perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI ANTARA MUSIK KLASIK DAN MUROTAL TERHADAP DENYUT JANTUNG JANIN DAN GERAKAN JANIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II SERTA III TESIS Disusun untuk Memenuhi SebagianPersyaratan Mencapai Derajat Master Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Oleh: ERY FATMAWATI S541108036 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN PENGARUHPEMBERIAN STIMULASI ANTARA MUSIK KLASIK DAN MUROTAL TERHADAP DENYUT JANTUNG JANIN DAN GERAKAN JANIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II SERTA III TESIS OLEH ERY FATMAWATI S541108036 Komisi Nama Pembimbing TandaTangan Tanggal Pembimbing I Prof. Drs. Sunardi, MSc, Ph.D NIP. 19540916 197703 0001 ............................ Februari 2013 Pembimbing II Dr. Hari Wujoso,dr,Sp.F.MM.............................Februari 2013 NIP. 19621022 199503 1001 Telah dinyatakan memenuhi syarat Pada tanggal ................................. 2013 Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Program Pasca Sarjana UNS Dr. Hari Wujoso,dr,Sp. F. MM NIP. 19621022 199503 1001 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI ANTARA MUSIK KLASIK DAN MUROTAL TERHADAP DENYUT JANTUNG JANIN DAN GERAKAN JANIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II SERTA III TESIS OLEH ERY FATMAWATI S541108036 Telah Disetujui oleh Tim Penguji Jabatan Ketua 2013 Nama TandaTangan Dr. Nunuk Suryani, M.Pd ....................... Tanggal ....Februari NIP. 196611081990032001 Sekretaris Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd ....................... NIP. 194404041976031001 .....Februari 2013 Anggota Penguji Pembimbing I Prof. Drs. Sunardi, MSc, Ph.D ......................... ....Februari 2013 NIP. 19540916 197703 0001 Pembimbing II Dr. Hari Wujoso,dr,Sp.F.MM.............................Februari 2013 NIP. 19621022 199503 1001 Mengetahui, Direktur Prodi Pascasarjana UNS Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS NIP. 196107171986011001 Dr. Hari Wujoso,dr,Sp. F. MM NIP. 19621022 199503 1001 commit to user SURAT PERNYATAAN perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ery Fatmawati NIM : S541108036 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “Perbedaan Pengaruh Pemberian Stimulasi Antara Musik Klasik dan Murotal terhadap Denyut Jantung Janin dan Gerakan Janin pada Ibu Hamil Trimester II Serta III” adalah benar-benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya sendiri di dalam tesis ini telah diberikan citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan peneliti tidak benar, maka peneliti bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang telah diperoleh dari tesis tersebut. Surakarta, Februari 2013 Pembuat Pernyataan Ery Fatmawati KATA PENGANTAR commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan penelitian tesis ini pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, minat utama Pendidikan Profesi Kesehatan, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul “Perbedaan Pengaruh Pemberian Stimulasi Antara Musik Klasik dengan Murotal terhadap Denyut Jantung Janin dan Gerakan Janin Pada Ibu Hamil Trimester II serta III“. Penulisan penelitian tesis ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada: 1. Prof.Dr.Ravik Karsidi,MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Program Pascasarjana di UNS Surakarta. 2. Prof.Dr.Ir. Ahmad Yunus M.S selaku Direktur Program Pascasarjana UNS beserta staf atas kebijakannya yang telah mendukung dalam penulisan penelitian tesis ini. 3. Dr.Hari Wujoso,dr.Sp. F.MM selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku Pembimbing II atas kebijakannya yang telah mendukung dan waktu untuk memberikan arahan kepada penulis, sejak awal hingga selesainya penulisan tesis ini. 4. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd selaku Ketua Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Prof. Drs. Sunardi, MSc, Ph.D selaku Pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu dan memberi dorongan kepada penulis sejak awal sampai pelaksanaan dan penulisan tesis ini. 6. Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan kepada penulis dalam penyusunan penelitian tesis ini. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 7. Segenap dosen Program Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membekali ilmu pengetahuan yang sangat berarti bagi peneliti. 8. Bapak, Ibu dan Kakak-kakak tercinta yang telah banyak memberi motivasi dan semangat. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan penelitian iniPenyusunan penelitian ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu masukan dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk kesempurnaannya. Besar harapan penulis, jika penelitian ini bisa bermanfaat untuk semua pihak. Surakarta, Februari 2013 Penulis commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL . ...................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii KATA PENGANTAR . ................................................................................... iii DAFTAR ISI. ................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR . ..................................................................................... v DAFTAR TABEL. ........................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN. ................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang . ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5 C. Tujuan ........................................................................................... 5 D. Manfaat ......................................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 7 A. Kajian Teori ................................................................................. 7 B. Penelitian Relevan . ....................................................................... 26 C. Kerangka Pikir............................................................................... 27 D. Hipotesis ........................................................................................ 31 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 32 A. Tempat dan Waktu ........................................................................ 32 B. Jenis Penelitian .............................................................................. 32 C. Populasi dan Sampel .................................................................... 33 D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .............................. 35 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 38 F. Instrumen untuk Mengumpulkan Data .......................................... 39 G. Teknik Analisa Data ...................................................................... 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 41 A. Hasil Penelitian . ........................................................................... 41 B. Pembahasan . ................................................................................. 65 commitDAN to user BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI SARAN....... ........................... 71 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id A. Kesimpulan . ......................................................................... 71 B. Implikasi . ............................................................................. 71 C. Saran . ................................................................................... 72 DAFTAR PUSTAKA . .................................................................................... 74 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Berpikir . ....................................................................... 30 Gambar 2. Desain Penelitian . .......................................................................... 32 Gambar 3. Grafik distribusi pembagian kelompok stimulasi ........................ 44 Gambar 4. Grafik Distribusi Denyut Jantung Janin Pre Stimulasi Klasik. ...... 38 Gambar 5. Grafik Distribusi Denyut Jantung Janin pre Stimulasi murotal ..... 46 Gambar 6. GrafikDistribusi Denyut Jantung Janin pre kontrol ............. ......... 46 Gambar 7. Grafik Distribusi Denyut Jantung Janin Post Stimulasi Klasik ..... 48 Gambar 8. Grafik Distribusi Denyut Jantung Janin Post Stimulasi murotal ... 48 Gambar 9. Grafik Distribusi Denyut Jantung Janin Post Kontrol . .................. 49 Gambar 10. Grafik Distribusi Gerakan Janin pre Stimulasi Klasik . ............... 51 Gambar 11. Grafik Distribusi Gerakan Janin pre Stimulasi Murotal .............. 51 Gambar 12. Grafik Distribusi Gerakan Janin pre Kontrol . ............................. 52 Gambar 13. Grafik Distribusi Gerakan Janin post Stimulasi Klasik . ............. 53 Gambar 14. Grafik Distribusi Gerakan Janin post Stimulasi Murotal. ............ 53 Gambar 15. Grafik Distribusi Gerakan Janin post Kontrol ............................. 54 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel 1. Distribusi Frekuensi Jumlah Responden . ................................. ........ 43 Tabel 2. Distribusi Denyut Jantung Janin Pre Stimulasi. ........................ ........ 43 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Denyut Jantung Janin Post Stimulasi . .... . ....... 47 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Gerakan Janin Pre Stimulasi. ................... ........ 50 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Gerakan Janin Post Stimulasi ................. ........ 52 Tabel 6. Hasil Uji Normalitas . ............................................................... ........ 55 Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas DJJ Pre Stimulasi . ............................. ........ 57 Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas Gerakan Janin Pre Stimulasi . ............. ........ 57 Tabel 9. Hasil Uji Homogenitas DJJ Janin Post Stimulasi . ................... ........ 58 Tabel 10. Hasil Uji Homogenitas Gerakan Janin Post Stimulasi . .......... ........ 59 Tabel 11. Rangkuman Anava Satu Jalan DJJ.......................................... ........ 61 Tabel 11. Rangkuman Anava Satu Jalan Gerakan Janin ........................ ........ 63 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Rencana Penelitian Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Lampiran 3. Surat Jawaban Ijin Penelitian Lampiran 4. Permohonan Kesediaan Menjadi Responden Lampiran 5. Surat Kesanggupan Menjadi Responden Lampiran 6. Keterangan Selesai Penelitian Lampiran 7. Data Mentah Hasil Penelitian Lampiran 8. Out Put Analisa Data commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI ANTARA MUSIK KLASIK DAN MUROTAL TERHADAP DENYUT JANTUNG JANIN DAN GERAKAN JANINPADA IBU HAMIL TRIMESTER II SERTA III Ery Fatmawati, Sunardi, Hari Wujoso Magister Kedokteran Keluarga Program PASCASARJANA UNS ABSTRAK Latar Belakang: Peristiwa kehamilan adalah peristiwa reproduksi yang normal dalam kehidupan seorang wanita. Berbagai persiapan yang dilakukan ibu untuk menyambut kehamilannya, termasuk persiapan yang ditujukan untuk anak sejak dalam kandungan, yaitu pemberian stimulasi pralahir. Stimulasi pralahir sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dikemudian hari. Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian stimulasi antara musik klasik dan murotal terhadap denyut jantung janin dan gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III. Metodologi Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen dengan tiga kelompok yaitu kelompok stimulasi musik klasik, kelompok murotal dan kelompok kontrol. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan pada bulan Oktober sampai dengan Nopember 2012 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sejumlah 84 pasien. Teknik pengambilan sampling adalah seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi digunakan sebagai sampel. Data dianalisis dengan menggunakan Anava satu jalur. Uji prasyarat menggunakan uji Kolmogorov Sminorv. Hasil dan Kesimpulan: hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan pengaruh stimulasi antara musik klasik dengan murotal terhadap denyut jantung janin dan gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III, (2) Terdapat perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal terhadap denyut jantung janin pada ibu hamil trimester II serta III, ditunjukkan dengan nilai signifikasi 0,045 < sig 0,05, (3)Terdapat perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal terhadap gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III, ditunjukkan dengan nilai signifikasi post stimulasi yaitu 0,00 < sig 0,05. Kata kunci: musik klasik, murotal, denyut jantung janin, gerakan janin commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRACT Ery Fatmawati. S541108036. 