Shorinji kempo tokuhon

advertisement
Bab I
Apakah Shorinji kempo itu?
(What Is Shorinji Kempo)
Bagian 1
Apakah arti dari kekuatan sejati itu sebenarnya?
(What is True Strength)
1. Bagi setiap orang, hubungan yang baik dengan ‘diri sendiri’ itu sangat penting.
Untuk menghormati diri sendiri membutuhkan keberanian untuk mengatakan
secara langsung apa yang tidak disukai maupun melihat yang tidak benar, dan
juga, membutuhkan kekuatan untuk menghindari terjadinya hal-hal semacam itu.
2. Ketika kita mengatakan “kekuatan sejati”, kita tidak mengartikannya sebagai
kekuatan mengalahkan lawan, tetapi lebih pada kekuatan yang ditemukan pada diri
pribadi, dapat diandalkan dan kekuatan keberanian untuk menjalani hidup.
3. Dengan menerapkan Shorinji Kempo, kita akan mendapatkan rasa percaya diri dan
menyebar kebahagiaan, bukan hanya pada diri kita sendiri, namun juga pada orang
orang disekitar kita, serta dengan saling menolong sesamanya, mengembangkan
kemampuan melawan ketidakadilan di masyarakat.
Kehendak menjadi lebih kuat
(Suara hati untuk merubah diri)
Teknik mengalahkan lawan
(Fiksasi kemenangan dan
keunggulan)
X
Memperkuat tubuh dan jiwa
melalui pelatihan dalam
berbagai teknik
Memperoleh kepercayaan diri tanpa
menjadi sombong, memiliki
keberanian dan kekuatan untuk
bertindak
Pribadi yang dapat diandalkan
Kekuatan sejati
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
1
Shorinji Kempo sebagai cara mengembangkan kekuatan sejati

Seberapa besar keinginan anda untuk menolong orang yang sedang dalam kesusahan,
bila diri anda lemah, maka anda tidak akan dapat menolong orang lain. Untuk menjadi
kuat, anda tidak hanya perlu memperkuat tubuh anda, tetapi juga mengembangkan
jiwa yang gigih, yang tidak akan tersentak ataupun runtuh seberapapun berat atau
keras kesulitan yang dihadapi. Memiliki kekuatan sejati artinya menibentuk diri menjadi
seseorang yang dapat diandalkan. Shorinji Kempo bertujuan untuk mencapai kekuatan
sejati tersebut.
Teknik fisik hanya sebagai cara

Tujuan latihan Shorinji Kempo adalah untuk menjadi orang yang kuat secara fisik dan
kejiwaan. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah jangan memusatkan diri anda hanya
untuk menjadi orang yang terbaik secara teknik perkelahian dan fisik yang terkuat
dalam kompetisi, ataupun jangan sampai terobsesi hanya untuk mengalahkan lawan.
Kalau tujuan anda hanya sekedar mengalahkan lawan, maka anda tidak butuh
berkelahi dengan tangan kosong, karena akan lebih mudah dengan senjata. Tujuan
utama menguasai teknik-teknik Shorinji Kempo adalah untuk mendapatkan
kepercayaan diri yang timbul dari diri sendiri dan tahu pasti bahwa anda mampu
melindungi diri sendiri tanpa harus memakai senjata.
Selama anda berpikir tidak kalah, maka anda tidak kalah

Bilamana pada saat tertentu anda dikuasai oleh lawan — sejauh anda masih hidup, dan
anda tidak berpikir telah dikalahkan, maka hal itu bukan merupakan suatu kekalahan.
Demikian pula, dalam kehidupan sehari-hari anda dapat saja melakukan kesalahan,
tetapi kehebatan anda sebagai manusia tidak ditentukan oleh apakah anda melakukan
kesalahan ataupun tidak — namun lebih pada apakah anda dapat membangkitkan diri
anda sesudahnya. Jika pada suatu titik anda mengatakan “saya adalah orang yang
tidak berguna”, maka itulah yang merupakan kekalahan sesungguhnya. Untuk dengan
semangat menjalankan hidup anda sendiri, maka sangat penting bagi anda untuk
memperoleh kepercayaan diri yang tidak sombong dan realistis.
Selalu mampu menjaga diri sendiri — “Dalam diri, menemukan jalan
keluar”

Setiap orang diberikan hanya satu peluang hidup, dan hargailah itu. Perasaan akan
kepercayaan diri datang bersama dengan keberanian untuk mengambil tanggung jawab
mengatakan apa yang tidak benar atau dan melihat apa yang salah, serta memiliki
kekuatan untuk melakukanya secara benar; diperlukan inisiatif dan keyakinan akan
potensi anda.
Semua hal ini memerlukan kepercayaan diri yang kukuh. Kekuatan sejati berarti
memiliki kepercayaan diri dan keberanian yang tidak dapat dibeli dengan uang, maupun
direbut oleh pihak berwenang manapun, serta membentuk diri yang akan selalu
langsung tanggap jika dibutuhkan. Lagipula, kekuatan sejati berarti mengambil
tindakan yang tidak hanya berkenaan dengan diri anda, tetapi juga bagi kebahagian
orang-orang disekitar anda.
2
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Bagian 2
Shorinji Kempo adalah suatu bentuk Kedisiplinan yang
mengembangkan Individu
(Shorinji Kempo is a Discipline That Develops Individuals)
1. Dengan latihan teknik Shorinji Kempo, orang dapat memperoleh kepercayaan diri,
keberanian dan semangat, serta mengembangkan jiwa kasih sayang dan sifat adil.
2. Kedisiplinan ini merupakan gyo untuk mengembangkan individu, dan memberikan
tiga manfaat bela diri, pengembangan jiwa, dan kesehatan yang lebih baik.
3. Kita berpikir dan bertindak tidak hanya mempertimbangkan diri kita, tetapi juga
sebanding dengan mempertimbangkan orang lain. Dengan cara ini, kita
memberikan kedamaian dan kenyamanan dalam masyarakat.
(karakter gyo (latihan/kedisiplinan))
Kaiso menerjemahkan
karakter ini untuk
menunjukkan gambar
orang-orang yang kuat
membopong yang lemah
dan berhadapan satu sama
lain
Bela Diri
Pengembangan Individu
Kesehatan yang
lebih baik
Pengembangan
Jiwa
Tindakan
Kemandirian Pribadi
(Jiko kakuritsu)

berbagi kebahagiaan
satu sama lain
(Jita Kyoraku)
Kedisiplinan yang mengembangkan individu dan memberikan tiga manfaat
Shorinji Kempo tidak mendasarkan kemenangan dalam pertandingan sebagai tujuan
utamanya. Jika individu menjadi obsesi terpusat pada kemenangan dan kekalahan,
mereka cenderung menanamkan ide yang salah di kepala mereka bahwa “selama aku
kuat, Itu sudah cukup” — dan bahkan mulai mengambil keuntungan dari kemalangan
orang lain. Shorinji Kempo ditemukan oleh Kaiso, Doshin So, sebagai metode fisik dan
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
3
jiwa secara bersamaan dari latihan pembentukan karakter, metode mana yang
seseorang dapat memberikan tiga manfaat: bela diri, pengembangan jiwa, dan
kesehatan yang lebih baik. Melalui berbagai teknik, seseorang memperoleh
kepercayaan diri, keberanian dan semangat. Serta memperoleh kasih sayang dan sifat
adil. Untuk menanamkan kekuatan sejati pada diri seseorang, Shorinji Kempo dciptakan
sebagai suatu kedisiplinan, suatu gyo.
Shorinji Kempo sebagai bu

(latihan bela diri)
Karakter bahasa Cina untuk bela diri (bu
dalam budo
) adalah tulisan bergambar
yang disusun untuk “tombak “ dan “henti
”). Dengan kata lain, makna bu tidak
berasal dari memulai peperangan atau melukai musuh, tetapi lebih dari maksud etis
untuk menghentikan konflik diantara orang-orang dan dari sumbangannya pada
perdamaian dan kebudayaan. Budo merupakan sikap besar kedisiplinan bagi seseorang
dalam teknik-teknik pembentukan diri yang kuat dalam baik tubuh dan jiwa; serta pada
intinya merupakan jalan untuk membangun masyarakat yang memiliki keberanian dan
kemampuan untuk berdiri tegak bagi ketidakadilan dan korupsi di dunia. Melatih diri
sendiri, menghadapi diri sendiri, menguatkan yang lain, saya menjadi hidup.” Budo
seharusnya menjadi suatu jalan bagi diri sendiri, bagi yang lain dan bagi masyarakat
secara keseluruhan; hal ini yang menjadi tujuan Shorinji Kempo. Satu penggambaran
lain dari asal karakter adalah penggabungan dari tiga karakter “dua ,” ”tombak ” dan
”henti ” Maka, berarti ”menghentikan dua tombak”.
Makna Shorinji Kempo sebagai suatu gyo

Kaiso mengatakan bahwa karakter bagi gyo (kedisiplinan) menggambarkan orang
(orang yang kuat) yang menggendong anak-anak atau orang tua (orang dalam posisi
lemah) dan berhadapan satu sama lain. Dalam semangat ini, Shorinji Kempo
bermaksud membuat masyarakat yang kuat membantu yang lemah dan semuanya
dapat hidup bahagia bersama. Tak satupun orang dapat hidup tanpa orang lain.
Masing-masing kita berhubungan dengan yang lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam hal yang sama bahwa kita menghargai diri kita sendiri, kita perlu menghargai
orang lain disekeliling kita. Dengan kata lain, pelatihan kita dalam Shorinji Kempo
mempunyai tujuan-tujuan berikut: untuk membangun diri yang sehat jiwa dan raga,
serta
yang
dapat
diandalkan (Jiko
kakuritsu);
untuk
bertindak
dengan
mempertimbangkan orang lain sebagaimana mempertimbangkan diri kita sendiri (Jita
Kyoraku). Latihan tersebut adalah suatu gyo yang mengembangkan individu. Dalam
Shorinji Kempo, kalimat Sebagian untuk kebahagiaan sendiri dan sebagian untuk
kebahagiaan orang lain,” (“nakaba wa jiko no shiawase wo, nakaba wa hito no shiawase
wo”) mengungkapkan tema kebahagiaan bersama untuk diri sendiri dan diri orang lain.
Yang menjadi tujuan kita adalah untuk menjadi orang yang dapat memberikan
perdamaian dan kebahagian dalam masyarakat.
4
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Kata kunci
o
o
o
o
o
o
o
o
Metode latihan bagi jiwa dan pikiran secara bersamaan (shin shin ichinyo)
Latihan bela diri, pengembangan jiwa, peningkatan kesehatan
Kedisiplinan yang memberikan tiga manfaat
Kepercayaan diri, keberanian dan semangat kasih sayang dan sifat keadilan
Bu (bela diri) sebagai “menghentikan tombak”
Makna bu dan sifat asli budo
Jiko kakuritsu dan jita Kyoraku
“Sebagian untuk kebahagiaan sendiri dan sebagian untuk kebahagiaan orang lain”
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
5
Bagian 3
Motivasi dan Tujuan Didirikannya Shorinji Kempo
(Motivation and Goals for the Founding of Shorinji Kempo)
1. Pada tahun 1947, Shorinji Kempo didirikan oleh Doshin So (selanjutnya disebut
sebagai, Kaiso), Shike Shorinji Kempo pertama, di kota Tadotsu, daerah Kagawa.
2. Ketika Jepang kalah dalam Perang Dunia I aturan-aturan masyarakat, ekonomi
serta pula hati masyarakatnya dalam kekacauan, dan Kaiso membangkitkan
pengetahuan bahwa “semua hal tergantung pada kemampuan orang yang dapat
memberikan pengaruh.
3. Kaiso menimbang bahwa untuk menciptakan dunia yang damai, “tidak ada jalan
lain selain dari pada pengembangan diri orang seluas mungkin, kasih sayang
sedalam-dalamnya, keberanian yang besar serta rasa keadilan yang tinggi.”
4. Bertujuan membangun kembali jiwa dan raga masyarakat, dan mengubah
masyarakat dengan cara yang sedamai-damainya, Kaiso menemukan Shorinji
Kempo dengan tujuan “mengembangkan individu melalui Shorinji Kempo” serta
“menciptakan dunia yang diidamkan”.
5. Gambaran ideal kemanusiaan terhadap cita-cita kenshi
o Masyarakat yang dapat hidup dengan keyakinan akan potensi mereka sendiri
o Masyarakat yang dapat hidup sebagai penentu kehidupan mereka sendiri
o Masyarakat yang dapat bertindak dengan mempertimbangkan kebahagiaan
orang lain
o Masyarakat yang dapat bertindak dengan welas asih, keberanian dan sikap adil
o Masyarakat yang dapat hidup saling mengikat diri dan saling mendukung dalam
solidaritas dan kerja sama

“Manusianya, manusianya, manusianya — segala sesuatu tergantung pada
kualitas manusianya.” (“Hito, hito, hito, subete wa hito no shitsu ni aru.”)

— Motivasi dan ketetapan ditemukannya Shorinji Kempo
Pada tahun 1945, dalam keadaan perang di daerah timur laut Cina, Kaiso menyaksikan
realita politik internasional yang keras dimana kepentingan-kepentingan negara dan ras
mengambil tempat utama, dan hanya yang kuat yang benar.
Ditengah situasi ini, Kaiso menyadari bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi sangat
dipengaruhi oleh karakter dan cara berpikir orang-orang yang memiliki pengaruh. Kaiso
menyatakan realita ini sebagai ”Manusianya, manusianya, manusianya - segala sesuatu
tergantung pada sifat-sifat orangnya”. Ia memperhatikan bahwa “apabila masyarakat
diatur oleh orang-orang, maka kedamaian sesungguhnya hanya dapat datang dari
pengembangan rasa kasih sayang, keberanian dan rasa keadilan dalam diri sebanyak
mungkin orang.” Kemudian Ia memutuskan “mengumpulkan anak-anak muda dengan
tujuan yang baik, untuk menerangkan sikap ini kepada mereka, dan menarik
pengertian mereka kurang rasa keadilan, menanamkan kepercayaan diri, keberanian
dan semangat mereka, serta mendidik orang-orang yang ingin berjuang untuk
kebangkitan tanah airnya.
6
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia

Menemukan cara mengembangkan individu terutama melalui teknik-teknik
bela diri
Kembali dari Cina, Kaiso mendapatkan kacaunya Jepang karena kekalahan. Nilai
moralitas dan kemanusiaan telah hilang, dan masyarakat Jepang saling bermusuhan
karena ketidakadilan dan kekerasan yang dilakukan secara terbuka di mata umum.
Dalam masyarakatnya ini, mayoritas besar anak-anak muda dan dewasa tidak memiliki
harapan akan masa depan dan mengisi hidup dari hari ke hari saja, sepert gembala
yang kebingungan. Menanggapi hal ini, Kaiso mememerintahkan dan menyusun teknikteknik yang telah ia pelajari selama berada di Cina, dengan menerapkan sentuhan
kreasinya sendiri untuk membuat suatu sistem teknik yang baru yang dapat dinikmati
para individu untuk dipelajari. Ia mengubah rumahnya menjadi tempat latihan, dan
mengajarkan teknik-teknik serta kata-kata nasehat mengenai pandangan hidupnya dan
mengenai dunia. Demikianlah pengembangan individu dimulai melalui teknik-teknik
bela diri Dengan bertujuan memperbaiki individu secara fisik dan mental dan mengubah
masyarakat melalui cara yang damai. Kaiso menemukan Shorinji Kempo dengan tujuan
mengembangkan individu, serta mewujudkan masyarakat yang damai baik secara
materi dan spiritual.

Sifat manusia yang ideal didapat dari Shorinji Kempo
Sebagaimana dijelaskan di atas, Shorinji Kempo tidak hanya diciptakan untuk membuat
orang menjadi kuat secara fisik atau menjadikan mereka petarung dengan teknik
tinggi. Namun, latihan Shorinji Kempo juga mengembangkan pemimpin-pemimpin
sejati dengan pikiran yang sehat dan rasa keadilan yang tinggi; yang memiliki rasa
percaya diri yang diyakini kemanusiaan atas potensi untuk berkembang; yang memiliki
raga yang sehat keberanian yang kuat dan pribadi yang menyenangkan; yang memiliki
keberanian dan semangat yang diperlukan untuk bertindak secara aktif sehingga kita
secara individu dapat menuju kehidupan bahagia dan bersama-sama mewujudkan
masyarakat yang damai dan sejahtera.
Kenshi Shorinji Kempo harus mempunyai tujuan menjadi orang yang dapat hidup
berdasarkan keyakinan akan potensi mereka sendiri, orang yang dapat hidup sebagai
penentu arah dari hidup mereka sendiri, orang yang dapat bertindak dengan
mempertimbangkan kebahagiaan orang lain, orang yang dapat bertindak dengan kasih
sayang, keberanian dan sikap yang adil, serta orang yang dapat hidup erat dan saling
mendukung.
Kata kunci
o
o
o
o
o
Ditemukannya Shorinji Kempo dan konteks sejarahnya
Manusianya, manusianya, manusianya — segala sesuatu tergantung pada sifat
orangnya
Pembentukan dunia yang ideal berdasarkan pengembangan individu
Membentuk pemimpin-pemimpin sejati
Sifat-sitat manusia yang ideal yang dkari dalam Shorinji Kempo
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
7
Bagian 4
Enam Karakteristik yang khas pada Shorinji Kempo
(The Six Distinguishing Characteristics of Shorinji Kempo)
1. Shorinji Kempo memiliki enam karakteristik: Ken zen ichinyo, riki ai funi, shushu
koju, fusatsu katsujin, go ju ittai, kumite shutai.
2. “Riki ai funi” menyatakan cara yang layak untuk bertindak dan untuk hidup.
“Ken zen ichinyo” menyatakan metode latihan yang membuat jalan hidup anda
sendiri.
3. Dalam proses latihan teknis, seseorang harus menentukan hatinya berdasarkan 4
karakteristik: ”shushu koju”,”fusatsu katsujin”,”go ju ittai”,”kumite shutai”.
Enam karakter yang khas
Shoirinji Kempo
shushu
koju
Mengutamakan
bertahan,
serangan balasan
disesuaikan
Ken dan Zen dalam
satu wujud
Cara layak Berlatih
Kekuatan dan kasih
sayang menyatu
fusatsu
katsujin
Cara layak bertindak
Tidak
membunuh
bahkan
memperbaiki
kehidupan
orang lain.
(memperguna
kan teknik
dengan
sempurna)
Go ju ittai
Unsur keras
dan lembut
bergabung
(sifat
komposisi
teknis)
Kumite
shutai
Latihan
berpasangan
saling kerja
sama
(sifat latihan
praktis
membedakan
karakeristik
dari setiap
teknik)
Bagaimana melatih baik jiwa dan raga: Ken zen ichinyo (gabunqan Ken dan
zen)

Karakteristik pertama yang berbeda dari Shorinji Kempo adalah Ken zen ichinyo.Ken
mengacu pada tubuh nyata. zen pada pikiran dan jiwa. Kita sering tergoda untuk
berpikir bahwa jiwa dan raga sebagai wadah terpisah, tetapi sebenarnya tidak begitu.
Jika kita terkejut, hati kita berdetak keras. Jika kita sakit, tidak hanya tubuh tetapi juga
jiwa kita terpuruk, dan kita tidak lagi berkeinginan untuk melakukan hal-hal lebih
banyak. Maka jiwa dan raga kita menyatu. Jika kita melatih diri pada Shorinji Kempo,
penting bagi kita untuk menyeimbangkan antara latihan fisik dan latihan spiritual.
8
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Shorinji Kempo tidak saja merupakan teori berpikir, maupun cara mencapai kepuasan
spiritual hanya melampaui penderitaan fisik. Akan tetapi latihan Shorinji Kempo juga
merupakan suatu metode untuk sama-sama menjaga baik jiwa dan raga melalui
introspeksi diri dan pendalaman kemampuan dalam diri. ini disebut ”Ken zen ichinyo”.

