Dampak Stock Split terhadap Abnormal Return dan Likuiditas Saham

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Studi
Penelitian ini menggunakan metode event study,
yaitu metode yang digunakan untuk mengukur reaksi
harga saham terhadap suatu peristiwa yang ditandai
dengan adanya abnormal return (Cowan, 1992). Adapun
langkah-langkah dalam metode event study adalah
menetapkan tanggal terjadinya peristiwa yang akan
diteliti. Kemudian menetapkan periode waktu penelitian
(periode estimasi dan periode kejadian), melakukan
perhitungan abnormal return dan expected return dalam
periode estimasi. Selanjutnya, melakukan pengujian
statistik (t-test) pada abnormal return dalam event
period.
Tanggal terjadinya peristiwa dalam metode event
study dianggap terjadi pada periode (t=0). Dengan
demikian,
tanggal
pengumuman
stock
split
yang
berlainan dari setiap perusahaan sampel dianggap
terjadi pada periode (t=0) (Harijono, 1999). Periode
waktu yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 97
hari, dimana periode estimasi (estimation period) 90
hari yaitu (t-93) hingga (t-4), yang digunakan untuk
mengestimasi beta, dan periode peristiwa (event period)
ditetapkan selama 7 hari yaitu 3 hari sebelum event
17
date, 1 hari pada event date, dan 3 hari setelah event
date. Periode peristiwa dipilih 7 hari dengan alasan
untuk menghindari adanya efek dari peristiwa lain
selain pengumuman stock split.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
go public terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
melakukan stock split. Pemilihan sampel penelitian
menggunakan metode purposive sampling yaitu metode
pemilihan sampel dengan beberapa kriteria tertentu
(Utami
dkk.
2009).
Menggunakan
kriteria
sampel
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya confounding
factors.
Adapun kriteria sampel yang akan digunakan
adalah: Pertama, perusahaan tersebut terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010 hingga 2012.
Kedua, perusahaan tersebut mengumumkan stock split
pada periode 2010 hingga 2012. Ketiga, perusahaan
tidak
melakukan
pengumuman
lain
seperti,
pengumuman merger, right issue, dividen, ESOP, dan
laporan keuangan selama periode estimasi dan event
period untuk menghindari terjadinya confounding effect.
Keempat, perusahaan tersebut aktif diperdagangkan
minimal 15 hari perdagangan. Kelima, perusahaan
tersebut memiliki kelengkapan data laporan keuangan
untuk kebutuhan analisis.
18
Dengan
metode
purposive
sampling,
sampel
penelitian yang diperoleh adalah 18 emiten. Proses
pemilihan sampel penelitian menggunakan kriteriakriteria yang telah ditentukan ditunjukkan pada tabel
3.1 brikut ini:
Tabel 3.1
Proses Pemilihan Sample
No
Proses
Jumlah
1
Pengumuman stock split periode 1 Januari 2010 sampai
dengan 31 Desember 2012
33
2
Pengumuman lain pada event period yaitu tiga hari
sebelum (-3) dan tiga hari sesudah (+3) pengumuman
stock split
(3)
3
Emiten yang tidak aktif diperdagangkan
(12)
4
Sampel akhir
18
Berdasarkan tabel 3.1, emiten yang melakukan
pengumuman stock split periode 2010 sampai dengan
periode 2012 berjumlah 33 emiten. Emiten yang
melakukan pengumuman lain dalam event period
berjumlah 3 emiten. Sedangkan, emiten yang tidak
aktif diperdagangkan berjumlah 12 emiten. Dengan
demikian, sampel akhir penelitian adalah 18 emiten.
Sampel akhir yang terpilih tersebar dalam 9 jenis
industri
Bursa
Efek
Indonesia.
Sebaran
sampel
penelitian berdasarkan jenis industri ditunjukkan pada
tabel 3.2 berikut ini:
19
Tabel 3.2 Sebaran Sampel Penelitian Berdasarkan Pembagian
Waktu dan Jenis Industri
No
Tahun Pengumuman
Stock Split
Industri
2010
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pertanian
Pertambangan
Industri Dasar dan Kimia
Aneka Industri
Industri Barang Konsumsi
Property dan Real Estate
Infrastruktur, Utilitas,
Transportasi
Keuangan
Perdagangan, Jasa, dan
Investasi
Jumlah
Total
2011
2012
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
2
3
7
8
18 Perusahaan
Sumber: Lampiran 1, data diolah
Berdasarkan tabel 3.2, tahun 2010 emiten yang
melakukan stock split sebanyak 3 emiten, tahun 2011
meningkat menjadi 7 emiten, dan tahun 2012 terdapat
sebanyak 8 emiten yang melakukan stock split. Industri
perdagangan, jasa, dan investasi merupakan industri
yang terbanyak melakukan
stock split dari
pada
industri lainnya.
