Media dan Kekerasan Terhadap Anak (Analisis Isi Berita Kekerasan Terhadap Anak dalam Harian Medan Pos) Anggi Azhari Siregar 070904067 ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Media dan Kekerasan Terhadap Anak (Analisis Isi Berita Kekerasan Terhadap Anak dalam Harian Medan Pos)”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa banyak tema berita Kekerasan Terhadap Anak di Harian Medan Pos serta untuk mengetahui tema berita tentang Kekerasan Terhadap Anak yang sering muncul di Harian Medan Pos. Tema berita yang menjadi subjek penelitian pada penelitian ini adalah “Tema Berita Kekerasan Terhadap Anak di Harian Medan Pos selama tahun 2013. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teori yang relevan, yaitu : Komunikasi, Komunikasi Massa, Surat Kabar, Berita, Analisis Isi, dan Kajian tentang Kekerasan Terhadap Anak dari segi Psikologi dan Hukum. Penelitian ini menggunakan Analisis Isi dengan perangkat Analisis Isi model Holsti. Dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa kita sebagai masyarakat ikut serta berperan mengurangi tingkat Kekerasan Terhadap Anak dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Kata Kunci : Berita, Kekerasan,Anak, Analisis isi, Surat Kabar PENDAHULUAN Kriminalitas merupakansuatu kejahatan yang tergolong dalam pelanggaran hukum positif (hukum yang berlaku dalam suatu negara). Berbagai macam jenis kejahatan yang terjadi pada jaman sekarang misalnya kejahatan dalam melakukan pembunuhan, perampokan, pencurian, pencemaran nama baik, pelecehan seksual, penganiayaan, penipuan, pemaksaan dalam hak asasi manusia, memperdagangkan manusia atau adanya memeperjual-belikan manusia, dan sebagainya. Kekerasan baik secara fisik maupun non fisik merupakan bagian dari ruang lingkup kriminal tersebut. Seiring perkembangan jaman, kekerasan sering terjadi disekeliling kita, baik pada kalangan bawah, menengah, bahkan kalangan atas yang memiliki pendidikan yang tinggi. Adanya kekerasan ini tidak melihat dari segi usia, status, maupun jenis kelaminnya. Kekerasan bisa terjadi kapan saja, dimana saja jika 1 pelakunya sudah kehilangan akal sehatnya yang hampir menyerupai pemikiran orang-orang primitif yang tidak mempunyai perasaaan manusiawi. Kekerasan terhadap anak-anak adalah perilaku yang bersifat tindak penganiayaan yang dilakukan orang tua (dewasa) terhadap anak-anak (usia 0 - 18 tahun, atau sepanjang mereka masih berstatus anak secara hukum). Pada umumnya, masyarakat berbendapat bahwa kehadiran anak dalam keluarga merupakan berkat dan karunia dari Tuhan kepada pasangan suami-isteri. Berangkat dari fenomena tersebutlah sebuah penelitian yang mengelaborasi tingkat pemahaman pekerja pers terhadap permasalahan kekerasan terhdap anak amat diperlukan, dimana tingkat pemahaman tersebut dapat tercermin dengan jelas melalui karya ataupun tulisan-tulisan para pekerja pers. Melalui hasiI karya mereka akan terbentuk persepsi dari pembaca/pelanggan tentang kekerasan terhadap. Karya jurnalistik yang memberitakan tentang kekerasan terhadap anak dapat dilihat dengan menganalisis content dari pemberitaan Medan Pos yang memberitakan tentang kekerasan terhadap anak. Fokus Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti adalah “Bagaimana Kekerasan Terhadap Anak di Tampilkan Oleh Harian Surat Kabar Medan Pos”. KAJIAN PUSTAKA Komunikasi Komunikasi terjadi sejak manusia hidup lebih dari seorang karena komunikasi merupakan sarana interaksi manusia. Tidak mungkin ada interaksi tanpa komunikasi, baik dengan cara sederhana maupun dengan sarana canggih, bahkan kelompok hewan juga berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan bahasa yang mereka mengerti. Sebagai contoh di masa lalu, suku Indian memakai asap sebagai saran komunikasi jarak jauh, sedangkan beberapa suku di berbagai belahan dunia meniru suara yang ada di sekitarnya, seperti suara burung untuk memberi tanda tentang sesuatu. Sistem komunikasi seperti itu sering dikatakan sebagai bahasa isyarat (Mondry, 2008: 1).Istilah komunikasi (communication) berasal dari kata: common, yang berarti “sama”, dengan maksud sama makna, sehingga secara sederhana dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan proses menyamakan persepsi, pikiran dan rasa antara komunikator dengan komunikan (Mondry, 2008:1). Komunikasi Massa Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan dan Wright dalam Liliweri 1991, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu (Ardianto, 2004:3). Komunikasi massa (mass 2 communication) adalah komunikasi melalui media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop (Effendy, 2003:79). Surat Kabar Pengertian Surat Kabar Secara etimologis, surat kabar atau koran berasal dari bahasa Inggris “newspaper” dan bahasa Belanda “courante” yang dipinjam pula oleh orang Belanda dari bahasa Perancis “courant”. Surat kabar terdiri dari dua kata “surat dan kabar”. Pengertian surat adalah kertas yang ditulis yang mempunyai isi tertentu serta ditujukan kepada pihak tertentu dan kata kabar diketahui berasal dari bahasa Arab “khabar” yang berarti berita.