perbedaan pengaruh pemberian stimulasi antara musik klasik dan

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI
ANTARA MUSIK KLASIK DAN MUROTAL TERHADAP
DENYUT JANTUNG JANIN DAN GERAKAN JANIN
PADA IBU HAMIL TRIMESTER II SERTA III
TESIS
Disusun untuk Memenuhi SebagianPersyaratan Mencapai Derajat Master
Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Oleh:
ERY FATMAWATI
S541108036
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERBEDAAN PENGARUHPEMBERIAN STIMULASI
ANTARA MUSIK KLASIK DAN MUROTAL TERHADAP
DENYUT JANTUNG JANIN DAN GERAKAN JANIN
PADA IBU HAMIL TRIMESTER II SERTA III
TESIS
OLEH
ERY FATMAWATI
S541108036
Komisi
Nama
Pembimbing
TandaTangan Tanggal
Pembimbing I Prof. Drs. Sunardi, MSc, Ph.D
NIP. 19540916 197703 0001
............................ Februari 2013
Pembimbing II Dr. Hari Wujoso,dr,Sp.F.MM.............................Februari 2013
NIP. 19621022 199503 1001
Telah dinyatakan memenuhi syarat
Pada tanggal ................................. 2013
Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Program Pasca Sarjana UNS
Dr. Hari Wujoso,dr,Sp. F. MM
NIP. 19621022 199503 1001
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI ANTARA
MUSIK KLASIK DAN MUROTAL TERHADAP DENYUT JANTUNG
JANIN DAN GERAKAN JANIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II
SERTA III
TESIS
OLEH
ERY FATMAWATI
S541108036
Telah Disetujui oleh Tim Penguji
Jabatan
Ketua
2013
Nama
TandaTangan
Dr. Nunuk Suryani, M.Pd
.......................
Tanggal
....Februari
NIP. 196611081990032001
Sekretaris
Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd .......................
NIP. 194404041976031001
.....Februari 2013
Anggota Penguji
Pembimbing I Prof. Drs. Sunardi, MSc, Ph.D ......................... ....Februari 2013
NIP. 19540916 197703 0001
Pembimbing II Dr. Hari Wujoso,dr,Sp.F.MM.............................Februari 2013
NIP. 19621022 199503 1001
Mengetahui,
Direktur Prodi Pascasarjana UNS
Ketua Program Studi
Magister Kedokteran
Keluarga
Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS
NIP. 196107171986011001
Dr. Hari Wujoso,dr,Sp. F. MM
NIP. 19621022 199503 1001
commit to user
SURAT PERNYATAAN
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ery Fatmawati
NIM : S541108036
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “Perbedaan
Pengaruh Pemberian Stimulasi Antara Musik Klasik dan Murotal terhadap
Denyut Jantung Janin dan Gerakan Janin pada Ibu Hamil Trimester II
Serta III” adalah benar-benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya sendiri di
dalam tesis ini telah diberikan citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan peneliti tidak benar, maka
peneliti bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar
yang telah diperoleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Februari 2013
Pembuat Pernyataan
Ery Fatmawati
KATA PENGANTAR
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan
penyusunan penelitian tesis ini pada Program Studi Magister Kedokteran
Keluarga, minat utama Pendidikan Profesi Kesehatan, Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
dengan
judul
“Perbedaan Pengaruh
Pemberian Stimulasi Antara Musik Klasik dengan Murotal terhadap Denyut
Jantung Janin dan Gerakan Janin Pada Ibu Hamil Trimester II serta III“.
Penulisan penelitian tesis ini dapat terselesaikan dengan baik berkat
bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof.Dr.Ravik Karsidi,MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta, yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan di Program Pascasarjana di UNS Surakarta.
2. Prof.Dr.Ir. Ahmad Yunus M.S selaku Direktur Program Pascasarjana
UNS beserta staf atas kebijakannya yang telah mendukung dalam
penulisan penelitian tesis ini.
3. Dr.Hari Wujoso,dr.Sp. F.MM selaku Ketua Program Studi Magister
Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku
Pembimbing II atas kebijakannya yang telah mendukung dan waktu untuk
memberikan arahan kepada penulis, sejak awal hingga selesainya penulisan
tesis ini.
4. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd selaku Ketua Minat Pendidikan Profesi Kesehatan
Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
5. Prof. Drs. Sunardi, MSc, Ph.D selaku Pembimbing pertama yang telah
meluangkan waktu dan memberi dorongan kepada penulis sejak awal sampai
pelaksanaan dan penulisan tesis ini.
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan kepada penulis
dalam penyusunan penelitian tesis ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Segenap dosen Program Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah membekali ilmu pengetahuan yang sangat berarti
bagi peneliti.
8. Bapak, Ibu dan Kakak-kakak tercinta yang telah banyak memberi motivasi
dan semangat.
9. Semua
pihak
yang telah
membantu
dalam
penyusunan
penelitian
iniPenyusunan penelitian ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu masukan dari
semua pihak sangat penulis harapkan untuk kesempurnaannya. Besar
harapan penulis, jika penelitian ini bisa bermanfaat untuk semua pihak.
Surakarta, Februari 2013
Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL . ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR . ................................................................................... iii
DAFTAR ISI. ................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR . ..................................................................................... v
DAFTAR TABEL. ........................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN. ................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang . ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujuan ........................................................................................... 5
D. Manfaat ......................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 7
A. Kajian Teori ................................................................................. 7
B. Penelitian Relevan . ....................................................................... 26
C. Kerangka Pikir............................................................................... 27
D. Hipotesis ........................................................................................ 31
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 32
A. Tempat dan Waktu ........................................................................ 32
B. Jenis Penelitian .............................................................................. 32
C. Populasi dan Sampel .................................................................... 33
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .............................. 35
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 38
F. Instrumen untuk Mengumpulkan Data .......................................... 39
G. Teknik Analisa Data ...................................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 41
A. Hasil Penelitian . ........................................................................... 41
B. Pembahasan . ................................................................................. 65
commitDAN
to user
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI
SARAN....... ........................... 71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
A. Kesimpulan . ......................................................................... 71
B. Implikasi . ............................................................................. 71
C. Saran . ................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA . .................................................................................... 74
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berpikir . ....................................................................... 30
Gambar 2. Desain Penelitian . .......................................................................... 32
Gambar 3. Grafik distribusi pembagian kelompok stimulasi ........................ 44
Gambar 4. Grafik Distribusi Denyut Jantung Janin Pre Stimulasi Klasik. ...... 38
Gambar 5. Grafik Distribusi Denyut Jantung Janin pre Stimulasi murotal ..... 46
Gambar 6. GrafikDistribusi Denyut Jantung Janin pre kontrol ............. ......... 46
Gambar 7. Grafik Distribusi Denyut Jantung Janin Post Stimulasi Klasik ..... 48
Gambar 8. Grafik Distribusi Denyut Jantung Janin Post Stimulasi murotal ... 48
Gambar 9. Grafik Distribusi Denyut Jantung Janin Post Kontrol . .................. 49
Gambar 10. Grafik Distribusi Gerakan Janin pre Stimulasi Klasik . ............... 51
Gambar 11. Grafik Distribusi Gerakan Janin pre Stimulasi Murotal .............. 51
Gambar 12. Grafik Distribusi Gerakan Janin pre Kontrol . ............................. 52
Gambar 13. Grafik Distribusi Gerakan Janin post Stimulasi Klasik . ............. 53
Gambar 14. Grafik Distribusi Gerakan Janin post Stimulasi Murotal. ............ 53
Gambar 15. Grafik Distribusi Gerakan Janin post Kontrol ............................. 54
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Jumlah Responden . ................................. ........
43
Tabel 2. Distribusi Denyut Jantung Janin Pre Stimulasi. ........................ ........
43
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Denyut Jantung Janin Post Stimulasi . .... . .......
47
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Gerakan Janin Pre Stimulasi. ................... ........
50
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Gerakan Janin Post Stimulasi ................. ........
52
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas . ............................................................... ........
55
Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas DJJ Pre Stimulasi . ............................. ........
57
Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas Gerakan Janin Pre Stimulasi . ............. ........
57
Tabel 9. Hasil Uji Homogenitas DJJ Janin Post Stimulasi . ................... ........
58
Tabel 10. Hasil Uji Homogenitas Gerakan Janin Post Stimulasi . .......... ........
59
Tabel 11. Rangkuman Anava Satu Jalan DJJ.......................................... ........
61
Tabel 11. Rangkuman Anava Satu Jalan Gerakan Janin ........................ ........
63
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Penelitian
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 3. Surat Jawaban Ijin Penelitian
Lampiran 4. Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 5. Surat Kesanggupan Menjadi Responden
Lampiran 6. Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 7. Data Mentah Hasil Penelitian
Lampiran 8. Out Put Analisa Data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI ANTARA MUSIK
KLASIK DAN MUROTAL TERHADAP DENYUT JANTUNG JANIN DAN
GERAKAN JANINPADA IBU HAMIL TRIMESTER II SERTA III
Ery Fatmawati, Sunardi, Hari Wujoso
Magister Kedokteran Keluarga Program PASCASARJANA UNS
ABSTRAK
Latar Belakang: Peristiwa kehamilan adalah peristiwa reproduksi yang normal
dalam kehidupan seorang wanita. Berbagai persiapan yang dilakukan ibu untuk
menyambut kehamilannya, termasuk persiapan yang ditujukan untuk anak sejak
dalam kandungan, yaitu pemberian stimulasi pralahir. Stimulasi pralahir sangat
bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dikemudian hari.
Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian stimulasi
antara musik klasik dan murotal terhadap denyut jantung janin dan gerakan janin
pada ibu hamil trimester II serta III.
Metodologi Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain
quasi eksperimen dengan tiga kelompok yaitu kelompok stimulasi musik klasik,
kelompok murotal dan kelompok kontrol. Populasi penelitian adalah seluruh ibu
hamil yang datang memeriksakan kehamilan pada bulan Oktober sampai dengan
Nopember 2012 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sejumlah 84 pasien.
Teknik pengambilan sampling adalah seluruh populasi yang memenuhi kriteria
inklusi dan eklusi digunakan sebagai sampel. Data dianalisis dengan
menggunakan Anava satu jalur. Uji prasyarat menggunakan uji Kolmogorov
Sminorv.
Hasil dan Kesimpulan: hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa: (1) terdapat
perbedaan pengaruh stimulasi antara musik klasik dengan murotal terhadap
denyut jantung janin dan gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III, (2)
Terdapat perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal terhadap denyut
jantung janin pada ibu hamil trimester II serta III, ditunjukkan dengan nilai
signifikasi 0,045 < sig 0,05, (3)Terdapat perbedaan pengaruh stimulasi musik
klasik dan murotal terhadap gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III,
ditunjukkan dengan nilai signifikasi post stimulasi yaitu 0,00 < sig 0,05.
Kata kunci: musik klasik, murotal, denyut jantung janin, gerakan janin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Ery Fatmawati. S541108036. 2013. The effect of difference stimulation between
classical music and murotal the fetal heart rate and fetal movement during
pregnancy TM II and III. Thesis. Supervisor I: Prof. Drs.Sunardi, M.Sc, Ph.D, II:
Dr. dr. Hari Wujoso, Sp. F, MM. The Master of Family Medicine, Post Graduate,
Program of Sebelas Maret University, Surakarta
Background: Events of pregnancy is a normal reproductive events in a woman's
life. Various preparations mother to greet her pregnancy, including the preparation
intended for a child in the womb, that is the provision of prenatal stimulation.
Prenatal stimulation is very beneficial for the growth and development of children
in the future. This study aimed to prove the difference between stimulation of
classic music, group stimulation of murotal dan control group in increasing
thefetal heart rateand fetal movement during pregnancytrimesterIIandIII.
Research Metode: This study used a quantitative quasi experimental research
design with three group i.e the group stimulation of classic music, group
stimulation of murotal dan control group. It used saturated sampling technique,
which involved the entire population as the sample. The population was all
pregnant women during coming in October to November 2013 in sukanis midwife
that the patien which included inclusion and exclusion criteria some 84 patients.
One Way Anava was performed to explore the differences between the three
group the data requirements for ANOVA test. Significance was determined with α
0.05.
Result and Conclusion: result indicated that: (1) there is differences effect
between of classical music and murotal the fetal heart rate and fetal movement.
The value of the classical music sig 0.045, where the sig <0.05 so that there is a
significant difference, the value of the murotal 0.012, where the sig <0.05, so
there is a significant difference and control group was 0.804, which sig> 0, 05, so
there is no significant difference. Providing stimulation between classical music
and murotal there are differences in the effect on fetal heart rate and fetal
movement during pregnancy trimester II and III.
Key ward : prenatal, classical of music, murotal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah masa-masa yang membahagiakan bagi pasangan
suami istri. Kehamilan yang sehat, tentu saja sangat diharapkan oleh ibu
hamil karena dengan kehamilan yang sehat anak yang kelak lahir akan
memiliki perkembangan yang optimal dan memiliki kecerdasan yang
berkualitas. Bertambahnya usia kehamilan dan semakin membesarnya perut
akan timbul rasa tidak nyaman, baik dari segi fisik maupun penampilan. Pada
kondisi ini wanita dianjurkan untuk tetap merawat dan menjaga kesehatan
pribadi. Walaupun rasa malas sering muncul, wanita hamil dianjurkan untuk
dapat mengatasi (Hestanti 2011).
