Pedoman Penulisan Artikel - Asosiasi Dosen Hukum Acara Perdata

advertisement
PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL
JURNAL HUKUM ACARA PERDATA ADHAPER
ISSN 2442 9090
Panduan penulisan artikel ini bertujuan untuk menjaga konsistensi format setiap artikel dalam
Jurnal Hukum Acara Perdata ADHAPER serta memudahkan pembaca untuk melakukan
penelusuran bahan hukum yang dikutip. Ketentuan penulisan artikel untuk Jurnal Hukum
Acara Perdata ADHAPER adalah sebagai berikut:
1. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar atau dalam Bahasa Inggris
menurut kaidah tata bahasa yang baku, dengan panjang tulisan minimum 5000 kata,
maksimum 8000 kata, tidak termasuk abstrak, catatan kaki dan daftar bacaan.
2. Artikel ditulis dalam format Microsoft Words (.doc atau .docx) dengan format sebagai
berikut:
a. tipe huruf Times New Roman ukuran 12;
b. spasi 1,5 (kecuali abstrak ditulis dengan spasi tunggal);
c. ukuran kertas A4 dengan margin atas-bawah-kiri-kanan: 4-3-4-3 cm.
3. Susunan artikel kurang lebih mengikuti aturan dan urutan sebagai berikut:
a. Judul (dalam huruf kapital, rata tengah, cetak tebal);
b. Nama penulis (tanpa gelar), keterangan mengenai penulis dicantumkan dengan
menggunakan catatan kaki (footnote) asterisk (*),
Contoh:
*
Penulis adalah Dosen pengajar Hukum Acara Perdata pada Fakultas Hukum Universitas
Pattimura, Ambon dapat dihubungi melalui [email protected].
4.
5.
6.
7.
c. Abstrak
Ditulis dalam satu paragraf tidak lebih dari 250 kata dalam Bahasa Indonesia atau
Bahasa Inggris apabila artikel ditulis dalam Bahasa Inggris.
d. Latar Belakang
Memuat alasan-alasan pentingnya artikel itu ditulis, penjelasan singkat metode
penelitian apabila artikel adalah hasil penelitian, dan rumusan permasalahan atau isu
hukum yang akan dibahas dalam artikel.
e. Pembahasan
Berikan sub-judul yang sesuai untuk bagian pembahasan. Pembahasan mengacu pada
jawaban atas rumusan masalah atau isu hukum yang telah disebutkan pada bagian
Latar Belakang. Apabila terdapat dua rumusan masalah atau isu hukum, maka
terdapat dua bagian pembahasan dan seterusnya.
f. Penutup
Berisi kesimpulan hasil pembahasan dan saran-saran (apabila ada).
g. Daftar Bacaan
Tuliskan secara berurutan referensi (literatur, jurnal, repositori, artikel surat kabar)
yang telah dikutip dalam bagian catatan kaki menurut urutan abjad dari nama kedua
penulis. Peraturan perundang-undangan diurutkan berdasarkan hirarki peraturan
perundang-undangan dan tahun penerbitan. Putusan badan peradilan diurutkan
berdasarkan hirarki badan peradilan tertinggi dan tahun putusan.
Tiap-tiap bagian/ sub bagian diberi penomoran huruf kapital.
Istilah atau kalimat asing dicetak miring (Italic).
Usahakan untuk menghindari uraian dalam bentuk poin-poin (numbering/ bullet), selalu
gunakan uraian dalam bentuk paragraf.
Kalimat tidak boleh diawali dengan angka. Penyebutan angka kurang dari 10 (atau kurang
dari dua digit) disebutkan dalam huruf. Penyebutan nilai dalam angka tidak perlu diikuti
penyebutan dalam huruf.
1
Contoh:
UU No. 40/2007 mensyaratkan bahwa suatu perseroan terbatas harus didirikan
sekurang-kurangnya oleh dua atau lebih pendiri. BUKAN: UU No. 40/2007
mensyaratkan bahwa suatu perseroan terbatas harus didirikan sekurang-kurangnya
oleh 2 atau lebih pendiri.
