Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX ARTIKEL POTENSI SERANGGA PENYERBUK PADA SALAK (Salacca zalacca (Gaertner) Voss.) Oleh: NAVI WAHYUNI WIDYAYANTI 13.1.01.06.0012 Dibimbing oleh : 1. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd 2. Agus Muji Santoso, S.Pd., M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017 Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri SURATPERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN2017 Yang bertanda tangandibawahini: Nama Lengkap : Navi Wahyuni Widyayanti NPM : 13.1.01.06.0012 Telepun/HP : 085649479213 Alamat Surel (Email) : [email protected] Judul Artikel : Potensi Serangga Penyerbuk pada Salak (Salacca Zalacca (Gaertner) Voss.) Fakultas – Program Studi : (FKIP) – Pendidikan Biologi NamaPerguruan Tinggi : UN PGRI Kediri Alamat PerguruanTinggi : Jl. KH. Ahmad Dahlan. 76 Kediri Dengan ini menyatakan bahwa: a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggung jawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengetahui Pembimbing I Pembimbing II Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd Agus Muji Santoso, S.Pd., M.Si NIDN. 0713088605 NIDN.0711086102 Navi Wahyuni Widyayanti | 13.1.01.06.0012 FKIP – Pendidikan Biologi Kediri, 13 Agustus 2017 Penulis, Navi W. Widyayanti NPM. 13.1.01.06.0012 simki.unpkediri.ac.id || 1|| Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri POTENSI SERANGGA PENYERBUK PADA SALAK (Salacca zalacca (Gaertner) Voss.) Navi Wahyuni Widyayanti 13.1.01.06.0012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Pendidikan Biologi [email protected] Dwi Ari Budiretnani, Agus Muji Santoso UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Telah dilakukan studi pendahuluan mengenai potensi serangga penyerbuk pada salak (Salacca zalacca (Gaertner) Voss.).Salak merupakan tanaman berumah dua yaitu bunga jantan dan betina terdapat pada tanaman yang berbeda, sehingga diperlukan penyerbukan silang.Serbuk sari tanaman salak bersifat lengket. Selama ini proses penyerbukan dilakukan dengan penyerbukan buatan dengan hand pollination. Akan tetapi, secara alami tumbuhan memiliki penyerbuk yang spesifik untuk melestarikan keturunannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis serangga penyerbuk, perilaku, dan potensinya pada salak.Pengamatan dilakukan dari bulan Mei hingga Juni 2017 di kebun milik warga di Desa Kunjang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mengunakan metode VES (Visual Encounter Survey). Hasil pengamatan diperoleh 897 individu yang terdiri dari 4 ordo 4 famili dan 5 spesies serangga yaitu Trigona sp., Apis cerana, Elaeidobius kamerunicus, Dolichoderus sp., dan Drosophila sp.. Serangga yang berpotensi sebagai penyerbuk yaitu Trigona sp., Apis cerana, dan Elaeidobius kamerunicus.E. kamerunicus memiliki memiliki foraging rate tandan bunga jantan dan betinatertinggi yaitu berturut-turut 0,014 ± 0,005 bunga/menit dan 1,020 ± 0,011 bunga/menit dengan flower handling timecukup lama pada tandan bunga jantan dan betina yaitu berturut-turut 4286 ± 4362 detik/bunga dan 50000 ± 102884 detik/bunga. Berdasarkan perilaku kunjungan serangga pada tandan bunga, diduga kuat bahwa E. kamerunicus adalah serangga yang efektif sebagai penyerbuk tanaman salak. Pada tanaman salak dengan penyerbukan buatan menghasilkan fruit set yang lebih tinggi dibandingkan dengan penyerbukan dengan serangga. Penyerbukan bantuan dengan manusia menghasilkan fruit set sebesar 45,21%, sedangkan pada penyerbukan serangga menghasilkan fruit set 13,68%. KATA KUNCI :Serangga penyerbuk, fruit set, Salacca zalacca I. LATAR BELAKANG Salak (Salacca zalacca) zalaccadilakukan dengan merupakan tanaman dari famili penyerbukan dengan Palmae (Tjitrosoepomo, 1988).S. bantuan zalacca merupakantanaman 2007). berumah dua karena perbungaan bunga jantan dan betina terdapat pada tandan.Bunga berukuran kecil tanaman berbeda. Sejauh ini dan tumbuh rapat menjadi satu proses rangkaian di punggung ketiak penyerbukan S. Navi Wahyuni Widyayanti | 13.1.01.06.0012 FKIP – Pendidikan Biologi buatan manusia Bunga (Budiyanti, salak mejemuk berupa berbentuk simki.unpkediri.ac.id || 2|| Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri daun.Bunga jantan terbungkus Hubungan interaksi oleh seludang dengan tangkai antara tanaman dan serangga panjang, warna bunga mekar mempunyai kuning cerah, warna tangkai menguntungkan.Efek coklat dan warna pelepah juga yang coklat tanaman (Tjahjadi, 1995). efek interaksi menguntungkan adalah bagi serangga Keberhasilan penyerbukan buah mampu membantu penyerbukan salak dapat dilihat 2 minggu dan penyebaran biji (Raju dan setelah penyerbukan Ezradanam, 2002).Penyerbukan (Anarsis, 1999). Buah salak dengan serangga memberikan tersusun kontribusi proses rapat bergerombol yang signifikan produksi pertanian dalam tandan yang muncul dari terhadap ketiak-ketiak pelepah daun. (Atmowidi et al. 2007; Rianti et Secara alami, penyerbukan proses pada memerlukan perantara untuk serbuk sari memindahkan sampai tanaman pada kepala putik.Penyerbukan dikategorikan kelompok penyerbukan tanaman oleh serangga merupakan salah satu kunci keberhasilan produksi pertanian (Kevan and Phillips, 2001). Sebagian besar (± 80%) dalam yaitu al. 2010).Pada bidang pertanian dua penyerbukan tanaman pertanian penyerbukannya proses bergantung abiotik dan biotik.Penyerbukan atau meningkat sejalan dengan abiotik meningkatnya meliputi air.Sedangkan, angin dan penyerbukan kunjungan serangga penyerbuk. biotik yaitu penyerbukan dengan Asmini, (2016) bantuan makhluk hidup seperti melaporkan bahwa serangga pertanaman sawi (Salim et al., pada dengan 2012).Serangga merupakan agen penyerbukan Trigona laeviceps perantara yang penting terutama dapat meningkatkan 27% jumlah pada tanaman yang tidak dapat polong melakukan penyerbukan silang penyerbukan (cross pollination). terminata meningkatkan 36% per tanaman, dengan T. jumlah polong per tanaman, Navi Wahyuni Widyayanti | 13.1.01.06.0012 FKIP- Pendidikan Biologi simki.unpkediri.ac.id || 3|| Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri sedangkan penyerbukan dengan menggunakan metode VES (Visual bantuan T. itama dapat Encounter Survey) (Afriyansyah meningkatkan hasil yang &Hidayati, tertinggi 40% jumlah mengamati yaitu serangga ini yang polong per tanaman. Kurniawan, mengunjungi tandan bunga jantan (2010) juga melaporkan bahwa dan betina, perilaku serangga yang penyerbukan berpotensi kelapa sawit sebagai penyerbuk, pengukuran efektivitas dengan menggunakan serangga hingga Elaeidobius kamerunicus dapat serangga penyerbuk. meningkatan fruit set dari 36,9% menjadi 78,3%. Pengamatan dilakukan dalam dua tahap yaitu pada siang Dafni (1992) hari (pukul 07.00-11.00 WIB) dan mengemukakan perilaku pakan sore serangga dari satu bunga ke WIB).Sampel serangga penyerbuk bunga kemudian lainnya secara tidak hari (pukul 15.00-18.00 dikoleksi diidentifikasi lalu langsung mempengaruhi aktivitas penyerbukan spesies berdasarkan Sulistiyowati pencarian (2016; komunikasi pribadi), Sari tanaman.Perilaku sampai tingkat pakan yang umum dipelajari (2016; adalah jumlah kunjungan per Michener satuan waktu (foraging rate) dan kunjungan serangga yang diamati lama bunga