Pada trimester kedua janin mengalami perkembangan yang sangat pesat,
baik dari segi ukuran maupun kemampuan. Salah satu kemampuan penting
yang mulai berkembang pada masa ini adalah kemampuan pendengaran. Saat
ini pendengaran menjadi satu-satunya saluran komunikasi antara janin dan
dunia luar. Ia dapat merasakan lingkungan sekitarnya melalui pendengaran,
atas apa yang bisa didengarnya tersebut ia pun akan memberikan reaksi. Ibu
dapat merasakan reaksi tersebut dalam bentuk gerakan janin di dalam
kandungan (Acredolo 2011).
Kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, endokrin serta sistem
kardiovaskuler ibu dan janin. Kehamilan tidak hanya menyebabkan
commit to user
perubahan pada pelvis dan abdomen ibu hamil tetapi juga seluruh bagian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tubuh. Bagi janin, keseimbangan hormonal dan metabolisme akan
mempengaruhi pertumbuhan sel-sel. Sel-sel ini sebaiknya distimulasi sejak
dini agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Kecerdasan manusia
tidak hanya ditentukan semata-mata oleh jumlah sel otak yang dimiliki, tetapi
lebih ditentukan oleh seberapa banyak koneksi (synaps) yang bisa terjadi
antar sel-sel otak. Setiap sel-sel otak dapat memiliki kemungkinan 1 hingga
20.000 sinaps (Acredolo 2011).
Ada tiga jenis stimulasi yang akan meningkatkan kecerdasan janin.
Stimuli tersebut adalah stimulasi fisik-motorik, misalnya; ibu mengelus-elus
perut, atau memberikan respon apabila ada gerakan-gerakan yang dilakukan
sang janin; stimulasi kognitif, misalnya; ibu hamil berkomunikasi dengan
bayinya dengan cara berbicara atau mendongeng pada sang janin; stimulasi
efektif, misalnya; menyentuh perasaan bayi dengan memperdengarkan jenis
musik tertentu. Jika hal ini dilakukan dengan sering dan teratur, maka
hasilnya akan lebih baik lagi (Satiatadara 2004).
Musik diciptakan untuk mempengaruhi kondisi psikologis manusia dan
manusia adalah makhluk yang kompleks. Setiap musik memiliki elemen
dasar, yaitu pitch (frekuensi suara), tempo, timbre (warna suara) dan
dinamika. Denyut jantung ibu merupakan stimulus musik pertama yang
didengar oleh janin, karena itu musik yang diperdengarkan untuk tujuan
tertentu harus dibuat berdasarkan kebutuhan per individu. Pentingnya
stimulus, khususnya musik, akan menyeimbangkan IQ dan EQ sang janin,
bahkan berpengaruh besar pada kehidupannya kelak. Keseimbangan ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terlihat pada fungsi otak kanan dan otak kiri manusia. Otak kiri berkaitan
dengan kemampuan berbicara, mengingat dengan tata bahasa, berfikir secara
sistematis, mengendalikan emosi, memandang hidup dengan serius, bekerja
dengan fakta, kemampuan menganalisa, berfikir logis, tugas-tugas praktis,
kegiatan terpola, daya ingat (nama, waktu, peristiwa) dan organisasi.
Sementara otak kanan berhubungan dengan, perkembangan artistik atau
kreatif, perasaan, menyatakan emosi, irama musik, memandang hidup dengan
santai, membuat sintesa, imajinasi, lamunan, berfikir secara global dan
intuitif, tugas-tugas abstrak, improvisasi, kegiatan terbuka, pengenalan diri
dan orang lain, sosialisasi dan pengembangan kepribadian (Cecilia 2008).
Menurut Qasim (2004), melalui penelitiannya yang panjang dan serius
di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya
dengan mendengarkan bacaan murotal, dengan ditunjang dengan bantuan
peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak
jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil
uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan murotal berpengaruh besar hingga 97%
dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit. Beberapa
penelitian menyampaikan bahwa bayi yang berusia 48 jam diperdengarkan
murotal dari tape recorder menunjukkan respon tersenyum dan menjadi lebih
tenang. Saat mendengarkan musik, otak memproses apa yang didengar, detak
jantung cenderung mengikuti atau sinkron dengan kecepatan musik yang
satuannya bit permenit. Hal ini menjelaskan mengapa saat mendengarkan
musik dengan tempo yang tinggi detak jantung meningkat. Saat mendengar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
musik dengan tempo (bit per menit) yang rendah, misal 55-70 bpm, detak
jantung akan melambat dan tubuh akan menjadi relaks. Endorfin, yang
merupakan zat candu alamiah di otak, akan dilepaskan saat tubuh merasa
rileks. Hormon-hormon stres, yang meliputi adreronocorticotrophic (ACTH),
prolaktin, dan hormon pertumbuhan (GH), dalam darah akan selaras kadarnya
saat mendengarkan musik.
Keadaan relaks ini akan memperlancar sirkulasi darah ibu dan janin
melalui plasenta. Denyut jantung janin akan mengikuti sinkronasi dengan
denyut jantung ibu sebagai sumber musik pertama yang janin dengar dalam
kandungan. Keseimbangan ini harus dijaga dari stress, baik fisik maupun
psikis, agar janin tidak mengalami gangguan pertumbuhan selama dalam
uterus dan penyulit bagi ibu hamil selama kehamilan hingga persalinan bagi
ibu (Hestanti 2011).
Berdasarkan studi pendahuluan, musik klasik telah menjadi bagian
edukasi pada ibu hamil untuk melakukan stimulasi pada janin namun masih
banyak ibu hamil yang belum menerapkan karena belum mengenal musik
klasik, sebagai alternatif lain untuk stimulasi janin belum banyak yang tahu
bahwa murotal ternyata juga dapat membuat janin menjadi tenang dan stabil
serta merangsang kecerdasan otak. Stimulasi musik klasik dan murotal ini
sama-sama bekerja pada otak, dimana ketika didukung oleh rangsangan dari
luar (musik klasik dan murotal), maka otak akan memproduksi zat kimia yang
disebut neuropeptide. Molekul ini akan menyangkut ke dalam reseptorreseptor mereka yang ada di dalam tubuh dan akan memberikan umpan balik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berupa kenikmatan atau kenyamanan, tetapi belum banyak dipublikasikan
apakah murotal itu lebih mampu menstabilkan kesejahteraan janin
dibandingkan musik klasik. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti
tertarik meneliti perbedaan pengaruh pemberian stimulasi antara musik klasik
dan murotal terhadap denyut jantung janin dan gerakan janin pada ibu hamil
trimester II serta III. Penelitian dilakukan di Bidan Praktik Swasta (BPS) di
Munggur Sidomartani Piyungan Bantul dimana masih banyak ibu hamil yang
belum mengetahui manfaat dan cara melakukan stimulasi pralahir pada janin,
disamping itu angka kejadian kehamilan tidak diinginkan (KTD) meningkat.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah ada perbedaan
pengaruh pemberian stimulasi antara musik klasik dan murotal terhadap
denyut jantung janindan gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Menganalisis perbedaan pengaruh stimulasi antara musik klasik dengan
murotal terhadap denyut jantung janin dan gerakan janin pada ibu hamil
trimester II serta III.
2. Tujuan khusus
a. Untuk menganalisis perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan
murotal terhadap denyut jantung janin pada ibu hamil trimester II serta
III
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Untuk menganalisis perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan
murotal terhadap gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikatif
a. Bagi peneliti
Ilmu
yang terdapat
dalam proses penelitian dapat
menambah
pengalaman baru dalam diri peneliti dan bisa di aplikasikan dalam
masyarakat.
b. Bagi bidan
Sebagai wacana baru dalam memberikan dan meningkatkan pelayanan
pemeriksaan kehamilan.
c. Bagi responden
Menambah pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pendidikan pada
anak sejak dalam kandungan.
2. Manfaat Keilmuan
Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan
motivasi penelitian lebih lanjut berkenaan dengan akselerasi upaya
peningkatan melahirkan anak-anak yang berkualitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Stimulasi Pralahir pada Janin
a. Pengertian stimulasi pralahir
Stimulasi pralahir merupakan stimulasi yang dilakukan sejak bayi masih
berada dalam kandungan, stimulasi ini bisa dimulai pada usia kandungan 16
minggu atau 4 bulan hingga menjelang persalinan (Arcredolo, 2011).
Menurut Carr et al (2008) stimulasi pralahir adalah suatu hal yang biasa
terjadi bahwa dalam perkembangan janin banyak sel otak yang mati,
stimulasi pralahir memberi otak suatu kesempatan untuk memanfaatkan selselnya sebelum kelahiran, artinya memberi bayi kapasitas otak total yang
lebih besar dan merupakan suatu langkah maju yang nyata dalam kehidupan.
Dari berbagai pendapat pada teori stimulasi pralahir dapat disimpulkan
bahwa stimulasi yang dilakukan sejak dini dalam kandungan ini sangat
banyak memberikan manfaat dikemudian hari setelah anak lahir.
b. Manfaat stimulasi pralahir
Menurut Carr et al (2008) pendidikan pralahir mempunyai manfaat, yaitu:
(1) stimulasi otak dan latihan-latihan intelektual dapat meningkatkan
kemampuan
mental
bayi,
(2)
stimulasi
pralahir
dapat
membantu
mengembangkan orientasi dan keefektifan bayi dalam mengatasi dunia luar
setelah ia dilahirkan, (3) bayi-bayi yang mendapatkan stimulasi pralahir dapat
lebih mampu mengontrol gerakan-gerakan mereka dan lebih siap untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menjelajahi juga mempelajari lingkungan setelah mereka dilahirkan, (4) para
orangtua yang telah berpartisipasi dalam program pendidikan pralahir
menggambarkan anak mereka lebih tenang, waspada, dan bahagia.
c. Jenis stimulasi pralahir
Jenis stimulasi pralahir menurut Carret al(2008) adaberagam jenis stimulasi
yang dapat dilakukan antara lain:
1) Stimulasi Suara
a) Memperkenalkan diri
Komunikasi
pertama
yang
dapat
Anda
lakukan
adalah
memperkenalkan diri, misalnya, "Nak, ini ibu dan Ayah". Bagi sang
ayah, dekatkan kepala pada perut ibu dan tempelkan pipi pada perut
lalu berkomunikasilah dengan bayi. Jika terasa ada gerakan atau
tendangan, berarti janin tersebut memberikan respon.
b) Membacakan cerita
Dalam stimulasi ini bisa dicoba dengan membacakan sebuah kisah.
Cerita tidak perlu panjang cukup 10 menit. Janin akan mendapatkan
sensasi untuk merasakan pengalaman berkata-kata. Ayah juga bisa
ikut membacakan, hal ini dilakukan karena hubungan antara ayah dan
bayi berkaitan dengan kemampuan sosial anak di kemudian hari.
c) Mendengarkan suara musik
Stimulasi dapat dilakukan dengan mendengarkan suara musik, dimana
akan
banyak
membawa
manfaat
karena
dapat
memperkaya
pendengaran janin, agar tak hanya mendengar irama jantung ibu,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
misalkan suara musik klasik. Dekatkan alat musik tersebut pada perut
ibu bunyikan irama yang terpola dan lembut.
2) Stimulasi Gerakan Tangan
a) Membelai
Membelai ini juga merupakan stimulasi pralahir, dengan meletakkan
jemari pada posisi punggung janin, yakni sekitar bagian bawah perut.
Dilakukan gerakan membelai punggung janin dari bawah sampai
mencapai bagian atas perut yang merupakan posisi pantat bayi.
Kemudian dengan membarengi belaian ini dengan mengucapkan katakata lembut.
b) Mengusap
Stimulasi dengan mengusap dilakukan dengan langkah terlebih dahulu
tentukan posisi punggung dan pantat bayi. Mengusap dengan gerakan
mengusap dengan jari dan telapak tangan terbuka. Kemudian usapusaplah bagian perut dengan gerakan melingkar dan sedikit tekanan.
lakukan dengan diiringi nyanyian atau alunan musik klasik.
c) Menepuk
Stimulasi dengan menepuk dilakukan dengan gerakan menepuk
dengan lembut. Tepukan dilakukan pada bagian atas perut yang
merupakan posisi punggung atau pantat bayi. Akan tetapi, bila dideteksi
ternyata posisi janin sungsang gerakan menepuk bisa dilakukan di bagian
bawah perut. Lakukan dengan cara merapatkan jari-jemari lalu telapak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tangan menepuk secara halus. Lakukan menepuk di tempat yang
berbeda- beda dan perhatikan apakah janin akan memberkan respon juga.
d) Menekan
Cobalah meletakkan tangan pada kedua sisi perut. gunakan ujung jari
untuk menentukan posisi janin. Rasakan bagaimanan posisi badan dan
kepalanya. Selanjutnya, tempatkan kedua tangan pada kedua sisi janin
dan lakukan dengan sedikit tekanan lembut jangan terlalu keras. Gerakan
menekan berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara otak kiri dan
otak kanan pada janin.
e) Menguncang
Stimulasi menguncang dapat dilakukan dengan mengetahui posisi
punggung dan pantat janin. Kemudian, meletakkan kedua tangan pada
kedua sisi perut tempat punggung dan pantat janin berada. Selanjutnya,
gerakan tangan ke atas dan biarkan perut kembali ke posisi semula
setelah mengangkatnya. Memeegangperut dengan erat namun tidak
diperbolehkan mengguncangnya terlalu keras.
d. Prinsip stimulasi pralahir
Menurut Adriana (2008) ada delapan prinsip dasar yang membentuk
pondasi filosofi dan prosedur pendidikan pralahir, diantaranya:
1) Prinsip kerja sama
Permainan-permainan belajar dan latihan-latihan stimulasi membantu
orangtua dan anggota keluarga lain belajar bekerja sama untuk mencapai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kesejahteraan bayi sebelum bayi dilahirkan sehingga mereka mengetahui
bagaimana bekerja sama setelah bayi lahir.
