Pedoman Pengkaderan FNKSDA_[untuk didiskusikan_04062015] Tentang dokumen ini; dokumen ini terdiri dari dua bagian. Yang pertama adalah Disain Pengkaderan FNKSDA dengan tajuk “Menegakkan Kedaulatan, Menyelamatkan Ruang-Hidup dan Tanah-Air”; yang kedua adalah Kerangka Evaluasi Pengkaderan FNKSDA yang bertajuk “Mengintegrasikan Penelitian dengan Gerakan.” Pada prinsipnya dokumen ini bersifat hidup dan akan diperbaiki terus-menerus berdasarkan dinamika yang terjadi dalam tingkat praksis pengkaderan. I: Disain Pengkaderan FNKSDA “Menegakkan Kedaulatan, Menyelamatkan Ruang-Hidup dan Tanah-Air” Latar Belakang Front Nahdliyyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) yang dideklarasikan pada 8 Desember 2013 di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang memiliki tujuan untuk: 1)memperkuat dan mendukung perjuangan ekonomipolitik dan kultural masyarakat korban konflik Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia; dan 2)mengokohkan kedaulatan masyarakat dalam tata milik, tata kelola, dan tata guna Sumber Daya Alam (SDA). Kondisi sosial-ekologi-politik yang melahirkan FNKSDA adalah maraknya perusakan ruang-hidup dan tanahair oleh ekspansi kapitalisme ekstraktif di Indonesia. FNKSDA menyadari pentingnya arti pengkaderan dalam organisasi. Karena itu, dokumen ini dirancang dengan tujuan menyukseskan pelaksanaan pengkaderan FNKSDA agar organisasi bisa berkembang dengan sehat dan ideologi serta praktik perjuangan bisa disebar seluas-luasnya. Pelaksanaan Untuk periode 2015-6 ditargetkan agar pengkaderan FNKSDA dapat terlaksana empat kali, masing-masing untuk Provinsi Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pelaksanaan teknis dan penunjukan para pemateri, diserahkan kepada masing-masing pengurus di provinsi/wilayah yang bersangkutan. Skema pembiayaan untuk melaksanakan pengkaderan_[draft yang lebih lengkap tentang skema pendanaan pengkaderan ini masih disiapkan] Skema-skema yang ditampilkan di sini hanyalah pertimbangan. Prinsip utamanya adalah menggalang kerjasama seluas mungkin. Skema lain bisa dijajaki sepanjang tidak bertentangan dengan BAB IX AD FNKSDA tentang keungan yang berbunyi “Sumber keuangan organisasi FNKSDA didapatkan dari: 1)Uang iuran anggota; 2)Sumbangan yang tidak mengikat; dan 3)Usaha mandiri yang sesuai dengan prinsip perjuangan.” Ada beberapa skema yang bisa ditempuh untuk menutupi biaya pengkaderan: 1. Swadaya; dalam hal ini berarti menggunakan uang kas FNKSDA yang berasal dari iuran anggota (sesuai dengan AD yang disepakati pada Maret 2015 di Halaman 1 dari 30 Ponpes Buntet, Cirebon) untuk kebutuhan seperti transportasi pemateri, dana swadaya dari peserta untuk kebutuhan transportasi dan konsumsi peserta, dan bekerja sama dengan pondok pesantren untuk kebutuhan akomodasi. 2. Sumbangan tidak mengikat; FNKSDA mendorong terbentuknya konsorsium beberapa lembaga yang “ada di sekitar” FNKSDA untuk memikirkan pendanaan ini. Beberapa lembaga yang bisa didorong untuk membentuk konsorsium ini misalnya: Desantara Foundation, Sayogjo Institute, Islam Bergerak, Sofi Institut, Post Intitut, Baffle Banyuwangi, dan LKiS (masih bisa ditambah dengan lembaga-lembaga yang lain). Materi Pengkaderan Materi pengkaderan seperti dalam Tabel 1 di bawah dirancang untuk menautkan permasalahan filosofis yang melandasi perjuangan FNKSDA dengan permasalahan-permasalahan praktis yang ada di lapangan. Tujuannya, agar ideologi dan praktik perjuangan bisa dikerjakan dengan baik. Skema ini adalah materi wajib, setiap pelaksana berhak mengembangkannya sesuai dengan konteks yang dimiliki oleh wilayah terkait. Dokumen persyaratan mengikuti pengkaderan Dokumen-dokumen berikut wajib dikirimkan sebagai persyaratan untuk mengikuti Pengkaderan FNKSDA: 1. Surat pernyataan tujuan mengikuti Pengkaderan FNKSDA yang dapat berisi: motivasi mengikuti pengkaderan, afiliasi organisasi, dan agenda yang mau/akan dilaksanakan di FNKSDA. 2. Curriculum Vitae sederhana yang minimal berisi: nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, asal daerah, e-mail, dan nomer telfon. Prosedur pendaftaran Semua berkas, dan juga pertanyaan untuk informasi lebih jauh, dialamatkan ke: [email protected] dengan format Rich Text Format (RTF) dengan judul surel “Nama_Pengkaderan FNKSDA” dan di cc ke email panitia di masing-masing wilayah (alamat menyusul, sesuai inisiatif panitia wilayah). Laman FNKSDA: http://www.daulathijau.org/ Halaman 2 dari 30 Table 1: Materi Pengkaderan FNKSDA No Materi Isi Bahan Bacaan Kontrak Belajar antara panitia dengan peserta untuk menyepakati poin-poin yang dirasa perlu Sessi I : Pengantar Target : Peserta memahami dan mampu menjelaskan prinsip-prinsip perjuangan FNKSDA 1 Ke-FNKSDA-an Bagian ini berfungsi menjelaskan sejarah FNKSDA, keroganisasian FNKSDA, prinsipprinsip Ahlussunah waal jamaah, serta pandangan-pandangan tentang prinsip tata milik, tata kelola, dan tata guna SDA yang berdaulat. 1] “AD/ART FNKSDA”; Link: http://www.daulathijau.org/?p=557 2] “Lembar Kerja FNKSDA”; Link: http://www.daulathijau.org/?p=560 3] Catatan: belum ada bahan soal Ahlussunnah waal jamaah. 