Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 122-136 Metode Pembelajaran Mind Mapping untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Rahma Faelasofi1), Yunni Arnidha2), Ana Istiani3) 1) Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Email: [email protected] 2) Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Email: [email protected] 3) Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Email: [email protected] Abstract The objectives of this research was to solve how to increase the mathematical communication skills of students in mathematical problem solving especially on the subject of Statistic. This study aims to determine whether the students’ mathematical communication skills of students in mathematical problem solving of the student SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo in the academic year of 2014-2015 using learning method mind mapping on the subject of Statistics can be higher than the students’ mathematical communication skills of students in mathematical problem solving without using learning method mind mapping. This research is a quantitative approach, with a quasi-experimental research methods. The population was all of the students in first grade of the SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo in the academic year of 2014-2015. The samples of the research were taken by using the cluster random sampling technique. Based on hypothesis test, it can be included that there are increase the mathematical communication skills of students in mathematical problem solving after using learning method mind mapping on the subject of Statistics of the student in first grade of the SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo in the academic year of 2014-2015. Keywords: learning method mind mapping, mathematical communication skills, mathematical problem solving pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya 1. PENDAHULUAN Pendidikan adalah sesuatu yang untuk memiliki kekuatan spiritual penting dan mendasar yang dimiliki setiap keagamaan, individu guna memajukan kehidupan suatu kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, Bangsa. serta Menurut Undang-undang pengendalian keterampilan yang diri, diperlukan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. tentang Dalam Sistem disebutkan Pendidikan pembelajaran matematika di Pendidikan adalah sekolah, salah satu kompetensi lulusan terencana untuk yang diharapkan menurut Permendiknas mewujudkan suasana belajar dan proses No. 54 Tahun 2013 adalah agar siswa usaha bahwa Nasional sadar dan Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 122 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 122-136 memiliki kemampuan factual, konseptual, dilakukan peneliti di tahun ajaran 2013- dan procedural, dalam ilmu pengetahuan 2014, tampak bahwa dari sisi faktor dan memiliki kemampuan pikir dan tindak eksternal, kondisi sekolah sudah cukup yang efektif dan kreatif dalam ranah memadai dengan adanya sarana dan abstrak dan konkret sesuai yang dipelajari prasarana yang tersedia untuk mendukung di sekolah dan sumber lain sejenis. Dengan proses pembelajaran, proses pembelajaran demikian, mampu dilakukan oleh guru, dan lingkungan sosial memiliki kemmapuan piker yang efektif yang ada sudah cukup baik. Akan tetapi, dan kreatif dalam ranah abstrak terutama didasarkan atas pengamatan langsung pada dalam hal memecahkan masalah yang siswa di kelas VII tampak siswa masih meliputi kemampuan memahami masalah, mengalami merancang kemampuan komunikasi matematika siswa siswa diharapkan model matematis, kekurangan baik solusi yang diperoleh. Kemampuan ini Kemampuan meliputi kemampuan memahami masalah, siswa secara tertulis dapat terlihat dari merancang matematika, analisis jawaban siswa pada tes awal menyelesaikan metode, dan menafsirkan mengenai materi Himpunan, diperoleh solusi yang diperoleh. Harapan capaian fakta bahwa sebagian besar siswa belum tersebut kemampuan sepenuhnya mampu mendeskripsikan apa pemecahan masalah menjadi bagian yang yang diketahui dan ditanyakan pada perlu diperhatikan. permasalahan yang akah diselesaikan, menjadikan Banyak faktor yang dapat siswa lisan maupun hal menyelesaikan model, dan menafsirkan metode secara dalam komunikasi masih matematika kurang mampu mempengaruhi hasil belajar siswa dalam menghubungkan memecahkan suatu masalah khususnya di matematika SMP pengetahuan yang ia miliki, hal ini dapat Muhammadiyah 1 Gadingrejo. gambar tulisan. dari pemahaman eksternal ataupun faktor internal. Faktor mendeskripsikan suatu himpunan yang eksternal diantaranya meliputi: sarana dan dideskripsikan dari suatu ilustrasi (diagram prasarana, faktor guru, dan lingkungan venn), serta siswa masih kebingungan saat sosial sementara faktor internal yang salah diminta satunya membuat kemampuan Berdasarkan dipengaruhi komunikasi observasi awal oleh keliru dan dilihat untuk siswa ide Masalah tersebut dapat muncul dari faktor dapat saat kedalam mendeskripsikan sejumlah pertanyaan dalam atau yang siswa. berkaitan dengan ilustrasi atau gambar yang yang disajikan kepada siswa. Selain hal Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 123 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 122-136 tersebut, sebagian besar siswa dalam alat dalam komunikasi. Cokroft (dalam memecahkan Wardhani, 2008) masalah kurang menyatakan bahwa memperhatikan keruntutan jawaban yang “Matematika merupakan alat komunikasi disertai yang dengan adanya beberapa sangat kuat, teliti, membingungkan”. atau simbol pada materi pokok Himpunan. komunikasi dalam matematika merupakan menyampaikan pandangan dari adalah cara pemikiran, karena tidak kekeliruan dalam menggunakan lambang Komunikasi Oleh dan itu, untuk ketrampilan yang dibutuhkan dan penting gagasan, dalam matematika serta pembelajaran kepada matematika. Karena proses komunikasi komunikator komunikan. Barelson dan Stener (dalam dapat Mulyana, mengatakan makna, memperjelas pemahaman, berbagi “Kemampuan komunikasi adalah transmisi ide, dan menjadikan ide-ide kita diketahui informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, oleh dan sebagainya, dengan menggunakan komunikasi matematika juga dijadikan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figure sebagai grafik, dan sebagainya. Tindakan atau matematika yang dimiliki. transmisi 2005: itulah komunikasi”. 62) yang Dengan biasa disebut demikian, membantu publik. dalam Selain refleksi membangun itu terhadap kemampuan pemahaman Menurut LACOE (2004) mengatakan bahwa “Kemampuan kemampuan komunikasi merupakan hal matematika yang essensial dan perlu ditekankan di tertulis maupun lisan”. Komunikasi tertulis setiap aspek kehidupan termasuk dalam dapat kegiatan pembelajaran matematika. gambar, Penekanan komunikasi dalam kemampuan matematika mencangkup komunikasi berupa tabel penggunaan dan komunikasi kata-kata, sebagainya yang mengembangkan proses berpikir siswa. pada Komunikasi matematika tertulis juga dapat dasarnya karena matematika adalah sebuah berupa uraian pemecahan masalah atau bahasa. Bahasa tersebut berupa simbol- pembuktian simbol seperti lambang, bilangan, gambar, menggambarkan kemampuan siswa dalam tabel diagram atau pun metode matematika mengorganisasi berbagai konsep untuk yang digunakan untuk menyampaikan menyelesaikan masalah. Salah satu materi pikiran dan gagasan dalam menyelesaikan dalam masalah. Dengan demikian, matematika kemampuan komunikasi secara tulisan bukan hanya alat bagi ilmu untuk berfikir adalah Himpunan. Dalam materi ini logis dan kreatif tetapi matematika juga terdapat lambang-lambang atau notasi matematika matematika yang Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung yang mengasah 124 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 122-136 himpunan dan diagram sebagai bahasa metode matematika yang mendorong siswa untuk dilakukan oleh guru. Sehingga perlu mengkomunikasikan diimplementasikan suatu metode, strategi, bahasa tersebut secara tulisan. pembelajaran di kelas yang ataupun metode pembelajaran yang dapat Pada saat ini, siswa diharapkan dapat menangani rendahnya kemampuan mempersiapkan diri untuk hidup dalam komunikasi matematik siswa. Menyikapi masyarakat yang menuntut pemahaman adanya kenyataan bahwa terdapat siswa dan apresiasi terhadap matematika. Siswa yang dituntut untuk matematisnya, maka penelitian tentang dalam cara dalam menerapkan masyarakat kemampuan rendah kemampuan meningkatkan komunikasi kemampuan matematika di kehidupan nyata. Pada komunikasi matematika siswa menjadi umumnya, matematika penting untuk dilakukan. Komunikasi dilakukan oleh guru kepada siswa adalah dalam pembelajaran matematika akan dengan tujuan siswa dapat mengerti dan lebih mudah terjadi apabila pembelajaran menjawab soal yang diberikan oleh guru, matematika disajikan melalui prosedur dan tetapi siswa tidak pernah atau jarang sekali langkah-langkah yang tepat, jelas, dan diminta penjelasan asal mula mereka bisa menarik sehingga dapat merangsang siswa mendapatkan jawab tersebut. Sehingga untuk menjadi lebih komunikatif dalam