IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada 104.30 – 105.080 Bujur Timur dan 4.340 – 5.060 Lintang Selatan. Secara administratif, Kabupaten Lampung Utara terdiri dari 23 kecamatan dan salah satunya adalah Kecamatan Abung Pekurun. Kecamatan Abung Pekurun memiliki luas wilayah + 18.347 Ha yang terbagi atas 9 desa meliputi: Campang Gijul, Nyapah Banyu, Sinar Gunung, Ogan Campang, Sumber Tani, Ogan Jaya, Pekurun Udik, Pekurun Tengah, dan Pekurun. Secara administratif, Kecamatan Abung Pekurun memiliki batas wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Abung Kunang 2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kotabumi Selatan 3. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah 4. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Abung Tengah Kabupaten Lampung Utara memiliki temperatur 300C dan rata-rata curah hujan 197 mm/bulan. Keadaan tersebut mayoritas sama pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Lampung Utara. Secara topografi, wilayah 53 Kecamatan Abung Pekurun adalah dataran sedang dan perbukitan. Penggunaan lahan di Kecamatan Abung Pekurun dibedakan menjadi 2 yaitu penggunaan lahan sawah dan lahan kering. Luas lahan menurut penggunaan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Sebaran luas wilayah dirinci menurut penggunaan lahan tiap desa, tahun 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Desa Campang Gijul Nyapah Banyu Sinar Gunung Ogan Campang Sumber Tani Ogan Jaya Pekurun Udik Pekurun Tengah Pekurun Jumlah Lahan sawah (Ha) 2 13 3 10 2 16 25 20 25 115 Lahan Kering (Ha) 321 355 340 255 805 155 3.714 5.554 6.848 18.347 Sumber : Badan Pusat Statistik Lampung Utara, 2013 Pada Tabel 7 dapat dijelaskan bahwa penggunaan tanah pertanian pada tiaptiap desa terlihat, bahwa penggunaan tanah pertanian hanya sebagian kecil dari keseluruhan penggunaan tanah di Kecamatan Abung Pekurun. Hal ini disebabkan kondisi topografi di Kabupaten Lampung Utara lebih cocok untuk usaha pertanian tanaman perkebunan. Oleh karena itu, maka dari 18.297 ha luas wilayah di Kecamatan Abung Pekurun, 11,399 ha dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan. Secara rinci, penggunaan lahan kering tiap desa di Kecamatan Abung Pekurun Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 8. 54 Tabel 8. Sebaran luas wilayah menurut penggunaan lahan kering tiap desa Tahun 2013 No Desa Pekarangan Perladangan Perkebunan (Ha) (Ha) (Ha) Tambak/ Kolam Hutan Lainnya kering (Ha) 1 Campang Gijul 92 64 163 0 0 321 2 Nyapah Banyu 28 136 186 2 0 355 3 Sinar Gunung 71 65 201 2 0 340 4 Ogan Campang 54 94 102 4 0 255 5 Sumber Tani 86 427 238 1 52 805 6 Ogan Jaya 51 38 63 1 0 155 7 Pekurun Udik 52 983 2.676 1 0 3.714 8 Pekurun Tengah 55 1.221 3.886 389 0 5.554 9 Pekurun 43 851 3.884 2.068 0 6.848 532 3.879 11.399 2.468 52 23.347 Jumlah Sumber: Badan Pusat Statistik Lampung Utara, 2013 B. Demografi Kecamatan Abung Pekurun terdiri dari 9 desa dengan jumlah penduduk secara keseluruhan sebanyak 11.911 jiwa. Dari 9 desa yang ada, Desa Pekurun Tengah memiliki jumlah penduduk yang paling banyak yaitu sebanyak 22,93% atau 2732 jiwa. Hal tersebut dikarenakan di desa tersebut memiliki luas wilayah yang terluas ke dua diantara 8 desa yang lain, yaitu seluas 55,47 km2. Adapun rincian wilayah dan luas jumlah penduduk tiap-tiap desa di Kecamatan Abung Pekurun dapat dilihat pada Tabel 9. 55 Tabel 9. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Rincian luas wilayah dan jumlah penduduk tiap-tiap desa di Kecamatan Abung Pekurun Tahun 2013 Desa Campang Gijul Nyapah Banyu Sinar Gunung Ogan Campang Sumber Tani Ogan Jaya Pekurun Udik Pekurun Tengah Pekurun Jumlah Luas wilayah (Km2) 3,16 3,50 3,35 3,00 8,00 1,50 37,12 55,47 68,37 183,47 Jumlah Penduduk (Jiwa) 506 1.051 533 818 1.309 808 1.510 2.791 2.067 11.393 Sumber: Badan Pusat Statistik Lampung Utara, 2013 Dilihat dari distribusi penduduk berdasarkan mata pencaharian, sebagian besar penduduk di Kecamatan Abung Pekurun memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bermatapencaharian di bidang pertanian, selebihnya bermata pencaharian di bidang perikanan, jasa dan perdagangan, pegawai negeri sipil, industri rumah tangga, dan lain–lain. Distribusi penduduk berdasarkan mata pencaharian di Kecamatan Abung Pekurun dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Penduduk berumur 15 tahun keatas menurut wilayah dan lapangan usaha utama di Kecamatan Abung Pekurun Tahun 2012 Jenis Pekerjaan Jumlah (Org) Pertanian 5.184 Jasa dan perdagangan 249 Pegawai Negeri Sipil 125 Perikanan 89 Lain-lain 4 Jumlah 5.651 Sumber: Badan Pusat Statistik Lampung Utara, 2013 Persentase (%) 91,73 4,40 2,21 1,51 0,07 100 56 Kecamatan Abung Pekurun mempunyai sumberdaya perikanan yang sangat potensial, karena lokasinya terletak di pinggiran Waduk Way Rarem dan merupakan waduk yang terbesar di Lampung Utara. Waduk Way Rarem mempunyai luasan 1200 ha, yang bisa digunakan untuk usaha budidaya jaring apung adalah seluas 30 ha. Hingga tahun 2012, jumlah unit jaring apung yang terdapat di Waduk Way Rarem baru sekitar 41 ha. Hal ini berarti bahwa pengembangan usaha budidaya ikan keramba jaring apung di Waduk Way Rarem sangat memungkinkan untuk dilakukan jika dilihat dari potensi yang ada. Dengan demikian, Waduk Way Rarem dapat dimanfaatkan untuk menambah penghasilan masyarakat sekitar waduk. C. Gambaran Waduk Way Rarem Fokus penelitian berada di Desa Pekurun Tengah Kecamatan Abung Pekurun tepatnya sumber air Way Rarem Kabupaten Lampung Utara. Sumber air Way Rarem memiliki luas waduk sekitar 1.200 ha. Topografi alam relatif datar dan tidak berbukit-bukit. Sarana penunjang untuk menuju waduk cukup memadai seperti fasilitas jalan yang baik. Waduk Way Rarem berjarak sekitar 30 km dari pusat pemerintahan tepatnya berada di Kecamatan Abung Pekurun. Pada awalnya, Waduk Way Rarem hanya dimanfaatkan sebagai sumber pengairan persawahan yang beririgasi teknis dan tempat wisata. Sejak Tahun 2010, Waduk Way Rarem mulai dikembangkan fungsinya sebagai tempat budidaya perikanan air tawar dengan sistem teknologi keramba jaring apung. Dari luas 1200 ha yang dapat dipergunakan adalah seluas 30 ha. Pemanfaatan 57 Waduk Way Rarem sebagai tempat usaha keramba jaring apung didukung oleh program pemerintah Kabupaten Lampung Utara dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar waduk dengan memanfaatkan sumberdaya perikanan yang ada. Pemanfaatan Waduk Way Rarem hingga Tahun 2012 baru mencapai 8% dari total luas waduk yang dapat digunakan. Daya tampung Waduk Way Rarem seluruhnya yaitu 72,4 juta m3 dengan daya tampung efektif sebesar 56,9 juta m3. Permukaan Waduk Way Rarem pada keadaan banjir elevasi (EL) 57 meter sebesar 13,5 km2. Permukaan air dalam keadaan normal (NHWL) yaitu pada EL 54 meter, permukaan air rendah (LWL) yaitu pada EL 47,2 meter, dan permukaan air terendah (dasar Intake) yaitu pada EL 46 meter. Debit kering bulanan (1/5 tahun) pada Waduk Way Rarem sebesar 15,8 m3 per detik. Banjir rencana 1/20 tahun (pengalihan aliran) yaitu 800 m3 per detik. Banjir rencana pelimpah (1/1000) tahun tanpa memperhatikan daya tampung waduk yaitu 1.300 m3 per detik, sedangkan banjir rencana pelimpah (1/1000) tahun dengan memperhatikan daya tampung waduk yaitu 2.000 m3 per detik. Tipe bendungan Waduk Way Rarem yaitu tipe timbunan batu dengan inti ditengah dengan volume timbunan sebesar 1,34 juta m3. Ketinggian bendungan yakni 32 meter. Ketinggian mercu bendungan yaitu pada EL 59 meter, panjang mercu bendungan yaitu 1.600 meter, dan lebar mercu bendungan yaitu 8 meter. Peta waduk dan bendungan Way Rarem dapat dilihat pada Gambar 2. 58 Gambar 2. Peta Waduk dan Bendungan Way Rarem