PENERAPAN SENSOR ACCELEROMETER UNTUK MEMBANDINGKAN GEMPA DATA BMKG DAN GOOGLE EARTHQUAKE PADA PERANGKAT SMARTPHONE ANDROID PENERAPAN SENSOR ACCELEROMETER UNTUK MEMBANDINGKAN GEMPA DATA BMKG DAN GOOGLE EARTHQUAKE PADA PERANGKAT SMARTPHONE ANDROID A n n a A rth d i Putra, M ard ian a Iraw aty Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta [email protected] A BSTRA C T The earthquake that occurred around the world, generally always cause building damage and casualties. The number of fatalities occurred due to the lack of early notification and earthquakes happen very quickly. The software developed in this study can detect the strength of the earthquake. Magnitude detection software is designed to be equipped smartphone device accelerometer sensors and GPS. Smartphone users who apply this device will allow earthquake information (magnitude) faster than BMKG. The experimental results with comparison earthquakes that have occurred naturally suggest the software can be applied to well. Users of smartphones equipped with an accelerometer and GPS that applying this software can improve alertness when it will take place. K eyw ord s : Quake, BMKG, Smartphone, GPS 1. P en d ah u lu an Getaran merupakan proses terjadinya perubahan struktur tanah yang mengalami tanah tersebut bergerak, accelerometer dapat membandingkan getaran tersebut dengan menggunakan struktur perubahan angka koordinat, accelerometer terdapat pada sistem operasi android yang tertanam dalam pada perangkat smartphoneandroid, perangkat android merupakan perangkat yang menggunakan sistem terbuka (open source), android memiliki versi tahapan yang menjelaskan perkembangan yang dilakukan untuk memperbaiki sistem yang lebih baik, sistem operasi android memiliki sensor yang dapat digunakan untuk membandingkan kekuatan gempa seperti accelerometer untuk getaran, kecepatan untuk perubahan tempat yang akan digunakan untuk membedakan getaran tanah yang berubah dengan getaran tanah yang tidak berubah. 2. M eto d o lo g i P en elitian 2.1 A nd roid Android banyak dikatakan sebuah robot hijau, karena logo yang dikenalkan oleh Google.inc. Androidmeruapakan sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux, Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan program mereka sendiri yang digunakan oleh bermacam device. COMPILER 33 Anna Arlhdi Putra, Mardiana Irawaty 2.2 Accelerometer Accelerometer adalah sebuah perangkat yang mengukur percepatan yang tepat , hal ini tidak selalu sama dengan percepatan koordinat (perubahan kecepatan dari perangkat dalam ruang), tetapiagak jenis percepatan terkait dengan fenomena berat badan yang dialami oleh massa uji yang berada dalam kerangka acuan dari perangkat accelerometer. 2.3 Global Positioning System (GPS) GPSTracker atau sering disebut dengan GPSTracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital. 2.4 Magnitudo Gempa Magnitudo gempa adalah sebuah besaran yang menyatakan besarnya energi seismik yang dipancarkan oleh sumber gempa. Besaran ini akan berharga sma, meskipun dihitung dari tempat yang berbeda. Skala yang kerap digunakan untuk menyatakan magnitudo gempa ini adalah Skala Richter(Richter Scale). 2.5 Application Programming Interface (API) Antar muka pemrograman aplikasi (Application Programming Interface) adalah sekumpulan perintah, fungsi, dan protocol yang dapat digunakan oleh programmer saat membangun perangkat lunak untuk sistemoperasi tertentu. API memungkinkan programmer untuk menggunakan fungsi standar untuk berinteraksi dengansistem operasi. 