2) Prinsip ikatan cinta pralahir
Latihan-latihan pendidikan pralahir membantu mempersiapkan orangtua
untuk menerima bayinya. Para psikolog dahulu berpendapat bahwa
ikatan tidak akan terjalin sebelum bayi dilahirkan. Akan tetapi, dengan
memainkan permainan-permainan belajar dan melakukan latihan-latihan,
orang tua khususnya ibu dapat mengungkapkan dan mengembangkan
ikatan cinta sebelum dilahirkan.
3) Prinsip belajar
Seorang bayi belajar dari stimulasi indra pendengaran seperti suara ibu,
stimulasi indra peraba seperti gelitik, dan stimulasi indra penglihatan
seperti gerakan dan warna-warni menjadi kesukaan bayi setiap hari
dalam perkembangan kehidupannya. Latihan-latihan pendidikan pralahir
memberikan stimulasi sistematis bagi otak dan perkembangan saraf bayi
sebelum dilahirkan. Banyak bukti ilmiah
kegiatan
semacam
yang
menunjukan
bahwa
itu membantu otak bayi menjadi lebih efisien dan
menambah kapasitas belajar setelah ia dilahirkan. Masa pertumbuhan
maksimal otak bayi terjadi sebelum kelahiran sampai bayi berusia kira-kira
dua tahun.
4) Prinsip kesadaran pralahir
Latihan-latihan pendidikan pralahir memiliki potensi mengajarkan bayi
untuk
menyadari
bahwa tindakannya mempunyai
commit to user
efek.
Dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
permainan bayi menendang, misalnya, ketika bayi menendang perut ibu di
satu tempat, tangan ibu balas menekan di tempat yang sama. Kenyataan
bahwa
bentuk
stimulasi
lingkungan
ini
dapat
diajarkan sebelum
kelahiran mempunyai potensi besar dalam mempercepat bayi belajar
tentang sebab akibat setelah bayi dilahirkan.
5) Prinsip Kecerdasan
Kecerdasan berkembang dari rasa tertarik pada hal yang terjadi dan
mengapa terjadi. Program pendidikan pralahir mencakup latihan-latihan
untuk menarik minat bayi yang sedang berkembang terhadap sensasi
dan urutan yang dapat dipahami sebelum dilahirkan. Setelah lahir, bayi
mungkin akan penuh perhatian, artinya ia telah mulai mengembangkan
kecerdasannya.
6) Prinsip Mengembangkan kebiasaan Baik
Ibu mulai mengembangkan kebiasaan-kebiasaan baik seperti berbicara
dengan jelas kepada bayi, mengharapkan bayi menanggapi, dan mengulang
latihan-latihan pendidikan pralahir dengan perasaan senang. Kebiasaankebiasaan ini kemudian dengan mudah diteruskan setelah bayi dilahirkan.
e. Waktu pendidikan pralahir
Menurut
Carr et al (2008), pendidikan pralahir menunjukkan bahwa
saat kandungan berusia lima bulan (20 minggu), kemampuan bayi untuk
merasakan stimulus telah berkembang cukup baik. Waktu sebelum bayi
dilahirkan adalah saat yang terbaik untuk memulai komunikasi dengan bayi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kebiasaan-kebiasaan positif yang ibu kembangkan selama masa komunikasi
pralahir akan berlangsung sepanjang masa kanak-kanak dan seterusnya.
f. Cara melakukan pendidikan pralahir
Anak dalam kandungan dapat belajar atau mempelajari kata-kata yang
diucapkan oleh sang pendidik atau orang tuanya. Seperti yang dikatakan oleh
Carr et al (2008) bahwa anak dapat belajar dalam kandungan tetapi tidak
dengan cara seperti orang dewasa. Jika ia mempelajari sebuah kata-kata,
maka ia dapat mengulanginya kembali atau dituangkannya dalam tulisan.
Lain halnya dengan anak dalam kandungan, cara belajarnya jauh lebih
mendasar. Ketika orang tuanya (khususnya sang ibu) mengajarkan kata-kata
kepada bayi dalam kandungannya, ia hanya dapat mendengarkan bunyinya
sambil mengalami sensasi tertentu. Misalnya, tatkala si ibu mengucapkan
kata tepuk sambil dibarengi menepuk perutnya, maka anak dalam kandungan
pun akan mendengarkan kata ”t-e-p-u- dan k”.
Menurut Hermanto (2011) kombinasi bunyi dan pengalaman ini memberi
kesempatan pada anak dalam kandungan untuk belajar memahami hubungan
tentang bunyi dan gerakan.
Keistimewaan menerapkan pendidikan anak
dalam kandungan (anak pralahir) merupakan hasil dari proses yang sistematis
dengan merangkaikan langkah, metode, dan materi yang dipakai oleh orang
tuanya dalam melakukan pendidikan dan orientasi serta tujuan ke mana
keduanya mengarahkan dan mendidik.
Berdasarkan teori tentang stimulasi pra lahir ini disimpulkan bahwa
stimulasi pra lahir ini secara prinsip dapat dilakukan oleh selain ibu, bisa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
anggota keluarga yang lain yang akan berdampak pada ikatan emosional
antara janin dan keluarga. Secara pelaksanaan ini fleksibel dilakukan dengan
syarat konsisten dan alat yang dipergunakan sangat mudah tidak memerlukan
pengeluaran yang banyak.
2. Musik Klasik
a) Sejarah musik klasik
Zaman Klasik atau Periode Klasik dalam sejarah musik Barat
berlangsung abad ke-18 sampai dengan awal abad ke-19. Walaupun
sebagian besar musik klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua
jenis musik dalam istilah tradisi ini, istilah tersebut juga digunakan untuk
menyebut musik dari zaman tertentu ini dalam tradisi tersebut. Zaman ini
biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820, namun dengan batasan
tersebut terdapat tumpang tindih dengan zaman sebelum dan sesudahnya,
sama seperti pada semua batasan zaman musik yang lain. zaman barok dan
zaman romantik. Zaman klasik berada di antara komponis zaman klasik
adalah Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann Beberapa Ladislaus
Dussek, Andrea Luchesi, Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel Bach,
walaupun mungkin komponis yang paling terkenal dari zaman ini adalah
Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven (McNeill 2002).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Macam-macam musik klasik
1) Jazz blues
Jazz blues merupakan aliran musik yang mengkombinasikan dan
Blues .Seperti halnya ragtime blues punya andil dan pengaruh besar
pada vokal yang tradisional.
2) Mozart
Kekuatan musik mozart menjadi perhatian masyarakat terutama
melalui penelitian inovatif di University of California pada awal tahun
1990-an. Di Center for the Neurobiology of Learning and Memory di
Irvine, sebuah tim peneliti mulai meninjau sejumlah efek mozart
terhadap anak-anak dan mahasiswa. Frences and Rauscher (2010),
mengadakan sebuah penelitian dimana tiga puluh enam mahasiswa
tingkat sarjana dari departemen psikologi mendapatkan nilai delapan
hingga sembilan angka lebih tinggi pada tes IQ spasial (bagian dari
skala kecerdasan Stanford-Binet) setelah mendengarkan “Sonata for
Two in D Major” (K.488) karya mozart selama sepuluh menit (McNeill
2002).
c) Musik Klasik Mozart
1) Sejarah Mozart
Wolfgang Amadeus Mozart adalah seorang komponis musik klasik
Mozart kelompok ekstrovert yang dilahirkan dalam lingkungan musik,
ayahnya adalah pemimpin orkestra dan ibunya adalah putri seorang
musisi. Daya musik Mozart yang khas dan luar biasa itu cenderung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
muncul dari kehidupannya, terutama kondisi yang melingkupi
kelahirannya. Mozart dikandung dalam lingkungan yang langka. Ketika
masih dalam kandungan setiap hari ia diperdengarkan musik, terutama
bunyi-bunyi permainan biola ayahnya yang hampir pasti meningkatkan
perkembangan
neurologisnya
dan
membangkitkan
irama-irama
kosmikdalam rahim. Karena lingkungan musik yang unggul inilah,
Mozart lahir dalam keadaan sudah matang dalam dan dibentuk oleh
musik (McNeill 2002).
2) Manfaat musik Mozart
Kekuatan musik Mozart menjadi perhatian masyarakat terutama melalui
penelitian inovatif di University of California pada awal tahun 1990-an
di Centere for tehe Neurobiology of Learning and Memory di Irvine,
sebuah tim peneliti mulai menuju pada efek Mozart terhadap anak –
anak dan mahasiswa. Campbell (2001) mengemukan musik kalsik
seperti Mozart di katakan mampu meningkatkan kecerdasan terutama
pada bayi dan anak – anak. Musik mampu membuat saraf – saraf otak
bergetar sehingga mampu mengaktifkan saraf motorik. Disinilah
letaknya musik mampu meningkatkan kecerdasan (Hestanti, 2011).
Efek Mozart umumnya dapat dijelaskan sebagai kondisi/ efek
sebagai hasil pemaparan musik tertentu (khususnya music Mozart)
dalam waktu singkat dan berefek positif terhadap kognisi dan perilaku.
Pengertian ini pun lalu terdistorsi lebih lanjut oleh publik hingga efek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mozart diyakini pula dapat menyembuhkan penyakit tertentu seperti
stroke, Alzheimer, parkinson dan lain – lain (Campbell 2002).
Komponen musik Mozart yang di susun telah berhasil menghadirkan
kembali keteraturan bunyi yang pernah dialami bayi selama dalam
kandungan.
3) Mozart bagi kehamilan
Menurut Acredolo (2011) dengan mendengarkan Mozart
secara
teratur semenjak masa kehamilan, akan banyak efek positif yang akan
didapat yaitu: (a) orang tua dapat berkomunikasi dan bersambung rasa
dengan anak bahkan sebelum dan dilahirkan, (b) musik ini dapat
merangsang pertumbuhan otak selama masih dalam rahim dan pada
awal masa kanak – kanak, (c) memberi efek positif dalam hal persepsi
emosi dan sikap sejak sebelum dilahirkan, (d) mengurangi tingkat
ketegangan emosi atau nyeri fisik, (e) meningkatkan perkembangan
motoriknya, termasuk lancer dan mudah anak merangkak, berjalan
melompat, serta berlari, dan (f) meningkatkan kemampuan berbahasa,
perbendaharaan kata.
4) Aturan dalam menggunakan mozart dalam kehamilan
Ada aturan-aturan khusus yang harus dilakukan dalam melakukan
terapi musik klasik Mozart, termasuk durasi waktu yang digunakan.
Diantara tata cara menggunakan terapi musik Mozart : (a) mengunakan
headset dan ditempelkan di kedua sisi perut secara simetris pada ibu
yang mengandung calon bayinya, (b) pemutaran musik Wolfgang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Amadeus Mozart yang anda pilih dan jangan memasang dengan suara
keras kemudian kecilkan volume lagu agar musik menjadi pelan dan
nyaman, (c) Durasi waktu dalam satu kali pemutaran maksimal 1 jam
(d)lakukan setiap hari 1-2 kali pemutaran diwaktu senggang.
5) Kehebatan musik Mozart
Kehebatan musik mozart ini terletak pada harmonisasi komponen musik
yang dapat mempengaruhi area otak manusia, berbagai area di otak secara tak
terduga ternyata terlibat ketika kita melakukan interpretasi, mendengarkan,
atau memainkan musik. Area inilah yang berperan pada proses berpikir secara
analitis. Musik mempengaruhi otak dan keadaan emosi dan suasana hati
seseorang. Intelegensia manusia berkaitan erat dengan fungsi-fungsi fisiologis
dari otak. Penelitian neurologis yang dilakukan memang membuktikan bahwa
terjadi peningkatan aktivitas bagian frontal otak kanan dan bagian temporoparietal otak kiri pada manusia yang mendengarkan musik Mozart (Acredolo
2011).