4] “Orang Indonesia dan Tanahnya” Link: http://www.mediafire.com/view/t7wpnnozq05avhx/ Vollenhoven._2013._Orang_Indonesia_dan_Tanahnya_pl us_cover_besar-libre.pdf 1 presentasi materi 1 oleh perwakilan peserta berdasarkan pemahaman yang mereka terima Sessi II : Kapitalisme Target : Peserta mampu membuat peta konsep kapitalisme dan mampu menjelaskan/mempresentasikannya 2 Kapitalisme sebagai Kapitalisme di sini dimaknai sebagai teori sosial agar mampu menganalisis kondisi Teori dan Alat sosial ekonomi masyarakat. Kapitalisme di sini digunakan untuk memahami Analisis Sosial bagaimana pertukaran komoditas terjadi, proses munculnya nilai lebih muncul, proses penghisapan, sirkulasi komoditas menghasilkan kekayaan yang semakin berlipat di kalangan kapitalis dan menempatkan kalangan terhisap semakin miskin, dan masyarakat dari agraria menjadi industri, dimana rakyat menjadi buruh, dengan adanya ekspansi kapital dalam wujud industri. Halaman 3 dari 30 1] “Indonesia Menggugat”; link: http://www.gmni.or.id/mediafiles/2014/03/Soekarno -INDONESIA-MENGGUGAT-Gmni.pdf 2] “Tentang Das Kapital”; link: http://www.mediafire.com/view/0ctb545b4m5zvim/ Tentang_Das_Kapital.pdf 3] “Tentang Marxisme”; link: http://www.mediafire.com/view/8s4qtvn9ily3fvb/Aid it_(1962)_Tentang_Marxisme.pdf 4] “Marxisme: Ilmu dan Amalnya”; link: http://www.mediafire.com/view/0noqxc96ibyyn7c/m arxisme-ilmu-dan-amalnya-njoto-1962.pdf No Materi Isi 3 Kapitalisme Ekstraktif Kapitalisme ekstraktif adalah proses pengerukan SDA dari Bumi dengan sistem kapitalisme. Di Indonesia ada berbagai jenis kapitalisme ekstraktif yang menyakup sektor tanah, air, udara, dan laut. Permasalahan kapitalisme ekstraktif di Indonesia terletak pada eksploitasi yang miskin aturan, tanpa batas, dan irasional yang memicu konflik di berbagai daerah. Konflik SDA dan agraria di Indonesia secara garis besar disebabkan oleh ketimpangan penguasaan atas tanah. Negara dan korporasi memiliki porsi penguasaan atas tanah yang sangat dominan, dibandingkan dengan penguasaan oleh mayoritas masyarakat di sekitar area yang berkonflik. Pada 2012, 64,2 juta hektar tanah (33% dari keseluruhan daratan Indonesia) telah diberikan kepada perusahaan-perusahaan kehutanan, pertambangan gas, mineral, dan batubara berupa izin konsesi. Pada 2013 di Indonesia konflik berlangsung di 98 kota/kabupaten di 22 provinsi dengan luas area konflik mencapai 2.043.287 hektar atau setara dengan setengah luas provinsi Sumatera Barat. Bahan Bacaan 5] “Panggilan Tanah Air” 1]”MP3EI: Master Plan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia”; link: http://www.mediafire.com/view/l0wch97ky1bulew/ MP3EI_(31_mei_2014).pdf 2] “Enam Dekade Ketimpangan”; Link: http://www.mediafire.com/view/2a2wzz1rmpglowt/ enam_dekade_ketimpangan.pdf 2]”Konstitutionalisme Agraria”; link: http://www.mediafire.com/view/14ts934wmuqmf9m /REVISI_FINAL_Konstitusionalisme_Agraria_PROOF.pdf 3] “Make mining history”; link: http://www.mediafire.com/view/mv928vy38c4k88j/ makemininghistory.pdf 2 presentasi Materi 2 dan 3 oleh perwakilan peserta berdasarkan pemahaman yang mereka terima Sessi III : Islam dan Gender dalam Tata Kelola SDA Target : Peserta mampu membuat peta konsep Islam dan gender dalam tata kelola SDA dan mampu menjelaskan/mempresentasikannya 4 Islam Bagian ini berisi penjelasan teologis dari korpus keislaman untuk memperkuat 1] “Masyarakat Islam” (saya lihat buku ini di wall Gus Transformatif keimanan peserta berjuang di jalan penyelamat ruang-hidup dan tanah-air. Fakta- Fayyadl, sebaiknya segera di-scan saja untuk menjadi fakta lapangan terutama difokuskan untuk melihat kasus-kasus yang terjadi di basis bahan pengkaderan. Nahdliyyin yang berhadap-hadapan vis a vis dengan kapitalisme ekstraktif seperti di 2] “Menggemakan Islam Sebagai Teologi Pembebeasan”; Porong (Lumpur Lapindo), di Rembang (PT Semen Indonesia), di Ciremai link (Geothermal Chevron), di Banyuwangi (Tambang emas), di Jombang (dulu http://islambergerak.com/2014/05/menggemakanperusahaan migas Exxon dan perusahaan Aqua Danone), di Madura (beberapa islam-sebagai-teologi-pembebasan/ perusahaan migas), dan masih banyak lagi. Islam sebagai Teologi Pembebasan di sini 3] catatan: belum ada bahan spesifik dari NU diformulasikan sebagai alat bergerak untuk membawa kaum Nahdliyyin keluar dari ketertindasan dalam konteks tata kelola SDA. 5 Ketimpangan gender dalam tata kelola SDA Halaman 4 dari 30 Ketidakadilan dan penindasan yang terjadi akibat eksploitasi SDA pada dasarnya berkelindan dengan relasi kuasa seperti gender. Aktivitas industri ekstraktif seperti pertambangan, perkebunan kelapa sawit skala besar, pembangunan infrastruktur, dan privatisasi air, pada dasarnya semakin memperuncing relasi kuasa yang 1] “Mengurai Pemiskinan Perempuan di Tengah Konflik SDA”; link: http://www.solidaritasperempuan.org/ebook/Buku% 20Mengurai%20Realita%20Pemiskinan%20Perempua No Materi Isi termanifsetasikan dalam relasi gender yang timpang. Hal ini semakin mendesak posisi perempuan dalam artian semakin meningkatkan beban, penindasan, dan penghisapan kepada perempuan. Bahan Bacaan n%20Di%20Tengah%20Konflik%20SDA.pdf 2 presentasi materi 4 dan 5 oleh perwakilan peserta berdasarkan pemahaman yang mereka terima Sessi IV : Gerakan Sosial dalam Tata Kelola SDA Target : Peserta mampu membuat peta konsep gerakan sosial dalam tata kelola SDA dan mampu menjelaskan/mempresentasikannya 6 Gerakan Sosial Kontemporer di Indonesia (NU, gerakan agraria, adat, dan Lingkungan) Bagian ini berisi pengenalan tentang gerakan sosial kontemporer di Indonesia, terutama yang mencakup Gerakan Agraria, Adat, dan Lingkungan. Namun, apabila dirasakan perlu dan kontekstual, maka materi lain seperti Gerakan Buruh bisa ditambahkan. 