Prinsip dan dasar tindakan dalam Shorinji
(keharmonisan kekuatan dan kasih sayang)
Kempo:
riki
ai
funi
Karakteristik khas kedua Shorinji Kempo adalah riki ai funi.Makna sebenarnya disini
adalah bahwa tidak ada yang dapat hidup hanya dengan kasih sayang dan perhatian,
namun intelektual dan kekuatan juga diperlukan. Jika anda melihat orang lain tersiksa,
kasih sayang dan perhatian anda dapat membuat anda ingin membantunya, tetapi jika
kurangnya keberanian, kekuatan atau cara untuk mengambil tindakan, maka anda
tidak dapat membantu. Sebaliknya, kekuatan tanpa kasih sayang tidak lebih daripada
sebuah kedzaliman. Untuk menghadapi ketidakadilan atau korupsi, hal pertama yang
anda butuhkan adalah kemampuan untuk menilai baik dan buruknya, maka
diketahuilah bagaimana menilai situasi dan bagaimana menggunakan kemampuan
seseorang, kemudian keberanian untuk berdiri melawan bahaya.
Ada pepatah mengatakan “Kasih sayang tanpa kekuatan tidak akan berdaya. Kekuatan
tanpa kasih sayang adalah kekerasan”Sebagai kenshi, anda harus mengharmonisasikan
kekuatan dan kasih sayang, menggabungkan intelektual dan perhatian, dan dengan
menggunakan ini sebagai dasar tindakan anda — anda harus membuat hidup anda
menjadi stabil dan bahagia serta secara aktif memberikan sumbangan perdamaian dan
kebaikan dalam masyarakat.

Cara baik latihan memperbaiki teknik-teknik dan karakter: shushu koju
(membela diri adalah hal utama, menyesuaikan penyerangan)
Karakteristik khas ketiga dari Shorinji Kempo adalah ”shushu koju”.
Metode teknis Shorinji Kempo disusun, sehingga mereka mulai
bertahan / membela diri terhadap serangan, dan setelah melindungi
diri lakukan serangan balik. Hal ini dikarenakan Shorinji Kempo,
untuk meyakinkan bahwa pengajarannya yang bijak secara alamiah,
berdasarkan ilmu bela diri yang digunakan hanya untuk membela
diri terhadap kekerasan. Untuk alasan spiritual seperti ini, seseorang
tidak boleh secara ceroboh melakukan serangan terlebih dahulu.
Shorinji Kempo memiliki alasan teknis juga yang membuat posisi
anda aman membuat anda dapat mengambil keuntungan bilamana
lawan anda melakukan gerakan terlebih dahulu.

Dimulai dengan
membela diri dan
setelah selesai
melindungi diri,
menyerang balik
Seseorang tidak
memukul duluan
fusatsu katsujin (tidak membunuh, tetapi membangkitkan)
Karakteristik khas keempat dari Shorinji Kempo adalah “fusatsu katsujin.” Teknik fisik
Shorinji Kempo bukan untuk membunuh atau melukai orang. Shorinji Kempo adalah
untuk melindungi diri anda, menolong orang lain, serta memperbaiki kehidupan orang.
Teknik-teknik Shorinji Kempo efektif dalam menyebabkan sakit yang ”pedas” sehingga
membuat orang kehilangan semangat untuk perlawanan. Hal ini dilakukan dengan
menyerang titik tekanan yang ditunjukkan dengan garis bujur dari pengoobatan Timur,
berdasarkan tradisi ribuan tahun. Lagipula, penggunaan yang rasional atas taktik,
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
9
teknik dan kekuatan berdasarkan prinsip-prinsip kedisiplinan membuat seseorang
memperoleh efek yang besar dari jumlah kekuatan yang kecil. Oleh karenanya, ilmu
bela diri ini bertujuan untuk selalu bekerja bagi orang-orang baik tanpa perlu
membunuh atau melukai siapapun. Fusatsu katsujin juga penting menurut sudut
pandang status Shorinji Kempo sebagai suatu gyo untuk pengembangan individu.

Mengenal bermacam serangan: go ju ittai (keras dan lembut menjadi satu
kesatuan)
Karakteristik khas kelima dari Shorinji Kempo adalah ”go ju ittai”. Goho (metode keras)
termasuk serangan, tendangan, pukulan, tinju dan pengelakan. Juho (metode lembut)
termasuk pembelaan diri, pelepasan dan putaran bersama. Walaupun masing-masing
guho dan juho mengatur unsur-unsur mereka sendiri, goho dan juho saling
menambahkan dan menguatkan kembali untuk semakin menjadi efektif. Hal ini disebut
sebagai teknik go ju ittai. Selain ini ada unsur-unsur juho dalam goho dan unsur-unsur
goho dalam juho, yang kita sebut sebagai penerapan go ju ittai.
serangan,
tendangan,
pukulan,tinju,
sabetan,
penahanan,
injakan,
penghambatan
Kelembutan menaklukan
kekerasan dan kekerasan
Memecahkan kelembutan
Bertahan
Menghindar,
Melepas
Menekuk
pergelangan,
Bantingan,
Kuncian
Menggunakan metode yang
benar untuk merespon
serangan lawan
,
Pelemparan,
penekanan
Beralih dengan perlahan tapi pasti dari satu teknik ke teknik lainnya
Teknik go ju ittai
Aplikasi go ju ittai
Go ju ittai
10
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia

Kaitan aspek keras dan lembut Shorinji Kempo – seperti “bibir, gigi, tulang
pipi, gusi”
Seseorang dapat membandingkan kedua aspek tersebut seperti hubungan gigi dan bibir.
Bibir itu lembut, dengan tidak ada kemampuan menggigit atau mengunyah sesuatu
selayaknya gigi. Namun, gigi tanpa bibir, maka makanan akan jatuh dari mulut dan
seseorang tidak dapat memakan apapun. Hanya dengan bantuan bibir, gigi mulai dapat
mencapai maksudnya.

Sistem latihan, untuk saling menguatkan dan membangun: kumite shutai
(latihan berpasangan adalah hal utama)
Karakteristik keenam Shorinji Kempo adalah ”Kumite shutai” Dalam Shorinji Kempo,
latihan berpasangan adalah norma. Hal ini untuk maksud memperoleh kemampuan
Dimana seseorang tidak dapat belajar sendiri, seperti ma’ai dan Kyojitsu dalam
serangan dan pembelaan, serta keadaan lain yang timbul akibat lawan bergerak. Hal itu
juga tidak hanya merupakan masalah membuat seseorang menjadi kuat, tetapi
menjaga semangat kerja sama dengan saling berpasangan dan menjadi kuat bersama
dengan teman dan rekan. Dengan menerapkan teknik-teknik kepada masing-masing
dan berbagi rasa sakit, anda menemukan pendekatan yang bernuansa untuk
mempercepat dan menguatkan tingkat tertentu anda. Hal ini adalah bagaimana dua
orang berlatih bersama menuju perbaikan dalam teknik serta karakter.
 Latihan sendiri
• Latihan berpasangan
Diri
Sendiri
Diri
Sendiri
Saat berlatih sendiri,
seseorang tidak belajar
Kyojitsu
atau
ma’ai
(lihat halaman 50)
Perbaikan teknik
Perbaikan karakter
Lawan
Perubahan peran
Penyerang dan
penangkis selama latihan
Karakter bagi diri orang
(hito) disusun sebagai dua
baris yang mendukung
satu sama lain. Sebaliknya dalam
Shorinji Kempo, latihan
bersama masing-masing
mengarah pada
pengembangan individu.
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
11
Kata kunci
o
Ada 6 (enam) karakteristik yang khas pada Shorinji Kempo
Ken zen inchinyo
metode
latihan
yang
mengembangkan tubuh.
Riki ai funi
mengharmonisasikan dan menyatukan kekuatan dan kasih
sayang, intelektual dan perhatian.
Shushu koju
penyerangan balik dan suatu posisi aman.
Fusatsu katsujin
ilmu bela diri untuk membantu orang, dimana “satu pukulan
membantu banyak orang”.
Go ju ittai
teknik go ju ittai, aplikasi go ju ittai.
Kumite shutai
metode latihan yang mengarah pada kemajuan dalam teknik
dan perbaikan karakter.
12
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
menjaga
semangat
dengan
Bab 2
Shorinji Kempo sebagai suatu Sikap Disiplin
(Shorinji Kempo As a Discipline)
Bagian 1
Kunci sikap dalam Dojo
1. Latihan Shorinji Kempo dimulai sebelum anda memasuki dojo.
2. Memahami sikap dalam dojo secara baik, wajar mengikuti enam hal berikut: kyaka
shoko, gassho rei, samu, pakaian, sikap, dan bicara.
3. Untuk memberlakukan sikap-sikap tersebut, penting bagi kita untuk melatihnya
berulang kali hingga menjadi alamiah, tidak hanya di dojo, tetapi di pekerjaan,
sekolah, dan dalam kehidupan sehari-hari.

Kyaka shoko (
) — mencerminkan diri
Langkah pertama dalam latihan Shorinji Kempo dimulai dengan memperhatikan lebih
dalam pada diri sendiri. Sebagai contoh, membuka pintu dojo dan melepas sepatu
anda, walaupun sepintas terlihat tidak penting, merupakan gerakan sehari-hari individu
yang penting bagi latihan anda. Dalam tindakan menaruh sepatu anda pada tempatnya
atau memperhatikan sepatu orang lain, maka pikiran anda berpusat pada latihan yang
beralih menjadi permainan. Kata-kata kyakka shoko (pancarkan sinar dimana anda
berdiri) berarti tampil dan cerminkan diri dan mencari kebenaran didalamnya.

Gassho rei (
) — secara bersama saling menghargai sebagai manusia
lnteraksi diantara orang harus dimulai dan diakhiri dengan cara yang baik
Jika seseorang secara sopan dan baik memberikan salam yang datang dari
hati, postur tubuh secara alamiah melakukan hal sama, dan semangat
tumbuh pula menjadi lebih tulus. Sebagai bagian dari penerusan Shorinji
Kempo sebagai suatu gyo (latihan kedisiplinan), maka kita harus
memberikan salam dalam semangat kasih sayang dan penghargaan. Oleh
karena itu, bagi seluruh ekspresi sikap yang baik, kita menggunakan
gassho rei (gerakan formalitas menutup telapak tangan). Perlu dicatat
bahwa gassho rei juga merupakan kamae dari Shorinji Kempo.

Samu (
) — jangan meremehkan pekerjaan yang diperlukan untuk
kehidupan sehari-hari
Dalam Shorinji Kempo, di bagian akhir dan/atau awal latihan, semua kenshi
membersihkan dojo bersama. Tugas harian seperti membersihkan dojo atau
mempersiapkan penganan disebut samu, dan menganggap sebagai suatu aspek penting
dalam latihan kita. Pentingnya melakukan pembersihan di awal latihan termasuk
mempersiapkan tempat yang nyaman bagi latihan tersebut; pentingnya melakukan
pembersihan setelah latihan termasuk menunjukkan rasa syukur, dan bahwa kita
meninggalkan dojo dalam keadaan rapi pada saat pulang. Oleh karenanya, semua
anggota wajib melakukan pembersihan tanpa melihat tingkat senioritasnya. Dalam dojo
Shorinji Kempo, saat itu adalah waktu bagi setiap dan masing-masing anggota untuk
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
13
kembali ke pikiran seorang pemula serta menjalankan tugas dengan semangat masingmasing membersihkan hatinya.

Pakaian — penampilan bersih dan rapi
Bagi mereka yang berlatih Shorinji Kempo wajib untuk berpakaian layak, dalam pakaian
yang bersih. Memakai penampilan untuk menarik perhatian tidaklah pada tempatnya.
Pakaian latihan yang bersih dan rapi akan memberikan kenyamanan bukan hanya bagi
si pemakai tetapi juga bagi siapapun yang melihatnya. Apapun yang
mengalihkan perhatian dari suasana tempat latihan, atau apapun yang menghambat
latihan, dianggap tidak layak. Tanpa diragukan bahwa rambut panjang yang tidak rapi,
kuku panjang dan perhiasan tidak layak dikenakan. hal-hal tersebut hanya akan
mengganggu selama jalannya latihan dan bahkan dapat menyebabkan luka. Pakaian
latihan wajib dipakai sesuai dengan peraturan, dan tidak boleh dibawa secara
sembarangan atau tidak rapi.

Sikap — tunjukkan secara terbuka kesiapan anda untuk belajar
Tidak hanya selama waktu latihan, tetapi juga dalam kehidupan seharihari, penting bagi seseorang untuk menghormati seniornya, tidak
meremehkan juniornya. dan — apapun yang berkaitan dengan pihak
lainnya — bertindak sopan, rendah hati dan dengan sikap berkeinginan
untuk belajar. Dalam Shorinji Kempo, sikap saling menghadap dalam
kesshu gamae adalah kihon (unsur dasar). Jika guru berbicara atau
memberikan penjelasan, dengarkan dengan tidak melipat tangan tetapi
dalam sikap kesshu gamae, dan juga melakukan gerakan duduk atau
berdiri dengan cara yang benar dengan bergerak secara cermat.

Berbicara — karakter pembicara (melalui ucapan yang layak
dan cara bicara yang anggun)
Kata-kata yang dikeluarkan memiliki resonansinya sendiri. Resonansi khusus ini
merupakan karakter dari si pembicara. Dalam latihan Shorinji Kempo, berbicara sama
pentingnya dengan sikap. Kata-kata tidak hanya menyatakan perasaan anda kepada
rekan anda, tetapi mengekspresikan diri anda. Berusaha untuk berbicara dengan katakata yang tepat, kata-kata yang mengekspresikan rasa hormat terhadap rekan anda.
Kata kunci
o
o
o
o
o
o
Kyakka shoko
Gassho rei
Samu
Pakaian dan penampilan yang bersih dan rapi
Sikap yang sopan dan rendah hati
Kata-kata merupakan ekspresi karakter pembicara
14
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Bagian 2
Bagaimana Mempelajari Pengajaran Teknis dan Filosofis
(How to Study the Technical and Philosophical Teachings)
1. Setiap dojo di Shorinji Kempo melakukan macam latihan yang sama, sesuai dengan
Kurikulum. kenshi adalah rekan yang memiliki tujuan yang sama.
2. Berusaha untuk belajar dengan seimbang, tidak hanya mengutamakan teknik atau
filosofinya.
3. Memperoleh teknik-teknik seolah-olah menaiki tangga satu langkah setiap waktu
merupakan metode pengajaran yang kita hargai.
4 Buat pengajaran tersebut sebagai bagian dari diri anda dengan belajar
mengekspresikannya dengan kata-kata anda sendiri.
5. Ujian kenaikan tingkat bukan ditujukan untuk mengalihkan peringkat dalam bentuk
hirarki. Penilaian-penilaian ujian merupakan salah satu tujuan mengembangkan diri
ke tingkat berikutnya.

Belajar teknik fisik dan pengajaran filosofis secara bersamaan
Dalam Shorinji Kempo, Kurikulum secara tegas menyatakan langkah-langkah pelatihan
dari pertama kali anda datang. Pengajaran filosofis yang diperlukan juga dibuat menjadi
mudah ditangkap dalam buku ini. Bahan-bahan pengajaran sama dengan isi yang
dibagikan ke setiap dojo untuk para kenshinya. Untuk setiap tingkat yang ditentukan,
setiap dojo akan memberikan pelatihan yang sama; anda akan ditunjukkan untuk
mengambil ujian kenaikan tingkat sesudahnya setelah persyaratan terkait telah
dipenuhi, termasuk jangka waktu yang ditentukan serta dipenuhinya dalam program
teknik dan filosofisnya.