3. Murotal
a. Pengertian Murotal
Murotal adalah rekaman suara Al-Qur’an yang dilagukan oleh
seorang qori’ atau pembaca Al-Qur’an (Rahman, 2006). Lantunan AlQur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia, sedangkan suara
manusia merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan
alat yang paling mudah dijangkau.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Manfaat Murotal
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari murotal menurut Heru (2008) antara
lain: (1) mendengarkan
murotal dengan
tenang
akan mendapatkan
ketenangan jiwa, (2) lantunan murotal secara fisik mengandung unsur
suara manusia, suara manusia merupakan instrumen penyembuhan yang
menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat
menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin
alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari
rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga
menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak
jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang
lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan
ketenangan,
kendali
emosi,
pemikiran
yang
lebih
dalam
dan
metabolisme yang lebih baik.
c. Mekanisme mendengarkan murotal terhadap mental
Pada saat seseorang mendengarkan alunan murotal, sinyal itu akan
ditangkap oleh daun telinga. Selanjutnya impuls bacaan murotal diteruskan
sampai talamus (bagian batang otak). Bila seseorang memahami
bahasa atau maknanya, impuls akan diteruskan ke area auditorik primer
dan sekunder, lalu diolah di area Wernicke untuk diinterpretasikan
makna-maknanya.
Impuls
akan diasosiasikan ke area prefrontal agar
terjadi perluasan pemikiran atau pendalaman makna yang turut berperan
dalam menentukan respon hipotalamus terhadap makna-makna tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hasil yang diperoleh di area Wernicke akan disimpan sebagai memori,
lalu dikirimkan ke amigdala untuk ditentukan reaksi emosionalnya. Oleh
karena itu, jika
meresapi
maknanya,
maka
akan
memperoleh
ketenangan jiwa. Mendengarkan murotal tanpa mengetahui maknanya
juga bermanfaat walaupun tidak sebesar bila mengetahui maknanya.
Bacaan murotal yang didengarnya, impuls dari talamus akan tetap dikirim
ke amigdala, walaupun tidak ditransmisikan ke korteks. Apabila
seseorang mendengar bacaan murotal secara tartil dan didengar dengan
hati yang ridha dan ikhlas, maka bacaan murotal akan berpengaruh
positif terhadap mental (Mustamir, 2009).
4. Denyut Jantung Janin
a. Definisi Denyut Jantung Janin
Denyut jantung janin normal adalah frekuensi denyut rata-rata wanita
tidak sedang bersalin, atau diukur diantara dua kontraksi. Rentang normal
adalah 120 sampai 160 denyut/menit. Bunyi denyut jantung janin (DJJ)
,seperti bunyi detik jam dibawah bantal (Wiknjosastro, 2007).
b. Faktor – faktor yang mempengaruhi denyut jantung janin
Menurut Wiknjosastro (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi denyut
jantung janin antara lain melalui :
1) Sistem saraf simpatis, sebagian besar berada dalam miokardium.
Contoh rangsangan; dengan obat beta-adrenergik akan meningkatkan
frekuensi denyut jantung, menambah kekuatan kontraksi jantung, dan
meningkatkan volume curahan jantung.Dalam keadaan stres, sistem
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
saraf
ini
berfungsi
jantung.Hambatannya,dengan
mempertahankan
obat
propanolol
akan
aktifitas
menurunkan
frekuensi dan sedikit mengurangi variabilitas DJJ.
2) Sistem saraf parasimpatis, terdiri atas serabut nervus vagus yang berasal
dari batang otak.
Sistem saraf ini akan mengatur nodus SA,VA,dan neuron yang terletak
diantara
atrium
dan
ventrikel
jantung.
Rangsangan
nervus
vagus,misalnya dengan asetilkolin,akan menurunkan frekuensi DJJ,
sedangkan hambatannya dengan atropin akan meningkatkan frekuensi
DJJ.
3) Baroreseptoryang letaknya pada arkus aorta dan sinus karotid.
Bila tekanan meningkat,reseptor ini akan merangsang n. Vagus dan
n.glosovaringeus,yang akibatnya akan terjadi penekanan pada aktifitas
jantung berupa penurunan frekuensi DJJ.
4) Kemoreseptoryang terdiri dari atas 2 bagian, yakni bagian perifer yang
terletak di daerah karotid dan korpus aorta serta bagian sentral yang
terletak pada batang otak.
Reseptor ini berfungsi mengatur perubahan kadar O2 dan CO2 dalam
darah serta cairan otak. Bila kadar O2 menurun dan CO2 meningkat,
akan terjadi reflek dari reseptor sentral berupa takhikardi dan
peningkatan
tekanan
darah
untuk
memperlancar
aliran
darah,meningkatkan kadar O2 dan menurunkan kadar CO2. Keadaan
hipoksia atau hiperkapnea akan mempengaruhi reseptor perifer dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menimbulkan refleks bradi kardi. Hasil interaksi dari kedua macam
reseptor tersebut akan menyebabkan bradi kardi dan hipertensi.
5) Susunan saraf pusat.
Aariabelitas denyut jantung janin akan meningkat sesuai dengan
aktifitas otak dan gerakan janin. Pada keadaan janin tidur, aktifitas otak
menurun maka variabilitas denyut jantung janin juga akan menurun.
Rangasangan hipotalamus akan menyebabkan takhikardi.
6) Sistem hormonal juga berperan dalam pengaturan denyut jantung janin.
Pada keadaan stres,misalnya asfiksia, maka medula adrenal akan
mengeluarkan epinefrin dan norepinefrin dengan akibat takhikardi,
peningkatan kekuatan kontraksi jantung dan tekanan darah.
c. Alat Pemeriksa Denyut Jantung Janin
Menurut Tucker (2005) denyut jantung janin secara obyektif dapat
diketahui oleh pemeriksa dengan menggunakan:
1) Auskultasi periodik tersedia beberapa instrumen untuk mendeteksi
denyut jantung janin seperti : Fetoskop (digunakan mulai usia
kehamilan 18-20 minggu), stetoskop Pinard atau Laenec (digunakan
mulai usia kehamilan 18-20 minggu), stetoskop ultrasonografi dopler
(digunakan mulai usia kehamilan 12 minggu).
2) Electronic Fetal Monitoring
Ada dua alat pemantauan janin secara elektronik yaitu : alat
eksternal (transducer eksternal) dan alat internal (elektroda spiral dan
kateter tekanan intrauterine).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Cara mendengarkan denyut jantung janin
Dalam bukunya Kusmiati dkk (2009) cara mendengarkan denyut
jantung janin dengan
menggunakan stetoskop Pinard: (1) tempat
mendengarkan harus tenang, agar tidak mendapat gangguan dari suara
lain, (2) Ibu hamil diminta berbaring terlentang, kakinya lurus, bagian
yang tidak perlu diperiksa ditutup, pintu atau jendela ditutup, (3) alat
disediakan. Pemeriksaan ini sebagai lanjutan dari pemeriksaan palpasi,
(4) mencari daerah atau tempat dimana kita akan mendengarkan. Setelah
daerah ditemukan, stetoskop pinard di pakai bagian yang berlubang luas
ditempatkan ke atas tempat atau daerah dimana kita akan mendengarkan.
Sedangkan bagian yang luasnya sempit ditempatkan pada telinga kita,
letakkan tegak lurus, (5) kepala pemeriksa dimiringkan, perhatian
dipusatkan pada denyut jantung janin. Bila terdengar suatu detak, maka
untuk memastikan apakah yang terdengar itu denyut jantung janin, detak
ini harus disesuai dengan detak nadi ibu. Bila detakkan itu sama dengan
nadi ibu, yang terdengar bukan jantung janin, tetapi detak aorta
abdominalis dari ibu.Setelah nyata bahwa yang terdengar itu betul-betul
denyut jantung janin maka dihitung untuk mengetahui teraturnya dan
frekuensinya denyut jantung janin tersebut.
Sedangkan cara menggunakan doppler untuk mendengarkan denyut
jantung janin adalah: (1) nyalakan doppler, untuk memeriksa apakah
doppler dapat digunakan, (2) usahakan jelly pada abdomen ibu, tepet
pada daerah yang telah ditentukan. Kegunaan jelly adalah sebagai kontak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kedap udara antara kulit abdomen dengan permukaan sensor, (3)
tempatkan sensor pada daerah yang akan didengarkan, kemudian tekan
tombol start untuk mendengarkan denyut jantung janin, (4) akukan
penyesuaian volume seperlunya denganmenggunakan tombol pengatur
volume, (5)
lihat denyut jantung janin pada angka yang ditujukan
melalui monitor.
e. Cara menghitung denyut jantung janin
Menghitung denyut jantung janin yaitu selama satu menit penuh. Hal
ini dikarenakan pada setiap detik itu terdapat perbedaan denyut serta
membandingkan dengan rentang normal selama satu menit (Varney,
2007).
5. Gerakan Janin
a. Definisi Gerakan Janin
Gerakan janin adalah tanda reliabel tentang kesejahteraan janin,
dimana gerakan janin yang mengikuti pola teratur dari waktu ketika
gerakan ini dirasakan (Wiknjosastro, 2007).
b. Nilai normal gerakan janin
Data sedikitnya 10 gerakan perhari dianggap lazim.Perhitungan
gerakan janin harus dimulai pada usia kehamilan 34-36 minggu bagi
wanita yang berisiko rendah mengalami insufisiensi uteroplasenta.
Sedangkan pada wanita yang faktor risikonya telah diidentifikasi,
perhitungan gerakan janin dilakukan pada usia kehamilan 28 minggu.
Gerakan janin normal yaitu sekelompok atau beberapa kelompok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
aktivitas tungkai dan tubuh janin yang menunjukkan normalitas
(Kusmiyati dkk 2009).
c. Perhitungan gerakan janin
Perhitungan gerakan janin sejauh ini merupakan teknik yang paling
mudah di antara berbagai teknik pengkajian janin, dan teknik ini dapat
diterapkan pada sejumlah kelompok besar ibu hamil. Aktivitas janin
menunjukkan kepastian bahwa janin hidup dan bahwa penurunan
aktivitas janin secara dramatis atau berhentinya gerakan janin
mengkhawatirkan. Jumlah total gerakan yang dilakukan janin cukup
beragam. Hal yang paling penting adalah penurunan gerakan yang
mencolok dari pola lazim janin merupakan masalah dan berhentinya
gerakan janin berkaitan erat dengan kematian janin (Varney 2007).
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan janin
Gerakan janin dipengaruhi banyak hal diantaranya adalah (1) kadar
glukosa (glucose loading, (2) usia kandungan, pada primigravida gerakan
janin baru dirasakan mulai usia kandungan 18 minggu, sedangkan pada
multigravida pada kehamilan 16 minggu. Gerakan janin biasanya
menjadi jelas setelah minggu ke 22, menjelang aterm gerakan janin
relatif mengalami penurunan dikarenakan jumlah air ketuban yang
berkurang mengurangi ruang gerak janin (Kusmiati 2008), (3) stimulus
suara, stimulus suara disini sangat berpengaruh pada gerakan janin,
apabila suara dengan ritme keras maka janin akan bergerak dengan keras,
(4) kebiasaan merokok ibu, kebiasaan ini meski hanya dua batang sehari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terbukti menurunkan gerakan janin, (5) penggunaan obat-obatan tertentu
dan (6) hipoksia (Varney 2007).
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Bernaldi (2009) dalam jurnalnya yang berjudul Dynamic interactions
between musical, cardiovascular, and cerebral rhythms in humans.
Penelitiannya menunjukkan bahwa Reaksi musik dengan tempo lebih
cepat meningkatkan kardiorespirasipreferensi individu. Hal ini diujikan
secara acak pada berbagai komposisi musik kemudian dilihat
responkardiovaskuler
atau
pernafasanparalelseketikadan
apakahperubahan inimencerminkanprofil.
2.
Caine (1991) meneliti penelitian terhadap 52 bayi prematur dan bayi baru
lahir yang bobot lahirnya rendah tentang efek musik vokal selama 60
menit, termasuk nina bobo dan lagu anak-anak, telah mengurangi masa
tinggal di rumah sakit rata-rata 5 hari. Tingkat kehilangan bobot pada
kelompok bayi yang mendengarkan musik rata-rata 50% lebih rendah,
asupan susu formula pun berkurang, dan tingkat stresnya menurun.
3.
Wahid (2011) meneliti tentang masalah pendidikan anak sejak dalam
kandungan melalui Stimulasi pendidikan dengan murotal yang dilakukan
oleh orang tuanya sendiri. Penelitian menunjukkan Dampak anak hasil
stimulasi pendidikan sejakdalam kandungan adalah dapat membantu
prosespembentukan sinaptogenesis (hubungan antar sel saraf otakdengan
nilai-nilai agama dan spiritualitas anak sejak pranatasehingga setelah
lahir anak memiliki karakter, kepribadiankecerdasan
commit to user
dan
memiliki
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kepekaan terhadap spiritualitasagama yang lebih baik dibandingkan
dengan anak yang tidakmendapatkan stimulasi, atau berdampak pada
pembentukansinaptogenesis
religio-spiritualitas
pada
anak
setelah
lahir. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah stimulasi sejak dini sangat
bermanfaat bagi anak setelah dilahirkan.
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan, maka disusunlah
kerangkan berpikir sebagai berikut:
1.
Perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal terhadap denyut
jantung janin pada ibu hamil trimester II serta III
Salah satu upaya dalam menstimulasi janin dalam kandungan dengan
tujuan untuk mengoptimalkan kecerdasan sejak dini yaitu dengan
stimulasi musik yang bervariasi. Dalam penelitian ini dari seluruh ibu
hamil yang usia kehamilannya termasuk dalam trimester II dan III yang
berkunjung di BPS Sukani pada bulan Oktober sampai dengan Nopember
2012 yang memenuhi syarat inklusi dan ekslusi, pasien yang datang
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu diberi musik klasik, murotal dan
sebagai kontrol, selanjutnya setelah pasien bersedia menjadi salah satu
kelompok tersebut diukur denyut jantung janin (DJJ) dan gerakan janin
sebelum diberikan stimulasi, kemudian setelah stimulasi selama 15 menit
DJJ dan gerakan janin diukur lagi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pemberian stimulasi pada janin menggunakan murotal yang
merupakan stimulasi suara manusia dimana bayi sangat menyukai suara
ibunya maka menjadikan janin lebih tenang dan menikmati lantunan
irama tersebut sehingga janin tidak mengalami stres dengan ditunjukkan
hasil pengukuran denyut jantung janin yang stabil.
Pemberian stimulasi pada janin menggunakan musik klasik yang
merupakan intrumen alat musik dengan ritme lembut dimana kesukaan
setiap bayi berbeda-beda jenis musik yang ia sukai menjadikan bayi
tenang dan tidak stres serta menkmati irama tersebut sehingga denyut
jantung janin yang ditunjukkan adalah stabil.
2.
Perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal terhadap gerakan
janin pada ibu hamil trimester II serta III.
Pemberian stimulasi pada janin menggunakan murotal yang merupakan
stimulasi suara manusia dimana bayi sangat menyukai suara ibunya maka
menjadikan janin lebih tenang dan menikmati lantunan irama tersebut
sehingga janin tidak mengalami stres dengan ditunjukkan hasil
pengukuran gerakan janin yang stabil.
Pemberian stimulasi pada janin menggunakan musik klasik yang
merupakan intrumen alat musik dengan ritme lembut dimana kesukaan
setiap bayi berbeda-beda jenis musik yang ia sukai menjadikan bayi
tenang dan tidak stres serta menikmati irama tersebut sehingga gerakan
janin yang ditunjukkan mengikuti irama yang didengarnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Proses kehamilan
Janin
Stimulasi suara
Musik klasik
Murotal
Musik intrumental
dengan nada
rendah
Suara manusia yang
berirama dengan
nada rendah
Alat pendengaran
1. Denyut jantung janin
2. Gerakan janin
3. Stimulasi neuron
3. Stimulasi neuron
4. Stimulasi metabolisme
4.Stimulasi metabolisme
Pertumbuhan IQ dan EQ janin optimal
Gambar 1: Skema Kerangka Pikir
Keterangan skema kerangka pikir :
: diteliti
: tidak diteliti
commit to user
Sirkulasi darah ibu
ke plasenta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah :
1. Ada perbedaan perbedaan pengaruh stimulasi antara musik klasik dengan
murotal terhadap denyut jantung janin dan gerakan janin pada ibu hamil
trimester II serta III.
2. Ada perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal terhadap
denyut jantung janin pada ibu hamil trimester II serta III
3. Ada perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal terhadap
gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Ibu Hamil Trisemester II dan III pada bulan
Oktober – Nopember 2012.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Bidan Praktik Swasta (BPS) yaitu BPS Sukani Edi,
Munggur Sidomartani Bantul
B. Jenis Penelitian
Penelitian
ini adalah penelitian kuantitatif dengan desainQuasi eksperimen.
Desain Quasi eksperimen dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
rancangan penelitian bentuk Pre Test and Pos TestControl Group Design. Desain
ini berupaya untuk mengungkapkan pengaruh sebab akibat dengan
melibatkan
kelompok
kontrol
di
samping
kelompok perlakuan atau
eksperimen. Rancangan penelitian sebagai berikut:
Y1,Y2 pre
X (Stimulasi musik klasik) y1, y2 post
Y1, Y2 pre
X (Stimulasi murotal)
Y1, Y2 post
Y1, Y2 pre
X (kontrol )
Y1, Y2 post
Gambar 2. Rancangan Penelitian
commit to user
cara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan :
Y1 pre
: observasi pertama DJJ (pretest) pada kelompok ibu hamil
Y2 pre
: observasi pertama gerakan janin (pretest) pada kelompok ibu hamil
X
: perlakuan stimulasi yang dibagi menjadi tiga yaitu music klasik,
murotal dan kontrol
Y1 post
: observasi DJJ pada kelompok ibu hamil setelah diberikan stimulasi
musik klasik
Y2 post
: observasi gerakan janin pada kelompok ibu hamil setelah diberikan
stimulasi murotal
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan
24mg sampai 37 mg di BPS Sukani Edi Munggur, Sidomartani, Bantul. Selama
bulan Oktober-Nopember 2012. Jumlah keseluruhan ibu hamil yang datang di
BPS Sukani selama bulan Oktober sampai dengan Nopember adalah 98 pasien.
2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Hidayat 2007). Teknik
sampling dalam penelitian ini adalah sampling insidental yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja pasien yang
sesuai kriteria inklusi dan ekslusi datang berkunjung di BPS Sukani pada
bulan Oktober – Nopember 2012.
Kriteria inklusi :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Usia kehamilan 24 minggu sampai dengan 34 minggu
b. Ibu hamil dengan presentasi kepala
c. Ibu hamil bersedia menjadi responden
Kriteria eksklusi :
a. Ibu hamil dengan kondisi preeklamsia
b. Ibu hamil anemia
c. Ibu hamil dengan fetal distress
Berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi di atas jumlah pasien yang
memenuhi syarat dan bersedia adalah 84 pasien.
3. Pengalokasian Sampel
Dalam penelitian ini cara pengelompokan sampel yang mendapatkan
perlakuan musik klasik, murotal, dan sebagai kontrol secara acak dengan
memberikan kesempatan pada pasien untuk memilih sebagai kelompok
musik klasik atau murotal. Jumlah masing-masing kelompok perlakuan
musik klasik dan murotal adalah 30 responden, dan kelompok kontrol 24
responden.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel yang di gunakan berupa variabel bebas (independen variabel)
dan variabel terikat (dependen variabel) secara rinci variabel dalam
penelitian ini dapat di jabarkan sebagai berikut :
a. Variabel bebas : yaitu variabel yang di anggap menjadi penyebab
bagi terjadinya perubahan pada varibel terikat pada penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
eksperimen. variabel bebas dalam penelitian ini adalahstimulasi
dengan musik klasik mozart dan murotal.
b. Variabel terikat : yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas,
yang dalam eksperimen perubahan yang di ukur dengan mengetahui
efek dari suatu perlakuan. Pada penelitian ini variabel terikatnya
adalah denyut jantung janin dan gerakan janin.
2. Definisi Operasional
a. Stimulasi musik klasik
1) Definisi
Stimulasi musik klasik adalah pemberian musik klasik karya Mozart
dengan judul Symphoni 40 disusun dengan alunan melodi dan ritme
yang sangat lembut dan tenang berdurasi 15 menit diputar dalam
compactdisk sebanyak 1 kali putaran dengan volume yang rendah
kemudian diperdengarkan kepada janin menggunakan headset yang
diletakkan di perut ibu dengan posisi ibu setengah duduk ditempat
tidur, mozart diperdengarkan selama 15 menit.
2) Instrumen
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jam tangan merk seiko untuk mengukur waktu pemberian musik
klasik dan musik instrumental klasik (mozart), music playerdengan
compact disk dengan merk Sony sebagai media pemutaran musik
klasik, dan head set sebagai media untuk didengarkan kepada janin
dengan diletakkan di perut ibu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Satuan data
Data dalam pemberian musik klasik mozart diberi kode angka 1
4) Skala data
Adapun skala data pemberian stimulasi musik klasik adalah nominal.
b. Stimulasi murotal
1) Definisi
Stimulasi murotal adalah pemberian rekaman suara bacaan AlQur’an surah 23 Al Mukminun ayat 12-14 berdurasi 15 menit
diputar 1 kali dengan alunan bacaan dan ritme yang sangat lembut
dan tenang diputar dalam compactdisk dengan volume yang rendah
kemudian diperdengarkan
kepada
janin menggunakan
headset
yang diletakkan di perut ibu dengan posisi ibu setengah duduk
ditempat tidur, murotal diperdengarkan selama 15 menit.
2) Instrumen
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jam tangan merk seiko untuk mengukur waktu pemberian murotal,
music playerdengan compactdiskdengan merk sony sebagai media
pemutaran
murotal,
dan
head set merk sony sebagai media
penghantar suara bagi janin untuk didengarkan dengan diletakkan di
perut ibu.
3) Satuan data
Data dalam pemberian murotal diberi kode angka 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Skala data
Adapun skala data pemberian stimulasi murotal adalah nominal.
c. Denyut jantung janin
1) Definisi
Denyut jantung janin adalah detak jantung janin yang didengarkan
pada bagian punctum maksimum dengan posisi ibu berbaring
terlentang menggunakan alat fetal doppler dilakukan selama 1 menit
dilakukan pada saat sebelum diberikan stimulasi dan sesudah
diberika stimulasi.
2) Instrumen
Instrumen penelitian
yang
digunakan
untuk mengukur denyut
jantung adalah jam tangan merk seiko untuk mengukur waktu
mengukur DJJ, Doppler merk Omron jenis NE-C29, Jelly sebagai
pelumas menggunakan doppler dan buku catatan hasil yang
diperoleh sebelum dan sesudah pemberian stimulasi musik klasik.
3) Satuan data
Frekuensi DJJ ... kali/menit
4) Skala data
Skala data dalam denyut jantung janin adalah rasio.
d. Gerakan janin
1) Definisi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gerakan Janin adalah gerakan yang dilakukan janin dalam perut ibu
dapat dirasakan ibunya serta dapat dilihat pada perut ibu maupun
dirasakan dengan rabaan tangan diletakkan pada perut ibu pada saat
diberikan stimulasi musik klasik atau murotal selama 15 menit .
2) Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengukur gerakan janin adalah
jam tangan untuk menghitung waktu pemberian stimulasi selama 15
menit dan tangan peneliti untuk mengetahui gerakan janin dalam
perut ibu.
3) Skala data
Skala data dalam gerakan janin adalah rasio
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara – cara yang dapat di gunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data pada penelitian ini
diperoleh dengan melakukan pemeriksaan atau pengukuran langsung pada
responden sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
Langkah-langkah dalam pengumpula data adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pendekatan ke pimpinan BPS Sukani untuk memperoleh izin
penelitian dan data responden.
2. Memberikan informed consent kepada responden
3. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan pada ibu hamil
4. Mengukur denyut jantung janin dan gerakan janin sebelum diberi
perlakuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Memberikan stimulasi musik klasik, murotal selama 15 menit
6. Mengukur denyut jantung janin dan gerakan janin setelah diberi
perlakuan.
F. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan dipermuda olehnya (Arikunto, 1993).
Adapun
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Denyut jantung janin
a. Jam tangan
b. Doppler untuk mengukur denyut jantung janin
c. Compactdisk dilengkapi headset berisi musik klasik dan murotal
d. Tabel bantu untuk mencatat hasil yang diperoleh.
2. Gerakan janin
a. Jam tangan
b. Compactdisk dilengkapi headset berisi musik klasik dan murotal
c. Tabel bantu untuk mencatat hasil yang diperoleh
G. Teknik Analisa Data
Analisis dari penelitian dari dua analisis yaitu analisis diskripstif dan
analisis inferensial. Analisis diskriptif dilakukan dengan menyajikan data
melalui tabel data distribusi frekuensi dan histogram. Analisis inferensial
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
digunakan untuk menguji hipotesis. Dalam analisis data diadakan uji
persyaratan sebagai berikut:
1. Uji Persyaratan
Untuk menganisis data dilakukan uji persyaratan mengenai varians sampel
terlebih dahulu. Uji persyaratan digunakan untuk mengetahui normalitas
data dan homogenitas varians agar analisis varians (Anava) dapat
digunakan. Uji kenormalan sampel digunakan dengan menggunakan
teknik uji Kolmogorow-Smirnov sedangkan untuk menguji homogenitas
varians sampel menggunakan SPSS for Windows.
2. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam pengolahan data digunakan teknik
analisis varians satu jalan, Anava satu jalan digunakan untuk menguji
perbedaan dua means atau lebih sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan,
kemudian dilanjutkan uji Scheffe untuk mengetahui perbedaan rata-rata
taraf perlakuan yang paling tinggi pengaruhnya terhadap denyut jantung
janin dan gerakan janin.
commit to user
BAB IV
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer hasil
pengukuran denyut jantung janin dan gerakan janin dari 84 pasien ibu hamil
trimester II serta III yang melakukan pemeriksaan Antenatal Care di
Bidan Praktik Swasta Sukani Edi, Munggur Piyungan Kabupaten Bantul
Yogyakarta pada bulan Oktober-Nopember 2012. Penelitian ini menggunakan
satu variabel independen, yaitu pemberian stimulasi yang terbagi menjadi 3
kelompok; kelompok stimulasi musik klasik (Mozart), kelompok stimulasi
murotal dan kelompok kontrol (tanpa pemberian stimulasi), sedangkan
variabel dependen ádalah denyut jantung janin dan gerakan janin.