2013. The effect of difference stimulation between classical music and murotal the fetal heart rate and fetal movement during pregnancy TM II and III. Thesis. Supervisor I: Prof. Drs.Sunardi, M.Sc, Ph.D, II: Dr. dr. Hari Wujoso, Sp. F, MM. The Master of Family Medicine, Post Graduate, Program of Sebelas Maret University, Surakarta Background: Events of pregnancy is a normal reproductive events in a woman's life. Various preparations mother to greet her pregnancy, including the preparation intended for a child in the womb, that is the provision of prenatal stimulation. Prenatal stimulation is very beneficial for the growth and development of children in the future. This study aimed to prove the difference between stimulation of classic music, group stimulation of murotal dan control group in increasing thefetal heart rateand fetal movement during pregnancytrimesterIIandIII. Research Metode: This study used a quantitative quasi experimental research design with three group i.e the group stimulation of classic music, group stimulation of murotal dan control group. It used saturated sampling technique, which involved the entire population as the sample. The population was all pregnant women during coming in October to November 2013 in sukanis midwife that the patien which included inclusion and exclusion criteria some 84 patients. One Way Anava was performed to explore the differences between the three group the data requirements for ANOVA test. Significance was determined with α 0.05. Result and Conclusion: result indicated that: (1) there is differences effect between of classical music and murotal the fetal heart rate and fetal movement. The value of the classical music sig 0.045, where the sig <0.05 so that there is a significant difference, the value of the murotal 0.012, where the sig <0.05, so there is a significant difference and control group was 0.804, which sig> 0, 05, so there is no significant difference. Providing stimulation between classical music and murotal there are differences in the effect on fetal heart rate and fetal movement during pregnancy trimester II and III. Key ward : prenatal, classical of music, murotal commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah masa-masa yang membahagiakan bagi pasangan suami istri. Kehamilan yang sehat, tentu saja sangat diharapkan oleh ibu hamil karena dengan kehamilan yang sehat anak yang kelak lahir akan memiliki perkembangan yang optimal dan memiliki kecerdasan yang berkualitas. Bertambahnya usia kehamilan dan semakin membesarnya perut akan timbul rasa tidak nyaman, baik dari segi fisik maupun penampilan. Pada kondisi ini wanita dianjurkan untuk tetap merawat dan menjaga kesehatan pribadi. Walaupun rasa malas sering muncul, wanita hamil dianjurkan untuk dapat mengatasi (Hestanti 2011). Pada trimester kedua janin mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dari segi ukuran maupun kemampuan. Salah satu kemampuan penting yang mulai berkembang pada masa ini adalah kemampuan pendengaran. Saat ini pendengaran menjadi satu-satunya saluran komunikasi antara janin dan dunia luar. Ia dapat merasakan lingkungan sekitarnya melalui pendengaran, atas apa yang bisa didengarnya tersebut ia pun akan memberikan reaksi. Ibu dapat merasakan reaksi tersebut dalam bentuk gerakan janin di dalam kandungan (Acredolo 2011). Kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, endokrin serta sistem kardiovaskuler ibu dan janin. Kehamilan tidak hanya menyebabkan commit to user perubahan pada pelvis dan abdomen ibu hamil tetapi juga seluruh bagian perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tubuh. Bagi janin, keseimbangan hormonal dan metabolisme akan mempengaruhi pertumbuhan sel-sel. Sel-sel ini sebaiknya distimulasi sejak dini agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Kecerdasan manusia tidak hanya ditentukan semata-mata oleh jumlah sel otak yang dimiliki, tetapi lebih ditentukan oleh seberapa banyak koneksi (synaps) yang bisa terjadi antar sel-sel otak. Setiap sel-sel otak dapat memiliki kemungkinan 1 hingga 20.000 sinaps (Acredolo 2011). Ada tiga jenis stimulasi yang akan meningkatkan kecerdasan janin. Stimuli tersebut adalah stimulasi fisik-motorik, misalnya; ibu mengelus-elus perut, atau memberikan respon apabila ada gerakan-gerakan yang dilakukan sang janin; stimulasi kognitif, misalnya; ibu hamil berkomunikasi dengan bayinya dengan cara berbicara atau mendongeng pada sang janin; stimulasi efektif, misalnya; menyentuh perasaan bayi dengan memperdengarkan jenis musik tertentu. Jika hal ini dilakukan dengan sering dan teratur, maka hasilnya akan lebih baik lagi (Satiatadara 2004). Musik diciptakan untuk mempengaruhi kondisi psikologis manusia dan manusia adalah makhluk yang kompleks. Setiap musik memiliki elemen dasar, yaitu pitch (frekuensi suara), tempo, timbre (warna suara) dan dinamika. Denyut jantung ibu merupakan stimulus musik pertama yang didengar oleh janin, karena itu musik yang diperdengarkan untuk tujuan tertentu harus dibuat berdasarkan kebutuhan per individu. Pentingnya stimulus, khususnya musik, akan menyeimbangkan IQ dan EQ sang janin, bahkan berpengaruh besar pada kehidupannya kelak. Keseimbangan ini commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id terlihat pada fungsi otak kanan dan otak kiri manusia. Otak kiri berkaitan dengan kemampuan berbicara, mengingat dengan tata bahasa, berfikir secara sistematis, mengendalikan emosi, memandang hidup dengan serius, bekerja dengan fakta, kemampuan menganalisa, berfikir logis, tugas-tugas praktis, kegiatan terpola, daya ingat (nama, waktu, peristiwa) dan organisasi. Sementara otak kanan berhubungan dengan, perkembangan artistik atau kreatif, perasaan, menyatakan emosi, irama musik, memandang hidup dengan santai, membuat sintesa, imajinasi, lamunan, berfikir secara global dan intuitif, tugas-tugas abstrak, improvisasi, kegiatan terbuka, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi dan pengembangan kepribadian (Cecilia 2008). Menurut Qasim (2004), melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan murotal, dengan ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan murotal berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit. Beberapa penelitian menyampaikan bahwa bayi yang berusia 48 jam diperdengarkan murotal dari tape recorder menunjukkan respon tersenyum dan menjadi lebih tenang. Saat mendengarkan musik, otak memproses apa yang didengar, detak jantung cenderung mengikuti atau sinkron dengan kecepatan musik yang satuannya bit permenit. Hal ini menjelaskan mengapa saat mendengarkan musik dengan tempo yang tinggi detak jantung meningkat. Saat mendengar commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id musik dengan tempo (bit per menit) yang rendah, misal 55-70 bpm, detak jantung akan melambat dan tubuh akan menjadi relaks. Endorfin, yang merupakan zat candu alamiah di otak, akan dilepaskan saat tubuh merasa rileks. Hormon-hormon stres, yang meliputi adreronocorticotrophic (ACTH), prolaktin, dan hormon pertumbuhan (GH), dalam darah akan selaras kadarnya saat mendengarkan musik. Keadaan relaks ini akan memperlancar sirkulasi darah ibu dan janin melalui plasenta. Denyut jantung janin akan mengikuti sinkronasi dengan denyut jantung ibu sebagai sumber musik pertama yang janin dengar dalam kandungan. Keseimbangan ini harus dijaga dari stress, baik fisik maupun psikis, agar janin tidak mengalami gangguan pertumbuhan selama dalam uterus dan penyulit bagi ibu hamil selama kehamilan hingga persalinan bagi ibu (Hestanti 2011). Berdasarkan studi pendahuluan, musik klasik telah menjadi bagian edukasi pada ibu hamil untuk melakukan stimulasi pada janin namun masih banyak ibu hamil yang belum menerapkan karena belum mengenal musik klasik, sebagai alternatif lain untuk stimulasi janin belum banyak yang tahu bahwa murotal ternyata juga dapat membuat janin menjadi tenang dan stabil serta merangsang kecerdasan otak. Stimulasi musik klasik dan murotal ini sama-sama bekerja pada otak, dimana ketika didukung oleh rangsangan dari luar (musik klasik dan murotal), maka otak akan memproduksi zat kimia yang disebut neuropeptide. Molekul ini akan menyangkut ke dalam reseptorreseptor mereka yang ada di dalam tubuh dan akan memberikan umpan balik commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id berupa kenikmatan atau kenyamanan, tetapi belum banyak dipublikasikan apakah murotal itu lebih mampu menstabilkan kesejahteraan janin dibandingkan musik klasik. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik meneliti perbedaan pengaruh pemberian stimulasi antara musik klasik dan murotal terhadap denyut jantung janin dan gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III. Penelitian dilakukan di Bidan Praktik Swasta (BPS) di Munggur Sidomartani Piyungan Bantul dimana masih banyak ibu hamil yang belum mengetahui manfaat dan cara melakukan stimulasi pralahir pada janin, disamping itu angka kejadian kehamilan tidak diinginkan (KTD) meningkat. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah ada perbedaan pengaruh pemberian stimulasi antara musik klasik dan murotal terhadap denyut jantung janindan gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Menganalisis perbedaan pengaruh stimulasi antara musik klasik dengan murotal terhadap denyut jantung janin dan gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III. 2. Tujuan khusus a. Untuk menganalisis perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal terhadap denyut jantung janin pada ibu hamil trimester II serta III commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b. Untuk menganalisis perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal terhadap gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Aplikatif a. Bagi peneliti Ilmu yang terdapat dalam proses penelitian dapat menambah pengalaman baru dalam diri peneliti dan bisa di aplikasikan dalam masyarakat. b. Bagi bidan Sebagai wacana baru dalam memberikan dan meningkatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan. c. Bagi responden Menambah pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pendidikan pada anak sejak dalam kandungan. 2. Manfaat Keilmuan Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan motivasi penelitian lebih lanjut berkenaan dengan akselerasi upaya peningkatan melahirkan anak-anak yang berkualitas. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Stimulasi Pralahir pada Janin a. Pengertian stimulasi pralahir Stimulasi pralahir merupakan stimulasi yang dilakukan sejak bayi masih berada dalam kandungan, stimulasi ini bisa dimulai pada usia kandungan 16 minggu atau 4 bulan hingga menjelang persalinan (Arcredolo, 2011). Menurut Carr et al (2008) stimulasi pralahir adalah suatu hal yang biasa terjadi bahwa dalam perkembangan janin banyak sel otak yang mati, stimulasi pralahir memberi otak suatu kesempatan untuk memanfaatkan selselnya sebelum kelahiran, artinya memberi bayi kapasitas otak total yang lebih besar dan merupakan suatu langkah maju yang nyata dalam kehidupan. Dari berbagai pendapat pada teori stimulasi pralahir dapat disimpulkan bahwa stimulasi yang dilakukan sejak dini dalam kandungan ini sangat banyak memberikan manfaat dikemudian hari setelah anak lahir. b. Manfaat stimulasi pralahir Menurut Carr et al (2008) pendidikan pralahir mempunyai manfaat, yaitu: (1) stimulasi otak dan latihan-latihan intelektual dapat meningkatkan kemampuan mental bayi, (2) stimulasi pralahir dapat membantu mengembangkan orientasi dan keefektifan bayi dalam mengatasi dunia luar setelah ia dilahirkan, (3) bayi-bayi yang mendapatkan stimulasi pralahir dapat lebih mampu mengontrol gerakan-gerakan mereka dan lebih siap untuk commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id menjelajahi juga mempelajari lingkungan setelah mereka dilahirkan, (4) para orangtua yang telah berpartisipasi dalam program pendidikan pralahir menggambarkan anak mereka lebih tenang, waspada, dan bahagia. c. Jenis stimulasi pralahir Jenis stimulasi pralahir menurut Carret al(2008) adaberagam jenis stimulasi yang dapat dilakukan antara lain: 1) Stimulasi Suara a) Memperkenalkan diri Komunikasi pertama yang dapat Anda lakukan adalah memperkenalkan diri, misalnya, "Nak, ini ibu dan Ayah". Bagi sang ayah, dekatkan kepala pada perut ibu dan tempelkan pipi pada perut lalu berkomunikasilah dengan bayi. Jika terasa ada gerakan atau tendangan, berarti janin tersebut memberikan respon. b) Membacakan cerita Dalam stimulasi ini bisa dicoba dengan membacakan sebuah kisah. Cerita tidak perlu panjang cukup 10 menit. Janin akan mendapatkan sensasi untuk merasakan pengalaman berkata-kata. Ayah juga bisa ikut membacakan, hal ini dilakukan karena hubungan antara ayah dan bayi berkaitan dengan kemampuan sosial anak di kemudian hari. c) Mendengarkan suara musik Stimulasi dapat dilakukan dengan mendengarkan suara musik, dimana akan banyak membawa manfaat karena dapat memperkaya pendengaran janin, agar tak hanya mendengar irama jantung ibu, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id misalkan suara musik klasik. Dekatkan alat musik tersebut pada perut ibu bunyikan irama yang terpola dan lembut. 