Aplikasi WebGIS dengan pgRouting untuk Analisis Rute

advertisement
JURNAL TEKNIK POMITS Vol.X, No.X, (2014) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print)
1
Aplikasi WebGIS dengan pgRouting untuk
Analisis Rute Pariwisata Situs Purbakala di
Kabupaten Gianyar Provinsi Bali
Cokorda Gede Wisnu Wiratama1), Agung Budi Cahyono2)
Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail:[email protected])
Abstrak—Kabupaten Gianyar dikenal sebagai bumi seni
karena kekayaan dan keanekaragaman seni, adat, dan budayanya
yang terus berkembang dan lestari sampai saat ini. Dalam hal
pariwisata juga, dikembangkan “Pariwisata Budaya”. Hal
tersebut didukung dengan adanya berbagai situs purbakala yang
ditemukan dan dilestarikan. Namun berbagai upaya tersebut
belum dapat tersampaikan secara maksimal untuk dapat menarik
wisatawan, dikarenakan minimnya akses informasi yang lengkap
dan terpadu.
Penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web
(WebGIS) digunakan untuk memecahkan masalah informasi
tersebut, dengan kemampuan menyimpan, mengelola dan
menampilkan informasi baik spasial maupun non-spasial dengan
cepat dan tepat sasaran. Obyek yang datanya digunakan dalam
penelitian ini adalah situs purbakala, hotel, restoran, toko oleholeh dan ATM. Selain menampilkan data spasial dan non spasial
dari obyek-obyek tersebut, untuk mendukung pengembangan
pariwisata situs purbakala juga dilakukan analisis ketersediaan
akomodasi. Fitur lainnya yang digunakan adalah pgRouting dari
PostgreSQL untuk mencari rute antar lokasi memanfaatkan data
jalan di Kabupaten Gianyar.
Hasil dalam penelitian ini adalah WebGIS Pariwisata Situs
Purbakala di Kabupaten Gianyar. Di dalamnya terdapat
informasi tentang sejarah, pariwisata, termasuk hasil analisis
ketersediaan akomodasi, serta halaman WebGIS yang dilengkapi
dengan fungsi pgRouting pencarian rute antar lokasi di
Kabupaten Gianyar.
Kata Kunci—Pariwisata, Purbakala, WebGIS, pgRouting
K
I. PENDAHULUAN
abupaten Gianyar merupakan kabupaten yang kaya akan
keanekaragaman seni, adat dan budaya yang masi tetap
berkembang dan lestari sampai saat ini, sehingga dikenal
sebagai Kabupaten seni [1].
Pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Gianyar yang
berbasis kemasyarakatan, berkelanjutan mempunyai daya saing
global, berdasarkan “Tri Hita Karana’’ yaitu hubungan baik
antara manusia dengan Pencipta, hubungan manusia dengan
sesama serta hubungan manusia dengan alam. Pembangunan
pariwisata yang dikembangkan di kabupaten Gianyar yakni “
Pariwisata Budaya”. Hal tersebut didukung dengan adanya
berbagai situs purbakala yang ditemukan dan dilestarikan.
Bahkan, situs-situs purbakala yang tersebar di sepanjang
Daerah Aliran Sungai (DAS) Pakerisan telah mendapatkan
pengakuan dari UNESCO sebagai World Heritage Cultural
atau Warisan Budaya Dunia [2].
Namun, berbagai daya tarik tersebut belum dapat
tersampaikan secara maksimal untuk dapat menarik wisatawan,
baik domestik maupun mancanegara, karena minimnya akses
informasi yang lengkap dan terpadu. Situs web milik Dinas
Pariwisata Kabupaten Gianyar, contohnya, meskipun banyak
meberikan informasi terkait wisata budaya, tetapi hanya
memuat informasi non-spasial seperti nama obyek, deskripsi,
dan sejarah singkat. Sementara sumber informasi lain yang
memiliki informasi spasial umumnya hanya mencantumkan
lokasi dan beberapa atribut tanpa keterangan yang cukup
lengkap terkait obyek wisata yang dituju.