3.3
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder, antara lain: (1) tanggal pengumuman
stock
split
periode
2010-2012
diperoleh
dari
www.idx.co.id dan www.ksei.co.id; (2) data harga saham
dan jumlah saham yang diperdagangkan harian selama
periode 2010-2012 diperoleh dari finance.yahoo.com;
20
(3) data jumlah saham yang beredar periode 2010
hingga 2012 diperoleh dari www.sahamok.com; (4)
IHSG (indeks harga saham gabungan) harian periode
2010-2012
diperoleh
dari
pojok
BEI
Universitas
Diponegoro (UNDIP).
3.4
Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.4.1 Perhitungan Abnormal Return
Pengujian reaksi pasar terhadap pengumuman
stock split yang ditunjukkan dengan abnormal return
menggunakan
event
study
untuk
mendapatkan
informasi yang spesifik pada suatu pengumuman.
Adapun langkah-langkah event study adalah sebagai
berikut:
1. Menetapkan
kapan
peristiwa
pengumuman
(announcement date) stock split terjadi.
2. Menetapkan periode waktu penelitian sebagai
berikut:
a) Periode estimasi (estimation period) dalam
penelitian ini adalah 90 hari, yaitu dimulai
dari (t-93) hingga (t-4), dimana (t-4) adalah
hari ke (–4) perdagangan sebelum tanggal
pengumumann stock split.
b) Periode
kejadian
(event
period)
dalam
penelitian ini adalah 7 hari, yaitu dimulai
dari (t–3) periode pre-event, (t–0), hingga (t+3)
21
periode
post-event.
kejadian
dilakukan
Pemilihan
untuk
periode
menghindari
terjadinya confounding effect.
3. Melakukan
perhitungan
abnormal
return
menggunakan model Capital Asset Pricing Model
(CAPM), sebagai berikut:
a) Menghitung actual return saham.
𝑅𝑖𝑑 =
𝑃 𝑖𝑑 −𝑃 𝑖𝑑−1
(3.1)
𝑃 𝑖𝑑−1
Keterangan:
𝑅𝑖𝑑 = π‘Žπ‘π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘› saham i pada waktu t
𝑃𝑖𝑑 = harga saham i pada waktu t
𝑃𝑖𝑑−1 = harga saham i pada waktu t − 1
b) Menghitung actual return pasar. Return pasar
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
IHSG.
π‘…π‘š 𝑑 =
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑑 −𝐼𝐻𝑆𝐺𝑑−1
(3.2)
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑑−1
Keterangan:
π‘…π‘šπ‘‘
= return pasar i pada hari ke t
IHSG𝑑
= Indeks Harga Saham Gabungan
pada hari ke t
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑑 − 1 = Indeks Harga Saham Gabungan
pada hari ke t-1
c) Mengestimasi
expected
estimation period dihitung
rumus sebagai berikut:
22
return
selama
menggunakan
𝐸 𝑅𝑖𝑑 = 𝛼𝑖 + 𝛽𝑖 . π‘…π‘šπ‘‘
(3.3)
Keterangan:
𝐸 𝑅𝑖𝑑
= expected return saham i pada hari ke t
π‘…π‘šπ‘‘
= return pasar i pada hari ke t
𝛼𝑖
dan 𝛽𝑖 adalah hasil regresi actual return
saham dan actual retun pasar pada priode
estimasi yaitu 90 hari perdagangan sebelum
event period (t-93) hingga (t- 4).
