plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH METODE INQUIRY BERBASIS MEDIA
PEMBELAJARAN SIMULASI PhET (CIRCUIT
CONSTRUCTION KIT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR
FISIKA DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU KELAS X
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Onto Kisworo
NIM: 081424029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH METODE INQUIRY BERBASIS MEDIA
PEMBELAJARAN SIMULASI PhET (CIRCUIT
CONSTRUCTION KIT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR
FISIKA DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU KELAS X
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Onto Kisworo
NIM: 081424029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Onto Kisworo. 2012. Pengaruh Metode Inquiry Berbasis Media
Pembelajaran Simulasi PhET (Circuit Construction Kit) Terhadap Prestasi Belajar
Fisika di SMA Pangudi Luhur Sedayu Kelas X Tahun Ajaran 2011/2012. Program
Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui dengan metode inquiry
berbasis media simulasi PhET dapat meningkatan prestasi belajar siswa dan (2)
untuk mengetahui terdapat perbedaan signifikan atau tidak antara siswa memakai
simulasi komputer dengan siswa yang memakai alat laboratorium tentang materi
Hukum Ohm. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu.
Sampel penelitian adalah 66 siswa yang terdiri dari 32 siswa kelas XB dan
34 siswa kelas XC. Kelas XB menjadi kelompok Kelas Laboratorium dan kelas
XC menjadi kelompok Kelas Simulasi. Kelompok Kelas Simulasi diberi treatment
dengan melakukan praktikum sendiri-sendiri menggunakan simulasi komputer
PhET dan kelompok Kelas Laboratorium diberi treatment dengan melakukan
praktikum menggunakan alat-alat laboratorium secara berkelompok. Siswa
kelompok Kelas Simulasi melakukan praktikum dengan menjalankan komputer
sendiri.
Sebelum melakukan praktikum, kedua kelompok diuji dengan tes awal.
Setelah diberi treatment siswa diuji dengan tes akhir. Tes awal dan tes akhir sudah
diuji validitas dan reliabilitasnya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode inquiry berbasis media
simulasi PhET, hasil skor yang diperoleh kelompok Kelas Simulasi perlu diuji
dengan statistik Paired T-Test dan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
yang signifikan antara metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi
PhET (Circuit Construction Kit) dengan metode eksperimen di laboratorium
menggunakan statistik T-test Independent.
Hasil penelitian adalah (1) metode inquiry berbasis media simulasi PhET
(Circuit Construction Kit) dapat meningkatan prestasi belajar siswa, ditunjukkan
dengan signifikansi (p = 0,000 < α = 0,05) dan rerata skor (skor rerata tes awal
adalah 11,96 dan skor rerata tes akhir adalah 16,13); dan (2) terdapat perbedaan
signifikan (p = 0,044 < α = 0,05) antara metode inquiry berbasis media
pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dengan metode
eksperimen di laboratorium, metode inquiry berbasis media pembelajaran
simulasi PhET (Circuit Construction Kit) lebih baik daripada metode eksperimen
di laboratorium dalam hal meningkatkan pretasi belajar siswa tentang materi
Hukum Ohm.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Onto Kisworo. 2012. The Effect of Inquiry–based Method Using
Simulation PhET (Circuit Construction Kit) Use on The Tenth Grade Students’
Learning Achievement Physics in Pangudi Luhur Sedayu Senior High School.
Physics Education Study Program, Department of Mathematical and Natural
Science Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma
University.
The research was intended to know (1) whether the inquiry-based PhET
computer simulations could improve students’ learning achievement and (2)
whether the result of the achievement test Ohm Law concepts showed a
significant difference between the student who used computer simulations and
those who used laboratory equipments. This research was quantitative research
which was conducted in Pangudi Luhur Sedayu high school.
The research sampels were 66 students of tenth grade students, consisting
of 32 students from XB and 34 students from XC. Students while XC was the
simulation class. The simulation class was given a treament to practice using
PhET computer simulation, while the laboratory class was aksed to practice using
laboratory equipments in group. The simulation class conducted practice by
operating the computer simulation by themselve.
Prior to the practice both groups were given pretest. After the treatment,
both of groups were given a posttest. The pretest and posttest had been verified
for their validity and reliability.
A paired t-test was employed to know the improvement of the students’
learning achievment, while an independent t-test was using to find out the
significant difference in the result achievement tests on Omh Law concepts
between students in the simulation group and those using laboratory equipments.
The result showed that (1) the inquiry-based method using PhET computer
simulation could increase students’ learning achievement; and (2) there was a
significant difference between the inquiry-based method using PhET computer
simulation and the laboratory equipment method. Inquiry–based method using
simulation PhET performed better in improving students’ learning achievement
on Ohm Law concepts.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena atas berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis
mengajukan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika. Begitu besar bantuan dan
dukungan yang sangat berguna bagi kemajuan penulis untuk berkarya menjadi
seorang guru. Penulis mengucapkan terima kasih, kepada:
1. Drs. A. Atmadi, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika yang
mengarahkan dengan baik.
2. Rohandi, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar membimbing
dan memberikan nasehat-nasehat yang berguna dalam penulisan skripsi
maupun dalam menjadi seorang guru.
3. Br. Agustinus Mujiya, S.Pd, FIC, selaku Kepala Sekolah Menengah Atas
Pangudi Luhur sedayu yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di SMA Pangudi Luhur Sedayu dan menerima
penulis dengan ramah.
4. FX. Purwonggo, S.Pd, selaku guru fisika Sekolah Menengah Atas Pangudi
Luhur Sedayu yang membimbing selama persiapan penelitian.
5. Agustinus Suradi, S.Kom, selaku guru komputer Sekolah Menengah Atas
Pangudi Luhur Sedayu yang membantu kesiapan komputer selama
penelitian.
6. Guru-guru dan Karyawan Sekolah Menengah Atas Pangudi Luhur sedayu
yang ramah.
7. Siswa-siswi kelas XB dan XC SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun
Pelajaran 2011/2012 yang cukup antusias dalam penelitian.
8. Theresia Gusti Putu Yuniari dan teman-teman Pendidikan Fisika yang
memberikan dukungan.
9. Keluarga besar di Sedayu yang selalu memberikan dukungan.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Semoga kebaikan dari pihak-pihak tersebut mendapatkan pahala dari
Tuhan Yang Maha Esa dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... ....
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ …
ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................…
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................ …............
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH............................................................................................................
vi
ABSTRAK.....................................................................................................…
vii
ABSTRACT........................................................................................…............
viii
KATA PENGANTAR.......................................................................................
ix
DAFTAR ISI..................................................................................................…
xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. xiv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….. xv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xvi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………..
1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………
4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….
4
D. Batasan Masalah………………………………………………………..
4
E. Manfaat Penelitian……………………………………………………… 5
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI…………………...……………………………… 6
A. Metode Inquiry………………………………………………………….
6
B. Simulasi Komputer PhET (Circuit Construction Kit).…………………
7
C. Metode Eksperimen di Laboratorium………………….....……………. 14
D. Pengertian Belajar…………………………………………………….... 16
E. Pengertian Konsep……………………………………...………………. 16
F. Prestasi Belajar…………………………………………………………. 17
G. Hukum Ohm……………………………………………………………. 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………...………………….. 19
A. Desain Penelitian……………………………………………………….. 19
B. Sampel…………………………………………………………………. 19
C. Treatment………………………………………………………………. 20
1. Treatment pada Kelompok Kelas Laboratorium…………………. 20
2. Treatment pada Kelompok Kelas Simulasi………………………. 21
D. Instrumen………………………………………………………………. 23
E. Uji Instrumen……………………………………………………..……. 25
F. Metode Pengumpulan Data………………………………………..…… 28
G. Metode Analisis Data……………………………………………..……. 30
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA…………………...………………… 32
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian…………………...………………..... 32
1. Pelaksanaan Pembelajaran di Laboratorium……………………..... 32
2. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Simulasi PhET….…..... 33
B. Hasil Penelitian…………………...…………………………………..... 35
1. Kelompok Kelas Laboratorium…………………...……………..... 35
a. Tes Awal…………………….……...............……………….....
35
b. Tes Akhir…………………….……...............………………..... 36
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Hasil Uji T-Test…………………….……......………………..... 37
d. Paparan Kualitatif Selama Proses Belajar di Laboratorium……. 38
e. Pembahasan…………………….……......……………………... 42
2. Kelompok Kelas Simulasi…………………...……………............. 44
a. Tes Awal…………………….……...............………………...... 44
b. Tes Akhir…………………….……...............………………..... 44
c. Hasil Uji T-Test…………………….……......………………..... 45
d. Paparan Kualitatif Selama Proses Belajar Menggunakan
Simulasi…………………….……......………………................ 46
e. Pembahasan…………………….……......…………………….... 50
C. Perbedaan antara Metode Eksperimen di Laboratorium dengan Metode
Inquiry Berbasis Media Pembelajaran Simulasi PhET………………..... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..…………………...…………………. 59
A. Kesimpulan……………………..…………………...………………...... 59
B. Saran………....…………………...…………………………………...... 60
DAFTAR PUSTAKA…………………...…………………...…………………. 62
LAMPIRAN..…………………...………………………………………………. 65
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Materi Hukum Ohm...….............
25
Tabel 2: Hasil Output SPSS 16 Deskripsi Tes Awal Kelompok Kelas
Laboratorium....................................................................................
35
Tabel 3: Hasil Output SPSS 16 Deskripsi Tes Akhir Kelompok Kelas
Laboratorium....................................................................................
36
Tabel 4: Hasil T-Test Kelompok Kelas Laboratorium................……...........
37
Tabel 5: Hasil Output SPSS 16 Deskripsi Tes Awal Kelompok Kelas
Simulasi............................................................................................
44
Tabel 6: Hasil Output SPSS 16 Deskripsi Tes Akhir Kelompok Kelas
Simulasi............................................................................................
44
Tabel 7: Hasil T-Test Kelompok Kelas Simulasi....................………...........
45
Tabel 8: Hasil T-Test Tes Awal Kedua Kelompok........................................
52
Tabel 9: Hasil T-Test Tes Akhir Kedua Kelompok........................................
53
Tabel 10: Deskripsi keunggulan dan kelemahan dari metode eksperimen di
laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi
sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) dan metode
inquiry berbasis simulasi
PhET................................................................................................
xiv
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Tampilan simulasi Circuit Construction Kit..………...…............
9
Gambar 2: Grafik hubungan antara V dan I...........................……….............
18
Gambar 3: Tampilan simulasi pada layar monitor dan fungsinya..…............
22
Gambar 4: Grafik rerata skor yang diperoleh kelompok Kelas Laboratorium dan
kelompok Kelas Simulasi.....…......................…............…............
xv
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Silabus........…………………………………………...…...........
65
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas XB....………...........
66
Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas XC....………...........
73
Lampiran 4: Lembar Kerja Siswa Kelas XB....…........................……...........
80
Lampiran 5: Lembar Kerja Siswa Kelas XC....………...................................
83
Lampiran 6: Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Kelas XB....………...........
86
Lampiran 7: Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Kelas XC....………...........
89
Lampiran 8: Soal Tes Awal (Pre-test)..............................................................
92
Lampiran 9: Soal Tes Akhir (Post-test)....……….............................................
94
Lampiran 10: Kunci Jawaban Tes....………....................................................
96
Lampiran 11: Hasil Skor Kelompok Kelas Laboratorium dan Kelompok Kelas
Simulasi....……..................................................…......................
98
Lampiran 12: Analisis Validitas Isi....……........................................…...........
99
Lampiran 13: Analisis Reliabilitas....………...................................................
100
Lampiran 14: Lembar Observasi....………......................................................
103
Lampiran 15: Hasil Observasi....………..........................................................
104
Lampiran 16: Hasil Wawancara....…....….......................................…...........
106
Lampiran 17: Penilaian Rater 1....………........................................................
109
Lampiran 18: Penilaian Rater 2.....................……….......................................
112
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 19: Surat Ijin Penelitian....………....................................................
115
Lampiran 20: Soal Latihan Simulasi PhET.....………....................................... 116
Lampiran 21: Pedoman Cara Menggunakan Simulasi......................................
xvii
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di SMA telah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) sehingga tujuan pendidikan di SMA lebih menekankan
kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa setelah mengalami pembelajaran.
Penekanan pada kompetensi sangat penting dalam pendidikan di SMA,
khususnya dalam pendidikan fisika. Tekanan kompetensi sangat menuntut guru
fisika untuk kreatif dalam memilih metode pembelajaran yang benar-benar dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa secara signifikan. Dengan
demikian sangat penting bagi guru fisika untuk berusaha mengembangkan proses
belajar mengajar (PBM) yang dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar
siswa.
Dalam hal pengembangan minat dan prestasi belajar fisika masih menjadi
perhatian sekolah. Suparno (2008: 2) memaparkan bahwa kebanyakan siswa
mengatakan fisika itu menakutkan, sulit dipelajari, banyak hitungan dan rumus.
Keingintahuan siswa dalam belajar fisika pada dasarnya besar dan dapat dipupuk
dengan proses pembelajaran yang mendukung terciptanya minat pada fisika.
Namun, apabila media pembelajaran yang dipakai masih kurang memfasilitasi
keingintahuan siswa maka kemungkinan keingintahuan siswa tersebut akan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
terkikis dan hilang. Keasyikan dalam mempelajari konsep-konsep fisika juga
akan hilang.
Dari hasil observasi awal dan wawancara guru di lokasi penelitian
ditemukan bahwa metode ceramah masih sering digunakan di sekolah. Guru
memaparkan bahwa metode eksperimen di laboratorium juga diterapkan di
sekolah walau tidak sering. Contoh yang telah dilaksanakan adalah praktikum
tentang Kalor. Untuk praktikum tentang Hukum Ohm juga pernah dilakukan.
Selama observasi awal ditemukan bahwa sekolah memiliki keterbatasan alat
sehingga praktikum dilakukan secara berkelompok. Keadaan demikian
menjadikan proses inkuiri dalam praktikum belum optimal bagi setiap siswa.
Dalam pendidikan sains, pembelajaran menggunakan metode inquiry di
laboratorium merupakan hal utama untuk dikembangkan.
Di lokasi penelitian, kelengkapan infrastruktur yang dimiliki sekolah
antara
lain
tersedianya
memungkinkan
untuk
laboratorium
komputer.
pengembangan
Keadaan
pembelajaran
ini
sangat
sains
dengan
mengoptimalkan laboratorium komputer dalam bentuk virtual lab.
Hal ini
sekaligus dapat mengoptimalkan keterbatasan alat laboratorium. Metode
pembelajaran
inquiry
secara
virtual
lab
dengan
simulasi
komputer
memungkinkan untuk dilaksanakan di sekolah karena di sekolah telah memiliki
laboratorium komputer yang cukup bagi setiap siswa. Maka dengan adanya
kemajuan teknologi informatika dapat digunakan untuk mendukung kemajuan
pendidikan fisika. Simulasi komputer diharapkan dapat semakin memfasilitasi
siswa untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Salah satu simulasi komputer adalah simulasi Circuit Construction Kit
yang dikembangkan oleh Physics Education Technology (PhET). Simulasi PhET
adalah simulasi yang dapat menunjang pembelajaran, seperti memberikan
kesempatan belajar tentang konsep-konsep fisika dengan nyaman, menantang dan
tepat (Wieman, Adams & Perkins, 2008: 682-683). Simulasi PhET dapat menjadi
alat yang sangat membantu dalam pengajaran fisika namun perlu diperhatikan
dalam mendesain, menguji, dan menggunakannya secara efektif dengan
kompetensi pedagogik (Wieman, Perkins & Adams, 2008: 398). Dengan
demikian, guru fisika dapat merencanakan pembelajaran dan mengembangkan
proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar
siswa.
Dengan melihat hal-hal di atas, dalam penelitian ini media pembelajaran
simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dengan penekanan pada model inkuiri
sains diimplementasikan untuk melihat sejauh mana peningkatan prestasi belajar
siswa tentang materi Hukum Ohm. Di samping itu pembelajaran fisika
menggunakan model eksperimen di laboratorium fisika juga diimplementasikan
dalam penelitian ini. Dengan mengimplementasikan kedua model itu diharapkan
hasil penelitian dapat memberi gambaran tentang peningkatan pemahaman siswa
dan melihat berbagai hal terkait dengan optimalisasi proses pembelajaran dalam
konteks sekolah yang memiliki peralatan laboratorium fisika yang terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET
(Circuit Construction Kit) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
tentang materi Hukum Ohm?
2.
Apakah ada perbedaan prestasi siswa yang signifikan antara siswa
metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET (Circuit
Construction Kit) dan siswa metode eksperimen di laboratorium?
C. Tujuan Penelitian
1.
Mengetahui, apakah metode inquiry berbasis media pembelajaran
simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa tentang materi Hukum Ohm.
2.
Mengetahui, apakah ada perbedaan prestasi siswa yang signifikan antara
siswa metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET
(Circuit Construction Kit) dan siswa metode eksperimen di laboratorium.
D. Batasan Masalah
Dalam penelitian yang dilakukan, metode eksperimen di laboratorium
dilaksanakan di laboratorium fisika dengan langkah dan prosedur yang
mengikuti langkah inkuiri sains namun dilaksanakan dengan menggunakan
alat yang terbatas dan kualitas peralatan sangat sederhana dan belum
terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat bagi siswa SMA
Manfaat yang dapat diambil bagi siswa adalah siswa mengalami
peningkatan prestasi belajar tentang materi Hukum Ohm dengan metode
inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction
Kit).
2.
Manfaat bagi Sekolah
Dengan metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET
(Circuit Construction Kit) ini dapat dijadikan alternatif pilihan dalam
mengajar.
3.
Manfaat bagi peneliti
Manfaat bagi peneliti adalah dengan adanya kegiatan meneliti, semakin
menumbuhkan kekritisan dan ketajaman melihat keadaan dunia pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Metode Inquiry
Suparno (2007: 65) menjelaskan metode inquiry (penyelidikan) adalah
salah satu metode mengajar yang sangat konstruktivistis, di mana dalam metode
pengajaran menggunakan pendekatan induktif dalam menemukan pengetahuan
dan berpusat pada keaktifan siswa. Siswa diminta belajar mandiri. Belajar
mandiri mengandalkan inisiatif pribadi dalam mendiagnosis kebutuhan belajar,
merumuskan tujuan belajar, mendayagunakan sumber-sumber belajar, baik yang
berupa materi atau yang berasal dari orang lain, memilih dan menerapkan strategi
belajar tertentu dan mengevaluasi hasil belajar (Sudarmanto, 1993: 2-3).
Model inquiry yang dipakai adalah guided inquiry (penyelidikan terarah).
Guru banyak mengarahkan dan memberikan petunjuk baik lewat prosedur dan
pertanyaan-pertanyaan pengarahan selama proses inquiry (Suparno, 2007: 68).
Setiap siswa diberikan lembar kerja siswa (LKS) untuk membantu mengarahkan
siswa dalam menyelidiki suatu hal. Bahan yang disajikan adalah bahan setengah
jadi. Jadi siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terstruktur.
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut diharapkan siswa dapat
memahami suatu objek kajian tertentu.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Kindsvatter, Wilen, & Ishler (1996: 263-267) menjelaskan langkahlangkah dalam melakukan metode inquiry dalam Suparno (2007: 66-67) yaitu
pertama menentukan persoalan yang ingin dipecahkan dengan metode inquiry.
Langkah berikutnya siswa diminta untuk mengajukan jawaban sementara tentang
persoalan itu. Langkah selanjutnya adalah siswa mencari dan mengumpulkan
data sebanyak-banyaknya untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar
atau tidak. Data yang sudah dikumpulkan harus dianalisis untuk dapat
membuktikan hipotesis benar atau tidak. Dari data dikelompokkan dan dianalisis,
kemudian diambil kesimpulan dengan generalisasi. Setelah diambil kesimpulan
dicocokan dengan hipotesis, apakah hipotesis diterima atau tidak.