2) Stimulasi Gerakan Tangan a) Membelai Membelai ini juga merupakan stimulasi pralahir, dengan meletakkan jemari pada posisi punggung janin, yakni sekitar bagian bawah perut. Dilakukan gerakan membelai punggung janin dari bawah sampai mencapai bagian atas perut yang merupakan posisi pantat bayi. Kemudian dengan membarengi belaian ini dengan mengucapkan katakata lembut. b) Mengusap Stimulasi dengan mengusap dilakukan dengan langkah terlebih dahulu tentukan posisi punggung dan pantat bayi. Mengusap dengan gerakan mengusap dengan jari dan telapak tangan terbuka. Kemudian usapusaplah bagian perut dengan gerakan melingkar dan sedikit tekanan. lakukan dengan diiringi nyanyian atau alunan musik klasik. c) Menepuk Stimulasi dengan menepuk dilakukan dengan gerakan menepuk dengan lembut. Tepukan dilakukan pada bagian atas perut yang merupakan posisi punggung atau pantat bayi. Akan tetapi, bila dideteksi ternyata posisi janin sungsang gerakan menepuk bisa dilakukan di bagian bawah perut. Lakukan dengan cara merapatkan jari-jemari lalu telapak commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tangan menepuk secara halus. Lakukan menepuk di tempat yang berbeda- beda dan perhatikan apakah janin akan memberkan respon juga. d) Menekan Cobalah meletakkan tangan pada kedua sisi perut. gunakan ujung jari untuk menentukan posisi janin. Rasakan bagaimanan posisi badan dan kepalanya. Selanjutnya, tempatkan kedua tangan pada kedua sisi janin dan lakukan dengan sedikit tekanan lembut jangan terlalu keras. Gerakan menekan berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan pada janin. e) Menguncang Stimulasi menguncang dapat dilakukan dengan mengetahui posisi punggung dan pantat janin. Kemudian, meletakkan kedua tangan pada kedua sisi perut tempat punggung dan pantat janin berada. Selanjutnya, gerakan tangan ke atas dan biarkan perut kembali ke posisi semula setelah mengangkatnya. Memeegangperut dengan erat namun tidak diperbolehkan mengguncangnya terlalu keras. d. Prinsip stimulasi pralahir Menurut Adriana (2008) ada delapan prinsip dasar yang membentuk pondasi filosofi dan prosedur pendidikan pralahir, diantaranya: 1) Prinsip kerja sama Permainan-permainan belajar dan latihan-latihan stimulasi membantu orangtua dan anggota keluarga lain belajar bekerja sama untuk mencapai commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kesejahteraan bayi sebelum bayi dilahirkan sehingga mereka mengetahui bagaimana bekerja sama setelah bayi lahir. 2) Prinsip ikatan cinta pralahir Latihan-latihan pendidikan pralahir membantu mempersiapkan orangtua untuk menerima bayinya. Para psikolog dahulu berpendapat bahwa ikatan tidak akan terjalin sebelum bayi dilahirkan. Akan tetapi, dengan memainkan permainan-permainan belajar dan melakukan latihan-latihan, orang tua khususnya ibu dapat mengungkapkan dan mengembangkan ikatan cinta sebelum dilahirkan. 3) Prinsip belajar Seorang bayi belajar dari stimulasi indra pendengaran seperti suara ibu, stimulasi indra peraba seperti gelitik, dan stimulasi indra penglihatan seperti gerakan dan warna-warni menjadi kesukaan bayi setiap hari dalam perkembangan kehidupannya. Latihan-latihan pendidikan pralahir memberikan stimulasi sistematis bagi otak dan perkembangan saraf bayi sebelum dilahirkan. Banyak bukti ilmiah kegiatan semacam yang menunjukan bahwa itu membantu otak bayi menjadi lebih efisien dan menambah kapasitas belajar setelah ia dilahirkan. Masa pertumbuhan maksimal otak bayi terjadi sebelum kelahiran sampai bayi berusia kira-kira dua tahun. 4) Prinsip kesadaran pralahir Latihan-latihan pendidikan pralahir memiliki potensi mengajarkan bayi untuk menyadari bahwa tindakannya mempunyai commit to user efek. Dalam perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id permainan bayi menendang, misalnya, ketika bayi menendang perut ibu di satu tempat, tangan ibu balas menekan di tempat yang sama. Kenyataan bahwa bentuk stimulasi lingkungan ini dapat diajarkan sebelum kelahiran mempunyai potensi besar dalam mempercepat bayi belajar tentang sebab akibat setelah bayi dilahirkan. 5) Prinsip Kecerdasan Kecerdasan berkembang dari rasa tertarik pada hal yang terjadi dan mengapa terjadi. Program pendidikan pralahir mencakup latihan-latihan untuk menarik minat bayi yang sedang berkembang terhadap sensasi dan urutan yang dapat dipahami sebelum dilahirkan. Setelah lahir, bayi mungkin akan penuh perhatian, artinya ia telah mulai mengembangkan kecerdasannya. 6) Prinsip Mengembangkan kebiasaan Baik Ibu mulai mengembangkan kebiasaan-kebiasaan baik seperti berbicara dengan jelas kepada bayi, mengharapkan bayi menanggapi, dan mengulang latihan-latihan pendidikan pralahir dengan perasaan senang. Kebiasaankebiasaan ini kemudian dengan mudah diteruskan setelah bayi dilahirkan. e. Waktu pendidikan pralahir Menurut Carr et al (2008), pendidikan pralahir menunjukkan bahwa saat kandungan berusia lima bulan (20 minggu), kemampuan bayi untuk merasakan stimulus telah berkembang cukup baik. Waktu sebelum bayi dilahirkan adalah saat yang terbaik untuk memulai komunikasi dengan bayi. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Kebiasaan-kebiasaan positif yang ibu kembangkan selama masa komunikasi pralahir akan berlangsung sepanjang masa kanak-kanak dan seterusnya. f. Cara melakukan pendidikan pralahir Anak dalam kandungan dapat belajar atau mempelajari kata-kata yang diucapkan oleh sang pendidik atau orang tuanya. Seperti yang dikatakan oleh Carr et al (2008) bahwa anak dapat belajar dalam kandungan tetapi tidak dengan cara seperti orang dewasa. Jika ia mempelajari sebuah kata-kata, maka ia dapat mengulanginya kembali atau dituangkannya dalam tulisan. Lain halnya dengan anak dalam kandungan, cara belajarnya jauh lebih mendasar. Ketika orang tuanya (khususnya sang ibu) mengajarkan kata-kata kepada bayi dalam kandungannya, ia hanya dapat mendengarkan bunyinya sambil mengalami sensasi tertentu. Misalnya, tatkala si ibu mengucapkan kata tepuk sambil dibarengi menepuk perutnya, maka anak dalam kandungan pun akan mendengarkan kata ”t-e-p-u- dan k”. Menurut Hermanto (2011) kombinasi bunyi dan pengalaman ini memberi kesempatan pada anak dalam kandungan untuk belajar memahami hubungan tentang bunyi dan gerakan. Keistimewaan menerapkan pendidikan anak dalam kandungan (anak pralahir) merupakan hasil dari proses yang sistematis dengan merangkaikan langkah, metode, dan materi yang dipakai oleh orang tuanya dalam melakukan pendidikan dan orientasi serta tujuan ke mana keduanya mengarahkan dan mendidik. Berdasarkan teori tentang stimulasi pra lahir ini disimpulkan bahwa stimulasi pra lahir ini secara prinsip dapat dilakukan oleh selain ibu, bisa commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id anggota keluarga yang lain yang akan berdampak pada ikatan emosional antara janin dan keluarga. Secara pelaksanaan ini fleksibel dilakukan dengan syarat konsisten dan alat yang dipergunakan sangat mudah tidak memerlukan pengeluaran yang banyak. 2. Musik Klasik a) Sejarah musik klasik Zaman Klasik atau Periode Klasik dalam sejarah musik Barat berlangsung abad ke-18 sampai dengan awal abad ke-19. Walaupun sebagian besar musik klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua jenis musik dalam istilah tradisi ini, istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari zaman tertentu ini dalam tradisi tersebut. Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820, namun dengan batasan tersebut terdapat tumpang tindih dengan zaman sebelum dan sesudahnya, sama seperti pada semua batasan zaman musik yang lain. zaman barok dan zaman romantik. Zaman klasik berada di antara komponis zaman klasik adalah Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann Beberapa Ladislaus Dussek, Andrea Luchesi, Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel Bach, walaupun mungkin komponis yang paling terkenal dari zaman ini adalah Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven (McNeill 2002). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b) Macam-macam musik klasik 1) Jazz blues Jazz blues merupakan aliran musik yang mengkombinasikan dan Blues .Seperti halnya ragtime blues punya andil dan pengaruh besar pada vokal yang tradisional. 2) Mozart Kekuatan musik mozart menjadi perhatian masyarakat terutama melalui penelitian inovatif di University of California pada awal tahun 1990-an. Di Center for the Neurobiology of Learning and Memory di Irvine, sebuah tim peneliti mulai meninjau sejumlah efek mozart terhadap anak-anak dan mahasiswa. Frences and Rauscher (2010), mengadakan sebuah penelitian dimana tiga puluh enam mahasiswa tingkat sarjana dari departemen psikologi mendapatkan nilai delapan hingga sembilan angka lebih tinggi pada tes IQ spasial (bagian dari skala kecerdasan Stanford-Binet) setelah mendengarkan “Sonata for Two in D Major” (K.488) karya mozart selama sepuluh menit (McNeill 2002). c) Musik Klasik Mozart 1) Sejarah Mozart Wolfgang Amadeus Mozart adalah seorang komponis musik klasik Mozart kelompok ekstrovert yang dilahirkan dalam lingkungan musik, ayahnya adalah pemimpin orkestra dan ibunya adalah putri seorang musisi. Daya musik Mozart yang khas dan luar biasa itu cenderung commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id muncul dari kehidupannya, terutama kondisi yang melingkupi kelahirannya. Mozart dikandung dalam lingkungan yang langka. Ketika masih dalam kandungan setiap hari ia diperdengarkan musik, terutama bunyi-bunyi permainan biola ayahnya yang hampir pasti meningkatkan perkembangan neurologisnya dan membangkitkan irama-irama kosmikdalam rahim. Karena lingkungan musik yang unggul inilah, Mozart lahir dalam keadaan sudah matang dalam dan dibentuk oleh musik (McNeill 2002). 2) Manfaat musik Mozart Kekuatan musik Mozart menjadi perhatian masyarakat terutama melalui penelitian inovatif di University of California pada awal tahun 1990-an di Centere for tehe Neurobiology of Learning and Memory di Irvine, sebuah tim peneliti mulai menuju pada efek Mozart terhadap anak – anak dan mahasiswa. Campbell (2001) mengemukan musik kalsik seperti Mozart di katakan mampu meningkatkan kecerdasan terutama pada bayi dan anak – anak. Musik mampu membuat saraf – saraf otak bergetar sehingga mampu mengaktifkan saraf motorik. Disinilah letaknya musik mampu meningkatkan kecerdasan (Hestanti, 2011). Efek Mozart umumnya dapat dijelaskan sebagai kondisi/ efek sebagai hasil pemaparan musik tertentu (khususnya music Mozart) dalam waktu singkat dan berefek positif terhadap kognisi dan perilaku. Pengertian ini pun lalu terdistorsi lebih lanjut oleh publik hingga efek commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Mozart diyakini pula dapat menyembuhkan penyakit tertentu seperti stroke, Alzheimer, parkinson dan lain – lain (Campbell 2002). Komponen musik Mozart yang di susun telah berhasil menghadirkan kembali keteraturan bunyi yang pernah dialami bayi selama dalam kandungan. 