meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ipa materi perubahan

advertisement
Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI
PERUBAHAN KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI DAN BENDA LANGIT MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SMALL GROUP DISCUSSION
Nany Suprapti
Sekolah Dasar Negeri Mabu’un Murung Pudak
Tabalong Kalimantan Selatan
ABSTRAK
Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IVC adalah sasaran yang ingin dicapai hal ini
dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Small Group Discussion dalam
pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe Small Group Discussion adalah cara penyajian
materi pelajaran, dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau
pertanyaan yang bersifat problematik untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Model pembelajaran
kooperatif tipe Small Group Discussion ini juga dimaksudkan untuk dapat merangsang peserta didik
dalam belajar dan berfikir secara kritis dan mengeluarkan pendapatnya secara rasional dan objektif
dalam pemecahan suatu masalah. SDN Mabu’un Kecamatan Murung Pudak merupakan tempat
diadakannya penelitian ini dengan sasaran siswa kelas IVC yang berjumlah 36 orang terdiri dari 22
orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus tindakan
dengan 2 kali pertemuan pada setiap siklusnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Small Group Discussion dalam pembelajaran. Pada siklus 1 pertemuan 1 aktivitas 55%
meningkat pada pertemuan 2 menjadi 67%. Pada siklus II pertemuan 1 mencapai 77% dan meningkat
lagi pada pertemuan 2 menjadi 84%. Pada siklus I pertemuan 1 rata-rata hasil belajar siswa adalah
60 meningkat pada pertemuan 2 menjadi 64. Pada siklus II pertemuan 1 meningkat lagi menjadi 75
dan pada pertemuan 2 sudah mencapai 82. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Small Group Discussion dalam pembelajaran IPA khususnya materi perubahan kenampakan
bumi dan benda langit, indikator keberhasilan yang telah ditetapkan telah tercapai.
Kata Kunci: aktivitas, hasil belajar, smal group discussion
PENDAHULUAN
Keberhasilan proses belajar mengajar
pada pembelajaran dapat diukur pada
keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan
tersebut. Keberhasilan belajar dapat dilihat dari
tingkat pemahaman dan penguasaan siswa
terhadap pembelajaran IPA. Keberhasilan
belajar juga dapat dilihati melalui prestasi
belajar siswa, apakah prestasinya meningkat
atau tidak. Jika pestasi itu meningkat maka dapat
diambil kesimpulan bahwa sudah terjadi
keberhasilan dalam pembelajaran. Namun
sebaliknya, jika tidak ada peningkatan prestasi,
maka belum terjadi keberhasilan di dalam
pembelajaran.
Dalam kenyataannya dilihat dari hasil
belajar IPA yang dicapai siswa pada tahun
pelajaran sebelumnya sangatlah rendah denagn
rata-rata 57. Selain itu aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPA juga ditemukan keragaman
masalah seperti siswa cenderung terlihat bosan,
ISSN. 2355-8911
berbuat gaduh dan berbincang-bincang sendiri
dengan teman sebangku, kurang fokus dan tidak
ada motivasi untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Hal
ini
menggambarkan
efektifitas belajar mengajar dalam kelas masih
rendah. Usaha yang harus dilakukan adalah
membuat suasana yang baru agar pembelajaran
IPA di kelas menjadi menarik dan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dalam mengupayakan efektivitas kegiatan
belajar-mengajar di kelas dapat dilakukan
melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Small Group Discussion. Model pembelajaran
kooperatif tipe Small Group Discussion adalah
cara penyajian materi pelajaran, dimana siswa
dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa
berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat
problematik untuk dibahas dan dipecahkan
bersama. Model pembelajaran kooperatif tipe
Small Group Discussion ini juga dimaksudkan
www.rumahjurnal.net
13
Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017
untuk dapat merangsang peserta didik dalam
belajar dan berfikir secara kritis dan
mengeluarkan pendapatnya secara rasional dan
objektif dalam pemecahan suatu masalah.