Jangan menekankan latihan teknis sendiri: ambil peluang belajar secara
luas
Shorinji Kempo merupakan kedisiplinan (gyo) dengan praktek yang berpusat pada
latihan dengan teknik fisik. Sebagai hasilnya, banyak orang yang cenderung menjadi
tertarik hanya pada teknik-tekniknya. Namun, latihan Shorinji Kempo dalam dojo
dilakukan disekeliling aktifitas sehari-hari samu, chinkon gyo latihan teknis (ekkin gyo)
dan mempelajari pengajaran filosofis. Oleh karenanya, dengan hanya berlatih teknik
bukan merupakan keseluruhan latihan.

Menggunakan Kurikulum untuk mengetahui terlebih dahulu apa yang akan
dipelajari: mengetahui langkah-langkah yang dipelajari
Kurikulum merupakan sumber pelajaran dalam susunan tingkat demi tingkat. Shorinji
Kempo memiliki banyak teknik. Selanjutnya, kita menghargai pendekatan dimana
seseorang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menguasai teknik-teknik, dengan
cara satu Langkah demi langkah (zen zen shugaku atau belajar ”memperoleh dan
menyerap”) Kurikulum tersebut merupakan semacam peta latihan. Melakukan praktek
secara aktif: mencatat mengenal apa yang telah anda pelajari, serta memperjelas apa
yang perlu anda pelajari berikutnya.
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
15

Bacalah Tokuhon untuk anda sendiri: pahami dengan keadaaan anda
sendiri
Para instruktur di dojo anda juga akan membimbing anda dalam pengajaran fliosofis.
Apakah anda mampu menyerap atau tidak tergantung pada apakah anda membaca
Tokuhon secara rutin ataupun tidak dan merupelajari pengajaran tersebut menurut
inisiatif anda sendiri. Jika anda hanya membaca Tokuhon pada waktu penilaian atau
mengabaikan hal-hal yang tidak anda mengerti, maka sayangnya anda akan gagal
mendengarkan pelajaran penting serta melewatkan peluang bagus untuk belajar. Ada
saat-saat dimana anda pulang dari kerja atau sekolah anda merasa terlalu lelah untuk
membawa buku dan membaca. Namun, hadapi sikap kelemahan ini dan baca buku
tersebut perlu untuk membuat isi Tokuhon sebagai bagian daripada diri anda sendiri.
Dengan mempertahankan sikap ini, keinginan anda untuk memperkaya hidup anda
dengan mempelajari lebih luas akan terpenuhi. Dalam Shorinji Kempo, intelektual
dianggap sebagai bentuk kekuatan.

Jadikan Ujian peringkat sebagai tujuan atas usaha-usaha anda: lakukan
ujian sebagai obyek usaha dan peluang atas refleksi diri
Jika anda lulus ujian, maka warna sabuk anda berubah. Hal ini merupakan pengalaman
yang membahagiakan bagi seorang kenshi. Tetapi akar dari kebahagiaan ini tidak
hanya saat anda lulus ujian, tetapi semangat dan usaha yang anda lakukan untuk
tujuan anda terbayar dalam bentuk lulus ujian. Makna pentingnya bukan dengan
lulusnya ujian, tetapi bagaimana anda berusaha karena ujian tersebut. Teknik-teknik
yang dapat anda lakukan dengan kepercayaan diri dan suatu laporan berdasarkan
pengalaman-pengalaman anda sendiri serta ditulis dengan kata-kata anda sendiri —
yang hal ini merupakan bukti latihan. Bahkan jika
anda tidak berhasil lulus dalam ujian, anda dapat menyadari apa yang menjadi
kekurangan anda, maka hal tersebut yang menjadi sesuatu lain yang telah anda
pelajari
Kata kunci
o
o
o
o
Samu, chinkon gyo, pelajaran kurikulum filosofis (yang mengembangkan baik
semangat dan kebijakan).
Latihan teknis (ekkin gyo — mengembangkan raga dan mempelajari pengajaran
dengan latihan dengan kemampuan fisik).
Zen zen shugaku (menambah latihan demi latihan, seolah-olah menaiki tangga satu
langkah sekaligus.
kenaikan tingkat merupakan tujuan bagi usaha-usaha anda.
16
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Bagian 3
Latihan Chinkon
(On Chinkon Practice)
Bagian ini menjelaskan chinkon yang dilaksanakan di Pusat Shorinji Kempo di
Jepang.
Untuk latihan di Indonesia Perkemi memiliki latihan tradisi meditasi sendiri
dengan naskah tersendiri.
1. Semua anggota dojo melakukan chinkon gyo bersama sebagai bagian latihan
Shorinji Kempo
2. Pada saat menyatakan Meditasi (Seiku), Sumpah (Seigan) dan Keyakinan (Shinjo),
ucapkan kata-kata secara tepat sementara rasakan setiap kata mengalun di hati
anda.
3. Regangkan otot punggung anda dan normalkan pernafasan anda.
4. Jangka waktu latihan chinkon merupakan waktu berkonsentrasi dengan pikiran
anda sehingga anda dapat mendekati latihan secara benar.
5. Semua orang yang mempelajari Shorinji Kempo melakukan Meditasi, Sumpah dan
Keyakinan yang sama sebagai pendamping.

Chinkon gyo merupakan bagian dari latihan
Shorinji Kempo merupakan metode pelatihan raga dan pikiran secara bersamaan (shin
shin inchinyo) untuk mengembangkan keseimbangan diri, kesehatan dan semangat
dalam kedua jiwa dan raga. Untuk Shorinji Kempo, menajamkan kemampuan fisik
melalui latihan teknis (ekkin gyo) dan meningkatkan jiwa melalui chinkon gyo tidak
terpisahkan dari bagian seluruh penguasaan pelajaran. Sebelum latihan Shorinji
Kempo, semua anggota melakukan chinkon gyo. Lakukan usaha untuk memahami
tujuan chinkon gyo dan melakukannya secara benar.

Tujuan chinkon gyo:
Terapkan jiwa anda pada suasana yang layak untuk pelatihan
Alasan kita masing-masing melakukan Meditasi, Janji dan Ikrar pada bagian awal
latihan adalah untuk memberikan kesan makna setiap kata dalam hati kita serta
menegaskan kata-kata tersebut. Begitu pula, dengan melakukannya secara bersama,
kita menyatukan hati setiap orang yang berada di dalam ruangan.
Setelah menyatakan kata-kata ini dengan meregangkan punggung dalam postur yang
benar, kita secara tenang menutup mata dan menormalkan pernafasan kita. Hal ini
disebut chosoku, Melalui chosoku, kita membentuk diri kita sendiri secara fisik dan
menempatkan pikiran kita kedalam suasana yang tepat untuk melakukan latihan.
Keefektifan latihan fisik sesudahnya secara sadar menggugah kita bahwa ‘latihan
dimulai sekarang,’ bukan dengan hanya melalui gerakan-gerakan.
 Struktur chinkon gyo
Ucapkan kata-kata tersebut secara keras, pahami kata-kata itu dan dekatkan dengan
keyakinan. Didalamnya dijelaskan fondasi bagi pelaksanaan perubahan yang signifikan.
Hal ini bukan untuk orang lain — tetapi kata-kata tersebut lebih dinyatakan untuk
didengar oleh anda sendiri. [ Prinsip Praktek Nyata]
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
17

Meditasi
(Seiku)
Bahwa dalam diriku yang menjalankan sendiri hidup ini adalah dimana aku dapat berbalik
menemukan pilihan. Meditasi menjelaskan pentingnya menyelami diri, berusaha
menemukan kemungkinan dalam diri, serta bertujuan untuk menqembangkan diri.
Sumpah
(Seigan)
Hal ini menyatakan sikap mental yang akan diterapkan dalam menjalankan Shorinji
Kempo, dan kelak untuk menerapkannya pada latihan tersebut. Sumpah menjelaskan
semacam penyelesaian yang memacu belajar Shorinji Kempo
Ikrar
(Shinjo)
Kita berefleksi pada pernyataan hati kita, dan kita memperbaharui
ketentuan kita untuk mewujudkan Shorinji Kempo kedalam kehidupan kita sehari-hari.
[Garis Besar Praktek Nyata (norma-norma tindakan)]
Tentang Dharma
Dharma adalah kata bahasa kuno India yang kira-kira diterjemahkan sebagai ”hukum
universal”, yang menyatakan konsep seperti ”prinsip-prinsip inti alam semesta,
kebenaran, hukum, fenomena nyata, atau tiang penyangga yang besar”. Shorinji
Kempo menjadikannya sebagai akar pengajarannya. Kita belajar mengenal hukumhukum yang mengatur alam semesta (hukum alam), dan bangkit pada rasa harga diri
kita sendiri, yang menjalani hidup dengan hukum-hukum ini: memahami kemanusiaan
sebagai bibit yang mengandung potensi untuk matang dan berkembang, dan
menghargai cara hidup yang menempatkan keyakinan pada kemampuan diri.

Tentang Chosoku ho (metode menormalkan pernafasan)
Baik benarnya anda melatih chinkon gyo tergantung pada ketepatan postur dan cara
pernafasan anda. Pernafasan merupakan baik kehidupan dan semangat, serta sumber
kekuatan fisik, keyakinan dan kekuatan dalam diri. Melalui postur dan pernafasan yang
layak yang anda lakukan secara fisik, memperbaiki sirkulasi ke otak dan memusatkan
perhatian anda. Dengan menarik napas, rasakan kekuatan energi dan kehidupan
memasuki raga anda; dengan mengeluarkan napas, rasakan anda mengisi raga anda
dengan ki dan energi mental yang berkobar. Tujuan untuk melakukan chosoku tidak
hanya pada saat anda beristirahat, tetapi bahwa saat anda melakukan teknik-Ieknik
atau sebaliknya saat bergerak.

Bagaimana melakukan Chosoku • postur yang benar dengan otot belakang
meregang Mata sedikit tertutup (meimoku) • Pada prinsipnya, lakukan
pernafasan melalui hidung. 20 hingga 30 detik per napas (1) Tarik napas —
secara halus, pelan dan dalam (7 detik) (2) keluarkan sedikit — biarkan sedikit
udara keluar (3) hentikan — tekan dalam dada dan perut dengan ki (3 detik)
(4) Keluarkan napas — pelan-pelan lepaskan tujuh per sepuluh napas (10 detik)
(5) Ketahanan — hentikan dan tahan sebagian tiga per sepuluh napas (3 detik)
Kata kunci
o Meditasi (Seiku), Sumpah (Seigan), Keyakinan (Shinjo)
o Postur yang baik, Chosoku (pernapasan teratur)
o Dharma
o Penarikan napas, pengeluaran sedikit napas, penghentian sejenak, pengeluaran
napas, ketahanan
18
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Bagian 4
Meditasi (Seiku), Sumpah (Seigan), Ikrar (Shinjo)
Bagian ini menjelaskan tentang janji dan ikrar yang dilaksanakan di Pusat
Shorinji Kempo di Jepang.
Untuk latihan di Indonesia Perkemi memiliki cara dan tradisi serta naskah
tersendiri.

Mengenai Meditasi (Seiku)
Meditasi, bagian 1
”Dalam diri sendiri ditemukan ketenangan.
Abaikan diri, dan kepada siapa kita dapat berpaling?
Pendisiplinan diri dari dalam, ketenangan sebenarnya dan susah
didapat”.
Secara umum, orang cenderung bergantung pada hal-hal tertentu dibanding pada diri
mereka sendiri, tetapi tujuan kita adalah untuk secara jelas melihat dan berusaha
menjadi lebih kuat dan tegar, sehingga kita menjadi orang yang dapat dipercaya oleh
orang lain dan masyarakat secara keseluruhan.
Meditasi, bagian 2
”Dalam melakukan kejahatan, kita meracuni diri. Dengan tidak
melakukan kejahatan, kita mengalami kemurnian.
Kemurnian dan ketidakmurnian datang dari dalam diri, dan
orang lain tidak dapat memurnikan hati kita”.
Orang-orang sering menyalahartikan maksud menghargai diri mereka sendiri, dan
menyalahkan orang lain atas kejadian buruk apapun yang terjadi. Jika anda melakukan
sesuatu hal yang buruk, maka bahkan jika kamu berusaha menjauh pada waktu itu,
pada titik tertentu kejadian buruk tersebut akan kembali mengganggu anda. Jika anda
melakukan hal yang baik, hal terbaik yang terjadi adalah anda mendapat peluang
mengalami kesejahteraan. Apakah baik ataupun buruk semua tindakan anda akan
kembali kepada anda. Oleh karenanya, kita tidak boleh hanya menghindari melakukan
hal-hal yang kita anggap buruk, kembangkan diri kita, kendalikan diri dan secara rutin
berusaha untuk hidup sebagai manusia yang jujur dan berbudi tinggi. tetapi kita juga
harus mengambil inisiatif dalam mewujudkan hal- hal yang baik.

Tentang Sumpah (Seigan)
Dalam mencapai Seni ini, kita berjanji untuk menghormati para pendiri, tunduk kepada
para pengajar kita, menghargai orang yang ada di atas kita, tidak merendahkan yang
ada di belakang kita, berperikemanusiaan, saling menolong, dan bekerja sama.
Pada bagian pertama Janji yang kita ucapkan — sebagai hal pertama yang kita lakukan
dalam latihan — adalah untuk menghargai bahwa keharmonisan diantara Kaiso,
instruktur, senior dan junior merupakan penyangga kedisiplinan (gyo) kita, dan untuk
menjaga sifat saling membantu dan kerja sama yang baik diantara sesama kenshi.
Bagian ini juga mengingatkan kenshi untuk tidak membiarkan adanya pikiran
kemenangan dan keunggulan menghantui mereka, sehingga langsung menjadi tipe
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
19
orang yang memiliki perasaan ”hanya akulah yang benar dan penting ” dan menolak
pendapat dan pendirian orang lain.
Kita menyelesaikan masa lalu kita dan berlatih sebagai insan yang murni, seolah-olah
kita baru dilahirkan di dunia ini.
Pada bagian kedua kita berjanji untuk selalu melakukan latihan dengan tulus dan
dengan ketetapan pikiran. Kita harus berusaha mencegah pandangan yang rumit yang
datang dari perasaan yang mendalam dari pengalaman lalu, serta untuk mencegah
kekusutan lain yang dapat menyebabkan kita kehilangan jalan.
Kita berjanji untuk berlatih dalam Seni ini hanya untuk menolong orang, jangan pernah
untuk reputasi atau keuntungan pribadi
Pada bagian ketiga, kami menegaskan bahwa maksud latihan adalah bukan untuk
reputasi atau keuntungan pribadi seseorang, namun untuk orang lain dan masyarakat
secara umum.

Tentang Ikrar (Shinjo)
Ikrar 1
Kesadaran bahwa semangat kita pengabdian kita terhadap tanah air,
dan menyatakan rasa syukur kita dengan menerapkan diri sepenuhnya.
Hal ini mengungkapkan bagaimana kita dilahirkan di dunia ini sebagai manusia yang
harus hidup. Kita telah menerima semangat dan pikiran kita dari tiang penyangga yang
besar (Dharma), dan tubuh kita sebagai kapal dari percikan kehidupan dari ayah dan
ibu kita, dan karenanya kita diberikan kehidupan. Kita harus berterima kasih atas hal
ini, dan pada saat yang sama kita memutuskan untuk berterima kasih atas anugrah ini.
Ikrar 2
Kita menetapkan untuk mencintai komunitas ini dan orang-orang ini
dan melalui mereka ikut serta dalam kebahagiaan dan perdamaian
dunia.
Hal ini mengungkapkan cara hidup yang mencintai dan menjalani kehidupan
berdasarkan rasa cinta dan sumbangan kita kepada komunitas masyarakat dimana kita
tinggal. Ketetapan kita adalah bahwa di seluruh dunia, kita tidak akan hanya mencintai
keluarga, teman den tetangga kita, tetapi juga menghargai komunitas dimana orangorang ini tinggal, oleh karenanya kita ikut mewujudkan dunia yang damai dan
sejahtera.
Ikrar 3
Kita menetapkan untuk menjadi pria dan wanita yang benar-benar
berani, yang mencintai keadilan, menghargai kemanusiaan, yang
bertindak dengan kedamaian perilaku dan perlindungan.
Hal ini menyatakan sikap kita terhadap masyarakat. Kita menetapkan untuk mencintai
keadilan, menghargai cara kemanusiaan, bertindak dengan perilaku yang baik, secara
20
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
aktif memelihara kedamaian, dan secara tulus menjadi pria dan wanita yang berani
untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Ikrar 4
Kita berusaha membangun dunia yang ideal dengan menguasai prinsipprinsip Seni ini, menguatkan diri kita secara mental dan fisik, serta
memanfaatkannya bagi masyarakat dalam persahabatan, saling hormat
dan saling menolong.
Hal ini merupakan keputusan kita untuk berusaha — melalui latihan Ken zen inchinyo —
baik untuk membentuk diri kita dan melakukan langkah-langkah kongkrit yang
mewujudkan suatu masyarakat yang damai dan sejahtera: dengan saling menghargai,
saling menolong, dengan saling menguatkan ikatan sebagai rekan, serta dengan
menggabungkan kekuatan kita terhadap tujuan tersebut.
Dengan menyatakan cara—cara tersebut di atas, kita merefleksikan pada
pernyataan hati dan tindakan kita, dan membangkitkan diri pada ketetapan kita untuk
menerapkan tujuan- tujuan kita pada kehidupan kita sehari-hari
[Catatan] ikrar dalam bahasa Jepang asli telah diperbaharui pada tahun 1997. Versi bahasa
Inggrisnya telah diperbaharui di sini
dari terjemahann yang diterbitkan daam Buku Teks
Fukudokuhon tahun 1991.
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
21
Bagian 5
Sistem-sistem Tingkatan Dalam Shorinji Kempo
(The Ranking Systems of Shorinji Kempo)
1. Sistem-sistem tingkatan Shorinji Kempo menunjukkan tingkat perkembangan yang
telah anda lakukan.
2. Sistem-sistem tersebut berdasarkan pikiran untuk perkembangan langkah demi
langkah, pembangunan tingkatan (zen zen shugaku). Sistem-sistem tersebut bukan
merupakan cara untuk membentuk superioritas atau hirarki melalui kompetisi atau
turnamen.
3. Sistem-sistem tersebut bukan merupakan cara untuk membandingkan diri anda
dengan orang lain. Namun, Lebih pada cara-cara untuk menunjukkan tahap
kemajuan masing-masing diri.