Responden yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah ibu
hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria yang harus
dipenuhi adalah: (1) Usia, ibu hamil dalam batas usia 20– 35 tahun, (2) status
obstetri, ibu hamil dengan jumlah kehamilan tidak lebih dari tiga, (3) umur
kehamilan, ibu hamil dengan umur kehamilan diantara 24-34 minggu, (4)
Kadar Haemoglobin, kadar Hb ibu termasuk dalam kategori tidak anemia atau
≥ 11 gr% (6) presentasi, presentasi kepala (7) tidak terdapat tanda-tanda
preeklamsia, ibu hamil dalam penelitian dalam kondisi tekanan darah normal,
protein urin (-) dan tidak ada oedem di muka atau kaki serta ibu tidak
mengalami keluhan pusing maupun pandangan kabur, dan (8) tidak
hipoglikemia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Diskripsi jumlah responden berdasarkan kelompok Stimulasi pada
Ibu Hamil
Pelaksanaan stimulasi dalam penelitian ini dibagi menjadi 3
kelompok yaitu kelompok 1 diberikan stimulasi menggunakan musik
klasik (Mozart), kelompok 2 menggunakan murotal (Surah Al Mukminun)
dan kelompok 3 tidak menggunakan stimulasi apapun sebagai kelompok
kontrol. Pembagian kelompok stimulasi pada ibu hamil dilakukan oleh
peneliti dengan teknik penawaran kesediaan pasien untuk memilih musik
klasik atau murotal dengan target peneliti minimal masing-masing
kelompok 21 pasien. Berdasarkan data penelitian didapatkan data variabel
stimulasi pada ibu hamil sebagai berikut:
Tabel 1. Diskripsi frekuensi jumlah responden berdasarkan
kelompok stimulasi
Stimulasi
Klasik
Murotal
Kontrol
Total
Frekuensi
30
30
24
84
Persen (%)
35,7
35,7
28,6
100
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dilihat jumlah responden dengan
stimulasi musik klasik yaitu sejumlah 30 pasien atau 35,7%, kemudian
stimulasi dengan murotal sejumlah 30 pasien atau 35,7 % dan kelompok
kontrol tanpa pemberian stimulasi berjumlah 24 pasien atau 28,6 % dari
jumlah total responden. Keseluruhan jumlah responden dalam penelitian
berjumlah 84 pasien ini merupakan pasien yang datang periksa ANC pada
bulan Oktober-Nopember 2012 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
serta bersedia menjadi responden. Data di atas dapat dibaca pada grafik di
bawah ini.
jumlah
kontrol ; 24
klasik ; 30
murotal ; 30
Gambar 3. Grafik distribusi jumlah responden kelompok stimulasi
2. Diskripsi data denyut jantung janin (DJJ)
Denyut jantung janin pada penelitian ini diukur menggunakan doppler
pada titik punctum maksimum janin. Pengukuran DJJ dilakukan 2 kali pre
stimulasi dan post stimulasi pada masing-masing kelompok. Hasil
pengukuran DJJ masing kelompok dapat dilihat dalam tabel berikut;
a. Denyut Jantung Janin Pre Stimulasi
Tabel 2. Distribusi denyut jantung janin pre stimulasi tiap kelompok stimulasi
NILAI
Djj pre
Kelompok stimulasi
132
133
134
135
136
137
138
N
Klasik
Frek persentase
4
13,3
Murotal
Frek Persentase
5
16,7
4
13,3
5
5
16,7
6
5
16,7
4
8
26,7
6
0
0
0
4
13,3
4
to user 30
30 commit100
16,7
20,0
13,3
20,0
20,0
138
100
Kontrol
Frek
1
Persentase
4
6
5
5
0
3
24
16,6
4,1
25
20,8
20,8
0
12,5
100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 2 menunjukkan bahwa denyut jantung janin sebelum diberi stimulasi
masing-masing kelompok. Kelompok musik klasik 30 responden, murotaal 30
responden dan kelompok kontrol 24 responden. Kelompok musik klasik
mempunyai nilai mean: 134,8, standar deviasi 1,858, DJJ minimal 132 dan
maksimal 138. Distribusi kelompok musik klasik dapat dilihat digrafik sebagai
berikut:
Gambar 4 . Grafik Distribusi Denyut Jantung Janin Pre Stimulasi
Kelompok Musik Klasik
Kelompok murotal sebelum diberikan stimulasi mempunyai nilai mean: 134,5,
standar deviasi 1,924, DJJ minimal 132 dan maksimal 138. Distribusi denyut
jantung janin pre stimulasi kelompok murotal dapat diliat pada grafik di bawah
ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 5. Grafik distribusi frekuensi djj pre stimulasi murotal
Sedangkan kelompok kontrol mempunyai nilai mean: 134,8, standar deviasi
1,650, DJJ minimal 132, maksimal 138. Distribusi denyut jantung janin pre
stimulasi kelompok kontrol dapat diliat pada grafik di bawah ini:
Gambar 6. Grafik distribusi denyut
jantung
janin pre kontrol
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari tiga kelompok stimulasi mean denyut jantung janin sebelum
diberi stimulasi paling tinggi adalah kelompok musik klasik yaitu,
sedangkan 134,8 sama dengan kontrol 134,8 untuk standar deviasi paling
besar pada kelompok murotal 192,4 kemudian kelompok klasik 1,858 dan
paling kecil adalah kelompok kontrol 1,65.
b. Distribusi frekuensi denyut jantung janin post stimulasi
Tabel 3. Distribusi frekuensi denyut jantung janin post stimulasi musik
klasik
Kelompok musik klasik
Nilai djj Frek
%
128
3
10,0
129
0
0
130
3,3
1
131
0
0
132
3,3
1
133
0
0
134
3,3
1
135
0
0
136
3,3
1
137
0
0
138
26,7
8
139
5
16,7
140
5
16,7
141
0
0
142
2
6,7
143
0
0
144
0
0
145
0
0
146
0
0
147
0
0
148
3,3
1
150
3,3
1
151
0
0
152
3,3
1
30
100
Kelompok murotal
Frek
%
0
0
0
0
5
16,7
0
0
13,3
4
6,7
2
20,0
6
0
0
23,3
7
0
0
3
10,0
1
3,3
1
3,3
0
0
1
3,3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
30
100
commit to user
Kelompok kontrol
Frek
%
0
0
0
0
0
0
0
0
2
6.7
0
0
10
33,3
5
16,7
5
16,7
0
0
2
6,7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
24
100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 7. Grafik distribusi frekuensi djj post stimulasi musik klasik
Tabel 3 dan gambar 7 menunjukkan bahwa denyut jantung janin setelah
diberi stimulasi musik klasik mempunyai nilai mean: 139,9, standar deviasi
8,45, min 128 dan maksimal 154.
Gambar 8. Distribusi frekuensi DJJ post stimulasi murotal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3 dan gambar 8 menunjukkan bahwa denyut jantung janin setelah diberi
stimulasi murotal mempunyai nilai mean: 135,7, standar deviasi 5,99, nilai min
130 dan maksimal 142.
Gambar 9. Distribusi frekuensi DJJ post kontrol
Tabel 3 dan
gambar 9 menunjukkan bahwa denyut jantung janin
kelompok kontrol mempunyai nilai mean: 134,5 dan standar deviasi 2,06,
min 132 dan maksimal 138.
Dari tiga kelompok stimulasi tersebut mean denyut jantung janin sesudah
diberi stimulasi paling tinggi adalah kelompok musik klasik yaitu 139,9
kemudian murotal 135,7 dan paling rendah kelompok kontrol 134,5,
sedangkan untuk standar deviasi paling besar pada kelompok musik klasik
yaitu 8,45 kemudian murotal 5,99 dan paling kecil adalah kelompok kontrol
yaitu 2,08.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Diskripsi Gerakan Janin
a. Gerakan Janin Pre Stimulasi
Gerakan janin pada penelitian ini diukur dengan teknik palpasi pada perut
dan koordinasi dengan ibu hamil. Gerakan janin diukur 2 kali sebelum
stimulasi dan sesudah stimulasi. Hasil pengukuran gerakan janin dapat dilihat
dalam tabel sebagai berikut;
Tabel 4. Distribusi frekuensi gerakan janin pre stimulasi
Nilai
Gerakan 0
Janin
1
N
Klasik
Frek persentase
20
66,6
10
33,4
30
100
Kelompok stimulasi
Murotal
Kontrol
Frek Persentase Frek Persentase
20
66,6
14
58,3
10
33,4
10
41,7
30
100
24
100
Tabel 4 menunjukkan bahwa gerakan janin sebelum diberi stimulasi musik
klasik mempunyai nilai 0 frekuensinya 20 dan gerakan janin 1 kali frekuensi 10
responden. Kelompok murotal sejumlah 30 responden frekuensi gerakan janin
0 adalah 20 responden dan gerakan 1 kali adalah 10 responden. Kelompok
kontrol sejumlah 24 responden frekuensi gerakan janin 0 sejumlah 14
responden dan gerakan 1 kali sejumlah 10 responden. Distribusi frekuensi
dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 10. Distribusi frekuensi gerakan janin pre stimulasi musik klasik
Berdasarkan tabel 4 dan gambar 10 menunujukkan bahwa gerakan janin pre
stimulasi kelompok musik klasik didapatkan mean: 0,33, standar deviasi 0,48
dengan 30 responden.
Gambar 11. Grafik distribusi gerakan janin pre stimulasi murotal
Berdasarkan tabel 4 dan gambar 11, gerakan janin pada kelompok murotal
sebelum diberikan stimulasi mempunyai nilai mean: 0,33, standar deviasi 0,48.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 12. Grafik distribusi frekuensi gerakan janin pre kontrol
Berdasarkan tabel 4 dan gambar 12, gerakan janin kelompok kontrol
mempunyai nilai mean: 0,42 dan standar deviasi 0,50.
Dari tiga kelompok stimulasi tersebut mean gerakan janin sebelum diberi
stimulasi paling tinggi adalah kelompok kontrol yaitu 0,42 kemudian murotal
dan musik klasik sama yaitu 0,33. Sedangkan untuk standar deviasi paling
besar pada kelompok kontrol yaitu 0,50 kemudian murotal dan musik klasik
sama yaitu 0,48.
b. Gerakan janin post stimulasi
Tabel 5. Distribusi Gerakan Janin Post Stimulasi
Nilai
Kelompok stimulasi
Murotal
Kontrol
Klasik
Frek
Gerakan 0
1
Janin
2
3
4
5
6
N
0
0
3
4
18
3
2
persentase
0
0
10,0
13,3
60,0
10,0
6,67to
commit
30
100
Frek
0
8
19
1
1
0
user 0
30
Persentase
Frek
Persentase
0
26,6
63,3
3,0
3,0
0
0
100
9
12
3
0
0
0
0
37,5
50,0
12,5
0
0
0
0
100
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 13. Distribusi frekuensi gerakan janin post stimulasi klasik
Berdasarkan tabel 5 dan gambar 13 menunjukkan bahwa gerakan janin
sesudah diberi stimulasi musik klasik sejumlah 30 responden, mempunyai nilai
mean: 3,90, standar deviasi 0,95, nilai minimal gerakan post stimulasi adalah 2
dan maximalnya 6.
Gambar 14 . Grafik distribusi frekuensi gerakan jani post stimulasi murotal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan tabel 5 dan gambar 14, gerakan janin kelompok murotal dari
sejumlah 30 responden setelah diberikan stimulasi mempunyai nilai mean 1,96,
standar deviasi 0,99, nilai gerakan janin minimal 1 dan maksimal 6.
Gambar 15. Grafik distribusi frekuensi gerakan janin post kontrol.
Sedangkan kelompok kontrol sejumlah 24 responden mempunyai nilai mean
0,75 dan standar deviasi 0,67, nilai gerakan janin minimal 0 dan maksimal 2.
Dari tiga kelompok stimulasi tersebut mean gerakan janin sesudah diberi
stimulasi paling tinggi adalah kelompok musik klasik yaitu 3,9 kemudian
murotal 1,96 dan kelompok kontrol yaitu 0,75. Sedangkan untuk standar
deviasi paling besar pada kelompok murotal yaitu 0,96 kemudian musik klasik
0,95l dan kelompok kontrol yaitu 0,67.
B. Uji Persyaratan Analisis
Analisis data ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan pengaruh
commit
to user
antara stimulasi musik klasik dan
murotal
terhadap denyut jantung janin dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
gerakan janinpada ibu hamil. Untuk melakukan uji hipotesis dengan rancangan
faktorial 1 x 2 dengan teknik analisis varian satu jalan, perlu dilakukan uji
prasyarat, yaitu skor atau data yang akan diuji haruslah memiliki distribusi
normal, berasal dari sampel yang homogen. Pada penelitian ini, uji prasyarat yang
dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas data.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan dari distribusi
data yang diperoleh dari penelitian .Jika data yang diperoleh memiliki
distribusi yang normal maka tidak akan mengganggu kesimpulan dari hasil
analisis yang dilakukan. Dalam penelitian ini data yang diuji normalitasnya
adalah data denyut jantung janin pre dan post stimulasi.
