Bab I Apakah Shorinji kempo itu? (What Is Shorinji Kempo) Bagian 1 Apakah arti dari kekuatan sejati itu sebenarnya? (What is True Strength) 1. Bagi setiap orang, hubungan yang baik dengan ‘diri sendiri’ itu sangat penting. Untuk menghormati diri sendiri membutuhkan keberanian untuk mengatakan secara langsung apa yang tidak disukai maupun melihat yang tidak benar, dan juga, membutuhkan kekuatan untuk menghindari terjadinya hal-hal semacam itu. 2. Ketika kita mengatakan “kekuatan sejati”, kita tidak mengartikannya sebagai kekuatan mengalahkan lawan, tetapi lebih pada kekuatan yang ditemukan pada diri pribadi, dapat diandalkan dan kekuatan keberanian untuk menjalani hidup. 3. Dengan menerapkan Shorinji Kempo, kita akan mendapatkan rasa percaya diri dan menyebar kebahagiaan, bukan hanya pada diri kita sendiri, namun juga pada orang orang disekitar kita, serta dengan saling menolong sesamanya, mengembangkan kemampuan melawan ketidakadilan di masyarakat. Kehendak menjadi lebih kuat (Suara hati untuk merubah diri) Teknik mengalahkan lawan (Fiksasi kemenangan dan keunggulan) X Memperkuat tubuh dan jiwa melalui pelatihan dalam berbagai teknik Memperoleh kepercayaan diri tanpa menjadi sombong, memiliki keberanian dan kekuatan untuk bertindak Pribadi yang dapat diandalkan Kekuatan sejati Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 1 Shorinji Kempo sebagai cara mengembangkan kekuatan sejati Seberapa besar keinginan anda untuk menolong orang yang sedang dalam kesusahan, bila diri anda lemah, maka anda tidak akan dapat menolong orang lain. Untuk menjadi kuat, anda tidak hanya perlu memperkuat tubuh anda, tetapi juga mengembangkan jiwa yang gigih, yang tidak akan tersentak ataupun runtuh seberapapun berat atau keras kesulitan yang dihadapi. Memiliki kekuatan sejati artinya menibentuk diri menjadi seseorang yang dapat diandalkan. Shorinji Kempo bertujuan untuk mencapai kekuatan sejati tersebut. Teknik fisik hanya sebagai cara Tujuan latihan Shorinji Kempo adalah untuk menjadi orang yang kuat secara fisik dan kejiwaan. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah jangan memusatkan diri anda hanya untuk menjadi orang yang terbaik secara teknik perkelahian dan fisik yang terkuat dalam kompetisi, ataupun jangan sampai terobsesi hanya untuk mengalahkan lawan. Kalau tujuan anda hanya sekedar mengalahkan lawan, maka anda tidak butuh berkelahi dengan tangan kosong, karena akan lebih mudah dengan senjata. Tujuan utama menguasai teknik-teknik Shorinji Kempo adalah untuk mendapatkan kepercayaan diri yang timbul dari diri sendiri dan tahu pasti bahwa anda mampu melindungi diri sendiri tanpa harus memakai senjata. Selama anda berpikir tidak kalah, maka anda tidak kalah Bilamana pada saat tertentu anda dikuasai oleh lawan — sejauh anda masih hidup, dan anda tidak berpikir telah dikalahkan, maka hal itu bukan merupakan suatu kekalahan. Demikian pula, dalam kehidupan sehari-hari anda dapat saja melakukan kesalahan, tetapi kehebatan anda sebagai manusia tidak ditentukan oleh apakah anda melakukan kesalahan ataupun tidak — namun lebih pada apakah anda dapat membangkitkan diri anda sesudahnya. Jika pada suatu titik anda mengatakan “saya adalah orang yang tidak berguna”, maka itulah yang merupakan kekalahan sesungguhnya. Untuk dengan semangat menjalankan hidup anda sendiri, maka sangat penting bagi anda untuk memperoleh kepercayaan diri yang tidak sombong dan realistis. Selalu mampu menjaga diri sendiri — “Dalam diri, menemukan jalan keluar” Setiap orang diberikan hanya satu peluang hidup, dan hargailah itu. Perasaan akan kepercayaan diri datang bersama dengan keberanian untuk mengambil tanggung jawab mengatakan apa yang tidak benar atau dan melihat apa yang salah, serta memiliki kekuatan untuk melakukanya secara benar; diperlukan inisiatif dan keyakinan akan potensi anda. Semua hal ini memerlukan kepercayaan diri yang kukuh. Kekuatan sejati berarti memiliki kepercayaan diri dan keberanian yang tidak dapat dibeli dengan uang, maupun direbut oleh pihak berwenang manapun, serta membentuk diri yang akan selalu langsung tanggap jika dibutuhkan. Lagipula, kekuatan sejati berarti mengambil tindakan yang tidak hanya berkenaan dengan diri anda, tetapi juga bagi kebahagian orang-orang disekitar anda. 2 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Bagian 2 Shorinji Kempo adalah suatu bentuk Kedisiplinan yang mengembangkan Individu (Shorinji Kempo is a Discipline That Develops Individuals) 1. Dengan latihan teknik Shorinji Kempo, orang dapat memperoleh kepercayaan diri, keberanian dan semangat, serta mengembangkan jiwa kasih sayang dan sifat adil. 2. Kedisiplinan ini merupakan gyo untuk mengembangkan individu, dan memberikan tiga manfaat bela diri, pengembangan jiwa, dan kesehatan yang lebih baik. 3. Kita berpikir dan bertindak tidak hanya mempertimbangkan diri kita, tetapi juga sebanding dengan mempertimbangkan orang lain. Dengan cara ini, kita memberikan kedamaian dan kenyamanan dalam masyarakat. (karakter gyo (latihan/kedisiplinan)) Kaiso menerjemahkan karakter ini untuk menunjukkan gambar orang-orang yang kuat membopong yang lemah dan berhadapan satu sama lain Bela Diri Pengembangan Individu Kesehatan yang lebih baik Pengembangan Jiwa Tindakan Kemandirian Pribadi (Jiko kakuritsu) berbagi kebahagiaan satu sama lain (Jita Kyoraku) Kedisiplinan yang mengembangkan individu dan memberikan tiga manfaat Shorinji Kempo tidak mendasarkan kemenangan dalam pertandingan sebagai tujuan utamanya. Jika individu menjadi obsesi terpusat pada kemenangan dan kekalahan, mereka cenderung menanamkan ide yang salah di kepala mereka bahwa “selama aku kuat, Itu sudah cukup” — dan bahkan mulai mengambil keuntungan dari kemalangan orang lain. Shorinji Kempo ditemukan oleh Kaiso, Doshin So, sebagai metode fisik dan Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 3 jiwa secara bersamaan dari latihan pembentukan karakter, metode mana yang seseorang dapat memberikan tiga manfaat: bela diri, pengembangan jiwa, dan kesehatan yang lebih baik. Melalui berbagai teknik, seseorang memperoleh kepercayaan diri, keberanian dan semangat. Serta memperoleh kasih sayang dan sifat adil. Untuk menanamkan kekuatan sejati pada diri seseorang, Shorinji Kempo dciptakan sebagai suatu kedisiplinan, suatu gyo. Shorinji Kempo sebagai bu (latihan bela diri) Karakter bahasa Cina untuk bela diri (bu dalam budo ) adalah tulisan bergambar yang disusun untuk “tombak “ dan “henti ”). Dengan kata lain, makna bu tidak berasal dari memulai peperangan atau melukai musuh, tetapi lebih dari maksud etis untuk menghentikan konflik diantara orang-orang dan dari sumbangannya pada perdamaian dan kebudayaan. Budo merupakan sikap besar kedisiplinan bagi seseorang dalam teknik-teknik pembentukan diri yang kuat dalam baik tubuh dan jiwa; serta pada intinya merupakan jalan untuk membangun masyarakat yang memiliki keberanian dan kemampuan untuk berdiri tegak bagi ketidakadilan dan korupsi di dunia. Melatih diri sendiri, menghadapi diri sendiri, menguatkan yang lain, saya menjadi hidup.” Budo seharusnya menjadi suatu jalan bagi diri sendiri, bagi yang lain dan bagi masyarakat secara keseluruhan; hal ini yang menjadi tujuan Shorinji Kempo. Satu penggambaran lain dari asal karakter adalah penggabungan dari tiga karakter “dua ,” ”tombak ” dan ”henti ” Maka, berarti ”menghentikan dua tombak”. Makna Shorinji Kempo sebagai suatu gyo Kaiso mengatakan bahwa karakter bagi gyo (kedisiplinan) menggambarkan orang (orang yang kuat) yang menggendong anak-anak atau orang tua (orang dalam posisi lemah) dan berhadapan satu sama lain. Dalam semangat ini, Shorinji Kempo bermaksud membuat masyarakat yang kuat membantu yang lemah dan semuanya dapat hidup bahagia bersama. Tak satupun orang dapat hidup tanpa orang lain. Masing-masing kita berhubungan dengan yang lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal yang sama bahwa kita menghargai diri kita sendiri, kita perlu menghargai orang lain disekeliling kita. Dengan kata lain, pelatihan kita dalam Shorinji Kempo mempunyai tujuan-tujuan berikut: untuk membangun diri yang sehat jiwa dan raga, serta yang dapat diandalkan (Jiko kakuritsu); untuk bertindak dengan mempertimbangkan orang lain sebagaimana mempertimbangkan diri kita sendiri (Jita Kyoraku). Latihan tersebut adalah suatu gyo yang mengembangkan individu. Dalam Shorinji Kempo, kalimat Sebagian untuk kebahagiaan sendiri dan sebagian untuk kebahagiaan orang lain,” (“nakaba wa jiko no shiawase wo, nakaba wa hito no shiawase wo”) mengungkapkan tema kebahagiaan bersama untuk diri sendiri dan diri orang lain. Yang menjadi tujuan kita adalah untuk menjadi orang yang dapat memberikan perdamaian dan kebahagian dalam masyarakat. 4 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Kata kunci o o o o o o o o Metode latihan bagi jiwa dan pikiran secara bersamaan (shin shin ichinyo) Latihan bela diri, pengembangan jiwa, peningkatan kesehatan Kedisiplinan yang memberikan tiga manfaat Kepercayaan diri, keberanian dan semangat kasih sayang dan sifat keadilan Bu (bela diri) sebagai “menghentikan tombak” Makna bu dan sifat asli budo Jiko kakuritsu dan jita Kyoraku “Sebagian untuk kebahagiaan sendiri dan sebagian untuk kebahagiaan orang lain” Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 5 Bagian 3 Motivasi dan Tujuan Didirikannya Shorinji Kempo (Motivation and Goals for the Founding of Shorinji Kempo) 1. Pada tahun 1947, Shorinji Kempo didirikan oleh Doshin So (selanjutnya disebut sebagai, Kaiso), Shike Shorinji Kempo pertama, di kota Tadotsu, daerah Kagawa. 2. Ketika Jepang kalah dalam Perang Dunia I aturan-aturan masyarakat, ekonomi serta pula hati masyarakatnya dalam kekacauan, dan Kaiso membangkitkan pengetahuan bahwa “semua hal tergantung pada kemampuan orang yang dapat memberikan pengaruh. 3. Kaiso menimbang bahwa untuk menciptakan dunia yang damai, “tidak ada jalan lain selain dari pada pengembangan diri orang seluas mungkin, kasih sayang sedalam-dalamnya, keberanian yang besar serta rasa keadilan yang tinggi.” 4. Bertujuan membangun kembali jiwa dan raga masyarakat, dan mengubah masyarakat dengan cara yang sedamai-damainya, Kaiso menemukan Shorinji Kempo dengan tujuan “mengembangkan individu melalui Shorinji Kempo” serta “menciptakan dunia yang diidamkan”. 5. Gambaran ideal kemanusiaan terhadap cita-cita kenshi o Masyarakat yang dapat hidup dengan keyakinan akan potensi mereka sendiri o Masyarakat yang dapat hidup sebagai penentu kehidupan mereka sendiri o Masyarakat yang dapat bertindak dengan mempertimbangkan kebahagiaan orang lain o Masyarakat yang dapat bertindak dengan welas asih, keberanian dan sikap adil o Masyarakat yang dapat hidup saling mengikat diri dan saling mendukung dalam solidaritas dan kerja sama “Manusianya, manusianya, manusianya — segala sesuatu tergantung pada kualitas manusianya.” (“Hito, hito, hito, subete wa hito no shitsu ni aru.”) — Motivasi dan ketetapan ditemukannya Shorinji Kempo Pada tahun 1945, dalam keadaan perang di daerah timur laut Cina, Kaiso menyaksikan realita politik internasional yang keras dimana kepentingan-kepentingan negara dan ras mengambil tempat utama, dan hanya yang kuat yang benar. Ditengah situasi ini, Kaiso menyadari bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi sangat dipengaruhi oleh karakter dan cara berpikir orang-orang yang memiliki pengaruh. Kaiso menyatakan realita ini sebagai ”Manusianya, manusianya, manusianya - segala sesuatu tergantung pada sifat-sifat orangnya”. Ia memperhatikan bahwa “apabila masyarakat diatur oleh orang-orang, maka kedamaian sesungguhnya hanya dapat datang dari pengembangan rasa kasih sayang, keberanian dan rasa keadilan dalam diri sebanyak mungkin orang.” Kemudian Ia memutuskan “mengumpulkan anak-anak muda dengan tujuan yang baik, untuk menerangkan sikap ini kepada mereka, dan menarik pengertian mereka kurang rasa keadilan, menanamkan kepercayaan diri, keberanian dan semangat mereka, serta mendidik orang-orang yang ingin berjuang untuk kebangkitan tanah airnya. 6 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Menemukan cara mengembangkan individu terutama melalui teknik-teknik bela diri Kembali dari Cina, Kaiso mendapatkan kacaunya Jepang karena kekalahan. Nilai moralitas dan kemanusiaan telah hilang, dan masyarakat Jepang saling bermusuhan karena ketidakadilan dan kekerasan yang dilakukan secara terbuka di mata umum. Dalam masyarakatnya ini, mayoritas besar anak-anak muda dan dewasa tidak memiliki harapan akan masa depan dan mengisi hidup dari hari ke hari saja, sepert gembala yang kebingungan. Menanggapi hal ini, Kaiso mememerintahkan dan menyusun teknikteknik yang telah ia pelajari selama berada di Cina, dengan menerapkan sentuhan kreasinya sendiri untuk membuat suatu sistem teknik yang baru yang dapat dinikmati para individu untuk dipelajari. Ia mengubah rumahnya menjadi tempat latihan, dan mengajarkan teknik-teknik serta kata-kata nasehat mengenai pandangan hidupnya dan mengenai dunia. Demikianlah pengembangan individu dimulai melalui teknik-teknik bela diri Dengan bertujuan memperbaiki individu secara fisik dan mental dan mengubah masyarakat melalui cara yang damai. Kaiso menemukan Shorinji Kempo dengan tujuan mengembangkan individu, serta mewujudkan masyarakat yang damai baik secara materi dan spiritual. Sifat manusia yang ideal didapat dari Shorinji Kempo Sebagaimana dijelaskan di atas, Shorinji Kempo tidak hanya diciptakan untuk membuat orang menjadi kuat secara fisik atau menjadikan mereka petarung dengan teknik tinggi. Namun, latihan Shorinji Kempo juga mengembangkan pemimpin-pemimpin sejati dengan pikiran yang sehat dan rasa keadilan yang tinggi; yang memiliki rasa percaya diri yang diyakini kemanusiaan atas potensi untuk berkembang; yang memiliki raga yang sehat keberanian yang kuat dan pribadi yang menyenangkan; yang memiliki keberanian dan semangat yang diperlukan untuk bertindak secara aktif sehingga kita secara individu dapat menuju kehidupan bahagia dan bersama-sama mewujudkan masyarakat yang damai dan sejahtera. Kenshi Shorinji Kempo harus mempunyai tujuan menjadi orang yang dapat hidup berdasarkan keyakinan akan potensi mereka sendiri, orang yang dapat hidup sebagai penentu arah dari hidup mereka sendiri, orang yang dapat bertindak dengan mempertimbangkan kebahagiaan orang lain, orang yang dapat bertindak dengan kasih sayang, keberanian dan sikap yang adil, serta orang yang dapat hidup erat dan saling mendukung. Kata kunci o o o o o Ditemukannya Shorinji Kempo dan konteks sejarahnya Manusianya, manusianya, manusianya — segala sesuatu tergantung pada sifat orangnya Pembentukan dunia yang ideal berdasarkan pengembangan individu Membentuk pemimpin-pemimpin sejati Sifat-sitat manusia yang ideal yang dkari dalam Shorinji Kempo Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 7 Bagian 4 Enam Karakteristik yang khas pada Shorinji Kempo (The Six Distinguishing Characteristics of Shorinji Kempo) 1. Shorinji Kempo memiliki enam karakteristik: Ken zen ichinyo, riki ai funi, shushu koju, fusatsu katsujin, go ju ittai, kumite shutai. 2. “Riki ai funi” menyatakan cara yang layak untuk bertindak dan untuk hidup. “Ken zen ichinyo” menyatakan metode latihan yang membuat jalan hidup anda sendiri. 3. Dalam proses latihan teknis, seseorang harus menentukan hatinya berdasarkan 4 karakteristik: ”shushu koju”,”fusatsu katsujin”,”go ju ittai”,”kumite shutai”. Enam karakter yang khas Shoirinji Kempo shushu koju Mengutamakan bertahan, serangan balasan disesuaikan Ken dan Zen dalam satu wujud Cara layak Berlatih Kekuatan dan kasih sayang menyatu fusatsu katsujin Cara layak bertindak Tidak membunuh bahkan memperbaiki kehidupan orang lain. (memperguna kan teknik dengan sempurna) Go ju ittai Unsur keras dan lembut bergabung (sifat komposisi teknis) Kumite shutai Latihan berpasangan saling kerja sama (sifat latihan praktis membedakan karakeristik dari setiap teknik) Bagaimana melatih baik jiwa dan raga: Ken zen ichinyo (gabunqan Ken dan zen) Karakteristik pertama yang berbeda dari Shorinji Kempo adalah Ken zen ichinyo.Ken mengacu pada tubuh nyata. zen pada pikiran dan jiwa. Kita sering tergoda untuk berpikir bahwa jiwa dan raga sebagai wadah terpisah, tetapi sebenarnya tidak begitu. Jika kita terkejut, hati kita berdetak keras. Jika kita sakit, tidak hanya tubuh tetapi juga jiwa kita terpuruk, dan kita tidak lagi berkeinginan untuk melakukan hal-hal lebih banyak. Maka jiwa dan raga kita menyatu. Jika kita melatih diri pada Shorinji Kempo, penting bagi kita untuk menyeimbangkan antara latihan fisik dan latihan spiritual. 