Dibentuk hanya untuk menunjukkan kemajuan setiap individu
Shorinji Kempo adalah suatu latihan (gyo) untuk memperbaiki diri anda dari waktu ke
waktu yang bertujuan bagi jiko kakuritsu dan jita Kyoraku. Karenanya, struktur
tingkatannya tidak ditujukan untuk menentukan hirarki atau superioritas melalui segala
kompetisi
atau
turnamen.
Tingkatan-tingkatan
tidak
ditujukan
untuk
memperbandingkan diri anda dengan yang lain; keseluruhan maksud adalah untuk
menandakan kemajuan dan tonggak penguasaan ilmu oleh diri anda. Oleh karena itu,
bahkan pada tingkat yang sama, kondisi fisik orang, sifat, usia dan karakteristik lainnya
pada permulaan latihan mereka benar-benar menunjukkan perbedaan kekuatan dan
kemampuan. Bahkan juga, apa yang anda tujukan tidak berkaitan sama sekali dengan
perbandingan-perbandingan tersebut, tetapi dengan kemajuan anda dalam belajar,
yang tercermin dalam kemajuan langkah demi langkah melalui tingkatan-tingkatan.
Kita masing-masing harus berusaha meningkatkan kemampuan teknik individu kita dan
kualitas pribadi sebagai kenshi hingga ke suatu tingkat yang sesuai bagi tingkatan
berikutnya.
Sistem-sistem tingkatan Shorinji Kempo tidak dibuat dengan tujuan untuk membentuk
hubungan yang hirarki. Sistem-sistem tersebut ditentukan untuk menunjukkan tahaptahap latihan setiap individu.

Sistem tingkatan berdasarkan ide cara belajar zen zen shugaku melalui
penggabungan bertahap
Sistem-sistem tingkatan Shorinji Kempo adalah berdasarkan ide yang disebut zen zen
shugaku, meliputi secara bertahap akumulasi tingkat seolah-olah sedang menaiki
tangga. Anda tidak dapat menerima suatu tingkat baru hingga anda telah
menghabiskan jangka waktu yang ditentukan dengan kerja keras mempelajari teknik
dan pengajaran, serta memperbaiki karakter anda, telah diuji teknik dan pengajaran
berkaitan dengan tingkatan anda, dan telah lulus dari ujian-ujian tersebut. Penting
untuk dicatat bahwa walaupun suatu tingkatan bukan merupakan ukuran perbandingan
terhadap orang lain, namun sebagai suatu tanda atas kemajuan anda sendiri dalam
latihan, anda akan dinilai menyangkut apakah telah mencapai suatu standar tertentu
22
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
ataupun tidak. Mereka yang telah lulus dari ujian penilaian diberikan suatu sertifikat
dari Shike (ketua) Shorinji Kempo.

Tingkatan bela diri (bukai) & tingkatan filosofis (hokai)
Tingkatan bela diri (bukai) secara khusus menunjukkan perkembangan kemajuan
seseorang dalam mempelajari teknik fisik. Mereka yang diperbolehkan untuk bergabung
bersama organisasi dimulai dari tingkatan minarai (murid), kemudian tingkat lanjut
melalui tingkatan kyu dan dan. Tingkatan filosofis (hokai) menambahkan pada bukai
tanda kematangan dari dalam, yang mengungkapkan perkembangan tingkatan Ken zen
ichinyo, dan menggabungkan antara teknik dan pikiran.
Dari dan 1 hingga dan 3, bukai sendiri terkadang diberikan, tetapi pada dan 4,
tingkatan hokai dari Seikenshi (secara harfiah,”kenshi yang layak”) mengakui kenshi
yang telah mencapai normal, penguasaan sejak awal. Oleh karenanya, untuk
mendapatkan tingkatan tersebut di atas Seikenshi, kenshi disyaratkan untuk
mengambil suatu uji penilaian khusus.
[Kriteria Sistem Tingkatan Shorinji Kempo]
Minarai
(murid)
Kyu
Terendah
Orang yang diberikan izin
masuk dimulai dari poin ini
Anggota umum dan muda
memenuhi persyaratan
tingkat lanjut
Kyu
tiga
Anggota umum dan muda
memenuhi persyaratan
tingkat lanjut
Kyu
dua
Telah memperoleh kyu
ketiga
Kyu
satu
Dan 9
Dan 8
Dan 7
Telah memperoleh Daihanshi
Daihanshi
Telah memperoleh Dan 8
Seihanshi
Telah memperoleh Dan 7
Junhanshi
Telah memperoleh Dan 6
Daikenshi
Telah memperoleh Dan 5
Telah memperoleh Seihanshi
Telah memperoleh Junhanshi
Dan 6
Telah memperoleh Daikenshi
Dan 5
Telah memperoleh Seikenshi
Dan 4
Telah memperoleh Dan 3
Seikenshi
Telah memperoleh Dan 3,
Chukenshi
Dan 3
Telah memperoleh Dan 2
Chukenshi
Telah memperoleh Dan 2,
Shokenshi
Dan 2
Telah memperoleh Dan 1
Shokenshi
Telah memperoleh Dan 1,
Junkenshi
Dan 1
Telah memperoleh kyu 1
Junkenshi
Telah memperoleh Kyu 1
Dan 1
muda
Telah memperoleh kyu 1
kelompok muda
Telah memperoleh kyu
kedua
Kata kunci
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
23
o
Tonggak bagi latihan diri
o
Bukai dan hokai
o
Perkembangan Ken zen ichinyo
Bab 3
Pengetahuan Utama Bagi Penguasaan Teknik
(Key Knowledge for Technical Mastery)
Bagian 1
Sikap Utama Terhadap Latihan
(Key Attitude TowardsTrainning)
1. “Kenapa saya ikut latihan Shorinji Kempo?” Setelah anda melanjutkan latihan,
maka anda harus menentukan tujuan latihan, yaitu menjadi orang yang seimbang,
secara fisik sehat dan mental kuat.
2. Berhati-hati mempelajari kihon (dasar), fahami prinsip-prinsip dasar teknik-teknik,
satu demi satu teknik dalam urutan yang logis, sehingga anda dapat melakukan
tiap teknik sebagai bagian dari diri anda.
3. Jika anda mempelajari kihon dengan kepedulian dan jadikan sebagai bagian dari
diri anda, maka tangan anda dan kaki anda akan bergerak secara alamiah bila
diperlukan.
4. Jalan menuju perbaikan adalah menjaga kondisi fisik anda, hindarkan beban yang
berlebihan, dan berlatih dengan mengulang gerakan terus-menerus.
5. Jangan terlalu menekankan salah satu aspek dari latihan; berusaha melatih dengan
keseimbangan yang baik antara ekkin gyo (latihan fisik) dan chinkon gyo, dan
antara goho dan juho.
TUJUAN LATIHAN YANG BAIK
Menentukan tujuan bagi latihan
METODE LATIHAN YANG BAIK
Perintah latihan
Mempelajari kihon
Mengetahui prinsip-prinsip
REALISASI LATIHAN YANG BAIK
Berlatih berulang-ulang
Senantiasa mengeseimbangkan
latihan
Berlatih sesuai kondisi fisik
Latihan jangka panjang
24
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Tentukan
tujuan
latihan
1
tanpa tujuan yang
jelas tidak ada
tindakan yang
jelas
Ikuti
urutannya
2
Upaya yang tetap
adalah cara
mencapai teknik
yang bagus
Mempelajari
kihon
3
Mempelajari
secara seksama
kihon (dasar) bagi
setiap urutan
teknik dan
membuat tangan
dan kaki bergerak
dengan benar
Mengetahui
Prinsipprinsip
4
Latihan dengan
pengetahuan
prinsip-prinsip
mendasar atas
perkembangan
8 sikap kunci terhadap latihan
Latihkan
gerakan
berulang
5
Untuk mengetahui
prinsip dan berlatih
berulang
berdasarkan prinsip
tersebut adalah
kunci pertama
perbaikan
1
Seimbangkan
latihan anda
6
Untuk mengetahui
prinsip dan berlatih
berulang
berdasarkan prinsip
tersebut adalah
kunci kemajuan
Latihan
sesuai
kondisi fisik
7
Jangan
pernah
menyerah
8
Latihan sesuai
dengan kondisi fisik
anda sendiri, tanpa
memaksa diri anda.
Bahkan jika anda
menemukan
beberapa kesulitan,
jangan menyerah,
carilah jalan untuk
tetap latihan
Tentukan tujuan latihan — Mengapa latihan?
Jika orang tidak memiliki tujuan yang jelas, maka mereka tidak dapat bertindak secara
penuh. Seorang kenshi harus terlebih dahulu menentukan tujuannya secara jelas untuk
latihan.
Latihan dalam Shorinji Kempo memberikan tiga manfaat: bela diri, pengembangan jiwa
dan kesehatan yang membaik. Seorang kenshi berusaha mengubah dirinya untuk
memberikan fondasi yang sehat dan kuat bagi pengembangan individu, yaitu diri yang
bekerja secara aktif untuk tujuan mencapai masyarakat yang ideal berdasarkan
kebahagiaan bersama bagi dirinya sendiri dan orang lain. Disinilah pentingnya latihan.
2
Ikuti urutannya — apapun yang anda pelajari, akan memiliki
manfaatnya sendiri
Shorinji kempo memiliki sejumlah besar unsur teknik, sehingga siapapun yang ingin
memiliki kemampuannya tidak boleh melakukan latihan secara tidak teratur. TeknikTokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
25
teknik tersebut membutuhkan orang belajar mulai dari langkah pertama dan bergerak
satu demi satu tingkat untuk naik ke urutan berikutnya. Anda tidak dapat mencapai
teknik lanjutan hanya dengan sekali loncatan. Dengan berusaha dan latihan keras
setiap tingkatannya, tubuh anda mengadaptasi teknik-teknik baru, dan anda akan
mampu mencapai teknik-teknik lanjutan.
3
Mempelajari kihon (dasar) — kihon adalah Langkah pertama menuju
kemajuan
Dalam Shorinji Kempo terdapat tiga sistem, 25 cabang, dan lebih daripada 600 teknik.
Pertama-tama, seseorang harus mempelajari kihon dari 25 cabang dan menguasainya.
Bentuk-bentuk kihon berasal dari gabungan pengalaman para pendahulu kita. Dengan
menguasai bentuk tersebut, anda dapat mengembangkannya secara lebih cepat.
Mencurahkan diri anda pada randori, sementara mengabaikan bentuk dan teknik kihon
sangat membuang waktu dan tidak efektif. Jika anda menguasai kihon berdasarkan
prinsip, maka tubuh anda akan bergerak secara alamiah, bahkan pada konfrontasi yang
sebenarnya.
4
Mengetahui prinsip-prinsip — mengetahui akar
merupakan jalan cepat menuju perkembangan
prinsip-prinsip
Shorinji Kempo adalah seni yang hebat, yang dibuat secara sistematis dan berdasarkan
prinsip-prinsip ilmiah. Jika anda berusaha memahaminya hanya sebagai teknik-teknik
dan gerakan tangan dan kaki, anda tidak akan merasakan sebagai suatu keseluruhan.
Jika anda mempelajari suatu teknik bersamaan dengan prinsip-prinsip ilmiah, dan
berlatih dengan mengetahui latar belakang teknik tersebut, maka anda akan
memperoleh kemajuan dengan lebih cepat.
5
Latihkan gerakan berulang-ulang — ”Sementara
melakukan sepuluh aku melakukan seratus gerakan.”
yang
lain
Jika anda bermaksud untuk maju dibutuhkan upaya dan kerja keras. Mempertahankan
usaha merupakan satu-satunya jalan untuk membuat orang yang biasa menjadi luar
biasa. Dalam Shorinji Kempo, jumlah satu syarat bagi kemajuan belatih secara
berulang-ulang dimana anda tetap berpijak pada kihon, mengetahui prinsip-prinsip,
melekat pada hokei, dan memegang pentingnya pada keberhasilan anda daripada
kegagalan anda.
6
Seimbangkan latihan anda — jangan
keunggulan anda dalam kurikulum
konsentrasi
hanya
pada
Shorinji Kempo adalah suatu seni yang didasarkan pada go ju ittai dan Ken zen ichinyo.
Anda harus melakukan usaha untuk mencegah latihan yang tidak teratur, yang terlalu
menekan baik secara go maupun ju. Sebaliknya, jangan berlatih sendiri pada teknikteknik, tetapi juga pusatkan pikiran anda pada aspek spiritual dan mental — sehingga
26
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
karakter anda berkembang sejalan dengan kemampuan anda. Sangat tidak diinginkan
untuk misalnya, terlalu memusatkan diri hanya pada randori atau hanya pada embu.
7
Latihan sesuai dengan kondisi fisik — jangan terlalu diluar batas,
tetapi berlatih dengan senang
Shorinji Kempo adalah kedisiplinan yang mengembangkan raga. Selanjutnya, anda
tidak boleh berlatih secara biasa, yang tidak memperbolehkan perbedaan kondisi fisik.
Dengan menyesuaikan kekuatan fisik anda dan menikmati teknik dan kemampuan,
maka anda harus berlatih sesuatu yang keras namun menyenangkan, sesuatu yang
membuat anda tidak sabar untuk datang ke dojo.
8
Jangan pernah menyerah— kestabilan berarti kekuatan
Karena Shorinji Kempo merupakan seni yang hebat dan suatu cara yang mendalam dan
luas, maka Shorinji Kempo menjadi penting hanya melalui proses latihan langkah demi
langkah, tetap dan berkelanjutan. Anda harus mencoba berlatih tanpa hambatan yang
besar, atau akan sangat sulit bagi anda untuk mempelajarinya. Khususnya bagi
pemula, bahkan jika anda menghadapi kesulitan-kesulitan atau kekerasan, maka
penting bagi hati anda untuk tidak menyerah.
go ju ittai
Ken zen ichinyo
Go/keras
Ju/lembut
Kemajuan baik ketrampilan dan karakter
Latihan yang seimbang
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
27
Delapan sikap kunci dalam latihan
o
Tentukan tujuan bagi latihan
o
Ikuti urutannya
o
Pelajari kihon
o
Mengetahui prinsip-prinsip
o
Latihkan gerakan berulang-ulang
o
Seimbangkan latihan anda
o
Latihan sesuai dengan kondisi fisik
o
Jangan pernah menyerah
28
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Bagian 2
Tiga Pengajaran Ken (shu, ha, ri)
(The Three Teachings of ken)
1. Tiga pengajaran yang harus diikuti selama belajar — shu (meniru), ha (deviasi), ri
(melepaskan diri) — dikenal dalam Shorinji Kempo sebagai tiga pengajaran Ken.
2. Pelajaran dimulai dari mengulang gerakan-gerakan sambil tetap menyadari tujuan
dan maksud gerakan membuat seseorang memiliki kemampuan teknik sebagai
bagian dari dirinya.
• Tahap-tahap shu, ha, dan ri
Tahap 1
Tahap 2
Ulangi gerakan
beberapa kali
agar bentuk dan
gerakan guru
menjadi milik diri
Meniru untuk
penguasaan kaku
Tulisan kotak

Tahap 3
Sementara menjaga
bentuk selayaknya,
sesuaikan dengan
tujuan teknik
Menyesuaikan
penguasaan kaku
Tulisan semi kurva
Keluar dari
penguasaan kaku
dan melahirkan
kaku sendiri
Tulisan bebas
Apakah yang dimaksud 3 (tiga) pengajaran Ken: shu, ha dan ri?
Dalam lingkup pelajaran, fenomena yang dikenal sebagai kaku menunjukkan ”tujuan
perjalanan, mencapai akhir, dan lulus”.
shu berarti mencapai tingkat penguasaan kaku. Obyeknya sampai pada bentuk tingkat
penguasaan kaku dengan mengikuti pengajaran yang dikuasai secara tepat,
mempelajari bentuk penguasaan dan menambah gaya sendiri yang dilakukan sesuai
pilihan hatinya.
ha adalah mengadaptasi penguasaan kaku sang guru. Setelah berlatih secara berulangulang dan setelah berhasil membuat kaku sang guru sebagai bagian dari dirinya, pada
titik tersebut seseorang dapat menambahkan karakteristik dirinya dan menyesuaikan
kaku dalam batas ketentuan seni tersebut.
ri adalah menciptakan kaku sendiri dengan pendekatan yang cocok dengan maksud
tekniknya, tanpa dipaksa dan tidak berlebihan, serta tidak mengabaikan keseimbangan,
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
29
seseorang dapat meningkatkan penguasaan kaku dan dengan bebas menerapkan
sentuhan kreatif yang khas.
Prinsip dasar yang menerapkan semua ketiga tahap ini sesuai dengan ho atau hukum
(hukum = prinsip-prinsip dasar alam, cara kemanusiaan). Walaupun kita berbicara
mengenai ri atau melepaskan diri, namun jika ada sesuatu kekurangan prinsip dasar
ini, berarti akan menyimpang dari tujuannya.

Syarat untuk mencapai ha dan ri secara efisien : perbedaan perorangan
dalam teknik dan cara mengajarkan
Dalam latihan sering terdapat perbedaan cara melatih oleh guru dan para senior yang
sering membingungkan. Bahkan untuk sebuah teknik yang sama, penekanan pelajaran
teknik sering berbeda disebabkan tingkatan kemahiran pelatih, bentuk badan dan
karakteristik fisik lainnya. Tugas anda adalah ikuti perintah pelatih dengan tekun dan
cobalah menirunya. Tiap gerakan ada tujuan dan artinya. Tanpa mengabaikan arti
dibalik gerakan-gerakan teknik itu, cobalah fikirkan bagaimana meniadakan gerakan
yang ”terpaksa” dan berlebihan menjadi gerakan yang menghasilkan efek besar dengan
tenaga sekecil mungkin. Melaksanakan latihan ini dan tetap berpegang pada prinsip
merupakan syarat mencapai ha dan ri.
Kata kunci
o
shu, ha, ri
o
shu...meniru untuk penguasaan kaku
o
ha... menyesuaikan penguasaan kaku
o
ri... keluar dari penguasaan kaku dan melahirkan kaku sendiri
o
Kaku sesuai dengan seni
o
Tulisan kotak, tulisan semi kurva, tulisan bebas
30
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Bagian 3
Penggolongan Teknis pada Shorinji Kempo
1. Metode latihan Shorinji Kempo tidak bertujuan untuk hanya mencapai kekuatan
fisik. Oleh karenanya, seseorang tidak boleh condong hanya pada latihan fisik.
2. Perlu untuk berlatih dengan keseimbangan yang baik antara aspek jiwa, aspek fisik,
dan aspek intelektualitas.
3. Shorinji Kempo adalah metode teknik mempergunakan kekuatan seseorang secara
efektif, mengambil keuntungan atau membatasi kekuatan lawan seseorang, serta
mengendalikan lawan.

Pada 3 (tiga) wadah, 3 (tiga) sistem dan 25 cabang ”santei sampo nijugo
kei”
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
31

Jenis-jenis teknik dan karakteristiknya

Kumpulan teknik yang berpusat pada goho
Nio Ken (21 teknik) : Hokei berpusat pada serangan jodan/perlawanan
Sango Ken (9)
: Hokei berfokus pada serangan chudan/tangkisan, menangkis
dengan tangan dan membalas dengan kaki
Teno Ken (9)
: Bentuk serangan kihon/perlawanan dengan gabungan
serangan yang dimulai dari jodan
Byakuren Ken (6)
: Bentuk serangan/perLawanan kihon yang menggunakan
serangan balik dan dimana tangan yang menangkis segera
digunakan untuk serangan balik
Chio Ken (6)
: Bentuk serangan/perlawanan kihon dan gabungan serangan
yang dimulai dengan suatu tendangan
Kakuritsu Ken (5)
: Teknik-teknik yang menekankan pada serangan perlawanan
dengan kaki, yang menggunakan hiza uke sambil berdiri dengan
satu kaki yang diikuti dengan tendangan balik dalam gerakan
bergelombang yang kontinyu.

Kumpulan teknik yang berpusat pada juho
Ryuo Ken (27 teknik)
: Kihon untuk teknik
pelepasan tangan
juho
yang
Ryuka Ken (6 seri, 56)
: teknik gyaku dan nage, pada saat ditariknya tangan
atau lengan
Goka Ken (5 seri, 26)
: teknik nage yang menggabungkan gerakan go dan ju
Kongo Ken (27)
: katame waza dan hogi
Rakan Ken (47)
: teknik gyaku dan nage untuk saat kerah atau lengan
baju dipegang
Rakan Teiho (8)
: teknik khusus Shorinji Kempo untuk gerakan mencekik
Rakan Appo (36)
: teknik-teknik untuk menekan otot, tulang dan titiktitik kelemahan / pusat simpul syaraf.
Kata Kunci
o
three vessels, three systems, 25 branches (santei sampo nijugo kei)
o
heart, body, wisdom (three vessels)
o
goho, seiho, juho (three methods)
o
jenis teknik, karakteristik dan ”family”-nya
32
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
berpusat
pada
Bagian 4
Sistem Latihan
(Systems of the Trainning)
(kihon, hokei, randori, embu)
1. Jenis pelatihan Shorinji Kempo adalah kihon, hokei, randori dan embu. Mencari
peningkatan kemampuan teknik dengan latihan yang menyelaraskan aspek-aspek
ini.
2. Melalui latihan berpasangan, Shorinji Kempo memberikan kepuasan kemajuan
bersama dengan rekan, sehingga latihan merupakan jalan jita Kyoraku yang
menyenangkan yang mengubah orang secara mental dan fisik.
3. Seseorang tidak harus berlatih hanya dengan kemampuan kihon, kepintaran (awal)
dan hokei, tetapi juga berlatih randori dan embu sebagai aplikasi yang membuat
seseorang berlatih ma’ai (jarak) terhadap rekan, serta lanjutan/kaitan dan variasi
teknik.
Kihon
Hokei
Randori
Embu

Program-program sistem latihan — Unsur kihon, hokei, randori, embu
Latihan teknis termasuk kihon, hokei, randori dan embu. Dalam setiap program,
seseorang berlatih untuk memenuhi tantangan yang ditawarkan. Untuk meningkatkan
kemampuan seseorang, setiap daerah titik kelemahan harus ditunjukkan dalam setiap
program pelatihan.
Kihon nerupakan program untuk menguasai cara fundamental menggerakkan tubuh,
dan tujuannya adalah untuk mengenalkan anda cara yang mudah untuk menggerakkan
tubuh.
Hokei merupakan manifestasi berbagai teknik bela diri. Melalui hokei, seseorang
mempelajari prinsip-prinsip fundamental dan peraturan teknik-teknik Shorinji Kempo,
terutama prinsip-prinsip fisik, dan memberikan seseorang daya kinestetik dari teknikteknik tersebut.
Randori (Penerapan/Un’yoho) merupakan pelajaran cara menerapkan hokei. Randori
merupakan proses pengujian kemajuannya dengan menggunakan hokei dan membuat
perpaduan darinya (taktik). Tujuannya adalah untuk secara jelas menunjukkan
kesalahan dalam kemampuan teknik seseorang dan bagaimana mengatasinya.
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
33
Dalam Embu, para rekan latihan menggunakan hokei dasar yang telah mereka pelajari
dan menukar peran penyerang dan penangkis, sehingga masing-masing dapat menjadi
pelaku dan penerima teknik, mereka bekerja sama menyangkut cara kreatif dari satu
teknik ke teknik lain, kemudian menggabungkan bersama sebagai suatu pertunjukan.

Tentang mempelajari kihon— penguasaan gerakan tubuh
kihon adalah semua kemampuan dasar, (termasuk) serangan, tendangan dan
pertahanan, dan juga kuda-kuda, cara untuk berdiri, cara pengaturan kaki dan tai
sabaki. Kihon merupakan unsur mendasar dimana teknik Shorinji Kempo dibentuk.
Seseorang tidak boleh terlalu memusatkan perhatian pada aspek luarnya, seperti
bagaimana terlihat gemulainya atau meyakinkannya teknik tersebut. Ataupun
seseorang tidak boleh terlalu memusatkan perhatian hanya pada jumlah waktu yang
sebenarnya seseorang menghabiskan waktunya pada gerakan tubuh. Tanpa kuncinya
adalah mengambil gerakan sadar dan mengubahnya menjadi gerakan sadar. Tujuan
latihan sendiri kihon dalam tsuki, keri, uke dan gerakan-gerakan lain yang kita dapat
kembangkan adalah untuk menyusun gerakan gerakan Shorinji Kempo bagi dirinya.

Tentang latihan hokei— penguasaan secara fisik sifat penting bagi hokei
Pada umumnya, gerakan-gerakan pasti dalam ilmu bela diri mengacu pada bentuk kata
(kata adalah ucapan lain dari kei Dengan tulisan karakter
, kata mengungkapkan
bentuk tanah liat yang ”dibentuk”. Jika ditulis dengan karakter , kata digunakan pada
zaman dahulu untuk mengacu pada beragam “pola” taktik militer.
Hakekat latiahan Shorinji Kempo adalah suatu jalan (cara) mencapai kekuatan Ken zen
ichinyo dan jita Kyoraku. Maka, kita menggunakan karakter bagi “pola” dan
menyebutkan sebagai hokei (pola hukum), dan kita menganggap nama tersebut
sebagai tanda bagi hakekat ”hokei”. Latihan dalam hokei memerlukan kemampuan
kihon yang dipelajari melalui latihan sendiri, dan diciptakan untuk memudahkan
seseorang bergerak berkaitan dengan gerakan-gerakan lawan. Seseorang harus juga
memiliki elemen gerakan tubuh yang tidak dapat dipelajari dengan latihan seorang diri:
bagaimana melakukan ma’ai, bagaimana mengembangkan Kyojitsu, dan bagaimana
mendapatkan peluang menyerang dan membela diri.
Dalam mempelajari bagaimana menangani serangan lawan, seseorang harus
mempelajari prinsip-prinsip yang terkandung didalamnya, dan masing-masing kenshi
harus mencapai perasaan kinestiknya sendiri atas teknik-teknik serta mampu
melakukan gerakan serara bebas. Hal ini tidak saja berarti menghafalkan bentukbentuk gerakannya. Diluar hal ini yaitu dengan mempelajari — sesuai dengan teknikteknik, pririsip-prinsip dan pola-pola — cara terbaik menggunakan jiwa dan raga anda.
Bentuk (”pola”) hokei merupakan hasil yang terjadi bilamana semua persyaratan
pendukung teknik tersebut dipenuhi. Agar terjadinya hal ini maka suatu serangan yang
sebenarnya harus dilakukan.
34
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia

Tentang randori—bagaimana menerapkan hokei (penerapan)
Randori adalah metode latihan mempelajari bagaimana menerapkan hokei. Tidak hanya
yang diperlukan kenshi untuk melatih kemampuan dasarnya dan hokei, tetapi juga
melatih respon terhadap lawan agar menguasai ma’ai dan secara mudah mengalihkan
dari satu teknik ke teknik lainnya. Hal itu juga merupakan waktu dimana tingkat
penguasaan seseorang berkembang dan kemampuan kihon dan hokei menjadi teruji.
Namun bagaimanapun, tergantung pada bagaimana dipraktekkannya Randori, anda
dapat saja memusatkan diri hanya pada kemenangan, pada menjatuhkan lawan, dan
kemudian anda tidak lagi berlatih untuk menghadapi diri anda sendiri. Oleh karenanya,
secara eksplisit ingatkan diri anda terhadap hal ini. Selalu berlatih randori sebagai cara
untuk mencapai jiko kakuritsu serta mengembangkan jiwa jita Kyoraku.
Tanpa memandang apakah latihan dilakukan dengan atau tanpa perlengkapan
pelindung, senantiasa perhatikan faktor keselamatan.
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
35
Face Guard
Tentang latihan embu — merespon berbagai perubahan pada serangan lawan
Jika menghadapi berbagai serangan yang berubah-ubah dari lawan, sangat penting
untuk meresponnya dengan teknik yang tepat. Latihan embu juga sangat efektif bagi
latihan diri seseorang untuk tanpa cacat mengaitkan satu teknik ke teknik berikutnya.
Tentunya setiap rekan lawan harus memusatkan pada ketepatan masing-masing hokei
yang telah dipelajari, serta juga memusatkan pada pelaksanaan embu yang
menekankan pada rangkaian antara teknik-teknik (waza no renraku) dan mengubah
satu teknik ke teknik Lainnya (waza no henka), dalam melakukan embu yang
sederhana tetapi juga kuat, serta melakukan embu yang telah diadaptasi oleh rekannya
secara kreatif.
36
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Kata kunci
o
Mempelajari prinsip-prinsip
o
Bagaimana menerapkan hokei
o
Merangkai dan mengubah teknik-teknik
o
Embu yang sederhana namun juga kuat
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
37
Bagian 5
Prinsip-prinsip yang Digunakan dalam Shorinji Kempo
(Principles Used in Shorinji Kempo)
5 (1). Prinsip-prinsip Utama
1. Shorinji Kempo adalah suatu metode teknis yang mengutamakan kepada bertahan
dan dapat dicapai tanpa memandang kehebatan fisik atau kekuatan otot. Untuk
mencapai
teknik-tekniknya,
seseorang
harus
mempelajari
prinsip-prinsip
menggunakan kekuatan secara efektif.
2. Bilamana digunakan berdasarkan prinsip, bahkan kekuatan kecil sekalipun
memberikan dampak yang sangat besar.
3. Dengan mempelajari prinsip-prinsip yang digunakan dalam Shorinji Kempo,
memungkinkan seseorang untuk memperoleh kepandaian menggunakan kekuatan
yang dimiliki dengan cara yang paling efektif dan praktis.
Memusatkan pada perlawanan
Shorinji Kempo
Menguasai prinsip-prinsip

Kekuatan ringan
DAMPAK
YANG
SANGAT
BESAR
Keimyaku no ri (prinsip garis meridian*) — menggunakan titik kelemahan
(kyusho)
Dalam tubuh manusia, pengobatan tradisional Timur menjelaskan keberadaan garis
meridian* dan titik kelemahan terkait. Sejak zaman dahulu telah digunakan dalam
perawatan dan pengobatan Timur, dan catatan menunjukkan bahwa terdapat 14 garis
bujur dan 708 titik tekan yang digunakan mendapatkan dampak medis.
Shorinji Kempo memilih 138 titik dari 78 jenis (137 titik bagi wanita) penyerangan dan
pembelaan diri.

Kagite no ri (prinsip kagite) — prinsip utama shuho (metode pertahanan)
Jika seseorang mencoba untuk mengangkat beban berat pada saat lengan diulurkan,
maka beban tersebut akan sulit diangkat. Tetapi jika lengan ditekukkan dan tetap
sejajar dengan tubuh selama proses pengangkatan, maka pengangkatan tersebut
menjadi lebih mudah.
Metode penekukan lengan ini dan mensejajarkannya dengan tubuh pada sudut tertentu
dikenal dalam Shorinji Kempo sebagai kagite shuho, dan kita mendapat manfaat yang
sangat besar. Jika anda mengadaptasikan prinsip ini untuk membela diri dan membuat
sang lawan mengencangkan lengannya, maka anda dapat mengatasi kekuatan besar
dengan kekuatan kecil saja.
*Meridian adalah ”garis” simpul-simpul syaraf yang dipakai pada Akupunktur.
38
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia

Teko no ri (prinsip mengungkit) — mengubah kekuatan kecil menjadi
kekuatan besar
Sebagai contoh, ketika menggerakkan batu berat dengan menyisipkan batang di bawah
batu tersebut dan membuat titik tumpu tepat di belakang dimana batang menyentuh
batu tersebut (titik aksi), suatu kekuatan kecil yang diterapkan pada ujung yang
berlawanan (titik penerapan) dapat mengangkat batu tersebut. Hal ni disebut teko no ri
dan dalam Shorinji Kempo kita menerapkannya pada nukite (pelepasan), gyaku waza
(putaran gabungan) dan nage waza (pelemparan),

Kuruma no ri (prinsip roda) — menerapkan gerakan memutar
Untuk menggerakkan, misalnya, suatu drum penuh dengan minyak, daripada berusaha
mendorong atau menarik drum tersebut pada posisi berdiri, lebih mudah dengan
memiringkannya kesamping dan putarkan/dorong.
Drum tersebut dapat digerakkan bahkan lebih mudah dengan menidurkannya Ke
samping dan digelindingkan, Dengan prinsip serupa, suatu gasing yang diputar dengan
benang akan berputar lebih kencang dan lama daripada gasing yang diputar dengan
tangan. Hal ini merupakan contoh peningkatan kekuatan suatu obyek atau beban
dengan menerapkan kekuatan yang membuatnya berotasi. Hal ini disebut kuruma no ri,
dan juga diterapkan ke dalam teknik-teknik Shorinji Kempo.

Hazumi no ri (prinsip momentum ) — mengeluarkan kekuatan lebih banyak
dengan mengambil momentum yang tepat
Tergantung pada apakah anda memberikan pengaruh kuat terhadap obyek target
didekatnya, atau terlebih dahulu membangun daya gerak dan jarak yang wajar (ma’ai)
pengalihan kekuatan ke beban obyek tersebut akan sangat berbeda, Hal ini maksudnya
maka kekuatan yang dialihkan akan menjadi lebih besar apabila anda mengatur jarak
yang tepat serta menggunakan momentium. Hazumi no ri ini, dan dalam Shorinji
Kempo diterapkan pada pergerakan seperti penyerangan, tendangan, menjatuhkan dan
mendorong.

