Menimbang : bahwa dalam rangka mengimplementasikan Tnstruksi

advertisement
TENTAPA NASIONAL INDONESIA
PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA
NOMOR 27 TAHUN 2013
TENTANG
PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN
DAN PEREDARAN GELAP NAPJ(OTIKA DI LINGKUNGAN TNI
DENGAN RkHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA,
bahwa dalam rangka mengimplementasikan Tnstruksi
Presiden Nornor 12 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan
Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemb erantasan Penyalahgunaan dan Pere daran Gelap
Narkotika perlu menetapkan Peraturan Panglima Tentara
Nasional Indonesia yang berisi Rencana Aksi Nasional
Pencegahan, Pemberantasan terhadap Penyalahgunaan
dan Peredaran Gelap Narkotika di Lingkungan TNT.
Menimbang :
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor
7
Tahun
1997
tentang
Pengesahan United Nations Convention Against illicit
Traffic in Narcotic Drugs and Psychotropic Substances,
1988 (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang
Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan
Psikotropika, 1988) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 17, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3673);
2. Undang-Undang Nornor 34 Tahun 2004 tentang Tentara
Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4439);
3.
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2
2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5062);
4.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Perundang-Undangan
Peraturan
Pemb entukan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
5.
Peraturan Panglima TNI Nomor 174 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Produk Hukum di Lingkungan Tentara
Nasional Indonesia;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA
TENTANG PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN TERHADAP
PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DI
LINGKUNGAN TNI.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Panglima TNT
1.
2.
mi yang dimaksud dengan:
Narkotika adalab zat atau obat yang berasal dan
tanaman atau bukan tanaman, balk sintetis maupun
semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam
golongan-golon gan sebagaimana terlampir dalam
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009.
Rencana Aksi Nasional Pencegahan, Pemberantasan,
Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika di
Lingkungan TNT yang selanjutnya disebut sebagai
Rencana Aksi adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pelaporan dalam rangka pencegahan,
pemberantasan terhadap penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkotika.
3
3.
Pencegahan adalah segala upaya, usaha atau tindakan
yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab
yang bertujuan untuk meniadakan dan/atau
menghalangi faktor-faktor yang menyeb abkan ten adinya
penyalahgunaan narkotika.
4.
Pemberantasan Narkotika adalab suatu proses dan
penegakan hukum untuk mencegah dan memusnahkan
p enyalahgunaan serta p ere daran gelap narkotika
5.
Penyalah Guna adalah orang yang menggunakan
narkotika tanpa hak atau melawan hukum.
6.
Penyalahgunaan adalah setiap perbuatan menggunakan
narkotika tanpa hak atau melawan hukum.
7.
Peredaran Narkotika adalah setiap kegiatan atau
serangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan
narkotika baik dalam rangka perdagangan, bukan
perdagangan maupun pemindahtanganan.
8.
Peredaran Gelap Narkotika adalah setiap kegiatan atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara tanpa hak
atau melawan hukum yang ditetapkan sebagai tindak
pidana narkotika.
9.
TNT adalah Tentara Nasional Indonesia.
10.
Personel TNT adalah Prajurit dan PNS di Lingkungan TNT.
11.
Prajurit TNT yang selanjutnya disebut Prajurit adalah
warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan
yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
dan diangkat oleh Pejabat Yang Berwenang untuk
mengabdikan diri dalam dinas keprajuritan.
12.
Pegawai Negeni Sipil Tentara Nasional Indonesia
selanjutnya disingkat PNS TNT adalah Pegawai Negeri
Sipil yang kedudukannya sama dengan pegawal negeri
sipil lainnya yang pembinaannya disamping berdasarkan
pada ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku
untuk pegawai negeri sipil pada umumnya juga
berdasarkan pada ketentuan dan kebijakan yang
dikeluarkan oleh Panglima TNT.
13. Panglima TNT selanjutnya disebut Panglima adalah
Perwira Tinggi Militer yang memimpin TNI.
Pasal 2
(1)
Pencegahan, Pemberantasan terhadap Penyalahgunaan
dan Peredaran Gelap Narkotika di Lingkungan TNT
b ertuj u an untuk mence gah penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika serta memberikan sanksi
terhadap pelakunya sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
(2)
Tindakan pencegahan dan pemberantasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui Rencana
Aksi Nasional di Lingkungan TNI.
BAB II
RENCANA AKST NASIONAL DI LINGKUNGAN TNT
Pasal 3
(1)
Rencana Aksi Nasional di Lingkungan TNT merupakan
upaya nyata dalam rangka pencegahan, pemberantasan
terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
di lingkungan TNT.