Basis data spasial merupakan salah satu item dari
informasi, dimana didalamnya terdapat informasi mengenai
bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi
perairan, kelautan dan bawah atmosfir [3]. Dengan
kemampuan menyimpan data spasial maupun non-spasial,
basis data spasial dapat menyelesaikan permasalahan terkait
data yang disimpan secara terpisah-pisah.
Untuk pengolahan data-data yang disimpan dalam basis
data spasial, diperlukan sebuah perangkat untuk melakukan
analisis seperti pencarian data, sorting, dan lain sebagainya.
Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah sistem
informasi geografis (SIG). Sistem Informasi Geografis (SIG)
adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras
computer, perangkat lunak, data geografi, dan personel yang
didesain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki,
memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan segala bentuk
informasi yang bereferensi geografis [4]. Keberadaan SIG
akan memudahkan penggunanya dalam mengakses data spasial
serta informasi yang berkaitan dengannya. Selain itu data pada
SIG juga dapat digunakan dalam sejumlah analisis dan
pengambilan keputusan, contohnya adalah penentuan rute
perjalanan wisata dengan memanfaatkan data jalan, lokasi
obyek wisata, serta beberapa fasilitas pendukung.
Melihat keadaan saat ini, jaringan internet sudah
menyebar sampai pelosok Kabupaten Gianyar. Oleh karena
itu, internet menjadi salah satu media yang paling efektif untuk
penyajian SIG. Web-based GIS (WebGIS) adalah Sistem
Informasi Geografis (SIG) yang terdistribusi dalam suatu
JURNAL TEKNIK POMITS Vol.X, No.X, (2014) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print)
2
jaringan
komputer
untuk
mengintegrasikan
dan
menyebarluaskan informasi geografi secara visual pada World
Wide Web [5]. Selain efektifitas dari segi waktu dan biaya,
tentu saja kemudahan akses informasi dengan WebGIS juga
akan menarik wisatawan untuk mengunjungi obyek wisata
yang tercantum, dalam hal ini khusus untuk Situs Purbakala
yang merupakan bagian dari “Pariwisata Budaya” yang
dikembangkan di Kabupaten Gianyar.
II. URAIAN PENELITIAN
A. Data dan Lokasi Penelitian
Data penelitian yang digunakan adalah Peta RBI Kabupaten
Gianyar Skala 1 : 25000 terbitan BAKOSURTANAL, data
koordinat lokasi hasil pengukuran GPS handheld, serta data
atribut dari Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar.
Lokasi dari penelitian ini adalah Kabupaten Gianyar,
Propinsi Bali. Tepatnya antara 08o 18’48″ – 08o 38’58″
Lintang Selatan 115o 13’29″ – 115o 22’23″ Bujur Timur.
Gambar 2. Diagram Alir Tahapan Pengolahan Data
Gambar 1. Lokasi Penelitian (sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten
Gianyar)
B. Tahapan Pengolahan Data
Secara umum, pengolahan data pada penelitian ini terbagi
dalam empat tahap, yaitu pembangunan basis data spasial,
analisis spasial, pencarian rute dan penampilan dalam WebGIS
Pariwisata Purbakala Kabupaten Gianyar.
Penjelasan diagram alir tahapan pengolahan data diatas adalah
sebagai berikut:
1. Peta yang dijadikan acuan adalah Peta RBI Kabupaten
Gianyar berskala 1:25000 keluaran BAKOSURTANAL.
2. Data tambahan yang digunakan adalah data hasil marking
lokasi obyek dengan GPS handheld.
3. Digitasi Peta RBI Kabupaten Gianyar skala 1:25000
dengan AutoCAD, kemudian plotting data posisi hasil
marking lokasi obyek dengan GPS handheld pada hasil
digitasi RBI.