8 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Shorinji Kempo tidak saja merupakan teori berpikir, maupun cara mencapai kepuasan spiritual hanya melampaui penderitaan fisik. Akan tetapi latihan Shorinji Kempo juga merupakan suatu metode untuk sama-sama menjaga baik jiwa dan raga melalui introspeksi diri dan pendalaman kemampuan dalam diri. ini disebut ”Ken zen ichinyo”. Prinsip dan dasar tindakan dalam Shorinji (keharmonisan kekuatan dan kasih sayang) Kempo: riki ai funi Karakteristik khas kedua Shorinji Kempo adalah riki ai funi.Makna sebenarnya disini adalah bahwa tidak ada yang dapat hidup hanya dengan kasih sayang dan perhatian, namun intelektual dan kekuatan juga diperlukan. Jika anda melihat orang lain tersiksa, kasih sayang dan perhatian anda dapat membuat anda ingin membantunya, tetapi jika kurangnya keberanian, kekuatan atau cara untuk mengambil tindakan, maka anda tidak dapat membantu. Sebaliknya, kekuatan tanpa kasih sayang tidak lebih daripada sebuah kedzaliman. Untuk menghadapi ketidakadilan atau korupsi, hal pertama yang anda butuhkan adalah kemampuan untuk menilai baik dan buruknya, maka diketahuilah bagaimana menilai situasi dan bagaimana menggunakan kemampuan seseorang, kemudian keberanian untuk berdiri melawan bahaya. Ada pepatah mengatakan “Kasih sayang tanpa kekuatan tidak akan berdaya. Kekuatan tanpa kasih sayang adalah kekerasan”Sebagai kenshi, anda harus mengharmonisasikan kekuatan dan kasih sayang, menggabungkan intelektual dan perhatian, dan dengan menggunakan ini sebagai dasar tindakan anda — anda harus membuat hidup anda menjadi stabil dan bahagia serta secara aktif memberikan sumbangan perdamaian dan kebaikan dalam masyarakat. Cara baik latihan memperbaiki teknik-teknik dan karakter: shushu koju (membela diri adalah hal utama, menyesuaikan penyerangan) Karakteristik khas ketiga dari Shorinji Kempo adalah ”shushu koju”. Metode teknis Shorinji Kempo disusun, sehingga mereka mulai bertahan / membela diri terhadap serangan, dan setelah melindungi diri lakukan serangan balik. Hal ini dikarenakan Shorinji Kempo, untuk meyakinkan bahwa pengajarannya yang bijak secara alamiah, berdasarkan ilmu bela diri yang digunakan hanya untuk membela diri terhadap kekerasan. Untuk alasan spiritual seperti ini, seseorang tidak boleh secara ceroboh melakukan serangan terlebih dahulu. Shorinji Kempo memiliki alasan teknis juga yang membuat posisi anda aman membuat anda dapat mengambil keuntungan bilamana lawan anda melakukan gerakan terlebih dahulu. Dimulai dengan membela diri dan setelah selesai melindungi diri, menyerang balik Seseorang tidak memukul duluan fusatsu katsujin (tidak membunuh, tetapi membangkitkan) Karakteristik khas keempat dari Shorinji Kempo adalah “fusatsu katsujin.” Teknik fisik Shorinji Kempo bukan untuk membunuh atau melukai orang. Shorinji Kempo adalah untuk melindungi diri anda, menolong orang lain, serta memperbaiki kehidupan orang. Teknik-teknik Shorinji Kempo efektif dalam menyebabkan sakit yang ”pedas” sehingga membuat orang kehilangan semangat untuk perlawanan. Hal ini dilakukan dengan menyerang titik tekanan yang ditunjukkan dengan garis bujur dari pengoobatan Timur, berdasarkan tradisi ribuan tahun. Lagipula, penggunaan yang rasional atas taktik, Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 9 teknik dan kekuatan berdasarkan prinsip-prinsip kedisiplinan membuat seseorang memperoleh efek yang besar dari jumlah kekuatan yang kecil. Oleh karenanya, ilmu bela diri ini bertujuan untuk selalu bekerja bagi orang-orang baik tanpa perlu membunuh atau melukai siapapun. Fusatsu katsujin juga penting menurut sudut pandang status Shorinji Kempo sebagai suatu gyo untuk pengembangan individu. Mengenal bermacam serangan: go ju ittai (keras dan lembut menjadi satu kesatuan) Karakteristik khas kelima dari Shorinji Kempo adalah ”go ju ittai”. Goho (metode keras) termasuk serangan, tendangan, pukulan, tinju dan pengelakan. Juho (metode lembut) termasuk pembelaan diri, pelepasan dan putaran bersama. Walaupun masing-masing guho dan juho mengatur unsur-unsur mereka sendiri, goho dan juho saling menambahkan dan menguatkan kembali untuk semakin menjadi efektif. Hal ini disebut sebagai teknik go ju ittai. Selain ini ada unsur-unsur juho dalam goho dan unsur-unsur goho dalam juho, yang kita sebut sebagai penerapan go ju ittai. serangan, tendangan, pukulan,tinju, sabetan, penahanan, injakan, penghambatan Kelembutan menaklukan kekerasan dan kekerasan Memecahkan kelembutan Bertahan Menghindar, Melepas Menekuk pergelangan, Bantingan, Kuncian Menggunakan metode yang benar untuk merespon serangan lawan , Pelemparan, penekanan Beralih dengan perlahan tapi pasti dari satu teknik ke teknik lainnya Teknik go ju ittai Aplikasi go ju ittai Go ju ittai 10 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Kaitan aspek keras dan lembut Shorinji Kempo – seperti “bibir, gigi, tulang pipi, gusi” Seseorang dapat membandingkan kedua aspek tersebut seperti hubungan gigi dan bibir. Bibir itu lembut, dengan tidak ada kemampuan menggigit atau mengunyah sesuatu selayaknya gigi. Namun, gigi tanpa bibir, maka makanan akan jatuh dari mulut dan seseorang tidak dapat memakan apapun. Hanya dengan bantuan bibir, gigi mulai dapat mencapai maksudnya. Sistem latihan, untuk saling menguatkan dan membangun: kumite shutai (latihan berpasangan adalah hal utama) Karakteristik keenam Shorinji Kempo adalah ”Kumite shutai” Dalam Shorinji Kempo, latihan berpasangan adalah norma. Hal ini untuk maksud memperoleh kemampuan Dimana seseorang tidak dapat belajar sendiri, seperti ma’ai dan Kyojitsu dalam serangan dan pembelaan, serta keadaan lain yang timbul akibat lawan bergerak. Hal itu juga tidak hanya merupakan masalah membuat seseorang menjadi kuat, tetapi menjaga semangat kerja sama dengan saling berpasangan dan menjadi kuat bersama dengan teman dan rekan. Dengan menerapkan teknik-teknik kepada masing-masing dan berbagi rasa sakit, anda menemukan pendekatan yang bernuansa untuk mempercepat dan menguatkan tingkat tertentu anda. Hal ini adalah bagaimana dua orang berlatih bersama menuju perbaikan dalam teknik serta karakter. Latihan sendiri • Latihan berpasangan Diri Sendiri Diri Sendiri Saat berlatih sendiri, seseorang tidak belajar Kyojitsu atau ma’ai (lihat halaman 50) Perbaikan teknik Perbaikan karakter Lawan Perubahan peran Penyerang dan penangkis selama latihan Karakter bagi diri orang (hito) disusun sebagai dua baris yang mendukung satu sama lain. Sebaliknya dalam Shorinji Kempo, latihan bersama masing-masing mengarah pada pengembangan individu. Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 11 Kata kunci o Ada 6 (enam) karakteristik yang khas pada Shorinji Kempo Ken zen inchinyo metode latihan yang mengembangkan tubuh. Riki ai funi mengharmonisasikan dan menyatukan kekuatan dan kasih sayang, intelektual dan perhatian. Shushu koju penyerangan balik dan suatu posisi aman. Fusatsu katsujin ilmu bela diri untuk membantu orang, dimana “satu pukulan membantu banyak orang”. Go ju ittai teknik go ju ittai, aplikasi go ju ittai. Kumite shutai metode latihan yang mengarah pada kemajuan dalam teknik dan perbaikan karakter. 12 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia menjaga semangat dengan Bab 2 Shorinji Kempo sebagai suatu Sikap Disiplin (Shorinji Kempo As a Discipline) Bagian 1 Kunci sikap dalam Dojo 1. Latihan Shorinji Kempo dimulai sebelum anda memasuki dojo. 2. Memahami sikap dalam dojo secara baik, wajar mengikuti enam hal berikut: kyaka shoko, gassho rei, samu, pakaian, sikap, dan bicara. 3. Untuk memberlakukan sikap-sikap tersebut, penting bagi kita untuk melatihnya berulang kali hingga menjadi alamiah, tidak hanya di dojo, tetapi di pekerjaan, sekolah, dan dalam kehidupan sehari-hari. Kyaka shoko ( ) — mencerminkan diri Langkah pertama dalam latihan Shorinji Kempo dimulai dengan memperhatikan lebih dalam pada diri sendiri. Sebagai contoh, membuka pintu dojo dan melepas sepatu anda, walaupun sepintas terlihat tidak penting, merupakan gerakan sehari-hari individu yang penting bagi latihan anda. Dalam tindakan menaruh sepatu anda pada tempatnya atau memperhatikan sepatu orang lain, maka pikiran anda berpusat pada latihan yang beralih menjadi permainan. Kata-kata kyakka shoko (pancarkan sinar dimana anda berdiri) berarti tampil dan cerminkan diri dan mencari kebenaran didalamnya. Gassho rei ( ) — secara bersama saling menghargai sebagai manusia lnteraksi diantara orang harus dimulai dan diakhiri dengan cara yang baik Jika seseorang secara sopan dan baik memberikan salam yang datang dari hati, postur tubuh secara alamiah melakukan hal sama, dan semangat tumbuh pula menjadi lebih tulus. Sebagai bagian dari penerusan Shorinji Kempo sebagai suatu gyo (latihan kedisiplinan), maka kita harus memberikan salam dalam semangat kasih sayang dan penghargaan. Oleh karena itu, bagi seluruh ekspresi sikap yang baik, kita menggunakan gassho rei (gerakan formalitas menutup telapak tangan). Perlu dicatat bahwa gassho rei juga merupakan kamae dari Shorinji Kempo. Samu ( ) — jangan meremehkan pekerjaan yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari Dalam Shorinji Kempo, di bagian akhir dan/atau awal latihan, semua kenshi membersihkan dojo bersama. Tugas harian seperti membersihkan dojo atau mempersiapkan penganan disebut samu, dan menganggap sebagai suatu aspek penting dalam latihan kita. Pentingnya melakukan pembersihan di awal latihan termasuk mempersiapkan tempat yang nyaman bagi latihan tersebut; pentingnya melakukan pembersihan setelah latihan termasuk menunjukkan rasa syukur, dan bahwa kita meninggalkan dojo dalam keadaan rapi pada saat pulang. Oleh karenanya, semua anggota wajib melakukan pembersihan tanpa melihat tingkat senioritasnya. Dalam dojo Shorinji Kempo, saat itu adalah waktu bagi setiap dan masing-masing anggota untuk Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 13 kembali ke pikiran seorang pemula serta menjalankan tugas dengan semangat masingmasing membersihkan hatinya. Pakaian — penampilan bersih dan rapi Bagi mereka yang berlatih Shorinji Kempo wajib untuk berpakaian layak, dalam pakaian yang bersih. Memakai penampilan untuk menarik perhatian tidaklah pada tempatnya. Pakaian latihan yang bersih dan rapi akan memberikan kenyamanan bukan hanya bagi si pemakai tetapi juga bagi siapapun yang melihatnya. Apapun yang mengalihkan perhatian dari suasana tempat latihan, atau apapun yang menghambat latihan, dianggap tidak layak. Tanpa diragukan bahwa rambut panjang yang tidak rapi, kuku panjang dan perhiasan tidak layak dikenakan. hal-hal tersebut hanya akan mengganggu selama jalannya latihan dan bahkan dapat menyebabkan luka. Pakaian latihan wajib dipakai sesuai dengan peraturan, dan tidak boleh dibawa secara sembarangan atau tidak rapi. Sikap — tunjukkan secara terbuka kesiapan anda untuk belajar Tidak hanya selama waktu latihan, tetapi juga dalam kehidupan seharihari, penting bagi seseorang untuk menghormati seniornya, tidak meremehkan juniornya. dan — apapun yang berkaitan dengan pihak lainnya — bertindak sopan, rendah hati dan dengan sikap berkeinginan untuk belajar. Dalam Shorinji Kempo, sikap saling menghadap dalam kesshu gamae adalah kihon (unsur dasar). Jika guru berbicara atau memberikan penjelasan, dengarkan dengan tidak melipat tangan tetapi dalam sikap kesshu gamae, dan juga melakukan gerakan duduk atau berdiri dengan cara yang benar dengan bergerak secara cermat. Berbicara — karakter pembicara (melalui ucapan yang layak dan cara bicara yang anggun) Kata-kata yang dikeluarkan memiliki resonansinya sendiri. Resonansi khusus ini merupakan karakter dari si pembicara. Dalam latihan Shorinji Kempo, berbicara sama pentingnya dengan sikap. Kata-kata tidak hanya menyatakan perasaan anda kepada rekan anda, tetapi mengekspresikan diri anda. Berusaha untuk berbicara dengan katakata yang tepat, kata-kata yang mengekspresikan rasa hormat terhadap rekan anda. Kata kunci o o o o o o Kyakka shoko Gassho rei Samu Pakaian dan penampilan yang bersih dan rapi Sikap yang sopan dan rendah hati Kata-kata merupakan ekspresi karakter pembicara 14 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Bagian 2 Bagaimana Mempelajari Pengajaran Teknis dan Filosofis (How to Study the Technical and Philosophical Teachings) 1. Setiap dojo di Shorinji Kempo melakukan macam latihan yang sama, sesuai dengan Kurikulum. kenshi adalah rekan yang memiliki tujuan yang sama. 2. Berusaha untuk belajar dengan seimbang, tidak hanya mengutamakan teknik atau filosofinya. 3. Memperoleh teknik-teknik seolah-olah menaiki tangga satu langkah setiap waktu merupakan metode pengajaran yang kita hargai. 4 Buat pengajaran tersebut sebagai bagian dari diri anda dengan belajar mengekspresikannya dengan kata-kata anda sendiri. 5. Ujian kenaikan tingkat bukan ditujukan untuk mengalihkan peringkat dalam bentuk hirarki. Penilaian-penilaian ujian merupakan salah satu tujuan mengembangkan diri ke tingkat berikutnya. Belajar teknik fisik dan pengajaran filosofis secara bersamaan Dalam Shorinji Kempo, Kurikulum secara tegas menyatakan langkah-langkah pelatihan dari pertama kali anda datang. Pengajaran filosofis yang diperlukan juga dibuat menjadi mudah ditangkap dalam buku ini. Bahan-bahan pengajaran sama dengan isi yang dibagikan ke setiap dojo untuk para kenshinya. Untuk setiap tingkat yang ditentukan, setiap dojo akan memberikan pelatihan yang sama; anda akan ditunjukkan untuk mengambil ujian kenaikan tingkat sesudahnya setelah persyaratan terkait telah dipenuhi, termasuk jangka waktu yang ditentukan serta dipenuhinya dalam program teknik dan filosofisnya. Jangan menekankan latihan teknis sendiri: ambil peluang belajar secara luas Shorinji Kempo merupakan kedisiplinan (gyo) dengan praktek yang berpusat pada latihan dengan teknik fisik. Sebagai hasilnya, banyak orang yang cenderung menjadi tertarik hanya pada teknik-tekniknya. Namun, latihan Shorinji Kempo dalam dojo dilakukan disekeliling aktifitas sehari-hari samu, chinkon gyo latihan teknis (ekkin gyo) dan mempelajari pengajaran filosofis. Oleh karenanya, dengan hanya berlatih teknik bukan merupakan keseluruhan latihan. Menggunakan Kurikulum untuk mengetahui terlebih dahulu apa yang akan dipelajari: mengetahui langkah-langkah yang dipelajari Kurikulum merupakan sumber pelajaran dalam susunan tingkat demi tingkat. Shorinji Kempo memiliki banyak teknik. Selanjutnya, kita menghargai pendekatan dimana seseorang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menguasai teknik-teknik, dengan cara satu Langkah demi langkah (zen zen shugaku atau belajar ”memperoleh dan menyerap”) Kurikulum tersebut merupakan semacam peta latihan. Melakukan praktek secara aktif: mencatat mengenal apa yang telah anda pelajari, serta memperjelas apa yang perlu anda pelajari berikutnya. Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 15 Bacalah Tokuhon untuk anda sendiri: pahami dengan keadaaan anda sendiri Para instruktur di dojo anda juga akan membimbing anda dalam pengajaran fliosofis. Apakah anda mampu menyerap atau tidak tergantung pada apakah anda membaca Tokuhon secara rutin ataupun tidak dan merupelajari pengajaran tersebut menurut inisiatif anda sendiri. Jika anda hanya membaca Tokuhon pada waktu penilaian atau mengabaikan hal-hal yang tidak anda mengerti, maka sayangnya anda akan gagal mendengarkan pelajaran penting serta melewatkan peluang bagus untuk belajar. Ada saat-saat dimana anda pulang dari kerja atau sekolah anda merasa terlalu lelah untuk membawa buku dan membaca. Namun, hadapi sikap kelemahan ini dan baca buku tersebut perlu untuk membuat isi Tokuhon sebagai bagian daripada diri anda sendiri. Dengan mempertahankan sikap ini, keinginan anda untuk memperkaya hidup anda dengan mempelajari lebih luas akan terpenuhi. Dalam Shorinji Kempo, intelektual dianggap sebagai bentuk kekuatan. Jadikan Ujian peringkat sebagai tujuan atas usaha-usaha anda: lakukan ujian sebagai obyek usaha dan peluang atas refleksi diri Jika anda lulus ujian, maka warna sabuk anda berubah. Hal ini merupakan pengalaman yang membahagiakan bagi seorang kenshi. Tetapi akar dari kebahagiaan ini tidak hanya saat anda lulus ujian, tetapi semangat dan usaha yang anda lakukan untuk tujuan anda terbayar dalam bentuk lulus ujian. Makna pentingnya bukan dengan lulusnya ujian, tetapi bagaimana anda berusaha karena ujian tersebut. Teknik-teknik yang dapat anda lakukan dengan kepercayaan diri dan suatu laporan berdasarkan pengalaman-pengalaman anda sendiri serta ditulis dengan kata-kata anda sendiri — yang hal ini merupakan bukti latihan. Bahkan jika anda tidak berhasil lulus dalam ujian, anda dapat menyadari apa yang menjadi kekurangan anda, maka hal tersebut yang menjadi sesuatu lain yang telah anda pelajari Kata kunci o o o o Samu, chinkon gyo, pelajaran kurikulum filosofis (yang mengembangkan baik semangat dan kebijakan). Latihan teknis (ekkin gyo — mengembangkan raga dan mempelajari pengajaran dengan latihan dengan kemampuan fisik). Zen zen shugaku (menambah latihan demi latihan, seolah-olah menaiki tangga satu langkah sekaligus. kenaikan tingkat merupakan tujuan bagi usaha-usaha anda. 16 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Bagian 3 Latihan Chinkon (On Chinkon Practice) Bagian ini menjelaskan chinkon yang dilaksanakan di Pusat Shorinji Kempo di Jepang. Untuk latihan di Indonesia Perkemi memiliki latihan tradisi meditasi sendiri dengan naskah tersendiri. 1. Semua anggota dojo melakukan chinkon gyo bersama sebagai bagian latihan Shorinji Kempo 2. Pada saat menyatakan Meditasi (Seiku), Sumpah (Seigan) dan Keyakinan (Shinjo), ucapkan kata-kata secara tepat sementara rasakan setiap kata mengalun di hati anda. 3. Regangkan otot punggung anda dan normalkan pernafasan anda. 4. Jangka waktu latihan chinkon merupakan waktu berkonsentrasi dengan pikiran anda sehingga anda dapat mendekati latihan secara benar. 5. Semua orang yang mempelajari Shorinji Kempo melakukan Meditasi, Sumpah dan Keyakinan yang sama sebagai pendamping. Chinkon gyo merupakan bagian dari latihan Shorinji Kempo merupakan metode pelatihan raga dan pikiran secara bersamaan (shin shin inchinyo) untuk mengembangkan keseimbangan diri, kesehatan dan semangat dalam kedua jiwa dan raga. Untuk Shorinji Kempo, menajamkan kemampuan fisik melalui latihan teknis (ekkin gyo) dan meningkatkan jiwa melalui chinkon gyo tidak terpisahkan dari bagian seluruh penguasaan pelajaran. Sebelum latihan Shorinji Kempo, semua anggota melakukan chinkon gyo. Lakukan usaha untuk memahami tujuan chinkon gyo dan melakukannya secara benar. Tujuan chinkon gyo: Terapkan jiwa anda pada suasana yang layak untuk pelatihan Alasan kita masing-masing melakukan Meditasi, Janji dan Ikrar pada bagian awal latihan adalah untuk memberikan kesan makna setiap kata dalam hati kita serta menegaskan kata-kata tersebut. Begitu pula, dengan melakukannya secara bersama, kita menyatukan hati setiap orang yang berada di dalam ruangan. Setelah menyatakan kata-kata ini dengan meregangkan punggung dalam postur yang benar, kita secara tenang menutup mata dan menormalkan pernafasan kita. Hal ini disebut chosoku, Melalui chosoku, kita membentuk diri kita sendiri secara fisik dan menempatkan pikiran kita kedalam suasana yang tepat untuk melakukan latihan. Keefektifan latihan fisik sesudahnya secara sadar menggugah kita bahwa ‘latihan dimulai sekarang,’ bukan dengan hanya melalui gerakan-gerakan. Struktur chinkon gyo Ucapkan kata-kata tersebut secara keras, pahami kata-kata itu dan dekatkan dengan keyakinan. Didalamnya dijelaskan fondasi bagi pelaksanaan perubahan yang signifikan. Hal ini bukan untuk orang lain — tetapi kata-kata tersebut lebih dinyatakan untuk didengar oleh anda sendiri. [ Prinsip Praktek Nyata] Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 17 Meditasi (Seiku) Bahwa dalam diriku yang menjalankan sendiri hidup ini adalah dimana aku dapat berbalik menemukan pilihan. Meditasi menjelaskan pentingnya menyelami diri, berusaha menemukan kemungkinan dalam diri, serta bertujuan untuk menqembangkan diri. Sumpah (Seigan) Hal ini menyatakan sikap mental yang akan diterapkan dalam menjalankan Shorinji Kempo, dan kelak untuk menerapkannya pada latihan tersebut. Sumpah menjelaskan semacam penyelesaian yang memacu belajar Shorinji Kempo Ikrar (Shinjo) Kita berefleksi pada pernyataan hati kita, dan kita memperbaharui ketentuan kita untuk mewujudkan Shorinji Kempo kedalam kehidupan kita sehari-hari. [Garis Besar Praktek Nyata (norma-norma tindakan)] Tentang Dharma Dharma adalah kata bahasa kuno India yang kira-kira diterjemahkan sebagai ”hukum universal”, yang menyatakan konsep seperti ”prinsip-prinsip inti alam semesta, kebenaran, hukum, fenomena nyata, atau tiang penyangga yang besar”. Shorinji Kempo menjadikannya sebagai akar pengajarannya. Kita belajar mengenal hukumhukum yang mengatur alam semesta (hukum alam), dan bangkit pada rasa harga diri kita sendiri, yang menjalani hidup dengan hukum-hukum ini: memahami kemanusiaan sebagai bibit yang mengandung potensi untuk matang dan berkembang, dan menghargai cara hidup yang menempatkan keyakinan pada kemampuan diri. Tentang Chosoku ho (metode menormalkan pernafasan) Baik benarnya anda melatih chinkon gyo tergantung pada ketepatan postur dan cara pernafasan anda. Pernafasan merupakan baik kehidupan dan semangat, serta sumber kekuatan fisik, keyakinan dan kekuatan dalam diri. Melalui postur dan pernafasan yang layak yang anda lakukan secara fisik, memperbaiki sirkulasi ke otak dan memusatkan perhatian anda. Dengan menarik napas, rasakan kekuatan energi dan kehidupan memasuki raga anda; dengan mengeluarkan napas, rasakan anda mengisi raga anda dengan ki dan energi mental yang berkobar. Tujuan untuk melakukan chosoku tidak hanya pada saat anda beristirahat, tetapi bahwa saat anda melakukan teknik-Ieknik atau sebaliknya saat bergerak. Bagaimana melakukan Chosoku • postur yang benar dengan otot belakang meregang Mata sedikit tertutup (meimoku) • Pada prinsipnya, lakukan pernafasan melalui hidung. 20 hingga 30 detik per napas (1) Tarik napas — secara halus, pelan dan dalam (7 detik) (2) keluarkan sedikit — biarkan sedikit udara keluar (3) hentikan — tekan dalam dada dan perut dengan ki (3 detik) (4) Keluarkan napas — pelan-pelan lepaskan tujuh per sepuluh napas (10 detik) (5) Ketahanan — hentikan dan tahan sebagian tiga per sepuluh napas (3 detik) Kata kunci o Meditasi (Seiku), Sumpah (Seigan), Keyakinan (Shinjo) o Postur yang baik, Chosoku (pernapasan teratur) o Dharma o Penarikan napas, pengeluaran sedikit napas, penghentian sejenak, pengeluaran napas, ketahanan 18 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Bagian 4 Meditasi (Seiku), Sumpah (Seigan), Ikrar (Shinjo) Bagian ini menjelaskan tentang janji dan ikrar yang dilaksanakan di Pusat Shorinji Kempo di Jepang. Untuk latihan di Indonesia Perkemi memiliki cara dan tradisi serta naskah tersendiri. Mengenai Meditasi (Seiku) Meditasi, bagian 1 ”Dalam diri sendiri ditemukan ketenangan. Abaikan diri, dan kepada siapa kita dapat berpaling? Pendisiplinan diri dari dalam, ketenangan sebenarnya dan susah didapat”. Secara umum, orang cenderung bergantung pada hal-hal tertentu dibanding pada diri mereka sendiri, tetapi tujuan kita adalah untuk secara jelas melihat dan berusaha menjadi lebih kuat dan tegar, sehingga kita menjadi orang yang dapat dipercaya oleh orang lain dan masyarakat secara keseluruhan. Meditasi, bagian 2 ”Dalam melakukan kejahatan, kita meracuni diri. Dengan tidak melakukan kejahatan, kita mengalami kemurnian. Kemurnian dan ketidakmurnian datang dari dalam diri, dan orang lain tidak dapat memurnikan hati kita”. Orang-orang sering menyalahartikan maksud menghargai diri mereka sendiri, dan menyalahkan orang lain atas kejadian buruk apapun yang terjadi. Jika anda melakukan sesuatu hal yang buruk, maka bahkan jika kamu berusaha menjauh pada waktu itu, pada titik tertentu kejadian buruk tersebut akan kembali mengganggu anda. Jika anda melakukan hal yang baik, hal terbaik yang terjadi adalah anda mendapat peluang mengalami kesejahteraan. Apakah baik ataupun buruk semua tindakan anda akan kembali kepada anda. Oleh karenanya, kita tidak boleh hanya menghindari melakukan hal-hal yang kita anggap buruk, kembangkan diri kita, kendalikan diri dan secara rutin berusaha untuk hidup sebagai manusia yang jujur dan berbudi tinggi. tetapi kita juga harus mengambil inisiatif dalam mewujudkan hal- hal yang baik. Tentang Sumpah (Seigan) Dalam mencapai Seni ini, kita berjanji untuk menghormati para pendiri, tunduk kepada para pengajar kita, menghargai orang yang ada di atas kita, tidak merendahkan yang ada di belakang kita, berperikemanusiaan, saling menolong, dan bekerja sama. Pada bagian pertama Janji yang kita ucapkan — sebagai hal pertama yang kita lakukan dalam latihan — adalah untuk menghargai bahwa keharmonisan diantara Kaiso, instruktur, senior dan junior merupakan penyangga kedisiplinan (gyo) kita, dan untuk menjaga sifat saling membantu dan kerja sama yang baik diantara sesama kenshi. Bagian ini juga mengingatkan kenshi untuk tidak membiarkan adanya pikiran kemenangan dan keunggulan menghantui mereka, sehingga langsung menjadi tipe Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 19 orang yang memiliki perasaan ”hanya akulah yang benar dan penting ” dan menolak pendapat dan pendirian orang lain. Kita menyelesaikan masa lalu kita dan berlatih sebagai insan yang murni, seolah-olah kita baru dilahirkan di dunia ini. Pada bagian kedua kita berjanji untuk selalu melakukan latihan dengan tulus dan dengan ketetapan pikiran. Kita harus berusaha mencegah pandangan yang rumit yang datang dari perasaan yang mendalam dari pengalaman lalu, serta untuk mencegah kekusutan lain yang dapat menyebabkan kita kehilangan jalan. Kita berjanji untuk berlatih dalam Seni ini hanya untuk menolong orang, jangan pernah untuk reputasi atau keuntungan pribadi Pada bagian ketiga, kami menegaskan bahwa maksud latihan adalah bukan untuk reputasi atau keuntungan pribadi seseorang, namun untuk orang lain dan masyarakat secara umum. Tentang Ikrar (Shinjo) Ikrar 1 Kesadaran bahwa semangat kita pengabdian kita terhadap tanah air, dan menyatakan rasa syukur kita dengan menerapkan diri sepenuhnya. Hal ini mengungkapkan bagaimana kita dilahirkan di dunia ini sebagai manusia yang harus hidup. Kita telah menerima semangat dan pikiran kita dari tiang penyangga yang besar (Dharma), dan tubuh kita sebagai kapal dari percikan kehidupan dari ayah dan ibu kita, dan karenanya kita diberikan kehidupan. Kita harus berterima kasih atas hal ini, dan pada saat yang sama kita memutuskan untuk berterima kasih atas anugrah ini. Ikrar 2 Kita menetapkan untuk mencintai komunitas ini dan orang-orang ini dan melalui mereka ikut serta dalam kebahagiaan dan perdamaian dunia. Hal ini mengungkapkan cara hidup yang mencintai dan menjalani kehidupan berdasarkan rasa cinta dan sumbangan kita kepada komunitas masyarakat dimana kita tinggal. Ketetapan kita adalah bahwa di seluruh dunia, kita tidak akan hanya mencintai keluarga, teman den tetangga kita, tetapi juga menghargai komunitas dimana orangorang ini tinggal, oleh karenanya kita ikut mewujudkan dunia yang damai dan sejahtera. Ikrar 3 Kita menetapkan untuk menjadi pria dan wanita yang benar-benar berani, yang mencintai keadilan, menghargai kemanusiaan, yang bertindak dengan kedamaian perilaku dan perlindungan. Hal ini menyatakan sikap kita terhadap masyarakat. Kita menetapkan untuk mencintai keadilan, menghargai cara kemanusiaan, bertindak dengan perilaku yang baik, secara 20 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia aktif memelihara kedamaian, dan secara tulus menjadi pria dan wanita yang berani untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Ikrar 4 Kita berusaha membangun dunia yang ideal dengan menguasai prinsipprinsip Seni ini, menguatkan diri kita secara mental dan fisik, serta memanfaatkannya bagi masyarakat dalam persahabatan, saling hormat dan saling menolong. Hal ini merupakan keputusan kita untuk berusaha — melalui latihan Ken zen inchinyo — baik untuk membentuk diri kita dan melakukan langkah-langkah kongkrit yang mewujudkan suatu masyarakat yang damai dan sejahtera: dengan saling menghargai, saling menolong, dengan saling menguatkan ikatan sebagai rekan, serta dengan menggabungkan kekuatan kita terhadap tujuan tersebut. Dengan menyatakan cara—cara tersebut di atas, kita merefleksikan pada pernyataan hati dan tindakan kita, dan membangkitkan diri pada ketetapan kita untuk menerapkan tujuan- tujuan kita pada kehidupan kita sehari-hari [Catatan] ikrar dalam bahasa Jepang asli telah diperbaharui pada tahun 1997. Versi bahasa Inggrisnya telah diperbaharui di sini dari terjemahann yang diterbitkan daam Buku Teks Fukudokuhon tahun 1991. Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 21 Bagian 5 Sistem-sistem Tingkatan Dalam Shorinji Kempo (The Ranking Systems of Shorinji Kempo) 1. Sistem-sistem tingkatan Shorinji Kempo menunjukkan tingkat perkembangan yang telah anda lakukan. 2. Sistem-sistem tersebut berdasarkan pikiran untuk perkembangan langkah demi langkah, pembangunan tingkatan (zen zen shugaku). Sistem-sistem tersebut bukan merupakan cara untuk membentuk superioritas atau hirarki melalui kompetisi atau turnamen. 3. Sistem-sistem tersebut bukan merupakan cara untuk membandingkan diri anda dengan orang lain. Namun, Lebih pada cara-cara untuk menunjukkan tahap kemajuan masing-masing diri. Dibentuk hanya untuk menunjukkan kemajuan setiap individu Shorinji Kempo adalah suatu latihan (gyo) untuk memperbaiki diri anda dari waktu ke waktu yang bertujuan bagi jiko kakuritsu dan jita Kyoraku. Karenanya, struktur tingkatannya tidak ditujukan untuk menentukan hirarki atau superioritas melalui segala kompetisi atau turnamen. Tingkatan-tingkatan tidak ditujukan untuk memperbandingkan diri anda dengan yang lain; keseluruhan maksud adalah untuk menandakan kemajuan dan tonggak penguasaan ilmu oleh diri anda. Oleh karena itu, bahkan pada tingkat yang sama, kondisi fisik orang, sifat, usia dan karakteristik lainnya pada permulaan latihan mereka benar-benar menunjukkan perbedaan kekuatan dan kemampuan. Bahkan juga, apa yang anda tujukan tidak berkaitan sama sekali dengan perbandingan-perbandingan tersebut, tetapi dengan kemajuan anda dalam belajar, yang tercermin dalam kemajuan langkah demi langkah melalui tingkatan-tingkatan. Kita masing-masing harus berusaha meningkatkan kemampuan teknik individu kita dan kualitas pribadi sebagai kenshi hingga ke suatu tingkat yang sesuai bagi tingkatan berikutnya. Sistem-sistem tingkatan Shorinji Kempo tidak dibuat dengan tujuan untuk membentuk hubungan yang hirarki. Sistem-sistem tersebut ditentukan untuk menunjukkan tahaptahap latihan setiap individu. Sistem tingkatan berdasarkan ide cara belajar zen zen shugaku melalui penggabungan bertahap Sistem-sistem tingkatan Shorinji Kempo adalah berdasarkan ide yang disebut zen zen shugaku, meliputi secara bertahap akumulasi tingkat seolah-olah sedang menaiki tangga. Anda tidak dapat menerima suatu tingkat baru hingga anda telah menghabiskan jangka waktu yang ditentukan dengan kerja keras mempelajari teknik dan pengajaran, serta memperbaiki karakter anda, telah diuji teknik dan pengajaran berkaitan dengan tingkatan anda, dan telah lulus dari ujian-ujian tersebut. Penting untuk dicatat bahwa walaupun suatu tingkatan bukan merupakan ukuran perbandingan terhadap orang lain, namun sebagai suatu tanda atas kemajuan anda sendiri dalam latihan, anda akan dinilai menyangkut apakah telah mencapai suatu standar tertentu 22 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia ataupun tidak. Mereka yang telah lulus dari ujian penilaian diberikan suatu sertifikat dari Shike (ketua) Shorinji Kempo. Tingkatan bela diri (bukai) & tingkatan filosofis (hokai) Tingkatan bela diri (bukai) secara khusus menunjukkan perkembangan kemajuan seseorang dalam mempelajari teknik fisik. Mereka yang diperbolehkan untuk bergabung bersama organisasi dimulai dari tingkatan minarai (murid), kemudian tingkat lanjut melalui tingkatan kyu dan dan. Tingkatan filosofis (hokai) menambahkan pada bukai tanda kematangan dari dalam, yang mengungkapkan perkembangan tingkatan Ken zen ichinyo, dan menggabungkan antara teknik dan pikiran. Dari dan 1 hingga dan 3, bukai sendiri terkadang diberikan, tetapi pada dan 4, tingkatan hokai dari Seikenshi (secara harfiah,”kenshi yang layak”) mengakui kenshi yang telah mencapai normal, penguasaan sejak awal. Oleh karenanya, untuk mendapatkan tingkatan tersebut di atas Seikenshi, kenshi disyaratkan untuk mengambil suatu uji penilaian khusus. [Kriteria Sistem Tingkatan Shorinji Kempo] Minarai (murid) Kyu Terendah Orang yang diberikan izin masuk dimulai dari poin ini Anggota umum dan muda memenuhi persyaratan tingkat lanjut Kyu tiga Anggota umum dan muda memenuhi persyaratan tingkat lanjut Kyu dua Telah memperoleh kyu ketiga Kyu satu Dan 9 Dan 8 Dan 7 Telah memperoleh Daihanshi Daihanshi Telah memperoleh Dan 8 Seihanshi Telah memperoleh Dan 7 Junhanshi Telah memperoleh Dan 6 Daikenshi Telah memperoleh Dan 5 Telah memperoleh Seihanshi Telah memperoleh Junhanshi Dan 6 Telah memperoleh Daikenshi Dan 5 Telah memperoleh Seikenshi Dan 4 Telah memperoleh Dan 3 Seikenshi Telah memperoleh Dan 3, Chukenshi Dan 3 Telah memperoleh Dan 2 Chukenshi Telah memperoleh Dan 2, Shokenshi Dan 2 Telah memperoleh Dan 1 Shokenshi Telah memperoleh Dan 1, Junkenshi Dan 1 Telah memperoleh kyu 1 Junkenshi Telah memperoleh Kyu 1 Dan 1 muda Telah memperoleh kyu 1 kelompok muda Telah memperoleh kyu kedua Kata kunci Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 23 o Tonggak bagi latihan diri o Bukai dan hokai o Perkembangan Ken zen ichinyo Bab 3 Pengetahuan Utama Bagi Penguasaan Teknik (Key Knowledge for Technical Mastery) Bagian 1 Sikap Utama Terhadap Latihan (Key Attitude TowardsTrainning) 1. “Kenapa saya ikut latihan Shorinji Kempo?” Setelah anda melanjutkan latihan, maka anda harus menentukan tujuan latihan, yaitu menjadi orang yang seimbang, secara fisik sehat dan mental kuat. 2. Berhati-hati mempelajari kihon (dasar), fahami prinsip-prinsip dasar teknik-teknik, satu demi satu teknik dalam urutan yang logis, sehingga anda dapat melakukan tiap teknik sebagai bagian dari diri anda. 3. Jika anda mempelajari kihon dengan kepedulian dan jadikan sebagai bagian dari diri anda, maka tangan anda dan kaki anda akan bergerak secara alamiah bila diperlukan. 