3) Mozart bagi kehamilan Menurut Acredolo (2011) dengan mendengarkan Mozart secara teratur semenjak masa kehamilan, akan banyak efek positif yang akan didapat yaitu: (a) orang tua dapat berkomunikasi dan bersambung rasa dengan anak bahkan sebelum dan dilahirkan, (b) musik ini dapat merangsang pertumbuhan otak selama masih dalam rahim dan pada awal masa kanak – kanak, (c) memberi efek positif dalam hal persepsi emosi dan sikap sejak sebelum dilahirkan, (d) mengurangi tingkat ketegangan emosi atau nyeri fisik, (e) meningkatkan perkembangan motoriknya, termasuk lancer dan mudah anak merangkak, berjalan melompat, serta berlari, dan (f) meningkatkan kemampuan berbahasa, perbendaharaan kata. 4) Aturan dalam menggunakan mozart dalam kehamilan Ada aturan-aturan khusus yang harus dilakukan dalam melakukan terapi musik klasik Mozart, termasuk durasi waktu yang digunakan. Diantara tata cara menggunakan terapi musik Mozart : (a) mengunakan headset dan ditempelkan di kedua sisi perut secara simetris pada ibu yang mengandung calon bayinya, (b) pemutaran musik Wolfgang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Amadeus Mozart yang anda pilih dan jangan memasang dengan suara keras kemudian kecilkan volume lagu agar musik menjadi pelan dan nyaman, (c) Durasi waktu dalam satu kali pemutaran maksimal 1 jam (d)lakukan setiap hari 1-2 kali pemutaran diwaktu senggang. 5) Kehebatan musik Mozart Kehebatan musik mozart ini terletak pada harmonisasi komponen musik yang dapat mempengaruhi area otak manusia, berbagai area di otak secara tak terduga ternyata terlibat ketika kita melakukan interpretasi, mendengarkan, atau memainkan musik. Area inilah yang berperan pada proses berpikir secara analitis. Musik mempengaruhi otak dan keadaan emosi dan suasana hati seseorang. Intelegensia manusia berkaitan erat dengan fungsi-fungsi fisiologis dari otak. Penelitian neurologis yang dilakukan memang membuktikan bahwa terjadi peningkatan aktivitas bagian frontal otak kanan dan bagian temporoparietal otak kiri pada manusia yang mendengarkan musik Mozart (Acredolo 2011). 3. Murotal a. Pengertian Murotal Murotal adalah rekaman suara Al-Qur’an yang dilagukan oleh seorang qori’ atau pembaca Al-Qur’an (Rahman, 2006). Lantunan AlQur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia, sedangkan suara manusia merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b. Manfaat Murotal Berikut ini adalah beberapa manfaat dari murotal menurut Heru (2008) antara lain: (1) mendengarkan murotal dengan tenang akan mendapatkan ketenangan jiwa, (2) lantunan murotal secara fisik mengandung unsur suara manusia, suara manusia merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik. c. Mekanisme mendengarkan murotal terhadap mental Pada saat seseorang mendengarkan alunan murotal, sinyal itu akan ditangkap oleh daun telinga. Selanjutnya impuls bacaan murotal diteruskan sampai talamus (bagian batang otak). Bila seseorang memahami bahasa atau maknanya, impuls akan diteruskan ke area auditorik primer dan sekunder, lalu diolah di area Wernicke untuk diinterpretasikan makna-maknanya. Impuls akan diasosiasikan ke area prefrontal agar terjadi perluasan pemikiran atau pendalaman makna yang turut berperan dalam menentukan respon hipotalamus terhadap makna-makna tersebut. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Hasil yang diperoleh di area Wernicke akan disimpan sebagai memori, lalu dikirimkan ke amigdala untuk ditentukan reaksi emosionalnya. Oleh karena itu, jika meresapi maknanya, maka akan memperoleh ketenangan jiwa. Mendengarkan murotal tanpa mengetahui maknanya juga bermanfaat walaupun tidak sebesar bila mengetahui maknanya. Bacaan murotal yang didengarnya, impuls dari talamus akan tetap dikirim ke amigdala, walaupun tidak ditransmisikan ke korteks. Apabila seseorang mendengar bacaan murotal secara tartil dan didengar dengan hati yang ridha dan ikhlas, maka bacaan murotal akan berpengaruh positif terhadap mental (Mustamir, 2009). 4. Denyut Jantung Janin a. Definisi Denyut Jantung Janin Denyut jantung janin normal adalah frekuensi denyut rata-rata wanita tidak sedang bersalin, atau diukur diantara dua kontraksi. Rentang normal adalah 120 sampai 160 denyut/menit. Bunyi denyut jantung janin (DJJ) ,seperti bunyi detik jam dibawah bantal (Wiknjosastro, 2007). b. Faktor – faktor yang mempengaruhi denyut jantung janin Menurut Wiknjosastro (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi denyut jantung janin antara lain melalui : 1) Sistem saraf simpatis, sebagian besar berada dalam miokardium. Contoh rangsangan; dengan obat beta-adrenergik akan meningkatkan frekuensi denyut jantung, menambah kekuatan kontraksi jantung, dan meningkatkan volume curahan jantung.Dalam keadaan stres, sistem commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id saraf ini berfungsi jantung.Hambatannya,dengan mempertahankan obat propanolol akan aktifitas menurunkan frekuensi dan sedikit mengurangi variabilitas DJJ. 2) Sistem saraf parasimpatis, terdiri atas serabut nervus vagus yang berasal dari batang otak. Sistem saraf ini akan mengatur nodus SA,VA,dan neuron yang terletak diantara atrium dan ventrikel jantung. Rangsangan nervus vagus,misalnya dengan asetilkolin,akan menurunkan frekuensi DJJ, sedangkan hambatannya dengan atropin akan meningkatkan frekuensi DJJ. 3) Baroreseptoryang letaknya pada arkus aorta dan sinus karotid. Bila tekanan meningkat,reseptor ini akan merangsang n. Vagus dan n.glosovaringeus,yang akibatnya akan terjadi penekanan pada aktifitas jantung berupa penurunan frekuensi DJJ. 4) Kemoreseptoryang terdiri dari atas 2 bagian, yakni bagian perifer yang terletak di daerah karotid dan korpus aorta serta bagian sentral yang terletak pada batang otak. Reseptor ini berfungsi mengatur perubahan kadar O2 dan CO2 dalam darah serta cairan otak. Bila kadar O2 menurun dan CO2 meningkat, akan terjadi reflek dari reseptor sentral berupa takhikardi dan peningkatan tekanan darah untuk memperlancar aliran darah,meningkatkan kadar O2 dan menurunkan kadar CO2. Keadaan hipoksia atau hiperkapnea akan mempengaruhi reseptor perifer dan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id menimbulkan refleks bradi kardi. Hasil interaksi dari kedua macam reseptor tersebut akan menyebabkan bradi kardi dan hipertensi. 5) Susunan saraf pusat. Aariabelitas denyut jantung janin akan meningkat sesuai dengan aktifitas otak dan gerakan janin. Pada keadaan janin tidur, aktifitas otak menurun maka variabilitas denyut jantung janin juga akan menurun. Rangasangan hipotalamus akan menyebabkan takhikardi. 6) Sistem hormonal juga berperan dalam pengaturan denyut jantung janin. Pada keadaan stres,misalnya asfiksia, maka medula adrenal akan mengeluarkan epinefrin dan norepinefrin dengan akibat takhikardi, peningkatan kekuatan kontraksi jantung dan tekanan darah. c. Alat Pemeriksa Denyut Jantung Janin Menurut Tucker (2005) denyut jantung janin secara obyektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan menggunakan: 1) Auskultasi periodik tersedia beberapa instrumen untuk mendeteksi denyut jantung janin seperti : Fetoskop (digunakan mulai usia kehamilan 18-20 minggu), stetoskop Pinard atau Laenec (digunakan mulai usia kehamilan 18-20 minggu), stetoskop ultrasonografi dopler (digunakan mulai usia kehamilan 12 minggu). 2) Electronic Fetal Monitoring Ada dua alat pemantauan janin secara elektronik yaitu : alat eksternal (transducer eksternal) dan alat internal (elektroda spiral dan kateter tekanan intrauterine). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id d. Cara mendengarkan denyut jantung janin Dalam bukunya Kusmiati dkk (2009) cara mendengarkan denyut jantung janin dengan menggunakan stetoskop Pinard: (1) tempat mendengarkan harus tenang, agar tidak mendapat gangguan dari suara lain, (2) Ibu hamil diminta berbaring terlentang, kakinya lurus, bagian yang tidak perlu diperiksa ditutup, pintu atau jendela ditutup, (3) alat disediakan. Pemeriksaan ini sebagai lanjutan dari pemeriksaan palpasi, (4) mencari daerah atau tempat dimana kita akan mendengarkan. Setelah daerah ditemukan, stetoskop pinard di pakai bagian yang berlubang luas ditempatkan ke atas tempat atau daerah dimana kita akan mendengarkan. Sedangkan bagian yang luasnya sempit ditempatkan pada telinga kita, letakkan tegak lurus, (5) kepala pemeriksa dimiringkan, perhatian dipusatkan pada denyut jantung janin. Bila terdengar suatu detak, maka untuk memastikan apakah yang terdengar itu denyut jantung janin, detak ini harus disesuai dengan detak nadi ibu. Bila detakkan itu sama dengan nadi ibu, yang terdengar bukan jantung janin, tetapi detak aorta abdominalis dari ibu.Setelah nyata bahwa yang terdengar itu betul-betul denyut jantung janin maka dihitung untuk mengetahui teraturnya dan frekuensinya denyut jantung janin tersebut. Sedangkan cara menggunakan doppler untuk mendengarkan denyut jantung janin adalah: (1) nyalakan doppler, untuk memeriksa apakah doppler dapat digunakan, (2) usahakan jelly pada abdomen ibu, tepet pada daerah yang telah ditentukan. Kegunaan jelly adalah sebagai kontak commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kedap udara antara kulit abdomen dengan permukaan sensor, (3) tempatkan sensor pada daerah yang akan didengarkan, kemudian tekan tombol start untuk mendengarkan denyut jantung janin, (4) akukan penyesuaian volume seperlunya denganmenggunakan tombol pengatur volume, (5) lihat denyut jantung janin pada angka yang ditujukan melalui monitor. e. Cara menghitung denyut jantung janin Menghitung denyut jantung janin yaitu selama satu menit penuh. Hal ini dikarenakan pada setiap detik itu terdapat perbedaan denyut serta membandingkan dengan rentang normal selama satu menit (Varney, 2007). 5. Gerakan Janin a. Definisi Gerakan Janin Gerakan janin adalah tanda reliabel tentang kesejahteraan janin, dimana gerakan janin yang mengikuti pola teratur dari waktu ketika gerakan ini dirasakan (Wiknjosastro, 2007). b. Nilai normal gerakan janin Data sedikitnya 10 gerakan perhari dianggap lazim.Perhitungan gerakan janin harus dimulai pada usia kehamilan 34-36 minggu bagi wanita yang berisiko rendah mengalami insufisiensi uteroplasenta. Sedangkan pada wanita yang faktor risikonya telah diidentifikasi, perhitungan gerakan janin dilakukan pada usia kehamilan 28 minggu. Gerakan janin normal yaitu sekelompok atau beberapa kelompok commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id aktivitas tungkai dan tubuh janin yang menunjukkan normalitas (Kusmiyati dkk 2009). c. Perhitungan gerakan janin Perhitungan gerakan janin sejauh ini merupakan teknik yang paling mudah di antara berbagai teknik pengkajian janin, dan teknik ini dapat diterapkan pada sejumlah kelompok besar ibu hamil. Aktivitas janin menunjukkan kepastian bahwa janin hidup dan bahwa penurunan aktivitas janin secara dramatis atau berhentinya gerakan janin mengkhawatirkan. Jumlah total gerakan yang dilakukan janin cukup beragam. Hal yang paling penting adalah penurunan gerakan yang mencolok dari pola lazim janin merupakan masalah dan berhentinya gerakan janin berkaitan erat dengan kematian janin (Varney 2007). d. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan janin Gerakan janin dipengaruhi banyak hal diantaranya adalah (1) kadar glukosa (glucose loading, (2) usia kandungan, pada primigravida gerakan janin baru dirasakan mulai usia kandungan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada kehamilan 16 minggu. Gerakan janin biasanya menjadi jelas setelah minggu ke 22, menjelang aterm gerakan janin relatif mengalami penurunan dikarenakan jumlah air ketuban yang berkurang mengurangi ruang gerak janin (Kusmiati 2008), (3) stimulus suara, stimulus suara disini sangat berpengaruh pada gerakan janin, apabila suara dengan ritme keras maka janin akan bergerak dengan keras, (4) kebiasaan merokok ibu, kebiasaan ini meski hanya dua batang sehari commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id terbukti menurunkan gerakan janin, (5) penggunaan obat-obatan tertentu dan (6) hipoksia (Varney 2007). B. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Bernaldi (2009) dalam jurnalnya yang berjudul Dynamic interactions between musical, cardiovascular, and cerebral rhythms in humans. Penelitiannya menunjukkan bahwa Reaksi musik dengan tempo lebih cepat meningkatkan kardiorespirasipreferensi individu. Hal ini diujikan secara acak pada berbagai komposisi musik kemudian dilihat responkardiovaskuler atau pernafasanparalelseketikadan apakahperubahan inimencerminkanprofil. 2. Caine (1991) meneliti penelitian terhadap 52 bayi prematur dan bayi baru lahir yang bobot lahirnya rendah tentang efek musik vokal selama 60 menit, termasuk nina bobo dan lagu anak-anak, telah mengurangi masa tinggal di rumah sakit rata-rata 5 hari. Tingkat kehilangan bobot pada kelompok bayi yang mendengarkan musik rata-rata 50% lebih rendah, asupan susu formula pun berkurang, dan tingkat stresnya menurun. 