siswa jarang sekali berkomunikasi dalam pembelajaran matematika. pembelajaran matematika. Apabila siswa terlibat aktif Salah satu metode pembelajaran dalam proses belajar, mereka akan lebih yang mampu membangun gagasan, ide, dan rendahnya konsep matematika. Sehingga siswa akan matematik adalah metode pembelajaran memiliki konsep atas topik matematika mind mapping. Metode pembelajaran mind yang dibahas. Selain itu, peran guru mapping diduga mampu membuat suasana sangatlah cukup signifikan untuk dapat pembelajaran yang menarik, meotivasi mengembangkan kemampuan mendasar siswa, dan menyenangkan ketika siswa dalam memahami pelajaran matematika. mempelajari Sebagai upaya bagi siswa untuk dapat meningkatkan komunikasi siswa dalam kemampuan pemecahan diharapkan mampu kemampuan materi. Mulyatiningsih mengatasi komunikasi Menurut (2014: Endang 234), mind mapping merupakan salah satu bentuk pembelajaran masalah matematika tidak akan terlepas melatih dari penerapan metode, strategi, ataupun (content) yang kemampuan materi digunakan untuk menyajikan pelajaran Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung isi dengan 125 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 122-136 pemetaan pikiran (mind mapping). Mind kuat, siswa juga dapat meningkat daya map dikembangkan oleh Tony Buzan kreatifitasnya (2004) sejak akhir tahun 1960-1n sebagai berimajinasi. Mind map (peta pikiran) juga cara untuk mendorong siswa mencatat merupakan teknik meringkas bahan yang hanya dengan menggunakan kata kunci akan dan gambar. Pada pembelajaran mind masalah yang dihadapi ke dalam bentu mapping siswa akan memperoleh cara peta atau teknik grafik sehingga lebih paling mudah efektif dan memasukkan, efisien menyimpan untuk dan melalui dipelajari dan kebebasan memproyeksikan memahaminya. Seperti yang diungkapkan oleh Tony Buzan (2009) mengeluarkan data dari/ke otak (Edward, pembelajaran 2009: 64). Lebih lanjut Tony Buzan (2009: menggunakan metode mind map (peta 4) berpendapat bahwa mind mapping pikiran) akan meningkatkan daya hafal dan adalah cara mudah menggali informasi motivasi belajar siswa yang kuat, serta dari dalam dan dari luar otak. Dalam mind siswa mapping sistem bekerja otak diatur secara kegiatan belajar mengajar akan lebih alami. Otomatis kerjanya pun sesuai menarik, siswa juga akan lebih termotivasi dengan kealamian cara berpikir manusia. dengan pembelajaran Mind mapping membuat otak manusia Sehingga dengan tereksplor dengan baik, dan bekerja sesuai tersebut dalam pembelajaran matematika, fungsinya. diharapkan Menurut Endang Mulyatiningsih (2014: 239), hasil mind matematika menjadi lebih dengan kreatif. matematika. penerapan dapat Selain metode meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. mapping adalah mind map, dimana mind Dari uraian di atas, peneliti map adalah suatu diagram yang digunakan menganggap perlu dilakukan penelitian untuk merepresentasikan kata-kata, ide- mengenai implementasi suatu metode ide, tugas-tugas, ataupun suatu yang pembelajaran yaitu metode pembelajaran lainnya yang mengelilingi dikaitkan kata kunci dan disusun mind mapping, yang diharapkan dengan ide utama. menerapkan metode tersebut, kemampuan Menurut Iwan Sugiarto (2004: 75) dalam komunikasi siswa Agung Aji Tapantoko (2011: 5), mind map masalah matematika siswa kelas VII SMP (peta pikiran) merupakan suatu metode Muhammadiyah pembelajaran yang sangat baik digunakan meningkat. Penerapan metode tersebut oleh guru untuk meningkatkan daya hafal diterapkan pada materi pokok Statistika, siswa dan pemahaman konsep siswa yang karena diduga 1 dalam pemecahan Gadingrejo dapat pada mempunyai Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 126 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 122-136 permasalahan yang sama saat dilakukan mendeskripsikan kemampuan komunikasi observasi di materi pokok Himpunan. Pada matematik materi pokok Statistika, materi ini dapat masalah matematika siswa kelas VII SMP dihubungkan dengan dunia nyata, sehingga Muhammadiyah 1 Gadingrejo tahun ajaran menuntut siswa untuk mengumpulkan, 2014/2015; serta (3) untuk mengetahui ada mencatat, menginterpretasi, menganalisis, peningkatan mengkomunikasikan, matematika merepresentasikan dan data yang sangat penting bagi pembuatan keputusan. siswa dalam pemecahan kemampuan siswa komunikasi dalam pemecahan masalah matematika setelah dilakukan implementasi metode pembelajaran mind Adapun permasalahan yang akan mapping pada siswa kelas VII SMP diteliti adalah: (1) Bagaimana gambaran Muhammadiyah 1 Gadingrejo tahun ajaran umum implementasi metode pembelajaran 2014/2015. mind mapping untuk siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo tahun ajaran 2014/2015?; (2) Bagaimana dalam pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo tahun ajaran 2014/2015?; dan (3) Apakah ada peningkatan kemampuan matematika siswa dalam pemecahan masalah matematika setelah dilakukan implementasi metode pembelajaran mind mapping pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo tahun ajaran 2014/2015?. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui, mengamati, dan melaporkan gambaran Penelitian ini merupakan penelitian tingkat kemampuan komunikasi matematik siswa komunikasi 2. METODE PENELITIAN umum implementasi metode pembelajaran mind mapping untuk siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo tahun ajaran 2014/2015; (2) untuk mengetahui dan kuasi eksperimen, penelitian kuasi eksperimen berfungsi untuk mengetahui pengaruh percobaan/perlakuan terhadap karakteristik subjek yang diinginkan oleh peneliti. Penelitian kuasi eksperimen dipilih apabila peneliti ingin menerapkan sesuatu tindakan atau perlakuan. Tindakan dapat berupa metode, strategi, metode, atau prosedur kerja baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan agar hasilnya menjadi lebih optimal (Endang Mulyatiningsih, 2014: 85). Dengan eksperimen demikian, dalam penelitian desain ini menggunakan desain eksperimen klasik (classical experimental design). Desain eksperimen klasik memiliki empat kelompok data (O) yaitu data pre-test Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 127 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 122-136 kelompok perlakuan (O1) dan kelompok sampel kelompok kelas VII.2 sebagai data kontrol (O3) serta data post-test kelas eksperimen. kelompok perlakuan (O2) dan kelompok Pengumpulan data dalam penelitian kontrol (O4). Berikut ini gambaran desain dilakukan untuk memperoleh data atau ekperimen klasik: informasi. Dalam proses pengumpulan data diperlukan instrument sebuah pengumpul alat data. atau Metode pengumpulan data yang digunakan dalam Gambar 1. Desain Eksperimen Klasik penelitian ini adalah metode test dan metode non test. (1) Metode test, test Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo dengan subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Teknik sampling dalam penelitian ini yaitu cluster random sampling. Cluster random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang mengambil sampel kelompok dalam populasi, tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Cluster sampling digunakan apabila populasi sasaran eksperimen cukup luas dam peneliti berkeinginan untuk mengambil sebagian populasi (sampel) yang mewakili saja. Sampel penelitian terdiri dari satuan cluster (kelompok). Dalam eksperimen pembelajaran, cluster dapat berupa rombongan belajar atau kelompok belajar (Endang Mulyatiningsih, 2014: 94). Kelompok sampel dalam penelitian ini adalah sampel kelompok kelas VII.1 sebagai kelas kontrol dan merupakan metode pengumpulan data penelitain yang kemampuan berfungsi seseorang. mengukur Tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan yang memiliki respon/jawaban benar atau salah. Test adalah seperangkat pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Metode tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan komunikasi matematika dalam pemecahan masalah, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur mempelajari untuk pencapaian sesuatu. memperoleh siswa Test data setelah digunakan kemampuan komunikasi matematika siswa pada materi pokok Statistika sebagai instrument pengumpul data berupa seperangkat alat tes kemampuan komunikasi matematika dalam bentuk tes soal uraian. Peneliti menyiapkan alat penilaian berdasarkan Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 128 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 122-136 indikator keterpenuhan kemampuan wawancara digunakan untuk melengkapi komunikasi matematika siswa yang telah pembahasan hasil penelitian berkaitan diujicobakan. dengan Uji coba instrument kemampuan komunikasi dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 matematika siswa yang sesuai dengan Gadingrejo pada kelas VII.3 baik untuk uji indikator coba instrument soal pre-test dan uji coba matematika. instrument soal post-test; dan (2) Metode kemampuan Selanjutnya komunikasi untuk menambah non test, metode pengumpul data non test keabsahan data hasil wawancara dapat mengandung ada dilakukan triangulasi, yaitu melakukan jawaban yang benar atau salah”. Metode cross check dengan mewawancarai subjek pengumpulan data ini biasa digunakan penelitian yang diteliti. Apabila subjek untuk mengukur pendapat/opini, sikap, yang diteliti konsisten dengan jawaban motivasi, kinerja, dan lain-lain. Respon sumber data lainnya maka data hasil yang diberikan oleh subjek penelitian wawancara dapat diberi skor, tetapi skor tersebut tidak penelitian ini, untuk mengambil data digunakan untuk memberi nilai benar atau melalui wawancara memerlukan pedoman salah. Beberapa metode pengumpulan data wawancara (interview guide). Pedoman non test antara lain: observasi, wawancara, wawancara digunakan untuk memandu dan dokumentasi. Metode non test yang pengambilan data dalam memfokuskan digunakan dalam penelitian ini adalah pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan data wawancara. yang dicari dalam hal ini data kemampuan pengertian “tidak Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dan informasi yang dilakukan secara lisan. dapat dipercaya. Dalam komunikasi matematika siswa. (Endang Mulyatiningsih, 2014: 24). Proses Variabel dalam penelitian wawancara bisa dilakukan dengan tatap adalah muka langsung, melalui teleconference matematika dalam pemecahan masalah atau telepon. Proses wawancara yang pada materi pokok Statistika kelas VII dilakukan dalam penelitian ini yaitu semester genap SMP Muhammadiyah 1 mengajukan Gadingrejo meminta pertanyaan-pertanyaan, penjelasan, dan jawaban kemampuan ini tahun masing-masing ajaran diberikan komunikasi 2014/2015 pembelajaran responden secara lisan untuk memperkuat menggunakan metode mind mapping dan hasil kemampuan komunikasi matematika metode ceramah. Indikator kemampuan siswa. Dalam komunikasi matematika dalam pemecahan penelitian ini, metode Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 129 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 122-136 masalah yaitu: (1) menghubungkan benda matematika siswa dalam memecahkan nyata, gambar, diagram ke dalam ide masalah matematika baik sebelum ataupun matematika untuk mendefinisikan data sesudah statistik; ide pembelajaran mind mapping dan metode matematika ke dalam gambar untuk ceramah. Hasil kemampuan komunikasi menyajikan statistik; (3) matematika siswa diperoleh setelah siswa menyatakan peristiwa sehari-hari dalam mengikuti tes tertulis sebelum dan sesudah bahasa atau symbol matematika dalam pembelajaran berbentuk uraian sebanyak pengumpulan dan pengolahan data; (4) empat butir soal pada materi pokok mendengarkan, berdiskusi, dan menulis Statistika. tentang pengertian statistik; (5) membaca 3. HASIL DAN PEMBAHASAN (2) dengan menghubungkan konsep pemahamn penerapan metode prsentasi Data yang didapatkan dari hasil matematika tertulis untuk mengolah data penelitian meliputi skor pre test dan post statistik; test kemampuan komunikasi matematika (6) suatu dilakukan membuat konjektur, menyusun argument, merumuskan definisi dalam dan generalisasi untuk materi statistik; dan pembelajaran mind mapping dan siswa (7) menjelaskan dan membuat pertanyaan yang memperoleh pembelajaran ceramah. tentang penyajian data statistik. Untuk mengetahui efektifitas metode mind Teknik analisis masalah dengan yang mapping terhadap kemampuan komunikasi digunakan pada penelitian ini terdiri dari dalam pemecahan masalah matematika dua sampel yakni sampel pertama hasil pada kelompok eksperimen, maka perlu kemampuan dibandingkan dengan kelompok kontrol komunikasi data memecahkan matematika dalam pemecahan masalah kelas VII.1 yang pada materi pokok Statistika dengan pembelajaran ceramah. menggunakan metode ceramah dan sampel kedua hasil kemampuan komunikasi diberi perlakuan dengan Kemampuan komunikasi matematika siswa dalam memecahkan masalah matematika dalam pemecahan masalah sebelum diberikan perlakuan terlihat dari kelas VII.2 dengan menggunakan metode hasil pre test, sedangkan kemampuan mind mapping. Teknik pengukuran pada siswa setelah diberikan perlakuan terlihat variable penelitian ini didasarkan atas hasil dari hasil post test. Test ini bertujuan kemampuan komunikasi matematika siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa ini berupa ketercapaian siswa memenuhi dan juga kemampuan akhir siswa sesudah indikator mendapat pembelajaran. Kemampuan awal kemampuan komunikasi Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 130 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 122-136 dan akhir yang dimaksud adalah kemampuan komunikasi matematika pada Statistik Deskriptif Hasil Pre Test