B. Simulasi Komputer PhET (Circuit Construction Kit)
Physics Education Technology (PhET) menciptakan simulasi interaktif
dengan tujuan untuk meningkatkan minat siswa dan proses pembelajaran
(Wieman & Perkins, 2006: 290). Simulasi interaktif adalah simulasi yang
memberikan informasi kepada pelajar tentang suatu objek atau kejadian yang
dilandasi oleh asas-asas ilmu (Alessi & Trollip, 2001: 217). Simulasi interaktif
lebih menekankan cara bagaimana pelajar berinteraksi dengan simulasi. Pelajar
menjalankan simulasi dengan memilih nilai-nilai untuk berbagai parameter,
mengamati kejadian yang terjadi, menterjemahkan hasil, dan kemudian
menjalankan lagi dengan nilai-nilai berbagai parameter yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Lebih dari 80 simulasi telah dikembangkan. Simulasi dapat diunduh secara
gratis lewat internet di alamat http://phet.colorado.edu. Wieman et al. (2010:
225) menjelaskan bahwa keunikan simulasi adalah dapat digunakan dalam
beberapa metode pembelajaran, seperti ceramah dengan demonstrasi, pekerjaan
rumah (PR), kelompok belajar dan eksperimen.
Simulasi Circuit Construction Kit adalah salah satu simulasi laboratorium
dari PhET (dapat dilihat pada Gambar 1). Dalam simulasi Circuit Construction
Kit terdapat tempat bagi siswa untuk merangkai rangkaian listrik sederhana. Jadi,
siswa dapat merangkai komponen-komponen, seperti bola lampu, hambatan,
baterai, saklar dan kabel. Tayangan nyata voltmeter dan ampermeter digunakan
untuk mengukur tegangan dan arus listrik. Dalam simulasi ditayangkan aliran
elektron yang melewati rangkaian dan sekaligus tetap dapat mengatur hambatan
pada komponen (termasuk bola lampu) atau tegangan baterai pada saat elektron
mengalir. Simulasi juga menayangkan peristiwa baterai terbakar bila arus sangat
besar. Elektron yang bergerak dalam rangkaian, cahaya lampu dan energi yang
hilang, sesuai dengan Hukum Kirchoff. Perkins et al. (2006: 18) menjelaskan
bawah simulasi secara khusus dibuat dengan desain yang mendukung siswa untuk
mengkonstruksi sebuah pemahaman konsep fisika melalui penelusuran.
Alessi & Trollip (2001: 214) menjelaskan simulasi tidak hanya tiruan
sebuah kejadian; simulasi juga menyederhanakan kejadian tersebut dengan
mengabaikan, mengubah, menambah bagian kecil-kecil atau menonjolkan.
Dengan model penyederhanaan ini, pelajar dapat memecahkan persoalan, belajar
langkah-langkah, dapat memahami sifat yang khas dari sebuah kejadian dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
bagaimana untuk mengaturnya, atau belajar bagaimana tindakan yang harus
dilakukan bila berada pada situasi yang berbeda. Jadi tujuannya adalah untuk
membantu pelajar membangun pengetahuan mereka sendiri dari sebuah kejadian
atau langkah-langkah, memberikan kesempatan bagi mereka untuk menjelajahi,
berlatih, menguji, mengembangkan pengetahuan secara aman dan tepat.
Simulasi Circuit Construction Kit telah diterjemahkan dalam Bahasa
Indonesia sehingga memberikan kemudahan bagi siswa untuk mengerti namanama dari berbagai ikon pada simulasi. Dalam menampilkan simulasi ini bila
tidak terkoneksi dengan internet diperlukan program Java. Program Java harus
diinstall terlebih dahulu. Program Java dapat diunduh secara gratis melalui
internet di alamat http://java.com/en/download/index.jsp.
Gambar 1. Tampilan simulasi Circuit Construction Kit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Suparno (2007: 108) menjelaskan secara sederhana, simulasi komputer
adalah
model
mensimulasikan
pembelajaran
beberapa
menggunakan
percobaan
fisika,
program
tidak
komputer
lewat
untuk
percobaan
di
laboratorium, tetapi lewat monitor komputer dan siswa dapat mempelajari dari
simulasi itu. Dalam simulasi fisika, sebuah objek atau peristiwa fisika
ditayangkan kembali lewat layar komputer, memberikan sebuah kesempatan bagi
pengguna untuk mempelajarinya (Alessi & Trollip, 2001: 215). Dalam simulasi
itu siswa dapat memanipulasi berbagai variabel, mengumpulkan data,
menganalisis data dan mengambil kesimpulan. Dengan proses belajar seperti ini
tampak jelas bahwa simulasi komputer merupakan pembelajaran yang
konstruktivis karena siswa berproses sendiri membangun pengetahuan mereka
(Suparno, 2007: 108).
Beberapa keuntungan pembelajaran menggunakan simulasi komputer,
sebagai berikut:
1. Wieman et al. (2010: 225) menjelaskan bahwa simulasi dapat digunakan
dengan beberapa metode pembelajaran, seperti ceramah dengan
demonstrasi, sebagai pekerjaan rumah (PR), kelompok belajar dan
eksperimen.
2. Keunggulan simulasi komputer sebagai alat pembelajaran daripada dunia
nyata adalah dapat menyembunyikan atau menonjolkan, bisa mengatur
waktu dan pengguna baru dapat merasakan hal yang sama seperti
pengetahuan para ahli (Wieman & Perkins, 2006: 292).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Dapat mensimulasikan percobaan yang sulit dan alatnya mahal dengan
cara yang murah.
4. Natural feedback dalam simulasi adalah umpan balik dari simulasi yang
mirip atau serupa dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Keuntungan
natural feedback adalah lebih menyenangkan, lebih menantang, lebih
menarik, dan dapat meningkatkan transfer belajar (Alessi & Trollip,
2001: 254-256).
5. Artificial feedback dapat juga ditunjukkan dengan teks peringatan, yang
tidak terjadi di dunia nyata (Alessi & Trollip, 2001: 254).
6. Umpan balik langsung yang diberikan oleh simulasi kepada pengguna
sekalipun berupa artificial, hal ini berguna untuk mencegah terjadinya
kesalahan dan meningkatkan efisiensi pembelajaran (Alessi & Trollip,
2001: 256).
7. Kejadian mikro dapat diperlihatkan simulasi sehingga siswa lebih ingin
tahu untuk memperbaiki konsepnya menjadi lebih lengkap.
8. Penggunaan simulasi komputer ini sangat menguntungkan karena siswa
dapat melakukannya sendiri berkali-kali. Dengan demikian mereka dapat
mengerti konsep yang dipelajari secara tepat (Suparno, 2007:108).
9. Para ahli miskonsepsi menemukan bahwa simulasi komputer dapat
membantu menghilangkan miskonsepsi siswa karena siswa dapat
membandingkan pemikirannya yang tidak benar dengan simulasi yang
mereka lakukan dan lihat (Suparno, 2007: 110).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
10. Perkins et al. (2006: 22) menjelaskan bahwa dengan simulasi ini siswa
dapat melakukan penelusuran dan mengkonstruksi pemahaman konsep
fisika dengan peralatan yang ideal sebelum melakukan eksperimen
dengan peralatan yang sesungguhnya.
Simulasi komputer juga dapat digunakan sebagai pengganti percobaan di
laboratorium karena berbagai alasan yaitu:
1. Alessi & Trollip (2001: 226-228) menjelaskan keuntungan belajar lewat
simulasi komputer daripada dunia nyata, sebagai berikut:
a. Keamanan saat melakukan eksperimen.
b. Dapat mengatur waktu dengan mempercepat proses kejadian yang
membutuhkan waktu lama bila terjadi di dunia nyata. Dan dapat
diperlambat untuk melihat gerakan yang di dunia nyata sangat cepat
dan sulit untuk diamati.
c. Kerapkali penting untuk belajar bagaimana sepakat dengan
peristiwa-peristiwa yang jarang ditemui. Di dalam simulasi, hal ini
dapat terjadi dan dapat diulang-ulang seperlunya untuk memastikan
bahwa pelajar dapat sepakat dengan peristiwa itu.
d. Karena simulasi adalah penyederhanaan dari dunia nyata, maka
simulasi menjadi lebih bermanfaat untuk dipelajari daripada
beberapa lingkungan di dunia nyata. Situasi dunia nyata penuh
dengan ganguan yang sifatnya tidak dapat dihindari. Dengan hal
seperti ini maka tidak mengherankan bila butuh waktu lama untuk
belajar suatu hal lewat dunia nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
e. Perbedaan jenis kerumitan adalah jumlah dari variabel dalam sebuah
kejadian. Kejadian-kejadian dalam ilmu pengetahuan alam (IPA)
memiliki ratusan variabel di dunia nyata dan menyebabkan dampak
yang berkaitan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
Simulasi setuju hanya dengan variabel yang lebih penting, hal ini
memberikan pengaruh yang besar pada hasil belajar. Sebagai alat
pengajaran suatu penyederhanaan dari dunia nyata sering bermanfaat
karena pelajar cenderung bingung dengan banyaknya jumlah
variabel yang harus dijaga.
f. Simulasi lebih baik daripada alat yang sesungguhnya. Karena
simulasi lebih murah, dapat digunakan kapan saja, dan dapat
diulang-ulang.
g. Simulasi juga lebih dapat dikontrol daripada dunia nyata. Sudah
disebutkan bahwa simulasi bukan hanya sebuah tiruan dari dunia
nyata, tetapi penyederhanaan dari dunia nyata. Hal-hal di dunia nyata
bersifat tidak dapat dihindari, kesemuannya jelas termasuk bagianbagian kecil sehingga dunia nyata tidak bisa untuk dikontrol.
Penyederhanaan juga menguntungkan, seperti seseorang belajar
lebih cepat bila bagian-bagian kecil di awal petunjuk dihilangkan.
2. Alatnya tidak lengkap sehingga percobaan tidak berjalan dengan baik.
3. Simulasi Circuit Construction Kit dapat menggantikan alat-alat di
laboratorium untuk memahami suatu konsep rangkain DC (Tarekegn,
2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4. Proses merangkai dan membuat percobaan berfungsi kadang memakan
waktu sangat lama dan lambat, sehingga tidak efektif dalam
menanamkan suatu konsep. Siswa cenderung lebih banyak melakukan
penelusuran menggunakan simulasi daripada peralatan laboratorium
(Wieman & Perkins, 2006: 292).
5. Beberapa peralatan laboratorium sangat mahal atau bahkan tidak
mungkin disediakan untuk setiap sekolah, sehingga percobaan tidak
dapat dibuat.
Kelemahan pembelajaran menggunakan simulasi PhET adalah skill
motorik mengenai cara merangkai alat dan melakukan pengukuran menggunakan
alat ukur listrik akan hilang.
C. Metode Eksperimen di Laboratorium
Suparno (2007: 77-80) menjelaskan metode eksperimen adalah metode
mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian,
pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar. Sering
disebut metode laboratorium karena percobaan biasanya dilakukan di
laboratorium. Namun dalam praktek dapat juga guru melakukan eksperimen
untuk menemukan teori atau hukum yang belum ditemukan, dan siswa diminta
untuk menemukan. Sudah tentu guru tahu teori atau hukum sebelumnya dan bagi
guru arah eksperimen jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Model eksperimen yang dipakai adalah eksperimen terbimbing. Setiap
siswa diberikan lembar kerja siswa (LKS) untuk membantu mengarahkan siswa
dalam menyelidiki suatu hal. Bahan yang disajikan adalah bahan setengah jadi.
Jadi siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terstruktur. Dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut diharapkan siswa dapat memahami
suatu objek kajian tertentu.
Keuntungan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen,
sebagai berikut:
1. Merupakan metode pembelajaran yang konstruktivis karena siswa dapat
membangun
pengetahuan
dengan
melakukan
eksperimen;
mengidentifikasi masalah, membuat hipotesis, melakukan percobaan,
mengumpulkan data, menganalisis data dan membuat kesimpulan.
2. Siswa mendapat skill motorik mengenai cara merangkai alat dan
menggunakan alat ukur listrik, seperti voltmeter dan ampermeter.
Kelemahan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen,
sebagai berikut:
1. Alatnya tidak lengkap sehingga percobaan tidak berjalan dengan baik.
2. Proses merangkai dan membuat percobaan berfungsi kadang memakan
waktu sangat lama dan lambat, sehingga tidak efektif dalam
menanamkan suatu konsep fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3. Beberapa peralatan laboratorium sangat mahal atau bahkan tidak
mungkin disediakan untuk setiap sekolah, sehingga percobaan tidak
dapat dilaksanakan.
D. Pengertian Belajar
Sudarmanto
(1993:
2)
menjelaskan
belajar
merupakan
usaha
menggunakan setiap sarana atau sumber, baik di dalam maupun di luar pranata
pendidikan, guna perkembangan dan pertumbuhan pribadi. Kegiatan belajar
adalah aktivitas yang memanfaatkan energi yang ada guna menyerap pegetahuan.
Kegiatan belajar mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu informasi,
pemahaman, atau suatu ketrampilan. Sudarmanto (1993: 12) menjelaskan hasil
belajar dapat tercapai bila masalah fasilitas tidak timbul karena fasilitas yang
nyaman untuk belajar dapat mempermudah dalam berkonsentrasi. Namun, bila
timbul masalah pada fasilitas belajar maka waktu dan tenaga akan terbuang untuk
mengurusi hal tersebut.
E. Pengertian Konsep
Berg (1991: 8) menegaskan kembali dalam kajian Ausubel (1978: 105)
pengertian tentang konsep adalah benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi,
atau ciri-ciri yang memiliki ciri-ciri yang khas dan terwakili dalam setiap budaya
oleh suatu tanda atau simbol. Konsep menurut Suyono (2011: 145) adalah suatu
gugusan atau sekelompok fakta berupa keterangan yang memiliki makna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
F. Prestasi Belajar
Prestasi belajar atau pencapaian belajar merupakan salah satu faktor yang
diperhitungkan dalam penilaian. Nilai prestasi merupakan tingkatan-tingkatan
siswa sejauh mana telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Suharsimi, 2009:
276).
Data hasil belajar adalah keterangan kuantitatif mengenai hasil belajar
siswa. Data hasil belajar dihasilkan dari pengukuran tes hasil belajar yang
menghasilkan skor. Pengumpulan hasil belajar dilakukan dengan mengubah
jawaban peserta tes ke dalam ukuran kuantitatif berdasarkan aturan skoring yang
ditetapkan (Purwanto, 2009: 193).
G. Hukum Ohm
George Simon Ohm, seorang ilmuwan kebangsaan Jerman, pada tahun
1826 menemukan hubungan antara besarnya tegangan dan kuat arus listrik yang
mengalir pada suatu rangkaian listrik. Selanjutnya penemuan dinamakan dengan
Hukum Ohm, yang dinyatakan sebagai berikut:
Kuat arus listrik yang terjadi pada suatu penghantar berbanding lurus
dengan tegangan kedua ujung penghantar.
= konstanta............... (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Konstanta yang menyatakan perbandingan antara tegangan dan arus, oleh
Ohm dinyatakan sebagai hambatan yang dimiliki oleh penghantar dan diberi
simbol R. Jadi, persamaan 1 dapat ditulis menjadi:
=R
...................(2)
atau
V = IR
.................(3)
Keterangan:
V = tegangan (volt, V).
I = arus (amper, A).
R = hambatan penghantar (ohm, Ω).
Hubungan antara tegangan V dan arus I, sebagaimana dinyatakan dalam
Hukum Ohm, dapat dinyatakan dengan diagram V-I. Karena hubungan antara V
dengan I linear maka diagram V-I cenderung garis lurus, seperti dilukiskan pada
Gambar 2.
V
0
I
Gambar 2. Grafik hubungan antara V dan I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan berupa riset quasi eksperimen yaitu
desain Static Grup Pre-test-Post-test.
O
X1
O
Pre-test
Treatment 1
Post-test
O
Pre-test
X2
Treatment 2
O
Post-test
B. Sampel
Sampel dalam penelitian adalah siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu
kelas XB dan XC. Kelas XB sebagai kelompok Kelas Laboratorium dan kelas
XC sebagai kelompok Kelas Simulasi. Jumlah sampel yang memenuhi untuk
kelompok Kelas Laboratorium ada 32 siswa dan jumlah sampel yang
memenuhi untuk kelompok Kelas Simulasi ada 34.
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
C. Treatment
1.
Treatment pada Kelompok Kelas Laboratorium
Kelompok Kelas Laboratorium diberi treatment yaitu dengan
mengajar siswa tentang materi Hukum Ohm menggunakan metode
eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum
terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai). Siswa
melakukan praktikum Hukum Ohm dengan menggunakan alat laboratorium
dibantu dengan LKS (dapat dilihat pada lampiran 4). Penggunaan LKS
dimaksudkan agar dapat membantu mempermudah siswa dalam melakukan
percobaan dan menganalisis data. Sebelum praktikum, siswa tidak diberi
pelatihan penggunaan alat. Hal ini dilakukan karena; 1) dalam setiap
praktikum hukum Ohm di SMA, guru tidak memberikan pelatihan cara
penggunaan alat-alat karena dirasa waktu cukup dan 2) siswa sudah terbiasa
dengan alat-alat praktikum (seperti baterai, lampu dan kabel) dan juga pernah
mendapat pelajaran tentang alat-alat listrik di SMP.
Sebelum memulai pembelajaran, guru menjelaskan pengetahuan
prasyarat yaitu cara pengukuran menggunakan alat ukur listrik voltmeter dan
ampermeter. Setelah penjelasan dari guru, siswa melakukan praktikum
Hukum
Ohm
secara
berkelompok.
Di
dalam
kelompok,
siswa
mengidentifikasi masalah dan merumuskan hipotesis. Kemudian siswa
mencari dan mengumpulkan data untuk membuktikan apakah hipotesis
mereka benar atau tidak. Data selanjutnya dikelompokkan dan dianalisis
untuk dirumuskan kesimpulan. Kesimpulan hasil analisis dicocokan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
hipotesis, apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak. Kemudian LKS
dikumpulkan dan guru menutup proses belajar mengajar.
2.
Treatment pada Kelompok Kelas Simulasi
Kelompok Kelas Simulasi diberi treatment yaitu dengan mengajar
siswa tentang materi Hukum Ohm menggunakan metode inquiry berbasis
media pembelajaran simulasi PhET. Guru mengajar siswa tentang Hukum
Ohm dengan menggunakan simulasi komputer PhET dibantu dengan LKS
(dapat dilihat pada lampiran 5). Penggunaan LKS dimaksudkan agar dapat
membantu
menganalisis
mempermudah
data.
siswa
Sebelum
dalam
melakukan
melakukan
praktikum
percobaan
dan
Hukum
Ohm
menggunakan simulasi komputer PhET, siswa diberi pelatihan terlebih
dahulu. Pelatihan tentang penggunaan simulasi diberikan oleh peneliti. Hal ini
dilakukan agar siswa memahami berbagai ikon dalam tampilan simulasi pada
layar monitor dan fungsinya dalam simulasi. Siswa diberi pedoman
penggunaan berbagai ikon simulasi dan fungsinya pada saat pelatihan (dapat
dilihat pada lampiran 21). Tampilan simulasi pada layar monitor dan
fungsinya, seperti pada Gambar 3 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Tempat siswa
membuat
rangkaian
Beberapa
ikon alat
praktikum
Gambar 3. Tampilan simulasi pada layar monitor dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa melakukan praktikum secara
mandiri dengan pendampingan guru. Guru bertindak sebagai pengajar saat
melakukan praktikum menggunakan simulasi. Setiap siswa memakai satu
komputer dan menjalankan simulasi PhET (Circuit Construction Kit) sendiri.