7 Kooperasi sebagai Tata Kelola Alternatif Sistem kooperasi diajukan sebagai anti-tesis terhadap sistem korporasi yang menjadi garda depan kapitalisme ekstraktif masa kini. Titik tekan pembedaan kooperasi terhadap korporasi adalah: 1)proses pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh anggota kooperasi/”satu anggota satu suara”; dan 2)sistem kepemilikan dan pembagian Sisa Hasil Usaha yang memosisikan semua anggota mendapatkan bagiannya. Halaman 5 dari 30 1]”Masyarakat Adat dan Perebutan Penguasaan Hutan”; link: http://www.aman.or.id/wpcontent/uploads/2014/06/Wacana-_33.pdf 2] “Gerakan Agraria dan Gerakan Lingkungan di Indonesia Awal Abad XXI”; link sumber: http://blog.insist.or.id/insistpress/?p=6641 3]”Gerakan-gerakan agraria transnasional”; link: http://www.mediafire.com/view/mmc16brygycedzx/ Gerakan-gerakan_Agraria_Transnasional.pdf catatan: belum ada bahan soal NU 1]”Nahdlatut Tujjar”; link: http://www.mediafire.com/view/i266zpqdcdy67ic/N ahdlatut_Tujjar_2004.pdf 2]”Peranan Koperasi Dewasa Ini”; link: http://www.mediafire.com/view/cwwkiri0z1qwieo/A idit_(1953)_Peranan_Koperasi_Dewasa_Ini.pdf 3]”Menindjau Masalah Kooperasi”; link: http://www.mediafire.com/view/qxo7xb7qs9thc7a/H atta_1954_Menindjau_Masalah_Kooperasi.pdf 4]”Persoalan Ekonomi Sosialis Indonesia”; link: http://www.mediafire.com/view/hxfiqdd9u3r5nrn/Pe rsoalan_Ekonomi_Sosialis_Indonsesia_[Hatta].pdf 5]”Media Kooperasi dan Kooperasi Media”; link: http://www.mediafire.com/view/b04jzwh3g1jzm4w/ Dave_Boyle.pdf No Materi Isi Bahan Bacaan 6] “Statuta Barcelona”; link: http://www.uk.coop/sites/storage/public/downloads /barca_statutes.pdf 7] “Consumer Cooperatives: An Alternative Institutional Model for Delivery of Urban Water Supply and Sanitation Services”; link: http://siteresources.worldbank.org/INTWSS/Resource s/CooperativesWorkingNotesPaper.pdf 2 presentasi materi 6 dan 7 oleh perwakilan peserta berdasarkan pemahaman yang mereka terima Sessi V : Media dan Politik Wacana Target : Peserta mampu melakukan fasilitasi dan praktek pewacanaan media 8 Analisis Politik Wacana dan Jaringan Sesi ini berguna untuk memetakan wacana dan jaringan serta kepentinga politik para pihak yang terkait. 9 Public speaking, Fasilitasi, Kampanye dan Berjejaring dalam/dengan Media (Sosial dan Non-sosial) Keterampilan-keterampilan yang diperlukan kader FNKSDA seperti yang termaktub dalam judul sesi ini adalah kemampuan dasar yang mesti dimiliki dalam perjuangan FNKSDA. Fasilitasi di sini menyangkut juga bagaimana meredam konflik yang seringkali muncul di tingkatan rakyat akibat adanya aktivitas industri ekstraktif. 2 presentasi materi 8 dan 9 oleh perwakilan peserta berdasarkan pemahaman yang mereka terima Sessi VI : Riset dan Pengorganisasian Target : Peserta mampu membuat desain riset dan pengorganisasian Halaman 6 dari 30 1] “A Brief Overview of Actor-Network Theory”; link: http://blogs.sfu.ca/departments/cprost/wpcontent/uploads/2012/08/0901.pdf 2] “Many Clicks but Little Sticks: Social Media Activism in Indonesia“; link: https://www.academia.edu/4951916/Lim_M._2013_M any_Clicks_but_Little_Sticks_Social_Media_Activism_in_I ndonesia 1] Catatan: belum ada bahan No 10 Materi Riset dan Perubahan Sosial Isi Bagian ini untuk menjelaskan proses riset sebagai agenda politik. Pada dasarnya tidak ada pengetahuan yang netral, semuanya memiliki keberpihakan. FNKSDA melalui pengkaderan ini mendisain ilmu dan proses penciptaannya yang berpihak kepada kaum mustadafin. 11 Bedah Kasus dengan Kerangka Ideologi, Konteks, Aktor, dan Kepentingan Bagian ini untuk melihat satu kasus dengan substansi yang spesifik (karakter konflik tenurial, metode pengorganisasian gerakan/perlawanan, peta ideologi, konteks, aktor, kepentingan dan logistik). Kasus yang dibedah diusahakan yang berada dalam kawasan dimana pengkaderan ini diadakan. 12 Pengorganisasian Bagian ini merupakan tahapan-tahapan yang bisa dilakukan dalam pengorganisasian akar rumput; cara yang diambil bisa bermacam-macam, misalnya dengan pengorganisasian melalui kooperasi, kajian, atau seni. Bahan Bacaan 1]“#RembangMelawan: Membongkar Fantasi Pertambangan Semen di Pegunungan Kendeng” 2]”Metodologi Studi Agraria”; Link: http://www.mediafire.com/view/3nrzbe1r08eblxq/M etodologi_Studi_Agraria__Karya_Terpilih_Gunawan_Wiradi.pdf 3] “Kaum Tani Mengganyang Setan-Setan Desa”; Link: https://www.marxists.org/indonesia/indones/Aidit% 20(1964)%20%20Kaum%20Tani%20Menganyang%20SetanSetan%20Desa.pdf 1]”Analisis Ekolgi Politik Konflik Pertambangan Pasir Besi di Urutsewu”; link: http://www.mediafire.com/view/e352v7rl68td703/A nalisis_Ekologi_Politik.pdf 2]”Bencana Industri: Kekalahan Negara dan Masyarakat Sipil dalam Penanganan Lumpur Lapindo”; link: http://www.mediafire.com/view/beebej4xlmjx106/Be ncana_Industri,_kekakalahan_negara_dan_masyarakat_ sipil_dalam_penaganan_lumpur_lapindo.pdf . 