Lain-lain — mengambil manfaat dari gerakan tubuh manusia
1) secara efektif menggunakan syaraf refleks
2) mengembangkan syaraf motor
3) penerapan prinsip psikologik
Kata kunci
o
keimyaku no ri
o
Kagite no ri
o
teko no ri
o
kuruma no ri
o
hazumi no ri
o
lain-lain
1) secara efektif menggunakan syaraf refleks
2) mengembangkan syaraf motor
3) penerapan prinsip psikologi
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
39
5 (2).
Lima (5) Unsur Atemi – Atemi no Go Yosho
1. Lima unsur Atemi merupakan persyaratan inti untuk secara efektif melaksanakan
beragam atemi. Jika salah satu kurang, maka dampaknya akan berkurang pula.
2. Dalam kegiatan sehari-hari, seseorang harus benar-benar melatih penyerangan titik
penekanan pada orang yang nyata untuk menguji efeknya. Melalui latihan
menyerang dan membela diri anda dengan mengenakan perlengkapan pelindung,
berusaha menginternalisasikan Lima unsur tersebut.
Lokasi
Kyusho
Menyerang
kyo dengan
keadaan
jitsu
Secepat mungkin
Kyojitsu
untuk
Atemi
Atemi
Efektif
Kecepatan
Atemi
Serang secara tepat
Ma’ai
Untuk
Atemi
Sudut
Atemi
Ma’ai yang tepat
Sudut efektif
1. Letak kyusho — letak titik kelemahan secara tepat
Sementara kedua belah pihak bergerak dan anda sibuk dengan menghindari
serangan lawan, maka tidak mudah untuk secara tepat menargetkan kyusho bagi
atemi. Penting bahwa anda,menerima instruksi jelas pada letak kyusho dan
perangkatnya (kepalan, kaki dan sebagainya) dan metode-metode yang digunakan
untuk melawannya.
2. Ma’ai untuk Atemi — penyerangan dari jarak sewajarnya
Jarak dari mana seseorang dapat memberikan pukulan efektif ke lawan dalam satu
gerakan disebut sebagai “atemi no ma’ai”. Bagaimanapun kuat dan kencangnya
suatu serangan, apabila ma’ai hanya sedikit dilakukan, maka serangan tersebut
menjadi tidak efektif. Jika anda melalui latihan rutin mendapatkan kebiasaan
melakukan penyerangan dari jarak sewajarnya, maka anda menjadi mampu
memberikan serangan yang efektif.
3. Sudut Atemi — penyerangan dari sudut yang efektif
Untuk memberikan atemi yang efektif, sudut dimana seseorang melakukan
serangan kyusho juga penting. Bahkan dengan titik penekanan yang sama,
terkadang satu sudut penekanan dapat melemahkan/menjatuhkan mereka
seketika. Ini sangat penting diketahui agar menjadi kebulatn tekad yang efektif
(Kyusho).
40
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
4. Kecepatan atemi — atemi yang cepat memberikan hasil yang bagus
Bahkan ketika atemi tidak memiliki pukulan yang keras atau kekuatan hebat
dibaliknya, suatu atemi yang cepat memberikan hasil yang bagus dan dapat
menutup kurangnya pukulan yang keras dan kuat. Atemi Shorinji Kempo tidak
bertujuan untuk merusak tubuh manusia, tetapi lebih untuk membuat lawan
kehilangan semangat melakukan perlawanan dan menempatkan anda pada posisi
diatas. Untuk menerapkan serangan efektif, hal yang Lebih efektif daripada
mengencangkan pukulan anda atau memberikan kekuatan otot yang berlebihan
adalah berlatih untuk meningkatkan kecepatan atemi anda.
5. Kyojitsu dalam atemi— menyerang “Kyo lawan” dengan “jitsu kita”
Kyojitsu mengacu pada Kyojitsu fisik dan psikologi. Kyo fisik (kekosongan)
termasuk kuda-kuda dan ketidakstabilan dalam sikap berdiri atau keseimbangan
(taisei no kyo), atau fakta bahwa titik penekanan pada dada dan perut menjadi
lebih rapuh pada waktu tertentu dalam siklus pernafasan atau kelemahan tubuh
pada saat relaksasi (taishitsu no kyo). Kyo psikologi adalah perasaan kurangnya
konsentrasi. Maka, istilah “Kyo” mengacu pada baik perasaan fisik dan mental.
Secara lengkap, “jitsu” mengacu pada perasaan dimana kekuatan menyerap tubuh
dan ketika konsentrasi menjadi tinggi. Penting untuk merespon kyo lawan dengan
anda sendiri dalam keadaan jitsu.
Taisei no Kyojitsu
Kyojitsu tubuh
Kyojitsu dalam atemi
Taishitsu no Kyojitsu
Kyojitsu psikologis
Kata kunci

Letak kyusho

Atemi no ma’ai

Sudut atemi

Kecepatan Atemi

Kyojitsu untuk atemi
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
41
Titik Kelemahan Pada Lengan
dan Tangan
Bagian Dalam
l
Bagian Luar
Titik Kelemahan Pada Kaki
Depan
42
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Belakang
Titik Kelemahan Pada Kepala,
Muka dan Leher
Titik Kelemahan Pada Dada
dan Perut (12 titik)
Depan
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
43
5 (3).
Ma’ai dan Peluang untuk Menyerang dan Bertahan
1. Untuk mempelajari Shorinji Kempo sebagai suatu seni bela diri, seseorang harus
membedakan ma’ai (jarak) dalam peluang optimal dengan cepat dan segera untuk
penyerangan balik.
2. Berdasarkan prinsip shushu koju, tujuan untuk membela diri dari sedikit jarak
toma, dan untuk mendapatkan inisiatif dengan go no sen.
3. Untuk menemukan peluang dengan cepat bagi penyerangan dan pembelaan diri
yang efektif, pelajari, lanjutkan dengan akumulasi latihan dan pengalaman, serta
kembangkan intuisi anda.

Ma’ai untuk Menyerang dan Membela Diri
Chikama
(ma’ai dekat)
Ma’ai menyerang
Ma’ai(

Kihon ‘ma’ai
(jarak dasar)
Tiap sisi mampu memberikan
serangan efektif
Toma
(ma’ai jauh)
Ma’ai membela diri
) untuk Menyerang dan Bertahan
Ma’ai adalah jarak antara seseorang dan lawannya. Ada tiga macam ma’ai: “kihon
ma’ai”, chikama (ma’ai menyerang)”, dan ”toma (ma’ai membela diri)”. Dalam Shorinji
Kempo suatu jarak dari mana setiap lawan dapat memukul atau menendang secara
efektif setelah satu langkah adalah kihon bagi ma’ai (“issoku ikKen no ma’ai” atau
”jarak satu langkah satu pukulan”). Jarak lebih dekat daripada ini adalah “chikama” dan
jarak terjauh adalah “toma”. Ma’ai bukan merupakan hal tetap, tetapi sesuatu yang
harus dinilai berdasarkan keadaan yang berubah-ubah, seperti hubungan anda dengan
lawan dalam sikap berdiri dan tempat, baik dengan adanya senjata ataupun tidak, dan
apa kegunaan senjata tersebut. Penting bahwa selama latihan anda mengatur keadaan
tertentu, dan maka mengetahui ma’ai anda sendiri untuk menyerang dan membela diri.

Peluang untuk Menyerang dan Membela Diri
Peluang untuk menyerang dan membela diri adalah saat untuk melakukan serangan,
pertahanan atau serangan balik. Serupa halnya dengan ma’ai, perasaan atas peluang
menyerang dan membela diri sulit diungkapkan secara tertulis.
Tidak ada cara lain daripada mengembangkannya melalui latihan anda seperti biasa.
Peluang datang terutama dalam situasi sebagai berikut:
(1) Bukaan (suki) ada dalam kuda-kuda
Sebagai contoh, sikap berdiri lawan buruk, maka memberikan peluang terbuka.
44
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
(2) Saat dimana lawan berusaha menyerang
Suatu Bukaan (suki) sering diciptakan ketika suatu penyerangan mulai dilakukan
karena pikiran dan tubuh terpusat pada serangan tersebut. Satu cara untuk
menciptakan peluang adalah mengambil manfaat atas proses ini dengan memancing
suatu suki/Bukaan dan menangkap Bukaan lawan ketika dia berusaha melakukan
penyerangan.
(3) Saat dimana anda menetralisasikan teknik lawan dan menaklukkan tubuh
lawan
Ketika anda menetralisasikan suatu serangan dengan membalikkannya atau
menghentikannya, lawan anda sementara ditaklukkan; hal ini menciptakan peluang
yang disebut ”gosen hissho no kikai” atau “peluang atas kemenangan yang datang
dengan mengambil inisiatif lawan.”
(4) Saat lawan mengubah sikap berdiri
Peluang lain adalah pada saat lawan merasa bahwa tekniknya telah diabaikan atau
dirasa tidak cukup, dan bergerak mengubah kuda-kuda.
(5) Saat serangan lawan terhenti
Bahkan apabila lawan menyerang secara bertubi-tubi, tentu tidak berlangsung
selamanya. Serangan tersebut akan selalu berakhir atau terhenti. Peluang untuk
melakukan serangan balik dapat segera dilakukan sebelum lawan mengubah langkah ke
posisi berikutnya.
Ada juga waktu peluang lain, tetapi dalam semua kasus, kunci untuk serangan balik
yang efektif adalah jangan kehilangan momentum sedikit pun. Hanya ada satu cara
untuk secara terus mendapatkan saat yang efektif bagi serangan balik: mempertajam
intuisi melalui latihan yang berulang-ulang.
Kata kunci
Ma’ai dalam Bela Diri dan Serangan
o
Kihon ma’ai = issoku ikken no ma’ai
o
Chikama = ma’ai dekat untuk menyerang
o
Toma = ma’ai agak jauh (bertahan)
Peluang untuk Menyerang dan Membela Diri
Bilamana kuda-kuda lawan memberikan peluang terbuka. Saat penyerangan. Saat
dimana tubuh goyah. Ketika mengubah kuda-kuda. Ketika teknik-teknik terhenti
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
45
Bagian 6
Jenis-jenis Kihon dalam Shorinji Kempo
(Kinds of Kihon in Shorinji Kempo)
Jenis-jenis Kihon
“Jenis-jenis Kihon” mengacu pada aspek inti untuk menguasai Shorinji Kempo: cara
untuk menuntun kisei (semangat aktif) dan kiai, me kubari (penggunaan mata), ki
kubari (penggunaan perhatian), metode pernafasan, dan cara-cara menggunakan
tangan, kaki dan tubuh untuk menyerang, membela diri dan shuho. Gerakan tangan,
kaki dan tubuh juga termasuk gerakan-gerakan penting yang menjadi dasar untuk
menyusun teknik-teknik individu. Lakukan latihan ini secara berulang-ulang.
Ada beberapa macam sokui ho (penempatan kaki), umpo ho (seni kaki), tai gamae
(kuda-kuda), tai sabaki (elakan tubuh) dan perangkat untuk melakukan serangan dan
bela diri (kobo yoki), termasuk beberapa yang tidak muncul dalam pelajaran kyu
Kenshi, tetapi tetap diikutsertakan sebagai acuan.
Alat utama serangan dan pertahanan
kihon shoho (jenis-jenis kihon)
kiai
Chosoku ho
(pengaturan napas)
Me kubari
(happo moku)
Penggunaan mata
Sokui ho
(penempatan kaki)
Umpo ho
Tai gamae
Tai sabaki
Kobo yoki
(perpindahan kaki)
(kuda-kuda)
(gerakan tubuh)
(alat menyerang dan
membela diri)
46
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
47
48
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Goho Goho kihon tangkisan
Teknik-teknik dasar tangkisan dengan tangan dan kaki
Teknik-teknik dasar elakan dengan tai sabaki
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
49
Bagian 3
Pengetahuan Utama untuk menguasai Teknik
TENCHI KEN DAI-NIKEI
Pe r s iapa n : K e sshu dachi , chos oku , happo m ok u , Tari k k ak i k anan
kebelakang dengan hiki ashi untuk posisi hidari chudan gamae.
Hit
ichi,
ni
GERAKAN
Kiri mae chidori ashi, tangan kiri melakukan jodan yoko furi zuki. Tangan
kanan didepan dada.
Teruskan gerakan, kanan chudan gyaku zuki. Tangan kiri di depan dada.
san
Membuka badan kearah kanan, lakukan heima dachi sambil melakukan
uchi age kanan dan bersamaan melakukan yoko kagi zuki kiri.
Shi,
go
Kaki kanan maju dengan sashikae ashi dan tangan kanan melontarkan
jodan choku zuki lurus dari uchi age. Tangan kiri didepan dada.
Teruskan gerakan, tangan kiri melontarkan chudan gyaku zuki. Tangan
kanan didepan dada.
roku,
shichi
Mundur dengan jun sagari kiri sambil tangan kanan melakukan uchi uke
dan uchi otoshi uke dan tangan kiri melakukan soto uke untuk membentuk
nio uke
Tetap di nio gamae, lakukan keri age dengan kaki kanan dan kembalikan
posisi kaki secepatnya.
hachi
Kaki kanan mundur kebelakang dengan hiraki sagari, tangan kiri
melakukan shita uke dan mengambil posisi hidari ichiji gamae. Zanshin.
ku
Bentuk mae yose ashi dengan kaki kanan. Kesshu dachi, chosoku, happo
moku.
TENCHI KEN DAI-SANKEI
Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Tarik kaki kanan kebelakang
dengan hiki ashi, ichiji gamae.
Hit
ichi,
ni,
san
GERAKAN
Kaki kiri maju dengan mae chidori ashi, tangan kiri jodan yoko furi zuki
kearah depan.
0
Tangan kanan chudan gyaku zuki kearah 30 kanan. Tangan kiri didepan
dada
0
Kaki kanan mawashi geri kearah 60 kanan; Letakkan kaki sehabis
0
menendang di posisi 90 (1/4 putaran) dari posisi awal, dan seluruh badan
0
menghadap 90
Shi,
go
Maju kedepan dengan mae chidori ashi kanan, tangan kanan melakukan
shuto giri. Tangan kiri didepan dada.
Tangan kiri melakukan chudan gyaku zuki. Tangan kanan didepan dada.
50
roku,
shichi
Mundur kebelakang dengan jun sagari kiri, shita uke dengan tangan kanan.
hachi
Hadapkan kepala untuk melihat arah berlawanan; lalu melangkah
menyeberang dengan yoko kagi ashi kanan dan melakukan zen tenkan.
Hidari ichiji gamae. Zanshin.
ku
Tarik kaki kanan untuk membentuk mae yose ashi. Kesshu dachi. Chosoku.
Kaki kanan melakukankeri age dan kembali keposisi awal.
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
TENCHI KEN DAI-YONKEI
Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Tarik kaki kanan kebelakang
dengan hiki ashi; ichiji gamae.
Hit
ichi,
ni,
san’
shi
GERAKAN
Pindahkan berat badan ke kaki kiri, lompat sambil melakukangyaku geri.
Tobi geri dengan kaki kiri untuk gerakan tobi niren geri (selesai sambil
tetap di posisi ichiji gamae).
Secepatnya setelah mendarat, lakukan shuto giri dengan tangan kiri.
Tangan kanan didepan dada.
Tangan kanan melakukan chudan gyaku zuki untuk menyelesaikan
4 hitungan. Tangan kiri didepan dada.
go,
roku
Mundur kebelakang dengan jun sagari kanan, shita uke dengan tangan
kiri. Tangan kanan didepan dada.
Kaki kiri melakukan keri age dan secepatnya dikembalikan keposisi
semula.
shichi
Hadapkan kepala kearah kanan dan pindahkan kaki kiri untuk gerakan migi
han tenkan. Migi ichiji gamae. Zanshin.
hachi
Kaki kiri maju kedepan dengan mae yose ashi. Kesshu dachi. Chosoku,
happo moku.
TENCHI KEN DAI-GOKEI
Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Tarik kaki kiri kebelakang dengan
hiki ashi dan lakukan migi ichiji gamae
Hit
GERAKAN
ichi,
ni,
Putar kaki kiri kesamping, lakukan uchi harai uke dengan tangan kanan.
Tangan kiri didepan dada.
san,
shi
Putar kaki kanan dengan mae kagi ashi dachi dan lakukan uchi harai
dengan tangan kiri. Tangan kanan didepan dada.
go,
roku
Dalam posisi ichiji gamae, lakukantakka geri dengan kaki kiri dan kaki
diturunkan dalam posisi maju kedepan serta sedikit bergerak kesamping
(fujikomi).
Putar kaki kiri dengan mae kagi ashi dan lakukan uchi harai dengan tangan
kanan. Tangan kiri didepan dada.
shichi,
hachi
Kaki kanan melakukankeri age dan kembali keposisi semula.
Lakukan sokuto geri kaki kanan ke arah depan dan secepatnya tarik kaki
kembali untuk membentuk posisi tsuru ashi dachi. Gunakan gerakan ini
untuk menghadap ke arah kiri.
Kaki kanan diletakkan kedepan dan kesamping untuk membentuk kudakuda untuk melakukan jodan choku zuki, dan lakukan dengan tangan
kanan. Tangan kiri di depan dada.
Lakukan soto uke dengan tangan kanan, posisi tangan didepan dada.
Tangan kiri melakukan chudan gyaku zuki.
ku
Pindahkan berat badan ke kaki belakang, lakukan uchi harai yang lebar
dengan kepalan tertutup. Gedan gamae.
ju
Melangkah menyeberang dengan yoko kagi ashi kanan, Hadapkan kepala
ke belakang. Lakukan uchi harai dengan kepalan tangan kiri terbuka dan
Tokuhon Shorinji Kempo
lakukan zen tenkan, hidari ichiji gamae. Zanshin.
Versi
Bahasa
Indonesia
Tarik kaki kanan dengan mae yose ashi. Keshu
dachi,
chosoku,
happo
moku
ju-ichi
Hit = Hitungan / Aba-aba
51
TENCHI KEN DAI-ROKKEI
Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Tarik kaki kanan kebelakang
dengan hiki ashi; hidari ichiji gamae
Hit
ichi,
ni,
GERAKAN
Bawa kaki kanan kedalam dengan mae yose ashi, dan lakukanuchi harai
dengan tangan kiri.
Kaki kiri melakukan yoko geri kearah kiri. Tangan kanan didepan dada.
Tangan kiri tetap dalam posisi tangan ichiji gamae.
san,
shi
go,
roku,
shichi
Silangkan kaki kiri di depan kaki kanan denganjuji ashi, dan lakukanuchi
harai dengan tangan kanan. Lakukan soto uke dengan tangan kiri.
Lakukan yoko geri dengan kaki kanan, tarik kembali dengan cepat untuk
membentuk posisi tsuru ashi dachi.
Letakkan kaki dengan arah diagonal untuk membentuk posisi jodan choku
zuki, dan lakukan dengan tangan kanan.
Tangan kiri melakukan chudan gyaku zuki.
Posisi kokutsu dachi dan lakukan jodan modori zuki kanan.
hachi,
ku
ju
Lakukan keri age kanan dan ditarik secepatnya keposisi semula.
Tarik keluar kaki kanan, putar badan ke kiri dengan han tenkan sambil
melakukan uchi harai dengan tangan kiri. Posisi hidari ichiji gamae.
Zanshin.
Tarik kaki kanan kedalam dengan mae yose ashi. Kesshu dachi, chosoku,
happo moku. Gassho rei.
GIWA KEN DAI-NIKEI
Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Tarik kaki kanan kedalam dengan
hiki ashi. Posisi hidari chudan gamae
Hit
ichi,
ni,
san
GERAKAN
Maju kedepan dengan chidori ashi kiri dan lakukan uchi uke kiri sambil
menghindar dengan yoko furimi. Tangan kanan didepan dada.
Lakukan chudan gyaku zuki. Tangan kiri didepan dada.
Lakukan gyaku geri dan secepatnya kembalikan kaki ke posisi semula.
shi,
go
Melangkah kebelakang dengan jun sagari, lakukan shita uke kiri. Tangan
kanan didepan dada.
roku,
shichi
Lakukan keri age kiri dan kaki dikembalikan ke posisi semula secepatnya.
Hidari ichiji gamae. Zanshin.
Hadapkan kepala kearah kanan. Kaki kiri dibawa keluar, lakukanhan
tenkan untuk menghadap kekanan.
Chudan gamae
Catatan : Ulangi lagi ke-7 langkah tersebut dengan posisi kanan, setiap kali diakhiri
dengan memutar kearah kanan. Setelah kita menghadap ke arah awal, tarik
kaki kiri kedepan dengan mae yose ashi. Kesshu dachi, chosoku, happo moku.
52
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
KO MANJI KEN ( manji no kata)
Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Sambil menarik kaki kiri
kebelakang dengan hiki ashi, lakukan uchi otoshi yang lebar dengan
kepalan tangan kanan tertutup. Migi gedan gamae
Hit
ichi,
ni,
san
GERAKAN
Maju kedepan dengan sashi kae ashi kiri, lakukan soto uke kanan
bersamaan lakukan jodan zuki kiri.
Tangan kanan melakukan chudan gyaku zuki. Zenkutsu dachi.
Pindahkan berat tubuh ke kaki kanan, lakukan shita uke kiri. Ichiji gamae.
Kokutsu dachi.
shi,
go,
roku
Melangkah kedepan sedikit dengan kaki kiri, lakukanuchi uke kiri.
Tangan kiri tetap pada posisi uchi uke disebelah kanan wajah, lakukan
chudan gyaku zuki kanan.
Tanpa merubah posisi gamae tubuh bagian atas, lakukan gyaku geri
dengan kaki kanan dan secepatnya ditarik kembali ke posisi semula.
shichi,
hachi
Kokutsu dachi dan lakukan shita uke kiri.
Tetap dengan hidari ichiji gamae, turunkan pusat keseimbangan kita
(rendahkan posisi pinggul) dan lakukan migi ken uke.
ku
Hadapkan kepala ke arah kanan. Melangkah keluar dengan yoko kagi ashi
kiri, lakukan migi han tenkan dan migi uchi othosi. Migi gedan gamae.
Zanshin.
Catatan: Lakukan ko manji ken ke-4 arah sebelum diakhiri. Juga dilakukan dengan
ryu-o ken atau tan-en embu dari salah satu tehnik-tehnik ryu-kei yang
dimasukan pada langkah ke-2 dan ke-4
GIWA KEN DAI-IKKEI
Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Tarik kaki kanan kedalam dengan
hiki ashi. Posisi hidari chudan gamae
Hit
ichi,
ni,
GERAKAN
Maju ke depan dengan mae chidori ashi kiri, lakukan jodan zuki tangan kiri.
Tangan kanan didepan dada.
Tangan kanan melakukan chudan gyaku zuki. Tangan kiri didepan dada.
san,
shi
Mundur kebelakang dengan jun sagari kanan, lakukan soto uke dengan
tangan kanan dan uchi uke diikuti dengan uchi othosi uke tangan kiri
untuk menyelesaikan gerakan nio uke.
Tetap dalam nio gamae, lakukan keri age kiri dan secepatnya kaki ditarik
ke posisi semula. Posisi ichiji gamae. Zanshin.
go,
roku
Hadapkan kepala kebelakang. Melangkah menyeberang dengan yoko kagi
ashi kiri, lakukan zen tenkan.
Putaran selesai, rubah gedan gamae menjadi chudan gamae.
Catatan : Ulangi ke-6 langkah tersebut dari sisi kanan, gerakan diselesaikan dengan
menarik kaki belakang dengan mae yose ashi. Kesshu dachi, chosoku, happo
moku
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
53
BYAKUREN DAI-IKKEI
Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Tarik kaki kanan kedalam dengan
hiki ashi. Posisi taiki gamae
Hit
ichi,
ni,
san
GERAKAN
Maju dengan chidori ashi kiri dan lakukan uchi uke kiri. Tangan kanan
didepan dada.
Secepatnya lakukan shuto giri
dan serangan balasan.
kiri untuk menyelesaikan pola bertahan
Tangan kanan chudan choku zuki. Tangan kiri didepan dada.
shi,
go
Mundur kebelakang dengan jun sagari kanan, lakukan shita uke kiri.
Tangan kanan didepan dada.
roku,
shichi
Hadapkan kepala kebelakang. Melangkah menyeberang dengan yoko kagi
ashi kiri, lakukan zen tenkan.
Keri age kiri, secepatnya kaki dikembalikan keposisi semula.
Migi taiki gamae.
Catatan: Ulangi dengan posisi kanan, tetapi selesaikan dengan hidari ichiji gamae
bukan taiki gamae
RYU O KEN DAI-IKKEI
Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moko. Tarik kaki kiri dengan hiki ashi. Migi
chudan gamae
Hit
ichi,
ni
GERAKAN
Maju dengan sashi kae ashi dan lakukan kagi te shuho dengan tangan
kanan. Tangan kiri dalam posisi chudan gamae.
Lakukan ura te uchi kearah mata dan kembalikan tangan keposisi
semula.
san,
shi
Kaki kanan maju kedepan dengan mae yose ashi, dan lakukan kote nuki
dengan tangan kanan.
Dari titik pelepasan tangan kanan, lakukan ura ken ke arahsango dan
yongo. Tangan kiri didepan dada.
go
Melangkah kekanan dengan kagi ashi, lakukan hidari chudan choku zuki.
Tangan kanan didepan dada.
roku,
shichi
Maju kedepan dengan fumikomi ashi kiri sambil menghindar dengan
yoko furimi kiri lakukan migi jodan choku zuki. Tangan kiri didepan dada.
Migi ichiji gamae dan putar kaki kiri dengan yoko kagi ashi untuk
melakukan migi mawashi geri. Tarik kaki secepatnya untuk menuju
posisi juji ashi sagari.
Melangkah mundur dengan migi hiraki sagari sambil melakukan hidari
shita uke. Hidari ichiji gamae. Zanshin.
hachi
ku
54
Tarik kaki kanan dengan mae yose ashi. Kesshu dachi, Chosoku, happo
moku. Gasho rei
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
RYU O KEN DAI-NIKEI
Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moko. Tarik kaki kiri denganhiki ashi. Migi
chudan gamae
Hit
ichi,
ni
GERAKAN
Maju dengan sashi kae ashi dan lakukan kagite shuho dengan tangan
kanan terbuka, posisi didada.
Tangan kiri melakukan atemi (shuto kiri) didalam posisichudan gamae
san,
shi
go
Tangan kanan melepas kearah depan dengan cara sikut diarahkan
kedepan atas, telapak tangan digerakkan kebelakang (sikut sebagai
poros).
Tangan kanan melakukan kumade zuki kearah depan, kaki kiri chidori
ashi dan tangan kanan soto uke, tangan kiri nio uke.
Hadapkan kepala untuk melihat arah berlawanan, lalu melangkah
menyeberang dengan yoko kagi ashi kanan dan melakukan zen ten kan,
hidari chudan gamae, zanshin.
Catatan: Lakukan ryu o ken dai nikei ke-2 arah sebelum diakhiri
RYU NO KATA
Persiapan : Lakukan gyaku kote tanpa pasangan (Tandoku).
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
55
Bab 4
Butir Butir Utama Dalam Penerapan Seni
(Key Points In Implementing the Art)
Bagian 1
Tiga Inti Ken (gi, jutsu, ryaku)
1. “Tiga intisari ken (gi, jutsu, ryaku)” mengacu pada seseorang mulai yang
mempelajari suatu seni hingga titik pelajaran yang paling mendasar.
2. Unsur pertama, gi memperoleh teknik yang akan berlaku sebagai fondasi;
kemudian jutsu belajar bagaimana menggabungan dan menggunakan teknik-teknik
sebagai suatu kemampuan; dan ryaku melatih kebijaksanaan dalam menggunakan
teknik-teknik dan kemampuan secara efektif.
Proses latihan
Gi
(Tehnik)
Memiliki teknik yang layak
Dengan melompat ke langkah berikutnya tanpa secara
nyata menguasai teknik terakhir adalah tidak berarti
Tiga inti
ken
Jutsu
(Keahlian)
Penerapan teknik-teknik
Pelajari penerapan efektif teknik-teknik yang didapat
Ryaku
(strategi)
Kepandaian penggunaan efektif teknik
dan kemampuan seseorang
Memilih strategi untuk
kemampuan yang tepat