Modal dasar perseroan terbatas minimal adalah Rp 50.000.000,00 atau ditentukan lain
oleh peraturan perundang-undangan. BUKAN: Modal dasar perseroan terbatas
minimal adalah Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) atau ditentukan lain oleh
peraturan perundang-undangan.
8.
Peraturan perundang-undangan
a. Penyebutan suatu peraturan perundang-undangan boleh disingkat dengan tetap
menjaga konsistensi penyingkatan tersebut secara terus menerus di dalam tulisan.
Contoh:
Mengenai hak jaminan kebendaan atas tanah telah diatur dalam UU No. 4 Tahun
1996 tentang Hak Tanggungan (selanjutnya disebut sebagai “UU Hak
Tanggungan”). Dalam Pasal 3 UU Hak Tanggungan menyatakan ...
Penyingkatan boleh juga dilakukan dengan cukup menyebut nomor dan tahun dari
peraturan perundang-undangan yang bersangkutan.
Contoh:
Ketentuan dalam UU No. 11/2008 telah diatur lebih lanjut dalam PP No. 82 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP 82/2012).
Dalam PP 82/2012 disyaratkan bahwa perjanjian yang dibuat melalui sarana
telekomunikasi elektronik harus ....
b. Penulisan kata “pasal” apabila diikuti dengan angka dari pasal tersebut ditulis dengan
“Pasal” (dengan huruf P kapital); sedangkan kata “ayat” tetap ditulis “ayat” (dengan
huruf a kecil) yang diikuti dengan angka di dalam kurung.
Contoh:
Di dalam Pasal 30 ayat (1) UU Mahkamah Agung telah diatur alasan-alasan
permohonan kasasi yang bersifat alternatif dan enumeratif.
9. Kutipan sumber/ referensi menggunakan catatan kaki (footnote) dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Setiap akhir catatan kaki harus diakhiri dengan tanda baca titik.
b. Gelar akademik penulis referensi yang dikutip tidak perlu dicantumkan.
c. Referensi dari buku.
[Nama Penulis], [Tahun], [Judul Buku], [Penerbit], [Kota], h.[nomor halaman].
- Penulis tunggal.
Contoh:
2
Subekti, 2008, Hukum Perjanjian, Cetakan X, Intermasa, Jakarta, h. 30.
Apabila tidak dicantumkan Edisi/ Cetakan, maka tidak perlu disebutkan.
- Dua atau tiga orang penulis, maka semua nama penulis dicantumkan.
[Nama Penulis 1], [Nama Penulis 2] dan [Nama Penulis 3], [Tahun], [Judul Buku],
[Penerbit], [Kota], h.[nomor halaman].
Contoh:
11
Emmanuel Gaillard, Berthold Goldman dan John Savage, Fouchard Gaillard Goldman on
International Commercial Arbitration, Kluwer Law International, Dordrecht, 1999, h. 370.
2
- Empat orang atau lebih penulis, cukup dicantumkan nama penulis pertama diikuti
dengan ‘et al’.
[Nama Penulis 1] et al., [Tahun], [Judul Buku], [Penerbit], [Kota], h.[nomor halaman].
Contoh:
13
Robert Cryer et al., 2007, An Introduction to International Criminal Law and Procedure,
Cambridge University Press, New York, h. 11.
d. Referensi jurnal ilmiah.
[Nama penulis], [‘Judul Artikel’] [Tahun] [Vol]-[Nomor], [Nama Jurnal], h.[nomor
halaman].
Contoh:
4
James Boyle, ‘The Second Enclosure Movement and the Construction of the Public
Domain’ 2003 66, Law and Contemporary Problems, h.33.
e. Referensi bab di dalam buku (book’s chapter) dengan editor.
[Nama Penulis], [‘Judul Bab’] dalam [Nama Editor] (ed), [Tahun], [Judul Buku],
[Penerbit], [Kota], h.[nomor halaman].
