kebangkitan yesus

advertisement
1 M ARE T 201 3
34567
KEBANGKITAN
YESUS
ARTINYA
BAGI ANDA
34567
Jil. 134, No. 5
Semimonthly
INDONESIAN
MAJALAH INI, Menara Pengawal,
memuliakan Allah Yehuwa,
Penguasa alam semesta. Majalah
ini menghibur orang dengan kabar
baik bahwa Kerajaan surgawi Allah
akan segera mengakhiri semua
kejahatan dan mengubah bumi
menjadi firdaus. Majalah ini
membantu orang beriman kepada
Yesus Kristus, yang telah mati agar
kita bisa memperoleh kehidupan
abadi dan yang kini memerintah
sebagai Raja Kerajaan Allah. Jurnal
ini terus terbit sejak 1879 dan tidak
terkait dengan politik. Majalah ini
berpaut pada Alkitab.
Maukah Anda
mendapatkan lebih
banyak informasi atau
belajar Alkitab gratis
di rumah?
Kunjungi www.jw.org/id
atau kirim permintaan Anda
ke alamat di bawah ini.
Untuk AMERIKA SERIKAT:
Jehovah’s Witnesses
25 Columbia Heights
Brooklyn, NY 11201-2483
Untuk HONGKONG:
Jehovah’s Witnesses
4 Kent Road, Kowloon Tong
Kowloon
(
Cetakan Tiap Terbitan:
44.978.000 DALAM 205 BAHASA
TOPIK UTAMA
Kebangkitan Yesus
APAKAH BENAR-BENAR TERJADI? HALAMAN 3
KEBANGKITAN YESUS BERARTI KEHIDUPAN! 7
ARTIKEL LAIN
Tahukah Anda? 8
Pembaca Bertanya . . .
Apakah Penjahat di Sebelah Yesus Akan ke Surga? 9
”Saya Melihat, Tapi Tidak Dapat Mengerti” 10
Mendekatlah kepada Allah
—”Perintah Manakah yang Terutama?” 13
Ajarlah Anak Anda
—Petrus dan Ananias Berbohong
—Apa Pelajarannya? 14
Pertanyaan Alkitab Dijawab 16
(s
BACA DI INTERNET www.jw.org /id
PERTANYAAN UMUM TENTANG
SAKSI-SAKSI YEHUWA—Apakah Kalian
Orang Kristen?
Untuk daftar alamat di negara lain,
lihat www.jw.org/hubungi-kami.
(Temukan di MENGENAI KAMI/PERTANYAAN UMUM)
˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙
Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan
disediakan sebagai bagian dari pekerjaan
pendidikan Alkitab sedunia yang didukung
sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan
sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari
Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.
The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published
semimonthly by Watchtower Bible and Tract
Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr.,
President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer;
25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483,
and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa
Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001.
Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at
additional mailing offices. POSTMASTER: Send
address changes to Watchtower, 1000 Red Mills
Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2013 Watch
Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania.
Hak cipta dilindungi. Printed in Japan.
MARCH 1, 2013
r
1 M ARE T 201 3
34567
UNDUH MAJALAH INI
DALAM BERBAGAI
FORMAT
KEBANGKITAN
YESUS
ARTINYA
BAGI ANDA
TOPIK UTAMA
Kebangkitan Yesus
APAKAH BENAR-BENAR TERJADI?
ERODOTUS, seorang sejarawan Yunani yang hidup 2.500 tahun yang lalu, bercerita tentang kebiasaan orang Mesir pada zamannya. Ia menulis, ”Di
pesta orang-orang kaya, setelah makan malam, seorang pelayan akan membawa sebuah patung kayu
yang dipahat dan dicat menyerupai mayat di dalam
peti. Patung setinggi satu atau dua hasta itu akan diperlihatkan kepada setiap tamu, dan si pelayan akan
mengatakan, ’Minum dan bersenang-senanglah, tetapi lihat ini; sebab seperti inilah jadinya kalian sewaktu mati.’ ”
Pandangan seperti itu soal kehidupan dan kematian bukan hanya dimiliki orang Mesir. Dewasa ini,
ungkapan ”Makan, minum, dan bersenang-senang”
sudah menjadi semacam slogan. Jika kematian adalah akhir, kenapa tidak hidup sepuasnya? Untuk
apa berusaha berbuat baik? Jika kematian memang
mengakhiri segalanya, penalaran di atas tentu masuk akal. Rasul Paulus juga menyatakan hal itu se-
H
waktu menggambarkan sikap orang-orang yang tidak memercayai kebangkitan. Ia mengatakan, ”Jika
orang mati tidak akan dibangkitkan, ’marilah kita
makan dan minum, sebab besok kita akan mati.’ ”
—1 Korintus 15:32.
Tentu saja, Paulus sendiri tidak menganut pandangan tersebut. Ia yakin bahwa orang mati dapat
hidup kembali dan tidak akan mati lagi. Keyakinan itu didasarkan atas sebuah peristiwa yang sangat
penting, yang menurut Paulus benar-benar terjadi
—kebangkitan1 Kristus Yesus. Malah, kebangkitan
ini bisa dikatakan sebagai peristiwa terbesar yang
menguatkan iman para pengikut Yesus.
Namun, apa arti kebangkitan Yesus bagi kita sekarang? Bagaimana kita bisa yakin bahwa peristiwa itu
1 Di Alkitab, kata Yunani yang diterjemahkan ”kebangkitan”
secara harfiah berarti ”berdiri kembali”. Ini menyiratkan bahwa
seseorang dihidupkan kembali dan mendapatkan lagi identitas,
kepribadian, serta ingatannya.
1 MARET 2013
3
”Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus . . .
Setelah itu ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul;
namun yang paling akhir ia menampakkan diri juga kepadaku.”—1 Korintus 15:6-8
pernah terjadi? Mari kita lihat argumen Paulus tentang hal ini dalam suratnya kepada orang Kristen di
Korintus.
SEANDAINYA KRISTUS TIDAK DIBANGKITKAN
Beberapa orang Kristen di Korintus kuno meragukan kebangkitan Yesus, dan yang lain bahkan sama
sekali tidak memercayai kebangkitan. Dalam suratnya yang pertama kepada orang Kristen di sana, Paulus memberitahukan apa saja akibatnya jika kebangkitan Yesus tidak pernah terjadi. Ia menulis, ”Jika
memang tidak ada kebangkitan orang mati, Kristus
juga tidak dibangkitkan. Namun jika Kristus tidak
dibangkitkan, pemberitaan kami tentu sia-sia, dan
iman kita sia-sia. Lagi pula, kami pun menjadi saksisaksi palsu tentang Allah . . . Imanmu tidak ada gunanya; kamu masih berada dalam dosa-dosamu. . . .
Mereka yang tidur dalam kematian dalam persatuan
dengan Kristus, juga binasa.”—1 Korintus 15:13-18.
Paulus memulai dengan pernyataan yang tidak dapat dibantah: Jika orang mati tidak dibangkitkan, itu
berarti Kristus juga tidak dibangkitkan. Seandainya
Kristus tidak dihidupkan kembali, pemberitaan kabar baik pun sia-sia, sebuah kebohongan besar. Padahal, kebangkitan Kristus adalah elemen penting
iman Kristen, bagian yang tak terpisahkan dari beberapa ajaran dasar Alkitab tentang kedaulatan Allah,
nama-Nya, Kerajaan-Nya, dan keselamatan manusia.
Jika kebangkitan itu tidak pernah terjadi, berita yang
disampaikan oleh Paulus dan para rasul lain tidak
akan ada artinya, kata-kata kosong belaka.
Ada lagi konsekuensi lainnya. Jika Kristus tidak
pernah dibangkitkan, iman Kristen akan sia-sia karena didasarkan atas kebohongan. Dan, itu berarti
Paulus dan yang lainnya juga berdusta tentang pribadi yang membangkitkan Yesus, Allah Yehuwa. Lebih jauh lagi, pernyataan bahwa Kristus telah ”mati
bagi dosa-dosa kita” juga tidak benar—karena jika
Sang Juru Selamat saja tidak diselamatkan dari be-
4
MENARA PENGAWAL
lenggu kematian, bagaimana mungkin ia menyelamatkan orang lain? (1 Korintus 15:3) Artinya, orang
Kristen yang telah mati dan memercayai kebangkitan, termasuk para martir, mati sia-sia.
Paulus menyimpulkan, ”Jika dalam kehidupan ini
saja kita berharap kepada Kristus, dari antara semua
orang, kitalah yang paling patut dikasihani.” (1 Korintus 15:19) Paulus, seperti orang Kristen lain, telah
merasakan kehilangan, penganiayaan, penderitaan,
dan menghadapi kematian karena ia memercayai
kebangkitan dan hal-hal yang berhubungan dengan
itu. Betapa sia-sia semuanya jika kebangkitan hanyalah cerita bohong!
MENGAPA ANDA BISA PERCAYA
Paulus benar-benar memercayai kebangkitan. Ia
tahu bahwa Yesus telah dihidupkan dari antara
orang mati, dan ia merangkumkan bukti-buktinya
bagi orang Korintus, ”yaitu bahwa Kristus mati bagi
dosa-dosa kita sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus;
dan bahwa ia dikuburkan, ya, bahwa ia dibangkitkan pada hari ketiga sesuai dengan Tulisan-Tulisan
Kudus; dan bahwa ia menampakkan diri kepada Kefas, kemudian kepada kedua belas murid itu.”1 Paulus selanjutnya menambahkan, ”Setelah itu ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara
sekaligus, yang sebagian besar di antaranya masih
ada sampai sekarang, tetapi beberapa telah tidur dalam kematian. Setelah itu ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul; namun yang paling akhir ia menampakkan diri juga
kepadaku.”—1 Korintus 15:3-8.
Paulus mengatakan dengan yakin bahwa Kristus
telah mati bagi dosa-dosa kita, dikuburkan, dan
1 ”Kedua belas murid itu” memaksudkan ”semua rasul”, walaupun untuk beberapa waktu setelah kematian Yudas Iskariot,
mereka hanya berjumlah 11 orang. Sekali peristiwa ketika Tomas tidak hadir, 10 murid pun dianggap mewakili semua rasul.
—Yohanes 20:24.
dibangkitkan. Mengapa Paulus bisa begitu yakin?
Salah satunya karena adanya banyak saksi mata.
Yesus yang telah dibangkitkan menampakkan diri
kepada orang perorangan (termasuk Paulus sendiri), beberapa kelompok orang, dan bahkan kepada
500 orang, yang banyak di antaranya merasa ragu
ketika mendengar bahwa Yesus telah dibangkitkan!
(Lukas 24:1-11) Kebanyakan dari saksi mata itu masih hidup pada zaman Paulus dan dapat dimintai
keterangan. (1 Korintus 15:6) Pernyataan satu atau
dua orang saksi bisa saja sulit dipercaya, tetapi pernyataan 500 orang lebih tentu tidak mungkin diabaikan.
Selain itu, dua kali Paulus menyebutkan bahwa
kematian, penguburan, dan kebangkitan Yesus ”sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus”. Peristiwa-peristiwa itu meneguhkan bahwa berbagai nubuat tentang Mesias dalam Kitab-Kitab Ibrani tergenap,
sehingga Yesus terbukti sebagai Mesias yang dijanjikan.
Meskipun ada berbagai bukti dari para saksi mata
dan Tulisan Kudus, dari dahulu sampai sekarang masih ada orang-orang yang meragukan kebangkitan
Yesus. Beberapa mengatakan bahwa murid-murid
Yesus mencuri mayatnya, kemudian mengaku melihat Yesus yang dibangkitkan. Namun, murid-murid
sama sekali bukan tandingan para prajurit Romawi
yang berjaga di depan makam. Yang lainnya mengatakan bahwa wujud Yesus yang dilihat murid-murid
hanyalah ilusi. Tetapi, Yesus menampakkan dirinya
kepada banyak orang pada saat yang berbeda-beda.
Selain itu, mungkinkah sebuah ilusi sanggup memasak dan menyajikan ikan, seperti yang Yesus lakukan di Galilea setelah ia dibangkitkan? (Yohanes
21:9-14) Apakah sebuah ilusi akan meminta orang
lain menyentuhnya?—Lukas 24:36-39.
Banyak yang menuduh bahwa kebangkitan hanyalah tipuan yang diciptakan oleh para murid. Namun,
1 MARET 2013
5
apa untungnya bagi mereka? Karena memberikan
kesaksian tentang kebangkitan, para murid diejek,
dianiaya, dan dibunuh. Mungkinkah mereka rela diperlakukan seperti itu hanya demi sebuah kebohongan? Malah, mereka pertama kali membicarakannya di Yerusalem, langsung di hadapan para
penentang yang siap menghalalkan segala cara untuk menghukum mereka.
Kebangkitan itu justru memberikan keberanian
kepada murid-murid untuk bersaksi tentang Yesus
walaupun mereka menghadapi penganiayaan yang
sangat hebat. Orang Kristen abad pertama tidak
mempertaruhkan kehidupan hanya demi memberi-
kan kesaksian tentang kematian seorang guru
agung. Mereka mempertaruhkan nyawa demi mengumumkan kebangkitan Yesus karena itu membuktikan bahwa dialah Kristus, Putra Allah yang hidup
dan berkuasa, yang mendukung serta membimbing
mereka. Kebangkitan Yesus menjadi jaminan kebangkitan mereka. Fakta tentang kebangkitan menjadi bagian utama iman Kristen. Jika Yesus tidak dibangkitkan, tidak ada Kekristenan. Jika Yesus tidak
dibangkitkan, kita mungkin bahkan tidak akan pernah mendengar namanya.
Nah, apa arti kebangkitan Kristus bagi kita sekarang?
PERTANYAAN UMUM
Siapa yang akan dibangkitkan?
”Akan ada kebangkitan untuk orang-orang yang
adil-benar maupun yang tidak adil-benar.” (Kisah
24:15) Yang adil-benar mencakup orang-orang yang
setia seperti Nuh, Abraham, dan Sara. Yang tidak
adil-benar mencakup orang-orang yang tidak memenuhi standar Allah karena tidak pernah mempelajari dan menaatinya.
Di mana mereka yang dibangkitkan akan tinggal?
Ada yang akan dibangkitkan sebagai makhluk roh
yang tak berkematian di surga untuk memerintah
bersama Kristus sebagai raja dan imam atas bumi.
(Penyingkapan [Wahyu] 5:9, 10) Namun, kebanyakan orang akan dibangkitkan di bumi. Mereka akan
menikmati kehidupan abadi di bumi firdaus.
—Lukas 23:39-43.
Kapan kebangkitan di bumi akan dilaksanakan?
Di masa depan, setelah orang-orang jahat dimusnahkan dari bumi. Alkitab memperlihatkan bahwa
kebangkitan dalam skala besar di bumi akan terjadi selama pemerintahan seribu tahun Kristus,
ketika bumi akan diubah menjadi firdaus.—Penyingkapan 20:6.
6
MENARA PENGAWAL
Apakah tradisi Paskah berhubungan dengan
kebangkitan?
Berbagai kebiasaan Paskah yang menggunakan
telur yang dihias, kelinci, lilin, dan bunga lili berasal
dari agama-agama kafir. Hal-hal itu sama sekali tidak berhubungan dengan kebangkitan Yesus, yang
konon diperingati pada perayaan itu. Apakah ini
serius? Ya. Firman Allah memerintahkan kita untuk
memisahkan diri dari agama palsu dan ”menyembah Bapak dengan roh dan kebenaran”.—Yohanes
4:23; 2 Korintus 6:17.
Jika Yesus adalah Allah, seperti ajaran beberapa
gereja, siapa yang membangkitkan Yesus?
Yesus bukan Allah, melainkan Putra Allah. Allah
yang bernama Yehuwa adalah Pribadi yang membangkitkan Yesus. (Roma 10:9) Seorang pakar
Alkitab berkomentar, ”Sungguh tidak masuk akal
bahwa seseorang—bahkan Kristus—bisa membangkitkan dirinya sendiri.”1
1 Untuk jawaban lebih lanjut atas pertanyaan-pertanyaan
di atas, lihat pasal 7 dan 8 buku Apa yang Sebenarnya Alkitab
Ajarkan? yang diterbitkan Saksi-Saksi Yehuwa, atau kunjungi
www.jw.org/id.
Kebangkitan Yesus Berarti
Kehidupan!
EBANGKITAN Yesus bukan sekadar peristiwa
yang terjadi dahulu kala yang tidak ada artinya
bagi kita sekarang. Rasul Paulus memberi tahu arti
penting kebangkitan Yesus, ”Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai buah sulung dari
antara orang-orang yang telah tidur dalam kematian.
Karena, mengingat kematian datang melalui seorang
manusia, kebangkitan orang mati juga melalui seorang manusia. Karena sebagaimana semua manusia
mati sehubungan dengan Adam, demikian juga semua manusia akan dihidupkan sehubungan dengan
Kristus.”—1 Korintus 15:20-22.
Yesus dibangkitkan pada 16 Nisan 33 M. Setiap
tanggal itu, orang Yahudi mempersembahkan buah
sulung dari panenan biji-bijian yang pertama kepada
Allah Yehuwa di bait di Yerusalem. Dengan menyebut
Yesus sebagai buah sulung, Paulus menyiratkan bahwa akan ada orang-orang lain yang dibangkitkan.
Paulus selanjutnya menjelaskan apa saja yang dimungkinkan oleh kebangkitan Yesus, ”Mengingat
kematian datang melalui seorang manusia, kebangkitan orang mati juga melalui seorang manusia.” Karena Adam mewariskan dosa dan kematian, kita se-
K
mua mati. Namun, dengan memberikan kehidupan
manusianya yang sempurna sebagai tebusan, Yesus
dapat membebaskan manusia dari perbudakan dosa
dan kematian melalui kebangkitan. Paulus memperjelas hal ini di Roma 6:23, ”Sebab upah yang dibayarkan oleh dosa adalah kematian, tetapi karunia yang
Allah berikan adalah kehidupan abadi melalui Kristus Yesus, Tuan kita.”
Yesus sendiri menjelaskan arti kematian dan kebangkitannya bagi kita. Ia mengatakan tentang dirinya, ”Putra manusia harus diangkat, agar setiap orang
yang percaya kepadanya dapat memperoleh kehidupan abadi. Karena Allah begitu mengasihi dunia ini, ia
memberikan Putra satu-satunya yang diperanakkan,
agar setiap orang yang memperlihatkan iman akan
dia tidak akan dibinasakan melainkan memperoleh
kehidupan abadi.”—Yohanes 3:14-16.
Bayangkan, hidup abadi tanpa rasa sakit, penderitaan, dan kesedihan! (Penyingkapan 21:3, 4) Benarbenar prospek yang menyenangkan! Seorang pakar
Alkitab mengatakan, ”Kuburan mengingatkan kita
akan betapa singkatnya kehidupan, sedangkan kebangkitan menjamin singkatnya kematian.” Ya, kebangkitan Yesus berarti kehidupan! ˇ
1 MARET 2013
7
TAHUKAH ANDA?
Bagaimana orang Yahudi abad pertama
mempersiapkan jenazah sebelum dikuburkan?
Orang Yahudi menguburkan jenazah sesegera mungkin, biasanya
pada hari yang sama. Hal ini dilakukan karena dua alasan. Pertama, di iklim panas Timur Tengah, jenazah cepat membusuk. Kedua,
pada zaman itu, membiarkan jenazah selama berhari-hari dianggap
tidak menghormati almarhum dan keluarganya.
Injil dan buku Kisah mencatat setidaknya empat penguburan
yang dilakukan pada hari kematian. (Matius 27:57-60; Kisah 5:5-10;
7:60–8:2) Berabad-abad sebelumnya, istri Yakub yang tercinta, Rakhel, meninggal pada saat Yakub dan keluarganya sedang mengadakan perjalanan. Yakub tidak membawa jenazah istrinya ke pekuburan keluarga, namun ia menguburkannya ”di jalan menuju . . .
Betlehem”.—Kejadian 35:19, 20, 27-29.
Catatan Alkitab tentang pemakaman menunjukkan bahwa ada
banyak hal yang dilakukan orang Yahudi untuk mempersiapkan jenazah. Oleh keluarga dan teman, jenazah dimandikan, diolesi dengan minyak dan rempah-rempah, dan dibungkus dengan kain.
(Yohanes 19:39, 40; Kisah 9:36-41) Kemudian, para tetangga dan
orang-orang lain akan datang untuk menyatakan belasungkawa dan
menghibur keluarga yang berduka.—Markus 5:38, 39. ˇ
Apakah Yesus dimakamkan dengan
cara yang umum bagi orang Yahudi?
Banyak keluarga Yahudi memakamkan jenazah di dalam gua atau
ruang yang dibuat pada bukit batu lunak yang banyak terdapat
di Israel. Mereka mengikuti apa yang dilakukan oleh para patriark. Misalnya, Abraham, Sara, Ishak, dan Yakub dimakamkan dalam
gua Makhpela dekat Hebron.—Kejadian 23:19; 25:8, 9; 49:29-31;
50:13.
Yesus juga dimakamkan dalam sebuah makam yang dibuat pada
bukit batu. (Markus 15:46) Jalan masuk ke makam seperti itu biasanya sempit. Di bagian dalam, pada dinding gua, dibuat ceruk-ceruk
untuk tempat menaruh jenazah. Setelah bagian daging terurai, tulang-tulang yang sudah kering akan dikumpulkan dan dimasukkan
ke dalam kotak batu yang disebut osuari. Dengan demikian, makam
yang sama dapat digunakan untuk pemakaman berikutnya. Inilah
kebiasaan yang umum pada zaman Yesus.
Menurut Hukum Musa, orang Yahudi tidak diizinkan mengurus
pemakaman pada hari Sabat. Yesus meninggal tiga jam sebelum
Sabat, maka Yusuf dari Arimatea dan beberapa orang lain memakamkan jenazah Yesus tanpa persiapan yang lengkap. (Lukas
23:50-56) Karenanya, beberapa sahabat Yesus pergi ke makamnya
setelah Sabat untuk meminyaki jenazahnya.—Markus 16:1; Lukas
24:1. ˇ
8
MENARA PENGAWAL
PEMBACA BERTANYA . . .
Apakah penjahat di sebelah Yesus akan ke surga?
Pertanyaan itu muncul karena Yesus menjanjikan kehidupan di Firdaus bagi seorang penjahat yang dieksekusi bersamanya. Yesus berjanji, ”Dengan sungguh-sungguh aku mengatakan kepadamu hari ini:
Engkau akan bersamaku di Firdaus.” (Lukas 23:43)
Perhatikan bahwa Yesus tidak mengatakan di mana
Firdaus itu. Maka, apakah Yesus memaksudkan bahwa penjahat itu akan pergi bersama dia ke surga?
Pertama, mari kita lihat apakah penjahat itu memenuhi syarat untuk kehidupan surgawi. Manusia yang
memiliki harapan surgawi telah dibaptis dalam air
dan dengan roh kudus, sehingga menjadi murid-murid Yesus yang diurapi roh. (Yohanes 3:3, 5) Selain
itu, mereka harus menyelaraskan diri dengan standar
moral Allah dan memperlihatkan sifat-sifat baik seperti kejujuran, integritas, dan belas kasihan. (1 Korintus 6:9-11) Mereka juga harus tetap loyal kepada
Allah dan Kristus sampai akhir kehidupan mereka di
bumi. (Lukas 22:28-30; 2 Timotius 2:12) Hanya dengan memenuhi persyaratan itulah mereka bisa
membuktikan diri layak dibangkitkan dan diberi tanggung jawab yang besar di surga, yaitu melayani sebagai imam dan raja bersama Kristus atas manusia selama seribu tahun.—Penyingkapan (Wahyu) 20:6.
Namun kenyataannya, penjahat di sebelah Yesus
hidup dan mati sebagai pelaku kriminal. (Lukas
23:32, 39-41) Ia memang bersikap penuh respek sewaktu mengatakan kepada Yesus, ”Ingatlah aku apabila engkau masuk ke dalam kerajaanmu.” (Lukas
23:42) Akan tetapi, ia belum dibaptis dan bukan murid Yesus yang diurapi roh. Ia pun tidak dikenal bertingkah laku baik dan belum terbukti setia. Maka,
apakah masuk akal jika Yesus menjanjikan kepadanya kekuasaan sebagai raja di surga bersama para
pengikut Yesus yang setia, yang telah membuktikan
integritas mereka?—Roma 2:6, 7.