4. Hasil digitasi dan plotting berupa peta digital Kabupaten
Gianyar berbentuk vektor yang akan digunakan untuk
basis data spasial.
5. Data vektor hasil digitasi disimpan ke dalam format
shapefile lalu di-import ke dalam basis data dengan
menggunakan PostGIS Shapefile and DBF Loader
Exporter.
6. Data Atribut yang akan digunakan adalah data pariwisata
yang divalidasi pada tahun 2012 dari Dinas Pariwisata
Kabupaten Gianyar.
7. Tabulasi data atribut dari bentuk buku ke dalam tabel.
8. Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk
menentukan hubungan antar entitas yang ada dalam basis
data.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol.X, No.X, (2014) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print)
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Masukkan data sesuai perencanaan ke dalam masingmasing tabel dari data spasial yang telah di-import
sebelumnya, dengan menggunakan pgAdmin III.
Pemeriksaan kembali apakah data atribut yang
dimasukkan sudah pada tempat yang seharusnya atau ada
kesalahan.
Koneksi basis data yang telah dibuat dengan software
client QGIS, menggunakan fitur Add PostGIS Layer.
Membuka layer dan tabel yang akan digunakan dalam
analisis spasial.
Geoprocessing untuk mendapatkan layer dan tabel baru
dengan kondisi yang diperlukan untuk melakukan analisis
spasial. Dalam penelitian ini digunakan fitur Buffer dan
Points in Polygon.
Hasil Geoprocessing berupa layer dan tabel dianalisis
untuk mendapat informasi yang diinginkan.
Menambahkan 3 kolom untuk pgrRouting ke dalam tabel
jalan, yauti kolom source, target, dan length yang bertipe
integer dengan menggunakan SQL editor.
Membentuk topologi untuk mengisi nilai-nilai atribut
source dan target dengan nilai-nilai bilangan bulat nomor
pengenal pada tabel layer spasial yang akan
diperhitungkan di dalam operasi routing.
Pemeriksaan kembali topologi jalan yang baru dibentuk.
Karena jika ada salah satu jalan yang tidak terhubung
proses routing tidak akan berjalan dengan semestinya.
Aplikasi pgRouting dengan algoritma dijkstra dijalankan
melalui SQL editor, menghasilkan tabel baru yang berisi
informasi jalan yang dilewati dalam rute yang ditempuh.
Membuat mapfile yang terhubung dengan basis data
spasial, termasuk tabel rute yang baru saja dibuat, untuk
kemudian ditampilkan dengan MapServer.
Pembuatan template dengan Chameleon untuk menata dan
menjalankan fungsi-fungsi yang umum pada interface
SIG, seperti zoom, pan, identify, measure distance
ditambah dengan form untuk pencarian rute. Selain itu
juga menampilkan informasi seperti legenda, skala,
koordinat kursor, dan keymap. Kemudian menambahkan
halaman pendukung WebGIS seperti halaman yang
memuat informasi seputar sejarah dan pariwisata di
Kabupaten Gianyar, termasuk beberapa hasil analisa
spasial yang telah dilakukan sebelumnya.
Menjalankan masing-masing fungsi untuk memastikan
setiap fungsi berjalan dengan semestinya.
III. HASIL DAN ANALISA
A. Ketersediaan Akomodasi di Sekitar Situs Purbakala
Analisa ketersediaan akomodasi, dalam hal ini hotel dan
restoran dengan kapasitas cukup besar dilakukan untuk
mengetahui kesiapan situs-situs purbakala untuk menjadi
obyek wisata dilihat dari segi akomodasi sekaligus melihat
peluang usaha, khususnya hotel dan restoran yang masih
minim pada lokasi-lokasi di sekitar situs purbakala.
Area yang digunakan untuk analisis ketersediaan akomodasi
adalah area dalam radius 2 km dari setiap situs purbakala.
