27 24 S18 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 27 25 S19 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 27 26 S31 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 26 27 S32 0 S14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 26 28 0 0 29 S25 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 25 30 S22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 19 31 S24 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 19 32 S21 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 18 S bawah 8 6 7 1 5 2 6 7 8 4 7 10 9 5 2 4 10 4 7 9 5 5 5 8 6 6 4 6 7 7 10 3 4 7 10 11 13 5 12 4 9 4 11 6 12 5 9 5 12 9 12 7 12 7 6 8 8 12 No DB Ket. DB 0.19 0.13 0.44 0.31 0.13 0.31 0.19 0.06 0.38 0.19 0.5 0.19 -0.19 0.31 0.38 0.25 -0.06 0.38 0.25 0.25 0.19 0.19 0.19 0.31 0.19 0.25 0.25 0.13 0.06 0.38 0.06 0.38 0.19 0.13 0 0.19 0.06 0.25 0.13 0.25 0.19 0.38 0.25 0.13 0.06 0.44 0.25 0.31 0.06 0 -0.06 0.06 0.13 0.06 0.25 0.25 0 -0.06 J J B C J C J J C J B J J C C C J C C C J J J C J C C J J C J C J J J J J C J C J C C J J B C C J J J J J J C C J J SC 25 151 Lampiran 10 REKAPITULASI HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN TES HASIL BELAJAR PILIHAN GANDA No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Validitas Reliabilitas Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Taraf Kesukaran Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Daya Beda Jelek Jelek Baik Cukup Jelek Cukup Jelek Jelek Cukup Jelek Baik Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek Jelek Cukup Jelek Cukup Cukup Jelek Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Keputusan Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang 152 No Soal 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 Validitas Reliabilitas Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Taraf Kesukaran Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Daya Beda Jelek Jelek Jelek Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Cukup Jelek Jelek Baik Cukup Cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Cukup Cukup Jelek Jelek Keputusan Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang 153 Lampiran 11 PENGHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI DATA PRETEST DAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL A. Pretest Eksperimen 1. Banyaknya data (n) = 38 2. Data pretest siswa kelas eksperimen No Nilai Pretest No Nilai Pretest No Nilai Pretest No Nilai Pretest 1 26.67 11 40.00 21 46.67 31 53.33 2 33.33 12 40.00 22 46.67 32 56.67 3 33.33 13 43.33 23 46.67 33 56.67 4 36.67 14 43.33 24 50.00 34 56.67 5 36.67 15 43.33 25 50.00 35 56.67 6 36.67 16 43.33 26 50.00 36 56.67 7 36.67 17 43.33 27 50.00 37 63.33 8 40.00 18 43.33 28 50.00 38 70.00 9 40.00 19 46.67 29 53.33 10 40.00 20 46.67 30 53.33 3. Nilai terbesar = 70 4. Nilai terkecil = 26.67 5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil = 70 – 26.67 = 43.33 6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3.3 log n = 1 + 3.3 log 38 = 1 + 3.3 (1.5798) = 1 + 5.2133 = 6.2133 154 = 7 (dibulatkan ke atas) 7. Panjang interval kelas (i) = R k = = 6.19 = 7 (dibulatkan ke atas) 8. Tabel distribusi frekuensi Kelas Inte rval Nilai F Tengah Batas Nyata FX X2 (X) Bawah Atas fkb fka 25 - 31 1 28 28 784 24.5 31.5 38 1 32 - 38 6 35 210 1225 31.5 38.5 37 7 39 - 45 11 42 462 1764 38.5 45.5 31 18 46 - 52 10 49 490 2401 45.5 52.5 20 28 53 - 59 8 56 448 