3. Wahid (2011) meneliti tentang masalah pendidikan anak sejak dalam kandungan melalui Stimulasi pendidikan dengan murotal yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri. Penelitian menunjukkan Dampak anak hasil stimulasi pendidikan sejakdalam kandungan adalah dapat membantu prosespembentukan sinaptogenesis (hubungan antar sel saraf otakdengan nilai-nilai agama dan spiritualitas anak sejak pranatasehingga setelah lahir anak memiliki karakter, kepribadiankecerdasan commit to user dan memiliki perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kepekaan terhadap spiritualitasagama yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidakmendapatkan stimulasi, atau berdampak pada pembentukansinaptogenesis religio-spiritualitas pada anak setelah lahir. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah stimulasi sejak dini sangat bermanfaat bagi anak setelah dilahirkan. C. Kerangka Pikir Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan, maka disusunlah kerangkan berpikir sebagai berikut: 1. Perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal terhadap denyut jantung janin pada ibu hamil trimester II serta III Salah satu upaya dalam menstimulasi janin dalam kandungan dengan tujuan untuk mengoptimalkan kecerdasan sejak dini yaitu dengan stimulasi musik yang bervariasi. Dalam penelitian ini dari seluruh ibu hamil yang usia kehamilannya termasuk dalam trimester II dan III yang berkunjung di BPS Sukani pada bulan Oktober sampai dengan Nopember 2012 yang memenuhi syarat inklusi dan ekslusi, pasien yang datang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu diberi musik klasik, murotal dan sebagai kontrol, selanjutnya setelah pasien bersedia menjadi salah satu kelompok tersebut diukur denyut jantung janin (DJJ) dan gerakan janin sebelum diberikan stimulasi, kemudian setelah stimulasi selama 15 menit DJJ dan gerakan janin diukur lagi. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Pemberian stimulasi pada janin menggunakan murotal yang merupakan stimulasi suara manusia dimana bayi sangat menyukai suara ibunya maka menjadikan janin lebih tenang dan menikmati lantunan irama tersebut sehingga janin tidak mengalami stres dengan ditunjukkan hasil pengukuran denyut jantung janin yang stabil. Pemberian stimulasi pada janin menggunakan musik klasik yang merupakan intrumen alat musik dengan ritme lembut dimana kesukaan setiap bayi berbeda-beda jenis musik yang ia sukai menjadikan bayi tenang dan tidak stres serta menkmati irama tersebut sehingga denyut jantung janin yang ditunjukkan adalah stabil. 2. Perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal terhadap gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III. Pemberian stimulasi pada janin menggunakan murotal yang merupakan stimulasi suara manusia dimana bayi sangat menyukai suara ibunya maka menjadikan janin lebih tenang dan menikmati lantunan irama tersebut sehingga janin tidak mengalami stres dengan ditunjukkan hasil pengukuran gerakan janin yang stabil. Pemberian stimulasi pada janin menggunakan musik klasik yang merupakan intrumen alat musik dengan ritme lembut dimana kesukaan setiap bayi berbeda-beda jenis musik yang ia sukai menjadikan bayi tenang dan tidak stres serta menikmati irama tersebut sehingga gerakan janin yang ditunjukkan mengikuti irama yang didengarnya. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat divisualisasikan sebagai berikut: Proses kehamilan Janin Stimulasi suara Musik klasik Murotal Musik intrumental dengan nada rendah Suara manusia yang berirama dengan nada rendah Alat pendengaran 1. Denyut jantung janin 2. Gerakan janin 3. Stimulasi neuron 3. Stimulasi neuron 4. Stimulasi metabolisme 4.Stimulasi metabolisme Pertumbuhan IQ dan EQ janin optimal Gambar 1: Skema Kerangka Pikir Keterangan skema kerangka pikir : : diteliti : tidak diteliti commit to user Sirkulasi darah ibu ke plasenta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id D. Hipotesis Hipotesis pada penelitian ini adalah : 1. Ada perbedaan perbedaan pengaruh stimulasi antara musik klasik dengan murotal terhadap denyut jantung janin dan gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III. 2. Ada perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal terhadap denyut jantung janin pada ibu hamil trimester II serta III 3. Ada perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal terhadap gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Ibu Hamil Trisemester II dan III pada bulan Oktober – Nopember 2012. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Bidan Praktik Swasta (BPS) yaitu BPS Sukani Edi, Munggur Sidomartani Bantul B. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desainQuasi eksperimen. Desain Quasi eksperimen dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rancangan penelitian bentuk Pre Test and Pos TestControl Group Design. Desain ini berupaya untuk mengungkapkan pengaruh sebab akibat dengan melibatkan kelompok kontrol di samping kelompok perlakuan atau eksperimen. Rancangan penelitian sebagai berikut: Y1,Y2 pre X (Stimulasi musik klasik) y1, y2 post Y1, Y2 pre X (Stimulasi murotal) Y1, Y2 post Y1, Y2 pre X (kontrol ) Y1, Y2 post Gambar 2. Rancangan Penelitian commit to user cara perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Keterangan : Y1 pre : observasi pertama DJJ (pretest) pada kelompok ibu hamil Y2 pre : observasi pertama gerakan janin (pretest) pada kelompok ibu hamil X : perlakuan stimulasi yang dibagi menjadi tiga yaitu music klasik, murotal dan kontrol Y1 post : observasi DJJ pada kelompok ibu hamil setelah diberikan stimulasi musik klasik Y2 post : observasi gerakan janin pada kelompok ibu hamil setelah diberikan stimulasi murotal C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 24mg sampai 37 mg di BPS Sukani Edi Munggur, Sidomartani, Bantul. Selama bulan Oktober-Nopember 2012. Jumlah keseluruhan ibu hamil yang datang di BPS Sukani selama bulan Oktober sampai dengan Nopember adalah 98 pasien. 2. Sampel Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Hidayat 2007). Teknik sampling dalam penelitian ini adalah sampling insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja pasien yang sesuai kriteria inklusi dan ekslusi datang berkunjung di BPS Sukani pada bulan Oktober – Nopember 2012. Kriteria inklusi : commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id a. Usia kehamilan 24 minggu sampai dengan 34 minggu b. Ibu hamil dengan presentasi kepala c. Ibu hamil bersedia menjadi responden Kriteria eksklusi : a. Ibu hamil dengan kondisi preeklamsia b. Ibu hamil anemia c. Ibu hamil dengan fetal distress Berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi di atas jumlah pasien yang memenuhi syarat dan bersedia adalah 84 pasien. 3. Pengalokasian Sampel Dalam penelitian ini cara pengelompokan sampel yang mendapatkan perlakuan musik klasik, murotal, dan sebagai kontrol secara acak dengan memberikan kesempatan pada pasien untuk memilih sebagai kelompok musik klasik atau murotal. Jumlah masing-masing kelompok perlakuan musik klasik dan murotal adalah 30 responden, dan kelompok kontrol 24 responden. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel yang di gunakan berupa variabel bebas (independen variabel) dan variabel terikat (dependen variabel) secara rinci variabel dalam penelitian ini dapat di jabarkan sebagai berikut : a. Variabel bebas : yaitu variabel yang di anggap menjadi penyebab bagi terjadinya perubahan pada varibel terikat pada penelitian commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id eksperimen. variabel bebas dalam penelitian ini adalahstimulasi dengan musik klasik mozart dan murotal. b. Variabel terikat : yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, yang dalam eksperimen perubahan yang di ukur dengan mengetahui efek dari suatu perlakuan. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah denyut jantung janin dan gerakan janin. 2. Definisi Operasional a. Stimulasi musik klasik 1) Definisi Stimulasi musik klasik adalah pemberian musik klasik karya Mozart dengan judul Symphoni 40 disusun dengan alunan melodi dan ritme yang sangat lembut dan tenang berdurasi 15 menit diputar dalam compactdisk sebanyak 1 kali putaran dengan volume yang rendah kemudian diperdengarkan kepada janin menggunakan headset yang diletakkan di perut ibu dengan posisi ibu setengah duduk ditempat tidur, mozart diperdengarkan selama 15 menit. 2) Instrumen Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jam tangan merk seiko untuk mengukur waktu pemberian musik klasik dan musik instrumental klasik (mozart), music playerdengan compact disk dengan merk Sony sebagai media pemutaran musik klasik, dan head set sebagai media untuk didengarkan kepada janin dengan diletakkan di perut ibu. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3) Satuan data Data dalam pemberian musik klasik mozart diberi kode angka 1 4) Skala data Adapun skala data pemberian stimulasi musik klasik adalah nominal. b. Stimulasi murotal 1) Definisi Stimulasi murotal adalah pemberian rekaman suara bacaan AlQur’an surah 23 Al Mukminun ayat 12-14 berdurasi 15 menit diputar 1 kali dengan alunan bacaan dan ritme yang sangat lembut dan tenang diputar dalam compactdisk dengan volume yang rendah kemudian diperdengarkan kepada janin menggunakan headset yang diletakkan di perut ibu dengan posisi ibu setengah duduk ditempat tidur, murotal diperdengarkan selama 15 menit. 2) Instrumen Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jam tangan merk seiko untuk mengukur waktu pemberian murotal, music playerdengan compactdiskdengan merk sony sebagai media pemutaran murotal, dan head set merk sony sebagai media penghantar suara bagi janin untuk didengarkan dengan diletakkan di perut ibu. 3) Satuan data Data dalam pemberian murotal diberi kode angka 2 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4) Skala data Adapun skala data pemberian stimulasi murotal adalah nominal. c. Denyut jantung janin 1) Definisi Denyut jantung janin adalah detak jantung janin yang didengarkan pada bagian punctum maksimum dengan posisi ibu berbaring terlentang menggunakan alat fetal doppler dilakukan selama 1 menit dilakukan pada saat sebelum diberikan stimulasi dan sesudah diberika stimulasi. 2) Instrumen Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur denyut jantung adalah jam tangan merk seiko untuk mengukur waktu mengukur DJJ, Doppler merk Omron jenis NE-C29, Jelly sebagai pelumas menggunakan doppler dan buku catatan hasil yang diperoleh sebelum dan sesudah pemberian stimulasi musik klasik. 3) Satuan data Frekuensi DJJ ... kali/menit 4) Skala data Skala data dalam denyut jantung janin adalah rasio. d. Gerakan janin 1) Definisi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gerakan Janin adalah gerakan yang dilakukan janin dalam perut ibu dapat dirasakan ibunya serta dapat dilihat pada perut ibu maupun dirasakan dengan rabaan tangan diletakkan pada perut ibu pada saat diberikan stimulasi musik klasik atau murotal selama 15 menit . 2) Instrumen Instrumen yang digunakan untuk mengukur gerakan janin adalah jam tangan untuk menghitung waktu pemberian stimulasi selama 15 menit dan tangan peneliti untuk mengetahui gerakan janin dalam perut ibu. 3) Skala data Skala data dalam gerakan janin adalah rasio E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara – cara yang dapat di gunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan melakukan pemeriksaan atau pengukuran langsung pada responden sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Langkah-langkah dalam pengumpula data adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pendekatan ke pimpinan BPS Sukani untuk memperoleh izin penelitian dan data responden. 2. Memberikan informed consent kepada responden 3. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan pada ibu hamil 4. Mengukur denyut jantung janin dan gerakan janin sebelum diberi perlakuan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 5. Memberikan stimulasi musik klasik, murotal selama 15 menit 6. Mengukur denyut jantung janin dan gerakan janin setelah diberi perlakuan. F. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermuda olehnya (Arikunto, 1993). Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Denyut jantung janin a. Jam tangan b. Doppler untuk mengukur denyut jantung janin c. Compactdisk dilengkapi headset berisi musik klasik dan murotal d. Tabel bantu untuk mencatat hasil yang diperoleh. 