Penelitian ini adalah penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yaitu bentuk pembelajaran yang
bersifat reflektif untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran dan meningkatkan kemantapan
dari tindakan melaksanakan tugas dengan proses
pengkajian berdaur, yaitu merencanakan,
melakukan,
tindakan,
mengamati
dan
merefleksi. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui peningkatan aktivitas guru, siswa
dan hasil belajarnya dalam pembelajaran IPA
materi perubahan kenampakan permukaan bumi
dan benda langit dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Small Group Discussion dengan
subyek siswa kelas IVC SDN Mabu’un
Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong
dengan jumlah siswa 36 orang terdiri dari 22
orang laki-laki dan 14 orang perempuan pada
semester 2 materi perubahan kenampakan
permukaan bumi dan benda langit tahun
pelajaran 2015/2016.
TINJAUAN PUSTAKA
Aktivitas siswa selama proses belajar
mengajar merupakan salah satu indikator adanya
keinginan siswa untuk belajar. Banyak jenis
aktivitas yang bisa dilakukan siswa di sekolah,
aktivitas siswa tidak hanya mendengarkan dan
mencatat seperti lazim terdapat di sekolah sekolah yang menggunakan pendekatan
konvensional/tradisional. (Baharuddin, 2010:
62) sedangkan belajar adalah kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis
dan jenjang pendidikan. Hasil belajar menurut
Sudjana
(2008:45)
adalah
kemampuankemampuan yang dimiliki peserta didik setelah
menerima pengalaman belajarnya. Menurut
Bloom yang dikutif Sudjana (2008:76) hasil
belajar dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Ranah Hasil Belajar Apektif
b. Ranah Hasil Belajar Kognitif
c. Ranah Hasil Belajar Psikomotor
Rustaman (2011:12) menjelaskan bahwa
pembelajaran IPA khususnya di SD memiliki 5
prinsip pembelajaran yang selanjutnya dapat
menjadi dasar pemahaman tentang pembelajaran
IPA yang menyenangkan. Adapun prinsipprinsip tersebut antara lain:
a. Pemahaman tentang dunia di sekitar kita
dimulai dari pengalaman baik secara indrawi
ataupun non indrawi. Hal yang harus
14
diperhatikan dalam prinsip ini adalah peserta
didik perlu diberi kesempatan memperoleh
pengalaman dan aktif melakukan sesuatu
agar memperoleh pengalaman.
b. Pengetahuan yang diperoleh tidak pernah
terlihat secara langsung sehingga perlu
diungkap selama proses pembelajaran. Yang
harus diperhatikan dalam prinsip ini adalah
pengetahuan peserta didik yang diperoleh
dari pengalaman perlu diungkap di setiap
awal pembelajaran.
c. Pengetahuan pengalaman siswa kurang
konsisten dengan pengetahuan para ilmuwan
atau pengetahuan yang guru miliki. Yang
perlu diperhatikan dalam prinsip ini adalah
guru harus menjelaskan bahwa pengetahuan
siswa yang tidak konsisten dengan
pengetahuan
para
ilmuwan
disebut
miskonsepsi.
d. Dalam setiap pengetahuan mengandung
fakta, data, konsep, lambing dan relasi
dengan konsep yang lain. Prinsip ini
menekankan bahwa pengetahuan selalu
mengandung fakta, data, konsep, simbol dan
hubungan antar konsep.
e. IPA terdiri atas produk, proses dan prosedur.
Dalam prinsip ini perlu ditekankan bahwa
pemahaman konsep IPA yang dipelajari
siswa harus menunjukkan produk, proses dan
prosedur.
Usman (2002: 33) menjelaskan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe Small
Group Discussion adalah cara penyajian materi
pelajaran, dimana peserta didik dihadapkan
kepada suatu masalah yang bisa berupa
pernyataan atau pertanyaan yang bersifat
problematik untuk dibahas dan dipecahkan
bersama.