Contoh:
20
Geoffrey G. Gilbert, ‘Who Has Jurisdiction?’ dalam Thomas J. Smedinghoff (ed), 1996,
Online Law: The SPA’s Legal Guide to Doing Business on the Internet, Addison-Wesley
Professional, Reading-MA, h. 381.
f. Referensi yang sama dengan catatan kaki sebelumnya tanpa disela dengan referensi
lain menggunakan Ibid.
Contoh:
5
Margaret L. Moses, 2008, The Principles and Practice of International Commercial
Arbitration, Cambridge University Press, New York, h. 39.
6
Ibid., h. 107.
g. Referensi yang sama dengan catatan kaki sebelumnya, namun disela oleh satu atau
lebih catatan kaki dari penulis lain.
- Halaman yang dirujuk adalah sama, menggunakan Loc.cit. tanpa halaman.
Contoh:
7
Donald G. Gifford, 1989, Legal Negotiation: Theory and Application, West Publishing
Co, St. Paul Minnesota, h.70.
8
M. Yahya Harahap, 2007, Kekuasaan Mahkamah Agung, Pemeriksaan Kasasi dan
Peninjauan Kembali Perkara Perdata, Sinar Grafika, Jakarta, h.29.
...
10
Donald G. Gifford, Loc.cit.
Catatan kaki nomor 10 merujuk pada referensi dari Donald G. Gifford pada
halaman yang sama dari catatan kaki nomor 7.
- Halaman yang dirujuk berlainan, menggunakan Op.cit. diikuiti dengan halaman.
Contoh:
7
Donald G. Gifford, 1989, Legal Negotiation: Theory and Application, West Publishing
Co, St. Paul Minnesota, h.70.
8
M. Yahya Harahap, 2007, Kekuasaan Mahkamah Agung, Pemeriksaan Kasasi dan
Peninjauan Kembali Perkara Perdata, Sinar Grafika, Jakarta, h.29.
...
10
Donald G. Gifford, Op.cit., h.94.
3
Catatan kaki nomor 10 merujuk pada referensi dari Donald G. Gifford, namun pada
halaman 94.
h. Satu penulis, namun memiliki dua atau lebih referensi berbeda yang dirujuk.
Contoh:
31
Wirjono Prodjodikoro, 2011, Azas-Azas Hukum Perjanjian, Mandar Maju, h. 55.
....
35
Wirjono Prodjodikoro, 1981, Hukum Asuransi di Indonesia, Intermasa, h. 25.
....
41
Wirjono Prodjodikoro, 2011, Op.cit., h. 45.
i. Merujuk pada isi paragraf sebelumnya atau sesudahnya di dalam artikel.
- Paragraf sebelumnya: Supra, h.[nomor halaman paragraf yang dirujuk].
Contoh:
25
Supra, h. 74.
- Paragraf sesudahnya: Infra, h. [nomor halaman paragraf yang dirujuk].
Contoh:
78
Infra, h. 257.
j. Merujuk pada isi catatan kaki sebelumnya atau sesudahnya di dalam artikel.
a. Catatan kaki sebelumnya: Supra note [nomor catatan kaki yang dirujuk].
Contoh:
29
Supra note 20.
b. Catatan kaki sesudahnya: Infra note [nomor catatan kaki yang dirujuk].
Contoh:
78
Infra note 18.
k. Kutipan putusan badan peradilan
[Penggugat] melawan [Tergugat], [Pengadilan], [Nomor Perkara], [Tanggal Putusan],
[Halaman].
Penyebutan pihak berperkara selalu diawali dengan penyebutan pihak penggugat
terlebih dahulu, dan ini berlaku untuk semua tingkat. Untuk mempersingkat
penyebutan pengadilan, Mahkamah Agung Republik Indonesia disingkat “MARI,”
Pengadilan Negeri disingkat “PN” diikuti nama wilayah hukumnya, contoh: PN
Makassar, PN Surabaya, PN Jakarta Selatan, Pengadilan Tinggi disingkat “PT” diikuti
nama wilayah hukumnya, contoh: PT Semarang, PT DKI Jakarta.