( Drs. Yanuar Abdullah, 1992 : 12.) Fungsi Surat Kabar Wilbur Schramm, seorang ahli komunikasi ternama, pernah mengemukakan pendapatnya bahwa fungsi surat kabar telah mempercepat kemajuan pembangunan suatu negara, surat kabar juga dapat memberikan ide, gagasan, pandangan-pandangan, mengajak berpartisipasi dan mengangkat harkat dan martabat manusia. Berita Secara sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di dunia. Dalam gambaran yang sederhana, seperti dilukiskan dengan baik oleh para pakar jurnalistik, berita adalah apa yang ditulis surat kabar, apa yang disiarkan radio, dan apa yang ditayangkan televisi. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak setiap fakta merupakan berita. Berita biasanya menyangkut orang-orang, tetapi tidak setiap orang bisa dijadikan berita. Berita merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia, tetapi hanya sebagian kecil saja yang dilaporkan. Nilai berita (News Value) merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para jurnalis, yakni para reporter dan editor, untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik. Kriteria mengenai nilai berita merupakan patokan berarti bagi reporter. Dengan kriteria tersebut, seorang reporter dapat dengan mudah mendeteksi mana peristiwa yang harus diliput dan dilaporkan, dan mana peristiwa yang tak perlu diliput dan harus dilupakan. Analisis isi Analisis isi (content analysis) menurut Jalaluddin Rakhmat, merupakan suatu metode untuk mengamati dan mengukur isi komunikasi. Analisis isi sering dipakai untuk mengkaji pesan-pesan media. Sedangkan Kripendorff, mendefinisikan analisis isi sebagai suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicable) dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya.Warner J. Severin dan James W. Tankard menyatakan 3 bahwa analisis isi adalah sebuah metode analisis isi pesan (berita) secara sistematis.Analisis ini adalah alat untuk menganalisis pesan dari komunikator tertentu. Kekerasan Terhadap Anak Kekerasan terhadap anak merupakan semua bentuk tindakan / perlakuan menyakitkan secara fisik ataupun emosional, penyalahgunaan seksual, penelantaran, ekploitasi komersial atau eksploitasi lainnya, yang mengakibatkan cidera/kerugian nyata ataupun potensial terhadap kesehatan anak, kelangsungan hidup anak, tumbuh kembang anak atau martabat anak, yang dilakukan dalam konteks hubungan tanggungjawab. Dasar Hukum Rujukan kasus kekerasan pada anak merupakan bagian dari upayaperlindungan dalam penanganan masalah kekerasan terhadap anak, yang pada hakekatnya adalah upaya pemenuhan hak anak terhadap kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak yang terbebas dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.Beberapa landasan hukum yang berhubungan langsung dengan upaya tersebut antara lain: 1. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 288 tentang Hak Anak. 2. Undang-undang No.4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak. 3. Undang-undang nomor 39/1999 – tentang Hak Azasi Manusia. 4. Undang-undang nomor 23 tahun 2002 - tentang Perlindungan Anak 5. Undang-undang nomor 23 tahun 2004 - tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga. 6. Keputusan Presiden no 87 tahun 2002 tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak (PESKA). 7. Keputusan Presiden no 88 tahun 2002 tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak. Metodologi penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi kuantitatif. Menurut Neuendorf (2002), analisis isi adalah sebuah peringkasan (summarizing), kuantifikasi dari pesan yang didasarkan pada metode ilmiah (diantaranya objektif-intersubjektif, reliabel, valid, dapat digeneralisasikan, dapat 4 direplikasi dan pengujian hipotesis) dan tidak dibatasi untuk jenis variabel tertentu atau konteks di mana pesan dibentuk dan ditampilkan. Populasi dan Sampel Populasi Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2005). Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang memperoleh perlakuan penelitian yang secara keseluruhan mempunyai sifat populasi. Sampel merupakan wakil yang bersifat representatif dari populasi, khususnya dalam hal pendataan (Bulaeng, 2004). Teknik Pengumpulan Data Berikut merupakan teknik pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini : 1. 