penggunaan
teknik
dan
Apakah gi, jutsu dan ryaku (tiga hal pokok ken) itu?
(1) Apakah gi itu? (
)
Gerakan-gerakan yang menggunakan lengan, kaki dan bagian lain dari tubuh.
Sebagai contoh, gi bisa berarti gerakan tubuh yang mendasar, seperti cara-cara
memukul, menendang, menahan atau membanting.
(2) Apakah jutsu itu? (
56
)
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Cara penerapan gi yang dilatih dengan baik. Jutsu merupakan kemampuan terlatih
untuk secara wajar dan efektif mempraktekan teknik-teknik yang diperoleh pada
saat yang tepat dan dalam situasi yang tepat.
(3) Apakah ryaku itu? (
)
Ryaku mengacu pada bagaimana menggunakan gi dan jutsu; mengorganisir dan
kemampuan teknik-teknik dan kemampuan untuk menggunakannya hingga
maksimum. Teknik-teknik dan kemampuan saja tidak mungkin mengalahkan
jumlah lawan yang banyak. Namun, dikatakan bahwa seseorang yang memiliki
berbagai strategi dapat mengalahkan banyak lawan dan menghindari bahaya besar.

Sifat-sifat tiga hal pokok Ken
Tidak saja Shorinji Kempo tetapi dalam mempelajari seni apapun, penting untuk
terlebih dahulu mempelajari fondasinya, baru
kemudian mempelajari cara-cara menggabungkan dan menerapkan fondasi-fondasi ini,
dan pada akhirnya menerapkan kebijaksanaan anda untuk mengembangkan kepintaran
yang sesuai dengan karakteristik anda. Saat anda berusaha untuk menggunakan jutsu
(kemampuan) atau ryaku (strategi) tanpa terlebih dahulu telah mendapatkan gi
(teknik-teknik) yang berupa fondasi-fondasi, maka teknik-teknik tersebut tidak berhasil
dijalankan dan anda tidak akan mencapai tingkat penguasaan yang layak.

Penerapan tiga hal pokok Ken
Dalam latihan, ketrampilan diajarkan secara berurutan dari gi hingga jutsu hingga
ryaku. Dalam penerapannya, seseorang bereaksi secara berurutan dari ryaku hingga
jutsu hingga gi. Mengingat bela diri sebagai contoh: sesuai dengan tujuan (ryaku)
melindungi diri, dan dalam batas antara situasi dan apa yang dapat dan tidak dapat
dilakukan seseorang, maka seseorang memilih cara (jutsu), dan segera mengambil
tindakan (gi). Pada saat anda menganggap bahwa Shorinji Kempo adalah suatu gyo,
maka secara alamiah penerapannya juga menuntut pendekatan yang sewajarnya.
Proses dalam
melakukan
tindakan
Ryaku
Jutsu
Gi
Strategi
mendapatkan
posisi atas
Gabungkan
teknik-teknik
yang anda ketahui
Lakukan teknikteknik segera
Tujuan
Cara
Tindakan
Kata kunci

Gi, jutsu, ryaku

Penuh akal
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
57
Bagian 2
Tentang Pikiran, Ki dan Kekuatan
(On Mind, Ki, and Strength)
1. Berlatihlah, dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan jiwa (shin ryoku) anda,
kekuatan ki (ki ryoku), dan kekuatan fisik (tai ryoku): bertujuan untuk
menggabungkan masing-masing kekuatan dengan yang lainnya; serta bertujuan
mampu mengambil tindakan sesegera mungkin.
2. Merasakan gerakan penyerangan dan pembelaan diri adalah pekerjaan daya pikir
(shin). Semangat berusaha untuk menaklukkan seorang lawan adalah cara kerja ki.
Menaklukkan lawan dengan menerapkan teknik-teknik adalah pekerjaan tubuh
(tai).
3. Siapapun yang berlatih Shorinji Kempo perlu mengembangkan intuisi mereka dan
mengembangkan keberanian (keteguhan hati) untuk selalu dapat menanggapi
dengan perasaan tenang terhadap heijoshin setiap saat.
perasaan
Kekuatan jiwa (shin ryoku)
Semangat
bertarung
Kekuatan ki atau tenaga (ki ryoku)
Teknik-teknik

Tindakan paling efektif
dari
kekuatan/kemampuan
Kekuatan fisik (tai ryoku)
Mengenai pikiran, ki dan kekuatan yang sejajar — gerakan-gerakan yang
benar-benar menggabungkan tubuh dan pikiran (shin shin ichinyo)
Manusia lahir secara bersamaan secara fisik dan jiwa (shin shin ichinyo). Secara
terpisah tubuh maupun pikiran tidak menjadi dominan. Hanya jika tubuh dan pikiran
digabungkan, maka dapat dicapai segala hal penting. Untuk mencapai hal apapun,
kekuatan jiwa seseorang, kekuatan ki dan kekuatan fisik harus berperan secara
bersamaan.
Sebagaimana ditunjukkan dalam hal darurat dimana seseorang menunjukkan tindakan
kekuatan yang mengejutkan, maka seseorang dapat menimbulkan dan menerapkan
kekuatan hebat dengan memusatkan pikiran, ki dan kekuatan. Dalam membela diri,
merasakan gerakan-gerakan dalam pertarungan adalah cara kerja pikiran, semangat
berusaha untuk mendapatkan kesempatan menahan lawan adalah cara kerja ki, serta
menahan lawan melalui teknik-teknik adalah cara kerja tubuh (tai).

Mengenai penggunaan mata — happo moku
58
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Dalam bela diri, ”merasakan” gerakan lawan adalah penting. Untuk melakukan hal
tersebut, anda harus melihat lebih luas dari pada titik fokus ketika menggunakan mata
anda. Lagipula, mengubah arah mata anda membuat lawan secara langsung merasakan
maksud anda. Oleh karenanya, Shorinji Kempo menekankan untuk melihat garis
pertahanan tanpa mengubah arah mata. Penggunaan mata seperti ini disebut happo
moku (memandang delapan penjuru). Berlatihlah kebiasaan untuk dapat membaca
gerakan lawan dan tempat titik kelemahan tanpa mengubah arah mata.

Mengenai intuisi — mendapatkan saat penyerangan dan pembelaan diri,
serta memberikan respon terhadapnya secara cepat
Kesempatan dalam menyerang dan membela diri merupakan suatu tindakan yang
cepat. Tidak ada waktu untuk berpikir dan kemudian membuat suatu keputusan.
Seseorang harus bergerak secepat kilat dalam mengambil Kesempatan. Dengan kata
lain, seseorang harus mengandalkan pada intuisi, atau Kan. Intuisi telah dikenal sejak
zaman dahulu sebagai salah satu kekuatan tertinggi manusia. Mendengarkan suara
tanpa bunyi, mendapatkan perasaan yang tak dapat dijelaskan biasanya disebut
sebagai “indera keenam” — merupakan intuisi. Dalam seni teknis seperti Shorinji
Kempo yang menggabungkan tubuh dengan pikiran dan spirit, tidaklah mungkin untuk
memiliki intuisi hebat terhadap seni tersebut sejak awal. Tidak ada cara lain untuk
mengembangkan intuisi selain daripada pengalaman fisik dalam kehidupan sehari-hari,
meningkatkan kemampuan untuk mendapatkan hubungan antara hal-ha! yang tampak
dan tidak tampak, serta mendapatkan secara virtual alami pada momen penanganan
yang diperlukan.

Mengenal heijoshin — secara tekun menyatukan tubuh dan pikiran untuk
suatu tindakan
Penting bagi yang berlatih Shorinji Kempo untuk setiap hari meningkatkan keberanian
(keteguhan hati) yang diperlukan sehingga dalam keadaan apapun seseorang tidak
menjadi bingung; tidak memiliki rasa takut dan sangsi, pernafasan dan ki nya tidak
terpengaruh, serta seseorang dapat mempertahankan perasaan tenang yang alamiah
(heijoshin). Hal ini merupakan bentuk keteguhan hati (tanryoku, secara harfiah berarti
”nyali”), yang merupakan manifestasi kekuatan ki seseorang. Langkah pertama dalam
melatih bentuk ini adalah mempelajari teknik-teknik, meningkatkan ketrampilan,
menguasai teknik gote hissho (yang dapat menjamin kemenangan dengan membiarkan
lawan melakukan gerakan pertama), mempertahankan kekuatan, mengakumulasikan
pengalaman teknis, serta mengembangkan kepercayaan diri. Langkah kedua adalah
untuk secara bebas berjuang dengan kesulitan, kuat menghadapi rasa sakit atau rasa
takut. Jika anda percaya bahwa manusia hanya mati sekali dan jika anda tidak takut
terhadap apapun, namun secara tulus menghadapinya, maka anda dapat
menyelesaikan banyak masalah.
Untuk seseorang yang mempelajari Shorinji Kempo, penting untuk mengakumulasi
pengalaman latihan dimana anda tidak berpikir tentang kehidupan ataupun kematian,
kepentingan pribadi, maupun kemenangan, tetapi dimana anda secara tekun
menyatukan tubuh dan pikiran terhadap apa yang dikerjakan.
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
59

Zanshin —pikiran dan kewaspadaan yang kuat
Terkadang walaupun anda yakin bahwa lawan sudah cukup ditaklukkan, tetapi keadaan
itu belum suatu yang pasti. Bisa saja bahwa lawan sedang menipu anda sehingga
apapun keadaannya anda harus waspada untuk bersiap-siap terhadap apapun yang
dapat teradi berikutnyan - tidak hanya dengan sikap kuda-kuda, tetapi dengan tetap
konsentrasi kepada lawan.
Karenanya, penting untuk berlatih membangun kebiasaan melakukan zanshin secara
tidak sadar — tidak hanya saat anda melakukan teknik-teknik — tetapi juga dalam cara
anda menangani peristiwa tersebut sebelum penyerangan berikutnya, dan dalam waktu
sela ketika anda bergerak dari satu teknik ke teknik Iainnya.
Kata kunci
o
Menggabungkan pikiran, ki dan kekuatan
o
Intuisi (kan)
o
Zanshin
o
Happo noku
o
Heijoshin
60
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Bagian 3
Tentang Sen
(On Sen)
1. Dalam setiap aspek Shorinji Kempo merupakan disiplin untuk melengkapi sisi
kemanusiaan seseorang dan langkah yang bertujuan untuk mengembangkan
karakter seseorang. Sebagai alasan spiritual ini seseorang pada dasarnya tidak
harus merupakan orang yang memulai serangan.
2. Dalam mencapai seni ini, penting untuk menempatkan seseorang pada posisi yang
unggul terhadap lawan — hal ini disebut sen (inisiatif). Seseorang harus mencapai
sen dalam latihan berpasangan dan berlatih pengendalian sen setiap dalam latihan.
3. Dalam wujud eksternal, ada tiga macam inisiatif: Sen, go no sen dan sen no sen.
Penting untuk melatih kemampuan mengendalikan sen tanpa memandang
waktunya.