1]“Seni dan Sastra untuk Kedaulatan Petani Urutsewu: Etnografi Wilayah Konflik Agraria di Kebumen” 2] 3 presentasi materi 10, 11, dan 12 oleh perwakilan peserta berdasarkan pemahaman yang mereka terima Sessi VII : Aksi Target : Peserta mampu melakukan riset dan pengorganisasian 13 Tindak Lanjut/Live in Halaman 7 dari 30 Bagian ini berguna untuk mengintegrasikan para peserta dengan organisasi dan agenda FNKSDA. Apabila peserta berasal dari komunitas yang sedang berjuang menyelamatkan ruang-hidup dan tanah-air, maka langsung dirancang agenda gerakan. Apabila peserta berasal dari kalangan yang tidak sedang berjuang menyelamatkan ruang-hidup dan tanah-air (misalnya dari kalangan mahasiswa), 1]”Gerakan Massa”; link: http://www.mediafire.com/view/m55bj0umqd0nref/ Gerakan_Massa_Eric_Hoffer.pdf 2] “10 Langkah Pengorganisasian Rakyat”; link: http://www.mediafire.com/view/i7kqr9pfr60l7fl/pen No Materi Isi maka dirancang skema live-in selama satu bulan di lokasi yang sedang berjuang yang tergabung dalam jaringan FNKSDA. Dalam pelaksanaan live-ini diperlukan diskusi teratur yang dilaksanakan secara periodik paling sedikit sekali seminggu yang berguna untuk mendiskusikan ide-ide pengorganisasian di lapangan, data yang tersedia atau dibutuhkan, dan memecahkan masalah-masalah yang ditemukan di lapangan secara bersama-sama. 1 presentasi materi 13 oleh perwakilan peserta berdasarkan pemahaman yang mereka tangkap Halaman 8 dari 30 Bahan Bacaan gorganisasian_UPC.pdf 3] “Alive in the writing: Crafting ethnography with the company of Chekhov”; link: http://www.mediafire.com/view/kphkv7knir2j416/Ki rin_NarayanAlive_in_the_Writing__Crafting_Ethnography_in_the_Co mpany_of_ChekhovUniversity_Of_Chicago_Press_(2012).pdf II: Kerangka Evaluasi Pengkaderan FNKSDA “Mengintegrasikan Penelitian dengan Gerakan” Dokumen ini terdiri dari tujuh bagian: 1) Pengantar 2) Metode Kuantitatif 3) Metode Kualitatif 4) Cara Penilaian Perubahan 5) Pelaporan 6) Agregasi Laporan oleh Pengurus Nasional 7) Lampiran: 1)form kuisioner evaluasi sebelum mendapatkan materi; 2)form kuisioner evaluasi setelah mendapatkan materi; 3)contoh “peta pemikiran”; dan 4)contoh “nukilan etnografi”. 1. Pengantar Dokumen ini adalah alat evaluasi terhadap kegiatan Pengkaderan FNKSDA yang bertajuk “Menegakkan Kedaulatan, Menyelamatkan Ruang-Hidup dan Tanah-Air”. Ide utama yang ada dibalik dokumen ini adalah mengintegrasikan metode dalam penelitian ilmiah dengan gerakan FNKSDA. Evaluasi di sini berarti mengukur keterserapan materi pengkaderan sebelum dan sesudah pengkaderan. Evaluasi ini dikerjakan sendiri oleh awak FNKSDA. Perlu ditekankan yang diukur di sini adalah materi 1-12. Materi ke-13; Sesi “Tindak Lanjut dan Live-in,” tidak termasuk dalam bagian yang dievaluasi oleh dokumen ini. Pertanyaan utama yang hendak dijawab dalam proses evaluasi ini adalah: perubahan apa yang terjadi dan sejauh apa peserta menubuhkan materi pengkaderan FNKSDA? Namun, kalau kondisi “ideal” (mengukur keterserapan materi pengkaderan sebelum dan sesudah pengkaderan) ini dirasakan susah dicapai, misalnya karena peserta belum berkumpul pada awal pelaksanaan atau karena peserta buru-buru pulang setelah acara pengkaderan, maka di sini sifatnya elastis. Proses pengukuran bisa dilakukan di tengahtengah acara pengkaderan. Tetapi, perlu ditekankan bahwa yang mau diukur adalah keterserapan materi oleh peserta. Dengan demikian, awak yang mengerjakan evaluasi ini harus bisa “mengkonversi” permasalahan waktu di atas menjadi data dan analisis yang sifatnya evaluatif (mengandung unsur kondisi sebelum dan sesudah proses pengkaderan). Karena catatan akan keterbatasan itu, maka kerangka evaluasi ini menggunakan dua metode, yaitu kuantitatif/kuisioner dan kualitatif/etnografi. Kedua metode ini diharapkan akan saling melengkapi. Metode kuantitatif dipakai untuk mengetahui pola umum keterserapan materi oleh peserta, dia tidak mendalam, hanya untuk mengetahui pola umum. Meskipun metode kuantitatif sejak lama sudah diragukan fungsinya dalam ilmu sosial, namun apabila dikerjakan dengan kehati-hatian, ia masih bisa diandalkan untuk menyingkap data tentang pola umum subyek yang diteliti. Kondisi yang lebih mendalam diharapkan dapat terungkap dengan penggunaan metode kualitatif/etnografi. Dan, perlu diingat, pada akhirnya semuanya akan menjadi subyektif. Karena itu sangat dibutuhkan poin “refleksivitas” seperti yang akan dibahas dalam bagian metode kualitatif. Halaman 9 dari 30 2. Metode Kuantitatif Pelaksanaan metode kuantitatif dalam kerangka evaluasi ini simpel. Secara teknis adalah meminta peserta mengisi form terlampir (Lampiran 1 & 2), sebelum dan sesudah acara. Form kuisioner sebelum dan sesudah pengkaderan hampir sama belaka. Perbedaannya, lebih besar ruang isian yang disediakan untuk form setelah mendapatkan mater dibandingkan sebelum mendapatkan materi. Perbedaan besar ruang ini terjadi karena sesudah mendapatkan materi, peserta juga diminta untuk menggambar diagram “peta pemikiran”-nya tentang materi terkait. Ini berguna untuk melihat sejauh mana peserta bisa menginternalisasi materi yang diberikan secara lebih konseptual. Berikut ini langkah-langkah teknis pengerjaan kuisioner. Langkah teknis pelaksanaan kuisioner sebelum acara pengkaderan sebagai berikut: 1. Sebelum acara dimulai, segera bagikan lembar formulir kuisioner (Lampiran 1) kepada peserta. 2. Jelaskan logika kerangka evaluasi dan tempat kuisioner dalam rangkaian evaluasi. 3. Berikan mereka waktu 30 menit untuk mengisi kuisioner. 