2.6 Perancangan Perangkat Lunak Dalam pengembangan sistem pengolahan data perangkat lunak dibutuhkan pengadaan perangkat keras dengan komponen sebagai berikut : 1. Prosessor Octa Core 1.3 Ghz 2. RAM 1GB 3. Grafic Snapdragon 1 Ghz 4. Micro SD 4 GB 5. Lenovo a850+ Dalam perancangan sistem pengolahan data dibutuhkan pengadaan perangkat lunak sebagai berikut : 1. Sistem operasi Windows 8 64 bit 2. SQlite Management Database 3. IDE Eclipse Indigo 2.6.1 Diagram Use Case Gambar 1 Diagram Use Case 34 Volume 3, Nom or 2, November 2014 PENERAPAN SENSOR ACCELEROMETER UNTUK MEMBANDINGKAN GEMPA DATA BMKG DAN GOOGLE EARTHQUAKE PADA PERANGKAT SMARTPHONE ANDROID 1) 2) 3) User dapat melihat peta gempa dan data diambil dari data center Google. User dapat melihat Parsing data dan data diambil dari data center BMKG. User dapat melihat website BMKG 2.6.2 D iag ram C lass Gambar 2 Diagram Class 1) 2) "MainActivity" tidak dapat berdiri sendiri karena data dihasilkan "BMKGParsing" dan "PetaParsing". "MyService" Memberikan hasil yang didapat untuk "MainActivity". dari 2.6.3 Diagram Komponen Gambar 3 Diagram Komponen Component software merupakan bagian fisik dari sebuah sistem, karena menetap di komputer tidak berada di benak para analis. Komponen merupakan implementasi software dari sebuah atau lebih class. Komponen dapat berupa source code, komponen biner, atau executable component. 2.7 P erancangan A lgoritm a 2.7.1 A lg orim ta N arasi 1. 2. 3. Mulai Deklarasi Variabel getaran, perhitungan x, perhitungan y, perhitungan z, hasil angka skala richter. Membaca Getaran menggunakan sensor accelerometer dalam bentuk koordinat x,y,z dan data tersebut disimpan dengan menggunakan 5 data yang diperoleh. COMPILER 35 Anna Arlhdi Putra, Mardiana Irawaty 4. 5. 6. 7. Memfilter data BMKGdari API BMKG untuk melakukan validasi kebenaran gempa menggunakan tanggal dan keterangan, jika tanggal dan keterangan tidak sama dengan data yang disimpan, maka proses selanjutkan dilakukan, dan jika tanggal dan keterangan sama dengan data yang disimpan, maka proses selanjutnya tidak dilakukan. Memfilter data Google dari API Google EarthQuake untuk melakukan validasi kebenaran untuk mendapatkan kekuatan gempa, kekuatan gempa tersebut disamakan atau mendekati dengan hasil perhitungan sensor accelometer. Menghitung kecepatan perpindahan dari titik a ke titik b, untuk melakukan validasi kebenaran jika posisi a tidak sama dengan posisi b, maka data perhitungan accelerometer tidak ditampilkan, dan jika posisi a dan posisi b tidak mengalami perubahan, maka data perhitungan accelerometer akan ditampilkan pada saat konfirmasi terjadi gempa. Memperhitungkan hasil kekuatan dalam bentuk Skala Richter dengan mengembangkan rumus accelerometer. 2.7.2Algoritma Diagram Alir Gambar 4 Diagram Alir Perangkat lunak dari membaca getaran yang menggunakan sensor accelerometer, memfilter gempa dengan menggunakan data BMKG, API Google dan kecepatan sehingga menghasilkan angka kekuatan gempa dalam bentuk Skala Richter. 2.7.3 Algoritma Pseucode 1. float lastx, lasty, lastz; 2. long lasttime; 3. boolean firsttime = true; 4. float x_value = arg0.values[0]; 5. float y_value = arg0.values[1]; 6. float z_value = arg0.values[2]; 36 Volume 3, Nom or 2, November 2014 PENERAPAN SENSOR ACCELEROMETER UNTUK MEMBANDINGKAN GEMPA DATA BMKG DAN GOOGLE EARTHQUAKE PADA PERANGKAT SMARTPHONE ANDROID 7. long currenttime = System.currentTimeMillis(); 8. long deltatime = currenttime - lasttime; 9. float xrate = Math.abs(x_value - lastx) 10000/deltatime/10; 10. float yrate = Math.abs(y_value - lasty) * 10000/deltatime/10; 11. float zrate = Math.abs(z_value - lastz) * 10000/deltatime/10; Kode yang digunakan untuk sistem yang digunakan dalam perangkat lunak dari deteksi getaran yang menggunakan sensor accelerometer sehingga menghasilkan angka kekuatan gempa dalam bentuk Skala Richter. 