2. Studi dokumenter, yaitu data unit analisis dikumpulkan dengan cara mengumpulkan data dari bahan-bahan tertulis, yakni berita pada headline pada Harian Medan Pos edisi tahun 2013. Studi kepustakaan (library research), yaitu penelitian dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap, antara lain sebagai berikut : 1. Penyusunan kategorisasi Tahapan pengukuran dalam analisis isi adalah menyusun kategori. Kategori berhubungan dengan bagaimana isi (content) kita kategorikan (Eriyanto, 2011). Menyusun kategori harus dilakukan secara baik dan berhati-hati. Paling tidak terdapat tiga prinsip penting dalam penyusunan kategori: kategori haruslah mutually exclusive, exhaustive dan reliabel (Neuendorf, 2002). 2. Coding Proses mengisi lembar coding disebut sebagai coding, sementara orang yang mengisi lembar coding disebut sebagai coder.Coder membaca teks dan mengisi ke 5 dalam lembar coding yang telah disediakan. Proses ini dilakukan sampai semua berita telah di-coding semua. 3. Uji Reliabilitas Dalam analisis isi, alat ukur yang kita pakai adalah lembar coding (coding sheet). Peneliti harus memastikan bahwa lembar coding yang akan dipakai adalah alat ukur yang dipercaya (reliabel). Penelitian dibantu oleh pengkoding lain guna meningkatkan kepercayaan pengkodingan. Reliabilitas pengkodingan menggunakan rumus Holsti (Bungin, 2003). Reliabilitas Antar-Coder 2𝑀 = 𝑁1+𝑁2 Keterangan : M = Jumlah coding yang sama (disetujui oleh masing-masing coder) N1 = Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 N2 = Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2 Hasil dan Pembahasan Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap objek penelitian, yaitu berita-berita yang terdapat dalam harian Medan Pos edisi 2013, maka terdapatlah 17 item berita yang akan diteliti. Selanjutnya, peneliti melakukan proses pengkodingan. Dalam proses tersebut, peneliti melakukan pengelompokkan terhadap keseluruhan sampel berita berdasarkan kategorikategori yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses pengkodingan tersebut, peneliti bertindak sebagai pengkoding I (coder I), yaitu melakukan pengkodingan terhadap seluruh sampel berita untuk pertama kali. Kemudian sampel berita tersebut kembali dikoding oleh pengkoding II (coder II). Dalam proses pengkodingan kedua, peneliti dibantu oleh seorang mahasiswi Magister Ilmu Komunikasi FISIP USU, yaitu Natasia Simangunsong. Selanjutnya, Natasia Simangunsong bertindak sebagai pengkoding II. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dalam periode tahun 2013, berita dengan tema kekerasan terhadap anak di Harian Medan Pos muncul sebanyak 17 kali, kemunculan berita kekerasan terhadap anak ini ada dalam periode bulan agustus 2013 sampai bulan desember 2013. Berita yang muncul di harian medan pos yaitu :Berita tentang peleceha seksual muncul sebanyak 11 kali (64.70%), berita tentang penganiayaan anak muncul sebanyak 3 kali (17.64%), berita tentang pembunuhan anak muncul sebanyak 2 kali (11.76%), dan berita 6 yang tidak jelas (isi berita tidak sesuai dengan judul berita yang ditampilkan) muncul sebanyak (5.88%). 2. Tema berita kekerasan terhadap anak yang paling sering muncul di harian Medan Pos adalah tema mengenai pelecehan seksual terhadap anak. Tema ini muncul sebanyak 11 kali (64.70%) selama periode pemberitaan tahun 2013 dari bulan agustus sampai bulan desember. Saran Saran Penelitian Saran penelitian, peneliti menyadari bahawa masih banyak terdapat banyak kekurangan dalam penelitian ini. Kurangnya sumber refrensi tentang kekerasan terhadap anak baik dari pandangan hukum dan pandangan psikologi dalam mengungkap kekerasan terhadap anak di Harian Medan Pos. Peneliti berharap dapat memberikan hasil yang lebih memuaskan pada penelitianpenelitian berikutnya. Saran dalam Kaitan Akademis Melalui penelitian ini, diharapkan mahasiswa khususnya dalam bidang ilmu komunikasi dapat melanjutkan penelitian sejenis dengan sudut pandang yang berbeda dan mendapatkan kesimpulan yang akan memperkaya khasanah penelitian di bidang ilmu komunikasi khususnya penelitian mengenai analisis isi surat kabar. Saran dalam Kaitan Praktis Dengan adanya pemberitaan kekerasan terhadap anak yang muncul di Harian Medan Pos seharusnya masyarakat sebagai pembaca sadar akan bahaya kekerasan terhadap anak, anak kemungkinan menarik diri dari pergaulan sosialnya, lebih introvert, dan penyesalan yang mendalam akan nasib yang dialaminya. Keadaan ini akan mempengaruhi kepribadian anak kelak. 7 Daftar Pustaka Ardianto, E.L. 2004. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Bulaeng, Andi. 2004. Kontemporer.Yogyakarta : Andi. Metode Penelitian Komunikasi Bungin, Burhan. 2007. Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Effendy, Onong Uchjana.2003. Ilmu Komunikasi Teori & Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Eriyanto. 2011. Analisis Wacana, Pengantar Analisis Isi Media. Yogyakarta : LKIS Mondry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia. Yanuar Abdullah, 1992, Dasar – Dasar Kewartawanan, Padang : Angkasa Raya Padang. 8