meliputi ada tidaknya polen yang time).Perilaku dibawa serangga, jumlah bunga kunjungan (flowerhandling per komunikasi pribadi), (2000).Perilaku ini digunakan untuk mengetahui yang spesies-spesies (foraging rate) dan lama kunjungan yang efektif sebagai serangga penyerbuk. dikunjungi 1992). mengetahui METODE Penelitian menit Hal ini untuk spesies-spesies dilakukan serangga yang berpotensi sebagai pada bulan Mei sampai Juni 2017 serangga penyerbuk.Foraging rate di perkebunan salak yang terletak didefinisikan di Kecamatan kunjungan yang dilakukan oleh satu Ngancar, Kabupaten Kediri dengan spesies serangga selama jangka Desa ini per per bunga ( flowerhandling time) (Dafni, II. 2015).Penelitian Kunjang, Navi Wahyuni Widyayanti | 13.1.01.06.0012 FKIP- Pendidikan Biologi sebagai jumlah simki.unpkediri.ac.id || 4|| Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri waktu pengamatan. Sedangkan dengan bantuan manusia. flower handling time adalah waktu Keberhasilan penyerbukan diukur yang dihabiskan serangga di bunga dari presentase jumlah buah yang dari pertama kali hinggap hingga terbentuk (%). meninggalkan bunga. Pengukuran efektivitas III. HASIL DAN SIMPULAN penyerbukan serangga dilakukan A. HASIL dengan mengurung 3 tanaman salak a. Jenis Serangga Penyerbuk dengan kain tyle. Perlakuan dengan Berdasarkan pengamatan mengurung kain tyle ini dilakukan yang dilakukan Maret sampai Juni untuk 2017 di tandan bunga betina dan mencegah terdapatnya serangga yang mengunjungi bunga. jantan Tiga Tabel 1. tanaman perlakuan lainnya penyerbukan diberi disajikan dalam bentuk buatan Tabel 1. Serangga yang ditemukan di Tandan Bunga Betina dan Jantan Ordo Spesies Jumlah ditemukan di Kategori Hymenoptera Trigona sp. 150 + + Penyerbuk Hymenoptera Apis cerana 52 + + Penyerbuk Hymenoptera Dolichoderus sp. 24 + + Penyerbuk Coleoptera Elaeidobius kamerunicus 647 + + Penyerbuk Diptera Drosophila sp. 48 + + Vektor Kelima tersebut bunga salak.Sedangkan Budiyanti yang berperan dalam penyerbukan (2007) melaporkan spesies dari bunga salak adalah Trigona sp., Coleoptera Apis sebagai serangga yang berperan cerana, spesies dan Elaeidobius kamerunicus.Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan (kumbang kecil) dalam penyerbukan tanaman salak. Nagamitsu dan Inoue, oleh Mogea (1978) pada tanaman (1998); Batista et al., (2003); dan salak dimana Trigona sp., dan Francoy et al., (2009) melaporkan kumbang Curculionid (Coleoptera) bahwa Trigona spp. merupakan merupakan salah satu spesies lebah yang membantu serangga dalam yang penyerbukan Navi Wahyuni Widyayanti | 13.1.01.06.0012 FKIP- Pendidikan Biologi berperan sebagai penyerbuk. simki.unpkediri.ac.id || 5|| Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Trigona spp. mempunyai jarak juga menjadi faktor penentu.Rianti terbang (2009) melaporkan bahwa semut sekitar 600 m sehinggadapat untuk tidak melakukanpenyerbukan silang penyerbuk (Eltz, 2001; Nunes et al., 2010). Selain Trigona efektif sebagai pada serangga penyerbukan silang karena kemampuannya yang sp. hanya dapat memindahkan serbuk ditemukan satu spesies Apidae sari dari satu bunga ke bunga lain lainnya yaitu Apis cerana. Raju & dalam satu tanaman. Ezradanam (2002); Banjo et al., Drosophila sp. juga bukan (2006); Atmowidi et al., (2008) merupakan serangga penyerbuk melaporkan bahwa Apis merupakan karena mengunjungi bunga jantan serangga dominan yang berperan dan betina tanaman salak pada saat sebagai penyerbuk pada tanaman bunga jarak pagar. membusuk.Kunjungan Drosophila sp. sudah mulai (2011); pada bunga tanaman yang sakit diduga Sambatkhumar dan