Sebagai ilustrasi: Jika seorang pria yang mencuri
uang Anda meminta maaf, Anda mungkin tidak melaporkannya ke polisi. Namun, apakah Anda lantas memercayai dia untuk menjalankan bisnis atau mengurus keluarga Anda? Anda pasti akan memberikan
tanggung jawab sebesar itu kepada orang yang sangat Anda percayai. Demikian pula, orang-orang yang
mendapat harapan hidup di surga harus benar-benar
membuktikan diri sanggup menjunjung standar Allah
yang luhur saat mereka memerintah manusia nanti.
(Penyingkapan 2:10) Penjahat itu, walaupun kelihatannya tulus menjelang kematiannya, tidak memenuhi
syarat.
Namun menurut beberapa orang, Yesus memberi
tahu bahwa penjahat itu akan ada di surga bersamanya hari itu juga. Hal itu tidak masuk akal, karena Yesus sendiri tidak pergi ke surga pada hari itu. Ia masih
berada di ”jantung bumi”, atau kuburan, selama tiga
hari. (Matius 12:40; Markus 10:34) Bahkan setelah
dibangkitkan, ia masih ada di bumi selama 40 hari
sebelum naik ke surga. (Kisah 1:3, 9) Jadi, penjahat
itu tidak mungkin ada bersama Yesus di surga pada
hari itu juga.
Nah, Firdaus apa yang Yesus maksudkan? Setelah dibangkitkan, penjahat itu akan hidup dalam
Firdaus di bumi, yang akan diperintah oleh Yesus. (Kisah 24:15; Penyingkapan 21:3, 4) Untuk mengetahui lebih banyak tentang Firdaus itu dan persyaratan dari Allah, silakan bertanya kepada seorang Saksi
Yehuwa. ˇ
KISAH HIDUP
”Saya Melihat, Tapi Tidak
Dapat Mengerti”
SEBAGAIMANA DICERITAKAN OLEH OLIVIER HAMEL
Pada 1975, sewaktu saya berusia dua tahun, ibu saya pertama kali
merasa curiga ada yang tidak beres pada diri saya. Ibu sedang
menggendong saya saat temannya menjatuhkan sebuah benda
berat, yang menimbulkan suara keras. Ibu melihat bahwa saya
sama sekali tidak bereaksi. Pada usia tiga tahun, saya belum bisa
berbicara. Belakangan, keluarga saya mendapat berita yang
mengejutkan—para spesialis mengatakan bahwa saya tuli total!
Orang tua saya bercerai saat saya masih kecil, dan
sendirian, Ibu harus membesarkan saya dan kakakkakak saya—dua laki-laki dan satu perempuan. Saat
itu, anak-anak tunarungu di Prancis tidak mendapat
pendidikan seperti sekarang, dan metodenya kadang membuat kami sengsara. Namun, sejak kecil
saya punya banyak keuntungan yang tidak didapat
banyak orang tunarungu. Mari saya ceritakan.
Dahulu, para pendidik percaya bahwa anak tunarungu harus diajar mengucapkan kata-kata dan
membaca gerak bibir. Di Prancis kala itu, sekolahsekolah melarangkan penggunaan bahasa isyarat.
Bahkan, ada anak tunarungu yang tangannya diikat
ke belakang saat jam pelajaran.
Selama beberapa tahun saat saya kecil, saya dilatih oleh seorang terapis wicara selama beberapa jam
setiap minggu. Rahang atau kepala saya dipegangi
dan saya berulang kali dipaksa mengeluarkan bunyi
yang tidak saya dengar. Saya tidak bisa berkomunikasi dengan anak-anak lain. Selama tahun-tahun
itu, saya merasa sangat menderita.
Kemudian, ketika berusia enam tahun, saya masuk ke asrama sekolah luar biasa. Untuk pertama
kalinya, saya bertemu dengan anak-anak tunarungu
10
MENARA PENGAWAL
Sekitar umur
lima tahun
lain. Namun, di sekolah ini, bahasa isyarat juga dilarang. Jika kami memakai gerakan tangan di kelas, buku-buku jari kami akan dipukul atau rambut
kami dijambak. Tetapi, diam-diam kami menggunakan isyarat yang kami ciptakan sendiri. Akhirnya,
saya bisa berkomunikasi dengan anak-anak lain.
Mulailah empat tahun yang menyenangkan.
Namun, pada usia sepuluh, saya dipindahkan ke
sekolah dasar dengan anak-anak yang bukan tunarungu. Saya sangat sedih! Saya mengira bahwa semua anak tunarungu sudah mati dan tinggal saya
yang tersisa di dunia. Karena mengikuti saran
para dokter, yang takut terapi wicara saya jadi siasia, keluarga saya tidak belajar menggunakan isyarat dan saya tidak diizinkan bergaul dengan anakanak tunarungu. Saya ingat saat menemui dokter
spesialis telinga, saya melihat buku bahasa isyarat
di mejanya. Sewaktu saya melihat gambar di sampulnya, saya menunjuknya dan mengatakan, ”Saya
mau itu!” Dokter itu buru-buru menyembunyikan
bukunya.1
1 Pada tahun 1991, pemerintah Prancis baru secara resmi mengesahkan penggunaan bahasa isyarat dalam pendidikan bagi
anak-anak tunarungu.
AWAL KEHIDUPAN ROHANI SAYA
Ibu berupaya membesarkan anak-anaknya dengan prinsip-prinsip Kristen. Ia membawa kami
menghadiri pertemuan ibadat, atau perhimpun´
an, Sidang Jemaat Saksi-Saksi Yehuwa di Merignac, dekat Bordeaux. Sewaktu kecil, saya tidak terlalu mengerti apa yang diajarkan di sana. Namun,
banyak anggota sidang bergantian duduk di sebelah saya dan menuliskan apa yang dibicarakan. Saya
sangat tersentuh dengan kasih dan perhatian mereka. Di rumah, walaupun ibu mengajarkan Alkitab,
saya tidak pernah benar-benar memahaminya. Saya
merasa seperti nabi Daniel yang, setelah menerima
nubuat dari malaikat, mengatakan, ”Aku mendengar, tetapi aku tidak dapat mengerti.” (Daniel 12:8)
Bedanya, ”Saya melihat, tapi tidak dapat mengerti.”
Namun perlahan-lahan, kebenaran dasar Alkitab
mulai tertanam dalam hati saya. Saya menghargai apa yang saya pahami dan mencoba menerapkannya. Saya juga belajar dengan cara mengamati
perilaku orang lain. Misalnya, Alkitab mengatakan
bahwa kita harus bersabar. (Yakobus 5:7, 8) Saya tidak terlalu memahami apa kesabaran itu. Namun,
dengan memerhatikan bagaimana rekan-rekan seiman mempertunjukkan sifat ini, saya pun memahami artinya. Ya, saya mendapat banyak manfaat
dari sidang Kristen.
KEHILANGAN YANG MENYEDIHKAN
DAN KEJUTAN MENYENANGKAN
Suatu hari, ketika berusia belasan, saya melihat
sekelompok remaja tunarungu di jalan yang sedang menggunakan isyarat. Diam-diam, saya mulai
bergaul dengan mereka dan belajar Bahasa Isyarat
Prancis (FSL). Di sidang, ada seorang Saksi muda
´
bernama Stephane yang mulai bersahabat dengan
saya. Ia berusaha keras berkomunikasi dengan saya,
sehingga saya memiliki ikatan emosi yang kuat dengannya. Namun, tak lama kemudian, saya mera´
sakan kehilangan besar. Stephane dipenjara karena
menolak dinas militer. Saya merasa hancur! Seper´
ginya Stephane, saya kehilangan semangat dan dapat dikatakan, saya berhenti menghadiri perhimpunan.
´
Sebelas bulan kemudian, Stephane dibebaskan
dan pulang. Bayangkan betapa kagetnya saya saat
´
Stephane mulai berkomunikasi dengan saya menggunakan bahasa isyarat. Saya tidak dapat memerca´
yai apa yang saya lihat! Di penjara, Stephane rupanya
´
belajar FSL. Saat melihat gerakan tangan Stephane
dan ekspresi wajahnya, saya sangat gembira karena
membayangkan apa saja yang bisa saya pelajari.
AKHIRNYA, SAYA MEMAHAMI
KEBENARAN ALKITAB
´
Stephane mulai mengajari saya Alkitab. Sejak itu,
saya bisa merangkai semua potongan kebenaran Alkitab yang telah saya pelajari. Semasa kecil, saya sangat senang melihat gambar-gambar bagus di publikasi Alkitab, membandingkan tokoh-tokohnya dan
memeriksa setiap rincian supaya bisa mengingat cerita itu. Saya tahu tentang Abraham, ’benihnya’,
dan ”kumpulan besar”, namun semua ini baru bermakna setelah saya diajar dengan bahasa isyarat. (Kejadian
22:15-18; Penyingkapan [Wahyu] 7:9) Jelaslah, saya sudah
menemukan bahasa yang wajar buat saya, yang benar-benar
saya kenali dan pahami.
Setelah saya bisa memahami apa yang disampaikan di
perhimpunan, hati saya tersentuh dan saya ingin belajar lebih banyak. Dengan bantuan
´
´
Stephane, pemahaman Alki- Stephane
membantu
tab saya terus bertambah, dan saya memahami
pada 1992, saya membaktikan Alkitab
diri kepada Allah Yehuwa dan
dibaptis. Namun, walaupun saya telah membuat kemajuan, saya masih merasa malu dan sulit bersosialisasi akibat keterbatasan komunikasi semasa kecil.
PERJUANGAN MELAWAN SIFAT PEMALU
Belakangan, kelompok kecil bahasa isyarat di
mana saya bergabung disatukan dengan sebuah sidang di Pessac, Bordeaux. Hal ini sangat membantu saya membuat kemajuan rohani. Meski
saya masih berjuang melawan keterbatasan dalam
1 MARET 2013
11
Membawakan ceramah Alkitab
dalam Bahasa Isyarat Prancis
Istri saya, Vanessa, yang sangat mendukung
berkomunikasi, teman-teman yang bukan tunarungu berupaya agar saya memahami semuanya. Sepasang suami istri, Gilles dan Elodie, secara khusus
berupaya berkomunikasi dengan saya. Mereka sering mengundang saya makan atau minum kopi setelah perhimpunan. Itulah awal persahabatan kami
yang menyenangkan. Betapa bahagianya berada di
antara orang-orang yang menaati Allah!
Di sidang itulah saya bertemu dengan Vanessa.
Saya tertarik kepadanya karena ia lurus dan peka
akan kebutuhan orang lain. Ia tidak pernah menganggap keadaan saya sebagai penghalang, malah sebagai pengalaman yang memperkaya hidupnya. Ia
memenangkan hati saya, dan kami menikah pada
tahun 2005. Vanessa membantu saya mengatasi
kendala komunikasi dengan melawan sifat pemalu
dan belajar menyatakan perasaan secara lebih terbuka. Saya sangat menghargai dukungannya atas
berbagai tanggung jawab yang saya jalankan.
HADIAH LAIN DARI YEHUWA
Tidak lama setelah kami menikah, pada tahun
yang sama, kantor cabang Saksi-Saksi Yehuwa di
Louviers, Prancis, mengundang saya untuk ikut pelatihan penerjemahan selama sebulan. Selama beberapa tahun belakangan, kantor cabang telah
bekerja keras untuk membuat beberapa DVD publikasi dalam FSL. Tetapi, karena pekerjaan yang semakin bertambah, tim penerjemahan membutuhkan bantuan.
Vanessa dan saya merasa bahwa undangan bagi
saya untuk melayani di kantor cabang adalah hak is-
12
MENARA PENGAWAL
Bekerja di Departemen
Penerjemahan
di kantor cabang
timewa yang sangat besar dan hadiah dari Allah Yehuwa. Namun, harus saya akui, kami sempat khawatir. Bagaimana nasib kelompok bahasa isyarat
kami? Bagaimana dengan rumah kami? Apakah
Vanessa akan menemukan pekerjaan di daerah
itu? Dengan cara yang luar biasa, Yehuwa memberikan solusi untuk setiap masalah. Saya sungguh
merasa bahwa Yehuwa mengasihi kami dan kaum
tunarungu.