4. Jalan menuju perbaikan adalah menjaga kondisi fisik anda, hindarkan beban yang berlebihan, dan berlatih dengan mengulang gerakan terus-menerus. 5. Jangan terlalu menekankan salah satu aspek dari latihan; berusaha melatih dengan keseimbangan yang baik antara ekkin gyo (latihan fisik) dan chinkon gyo, dan antara goho dan juho. TUJUAN LATIHAN YANG BAIK Menentukan tujuan bagi latihan METODE LATIHAN YANG BAIK Perintah latihan Mempelajari kihon Mengetahui prinsip-prinsip REALISASI LATIHAN YANG BAIK Berlatih berulang-ulang Senantiasa mengeseimbangkan latihan Berlatih sesuai kondisi fisik Latihan jangka panjang 24 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Tentukan tujuan latihan 1 tanpa tujuan yang jelas tidak ada tindakan yang jelas Ikuti urutannya 2 Upaya yang tetap adalah cara mencapai teknik yang bagus Mempelajari kihon 3 Mempelajari secara seksama kihon (dasar) bagi setiap urutan teknik dan membuat tangan dan kaki bergerak dengan benar Mengetahui Prinsipprinsip 4 Latihan dengan pengetahuan prinsip-prinsip mendasar atas perkembangan 8 sikap kunci terhadap latihan Latihkan gerakan berulang 5 Untuk mengetahui prinsip dan berlatih berulang berdasarkan prinsip tersebut adalah kunci pertama perbaikan 1 Seimbangkan latihan anda 6 Untuk mengetahui prinsip dan berlatih berulang berdasarkan prinsip tersebut adalah kunci kemajuan Latihan sesuai kondisi fisik 7 Jangan pernah menyerah 8 Latihan sesuai dengan kondisi fisik anda sendiri, tanpa memaksa diri anda. Bahkan jika anda menemukan beberapa kesulitan, jangan menyerah, carilah jalan untuk tetap latihan Tentukan tujuan latihan — Mengapa latihan? Jika orang tidak memiliki tujuan yang jelas, maka mereka tidak dapat bertindak secara penuh. Seorang kenshi harus terlebih dahulu menentukan tujuannya secara jelas untuk latihan. Latihan dalam Shorinji Kempo memberikan tiga manfaat: bela diri, pengembangan jiwa dan kesehatan yang membaik. Seorang kenshi berusaha mengubah dirinya untuk memberikan fondasi yang sehat dan kuat bagi pengembangan individu, yaitu diri yang bekerja secara aktif untuk tujuan mencapai masyarakat yang ideal berdasarkan kebahagiaan bersama bagi dirinya sendiri dan orang lain. Disinilah pentingnya latihan. 2 Ikuti urutannya — apapun yang anda pelajari, akan memiliki manfaatnya sendiri Shorinji kempo memiliki sejumlah besar unsur teknik, sehingga siapapun yang ingin memiliki kemampuannya tidak boleh melakukan latihan secara tidak teratur. TeknikTokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 25 teknik tersebut membutuhkan orang belajar mulai dari langkah pertama dan bergerak satu demi satu tingkat untuk naik ke urutan berikutnya. Anda tidak dapat mencapai teknik lanjutan hanya dengan sekali loncatan. Dengan berusaha dan latihan keras setiap tingkatannya, tubuh anda mengadaptasi teknik-teknik baru, dan anda akan mampu mencapai teknik-teknik lanjutan. 3 Mempelajari kihon (dasar) — kihon adalah Langkah pertama menuju kemajuan Dalam Shorinji Kempo terdapat tiga sistem, 25 cabang, dan lebih daripada 600 teknik. Pertama-tama, seseorang harus mempelajari kihon dari 25 cabang dan menguasainya. Bentuk-bentuk kihon berasal dari gabungan pengalaman para pendahulu kita. Dengan menguasai bentuk tersebut, anda dapat mengembangkannya secara lebih cepat. Mencurahkan diri anda pada randori, sementara mengabaikan bentuk dan teknik kihon sangat membuang waktu dan tidak efektif. Jika anda menguasai kihon berdasarkan prinsip, maka tubuh anda akan bergerak secara alamiah, bahkan pada konfrontasi yang sebenarnya. 4 Mengetahui prinsip-prinsip — mengetahui akar merupakan jalan cepat menuju perkembangan prinsip-prinsip Shorinji Kempo adalah seni yang hebat, yang dibuat secara sistematis dan berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah. Jika anda berusaha memahaminya hanya sebagai teknik-teknik dan gerakan tangan dan kaki, anda tidak akan merasakan sebagai suatu keseluruhan. Jika anda mempelajari suatu teknik bersamaan dengan prinsip-prinsip ilmiah, dan berlatih dengan mengetahui latar belakang teknik tersebut, maka anda akan memperoleh kemajuan dengan lebih cepat. 5 Latihkan gerakan berulang-ulang — ”Sementara melakukan sepuluh aku melakukan seratus gerakan.” yang lain Jika anda bermaksud untuk maju dibutuhkan upaya dan kerja keras. Mempertahankan usaha merupakan satu-satunya jalan untuk membuat orang yang biasa menjadi luar biasa. Dalam Shorinji Kempo, jumlah satu syarat bagi kemajuan belatih secara berulang-ulang dimana anda tetap berpijak pada kihon, mengetahui prinsip-prinsip, melekat pada hokei, dan memegang pentingnya pada keberhasilan anda daripada kegagalan anda. 6 Seimbangkan latihan anda — jangan keunggulan anda dalam kurikulum konsentrasi hanya pada Shorinji Kempo adalah suatu seni yang didasarkan pada go ju ittai dan Ken zen ichinyo. Anda harus melakukan usaha untuk mencegah latihan yang tidak teratur, yang terlalu menekan baik secara go maupun ju. Sebaliknya, jangan berlatih sendiri pada teknikteknik, tetapi juga pusatkan pikiran anda pada aspek spiritual dan mental — sehingga 26 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia karakter anda berkembang sejalan dengan kemampuan anda. Sangat tidak diinginkan untuk misalnya, terlalu memusatkan diri hanya pada randori atau hanya pada embu. 7 Latihan sesuai dengan kondisi fisik — jangan terlalu diluar batas, tetapi berlatih dengan senang Shorinji Kempo adalah kedisiplinan yang mengembangkan raga. Selanjutnya, anda tidak boleh berlatih secara biasa, yang tidak memperbolehkan perbedaan kondisi fisik. Dengan menyesuaikan kekuatan fisik anda dan menikmati teknik dan kemampuan, maka anda harus berlatih sesuatu yang keras namun menyenangkan, sesuatu yang membuat anda tidak sabar untuk datang ke dojo. 8 Jangan pernah menyerah— kestabilan berarti kekuatan Karena Shorinji Kempo merupakan seni yang hebat dan suatu cara yang mendalam dan luas, maka Shorinji Kempo menjadi penting hanya melalui proses latihan langkah demi langkah, tetap dan berkelanjutan. Anda harus mencoba berlatih tanpa hambatan yang besar, atau akan sangat sulit bagi anda untuk mempelajarinya. Khususnya bagi pemula, bahkan jika anda menghadapi kesulitan-kesulitan atau kekerasan, maka penting bagi hati anda untuk tidak menyerah. go ju ittai Ken zen ichinyo Go/keras Ju/lembut Kemajuan baik ketrampilan dan karakter Latihan yang seimbang Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 27 Delapan sikap kunci dalam latihan o Tentukan tujuan bagi latihan o Ikuti urutannya o Pelajari kihon o Mengetahui prinsip-prinsip o Latihkan gerakan berulang-ulang o Seimbangkan latihan anda o Latihan sesuai dengan kondisi fisik o Jangan pernah menyerah 28 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Bagian 2 Tiga Pengajaran Ken (shu, ha, ri) (The Three Teachings of ken) 1. Tiga pengajaran yang harus diikuti selama belajar — shu (meniru), ha (deviasi), ri (melepaskan diri) — dikenal dalam Shorinji Kempo sebagai tiga pengajaran Ken. 2. Pelajaran dimulai dari mengulang gerakan-gerakan sambil tetap menyadari tujuan dan maksud gerakan membuat seseorang memiliki kemampuan teknik sebagai bagian dari dirinya. • Tahap-tahap shu, ha, dan ri Tahap 1 Tahap 2 Ulangi gerakan beberapa kali agar bentuk dan gerakan guru menjadi milik diri Meniru untuk penguasaan kaku Tulisan kotak Tahap 3 Sementara menjaga bentuk selayaknya, sesuaikan dengan tujuan teknik Menyesuaikan penguasaan kaku Tulisan semi kurva Keluar dari penguasaan kaku dan melahirkan kaku sendiri Tulisan bebas Apakah yang dimaksud 3 (tiga) pengajaran Ken: shu, ha dan ri? Dalam lingkup pelajaran, fenomena yang dikenal sebagai kaku menunjukkan ”tujuan perjalanan, mencapai akhir, dan lulus”. shu berarti mencapai tingkat penguasaan kaku. Obyeknya sampai pada bentuk tingkat penguasaan kaku dengan mengikuti pengajaran yang dikuasai secara tepat, mempelajari bentuk penguasaan dan menambah gaya sendiri yang dilakukan sesuai pilihan hatinya. ha adalah mengadaptasi penguasaan kaku sang guru. Setelah berlatih secara berulangulang dan setelah berhasil membuat kaku sang guru sebagai bagian dari dirinya, pada titik tersebut seseorang dapat menambahkan karakteristik dirinya dan menyesuaikan kaku dalam batas ketentuan seni tersebut. ri adalah menciptakan kaku sendiri dengan pendekatan yang cocok dengan maksud tekniknya, tanpa dipaksa dan tidak berlebihan, serta tidak mengabaikan keseimbangan, Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 29 seseorang dapat meningkatkan penguasaan kaku dan dengan bebas menerapkan sentuhan kreatif yang khas. Prinsip dasar yang menerapkan semua ketiga tahap ini sesuai dengan ho atau hukum (hukum = prinsip-prinsip dasar alam, cara kemanusiaan). Walaupun kita berbicara mengenai ri atau melepaskan diri, namun jika ada sesuatu kekurangan prinsip dasar ini, berarti akan menyimpang dari tujuannya. Syarat untuk mencapai ha dan ri secara efisien : perbedaan perorangan dalam teknik dan cara mengajarkan Dalam latihan sering terdapat perbedaan cara melatih oleh guru dan para senior yang sering membingungkan. Bahkan untuk sebuah teknik yang sama, penekanan pelajaran teknik sering berbeda disebabkan tingkatan kemahiran pelatih, bentuk badan dan karakteristik fisik lainnya. Tugas anda adalah ikuti perintah pelatih dengan tekun dan cobalah menirunya. Tiap gerakan ada tujuan dan artinya. Tanpa mengabaikan arti dibalik gerakan-gerakan teknik itu, cobalah fikirkan bagaimana meniadakan gerakan yang ”terpaksa” dan berlebihan menjadi gerakan yang menghasilkan efek besar dengan tenaga sekecil mungkin. Melaksanakan latihan ini dan tetap berpegang pada prinsip merupakan syarat mencapai ha dan ri. Kata kunci o shu, ha, ri o shu...meniru untuk penguasaan kaku o ha... menyesuaikan penguasaan kaku o ri... keluar dari penguasaan kaku dan melahirkan kaku sendiri o Kaku sesuai dengan seni o Tulisan kotak, tulisan semi kurva, tulisan bebas 30 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Bagian 3 Penggolongan Teknis pada Shorinji Kempo 1. Metode latihan Shorinji Kempo tidak bertujuan untuk hanya mencapai kekuatan fisik. Oleh karenanya, seseorang tidak boleh condong hanya pada latihan fisik. 2. Perlu untuk berlatih dengan keseimbangan yang baik antara aspek jiwa, aspek fisik, dan aspek intelektualitas. 3. Shorinji Kempo adalah metode teknik mempergunakan kekuatan seseorang secara efektif, mengambil keuntungan atau membatasi kekuatan lawan seseorang, serta mengendalikan lawan. Pada 3 (tiga) wadah, 3 (tiga) sistem dan 25 cabang ”santei sampo nijugo kei” Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 31 Jenis-jenis teknik dan karakteristiknya Kumpulan teknik yang berpusat pada goho Nio Ken (21 teknik) : Hokei berpusat pada serangan jodan/perlawanan Sango Ken (9) : Hokei berfokus pada serangan chudan/tangkisan, menangkis dengan tangan dan membalas dengan kaki Teno Ken (9) : Bentuk serangan kihon/perlawanan dengan gabungan serangan yang dimulai dari jodan Byakuren Ken (6) : Bentuk serangan/perLawanan kihon yang menggunakan serangan balik dan dimana tangan yang menangkis segera digunakan untuk serangan balik Chio Ken (6) : Bentuk serangan/perlawanan kihon dan gabungan serangan yang dimulai dengan suatu tendangan Kakuritsu Ken (5) : Teknik-teknik yang menekankan pada serangan perlawanan dengan kaki, yang menggunakan hiza uke sambil berdiri dengan satu kaki yang diikuti dengan tendangan balik dalam gerakan bergelombang yang kontinyu. Kumpulan teknik yang berpusat pada juho Ryuo Ken (27 teknik) : Kihon untuk teknik pelepasan tangan juho yang Ryuka Ken (6 seri, 56) : teknik gyaku dan nage, pada saat ditariknya tangan atau lengan Goka Ken (5 seri, 26) : teknik nage yang menggabungkan gerakan go dan ju Kongo Ken (27) : katame waza dan hogi Rakan Ken (47) : teknik gyaku dan nage untuk saat kerah atau lengan baju dipegang Rakan Teiho (8) : teknik khusus Shorinji Kempo untuk gerakan mencekik Rakan Appo (36) : teknik-teknik untuk menekan otot, tulang dan titiktitik kelemahan / pusat simpul syaraf. Kata Kunci o three vessels, three systems, 25 branches (santei sampo nijugo kei) o heart, body, wisdom (three vessels) o goho, seiho, juho (three methods) o jenis teknik, karakteristik dan ”family”-nya 32 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia berpusat pada Bagian 4 Sistem Latihan (Systems of the Trainning) (kihon, hokei, randori, embu) 1. Jenis pelatihan Shorinji Kempo adalah kihon, hokei, randori dan embu. Mencari peningkatan kemampuan teknik dengan latihan yang menyelaraskan aspek-aspek ini. 2. Melalui latihan berpasangan, Shorinji Kempo memberikan kepuasan kemajuan bersama dengan rekan, sehingga latihan merupakan jalan jita Kyoraku yang menyenangkan yang mengubah orang secara mental dan fisik. 3. Seseorang tidak harus berlatih hanya dengan kemampuan kihon, kepintaran (awal) dan hokei, tetapi juga berlatih randori dan embu sebagai aplikasi yang membuat seseorang berlatih ma’ai (jarak) terhadap rekan, serta lanjutan/kaitan dan variasi teknik. Kihon Hokei Randori Embu Program-program sistem latihan — Unsur kihon, hokei, randori, embu Latihan teknis termasuk kihon, hokei, randori dan embu. Dalam setiap program, seseorang berlatih untuk memenuhi tantangan yang ditawarkan. Untuk meningkatkan kemampuan seseorang, setiap daerah titik kelemahan harus ditunjukkan dalam setiap program pelatihan. Kihon nerupakan program untuk menguasai cara fundamental menggerakkan tubuh, dan tujuannya adalah untuk mengenalkan anda cara yang mudah untuk menggerakkan tubuh. Hokei merupakan manifestasi berbagai teknik bela diri. Melalui hokei, seseorang mempelajari prinsip-prinsip fundamental dan peraturan teknik-teknik Shorinji Kempo, terutama prinsip-prinsip fisik, dan memberikan seseorang daya kinestetik dari teknikteknik tersebut. Randori (Penerapan/Un’yoho) merupakan pelajaran cara menerapkan hokei. Randori merupakan proses pengujian kemajuannya dengan menggunakan hokei dan membuat perpaduan darinya (taktik). Tujuannya adalah untuk secara jelas menunjukkan kesalahan dalam kemampuan teknik seseorang dan bagaimana mengatasinya. Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 33 Dalam Embu, para rekan latihan menggunakan hokei dasar yang telah mereka pelajari dan menukar peran penyerang dan penangkis, sehingga masing-masing dapat menjadi pelaku dan penerima teknik, mereka bekerja sama menyangkut cara kreatif dari satu teknik ke teknik lain, kemudian menggabungkan bersama sebagai suatu pertunjukan. Tentang mempelajari kihon— penguasaan gerakan tubuh kihon adalah semua kemampuan dasar, (termasuk) serangan, tendangan dan pertahanan, dan juga kuda-kuda, cara untuk berdiri, cara pengaturan kaki dan tai sabaki. Kihon merupakan unsur mendasar dimana teknik Shorinji Kempo dibentuk. Seseorang tidak boleh terlalu memusatkan perhatian pada aspek luarnya, seperti bagaimana terlihat gemulainya atau meyakinkannya teknik tersebut. Ataupun seseorang tidak boleh terlalu memusatkan perhatian hanya pada jumlah waktu yang sebenarnya seseorang menghabiskan waktunya pada gerakan tubuh. Tanpa kuncinya adalah mengambil gerakan sadar dan mengubahnya menjadi gerakan sadar. Tujuan latihan sendiri kihon dalam tsuki, keri, uke dan gerakan-gerakan lain yang kita dapat kembangkan adalah untuk menyusun gerakan gerakan Shorinji Kempo bagi dirinya. Tentang latihan hokei— penguasaan secara fisik sifat penting bagi hokei Pada umumnya, gerakan-gerakan pasti dalam ilmu bela diri mengacu pada bentuk kata (kata adalah ucapan lain dari kei Dengan tulisan karakter , kata mengungkapkan bentuk tanah liat yang ”dibentuk”. Jika ditulis dengan karakter , kata digunakan pada zaman dahulu untuk mengacu pada beragam “pola” taktik militer. Hakekat latiahan Shorinji Kempo adalah suatu jalan (cara) mencapai kekuatan Ken zen ichinyo dan jita Kyoraku. Maka, kita menggunakan karakter bagi “pola” dan menyebutkan sebagai hokei (pola hukum), dan kita menganggap nama tersebut sebagai tanda bagi hakekat ”hokei”. Latihan dalam hokei memerlukan kemampuan kihon yang dipelajari melalui latihan sendiri, dan diciptakan untuk memudahkan seseorang bergerak berkaitan dengan gerakan-gerakan lawan. Seseorang harus juga memiliki elemen gerakan tubuh yang tidak dapat dipelajari dengan latihan seorang diri: bagaimana melakukan ma’ai, bagaimana mengembangkan Kyojitsu, dan bagaimana mendapatkan peluang menyerang dan membela diri. Dalam mempelajari bagaimana menangani serangan lawan, seseorang harus mempelajari prinsip-prinsip yang terkandung didalamnya, dan masing-masing kenshi harus mencapai perasaan kinestiknya sendiri atas teknik-teknik serta mampu melakukan gerakan serara bebas. Hal ini tidak saja berarti menghafalkan bentukbentuk gerakannya. Diluar hal ini yaitu dengan mempelajari — sesuai dengan teknikteknik, pririsip-prinsip dan pola-pola — cara terbaik menggunakan jiwa dan raga anda. Bentuk (”pola”) hokei merupakan hasil yang terjadi bilamana semua persyaratan pendukung teknik tersebut dipenuhi. Agar terjadinya hal ini maka suatu serangan yang sebenarnya harus dilakukan. 34 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Tentang randori—bagaimana menerapkan hokei (penerapan) Randori adalah metode latihan mempelajari bagaimana menerapkan hokei. Tidak hanya yang diperlukan kenshi untuk melatih kemampuan dasarnya dan hokei, tetapi juga melatih respon terhadap lawan agar menguasai ma’ai dan secara mudah mengalihkan dari satu teknik ke teknik lainnya. Hal itu juga merupakan waktu dimana tingkat penguasaan seseorang berkembang dan kemampuan kihon dan hokei menjadi teruji. Namun bagaimanapun, tergantung pada bagaimana dipraktekkannya Randori, anda dapat saja memusatkan diri hanya pada kemenangan, pada menjatuhkan lawan, dan kemudian anda tidak lagi berlatih untuk menghadapi diri anda sendiri. Oleh karenanya, secara eksplisit ingatkan diri anda terhadap hal ini. Selalu berlatih randori sebagai cara untuk mencapai jiko kakuritsu serta mengembangkan jiwa jita Kyoraku. Tanpa memandang apakah latihan dilakukan dengan atau tanpa perlengkapan pelindung, senantiasa perhatikan faktor keselamatan. Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 35 Face Guard Tentang latihan embu — merespon berbagai perubahan pada serangan lawan Jika menghadapi berbagai serangan yang berubah-ubah dari lawan, sangat penting untuk meresponnya dengan teknik yang tepat. Latihan embu juga sangat efektif bagi latihan diri seseorang untuk tanpa cacat mengaitkan satu teknik ke teknik berikutnya. Tentunya setiap rekan lawan harus memusatkan pada ketepatan masing-masing hokei yang telah dipelajari, serta juga memusatkan pada pelaksanaan embu yang menekankan pada rangkaian antara teknik-teknik (waza no renraku) dan mengubah satu teknik ke teknik Lainnya (waza no henka), dalam melakukan embu yang sederhana tetapi juga kuat, serta melakukan embu yang telah diadaptasi oleh rekannya secara kreatif. 36 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Kata kunci o Mempelajari prinsip-prinsip o Bagaimana menerapkan hokei o Merangkai dan mengubah teknik-teknik o Embu yang sederhana namun juga kuat Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 37 Bagian 5 Prinsip-prinsip yang Digunakan dalam Shorinji Kempo (Principles Used in Shorinji Kempo) 5 (1). Prinsip-prinsip Utama 1. Shorinji Kempo adalah suatu metode teknis yang mengutamakan kepada bertahan dan dapat dicapai tanpa memandang kehebatan fisik atau kekuatan otot. Untuk mencapai teknik-tekniknya, seseorang harus mempelajari prinsip-prinsip menggunakan kekuatan secara efektif. 2. Bilamana digunakan berdasarkan prinsip, bahkan kekuatan kecil sekalipun memberikan dampak yang sangat besar. 3. Dengan mempelajari prinsip-prinsip yang digunakan dalam Shorinji Kempo, memungkinkan seseorang untuk memperoleh kepandaian menggunakan kekuatan yang dimiliki dengan cara yang paling efektif dan praktis. Memusatkan pada perlawanan Shorinji Kempo Menguasai prinsip-prinsip Kekuatan ringan DAMPAK YANG SANGAT BESAR Keimyaku no ri (prinsip garis meridian*) — menggunakan titik kelemahan (kyusho) Dalam tubuh manusia, pengobatan tradisional Timur menjelaskan keberadaan garis meridian* dan titik kelemahan terkait. Sejak zaman dahulu telah digunakan dalam perawatan dan pengobatan Timur, dan catatan menunjukkan bahwa terdapat 14 garis bujur dan 708 titik tekan yang digunakan mendapatkan dampak medis. Shorinji Kempo memilih 138 titik dari 78 jenis (137 titik bagi wanita) penyerangan dan pembelaan diri. Kagite no ri (prinsip kagite) — prinsip utama shuho (metode pertahanan) Jika seseorang mencoba untuk mengangkat beban berat pada saat lengan diulurkan, maka beban tersebut akan sulit diangkat. Tetapi jika lengan ditekukkan dan tetap sejajar dengan tubuh selama proses pengangkatan, maka pengangkatan tersebut menjadi lebih mudah. Metode penekukan lengan ini dan mensejajarkannya dengan tubuh pada sudut tertentu dikenal dalam Shorinji Kempo sebagai kagite shuho, dan kita mendapat manfaat yang sangat besar. Jika anda mengadaptasikan prinsip ini untuk membela diri dan membuat sang lawan mengencangkan lengannya, maka anda dapat mengatasi kekuatan besar dengan kekuatan kecil saja. *Meridian adalah ”garis” simpul-simpul syaraf yang dipakai pada Akupunktur. 38 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Teko no ri (prinsip mengungkit) — mengubah kekuatan kecil menjadi kekuatan besar Sebagai contoh, ketika menggerakkan batu berat dengan menyisipkan batang di bawah batu tersebut dan membuat titik tumpu tepat di belakang dimana batang menyentuh batu tersebut (titik aksi), suatu kekuatan kecil yang diterapkan pada ujung yang berlawanan (titik penerapan) dapat mengangkat batu tersebut. Hal ni disebut teko no ri dan dalam Shorinji Kempo kita menerapkannya pada nukite (pelepasan), gyaku waza (putaran gabungan) dan nage waza (pelemparan), Kuruma no ri (prinsip roda) — menerapkan gerakan memutar Untuk menggerakkan, misalnya, suatu drum penuh dengan minyak, daripada berusaha mendorong atau menarik drum tersebut pada posisi berdiri, lebih mudah dengan memiringkannya kesamping dan putarkan/dorong. Drum tersebut dapat digerakkan bahkan lebih mudah dengan menidurkannya Ke samping dan digelindingkan, Dengan prinsip serupa, suatu gasing yang diputar dengan benang akan berputar lebih kencang dan lama daripada gasing yang diputar dengan tangan. Hal ini merupakan contoh peningkatan kekuatan suatu obyek atau beban dengan menerapkan kekuatan yang membuatnya berotasi. Hal ini disebut kuruma no ri, dan juga diterapkan ke dalam teknik-teknik Shorinji Kempo. Hazumi no ri (prinsip momentum ) — mengeluarkan kekuatan lebih banyak dengan mengambil momentum yang tepat Tergantung pada apakah anda memberikan pengaruh kuat terhadap obyek target didekatnya, atau terlebih dahulu membangun daya gerak dan jarak yang wajar (ma’ai) pengalihan kekuatan ke beban obyek tersebut akan sangat berbeda, Hal ini maksudnya maka kekuatan yang dialihkan akan menjadi lebih besar apabila anda mengatur jarak yang tepat serta menggunakan momentium. Hazumi no ri ini, dan dalam Shorinji Kempo diterapkan pada pergerakan seperti penyerangan, tendangan, menjatuhkan dan mendorong. Lain-lain — mengambil manfaat dari gerakan tubuh manusia 1) secara efektif menggunakan syaraf refleks 2) mengembangkan syaraf motor 3) penerapan prinsip psikologik Kata kunci o keimyaku no ri o Kagite no ri o teko no ri o kuruma no ri o hazumi no ri o lain-lain 1) secara efektif menggunakan syaraf refleks 2) mengembangkan syaraf motor 3) penerapan prinsip psikologi Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 39 5 (2). Lima (5) Unsur Atemi – Atemi no Go Yosho 1. Lima unsur Atemi merupakan persyaratan inti untuk secara efektif melaksanakan beragam atemi. Jika salah satu kurang, maka dampaknya akan berkurang pula. 2. Dalam kegiatan sehari-hari, seseorang harus benar-benar melatih penyerangan titik penekanan pada orang yang nyata untuk menguji efeknya. Melalui latihan menyerang dan membela diri anda dengan mengenakan perlengkapan pelindung, berusaha menginternalisasikan Lima unsur tersebut. Lokasi Kyusho Menyerang kyo dengan keadaan jitsu Secepat mungkin Kyojitsu untuk Atemi Atemi Efektif Kecepatan Atemi Serang secara tepat Ma’ai Untuk Atemi Sudut Atemi Ma’ai yang tepat Sudut efektif 1. Letak kyusho — letak titik kelemahan secara tepat Sementara kedua belah pihak bergerak dan anda sibuk dengan menghindari serangan lawan, maka tidak mudah untuk secara tepat menargetkan kyusho bagi atemi. Penting bahwa anda,menerima instruksi jelas pada letak kyusho dan perangkatnya (kepalan, kaki dan sebagainya) dan metode-metode yang digunakan untuk melawannya. 2. Ma’ai untuk Atemi — penyerangan dari jarak sewajarnya Jarak dari mana seseorang dapat memberikan pukulan efektif ke lawan dalam satu gerakan disebut sebagai “atemi no ma’ai”. Bagaimanapun kuat dan kencangnya suatu serangan, apabila ma’ai hanya sedikit dilakukan, maka serangan tersebut menjadi tidak efektif. Jika anda melalui latihan rutin mendapatkan kebiasaan melakukan penyerangan dari jarak sewajarnya, maka anda menjadi mampu memberikan serangan yang efektif. 3. Sudut Atemi — penyerangan dari sudut yang efektif Untuk memberikan atemi yang efektif, sudut dimana seseorang melakukan serangan kyusho juga penting. Bahkan dengan titik penekanan yang sama, terkadang satu sudut penekanan dapat melemahkan/menjatuhkan mereka seketika. Ini sangat penting diketahui agar menjadi kebulatn tekad yang efektif (Kyusho). 40 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 4. Kecepatan atemi — atemi yang cepat memberikan hasil yang bagus Bahkan ketika atemi tidak memiliki pukulan yang keras atau kekuatan hebat dibaliknya, suatu atemi yang cepat memberikan hasil yang bagus dan dapat menutup kurangnya pukulan yang keras dan kuat. Atemi Shorinji Kempo tidak bertujuan untuk merusak tubuh manusia, tetapi lebih untuk membuat lawan kehilangan semangat melakukan perlawanan dan menempatkan anda pada posisi diatas. Untuk menerapkan serangan efektif, hal yang Lebih efektif daripada mengencangkan pukulan anda atau memberikan kekuatan otot yang berlebihan adalah berlatih untuk meningkatkan kecepatan atemi anda. 5. Kyojitsu dalam atemi— menyerang “Kyo lawan” dengan “jitsu kita” Kyojitsu mengacu pada Kyojitsu fisik dan psikologi. Kyo fisik (kekosongan) termasuk kuda-kuda dan ketidakstabilan dalam sikap berdiri atau keseimbangan (taisei no kyo), atau fakta bahwa titik penekanan pada dada dan perut menjadi lebih rapuh pada waktu tertentu dalam siklus pernafasan atau kelemahan tubuh pada saat relaksasi (taishitsu no kyo). Kyo psikologi adalah perasaan kurangnya konsentrasi. Maka, istilah “Kyo” mengacu pada baik perasaan fisik dan mental. Secara lengkap, “jitsu” mengacu pada perasaan dimana kekuatan menyerap tubuh dan ketika konsentrasi menjadi tinggi. Penting untuk merespon kyo lawan dengan anda sendiri dalam keadaan jitsu. Taisei no Kyojitsu Kyojitsu tubuh Kyojitsu dalam atemi Taishitsu no Kyojitsu Kyojitsu psikologis Kata kunci Letak kyusho Atemi no ma’ai Sudut atemi Kecepatan Atemi Kyojitsu untuk atemi Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 41 Titik Kelemahan Pada Lengan dan Tangan Bagian Dalam l Bagian Luar Titik Kelemahan Pada Kaki Depan 42 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Belakang Titik Kelemahan Pada Kepala, Muka dan Leher Titik Kelemahan Pada Dada dan Perut (12 titik) Depan Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 43 5 (3). Ma’ai dan Peluang untuk Menyerang dan Bertahan 1. Untuk mempelajari Shorinji Kempo sebagai suatu seni bela diri, seseorang harus membedakan ma’ai (jarak) dalam peluang optimal dengan cepat dan segera untuk penyerangan balik. 2. Berdasarkan prinsip shushu koju, tujuan untuk membela diri dari sedikit jarak toma, dan untuk mendapatkan inisiatif dengan go no sen. 3. Untuk menemukan peluang dengan cepat bagi penyerangan dan pembelaan diri yang efektif, pelajari, lanjutkan dengan akumulasi latihan dan pengalaman, serta kembangkan intuisi anda. Ma’ai untuk Menyerang dan Membela Diri Chikama (ma’ai dekat) Ma’ai menyerang Ma’ai( Kihon ‘ma’ai (jarak dasar) Tiap sisi mampu memberikan serangan efektif Toma (ma’ai jauh) Ma’ai membela diri ) untuk Menyerang dan Bertahan Ma’ai adalah jarak antara seseorang dan lawannya. Ada tiga macam ma’ai: “kihon ma’ai”, chikama (ma’ai menyerang)”, dan ”toma (ma’ai membela diri)”. Dalam Shorinji Kempo suatu jarak dari mana setiap lawan dapat memukul atau menendang secara efektif setelah satu langkah adalah kihon bagi ma’ai (“issoku ikKen no ma’ai” atau ”jarak satu langkah satu pukulan”). Jarak lebih dekat daripada ini adalah “chikama” dan jarak terjauh adalah “toma”. Ma’ai bukan merupakan hal tetap, tetapi sesuatu yang harus dinilai berdasarkan keadaan yang berubah-ubah, seperti hubungan anda dengan lawan dalam sikap berdiri dan tempat, baik dengan adanya senjata ataupun tidak, dan apa kegunaan senjata tersebut. Penting bahwa selama latihan anda mengatur keadaan tertentu, dan maka mengetahui ma’ai anda sendiri untuk menyerang dan membela diri. Peluang untuk Menyerang dan Membela Diri Peluang untuk menyerang dan membela diri adalah saat untuk melakukan serangan, pertahanan atau serangan balik. Serupa halnya dengan ma’ai, perasaan atas peluang menyerang dan membela diri sulit diungkapkan secara tertulis. Tidak ada cara lain daripada mengembangkannya melalui latihan anda seperti biasa. Peluang datang terutama dalam situasi sebagai berikut: (1) Bukaan (suki) ada dalam kuda-kuda Sebagai contoh, sikap berdiri lawan buruk, maka memberikan peluang terbuka. 