Ranjith, (2011) karena serangga tertarik pada bau yang Tuo et al., melaporkan bahwa Coleoptera (E. kamerunicus) merupakan agen dikeluarkan oleh jaringan bunga/buah yang membusuk (Robacker & Garcia 1993). Kahono et al., (2010) melaporkan penyerbuk yang efektif pada kelapa bahwa sawit.E. Drosophila kamerunicus memiliki Drosophila colorata dan albomicans hanya pergerakan lincah, mampu terbang ditemukan pada bunga Rafflesia jauh, dan berkembang biak dengan patma yang layu saja sehingga cepat sehingga efektif sebagai agen pertemuan dengan bunga yang penyerbukan silang (Satyawibawa sedang mekar tidak terjadi sehingga dan Widyastuti, 1992). fungsinya lebih sebagai pemakan Dolichoderus sp. (semut) bukan merupakan zat-zat yang ada pada bunga layu serangga dari pada sebagai penyerbuk pada penyerbuk pada salak, walaupun Rafflesia patma. penyerbuk pada spesies tersebut terdapat di bunga Rafflesia patma. jantan b. Perilaku dan dikarenakan berumah kemamampuan betina.Hal tanaman dua imigrasi ini Serangga salak Penyerbuk sehingga Perilaku spesies Navi Wahyuni Widyayanti | 13.1.01.06.0012 FKIP- Pendidikan Biologi penyerbuk serangga berdasarkan jumlah simki.unpkediri.ac.id || 6|| Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri kunjungan per menit (foraging bunga (flower handling rate) dan lama kunjungan per time)disajikan dalam Gambar. Gambar 1. Foraging rate tandan bunga jantan Gambar 2. Flower handling time tandan bunga jantan Gambar 3. Foraging rate tandan bunga betina Gambar 4. Flower handling time tandan bunga betina Berdasarkan perilaku (5000 ± 102884 detik/bunga). kunjungan ketiga spesies serangga Maka tipe bunga salak sesuai penyerbuk dengan yang telah diamati E. kamerunicus.E. dalam penelitian ini, foraging rate kamerunicus tandan bunga jantan tertinggi pada merupakan spesies E. kamerunicus (0,014 ± yang efektif pada bunga kelapa 0,005 bunga/menit) dengan flower sawit. handling time cukup lama (4286 ± kelapa sawit dan salak yang hampir 4362 sama dan masih tergolong satu detik/bunga). Sedangkan merupakan serangga Dimana foraging rate tandan bunga betina famili Palmae. tertinggi c. pada spesies kamerunicus (0,019 bunga/menit) dengan ± E. juga penyerbuk struktur bunga Fruit Set 0,011 Menurut Anarsis (1999); flower Budiyanti (2007) bunga salak yang handling time yang cukup singkat Navi Wahyuni Widyayanti | 13.1.01.06.0012 FKIP- Pendidikan Biologi berhasil proses penyerbukanya simki.unpkediri.ac.id || 7|| Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri dapat dilihat 2 minggu setelah yang segar dan berwarna hitam penyerbukan. bunga cerah. Setiap tandan bunga dihitung yang gagal menjadi buah ditandai jumlah buahnya dengan dengan dengan bunga betina yang terlihat cara: mengering dan tidak terlihat bakal Jumlah buah X buah Jumlah bunga total per tandan Sedangkan yang berwarna hitam.Pengamatan dilakukan tiap Persentase 100% perbandingan satu sampai empat minggu setelah fruit set hasil penyerbukan buatan penyerbukan. Keberhasilan dan dengan serangga yang berumur penyerbukan ini dapat dilihat dari 4 minggu 3 hari disajikan dalam jumlah buah per tandan (fruit set) bentuk Tabel. 2. dan ditandai dengan kondisi buah Tabel 2. Perbandingan Hasil Penyerbukan Buatan dan dengan Serangga Penyerbuk Gambar 5. Fruit set penyerbukan buatan Navi Wahyuni Widyayanti | 13.1.01.06.0012 FKIP- Pendidikan Biologi Gambar 6. Fruit set penyerbukan serangga simki.unpkediri.ac.id || 8|| Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Penelitian bahwa menunjukkan tanaman salak dengan B. SIMPULAN 1. Lima spesies penyerbukan buatan mendapatkan pengunjung keuntungan tanaman berupa banyaknya serangga ditemukan salak pada hanya tiga jumlah buah (45,21%) dibandingkan diantaranya berperan sebagai dengan serangga tanaman salak dengan penyerbuk penyerbukan serangga (13,68%). Elaeidobius Hal Trigona serupa Sunaryono, dilaporkan oleh (1990) penyerbukan pada bahwa sirsak yang yaitu kamerunicus, (Lophotrigona) canifrons, dan Apis cerana. 