Edaran Menteri ESDM 03.E-31-DJB-2009

advertisement
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI
EDARAN
NOMOR: O?>.E/?>1/DJB/2009
TENTANG
PERIZINAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
SEBELUM TERBITNYA PERATURAN PEMERINTAH SEBAGAI PELAKSANAAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009
Sehubun9an den9an lelah diundangkannya Undang-Undang No.4 Tahun 2009
lenlan9 Pertamban9an Mineral dan Balubara (UU PMB 2009), LN RI Tahun 2009 No.
4 dan TLN RJ No.4959, dalam penyelenggaraan urusan di bidang pertanibangan
minerai dan balubara sebelum lerbitnya peraluran pemerlnlah aebagai pelaksanasn
UU PMB 2009 dangan kelenluan:
A. Gubernur dan BupatilWalikola di seluruh Indonesia agar mempertJalikan
sabagel berlkut:
ha~hal
.
1. Kuasa Pertambangan (KP) yanglelah ada sebelum berlakunya UU PMB 2009,
lermasuk peningkatan lahapen kegialannya .letap diberlakukan sampai jangka
waklu berakhirnya KP dan wajlb dlsesuaikan menjadi lUI' berdasarkan· UU
PMB 2009 paling lambal 1(satu) tahun sejak berlakunya UU PMB 2009 Ini.
2. Menghentikan sementara penerbitan IZin Usaha Pertambangan (IUP) baru
sampai den9an diterbitkannya peraturan pemerlntah sebagal pelaksanaan UU
PMB 2009.
3. Berkoordlnasi dengan Dlrekloral Jenderal Minerai, Batubara, dan Panas Bum;
alas semua permohonan penlngk~lan tahap kegiatan Kuasa Pertambangan
lermasuk perpanJangannya untuk d,proses sesuai dengan UU PMR ?Mo
4. MenYd,,,~a;~d"
'cpada Menterl Energi dan Sumber Daya Mineral melalui
Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi semua permohonan
Kuasa Pertamban.gan yang telah diajukan, dan telah mendapat persetuJuan
pencadangan wilayah sebalum be,lakunya UU PMB 2009, untuk dievaluasi
dan diverifikasi dalam ,angka mempersiapkan Wilayah Izin Usaha
Partambangan (WIUP) sesuai dangan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bldang tata ruang nasional, paling lama 1 (satu) bulan sejak
Edaran inl d~erbitkan.
5. Memberitahukan kepada para pemegang KP yang telah melakukan tshapan
kegiatan eksplorasi atau eksploitasi paling lambat 6 (enam) bulan sajak
be~akunya UU PMB 2009 harus menyampaikan rencana keglatan pada
seluruh wllayah KP sampal dengan Jangka waktu berakhirnya KP untuk
mendapatkan persetujuan pemberi Izin KP. dengan tembusan kepada Direktur
Jenderal Minerai, Batubara dan Pana~ Burni.
6. Surat Keputusan Kuasa Pertambangan yang d~erbitkan Menter!, GUbernur,
BupalilWalikota setelah tanggal 12 Januar; 2009 dinyatakan batal dan tldak
beMku.
.
7. Oirektorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bum; akan mengeluarkan
format penerbttan IUP Eksplorasi dan IUP Operasi PrOduksl.
8. Permohonan baru Surat Izin Pertambangan Oaerah bahan galian golongan 'ge
termasuk perpanjangannya yang dlajukan sebelum be~akunya UU PMB 200 ,
tetap dlproses menJadl IUP sesuai dengan UU PMB 2009 setelah
berkoordlnasl dengan Gubernur.
B. Permohonan Kontrak Karya dan Pe~anjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubarasebagalmana dlmaksud dalam Pasal 172 UU PMB 2009, paling lambat
6 (enam) bulan sejak berlakunya UU PMB 2009 in! harus membentuk Badan
'Hukum Indonesia berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai
bahan pertimbangan dalam memproses IUP sesuai dengan UU PMB 2009 .
Oemiklan Edaran inl dibuat untuk diketahul dan dipatuhi.
Ottetapkan dl Jakarta
...._=",j ada tanggal
30 Januar:l 2009
ten Energi dan Sumber Daya Mineral
ur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi
(I
. . . _-'N .
IT. Bambang Setiawan
IP. 100005432
Tembusan:
1, Menteri Energl dan Sumber Daya Mineral
2. Monton Oalom Niger;
3. Sekretari. Jenderal Departemen Energl dan Sumber Daya Minerai
4. Kopala 61ro Hukum dan Huma. Dep.~omen Enel'\ll dan Sumbar Daya Mineral
5. Dlroktur Pembinaan Pengu.ohaan Mlnor.1 dan Batubara
6. Dlrektur Teknik dan Lingkungan Mineral, Batubar. dan Panas Bumi
7. DJrektur Pembinaan Program Mineral, 8atubara dan Panas Burni.
Download