4. Hasil Dan Pembahasan 4.1 Hasil Rancangan t» • p u * v _____________ “ i i .• ~j P t f x M r t i i K e k u d j n Cm y * b i n * A n h d i P vrtrj 1.1 ■t •;t .1• .it 4 ,6 s k a la ric h te r Art'di put ra anna .• I T « 0 9 9 *4 - 1 1 /0 4 / 2 0 1 4 -1 0 5 4 I 2 W 1 B K * 4 v * i«a - 3 6 * Pvw > 9f ' p * < U ia «*t l* a »a Tabanan T * n Q 9 *J • 1 0 / 0 4 / 7 0 1 1 0 7 1 3 3 1 MOB K r tw M in O w n p « - 3 8 SR km K M M in g a n » Pucat 9» «np i b c r « d « d d w a l iT k m B jia lL j u ! I »m p o m j B « M I T a o 9 9 *J ■ 0 9 / 0 4 / 7 0 1 « - I S S I S 4 W1S K r k u «1 * n G r m p j - 4 5 S H xn*«*«-«©*n - P u M t 9 * «n p « b*fad* <U*o» «vim lOnm iw « A m r in h a tp ic (« T v r f t M l» r+ n tiR 11 0 0 VMS f lliJ K O B a ra tla u t 0 0 0 9 9 *1 4 T *0 9 9 « ! - 0 7 / 0 4 / 7 0 1 4 -1 9 5 6 3 6 iW B K r t u t lM i G <m |M - 8 2 S B >tne«ar«g»n * P u u i 9 » im x b*r*d* <fc A m»at M km Twnur I M M » M w I f o f l q * » B a r** T a o 9 9 *J - 0 7 / 0 4 / 7 0 1 4 -0 7 2 7 0 9 W1B K rfc u a ta r G w n p a ■ 3 6 S B ■Irtef j o g * n • P u s a t b a ra tfa d a r a t 13 k m B a r a iD a y a G B O O O Q A M - J A T E N G T *09 9 * 4 - 0 3 / 0 4 / 7 0 1 4 1 6 3 0 1 9 W18 K r tu a lM i O w n p * • I T S B - P u « * i 9 * n «p a b a ra d a * la u « km B a r « t D * y * 0angfcu*u S «* »1* n T a o 9 9 *J • 0 2 / 0 4 / 7 0 1 4 -1 ® 2 I 5 6 MrtB K t k u t lm G ««n p a ■ 4 5 S B urÏTTrâÎUÏNMM Gambar 5 Menu Utama, data BMKG dan peta Tampilan gambar 5 merupakan tampilan utama yang memberikan informasi data gempa dari perhitungan accelerometer yang didapat dari proses backgroud yang selalu berjalan sehingga data tersebut selalu diolah dalam penyimpanan data, kemudian data BMKG yang selalu up to date dengan kejadian yang terjadi di sekitar wilayah Indonesia, serta peta gempa yang didapat pada data API Google yang selalu up to date 4.2 Pembahasan 4.2.1 Membedakan Getaran Gempa Gempa memiliki beberapa macam dan menghasilkan keadaan yang berbeda-beda, getaran yang dihasilkan dari struktur tanah, letusan gunung merapi, dan getaran yang dihasilkan dari getaran buatan. BMKG menggunakan alat seismograf untuk membedakan getaran tersebut sehingga menghasilkan data yang sesuai untuk digunakan. 4.2.2 Menguji Skala Perangkat lunak pembanding kekuatan gempa menggunakan rumus pengembangan accelerometer yang diolah dengan menggunakan matematika sederhana untuk menghasilkan satuan skala richter yang sesuai, dibawah ini merupakan urutan rumus yang digunakan untuk menghasilkan satuan getaran skala richter. X = (x2 —x ]_) * 1 00 0 0 /de ltatime /1 0............ 4.1 Keterangan : Deltatime = S2 —S COMPILER 37 Anna Arlhdi Putra, Mardiana Irawaty S = Detik 4.2.3 Perbandingan Alat Seismograf BMKG Sensor accelerometer memiliki fungsi yang hampir sama dengan alat seismograf, tetapi memiliki rumusan yang berbeda untuk menghasilkan satuan Skala richter. Alat seismograf tertanam di lapisan tanah sehingga sifatnya statis, tetapi sensor accelerometer tertanam pada perangkat smartphone sehingga tidak mungkin diletakkan pada tempat yang statis. 4.3 Uji Coba Simulator Gempa Gambar 4.4 Simulator Gempa Bumi Gambar 4.4 Merupakan keadaan simulator gempa yang berukuran 3x3 meter yang didalamnya terisi barang-barang yang dapat jatuh, ketika simulator berjalan dengan sesuai skala ricter. Gambar 4.5 Komputer Simulator Gambar 4.5 merupakan komputer yang digunakan untuk mengontrol simulator gempa, komputer ini telah dirancang sedemikian rupa seperti gempa alamia yang terjadi di Indonesia. Setelah operator memilih gempa yang dinginkan maka komputer akan menjalankan proses yang terhubung dengan simulator gempa. 