26 BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah vitamin C (PT. Otto Pharmaceutical), HMPC (Lawsim Zecha), parafin cair (Bratachem), Tween 60 (Bratachem), Span 60 (Bratachem), setil alkohol (Bratachem), KH2PO4 (Bratachem), NaOH (Bratachem) dan aquadest. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain Stirrer (Janke & Kunkel IKALabortechnik), Viscometer Brookfield, Φ 50 pH meter Beckman, termometer, penangas air, gelas kimia, vial dan tutupnya, pot zalf, aluminium foil, cawan penguap, gelas ukur, dan alat-alat gelas lainnya yang biasa dipakai di laboratorium teknologi farmasi. 3.2 Pemeriksaan Bahan Baku Vitamin C Pemeriksaan bahan baku dilakukan terhadap bahan aktif vitamin C meliputi pemerian, kelarutan, identifikasi. Hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Farmakope Indonesia IV. 3.3 Pembuatan Dapar Fosfat Dapar fosfat dibuat dengan mencampurkan H3PO4 dan NaH2PO4.H2O sejumlah yang tertera pada tabel 3.1 dan dilarutkan dalam 250 ml aquadest. Tabel 3.1 Komposisi Dapar Fosfat Dapar fosfat H3PO4 (g) NaH2PO4.H2O (g) pH 3 2,492 0,250 pH 5 0,023 2 pH 7 0,572 0,5 3.4 Pembuatan Formula Gel Jumlah HPMC yang dibutuhkan dioptimasi terlebih dahulu untuk memperoleh gel dengan konsistensi yang baik. Dari optimasi HPMC yang dibutuhkan adalah 3% (b/b). Dapar fosfat yang telah dibuat sejumlah tertentu dimasukkan ke dalam mortar. HPMC 27 didispersikan sedikit demi sedikit diatas dapar fosfat yang ada dalam mortar dan didiamkan selama 12 jam. HPMC yang sudah mengembang diaduk menggunakan stirer dan kedalamnya ditambahkan 5% (b/b) vitamin C yang dilarutkan terlebih dahulu dalam 10 ml dapar fosfat sambil terus distirer sampai 15 menit dengan kecepatan 300 rpm. Masingmasing formula dibuat ulang sebanyak tiga kali (triplo), kecuali blanko. 3.5 Pembuatan Formula Krim Jumlah setil alkohol yang dibutuhkan dioptimasi terlebih dahulu untuk memperoleh krim dengan konsistensi yang baik. Dari optimasi konsentrasi setil alkohol yang dibutuhkan adalah 8% (b/b). Masing-masing komponen ditimbang sesuai bobot yang dibutuhkan. Fasa minyak (parafin cair, span 60, setil alkohol) dan fasa air (tween 80 dan dapar fosfat) dipanaskan pada cawan penguap yang berbeda hingga suhu masing-masing 65oC. Setelah suhu yang sama dicapai (65oC), fasa air dan fasa minyak dicampurkan dalam gelas kimia. Campuran tersebut diaduk menggunakan stirrer dan kedalamnya ditambahkan vitamin C sebanyak 5% (b/b) yang dilarutkan terlebih dahulu dalam 10 ml dapar fosfat sambil terus distirer sampai 30 menit dengan kecepatan 300 rpm. Masing-masing formula dibuat ulang sebanyak tiga kali (triplo), kecuali blanko. 3.6 Pengukuran Panjang Gelombang Absorpsi Maksimum di dalam Larutan Dapar Fosfat pH 7,4 Dibuat larutan Vitamin C dengan konsentrasi 5 µg/ml didalam larutan dapar fosfat pH 7,4. Serapan larutan tersebut diukur pada panjang gelombang 200-400 nm dengan alat spektrofotometri UV. 3.7 Pembuatan Kurva Kalibrasi di dalam Larutan Dapar Fosfat pH 7,4 Dibuat larutan vitamin C dengan konsentrasi 1 mg/ml di dalam larutan dapar fosfat pH 7,4. Dari larutan tersebut diambil 2.5 ml larutan lalu diencerkan hingga 50 ml dan diperoleh larutan stok dengan konsentrasi 50 µg/ml. Dari larutan stok diambil berturut-turut 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 3,5; 4,0; 4,5 µg/ml. Larutan diukur serapannya pada panjang gelombang yang sesuai dengan hasil pengukuran panjang gelombang maksimum. 28 3.8 Pembuatan Cairan Penerima Dibuat cairan penerima berupa larutan dapar fosfat pH 7,4 dengan cara mencampurkan 500 ml larutan kalium dihidrogen fosfat 0,1 M dan 391 ml larutan natrium hidroksida 0,1 N. Larutan digenapkan dengan air suling bebas karbondioksida hingga tepat 1 L. 3.9 Pembuatan Membran Buatan Kertas Whatman no.1 dibacam dengan cairan Spangler. Komposisi cairan Spangler : minyak kelapa 15%, asam oleat 15%, vaselin putih 15%, kolesterol 5%, asam stearat 5%, skualen 5%, paraffin cair 10%, asam palmitat 10% dan minyak zaitun 20%. Seluruh bahan dileburkan. Kertas Whatman ditimbang, direndam dalam caiaran Spangler selama 15 menit. Kertas diangkat dan diletakkan diatas kertas saring selama 12 jam agar cairan spangler terhisap. Membran buatan ditimbang untuk mengetahui cairan yang terserap. Membran memenuhi syarat uji keseragaman membran jika persentase cairan Spangler terserap antara 102,19-131,22%. 3.10 Pengujian Difusi dari Sediaan Gel dan Krim Sebanyak 1 gram sediaan ditimbang dan diratakan pada pelat difusi kemudian ditutup dengan membran spangler. Membran dijepit dengan cincin penjepit. Larutan dapar fosfat pH 7,4 disiapkan sebagai cairan penerima. Sel difusi direndam dalam bak air dengan suhu 37±10C bersama-sama dengan penampung cairan penerima yang dihubungkan dengan selang dengan bantuan pompa peristaltik. Dilakukan pengambilan sampel dari cairan penerima pada waktu 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, 120, 135, 150, 160, 170, 180 sebanyak 5 ml. larutan tersebut digantikan dengan 5 ml larutan dapar fosfat pH 7,4. Serapan vitamin C diukur dengan menggunakan spektrofotometri UV. 3.11 Pengujian Stabilitas kimia vitamin C dalam gel dan krim Uji stabilitas vitamin C dalam sediaan gel dan krim dilakukan dengan mengukur kadar vitamin C dalam sediaan gel dan krim setelah hari ke-25 menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT).