46 BAB III GAMBARAN UMUM BMT SM NU BOJONG A. Latar Belakang 1. Sejarah berdirinya BMT SM NU Bojong BMT SM NU Cabang Bojong yang berkedudukan dijalan Raya Babalan Bojong Kabupaten Pekalongan telp. (02854482828), yang pertama diketuai oleh Bapak Fatuchurrahman, S.Pi pada tanggal 2 Juni 2008 dengan modal awal Rp. 40.000.000,- yang diperoleh dari BMT SM NU Pekalongan (Kantor Pusat)yang pada awal berdirinya bekerja sama dengan Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Bojong kabupaten Pekalongan. BMT SM NU Unit Bojong didirikan dalam rangka membangun dan mengembangkan tantangan perekonomian dan struktur masyarakat islam yang berkeadilan, berkemakmuran berdasarkan syariat dan ridho Allah SWT. Sehingga Nahdlatul Ulama Bojong Kabupaten Pekalongan menjadi salah satu kelompok masyarakat yang memiliki perhatian dan konsen dengan persoalan bangsa ini. Berdasarkan berdirinya BMT SM NU Kota Pekalongan bermula keinginan beberapa pengurus Cabang nadhdlatul Ulama Kota Pekalongan yang dimotori H.A Sjatory, S.E, M.M, H. Abu al Mafachir dan H. Ahmad 46 47 Rofik, B.A mereka berkeinginan mendirikan badan usaha yang dikelola secara professional, yakni mendirikan perusahaan BMT.1 2. Landasan Hukum a. Landasan Yuridis 1) Al-Qur’an Yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akadakad itu. Dihalalkan bagi binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Seseungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut kehendak-Nya.” 2) Al-Hadits “Barang siapa yang mendapati hartanya berada pada seseorang yang dinyatakan pailit, maka dia berhak atas hartanya itu dari pada orang lain.”(H.R Jama’ah) b. Landasan hukum nasional Landasan hukum nasional UU no. 10 tahun 1998, dinyatakan bahwa dalam memberikan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah BMT wajib mempunyai keyakinan analisis yang mendalam atas I’tikad dan kemapuan serta kesanggupan dari anggota atau calon dengan yang diperjanjikan. 1 Data dokumen BMT SM NU diambil pada 15 Juli 2015 48 Untuk meminimalisir risiko pembiayaan dalam pemberian pembiayaan BMT SM NU Bojong tidak terfokus pada satu nasabah dengan plafon yang besar. Tetapi, lebih di prioritaskan pada nasabah dengan plafon kecil dengan jumlah yang banyak. Sehingga apabila terjadi pembiayaan bermasalah dapat di discover dari BMT yang diperoleh dari nasabah lain. Nasabah yang mengalami pembiayaan bermasalah tidak dikenakan denda karena denda berkaitan dengan riba, jika terjadi pembiayaan bermasalah BMT SM NU Bojong Pekalongan mempunyai cadangan dana pengelolaan resiko, dan di setiap tahun ada catatan penghapusan untuk pembiayaan bermasalah. 3. Visi dan Misi Visi BMT SM NU Kota pekalongan adalah sebagai berikut: Pertama, memobilisasi potensi ekonomi umat dalam menopang dakwah Islam Ahlus Sunah Wal Jama’ah. Kedua, menjadikan BMT SM NU sebagai perusahaan yang professional untuk menghasilkan keuntungan dengan menepis riba, menuai pahala dan membagi laba. Ketiga, menyelenggarakan berbagai program tabungan dan pembiayaan dan kegiatan lain dengan tingkat kepuasan maksimal bagi nasabah dan uasah.2 2 Profil Company BMT SM NU Kota Pekalongan 49 Untuk lebih realistiknya, maka visi tersebut dilanjutkan dengan misi sebagai berikut : a. Menggali dan mengumpulkan dana warga NU khususnya dan masyarakat pada umumnya dengan prinsip syari’ah. b. Menyalurkan pembiayaan sektor ekonomi pada kelompok masyarakat ekonomi lemah dengan prinsip syariah. c. Melaksanakan perdagangan surat-surat berharga. d. Memperlancar pembangunan perumahan rakyat. e. Mendorong pelaksanaan prinsip ekonomi syariah dalam bidang perdagangan umum dan pelayanan jasa. 4. Tujuan Organisasi Adapun tujuan BMT SM NU Kota Pekalongan antara lain : a. Mengumpulkan dana dari keuntungan usaha untuk biaya operasional organisasi Nahdlatul Ulama Kota Pekalongan b. Membantu kualitas keuangan khususnya warga Nadliyin dalam tempo cepat, umumnya kepada para pengusaha. c. Menghimpun dana melalui zakat, infaq, sedekah dan sejenisnya untuk disalurkan kepada yang berhak (Baitul Maal). d. Menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana melalui tabungan dan mudhorobah berjangka (deposito) sesuai dengan prinsip syariah berdasarkan ketentuan yang berlaku (baitul tamwil). 