4. Setelah itu, kumpulkan form kuisioner yang sudah diisi. Langkah teknis pengerjaan kuisioner setelah acara pengkaderan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Setelah materi pertama selesai, segera bagikan kuisiner evaluasi (Lampiran 2) Minta peserta untuk segera mengisi kuisioner yang dibagikan Jelaskan apa itu “peta pemikiran” (contoh dalam Lampiran 3) Minta mereka menyimpan kuisioner Ingatkan peserta untuk mengisi kuisioner tentang materi terkait, segera sesudah satu materi dalam pengkaderan selesai 6. Kumpulkan kuisioner yang sudah terisi penuh di akhir acara pengkaderan 3. Metode Kualitatif Metode kualitatif/etnografi bisa dilakukan selama proses pengkaderan dengan cara evaluator “hadir di lokasi”, mengamati dinamika proses pengkaderan “dalam kondisi aslinya,” dan apabila dirasa perlu, melakukan wawancara. Di sini alat yang paling utama adalah orang yang melakukan etnografi, sejauh apa yang bersangkutan bisa menangkap perubahan-perubahan yang terjadi selama pengkaderan. Dengan demikian pada dasarnya etnografi di sini adalah sebuah metode atau satu paket metode yang melibatkan etnograf, berpartisipasi secara terbuka maupun tidak terbuka untuk mengamati dinamika yang berlangsung selama waktu pengkaderan, mendengarkan apa yang dikatakan peserta, kalau perlu menanyakan sesuatu atau melakukan wawancara, intinya mengoleksi data yang bisa memberikan penerangan terhadap proses evaluasi yang dijalankan, terutama untuk menjawab pertanyaan evaluasi. Dalam pelaksanaan teknisnya, etnograf yang bertugas bisa terlibat, bahkan sangat disarankan terlibat dalam kepanitiaan, mampu melakukan refleksivitas terhadap peristiwa pengkaderan, dan harus kreatif. Refleksivitas di sini berarti sebuah proses tengok ke belakang yang dalam konteks evaluasi ini berarti kesadaran penuh bahwa produk laporan evaluasi yang dihasilkan dipengaruhi oleh posisionalitas personal dan Halaman 10 dari 30 proses yang dilalui, dan hal ini mempengaruhi proses riset, termasuk di dalamnya pemilihan jawaban-jawaban yang disediakan dalam kuisioner, atau pertanyaan yang diajukan dalam wawancara. Sementara, kreativitas di sini dapat diartikan berupa kemampuan penyusun laporan menggunakan ide atau data apapun untuk menggali rantai perubahan evaluatif yang terjadi selama masa pengkaderan. Kalau diperlukan wawancara, maka poin-poin wawancara hendaknya seputar permasalahan pengkaderan, terutama untuk menangkap dimensi evaluatif (kondisi sebelum dan sesudah proses pengkaderan) yang dialami, diekspresikan atau bahkan dituturkan, dan direfleksikan oleh para peserta baik dalam jawaban mereka terhadap kuisioner, dari pengamatan terhadap dinamika diskusi dan bagaimana mereka melakukan presentasi, serta proses wawancara. Secara teknis wawancara dilakukan dengan peserta yang menurut pewawancara menarik dan penting dalam rangka memotret perubahan yang terjadi untuk menjawab pertanyaan evaluasi, dan pada akhirnya bisa didudukkan sebagai bagian dari evaluasi terhadap proses pengkaderan yang berlangsung. Contoh petikan tulisan etnografi tempat, orang, suara, dan tubuh ditampilkan dalam Lampiran 4. Semua contoh petikan etnografi ini dicuil dari “Narayan, K. (2012). Alive in the Writing: Crafting Ethnography in the Company of Chekhov. Chicago: The University of Chicago Press. 4. Cara penilaian perubahan Perubahan yang diidentifikasi, baik yang didapatkan melalui metode kuantitatif maupun metode kualitatif, hendaknya dikaitkan dengan sifat FNKSDA (nasionalis, religius, terbuka, militan, demokratis, dan independen), bentuk FNKSDA (persyarikatan dan jaringan), prinsip FNKSDA (Ahlussunnah waal jamaah), dan tujuan FNKSDA (menegakkan kedaulatan masyarakat dalam tata milik, tata kelola, dan tata guna SDA). Sifat, bentuk, prinsip, dan tujuan FNKSDA di sini dikutip dari AD/ART FNKSDA. Bagian di atas mungkin agak abstrak. Untuk bagian kuantitatif, bentuk konkret “pengkaitan” ini misalnya sebagai berikut. Untuk “Sesi I:Ke-FNKSDA-an” pertanyaannya adalah “Apa yang Anda ketahui tentang FNKSDA?” Sementara jawaban yang tersedia adalah: “1)organisasi Banom NU; 2)tidak tahu apa-apa; 3)organisasi yang ingin memperjuangkan ruang-hidup; 4)LSM yang bergerak di bidang lingkungan; dan 5)Organisasi yang menolak tambang,”(silahkan lihat lampiran kuisioner untuk lebih jauh). Maka kalau diranking perubahan dari arah yang “kurang bercitarasa FNKSDA” menuju yang “lebih bercitarasa FNKSDA” berdasarkan sifat, bentuk, prinsip, dan tujuan FNKSDA di atas, misalnya, adalah: 2, 5, 4, 1, dan 3. Argumentasi soal pemrioritasan ini bisa ditambahkan dengan poin yang disampaikan peserta pada kolom isian kuisioner dan/atau “peta pikiran” mereka. Namun, perlu dicatat bahwa penilaian ini sangatlah subyektif. Karena itu dalam laporan, pembuat laporan harus mampu menjelaskan analisisnya terhadap perubahan yang diidentifikasi. Dengan demikian, penyusunan kerangka evaluasi ini memiliki tiga fungsi. Pertama, berusaha mengetahui perubahan yang berlangsung selama pengkaderan; kedua, melatih pembuat laporan untuk melakukan substansiasi terhadap analisis yang dia buat sekaligus menginternalisasi sifat, bentuk, prinsip, dan tujuan FNKSDA; dan Halaman 11 dari 30 ketiga melakukan teoritisasi terhadap dinamika yang berlangsung terutama menyangkut detil-detil sifat, bentuk, prinsip, dan tujuan FNKSDA. Untuk bagian kualitatif, alat utama evaluasi dengan metode ini adalah orang/pihak yang melakukan evaluasi. Dengan demikian penilaian evaluasi yang dihasilkan haruslah bisa dijelaskan dengan logis oleh pembuat laporan dengan cara mengaitkannya dengan sifat, bentuk, prinsip, dan tujuan FNKSDA. 