DIDUKUNG OLEH UMAT YANG BERSATU
Dengan membantu penerjemahan, saya lebih
mengerti semua hal yang dilakukan untuk membantu kaum tunarungu mengenal Allah. Dan, amat
senang rasanya melihat saudara-saudari di kantor
cabang berupaya berkomunikasi dengan saya! Saya
tersentuh melihat mereka belajar menggunakan beberapa isyarat. Saya sama sekali tidak merasa tersisih. Semua pernyataan kasih itu adalah bukti dari
persatuan unik di kalangan umat Yehuwa.—Mazmur
133:1.
Saya bersyukur kepada Yehuwa karena melalui
sidang Kristen, Ia selalu memastikan bahwa ada seseorang yang siap membantu saya. Saya juga
menghargai hak istimewa dalam membantu kaum
tunarungu untuk mengenal Pencipta kita yang
pengasih dan mendekat kepada-Nya. Saya menantikan saat ketika semua penghalang komunikasi
akan disingkirkan dan semua akan menjadi satu keluarga yang berbicara ”bahasa yang murni”, yaitu
kebenaran tentang Allah Yehuwa dan kehendakNya.—Zefanya 3:9. ˇ
MENDEKATLAH KEPADA ALLAH
”Perintah Manakah yang
Terutama?”
Bagaimana kita bisa menyenangkan Allah? Apakah
kita harus mengikuti banyak aturan yang tak ada habisnya? Syukurlah, tidak. Yesus Kristus, Putra Allah
sendiri, menyiratkan bahwa apa yang Allah minta
dari kita dapat dirangkumkan dalam satu kata.—Baca
Markus 12:28-31.
Sebelumnya, mari kita perhatikan latar kata-kata
Yesus. Ia sedang mengajar di bait pada 11 Nisan,
beberapa hari sebelum kematiannya. Musuh-musuhnya berupaya menjebaknya dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang kontroversial. Jawaban Yesus
selalu berhasil membungkam mereka. Kemudian, seseorang bertanya, ”Perintah manakah yang terutama
dari semua?”—Ayat 28.
Itu adalah pertanyaan yang sulit. Beberapa orang
Yahudi memperdebatkan mana di antara 600 hukum
dalam Hukum Musa yang harus diutamakan. Yang
lainnya mengatakan bahwa semua hukum sama pentingnya, sehingga mereka tidak boleh menganggap
yang satu lebih penting daripada yang lain. Bagaimana Yesus menanggapi pertanyaan itu?
Sebagai jawaban, Yesus menyebutkan tidak hanya
satu, tetapi dua perintah. Pertama, ia mengatakan,
”Engkau harus mengasihi Yehuwa, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap pikiranmu dan dengan segenap kekuatanmu.” (Ayat 30; Ulangan 6:5) Arti kata ”hati”,
”pikiran”, ”jiwa”, dan ”kekuatan” tidak berdiri sendirisendiri, namun saling berkaitan.1 Kesimpulannya: Kasih kepada Yehuwa harus melibatkan orang itu seutuhnya, semua kemampuan dan sumber dayanya.
Sebuah karya referensi Alkitab mengatakan, ”Allah
harus dikasihi secara mutlak dan total.” Jadi, jika
Anda mengasihi Allah, Anda akan melakukan yang
terbaik setiap hari agar mendapat senyum perkenanNya.—1 Yohanes 5:3.
1 Dalam Alkitab, ”jiwa” memaksudkan seseorang secara keseluruhan. Maka, ”jiwa” dapat mencakup ”hati”, ”pikiran”, dan ”kekuatan”.
Kedua, Yesus mengatakan, ”Engkau harus mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.” (Ayat 31; Imamat 19:18) Kasih kepada Allah dan sesama tidak
terpisahkan. Kasih kepada Allah membuat kita mengasihi sesama. (1 Yohanes 4:20, 21) Jika kita mengasihi orang lain seperti diri sendiri, kita akan
memperlakukan mereka seperti kita ingin diperlakukan. (Matius 7:12) Dengan demikian, kita menunjukkan kasih kepada Allah, Pribadi yang menciptakan
kita dan sesama kita menurut gambar-Nya.—Kejadian
1:26.
Seberapa pentingkah dua perintah ini? ”Tidak ada
perintah lain yang lebih besar daripada perintah-pe-
Semua yang Yehuwa minta dari para
penyembah-Nya dapat diringkaskan
menjadi satu kata: kasih
rintah ini,” kata Yesus. (Ayat 31) Dalam catatan Matius, Yesus mengatakan bahwa semua hukum lain bergantung pada dua perintah ini.—Matius 22:40.
Menyenangkan Allah bukan sesuatu yang rumit.
Semua yang Ia minta dari kita dapat diringkaskan
menjadi satu kata: kasih. Itulah inti ibadat sejati,
sejak dahulu sampai selamanya. Namun, kasih bukan sekadar ucapan di bibir atau perasaan di hati;
kasih nyata dalam tindakan. (1 Yohanes 3:18) Anda
bisa belajar cara mengembangkan dan memperlihatkan kasih kepada Allah Yehuwa, yang ”adalah kasih”.
—1 Yohanes 4:8. ˇ
SARAN PEMBACAAN UNTUK MARET
Markus 9–Lukas 6
AJARLAH ANAK ANDA
Petrus dan
Ananias
Berbohong
APA PELAJARANNYA?
Berbohong berarti mengatakan sesuatu yang kamu
tahu tidak benar. Pernahkah kamu berbohong?—1
Orang-orang dewasa yang mengasihi Allah pun pernah
berbohong. Kamu mungkin tahu tokoh Alkitab yang pernah berbohong. Namanya Petrus, salah satu dari 12 rasul Yesus. Coba kita lihat mengapa ia berbohong.
Setelah ditangkap, Yesus dibawa ke rumah imam besar. Saat itu sudah jauh lewat tengah malam. Petrus
masuk ke halaman rumah sang imam tanpa ketahuan.
Namun, di keremangan cahaya, seorang hamba imam
itu mengenali Petrus. ”Engkau juga bersama-sama
Yesus,” kata gadis itu. Karena takut, Petrus menyangkalnya.
