BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Lampu Hemat Energi

advertisement
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Lampu Hemat Energi
Seperti telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa jenis yang digunakan
pada penelitian ini adalah jenis LHE adalah lampu jenis Fluorescen atau lebih
dikenal dengan lampu neon. Sekarang ini yang sedang populer dan giat-giatnya
dipublikasikan oleh para produsen perlampuan adalah lampu fluorescen model SL
& PL. Lampu model SL & PL pada prinsipnya secara teknis sama dengan model
lampu jenis fluorescen biasa yaitu efikasi lampu berkisar 60 Lumen/W, hanya
keistimewaan mempunyai bentuk yang ringkas, tidak memanjang seperti lampu
fluorescen biasa, komponen elektrisnya yang terdiri dari ballast, kapasitor dan
stater terpadu dalam suatu kesatuan dalam lampu dan disebut model SL,
sedangkan model PL untuk komponen elektrisnya terpisah dari lampu . Bentuk
kaki lampu dibuat sama seperti pada kaki lampu pijar yaitu dengan sistem ulir
dengan ukuran standar E.27. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
penggantian pada lampu pijar diubah menjadi lampu fluorescen . Ada juga lampu
fluorescen model ring yang kaki lampunya diubah mengikuti seperti lampu pijar,
yaitu sistem ulir ukuran standar E.27.
Renderasi warna (Colour rendering) dapat dipilih berbagai macam sesuai
yang diinginkan oleh konsumen, Bila diinginkan warna cahaya seperti lampu pijar
maka dapat dipilih dengan indeks renderasi warna yang tinggi, karena warna pada
lampu pijar adalah warna standar atau acuan yang mendekati warna cahaya
dengan spektrum yang lengkap seperti pada sinar matahari.
Selain itu bila diinginkan warna cahaya lain seperti warna white, cool
white, day ligh, dan lain sebagainya, maka hal ini lebih dimungkinkan didapat
pada lampu fluorescen dibandingkan dengan lampu pijar yang hanya mempunyai
satu jenis redensi warna.
Umur lampu fluorescen adalah 8000 jam, lebih lama bila dibandingkan
dengan umur lampu pijar yang hanya 1000 jam.
Gambar 4.1. Lampu fluorescen
4.1.1. Ballas Elektronik (BE) :
Ballas jenis ini mempunyai keunikan khusus, yaitu sistem bekerjanya tidak
lagi menggunakan gulungan (kumparan) kawat pada suatu inti besi, tetapi telah
diganti dengan sistem rangkaian elektronik sehingga besarnya rugi-rugi pada inti
besi, pada kumparan menjadi tidak adalagi, dan hanya sedikit rugi saja karena
rangkaian/sirkit. Inilah yang paling menguntungkan dalam penghematan energi
listrik yang diserapnya. Keuntungan lain yang didapat adalah dapat diatur
konsumsi arus listriknya dengan tetap mempertahankann besar tegangan yang
diinginkan, sehingg ballas elektronik dapat digunakan untuk sistem pengaturan
energi listrik sesuai yang dibutuhkan pada suat ruangan. Dengan sistem sirkit
elektronik maka ballas menjadi lebih ringan dan lebih kecil dibandingkan dengan
ballas konvensional (sistem gulungan kawat).
4.1.2. Spesifikasi Data dan Merek Lampu Hemat Energi
Adapun merek-merek lampu hemat energi yang digunakan pada penelitian
ini sebagai berikut :
1. Philips dengan daya 11 watt
a) Diimpor oleh PT. Philips Indonesia Jakarta,
b) Dengan keluaran cahaya yang tidak merata menjadikan luminansi pada
lampu ini berubah-berubah,
c) Lampu ini dapat beroperasi pada tegangan naik turun antara 170-250
Volt,
d) Hemat energi 80 % dibandingkan dengan lampu pijar,
e) Ber SNI 04-6504-2001.
2. Panasonic dengan daya 11 watt
a) Diimpor dan diedarkan oleh Panasonic Malaysia Sdn Bhd,Ef
b) Kinerja lampu optimal pada tegangan 220 volt- 240 volt,
c) Memiliki luminansi sebesar 550 lumen,
d) Dapat bekerja selama 4 tahun = 10.000 jam,
e) Hemat energi 80 % dibandibngkan dengan jenis lampu pijar,dan
f) Ber SNI 04-6504-2001,
3.
Visicom dengan daya 11watt
a) Di distribusi oleh PT. Gunawan Elektrindo,
b) Dapat beroperasi pada tegangan naik turun 15-240 volt,
c) Hemat energi 80 % dibandingkan dengan lampu pijar
d) Memiliki luminansi sebesar 605 lumen,
e) Efikasi cahaya 55 lm/watt, dan
f) Ber SNI 04-6504-2001.
4.
Hori dengan daya 11 watt
a) Di produksi oleh PT HONORIS INDUSTRY,
b) Dapat beroperasi pada tegangan naik-turun 170-260 volt
c) Memiliki luminansi 635 lumen,
d) Efikasi lampu 58 lumen/watt,
e) Hemat energi 80 %,dan
f) Ber SNI 04-6504-2001.