3136 52.5 59.5 10 36 60 - 66 1 63 63 3969 59.5 66.5 2 37 67 - 73 1 70 70 4900 66.5 73.5 1 38 Jumlah 38 1771 Mean 46.6053 Median 51.8000 Modus 41.1250 Standar Deviasi 8.9305 Varians 79.7536 155 B. Pretest Kontrol 1. Banyaknya data (n) = 38 2. Data pretest siswa kelas kontrol No Nilai Pretest Nilai No Pretest No Nilai Pretest No Nilai Pretest 1 20.00 11 40.00 21 46.67 31 53.33 2 30.00 12 40.00 22 46.67 32 56.67 3 33.33 13 40.00 23 46.67 33 56.67 4 33.33 14 40.00 24 46.67 34 56.67 5 33.33 15 40.00 25 46.67 35 56.67 6 33.33 16 40.00 26 50.00 36 60.00 7 36.67 17 43.33 27 50.00 37 60.00 8 36.67 18 43.33 28 53.33 38 63.33 9 36.67 19 46.67 29 53.33 10 36.67 20 46.67 30 53.33 3. Nilai terbesar = 63.33 4. Nilai terkecil = 20 5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil = 63.33 – 20 = 43.33 6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3.3 log n = 1 + 3.3 log 38 = 1 + 3.3 (1.5798) = 1 + 5.2133 = 6.2133 = 7 (dibulatkan ke atas) 7. Panjang interval kelas (i) = = R k 156 = 6.19 = 7 (dibulatkan ke atas) 8. Tabel distribusi frekuensi Kelas Inte rval Nilai F Tengah Batas Nyata FX X2 (X) Bawah Atas fkb fka 20 -26 1 23 23 529 19.5 26.5 38 1 27 - 33 5 30 150 900 26.5 33.5 37 6 34 - 40 10 37 370 1369 33.5 40.5 32 16 41 - 47 9 44 396 1936 40.5 47.5 22 25 48 - 54 6 51 306 2601 47.5 54.5 13 31 55 - 61 6 58 348 3364 54.5 61.5 7 37 62 - 68 1 65 65 4225 61.5 68.5 1 38 Jumlah 38 1658 Mean 43.6316 Median 45.1900 Modus 36.0200 Standar Deviasi 9.7335 Varians 94.7411 157 C. Posttest Eksperimen 1. Banyaknya data (n) = 38 2. Data posttest siswa kelas eksperimen No Nilai Posttest Nilai No Posttest No Nilai Posttest No Nilai Posttest 1 53.33 11 66.67 21 73.33 31 76.67 2 56.66 12 66.67 22 73.33 32 76.67 3 56.67 13 70.00 23 73.33 33 80.00 4 56.67 14 70.00 24 73.33 34 83.33 5 56.67 15 70.00 25 73.33 35 83.33 6 60.00 16 70.00 26 73.33 36 83.33 7 60.00 17 70.00 27 73.33 37 90.00 8 63.33 18 70.00 28 76.67 38 90.00 9 63.33 19 70.00 29 76.67 10 66.67 20 70.00 30 76.67 3. Nilai terbesar = 90 4. Nilai terkecil = 53.33 5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil = 90 – 53.33 = 36.67 6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3.3 log n = 1 + 3.3 log 38 = 1 + 3.3 (1.5798) = 1 + 5.2133 = 6.2133 = 7 (dibulatkan ke atas) 7. Panjang interval kelas (i) = = R k 158 = 5.2386 = 6 (dibulatkan ke atas) 8. Tabel distribusi frekuensi Kelas Inte rval Nilai F Tengah Batas Nyata FX X2 (X) Bawah Atas fkb fka 50 - 55 1 52.5 52.5 2756.25 49.5 55.5 38 1 56 - 61 6 58.5 351 3422.25 55.5 61.5 37 7 62 - 67 5 64.5 322.5 4160.25 61.5 67.5 31 12 68 - 73 15 70.5 1057.5 4970.25 67.5 73.5 26 27 74 - 79 5 76.5 382.5 5852.25 73.5 79.5 11 32 80 - 85 4 82.5 330 6806.25 79.5 85.5 6 36 86 - 91 2 88.5 177 7832.25 85.5 91.5 2 38 Jumlah 38 2673 Mean 70.3421 Median 70.6800 Modus 69.7800 Standar Deviasi 9.0271 Varians 81.4885 159 D. Posttest Kontrol 1. Banyaknya data (n) = 38 2. Data pretest siswa kelas kontrol No Nilai No Posttest Nilai Posttest No Nilai Posttest No Nilai Posttest 1 40.00 11 53.33 21 60.00 31 70.00 2 46.67 12 53.33 22 60.00 32 73.33 3 50.00 13 56.67 23 60.00 33 73.33 4 50.00 14 56.67 24 63.33 34 76.67 5 50.00 15 56.67 25 63.33 35 76.67 6 50.00 16 56.67 26 63.33 36 76.67 7 50.00 17 60.00 27 66.67 37 80.00 8 50.00 18 60.00 28 70.00 38 80.00 9 53.33 19 60.00 29 70.00 10 53.33 20 60.00 30 70.00 3. Nilai terbesar = 80 4. Nilai terkecil = 40 