Siswa dibantu dengan LKS saat melakukan praktikum. Sebelum memulai
simulasi, siswa mengidentifikasi masalah dan diminta untuk mengajukan
hipotesis tentang persoalan itu. Kemudian siswa mencari dan mengumpulkan
data untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau tidak. Data
selanjutnya dikelompokkan dan dianalisis untuk dirumuskan kesimpulan.
Kesimpulan hasil analisis dicocokan dengan hipotesis, apakah hipotesis dapat
diterima atau ditolak. Kemudian LKS dikumpulkan dan guru menutup proses
belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
D. Instrumen
Instrumen yang digunakan berupa soal-soal esai (uraian bebas) sebagai
pre-test dan post-test (soal-soal dapat dilihat pada lampiran 8 dan 9). Tes esai
menurut Suparno (2010: 59) yaitu tes yang berbentuk pertanyaan dengan jawaban
bebas. Keuntungan bentuk tes seperti ini adalah siswa dapat bebas mengeluarkan
gagasannya sehingga dapat diketahui sejauh mana siswa memahami persoalan.
Instrumen diberikan kepada siswa sebanyak dua kali yaitu tes awal (pretest) dan tek akhir (post-test). Tes awal dan tes akhir dibuat serupa dan memiliki
bobot yang sama.
1.
Tes Awal (pre-test)
Tes awal berjumlah 10 butir soal uraian. Tes ini diberikan kepada
siswa sebelum guru memberikan treatment. Hal ini untuk mengukur seberapa
jauh pengetahuan awal siswa. Isi pokok tes adalah materi-materi Hukum Ohm
yaitu hubungan antara tegangan, arus listrik dan hambatan, menentukan besar
arus listrik, menentukan besar tegangan, menentukan besar hambatan, bentuk
grafik Hukum Ohm, pengertian grafik Hukum Ohm, menyatakan kemiringan
grafik Hukum Ohm dan menentukan kemiringan grafik Hukum Ohm. Tes
awal untuk kelompok Kelas Laboratorium dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 2 Mei 2012 dan tes awal untuk kelompok Kelas Simulasi
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30 April 2012. Skor tes awal yang
diperoleh kedua kelompok terlampir pada lampiran 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2.
Tes Akhir (post-test)
Tes akhir berjumlah 10 butir soal uraian. Tes ini diberikan kepada
siswa setelah guru memberikan treatment. Hal ini untuk mengukur ada atau
tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa setelah diberi treatment. Isi pokok
tes adalah materi-materi Hukum Ohm yaitu hubungan antara tegangan, arus
listrik dan hambatan, menentukan besar arus listrik, menentukan besar
tegangan, menentukan besar hambatan, bentuk grafik Hukum Ohm,
pengertian grafik Hukum Ohm, menyatakan kemiringan grafik Hukum Ohm
dan menentukan kemiringan grafik Hukum Ohm. Tes akhir untuk kelompok
Kelas Laboratorium dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 Mei 2012 dan tes
akhir untuk kelompok Kelas Simulasi dilaksanakan pada hari Jumat tanggal
11 Mei 2012. Skor tes akhir yang diperoleh kedua kelompok terlampir pada
lampiran 11.
3.
Kompetensi Dasar dan Indikator Instrumen
Kompetensi dasar : 5.2 Mengidentifikasikan penerapan listrik sederhana
DC dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
1.1
Siswa memahami konsep Hukum Ohm.
1.2
Siswa menggunakan rumus Hukum Ohm.
1.3
Siswa memahami grafik hubungan V terhadap I dengan R
konstan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
4.
Kisi-kisi Instrumen
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Materi Hukum Ohm.
No
Indikator
1
1
2
3
Level Kognitif
Nomor Butir
4
5
6
7
Jml
8
9
10
Siswa memahami
konsep Hukum
C6 C6
2
Ohm.
2
Siswa menggunakan
rumus Hukum Ohm.
3
C3 C3 C3 C3 C3 C3
6
Siswa memahami
grafik hubungan V
C6 C2,C4
terhadap I dengan R
2
konstan.
Jumlah Total
10
E. Uji Instrumen
Syarat instrumen yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur yaitu
memiliki validitas, reliabilitas, pratikebel (praktis dan mudah digunakan) atau
tidak membuang uang, waktu dan tenaga (Suharsimi, 2009: 57-63).
Dalam hal ini instrumen akan menentukan kualitas data yang dikumpulkan
sehingga instrumen diujicobakan terlebih dahulu. Uji instrumen meliputi uji
validitas dan reliabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1. Uji Validitas
Validitas mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh
mengukur apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan. Validitas
menunjukkan kesesuaian, penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat
peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Kesimpulannya valid bila sesuai
dengan tujuan peneliti. Validitas yang digunakan adalah Content Validity
yaitu mengukur apakah isi dari instrumen yang digunakan akan sungguh
mengukur isi domain yang mau diukur (Suparno, 2010: 68).
Cara mencari validitas isi adalah dengan dua orang ahli diminta
menilai kesesuaian materi butir dengan kisi-kisinya pada 10 butir instrumen.
Penilaian dilakukan dengan menentukan pilihan pada pilihan yang tersedia
yaitu “tidak sesuai”, “ragu”, “sesuai”. Skoring dilakukan dengan memberikan
skor -1 pada respon “tidak sesuai”, 0 pada respon “ragu”, dan +1 pada respon
“sesuai”.
Perhitungan korelasi dilakukan dengan rumus product moment,
sebagai berikut (Purwanto, 2007: 127):
=
keterangan :
∑
(∑
) − (∑ )(∑ )
− (∑ ) ×
∑
− (∑ )
N = jumlah butir soal.
X = skor yang diberikan rater 1.
Y = skor yang diberikan rater 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Hasil korelasi skor kedua rater menunjukkan indeks korelasi hitung.
Hasil dikonfirmasikan tabel pada N = 10 dan α = 5%. Bila indek korelasi >
harga tabel maka dalam hal isi intrumen itu valid karena ada kesepakatan
diantara para rater dalam hal materi yang diukur oleh instrumen.
Hasil korelasi kedua rater menunjukkan indeks korelasi hitung sebesar
1,0. Hasil konfirmasi tabel N = 10 dan
= 0,05 menunjukkan harga tabel
sebesar 0,632. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa dalam hal isinya
instrumen tersebut valid karena adanya kesepakatan antara kedua rater dalam
hal materi yang diukur oleh instrumen. Instrumen juga dinilai untuk beberapa
aspek, seperti bahasa dan kalimat tanya. Hasil penilaian kedua rater adalah
sangat baik. Hasil perhitungan validitas terlampir pada lampiran 12.
2. Uji Reliabilitas
Cara mencari reliabilitas untuk keseluruhan butir soal tes bentuk
uraian adalah dengan rumus Alpha, sebagai berikut (Suharsimi, 2009: 109):
=
di mana:
−1
× 1−
∑
= koefisien reliabilitas yang dicari.
∑
= jumlah varians skor tiap-tiap item.
= varians total.
n
= jumlah butir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Koefisien reliabilitas dikonsultasikan dengan r product moment
(Suharsimi, 2006: 188). Jika rhit > rtabel maka hasil pengukuran instrumen
berkorelasi signifikan. Hal ini menunjukkan adanya kosistensi sehingga tes
hasil belajar dapat dikatakan reliabel (Purwanto, 2009: 180).
Hasil Uji reliabilitas yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4
April 2012 di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu. Kemudian
menggunakan rumus Alpha maka diperoleh koefisiensi reliabilitas (r ) =
0,471. Dari tabel person diketahui rtabel = 0,381, karena r > rtabel maka secara
signifikan dikatakan reliabel. Hasil perhitungan reliabilitas terlampir pada
lampiran 13.
F. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau keteranganketerangan sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan mendukung
penelitian (Hasan, 2002: 83). Data diambil pada jam pelajaran dan di luar jam
pelajaran fisika.
Metode pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut (Suharsimi,
2006: 223):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
1. Penggunaan Tes
Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya
kemampuan objek yang diteliti. Instrumen yang berupa tes dapat mengukur
kemampuan dasar dan pencapaian pemahaman.
2. Metode Observasi
Metode observasi dilakukan dengan mengamati langsung keaktifan
siswa dan bagaimana suasana selama proses belajar fisika. Terdapat pengamat
yang mengamati di dalam kelas. Aspek-aspek yang diamati yaitu banyaknya
pertanyaan siswa, jumlah siswa yang bertanya dan siswa yang menjawab
pertanyaan. Pengamatan dilakukan berdasarkan lembar observasi.
3. Metode Pengumpulan dan Pemeriksaan Dokumen
Metode pengumpulan dan pemeriksaan dokumen yang berupa
dokumen tertulis yaitu LKS dan dokumen visual yaitu video selama
pembelajaran berlangsung. Pemeriksaan dokumen tertulis bertujuan untuk
mengetahui apakah siswa melakukan proses belajar, seperti membuat
hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dan merumuskan kesimpulan. Pemeriksaan video saat
pembelajaran bertujuan untuk melihat kembali proses belajar mengajar yang
terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4. Metode wawancara
Metode wawancara dilakukan setelah siswa mengerjakan tes akhir
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk memperoleh
informasi tentang keadaan siswa yang sebenarnya. Pertanyaan-pertanyaan
meliputi, apakah dengan metode pembelajaran ini memudahkan siswa dalam
memahami materi Hukum Ohm, siswa diminta memberikan contoh-contoh
dan penjelasan.
Setiap kelompok diambil 3 siswa untuk diwawancarai. Dengan
kriteria yaitu siswa yang memperoleh skor post-test tertinggi, skor post-test
10 atau mendekati 10 dan skor post-test terendah.
G. Metode Analisis Data
1. Analisis Bentuk Tes
Langkah-langkah dalam melakukan analisis data bentuk tes, sebagai
berikut:
a.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan prestasi belajar
siswa pada kelompok Kelas Simulasi dan kelompok Kelas
Laboratorium, pasangan data hasil tes awal dan tes akhir masingmasing kelompok diuji dengan statistik Paired T-Test menggunakan
program SPSS 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b.
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan antara metode
inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET (Circuit
Construction Kit) dengan metode eksperimen di laboratorium (dengan
alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan
laboratorium fisika yang memadai), sebagai berikut:
1) Terlebih dahulu hasil tes awal yang diperoleh kedua kelompok
perlu diuji dengan statistik T-test independent. Hal ini bertujuan
untuk
mengetahui
apakah
kedua
kelompok
mempunyai
kemampuan awal yang sama atau tidak sebelum kedua kelompok
diberi treatment dengan metode yang berbeda.
2) Bila kedua kelompok mempunyai kemampuan yang sama maka
hasil tes akhir yang diperoleh kedua kelompok diuji dengan
statistik T-test independent menggunakan program SPSS 16.
Setelah diuji dengan statistik T-test independent dan hasilnya
terdapat perbedaan atau signifikan. Dapat disimpulkan bahwa
perbedaan yang terjadi disebabkan oleh pengaruh metode yang
berbeda karena kemampuan awal kedua kelompok adalah sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Analisis Data Kualitatif
Terdapat beberapa data tambahan, seperti hasil pengamatan, hasil
pemeriksaan dokumen tertulis, rekaman video, dan wawancara. Data
tambahan bertujuan untuk mengetahui hal-hal baik dan hal-hal yang perlu
perhatian guru selama proses belajar mengajar. Hal-hal tersebut seperti ada
atau tidak pertanyaan konsep yang berkembang, dinamika belajar yang
terjadi, interaksi-interaksi yang terjadi selama proses pembelajaran, apakah
metode tersebut memudahkan siswa dalam belajar dan kendala-kendala yang
terjadi selama proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
DATA DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Pelaksanaan Pembelajaran di Laboratorium
Sebelum pelaksanaan pembelajaran menggunakan alat laboratorium,
peneliti menyiapkan peralatan dibantu oleh laboran fisika. Peneliti mengecek
peralatan dan mencoba membuat rangkaian dengan tujuan untuk mengetahui
sulit atau tidak dalam membuat rangkaian. Proses pelaksanaan pembelajaran
Hukum Ohm pada tanggal 3 Mei 2012. Pertama-tama guru membagi siswa
menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 6 sampai 7 orang. Alat-alat
praktikum sebelumnya sudah disiapkan di atas meja. Setelah siswa duduk
pada kelompok masing-masing. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
rangkaian dan langkah-langkah dalam
melakukan praktikum. Guru
memberikan penjelasan tentang dasar teori yang melandasi percobaan yang
akan dilakukan siswa dan menjelaskan cara pengukuran menggunakan
ampermeter dan voltmeter. Setelah guru merasa bahwa siswa sudah bisa
melakukan percobaan, guru membagikan LKS kepada siswa. Peneliti
membantu menjelaskan bagaimana mengisi LKS kepada siswa. Siswa
berkerjasama melakukan praktikum. Setiap kelompok membuat rangkaian,
mengukur dan menganalisis data. Guru berkeliling melihat cara bagaimana
siswa merangkai dan mengukur menggunakan alat-alat. Guru tetap
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang cara
pengukuran dan berdiskusi mengenai data yang diperoleh. Setelah selesai
melakukan praktikum dan menganalisis data, siswa diminta untuk
mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan. Guru selanjutnya menutup
proses belajar mengajar.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Simulasi PhET
Sebelum pelaksanaan pembelajaran menggunakan simulasi komputer,
peneliti memberikan pelatihan penggunaan simulasi kepada siswa. Proses
pelaksanaan pelatihan di hari pertama selama 1 jam pelajaran pada tanggal 30
April 2012. Peneliti membagikan pedoman cara penggunaan berbagai ikon
simulasi dan fungsinya kepada setiap siswa. Siswa mengikuti dengan
membaca dan memcoba-coba simulasi. Guru juga ikut membantu dalam
pelatihan dengan mendampingi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa.
Guru juga ikut mencoba membuat rangkaian bersama siswa. Peneliti
berkeliling dan membantu siswa yang masih kesulitan. Pada saat sebagian
besar siswa sudah bisa menggunakan dan merangkai. Kemudian siswa diberi
soal, namun waktu tidak cukup sehingga dibahas pada pertemuan selanjutnya.
Pelatihan kedua pada tanggal 4 Mei 2012 selama 1 jam pelajaran. Peneliti
membuka pelajaran dan memberikan soal kepada siswa. Siswa mengerjakan
dengan tenang. Peneliti berkeliling dan membantu bila ada siswa yang
kesulitan. Beberapa siswa yang cepat selesai mengerjakan soal kemudian
mencoba-coba simulasi. Setelah siswa selesai mengerjakan soal kemudian
dicocokan jawabannya. Terakhir peneliti menutup proses pelatihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan simulasi PhET pada
tanggal 7 Mei 2012, pertama-tama guru membuka pelajaran dan menjelaskan
tujuan praktikum. Kemudian guru menjelaskan dasar teori dan langkahlangkah dalam melakukan praktikum Hukum Ohm kepada siswa. Guru
mengajukan pertanyaan-pertanyaan konsep kepada siswa. Kemudian guru
meminta siswa melakukan praktikum sesuai dengan LKS dan membagikan
LKS. Peneliti membantu menjelaskan bagaimana mengisi LKS kepada siswa.
Setiap siswa menjalankan simulasi dengan satu komputer. Siswa dengan
tenang mengerjakan praktikum menggunakan simulasi. Pada akhir pelajaran,
LKS dikumpulkan kepada guru.
B. Hasil Penelitian
1. Kelompok Kelas Laboratorium
a. Tes Awal
Deskripsi hasil tes awal yang diperoleh kelompok Kelas
Laboratorium, sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Output Deskripsi SPSS 16.
Hasil analisis pada Tabel 2 menunjukkan hasil penelitian berupa
skor siswa kelas XB SMA Pangudi Luhur Sedayu. Skor terendah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
diperoleh siswa adalah 3,5 dan skor tertinggi adalah 18,5. Skor rerata tes
awal adalah 13,06 dan standar deviasi adalah 3,71. Skor rerata memberi
gambaran mengenai pemahaman konsep Hukum Ohm sebelum siswa
mengalami
proses
belajar
menggunakan
metode
eksperimen
di
laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai
peralatan laboratorium fisika yang memadai).
b. Tes Akhir
Deskripsi hasil tes akhir yang diperoleh kelompok Kelas
Laboratorium, sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Output Deskripsi SPSS 16.
Hasil analisis pada Tabel 3 menunjukkan hasil penelitian berupa
skor siswa kelas XB SMA Pangudi Luhur Sedayu. Skor terendah yang
diperoleh siswa adalah 3,5 dan skor tertinggi adalah 18. Skor rerata tes
akhir adalah 14,39 dan standar deviasi adalah 3,32. Skor rerata memberi
gambaran mengenai pemahaman konsep Hukum Ohm yang diperoleh
siswa setelah mengalami proses belajar menggunakan metode eksperimen
di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi
sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
c. Hasil Uji T-Test
Untuk mengetahui apakah metode eksperimen di laboratorium
(dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan
laboratorium fisika yang memadai) dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa tentang materi Hukum Ohm maka skor tes awal dan skor tes akhir
yang diperoleh kelompok Kelas Laboratorium perlu diuji dengan statistik
Paired T-Test. Hasil uji t-test untuk dua kelompok yang dependent
menggunakan program SPSS 16 (confidence interval 95%), sebagai
berikut:
Tabel 4. Hasil T-Test Kelompok Kelas Laboratorium.
Hasil analisis (dapat dilihat pada Tabel 4) diperoleh besar t = 2,180 dan besar probabilitas = 0,037. Besar probabilitas yang diperoleh (p
= 0,037) <
= 0,05 maka signifikan. Berarti terdapat perbedaan rerata
skor yang signifikan pada kelompok Kelas Laboratorium antara skor pre-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
test dan skor post-test. Maka dapat disimpulkan bahwa setelah mengalami
proses belajar menggunakan metode eksperimen di laboratorium (dengan
alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium
fisika yang memadai) terdapat peningkatan prestasi belajar siswa tentang
materi Hukum Ohm, ditunjukkan dengan skor rerata post-test lebih tinggi
daripada skor rerata pre-test.
d. Paparan Kualitatif Selama Proses Belajar di Laboratorium
Selain pengambilan data berupa tes juga menggunakan observasi,
pemeriksaan dokumen tertulis, rekaman video dan wawancara. Hasil
analisis dari data-data tambahan diperoleh hal-hal baik dan hal-hal yang
perlu perhatian guru selama proses belajar di laboratorium.
Hal-hal baik selama proses belajar di laboratorium adalah metode
eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum
terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) dapat
memfasilitasi siswa untuk secara nyata berinteraksi dengan fenomena
kelistrikan yang dapat dijelaskan melalui Hukum Ohm. Interaksi langsung
ini ditunjukkan dengan dinamika belajar siswa selama pembelajaran
menggunakan alat laboratorium. Pertama siswa diberikan pengetahuan
prasyarat tentang cara bagaimana merangkai dan membaca alat ukur
listrik. Siswa bekerjasama dalam kelompok untuk membuat rangkaian dan
mencoba mengukur menggunakan alat ukur listrik, ditunjukkan dengan
siswa secara berkelompok merangkai ampermeter secara seri dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
voltmeter secara paralel kemudian membacanya sesuai dengan yang
diajarkan oleh guru. Siswa kurang yakin dengan cara merangkai alat ukur
dan bagaimana cara membacanya, ditunjukkan dengan banyak siswa yang
bertanya kepada guru tentang rangkaian dan bagaimana cara membacanya.
Selanjutnya siswa mencoba menganalisis masalah dan membuat hipotesis.
Saat siswa diberikan permasalahan terlihat bahwa siswa aktif, hal ini
ditunjukkan dengan siswa berdiskusikan dengan teman anggota kelompok.
Selanjutnya siswa mencoba merangkai rangkaian seperti pada gambar di
LKS. Siswa kurang berani dalam membuat rangkaian, ditunjukkan dengan
banyak siswa yang bertanya kepada guru tentang bagaimana cara membuat
rangkaian.