Menurut Alkitab, belakangan ”seorang gadis lain melihat dia”. Ia mengatakan, ”Pria ini bersama-sama Yesus.” Sekali lagi, Petrus membantahnya. Tak lama
kemudian, orang-orang mendatangi Petrus dan mengatakan, ”Pasti engkau juga salah seorang dari mereka.”
Petrus ketakutan. Jadi, untuk ketiga kalinya, ia berbohong, ”Aku tidak mengenal orang itu!” Lalu, ayam jantan berkokok. Yesus memandang Petrus, dan Petrus
ingat bahwa beberapa jam sebelumnya, Yesus mengatakan, ”Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan
menyangkal aku tiga kali.” Petrus pergi dan menangis.
Ia sangat menyesal!
Bisakah kamu mengalami hal seperti itu?— Misalnya, kamu ada di sekolah dan teman-temanmu mengobrol tentang Saksi-Saksi Yehuwa. Ada yang bilang,
”Mereka enggak hormat bendera.” ”Mereka enggak
mau membela negara,” kata yang lain. Yang lain lagi bilang, ”Mereka enggak percaya Yesus, karena mereka
enggak merayakan Natal.” Lalu, ada yang melihat ke
arahmu dan bertanya, ”Bukannya kamu juga Saksi Yehuwa?” Apa yang akan kamu katakan?—
1 Sewaktu membaca bersama seorang anak dan melihat tanda jeda (—), berhentilah sejenak dan anjurkan dia mengutarakan
diri.
14
Sebelum menghadapi situasi seperti itu, kamu harus
siap memberikan jawaban. Petrus tidak siap. Sewaktu
terpojok, ia berbohong! Namun, Petrus sangat menyesali tindakannya, jadi Allah mengampuninya.
Ada murid Yesus lainnya yang juga berbohong, namanya Ananias. Namun, Allah tidak mengampuni dia dan
istrinya, Safira. Seperti suaminya, Safira ikut berbohong.
Mari kita lihat mengapa Allah tidak mengampuni Ananias dan Safira.
Sepuluh hari setelah Yesus meninggalkan rasul-rasul
dan naik ke surga, sekitar 3.000 orang dibaptis di Yerusalem. Banyak di antara mereka datang dari jauh untuk
merayakan Pentakosta, dan setelah menjadi murid Yesus, mereka ingin tinggal lebih lama untuk belajar lebih
banyak soal Kekristenan. Jadi, beberapa murid Yesus
menyumbangkan uang untuk keperluan mereka.
Ananias dan istrinya menjual sebidang tanah, agar
uangnya bisa digunakan untuk membantu mereka yang
baru dibaptis. Ketika Ananias memberikan uangnya kepada para rasul, ia mengatakan bahwa itu adalah seluruh hasil penjualan. Padahal, ia menyimpan sebagian
uangnya. Dengan bantuan Allah, Petrus mengetahui hal
ini. Jadi, ia mengatakan kepada Ananias, ”Engkau telah
berbuat curang, bukan kepada manusia, melainkan kepada Allah.” Saat itu juga, Ananias mati! Sekitar tiga jam
kemudian, istrinya datang. Karena tidak tahu apa yang
terjadi dengan suaminya, ia juga berbohong dan sebagai akibatnya, ia pun mati.
Pelajarannya: Mengatakan kebenaran itu penting!
Ya, kita semua perlu berupaya untuk jujur! Memang,
kita sering berbuat salah, terutama saat kita masih
muda. Tidakkah kamu senang karena Yehuwa mengasihimu dan akan mengampunimu seperti Ia juga
mengampuni Petrus?— Namun ingat, kita semua perlu mengatakan yang benar. Dan, kalau kita berbohong,
kita harus meminta, bahkan memohon, pengampunan
dari Allah. Itulah yang pasti Petrus lakukan, dan ia diampuni. Jika kita berusaha keras untuk tidak berbohong
lagi, Allah juga akan mengampuni kita! ˇ
BACALAH DALAM ALKITABMU
Matius 26:69-75
Kisah 2:38-42;
4:32-37; 5:1-11
PERTANYAAN ALKITAB DIJAWAB
Mengapa Yesus disebut
Putra Allah?
Allah tidak memiliki istri yang menjadi ibu dari anakanak-Nya. Ia adalah Pencipta semua makhluk hidup.
Manusia diciptakan dengan kemampuan untuk meniru sifat-sifat Allah. Itulah sebabnya, manusia pertama
yang Allah ciptakan, Adam, disebut ”putra Allah”. Demikian pula, Yesus disebut ”Putra Allah” karena ia diciptakan dengan sifat-sifat yang mirip dengan sifat-sifat Bapaknya.—Baca Lukas 3:38; Yohanes 1:14, 49.
Kapan Yesus diciptakan?
Yesus diciptakan sebelum Adam. Malah, Allah pertama-tama menciptakan Yesus dan kemudian menugasi Yesus untuk membuat semua yang lain, termasuk para malaikat. Karena itulah Alkitab menyebut
Yesus ”yang sulung dari antara semua ciptaan” Allah.
—Baca Kolose 1:15, 16.
Sebelum lahir di Betlehem, Yesus hidup sebagai
malaikat di surga. Belakangan, Allah memindahkan
kehidupan Yesus dari surga ke rahim Maria agar
Yesus dapat dilahirkan sebagai manusia.—Baca
Lukas 1:30-32; Yohanes 6:38; 8:23.
Mengapa Allah mengutus Yesus ke bumi sebagai
manusia? Peranan khusus apa yang Yesus jalankan? Jawabannya dapat Anda temukan dalam Alkitab, yang akan membantu Anda semakin memahami
serta menghargai apa yang Allah dan Yesus lakukan
bagi Anda.
Yesus adalah makhluk roh di surga
sebelum dilahirkan di Betlehem
Untuk keterangan lebih lanjut,
lihat pasal 4 buku ini,
diterbitkan Saksi-Saksi Yehuwa
APA YANG
Sebenarnya
ALKITAB AJARKAN?
DAPATKAN JAWABAN BERBAGAI
PERTANYAAN ALKITAB DI WEB
s
n
o
Unduhan gratis majalah
ini dan berbagai terbitan
sebelumnya
m
q
Artikel dan kegiatan
untuk orang tua, remaja,
dan anak-anak
p
Alkitab online dalam
kira-kira 50 bahasa
wp13 03/01-IN
Download