5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil = 80 – 40 = 40 6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3.3 log n = 1 + 3.3 log 38 = 1 + 3.3 (1.5798) = 1 + 5.2133 = 6.2133 = 7 (dibulatkan ke atas) 7. Panjang interval kelas (i) = R k = = 5.7143 160 = 6 (dibulatkan ke atas) 8. Tabel distribusi frekuensi Kelas Inte rval Nilai F Tengah Batas Nyata FX X2 (X) Bawah Atas fkb fka 40 - 45 1 42.5 42.5 1806.25 39.5 45.5 38 1 46 - 51 7 48.5 339.5 2352.25 45.5 51.5 37 8 52 - 57 8 54.5 436 2970.25 51.5 57.5 30 16 58 - 63 10 60.5 605 3660.25 57.5 63.5 22 26 64 - 69 1 66.5 66.5 4422.25 63.5 69.5 12 27 70 -75 9 72.5 652.5 5256.25 69.5 75.5 11 36 76 - 81 2 78.5 157 6162.25 75.5 81.5 2 38 Jumlah 38 2299 Mean 60.5000 Median 61.7000 Modus 62.8400 Standar Deviasi 9.5401 Varians 91.0142 161 Lampiran 12 UJI NORMALITAS DATA PRETEST DAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL A. Data Pretest Kelas Eksperimen No Nama Nilai pretest X² Frek. Kumkur Zi F(zi) S(zi) |f(zi)s(zi)| 1 Sit i Nid ia Aryani 26.67 711.2889 1 -2.19989 0.01391 0.02632 0.01241 2 Ade Ari Gus man 33.33 1110.8889 3 -1.45413 0.07296 0.07894 0.00599 3 Nia Su maryani 33.33 1110.8889 3 -1.45413 0.07296 0.07895 0.00599 4 Aswin Ma'ruf P. 36.67 1344.6889 7 -1.08013 0.14004 0.18421 0.04417 5 Minawati 36.67 1344.6889 7 -1.08013 0.14004 0.18421 0.04417 6 Sit i Annnisa H. 36.67 1344.6889 7 -1.08013 0.14004 0.18421 0.04417 7 M. Faisal Fahri 36.67 1344.6889 7 -1.08013 0.14004 0.18421 0.04417 8 Elisa 40.00 1600.0000 12 -0.70725 0.23971 0.31579 0.07608 9 M. Rizaldi S. 40.00 1600.0000 12 -0.70725 0.23971 0.31579 0.07608 10 Masriah 40.00 1600.0000 12 -0.70725 0.23971 0.31579 0.07608 11 Pandu Aji N. 40.00 1600.0000 12 -0.70725 0.23971 0.31579 0.07608 12 Tantri Titania 40.00 1600.0000 12 -0.70725 0.23971 0.31579 0.07608 13 Ahmad Bukhori 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463 14 Eria K. 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463 15 Handoko 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463 16 Merry Gustiana 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463 17 M. Hardiansyah 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463 18 Wafi Alkhoiriah 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463 19 Annisa 46.67 2178.0889 23 0.03963 0.51581 0.60526 0.08946 20 Deviana Putri 46.67 2178.0889 23 0.03963 0.51581 0.60526 0.08946 21 Fitri Andrian i 46.67 2178.0889 23 0.03963 0.51581 0.60526 0.08946 22 Sit i Rohmah 46.67 2178.0889 23 0.03963 0.51581 0.60526 0.08946 23 Uwes Kurn iawan 46.67 2178.0889 23 0.03963 0.51581 0.60526 0.08946 24 Dea Regita 50.00 2500.0000 28 0.41251 0.66002 0.73684 0.07682 25 Eka Agustian 50.00 2500.0000 28 0.41251 0.66002 0.73684 0.07682 26 Maulana Malik I. 50.00 2500.0000 28 0.41251 0.66002 0.73684 0.07682 27 Sit i Hajar Yusnia 50.00 2500.0000 28 0.41251 0.66002 0.73684 0.07682 28 Vin i Alfiani Nur 50.00 2500.0000 28 0.41251 0.66002 0.73684 0.07682 29 Ai Badriah 53.33 2844.0889 31 0.78539 0.78389 0.81579 0.03190 30 Ai Nurah mah 53.33 2844.0889 31 0.78539 0.78389 0.81579 0.03190 31 Desi Suherti 53.33 2844.0889 31 0.78539 0.78389 0.81579 0.03190 32 Deckha Pebyolla 56.67 3211.4889 36 1.15939 0.87685 0.94737 0.07052 33 Dwi Liani 56.67 3211.4889 36 1.15939 0.87685 0.94737 0.07052 34 Eko Ku rniawan 56.67 3211.4889 36 1.15939 0.87685 0.94737 0.07052 35 Elysa Fauziah 56.67 3211.4889 36 1.15939 0.87685 0.94737 0.07052 162 No Nilai pretest Nama