bab ii tinjauan pustaka - potensi utama repository

advertisement
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Sistem
Tujuan dari suatu sistem tergantung pada jenis sistem itu sendiri. Sebagai
contoh , sistem peredaran darah manusia merupakan sistem biologi yang memiliki
tujuan untuk mengedarkan darah yang mengandung oksigen dan sari makanan
keseluruh tubuh. Sedangkan sistem buatan manusia seperti sistem yang terdapat di
sekolah, organisasi bisnis, atau instansi pemerintah juga mempunyai tujuan yang
berbeda. Organisasi bisnis biasanya memiliki tujuan yang lebih jelas, seperti yang
telah disebutkan pada bagian sebelumnya, yaitu mendapatkan laba. Sistem
merupakan serangkai bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu.
Suatu sistem pasti tersusun dari sub-sub sistem yang lebih kecil dan juga
saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Sebagai contoh,
sistem administrasi universitas terdiri dari sistem dari sub-sub sistem administrasi
fakultas dan sub-sub sistem administrasi jurusan fakultas. Sistem informasi yang
kadang kala disebut sebagai sistem pemrosesan data, merupakan sistem buatan
manusia yang biasanya terdiri dari sekumpulan komponen, baik manual ataupun
berbasis komputer yang terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan dan
mengelola data serta menyediakan informasi kepada pihak yang berkepentingan
sebagai pemakai informasi tersebut (Anastasia Diana; 2011 : 3).
10
11
Perancangan sistem adalah proses, cara ataupun desain agar sebuah sistem
dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan. Sistem pakar kerusakan pada mobil
merupakan software yang dirancang dengan tujuan untuk memberikan kemudahan
bagi user juga bagi mekanik kendaraan bermotor untuk mengantisipasi kerusakan
yang terjadi pada mesin kendaraan bermotor (Desi Wulandari, dkk ; 2012 ; 5).
Jadi sistem merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungaan dengan
menggunakana suatu proses dimana setiap komponen akan memiliki fungsi
masing-masing untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu.
II.2. Sistem Pakar
Pakar adalah seorang individu yang memiliki pengetahuan khusus,
pemahaman
pengalaman
dan
metode-metode
yang
digunakan
untuk
memecahakan persoalan dalam bidang tertentu. Seorang pakar memiliki
kemapuan seorang kepakaran, yaitu :
1. Dapat mengenali dan merumuskan suatu masalah.
2. Menjelaskan solusi dari suatu masalah.
3. Restrukturisasi pengetahuan.
4. Belajar dari pengalaman.
5. Memahami batas kemampuan (Rika Rosnelly ; 2012: 10)
Sistem Pakar pada umumnya dirancang untuk memenuhi beberapa
karakteristik umum berikut ini :
12
1. Kinerja sangat baik (high performance). Sistem harus mampu
memberikan respon berupa saran (advice) dengan tingkat kualitas yang
sama dengan seorang pakar atau melebihinya.
2. Waktu respon yang baik (adequate respon time). Sistem juga harus
mampu bekerja dalam waktu yang sama baiknya (reasonable) atau
lebih cepat dibandingkan dengan seorang pakar dalam menghasilkan
keputusan.
3. Dapat diandalkan (good reliability). Sistem harus dapat diandalkan dan
tidak mudah rusak/ crash.
4. Dapat dipahami (understandable). Sistem harus mampu menjelaskan
lngkah-langkah penalaran yang dilakukannya seperti seorang pakar.
5. Fleksibel (fleksibility). Sistem harus menyediakan mekanisme untuk
menambah, mengubah, dan menghapus pengetahuan (Rika Rosnelly;
2012 :20)
Sistem pakar adalah salah satu cabang dari artificial intelegence yang
membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian
masalah tingkat manusia oleh seorang pakar dan dirancang untuk dapat menirukan
keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan menyelesaikan
permasalahan di semua bidang. Seorang pakar adalah seorang yang mempunyai
keahlian dalam bidang tertentu yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau
kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang
yang dimilikinya. Sifat utama sistem pakar adalah ketergantungan sistem ini pada
pengetahuan manusia dalam suatu bidang dalam menyusun strategi pemecahan
13
persoalan yang dihadapi oleh sistem. Teknologi sistem pakar ini meliputi bahasa
sistem pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk membantu
pengembangan dan pembuatan sistem pakar (Desi Wulandari, dkk ; 2012 ; 6).