3
Gambar 3. Buffer Area dalam Radius 2 km dari Setiap Situs
Purbakala
Hasil buffer tersebut dijadikan acuan untuk menghitung
jumlah hotel dan restoran di sekitar setiap situs purbakala.
Penghitungan dilakukan dengan fungsi points in polygon pada
software QGIS. Jumlah hotel dalam radius 2 km dapat dilihat
pada Tabel 1:
Tabel 1. Jumlah Hotel di Sekitar Situs Purbakala
Jumlah Hotel
Nama
(Radius 2 Km)
Pura Penataran Air Jeruk
0
Pura Budha Kliwon
2
Pura Lumbung
2
Pura Puseh Tegaltamu
0
Pura Canggi
1
Pura Puseh Batuan
1
Pura Kebo Edan
1
Pura Pengulingan
0
Pura Gumang
0
Pura Tirta Empul
0
Candi Tebing Kerobokan
0
Pura Penataran Sasih
2
Pura Pusering Jagat
2
Pura Pucak Manik Ukir
0
Candi Tebing Gunung Kawi
0
Pura Pengukur-Ukuran
0
Candi Tebing Tegallinggah
1
Yeh Pulu
1
Pura Puseh Sidan
0
Pura Puseh Samplangan
0
Relief Bebitra
0
JURNAL TEKNIK POMITS Vol.X, No.X, (2014) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print)
Lanjutan Tabel 1. Jumlah Hotel di Sekitar Situs Purbakala
Jumlah Hotel
Nama
(Radius 2 Km)
4
Lanjutan Tabel 2. Jumlah Restoran di Sekitar Situs Purbakala
Jumlah Restoran
Nama
(Radius 2 Km)
Pura Puseh Abianbase
0
Pura Samuantiga
2
Pura Pedarman Kutri
1
Pura Hyang Isung Bukian
0
Pura Puseh Blahbatuh
0
Pura Puseh Bukian
0
Pura Samuantiga
1
Pura Puser Peganjingan
0
Pura Hyang Isung Bukian
0
Pura Puseh-Desa Manuaba
0
Pura Puseh Bukian
0
Candi Tebing Jukut Paku
2
Pura Puser Peganjingan
0
Pura Desa Peliatan
18
Pura Puseh-Desa Manuaba
0
Pura Dalem Padangtegal
20
Candi Tebing Jukut Paku
1
Pura Penataran Kacang Bubuan
0
Pura Desa Peliatan
22
Pura Puseh Mawang
1
Pura Dalem Padangtegal
22
Goa Gajah
4
Pura Penataran Kacang Bubuan
0
Pura Puseh Mawang
0
Goa Gajah
3
Sementara itu jumlah restoran dalam radius 2 km dapat
dilihat pada Tabel 2:
Tabel 2. Jumlah Restoran di Sekitar Situs Purbakala
Jumlah Restoran
Nama
(Radius 2 Km)
B. WebGIS dengan pgRouting
Pada halaman depan web pariwisata situs purbakala
Kabupaten Gianyar ini terdapat dua link yang masing-masing
terhubung ke halaman ”Tentang Gianyar” yang memuat
informasi seputar sejarah Kabupaten Gianyar serta halaman
“WebGIS” yang memuat aplikasi sistem informasi geografis
pariwisata situs purbakala di Kabupaten Gianyar dengan
tambahan fungsi pencarian rute.