5. Pelaporan Laporan evaluasi ini dikerjakan oleh pelaksana di tingkat wilayah (Jabar, Jateng, DIY, dan Jatim). Susunlah laporan se-ilmiah, se-akurat, se-rasional, dan se-baik mungkin. Unsur minimal yang harus ada dalam laporan evaluasi sebagai berikut. Pembukaan; berisi uraian tentang acara pengkaderan yang dapat berupa tujuan sepesifik penyelenggara, tema spesifik yang diangkat (kalau ada), refleksi umum terhadap acara pengkaderan, agregasi data berupa jumlah peserta, dan komposisi sex. Batang Tubuh; berisi poin-poin evaluasi yang berikut analisisnya. Poin-poin evaluasi minimal berisi: 1)perubahan yang terjadi berdasarkan penelitian kuisioner (jangan lupa gunakan grafik untuk menyampaikan data, kalau diperlukan); 2)analisis terhadap perubahan yang terjadi, atau kalau tidak ada perubahan yang terjadi, analisis terhadap mengapa tidak ada perubahan terjadi; dan 3)kesimpulan terhadap perubahan atau ketidakberubahan yang terjadi secara ringkas, padat, dan bergizi. Dalam membuat kesimpulan, usahakanlah agar ia benar-benar filososofis, dalam artian mengandung saripati kesimpulan yang mau disampaikan, sekaligus juga operasional, dalam artian mudah mengubahnya menjadi bentuk aktivitas konkret untuk kemajuan organisasi. Refleksi dan rekomendasi; bagian refleksi adalah refleksi secara keseluruhan terhadap kegiatan pengkaderan (bisa berisi refleksi terhadap materi, pemateri, keuangan, kerangka evaluasi, atau hal-hal lain yang dianggap penting). Sementara rekomendasi adalah perbaikan-perbaikan yang dirasakan perlu dilakukan di masa yang akan datang guna menutupi kekurangan-kekurangan yang didapatkan melalui analisis dan refleksi. Lampiran; berisi: 1)file kuisioner (sebelum dan sesudah pengkaderan) yang sudah diisi peserta dalam bentuk PDF; 2)laporan keuangan; daftar peserta; daftar pemateri; makalah pemateri (kalau ada); foto-foto dengan caption dan menyantumkan nama fotografer; dan lain yang dianggap perlu. 6. Agregasi laporan oleh Pengurus Nasional Pengurus pusat bertugas mengagregasi laporan-laporan pelaksanaan pengkaderan dari wilayah secara kreatif. Kreatif di sini berarti bukan meng-copy+paste laporan-laporan yang sudah dikerjakan oleh pelaksana pengkaderan, namun benar-benar berusaha untuk mencari saripati dari laporan-laporan tersebut dan memformulasikannya menjadi bagian dari rekomendasi untuk kepengurusan berikutnya. Saripati yang dimaksud di sini terutama poin-poin yang muncul dari isian peserta pada kuisioner maupun pada pembahasan panitia yang menyangkut dengan sifat, bentuk, prinsip, dan tujuan FNKSDA. Halaman 12 dari 30 7. Lampiran Lampiran 1 Evaluasi Pengkaderan FNKSDA Sebelum Materi Diberikan Survei Kuisioner Nomor: ______ (diisi oleh evaluator) Lakukan informed consent. Hanya jika peserta setuju mengisi form, maka ia bisa dilanjutkan ke tahapan berikutnya. Isi bagian yang kosong dan centang jawaban yang sesuai. Seksi 1: Informasi Umum Hari/Tanggal: ______ /______ /______ Tempat:_____________________ Pengkaderan oleh Wilayah: ____________________________________________________ Nama: Alamat: Status pernikahan: Alasan mengikuti pengkaderan FNKSDA: Seksi 2: Materi 1-12 Materi 1: Ke-FNKSDA-an Apa yang Anda ketahui tentang FNKSDA? ☐organisasi ☐tidak tahu ☐organisasi ☐LSM yang ☐Organisasi Banom NU apa-apa yang ingin bergerak di yang menolak menyelamatkan bidang tambang ruang-hidup. lingkungan Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan): Materi 2: Kapitalisme sebagai Teori dan Alat Analisis Sosial Apa yang Anda ketahui tentang Kapitalisme? ☐wacana yang ☐tidak tahu ☐paham kiri ☐teori sosial ☐Paham anti sangat berat apa-apa untuk agama mengetahui kondisi masyarakat Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan): Halaman 13 dari 30 Materi 3: Kapitalisme Ekstraktif Apa yang Anda ketahui tentang Kapitalisme Ekstraktif ☐ekstraksi sari ☐tidak tahu ☐perusahaan ☐wacana berat ☐satu disiplin buah apa-apa tambang filsafat Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan): Materi 4: Islam sebagai Teologi Pembebasan Apa yang Anda ketahui tentang Islam sebagai teologi pembebasan ☐Islam adalah ☐tidak tahu ☐Agama Islam ☐Islam agama ☐Islam agama untuk apa-apa sebagai alat yang toleran membuat orang semua orang menyudahi masuk surga penghisapan Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan): Materi 5: Ketimpangan gender dalam tata kelola SDA Apa yang Anda ketahui tentang ketimpangan gender dalam tata kelola SDA? ☐tidak tahu ☐perempuan ☐tidak ada ☐adalah ☐para pegawai apa-apa adalah korban hubungannya urusan laki-laki perusahaan dengan gender, lebih banyak ini masalah laki-laki ekonomi Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan): Halaman 14 dari 30 Materi 6: Gerakan Sosial Kontemporer di Indonesia (NU, gerakan agraria, adat, dan Lingkungan) Apa yang Anda ketahui tentang Gerakan Sosial Kontemporer di Indonesia ☐NU sebaiknya ☐gerakan ☐gerakan ☐mereka ☐gerakan jadi partai sosial tidam lingkungan berjuang untuk agraria, politik mengakar tidak mengakar mengakhiri lingkungan, ketidakadilan dan masyarakat adat adalah kumpulan LSM Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan): Materi 7: Kooperasi sebagai tata kelola Sumber Daya Alam (SDA) alternatif Apa yang Anda ketahui tentang tata kelola SDA alternatif ☐SDA harus ☐SDA harus ☐SDA ☐SDA harus ☐tidak ada dikuasai negara dikelola dengan menimbulkan dikelola rakyat masalah berkelanjutan konflik dengan tata kelola SDA sekarang . Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan): Materi 8: Analisis Politik Wacana dan Jaringan Apa yang Anda ketahui tentang Analisis Politik dan wacana jaringan? ☐media itu ☐tidak tahu ☐analisis ☐ada banyak ☐wacana dan independen apa-apa wacana dan pihak yang jaringan adalah jaringan terlibat dalam hal yang penting untuk banyak berbeda gerakan jaringan Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan): Halaman 15 dari 30 Materi 9: Public speaking, fasilitasi, kampanye dan berjejaring dalam/dengan media (sosial dan non-sosial) Apa yang Anda ketahui tentang public speaking, fasilitasi, kampanye, dan berjejaring dalam/dengan media? ☐medos ☐dibutuhkan ☐dibutuhkan ☐berjejaring ☐penting adalah alat dalam untuk menjadi itu penting untuk kampanye pengorganisasian politisi meningkatkan rakyat kapasitas personal Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan): Materi 10: Riset dan Perubahan Sosial Apa yang Anda ketahui tentang Riset sebagai agenda perubahan sosial? ☐riset ☐riset di ☐setiap orang ☐ilmu harus ☐ilmu dan dilakukan di kampus sangat bisa melakukan berpihak teknologi itu kampusjelek riset harus netral kampus Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan): Materi 11: Bedah Kasus dengan Kerangka Ideologi, Konteks, Aktor, dan Kepentingan Apa yang Anda ketahui tentang kasus konflik SDA? ☐demo ☐masyarakat ☐militer ☐perjuangan ☐pekerjaan menolak terpecah-belah melakukan rakyat merebut LSM tambang kekerasan hak Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan): Halaman 16 dari 30 Materi 12: Pengorganisasian Apa yang Anda ketahui tentang Pengorganisasian? ☐tempat ☐organisasi ☐ memperbanyak harus pengorganisasian kenalan memiliki dilakukan untuk ideologi mencapai tujuan ☐Organisasi sering diselwengkan untuk kepentingan elit Opini yang berbeda dari pilihan yang ada atau menguatkan pilihan (tuliskan): Halaman 17 dari 30 ☐ pengorganisasian rakyat harus digalakkan Lampiran 2 Evaluasi Pengkaderan FNKSDA Setelah Materi Diberikan Survei Kuisioner Nomor: ______ (diisi oleh evaluator) Lakukan informed consent. Hanya jika peserta setuju mengisi form, maka ia bisa dilanjutkan ke tahapan berikutnya. Isi bagian yang kosong dan centang jawaban yang sesuai. Seksi 1: Informasi Umum Hari/Tanggal: ______ /______ /______ Tempat:_____________________ Pengkaderan oleh Wilayah: ____________________________________________________ Nama: Alamat: Status pernikahan: Alasan mengikuti pengkaderan FNKSDA: Seksi 2: Materi 1-12 Materi 1: Ke-FNKSDA-an Apa yang Anda ketahui tentang FNKSDA? ☐organisasi ☐tidak tahu ☐organisasi ☐LSM yang ☐Organisasi Banom NU apa-apa yang ingin bergerak di yang menolak menyelamatkan bidang tambang ruang-hidup. lingkungan Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran Anda. Halaman 18 dari 30 Materi 2: Kapitalisme sebagai Teori dan Alat Analisis Sosial Apa yang Anda ketahui tentang Kapitalisme? ☐wacana yang ☐tidak tahu ☐paham kiri ☐teori sosial ☐Paham anti sangat berat apa-apa untuk agama mengetahui kondisi masyarakat Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran Anda. Halaman 19 dari 30 Materi 3: Kapitalisme Ekstraktif Apa yang Anda ketahui tentang Kapitalisme Ekstraktif ☐ekstraksi sari ☐tidak tahu ☐perusahaan ☐wacana berat ☐satu disiplin buah apa-apa tambang filsafat Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran Anda. Halaman 20 dari 30 Materi 4: Islam sebagai Teologi Pembebasan Apa yang Anda ketahui tentang Islam sebagai teologi pembebasan ☐Islam adalah ☐tidak tahu ☐Agama Islam ☐Islam agama ☐Islam agama untuk apa-apa sebagai alat yang toleran membuat orang semua orang menyudahi masuk surga penghisapan Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran Anda. Halaman 21 dari 30 Materi 5: Ketimpangan gender dalam tata kelola SDA Apa yang Anda ketahui tentang ketimpangan gender dalam tata kelola SDA? ☐tidak tahu ☐perempuan ☐tidak ada ☐adalah ☐para pegawai apa-apa adalah korban hubungannya urusan laki-laki perusahaan dengan gender, lebih banyak ini masalah laki-laki ekonomi Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran Anda. Halaman 22 dari 30 Materi 6: Gerakan Sosial Kontemporer di Indonesia (NU, gerakan agraria, adat, dan Lingkungan) Apa yang Anda ketahui tentang Gerakan Sosial Kontemporer di Indonesia ☐NU sebaiknya ☐gerakan ☐gerakan ☐mereka ☐gerakan jadi partai sosial tidam lingkungan berjuang untuk agraria, politik mengakar tidak mengakar mengakhiri lingkungan, ketidakadilan dan masyarakat adat adalah kumpulan LSM Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran Anda. Halaman 23 dari 30 Materi 7: Kooperasi sebagai tata kelola Sumber Daya Alam (SDA) alternatif Apa yang Anda ketahui tentang tata kelola SDA alternatif ☐SDA harus ☐SDA harus ☐SDA ☐SDA harus ☐tidak ada dikuasai negara dikelola dengan menimbulkan dikelola rakyat masalah berkelanjutan konflik dengan tata kelola SDA sekarang . Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran Anda. Halaman 24 dari 30 Materi 8: Analisis Politik Wacana dan Jaringan Apa yang Anda ketahui tentang Analisis Politik dan wacana jaringan? ☐media itu ☐tidak tahu ☐analisis ☐ada banyak ☐wacana dan independen apa-apa wacana dan pihak yang jaringan adalah jaringan terlibat dalam hal yang penting untuk banyak berbeda gerakan jaringan Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran Anda. Halaman 25 dari 30 Materi 9: Public speaking, fasilitasi, kampanye dan berjejaring dalam/dengan media (sosial dan non-sosial) Apa yang Anda ketahui tentang public speaking, fasilitasi, kampanye, dan berjejaring dalam/dengan media? ☐medos ☐dibutuhkan ☐dibutuhkan ☐berjejaring ☐penting adalah alat dalam untuk menjadi itu penting untuk kampanye pengorganisasian politisi meningkatkan rakyat kapasitas personal Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran Anda. Halaman 26 dari 30 Materi 10: Riset dan Perubahan Sosial Apa yang Anda ketahui tentang Riset sebagai agenda perubahan sosial? ☐riset ☐riset di ☐setiap orang ☐ilmu harus ☐ilmu dan dilakukan di kampus sangat bisa melakukan berpihak teknologi itu kampusjelek riset harus netral kampus Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran Anda. Halaman 27 dari 30 Materi 11: Bedah Kasus dengan Kerangka Ideologi, Konteks, Aktor, dan Kepentingan Apa yang Anda ketahui tentang kasus konflik SDA? ☐demo ☐masyarakat ☐militer ☐perjuangan ☐pekerjaan menolak terpecah-belah melakukan rakyat merebut LSM tambang kekerasan hak Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran Anda. Halaman 28 dari 30 Materi 12: Pengorganisasian Apa yang Anda ketahui tentang Pengorganisasian? ☐tempat ☐organisasi ☐ memperbanyak harus pengorganisasian kenalan memiliki dilakukan untuk ideologi mencapai tujuan ☐Organisasi sering diselwengkan untuk kepentingan elit Tuliskan opini yang berbeda dari pilihan yang ada dan buat diagram peta pemikiran Anda. Halaman 29 dari 30 ☐ pengorganisasian rakyat harus digalakkan Lampiran 3: Contoh Peta Pemikiran. Pada dasarnya “peta pemikiran” adalah isi pikiran seseorang tentang sesuatu yang biasanya ditampilkan dalam bentuk bagan/diagram, dimana pemilik “peta pikiran” bukan hanya bisa menjelaskan mengapa elemen-elemen dalam peta pemikirannya berada “terjahit” di sana, namun juga, andaikan yang dipetakan katakanlah sebuah ‘infrastruktur’ (misalnya area tangkapan air), bisa menjelaskan makna hubungan antar elemen-elemen yang ada, serta makna/fungsi mereka secara keseleruhan sebagai satu sistem. Contoh pemetaan pemikiran tentang air ditampilkan dalam gambar berikut. Halaman 30 dari 30 Lampiran 4: Contoh Nukilan Etnografi Semuanya dikutip dari “Narayan, K. (2012). Alive in the Writing: Crafting Ethnography in the Company of Chekhov. Chicago: The University of Chicago Press. Tempat “Jalan logging yang ditinggalkan selayaknya menjadi salah satu tempat paling terpencil di bumi. Ia tidak menuju kemanapun. Jika kamu berjalan di sana, itu bisa jadi karena kamu tersesat atau kamu masuk tanpa izin, atau keduanya. Tanah liat basah menggumpal pada sepatumu, jika kamu pakai sepatu, menggerogoti tenagamu, dan jika kamu tidak paki sepatu bot, maka panas matahari dan lumpur sangatlah kejam. Keseluruhan bukit seolah berujung di sampingmu menuju ke dalam kolam-kolam yang diam dan bisu dimana nyamuk beranak-pinak. Jalan yang ditinggalkan dengan lekas kehilangan bentuk mereka, memaksamu masuk dan keluar lembah yang terkikis dengan lumpur yang kental dimana suatu ketika jembatan pernah berdiri, namun sekarang ia tersedak oleh tanah yang gembur, tanaman merangkak dengan akar yang tercerabut dan batang yang miring. Namun, ironisnya, hutan sebagai situs kebenaran dan keindahan tampaknya paling jelas terlihat dari jalan logging daripada dimana pun, karena ia menyingkap penampang yang berada di bawah kanopi, tutupan, dan batangbatang tinggi yang terstruktur sangat rapi (h. 35-6).” Orang “Dia berumur 71 tahun. Bungkuk, tulang belikat menonjol, salah satu tulang rusuk patah, ibu jari hilang, seluruh tubuh tertutupi bekas luka dan pukulan yang dia derita di masa lalu. Dia nyaris tidak memiliki rambut putih; namun rambutnya tampak memudar, matanya biru, berpijar dan tampak bahagia, kenampakan fisik yang baik. Pakaiannya compang-camping dan tanpa alas kaki (h. 48).” Suara “Caranya bertutur: seakan membutuhkan tenaga besar untuk bangkit dari kesunyiannya, seolah suaranya berkarat, kehilangan kemampuan dan kebiasaan berbicara. Dia selalu dikelilingi dan dipagari oleh banyak hal, berdeham, tampak gagap di tengah kalimat. Secara langsung kamu bisa merasakan bahwa ia merasa tak nyaman. (h. 70). “ Tubuh “Di desa-desa Gurung, pintu-pintu sangat rendah, sehingga kamu harus sedikit membungkuk saat memasuki sebuah rumah. Tempat tidur dan tikar membuat masalah, karena mereka tidak akan mampu menampung dirimu. Tubuh manusia yang ada di sana harus menekuk rapat lengan dan kaki, jadi gerakan tak teratur membuatmu seperti keluar dari sarang. Tubuh saya berubah di Nepal. Selama saya tinggal di sana, pusat keseimbangan dalam tubuh saya bergeser turun. Ini membuat saya lebih stabil saat naik dan turun jalanan dan membantu saya bergerak lebih efektif dalam lungi atau sari. Saya juga menjadi lebih tegak. Membawa beban di kepala membuatku semakin kuat, dan ketika seikat rumput atau sepanci air diturunkan, aku merasa seluruh tubuhku menegak, begitu ringan hingga rasanya aku bisa mengambang (h. 103).” Halaman 31 dari 30