dan Post Test Kemampuan Komunikasi Matematika pokok bahasan statistika sehingga dapat dilihat apakah ada peningkatan pada kedua kelas yang dijadikan sampel penelitian. Kedua kelompok diuji dalam semua segi untuk mendapatkan yang sama dan hanya berbeda dalam pemberian media pembelajarannya. Pada kelompok Hasil pre-test kemampuan eksperimen, media utama yang digunakan komunikasi matematika pada Tabel 4.8 dalam media diperoleh skor minimum siswa pada kelas pembelajaran dengan menggunakan media eksperimen 1 dan pada kelas kontrol 4, Microsoft Office PowerPoint. Sedangkan sedangkan untuk kelas kontrol, hanya menggunakan diperoleh pada kedua kelas sama besar. pembelajaran konvensional tanpa media Untuk pembelajaran. komunikasi matematika diperoleh skor proses belajar adalah Pada akhir penelitian, baik kelompok skor hasil minimum maksimum post-test siswa yang kemampuan pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol eksperimen maupun kontrol sama besar, diukur dengan alat ukur yang sama. Hasil sedangkan pengukuran diperoleh pada kelompok eksperimen lebih tersebut sebagai data eksperimen, kemudian data yang diperoleh diolah dan hasilnya dibandingkan dengan maksimum yang kecil dibandingkan kelompok kontrol. Rataan skor siswa pada kelompok eksperimen sebelum pembelajaran lebih table uji statistik. Kondisi awal siswa pada aspek kemampuan skor komunikasi matematika kecil dibandingkan kelompok kontrol, perbedaannya sekitar 2,4. Sedangkan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, setelah pembelajaran dilaksanakan terjadi baik eksperimen perbedaan skor kemampuan komunikasi maupun kelompok kontrol tercermin dari antara kelompok eksperimen dan kontrol hasil pre-test dan post-test kemampuan sekitar 0,9. Dilihat dari peningkatan komunikasi kemampuan pada kelompok matematika. Berikut ini disajikan statistik deskriptif skor pre-test sebelum dan post-test dalam bentuk tabel 1. pembelajaran, Tabel 1. komunikasi pembelajaran kelompok matematika dan sesudah eksperimen mengalami peningkatan sebesar 4,1 dan kelompok kontrol mengalami peningkatan Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 131 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 122-136 rata-rata sebesar 0,8. Hal ini menunjukkan peningkatan yang cukup baik untuk kelompok eksperimen. Selanjutnya kemampuan hasil post-test komunikasi matematika dalam pemecahan masalah pada Tabel 2 di Kemampuan komunikasi matematis atas menunjukkan skor minimum siswa siswa dalam pemecahan masalah yang pada diberi perlakuan pembelajaran dengan kelompok kontrol 5, sedangkan skor metode mind mapping dan siswa yang maksimum yang diperoleh pada kelompok diberi perlakuan pembelajaran ceramah eksperimen tercermin dari hasil post-test dan pre-test. kelompok kontrol. Setelah pembelajaran Statistik post-test dilaksanakan, rataan kelompok eksperimen kemampuan komunikasi matematis siswa menjadi 2,1 lebihnya dari kontrol. Dilihat dalam pemecahan masalah disajikan pada dari peningkatan kemampuan komunikasi tabel 2 berikut ini : matematika sebelum pembelajaran dan Tabel 2. Statistik Deskriptif Hasil Pre-Test dan Post-Test Kemampuan Komunikasi Matematika Dalam Pemecahan Masalah sesudah deskriptif hasil kelompok eksperimen lebih besar mengalami sebesar dan 5,6 dan dibandingkan pembelajaran, eksperimen 8 kelompok peningkatan kelompok kontrol mengalami peningkatan rata-rata sebesar 1,16. Hal ini menunjukkan peningkatan yang cukup baik untuk kelompok eksperimen. Analisis uji kesamaan rataan hasil pre-tes bertujuan untuk memperlihatkan Dari tabel kemampuan 2, hasil komunikasi pre-test matematika dalam pemecahan masalah diperoleh skor minimum siswa pada kelompok eksperimen 1 dan pada kelompok kontrol 3, sedangkan skor maksimum diperoleh pada kelompok yang eksperimen adalah 9 dan kelompok kontrol 10. Rataan skor kemampuan komunikasi matematika siswa pada kelompok eksperimen lebih kecil 3,2 dibandingkan kelompok kontrol. tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan awal antara kelompok eksperimen dan kontrol sebelum pembelajaran. Jenis statistik uji kesamaan rataan yang digunakan dapat diketahui dengan terlebih dahulu melakukan uji normalitas sebaran data dan homogenitas varians. Jika data memenuhi syarat normalitas dan homogenitas, maka uji kesamaan rataan menggunakan Uji- , sedangkan jika data normal tapi tidak Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 132 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 122-136 homogen menggunakan Uji- ′, dan untuk data yang normalitas, tidak memenuhi