Pura Penataran Air Jeruk
0
Pura Budha Kliwon
1
Pura Lumbung
1
Pura Puseh Tegaltamu
1
Pura Canggi
1
Pura Puseh Batuan
2
Pura Kebo Edan
3
Pura Pengulingan
1
Pura Gumang
0
Pura Tirta Empul
1
Candi Tebing Kerobokan
0
Gambar 4. Halaman Depan
Pura Penataran Sasih
2
Pura Pusering Jagat
3
Pura Pucak Manik Ukir
0
Candi Tebing Gunung Kawi
1
Pura Pengukur-Ukuran
0
Candi Tebing Tegallinggah
1
Yeh Pulu
3
Pura Puseh Sidan
0
Pura Puseh Samplangan
0
Relief Bebitra
0
Halaman “Tentang Gianyar” memuat informasi seputar
sejarah Kabupaten Gianyar. Mulai dari zaman pra-sejarah,
masa berburu, masa bercocok tanam, masa perundagian,
sampai zaman sejarah dan peninggalan purbakala. Di
dalamnya juga dijelaskan era pemerintahan raja-raja yang
berkuasa di Bali mulai dari era pemerintahan Raja Sri Kesari
Warmadewa yang menjadi cikal bakal Dinasti Warmadewa
sampai pada masa pemerintahan Bhatara Sri Astasura Ratna
Bumi Banten pada tahun 1259 saka. Selain itu terdapat
informasi tentang pariwisata khususnya situs purbakala.
Halaman ini juga memuat dua link masing-masing menuju
halaman depan dan halaman WebGIS.
Pura Puseh Abianbase
0
Pura Pedarman Kutri
0
Pura Puseh Blahbatuh
0
JURNAL TEKNIK POMITS Vol.X, No.X, (2014) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print)
5
Gambar 5. Halaman “Tentang Gianyar”
Halaman WebGIS merupakan inti dari situs web pariwisata
situs purbakala di Kabupaten Gianyar ini. Halaman ini memuat
aplikasi sistem informasi geografis dilengkapi dengan
perangkat navigasi dan identifikasi seperti sistem informasi
geografis pada umumnya, ditambah dengan fungsi pencarian
rute perjalanan wisata dengan menggunakan pgRouting dari
PostgreSQL.
Gambar 7. Hasil Identifikasi
Gambar 8. Halaman Deskripsi Situs Purbakala
Gambar 6. Halaman WebGIS
Rincian fungsi-fungsi yang terdapat pada halaman ini
diantaranya adalah:
a) Legenda
Legenda pada halaman ini memuat layer yang bisa
ditampilkan di muka peta, termasuk layer rute yang dapat
diubah melalui form pencarian rute. Legenda juga
dilengkapi dengan tombol Update untuk menampilkan
perubahan yang dilakukan terhadap susunan layer.
b) Toolbox
Toolbox pada halaman ini memuat fungsi navigasi peta
pada umumnya, seperti zoom, pan, identify, dan measure.
Untuk fungsi identify, jika digunakan pada layer “site”
akan ada tambahan keterangan dengan pilihan ”baca
selengkapnya” pada tabel hasil identifikasi. Jika menu
tersebut dipilih maka halaman tersebut akan berpindah ke
halaman baru yang memuat deskripsi dari situs purbakala
yang bersangkutan.
c) Muka Peta
d) Informasi Tepi
Informasi tepi terletak tepat di bawah muka peta,
memuat informasi seperti arah utara, skala, sistem
proyeksi, batas peta, hasil perhitungan jarak (jika
dilakukan perhitungan dengan measure pada toolbox,
koordinat kursor, serta keymap.
e) Form Pencarian Rute
Form pencarian rute terbagi menjadi tiga tahap
pengisian, yaitu lokasi asal, lokasi tujuan, dan tombol
pencarian. Form lokasi asal dan lokasi tujuan
menggunakan droplist berisi nama-nama lokasi.
Untuk uji coba dilakukan pencarian rute dari Pasar
Seni Guwang menuju Alila Hotel &Resort.
Gambar 9. Contoh Pengisian Form
JURNAL TEKNIK POMITS Vol.X, No.X, (2014) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print)
6
pada persimpangan. Karena jika ada salah satu jalan
yang tidak terpisah pada persimpangan, maka proses
routing melalui jalan tersebut tidak dapat dilakukan.