Tabel 6. Hasil uji normalitas
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
perlakuan
djj pre
Statistic
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Klasik
.135
30
.172
.926
30
.039
Murotal
.149
30
.087
.915
30
.020
Kontrol
.160
24
.112
.928
24
.088
a. Lilliefors Significance Correction
Data harga kolmogorov smirnov Z untuk data pretest kelompok musik klasik
0,172, kelompok murotal 0,087 dan kontrol 0,112. Dalam menyimpulkan
apakah data berdistribusi normal atau tidak melihat nilai siqnifikasi yang ada
dibandingkan dengan α 0,05, apabila signifikasi (p>0,05) maka Ho diterima
artinya data berdistribusi normal. Kesimpulan tes normalitas di atas adalah
kelompok musik klasik sig 0,172 lebih besar dari 0,05, murotal sig 0,087
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lebih besar dari 0,05 dan kontrol 0,112 lebih besar dari 0,05 sehingga
kesimpulan semua data adalah distribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan sebuah pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui apakah ada kesamaan varian-varian dari sejumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian (Budiyono 2004). Untuk menguji apakah antara
tiga kelompok yang diuji yaitu kelompok eksperimen dengan stimulasi musik
klasik dan murotal sedangkan kelompok kontrol tanpa stimulasi homogen
atau tidak, dilakukan dengan Penghitungan uji kesetaraan (kesejajaran)
menggunakan uji homogenitas sampel. Perhitungan dengan menggunakan
SPSS:
Kriteria digunakan pada taraf signifikansi 5%, yang berarti jika angka
probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, artinya sampel memiliki kesamaan
varian atau bisa dikatakan homogen. Setelah dilakukan pengujian prasyarat
hipotesis, maka dilanjutkan dengan menganalisa data untuk mengetahui
pengaruh
stimulasi musik klasik, murotal dan kontrol terhadap denyut
jantung janin menggunakan Anava satu jalan. Setelah pengujian tiga
kelompok terhadap variabel dependen denyut jantung janin selesai
dilanjutkan penggujian hipotesis tiga kelompok tersebut terhadap gerakan
janin menggunakan Anava satu jalan juga.
a) Hasil uji homogenitas denyut jantung janin pre stimulasi.
Hasil uji homogenitias kelompok stimulasi terhadap denyut jantung janin
pre stimulasi dapat dilihat pada tabel berikut;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 7. Hasil uji homogenitas
Test of Homogeneity of Variance
Based on Mean
djj
Based on Median
pre
Based on Median and with
adjusted df
Based on trimmed mean
Levene Statistic
.622
.433
df1
2
2
df2
81
81
Sig.
.539
.650
.433
2
78.796
.650
.605
2
81
.548
Dari tabel 7 diketahui bahwa nilai signifikasi berdasarkan nilai mean sig
= 0,539, dimana sig > 0,05, sehingga Ho diterima artinya varian homogen.
Berdasarkan nilai median sig = 0,650, dimana sig 0,05, sehingga Ho diterima,
artinya varian homogen.
Kesimpulan uji homogen di atas semua kelompok stimulasi adalah Ho
diterima, artinya antara ketiga kelompok tersebut, tidak terdapat perbedaan
yang signifikan. Sehingga asumsi untuk menggunakan uji ANOVA satu jalan
telah terpenuhi, yaitu varians dalam kelompok sama.
b) Hasil uji homogenitas gerakan janin pre stimulasi.
Hasil uji homogenitias kelompok stimulasi terhadap denyut jantung janin pre
stimulasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8. Test of Homogeneity of Variances
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic
gerakan pre
df1
df2
Sig.
Based on Mean
.596
2
81
.553
Based on Median
.283
2
81
.754
Based on Median and
with adjusted df
.283
2 51.997
.755
Based on trimmed
mean
.596
2
.553
commit to user
81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari tabel 7 diketahui bahwa nilai signifikasi berdasarkan nilai mean sig
= 0,553, nilai median sig 0,754. Dari hasil apabila diketahui sig >0,05 maka
Ho diterima, artinya varian dalam kelompok homogen tidak ada perbedaan
signifikan. Sedangkan pada tabel diketahui bahwa berdasarkan nilai mean
sig 0,553, dimana sig>0,05, sehingga Ho diterima, artinya ketiga kelompok
tidak terdapat perbedaan signifikan. Sehingga asumsi untuk menggunakan uji
ANOVA satu jalan telah terpenuhi, yaitu varians dalam kelompok sama. Dari
hasil uji homogenitas denyut jantung janin dan gerakan janin pre stimulasi
yang semuanya homogen ini bisa menjadi acuan apabila dalam tes homogen
data denyut jantung janin dan gerakan janin post stimulasi didapatkan hasil
tidak homogen, hal ini menunjukkan ketidakhomogenan tersebut karena
adanya pengaruh dari stimulasi. Dengan demikian disimpulkan bahwa denyut
jantung janin kelompok musik klasik, murotal, dan kontrol pada kondisi awal
adalah sama.
c) Hasil uji homogenitas denyut jantung janin post stimulasi.
Hasil uji homogenitias kelompok stimulasi terhadap denyut jantung janin pre
stimulasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8. Test homogenitas DJJ post stimulasi
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic
djj
Based on Mean
post Based on Median
df1
df2
Sig.
5.381
2
81
.006
5.207
2
81
.007
Based on Median and with
adjusted df
5.207
2
43.661
.009
Based on trimmed mean
5.347
2
81
.007
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari tabel 8 menunjukkan hasil uji homogenitas berdasarkan mean sig 0,007,
dimana sig adalah 0,005, sehingga Ho ditolak, artinya antara ketiga kelompok
tersebut terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap denyut
jantung janin post stimulasi.
d) Hasil uji homogenitas gerakan janin post stimulasi.
Hasil uji homogenitas kelompok stimulasi terhadap gerakan janin post
stimulasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. Uji homogenitas gerakan janin post stimulasi
Test of Homogeneity of Variance
gerakan janin post
Sum of Squares
Between
Groups
Within Groups
Total
Df
Mean Square
137.786
2
68.893
66.167
81
.817
203.952
83
F
Sig.
84.337
.000
Dari tabel 9 menunjukkan hasil uji homogenitas berdasarkan mean sig 0,00,
dimana sig adalah 0,005, sehingga Ho ditolak, artinya antara ketiga kelompok
yaitu setelah diberikan stimulasi dengan musik klasik, murotal dan kontrol
terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap gerakan janin.
C. Pengujian Hipotesis
Uji normalitas dan uji homogenitas merupakan langkah awal sebelum
dilakukan uji hipotesis. Maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji
hipotesis, Untuk mengetahui pengaruh pemberian stimulasi musik klasik,
murotal, dan kelompok kontrol terhadap denyut jantung janin dan gerakan
janin pada ibu hamil, dilakukan uji analisis varians (ANAVA) satu jalan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan taraf signifikan (α) = 5%. Analisisn Varians ( Analysis of Variance )
merupakan sebuah teknik inferensial yang digunakan untuk menguji
perbedaan rata-rata nilai ( Suharsini 2007). Analisis varian tersebut diolah
dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS, selanjutnya untuk
membandingkan pasangan rata-rata perlakuan digunakan Uji Scheffe dengan
program yang sama yaitu SPSS. Untuk membuktikan perlakuan stimulasi
mana yang paling besar pengaruhnya terhadap denyut jantung janin dan
gerakan janin. Pengambilan kesimpulan dari uji schefee ini apabila nilai sig >
0,05 maka Ho diterima artinya tidak terdapat perbedaan signifikan, apabila
nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan.
1. Uji Hipotesis kelompok perlakuan terhadap denyut jantung janin
Dari hasil uji homogenitas denyut jantung janin didapatkan hasil sig
0,007, dimana sig < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan pengaruh yang
signifikan terhadap denyut jantung janin post stimulasi, maka dilanjutkan
dengan uji scheefe. Hipotesa statistik yang diajukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 10 : Rangkuman anava satu jalan
DJJ post stimulasiScheffe
(I)
perlakuan
Klasik
(J) perlakuan
Murotal
Sig.
Lower
Bound
Upper Bound
4.133
1.626
.045
.08
8.19
5.275
*
1.725
.012
.97
9.58
-4.133
*
1.626
.045
-8.19
-.08
1.142
1.725
.804
-3.16
5.44
Klasik
-5.275
*
1.725
.012
-9.58
-.97
Murotal
-1.142
1.725
.804
-5.44
3.16
Klasik
Kontrol
kontrol
Std. Error
*
Kontrol
murotal
95% Confidence Interval
Mean
Difference
(I-J)
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Berdasarkan hasil analisis varianasi satu jalan dapat diketahui adanya
pengaruh antara pemberian stimulasi musik klasik, murotal dan kontrol
terhadap denyut jantung janin pada ibu hamil trimester II dan III, selanjutnya
dilakukan
analisis
lanjut
dengan
menggunakan
uji
Scheffe
untuk
mengetahui sejauh mana perbedaan pengaruh masing-masing perlakuan
stimulasi. Hasil uji scheffe kelompok klasik dengan murotal didapatkan nilai
difference (I-J) 4,133 dengan nilai sig 0,045, sehingga Ho ditolak, artinya
kedua kelompok tersebut terdapat perbedaan signifikan. Kelompok klasik
dengan kontrol didapat nilai difference (I-J) 5,275 dengan nilai sig 0,12,
sehingga Ho ditolak, artinya kedua kelompok terdapat perbedaan signifikan.
Kelompok murotal didapat nilai difference 4,133 dengan sig 0,45, sehingga
Ho ditolak, artinya kedua kelompok terdapat perbedaan signifikan, sedangkan
kelompok murotal dengan kontrol nilai difference (I-J) 1,142 dengan sig =
0,804, sehingga Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan
commit to user
antar dua kelompok tersebut. Kelompk kontrol dengan klasik didapat nilai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
difference (I-J) 5,275 dengan sig 0,12, sehingga Ho ditolak, artinya kedua
kelompok terdapat perbedaan signifikan. Berdasarkan hasil rangkuman anava
satu jalan pada tabel di atas dapat diinterpretasikan hasil sebagai berikut:
a. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan mean denyut jantung janin
antara pemberian stimulasi musik klasik dengan murotal dengan nilai
signifikasi 0,045, dimana sig < 0,05 dari nilai mean difference (I-J)
sebesar 4,133. Ini menunjukkan bahwa nilai denyut jantung janin dengan
stimulasi musik klasik lebih meningkat dibandingkan dengan kelompok
murotal.
b. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan mean denyut jantung janin
antara pemberian stimulasi musik klasik dengan kelompok kontrol
dengan nilai signifikasi 0,012, dimana sig < 0,05 dari nilai mean
difference (I-J) sebesar 5,275. Ini menunjukkan bahwa nilai denyut
jantung janin dengan
stimulasi musik klasik
lebih meningkat
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
c. Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan mean denyut jantung
janin antara pemberian stimulasi murotal dengan kelompok kontrol
dengan nilai sigifikasi 0,012, dimana sig < 0,05 dari nilai mean
difference (I-J) sebesar 5,275. Ini menunjukkan bahwa nilai denyut
jantung janin dengan stimulasi murotal sama dengan atau tidak berbeda
secara bermakna dengan kelompok kontrol, artinya tidak terjadi
perubahan denyut jantung janin selama diberikan murotal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Uji Hipotesis kelompok perlakuan terhadap gerakan janin
Dari hasil uji homogenitas gerakan janin didapatkan hasil yang signifikan
maka dilanjutkan dengan uji scheefe. Hipotesa statistik yang
diajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel. 11. Rangkuman uji Anava satu jalan
Multiple Comparisons
gerakan janin post
Scheffe
(I)
perlaku (J)
Mean Difference
an
perlakuan
(I-J)
klasik
*
95% Confidence Interval
Std. Error
Murotal
1.933
.233
*
Kontrol
3.150
.248
*
murotal Klasik
-1.933
.233
*
Kontrol
1.217
.248
*
kontrol Klasik
-3.150
.248
*
Murotal
-1.217
.248
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Sig.
.000
.000
.000
.000
.000
.000
Lower
Bound
1.35
2.53
-2.52
.60
-3.77
-1.83
Upper Bound
2.52
3.77
-1.35
1.83
-2.53
-.60
Berdasarkan hasil analisis varianasi satu jalan dapat diketahui adanya
pengaruh antara pemberian stimulasi musik klasik, murotal dan kontrol
terhadap gerakan janin pada ibu hamil trimester II dan III, selanjutnya
dilakukan analisis lanjut dengan menggunakan Uji Scheffe untuk
mengetahui sejauh mana perbedaan pengaruh masing-masing perlakuan
stimulasi. Hasil uji scheffe kelompok klasik dengan murotal didapatkan
nilai difference (I-J) 1,933 dengan nilai sig 0,00, sehingga Ho ditolak,
artinya kedua kelompok tersebut terdapat perbedaan signifikan. Kelompok
klasik dengan kontrol didapat nilai difference (I-J) 3,150 dengan nilai sig
0,00, sehingga Ho ditolak, artinya kedua kelompok terdapat perbedaan
commit to user
signifikan. Kelompok murotal didapat nilai difference 1,933 dengan sig
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
0,00, sehingga Ho ditolak, artinya kedua kelompok terdapat perbedaan
signifikan, sedangkan kelompok murotal dengan kontrol nilai difference (IJ) 1,217 dengan sig = 0,00, sehingga Ho diterima, artinya tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antar dua kelompok tersebut. Kelompk kontrol
dengan klasik didapat nilai difference (I-J) 3,150 dengan sig 0,00, sehingga
Ho ditolak, artinya kedua kelompok terdapat perbedaan signifikan.