38 Volume 3, Nom or 2, November 2014 PENERAPANSENSORACCELEROMETERUNTUKMEMBANDINGKAN GEMPADATABMKGDANGOOGLEEARTHQUAKEPADAPERANGKAT SMARTPHONEANDROID 4.4 Analisa Hasil Tabel 4.1 Data Percobaan No 1 2 3 5. Nama Gempa 22 April 2013 Pusat gempa berada di laut 84 km Barat Daya, JAMBI(4.8 SR) 4 Juni 2014 Pusat gempa berada di laut 97 km Barat Daya, KEBUMEN(5 SR) 18 Mei 2014 Pusat gempa berada di laut 342 km Barat Daya, Kab Aceh Raya (6.4 SR) Simulator Gempa Perangkat Lunak Percobaan 1 2 3 4.8 SR 4.678 SR 4.621 SR 4.698 SR 5 SR 4.822 SR 4.878 SR 4.853 SR 6.4 SR 6.251 SR 6.211 SR 6.256 SR Penutup 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan perangkat lunak pendeteksi kekuatan gempa maka dapat disimpulkan : 1. Perangkat lunak Perbandingan kekuatan gempa dapat memberikan informasi terjadi gempa yang lebih cepat dibandingkan informasi dari BMKG. 2. Sensor accelerometer pada smartphone android teruji dapat digunakan untuk mendeteksi kekuatan gempa. 3. Kombinasi accelerometer dan Global Positioning System (GPS) dapat digunakan untuk membedakan gempa yang disebabkan gerakan tanah dengan gempa yang dideteksi karena goncangan smartphone. 5.2 Saran Dalam pelaksanaan tugas akhir ini, adapun beberapa saran yang di cantumkan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mendapatkan getaran yang lebih halus sehingga mengurangi selisih kekuatan getaran, dapat menggunakan sensor gryscope. 2. Dalam penelitian ini perangkat lunak tidak dapat mendeteksi beberapa macam gempa yang sering terjadi, sehingga dapat merancang hardware yang dapat mendeteksi getaran tersebut dan mensinkronisasikan dengan sensor accelerometer. Daftar Pustaka BMKG, http://data.bmkg.go.id/, Tanggal 14 Juni 2014 Pukul 14.05 WIB. Developer Android, http://developer.Android.com/index.html, Tanggal 23 April 08.15 WIB. COMPILER 2014 Pukul 39 Anna Arthdi Putra, Mardiana Irawaty Dobrovolsky, I.P., Zubkov, S.I., & Miachkin, V.I. (2007). Estimation o f the size o f earthquake preparation zones. Pure and Applied Geophysics, 117 (5), 1025-1044. Dunajecka, M.A. and Pulinets, S.A. (2005). Atmospheric and thermal anomalies observed around the time o f strong earthquakes in Mexico, Atmosfera 18(4), 235-247 (2005). Erel Uziel, 2011, Beginner GuIDE, Anywhare Software, Netherland. Eriko Darmawan G, 2010, Pemograman Dasar C-Java-C# yang susah jadi mudah!!, Bandung Google EarthQuake, https://developers.google.com/maps/ layer-data-quakes, Tanggal 23 April 2014 Pukul 08.15 WIB. Hayakawa, M., Kawate R., Molchanov O.A., & Yumoto K. (1996). Result o f Ultra-Low Frequency Magnetic Field Measurements during the Guam Earthquake o f 8 augustus 1993, Geophysical Research Lett., 23.(3), 241-244. Murat M. SAC, Coskun Harmansah, Berkay Camgoz, Hasan Sozbilir (2011). Radon Monitoring as the Earthquake Precursor in Fault Line in Western Turkey. Ekoloji 20, No. 79, 93-98 (2011). Nuannin P., Kulhanek, O. & Persson, L. (2006). Spatial and temporal b value anomalies preceding the devastating off coast o f NW Sumatra earthquake o f December 26, 2004. Geophys. Res. Let., 32, L11307. Nurdiyanto, B., Sunardi, B., Ngadmanto, D., Susilanto, P., Harsa, H., Noviati, S., et. al. (2011). Integration o f Geophysical Parameter Observation in the Earthquake Predictability,Proceedings o f the 36th HAGI and 40th IAGI Anual Convention and Exhibition JCM2011-031, Makasar: HAGI. 40 Volume 3, Nom or 2, November 2014