menggunakan uji syarat matematika hasil pre-test siswa kelas VII.1 dan kelas VII.2. Selanjutnya hasil pengolahan data non- parametrik, Uji Mann-Whitney U-Test. uji Karena data pre-test dan post-test tidak kemampuan berdistribusi normal, untuk uji kesamaan dengan mengunakan SPSS versi 15.0, rerata langsung menggunakan uji non terlihat bahwa pada kolom asymp sig (2- parametrik. tailed) untuk uji 2 arah adalah 0,012. Hasil Pengujian ini dilakukan Mann-Whitney untuk komunikasi yang post test matematika dengan menggunakan uji Mann-Whitney perhitungan diperoleh nilai U-Test. probabilitas asymp sig (2-tailed) < 0,025 atau 0,011 < 0,025 yang berarti H0 ditolak Tabel 3 Uji Mann-Whitney U-Test Skor PreTest dan Post-Test Kemampuan Komunikasi Matematika dan terima H1. Dengan demikian, ada perbedaan kemampuan komunikasi matematika hasil post-test siswa kelas VII.1 dan kelas VII.2. Untuk mengetahui perbedaan ratarata kemampuan komunikasi matematika siswa antara siswa yang menggunakan pembelajaran mind mapping dan siswa yang menggunakan pembelajaran biasa, Dari tabel 3, dapat diketahui hasil Asymp.Sig.(2-tailed) analisis terhadap kelompok data sebelum dan sesudah kemampuan pembelajaran pada kelompok eksperimen dengan dan kontrol dengan menggunakan uji mengunakan SPSS versi 15.0, terlihat Wilcoxon Match Pairs. Hasil perhitungan bahwa pada kolom asymp sig (2-tailed) perbedaan untuk uji 2 arah adalah 0,012. Hasil kontrol disajikan pada tabel berikut. skor komunikasi perhitungan pre-test uji dilakukan Mann- Whitney dari maka matematika yang diperoleh nilai probabilitas asymp sig (2-tailed) < 0,025 atau 0,012 < 0,025 yang berarti H0 ditolak dan terima H1. Dengan demikian, ada perbedaan kemampuan rata-rata untuk kelompok Tabel 4. Hasil Kemampuan Komunikasi Matematika Sampel Korelasi, menggunakanUji Wilcoxon pada kelas control komunikasi Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 133 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 122-136 Berdasarkan hasil pengolahan data Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 15.0, dengan menggunakan SPSS versi 15.0, terlihat bahwa pada kolom asymp sig (2- terlihat bahwa pada kolom asymp sig (2- tailed) untuk uji 2 arah adalah 0,147. Hasil tailed) untuk uji 2 arah adalah 0,000. Hasil perhitungan perhitungan yang diperoleh nilai yang diperoleh nilai probabilitas asymp sig (2-tailed) > 0,025, probabilitas asymp sig (2-tailed) < 0,025, atau 0,147 > 0,025 yang berarti H0 yang berarti H0 ditolak dan terima H1. diterima dan tolak H1. Dengan demikian, Dengan tidak kemampuan komunikasi matematika hasil ada perbedaan kemampuan komunikasi matematika hasil pre-test dan untuk ada perbedaan pre-test dan post-test siswa kelas VII.2. post-test siswa kelas VII.1. Selanjutnya demikian, Hasil tersebut menunjukan bahwa menguji metode pembelajaran mind mapping hipotesis apakah terdapat perbedaan rata- berpengaruh positif terhadap hasil belajar rata kemampuan komunikasi matematika matematika siswa. Pengaruh yang positif siswa sebelum dan sesudah pembelajaran sebagaimana telah diuraikan memberikan pada kelompok eksperimen dapat dilihat makna bahwa adanya perbedaan rata–rata pada tabel 5. hasil belajar matematika siswa antara Tabel 5 Hasil Kemampuan Komunikasi Matematika Sampel Korelasi, menggunakan Uji Wilcoxon pada kelas kontrol sebelum dengan setelah menggunakan metode pembelajaran mind mapping pada materi statistika dan rata–rata hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menerapkan metode pembelajaran mind mapping lebih besar dibandingkan ratarata hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menerapkan metode pembelajaran ceramah. Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 134 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 122-136 Dengan pembelajaran otak maka mempermudah siswa untuk matematika pada materi statistika yang mengatur dan mengingat segala bentuk pembelajarannya metode informasi yang disampaikan oleh guru, pembelajaran mind mapping lebih baik baik secara tertulis maupun secara verbal. dibandingkan pembelajaran Suyatno (2009: 99) mengemukakan bahwa matematika pada materi statistika yang “Peta pikiran adalah cara termudah untuk pembelajarannya metode mendapatkan informasi kedalam otak dan pembelajaran ceramah. Hal ini disebabkan mengambil informasi keluar dari otak, karena metode pembelajaran kooperatif yang merupakan cara mencatat yang mind mapping yang diterapkan pada kelas kreatif dan efektif”. eksperimen demikian menerapkan dengan menerapkan memberikan kesempatan