5.
Hannochs dengan daya 11 watt
a) Didistribusi oleh Hannochs lighting Indonesia,
b) Dapat beroperasi pada tegangan naik turun antara 170 – 250 volt,
c) Memiliki luminansi 605 lumen,
d) Efikasi cahaya 55 lumen/ watt
e) Hemat energi 80 % dibandingkan dengan lampu pija.
f) Ber SNI 04-6504-2001.
6. Visalux dengan daya 11 watt
a) Harga Rp 31.000
b) Didistribusi oloeh PT Golden Visalux,
c) Dapat beroperasi 150-250 volt,
d) Memiliki luminansi 550 lumen,
e) Efikasi lampu 50 lumen/watt,
f) Hemat energi 80 % dibandingkan dengan lampu pijar,
g) Ber SNI 04-6504-2001.
7. Nerolight
a) Daya 14 watt
b) Dapat beroperasi pada tegangan 130-270 volt,
c) Memiliki luminansi 760 lumen,
d) Dapat bekerja selama 8000 jam,
e) Hemat energi 80 % dibandingkan dengan lampu pijar
f) Ber SNI 04-6504-2001.
8. ACE dengan daya 11 watt
a) Didistribusi oleh PT Gunawan Elektrindo Jakarta,
b) Hemat energi 80 %,
c) Dapat beroperasi pada tegangan antara150-250 volt,
d) Memiliki luminansi 660 lumen,
e) Dapat bekerja selama 6000 jam, dan
f) Ber SNI 04-6504-2001.
9.
Kavolux dengan daya 25 watt
a) Harga Rp 12.500,
b) Didistribusikan oleh Twindog Indonesia Jakarta,
c) Hemat energi 80 % dibandingkan dengan lampu pijar,
d) Dapat beroperasi pada tegangan naik turun 170-250 volt,
e) Ber SNI 04-6504-2001.
10. Micro dengan daya 11 watt
a) Diproduksi oleh Eterna Group, PT Logamarta Asriprima Jakarta,
b) Hemat energi 80 %,
c) Beroperasi di ukur pada tegangan 220 – 240 volt,
d) Ber SNI 04-6504-2001.
11.
MGM dengan daya 13 watt
a) Diproduksi oleh PT. Tjipto Langgeng Abadi Sidoarjo,
b) Dapat beroperasi pada tegangan 160-240 volt,
c) Hemat energi 80 %,
d) Ber SNI 04-6504-2001.
4.2. Analisa dan Hasil Pengukuran
Pada pengukuran ini sampel lampu akan dinyalakan selama 100 jam
terlebih dahulu serta pengukuran dilakukan pada siang dan malam hari, baik
pengukuran konsumsi daya dan fluks cahaya pada lampu. Serta dikondisikan pada
tegangan yang sama yaitu 220 volt.
4.2.1. Konsumsi Daya
Pengukuran konsumsi daya seperti ditunjukan pada gambar 4.2.1 berikut.
Gambar 4.2.1. Pengukuran daya
Dari pengukuran yang dilakukan, nilai konsumsi daya rata-rata
pada tiap merek lampu adalah :
W
=
1). Philips :
Lampu 1 = 10,8 watt
Lampu 2 = 11,1 watt
Lampu 3 = 11,1 watt
Lampu 4 = 10,5 watt
Lampu 5 = 10,9 watt
43,5
W(rata-rata) =
= 10,8 watt
5
Secara detail konsumsi daya yang dihasilkan oleh tiap merek
lampu ditunjukan pada tabel 4.2.1berikut.
Tabel 4.2.1. Hasil pengukuran daya
Tegangan
Daya aktif
Nominal
(rata-rata)
11 watt
220
10,88
Hannochs
11 watt
220
7,98
Panasonic
11 watt
220
10,22
Visalux
11 watt
220
9,84
Kavolux
25 watt
220
11,6
Micro
11 watt
220
5,04
Nerolight
14 watt
220
14,3
ACE
11 watt
220
7,7
MGM
13 watt
220
7
Visicom
11 watt
220
9,6
Hori
11 watt
220
10
Merek
Daya nominal
Philips
Dapat dilihat pada tabel tersebut bahwa daya aktif lampu pada umumnya
lebih kecil dari pada daya nominalnya. Terdapat kecenderungan bahwa semakin
besar daya nominalnya maka semakin besar selisihnya dengan daya aktifnya.
Sekalipun demikian tidak terlihat ada perbedaan yang signifikan. Serta dengan
daya nominal yang sama pada tiap merek lampu, memiliki konsumsi daya aktif
yang berbeda.