Jadi sistem pakar merupakan suatu implementasi pengetahuan seseorang
pakar mengenai sesuatu hal yang dituangkan kedalam subuah sistem untuk dapat
membantu pakar tersebut dalam melakukan pekerjaannya.
II.3. Metode Dempster Shafer
Ada berbagai macam penalaran dengan model yang lengkap dan sangat
konsisten, tetapi pada kenyataannya banyak permasalahan yang tidak dapat
terselesaikan secara lengkap dan konsisten. Ketidak konsistenan yang tersebut
adalah akibat adanya penambahan fakta baru. Penalaran yang seperti itu disebut
dengan penalaran non monotonis. Untuk mengatasi ketidak konsistenan tersebut
maka dapat menggunakan penalaran dengan teori Dempster-Shafer. DempsterShafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian berdasarkan belief
functions and plausible reasoning(fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk
akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang
terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa.
Teori ini dikembangkan oleh Arthur P. Dempster dan Glenn Shafer. Secara
umum teori Dempster-Shafer ditulis dalam suatu interval : [Belief,Plausibility]
1. Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam mendukung suatu
himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak
14
ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian. Dimana
nilai bel yaitu (0-0.9).
2. Plausibility (Pl) dinotasikan sebagai :
Pl(s) = 1 – Bel (-s)
Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. Jika yakin akan -s, maka dapat
dikatakan bahwa Bel(-s)=1, dan Pl(-s)=0. Pada teori Dempster-Shafer dikenal
adanya frame of discrement yang dinotasikan dengan θ. Frame ini merupakan
semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis. Tujuannya adalah mengaitkan
ukuran kepercayaan elemen-elemen θ. Tidak semua evidence secara langsung
mendukung tiaptiap elemen. Untuk itu perlu adanya probabilitas fungsi densitas
(m). Nilai m tidak hanya mendefinisikan elemen-elemen θ saja, namun juga
semua subsetnya. Sehingga jika θ berisi n elemen, maka subset θ adalah 2n .
Jumlah semua m dalam subset θ sama dengan 1. Apabila tidak ada informasi
apapun untuk memilih hipotesis, maka nilai : m{θ} = 1,0.
Apabila diketahui X adalah subset dari θ, dengan m1 sebagai fungsi
densitasnya, dan Y juga merupakan subset dari θ dengan m2 sebagai fungsi
densitasnya, maka dapat dibentuk fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai m3, yaitu
(Muhammad Dahria, dkk ; 2013 ; 4) :
∑X∩Y=Z m1(X). m2(Y)
m3(Z) =
1-∑X∩Y=Ø m1(X). m2(Y)
Dimana
m3(Z)
= mass function dari evidence (Z)
15
= mass function dari evidence (X), yang diperoleh dari nilai
m1(X)
keyakinan suatu evidence dikalikan dengan nilai disbelief
dari evidence tersebut.
= Mass function dari evidence (Y), yang diperoleh dari nilai
m2(Y)
keyakinan suatu evidence dikalikan dengan nilai disbelief
dari evidence tersebut.
∑ m1(X). m2(Y)
= Merupakan nilai kekuatan dari evidence Z yang diperoleh
dari kombinasi.
X∩Y=Z
= Nilai keyakinan sekumpulan evidence.
Dempster-Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian
berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan
pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan
informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu
peristiwa (Maruli Tua Nahampun ; 2014 : 2).