Siswa
mengikuti
langkah-langkah
dalam
percobaan,
ditunjukkan dengan siswa merangkai rangkaian dengan satu baterai
terlebih dahulu dan mengamati terjadinya perubahan arus maupun
tegangan dari sebuah perlakuan yang dapat dibaca pada alat ukur listrik.
Siswa membaca hasil pengukuran dari alat ukur listrik, ditunjukkan
dengan siswa membaca angka yang ditunjuk oleh jarum alat ukur listrik
(ampermeter dan voltmeter) dan membaginya dengan skala terbesar
kemudian dikalikan batas ukur namun ada kelompok yang masih kurang
yakin dengan cara mengukur, ditunjukkan dengan banyak siswa masih
bertanya kepada guru bagaiamana cara mengukur menggunakan alat ukur
listrik. Siswa kurang yakin dengan hasil pengukuran yang diperoleh,
ditunjukkan dengan setiap perwakilan kelompok mengkonsultasikan hasil
pengukuran yang diperoleh kepada guru. Siswa jujur saat memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
data, ditunjukkan dengan siswa tidak mengubah-ubah data yang diperoleh.
Siswa memasukan data dalam tabel pada LKS, ditunjukkan dengan di
LKS banyak siswa memasukan data pada tabel. Data-data tersebut dibuat
grafik oleh siswa, ditunjukkan dengan empat kelompok membuat grafik
hubungan tegangan dan arus listrik pada LKS. Siswa menganalisis atau
mencari penjelasan (arti) dari data-data tersebut, ditunjukkan dengan
hampir seluruh siswa berdiskusi dengan anggota kelompok. Kelompok
yang tidak yakin dalam menganalisis kemudian mengkonsultasikannya
kepada
guru,
ditunjukkan
dengan
siswa
menemui
guru
dan
mengkonsultasikan hasil analisis kelompok. Terakhir siswa merumuskan
kesimpulan dari data tersebut, ditunjukkan dengan empat kelompok
membuat kesimpulan. Kelompok yang tidak yakin dengan kesimpulan
yang telah dibuat dan mengkonsultasikan kepada guru, ditunjukkan
dengan perwakilan kelompok menemui guru dan mengkonsultasikannya,
salah satu contoh yaitu siswa menjelaskan bahwa data mereka
menunjukkan arus yang semakin kecil.
Selain hal-hal baik juga terdapat hal-hal yang perlu perhatian guru
selama proses belajar menggunakan alat laboratorium (dengan alat yang
terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika
yang memadai), seperti kesiapan siswa, alat-alat praktikum, dan waktu
yang tersedia untuk siswa memahami konsep Hukum Ohm. Sebelum
memulai pembelajaran tampak siswa kurang mengindahkan peraturan
ketertiban kelas, ditunjukkan dengan siswa gaduh pada saat pembagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kelompok dan tampak beberapa siswa meletakan kepalanya di atas meja
setelah masuk ruang laboratorium. Alat-alat laboratorium yang belum
terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai, seperti
kabel yang panjang, tidak semua kelompok memakai kabel berwarna
hitam dan merah, satu kabel dengan kabel yang lain sulit kontak karena
harus dipegangi, baterai satu dengan baterai yang lain sulit kontak karena
harus dipegangi, dan terdapat alat ukur listrik yang sulit dipindahkan dari
batas ukur tertentu ke batas ukur yang lain. Alat-alat laboratorium yang
terbatas dan tidak terstandarisasi menyulitkan siswa selama praktikum
(memunculkan masalah teknis), ditunjukkan dengan siswa butuh waktu
lama untuk merangkai dan membuat percobaan dapat berfungsi. Interaksi
belajar yang terjadi kurang mendukung untuk memahami konsep Hukum
Ohm (hanya untuk mengatasi masalah-masalah teknis pengoperasian
jalannya eksperimen) sehingga banyak waktu yang dihabiskan siswa untuk
bisa merangkai rangkaian mengakibatkan kurangnya waktu untuk
memikirkan atau memahami konsep Hukum Ohm, ditunjukkan dengan
terdapat satu kelompok yang tidak sempat membuat grafik, menganalisis
data dan membuat kesimpulan pada LKS. Pemahaman konsep Hukum
Ohm yang diperoleh siswa belum optimal, ditunjukkan dengan terdapat
empat kelompok yang masih salah dalam merumuskan kesimpulan di LKS
dan sebagian besar siswa yang belum bisa menjawab dengan benar pada
soal uraian tentang grafik Hukum Ohm masih belum dapat mengerjakan
setelah mengalami proses belajar menggunakan metode eksperimen di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai
peralatan laboratorium fisika yang memadai).
e. Pembahasan
Kelompok yang mengalami proses belajar menggunakan metode
eksperimen di laboratorium terdapat peningkatan prestasi belajar tentang
materi Hukum Ohm dari skor rerata dan signifikansi. Skor rerata tes awal
adalah 13,06 dan skor rerata tes akhir adalah 14,39. Besar probabilitas
yang diperoleh adalah 0,037 dengan tingkat kepercayaan 95%.
Walaupun eksperimen di laboratorium fisika dilakukan dalam
keadaan keterbatasan alat dan kurang terstandarisasi memadai, penerapan
metode ini menunjukkan hasil yang baik dalam peningkatan prestasi
belajar. Pengalaman belajar siswa melalui penerapan metode eksperimen
di laboratorium dapat mengajak siswa untuk secara nyata berinteraksi
dengan fenomena Hukum Ohm dan juga menjadi alat yang membantu
untuk menemukan konsep Hukum Ohm. Hasil ini mengindikasikan bahwa
penting bagi guru untuk mengutamakan metode eksperimen di
laboratorium dalam pembelajaran fisika. Hal ini ditegaskan oleh Rohandi
(1998: 112) dalam kajian beberapa peneliti (Driver, 1983; Osborne &
Freyberg, 1985; Cross, 1996; Hardy & Fleer, 1996; Santa & Alvermann,
1991) bahwa bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran sains adalah
menempatkan aktivitas nyata anak dengan berbagai objek yang dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
yang merupakan hal
utama untuk dikembangkan.
Selain dapat
meningkatkan prestasi belajar, hasil penelitian menunjukkan juga bahwa
metode eksperimen di laboratorium
(walaupun dilakukan dalam
keterbatasan alat dengan kualitas peralatan yang kurang memadai) juga
dapat mengembangkan skill motorik mengenai cara merangkai alat dan
melakukan
pengukuran
menggunakan
alat
ukur
listrik,
dapat
mengembangkan interaksi antara guru dan murid, dapat mengembangkan
interaksi antara murid dan murid, dapat memberikan pengalaman belajar
melalui metode ilmiah (proses inkuiri), dan dapat mengembangkan sikap
kejujuran siswa saat memperoleh data.
Walaupun hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan
prestasi, namun peningkatan tersebut belum maksimal sebagaimana yang
diharapkan. Hal ini terlihat dari skor rerata yang diperoleh setelah
mengalami
proses
belajar
menggunakan
metode
eksperimen
di
laboratorium sangat kecil. Keadaan demikian diduga disebabkan karena
timbul kesulitan-kesulitan selama proses belajar di laboratorium dengan
peralatan yang terbatas dan kualitas yang belum memadai. Kesulitankesulitan yang timbul dapat mempengaruhi proses belajar siswa secara
optimal. Misalnya banyak waktu digunakan hanya untuk mengatasi
masalah-masalah teknis pengoperasian jalannya eksperimen. Proses
belajar untuk membangun pemahaman yang baik belum sepenuhnya
optimal, banyak diskusi terjadi hanya untuk menyelesaikan masalah teknis
bagaimana melakukan percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Kelompok Kelas Simulasi
a. Tes Awal
Deskripsi hasil tes awal yang diperoleh kelompok Kelas Simulasi,
sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Output Deskripsi SPSS 16.
Hasil analisis pada Tabel 5 menunjukkan hasil penelitian berupa
skor siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu. Skor terendah yang
diperoleh siswa adalah 1 dan skor tertinggi adalah 16. Skor rerata tes awal
adalah 11,93 dan standar deviasi adalah 3,88. Skor rerata memberi
gambaran mengenai pemahaman konsep Hukum Ohm sebelum mengalami
proses belajar menggunakan metode inquiry berbasis media pembelajaran
simulasi PhET.
b. Tes Akhir
Deskripsi hasil tes akhir yang diperoleh kelompok Kelas Simulasi,
sebagai berikut:
Tabel 6. Hasil Output Deskripsi SPSS 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Hasil analisis pada Tabel 6 menunjukkan hasil penelitian berupa
skor siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu. Skor terendah yang
diperoleh siswa adalah 4 dan skor tertinggi adalah 20. Skor rerata tes akhir
adalah 16,13 dan standar deviasi adalah 3,56. Skor rerata memberi
gambaran mengenai pemahaman konsep Hukum Ohm setelah mengalami
proses belajar menggunakan metode inquiry berbasis media pembelajaran
simulasi PhET.
c. Hasil Uji T-Test
Untuk mengetahui apakah metode inquiry berbasis media
pembelajaran simulasi PhET dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
tentang materi Hukum Ohm maka skor tes awal dan skor tes akhir yang
diperoleh kelompok Kelas Simulasi perlu diuji dengan statistik Paired TTest. Hasil uji t-test untuk dua kelompok yang dependent menggunakan
program SPSS 16 (confidence interval 95%), sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil T-Test Kelompok Kelas Simulasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Hasil analisis (dapat dilihat pada Tabel 7) diperoleh t = -7,668 dan
besar probabilitas = 0,000. Besar probabilitas (p = 0,000) <
= 0,05 maka
signifikan. Berarti terdapat perbedaaan rerata skor yang signifikan pada
kelompok Kelas Simulasi antara skor pre-test dan skor post-test. Maka
dapat disimpulkan bahwa setelah mengalami proses belajar menggunakan
metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET terdapat
peningkatan prestasi belajar siswa tentang materi Hukum Ohm,
ditunjukkan dengan skor rerata post-test lebih tinggi daripada hasil skor
rerata pre-test.
d. Paparan Kualitatif Selama Proses Belajar Menggunakan Simulasi
Selain pengumpulan data berupa tes juga menggunakan observasi,
pemeriksaan dokumen tertulis, rekaman video dan wawancara. Hasil
analisis dari data-data tambahan diperoleh hal-hal baik dan hal-hal yang
perlu perhatian guru selama proses pembelajaran menggunakan simulasi.
Hal-hal baik selama proses belajar menggunakan metode inquiry
berbasis media simulasi PhET tampak dari kesiapan siswa, dinamika
belajar, interaksi guru dan murid, interaksi murid dan murid, alat-alat
praktikum, dan waktu untuk memahami konsep Hukum Ohm. Tampak
kesiapan yang baik dari siswa, ditunjukkan dengan siswa masuk langsung
duduk dengan tenang, siswa langsung membuka simulasi PhET tanpa
diminta oleh guru, dan beberapa siswa membawa laptop sendiri. Dinamika
belajar yang baik juga tampak, ditunjukkan dengan siswa memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
penjelasan guru, siswa menjawab pertanyaan konsep dari guru. Siswa aktif
saat mengidentifikasi masalah dan membuat hipotesis, ditunjukkan dengan
siswa tenang mengerjakan dan beberapa siswa tampak melakukan diskusi
dengan teman. Selanjutnya siswa membuat rangkaian sesuai pada gambar
rangkaian di LKS. Siswa yakin saat membuat rangkaian, ditunjukkan
dengan siswa membuat rangkaian dengan tenang dan saat diwawancara
siswa (dengan nilai terendah) memaparkan merasa aman saat melakukan
praktikum. Alat-alat praktikum dapat berfungsi dengan baik selama proses
pembelajaran, ditunjukkan dengan siswa mudah dalam membuat
rangkaian listrik, kabel langsung kontak, siswa bisa menyesuaikan ukuran
kabel, dan siswa bisa mencoba-coba merangkai tanpa ada peralatan yang
rusak. Selama proses pembelajaran menggunakan simulasi masalah teknis
hampir tidak ada, ditunjukkan dengan siswa cepat menyelesaikan
praktikum. Saat pembelajaran siswa dapat melihat fenomena yang tidak
mungkin dilihat secara langsung (misalkan adanya aliran muatan saat terjadi
arus), ditunjukkan dengan siswa dapat melihat aliran muatan elektron dari
kutub negatif baterai ke kutup positif baterai pada saat rangkaian
berfungsi. Siswa kemudian melakukan langkah-langkah yang selanjutnya
dalam praktikum sampai terkumpul data-data, ditunjukkan dengan seluruh
siswa mengumpulkan data dan memasukannya pada tabel di LKS. Siswa
jujur saat memperoleh data, ditunjukkan dengan siswa tidak mengubahubah data yang diperoleh. Seluruh siswa memperoleh data yang tepat,
ditunjukkan dengan seluruh siswa memperoleh data yang benar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
menuliskannya di LKS. Siswa membuat grafik Hukum Ohm dengan benar
(didukung dengan data yang tepat), ditunjukkan dengan hampir seluruh
siswa membuat grafik hubungan besar tegangan dan arus listrik dengan
benar di LKS. Selanjutnya siswa melakukan analisis data yang diperoleh.
Tampak ada siswa yang menganalisis data secara berkelompok dan
sendiri-sendiri, ditunjukkan dengan beberapa siswa melakukan diskusi
dengan teman sebelah dan terdapat siswa yang menganalisis data sendirisendiri dengan tenang. Siswa mengkonsultasikan hasil analisis kepada
guru, ditunjukkan dengan beberapa siswa bertanya kepada guru pada saat
guru berkeliling kelas dan mengamati proses belajar siswa. Banyak waktu
yang tersedia untuk memikirkan atau memahami konsep Hukum Ohm,
ditunjukkan dengan waktu untuk menganalisis data masih sekitar 1 jam
pelajaran dan hampir tidak ada siswa yang mengalami masalah teknis.
Terakhir siswa merumuskan kesimpulan. Hampir seluruh siswa membuat
kesimpulan dengan benar di LKS, ditunjukkan dengan hampir seluruh
siswa membuat kesimpulan dengan benar yaitu semakin besar tegangan
maka semakin besar arus listrik dan besar hambatan tetap. Siswa berani
mempertentangkan antara hipotesis yang salah dengan hasil menganalisis
data, ditunjukkan dengan siswa menolak hipotesisnya yang salah yaitu
hipotesis saya tidak benar (semakin besar tegangan maka semakain besar
arus litrik dan besar hambatan juga semakin besar) kemudian membuat
kesimpulan yang benar di LKS yaitu semakin besar tegangan maka
semakin besar arus listrik dan besar hambatan tetap. Pertanyaan konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Hukum Ohm berkembang pada saat prsoses belajar menggunakan
simulasi, ditunjukkan dengan terdapat siswa yang bertanya apakah besar
hambatan juga tetap bila dipasang dua lampu pada rangkaian. Waktu yang
lebih dimanfaatkan oleh siswa dengan baik, ditunjukkan dengan siswa
bermain-main membuat rangkaian yang lain setelah selesai melakukan
praktikum. Hasil selama mengalami proses pembelajaran menggunakan
simulasi adalah siswa memperoleh pemahaman konsep Hukum Ohm
secara maksimal, ditunjukkan dengan siswa (dengan nilai tertinggi dan
terendah) saat diwawancara memaparkan bahwa konsep hukum Ohm lebih
lama tertanam pada diri siswa, sembilan dari sepuluh siswa yang
miskonsepsi sudah menjawab benar pada soal nomer 1 dan sebagian besar
siswa yang sebelumnya belum menjawab dengan benar telah bisa
menjawab pertanyaan tentang grafik Hukum Ohm pada soal uraian nomer
9 dan 10.
Selain hal-hal baik juga terdapat hal-hal yang perlu perhatian guru
selama proses pembelajaran menggunakan metode inquiry berbasis media
simulasi PhET, seperti siswa tidak memiliki kecakapan motorik mengenai
cara melakukan pengukuran menggunakan alat ukur listrik dengan alat
yang sesungguhnya. Hal ini ditunjukkan dengan siswa tidak mengukur
menggunakan alat ukur sesungguhnya karena pada simulasi hanya
disimulasikan hasil pengukuran secara langsung berupa angka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
e. Pembahasan
Kelompok yang mengalami proses belajar menggunakan metode
inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET terdapat peningkatan
prestasi belajar tentang materi Hukum Ohm dari skor rerata dan
signifikansi. Skor rerata tes awal adalah 11,96 dan skor rerata tes akhir
adalah 16,13. Besar probabilitas yang diperoleh adalah 0,000 dengan
tingkat kepercayaan 95%.
Pengalaman belajar melalui penerapan metode inquiry berbasis
media pembelajaran simulasi PhET menunjukkan hasil penelitian berupa
peningkatan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar setelah mengalami
proses belajar menggunakan metode inquiry berbasis media pembelajaran
simulasi PhET dapat terjadi karena selama proses pembelajaran hampir
tidak ada masalah teknis yang ditimbulkan alat (dapat difungsikan dengan
baik) dan simulasi memberikan feed back yang optimal bagi siswa untuk
dapat melaksanakan eksperimen secara tepat dan pengembangan konsep
dengan baik. Feed back yang optimal selama proses belajar memberikan
siswa pengetahuan yang tepat (hampir tidak ada miskonsepsi tentang
pemahaman konsep). Sehingga selama proses pembelajaran menggunakan
simulasi banyak waktu interaksi belajar digunakan untuk membangun
pemahaman konsep yang optimal (tidak hanya untuk menyelesaikan
masalah teknis bagaimana melakukan percobaan). Selain itu proses
pembelajaran menggunakan simulasi dapat juga memfasilitasi siswa untuk
mengembangun keingintahuannya melalui proses yang dapat dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
secara mandiri dan juga dapat disimulasikan fenomena yang tidak mungkin
dilihat secara langsung oleh indra manusia (misalkan adanya aliran muatan
saat terjadi arus). Dengan proses belajar seperti ini tampak jelas bahwa
metode inquiry berbasis media simulasi PhET memudahkan siswa dalam
belajar memahami konsep Hukum Ohm dan bisa mengembangkan
pemahaman konsep tentang kelistrikan atau bermain-main dengan
membuat rangkaian yang lain sesuai keingintahuan siswa.
Namun metode ini juga memiliki beberapa kelemahan selama
proses belajar, seperti siswa tidak memiliki skill motorik mengenai cara
melakukan pengukuran menggunakan alat ukur listrik sebagaimana alat
dan rangkaian yang sesunggungnya.
C. Perbedaan antara Metode Eksperimen di Laboratorium dengan Metode
Inquiry Berbasis Media Pembelajaran Simulasi PhET
Penelitian ini bertujuan juga untuk mengetahui apakah ada perbedaan
signifikan antara metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET
(Circuit Construction Kit) dengan metode eksperimen di laboratorium (dengan
alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika
yang memadai). Untuk itu pertama-tama, skor tes awal yang diperoleh kedua
kelompok perlu diuji dengan statistik T-test independent. Hasil uji t-test untuk dua
kelompok yang independent menggunakan program SPSS 16 (confidence interval
95%), sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 8. Hasil T-Test Tes Awal
Hasil analisis (dapat dilihat pada Tabel 8) diperoleh besar t = 1,213 dan
besar probabilitas = 0,229. Besar probabilitas (p = 0,229) >
= 0,05 maka tidak
signifikan. Berarti tidak ada perbedaan rerata untuk tes awal kedua kelompok. Hal
tersebut memberikan gambaran bahwa kedua kelompok memiliki pemahaman
yang sama tentang materi Hukum Ohm sebelum kedua kelompok diberi treatment
dengan metode yang berbeda.