Metode ini juga dimaksudkan untuk dapat
merangsang peserta didik dalam belajar dan
berfikir secara kritis dan mengeluarkan
pendapatnya secara rasional dan objektif dalam
pemecahan suatu masalah. Usman (2002:39)
menyebutkan prinsip-prinsip yang perlu
dipegang
dalam
pelaksanaan
model
pembelajaran kooperatif tipe small group
discussion antara lain:
a. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam
diskusi yang diadakan.
b. Diperlukan ketertiban dan keteraturan dalam
mengemukakan pendapat secara bergilir yang
dipimpin oleh seorang ketua atau moderator.
c. Masalah yang didiskusikan disesuaikan
dengan perkembangan dan kemampuan
peserta didik.
www.rumahjurnal.net
ISSN. 2355-8911
Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017
d. Guru berusaha mendorong peserta didik yang
kurang aktif untuk melakukan atau
mengeluarkan pendapatnya.
e. Peserta didik dibiasakan menghargai
pendapat orang lain dalam menyetujui atau
menentang pendapat.
f. Aturan dan jalannya diskusi hendaknya
dijelaskan kepada peserta didik yang masih
belum mengenal tata cara berdiskusi agar
mereka dapat secara lancar mengikutinya.
Usman (2002:43) menyebutkan model
pembelajaran kooperatif tipe Small Group
Discussion ini sangat sesuai digunakan
bilamana:
a. Materi yang disajikan bersifat low concensus
problem artinya bahan yang akan disajikan
tersebut banyak mengandung permasalahan
yang tingkat kesepakatannya masih rendah.
b. Untuk pengembangan sikap atau tujuantujuan pengajaran yang bersifat afektif.
c. Untuk tujuan-tujuan yang bersifat analisis
sintesis, dan tingkat pemahaman yang tinggi.
Basyiruddin Usman (2002: 65) dalam
pelaksanaan diskusi, ada langkah-langkah yang
perlu dilakukan yaitu:
a. Pemilihan topik yang akan didiskusikan
b. Membentuk kelompok-kelompok diskusi
c. Pelaksanaan diskusi
d. Laporan hasil diskusi
Usman (2002:71) adapun kelebihan model
pembelajaran kooperatif tipe Small Group
Discussion sebagai berikut:
a. Suasana kelas menjadi bergairah, dimana
peserta didik mencurahkan perhatian dan
pemikiran mereka terhadap masalah yang
sedang dibicarakan.
b. Dapat menjalin hubungan sosial antar
individu
peserta
didik
sehingga
menimbulkan rasa harga diri, toleransi,
demokrasi, berfikir kritis dan sistematis.
c. Hasil diskusi dapat dipahami oleh para
peserta didik karena mereka secara aktif
mengikuti perdebatan yang berlangsung
dalam diskusi.
d. Adanya kesadaran para peserta didik dalam
mengikuti dan mematuhi aturan-aturan yang
berlaku dalam diskusi merupakan refleksi
kejiwaan dan sikap mereka untuk berdisiplin
dan menghargai pendapat orang lain.
METODOLOGI
Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas yang mengambil setting
penelitian pada SDN Mabu’un Kecamatan
Murung Pudak. Sebanyak 36 orang siswa yang
ISSN. 2355-8911
dilibatkan dalam penelitian ini yang terdiri dari
dari 22 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa
perempuan. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus
tindakan dengan 2 kali pertemuan pada setiap
siklusnya, Data hasil penelitian yakni data
aktivitas siswa, guru, dan hasil belajar dianalisis
dengan menggunakan teknik prosentase.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Small Group Discussion pada pelajaran
IPA siswa kelas IVC materi Perubahan
kenampakan permukaan bumi dan benda langit
di SDN Mabu’un Kecamatan Murung Pudak
kabupaten Tabalong berdasarkan data kuantitatif
dan data kualitaif, selanjutnya pembahasan hasil
penelitian ini dengan maksud untuk menjawab
tujuan penelitian yang sudah dirumuskan pada
bagian terdahulu. Hasil penelitian ini diperoleh
berdasarkan analisis hasil observasi baik
aktivitas
guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Small Group
Discussion maupun aktivitas siswa selama
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Small
Group Discussion serta hasil belajar yang
berupa kemampuan siswa dalam perubahan
kenampakan permukaan bumi dan benda langit
setelah mengikuti pembelajaran.
Pada siklus I aktivitas guru masih belum
maksimal memotivasi siswa dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan dan mendiskusikan hasil
pemikiran dengan teman satu timnya. Keaktifan
siswa selama pembelajaran belum sesuai yang
diharapkan, masih banyak pembicaraan dalam
diskusi tidak sesuai materi pembelajaran.
Kurangnya pengelolaan kelas oleh guru
sehingga pada saat kegiatan menghitung skor
siswa ribut. Guru dalam mengelola proses
pembelajaran harus berusaha memotivasi siswa
dalam kegiatan diskusi. Guru harus jeli melihat
aktivitas siswa selama pembelajaran sehingga
dapat mengetahui jika ada siswa yang
aktivitasnya tidak sesuai tujuan pembelajaran
agar semua siswa menjadi aktif untuk
mengemukakan pemikirannya. Hasil belajar
siswa pada siklus I secara klasikal maupun
individu belum tuntas. Pada siklus II aktivitas
guru sudah maksimal memotivasi siswa dalam
kegiatan mendiskusikan materi pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan lainnya sudah sesuai
dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Small Group Discussion. Keaktifan siswa
www.rumahjurnal.net
15
Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017
selama pembelajaran sudah sesuai yang
diharapkan.
Berdasarkan data kuantitatif yang
diperoleh sehingga dapat dirincikan bahwa pada
siklus 1 pertemuan 1 yang hasil belajarnya
tuntas atau tuntas secara individual sebanyak 20
orang siswa dengan ketuntasan klasikal (56%)
meningkat pada pertemuan 2 menjadi 22 orang
siswa yang tuntas hasil belajarnya dengan
ketuntasan klasikal 61%. Pada siklus I ini hasil
belajar siswa berupa kemampuan perubahan
kenampakan permukaan bumi dan benda langit
belum mencapai kriteria keberhasilan yang telah
ditetapkan sehingga penelitian ini dilanjutkan ke
siklus II. Hasil tes hasil belajar pada akhir siklus
II pertemuan 1 terjadi peningkatan dari 36 siswa
terdapat 12 orang yang tidak tuntas hasil
belajarnya sehingga ketuntasan
klasikal
mencapai (67%), hal ini mengalami peningkatan
pada peremuan 2 dimana siswa yang tuntas hasil
belajarnya sebanyak 31 orang (86%). Hasil
belajar yang meningkat dari siklus 1 ke siklus II
dan sudah rnencapai batas ketuntasan klasikal
yang sudah ditetapkan yakni 70%.
Berdasarkan data kualitatif yang diperolah
dari lembar observasi kegiatan siswa dalam
proses pembelajaran dari siklus I dan siklus 2
sudah baik. Hal ini tidak terlepas dari
kemampuan siswa dalam mengikuti pola
pembelajaran yang baru. Siswa mengalami.
proses kegiatan belajar dimana siswa
bekerjasama dalam kelompok untuk saling
membantu
dalam
belajar,
berpendapat
memberikan
ide
atau
jawaban
dan
membagikannya. Dan termotivasi untuk
bersaing. Kegiatan pembelajaran yang berpusat
pada
siswa
merupakan
suatu
proses
pengembangan potensi diri siswa dalam belajar
(Muslich, 2007).
Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh
dari lembar observasi aktivitas siswa pada siklus
I pertemuan 1 aktivitas siswa adalah 55%
sedangkan pada pertemuan 2 adalah 67%
sehingga terjadi peningkatan 12%, meningkat
lagi 10% pada siklus II pertemuan 1 hingga
aktivitas siswa mencapai 77%. Pada pertemuan
2 terjadi peningkatan 7% sehingga aktivitas
siswa mencapai 84% dengan kategori sangat
baik.