d) Menghitung abnormal return, yaitu:
𝐴𝑅𝑖𝑑 = 𝑅𝑖𝑑 − 𝐸 𝑅𝑖𝑑
Keterangan:
(3.4)
𝐴𝑅𝑖𝑑 = Abnormal Return saham i pada hari ke t
𝑅𝑖𝑑 = actual return saham i pada hari ke t
𝐸 𝑅𝑖𝑑 = expected return saham i pada hari ke t
3.4.2 Perhitungan Trading Volume Activity
Perhitungan
penelitian
ini
tingkat
likuiditas
menggunakan
saham
volume
dalam
perdagangan
dengan model yang dikemukakan oleh Beaver (1968)
yaitu trading volume activity (TVA). Langkah-langkah
dalam perhitungan TVA adalah sebagai berikut:
1. Menghitung trading volume activity selama
event period
𝑇𝑉𝐴𝑖𝑑 =
saham i yang ditransaksikan pada hari ke−t
saham i yang beredar
(3.5)
23
2. Setelah
menemukan
TVA
masing-masing
saham, langkah berikutnya menghitung ratarata
aktifitas
volume
perdagangan
saham
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝐴𝑇𝑉𝐴𝑖𝑑
𝐴𝑇𝑉𝐴𝑖𝑑
π‘ π‘’π‘π‘’π‘™π‘’π‘š
=
𝑇𝑉𝐴 𝑖𝑑 π‘ π‘’π‘π‘’π‘™π‘’π‘š
𝑛
(3.6)
π‘ π‘’π‘‘π‘’π‘™π‘Ž β„Ž
=
𝑇𝑉𝐴 𝑖𝑑 π‘ π‘’π‘‘π‘’π‘™π‘Ž β„Ž
𝑛
(3.7)
3.4.3 Pengujian Normalitas Data
Data penelitian dalam pengujian hipotesis terlebih
dahulu diuji normalitasnya. Dalam penelitian ini uji
normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov Test
(K-S). Bila data terdistribusi normal, maka pengujian
hipotesis penelitian mengguanakan paired sample t-test.
Namun, jika data tidak terdistribusi normal, maka
pengujian hipotesis yang akan dilakukan menggunakan
uji wilcoxon paired sample test. Tingkat signifikansi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%, 1%,
dan 10%. Penggunaan tingkat signifikansi didasarkan
pada nilai p-value yang dihasilkan pada perhitungan
statistik. Jika p-value ≥ α, maka data terdistribusi
normal. Namun, jika p-value ≤ α, maka data tidak
terdistribusi normal.
3.4.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian
hipotesis
dilakukan
untuk
menguji
kebenaran dari data sampel yang diteliti sehingga akan
24
menghasilkan
suatu
kesimpulan
dan
menjawab
permasalahan dalam penelitian.
1. Pengujian Abnormal Return
Pengujian terhadap Abnormal Return pada harihari
disekitar
pengumuman
stock split
dilakukan
dengan uji-t one sample jika data terdistribusi normal.
Namun jika data tidak terdistribusi normal maka,
pengujian dilakukan dengan uji Wilcoxon one sample.
Pada pengujian uji-t one sample maupun uji
Wilcoxon
one
sample
tingkat
signifikansi
yang
digunakan adalah 5%, 1%, dan 10% penggunaannya
didasarkan nilai p-value hasil dari pengujian statistik.
Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji dua
sisi (two tailed) dengan kriteria pengujian sebagai
berikut:
a) Ho diterima jika p-value ≥ α
b) Ho ditolak jika p-value ≤ α
Sehingga, kesimpulan dari hipotesis yang akan
diajukan adalah sebagai berikut: a) Jika p-value ≥ α,
maka
tidak
terdapat
perbedaan
abnormal
return
sebelum dan sesudah pengumuman stock split. b) Jika
p-value ≤ α, maka terdapat perbedaan abnormal return
sebelum dan sesudah pengumuman stock split.
2. Pengujian Trading Volume Activity
Pengujian terhadap trading volume activity pada
hari-hari disekitar pengumuman stock split dilakukan
25
dengan uji-t one sample jika data terdistribusi normal.
Namun jika data tidak terdistribusi normal maka,
pengujian dilakukan dengan uji Wilcoxon one sample.
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%, 1%,
dan 10% penggunaannya didasarkan pada hasil p-value
pada perhitungan statistik. Kriteria pengujian sebagai
berikut:
a) Ho diterima jika p-value ≥ α
b) Ho ditolak jika p-value ≤ α
Kesimpulan dari hipotesis yang akan diajukan
adalah sebagai berikut: a) Jika p-value ≥ α, maka tidak
terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan
sesudah pengumuman stock split. b) Jika p-value ≤ α,
maka
terdapat
perbedaan
trading
volume
sebelum dan sesudah pengumuman stock split.
26
activity
Download