2. Periksa kecocokan versi antara satu software dengan
software lainnya karena dapat membuang banyak
waktu untuk mengubah versi atau mengulang proses
pada versi yang cocok.
3. Perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut terkait
visualisasi sistem guna mempermudah pengguna dalam
menjalankannya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis C.G.W.W. mengucapkan terima kasih kepada Dinas
Pariwisata Kabupaten Gianyar dan Balai Pelestarian Cagar
Budaya Bali yang telah memberikan dukungan berupa data
dan bimbingan yang sangat berguna dalam menunjang
penelitian ini.
Gambar 10. Hasil Pencarian Rute
DAFTAR PUSTAKA
[1]
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik
beberapa kesimpulan yaitu:
1. Penelitian ini telah berhasil mengintegrasikan fungsi
pencarian rute dari pgRouting dengan sistem informasi
geografis berbasis web sehingga pengguna dapat
menentukan rute perjalanan wisata mereka dari satu
lokasi ke lokasi lainnya dengan cepat, mudah, dan
tepat sasaran.
2. Dari analisa ketersediaan hotel di sekitar situs
purbakala terdapat 20 situs purbakala yang
disekelilingnya (radius 2 km) tidak terdapat hotel,
yaitu Pura Penataran Air Jeruk, Pura Puseh Tegaltamu,
Pura Pengulingan, Pura Gumang, Pura Tirta Empul,
Candi Tebing Kerobokan, Pura Pucak Manik Ukir,
Candi Tebing Gunung Kawi, Pura Pengukur-Ukuran,
Pura Puseh Sidan, Pura Puseh Samplangan, Relief
Bebitra, Pura Puseh Abianbase, Pura Puseh Blahbatuh,
Pura Hyang Isung Bukian, Pura Puseh Bukian, Pura
Puser Peganjingan, Pura Puseh-Desa Manuaba, Pura
Penataran Kacang Bubuan, dan Pura Puseh Mawang.
3. Dari analisa ketersediaan restoran di sekitar situs
purbakala terdapat 16 situs purbakala yang
disekelilingnya (radius 2 km) tidak terdapat restoran,
yaitu Pura Penataran Air Jeruk, Pura Puseh Sidan,
Pura Puseh Samplangan, Relief Bebitra, Pura Puseh
Abianbase, Pura Pedarman Kutri, Pura Puseh
Blahbatuh, Pura Gumang, Pura Hyang Isung Bukian,
Pura Puseh Bukian, Candi Tebing Kerobokan, Pura
Puser Peganjingan, Pura Puseh-Desa Manuaba, Pura
Pucak Manik Ukir,Pura Pengukur-Ukuran, dan Pura
Penataran Kacang Bubuan
Saran yang dapat diberikan setelah penelitian ini
dilakukan adalah:
1. Sebelum pembangunan topologi, perlu dipastikan
bahwa semua ruas jalan sudah terpisah-pisah, terutama
[2]
[3]
[4]
[5]
Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar. 2011. Sejarah
Pariwisata Gianyar.
<URL:http://www.gianyartourism.com/sejarahpariwisata.asp> dikunjungi pada 18 Februari 2014 Pukul
19.05 BBWI.
BP. 2012. “DAS Pakerisan Dikukuhkan Sebagai WBD”.
Bali Post. 2 Juli 2012.
Rajabidfard, A, dan Williamson, I.P. 2000, Spatial Data
Infrastructures: Concept, SDI Hierarchy and Future
Directions. Melbourne : Spatial Data Research Group,
Department of Geomatics, The University of Melbourne.
Budiyanto, E. 2002. Sistem Informasi Geografis
Menggunakan ArcView GIS. Yogyakarta : ANDI.
Evandri. 2003. Pengembangan Aplikasi WebGIS dengan
Software Open Source. Bandung : Pusat Penelitian
Informatika – LIPI.
Download