(2)
Rencana Aksi Nasional di Lingkungan TNT sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berorientasi pada pembinaan
personel di lingkungan TNT yang meliputi kegiatan
pencegahan dan pemberantasan dalam rangka
mendukung kebijakan nasional mengenai Pencegahan,
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkotika.
Pasal 4
Kegiatan pencegahan dalam Rencana Aksi sebagaimana
dimaksud pada Pasal 3 meliputi:
3
a.
penyuluhan dan pelatihan tentang Penariggulangan dan
Pencegahan, Pemberantasan terhadap Penyalah gunaan
dan Peredaran Gelap Narkotika;
b.
pemeriksaan melalui screening test narkotika untuk
mencegah penggunaan narkotika pada personel TNT;
C.
pelaksanaan sweping secara terus-menerus terhadap
personel TNT maupun tempat- tempat yang diduga rawan
terjadi penyalahgunaan narkotika oleh personeT TNT;
d.
sosialisasi tentang regulasi terkait dengan TNI dalam
rangka
Penanggulangan
dan
Pencegahan,
Pemberantasan terhadap Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkotika; dan
e.
ikut serta dan mendukung aksi Kementerian/lembaga
terkait.
Pasal 5
Kegiatan pemberantasan dalam Rencana Aksi sebagaimana
dimaksud pada Pasal 3 meliputi proses penegakan hukum
yaitu:
a.
upaya penyelidikan dan penyidikan, penuntutan, dan
peradilan terhadap pelaku penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkotika, pengawasan tahanan,
penyimpanan dan pemusnahan barang bukti narkotika;
b.
upaya penindakan yang tegas dan keras terhadap aparat
penegak hukum yang terlibat kegiatan terkait dengan
narkotika; dan
C.
upaya peningkatan kerja sama antar penegak hukum
dalam rangka terlaksananya upaya Pencegahan,
Pemberantasan terhadap Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkotika.
rel
BAB 111
PENYELENGGARAAN
Pasal 6
(1)
Rencana Aksi sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 3 di
Lingkungan Mabes TNI direncanakan oleh Staf Personel
TNT sebagai leading sector dan mengikutsertakan satuan
terkait.
(2)
Rencana Aksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 di
Lingkungan Mabes Angkatan direncanakan oleh Staf
Personel Angkatan sebagai leading sector dan mengikut
sertakan satuan terkait
Pasal 7
(1) Rencana Aksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
dilaksanakan oleh satuan kerja sesuai dengan tugas dan
fungsi serta tanggung jawab yang ditentukan masingmasing.
(2) Pelaksanaan Rencana Aksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) di Lingkungan Mabes TNT dilaksanakan dalam
bentuk pemberantasan dengan cara:
a.
kegiatan pencegahan dilaksanakan oleh Sintel TNI,
Spers TNT, Babinkum TNT, Puspen TNI, Puskes TNI,
Pusbintal TNT, Ssuspom TNT, dan Para Pang/
Komandan/Kepala/ Dir Satuan Kerja; dan
b.
kegiatan penindakan dilakukan oleh Ankum, Polisi
Militer dan Oditur.
(3) Pelaksanaan Rencana Aksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) di Lingkungan Mabes Angkatan diatur melalui
Peraturan Kas Angkatan masing-masing.
(4) Pelaksanaan Rencana Aksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dapat berkoordinasi dengan instansi terkait.
7
Pasal 8
(1)
Pelaksanaan Rencana Aksi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 senantiasa dievaluasi oleh Spers TNI
selaku leading sector.
(2)
Hasil evaluasi dilaporkan kepada Panglima TNT selaku
Penanggung jawab Rencana Aksi.
Pasal 9
Segala dana yang diperlukan dalam penyelenggaraan Rencana
Aksi tersebut dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN).
BABV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 10
(1)
Rencana Aksi tentang Pencegahan, Pemberantasan
terhadap Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkotika di Lingkungan Angkatan dilaksanakan oleh
Angkatan masing-masing.
(2)
Peraturan Panglima TNT mi merupakan pedoman bagi
masing-masing Angkatan dalam menyu sun Peraturan
Pencegahan,
Angkatan
tentang
Kepala
Staf
Pemberantasan terhadap Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkotika di Lingkungan Angkatan.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Peraturan Panglima TNT
diundangkan.
mi mulai berlaku pada tanggal
NO
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Panglima TNT
mi dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Desember 2013
PANGLIMA TNT,
tertanda
MOELDOKO
JENDERAL TNT
Autentikasi
JA SETUM TNT,
ARMINI, M.M.
JENDERAL TNT
Download