KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN Gedung Soemitro Djojohadikusumo, Jalan Lapangan Banteng Timur No. 1-4, Jakarta 10710 Telepon 021 3858001, Faksimili 021 3857917, E-mail: [email protected] SIARAN PERS PENERBITAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN Pada hari ini, Kamis,, tanggal 14 Juni 2012, Bapepam dan LK menerbitkan 1 (satu) penyempurnaan peraturan dan 1 (satu) peraturan baru yaitu: 1. Peraturan Nomor III.C.7 tentang Sub Rekening Efek Pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-326/BL/2012 tanggal 14 Juni 2012, yang merupakan penyempurnaan Keputusan Nomor: KEP01/PM/2003 tentang Sub Rekening Efek Pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tanggal 15 Januari 2003 (Peraturan Nomor III.C.7); dan 2. Peraturan Nomor VI.B.2 tentang Pembuatan Nomor Tunggal Identitas Pemodal Pada Lembaga Penyimpanan Dan Penyelesaian Oleh Biro Administrasi Efek atau Emiten dan Perusahaan Publik Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-327/BL/2012 tanggal 14 Juni 2012 (Peraturan Nomor VI.B.2). Secara umum latar belakang dan tujuan penerbitan kedua peraturan tersebut antara lain sebagai berikut: a. implementasi Master Plan Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank 2010-2012, yang mencanangkan pembuatan nomor tunggal identitas pemodal (single investor identification) bagi semua nasabah di Pasar Modal, termasuk nasabah scriptless yang ada di Perusahaan Efek (PE) dan Bank Kustodian (BK), dan pemodal Efek dengan warkat (script) yang diadministrasikan oleh Biro Administrasi Efek atau Emiten dan Perusahaan Publik Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri (BAE inhouse). b. meningkatkan perlindungan bagi investor selaku pemegang rekening Efek pada Kustodian; c. meningkatkan efektifitas pengawasan transaksi Efek di Pasar Modal Indonesia; dan d. memberikan landasan hukum pemberian akses informasi secara real time bagi nasabah, melalui pengaturan yang mewajibkan PE dan BK untuk menyediakan akses informasi yang memungkinkan nasabahnya dapat secara langsung memonitor posisi aset miliknya yang tersimpan pada Lembaga Penyimpanan dan penyelesaian (LPP). Pokok-pokok pengaturan dalam Peraturan Nomor III.C.7 dan Peraturan Nomor VI.B.2 antara lain sebagai berikut: 1. Peraturan Nomor III.C.7 a. Penyempurnaan ketentuan yang mewajibkan Partisipan LPP yang meliputi PE dan BK (selanjutnya disebut Partisipan) untuk membuatkan SID bagi nasabahnya yang belum memiliki dan wajib menyampaikannya kepada nasabah yang bersangkutan. Ketentuan ini harmonis dengan Peraturan Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Pedagang Efek. b. Penyempurnaan ketentuan terkait LPP sebagai pihak yang melaksanakan pembuatan SID. Hal ini diperlukan untuk memberikan landasan hukum bagi LPP sebagai lembaga yang berwenang memberikan SID dalam penitipan kolektif di Indonesia. c. Penyempurnaan ketentuan terkait kewajiban Partisipan untuk memberikan fasilitas akses informasi yang memungkinkan nasabahnya dapat secara langsung memonitor mutasi dan/atau saldo Efek dan/atau dana yang disimpan pada Sub Rekening Efek atas nama nasabah tersebut pada LPP. Ketentuan harmonis dengan Peraturan Nomor V.D.4 tentang Pengendalian dan Perlindungan Efek Yang Disimpan Oleh Perusahaan Efek. d. Penyempurnaan ketentuan terkait kewajiban penyampaian data oleh Partisipan kepada LPP untuk pembukaan Sub Rekening Efek dan SID, yang paling kurang terdiri atas nama, tempat lahir/pendirian, tanggal lahir/pendirian, nomor identitas, domisili, Kewarganegaraan bagi nasabah