Untuk menganalisis gejala-gejala yang diberikan oleh pasien untuk
mendapatkan kemungkinan nama penyakitnya, dilakukan dengan menghitung
nilai densitas dari gejala dengan menghitung nilai kepercayaan menggunakan
rumus Dempster-shafer. Seorang pasien mengalami gejala penyakit pada kelapa
sawit dengan diagnosa dokter penyakit yang mungkin dideritanya adalah Garis
Kuning, Busuk Kuncup atau Tanjuk.
Gejala-1 : Daun tampak mengering dan gugur Apabila diketahui nilai
kepercayaan setelah dilakukan observasi nyeri ulu hati sebagai gejala dari
penyakit Garis Kuning (GK) dan Busuk Kuncup (BK) adalah:
16
m1{GK, BK,DBM} = 0,8
m1{θ} = 1 – 0,8 = 0,2
Gejala-2 : Tampak Bercak-bercak lonjong berwarna kuning dan
ditengahnya berwarna coklat Kemudian jika diketahui nilai kepercayaan setelah
dilakukan observasi terhadap rasa terbakar pada tenggorokan sebagai gejala dari
penyakit Tanjuk(PT) adalah :
m2{GK, BK, PT} = 0,9
m2{θ} = 1 – 0,9 = 0,1 (Maruli Tua Nahampun ; 2014 : 2).
Jadi teori dempster shafer merupakan salah satu teori yang sering
digunakan untuk menerapkan sistem pakar yang dimiliki seorang pakar yang
diterapkan dengan teori matematika dimana sistem kepercayaan dan masuk akal
oleh manusia yang akan diterima oleh sistem.
II.4. Unified Modeling Language
Unified
Modeling
Language
(UML)
adalah
suatu
alat
untuk
memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi
sintak dalam memodelkan sistem secara visual (Braun, et. al.2011). Juga
merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk
menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan
objek (Whitten, et. al. 2004)
UML merupakan salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang
pengembangan sistem berorientasi objek karena UML menyediakan bahasa
pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem membuat blue print
17
atas visinya dalam bentuk yang baku. UML berfungsi sebagai jembatan dalam
berkomunikasikan beberapa aspek dalam sistem melalui sejumlah elemen grafis
yang bisa dikombinasikan menjadi diagram. UML mempunyai banyak diagram
yang dapat mengakomodasi berbagai sudut pandang dari suatu perangkat lunak
yang akan dibangun.(Yuni Sugiarti; 2013:36-37)
Dengan menggunakan UML, kita dapat membuat model untuk semua jenis
aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras,
sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemograman
apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan dan operation dalam konssep
dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa
berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian UML
tetap dapat digunakan untuk modelling aplikasi prosedural dalam VB atau C.
Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mengidentifikasikan notasi dan
syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk
menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna
tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut
dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah
ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Software Design), Jim
Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE
(Object-Oriented Software Engineering) (Yuni Sugiarti;2013:34).
Blok pembangunan utama UML adalah diagram. Beberapa diagram ada
yang rinci (jenis timming diagram) dan lainnya ada yang bersifat umum (misalnya
diagram kelas). Para pengembang sistem berorientasi objek menggunakan bahasa
18
model untuk menggambarkan, membangun dan mendokumentasikan sistem yang
mereka rancang. UML memungkinkan para anggota team untuk bekerja sama
dengan bahasa model yang sama dengan mengaplikasikan beragam sistem.
Intinya UML merupakan alat komunikasi yang konsisten dalam mendukung para
pengembang sistem saat ini.
Adapun beberapa bagian dari Unified Modelling Languange (UML) adalah
sebagai berikut :
II.4.1. Use Case Diagram
Dalam membuat sebuah sistem, langkah awal yang perlu dilakukan adalah
menentukan kebutuhan. Terdapat dua jenis kebutuhan, yaitu kebutuhan fungsional
dan kebutuhan nonfungsional. Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan pengguna
dan stakeholder sehari-hari yang akan dimiliki oleh sistem, dimana kebutuhan ini
akan digunakan oleh pengguna stakeholder. Sedangkan kebutuhan nonfungsional
adalah kebutuhan yang memperhatikan hal-hal berikut yaitu performansi,
kemudahan dalam menggunakan sistem, kehandalan sistem, keamanan sistem,
keuangan, legalitas, dan operasional.