Berdasarkan hasil rangkuman anava satu jalan pada tabel di atas dapat
diinterpretasikan hasil sebagai berikut:
a. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan mean gerakan janin
antara pemberian stimulasi musik klasik dengan murotal dengan nilai
signifikasi 0,00, dimana sig < 0,05 dari nilai mean difference (I-J)
sebesar 1,933. Ini menunjukkan bahwa pemberian stimulasi musik
klasik meningkatkan gerakan janin lebih aktif dibandingkan dengan
murotal.
b. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan mean gerakan janin
antara pemberian stimulasi musik klasik dengan kelompok kontrol
dengan nilai signifikasi 0,00, dimana sig < 0,05 dari nilai mean
difference (I-J) sebesar 3,150. Ini menunjukkan bahwa dengan
pemberian stimulasi musik klasik terjadi peningkatan gerakan janin
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
c. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan mean gerakan janin
antara pemberian stimulasi murotal dengan kelompok kontrol dengan
nilai signifikasi 0,00, dimana sig < 0,05 dari nilai mean difference (I-J)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sebesar 1,217. Ini menunjukkan bahwa dengan pemberian stimulasi
murotal tidak memberikan efek peningkatan gerakan janin apabila
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Secara rinci pembahasan hasil analisis dan pengujian hipotesis alternatif
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Perbedaan Pengaruh Pemberian Stimulasi terhadap Denyut Jantung Janin
Pemberian stimulasi musik klasik dan murotal tidak hanya bermakna
bagi ibu hamil tetapi juga bagi janin yang di kandungnya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa janin sudah dapat berinteraksi terhadap
rangsangan-rangsangan dari lingkungannya. Pada usia kehamilan di atas
20 minggu ini janin sudah dapat mendengar, merasa, dan melakukan
gerakan-gerakan. Musik klasik karya Mozart dengan alunan musik
intrumental yang lembut ini diperdengarkan pada janin dengan
menempelkan headset diperut ibunya. Sejumlah 30 ibu hamil diberi
stimulasi musik klasik didapatkan hasil pengukuran denyut jantung janin
yang berbeda signifikan dari post stimulasi dimana nilai denyut jantung
janin pre stimulasi tidak terdapat perbedaan yang siqnifikan, perbedaan
disini mengalami peningkatan denyut jantung janin. Peningkatan denyut
jantung janin yang terjadi pada perlakuan stimulasi musik klasik, tetapi
peningkatan tersebut masih dalam ambang normal denyut jantung janin
dianggap kondisi sejahtera.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pada kelompok stimulasi murotal sejumlah 30 pasien ibu hamil,
denyut jantung janin mengalami peningkatan tetapi tidak signifikan
dibandingkan denyut jantung janin kelompok kontrol. Peningkatan
denyut jantung janin dengan stimulasi musik klasik lebih besar
dibandingkan dengan murotal. Dengan stimulasi murotal ini denyut
jantung janin lebih stabil dibandingkan dengan musik klasik.
Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan
bahwa janin saat mendengarkan musik, otak memproses apa yang
didengar, detak jantung cenderung mengikuti atau sinkron dengan
kecepatan musik yang satuannya bit permenit. Hal ini menjelaskan
mengapa saat mendengarkan musik klasik dengan tempo yang tinggi
detak jantung meningkat. Saat mendengar musik dengan tempo (bit per
menit) yang rendah, misal 55-70 bpm, detak jantung akan melambat dan
tubuh akan menjadi relaks. Perbedaan denyut jantung janin disini juga
adanya Endorfin, yang merupakan zat candu alamiah di otak, akan
dilepaskan saat tubuh merasa rileks. Hormon-hormon stres, yang
meliputi adreronocorticotrophic (ACTH), prolaktin, dan hormon
pertumbuhan
(GH),
dalam
darah
akan
selaras
kadarnya
saat
mendengarkan musik.
Musik juga memiliki kekuatan memengaruhi denyut jantung dan
tekanan darah sesuai dengan frekuensi, tempo, dan volumenya. Makin
lambat tempo musik, denyut jantung semakin lambat dan tekanan darah
menurun. Akhirnya, pendengar pun terbawa dalam suasana santai, baik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
itu pada pikiran maupun tubuh. Sedangkan murotal yang berirama suara
manusia disini direspon oleh janin dengan tidak mengalami peningkatan
denyut jantung janin.
Perbedaan denyut jantung janin post stimulasi ini relevan dengan
penelitian oleh Lecanuet, yang melaporkan adanya perubahan denyut
jantung
janin
apabila
dia
mendengarkan
cerita
tertentu.
Bila
mendengarkan cerita yang disukainya, denyut jantung menjadi stabil dan
melambat. Tetapi akan meningkat bila mendengar cerita yang tidak
disukainya. Kesukaan bagi seorang bayi dalam mendengarkan sesuatu
akan berpengaruh terhadap ketenangan dalam menyimak yang akan
terapresiasi oleh denyut jantung janin. Hal ini masih harus dikaji lebih
lanjut terjadi perbedaan denyut jantung janin pada kelompok musik
klasik dan murotal ini apakah karena janin menyukai atau tidaknya,
tentunya untuk melihat suka tidaknya itu bisa dilihat secara fisik yang
bisa diamati dengan pemeriksaan USG 4 dimensi.
Penelitian oleh Andrei (2009), yang meneliti tentang musik klasik
terhadap kecemasan, dimana kecemasan adalah kondisi emosional yang
tidak menyenangkan, yang ditandai oleh perasaan-perasaan subjektif
seperti ketegangan, ketakutan, kekhawatiran dan juga ditandai dengan
aktifnya sistem syaraf pusat, yang diikuti oleh reaksi fisiologis tertentu
seperti perubahan detak jantung dan pernafasan. Hal ini bisa diambil
sebuah kesimpulan kaitan hasil yang dilakukan oleh peneliti sendiri
dikaitkan dengan peneliti sebelumnya adalah murotal dari sisi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
peningkatan denyut jantung janin lebih kecil dibandingkan dengan musik
klasik, hal ini bisa jadi murotal dirasakan oleh janin lebih tenang.
Suasana hati tenang akan berbanding lurus dengan kondisi denyut
jantung janin yang stabil.
Menurut Qadhi (2001), melalui penelitiannya yang panjang dan
serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, sebagaimana dikutip
oleh Ar-Razi, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan
murotal, denganditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru
untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan
ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia
berkesimpulan, bacaan murotal berpengaruh besar hingga 97% dalam
melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Menurut penelitian Yasmin (2000), tentang kehamilan di atas
kehamilan di atas 30 minggu yaitu bayi dalam kandungan telah dapat
mendengar
suara
dari
luardirinya. Bayi yang sedang berkembang
mendengar bunyi saluranpencernaan yang bising dan denyut jantung ibu.
Janin mendengarsuara ibunya juga, tetapi tidak dapat mendengar
suara denganintonasi yang tinggi. Dia juga menemukanbahwa denyut
jantung janin meningkat dalam berespons terhadapintonasi suara yang
didengar melalui abdomen ibunya, sehinggabayi baru lahir ditemukan
lebih menyukai suara ibunya daripadasuara orang asing.
Berdasarkan dari referensi peneliti sebelumnya, bahwasanya
denyut jantung janin akan sangat terpengaruhi oleh intonasi suara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tersebut, dimana sebuah intonasi yang lembut atau mirip dengan suara
ibu ini akan membuat suasana menjadi lebih tenang dan denyut jantung
janin relatif stabil.
2. Perbedaan pengaruh pemberian terhadap gerakan janin
Pemberian stimulasi musik klasik dan murotal pada janin dalam
penelitian disini juga menunjukkan perbedaan respon oleh janin, dimana
ketika janin diperdengarkan suara maka janin akan merespon dengan cara
lebih tenang untuk mendengarkan atau bergerak sebagai tanda menyukai
atau sebaliknya.
Perbedaan gerakan janin antara kelompok stimulasi musik klasik
dengan murotal dibandingkan dengan kelompok kontrol, didapatkan hasil
bahwa gerakan janin dengan diberi stimulasi musik klasik janin lebih
banyak bergerak dibandingkan dengan kelompok stimulasi menggunakan
murotal. Sedangkan kelompok stimulasi murotal dibandingkan dengan
kelompok kontrol gerakan yang dilakukan oleh janin tidak berbeda secara
bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa ketika janin diperdengarkan
dengan murotal maka janin akan merespon dengan mendengarkannya
dengan tenang tanpa banyak bergerak. Hal ini sesuai dengan peneliti yang
dilakukan di Jepang oleh Taufn&Suran (2008), menyampaikan hasil
penelitian yang dilakukan di Jepang, bahwa suara ibu menjelaskan bahwa
dapat didengar dengan sangat baik oleh janin. Penelitian itu dilakukan
dengan cara sang ibu membacakan sebuah buku bacaan secara rutin
selama bayi masih di dalam kandungan. Begitu anak lahir, di tubuh dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kepala anak dipasang banyak sensor getaran, kemudian sang ibu
membacakan buku yang sama. Di situ terlihat jelas bahwa bayi
memberikan reaksi yang sangat positif melalui getaran-getaran gelombang
dari dalam tubuh dan otaknya, walaupun secara fisik sang bayi kelihatan
hanya diam saja. Di lain pihak, jika sang ibu membacakan buku yang
belum pernah dikenal bayi, dia tidak memberikan reaksi apapun.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan pengaruh stimulasi antara musik klasik dengan
murotal terhadap denyut jantung janin dan gerakan janin pada ibu
hamil trimester II serta III.
2. Terdapat perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal
terhadap denyut jantung janin pada ibu hamil trimester II serta III,
ditunjukkan dengan nilai signifikasi 0,045 <sig 0,05, dimana musik
klasik lebih meningkatkan denyut jantung janin dibandingkan dengan
murotal dan kontrol.
3. Terdapat perbedaan pengaruh stimulasi musik klasik dan murotal
terhadap gerakan janin pada ibu hamil trimester II serta III,
ditunjukkan dengan nilai signifikasi post stimulasi yaitu 0,00 < sig
0,05, dimana gerakan janin lebih meningkat ketika diberikan stimulasi
musik klasik dibandingkan dengan murotal maupun kontrol.
B. IMPLIKASI
1. Implikasi Teoritis
Berdasarkan simpulan penelitian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa
stimulasi pra lahir merupakan
sebuah upaya untuk membangun
kecerdasan anak dikemudian. Stimulasi ini dapat dilakukan dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bentuk stimulasi apapun sepanjang aman bagi janin.
Sehubungan
dengan hal tersebut, ditemukan hubungan positif dimana stimulasi
murotal terhadap denyut jantung janin menghasilkan denyut jantung
yang relatif stabil dan gerakan janin lebih tenang hampir sama dengan
kelompok kontrol. Dengan demikian stimulasi menggunakan musik
klasik (Mozart) dan murotal bisa diberikan secara bergantian dalam
stimulasi janin.
2. Implikasi Praktis
Berdasarkan simpulan diatas maka begitu pentingnya pendidikan
pengetahuan dan sikap bagi kaum ibu, terhadap masalah stimulasi
sejak dalam kandungan. Bagi bidan perlu melakukan motivasi
melakukan stimulasi menggunakan musik klasik maupun murotal untuk
mendidik janin sejak dini guna mengaktifkan sel-sel neuron secara
optimal.
C. SARAN
Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
a. Bagi bidan
Dari hasil penelitian ini bahwa pemberian stimulasi musik klasik atau
murotal aman bagi janin bagi bidan diharapkan untuk memotivasi
pasien untuk melakukan stimulasi secara rutin dan memberikan
fasilitas di ruang tunggu pasien.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Bagi pasien
Bagi ibu hamil menumbuhkan sikap positif pada kehamilannya agar
tercipta
kualitas kehamilan yang baik,
dengan cara melakukan
stimulasi dengan menggunakan musik klasik maupun murotal secara
bergantian dalam melakukan stimulasi pada janin di trimester II dan
III.
c. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh
peneliti lain untuk
mengembangkan penelitian mengenaiinteraksi gerakan janin terhadap
denyut jantung janin serta kemajuan stimulasi selama kehamilan,
misalnya
pengaruh
musik
klasik
maupun
murotal
terhadap
perkembangan secara fisik janin dalam kandungan ataupun respon
janin secara fisik yang dilihat dengan menggunakan ultra sonografi
(USG).
commit to user
Download