Selanjutnya skor tes akhir yang diperoleh kedua kelompok diuji dengan
statistik T-test independent. Hasil uji t-test untuk dua kelompok yang independent
menggunakan program SPSS 16 (confidence interval 95%), sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 9. Hasil T-Test Tes Akhir
Hasil analisis (dapat dilihat pada Tabel 9) diperoleh besar t = -2,053 dan
besar probabilitas 0,044. Besar probabilitas (p = 0,044) <
= 0,05 maka
signifikan. Berarti ada perbedaan skor rerata untuk tes akhir kedua kelompok.
Kedua kelompok tersebut sebelumnya telah memiliki pengetahuan awal tentang
konsep Hukum Ohm yang sama sehingga perbedaan ini disebabkan oleh
penerapan metode yang berbeda.
Tampak (dapat dilihat pada Gambar 4) besar skor rerata post-test
kelompok Kelas Simulasi lebih tinggi daripada skor rerata post-test kelompok
Kelas Laboratorium maka dapat disimpulkan bahwa metode inquiry berbasis
media pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit) lebih baik daripada
metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum
terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) dalam hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tentang
materi Hukum Ohm.
Gambar 4. Grafik rerata skor yang diperoleh kelompok Kelas Laboratorium dan
kelompok Kelas Simulasi.
Metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET lebih baik
daripada metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan
belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) dalam
hal meningkatkan prestasi belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu tentang
materi Hukum Ohm, hal ini disebabkan karena selama proses pembelajaran
menggunakan simulasi hampir tidak ada masalah teknis yang ditimbulkan oleh
alat (dapat difungsikan dengan baik) dan simulasi memberikan feed back yang
optimal bagi siswa untuk dapat melaksanakan eksperimen secara tepat dan
pengembangan konsep dengan baik. Feed back yang optimal selama proses belajar
memberikan siswa pengetahuan yang tepat (hampir tidak ada miskonsepsi tentang
pemahaman konsep). Sehingga selama proses pembelajaran menggunakan simulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
banyak waktu interaksi belajar digunakan untuk membangun pemahaman konsep
yang optimal (tidak hanya untuk menyelesaikan masalah teknis bagaimana
melakukan percobaan). Selain itu proses pembelajaran menggunakan simulasi
dapat juga memfasilitasi siswa untuk mengembangun keingintahuannya melalui
proses yang dapat dilakukan secara mandiri dan juga dapat disimulasikan
fenomena yang tidak mungkin dilihat secara langsung oleh indra manusia (misalkan
adanya aliran muatan saat terjadi arus). Dengan proses belajar seperti ini tampak
jelas bahwa metode inquiry berbasis media simulasi PhET memudahkan siswa
dalam belajar memahami konsep dan juga bisa mengembangkan pemahaman
konsep tentang kelistrikan atau bermain-main dengan membuat rangkaian yang
lain sesuai keingintahuan siswa.
Penggunaan alat-alat laboratorium dapat mempengaruhi kelancaran proses
belajar konsep Hukum Ohm. Hal ini dapat terjadi manakala peralatan di
laboratorium dalam kondisi kurang baik dan belum terstandarisasi. Beberapa hal
yang terjadi adalah timbulnya masalah teknis sehingga interaksi belajar yang
terjadi hanya untuk memikirkan cara mengatasi masalah teknis yang ditimbulkan
oleh alat dan kurang mendukung untuk memahami konsep Hukum Ohm. Namun,
alat laboratorium sebagai alat pembelajaran masih tetap mempunyai beberapa
keunggulan yang tidak dimiliki oleh simulasi PhET yaitu memberikan fasilitas
kepada siswa untuk secara nyata berinteraksi dengan fenomena alam, memberikan
fasilitas untuk menjadi alat yang membantu untuk menemukan konsep Hukum
Ohm, dan memberikan fasilitas dalam mengembangkan skill motorik mengenai
cara pengukuran menggunakan alat ukur listrik yang sesungguhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Dari hasil penelitian dapat dideskripsikan keunggulan dan kelemahan dari
kedua metode tersebut, seperti tampak pada Tabel 10 berikut:
Tabel 10. Deskripsi keunggulan dan kelemahan dari metode eksperimen di
laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai
peralatan laboratorium fisika yang memadai) dan metode inquiry berbasis
simulasi PhET.
Aspek
Metode eksperimen
di laboratorium
Pengenalan fenomena
Memfasilitasi siswa
untuk berinteraksi
langsung dengan
fenomena kelistrikan
Kecakapan motorik dalam
melakukan eksperimen fisika
Mengembangan skill
motorik cara
merangkai alat dan
mengukur
menggunakan alat
ukur listrik yang
sesungguhnya
Pemahaman konsep
Mengembangkan
pertanyaan yang
kurang optimal dalam
pemahaman konsep
karena siswa banyak
menjumpai kendala
teknis dan kurang
akuratnya hasil
Metode inquiry
berbasis simulasi
PhET
Berinteraksi dengan
fenomena kelistrikan
yang disimulasikan,
namun dapat
menunjukkan
fenomena kelistrikan
yang tidak mungkin
dilihat secara
langsung oleh indra
manusia (misalkan
adanya aliran
muatan saat terjadi
arus)
Tidak optimal karena
siswa berekplorasi
dalam bentuk
simulasi (misalnya
cara membuat
rangkaian dengan
mengeklik ikon
simulasi)
Mengembangkan
pertanyaan yang
membantu
pemahaman konsep
secara tepat karena
tidak menjumpai
kendala teknis dan
akuratnya hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Dengan melihat hal-hal di atas, maka kalau dipadukan akan membuat
pemahaman semakin lengkap dan optimal. Metode eksperimen di laboratorium
walaupun dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan
laboratorium fisika yang memadai masih tetap mempunyai keunggulan yang dapat
melengkapi kelemahan dari metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi
PhET dan sebaliknya metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET
mempunyai keunggulan yang dapat melengkapi kelemahan dari metode eksperimen
di laboratorium. Seperti pada aspek pengenalan fenomena, metode eksperimen di
laboratorium memiliki keunggulan yang dapat melengkapi kelemahan dari simulasi
yaitu memfasilitasi siswa untuk berinteraksi langsung dengan fenomena kelistrikan
(kelemahan metode inquiry berbasis media simulasi PhET yaitu siswa berinteraksi
dengan fenomena kelistrikan yang disimulasikan) namun simulasi juga dapat
melengkapi kelemahan metode eksperimen di laboratorium dengan keunggulan
simulasi yaitu menunjukkan fenomena kelistrikan yang tidak mungkin dilihat secara
langsung oleh indra manusia (misalkan adanya aliran muatan saat terjadi arus).
Kemudian pada aspek kecakapan motorik dalam melakukan eksperimen fisika,
metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum
terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) mempunyai
keunggulan yang dapat melengkapi kekurangan yang dimilliki simulasi yaitu
mengembangan skill motorik cara merangkai alat dan mengukur menggunakan alat
ukur listrik yang sesungguhnya. Berikutnya aspek pemahaman konsep, metode
eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi
sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) mempunyai kekurangan
(mengembangkan pertanyaan yang kurang optimal dalam pemahaman konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
karena siswa banyak menjumpai kendala teknis dan kurang akuratnya hasil) yang
dapat dilengkapi oleh metode inquiry berbasis media simulasi PhET yaitu
mengembangkan pertanyaan yang membantu pemahaman konsep secara tepat
karena tidak menjumpai kendala teknis dan akuratnya hasil.
Untuk memadukan kedua metode dalam pembelajaran dan memilih metode
mana yang terlebih dahulu dilaksanakan. Maka berdasarkan pada aspek
pemahaman konsep, metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang
terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang
memadai) kurang optimal dalam hal mengembangkan pertanyaan pemahaman
konsep karena siswa banyak menjumpai kendala teknis dan kurang akuratnya hasil,
hal ini dapat dilengkapi oleh metode inquiry berbasis media simulasi PhET yang
dapat mengembangkan pertanyaan yang membantu pemahaman konsep secara
tepat karena tidak menjumpai kendala teknis dan akuratnya hasil. Maka metode
inquiry berbasis media simulasi PhET dapat dilaksanakan terlebih dahulu untuk
menanamkan konsep pada siswa, kemudian siswa melakukan aktivitas nyata
dengan alat-alat di laboratorium. Sehingga siswa memperoleh konsep yang tepat
dan dapat mengembangkan skill motorik dalam menggunakan alat ukur listrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan, sebagai berikut:
1. Metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET (Circuit
Construction Kit) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X
tentang materi Hukum Ohm di SMA Pangudi Luhur Sedayu.
2. Metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum
terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) belum
optimal dibandingkan metode inquiry berbasis media simulasi PhET
(Circuit Construction Kit) dalam hal meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas X tentang materi Hukum Ohm di SMA Pangudi Luhur Sedayu.
3. Walaupun metode eksperimen di laboratorium menggunakan alat yang
terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika
yang memadai namun masih tetap mempunyai beberapa keunggulan yang
tidak dimiliki oleh simulasi PhET, seperti dalam hal memfasilitasi siswa
untuk
berinteraksi
langsung
dengan
fenomena
kelistrikan
dan
mengembangan skill motorik cara merangkai alat dan mengukur
menggunakan alat ukur listrik yang sesungguhnya. Maka metode
eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum
terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) masih
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
direkomendasikan untuk dilaksanakan. Di lokasi penelitian dapat
dilaksanakan pembelajaran dengan memadukan kedua metode agar
pemahaman semakin lengkap dan optimal. Metode inquiry berbasis media
pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dapat dilaksanakan
terlebih dahulu untuk menanamkan konsep pada siswa, kemudian siswa
melakukan aktivitas nyata dengan alat-alat di laboratorium. Maka siswa
memperoleh konsep yang tepat dan dapat mengembangkan skill motorik
dalam menggunakan alat ukur listrik. Bila di lokasi penelitian terdapat
dana dapat dialokasikan untuk mengembangkan fasilitas laboratorium agar
siswa tidak banyak menjumpai masalah teknis selama melakukan
praktikum.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Dalam pembelajaran fisika di SMA, bila fasilitas laboratorium memadai
untuk setiap siswa melakukan praktikum dapat menggunakan metode
inquiry di laboratorium. Di mana siswa dapat melakukan praktikum sendiri
sehingga pengetahuan atau konsep Hukum Ohm lebih tertanam pada diri
siswa dan skill motorik dalam menggunakan alat ukur listrik juga dimiliki
oleh siswa.
2. Bagi peneliti yang tertarik untuk melanjutkan penelitian mengenai
perpaduan dari metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
PhET (Circuit Construction Kit) dan metode eksperimen di laboratorium
(dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan
laboratorium fisika yang memadai) dapat meneliti mengenai pembelajaran
yang didesain dengan memadukan kedua metode tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Alessi, S. M. & Trollip, S. R. (2001). Multimedia for Learning: Methods and
Development (3rd ed). Massachusetts: Allyn & Bacon.
Berg, Euwe. (1991). MISKONSEPSI FISIKA DAN REMIDIASI. Salatiga:
Universitas Kristen Satya Wacana.
Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Amplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia.
Perkins, K. K., et. al. (2006). “PhET: Interactive Simulation for Teaching and
Learning Physics”. Dalam THE PHYSICS THEACHER, Vol. 44, Januari
2006. Hal. 18-23.
Purwanto. (2007). Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rohandi, R. (1998). “Memberdayakan Anak Melalui Pendidikan Sains”. Dalam
Pendidikan Sains Yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 112-126.
Sudarmanto, Y. B. (1993). Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: PT Grasindo.
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Pendidikan Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Suharsimi Arikunto. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Suparno, Paul. (2006). DIKTAT STATISTIK. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Suparno, Paul. (2007). DIKTAT PRAKTIKUM SPSS UNTUK STATISTIK.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. (2007). Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Suparno, Paul. (2008). KAJIAN KURIKULUM FISIKA SMA/MA Berdasarkan
KTSP. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. (2010). METODE PENELITIAN PENDIDIKAN FISIKA.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suyono, Hariyanto. (2011). BELAJAR dan PEMBELAJARAN. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Tarekegn, Getachew. (2009). “Can computer simulation subtitute real laboratory
apparatus”. Dalam J. Phys. Educ., Vol. 3. No. 3, September 2009. Hal.
506-517.
Wieman, C. E., Perkins, K. K. & Adams, W. K. (2008). “Oersted Medal Lecture
2007: Interactive simulations for teaching physics: What works, what
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
doesn’t, and why”. Dalam Am. J. Phys., Vol. 76. No. 4 & 5, April/Mei
2008. Hal. 393-399.
Wieman, C. E. & Perkins K. K. (2006). “A powerful tool for teaching science”.
Dalam Nature Physics, Vol. 2, Mei 2006. Hal 290-292.
Wieman, C. E., Adams, W. K. & Perkins, K. K. (2008). “PhET: Simulations That
Enhance Learning”. Dalam SCIENCE, Vol. 322, Oktober 2008. Hal. 682683.
Wieman, C. E., et. al. (2010). “Teaching Physics Using PhET Simulations”.
Dalam THE PHYSICS TEACHERS, Vol. 48, April 2010. Hal. 225-227.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
b
cF- .oudse ;g
n*
e-3E
E€ n 6gPE-^E
CEdE F e
)nlii:j5.|:
El=- fi16
ge'gFac*
g !l HE B$ e Hla g'aar ir*E Ft
:ln ,D
fit u.
{3
E
E
(E
.g
t.-
fo
(!
-rl
a
(!
O)c-g (€
(!
ftf
rt
E.
(u
,Clr
?
.(E-E
bs
EA
9c.a
c (!=
orod
'6
o-h
Eb-
F#
(I)(!
,r
o-E
l,
Bv!
.6)
ss
Fb
E
(!
c9
HE
qo-=
Eg E€ E€E
fiE €E fiE F
9FE
(scg(I'
v-:dx
(g(E-
(u
'c,
(!-
(t(o (tr(It
o)(g
=.s
=.8 5.8
P€, P5, P--
$
(tr
o
N
Ee Ei ete€
gE gE gE
E
afa
aaa
t
'i6
c(E
y,c
(E(tt$
=v(E
c
u
fit
.- rE
(,{o
*t6
=*
'' o.,
. :1.' r{,
'..'.'..
EEq-=9
EFESf EgFEE
*Ec € rEg
.)d
o
=:
i<
(g
(g
(!
()
F€ H EE€
g
qE
Eo
=t*
;E €E€ E V
5€
E5
xv
E =HE
=
iE
f
.
o
=EE
=.
g
{6
o
.ct
R.
v,
(l'
ct
@
Eesge E#E;H
u
L
:?t!E6
a
=
€(s
H
eE
-€EE
(s-=v
E c c-
E 6EE
E ts te .o
E (g
0, E= h
i;uE
E-o
O- =
d
.lr
(
E.E:
E
> FE
E==
6-EE
gEE
E: (E
t
(
a.oe
=Flc-
BEEgE
n
E
9
-(g=
E
(g
E
Eg
96
gE q EEs
E€E
(5a.i6
?6-gE
E(DK
€
s
o:
.f,!
o
.!<
(s
* u'Fs€9:
6
,E E
L
Ei
sls
Ek:z€=
c
(E
9v
6'(/
(J):
CL
6)=
>=
co
EEEEE
a6
6
s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
RENCANA PELAKS,A,NAAN PEMBELAJARAN
I.
Mata Pelajaran
Fisika
Materi Pokok
LISTRIK DINAMIS
Kelas/Semester
){B/2
Metode
Praktikum
Waktu
2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam
berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi.
il.
Kompetensi Dasar
5. 1
:
Memformulasikan besaran-besaran listrik rangakaian tertutup
sederhana (satu loop).
5.2 Mengidentifikasi penerapan listrik DC dalam kehidupan sehari-hari.
lII.
Indikator:
a. Mendiskripsikan pengaruh perubahan
b. Menjelaskan pengertian Hukum Ohm.
c. Menerapkan Hukum Ohm.
d. Menjelaskan grafik Hukum Ohm.
tegangan terhadap arus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
IV. Materi Pembelajaran
Listrik Dinamis
V.
KegiatanPembelajaran
Pertemuan 2x45 Menit
No
1
Waktu
Aspek Life
(Menit)
skilt
Kegiatan Belajar
Pendahuiuan
15
Kesadaran
diri
Prasyarat : Pengetahuan tentang
mengambil
pengukuran menggunakan
keputusan
ampermeter dan voltmeter.
Motivasi : Bagaimana hubungan
tegangan dan kuat arus listrik?
2
Kegiatan Inti
1. Tahap Eksplorasi
65
Kecakapan
sosial
Guru memimpin praktikum
Kecakapan
tentang Hukum Ohm.
identifikasi
Kecakapan
2. Tahap Elaborasi
menggali
Diberikan LKS dengan mengubah
informasi
tegangan baterai, siswa dapat
Kecakapan
melaksanakan eksperimen untuk
potensi dri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Waktu
Aspek Life
(Menit)
skill
Kegiafan Belajar
No
menyelidiki hubungan antara
tegangan, arus dan hambatan
meliputi:
a. Merumuskan hipotesis
b. Melaksanakan eksperimen
c. Membuat tabel pengamatan
d. Membuat grafik
e.
Melakukan analisis data
f. Merumuskan kesimpulan
Tahap Konfirmasi
Kesadaran
Merumuskan kesimpulan
potensi diri
Kecakapan
Penutup
Menarik kesirnpulan
10
mengolah
informasi
Kesadaran
mengambil
keputusan
diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
VI.
Media Pembelajaran
Baterail,5 V,lampu senter, kabel, voltmeter, ampermeter, dudukan
baterai dan dudukan lampu.
VII. Sumber Pembelajaran:
LKS Hukum Ohm, kunci LKS Hukum Ohm dan buku referensi Fisika
kelas X.
VIII.
Penilaian
Jenis tagihan: test, pengisian LKS.
Aspek yang dinilai : kognitif, afektif, dan psikomotorik
Alat Evaluasi
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan lengkap,
1.
Perhatikan dua rangkaian dibawah ini. Bila jenis dan kondisidari lima baterai
dan dua lampu itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar?
Jelaskan Jawabanmu!
Baterai
Baterai
Lampu
Rangkaian A
2.
Rangkaian
I
Perhatikan dua rangkaian di bawah ini. Bila jenis dan kondisi dari dua baterai
dan tiga lampu itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar?
Jelaskan jawabanmu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7A
Baterai
Baterai
Lampu
Rangkalan A
3.
Rangkaian B
Sebuah baterai 40 V dihubungkan dengan suatu resistor 10 O. Berapakah besar
arus di dalam rangkaian tersebut?
Diketahui
4.
:
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu mobil dengan hambatan 6 Q dihubungkan pada baterai 12 V.
Berapakah besar arus yang melalui lampu tersebut?
Diketahui:
5.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu motor dengan hambatan 12 O dihubungkan pada suatu sumber
tegangan. Arus dalam rangkaian tersebut 2 A. Berapakah besartegangan
sumber tersebut?
Diketahui:
6.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu senter dengan hambatan 5 O dihubungkan pada suatu sumber
tegangan. Arus dalam rangkaian tersebut 0,5 A, Berapakah besar tegangan
sumber tersebut?
Diketahui:
7.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu memakai arus 6 A pada saat dihubungkan ke sumber 120 V.
Berapakah besar hambatan lampu tersebut?
Diketahui:
Rumus:
Perhitungan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7X,
8.
Sebuah sumber 120 V pada saat dihubungkan ke lampu memakai arus 12 A.
Berapakah besar hambatan lampu tersebut?
Diketahui
Perhitungan:
Rumus:
:
Pertanyaan untuk no.9 dan no. 10. Amati kedua gambar grafik di bawah ini.
F
E
6
&
p
tr
*
n
E
ts
F
#
*
r2
!2
gr*a l&l
At*i l,4l
Grafik B
Grafik A
9.
Grafik manakah yang menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus
berdasarkan hukum Ohm ! Jelaskan arti grafik tersebut!
10. Kemiringan grafik tersebut menyatakan apa?
Hitunglah kemiringan grafik tersebut?
Perhitungan:
Rumus:
IX.
Kunci Jawaban
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan lengkap.