Kebutuhan fungsi akan digambarkan melalui sebuah diagram yang
dinamakan diagram use case.
Use case diagram atau diagram use case
merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem yang
akan dibuat. Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi antar satu atau
lebih actor dengan sistem yang akan dibuat. Dengan pengertian yang cepat,
diagram use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam
sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.
19
Terdapat beberapa simbol dalam menggambarkan diagram use case, yaitu use
case, actor dan relasi. Hal perlu diingat mengenai diagram use case adalah
diagram use case bukan menggambarkan tampilan antarmuka (user interface),
arsitektur dari sistem, kebutuhan nonfungsional, dan tujuan performansi.
Sedangkan untuk penamaan use case adalah nama didefinisikan semudah
mungkin, dapat dipahami dan menggunakan kata kerja (Yuni Sugiarti; 2013:41).
Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu
urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case
digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML use case
(Mulawarman ; 2011 ; 4 )
Jadi use case diagram adalah suatu perancangan dimana akan menyatakan
hubungan antara aktor atau pengguna dengan sistem atau aplikasi yang akan
digunakan.
Berikut ini pada tabel II.1. adalah simbol-simbol yang ada pada diagram
use case:
Tabel II.1. Simbol – Simbol Use Case Diagram
Simbol
Use case
Nama use case
Deskripsi
Fungsionalitas
unit-unit yang
atau aktor,
menggunakan
nama use case
yang disediakan sistem sebagai
saling bertukar pesan antar unit
biasanya dinyatakan dengan
kata kerja diawal diawal frase
20
Aktor / actor
nama aktor
orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di
luar sistem informasi yang akan dibuat itu
sendiri, jadi walaupun simbol dari actor adalah
gambar orang, tapi actor belum tentu
merupakan
orang;
biasanya
dinyatakan
menggunakan kata benda di awal nama actor.
Asosiasi/ association
Komunikasi antara actor dan use case yang
berpartisipasi pada use case atau use case
memiliki interaksi dengan aktor
Ekstensi / extend
<<extend>>
Relasi use case tambahan kesebuah use case
dimana use case yang ditambahkan dapat
berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan
itu: mirip dengan prinsip inheritance pada
pemograman berorientasi objek; biasanya use
case tambahan memiliki nama depan yang sama
dengan use case yang ditambahkan, misal
Validasi username
<<extend>>
Validasi user
<<extend>>
Validasi sidik jari
Arah panah mengarah pada use case yang
ditambahkan; biasanya use case yang menjadi
extend-nya
nya merupakan jenis yang sama dengan
use case yang menjadi induknya.
21
Generalisasi/generalization
generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum
– khusus) antara dua buah use case dimana
fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum
dari lainnya, misalnya:
Ubah data
Mengelola data
Input data
Arah panah mengarah pada use case yang
menjadi generalisasinya (umum).
Menggunakan / include / Relasi use case tambahan ke sebuah use case
uses
dimana use case yang ditambahkan memerlukan
use case ini untuk menjalankan fungsinya atau
sebagai syarat use case ini.
Ada dua sudut pandang yang cukup besar
<<include>>
mengenai include di use case :
include berarti use case yang ditambahkan akan
selalu dipanggil saat use case tambahan
dijalankan.
include berarti use case yang tambahan akan
<<uses>>
selalu melakukan pengecekan apakah use case
yang ditambahkan telah dijalankan sebelum use
case tambahan dijalankan.
Sumber : (Rosa A.S, M.Shalahuddin; 2013; 155-158).
158).
II.4.2. Class Diagram ( Diagram Kelas)
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari
segi pendefinisian kelas-kelas
kelas kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. kelas
memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.
1. Atribut merupakan variabel-variabel
variabel variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
22
2. Atribut mendeskripsikan property dengan sebaris teks didalam kotak kelas
tersebut.
3. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
Diagram kelas mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan
berbagai hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Diagram kelas juga
menunjukkan properti dan operasi sebuah kelas dan batasan-batasan yang terdapat
dalam hubungan-hubungan objek. Diagram kelas menggambarkan struktur dan
deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti
containment, perwarisan, asosiasi, dan lain-lain (Yuni Sugiarti;2013:57).
Kelas memiliki tiga area pokok :
1. Nama
2. Atribut
3. Operasi
Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem
anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class
diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu
sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Selama tahap
desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang
membentuk arsitektur sistem yang dibuat (Mulawarman ; 2011 : 4)
Jadi class diagram merupakan perancangan yang akan menampilkan kelaskelas atau tabel-tabel penyimpanan data yang nantinya akan digunakan untuk
pembuatan aplikasi.
23
Berikut adalah tabel II.2 simbol-simbol yang ada pada diagram kelas :
Tabel II.2. Simbol-Simbol Diagram Kelas
Simbol
Package
Deskripsi
Package merupakan bungkusan dari
satu kelas atau lebih
Package
Operasi
Kelas pada struktur system
Nama_Kelas
+atribut
+operasi()
Antarmuka / interface
Sama dengan konsep interface dalam
pemrograman berorientasi objek
Nama interface
Asosiasi / association
1
1..*
Asosiasi
berarah
association
/
Relasi antar kelas dengan makna
umum, asosiasi biasanya juga disertai
dengan multiplicity
Relasi antar kelas dengan makna kelas
Directed yang satu digunakan oleh kelas yang
lain, asosiasi biasanya juga disertai
dengan multiplicity
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna
generalisasi-spesialisasi (umum khusus)
Kebergantungan
Relasi antar kelas dengan makna
Kebergantungan antar kelas
Agregasi / aggregation
Relasi antar kelas dengan makna
Semua bagian (whole part)
Sumber : (Yuni Sugiarti;2013:59).
24
II.4.3. Activity Diagram ( Aktivitas)
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow(aliran
kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Activity diagram
menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang,
bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan
bagaimana mereka berakhir.
Activity Diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar
state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state
sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak
menggambarkan behaviour internal sebuah sistem ( dan interaksi antar subsistem)
secara eksak, tetapi lebih menggambarka proses-proses dan jalur-jalur aktivitas
dari level atas secara umum (Yuni Sugiarti;2013:75).
Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event.
Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem
untuk aktivitas (Mulawarman ; 2011 :4)
Jadi activity diagram adalah perancangan alur aplikasi yang dibuat untuk
mengetahui cara kerja pengguna terhadap sistem yang dibuat secara vertikal.
Berikut adalah tabel II.3. yang menggambarkan simbol-simbol yang
digunakan pada diagram aktivitas :
Tabel II.3. Simbol Activity Diagram
Simbol
Status awal
Deskripsi
Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status awal.
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja.
25
Percabangan
decision
/ Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan
aktivitas lebih dari satu.
Penggabungan / join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu
aktivitas digabungkan menjadi satu.
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah status akhir.
Swimlane
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung
jawab terhadap aktivitas yang terjadi.
nama swimlane
Sumber : (Rosa A.S, M.Shalahuddin; 2013; 161-163).
II.4.4. Sequence Diagram
Diagram sequence menggambarkan kelakuan/perilaku objek pada use case
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan
diterima antar objek.
Banyaknya diagram sequence yang digambarkan adalah sebanyak
pendefenisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use
case yang telah didefenisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada
diagram sequence sehingga semakin banyak use case didefenisikan maka diagram
sequnce yang harus dibuat juga semakin banyak (Yuni Sugiarti;2013:69).
Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan
urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi
tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya
26
dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram
(Mulawarman ; 2011 : 4)
Jadi sequence diagram adalah perancangan alur aplikasi yang dibuat untuk
mengetahui cara kerja pengguna terhadap sistem yang dibuat secara horizontal.