2. Berdasarkan foraging rate dan dibantu Apis mendapatkan hasil flower yang lebih rendah dibandingkan kamerunicus merupakan spesies penyerbukan bantuan yang efektif dalampenyerbukan manusia. Menurut Radi, (1997) salak karena memiliki foraging yang melakukan rate tandan bunga jantan dan penyerbukan buatan pada sirsak betinatertinggi yaitu berturut- yang turut telah dengan berhasil menghasilkan presentase handling 0,014 time, ± E. 0,005 pembentukan buahnya meningkat bunga/menit dan 1,020 ± 0,011 dari 5% menjadi 30%. bunga/menit Sulistiyowati flower juga handling time cukup lama pada penyerbukan tandan bunga jantan dan betina serangga menghasilkan fruit set yaitu berturut-turut 4286 ± 4362 yang lebih rendah dibandingkan detik/bunga dengan 102884 detik/bunga. melaporkan bahwa (2015) dengan penyerbukan buatan. Penyerbukan buatan menghasilkan fruit set 96%, sedangkan 3. Serangga dan 50000 penyerbuk ± dapat membantu proses penyerbukan penyerbukan dengan serangga pada salak. pagi hari dan serangga malam hari penyerbukan berturut turut adalah 84% dan 52%. bantuan manusia menghasilkan Navi Wahyuni Widyayanti | 13.1.01.06.0012 FKIP- Pendidikan Biologi Akan tetapi, buatan proses dengan simki.unpkediri.ac.id || 9|| Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri fruit set yang lebih tinggi L.:Brassicaceae). dibandingkan dengan penyerbukan Disertasi.Institut serangga. Bogor. Penyerbukan bantuan Pertanian dengan manusia menghasilkan fruit Banjo, A.D., Lawal, O.A., Aina, set sebesar 45,21% sedangkan pada S.A. 2006. Entomofauna of two penyerbukan serangga menghasilkan medicinal fruit set 13,68%. Southwestern Nigeria. J. Appl. Euphorbiaceae Sci. Res. 2: 858-863. IV. DAFTAR PUSTAKA Batista, M.A., Ramalho, M., and Afriyansyah, B., dan Hidayati, N.A. 2015.Pemetaan Potensi Anura Pada Lingkungan Pasca Tambang. Ekotonia.2(1). Anarsis, W. Aksara. Peranan spp. Lebah (Apidae: Melliponinae) dalam Penyerbukan dan Pembentukan Biji Tanaman Sawi (Brassica rapaL: Brassicaceae). Tesis.Institut Pertanian Bogor. Atmowidi et al. 2007. Diversity of Pollinator Insects in Relation of Seed Sed of Mustard (Brassica rapaL.: Grucifera). Hayati J Biosci. 14: 155-161. Atmowidi, T. Abundan-ce Meliponini of (Hymenoptera: in Heterogeneous Habitats of the Atlantic Rain Forest, Bahia, Brazil. Lundiana. Kunjungan Serangga Penyerbuk Pengaruhnya Pembentukan Biji (Brassica Budiyanti, T. 2007. Mengawinkan bunga salak meningkatkan buah.Warta untuk produksi Penelitian dan Pengembangan Pertanian.5(29). Dafni, A. 1992.Pollination Ecology: A Practical Approach. New York: Oxford University Press. Eltz, T. 2001. Ecology of Stingless Bee (Apidae, Meliponini) in Lowland Dipterocarp Forest in 2008. Keanekaragaman dan Perilaku Caisin and 4(1): 19-23. 2016. Trigona serta Sites Apidae) 1999.Agrobisnis Komoditas Salak. Jakarta: Bumi Asmini. Soares, A.A.E. 2003. Nesting dalam Sabah, Malaysia, and an Evaluation of Logging Impact on Populations and Communities.Dissertation. Tanaman rapa Navi Wahyuni Widyayanti | 13.1.01.06.0012 FKIP- Pendidikan Biologi simki.unpkediri.ac.id || 10|| Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Univer-sitaet Wuerzburg, Munchen. Francoy, (Elaeis T.M., Silva, R.A.O., Nunes-Silva, P., Menezesand, C., and V.L. 2009. 