L.
Di rangkaian B arus lebih besar. Hal itu dikarenakan pada rangkaian A hanya ada
dua baterai sedangkan pada rangkaian B ada tiga baterai. Karena tegangan lebih
besar maka arus lebih besar.
2.
Di rangkaian A akan mengalir arus yang lebih besar. Hal ini dikarenakan sumber
tegangan kedua rangkaian sama terdiri dari satu baterai dan pada rangkaian A
hanya dibebanisatu lampu sedangkan pada rangkaian B dibebanidua lampu.
Maka rangkaian A yang dibebani hambatan lebih kecil akan mengalir arus yang
lebih besar.
3.
Diketahui
:
Perhitungan:
Rumus:
I=i
V=40V
eunakan
R=10O
untuk menentukan arus
:4
I :4ov
10f}
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
4.
5.
7.
8.
9.
Perhitungan:
Diketahui
Rumus:
V=12V
Gunakan
R=6Q
untuk menentukan arus
Diketahui
Rumus:
Perhitungan:
R=12O
24V
l= 2A
GunakanV=lxR
V:24 x 72{I=
Diketahui
Rumus:
Perhitungan:
R=5O
2,5V
l=0,5A
GunakanV=lxR
V=0,5,4 x 5O=
I = IR
I =t?v
6Q =ZA
untuk menentukan tegangan
untuk menentukan tegangan
Perhitungan:
Diketahui
Rumus:
l=6A
Gunakan R
V=120V
untuk menentukan hambatan
Diketahui
Rumus:
l=12A
Gunakan R =
I
V=120V
untuk menentukan hambatan
: II
R
:72ov
6A
:
2o
o
Perhitungan:
I
R*nav=L0o
124
Grafik B, Semakin tinggi tegangan semakin besar arus yang mengalir.
10. Hambatan
Rumus:
B _AV
it
at
_Vz-Vt
Iz-Ir
Perhitungan:
p :AV _2-0
lt
at
__
"t
1*0
Bantul,23 Apnl 2012
Guru Mapel Fisika
(w
\q
FX. Purwonggo, S. Pd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
L
Mata Pelajaran
Fisika
Materi Pokok
LISTRIK DINAMIS
Kelas/Semester
){CI2
Metode
Inquiry
Waktu
2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam
berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi.
IL
Kompetensi Dasar
5. 1
:
Memformulasikan besaran-besaran listrik rangakaian tertutup
sederhana (satu loop).
5.2 Mengidentifikasi penerapan listrik DC dalam kehidupan sehari-hari.
III.
Indikator:
a. Mendiskripsikan pengaruh perubahan
b. Menjelaskan pengertian Hukum Ohm.
c. Menerapkan Hukum Ohm.
d. Menjelaskan grafik Hukum Ohm.
tegangan terhadap arus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
IV.
Materi Fembelajaran
Listrik Dinamis
V.
KegiatanPembelajaran
Pertemuan 2x45 Menit
2
Aspek Life
(Menit)
skill
Kegiatan Belajar
No
1
Waktu
Pendahuluan
15
Kesadaran
Motivasi : Bagaimana hubungan
mengambil
tegangan dan kuat arus listrik?
keputusan
Kegiatan Inti
1. Tahap Eksplorasi
65
Kecakapan
sosial
Guru memimpin praktikum
Kecakapan
dengan simulasi tentang Hukum
identifikasi
0hm.
Kecakapan
menggali
2.
diri
Tahap Elaborasi
informasi
Diberikan LKS dengan mengubah
Kecakapan
tegangan baterai, siswa dapat
potensi dri
melaksanakan eksperimen untuk
menyeiidiki hubungan ar$arc
tegangan, arus dan hambatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Waktu
Aspek Life
(Menit)
skill
Kegiatan Belajar
No
meliputi:
a. Merumuskan hipotesis
b. Meiaksanakan eksperimen
c. Membuat tabel pengamatan
d. Membuat grafik
e. Melakukan analisis
f.
data
Merumuskankesimpulan
3. Tahap Konfirmasi
Kesadaran
potensi diri
Siswa rnerumuskan kesimpulan
Kecakapan
J
Penutup
Menarik kesimpulan
10
mengolah
informasi
Kesadaran
mengambil
keputusan
vI.
Media Pembelajaran
Simulasi PhET dan komputer.
diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
VII. Sumber Pembelajaran:
LKS Hukum Ohm, kunci LKS Hukum Ohm dan buku referensi Fisika
kelas X.
VIII.
Penilaian
Jenis tagihan: test, pengisian LKS.
Aspek yang dinilai : kognitif; afektif, dan psikomotorik
Alat Evaluasi
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan lengkap.
1.
Perhatikan dua rangkaian dibawah ini. Bila jenis dan kondisi dari lima baterai
dan dua lampu itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar?
Jelaskan Jawabanmul
Baterai
Lampu
Rangkaian A
2.
Rangkaian
I
Perhatikan dua rangkaian di bawah ini. Bila jenis dan kondisi dari dua baterai
dan tiga lampu itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar?
Jelaskan jawabanmu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Baterai
Baterai
Rangkal*n A
3.
Ranlkaian B
Sebuah baterai 40 V dihubungkan dengan suatu resistor
1"0
O. Berapakah besar
arus di dalam rangkaian tersebut?
Diketahui:
4.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu mobil dengan hambatan 6 O dihubungkan pada baterai 12 V.
Berapakah besar arus yang melalui lampu tersebut?
Diketahui:
5.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu motor dengan hambatan 12 O dihubungkan pada suatu sumber
tegangan. Arus dalam rangkaian tersebut 2 A. Berapakah besar tegangan
sumber tersebut?
Diketahui:
6.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu senter dengan hambatan 5 O dihubungkan pada suatu surnber
tegangan. Arus dalam rangkaian tersebut 0,5 A. Berapakah besar tegangan
sumber tersebut?
Diketahui:
7
.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu memakai arus 6 A pada saat dihubungkan ke sumber 120 V.
Berapakah besar hambatan lampu tersebut?
Diketahui:
Rumus:
Perhitungan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
L
Sebuah sumber 120 V pada saat dihubungkan ke lampu memakaiarus 12 A.
Berapakah besar hambatan lanrpu tersebut?
Diketahui:
Rumus:
Pertanyaan untuk no.9 dan no.
Perhitungan:
1.0.
Amati kedua gambar grafik di bawah ini.
-r.
l"
c
F
t$
n
a
tr
n
iq
*"
t2
Afus
i4l
Aiu: iA!
Grafik A
9.
Grafik
B
Grafik manakah yang menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus
berdasarkan hukum Ohm ! Jelaskan arti grafik tersebut!
L0. Kemiringan grafik tersebut menyatakan apa?
Hitunglah kemiringan grafik tersebut?
Rurnus:
IX.
Kunci Jawaban
A.
1..
2.
Perhitungan:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan lengkap,
Di rangkaian B arus lebih besar. Hal itu dikarenakan pada rangkaian
A hanya ada
dua bateraisedangkan pada rangkaian B ada tiga baterai. Karena
tegangan lebih
besar maka arus lebih besar.
Di rangkaian A akan mengalir arus yang lebih besar. Hal ini dikarenakan
sumber
tegangan kedua rangkaian sama terdiri dari satu baterai dan pada rangkaian
A
hanya dibebanisatu lampu sedangkan pada rangkaian B dibebanidua lampu.
Maka rangkaian A yang dibebani hambatan rebih kecil akan mengalir arus yang
lebih besar.
3.
Diketahui
V=40V
:
Rumus:
Perhitungan:
Gunakan I = I
R
R=10O
untuk menentukan arus
,=ff =4A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
4.
5.
6.
7
"
8.
9.
Diketahui
Rumus:
Perhitungan:
V=12V
Gunakan I = I
fi
I -72v
6f,) =2A
R=6O
untuk menentukan arus
Diketahui
Rumus:
Perhitungan:
R=12O
24V
GunakanV=lxR
V=7AxLZO=
l=2A
untuk menentukan tegangan
Diketahui
Rumus:
Perhitungan:
R=5Q
2,5V
l=0,5A
GunakanV=IxR
V=0,5,4 x 5O=
untuk menentukan tegangan
Perhitungan:
Diketahui
Rumus:
r--6A
Gunakan
V=120V
untuk menentukan hambatan
Diketahui
Rumus:
l=12A
Gunakan
V=120V
untuk menentukan hambatan
R
o=#=2oo
= II
Perhitungan:
R
= II
R
1oo
-Lzov
124 =
Grafik B, Semakin tinggi tegangan semakin besar arus yang mengalir.
l-0. Hambatan
Rumus:
n av:- vz-vr
al
Iz-It
Perhitungan:
:2
R:!al -.2-o
1-o
Bantul,23 April 2Al2
Guru Mapel Fisika
C#
"/
FX. Purwonggo, S. Pd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Nomo
Kelas:
:
Tol
:
LKS XB
Praktikum Hubungan antara Tegangan, Arus dan Hambatan
Arus listrik yang mengalir melalui sebuah rangkaian akan meningkat dengan meningkatnya
tegangan. Besar arus dapat dihitung dengan Hukum Ohm,
Di mana
R:
hambatan (Q),
V:
tegangan CV),
I:
R: i
arus (A).
Pada grafik hubungan tegangan terhadap arus, dapat dihitung kemiringannys, R
: { - v':v'
AI Iz-It,
Tujuan
: Menyelidiki hubungan antarategangan, arus dan hambatan.
Peralatan
1,5 V, I bola lampu senter, kabel secukupnya, ampermeter,
voltmeter, saklar, dudukan baterai, dudukan lampu.
Permasalahan
: Bila dalam rangkaian terdapat tegangan (baterai), arus, dan hambatan
(di dalam lampu).
: 3 baterai
Apakah dalam rangkaian tersebut akan terjadi arus yang semakin besar
bila tegangan semakin tinggi?
Apakah yang terjadi dengan hambatan, semakin besar atau semakin kecil
atautetap?
Dugaan sementara
:
Gambar
t
Voltmeter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8L
Langkah-langkah
1. Siapkan seluruh alat dan bahan
yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.
2. Hubungkan seluruh alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar l.
3. Catat pembacaan voltmeter dan ampermeter pada Tabel 1 sementara saklar masih
terbuka.
4.
5.
6.
Dengan sebuah baterai 1,5 V berada di rangkaian, tutuplah saklar. Catat pembacaan
voltmeter dan ampermeter pada Tabel 1.
Lalcukan langkah 4 dengan menggunakan dua baterai 1,5 V, dan terakhfu tiga baterai
1,5 V dalam hubungan seri.
Lukiskan grafik yang menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus pada tempat
yang disediakan pada Gambar 2. Tariklah garis lurus data tersebut.
Tabel
l
Hubungan antara Tegangan, Arus, dan Hambatan,
Pengamatan:
Arus (A)
(V)
Teeanean
Tesansan/Arus
Gambar 2. Grafik hubungan tegangan terhadap arus.
4
3,5
3
cIE
uo2
g
..r- :" -:l'.
:....
i
..::.t.
(E
oolC
a'tF
7
0,5
.i.
0
0,1
o,2
0,3
Arus {A}
o,4
0,s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Analisis:
1.
2.
Berdasarkan data yang diperoleh. Bagaimana hubungan antara tegangan dan arus?
Semakin
arus mengalir.
tegangan, semakin
(a) Tuliskan dengan rumus hubungan antarategangan dan arus.
(b)
Berdasarkan pada hukum Ohm, perbanding*
ekperimen ini?
3.
|
*"ttyatakan apa dalam
(a) Hitunglah kemiringan grafft yang diperoleh tersebut.
(b) Berdasarkan Hukum Ohm kemiringan itu menyatakanapa?
Kemiringan tersebut merupakan
dari rangkaian listrik tersebut.
(c) Berapakah besar hambatan dari rangkaian tersebut?
4.
Rumuskan definisi operasional untuk hambatan
itu
tersebut.
Kesimpulan :
1. Apakah dugaan sementaramu diterima?
2. Kesimpulan apa yang dapat dibuat dari percobaan?
Penerapan : Hukum Ohm memungkinkan kita untuk menghitung
, dan
berdasarkan eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Nomo:
Tgl
Kelos:
:
LKS XC
Hubungan antara Tegangan,
- Arus dan Hambatan
GUIDED INQUIRY
Arus listrik yang mengalir melalui sebuah rangkaian akan meningkat dengan meningkatnya
tegangan. Besar arus dapat dihitung dengan Hukum Ohm,
Di mana
R:
hambatan (Q),
V:
tegangan (V),
I
:
R: ;.
arus (A).
Pada grafik hubungan tegangan terhadap arus, dapat dihitung kemiringannya R
: * =n=*n'
AI
Iz-It"
Tujuan
: Menyelidiki hubung an arfiarategangan, arus dan hambatan.
Peralatan
: 4 baterai 9 V,
1
bola lampu, kabel secukupnya, ampenneter, voltmeter,
saklar.
Internet Based
: free dovrnload PhET Software Interatrctive Simulation dari Universitas
of Colorado at Boulder alanat situs http:i/phet.colorado.edu Simulation :
Circuit Construction Kit (circuit construction kit dc virtual lab in).
Permasalahan
: Bila dalam rangkaian terdapat tegangan (baterai), arus, dan hambatan
(di dalam lampu).
Apakah dalam rangkaian tersebut akan tedadi arus yang semakin besar
bila tegangan semakin tinggi?
Apakah yang terjadi dengan hambatan, semakin besar atau semakin kecil
atau tetap?
Dugaan sementara:
Gambar
I
Voltrneter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Langkah-langkah
1.
2.
:
Buka PhET "circuit construction kit dc virtual lab in".
Pada papan rangkaian siapkan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1.
3. Hubungkan seluruh alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
4. Catat pembacaan voltmeter dan ampermeter pada Tabel 1 sementara saklar masih
terbuka.
5. Dengan sebuah baterai 9 V berada di rangkaian tutuplah saklar. Catat pembacaan
6.
7.
voltmeter dan ampermeter pada Tabel 1.
Lakukan langkah 5 dengan menggunakan dua baterai 9 V, dan kemudian tiga baterai
9 V, dan terakhir empat baterai 9 V dalam hubungan seri.
Lukiskan grafik yang menunjukkan hubungan arfiara tegangan dan arus pada tempat
yang disediakan pada Gambar 2. Tariklah garis lurus data tersebut.
Tabel l" Hubungan Antara Tegangan, Arus, dan Hambatan.
Pengamatan:
Tesansan fV)
Arus (A)
Gambar 2. Grafik tegangan terhadap arus.
Tesansan/Arus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Analisis:
l.
2.
Berdasarkan data yang diperoleh. Bagaimana hubungan arfiarategangan dan arus?
arus mengalir.
tegangan, semakin
Semakin
(a) Tuliskan dengan rumus hubungan arfiarategangan dan arus.
(b) Berdasarkan pada hukum Ohm, perbanding*
|
*"ttyatakan apa dalam
ekperimen ini?
3.
(a) Hitunglah kemiringan grafik yang diperoleh tersebut.
(b) Berdasarkan Hukum Ohm kemiringan itu menyatakan apa?
Kemiringan tersebut merupakan
dari rangkaian listrik tersebut.
(c) Berapakah hambatan dari rangkaian tersebut?
4.
Rumuskan definisi operasional untuk hambatan
itu
tersebut.
Kesimpulan : 1. Apakah dugaan sementaramu diterima?
2. Kesimpulan apa yang dapat dibuat dari percobaan?
Penerapan : Hukum Ohm memungkinkan kita untuk menghitung
, dan
berdasarkan ekspenmen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Kunci LKS XB
Praktikum Hubungan antara Tegangan, Arus dan Hambatan
Arus listrik yang mengalir melalui sebuah rangkaian akan meningkat dengan meningkatnya
tegangan. Besar arus dapat dihitung dengan Hukum Ohm,
Di mana
R:
hambatan (O), V
:
tegangan (V),
I:
R: I
.
arus (A).
Pada grafik hubungan tegangan terhadap arus, dapat dihitung kemiringanny d, R
:
av
vz-v'
AI - lz-lr
Tujuan
: Menyelidiki hubungart arfiarategangan, arus dan hambatan.
Peralatan
: 3 baterai
1,5 V, 1 bola lampu senter, kabel secukupnya, ampermeter,
voltmeter, saklar, dudukan baterai, dudukan lampu.
Permasalahan
: Bila dalam rangkaian terdapat tegangan, (baterai), arus, dan hambatan
(di dalam lampu).
Apakah dalam rangkaian tersebut akan terjadi arus yang semakin besar
bila tegangan semakin tinggi?
Apakah yang terjadi dengan hambatan (di dalam lampu), semakin besar
atau semakin kecil atau tetap tidak berubah?
Dugaan sementara: Jika hambatan tetap, semakin tinggi tegangan semakin
besar arus yang mengalir.
Gambar 1
Voltrnet€r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Langkah-langkah
:
1.
Siapkan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada
2.
3.
Gambar 1.
Hubungkan seluruh alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Catat pembacaan voltmeter dan ampermeter pada Tabel 1 sementara saklar masih
terbuka.
4.
5.
6.
Dengan sebuah baterai 1,5 V berada di rangkaian, tutuplah saklar. Catat pembacaan
voltmeter dan ampermeter pada Tabel 1.
Lakukan langkah 4 dengan menggrrnakan dua baterai 1,5 V, dan terakhir tiga baterai
1,5 V dalam hubungan seri.
Lukiskan grafik yang menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus pada tempat
yang disediakan pada Gambar 2. Tariklah garis lurus data tersebut.
Tabel 1. Hubungan antara Tegangann Aruso dan Hambatan.
Pengamatan:
Arus (A)
(V)
Teeanean
Tesansan/Arus
0
0
0
1.25
0.r7
3.4
0,29
0,45
7,35
7,6
7,6
))
Gambar 2. Grafik hubungan tegangan dan arus.
t-
4
I
3,5
3
clE
uo2
g
(!
uolC
o) -r"
1
0,5
0
tl
:-i
it'
1i
"'-.
0
0,1
0,2
Arus
0,3
(Af
0,4
0,5
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Analisis:
1.
2.
Berdasarkan data yang diperoleh. Bagaimana hubungan antara tegangan dan arus?
Semakin tinggi tegangan, semakin besar arus mengalir.
(a) Tuliskan dengan rumus hubungan antara tegangan dan arus.
I =V/R (Hukum Ohm)
(b)
Berdasarkan pada hukum Ohm, perbanding*
|
-"ttyatakan apa dalam
ekperimen ini?
Hambatan.
3.
(a) Hitunglah kemiringan grafik yang diperoleh tersebut.
AV
R:oi
n: o,L6
l'?.=7.5
(b) Berdasarkan Hukum Ohm kemiringan itu menyatakan apa?
Kemiringan tersebut merupakan hambatan dari rangkaian listrik tersebut.
(c) Berapakah hambatan dari rangkaian tersebut?
7r5 ohm
4.
Rumuskan definisi operasional untuk hambatan
itu
berdasarkan eksperimen
tersebut.
Hambatan merupakan perbandingan dari tegangan dengan arus.
Kesimpulan :
1. Apakah dugaanmu diterima?
Diterima.
2. Kesimpulan apayang dapat dibuat?
Dugaan diterima, yaitu hambatan tetapo semakin tinggi tegangan
semakin besar arus yang mengalir.
Penerapan : Hukum Ohm memungkinkan kita untuk menghitung tegangan, arus, dan
hambatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Kunci LKS XC
Hubungan antara Tegangano Arus dan Hambatan
GUIDED INQUIRY
Arus listrik yang mengalir melalui sebuah rangkaian akan meningkat dengan meningkatnya
tegangan. Besar arus dapat dihitung dengan Hukum Ohm,
Di mana
R:
hambatan (O),
V:
tegangan (V),
I:
R: i
.
arus (A).