X² Frek. Kumkur Zi F(zi) S(zi) |f(zi)s(zi)| 36 Ummu Attyaah 56.67 3211.4889 36 1.15939 0.87685 0.94737 0.07052 37 Sit i Nurmayanti 63.33 4010.6889 37 1.90515 0.97162 0.97368 0.00206 38 Hamidah Holid 70.00 4900.0000 38 2.65203 0.99600 1.00000 0.00400 Juml ah 1760.01 84467.6003 806 -3.9E-14 18.71551 21.21053 2.49502 Rata-rata (Mean) 46.3161 2222.8316 21.21053 -1E-15 0.492513 0.558172 0.06566 Simpangan Baku (S) 8.93049 858.9777 11.05797 1 0.289846 0.290999 0.03132 1. Lo /Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar. Lhitung = 0.10463 2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors. Ltabel = = = 0.1437 Lhitung < Ltabel (0.10463 < 0.1437), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas eksperimen berdistribusi normal. B. Data Pretest Kelas Kontrol No Nama Nilai pretest X² Frek. Kumkur Zi F(zi) S(zi) |f(zi)s(zi)| 1 Nahrul Jamil 20.00 400.0000 1 -2.55947 0.00524 0.02632 0.02107 2 Makmur 30.00 900.0000 2 -1.53209 0.06275 0.05263 0.01012 3 Ahmad Saepudin 33.33 1110.8889 6 -1.18998 0.11703 0.15789 0.04087 4 Anwar Firdaus 33.33 1110.8889 6 -1.18998 0.11703 0.15789 0.04087 5 M. Rendi 33.33 1110.8889 6 -1.18998 0.11703 0.15789 0.04087 6 Sit i Nuraeni 33.33 1110.8889 6 -1.18998 0.11703 0.15789 0.04087 7 Adi Cahya W. 36.67 1344.6889 10 -0.84683 0.19855 0.26316 0.06461 8 Heri Heryana 36.67 1344.6889 10 -0.84683 0.19855 0.26316 0.06461 9 Rini Gusmawati 36.67 1344.6889 10 -0.84683 0.19855 0.26316 0.06461 10 Sirry Suci Ani 36.67 1344.6889 10 -0.84683 0.19855 0.26316 0.06461 11 Dasem M iyati 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417 12 Deden Ruspandi 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417 13 Ilham Yusuf 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417 14 Sit i Barkah 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417 15 Sit i Nurasiyani 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417 16 Dewo Chandra 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417 17 Nur Fajar M. 43.33 1877.4889 18 -0.16260 0.43542 0.47368 0.03827 163 No Nilai pretest Nama X² Frek. Kumkur Zi F(zi) S(zi) |f(zi)s(zi)| 18 Ros Peningsih 43.33 1877.4889 18 -0.16260 0.43542 0.47368 0.03827 19 Aisyah Amalia 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626 20 Anisa Septiani 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626 21 Bayu Priansyah 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626 22 Hanifah 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626 23 Linda Fransiska 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626 24 N. Ulfah Tilawah 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626 25 Sawiyah 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626 26 Erna Permatasari 50.00 2500.0000 27 0.52266 0.69939 0.71052 0.01113 27 Erwin Saputra 50.00 2500.0000 27 0.52266 0.69939 0.71052 0.01113 28 Ayu Rahayu 53.33 2844.0889 31 0.86478 0.80642 0.81579 0.00937 29 Dwi Nurjanah 53.33 2844.0889 31 0.86478 0.80642 0.81579 0.00937 30 Dwi Yanti 53.33 2844.0889 31 0.86478 0.80642 0.81579 0.00937 31 Ratna Sari Dewi 53.33 2844.0889 31 0.86478 0.80642 0.81579 0.00937 32 Andriyanto 56.67 3211.4889 35 1.20793 0.88646 0.92105 0.03459 33 Nia Herlina 56.67 3211.4889 35 1.20793 0.88646 0.92105 0.03459 34 Wahyu S. 56.67 3211.4889 35 1.20793 0.88646 0.92105 0.03459 35 Yanti Oktavian i 56.67 3211.4889 35 1.20793 0.88646 0.92105 0.03459 36 Lailatul Fazriyah 60.00 3600.0000 37 1.55005 