56-63. bees (Apidae, Meliponini) based on wing morphology. Genet Mol Res. 8(1): 207-214. guinensis Erniawati.2010. Komunitas Jacq.). edulis.Principes.22: Michener. 2000. The Bees of the World. Baltimore: The John Hopkins University Press. Nagamitsu, T., Inoue, T. 1998. Interspecific Kahono, S., Mursidawati, S., dan Sawit Mogea, J.P. 1978. Pollination in Salacca Gender Kelapa Tesis.Institut Pertanian Bogor. Imperatriz-Fonseca, identification of five genera of stingless Penyerbuk variation in morphological sting-less (Hymenoptera: bees Apidae, Serangga pada Bunga Rafflesia Meliponinae) assosiated with patma Blume (Rafflesiaceae) di floral shape and location in an Luar Habitat Aslinya Kebun Asian Raya Entomological Science. 1: 189- Bogor Provinsi Kota Bogor Jawa Barat Indonesia.Jurnal Biologi Indonesia.3(6): 429-442. Tropical Rainforest. 194. Nunes, S.P., Hilario, S.D., Filho, P.S.S., Fonseca, V.L.I. 2010. Kevan, P.G., and Phillips, T.P. Foraging Activity in Plebeia 2001. The economic impacts of remota, pollinator declines: an approach Species, is Influenced by the to assessing the consequences. Repro-ductive Conservation Ecology 5(1): 8. Colony. Psych. [online] a Stingless State Bees of a URL: Radi, Ir. Juhaeni. 1997. Sirsak: http://www.consecol.org/vol5/is Budidaya dan Pemanfaatannya. s1/art8/ Yogyakarta: Kanisius. Kurniawan, Y. (2010). Demogrfi dan Populasi (Elaeidobious Faust Curculionidae) Serangga kamerunicus) (Coleoptera: Raju, A.J.S., Ezradanam, V. 2002. Pollination ecology and fruiting behavior in a monoecious species, Jatropha curcas L. sebagai Navi Wahyuni Widyayanti | 13.1.01.06.0012 FKIP- Pendidikan Biologi simki.unpkediri.ac.id || 11|| Simki-Techsain Vol. 01 No. 03 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri (Euphorbiaceae).Cur.Science. Sambathkumar, S. and Ranjith, 83: 1395-1398. Rianti, P. A.M. 2011. Insect Pollinators of 2009. Keragaman, Oil Palm in Kerala with Special Perilaku Reference to African Weevil, Kunjungan Serangga Penyerbuk Elaeidobius kamerunicus Faust. pada Tanaman Jarak Pagar Pest Journal of Management in (Jatropha Horticultural Ecosystems.17(1): Efektivitas, dan curcas Euphorbiaceae). L.: Tesis.Institut Pertanian Bogor. Rianti, P., Satyawibawa, I., Widyastuti, Y.E. Suryobroto, B., Atmowidi, T. 2010. Diversity and 14-18. effectiveness of insect 1992. Kelapa Sawit. Jakarta: Penebar Swadaya. Sulistiyowati, T.I. 2015.Potensi Pollinators of Jathropa curcas Serangga Lokal sebagai Agen L. Polinator (Euphorbiaceae).Hayati J Biosci. 17(1): 38-42. Naga.Tesis.Institut Robacker, D., end Garcia, J.A. 1993. Effects of age, time of day, feeding history, and gamma irradiation on attraction of Mexican fruit flies (Diptera: Tephritidae), to bacterial odor inlaboratory Buah experiments. Bandung. Sunaryono, H. 1990. Ilmu Produksi Buah-buahan. Bandung: Sinar Baru. Tjahjadi. 1995. Bertanam Salak. Yogyakarta: Kanisius. Tjitrosoepomo, G. 1988. Taksonomi Environ Entomol. 22: 1367- Tumbuhan 1374. Yogyakarta: Salim, D. Novianti dan Rahma. 2012. Teknologi Spermatophyta. Gadjah Mada University Press. Serangga-serangga Tuo, Y., Kuoa, H.K., and Hala, N. polinator pada tanaman aren 2011. Biology of Elaeidobius (Arenga Kamerunicus and Elaeidobius pinnata Merr). Prosiding aren untuk pangan Plagiatus (Coleoptera: dan alternatif energi terbarukan. Curculionidae) Main Pollinators Balikpapan, 26-27 September of Oil Palm in West Africa. 2012. 214-219. European Journal of Scientific Research.49(3): 426-432. Navi Wahyuni Widyayanti | 13.1.01.06.0012 FKIP- Pendidikan Biologi simki.unpkediri.ac.id || 12||