2. Gerakan janin a. Jam tangan b. Compactdisk dilengkapi headset berisi musik klasik dan murotal c. Tabel bantu untuk mencatat hasil yang diperoleh G. Teknik Analisa Data Analisis dari penelitian dari dua analisis yaitu analisis diskripstif dan analisis inferensial. Analisis diskriptif dilakukan dengan menyajikan data melalui tabel data distribusi frekuensi dan histogram. Analisis inferensial commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digunakan untuk menguji hipotesis. Dalam analisis data diadakan uji persyaratan sebagai berikut: 1. Uji Persyaratan Untuk menganisis data dilakukan uji persyaratan mengenai varians sampel terlebih dahulu. Uji persyaratan digunakan untuk mengetahui normalitas data dan homogenitas varians agar analisis varians (Anava) dapat digunakan. Uji kenormalan sampel digunakan dengan menggunakan teknik uji Kolmogorow-Smirnov sedangkan untuk menguji homogenitas varians sampel menggunakan SPSS for Windows. 2. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam pengolahan data digunakan teknik analisis varians satu jalan, Anava satu jalan digunakan untuk menguji perbedaan dua means atau lebih sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan, kemudian dilanjutkan uji Scheffe untuk mengetahui perbedaan rata-rata taraf perlakuan yang paling tinggi pengaruhnya terhadap denyut jantung janin dan gerakan janin. commit to user BAB IV perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer hasil pengukuran denyut jantung janin dan gerakan janin dari 84 pasien ibu hamil trimester II serta III yang melakukan pemeriksaan Antenatal Care di Bidan Praktik Swasta Sukani Edi, Munggur Piyungan Kabupaten Bantul Yogyakarta pada bulan Oktober-Nopember 2012. Penelitian ini menggunakan satu variabel independen, yaitu pemberian stimulasi yang terbagi menjadi 3 kelompok; kelompok stimulasi musik klasik (Mozart), kelompok stimulasi murotal dan kelompok kontrol (tanpa pemberian stimulasi), sedangkan variabel dependen ádalah denyut jantung janin dan gerakan janin. Responden yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria yang harus dipenuhi adalah: (1) Usia, ibu hamil dalam batas usia 20– 35 tahun, (2) status obstetri, ibu hamil dengan jumlah kehamilan tidak lebih dari tiga, (3) umur kehamilan, ibu hamil dengan umur kehamilan diantara 24-34 minggu, (4) Kadar Haemoglobin, kadar Hb ibu termasuk dalam kategori tidak anemia atau ≥ 11 gr% (6) presentasi, presentasi kepala (7) tidak terdapat tanda-tanda preeklamsia, ibu hamil dalam penelitian dalam kondisi tekanan darah normal, protein urin (-) dan tidak ada oedem di muka atau kaki serta ibu tidak mengalami keluhan pusing maupun pandangan kabur, dan (8) tidak hipoglikemia. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1. Diskripsi jumlah responden berdasarkan kelompok Stimulasi pada Ibu Hamil Pelaksanaan stimulasi dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok 1 diberikan stimulasi menggunakan musik klasik (Mozart), kelompok 2 menggunakan murotal (Surah Al Mukminun) dan kelompok 3 tidak menggunakan stimulasi apapun sebagai kelompok kontrol. Pembagian kelompok stimulasi pada ibu hamil dilakukan oleh peneliti dengan teknik penawaran kesediaan pasien untuk memilih musik klasik atau murotal dengan target peneliti minimal masing-masing kelompok 21 pasien. Berdasarkan data penelitian didapatkan data variabel stimulasi pada ibu hamil sebagai berikut: Tabel 1. Diskripsi frekuensi jumlah responden berdasarkan kelompok stimulasi Stimulasi Klasik Murotal Kontrol Total Frekuensi 30 30 24 84 Persen (%) 35,7 35,7 28,6 100 Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dilihat jumlah responden dengan stimulasi musik klasik yaitu sejumlah 30 pasien atau 35,7%, kemudian stimulasi dengan murotal sejumlah 30 pasien atau 35,7 % dan kelompok kontrol tanpa pemberian stimulasi berjumlah 24 pasien atau 28,6 % dari jumlah total responden. Keseluruhan jumlah responden dalam penelitian berjumlah 84 pasien ini merupakan pasien yang datang periksa ANC pada bulan Oktober-Nopember 2012 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id serta bersedia menjadi responden. Data di atas dapat dibaca pada grafik di bawah ini. jumlah kontrol ; 24 klasik ; 30 murotal ; 30 Gambar 3. Grafik distribusi jumlah responden kelompok stimulasi 2. Diskripsi data denyut jantung janin (DJJ) Denyut jantung janin pada penelitian ini diukur menggunakan doppler pada titik punctum maksimum janin. Pengukuran DJJ dilakukan 2 kali pre stimulasi dan post stimulasi pada masing-masing kelompok. Hasil pengukuran DJJ masing kelompok dapat dilihat dalam tabel berikut; a. Denyut Jantung Janin Pre Stimulasi Tabel 2. Distribusi denyut jantung janin pre stimulasi tiap kelompok stimulasi NILAI Djj pre Kelompok stimulasi 132 133 134 135 136 137 138 N Klasik Frek persentase 4 13,3 Murotal Frek Persentase 5 16,7 4 13,3 5 5 16,7 6 5 16,7 4 8 26,7 6 0 0 0 4 13,3 4 to user 30 30 commit100 16,7 20,0 13,3 20,0 20,0 138 100 Kontrol Frek 1 Persentase 4 6 5 5 0 3 24 16,6 4,1 25 20,8 20,8 0 12,5 100 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tabel 2 menunjukkan bahwa denyut jantung janin sebelum diberi stimulasi masing-masing kelompok. Kelompok musik klasik 30 responden, murotaal 30 responden dan kelompok kontrol 24 responden. Kelompok musik klasik mempunyai nilai mean: 134,8, standar deviasi 1,858, DJJ minimal 132 dan maksimal 138. Distribusi kelompok musik klasik dapat dilihat digrafik sebagai berikut: Gambar 4 . Grafik Distribusi Denyut Jantung Janin Pre Stimulasi Kelompok Musik Klasik Kelompok murotal sebelum diberikan stimulasi mempunyai nilai mean: 134,5, standar deviasi 1,924, DJJ minimal 132 dan maksimal 138. Distribusi denyut jantung janin pre stimulasi kelompok murotal dapat diliat pada grafik di bawah ini: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 5. Grafik distribusi frekuensi djj pre stimulasi murotal Sedangkan kelompok kontrol mempunyai nilai mean: 134,8, standar deviasi 1,650, DJJ minimal 132, maksimal 138. Distribusi denyut jantung janin pre stimulasi kelompok kontrol dapat diliat pada grafik di bawah ini: Gambar 6. Grafik distribusi denyut jantung janin pre kontrol commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dari tiga kelompok stimulasi mean denyut jantung janin sebelum diberi stimulasi paling tinggi adalah kelompok musik klasik yaitu, sedangkan 134,8 sama dengan kontrol 134,8 untuk standar deviasi paling besar pada kelompok murotal 192,4 kemudian kelompok klasik 1,858 dan paling kecil adalah kelompok kontrol 1,65. b. Distribusi frekuensi denyut jantung janin post stimulasi Tabel 3. Distribusi frekuensi denyut jantung janin post stimulasi musik klasik Kelompok musik klasik Nilai djj Frek % 128 3 10,0 129 0 0 130 3,3 1 131 0 0 132 3,3 1 133 0 0 134 3,3 1 135 0 0 136 3,3 1 137 0 0 138 26,7 8 139 5 16,7 140 5 16,7 141 0 0 142 2 6,7 143 0 0 144 0 0 145 0 0 146 0 0 147 0 0 148 3,3 1 150 3,3 1 151 0 0 152 3,3 1 30 100 Kelompok murotal Frek % 0 0 0 0 5 16,7 0 0 13,3 4 6,7 2 20,0 6 0 0 23,3 7 0 0 3 10,0 1 3,3 1 3,3 0 0 1 3,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 100 commit to user Kelompok kontrol Frek % 0 0 0 0 0 0 0 0 2 6.7 0 0 10 33,3 5 16,7 5 16,7 0 0 2 6,7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 100 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 7. Grafik distribusi frekuensi djj post stimulasi musik klasik Tabel 3 dan gambar 7 menunjukkan bahwa denyut jantung janin setelah diberi stimulasi musik klasik mempunyai nilai mean: 139,9, standar deviasi 8,45, min 128 dan maksimal 154. Gambar 8. Distribusi frekuensi DJJ post stimulasi murotal commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tabel 3 dan gambar 8 menunjukkan bahwa denyut jantung janin setelah diberi stimulasi murotal mempunyai nilai mean: 135,7, standar deviasi 5,99, nilai min 130 dan maksimal 142. Gambar 9. Distribusi frekuensi DJJ post kontrol Tabel 3 dan gambar 9 menunjukkan bahwa denyut jantung janin kelompok kontrol mempunyai nilai mean: 134,5 dan standar deviasi 2,06, min 132 dan maksimal 138. Dari tiga kelompok stimulasi tersebut mean denyut jantung janin sesudah diberi stimulasi paling tinggi adalah kelompok musik klasik yaitu 139,9 kemudian murotal 135,7 dan paling rendah kelompok kontrol 134,5, sedangkan untuk standar deviasi paling besar pada kelompok musik klasik yaitu 8,45 kemudian murotal 5,99 dan paling kecil adalah kelompok kontrol yaitu 2,08. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. Diskripsi Gerakan Janin a. Gerakan Janin Pre Stimulasi Gerakan janin pada penelitian ini diukur dengan teknik palpasi pada perut dan koordinasi dengan ibu hamil. Gerakan janin diukur 2 kali sebelum stimulasi dan sesudah stimulasi. Hasil pengukuran gerakan janin dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut; Tabel 4. Distribusi frekuensi gerakan janin pre stimulasi Nilai Gerakan 0 Janin 1 N Klasik Frek persentase 20 66,6 10 33,4 30 100 Kelompok stimulasi Murotal Kontrol Frek Persentase Frek Persentase 20 66,6 14 58,3 10 33,4 10 41,7 30 100 24 100 Tabel 4 menunjukkan bahwa gerakan janin sebelum diberi stimulasi musik klasik mempunyai nilai 0 frekuensinya 20 dan gerakan janin 1 kali frekuensi 10 responden. Kelompok murotal sejumlah 30 responden frekuensi gerakan janin 0 adalah 20 responden dan gerakan 1 kali adalah 10 responden. Kelompok kontrol sejumlah 24 responden frekuensi gerakan janin 0 sejumlah 14 responden dan gerakan 1 kali sejumlah 10 responden. Distribusi frekuensi dapat dilihat pada grafik di bawah ini: commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 10. Distribusi frekuensi gerakan janin pre stimulasi musik klasik Berdasarkan tabel 4 dan gambar 10 menunujukkan bahwa gerakan janin pre stimulasi kelompok musik klasik didapatkan mean: 0,33, standar deviasi 0,48 dengan 30 responden. Gambar 11. Grafik distribusi gerakan janin pre stimulasi murotal Berdasarkan tabel 4 dan gambar 11, gerakan janin pada kelompok murotal sebelum diberikan stimulasi mempunyai nilai mean: 0,33, standar deviasi 0,48. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 12. Grafik distribusi frekuensi gerakan janin pre kontrol Berdasarkan tabel 4 dan gambar 12, gerakan janin kelompok kontrol mempunyai nilai mean: 0,42 dan standar deviasi 0,50. Dari tiga kelompok stimulasi tersebut mean gerakan janin sebelum diberi stimulasi paling tinggi adalah kelompok kontrol yaitu 0,42 kemudian murotal dan musik klasik sama yaitu 0,33. Sedangkan untuk standar deviasi paling besar pada kelompok kontrol yaitu 0,50 kemudian murotal dan musik klasik sama yaitu 0,48. b. Gerakan janin post stimulasi Tabel 5. Distribusi Gerakan Janin Post Stimulasi Nilai Kelompok stimulasi Murotal Kontrol Klasik Frek Gerakan 0 1 Janin 2 3 4 5 6 N 0 0 3 4 18 3 2 persentase 0 0 10,0 13,3 60,0 10,0 6,67to commit 30 100 Frek 0 8 19 1 1 0 user 0 30 Persentase Frek Persentase 0 26,6 63,3 3,0 3,0 0 0 100 9 12 3 0 0 0 0 37,5 50,0 12,5 0 0 0 0 100 24 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 13. Distribusi frekuensi gerakan janin post stimulasi klasik Berdasarkan tabel 5 dan gambar 13 menunjukkan bahwa gerakan janin sesudah diberi stimulasi musik klasik sejumlah 30 responden, mempunyai nilai mean: 3,90, standar deviasi 0,95, nilai minimal gerakan post stimulasi adalah 2 dan maximalnya 6. Gambar 14 . Grafik distribusi frekuensi gerakan jani post stimulasi murotal commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Berdasarkan tabel 5 dan gambar 14, gerakan janin kelompok murotal dari sejumlah 30 responden setelah diberikan stimulasi mempunyai nilai mean 1,96, standar deviasi 0,99, nilai gerakan janin minimal 1 dan maksimal 6. Gambar 15. Grafik distribusi frekuensi gerakan janin post kontrol. Sedangkan kelompok kontrol sejumlah 24 responden mempunyai nilai mean 0,75 dan standar deviasi 0,67, nilai gerakan janin minimal 0 dan maksimal 2. Dari tiga kelompok stimulasi tersebut mean gerakan janin sesudah diberi stimulasi paling tinggi adalah kelompok musik klasik yaitu 3,9 kemudian murotal 1,96 dan kelompok kontrol yaitu 0,75. Sedangkan untuk standar deviasi paling besar pada kelompok murotal yaitu 0,96 kemudian musik klasik 0,95l dan kelompok kontrol yaitu 0,67. B. Uji Persyaratan Analisis Analisis data ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan pengaruh commit to user antara stimulasi musik klasik dan murotal terhadap denyut jantung janin dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id gerakan janinpada ibu hamil. Untuk melakukan uji hipotesis dengan rancangan faktorial 1 x 2 dengan teknik analisis varian satu jalan, perlu dilakukan uji prasyarat, yaitu skor atau data yang akan diuji haruslah memiliki distribusi normal, berasal dari sampel yang homogen. Pada penelitian ini, uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas data. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan dari distribusi data yang diperoleh dari penelitian .Jika data yang diperoleh memiliki distribusi yang normal maka tidak akan mengganggu kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan. Dalam penelitian ini data yang diuji normalitasnya adalah data denyut jantung janin pre dan post stimulasi. Tabel 6. Hasil uji normalitas Tests of Normality a Kolmogorov-Smirnov perlakuan djj pre Statistic Df Shapiro-Wilk Sig. Statistic df Sig. Klasik .135 30 .172 .926 30 .039 Murotal .149 30 .087 .915 30 .020 Kontrol .160 24 .112 .928 24 .088 a. Lilliefors Significance Correction Data harga kolmogorov smirnov Z untuk data pretest kelompok musik klasik 0,172, kelompok murotal 0,087 dan kontrol 0,112. Dalam menyimpulkan apakah data berdistribusi normal atau tidak melihat nilai siqnifikasi yang ada dibandingkan dengan α 0,05, apabila signifikasi (p>0,05) maka Ho diterima artinya data berdistribusi normal. Kesimpulan tes normalitas di atas adalah kelompok musik klasik sig 0,172 lebih besar dari 0,05, murotal sig 0,087 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id lebih besar dari 0,05 dan kontrol 0,112 lebih besar dari 0,05 sehingga kesimpulan semua data adalah distribusi normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas merupakan sebuah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada kesamaan varian-varian dari sejumlah sampel yang digunakan dalam penelitian (Budiyono 2004). Untuk menguji apakah antara tiga kelompok yang diuji yaitu kelompok eksperimen dengan stimulasi musik klasik dan murotal sedangkan kelompok kontrol tanpa stimulasi homogen atau tidak, dilakukan dengan Penghitungan uji kesetaraan (kesejajaran) menggunakan uji homogenitas sampel. Perhitungan dengan menggunakan SPSS: Kriteria digunakan pada taraf signifikansi 5%, yang berarti jika angka probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, artinya sampel memiliki kesamaan varian atau bisa dikatakan homogen. Setelah dilakukan pengujian prasyarat hipotesis, maka dilanjutkan dengan menganalisa data untuk mengetahui pengaruh stimulasi musik klasik, murotal dan kontrol terhadap denyut jantung janin menggunakan Anava satu jalan. Setelah pengujian tiga kelompok terhadap variabel dependen denyut jantung janin selesai dilanjutkan penggujian hipotesis tiga kelompok tersebut terhadap gerakan janin menggunakan Anava satu jalan juga. a) Hasil uji homogenitas denyut jantung janin pre stimulasi. Hasil uji homogenitias kelompok stimulasi terhadap denyut jantung janin pre stimulasi dapat dilihat pada tabel berikut; commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tabel 7. Hasil uji homogenitas Test of Homogeneity of Variance Based on Mean djj Based on Median pre Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Levene Statistic .622 .433 df1 2 2 df2 81 81 Sig. .539 .650 .433 2 78.796 .650 .605 2 81 .548 Dari tabel 7 diketahui bahwa nilai signifikasi berdasarkan nilai mean sig = 0,539, dimana sig > 0,05, sehingga Ho diterima artinya varian homogen. Berdasarkan nilai median sig = 0,650, dimana sig 0,05, sehingga Ho diterima, artinya varian homogen. Kesimpulan uji homogen di atas semua kelompok stimulasi adalah Ho diterima, artinya antara ketiga kelompok tersebut, tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Sehingga asumsi untuk menggunakan uji ANOVA satu jalan telah terpenuhi, yaitu varians dalam kelompok sama. b) Hasil uji homogenitas gerakan janin pre stimulasi. Hasil uji homogenitias kelompok stimulasi terhadap denyut jantung janin pre stimulasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8. Test of Homogeneity of Variances Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic gerakan pre df1 df2 Sig. Based on Mean .596 2 81 .553 Based on Median .283 2 81 .754 Based on Median and with adjusted df .283 2 51.997 .755 Based on trimmed mean .596 2 .553 commit to user 81 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dari tabel 7 diketahui bahwa nilai signifikasi berdasarkan nilai mean sig = 0,553, nilai median sig 0,754. Dari hasil apabila diketahui sig >0,05 maka Ho diterima, artinya varian dalam kelompok homogen tidak ada perbedaan signifikan. Sedangkan pada tabel diketahui bahwa berdasarkan nilai mean sig 0,553, dimana sig>0,05, sehingga Ho diterima, artinya ketiga kelompok tidak terdapat perbedaan signifikan. Sehingga asumsi untuk menggunakan uji ANOVA satu jalan telah terpenuhi, yaitu varians dalam kelompok sama. Dari hasil uji homogenitas denyut jantung janin dan gerakan janin pre stimulasi yang semuanya homogen ini bisa menjadi acuan apabila dalam tes homogen data denyut jantung janin dan gerakan janin post stimulasi didapatkan hasil tidak homogen, hal ini menunjukkan ketidakhomogenan tersebut karena adanya pengaruh dari stimulasi. Dengan demikian disimpulkan bahwa denyut jantung janin kelompok musik klasik, murotal, dan kontrol pada kondisi awal adalah sama. c) Hasil uji homogenitas denyut jantung janin post stimulasi. Hasil uji homogenitias kelompok stimulasi terhadap denyut jantung janin pre stimulasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8. Test homogenitas DJJ post stimulasi Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic djj Based on Mean post Based on Median df1 df2 Sig. 5.381 2 81 .006 5.207 2 81 .007 Based on Median and with adjusted df 5.207 2 43.661 .009 Based on trimmed mean 5.347 2 81 .007 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dari tabel 8 menunjukkan hasil uji homogenitas berdasarkan mean sig 0,007, dimana sig adalah 0,005, sehingga Ho ditolak, artinya antara ketiga kelompok tersebut terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap denyut jantung janin post stimulasi. d) Hasil uji homogenitas gerakan janin post stimulasi. Hasil uji homogenitas kelompok stimulasi terhadap gerakan janin post stimulasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9. Uji homogenitas gerakan janin post stimulasi Test of Homogeneity of Variance gerakan janin post Sum of Squares Between Groups Within Groups Total Df Mean Square 137.786 2 68.893 66.167 81 .817 203.952 83 F Sig. 84.337 .000 Dari tabel 9 menunjukkan hasil uji homogenitas berdasarkan mean sig 0,00, dimana sig adalah 0,005, sehingga Ho ditolak, artinya antara ketiga kelompok yaitu setelah diberikan stimulasi dengan musik klasik, murotal dan kontrol terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap gerakan janin. C. Pengujian Hipotesis Uji normalitas dan uji homogenitas merupakan langkah awal sebelum dilakukan uji hipotesis. Maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis, Untuk mengetahui pengaruh pemberian stimulasi musik klasik, murotal, dan kelompok kontrol terhadap denyut jantung janin dan gerakan janin pada ibu hamil, dilakukan uji analisis varians (ANAVA) satu jalan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dengan taraf signifikan (α) = 5%. Analisisn Varians ( Analysis of Variance ) merupakan sebuah teknik inferensial yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata nilai ( Suharsini 2007). Analisis varian tersebut diolah dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS, selanjutnya untuk membandingkan pasangan rata-rata perlakuan digunakan Uji Scheffe dengan program yang sama yaitu SPSS. Untuk membuktikan perlakuan stimulasi mana yang paling besar pengaruhnya terhadap denyut jantung janin dan gerakan janin. Pengambilan kesimpulan dari uji schefee ini apabila nilai sig > 0,05 maka Ho diterima artinya tidak terdapat perbedaan signifikan, apabila nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan. 1. Uji Hipotesis kelompok perlakuan terhadap denyut jantung janin Dari hasil uji homogenitas denyut jantung janin didapatkan hasil sig 0,007, dimana sig < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap denyut jantung janin post stimulasi, maka dilanjutkan dengan uji scheefe. Hipotesa statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tabel 10 : Rangkuman anava satu jalan DJJ post stimulasiScheffe (I) perlakuan Klasik (J) perlakuan Murotal Sig. Lower Bound Upper Bound 4.133 1.626 .045 .08 8.19 5.275 * 1.725 .012 .97 9.58 -4.133 * 1.626 .045 -8.19 -.08 1.142 1.725 .804 -3.16 5.44 Klasik -5.275 * 1.725 .012 -9.58 -.97 Murotal -1.142 1.725 .804 -5.44 3.16 Klasik Kontrol kontrol Std. Error * Kontrol murotal 95% Confidence Interval Mean Difference (I-J) *. The mean difference is significant at the 0.05 level. Berdasarkan hasil analisis varianasi satu jalan dapat diketahui adanya pengaruh antara pemberian stimulasi musik klasik, murotal dan kontrol terhadap denyut jantung janin pada ibu hamil trimester II dan III, selanjutnya dilakukan analisis lanjut dengan menggunakan uji Scheffe untuk mengetahui sejauh mana perbedaan pengaruh masing-masing perlakuan stimulasi. Hasil uji scheffe kelompok klasik dengan murotal didapatkan nilai difference (I-J) 4,133 dengan nilai sig 0,045, sehingga Ho ditolak, artinya kedua kelompok tersebut terdapat perbedaan signifikan. Kelompok klasik dengan kontrol didapat nilai difference (I-J) 5,275 dengan nilai sig 0,12, sehingga Ho ditolak, artinya kedua kelompok terdapat perbedaan signifikan. Kelompok murotal didapat nilai difference 4,133 dengan sig 0,45, sehingga Ho ditolak, artinya kedua kelompok terdapat perbedaan signifikan, sedangkan kelompok murotal dengan kontrol nilai difference (I-J) 1,142 dengan sig = 0,804, sehingga Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan commit to user antar dua kelompok tersebut. Kelompk kontrol dengan klasik didapat nilai perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id difference (I-J) 5,275 dengan sig 0,12, sehingga Ho ditolak, artinya kedua kelompok terdapat perbedaan signifikan. Berdasarkan hasil rangkuman anava satu jalan pada tabel di atas dapat diinterpretasikan hasil sebagai berikut: a. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan mean denyut jantung janin antara pemberian stimulasi musik klasik dengan murotal dengan nilai signifikasi 0,045, dimana sig < 0,05 dari nilai mean difference (I-J) sebesar 4,133. Ini menunjukkan bahwa nilai denyut jantung janin dengan stimulasi musik klasik lebih meningkat dibandingkan dengan kelompok murotal. b. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan mean denyut jantung janin antara pemberian stimulasi musik klasik dengan kelompok kontrol dengan nilai signifikasi 0,012, dimana sig < 0,05 dari nilai mean difference (I-J) sebesar 5,275. Ini menunjukkan bahwa nilai denyut jantung janin dengan stimulasi musik klasik lebih meningkat dibandingkan dengan kelompok kontrol. c. Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan mean denyut jantung janin antara pemberian stimulasi murotal dengan kelompok kontrol dengan nilai sigifikasi 0,012, dimana sig < 0,05 dari nilai mean difference (I-J) sebesar 5,275. Ini menunjukkan bahwa nilai denyut jantung janin dengan stimulasi murotal sama dengan atau tidak berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol, artinya tidak terjadi perubahan denyut jantung janin selama diberikan murotal. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Uji Hipotesis kelompok perlakuan terhadap gerakan janin Dari hasil uji homogenitas gerakan janin didapatkan hasil yang signifikan maka dilanjutkan dengan uji scheefe. Hipotesa statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel. 11. Rangkuman uji Anava satu jalan Multiple Comparisons gerakan janin post Scheffe (I) perlaku (J) Mean Difference an perlakuan (I-J) klasik * 95% Confidence Interval Std. Error Murotal 1.933 .233 * Kontrol 3.150 .248 * murotal Klasik -1.933 .233 * Kontrol 1.217 .248 * kontrol Klasik -3.150 .248 * Murotal -1.217 .248 *. The mean difference is significant at the 0.05 level. Sig. .000 .000 .000 .000 .000 .000 Lower Bound 1.35 2.53 -2.52 .60 -3.77 -1.83 Upper Bound 2.52 3.77 -1.35 1.83 -2.53 -.60 Berdasarkan hasil analisis varianasi satu jalan dapat diketahui adanya pengaruh antara pemberian stimulasi musik klasik, murotal dan kontrol terhadap gerakan janin pada ibu hamil trimester II dan III, selanjutnya dilakukan analisis lanjut dengan menggunakan Uji Scheffe untuk mengetahui sejauh mana perbedaan pengaruh masing-masing perlakuan stimulasi. Hasil uji scheffe kelompok klasik dengan murotal didapatkan nilai difference (I-J) 1,933 dengan nilai sig 0,00, sehingga Ho ditolak, artinya kedua kelompok tersebut terdapat perbedaan signifikan. Kelompok klasik dengan kontrol didapat nilai difference (I-J) 3,150 dengan nilai sig 0,00, sehingga Ho ditolak, artinya kedua kelompok terdapat perbedaan commit to user signifikan. Kelompok murotal didapat nilai difference 1,933 dengan sig perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 0,00, sehingga Ho ditolak, artinya kedua kelompok terdapat perbedaan signifikan, sedangkan kelompok murotal dengan kontrol nilai difference (IJ) 1,217 dengan sig = 0,00, sehingga Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar dua kelompok tersebut. Kelompk kontrol dengan klasik didapat nilai difference (I-J) 3,150 dengan sig 0,00, sehingga Ho ditolak, artinya kedua kelompok terdapat perbedaan signifikan. Berdasarkan hasil rangkuman anava satu jalan pada tabel di atas dapat diinterpretasikan hasil sebagai berikut: a. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan mean gerakan janin antara pemberian stimulasi musik klasik dengan murotal dengan nilai signifikasi 0,00, dimana sig < 0,05 dari nilai mean difference (I-J) sebesar 1,933. Ini menunjukkan bahwa pemberian stimulasi musik klasik meningkatkan gerakan janin lebih aktif dibandingkan dengan murotal. b. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan mean gerakan janin antara pemberian stimulasi musik klasik dengan kelompok kontrol dengan nilai signifikasi 0,00, dimana sig < 0,05 dari nilai mean difference (I-J) sebesar 3,150. Ini menunjukkan bahwa dengan pemberian stimulasi musik klasik terjadi peningkatan gerakan janin dibandingkan dengan kelompok kontrol. c. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan mean gerakan janin antara pemberian stimulasi murotal dengan kelompok kontrol dengan nilai signifikasi 0,00, dimana sig < 0,05 dari nilai mean difference (I-J) commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sebesar 1,217. Ini menunjukkan bahwa dengan pemberian stimulasi murotal tidak memberikan efek peningkatan gerakan janin apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol. D. Pembahasan Hasil Penelitian Secara rinci pembahasan hasil analisis dan pengujian hipotesis alternatif tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Perbedaan Pengaruh Pemberian Stimulasi terhadap Denyut Jantung Janin Pemberian stimulasi musik klasik dan murotal tidak hanya bermakna bagi ibu hamil tetapi juga bagi janin yang di kandungnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa janin sudah dapat berinteraksi terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungannya. Pada usia kehamilan di atas 20 minggu ini janin sudah dapat mendengar, merasa, dan melakukan gerakan-gerakan. Musik klasik karya Mozart dengan alunan musik intrumental yang lembut ini diperdengarkan pada janin dengan menempelkan headset diperut ibunya. Sejumlah 30 ibu hamil diberi stimulasi musik klasik didapatkan hasil pengukuran denyut jantung janin yang berbeda signifikan dari post stimulasi dimana nilai denyut jantung janin pre stimulasi tidak terdapat perbedaan yang siqnifikan, perbedaan disini mengalami peningkatan denyut jantung janin. Peningkatan denyut jantung janin yang terjadi pada perlakuan stimulasi musik klasik, tetapi peningkatan tersebut masih dalam ambang normal denyut jantung janin dianggap kondisi sejahtera. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Pada kelompok stimulasi murotal sejumlah 30 pasien ibu hamil, denyut jantung janin mengalami peningkatan tetapi tidak signifikan dibandingkan denyut jantung janin kelompok kontrol. Peningkatan denyut jantung janin dengan stimulasi musik klasik lebih besar dibandingkan dengan murotal. Dengan stimulasi murotal ini denyut jantung janin lebih stabil dibandingkan dengan musik klasik. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa janin saat mendengarkan musik, otak memproses apa yang didengar, detak jantung cenderung mengikuti atau sinkron dengan kecepatan musik yang satuannya bit permenit. Hal ini menjelaskan mengapa saat mendengarkan musik klasik dengan tempo yang tinggi detak jantung meningkat. Saat mendengar musik dengan tempo (bit per menit) yang rendah, misal 55-70 bpm, detak jantung akan melambat dan tubuh akan menjadi relaks. Perbedaan denyut jantung janin disini juga adanya Endorfin, yang merupakan zat candu alamiah di otak, akan dilepaskan saat tubuh merasa rileks. Hormon-hormon stres, yang meliputi adreronocorticotrophic (ACTH), prolaktin, dan hormon pertumbuhan (GH), dalam darah akan selaras kadarnya saat mendengarkan musik. Musik juga memiliki kekuatan memengaruhi denyut jantung dan tekanan darah sesuai dengan frekuensi, tempo, dan volumenya. Makin lambat tempo musik, denyut jantung semakin lambat dan tekanan darah menurun. Akhirnya, pendengar pun terbawa dalam suasana santai, baik commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id itu pada pikiran maupun tubuh. Sedangkan murotal yang berirama suara manusia disini direspon oleh janin dengan tidak mengalami peningkatan denyut jantung janin. Perbedaan denyut jantung janin post stimulasi ini relevan dengan penelitian oleh Lecanuet, yang melaporkan adanya perubahan denyut jantung janin apabila dia mendengarkan cerita tertentu. Bila mendengarkan cerita yang disukainya, denyut jantung menjadi stabil dan melambat. Tetapi akan meningkat bila mendengar cerita yang tidak disukainya. Kesukaan bagi seorang bayi dalam mendengarkan sesuatu akan berpengaruh terhadap ketenangan dalam menyimak yang akan terapresiasi oleh denyut jantung janin. Hal ini masih harus dikaji lebih lanjut terjadi perbedaan denyut jantung janin pada kelompok musik klasik dan murotal ini apakah karena janin menyukai atau tidaknya, tentunya untuk melihat suka tidaknya itu bisa dilihat secara fisik yang bisa diamati dengan pemeriksaan USG 4 dimensi. Penelitian oleh Andrei (2009), yang meneliti tentang musik klasik terhadap kecemasan, dimana kecemasan adalah kondisi emosional yang tidak menyenangkan, yang ditandai oleh perasaan-perasaan subjektif seperti ketegangan, ketakutan, kekhawatiran dan juga ditandai dengan aktifnya sistem syaraf pusat, yang diikuti oleh reaksi fisiologis tertentu seperti perubahan detak jantung dan pernafasan. Hal ini bisa diambil sebuah kesimpulan kaitan hasil yang dilakukan oleh peneliti sendiri dikaitkan dengan peneliti sebelumnya adalah murotal dari sisi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id peningkatan denyut jantung janin lebih kecil dibandingkan dengan musik klasik, hal ini bisa jadi murotal dirasakan oleh janin lebih tenang. Suasana hati tenang akan berbanding lurus dengan kondisi denyut jantung janin yang stabil. Menurut Qadhi (2001), melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, sebagaimana dikutip oleh Ar-Razi, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan murotal, denganditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan murotal berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit. Menurut penelitian Yasmin (2000), tentang kehamilan di atas kehamilan di atas 30 minggu yaitu bayi dalam kandungan telah dapat mendengar suara dari luardirinya. Bayi yang sedang berkembang mendengar bunyi saluranpencernaan yang bising dan denyut jantung ibu. Janin mendengarsuara ibunya juga, tetapi tidak dapat mendengar suara denganintonasi yang tinggi. Dia juga menemukanbahwa denyut jantung janin meningkat dalam berespons terhadapintonasi suara yang didengar melalui abdomen ibunya, sehinggabayi baru lahir ditemukan lebih menyukai suara ibunya daripadasuara orang asing. Berdasarkan dari referensi peneliti sebelumnya, bahwasanya denyut jantung janin akan sangat terpengaruhi oleh intonasi suara commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tersebut, dimana sebuah intonasi yang lembut atau mirip dengan suara ibu ini akan membuat suasana menjadi lebih tenang dan denyut jantung janin relatif stabil. 2. Perbedaan pengaruh pemberian terhadap gerakan janin Pemberian stimulasi musik klasik dan murotal pada janin dalam penelitian disini juga menunjukkan perbedaan respon oleh janin, dimana ketika janin diperdengarkan suara maka janin akan merespon dengan cara lebih tenang untuk mendengarkan atau bergerak sebagai tanda menyukai atau sebaliknya. Perbedaan gerakan janin antara kelompok stimulasi musik klasik dengan murotal dibandingkan dengan kelompok kontrol, didapatkan hasil bahwa gerakan janin dengan diberi stimulasi musik klasik janin lebih banyak bergerak dibandingkan dengan kelompok stimulasi menggunakan murotal. Sedangkan kelompok stimulasi murotal dibandingkan dengan kelompok kontrol gerakan yang dilakukan oleh janin tidak berbeda secara bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa ketika janin diperdengarkan dengan murotal maka janin akan merespon dengan mendengarkannya dengan tenang tanpa banyak bergerak. Hal ini sesuai dengan peneliti yang dilakukan di Jepang oleh Taufn&Suran (2008), menyampaikan hasil penelitian yang dilakukan di Jepang, bahwa suara ibu menjelaskan bahwa dapat didengar dengan sangat baik oleh janin. Penelitian itu dilakukan dengan cara sang ibu membacakan sebuah buku bacaan secara rutin selama bayi masih di dalam kandungan. Begitu anak lahir, di tubuh dan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kepala anak dipasang banyak sensor getaran, kemudian sang ibu membacakan buku yang sama. Di situ terlihat jelas bahwa bayi memberikan reaksi yang sangat positif melalui getaran-getaran gelombang dari dalam tubuh dan otaknya, walaupun secara fisik sang bayi kelihatan hanya diam saja. Di lain pihak, jika sang ibu membacakan buku yang belum pernah dikenal bayi, dia tidak memberikan reaksi apapun. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan pengaruh stimulasi antara musik klasik dengan murotal terhadap denyut jantung janin dan gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III. 2. Terdapat perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal terhadap denyut jantung janin pada ibu hamil trimester II serta III, ditunjukkan dengan nilai signifikasi 0,045 <sig 0,05, dimana musik klasik lebih meningkatkan denyut jantung janin dibandingkan dengan murotal dan kontrol. 3. Terdapat perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal terhadap gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III, ditunjukkan dengan nilai signifikasi post stimulasi yaitu 0,00 < sig 0,05, dimana gerakan janin lebih meningkat ketika diberikan stimulasi musik klasik dibandingkan dengan murotal maupun kontrol. B. IMPLIKASI 1. Implikasi Teoritis Berdasarkan simpulan penelitian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa stimulasi pra lahir merupakan sebuah upaya untuk membangun kecerdasan anak dikemudian. Stimulasi ini dapat dilakukan dalam commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bentuk stimulasi apapun sepanjang aman bagi janin. Sehubungan dengan hal tersebut, ditemukan hubungan positif dimana stimulasi murotal terhadap denyut jantung janin menghasilkan denyut jantung yang relatif stabil dan gerakan janin lebih tenang hampir sama dengan kelompok kontrol. Dengan demikian stimulasi menggunakan musik klasik (Mozart) dan murotal bisa diberikan secara bergantian dalam stimulasi janin. 2. Implikasi Praktis Berdasarkan simpulan diatas maka begitu pentingnya pendidikan pengetahuan dan sikap bagi kaum ibu, terhadap masalah stimulasi sejak dalam kandungan. Bagi bidan perlu melakukan motivasi melakukan stimulasi menggunakan musik klasik maupun murotal untuk mendidik janin sejak dini guna mengaktifkan sel-sel neuron secara optimal. C. SARAN Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah: a. Bagi bidan Dari hasil penelitian ini bahwa pemberian stimulasi musik klasik atau murotal aman bagi janin bagi bidan diharapkan untuk memotivasi pasien untuk melakukan stimulasi secara rutin dan memberikan fasilitas di ruang tunggu pasien. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b. Bagi pasien Bagi ibu hamil menumbuhkan sikap positif pada kehamilannya agar tercipta kualitas kehamilan yang baik, dengan cara melakukan stimulasi dengan menggunakan musik klasik maupun murotal secara bergantian dalam melakukan stimulasi pada janin di trimester II dan III. c. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain untuk mengembangkan penelitian mengenaiinteraksi gerakan janin terhadap denyut jantung janin serta kemajuan stimulasi selama kehamilan, misalnya pengaruh musik klasik maupun murotal terhadap perkembangan secara fisik janin dalam kandungan ataupun respon janin secara fisik yang dilihat dengan menggunakan ultra sonografi (USG). commit to user