Berikut adalah tabel II.4. yang menerangkan simbol-simbol yang ada pada
diagram sequence :
Tabel II.4. Diagram Sequence
Simbol
Deskripsi
Aktor
Garis hidup / lifeline
orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di
luar sistem informasi yang akan dibuat itu
sendiri, jadi walaupun simbol dari actor adalah
gambar orang, tapi actor belum tentu
merupakan orang;
biasanya dinyatakan menggunakan kata benda
di awal nama actor.
Menyatakan kehidupan suatu objek.
Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan.
nama aktor
nama objek :nama kelas
Waktu aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi, semua yang terhubung dengan
waktu aktif ini adalah tahapan yang dilakukan
didalamnya.
Pesan tipe create
<<create>>
Menyatakan suatu objek membuat objek yang
lain, arah panah mengarah pada objek yang
dibuat
27
Pesan tipe call
1 : nama_metode{}
Menyatakan suatu objek memanggil operasi /
metode yang ada pada objek lain atau dirinya
sendiri.
Pesan tipe send
1 : masukan
Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan
data / masukan / informasi ke objek lainnya,
arah panah mengarah pada objek yang dikirimi.
Pesan tipe return
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah
menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek
tertentu, arah panah mengarah pada objek yang
menerima kembalian.
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup
objek yang lain, arah panah mengarah pada
objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create
maka ada destroy.
1 : keluaran
Pesan tipe destroy
<<destroy>>
Sumber : (Rosa A.S, M.Shalahuddin; 2013; 165-167).
II.5. Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram/ER_M merupakan suatu model data yang
dikembangkan berdasarkan objek. ER_M digunakan untuk menjelaskan hubungan
antara data dalam basis data kepada pengguna secara logik. ER_M didasarkan
pada suatu persepsi bahwa real world
terdiri atas objek-objek dasar yang
mempunyai hubungan/kerelasian antar objek-objek dasar tersebut. ER_M
digambarkan
dalam
bentuk
diagram
yang
disebut
dengan
ER
(ER_Diagram/ER_D). Untuk menggambarkan ER_D digunakan simbol-simbol
grafis tertentu (Edhy Sutanta ; 2011 : 91)
28
ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara
penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan
antar data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang
dilakukan (Adelia, dkk ; 2011 : 3).
Jadi ERD merupakan suatu alat yang mendeskripsikan suatu hubungan
antara satu penyimpanan dengan penyimpanan lainnya yang dibuat untuk
mempermudah pengguna dalam melakukan pemeriksaan database.
II.6. Visual Basic
Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang handal dan
banyak digunakan oleh pengembang untuk membangun berbagai macam aplikasi
Windows. Visual Basic 2008 atau Visual Basic 9 adalah versi terbaru yang telah
diluncurkan bersama C#, Visual C++, dan Visual Web Developer dalam satu paket
Visual Studio 2008.
Visual Basic 2008 merupakan aplikasi pemrograman yang menggunakan
teknologi .NET Framework. Teknologi .NET Framework merupakan komponen
windows yang terintegrasi serta mendukung pembuatan, penggunaan aplikasi dan
halaman web. Teknologi .NET Framework mempunyai 2 komponen utama, yaitu
CLR (Common Language Runtime) dan Class Library. CLR digunakan untuk
menjalankan aplikasi yang berbasis .NET sedangkan Library adalah kelas pustaka
atau perintah yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi. (Wahana
Komputer, 2010 : 2).
29
Visual Basic merupakan turunan bahasa BASIC dan menawarkan
pengembangan aplikasi komputer berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis
data menggunakan Data Access Objects (DAO), Remote Data Objects (RDO),
atau ActiveX Data Object (ADO), serta menawarkan pembuatan kontrol ActiveX
dan objek ActiveX. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications
(VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual
Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda. Para programmer dapat membangun
aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh
Microsoft Visual Basic Program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga
dapat menggunakan Windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi eksternal
tambahan (Adelia, dkk ; 2011 : 3).
Jadi visual basic merupakan suatu aplikasi khusus yang dirancang untuk
membantu dalam melakukan pembuatan aplikasi dengan mudah yang dilengkapi
dengan bahasa pemrograman yang mudah dipahami oleh penggunanya.