AJ
qnrc dqnqt
rn fpcqnoqn
ferhqrlnn arus,
kemiringannya P :
dapat rlihitrrno
dihitung Lernirinoannwe
tegangan terhadap
Pada grafik hubungan
=,V'-v'
l? ar
Tujuan
: Menyelidiki hubungan arftarategangan, arus dan hambatan.
Peralatan
: 4 baterai 9 V,
I
h_tr
bola lampu, kabel secukupnya, amporneter, voltmeter,
saklar.
:
Internet Based
free download PhET Software Interaltive Simulation dari Universitas
of Colorado at Boulder alamat situs http:i/phet.colorado.edu Simulation :
Circuit Construction Kit (circuit construction kit dc virtual lab in).
Permasalahan
: Bila dalam rangkaian terdapat tegangan (baterai), arus, dan hambatan
(di dalam lampu).
Apakah dalam rangkaian tersebut akan terjadi arus yang semakin besar
bila tegangan semakin tinggi?
Apakah yang terjadi dengan hambatan, semakin besar atau semakin kecil
atau tetap tidak berubah?
Dugaan sementara : Jika hambatan tetap, semakin tinggi tegangan semakin
besar arus yang mengalir.
Gambar 1
Voltm€t€r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Langkah-Iangkah
l.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
:
o'circuit construction kit dc vfutual lab in".
Buka PhET
Pada papan rangkaian siapkan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang
ditunjukkan pada Gambar l.
Hubungkan seluruh alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Catat pembacaan voltmeter dan ampermeter pada Tabel I sementara saklar masih
terbuka.
Dengan sebuah baterai 9 V berada di rangkaian tutuplah saklar. Catat pembacaarL
voltmeter dan ampermeter pada Tabel l.
Lakukan langkah 5 dengan menggurakan dua baterai 9 V, dan kemudian tiga baterai
9 V, dan terakhir empat baterai 9 V dalam hubungan seri.
Lukiskan grafik yang menunjukkan hubungan arfiara tegangan dan arus pada tempat
yang disediakan pada Gambar 2. Tariklah garis lurus data tersebut.
Tabel
l
Hubungan antara Tegangan, Arus, dan Hambatan.
Pengamatan:
Arus (A)
Tesansan fV)
0
9
0
Tegansan/Arus
0
0,9
10
18
1.8
l0
27
36
2.7
3,6
10
10
Gambar 2. Grafik hubungan tegangan terhadap arus.
40
- ',""
-a-
35
,;d
30
^25
z
c
Szo
a!
s
o
t15
10
5
::
X
tl
-,'-i
o0,5Lt,522,533,54
Arus {A}
aI
,),
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Analisis
:
l.
2.
Berdasarkan data yang diperoleh. Bagaimana hubungan antara tegangan dan arus?
Semakin tinggi tegangan, semakin besar arus mengalir.
(a) Tuliskan dengan rumus hubungan antara tegangan dan arus.
I =VlR (Hukum Ohm)
(b)
Berdasarkan pada hukum Ohm, perbanding*
|
-"tryatakan apa dalam
ekperimen ini?
Hambatan.
3.
(a) Hitunglah kemiringan grafik yang diperoleh tersebut.
AV
R=rr
9
*=o,g=10
(b) Berdasarkan Hukum Ohm kemiringan itu menyatakan apa?
Kemiringan tersebut merupakan hambatan dari rangkaian listrik tersebut.
(c) Berapakah hambatan dari rangkaian tersebut?
10 ohm
4.
Rumuskan definisi operasional untuk hambatan
itu
berdasarkan eksperimen
tersebut.
Hambatan merupakan perbandingan dari tegangan dengan arus.
Kesimpulan :
1. Apakah dugaanmu diterima?
Diterima.
2. Kesimpul an apayang dapat dibuat?
Dugaan diterima, yaitu hambatan tetapn semakin tinggi tegangan
semakin besar arus yang mengalir.
Penerapan : Hukum Ohm memungkinkan kita untuk menghitung tegangan, arus, dan
hambatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
TES AWAL (PRE-rES4
Nama
Tgl:
Kelas/No:
:
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan lengkap.
L.
Perhatikan dua rangkaian dibawah ini. Bila jenis dan kondisi dari lima baterai dan dua lampu
itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? Jelaskan Jawabanmu!
Baterai
Baterai
Ran8kaian A
2.
Rangkaian
I
Perhatikan dua rangkaian di bawah ini. Bila jenis dan kondisi dari dua baterai dan tiga lampu
itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? Jelaskan jawabanmu!
Baterai
Baterai
Rangkaian A
3.
Rangkalan B
Sebuah baterai 40 V dihubungkan dengan suatu resistor 10 O. Berapakah besar arus di
dalam rangkaian tersebut?
Diketahui:
4.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu mobil dengan hambatan 6 Q dihubungkan pada baterai 12 V. Berapakah
besar arus yang melalui [ampu tersebut?
Diketahui:
Rumus:
Perhitungan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
rEs AWAr (PRE-rESrl
5.
Sebuah lampu motor dengan hambatan 12 f) dihubungkan pada suatu sumber tegangan.
Arus dalam rangkaian tersebut 2 A. Berapakah besar tegangan sumber tersebut?
Diketahui:
6.
Perhitungan:
Rumus:
Sebuah lampu senter dengan hambatan 5 O dihubungkan pada suatu sumber tegangan.
Arus dalam rangkaian tersebut 0,5 A. Berapakah besar tegangan sumber tersebut?
Diketahui:
7.
Perhitungan:
Rumus:
Sebuah lampu memakai arus 6 A pada saat dihubungkan ke sumber 1"20 V. Berapakah besar
hambatan lampu tersebut?
Diketahui:
Perhitungan:
Rumus:
B. Sebuah sumber 120 V pada saat dihubungkan ke lampu memakai
arus 12 A. Berapakah
besar hambatan lampu tersebut?
Diketahui:
Perhitungan:
Rumus:
Pertanyaan untuk no. 9 dan no. 10. Amati kedua gambar grafik di bawah ini.
E
q
6
L.
g
a
f,
p 4
F
d
E
m
il
ts
b
&
ts
2
s
4
1
&
23
Sfxe {A}
Grafik A
9.
Grafik
B
Grafik manakah yang menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus berdasarkan hukum
Ohm! Jelaskan arti grafik tersebut!
10. Kemiringan grafik tersebut menyatakan apa?
Hitunglah kemiringan grafik tersebut?
Rumus:
Perhitungan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TES AKH|R
Nqma
rgl:
Kelss/No:
:
A. Jawablah
1.
94
{POsr-rFS4
pertanyaan di trawah ini dengan benar dan lengkap.
Perhatikan dua rangkaian dibawah ini. Bila jenis dan kondisi dari lima baterai dan dua lampu
itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? Jelaskan Jawabanmu!
Baterai
Baterai
Rangkaian A
2.
Rangkaian
I
Perhatikan dua rangkaian di bawah ini. Bila jenis dan kondisi dari dua baterai dan tiga lampu
itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? Jelaskan jawabanmu!
Baterai
Baterai
Rangkaian A
3.
Rangkaian B
Sebuah baterai 40 V dihubungkan dengan suatu resistor L0 f}. Berapakah besar arus di
dalam rangkaian tersebut?
Diketahui:
4.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu mobildengan hambatan 6 O dihubungkan pada baterai 12 V. Berapakah
besar arus yang melalui lampu tersebut?
Diketahui:
Rumus:
Perhitungan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TES AKH|R
5.
95
tPOsFrES4
Sebuah lampu motor dengan hambatan 12 O dihubungkan pada suatu sumber tegangan.
Arus dalam rangkaian tersebut ? A. Berapakah besar tegangan sumber tersebut?
Diketahui:
6.
Perhitungan:
Rumus:
Sebuah lampu senter dengan hambatan 5 O dihubungkan pada suatu sumber tegangan.
Arus dalam rangkaian tersebut 0,5 A. Berapakah besar tegangan surnber tersebut?
Diketahui:
7.
Perhitungan:
Rumus:
Sebuah lampu memakai arus 6 A pada saat dihubungkan ke sumber 120 V. Berapakah besar
hambatan lampu tersebut?
Diketahui:
8.
Perhitu_ngan:
Rumus:
Sebuah sumber 120 V pada saat dihubungkan ke lampu memakai arus L2 A. Berapakah
besar hambatan lampu tersebut?
Diketahui:
Perhituogan:
Rumus:
Pertanyaan untuk no. 9 dan no. 10. Amati kedua gambar grafik di bawah ini.
6
6
p
4
c
P 4
F
2
a
a
E
0
P
&
2
23
A.l*E {.4}
Grafik A
9.
Grafik
B
Grafik manakah yang menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus berdasarkan hukum
Ohm! Jelaskan art: grafik tersebutl
10. Kemiringan grafik tersebut menyatakan apa?
Hitunglah kemiringan grafik tersebut?
Rumus:
Perhitungan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kunci Jawaban Tes
96
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan
1.
lengkap.
Perhatikan dua rangkaian dibawah ini. Bila jenis dan kondisi dari lima baterai dan dua lampu
itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? jelaskan Jawabanmu!
Baterai
Baterai
Rangkaian
Eangkaian A
I
Di rangkaian B arus lebih besar. Hal itu dikarenakan pada rangkaian A hanya ada dua
baterai sedangkan pada rangkaian B ada tiga baterai. Karena tegangan lebih besar maka
arus lebih besar.
2.
Perhatikan dua rangkaian di bawah ini. Bila jenis dan kondisi dari dua baterai dan tiga lampu
itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? jelaskan jawabanmu!
Baterai
Baterai
Rangkaian A
Rangkaian B
Di rangkaian A akan mengalir arus yang lebih besar. Hal ini dikarenakan sumber tegangan
kedua rangkaian sama terdiri dari satu baterai dan pada rangkaian A hanya dibebani satu
lampu sedangkan pada rangkaian B dibebani dua lampu. Maka rangkaian A yang dibebani
hamhatan lebih kecil akan mengalir arus yang lebih besar.
3. Sebuah baterai 40 V dihubungkan dengan suatu resistor 10 Q. Berapakah besar arus di
dalam rangkaian tersebut?
4.
Diketahui:
Rumus:
V=40V
R=10f!
gunakan
V=12V
R=5O
Gunakan
Perhitungan:
I
:i
I:4ov
4A
10() =
untuk menentukan arus
Sebuah lampu mobil dengan hambatan 5 O dihubungkan pada baterai 12 V. Berapakah
besar arus yang melalui lampu tersebut?
Perhitungan:
Diketahui:
Rumus:
r=i
untuk menentukan arus
I
=#:2A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
5. Sebuah lampu motor dengan hambatan 12 O dihubungkan pada suatu sumber tegangan.
Arus dalam rangkaian tersebut 2 A. Berapakah besar tegangan sumber tersebut?
Diketahui
Rumus:
GunakanV:IxR
:
R=12O
Perhitungan:
V:24 x L2Q=24V
l=2A
5.
untuk menentukan tegangan
Sebuah lampu senter dengan hambatan 5 O dihubungkan pada suatu sumber tegangan.
Arus dalam rangkaian tersebut 0,5 A. Berapakah besar tegangan sumber tersebut?
Perhitungan:
Rumus:
Diketahui:
V =O,5A x 5O= 2,5V
R=5O
GunakanV = IxR
l=0,5A
7.
untuk menentukan tegangan
Sebuah lampu memakai arus 6 A pada saat dihubungkan ke sumber L20 V. Berapakah besar
hambatan lampu tersebut?
Perhitungan:
Rumus:
Diketahui:
l=6A
Gunakan R =
R-12ov
6A =2oa
T
V=120V
8.
untuk menentukan hambatan
Sebuah sumber 120 V pada saat dihubungkan ke lampu memakai arus 12 A. Berapakah
besar hambatan lampu tersebut?
Perhitungan:
Rumus:
Diketahui:
R=#=1oo
l=12A
eunakan R =
V=120V
untuk menentukan hambatan
i
Amati kedua gambar grafik di bawah ini. Pertanyaan untuk no.9 dan no. 10.
ff
23
AruI[Al
Grafik A
9.
Grafik
B
Grafik mana yang menunjukan hubungan antara tegangan dan arus dengan hambatan
konstan/tetap ! Jelaskan a rti grafik tersebut !
Grafik B, Semakin tinggitegangan semakin besar arus yang mengalir.
10. Kemiringan grafik tersebut menyatakan apa?
Hambatan
Hitunglah kemiringan grafik tersebut?
Rumus:
^
AV Vz-Vt
AI Iz-Ir
Perhitungan:
p _AV _2-O _ )
AI
1-O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
IIasiI Skor Kelompok Kelas Laboratorium dan Kelompok Kelas Simulasi
Siswa ke1
)
XC
XB
XC
XB
Tes Awal Tes Akhir Tes Awal Tes Akhir
T4
18
t7
15
l9
15
t6
11,5
3
6
10
12,5
l7
4
11
16
15
T9
5
l5
I
15
6
I4
t4
T4
11
8,5
7
15
15
t4
8
8
3,5
15
t7
I7
9
15
I4
l5
18
10
t4
14
8,5
14,5
11
14,5
15
13,5
19
t2
10,5
t6
t9
l3
15
I7
t7
6
14
L4
t6
I
6,5
15
3,5
l8
t4
15,5
r9
t6
14
14
14
l7
l8
t6
18
13
t7
t3
6
18
t4
15
19
18,5
17
l4
t7
20
16,5
6
4
2l
15
t7
t6
15
17
22
23
24
25
26
6
5
4,5
ll
13
3,5
10,5
t2
10
t7
t7
t6
l5
t4
16
16
)1
13
10
28
29
30
16
15
t3
t4
l4
t2
l7
l4
T4
18
15
15
18
31
t7
16
t5
t6
20
32
33
34
t1
t5
I
15
74
t9
t4
17
t4
19
t8
l5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Analisis Validitas Isi
Tabel. Hasil Skoring dari dua orang ahli atas l0 butir intrumen
Butir Rater I
Rater 2
I
I
I
I
2
5
I
I
I
I
6
I
1
7
1
1
8
I
9
I
I
10
0
0
J
4
1
I
1
1
Perhitungan korelasi dilakukan dengan rumus product momen\ sebagai
berikut:
.xy
90-81
_
JGo_B1nro_sD
Hasil konfirmasi tabel
N:
rI
10 dan cr : 0,05 memrnjukan harga tabel
sebesar A,632. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa dalam hal isinya instrumen
tersebut valid karena adanya kesepakatan antara para rater dalam hal materi yang
diukur oleh instrumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Analisis Reliabilitas
Tabel Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen
Siswa
ke-
Butir soal
I
2
3
4
I
6
7
8
9
l0
1
I
2
2
2
2
2
I
2
2
2
J
1
2
2
2
2
2
2
I
2
1"5
2
2
1
I
2
2
2
2
2
2
2
I
I
2
2
9
I
I
I
I
I
I
I
2
2
2
2
2
0
2
2
2
2
2
t0
1
4
5
6
7
I
2
)
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
I
I
2
2
2
2
2
2
I
I
I
I
I
2
2
I
2
0,5
17,5
306,25
0
t4
I
0
0,5
l6
t6
196
256
256
16,5
17) )5
2
2
r9
18
361
289
324
2s6
289
7135.75
2
2
2
2
1
I
2
2
2
2
1
2
I
2
1
1
2
2
I
I
)
2
2
I2
t3
t4
15
1
1
2
2
2
2
2
2
16
2
2
1
2
2
2
2
T7
2
1
2
2
2
2
2
2
l8
t9
2
2
I
I
2
I
I
2
2
2
2
2
2
z0
I
1
2
2
I
2
I
2
I
2
2
2
2l
2
2
2
2
2
I
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
26
Jumlah
Jumlah
kuadrat
l7
2
2
2
2
2
25
T4.5
2
2
2
2
2
I
2
I
2
2
2
2
2
1
I
I
2
2
2
t6
t7
50
40
23.5
428-s
98
70
34,25
I
0
2
2
2
2
JJ
30
49
50
52
51
2
50
47
42
95
98
104
100,5
98
dicari terlebih dahulu nilai variansi (o2).
Mencari Variansi:
02=
uxz-q#
N
1
t7
t9
t6
t2
t7
I9
2
1
2
2
16.5
z
I
2
1
2
2
15
15,5
16.5
2
2
2
2
2
2
1
0,5
2
2
I
0
l5
1"5
2
1
24
15,5
2
0
0
0
0,5
0.5
400
225
240,25
22s
244,25
2
2
I
I
I
1
23
20
2
2
2
11
22
2
0
2
2
2
2
2
)
1
2
Skor
Total
Total
Kuadrat
256
t6
2
2
t7
)1) )\
272.25
210,25
289
289
36t
256
144
289
361
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Soal I
Soal 5
n
^
'z
U/4\
\r,,,-
.>
o(r)
=
-G,Dz
26
26
47-47,89
2(t
S.LL
't
o(D=E
o(ry
-
-a
u(s)
-
t
u(s) -
o(tt =
,on-(?'
z6
%
704-104
26
o
- o,2o
Soal 6
Soal 2
^
ol-,
\.) :
z
Az-Gqz
26
26
42-34,62
Ur-\
\.) -
t
u(2)
_
o(a
26
too,t
-9
26
,ta _
100,5-100,04
26
ot't = 0,02
7.38
-T
Soal 7
o(21= 0,28
sl-tt9i- %
-z
u(z)
Soal 3
^
-z u(3)
't
o(-e)
=
98-96,15
o('1
es-@'z
26
%
26
o('1
= 0,07
Soal
I
95-92,35
2(;
o(s1= 0,10
^z^
u(s)
z :
Soal 4
^
^4
u(+)
-
t
o(q
=
-
o(-a)
nr-(so)z
26
%
98-96,L5
x;
o(a1= 0,07
n, -(so)2
26
%
98-96,75
%
o("'1= o'07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ro2
Soal
9
Soal 10
, 7o-*
o(q=+
o(,0>=
'o'"-Q,i)t
%
t
70-61.54
o(q:
%
?
ol\:
o(s')
: aJ25
34,25-21,24
2(,
o(ts1= 0,5
Jumlah varians semua item f,
ol :
0,20 + 0,28+ 0,10 + 0,07 + 0 + 0,02 + 0,07 +
0,07+0,325+0J:1,635
--^-
variantotar:
--
+zt.s2
ryJ#:2,84
Dimasukan ke dalam rumus Alpha, sebagai berikut:
r11=h-('-'#)
r'=#*('-#)
10
,t7 - g
-x(1 -0,576)
r7L=
\t
Dari tabel person diketahui
signifi kan dikatakan reliabel.
10
n
x(0,424)
= 0'47I
rrabcl
:
0,381, karena
r1l)
rtub.l maka secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
INSTRUMEN OBSERVASI
SMA PANGUDI TUHUR SEDAYU
Hari,
tanggal
Observer
:
:
PETUNJUK: Amati aktivitas siswa di kelas selama proses belajar mengajar. Tuliskan hasil
pengamatan sesuai dengan keadaan yang Anda amati!
No.
ASPEK YANG DIAMATI
HASIL PENGAMATAN
Tallv
Jumlah siswa yang bertanya.
1.
Jumlah pertanyaan siswa.
2.
3.
Jumlah siswa yang tidak
mengisi LKS.
Siswa yang menjawab
4.
pertanyaan.
Jumlah pertanyaan yang
5.
dijawab oleh siswa.
Terima Kasih
Frekuensi(f)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
704
IhISTRUMEN OBSERVASI
sMA PANGUDI LUHUR SEDAYU
Krl"as;.J,
Hari,tanggal
; ''"
ObSefVef
'
\ '").
,11/'i(r'i1 '
'
''i
rr'':J
PETUNIUK: Amati aktivitas siswa di kelas selama proses belajar mengajar. Tuliskan hasil
pengamatan sesuai dengan keadaan yang Anda amati!
No.
HASIL PENGAMATAN
ASPEIdYANG DIAMATI
Jumlah siswa yang bertanya.
Tally
Frekuensi {f}
I t,i
1r
I.