Dengan mind mapping, aktivitas kepada siswa untuk dapat lebih aktif dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar siswa menjadi lebih termotivasi dalam tidak lagi sebagai pendengar dan pencatat proses pembelajaran yang memancing yang siswa menjadi lebih imajinatif serta kreatif pembelajaran siswa dapat lebih leluasa dalam mengembangkan potensi kerja otak untuk mengembangkan pola pikir dan dan pola pikir nya sehingga siswa dapat kreativitasnya melalui mind mapping. berpikir aktif, kritis, penuh ide, dan mudah Dengan mind mapping peserta didik mengatur serta mengingat segala bentuk menjadi mudah mendapatkan ide dan informasi yang disampaikan oleh guru. menjadi Metode pembelajaran mind pasif saja. lebih Namun dalam kreatif mengungkapkan dalam pengetahuan atau mapping merupakan metode pembelajaran pendapatnya. Dengan demikian siswa aktif dimana siswa dikelompokkan dalam tim dalam kecil dengan tingkat kemampuan yang tersebut dapat meningkatkan hasil belajar berbeda untuk memetakan pikiran, yang siswa. merupakan satu teknik mencatat yang 4. KESIMPULAN kreatif dan efektif. Melalui mind mapping pembelajaran. pada dan kemampuan penting, tetapi siswa konsep-konsep juga dapat siswa Berdasarkan penelitian dan analisis ini siswa tidak hanya sekedar menuliskan menggambarkan Keaktifan bagian sebelumnya komunikasi mengenai matematika antara siswa melalui pembelajaran mind memadukan dan mengembangkan potensi mapping dan pembelajaran kerja otak yang terdapat di dalam dirinya. ceramah, diperoleh kesimpulan bahwa: 1) Dengan adanya keterlibatan kedua belahan proses pembelajaran dengan menggunakan Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung metode 135 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 122-136 metode pembelajaran mind mapping disampaikan, sehingga pemahaman konsep berlangsung dengan baik yang ditunjukkan matematika dan kemampuan komunikasi dengan capaian indikator kemampuan matematika komunikasi matematik masalah matematika akan lebih baik pula. pemecahan masalah siswa matematika; peningkatan rata-rata komunikasi matematika komunikasi dalam matematika 5. DAFTAR PUSTAKA siswa Aji, Agung, T. (2011). Penggunaan Metode Mind Map (Peta Pikiran) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Depok. Skripsi Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta (tidak diterbitkan). dan dalam eksperiemen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang ditunjukkan dengan besaran prosentase yang diperoleh yang ditunjukkan secara deskriptif; dan 3) ada komunikasi kemampuan matematis siswa ditunjukkan melalui hasil perolehan ada kemampuan komunikasi matematika siswa dalam memecahkan masalah sebelum Buzan, Tony. (2004). Mind Map: Untuk Meningkatkan Kreativitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. melalui metode pembelajaran mind mapping yang perbedaan pemecahan kemampuan siswa rata-rata dalam 2) pemecahan masalah matematika di kelas peningkatan siswa ataupun sesudah perlakuan dan ada perbedaan rata–rata kemampuan komunikasi matematika siswa Buzan, Tony. (2009). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Cockcroft. (1981). Mathematics Count.London. Her Majesty’s Stationery Office. Edward, Caroline. (2009). Mind Mapping untuk Anak Sehat dan Cerdas. Yogyakarta: Sakti. pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini disebabkan pembelajaran diterapkan mind pada karena mapping kelas metode yang eksperimen memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat lebih mengembangkan ide-ide Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. kreatif, kreatif dalam mengembangkan potensi kerja otak dan pola pikir nya sehingga siswa dapat berpikir aktif, kritis, penuh ide, dan mudah mengatur serta LACOE. (2004). Communication. Los Angeles Country Office of Education. Tersedia: http://teams.lacoe.edu. mengingat segala bentuk informasi yang Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 136 Jurnal e-DuMath Volume 1 No. 2, Agustus 2015 Hlm. 122-136 Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyatiningsih, Endang. (2014). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Republik Indonesia. (2003). Undang Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara. Holistik dan Kreatif. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Masmedia Buana Pustaka. Wardhani, Sri. (2008). Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Matematika. Sugiarto, Iwan. (2004). Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berfikir Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 137