II.7. SQL Server
Dalam suatu rancangan database, data dictionary digunakan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan kolom-kolom pada masing-masing tabel yang
akan dibuat ke dalam database. Deskripsi kolom yang dimaksud di sini meliputi
tipe data, lebar karakter atau digit, serta keterangan tentang kunci relasi (Budi
Raharjo ; 2011 : 59)
Bahasa query merupakan bahasa khusus yang digunakan untuk melakukan
manipulasi dan menanyakan pertanyaan (query) yang berhubungan dengan bahasa
30
pemrograman, dimana bahasa query tidak memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan banyak masalah seperti bahasa pemrograman pada umumnya.
Dalam pemrograman basis data, salah satu bahasa yang harus di kuasai adalah
SQL. SQL merupakan bahasa komputer standar yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) (Ema
Utami dan Anggi Dwi Hartanto ; 2012 : 63)
SQL
(Structured
Query
Language)
adalah
sebuah
bahasa
yang
dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara
de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data
relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa
ini untuk melakukan manajemen datanya (Adelia, dkk ; 2011 : 3).
Jadi SQL merupakan suatu bahasa pemrogram khusus yang digunakan
untuk membangun sebuah database atau penyimpanan data untuk aplikasi tertentu
yang akan dibangun oleh pengguna.
II.8. Kamus Data
Sebelum memperoleh defenisi formal basis data, kita akan mencoba
memahaminya secara sederhana terlebih dahulu. Istilah basis data tersusun atas
dua suku kata, yaitu basis dan data (basis data = basis + data). Dalam sistem
bilangan biner, kita dapat menuliskan beberapa contoh bilangan sebagai berikut
(Edhy Sutanta ; 2011 : 25) :
0
→ sama dengan 0 dalam sistem bilangan desimal
1
→ sama dengan 1 dalam sistem bilangan desimal
31
10 → sama dengan 2 dalam sistem bilangan desimal
11 → sama dengan 3 dalam sistem bilangan desimal
100 → sama dengan 4 dalam sistem bilangan desimal
Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu informasi. Dengan kamus data, dapat
mendefinisikan data pada sistem dengan lengkap (Destinawati ; 2013: 33)
Jadi kamus data merupakan sekumpulan data yang dibuat dengan
terperinci untuk membantu dalam perancangan database untuk tingkat lanjut
dalam pembuatan aplikasi.
II.9. Normalisasi
Normalisasi diartikan sebagai suatu teknik yang menstrukturkan atau
mendekomposisikan data dalam cara-cara tertentu untuk mencegah timbulnya
pemasalahan dalam pengolahan data dalam basis data. Permasalahan yang
dimaksud adalah berkaitan dengan penyimpangan-penyimpangan (anomalies)
yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam relasi dan in-efisiensi
pengolahan. Proses normalisasi menghasilkan relasi yang optimal yaitu :
1. Memiliki struktur record yang konsisten secara logik
2. Memiliki struktur record yang mudah untuk dimengerti
3. Memiliki struktur record yang sederhana dalam pemeliharaan
4. Memiliki struktur record yang mudah ditampilkan kembali untuk
memenuhi kebutuhan pengguna
32
5. Minimalisasi kerangkapan data guna meningkatkan kinerja sistem (Edhy
Sutanta ; 2011 : 174)
Normalisasi diartikan sebagai suatu teknik yang menstrukturkan/
memecah/ mendekomposisi data dalam cara-cara tertentu untuk mencegah
timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data. Pemasalahan yang
dimaksud adalah berkaitan dengan penyimpangan-penimpangan (anomallies)
yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam relasi dan inefisiensi
pengolahan (Destinawati ; 2013: 31).
Jadi normalisasi merupakan bentuk dari pada tabel dimana ini dibuat untuk
mengurangi resiko terjadi redudansi data saat membuat aplikasi yang dapat
menimbulkan pemborosan dalam database.
Download