Jumlah pertanyaan siswa.
lrl
2.
5.
Jumlah siswa yang tidak
mengisi LKS.
Siswa yang menjawab
4.
5.
pertanyaan.
Jumlah pefianyaan yang
dijawab oleh siswa.
j
i
I
I
Terlma Kaslh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
INSTRUMEN OBSERVA$I
SMA PANGUDI tUFiUR SEDAYU
KELAS,",.
triafl,tanggal
i
,,
' " ; 'i i i|'
Observer :
'
-
rtti
;.
.-.:,r
,,.
l(.r,,lfi
,
PETUNJUK: Amati aktivitas siswa di kelas selama proses belajar mengajar. Tuliskan hasil
p€ngamatan sesuai dengan keadaan yang Anda amati!
No,
ASPEKYANG DIAMATI
Jumlah siswa yang bertanya.
l.:.
,' ,.:-, i
'.
I.IASII PENGAMATATTI
T8lly
Frekuensi {fl
lii
j ,,{
1.
Jumlah pertanyaan siswa.
!
\
2"
iumlah siswa yang tidak
3.
mengisiLKS.
Siswa yang nnenjawab
4.
5.
pertanyaan.
a
Jumlah pertanyaan yang
dijawab oleh siswa.
Ter'lrna Kasltr
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Hasil Wawancara
Hasil wawancara yang dilakukan setelah siswa diberi post-test sebagai
berikut:
a. Kelompok Kelas Laboratorium
Hasil wawancara siswa dengan nllai post-te$ 1ertinggi, sedang,
dan
terendah (18 Mei 2012), sebagai berikut:
1)
Apakah metode pembelajaran tersebut membantu anda dalam memahami
materi Hukum Ohm?
Semua siswa menjawab membantu dalam memahami materi Hukum Ohm.
2) Berikan contoh? dan penjelasan!
a)
Siswa dengan nilai tertinggi menjelaskan setelah tahu teorinya
kemudian dapat membuktikannya. Dapat merangkai voltmeter secara
paralel dan cara merangkai ampermeter secara seri. Kemudian saat
diubah tegangannya semakin tinggi, arus listrik juga semakin tinggi.
b)
Siswa dengan nilai sedang menjelaskan lebih terbantu dengan metode
praktikum daripada memakai metode ceramah. Karena dengan metode
praktikum siswa dapat membuktikan (praktik). Siswa menjelaskan
saat baterai ditambah jarum voltmeter semakin naik dan arus listrik
juga semakin naik.
c)
Siswa dengan nilai terendah menjelaskan sebelum diajarkan belum
jelas namun sesudah melakukan praktikum semakin jelas. Siswa baru
tahu bahwa tegangan listrik dan arus listrik dapat diukur. Kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
to7
saat menambah baterai, tegangan listrik menjadi semakin tinggi dan
arus
3) Kendala
a)
juga semakin tinggi.
apa saja yang dihadapi saat melakukan praktikum?
Siswa dengan nilai tertinggi menjelaskan, kendalayarg dihadipi siswa
saat melakukan praktikum adalah mengalami kesulitan dalam
bekedasama dengan teman-teman, ada teman yang bekerja dan ada
yang tidak.
b) Siswa dengan nilai sedang menjelaskan kurang jelas
dengan
penjelasan guru tentang cara pengukuran menggunakan ampermeter
dan voltmeter yang menggunakan media papan tulis. Siswa merasa
akan lebih jelas bila guru juga menggunakan alat saat memberikan
contoh. Siswa juga menjelaskan sering terjadi salah paham antara
anggota kelompok. Ada teman yang asal membuat rangkaian,
sehingga mengalami kesulitan dalam melakukan kerjasama.
c)
Siswa dengan nilai terendah menjelaskan sebelum diberi pegarahan
ada kesulitan ftrmun setelah diberi pengarahan bisa membantu dalam
mengukur arus dan mengukur tegangan.
b. Kelompok Kelas Simulasi
Hasil wawancara siswa dengan nrlai post-tefi lertinggi (18 Mei 2Al2),
sedang (14 Mei 2012) dan terendah (14 Mei 2012), sebagai berikut:
1)
Apakah metode pembelajaran tersebut membantu anda dalam memahami
materi Hukum Ohm?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Semua siswa menjawab membantu dalam memahami materi Hukum Ohm.
2) Berikan contoh? dan penjelasan!
a) Siswa dengan nilai tertinggi menjelaskan karena biasanya
pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode ceramah sehingga
materi yang diterima sulit untuk diingat-ingat. Sedangkan dengan
metode simulasi komputer lama tertanam (masih ingat materi Hukum
Ohm).
b)
Siswa dengan nilai sedang bingung saat menjelaskan alasannya. Siswa
mengatakan pokoknya ada.
c)
Siswa dengan nilai terendah menjelaskan bisa mengetahui lebih detail
daripada media-media yang lain. Contohnya seperti merangkai
rangkaian listrik lebih mudah memakai komputer daripada kalau
secara lisan. Simulasi mirip dengan aslinya, seperti
mirip alat-alat
laboratorium saat pernah praktikum di SMP, dan bisa bermain-main
tarrpa ada kerusakan.
3) Kendala apa saja yang dihadapi saat melakukan praktikum?
aJ Siswa dengan nilai
sedang menjelaskan awalnya susah karena belum
mengerti cara memakainya setelah diberi pelatihan siswa merasa
mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L09
Kesosuaian Kisi-kisi dengan Insf,rumen
Peneliti
Nama Ahli
Jabatan
: Onto Kisworo
Nama
: FX. Purwonggo, S. Pd
: Guru Fisika SMA Fangudi Luhur Sedayu
Petunjuk:
1.
Penilaian memberi tanda centang 1.1; aiU*ulan dengan menentukan
pilihan pada pilihan yang tersedia yaitu "tidak sesuai", o'rag$", "sssuai".
Skoring dilakukan dengan memberikan skor
+l
0 pada respon "raguo', dan
-i
pada respon "tidak se$uaio',
pada respon'osesuai".
NILAI
Na Soal
$esu*i
Ragu
Tidak Sesuai
1
{}
-t
1
",
L,/
a
J
4
t/
5
v
6
v
1
I
I
(-/
10
Yogyakarta, . *.{.
4.q..
iL..
,-*1Pn
fr1fr
\J4
(
PX. Pu/ryonggo, S. Pd
igi.l.,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Kesesuaian Kisi-kisi dengan Instrumen
Peneliti
Nama Ahli
Jabatan
Nama
: Onto
:
Kisworo
FX. Purwonggo, S. Pd
: Guru Fisika
SMA Pangudi Luhur Sedayu
Petunjuk:
1.
Anda diminta mengisi secara jujur untuk mengetahui kesesuaian kisi-kisi
dengan soal dsngan memberi tanda centang (d) pada kolom yang telah
disediakan.
2.
Keterangan pilihan : SS
:
: Sangat Setuju, S = Setuju, N : Netral, TS
Tidak Setuju dan STS = Sangat Tidak Setuju.
I\[ILAI
No
I
ASPEK YAIIG DINILAI
ss
S
N
TS
sTs
5
4
3
2
1
Soal sesuai dengan kompetensi dasar
mengidentifikasikan penerapan listrik
r./
sederhana DC dalam kehidupan sehari-hari.
)
Soal sesuai dengan indikator atau materr
(Hukum Ohm) yang hendak diukur sesuai
L/
dengan tuntutan indikator.
J
Isi pertanyaan sesuai dengan j enjang, jenis
sekolah atau tingkat kelas.
4
Rumusan kalimat soal menggunakan katakata tanya atau perintah yang menuntut
jawaban terurai, seperti : hitunglah, j elaskan,
mengapa bandingan, hubungkan.
5
V
Terdapat petunjuk atau tempat dalam
mengerjakan
,/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L11,
NIL,A.I
ASPEK YANG DINILAI
No
SS
s
N
:!
4
3
Gambar atau grafik yang disajikan jelas dan
6
terbaca.
Rumusan butir soal menggunakan bahasa
7
{kalimat dan kata-kata) yang sederhana dan
komunikatif, sehingga mudah dipahami oleh
/
siswa.
I
Rumusaa soal tidak menggunakan kata-kata
,rr/
atau kalimat yang menimbulkan penafsiran
ganda atau salah pengertian.
Butir soal rnenggunakan Bahasa Indonesia
9
V
yang baik dan benar.
Butir soal tidak meng$nakan bahasa yang
10
\/
berlaku setempat.
Jumlah
\h
1*r:)
4-
n. dd.tg*. ftdrarn
, @lrt}$l,
t'taKtt't'tat
tL-orr
, j! xtoo?.
ru
=
?o
t,
t l^"2,^* b-i1*l
\rr1" r""^zau'^
o-
o. V*Y' l*Lt
Lo
: Wi"L Vufl*
1t - t?
t
1i-6o
1
[t'6tt"
&. ' {erL} a
W+-''tPt*\
V,rL{\-
|4nat+.+ t*^trk-
l*'n*
9u
TS
sTs
I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TLz
Kesesuaian Kisi-kisi dengan In*trumen
Nama Peneliti
: Onto Kisworo
Nama Ahli
: Andreas Suprono, S. Pd
Jabata:r
: Guru Fisika
SMA Sarrta Maria Yogyakarta
Petunjuh:
L
Penilaian memberi tanda centang 1rl1 Aiianutan dengan menentukan
pitihan pada piliha$ yang tersedia yaitu "tidak sesuai", "raguo', 'osesuai".
Skoring dilakukan dengan membenkan skor -1 pada respon "tidak sesuai"o
0 pada respon'1'agu", dan
+i
pada respon "sesuai".
NILAI
No Soal
Sesnai
Ragu
a
0
I
Tidsk
Sesuai
.T
,
I
2
3
4
5
V
6
7
I
I
10
Andreas Suprono, S. Pd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Kesesuaian Kisi-kisi dengan Instrumen
NamaPeneliti
Ahli
Jabatan
: Onto
Kisworo
: Andreas Suprono, S. Pd
l.lama
: Guru Fisika SMA Santa Maria Yogyakarta
Petunjuk:
l.
Anda diminta mengisi secara jujur untuk mengetahui kesesuaian kisi-kisi
dengan soal dengan memberi tanda centang
({)
pada kolom yang telah
disediakan.
2.
Keterangan pilihan : SS= Sangat Setuju, S = Setuju, N = Netral,
TS:
Tidak Setuju dan STS = Sangat Tidak Setnju.
NILAI
No
I
ASPEK YATYG DINILAI
SS
s
N
TS
srs
)
4
3
2
I
Soal sesuai dengan kompetensi dasar
mengidentifikasikan penerapan listrik
sederhana DC dalam kehidupan sehari-hari.
2
Soal sesuai dengan indikator atau materi
(
(Hukurn Ohm) yang hendak diukur sesuai
dengan tuntutan indikator.
J
Isi pertanyaan sesuai dengan jeqiang, jenis
sekolah atau tingkat kelas.
4
Rumusan kalimat soal menggunakan katakata tanya atau perintah yang rnenuntut
jawaban terurai, sepe*i : hitunglah, j elaskan,
/
mengapa, bandingan, hubungkan.
5
Terdapat petunjuk atau tempat dalam
mengerjakan.
\/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LtA
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
No
SS
s
N
TS
STS
5
4
J
2
I
*0
lu
Gambar atau grafik yang disajikanjelas dan
6
terbaca.
7
Rumusan butir soal menggunakan bahasa
(kalimat dan kata-kata) yaog sederhana dan
komunikatif, sehingga mudah dipahami oleh
siswa.
I
Rumusan soal tidak menggunak an kata-kata
atau kalimat yang menimbulkan penafsiran
ganda atau salah pengertian.
I
Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
10
Butir soal tidak menggunakan bahasa yang
berlaku setempat.
Jumlah
Lvbvz^'uy r,^ I
o-Lct . 9,n.'4*t Ur['"t- h-1-
Yogyakarta,
.
!.8...
[f.ri]. (rtr-
tt -4o ' hrt\-L
'
t4t-6g
lo4.,"ll*firtuqu4
for-Bo : I"'*fUil. - tr6 1 !*r'utX't+L b'u1^
\i^."- AnV*^
Andreas Suprono, S. Pd
fa'vk{vt
= @t'\6{tlc
P4Ltwra't
Yl",ru-
-' :tr"ttuL '6tL
{lt
(v'6"v1*'fL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
YAYASAN PANG{JDI LUHUR
6MAPAT\IG*biiurrUn.sErrAYaJ
A
'11s
TERAKREDITASI
AhrS : .hhn trtfrhc t(ln12,1ryoun1, $odqru, 3$td,
website : www.smapisedayusch.id
D.l,
Yogplarla. 65'162 T*.$e74) l4g417g
SURATI63TE.RANG4N
Namor:25 lClC.05
lV
/2{}12
Dengan surat ini kami menerangkan bahrva
nama
ONTO KISWORO
nolnor mahasiswa
08 i 424029
program studi
Pendidikan Fisika
jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
perguruan tinggi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
telah selesai mengadakan penelitian di SMA Pangudi Luhur Sedayu pada tanggal 04 Aprii
2012 s.d. 18 Mei 2012, daiam rangka penulisan skripsi beriudul "Pengaruh Metode Inquiry
Berbasis Media Pembelajaran Sirnulasi PhET {Circuit Construction Kit) Terhadap Prestasi
Belajar Fisika di SMA Pangudi Luhur Sedayu Kelas
X"'
Surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya'
Mei}Aft
"@sffi
%ut"uig}
r\@eo'trst;XS
*);;-*
gustinus Mujiya, S.Pd., FIC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Nama:
Soal Latihan Simulasi PhET
A.
Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini dengan tegangan tiap baterai 2o V.
Hambatan
Vollrn+rr:r
B.
Gambar I
Tentukan besar tegangan kedua lampu, tegangan pada hambatan dan arus pada
rangkaian di atagketika saklar di tutup.
Arus:......................A
I
Tegangan lampu:..........................V
I
Tegangan Hambatan:..................V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.17
Kelos/No:
Nomo:
...Tgl
Pedoman Penggunakan Simulasi Circuit Construction Kit
A.
Cara Menggunaan
L.
Buka "circuit-construction-kit-dc-virtual-lab_in" dengan klik kiri mouse 2 kali. Akan terlihat
seperti gambar 1 berikut:
2.
Gambar 1. Tampilan circuit-construction-kit'dc-virtual-lab_in.
Terlihat tulisan 'Ambil sebuah kawat", yang ditunjuk adalah sebuah kabel rangkaian. Klik
kiri dan tahan pada kawat, kemudian arahkan mouse ke kotak biru. Seperti gambar 2
berikut:
,,,*
,,
,
.,.r.if"r.ll, ,.1.ii
Gambar 2. Tampilan kbwat.
3.
Kawat bisa dibuat panjang dan memendek dengan klik kiri dan tahan pada salah satu ujung
kawat kemudian arah mouse sesuai keinginan atau dipendekan. Seperti gambar 3 berikut:
rj
lr:ii. ,,:-:.::rl. iili.,:1,,q$:ilj1ii.t :'.t
., ,
,.
'
., -' I ':,,,,. ,
,1.1',
;
Gambar 3. Pengaturan kawat.
4.
Untuk menampilkan hambatan, baterai, bola lampu dan saklar, caranya sama dengan
menampilkan kawat. Klik kiri dan tahan pada kawat, kemudian arahkan mouse ke kotak
biru. Seperti gambar 4 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
e*'
'.,,
,
,:, ,
,,:t
. ::
,rl
Gambar 4. Menampilkan hambatan, bola lampu, baterai, dan saklar.
5.
Untuk membuat rangkaian, ambil 5 kawat, bateraidan bola lampu. Rangakailah seperti
gambar 5 berikut:
Gambar 5. Rangkaian baterai dengan bola lampu. Yang bergerak adalah aliran
elektron.
6.
Untuk menambahkan saklar dan hambatan, dapat klik kanan kemudian muncul "pisahkan
titik temu" klik kiri. Kemudin pasangkan hambatan. Pisahkan lagi titik temu pada ujung
kawat yang lain, kemudian pasangkan saklar. Cara menutup saklar agar rangkaian
terhubung dengan klik kiri pada saklar kemudian tahan dan arahkan ke bawah. Seperti
gambar berikut:
Gambar 6. Pemisahan ujung 1.
Gambar 7. Unjung sudah putus.
fS"
Gambar 8. Hambatan dipasang.
Gambar 9. Pemisahan ujung 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
{ft:
g
Gambar 10. Ujung 2 putus.
{S,tr,,
Gambar 11. Pemasangan saklar.
Gambar 12. Saklar menghubungkan
rangkaian.
7.
Untuk menghilangkan kawat atau baterai. Dengan cara klik kawat atau baterai kemudian
tekan del/ delete pada keyboard.
8.
Untuk mengukur tegangan baterai memakaivoltmeter. pada peralatan klik voltmeter atau
centang. Seperti gambar berikut:
Gambar 13. Sebelum dicentang
9.
Gambar 14. Setalah dicentang
Setelah dicentang kemudian akan muncul voltmeter. Pasanglah secara paralel terhadap
baterai. Kutup positif voltmeter (merah) ke kutup positif baterai. Kutup negatis voltmeter
(hitam) ke kutup negatif baterai. Seperti gambar berikut:
;,r1:,', ,
'
::
r1 ri',i,1t,:l:,,.l$ri"irl, .,::.., 'it,::,::'t)''':
Gambar 15. Tampilan voltmeter.
10. Untuk mengukur arus listrik rnemakaiampermeter. Pada peralatan pilih ampermeter
dengan klik (muncul tanda centang). Kemudian di bawah saklar akan muncul ampermeter.
Seperti gambar berikut:
Gambar 17. Sebelum dicentang.
Gambar 18. Setelah dicentang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
11. Setelah dicentang kemudian akan muncul entpgrrqeter. Lihat gambar yang dilingkari
merah. Pasanglah secar:q sefi pada kawat atau dalam rangakaian. Caranya sama dengan
memasang hambatan. Seperti gambar berikut:
Gambar 20. Unjung putus"
Gambar 19" Pisangkan ujung 3.
17
"Ukuran" besar atau kecil. Sepertigambar berikut:
Gambar 22. Ukuran
13. Untuk menyembunyikan elektron dan memperbesar hambatan kawat dapat pada "Lebih
Lanjuf di klik kiri pada "perlihatkan" centang sembunyikan elektron atau perbesar
hambatan kawat. Seperti gambar berikut:
6ambar 23. Tampilan elektron.
Gambar 24. Tampilan sembunyikan elektron.
14" Untuk menyimpan pada "Rangkaian" klik kiri pilih "Simpan"" Kemudian untuk memuat
hasil simpanan, klik kiri "Memuaf'" Seperti gannbar berikut:
Gambar 25.Simpan dan Memuat.
15" Untuk kembali seperti semula, semua rangkaian di hilangkan. Klik kiri "Reset Semua"n
kemudian klik kiri "Ya". Seperti gambar berikut:
;1?tifir,:
ieirliL:r
-'nce;rlfi;s=l
Gambar 25. Reset Sernua"
6ambar 27. Konfirmasi"
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L21
16. Setelah di reset semua. Seperti gambar berikut:
Gamhar 28^ Tampilan Reset Semua.
17. Pada menu "Ambiltas" klik kiriakan muncul pilihan. Kliklah salah satu pilihan misalkan
"uang dolar" dan kemudian uang dolar dapat dipasang seperti memasang hambatan.
Seperti gambar berikut:
Gambar 30. Uang dolar dirangkai.
B.
Mengubah-ubah berar tegangan baterai & hambatan.
1.
Klik Kanan pada
bateraikemudian
pitih ubah tegangan"
2^
Klik kanan pada hambatan kemudian
pilih ubah hambatan.
Gambar 32. Ubah harnbatan
Gambar 31. Ubah tegangan^
SEIAMAT MENCCIBA @@@
5EMANGAT!I!@@@
Download