50 e. Menepis riba,menghindari transaksi keuangan baik berupa tabungan, deposito maupun pembiayaan menggunakan sistem bunga yang dilarang oleh islam. f. Menuai pahala, prinsip tolong menolong sesame muslim dengan tetap berpedoman pada prinsip perbankan syariah atas dasar keiklasan kedua belah pihak. g. Membagi laba, prinsip yang dikembangkan di BMT dengan penabung, deposan, maupun kreditur. 5. Susunan Pengurus BMT SM NU Cabang Bojong Kepala Cabang : Abraham Usman Teller : Siti Mulailatul S.E Pembiayaan : Nurul Bakri As’ad Marketing : Alif Khairunisa B. Produk dan Jasa BMT SM NU Bojong Produk-produk BMT SM NU Bojong sebagai beriikut: 1. Simpanan berguna (SIGUN) adalah simpanan yang berguna bagi anggota atau calon anggota yang dilakukan setiap saat dan dapat diambil kapan saja disaat kantor buka. 2. Simpanan pendidikan (SIDIK) adalah simpanan anggota atau calon anggota untuk persiapan pendidikan yang disetor setiap saat dan dapat diambil saat akan melanjutkan pendidikan . 51 3. Simpanan pendidikan plus (SIDIK Plus), simpanan anggota untuk persiapan dana pendidikan yang dapat disetor setiap bulan sekali, jangka waktu sesuai kesepakatan dengan besarnya nominal bervariasi, sesuai dengan pilihan anggota. 4. Simpanan Hari Raya Idul Fitri (SIHARFI) adalah simpanan anggota atau calon anggota untuk persiapan lebaran. Disetor setiap saat dan dapat diambil 10 hari sebelum lebaran. 5. Simpana Wadiah Berhadiah (SIDIA), simpanan anggota yang dapat disetor setiap 1 bulan sekali dengan besar setorannya Rp 50.000,- dan tidak dapat diambil sampai jangka waktu 18 bulan dan setiap bulannya diundi satu nama yang mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 200.000,- dan pemenangnya secara otomatis keluar dari anggota simpan tersebut, selain itu pada akhir periode uang kembali penuh serta diundi banyak hadiah lagi bagi anggota-anggota yang setorannya tertib dan mendpat tambahan uang tunai sebesar satu kali setoran. 6. Simpanan Qurban Aqiqah dan Walimah (SIQOHWAL), simpanan anggota untuk persiapan Qurban/Aqiqah/Walimah yang dapat disetor setiap saat dan dapat diambil 10 hari sebelum qurban tiba. 7. Simpanan Wisata Realigi, simpanan anggota yang dapat disetor setiap satu bulan sekali dengan besar setorannya Rp 100.000,- dan tidak dapat diambil sampai jangka waktu 24 bulan, dan pada akhir peiode uang kembali penuh serta diberikan hadiah tiket wisata religi atau (ziaroh) serta souvenir cantik. 52 8. Simpanan Multiguna Berjangka (SANTIKA) simpanan anggota yang dapat disetor setiap satu bulan sekali dengan besar setorannya Rp 100.000,- yang hanya dpat diambil dengan jangka waktu tertentu. 9. Simpanan Qurban Sunnah, simpanan anggota yang dapat disetor setiap satu bulan sekali dengan besar setorannya Rp 50.000,- selama 40 minggu, simpanan dikembalikan 15 hari sebelum pelaksanaan qurban sunnah, disediakan bonus bantuan biaya penyembelihan bagib yang setorannya tertib. 10. Simpanan Berjangka (Deposito), simpanan anggota yang hanya dapat diambil dalam jangka waktu tertentu sesuai akadnya.3 Sedangkan produk penyaluran dana yang ada di BMT SM NU antara lain: a. Pembiayaan angsuran, pembiayaan angsuran modal kerja yang menggunakan akad Ba’i Al Uhdah, dengan pembayarannya dicicil pokok harga barang yang dijual tersebut sesuai dengan perjanjian ditambah nilai sewa barang jaminan (ujroh). b. Pembiayaan tempoan, pembiayaan modal kerja yang menggunakan akad Bai’i Al Uhdah, dengan pembayarannya tunai sebesar harga barang yang dijual tersebut sesuai perjanjian, selama perjanjian tersebut dikenakan biaya sewa (ujrah) sesuai dengan kesepakatan. c. Jual beli bilyet giro, pembiayaan modal kerja dengan system jual beli surat berharga (BG). Yaitu BMT membeli surat berharga milik anggota 3 Profil company