Aktivitas guru pada Siklus I pertemuan 1
adalah 64% meningkat 14% pada pertemuan 2
menjadi 78%. Pada siklus II pertemuan 1
aktivitas guru
meningkat lagi 3% hingga
menjadi 81% dan pada pertemuan 2 terjadi lagi
peningkatan 13% sehingga aktivitas guru pada
16
pertemuan 2 ini adalah 94% dengan katagori
sangat baik.
Hasil belajar siswa juga mengalami
peningkatan pada setiap siklusnya. Data hasil
belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 dengan
rata-rata 60 dengan ketuntasan klasikal hanya
56% meningkat pada pertemuan 2 rata-rata
kelasnya menjadi 64 dengan ketuntasan klasikal
61%. Pada siklus II pertemuan 1 dengan ratarata 75 dengan ketuntasan klasikal hanya 67%
meningkat pada pertemuan 2 rata-rata kelasnya
menjadi 82 dengan ketuntasan klasikal 86%.
Data aktivitas siswa dan guru serta hasil belajar
tersebut serta persentase peningkatannya dapat
dilihat pada diagram-diagram berikut.
100
50
12
10
SI P1
SP
SI P2
SP
SII P 1
SP
SII P2
94
81
78
64
7
0
SI
P1
SP
SI
P2
SP SII SP SII
P1
P2
Diagram1. Peningkatan Aktivitas Guru
100
55
14
50
SI P1
SP
SI P2
SP
SII P 1
SP
SII P2
84
77
67
13
3
0
SI
P1
SP
SI
P2
SP SII P SP
1
SII
P2
Diagram 2. Peningkatan Aktivitas Siswa
100
6
5
86
67
61
56
19
0
SI P1
SP
SI P2
SP SII P1 SP SII P2
SI P1
SP
SI P2
SP
SII P1
SP
SII P2
Diagram 3. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Dengan
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe Small Group
Discussion pada pembelajaran IPA materi
perubahan kenampakan permukaan bumi dan
benda langit indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan telah tercapai dimana aktivitas siswa
telah mencapai 84% dengan kategori sangat
baik, keterlaksanaan RPP/aktivitas guru
mencapai 94% dengan kategori sangat baik,
rata-rata hasil belajar yang mencapai adalah 82
sedangkan ketuntasan klassikal mencapai 86%.
Hal ini membuktikan
bahwa proses
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Small Group
www.rumahjurnal.net
ISSN. 2355-8911
Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017
Discussion dapat meningkatkan hasil belajar
IPA materi perubahan kenampakan permukaan
bumi dan benda langit.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan dari Penelitian Tindakan Kelas
ini adalah penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Small Group Discussion dapat
meningkatkan aktivitas guru, siswa dan hasil
belajarnya
dalam
pembelajaran
materi
perubahan kenampakan permukaan bumi dan
benda langit pada siswa kelas IVC SDN
Mabu’un Tahun Pelajaran 2015/2016.
Saran-Saran yang dikemukakan yaitu guru
dapat menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Small Group Discussion sebagai
salah satu ragam pilihan model pembelajaran
pada pembelajaran Bahasa Indonesia dan bagi
siswa lebih meningkatkan kerjasama dalam
ISSN. 2355-8911
belajar dan dapat lebih terlibat dalam proses
pembelajaran serta bagi sekolah sebagai bahan
informasi dalam pembinaan guru-guru untuk
meningkatkan pembelajaran dengan model
pembelajaran yang sesuai karakteristik siswa
tempat mengajar.
DAFTAR RUJUKAN
Baharuddin. (2010). Pendidikan dan Psikologi
Perkembangan. Jakarta: Ar-ruzz Media.
Usman, B. (2002). Model-model Pembelajaran.
Jakarta: Ciputat Pers
Sudjana, N. (2008). Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rustaman, N., dkk. (2011). Materi dan
Pembelajaran
IPA
SD.
Jakarta:
Universitas Terbuka.
www.rumahjurnal.net
17
Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017
18
www.rumahjurnal.net
ISSN. 2355-8911
Download