4.2.2. Fluks cahaya (lumen)
Pengujian lumen bertujuan untuk mengetahui tingkat efikasi lampu pada
kondisi normal. Hasil pengujian lumen pada pembahasan ini dilakukan setelah
lampu dikondisikan selama seratus (100) jam penyalaan. Lumen yang didapat
dibandingkan dengan daya yang terukur aktual yang digunakan, sehingga didapat
nilai efikasinya. Akan tetapi dengan keterbatasan alat ukur yang tersedia, dari
pengujian didapatkan nilai intensitas penerangan (lux) pada tiap merek lampu
seperti yang terlihat pada gambar 4.2.2 sebagai berikut:
Gambar 4.2.2. Pengukuran Intensitas penerangan
1) Philips
Lampu 1 = 815,73 lux
Lampu 2 = 825,32 lux
Lampu 3 = 798,60 lux
Lampu 4 = 817,64 lux
Lampu 5 = 859,71 lux
4117
Lux rata-rata =
= 823,4 lux
5
untuk hasil selanjutnya lihatlah pada table 4.2.2. a) berikut :
Tabel 4.2.2. a) Hasil pengukuran luxmeter
lux
Merek
Daya nominal
Philips
11 watt
823,4
Hannochs
11 watt
784,8
Panasonic
11 watt
809,6
Visalux
11 watt
725,4
Kavolux
25 watt
580,3
Micro
11 watt
176
Nerolight
14 watt
1057,3
ACE
11 watt
624
MGM
13 watt
338,5
Visicom
11 watt
762
Hori
11 watt
830,5
(rata-rata)
Berdasarkan dari tabel 6, nilai daya nominal yang sama besar dari merek
yang berbeda, menghasilkan intensitas penerangan yang berbeda pula. Dari
pengujian intensitas penerangan, maka akan didapatkan nilai lumen dari lampu
yang telah diuji dengan persamaan 4.2.2 sebagai berikut :
Fluks cahaya (
= Erata-rata x A
Dimana :
Erata-rata = intensitas penerangan (lux)
A
= Luas bidang (m2)
Pengujian intensitas penerangan (lux) dilakukan pada ruangan yang gelap
yaitu pada kotak yang berukuran panjang (p) 30 cm ( 0.3 m), lebar (l) 25 cm
(0,25 m), serta tinggi (t) 90 cm (0,9 cm). maka luas bidang kotak tersebut
A = 2 (p.l+ p.t+ l.t)
A = 2 ( 0,075 + 0,27 + 0,225)
= 2 (0,57)
=1,14
Dari persamaan diatas, Maka nilai lumen dari tiap-tiap merek lampu
sebagai berikut :
1) Philips
Fluks cahaya (
= Erata-rata x A
= 823,4 lux x 1.14 m2
= 873,24 lumen
Fluks cahaya (
dari lampu Philips adalah 873,24 lumen.
Hasil pengujian fluks cahaya secara detail dapat dilihat dari tabel berikut
ini .
Table 4.2.2. b) Hasil analisa lumen
lux
Lumen
(rata-rata)
(lux x A)
Philips
823,4
873,24
Hannochs
784,8
720,48
Panasonic
809,6
912,68
Visalux
725,4
772,92
Kavolux
580,3
622,782
Micro
176
231,42
Nerolight
1057,3
1291,39
ACE
624
607,39
MGM
338,5
344,28
Visicom
762
876,66
Hori
830,5
948,48
Merek
4.2.3. Efikasi Lampu
Telah diketahui bahwa efikasi merupakan rasio antara fluks cahaya
(lumen) dan daya listrik suatu sumber cahaya (watt) dalam satuan lumen/watt.
Dari hasil pengujiuan lumen dan konsumsi daya seperti yang ditampilkan pada
tabel di atas, nilai efikasi akan didapatkan dengan persamaan 4.2.3 sebagai
berikut.
Efikasi =
lumen/watt
1) Philips
Efikasi =
= 80,24 lm/watt
Untuk nilai efikasi dari merek lampu lainnya, terdapat pada tabel
dibawah ini .
Tabel 4.2.3. Efikasi rata-rata
Lumen
Daya aktif
Efikasi
(rata-rata)
(rata-rata)
(lumen/watt)
Philips
873,24
10,88
80,24
Hannochs
720,48
7,98
90,29
Panasonic
912,684
10,22
89,30
Visalux
772,92
9,84
78,53
Kavolux
622,782
11,6
53,69
Micro
344,28
5,04
45,92
Nerolight
1291,39
4,3
90,30
ACE
607,39
7,7
78,89
MGM
344,28
7
49,18
Visicom
876,66
9,6
91,32
Hori
948,8
10
94,85
Merek
Tingkat efisiensi dilihat dari nilai efikasi tertingi pada lampu hemat
energi. Semakin besar nilai efikasi pada suatu lampu menerangkan semakin hemat
lampu tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar 4.2.3. berikut
Nilai Efikasi
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
Merek LHE
0
Hori
Visicom
Nerolight
Hannochs Pana sonic
Philips
ACE
Visalux
Kav alux
MGM
Micro
Gambar 4.2.3 Diagram Nilai efikasi
Berdasarakan dari gambar 4.2.3 diatas, sangat terlihat jelas nilai efikasi
sampel lampu hemat energi dari nilai tertinggi sampai nilai yang terendah.
Sehingga lebih mudah diklasifikasin dengan penandaan tanda bintang (*) pada
lampu hemat energi.
Download