BMT SM NU Bojong 53 dengan margin tertentu sesuai kesepakatan, dan jangka waktu tertentu. Pada saat jatuh tempo BMT dapat menukarkan surat tersebut pada bank yang telah ditunjuk. d. Ba’i Bitsaman Ajil, pembiayaan menggunakan akad jual beli murabahah dimana antara penjual dan pembeli ada transparansi margin. Anggota dapat mengangsur selama jangka waktu tertentu dan besar angsuran sesuai perjanjian. e. Qordhul Hasan, pembiayaan kebajikan / lunak, dimana anggota yang menerimanya hanya dikenakan membayar pokoknya saja tanpa biaya ujroh. C. Manajem Penyaluran Pembiayaan Pembiayaan atau pemberi kredit adalah kegiatan yang sangat penting bagi BMT atau kperasi karena sebagai besar pendapatan diperoleh dari uasha ini. Fungsi pembiayaan sangat penting bagi kelangsungan hidup organisasi, oleh karena itu pemberian kredit harus berlandaskan kaidah-kaidah sebagai berikut: a. Dana yang disalurkan harus kembali dengan aman. b. Mengahasilkan pendapatan bagi hasil yang dapat mendukung pertumbuhan organisasi yang secara wajar. c. Dapat membantu usaha mitranya (pengambilan pembiayaan). Pembiayaan adalah penyediaan atau tagihan yang dapat disampaikan berdasarkan kesepakatan, pinjam meminjam antara BMT dengan anggota atau pihak peminjam lainnya yang diwajibkan meminjam untuk melunasi hutangnya 54 setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah bagi hasil atau imbalan sesuai dengan persetujuan kedua belah pihak.4 1. Unsur - unsur pembiayaan: a. adanya unsur kepercayaan yaitu BMT memberikan sejumlah uang untuk dikelola peminjam. b. adanya unsur waktu yaitu adanya jangka waktu pengembalian uang. c. adanya unsur resiko yaitu adanya kemungkinan kegagalan usaha peminjam dalam jangka waktu yang diberikan. 2. Manfaat Pembiayaan a. Bagi anggota atau peminjam lainnya: 1) Menambah modal yang dapat digunakan untuk membiayai barang modal atau investasi dan modal kerja untuk membiayai proses produksi. 2) Meningkatkan pendapatan yang diperoleh dari adanya tambahan modal usaha. b. Bagi BMT 1) Merupakan sumber pendapatan dan pembentukan tambahan kekayaan yang dapat menjamin kelangsungan usaha. 2) Memungkinkan BMT untuk mengembangkan usaha produktif sesuai dengan kebutuhan anggota lainnya. 4 Data dokumen dari BMT SM NU diambil pada 15 juli 2015 55 3. Jenis Pembiayaan a. Atas dasar penggunaanya 1) Pembiayaan modal kerja untuk membiayai pembelian bahan baku dan bahan pembantu kainnya yang habis dipakai dalam satu kali proses produksi dan barang dagangannya. 2) Pembiayaan investasi seperti pembiayaan modal atau alat produksi yang tidak habis dipakai satu kali proses produksi dan perdagangannya. 3) Pembiayaan konsumtif, yang digunakan untuk kepentingan sendiri. b. Atas dasar cara pelunasan dan pembayaran bagi hasil 1) Pokok dan bagi hasil secara periodik bersama-sama di BMT SM NU produk ini disebut angsuran. 2) Pokok sekaligus dan bagi hasil secara periodik yaitu pokok pinjaman dibayarkan pada saat akhir perjanjian dan bagi hasil dibayar secara periodik atau bulanan. Di BMT SM NU ini disebut tempoan. 4. Prosedur Permohonan Pembiayaan : a. Mengisi formulir permohonan pembiayaan. b. Menyerahkan foto copy KTP atau identitas diri/SIM. c. Menyerahkan foto copy jaminan. d. Mendapatkan persetujuan suami atau istri, istri dari suami dan anak-anak dari orang tua. e. Bersedia memberikan informasi yang diperlukan dalam proses survey dengan jujur. 56 5. Prosedur Penyaluran Pembiayaan 1) Nasabah debitur mengajukan permohonan pembiayaan kepada customer service. 2) Customer service menginput data dari calon nasabah debitur kemudian berkas permohonan pembiayaan dilimpahkan kepada marketing pembiayaan. 3) Marketing pembiayaan melakukan surve on the spot, kemudian dari hasil surve tersebut dilakukan analisis dan diserahkan kepada kepala cabang. 4) Manajer menganalisis ulang untuk memberikan pertimbangan. 5) Manajer memberikan pertimbangan keputusan yang diajukan ke pengurus. 6) Pengurus memberikan keputusan pembiayaan dengan beberapa pertimbangan.