0.93944 0.97368 0.03425 37 Siska Wulandari 60.00 3600.0000 37 1.55005 0.93944 0.97368 0.03425 38 Aisyah 63.33 4010.6889 38 1.89216 0.97077 1.00000 0.02924 1706.68 80156.9114 804 2.93E-14 19.06383 21.15789 2.11429 Rata-rata (Mean) 44.91 2109.3924 21.1579 7.71E-16 0.50168 0.556787 0.055639 Simpangan Baku (S) 9.7335 866.6608 11.0049 1 0.299297 0.289605 0.036054 Juml ah 1. Lo /Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar. Lhitung = 0.11417 2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors. Ltabel = = = 0.1437 Lhitung < Ltabel (0.11417 < 0.1437), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas kontrol berdistribusi normal. 164 C. Data Posttest Kelas Eksperimen No Nama Nilai Posttest X² frek. Kumkur Zi F(Zi ) S(Zi) |F(Zi )S(Zi)| 1 Dea Regita 53.33 2844.0889 1 -1.9438 0.0259 0.02632 0.00036 2 Elisa 56.66 3210.3556 5 -1.5749 0.05764 0.13158 0.07394 3 Desi Suherti 56.67 3211.4889 5 -1.5738 0.05777 0.13158 0.07381 4 Maulana Malik I. 56.67 3211.4889 5 -1.5738 0.05777 0.13158 0.07381 5 Minawati 56.67 3211.4889 5 -1.5738 0.05777 0.13158 0.07381 6 Nia Su maryani 60.00 3600.0000 7 -1.2049 0.11412 0.18421 0.07009 7 Sit i Nid ia Aryani 60.00 3600.0000 7 -1.2049 0.11412 0.18421 0.07009 8 Aswin Ma'ruf P. 63.33 4010.6889 9 -0.8360 0.20157 0.23684 0.03527 9 Sit i Nurmayanti 63.33 4010.6889 9 -0.8360 0.20157 0.23684 0.03527 10 Ade Ari Gus man 66.67 4444.8889 12 -0.4660 0.32059 0.31579 0.00481 11 Dwi Liani 66.67 4444.8889 12 -0.4660 0.32059 0.31579 0.00481 12 Masriah 66.67 4444.8889 12 -0.4660 0.32059 0.31579 0.00481 13 Deckha Pebyolla 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132 14 Eko Ku rniawan 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132 15 Hamidah Holid 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132 16 Merry Gustiana 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132 17 Sit i Rohmah 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132 18 Tantri Titania 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132 19 Wafi Alkhoiriah 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132 20 M. Faisal Fahri 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132 21 Ahmad Bukhori 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343 22 Elysa Fauziah 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343 23 Eria K. 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343 24 M. Hardiansyah 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343 25 Pandu Aji N. 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343 26 Uwes Kurn iawan 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343 27 Ummu Attyaah 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343 28 Ai Nurah mah 76.67 5878.2889 32 0.6418 0.73948 0.84211 0.10262 29 Annisa 76.67 5878.2889 32 0.6418 0.73948 0.84211 0.10262 30 Deviana Putri 76.67 5878.2889 32 0.6418 0.73948 0.84211 0.10262 31 Sit i Annnisa H. 76.67 5878.2889 32 0.6418 0.73948 0.84211 0.10262 32 Vin i Alfiani Nur 76.67 5878.2889 32 0.6418 0.73948 0.84211 0.10262 33 Ai Badriah 80.00 6400.0000 33 1.0106 0.84390 0.86842 0.02452 34 Eka Agustian 83.33 6943.8889 36 1.3795 0.91613 0.94737 0.03123 35 Fitri Andrian i 83.33 6943.8889 36 1.3795 0.91613 0.94737 0.03123 36 Handoko 83.33 6943.8889 36 1.3795 0.91613 0.94737 0.03123 37 M. Rizaldi S. 90.00 8100.0000 38 2.1184 0.98293 1.00000 0.01707 165 No Nama 38 Sit i Hajar Yusnia Nilai Posttest X² frek. Kumkur Zi F(Zi ) S(Zi) |F(Zi )S(Zi)| 90.00 8100.0000 38 2.1184 0.98293 1.00000 0.01707 Juml ah 2693.32 193909.089 823 7.55E-14 19.0458 21.65789 2.64095 Rata-rata (Mean) 70.87684 5102.87077 21.65789 1.99E-15 0.50121 0.56995 0.06949 Simpangan Baku (S) 9.027096 1287.11263 11.13134 1 0.287711 0.29293 0.03640 1. Lo /Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar. Lhitung = 0.08969 2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors. Ltabel = = = 0.1437 Lhitung < Ltabel (0.08969 < 0,1437), sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest kelas eksperimen berdistribusi normal. D. Data Posttest Kelas Kontrol No Nama Nilai Posttest X² frek. Kumkur Zi F(Zi ) S(Zi) |F(Zi )S(Zi)| 1 Sit i Barkah 46.67 2178.0889 1 -1.60872 0.05384 0.02632 0.02752 2 Deden Ruspandi 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032 3 Dwi Nurjanah 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032 4 Nia Herlina 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032 5 Rini Gusmawati 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032 6 Sirry Suci Ani 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032 7 Wahyu S. 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032 8 Anwar Firdaus 53.33 2844.0889 10 -0.91061 0.18125 0.26316 0.08191 9 N. Ulfah Tilawah 53.33 2844.0889 10 -0.91061 0.18125 0.26316 0.08191 10 Yanti Oktavian i 53.33 2844.0889 10 -0.91061 0.18125 0.26316 0.08191 11 Anisa Septiani 56.67 3211.4889 14 -0.56051 0.28757 0.36842 0.08086 12 Hanifah 56.67 3211.4889 14 -0.56051 0.28757 0.36842 0.08086 13 Makmur 56.67 3211.4889 14 -0.56051 0.28757 0.36842 0.08086 14 Sit i Nuraeni A. 56.67 3211.4889 14 -0.56051 0.28757 0.36842 0.08086 15 Adi Cahya W. 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637 16 Erna Permatasari 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637 17 Heri Heryana 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637 18 Ilham Yusuf 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637 19 M. Rendi 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637 20 Nahrul Jamil 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637 166 No Nilai Posttest Nama X² frek. Kumkur Zi F(Zi ) S(Zi) |F(Zi )S(Zi)| 21 Sit i Nurasiyani 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637 22 Andriyanto P. 63.33 4010.6889 26 0.13759 0.55472 0.68421 0.12949 23 Bayu Priansyah 63.33 4010.6889 26 0.13759 0.55472 0.68421 0.12949 24 Dwi Yanti 63.33 4010.6889 26 0.13759 0.55472 0.68421 0.12949 25 Erwin Saputra 63.33 4010.6889 26 0.13759 0.55472 0.68421 0.12949 26 Dewo Chandra 63.33 4010.6889 26 0.13759 0.55472 0.68421 0.12949 27 Linda Fransiska 66.67 4444.8889 27 0.48769 0.68712 0.71053 0.02341 28 Aisyah Amalia 70.00 4900.0000 30 0.83674 0.79863 0.78947 0.00916 29 Ayu Rahayu 70.00 4900.0000 30 0.83674 0.79863 0.78947 0.00916 30 Sawiyah 70.00 4900.0000 30 0.83674 0.79863 0.78947 0.00916 31 Ahmad Saepudin 73.33 5377.2889 33 1.18579 0.88215 0.86842 0.01373 32 Ros Peningsih 73.33 5377.2889 33 1.18579 0.88215 0.86842 0.01373 33 Siska Wulandari 73.33 5377.2889 33 1.18579 0.88215 0.86842 0.01373 34 Aisyah 76.67 5878.2889 36 1.53589 0.93772 0.94737 0.00965 35 Dasem M iyati 76.67 5878.2889 36 1.53589 0.93772 0.94737 0.00965 36 Lailatul Fazriyah 76.67 5878.2889 36 1.53589 0.93772 0.94737 0.00965 37 Nur Fajar M. 80.00 6400.0000 38 1.88495 0.97028 1.00000 0.02972 38 Ratna Sari Dewi 80.00 6400.0000 38 1.88495 0.97028 1.00000 0.02972 Juml ah 2356.66 149521.378 806 6.53E-14 18.54182 21.21053 2.861055 Rata-rata (Mean) 62.01737 3934.77311 21.21053 1.72E-15 0.487943 0.558172 0.075291 Simpangan Baku (S) 9.540138 1215.84424 10.68254 1 0.305007 0.281119 0.0487 1. Lo /Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar. Lhitung = 0.13637 2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors. Ltabel = = = 0.1437 Lhitung < Ltabel (0.13637 < 0,1437), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas eksperimen berdistribusi normal. 