perorangan, tipe Nasabah berupa perorangan atau kelembagaan, dan jenis usaha bagi nasabah kelembagaan. Ketentuan ini sebagai tindaklanjut atas kewajiban Partisipan dalam membukakan Sub Rekening Efek dan membuatkan SID untuk nasabahnya serta memberikan standar data bagi LPP yang diperlukan untuk pembukaan Sub Rekening Efek dan SID. -2- e. Penyempurnaan ketentuan mengenai standar kontrak antara Partisipan dengan nasabahnya dengan mewajibkan pencantuman klausul pemberian kuasa oleh Nasabah kepada Partisipan untuk membuka Sub Rekening Efek dan pembuatan SID serta kewajiban Partisipan untuk melaksanakan kuasa pembukaan Sub Rekening Efek dan pembuatan SID tersebut. Selain itu dalam kontrak pembukaan rekening Efek Partisipan pada LPP, juga wajib dimuat klausul megenai pembukaan Sub Rekening Efek dan pembuatan SID. f. Penyempurnaan ketentuan terkait pembukaan Sub Rekening Efek yang dapat dipergunakan untuk penempatan jaminan setiap Nasabah. Hal ini ditujukan untuk mengakomodasi kewajiban pembukaan Sub Rekening Efek Jaminan dalam rangka penyelesaian transaksi Efek nasabah. g. Selain itu, agar peraturan ini dapat diimplementasi dengan baik dan guna memberikan waktu bagi para Pihak terkait maka diatur ketentuan peralihan dimana: 1) PE dan BK wajib melakukan penyesuaian dengan ketentuan dalam Peraturan Nomor III.C.7 tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas untuk: a) memperbaharui kontrak pembukaan rekening Efek nasabah yang telah ada paling lambat tanggal 31 Desember 2012 dan melaporkan perkembangannya kepada Bapepam dan LK pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2012; dan b) membuat SID untuk nasabah, bagi nasabah yang telah ada paling lambat tanggal 31 Juli 2012. 2) LPP wajib menyesuaikan kontrak pembukaan rekening Efek Partisipan pada LPP paling lambat tanggal 31 Agustus 2012. 2. Peraturan Nomor VI.B.2 a. Pemodal dalam peraturan ini didefinisikan sebagai pemegang Efek warkat yang diterbitkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik yang diadministrasikan oleh Biro Administrasi Efek atau Emiten dan Perusahaan Publik Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri (BAE in-house). b. Pengaturan pelaksanaan pembuatan SID di Indonesia dilakukan oleh LPP, sehingga memberikan landasan hukum bagi LPP untuk melaksanakan pembuatan SID bagi pemodal pemegang Efek warkat. c. Pengaturan ketentuan yang mewajibkan BAE atau BAE in-house untuk membuatkan SID bagi pemodal yang belum memiliki serta menyampaikannya kepada pemodal yang bersangkutan. Hal ini sebagai penyelarasan ketentuan pembuatan SID untuk seluruh pemodal. d. Pengaturan ketentuan yang mewajibkan BAE atau BAE in-house untuk menyampaikan data kepada LPP guna pembuatan SID untuk pemodal, yang paling kurang terdiri dari nama, tempat lahir/pendirian, tanggal lahir/pendirian, nomor identitas, domisili, kewarganegaraan bagi Pemodal perorangan, tipe Pemodal berupa perorangan atau kelembagaan, dan jenis usaha bagi nasabah kelembagaan. Hal ini untuk mendukung pelaksanaan proses pembuatan SID oleh LPP. e. Selain itu, agar peraturan ini dapat diimplementasi dengan baik dan guna memberikan waktu bagi para Pihak terkait maka diatur ketentuan peralihan dimana BAE dan BAE in-house wajib melakukan pembuatan SID pada LPP bagi Pemodal yang telah diadministrasikannya sebelum berlakunya peraturan tersebut, paling lambat 31 Agustus 2012. Peraturan ini dapat diakses melalui laman (website) Bapepam dan LK dengan alamat www.bapepam.go.id. Jakarta, 14 Juni 2012 Ketua ttd. Nurhaida NIP 195906271989022001