Contoh:
Dalam perkara PT Goo Indonesia Chemical dan Goo Chemical Ltd. melawan
Noriyuki Murao,21 Mahkamah Agung berpendapat bahwa Pengadilan Negeri Bekasi
memiliki yurisdiksi untuk memeriksa perkara a quo karena berdasarkan fakta bahwa
Tergugat, meskipun ia adalah warga negara asing, secara nyata berdomisili di
wilayah hukum Pengadilan Negeri Bekasi.22
__________________
21
PT Goo Indonesia Chemical dan Goo Chemical Ltd. melawan Noriyuki Murao, MARI, No.
487K/Pdt/2007, 1 Oktober 2007.
22
PT Goo Indonesia Chemical, MARI, No. 487K/Pdt/2007, h. 31.
Pada catatan kaki 21 adalah penyebutan putusan badan peradilan untuk pertama kali,
tidak terdapat halaman yang disebutkan karena belum menyebut kaidah hukum
putusan. Catatan kaki 22 adalah penyebutan putusan badan peradilan untuk kemudian
mengutip kaidah hukumnya, penulisan catatan kaki boleh dipersingkat dengan cukup
menyebutkan nama Penggugat, nomor perkara dan halaman di mana kaidah hukum
ditemukan.
4
l. Kutipan dari sumber yang tersedia di internet.
Kutipan dari sumber yang tersedia di internet diperbolehkan dengan syarat merupakan
sumber yang bersifat autoritatif atau sumber terpercaya dan resmi. Hindari
menggunakan sumber yang tidak resmi, misalkan ensiklopedia online bebas, seperti
http://www.wikipedia.com atau artikel-artikel yang berasal dari blogspot.com atau
wordpress.com.
Pengutipan sumber dari internet mengikuti kaidah sebagai berikut:
- Apabila sumber mencantumkan nama penulis.
[Nama Penulis], [Judul Artikel], [Badan Resmi Pemilik Situs Internet], [alamat
domain], diakses pada [tanggal referensi tersebut diakses].
Contoh:
95
Marnix A. Leijten dan Rogier Schellars, Arbitration Guide: the Netherlands,
International Bar Association Arbitration Committee, http://www.ibanet.org, diakses pada 25 Juni
2014.
- Apabila sumber tidak mencantumkan nama penulis.
[Badan Resmi Pemilik Situs Internet], [Judul Artikel], [alamat domain], diakses pada
[tanggal referensi tersebut diakses].
Contoh:
27
World Intellectual Property Organization, WIPO Arbitration and Mediation Centre,
http://www.wipo.int, diakses pada 5 Juli 2014.
10. Penggunaan tabel, skema/ bagan dan gambar harus diberi nomor dan keterangan yang
dicetak tebal dengan tiper huruf Times New Roman 10. Untuk tabel gunakan tabel tanpa
garis vertikal dan gunakan tipe huruf Times New Roman 10. Apabila tabel
merepresentasikan data, maka sertakan sumber data.
Contoh:
Tabel 1. Jumlah Perkara Perdata Terdaftar di Pengadilan Negeri Surabaya 2002-2004
Jenis Perkara
2002
2003
2004
Gugatan
147
239
204
Permohonan
104
159
139
Sumber: Diolah dari Data Perkara Perdata, Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya
Skema/ bagan dan gambar sedapat mungkin disampaikan secara ringkas namun tetap
jelas dan mudah dipahami. Cantumkan nomor gambar pada bagian bawah skema/ bagan
atau gambar.
11. Sedapat mungkin minimalkan kesalahan pengetikan, untuk itu disarankan memeriksa dan
membaca artikel yang anda tulis berulangkali sebelum anda nyatakan siap dikirimkan.
---------
5
Download