44 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia (2) Saat dimana lawan berusaha menyerang Suatu Bukaan (suki) sering diciptakan ketika suatu penyerangan mulai dilakukan karena pikiran dan tubuh terpusat pada serangan tersebut. Satu cara untuk menciptakan peluang adalah mengambil manfaat atas proses ini dengan memancing suatu suki/Bukaan dan menangkap Bukaan lawan ketika dia berusaha melakukan penyerangan. (3) Saat dimana anda menetralisasikan teknik lawan dan menaklukkan tubuh lawan Ketika anda menetralisasikan suatu serangan dengan membalikkannya atau menghentikannya, lawan anda sementara ditaklukkan; hal ini menciptakan peluang yang disebut ”gosen hissho no kikai” atau “peluang atas kemenangan yang datang dengan mengambil inisiatif lawan.” (4) Saat lawan mengubah sikap berdiri Peluang lain adalah pada saat lawan merasa bahwa tekniknya telah diabaikan atau dirasa tidak cukup, dan bergerak mengubah kuda-kuda. (5) Saat serangan lawan terhenti Bahkan apabila lawan menyerang secara bertubi-tubi, tentu tidak berlangsung selamanya. Serangan tersebut akan selalu berakhir atau terhenti. Peluang untuk melakukan serangan balik dapat segera dilakukan sebelum lawan mengubah langkah ke posisi berikutnya. Ada juga waktu peluang lain, tetapi dalam semua kasus, kunci untuk serangan balik yang efektif adalah jangan kehilangan momentum sedikit pun. Hanya ada satu cara untuk secara terus mendapatkan saat yang efektif bagi serangan balik: mempertajam intuisi melalui latihan yang berulang-ulang. Kata kunci Ma’ai dalam Bela Diri dan Serangan o Kihon ma’ai = issoku ikken no ma’ai o Chikama = ma’ai dekat untuk menyerang o Toma = ma’ai agak jauh (bertahan) Peluang untuk Menyerang dan Membela Diri Bilamana kuda-kuda lawan memberikan peluang terbuka. Saat penyerangan. Saat dimana tubuh goyah. Ketika mengubah kuda-kuda. Ketika teknik-teknik terhenti Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 45 Bagian 6 Jenis-jenis Kihon dalam Shorinji Kempo (Kinds of Kihon in Shorinji Kempo) Jenis-jenis Kihon “Jenis-jenis Kihon” mengacu pada aspek inti untuk menguasai Shorinji Kempo: cara untuk menuntun kisei (semangat aktif) dan kiai, me kubari (penggunaan mata), ki kubari (penggunaan perhatian), metode pernafasan, dan cara-cara menggunakan tangan, kaki dan tubuh untuk menyerang, membela diri dan shuho. Gerakan tangan, kaki dan tubuh juga termasuk gerakan-gerakan penting yang menjadi dasar untuk menyusun teknik-teknik individu. Lakukan latihan ini secara berulang-ulang. Ada beberapa macam sokui ho (penempatan kaki), umpo ho (seni kaki), tai gamae (kuda-kuda), tai sabaki (elakan tubuh) dan perangkat untuk melakukan serangan dan bela diri (kobo yoki), termasuk beberapa yang tidak muncul dalam pelajaran kyu Kenshi, tetapi tetap diikutsertakan sebagai acuan. Alat utama serangan dan pertahanan kihon shoho (jenis-jenis kihon) kiai Chosoku ho (pengaturan napas) Me kubari (happo moku) Penggunaan mata Sokui ho (penempatan kaki) Umpo ho Tai gamae Tai sabaki Kobo yoki (perpindahan kaki) (kuda-kuda) (gerakan tubuh) (alat menyerang dan membela diri) 46 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 47 48 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Goho Goho kihon tangkisan Teknik-teknik dasar tangkisan dengan tangan dan kaki Teknik-teknik dasar elakan dengan tai sabaki Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 49 Bagian 3 Pengetahuan Utama untuk menguasai Teknik TENCHI KEN DAI-NIKEI Pe r s iapa n : K e sshu dachi , chos oku , happo m ok u , Tari k k ak i k anan kebelakang dengan hiki ashi untuk posisi hidari chudan gamae. Hit ichi, ni GERAKAN Kiri mae chidori ashi, tangan kiri melakukan jodan yoko furi zuki. Tangan kanan didepan dada. Teruskan gerakan, kanan chudan gyaku zuki. Tangan kiri di depan dada. san Membuka badan kearah kanan, lakukan heima dachi sambil melakukan uchi age kanan dan bersamaan melakukan yoko kagi zuki kiri. Shi, go Kaki kanan maju dengan sashikae ashi dan tangan kanan melontarkan jodan choku zuki lurus dari uchi age. Tangan kiri didepan dada. Teruskan gerakan, tangan kiri melontarkan chudan gyaku zuki. Tangan kanan didepan dada. roku, shichi Mundur dengan jun sagari kiri sambil tangan kanan melakukan uchi uke dan uchi otoshi uke dan tangan kiri melakukan soto uke untuk membentuk nio uke Tetap di nio gamae, lakukan keri age dengan kaki kanan dan kembalikan posisi kaki secepatnya. hachi Kaki kanan mundur kebelakang dengan hiraki sagari, tangan kiri melakukan shita uke dan mengambil posisi hidari ichiji gamae. Zanshin. ku Bentuk mae yose ashi dengan kaki kanan. Kesshu dachi, chosoku, happo moku. TENCHI KEN DAI-SANKEI Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Tarik kaki kanan kebelakang dengan hiki ashi, ichiji gamae. Hit ichi, ni, san GERAKAN Kaki kiri maju dengan mae chidori ashi, tangan kiri jodan yoko furi zuki kearah depan. 0 Tangan kanan chudan gyaku zuki kearah 30 kanan. Tangan kiri didepan dada 0 Kaki kanan mawashi geri kearah 60 kanan; Letakkan kaki sehabis 0 menendang di posisi 90 (1/4 putaran) dari posisi awal, dan seluruh badan 0 menghadap 90 Shi, go Maju kedepan dengan mae chidori ashi kanan, tangan kanan melakukan shuto giri. Tangan kiri didepan dada. Tangan kiri melakukan chudan gyaku zuki. Tangan kanan didepan dada. 50 roku, shichi Mundur kebelakang dengan jun sagari kiri, shita uke dengan tangan kanan. hachi Hadapkan kepala untuk melihat arah berlawanan; lalu melangkah menyeberang dengan yoko kagi ashi kanan dan melakukan zen tenkan. Hidari ichiji gamae. Zanshin. ku Tarik kaki kanan untuk membentuk mae yose ashi. Kesshu dachi. Chosoku. Kaki kanan melakukankeri age dan kembali keposisi awal. Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia TENCHI KEN DAI-YONKEI Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Tarik kaki kanan kebelakang dengan hiki ashi; ichiji gamae. Hit ichi, ni, san’ shi GERAKAN Pindahkan berat badan ke kaki kiri, lompat sambil melakukangyaku geri. Tobi geri dengan kaki kiri untuk gerakan tobi niren geri (selesai sambil tetap di posisi ichiji gamae). Secepatnya setelah mendarat, lakukan shuto giri dengan tangan kiri. Tangan kanan didepan dada. Tangan kanan melakukan chudan gyaku zuki untuk menyelesaikan 4 hitungan. Tangan kiri didepan dada. go, roku Mundur kebelakang dengan jun sagari kanan, shita uke dengan tangan kiri. Tangan kanan didepan dada. Kaki kiri melakukan keri age dan secepatnya dikembalikan keposisi semula. shichi Hadapkan kepala kearah kanan dan pindahkan kaki kiri untuk gerakan migi han tenkan. Migi ichiji gamae. Zanshin. hachi Kaki kiri maju kedepan dengan mae yose ashi. Kesshu dachi. Chosoku, happo moku. TENCHI KEN DAI-GOKEI Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Tarik kaki kiri kebelakang dengan hiki ashi dan lakukan migi ichiji gamae Hit GERAKAN ichi, ni, Putar kaki kiri kesamping, lakukan uchi harai uke dengan tangan kanan. Tangan kiri didepan dada. san, shi Putar kaki kanan dengan mae kagi ashi dachi dan lakukan uchi harai dengan tangan kiri. Tangan kanan didepan dada. go, roku Dalam posisi ichiji gamae, lakukantakka geri dengan kaki kiri dan kaki diturunkan dalam posisi maju kedepan serta sedikit bergerak kesamping (fujikomi). Putar kaki kiri dengan mae kagi ashi dan lakukan uchi harai dengan tangan kanan. Tangan kiri didepan dada. shichi, hachi Kaki kanan melakukankeri age dan kembali keposisi semula. Lakukan sokuto geri kaki kanan ke arah depan dan secepatnya tarik kaki kembali untuk membentuk posisi tsuru ashi dachi. Gunakan gerakan ini untuk menghadap ke arah kiri. Kaki kanan diletakkan kedepan dan kesamping untuk membentuk kudakuda untuk melakukan jodan choku zuki, dan lakukan dengan tangan kanan. Tangan kiri di depan dada. Lakukan soto uke dengan tangan kanan, posisi tangan didepan dada. Tangan kiri melakukan chudan gyaku zuki. ku Pindahkan berat badan ke kaki belakang, lakukan uchi harai yang lebar dengan kepalan tertutup. Gedan gamae. ju Melangkah menyeberang dengan yoko kagi ashi kanan, Hadapkan kepala ke belakang. Lakukan uchi harai dengan kepalan tangan kiri terbuka dan Tokuhon Shorinji Kempo lakukan zen tenkan, hidari ichiji gamae. Zanshin. Versi Bahasa Indonesia Tarik kaki kanan dengan mae yose ashi. Keshu dachi, chosoku, happo moku ju-ichi Hit = Hitungan / Aba-aba 51 TENCHI KEN DAI-ROKKEI Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Tarik kaki kanan kebelakang dengan hiki ashi; hidari ichiji gamae Hit ichi, ni, GERAKAN Bawa kaki kanan kedalam dengan mae yose ashi, dan lakukanuchi harai dengan tangan kiri. Kaki kiri melakukan yoko geri kearah kiri. Tangan kanan didepan dada. Tangan kiri tetap dalam posisi tangan ichiji gamae. san, shi go, roku, shichi Silangkan kaki kiri di depan kaki kanan denganjuji ashi, dan lakukanuchi harai dengan tangan kanan. Lakukan soto uke dengan tangan kiri. Lakukan yoko geri dengan kaki kanan, tarik kembali dengan cepat untuk membentuk posisi tsuru ashi dachi. Letakkan kaki dengan arah diagonal untuk membentuk posisi jodan choku zuki, dan lakukan dengan tangan kanan. Tangan kiri melakukan chudan gyaku zuki. Posisi kokutsu dachi dan lakukan jodan modori zuki kanan. hachi, ku ju Lakukan keri age kanan dan ditarik secepatnya keposisi semula. Tarik keluar kaki kanan, putar badan ke kiri dengan han tenkan sambil melakukan uchi harai dengan tangan kiri. Posisi hidari ichiji gamae. Zanshin. Tarik kaki kanan kedalam dengan mae yose ashi. Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Gassho rei. GIWA KEN DAI-NIKEI Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Tarik kaki kanan kedalam dengan hiki ashi. Posisi hidari chudan gamae Hit ichi, ni, san GERAKAN Maju kedepan dengan chidori ashi kiri dan lakukan uchi uke kiri sambil menghindar dengan yoko furimi. Tangan kanan didepan dada. Lakukan chudan gyaku zuki. Tangan kiri didepan dada. Lakukan gyaku geri dan secepatnya kembalikan kaki ke posisi semula. shi, go Melangkah kebelakang dengan jun sagari, lakukan shita uke kiri. Tangan kanan didepan dada. roku, shichi Lakukan keri age kiri dan kaki dikembalikan ke posisi semula secepatnya. Hidari ichiji gamae. Zanshin. Hadapkan kepala kearah kanan. Kaki kiri dibawa keluar, lakukanhan tenkan untuk menghadap kekanan. Chudan gamae Catatan : Ulangi lagi ke-7 langkah tersebut dengan posisi kanan, setiap kali diakhiri dengan memutar kearah kanan. Setelah kita menghadap ke arah awal, tarik kaki kiri kedepan dengan mae yose ashi. Kesshu dachi, chosoku, happo moku. 52 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia KO MANJI KEN ( manji no kata) Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Sambil menarik kaki kiri kebelakang dengan hiki ashi, lakukan uchi otoshi yang lebar dengan kepalan tangan kanan tertutup. Migi gedan gamae Hit ichi, ni, san GERAKAN Maju kedepan dengan sashi kae ashi kiri, lakukan soto uke kanan bersamaan lakukan jodan zuki kiri. Tangan kanan melakukan chudan gyaku zuki. Zenkutsu dachi. Pindahkan berat tubuh ke kaki kanan, lakukan shita uke kiri. Ichiji gamae. Kokutsu dachi. shi, go, roku Melangkah kedepan sedikit dengan kaki kiri, lakukanuchi uke kiri. Tangan kiri tetap pada posisi uchi uke disebelah kanan wajah, lakukan chudan gyaku zuki kanan. Tanpa merubah posisi gamae tubuh bagian atas, lakukan gyaku geri dengan kaki kanan dan secepatnya ditarik kembali ke posisi semula. shichi, hachi Kokutsu dachi dan lakukan shita uke kiri. Tetap dengan hidari ichiji gamae, turunkan pusat keseimbangan kita (rendahkan posisi pinggul) dan lakukan migi ken uke. ku Hadapkan kepala ke arah kanan. Melangkah keluar dengan yoko kagi ashi kiri, lakukan migi han tenkan dan migi uchi othosi. Migi gedan gamae. Zanshin. Catatan: Lakukan ko manji ken ke-4 arah sebelum diakhiri. Juga dilakukan dengan ryu-o ken atau tan-en embu dari salah satu tehnik-tehnik ryu-kei yang dimasukan pada langkah ke-2 dan ke-4 GIWA KEN DAI-IKKEI Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Tarik kaki kanan kedalam dengan hiki ashi. Posisi hidari chudan gamae Hit ichi, ni, GERAKAN Maju ke depan dengan mae chidori ashi kiri, lakukan jodan zuki tangan kiri. Tangan kanan didepan dada. Tangan kanan melakukan chudan gyaku zuki. Tangan kiri didepan dada. san, shi Mundur kebelakang dengan jun sagari kanan, lakukan soto uke dengan tangan kanan dan uchi uke diikuti dengan uchi othosi uke tangan kiri untuk menyelesaikan gerakan nio uke. Tetap dalam nio gamae, lakukan keri age kiri dan secepatnya kaki ditarik ke posisi semula. Posisi ichiji gamae. Zanshin. go, roku Hadapkan kepala kebelakang. Melangkah menyeberang dengan yoko kagi ashi kiri, lakukan zen tenkan. Putaran selesai, rubah gedan gamae menjadi chudan gamae. Catatan : Ulangi ke-6 langkah tersebut dari sisi kanan, gerakan diselesaikan dengan menarik kaki belakang dengan mae yose ashi. Kesshu dachi, chosoku, happo moku Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 53 BYAKUREN DAI-IKKEI Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Tarik kaki kanan kedalam dengan hiki ashi. Posisi taiki gamae Hit ichi, ni, san GERAKAN Maju dengan chidori ashi kiri dan lakukan uchi uke kiri. Tangan kanan didepan dada. Secepatnya lakukan shuto giri dan serangan balasan. kiri untuk menyelesaikan pola bertahan Tangan kanan chudan choku zuki. Tangan kiri didepan dada. shi, go Mundur kebelakang dengan jun sagari kanan, lakukan shita uke kiri. Tangan kanan didepan dada. roku, shichi Hadapkan kepala kebelakang. Melangkah menyeberang dengan yoko kagi ashi kiri, lakukan zen tenkan. Keri age kiri, secepatnya kaki dikembalikan keposisi semula. Migi taiki gamae. Catatan: Ulangi dengan posisi kanan, tetapi selesaikan dengan hidari ichiji gamae bukan taiki gamae RYU O KEN DAI-IKKEI Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moko. Tarik kaki kiri dengan hiki ashi. Migi chudan gamae Hit ichi, ni GERAKAN Maju dengan sashi kae ashi dan lakukan kagi te shuho dengan tangan kanan. Tangan kiri dalam posisi chudan gamae. Lakukan ura te uchi kearah mata dan kembalikan tangan keposisi semula. san, shi Kaki kanan maju kedepan dengan mae yose ashi, dan lakukan kote nuki dengan tangan kanan. Dari titik pelepasan tangan kanan, lakukan ura ken ke arahsango dan yongo. Tangan kiri didepan dada. go Melangkah kekanan dengan kagi ashi, lakukan hidari chudan choku zuki. Tangan kanan didepan dada. roku, shichi Maju kedepan dengan fumikomi ashi kiri sambil menghindar dengan yoko furimi kiri lakukan migi jodan choku zuki. Tangan kiri didepan dada. Migi ichiji gamae dan putar kaki kiri dengan yoko kagi ashi untuk melakukan migi mawashi geri. Tarik kaki secepatnya untuk menuju posisi juji ashi sagari. Melangkah mundur dengan migi hiraki sagari sambil melakukan hidari shita uke. Hidari ichiji gamae. Zanshin. hachi ku 54 Tarik kaki kanan dengan mae yose ashi. Kesshu dachi, Chosoku, happo moku. Gasho rei Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia RYU O KEN DAI-NIKEI Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moko. Tarik kaki kiri denganhiki ashi. Migi chudan gamae Hit ichi, ni GERAKAN Maju dengan sashi kae ashi dan lakukan kagite shuho dengan tangan kanan terbuka, posisi didada. Tangan kiri melakukan atemi (shuto kiri) didalam posisichudan gamae san, shi go Tangan kanan melepas kearah depan dengan cara sikut diarahkan kedepan atas, telapak tangan digerakkan kebelakang (sikut sebagai poros). Tangan kanan melakukan kumade zuki kearah depan, kaki kiri chidori ashi dan tangan kanan soto uke, tangan kiri nio uke. Hadapkan kepala untuk melihat arah berlawanan, lalu melangkah menyeberang dengan yoko kagi ashi kanan dan melakukan zen ten kan, hidari chudan gamae, zanshin. Catatan: Lakukan ryu o ken dai nikei ke-2 arah sebelum diakhiri RYU NO KATA Persiapan : Lakukan gyaku kote tanpa pasangan (Tandoku). Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 55 Bab 4 Butir Butir Utama Dalam Penerapan Seni (Key Points In Implementing the Art) Bagian 1 Tiga Inti Ken (gi, jutsu, ryaku) 1. “Tiga intisari ken (gi, jutsu, ryaku)” mengacu pada seseorang mulai yang mempelajari suatu seni hingga titik pelajaran yang paling mendasar. 