167 Lampiran 13 UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST DAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Data Pretest 1. F hitung = Kelas Kontrol Eksperimen n 38 38 db 37 37 sd 9.7335 8.9305 varians 94.7411 79.7536 = = = 1.1879 2. Menentukkan Ftabel dari db (derajat bebas). Ftabel (0.05)(37;37) adalah 1.7295 Fhitung < Ftabel (1.1879< 1.7295), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua kelas memiliki varians yang homogen. 168 Data Pretest 1. F hitung = Kelas Kontrol Eksperimen n 38 38 db 37 37 sd 9.5401 9.0271 varians 91.0142 81.4884 = = = 1.1169 2. Menentukkan Ftabel dari db (derajat bebas). Ftabel (0.05)(37;37) adalah 1.7295 Fhitung < Ftabel (1.1169 < 1.7295), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua kelas memiliki varians yang homogen. 169 Lampiran 14 UJI HIPOTESIS Rumus uji t X1 - X 2 t= , dimana dsg = 1 1 n1 n 2 dsg (n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 n1 n 2 - 2 Keterangan: X1 : Rata-rata data kelompok 1 X2 : Rata-rata data kelompok 2 dsg : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2 n1 : n2 : Banyaknya data kelompok 2 Banyaknya data kelompok 1 Data Pretest 1. Menentukan thitung dsg = (n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 n1 n 2 - 2 = = = = = = 9.34063 170 thitung = X1 - X 2 dsg 1 1 n1 n 2 = = = = = 1.3877 2. Menentukan ttabel dk = n1 + n2 – 2 = 38+38-2 = 74 ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 pada dk 74 adalah 1.992543 thitung < ttabel (1.3877 < 1.992543), sehingga Ho diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa pada konsep Sistem Peredaran Darah Pada Manusia. Data Posttest 1. Menentukan thitung dsg = = = = = = (n 1 - 1)V1 (n 2 - 1)V2 n1 n 2 - 2 171 = 9.28716 thitung = X1 - X 2 dsg 1 1 n1 n 2 = = = = = 4.61935 2. Menentukan ttabel dk = n1 + n2 – 2 = 38+38-2 = 74 ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 pada dk 74 adalah 1.992543 thitung > ttabel (4.61935 > 1.992543), sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. 172 Lampiran 15 PROTOKOL WAWANCARA PRA PENELITIAN Hari, Tanggal : Rabu, 04 September 2013 Subjek : Siti Fatimah, S.Pd. (Guru Biologi) Tempat : Ruang Guru MAN Jonggol, Bogor Waktu : Pukul 10.30 – 10.55 WIB 1. Pada saat pembelajaran berlangsung apakah siswa memperhatikan penjelasan Ibu dengan baik ? Jawaban: Iya, mereka memperhatikan ketika proses pembelajaran berlangsung. 2. Bagaimana sikap siswa ketika Ibu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya ? Jawaban:Kalau untuk bertanya mereka antusias sekali, bahkan saya sempat kerepotan untuk menjawab pertanyaan mereka karena begitu banyaknya, dan akhirnya saya batasi kuota siswa untuk bertanya. Kalau untuk mengemukakan pendapat, mereka masih malumalu, harus ditunjuk terlebih dahulu baru mereka mau mengemukakan pendapatnya. 