2. Unsur pertama, gi memperoleh teknik yang akan berlaku sebagai fondasi; kemudian jutsu belajar bagaimana menggabungan dan menggunakan teknik-teknik sebagai suatu kemampuan; dan ryaku melatih kebijaksanaan dalam menggunakan teknik-teknik dan kemampuan secara efektif. Proses latihan Gi (Tehnik) Memiliki teknik yang layak Dengan melompat ke langkah berikutnya tanpa secara nyata menguasai teknik terakhir adalah tidak berarti Tiga inti ken Jutsu (Keahlian) Penerapan teknik-teknik Pelajari penerapan efektif teknik-teknik yang didapat Ryaku (strategi) Kepandaian penggunaan efektif teknik dan kemampuan seseorang Memilih strategi untuk kemampuan yang tepat penggunaan teknik dan Apakah gi, jutsu dan ryaku (tiga hal pokok ken) itu? (1) Apakah gi itu? ( ) Gerakan-gerakan yang menggunakan lengan, kaki dan bagian lain dari tubuh. Sebagai contoh, gi bisa berarti gerakan tubuh yang mendasar, seperti cara-cara memukul, menendang, menahan atau membanting. (2) Apakah jutsu itu? ( 56 ) Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Cara penerapan gi yang dilatih dengan baik. Jutsu merupakan kemampuan terlatih untuk secara wajar dan efektif mempraktekan teknik-teknik yang diperoleh pada saat yang tepat dan dalam situasi yang tepat. (3) Apakah ryaku itu? ( ) Ryaku mengacu pada bagaimana menggunakan gi dan jutsu; mengorganisir dan kemampuan teknik-teknik dan kemampuan untuk menggunakannya hingga maksimum. Teknik-teknik dan kemampuan saja tidak mungkin mengalahkan jumlah lawan yang banyak. Namun, dikatakan bahwa seseorang yang memiliki berbagai strategi dapat mengalahkan banyak lawan dan menghindari bahaya besar. Sifat-sifat tiga hal pokok Ken Tidak saja Shorinji Kempo tetapi dalam mempelajari seni apapun, penting untuk terlebih dahulu mempelajari fondasinya, baru kemudian mempelajari cara-cara menggabungkan dan menerapkan fondasi-fondasi ini, dan pada akhirnya menerapkan kebijaksanaan anda untuk mengembangkan kepintaran yang sesuai dengan karakteristik anda. Saat anda berusaha untuk menggunakan jutsu (kemampuan) atau ryaku (strategi) tanpa terlebih dahulu telah mendapatkan gi (teknik-teknik) yang berupa fondasi-fondasi, maka teknik-teknik tersebut tidak berhasil dijalankan dan anda tidak akan mencapai tingkat penguasaan yang layak. Penerapan tiga hal pokok Ken Dalam latihan, ketrampilan diajarkan secara berurutan dari gi hingga jutsu hingga ryaku. Dalam penerapannya, seseorang bereaksi secara berurutan dari ryaku hingga jutsu hingga gi. Mengingat bela diri sebagai contoh: sesuai dengan tujuan (ryaku) melindungi diri, dan dalam batas antara situasi dan apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan seseorang, maka seseorang memilih cara (jutsu), dan segera mengambil tindakan (gi). Pada saat anda menganggap bahwa Shorinji Kempo adalah suatu gyo, maka secara alamiah penerapannya juga menuntut pendekatan yang sewajarnya. Proses dalam melakukan tindakan Ryaku Jutsu Gi Strategi mendapatkan posisi atas Gabungkan teknik-teknik yang anda ketahui Lakukan teknikteknik segera Tujuan Cara Tindakan Kata kunci Gi, jutsu, ryaku Penuh akal Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 57 Bagian 2 Tentang Pikiran, Ki dan Kekuatan (On Mind, Ki, and Strength) 1. Berlatihlah, dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan jiwa (shin ryoku) anda, kekuatan ki (ki ryoku), dan kekuatan fisik (tai ryoku): bertujuan untuk menggabungkan masing-masing kekuatan dengan yang lainnya; serta bertujuan mampu mengambil tindakan sesegera mungkin. 2. Merasakan gerakan penyerangan dan pembelaan diri adalah pekerjaan daya pikir (shin). Semangat berusaha untuk menaklukkan seorang lawan adalah cara kerja ki. Menaklukkan lawan dengan menerapkan teknik-teknik adalah pekerjaan tubuh (tai). 3. Siapapun yang berlatih Shorinji Kempo perlu mengembangkan intuisi mereka dan mengembangkan keberanian (keteguhan hati) untuk selalu dapat menanggapi dengan perasaan tenang terhadap heijoshin setiap saat. perasaan Kekuatan jiwa (shin ryoku) Semangat bertarung Kekuatan ki atau tenaga (ki ryoku) Teknik-teknik Tindakan paling efektif dari kekuatan/kemampuan Kekuatan fisik (tai ryoku) Mengenai pikiran, ki dan kekuatan yang sejajar — gerakan-gerakan yang benar-benar menggabungkan tubuh dan pikiran (shin shin ichinyo) Manusia lahir secara bersamaan secara fisik dan jiwa (shin shin ichinyo). Secara terpisah tubuh maupun pikiran tidak menjadi dominan. Hanya jika tubuh dan pikiran digabungkan, maka dapat dicapai segala hal penting. Untuk mencapai hal apapun, kekuatan jiwa seseorang, kekuatan ki dan kekuatan fisik harus berperan secara bersamaan. Sebagaimana ditunjukkan dalam hal darurat dimana seseorang menunjukkan tindakan kekuatan yang mengejutkan, maka seseorang dapat menimbulkan dan menerapkan kekuatan hebat dengan memusatkan pikiran, ki dan kekuatan. Dalam membela diri, merasakan gerakan-gerakan dalam pertarungan adalah cara kerja pikiran, semangat berusaha untuk mendapatkan kesempatan menahan lawan adalah cara kerja ki, serta menahan lawan melalui teknik-teknik adalah cara kerja tubuh (tai). Mengenai penggunaan mata — happo moku 58 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Dalam bela diri, ”merasakan” gerakan lawan adalah penting. Untuk melakukan hal tersebut, anda harus melihat lebih luas dari pada titik fokus ketika menggunakan mata anda. Lagipula, mengubah arah mata anda membuat lawan secara langsung merasakan maksud anda. Oleh karenanya, Shorinji Kempo menekankan untuk melihat garis pertahanan tanpa mengubah arah mata. Penggunaan mata seperti ini disebut happo moku (memandang delapan penjuru). Berlatihlah kebiasaan untuk dapat membaca gerakan lawan dan tempat titik kelemahan tanpa mengubah arah mata. Mengenai intuisi — mendapatkan saat penyerangan dan pembelaan diri, serta memberikan respon terhadapnya secara cepat Kesempatan dalam menyerang dan membela diri merupakan suatu tindakan yang cepat. Tidak ada waktu untuk berpikir dan kemudian membuat suatu keputusan. Seseorang harus bergerak secepat kilat dalam mengambil Kesempatan. Dengan kata lain, seseorang harus mengandalkan pada intuisi, atau Kan. Intuisi telah dikenal sejak zaman dahulu sebagai salah satu kekuatan tertinggi manusia. Mendengarkan suara tanpa bunyi, mendapatkan perasaan yang tak dapat dijelaskan biasanya disebut sebagai “indera keenam” — merupakan intuisi. Dalam seni teknis seperti Shorinji Kempo yang menggabungkan tubuh dengan pikiran dan spirit, tidaklah mungkin untuk memiliki intuisi hebat terhadap seni tersebut sejak awal. Tidak ada cara lain untuk mengembangkan intuisi selain daripada pengalaman fisik dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan kemampuan untuk mendapatkan hubungan antara hal-ha! yang tampak dan tidak tampak, serta mendapatkan secara virtual alami pada momen penanganan yang diperlukan. Mengenal heijoshin — secara tekun menyatukan tubuh dan pikiran untuk suatu tindakan Penting bagi yang berlatih Shorinji Kempo untuk setiap hari meningkatkan keberanian (keteguhan hati) yang diperlukan sehingga dalam keadaan apapun seseorang tidak menjadi bingung; tidak memiliki rasa takut dan sangsi, pernafasan dan ki nya tidak terpengaruh, serta seseorang dapat mempertahankan perasaan tenang yang alamiah (heijoshin). Hal ini merupakan bentuk keteguhan hati (tanryoku, secara harfiah berarti ”nyali”), yang merupakan manifestasi kekuatan ki seseorang. Langkah pertama dalam melatih bentuk ini adalah mempelajari teknik-teknik, meningkatkan ketrampilan, menguasai teknik gote hissho (yang dapat menjamin kemenangan dengan membiarkan lawan melakukan gerakan pertama), mempertahankan kekuatan, mengakumulasikan pengalaman teknis, serta mengembangkan kepercayaan diri. Langkah kedua adalah untuk secara bebas berjuang dengan kesulitan, kuat menghadapi rasa sakit atau rasa takut. Jika anda percaya bahwa manusia hanya mati sekali dan jika anda tidak takut terhadap apapun, namun secara tulus menghadapinya, maka anda dapat menyelesaikan banyak masalah. Untuk seseorang yang mempelajari Shorinji Kempo, penting untuk mengakumulasi pengalaman latihan dimana anda tidak berpikir tentang kehidupan ataupun kematian, kepentingan pribadi, maupun kemenangan, tetapi dimana anda secara tekun menyatukan tubuh dan pikiran terhadap apa yang dikerjakan. Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 59 Zanshin —pikiran dan kewaspadaan yang kuat Terkadang walaupun anda yakin bahwa lawan sudah cukup ditaklukkan, tetapi keadaan itu belum suatu yang pasti. Bisa saja bahwa lawan sedang menipu anda sehingga apapun keadaannya anda harus waspada untuk bersiap-siap terhadap apapun yang dapat teradi berikutnyan - tidak hanya dengan sikap kuda-kuda, tetapi dengan tetap konsentrasi kepada lawan. Karenanya, penting untuk berlatih membangun kebiasaan melakukan zanshin secara tidak sadar — tidak hanya saat anda melakukan teknik-teknik — tetapi juga dalam cara anda menangani peristiwa tersebut sebelum penyerangan berikutnya, dan dalam waktu sela ketika anda bergerak dari satu teknik ke teknik Iainnya. Kata kunci o Menggabungkan pikiran, ki dan kekuatan o Intuisi (kan) o Zanshin o Happo noku o Heijoshin 60 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Bagian 3 Tentang Sen (On Sen) 1. Dalam setiap aspek Shorinji Kempo merupakan disiplin untuk melengkapi sisi kemanusiaan seseorang dan langkah yang bertujuan untuk mengembangkan karakter seseorang. Sebagai alasan spiritual ini seseorang pada dasarnya tidak harus merupakan orang yang memulai serangan. 2. Dalam mencapai seni ini, penting untuk menempatkan seseorang pada posisi yang unggul terhadap lawan — hal ini disebut sen (inisiatif). Seseorang harus mencapai sen dalam latihan berpasangan dan berlatih pengendalian sen setiap dalam latihan. 3. Dalam wujud eksternal, ada tiga macam inisiatif: Sen, go no sen dan sen no sen. Penting untuk melatih kemampuan mengendalikan sen tanpa memandang waktunya. Tiga inisiatif— sen, go no sen, sen no sen (1) Apakah sen (tai no sen) itu? sen (tai no sen atau sen bersama) adalah ketika kedua belah pihak telah mengambil ma’ai yang layak bagi suatu konfrontasi dan lawan meluncurkan suatu teknik, tetapi anda sudah menduga gerakan lawan tersebut — dengan gerakan yang bersamaan — anda memenangkan pertarungan tersebut sebelum teknik lawan dilakukan. Kuncinya adalah untuk mendeteksi serangan lawan sedini mungkin dari gerakan-gerakan kecil dari tangan kaki dan tubuh. (2) Apakah go no sen (machi no sen) itu? Hal ini mengacu pada menunggu lawan untuk maju dengan serangan, maka setelah anda menetralisasikan teknik lawan dengan menghindar atau menahan serangan, anda memenangkan pertarungan tersebut dengan serangan balik dengan menguasai disintegrasi gerakan tubuh lawan, Tampilan luarnya adalah seseorang menunggu lawan, dan sehingga hal ini juga disebut sebagai machi no sen (sen yang menunggu). Namun, didalamnya seseorang melakukan hal yang lebih daripada sekedar menunggu. Tepatnya, seseorang berjaga-jaga dengan postur yang secara mental dan fisik siap yang mengerahkan daya untuk melancarkan serangan (balik). (3) Apakah sen no sen (sensen no sen) itu? Hal ni adalah ketika lawan akan menerapkan suatu teknik, tetapi belum benar-benar dilakukan, dan anda menghindari serangan tersebut dan memenangkan pertarungan dengan melepas teknik anda sendiri. Bentuk tersebut serupa dengan penyerangan tanpa peringatan, dan sehingga disebut juga sensen no sen (mengambil inisiatif sebelum ada inisiatif). Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 61 Fondasi—ki no sen Tiga macam sen di atas semuanya memanifestasikan diri secara fisik dalam bentuk teknik-teknik, dan karenanya ditentukan sebagai sen (kihatsu no sen, atau sen pada tingkat peristiwa fisik). Disamping hal-hal ini, ada lagi macam sen (ki no sen) yang tidak bermanifestasi dalam bentuk fisik, tetapi yang dapat mencegah tindakan lawan pada tingkat ki. Dengan ini, anda merasakan gerakan mental lawan dan mencegah gerakannya sebelum dia mencoba sesuatu. Oleh karenanya, hal ini dikualifikasikan sebagai sen tidak nyata (mihatsu no sen, atau sen berdasarkan hal-hal nyata tetapi tidak menyangkut wujud fisik). Tanpa ki no Sen ini, sebenarnya mengambil inisiatif merupakan hal yang sulit untuk dicapai. Dengan menyadari sepenuhnya atas ki, memberikan ki no sen suatu tempat dalam pikiran anda dan memperoleh kemampuan untuk menguasai berbagai tindakan merupakan rahasia menuntun sen dalam situasi apapun. Sen (tai no sen) Gerakan secara bersamaan dengan gerakan lawan menunjukkan Sen go no sen (machi no sen) Gunakan disintegrasi gerakan lawan ` Sen sen no sen Sen Yang tidak berwujud fisik Kata kunci 62 o sen, go no sen, sen no sen o ki no sen Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia ki no sen (sensen no sen) Lepaskan teknik sendiri sebelum lawan memulai teknik Rasakan gerak mental lawan dan atasi segala serangan sebelum dimulai Bagian 4 Tentang Kisei dan Kiai (On Kisei and Kiai) 1. Energi ki mengisi tubuh, dan ketika ki muncul dalam postur fisik (ekspresi, sikap, kuda-kuda dan sebagainya), disebut kisei. Energi ki yang ditunjukkan dalam dan sebagai suara disebutg kiai. Shin – Ki – Ryoku no icchi -- menyatukan pikiran, ki dan kekuatan Energi ki yang mengisi tubuh yang memanifestasikan sendiri dalam postur fisik Energi ki yang mengisi tubuh yang di manifestasikan dengan suara kiai yang tidak diteriakan (hanya ditekan) TINGKAT AKHIR Apakah kisei itu? Pada saat seseorang bernapas sepenuhnya hingga tanden akan menenangkan ki seseorang, serta menumbuhkan kekuatan dalam tanden, kemudian pikiran, maka ki dan kekuatan seseorang menyatu satu sama lain. Kekuatan tersebut menyelimuti seluruh tubuh seseorang, dan hal ini dimanifestasikan sebagai kisei dan kiai. Mengeluarkan energi dengan suaru menumbuhkan semangat, fokus kepada kekuatan dapat menjatuhkan semangat dan langkah lawan secara efektif. Penting untuk mempelajari cara mengekspresi suara anda. Melepas energi yang menggunakan suara menguatkan semangat seseorang, memusatkan kekuatan seseorang, ”menurunkan” dan mengejutkan lawan, sangat efektif. Menelaah cara untuk mengekspresikan suara anda merupakan hal yang Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 63 penting. Apakah kiai itu? Kiai bukan sekedar mengeluarkan teriakan yang keras. Sebaliknya, kiai harus diluncurkan secara alamiah dan mudah berdasarkan ki sepenuhnya. Biasanya, pemula akan memiliki kesulitan dalam memenuhi hal ini: untuk memulainya, pemula harus berlatih melepas teriakan. Agar mencapai hasil yang bahkan lebih besar daripada kiai yang diteriakan, seseorang harus melatih semangat dan ketrampilannya. Dimulai dari kiai yang dikeluarkan dan berpindah ke tingkat fukumi kiai, atau kiai yang tidak dikeluarkan. Melalui latihan mental dan teknis, seorang kenshi harus berkembang dari tingkat kiai yang dikeluarkan hingga ke tingkat kiai yang tidak dikeluarkan (fukumi kiai) untuk mencapai hasil yang lebih besar daripada hasil yang mungkin didapat dengan kiai yang dikeluarkan. Kata kunci o Turunkan ki kebawah ke dalam tanden o Kisei o Kiai yang ”dikeluarkan” o Fukumi kiai 64 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Bab 5 Sejarah dan Kegiatan Shorinji Kempo (History and Activities of Shorinji Kempo) Bagian 1 Sejarah dan Didirikannya Shorinji Kempo Bagian 2 Organisasi Terkait dengan Shorinji Kempo Bagian 3 Lambang dan Kegiatan Shorinji Kempo (1) Shorinji Kempo didirikan oleh Doshin So di Jepang setelah masa perang Sejarah Shorinji Kempo — 1947, didirikan oleh Kaisho Doshin So di Jepang Menurut tradisi,yang membawa teknik-teknik bertarung (kempo India, tenjiku nara no kaku, atau ekkin gyo) adalah Boddhidharma (leluhur Zen) ke Cina 1500 tahun yang lalu setelah ia meninggalkan India untuk menyalurkan pengajaran sejarah Buddha yang benar dan mengakhiri perjalanannya di Kuil Shaolin Songshan yang kini dikenal sebagai Propinsi Hainan. Kemudian, teknik-teknik ini melahirkan beragam seni bela diri yang tersebar ke seluruh daratan Cina. Pada tahun 1928, Kaiso melakukan perjalanan ke Cina dengan tujuan yang kuat, dan ia mempelajari teknik-teknik esoterik dari berbagai guru yang ia temui sehubungan dengan ”pekerjaannya yang tidak biasa”. Pada bulan Agustus 1945, Jepang dikalahkan dalam perang, dan ditengah kegalauan pasca perang, Kaiso menyaksikan sisi buruk yang dilakukan oleh tindakan manusia. Pengalaman dahsyat ni membuatnya memutuskan untuk membenahi negaranya dengan membangkitkan semangat masyarakatnya, dan pada musim panas tahun 1946, Ia kembali ke Jepang yang kalah perang. Pada bulan Oktober 1947, di kampung halamannya di Tadotsu, Daerah Kagawa, Kaiso mengatur dan menyusun teknik-teknik yang ia pelajari selama berada di Cina, yang ditambah dengan sentuhan kreatifnya sendiri, dan — dengan menamakan sistem tersebut Shorinji Kempo — mulai mengajarkan. Tahun berikutnya, Kaiso secara bersamaan membentuk Nippon Hoppa Shorinji Kempo Kai dan Komanji Kyodan, dan pada bulan Desember 1951, a membentuk Kongo Zen Sohonzan Shorinji. Pada tahun 1956, Kaiso membentuk Nihon Shorinji Bugei Semmon Gakko (Akademi Budo Shorinji Jepang), dan pada tahun 1957, Zen Nihon Shorinji Kempo Remmei (Federasi Shorinji Kempo Jepang). Kemudian, pada tahun 1963, ia membentuk organisasi Shadan Hojin Nihon Shorinji Kempo Remmei (Yayasan Federasi Shorinji Kempo Jepang), yang secara khusus menerapkan usaha untuk pelatihan bagi orang-orang muda. Pada tahun 1980, Kaiso setelah menghabiskan 33 tahun sejak menciptakan Shorinji Kempo mengajak sejumlah besar anak-anak muda untuk menguatkan tubuh dan pikiran melalui pendekatan ken zen ichinyo dalam latihan. Namun, pada tangga 12 Mei 1980, Kaiso meninggal dunia karena serangan jantung. Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 65 Kini, berkat Shike Doshin So II, Yuuki So yang mengemban misi Kaiso, Shorinji Kempo tetap berkembang. Didirikannya Shorinji Kempo Kaiso memperhatikan bahwa dalam semua ilmu bela diri yang telah dipelajarinya, ada tiga unsur gerakan mendasar — gerakan berputar, lurus dan melambung — dan berdasarkan penggabungan unsur-unsur inii ada 10 metode; metode halus (ju ho): yakni menunduk, melempar, memutar, menekan, mencekik dan membungkuk; serta metode keras (go ho) memukul, menyerang, menendang dan memotong. Kemudian ia menganalisa dan menyusun gerakan ini dengan prinsip fisik dan fisiologi. Kaiso bermaksud membuat metoda untuk melatih tubuh dan pikiran secara bersamaan sebagai inti bela diri. Latihan fisik, pendidikan jasmani, dan selanjutnya membantu menyempurnakan karakter seseorang. Oleh karenanya, ia menggunakan peraturan latihan yang mudah yang dilukiskan pada dinding byaku-eden di Kuil Shaolin dan menyusunnya kembali ke dalam bentuk yang sesuai dengan masanya. Kemudian ditambah pengalaman bertempur yang berharga yang diperolehnya selama masa perang, memasukkan elemen ciptaannya sendiri, dan terbentuklah Shorinji Kempo. Nama Shorinji Kempo Nama Shorinji Kempo timbul dari kenyataan bahwa suhu Kaiso, Tai Zong Wen, biarawan Kuil Shaolin, menyalurkan warisan Giwamon ken kepada Kaiso di Kuil Shaolin. Kaiso ingin melanjutkan nama Shorinji dan kaitan-kaitannya dengan suhu penemu ZenBoddhidharma serta menghormati pembentukan kembali latihan teknik bela diri sebagai gyo. Sejak zaman dahulu di Cina dan Jepang, seni bela diri yang mekar di Kuil Shaolin Songshan di Propinsi Hainan Cina telah dikenal sebagai seni bela diri Shaolin (shorin bujutsu), diantara gaya-gaya tanpa senjata ini dikenal sebagai Pukulan Shaolin (shorin ken) atau Seni Pukulan Shaolin (shorin Kenjutsu). Sebaliknya, ”Shorinji Kempo” merupakan versi bela diri baru sejak pasca perang Jepang. Ia dibentuk oleh Kaiso berdasarkan teknik-teknik yang ia pelajari pada masa mudanya, kemudian disusun kembali sesuai dengan masa sekarang dan dikembangkan dengan unsur-unsur ciptaannya sendiri. Kata kunci o Jiko kakuritsu ......... pembentukan diri o Shin shin ichinyo …...tubuh dan pikiran dalam satu wujud o Jita kyoraku ...........Kebahagiaan bersama antara kita dengan orang lain 66 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Bagian 2 Organisasi yang Terkait Dengan Shorinji Kempo > Shorinji Kempo Group Ada empat organisasi yang terkait dengan Shorinji Kempo: Federasi Shorinji Kempo, Kongo Zen Sohonzan Shorinji, Sekolah Zenrin Gakuen dan Organisasi Shorinji Kempo Dunia (WSKO). Berdasarkan kesepakatan, organisasi-organisasi Shorinji Kempo ini membentuk Shorinji Kempo Group dan menunjuk Yuuki So (Shike Shorinji Kempo, Doshin So II) sebagai Ketua. Maksud Shorinji Kempo Group adalah untuk menjamin bahwa pengajaran dan teknik-teknik yang dibentuk oleh Kaiso Doshin So tetap diturunkan dan dikembangkan dengan benar pada abad 21. Oleh karenanya, Shorinji Kempo bertujuan agar setiap organisasi benar-benar menjaga karakteristikkekhususanya, serta menjaga kerja sama yang baik, menyebarkan ajaran, mengembangkan kegiatan pendidikan dan menyumbangkan kepada masyarakat melalui pembentukan manusia yang dibutuhkan masyarakat. Pengembangan Organisasi Pada lahun 1947, ketika Jepang berada dibawah Kekuasaan Tentara Sekutu setelah kekalahannya, Kaiso mendriikan Shorinji Kempo dengan misi ”membangun kembali” negara dengan menyadarkan penduduknya. Tahun berikutnya, ia membentuk Nippon Hoppa Shorinji Kempo Kai. Pada waktu yang sama, Kaiso memperoleh pengesahan untuk membentuk organisasi keagamaan yang disebut Komanji Kyodan, suatu nama yang terinspirasi dari masyarakat penderma (Hong Wan Kai atau Masyarakat Manji Merah) yang ia temui selama berada di Cina. Kemudian, pada bulan Desember 1951, ketika terbit Undang-undang Baru bagi Badan Keagamaan (Shin Shukyo Hojin Ho), maka organisasi ini menjadi Kongo Zen Sohonzan Shorinji. Pada saat itu kebanyakan anggota baru adalah karyawan Departemen Mesin Industri Kereta Api Nasional Jepang (kini Perusahaan Angkutan Kereta Api Jepang), anggota Pasukan Polisi Zentsuji (kini Tentara Pertahanan), dan pelajarpelajar di sekolah menengah umum terdekat. Tidak lama kemudian — orangorang ini mendapat pekerjaan, dialihkan atau memasuki perguruan tinggi — Shorinji Kempo tersebar di seluruh negeri. Pada bulan April 1956, Nihon Shorinji Bugei Semmon Gakko Shorinji Kempo menerima sertifikat sebagai lembaga pendidikan latihan kepemimpinan Shorinji Kempo. Dua tahun kemudian, sekolah tersebut mengubah namanya menjadi Nihon Shorinji Budo Semmon Gakko (Akademi Budo Shorinji Jepang), dan dengan berjalannya waktu, sekolah tersebut membentuk kursus budo penuh waktu dan berbagai kursus tambahan (Bekka) di daerah regional diseluruh negeri, melakukan usaha keras dalam mendidik pemimpinpemimpin Shorinji Kempo. Pada bulan April 2002, Shorinji Kempo membuka kursus tingkat sekolah menengah umum untuk mengembangkan tercapainya secara praktis pendidikan Shorinji, dan pada bulan April 2003, Shorinji Kempo membentuk kurikulum Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 67 Manajemen Kreatif bersamaan dengan program tekniknya; nama sekolah tersebut berubah untuk menunjukkan hal ini, menjadi Semmon Gakko Zenrin Gakuen (Sekolah Tinggi Gakuen Zenrin). Saat Shorinji Kempo berkembang di kampus-kampus dan tempat kerja, pada bulan Mei 1957, Zen Nihon Shorinji Kempo Remmei (Federasi Shorinji Kempo seluruh Jepang) dibentuk sebagai organisasi bebas, karena untuk mendapat pengakuan sebagai masyarakat bersamaan dengan pertumbuhannya yang cepat dan menyeluruh, badan umum Shadan Hojin Nihon Shorinji Kempo Remmei (Badan Hukum Usaha Federasi Shorinji Kempo Jepang) dibentuk secara hukum pada bulan Oktober 1963, dan Zen Nihon Shorinji Kempo Remmei kemudian dibubarkan. Setelah berkembang lagi lebih kuat sebagai organisasi nasional pada bulan Januari 1992, organisasi tersebut menjadi Zaidan Hojin Shorinji Kempo Remmei (Yayasan Federasi Shorinji Kempo), dengan persetujuan Menteri Pendidikan. Bahkan pada bulan April 1977, Federasi Shorinji Kempo bergabung dalam Federasi Judo Jepang, Federasi Kendo Jepang, Federasi Kyudo Jepang, Federasi Sumo Jepang, Federasi Karatedo Jepang, Federasi Aikikai, Federasi Nagina-ta Jepang, Federasi Gabungan Jukendo Jepang dan Nippon Budokan dalam membentuk Zaidan Hojin Nihon Taiiku Kyokai (Yayasan Pendidikan Fisik Jepang) yang memiliki sepuluh anggota. Pada bulan Agustus 1990, Shorinji Kempo bergabung dengan Nihon Budo Kyogikai (Dewan Pendidikan Budo (bela diri) Jepang). Pada bulan Januari 1972, delapan negara — Amerika Serikat, Brazil, Indonesia, Malaysia, Swedia, Filipina, Iran dan Jepang — membentuk Federasi Shorinji Kempo Internasional (ISKF). Pada tahun 1974, meningkat menjadi enam belas negara dan telah berkembang dan dikembangkan dengan dibentuknya Wotrld Shorinji Kempo Organization (WSKO) Kata kunci o Nippon Hoppa Shorinji Kempo Kai, Komanji Kai (1948) o Kongo Zen Sohonzan Shorinji (1951) o Nihon Shorinji Begi Semmon Gakko (Akademi Budo Shorinji Jepang) (1958) o Organisasi Shorinji Kempo Dunia (WSKO) o Zaidan Hojin Shorinji Kempo Remmei (Yayasan Federasi Shorinji Kempo) (1992) o Semmon Gakko Zenrin Gakuen (Sekolah Tinggi Gakuen Zenrin) (2003) o Shorinji Kempo Group 68 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Bagian 3 Lambang dan Kegiatan Shorinji Kempo Lambang Shorinji Kempo (yang baru) Dalam rangka mempersatukan lambang/symbol Shorinji Kempo se-dunia maka sejak ulang tahun ke 60 nya Shorinji Kempo telah menetapkan lambang/symbol baru seperti dalam gambar ini : Selama ini terdapat lambang yang berbeda untuk Organisasi Shorinji Kempo di Asia (yang memakai lambang “Tate Manji”) dan yang di Eropa dan Amerika yang memakai lambang “Tate Ken”. Dalam upaya pengembagan Shorinji Kempo ke Negara-negara di luar Asia, ternyata lambang “Tate Manji” sulit untuk diterima oleh masyarakat setempat, karena sering diasosiasikan dengan lambang Haken Kreuz milik Nazi Jerman. Lagi pula sangat ironis bahwa Shorinji Kempo yang “satu” mengapa memiliki “dua lambang”. Lambang baru berupa dua lingkaran yang menyatu dengan tetap didasari filosopi Shorinji Kempo yakni kasih, sayang, keadilan, keberanian. Lambang bilbila diputar dalam konsentrasi kita, akan menjadi lingkaran suatu yang dipersatukan sebagaimana hukum alam semesta. Kita memilih dua lingkaran karena itu adalah perlambang /gambaran dari yin dan yang, bumi dan langit, diri dan orang lain; kekuatan dan kasih sayang; jiwa dan raga; ken dan zen sebagai penjabaran keselarasan dan . Dengan telah memiliki “satu” lambang kesatuan maka upaya proteksi terhadap ajaran dan kekayaan intelektual Shorinji Kempo diseluruh dunia dapat terlaksana. Shorinji Kempo dibentuk oleh Kaisho Doshin So di Jepang pada tahun 1947 dengan metode yang unik dan original, terdiri dari “pelajaran”, “penguasaan teknik”, dan “system pendidikan”. Shorinji Kempo berbeda dengan Shaolin Wushu/Shaolin Chen dalam tujuan dan tekniknya. Demikian pula Shongshan Shaolin-si, kuil berumur 1500 tahun di China tempat yang di duga asal mula Zen Buddhisme tentu berbeda dengan Shohonzen Shorinji Kempo. Memperkenalkan Shaolin Wushu yang berasal dari Shongshan Shaolin-si dengan nama Shorinji kempo atau sebaliknya, dapat mengganggu masing-masing organisasi yang wajib dihormati sesuai dengan sejarah dan hasil karyanya. Dalam rangka menghormati hak intelektual pihak lain, maka kita wajib menarik batas dan berkonsentrasi kepada upaya untuk tidak mengganggu properties pihak manapun. Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 69 1. Manji, tanda yang melambangkan Shorinji Kempo di Asia, merupakan karakter yang berasal dari India kuno yang mengungkapkan “permulaan yang menguntungkan, akar dari kehidupan, dunia yang mengalir” bersamaan dengan “keselarasan”. 2. Bekerja dengan semangat pada Hari Kaiso dan acara-acara taikai sebagai ikatan yang penting dalam rangkaian latihan anda. Lambang Shorinji Kempo (yang lama), manji — simbol riki ai funi Kenshi Shorinji Kempo di wilayah Asia mengenakan manji yang melekat pada dada dogi-nya (pakaian latihan). Dojo juga menggantungnya di tempat gantungan. Manji mengungkapkan permulaan yang menguntungkan, akar dari kehidupan, dunia yang mengalir, dan merupakan lambang keselarasan. Umumnya, manji muncul dalam sambungan yang terdiri dari omote (depan) manji ( ) dan ura (belakang) manji ( ( ). ( ) melukiskan semangat rasa sayang dan cinta, dan ( ) melukiskan intelejensi dan kekuatan. Shorinji Kempo menganggap bentuk harmonisasi dan intergrasi dua aspek ini sebagai landasan yang Iayak untuk segala pikiran dan tindakan dalam kehidupan manusia. Kita menyebutnya riki ai funi, suatu ide yang dilambangkan dengan manji. Kenshi berlatih dalam Shorinji Kempo untuk menyadarkan bahwa dunia penuh dengan keharmonisan melalui usaha manusia yang paling keras. Penggunaan swastika oleh Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua sama sekali tidak memiliki kaitan terhadap penggunaan manji. Disamping manji, ada rancangan yang dikenal sebagai tate manji (manji perisai) yang disusun dari manji dalam lingkaran perisai. Dengan dikelilingi oleh empat perisai, manji memiliki pesan keyakinan menjaga keadilan dan hukum yang sebenarnya (Dharma, yang berarti kebenaran dan prinsip). Tate manji tersebut juga merupakan lambang teman dan rekan yang saling memerisai dan menolong, serta melukiskan kenyataan kaitan dalam Shinjo yang menyatakan, “Kami berusaha menciptakan dunia yang ideal dengan menguasai prinsip-prinsip Seni ini, yang menguatkan diri kita secara mental dan fisik, serta membagi kebahagiaan dengan yang lain dalam persahabatan bersama, kehormatan dan dukungan” Di luar Jepang, banyak negara menggunakan tateken (kepalan perisai). Bendera panjang dan gulungan dengan kata “manji dharma” yang tertulis di atasnya juga digunakan dalam Shorinji Kempo. Jika kita berhadapan dengan lambang-lambang ini dan melakukan gassho rei, dan menyatu dalam suatu sikap menghormati dan karenanya menyatukan hati kita, dan juga memusatkan pikiran kita pada keselarasan dan kebenaran/prinsip (dharman) yang dimaksud oleh manji dan berusaha mencapai tujuan kita. hanging scroll Hari Kaiso (Kaiso Day) — Suatu peristiwa untuk mempraktekkan ajaran 70 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Hari Kaiso dikenang setiap bulan Mei, dimana Kaiso meninggal dunia, dan merupakan hari untuk melaksanakan kegiatan sosial, mewujudkan ajaran-ajarannya. Kegiatankegiatan tersebut yang disumbangkan kepada masyarakat. Latihan berpasangan yang diajarkan oleh Kaiso juga termasuk unsur-unsur mempertimbangkan perasaan rekan dan lawan, yang saling membantu serta konsep kerja jita kyoraku untuk mencapai dunia dengan kebahagian bersama. Namun, saling membantu tidak terbatas pada dojo. Di rumah, tempat kerja, dan lingkungan sekitar — tanpa memandang tempatnya yang umum atau pribadi —ketika timbul perasaan ingin menolong seseorang, keinginan untuk membantu, maka anda harus mengungkapkan pertimbangan anda terhadap lainnya dengan melakukan tindakan. Tentunya hal ini berlaku dalam hal tindakan individu, tetapi kegiatan kelompok juga terbuka bagi pemahaman orang lain mengenai apakah Shorinji Kempo tersebut. Dengan membuat semua organisasi bekerja sama pada Kaiso Day merupakan kesempatan baik untuk membuka pintu Shorinji Kempo. Mari kita ingat ajaran Kaiso mengenai jita kyoraku, dan semuanya berkumpul untuk mengenangnya dengan masing-masing berusaha secara suka rela. Taikai — pelajaran dan solidaritas Taikai merupakan acara-acara yang berlaku, baik sebagai latihan bagi kenshi dan sebagai cara untuk menyebarkan Shorinji Kempo. Unsur-unsur utama taikai diringkaskan dalam tiga hal sebagai berikut: (1) Kita menunjukkan hasil latihan kita kepada masing-masing pihak yang membantu kensan bersama (pendalaman) dan kemajuan, serta mendorong kita dalam berlatih. (2) Kita memperdalam rasa persahabatan dan solidaritas dan meningkatkan kesadaran kita akan ikatan persahabatan yang menyatukan kita. (3) Taikai membantu mengembangkan pemahaman dan kerja sama yang kita terima dari orang-orang di luar Shorinji Kempo. Taikai harus memberikan inti yang disaring dari karakter berbeda Shorinji Kempo. Hal tersebut bukan menyangkut hal dimana motivasi dan antusiasme kenshi yang berpartisipasi tidak bisa dirasakan, atau dimana Shorinji Kempo hanya menjadi pertandingan teknis saja, atau dimana prinsip-prinsip dan tindakan kita saling berlawanan. Kenshi yang berpartisipasi juga harus ingat bahwa ”kembali kepada diri ” mereka adalah penting dan menegaskan kembali pemahaman tentang ”mengapa mereka masuk Shorinji Kempo”. Kata kunci o lntelektual dan kekuatan, belas kasih dan cinta o Keharmonisan o Menerapkan pengajaran ke dalam tindakan o Kensan dan solidaritas (Kensan berarti mempelajari ilmu pengetahuan atau berusaha masuk kedalam tingkat pemahaman yang paling mendalam) Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 71 Apa Struktur Teknik Itu ? What is the Structure of the Techniques ? Kihon ( Landasan) : Landasan dasar teknis Shorinji Kempo terbagi dalam 6 (enam) grup, yakni : 1. Tai gamae : Kuda-kuda 2. Tai Sabaki : Pergerakan seluruh badan 3. Sokui ho : Penempatan kaki dan telapak 4. Unpo ho : Gerakan kaki dan telapak 5. Kogi : Teknik serangan 6. Bogi : Teknik bertahan Disamping 6 (enam) grup tersebut, terdapat grup ketujuh yang disebut shuho (metode pertahanan) yang tidak dilatih sebagai teknik tersendiri. Semua dan setiap latihan akan melibatkan gerakan ke-enam grup tersebut. Untuk mendapatkan kemahiran teknik, tiap orang wajib menguasai komponen utama yang membentuk teknik tersebut. Untuk latihan itu, peperlu mengetahui nama grupnya. Berikut adalah petunjuk untuk mempermudah mengenalnya. 1. Tai gamae : selalu berakhir dengan gamae 2. Sokui ho : selalu berakhir dengan dachi 3. Unpo ho : selalu berakhir dengan ashi atau soku 4. Tai sabaki : selalu berakhir dengan mi 72 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 73 74 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 75 76 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Menggeser kebelakang / Pulling back Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 77 Melangkah kesamping / Stepping side 78 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Memutar / Turning arround Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 79 80 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia 81 82 Tokuhon Shorinji Kempo Versi Bahasa Indonesia