3. Metode apa saja yang sering Ibu gunakan dalam pembelajaran Biologi ? Jawaban:Metode yang sering saya gunakan dalam pembelajaran biasanya ceramah dan diskusi kelompok. Tapi seringnya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan, selain itu biasanya sering ada kuis juga di akhir proses pembelajaran. 4. Bagaimana hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA MAN Jonggol ? Jawaban:Untuk hasil belajar masih kurang maksimal. Masih banyak siswa yang mendapatkan nilai diulangan harian yang di bawah KKM, padahal KKM untuk biologi adalah 70. 173 5. Bagaimana cara Ibu dalam meningkatkan hasil belajar siswa ? Jawaban:Biasanya yang saya lakukan dengan memberi pekerjaan rumah untuk mereka, baik tugas individu maupun kelompok, ya intinya buat mereka mau belajar di rumah. 6. Apa yang menjadi kendala siswa dalam pembelajaran biologi ? Jawaban:Yang menjadi kendala siswa dalam pembelajaran biologi, biasanya mereka kesusahan mengenai istilah- istilah asing yang ada dalam biologi. Oh iya, terlebih lagi jika istilah barunya itu ditunjukkan pada gambar seperti yang ada di sel dan sistem-sistem yang ada di manuusia, mereka selalu kesusahan. 7. Konsep apa yang sulit untuk dipahami siswa ? Jawaban:Konsep sistem pada manusia itu yang biasanya mereka keluhkan. Mereka bilang disana terlalu banyak istilah asing yang harus mereka pahami dan juga nama-nama latin dari organ yang biasanya mereka keluhkan. Bogor, 09 September 2013 Narasumber Siti Fatimah, S.Pd. NIP. 19770428 200312 2 003 174 Lampiran 17 LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN TAHAPAN KOMBINASI TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MAKE A MATCH Nama Sekolah Pokok Bahasan :............................................ :............................................ No Kegiatan Pembelajaran Tahapan Model 1 Kegiatan Awal Usaha memotivasi siswa 2 Kegiatan Inti Tahap penyajian kelas (pembelajaran awal) (TGT dan MaM) Tahap Kelompok Belajar (TGT dan MaM) Kelas Hari/tanggal Kegiatan Guru :........................................... :........................................... Kegiatan Siswa Alokasi Waktu No Kegiatan Pembelajaran Tahapan Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Tahap Permainan (MaM) Tahap Turnamen (TGT) 3 Kegiatan Akhir Penutupan Catatan : .................................................................................................................................... .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. Bogor, Observer (............................................) Alokasi Waktu LEMBAR OBSERVASI KELAS KONTROL Nama Sekolah Pokok Bahasan :............................................ :............................................ Tahapan Pembelajaran No Kegiatan Pembelajaran 1 Kegiatan Awal Usaha memotivasi siswa 2 Kegiatan Inti Pembelajaran Awal Diskusi Kelompok Kelas Hari/tanggal Kegiatan Guru :........................................... :........................................... Kegiatan Siswa Alokasi Waktu No Kegiatan Pembelajaran Tahapan Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Presentasi Kelompok Evaluasi/ Kuis 3 Kegiatan Akhir Penutupan Catatan : .................................................................................................................................... .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................. Bogor, Observer (............................................) Alokasi Waktu Lampiran 18 178 178 179 179 180 180 181 Lampiran 19 182 183 184 185 186