Tiga inisiatif— sen, go no sen, sen no sen
(1) Apakah sen (tai no sen) itu?
sen (tai no sen atau sen bersama) adalah ketika kedua belah pihak telah mengambil
ma’ai yang layak bagi suatu konfrontasi dan lawan meluncurkan suatu teknik, tetapi
anda sudah menduga gerakan lawan tersebut — dengan gerakan yang bersamaan —
anda memenangkan pertarungan tersebut sebelum teknik lawan dilakukan. Kuncinya
adalah untuk mendeteksi serangan lawan sedini mungkin dari gerakan-gerakan kecil
dari tangan kaki dan tubuh.
(2) Apakah go no sen (machi no sen) itu?
Hal ini mengacu pada menunggu lawan untuk maju dengan serangan, maka setelah
anda menetralisasikan teknik lawan dengan menghindar atau menahan serangan, anda
memenangkan pertarungan tersebut dengan serangan balik dengan menguasai
disintegrasi gerakan tubuh lawan, Tampilan luarnya adalah seseorang menunggu
lawan, dan sehingga hal ini juga disebut sebagai machi no sen (sen yang menunggu).
Namun, didalamnya seseorang melakukan hal yang lebih daripada sekedar menunggu.
Tepatnya, seseorang berjaga-jaga dengan postur yang secara mental dan fisik siap
yang mengerahkan daya untuk melancarkan serangan (balik).
(3) Apakah sen no sen (sensen no sen) itu?
Hal ni adalah ketika lawan akan menerapkan suatu teknik, tetapi belum benar-benar
dilakukan, dan anda menghindari serangan tersebut dan memenangkan pertarungan
dengan melepas teknik anda sendiri. Bentuk tersebut serupa dengan penyerangan
tanpa peringatan, dan sehingga disebut juga sensen no sen (mengambil inisiatif
sebelum ada inisiatif).
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
61

Fondasi—ki no sen
Tiga macam sen di atas semuanya memanifestasikan diri secara fisik dalam bentuk
teknik-teknik, dan karenanya ditentukan sebagai sen (kihatsu no sen, atau sen pada
tingkat peristiwa fisik). Disamping hal-hal ini, ada lagi macam sen (ki no sen) yang
tidak bermanifestasi dalam bentuk fisik, tetapi yang dapat mencegah tindakan lawan
pada tingkat ki. Dengan ini, anda merasakan gerakan mental lawan dan mencegah
gerakannya sebelum dia mencoba sesuatu. Oleh karenanya, hal ini dikualifikasikan
sebagai sen tidak nyata (mihatsu no sen, atau sen berdasarkan hal-hal nyata tetapi
tidak menyangkut wujud fisik). Tanpa ki no Sen ini, sebenarnya mengambil inisiatif
merupakan hal yang sulit untuk dicapai. Dengan menyadari sepenuhnya atas ki,
memberikan
ki no sen
suatu
tempat dalam pikiran anda dan memperoleh
kemampuan untuk menguasai berbagai tindakan merupakan rahasia menuntun sen
dalam situasi apapun.
Sen
(tai no sen)
Gerakan secara bersamaan dengan
gerakan lawan
menunjukkan
Sen
go no sen
(machi no sen)
Gunakan disintegrasi gerakan lawan
`
Sen
sen no sen
Sen
Yang tidak
berwujud fisik
Kata kunci
62
o
sen, go no sen, sen no sen
o
ki no sen
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
ki no sen
(sensen no sen)
Lepaskan teknik sendiri sebelum
lawan memulai teknik
Rasakan gerak mental lawan dan
atasi segala serangan sebelum
dimulai
Bagian 4
Tentang Kisei dan Kiai
(On Kisei and Kiai)
1. Energi ki mengisi tubuh, dan ketika ki muncul dalam postur fisik (ekspresi, sikap,
kuda-kuda dan sebagainya), disebut kisei. Energi ki yang ditunjukkan dalam dan
sebagai suara disebutg kiai.
Shin – Ki – Ryoku no icchi
-- menyatukan pikiran, ki dan kekuatan
Energi ki yang mengisi tubuh
yang memanifestasikan sendiri
dalam postur fisik
Energi ki yang mengisi tubuh
yang di manifestasikan dengan
suara
kiai yang tidak
diteriakan
(hanya ditekan)
TINGKAT AKHIR

Apakah kisei itu?
Pada saat seseorang bernapas sepenuhnya hingga tanden akan menenangkan ki
seseorang, serta menumbuhkan kekuatan dalam tanden, kemudian pikiran, maka ki
dan kekuatan seseorang menyatu satu sama lain. Kekuatan tersebut menyelimuti
seluruh tubuh seseorang, dan hal ini dimanifestasikan sebagai kisei dan kiai.
Mengeluarkan energi dengan suaru menumbuhkan semangat, fokus kepada kekuatan
dapat menjatuhkan semangat dan langkah lawan secara efektif. Penting untuk
mempelajari cara mengekspresi suara anda.
Melepas energi yang menggunakan suara menguatkan semangat seseorang,
memusatkan kekuatan seseorang, ”menurunkan” dan mengejutkan lawan, sangat
efektif. Menelaah cara untuk mengekspresikan suara anda merupakan hal yang
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
63
penting.

Apakah kiai itu?
Kiai bukan sekedar mengeluarkan teriakan yang keras. Sebaliknya, kiai harus
diluncurkan secara alamiah dan mudah berdasarkan ki sepenuhnya. Biasanya, pemula
akan memiliki kesulitan dalam memenuhi hal ini: untuk memulainya, pemula harus
berlatih melepas teriakan.
Agar mencapai hasil yang bahkan lebih besar daripada kiai yang diteriakan, seseorang
harus melatih semangat dan ketrampilannya. Dimulai dari kiai yang dikeluarkan dan
berpindah ke tingkat fukumi kiai, atau kiai yang tidak dikeluarkan. Melalui latihan
mental dan teknis, seorang kenshi harus berkembang dari tingkat kiai yang dikeluarkan
hingga ke tingkat kiai yang tidak dikeluarkan (fukumi kiai) untuk mencapai hasil yang
lebih besar daripada hasil yang mungkin didapat dengan kiai yang dikeluarkan.
Kata kunci
o
Turunkan ki kebawah ke dalam tanden
o
Kisei
o
Kiai yang ”dikeluarkan”
o
Fukumi kiai
64
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Bab 5
Sejarah dan Kegiatan Shorinji Kempo
(History and Activities of Shorinji Kempo)
Bagian 1
Sejarah dan Didirikannya Shorinji Kempo
Bagian 2
Organisasi Terkait dengan Shorinji Kempo
Bagian 3
Lambang dan Kegiatan Shorinji Kempo
(1)

Shorinji Kempo didirikan oleh Doshin So di Jepang setelah masa perang
Sejarah Shorinji Kempo — 1947, didirikan oleh Kaisho Doshin So di Jepang
Menurut tradisi,yang membawa teknik-teknik bertarung (kempo India, tenjiku nara no
kaku, atau ekkin gyo) adalah Boddhidharma (leluhur Zen) ke Cina 1500 tahun yang lalu
setelah ia meninggalkan India untuk menyalurkan pengajaran sejarah Buddha yang
benar dan mengakhiri perjalanannya di Kuil Shaolin Songshan yang kini dikenal sebagai
Propinsi Hainan. Kemudian, teknik-teknik ini melahirkan beragam seni bela diri yang
tersebar ke seluruh daratan Cina.
Pada tahun 1928, Kaiso melakukan perjalanan ke Cina dengan tujuan yang kuat, dan ia
mempelajari teknik-teknik esoterik dari berbagai guru yang ia temui sehubungan
dengan ”pekerjaannya yang tidak biasa”.
Pada bulan Agustus 1945, Jepang dikalahkan dalam perang, dan ditengah kegalauan
pasca perang, Kaiso menyaksikan sisi buruk yang dilakukan oleh tindakan manusia.
Pengalaman dahsyat ni membuatnya memutuskan untuk membenahi negaranya
dengan membangkitkan semangat masyarakatnya, dan pada musim panas tahun 1946,
Ia kembali ke Jepang yang kalah perang.
Pada bulan Oktober 1947, di kampung halamannya di Tadotsu, Daerah Kagawa, Kaiso
mengatur dan menyusun teknik-teknik yang ia pelajari selama berada di Cina, yang
ditambah dengan sentuhan kreatifnya sendiri, dan — dengan menamakan sistem
tersebut Shorinji Kempo — mulai mengajarkan. Tahun berikutnya, Kaiso secara
bersamaan membentuk Nippon Hoppa Shorinji Kempo Kai dan Komanji Kyodan, dan
pada bulan Desember 1951, a membentuk Kongo Zen Sohonzan Shorinji. Pada tahun
1956, Kaiso membentuk Nihon Shorinji Bugei Semmon Gakko (Akademi Budo Shorinji
Jepang), dan pada tahun 1957, Zen Nihon Shorinji Kempo Remmei (Federasi Shorinji
Kempo Jepang). Kemudian, pada tahun 1963, ia membentuk organisasi Shadan Hojin
Nihon Shorinji Kempo Remmei (Yayasan Federasi Shorinji Kempo Jepang), yang secara
khusus menerapkan usaha untuk pelatihan bagi orang-orang muda.
Pada tahun 1980, Kaiso setelah menghabiskan 33 tahun sejak menciptakan Shorinji
Kempo mengajak sejumlah besar anak-anak muda untuk menguatkan tubuh dan
pikiran melalui pendekatan ken zen ichinyo dalam latihan. Namun, pada tangga 12 Mei
1980, Kaiso meninggal dunia karena serangan jantung.
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
65
Kini, berkat Shike Doshin So II, Yuuki So yang mengemban misi Kaiso, Shorinji Kempo
tetap berkembang.

Didirikannya Shorinji Kempo
Kaiso memperhatikan bahwa dalam semua ilmu bela diri yang telah dipelajarinya, ada
tiga unsur gerakan mendasar — gerakan berputar, lurus dan melambung — dan
berdasarkan penggabungan unsur-unsur inii ada 10 metode; metode halus (ju ho):
yakni menunduk, melempar, memutar, menekan, mencekik dan membungkuk; serta
metode keras (go ho) memukul, menyerang, menendang dan memotong. Kemudian ia
menganalisa dan menyusun gerakan ini dengan prinsip fisik dan fisiologi. Kaiso
bermaksud membuat metoda untuk melatih tubuh dan pikiran secara bersamaan
sebagai inti bela diri. Latihan fisik, pendidikan jasmani, dan selanjutnya membantu
menyempurnakan karakter seseorang. Oleh karenanya, ia menggunakan peraturan
latihan yang mudah yang dilukiskan pada dinding byaku-eden di Kuil Shaolin dan
menyusunnya kembali ke dalam bentuk yang sesuai dengan masanya. Kemudian
ditambah pengalaman bertempur yang berharga yang diperolehnya selama masa
perang, memasukkan elemen ciptaannya sendiri, dan terbentuklah Shorinji Kempo.

Nama Shorinji Kempo
Nama Shorinji Kempo timbul dari kenyataan bahwa suhu Kaiso, Tai Zong Wen,
biarawan Kuil Shaolin, menyalurkan warisan Giwamon ken kepada Kaiso di Kuil Shaolin.
Kaiso ingin melanjutkan nama Shorinji dan kaitan-kaitannya dengan suhu penemu ZenBoddhidharma serta menghormati pembentukan kembali latihan teknik bela diri sebagai
gyo.
Sejak zaman dahulu di Cina dan Jepang, seni bela diri yang mekar di Kuil Shaolin
Songshan di Propinsi Hainan Cina telah dikenal sebagai seni bela diri Shaolin (shorin
bujutsu), diantara gaya-gaya tanpa senjata ini dikenal sebagai Pukulan Shaolin (shorin
ken) atau Seni Pukulan Shaolin (shorin Kenjutsu).
Sebaliknya, ”Shorinji Kempo” merupakan versi bela diri baru sejak pasca perang
Jepang. Ia dibentuk oleh Kaiso berdasarkan teknik-teknik yang ia pelajari pada masa
mudanya, kemudian disusun kembali sesuai dengan masa sekarang dan dikembangkan
dengan unsur-unsur ciptaannya sendiri.
Kata kunci
o
Jiko kakuritsu ......... pembentukan diri
o
Shin shin ichinyo …...tubuh dan pikiran dalam satu wujud
o
Jita kyoraku ...........Kebahagiaan bersama antara kita dengan orang lain
66
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Bagian 2
Organisasi yang Terkait Dengan Shorinji Kempo
> Shorinji Kempo Group
Ada empat organisasi yang terkait dengan Shorinji Kempo: Federasi Shorinji Kempo,
Kongo Zen Sohonzan Shorinji, Sekolah Zenrin Gakuen dan Organisasi Shorinji Kempo
Dunia (WSKO). Berdasarkan kesepakatan, organisasi-organisasi Shorinji Kempo ini
membentuk Shorinji Kempo Group dan menunjuk Yuuki So (Shike Shorinji Kempo,
Doshin So II) sebagai Ketua. Maksud Shorinji Kempo Group adalah untuk menjamin
bahwa pengajaran dan teknik-teknik yang dibentuk oleh Kaiso Doshin So tetap
diturunkan dan dikembangkan dengan benar pada abad 21. Oleh karenanya, Shorinji
Kempo bertujuan agar setiap organisasi benar-benar menjaga karakteristikkekhususanya, serta menjaga kerja sama yang baik, menyebarkan ajaran,
mengembangkan kegiatan pendidikan dan menyumbangkan kepada masyarakat
melalui pembentukan manusia yang dibutuhkan masyarakat.

Pengembangan Organisasi
Pada lahun 1947, ketika Jepang berada dibawah Kekuasaan Tentara Sekutu setelah
kekalahannya, Kaiso mendriikan Shorinji Kempo dengan misi ”membangun kembali”
negara dengan menyadarkan penduduknya. Tahun berikutnya, ia membentuk Nippon
Hoppa Shorinji Kempo Kai. Pada waktu yang sama, Kaiso memperoleh pengesahan
untuk membentuk organisasi keagamaan yang disebut Komanji Kyodan, suatu nama
yang terinspirasi dari masyarakat penderma (Hong Wan Kai atau Masyarakat Manji
Merah) yang ia temui selama berada di Cina. Kemudian, pada bulan Desember 1951,
ketika terbit Undang-undang Baru bagi
Badan Keagamaan (Shin Shukyo Hojin Ho),
maka organisasi ini menjadi Kongo Zen
Sohonzan Shorinji. Pada saat itu kebanyakan
anggota baru adalah karyawan Departemen
Mesin Industri Kereta Api Nasional Jepang
(kini Perusahaan Angkutan Kereta Api
Jepang), anggota Pasukan Polisi Zentsuji
(kini Tentara Pertahanan), dan pelajarpelajar
di
sekolah
menengah
umum
terdekat. Tidak lama kemudian — orangorang ini mendapat pekerjaan, dialihkan
atau memasuki perguruan tinggi — Shorinji
Kempo tersebar di seluruh negeri.
Pada bulan April 1956, Nihon Shorinji Bugei Semmon Gakko Shorinji Kempo menerima
sertifikat sebagai lembaga pendidikan latihan kepemimpinan Shorinji Kempo. Dua tahun
kemudian, sekolah tersebut mengubah namanya menjadi Nihon Shorinji Budo Semmon
Gakko (Akademi Budo Shorinji Jepang), dan dengan berjalannya waktu, sekolah
tersebut membentuk kursus budo penuh waktu dan berbagai kursus tambahan (Bekka)
di daerah regional diseluruh negeri, melakukan usaha keras dalam mendidik pemimpinpemimpin Shorinji Kempo. Pada bulan April 2002, Shorinji Kempo membuka kursus
tingkat sekolah menengah umum untuk mengembangkan tercapainya secara praktis
pendidikan Shorinji, dan pada bulan April 2003, Shorinji Kempo membentuk kurikulum
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
67
Manajemen Kreatif bersamaan dengan program tekniknya; nama sekolah tersebut
berubah untuk menunjukkan hal ini, menjadi Semmon Gakko Zenrin Gakuen (Sekolah
Tinggi Gakuen Zenrin).
Saat Shorinji Kempo berkembang di kampus-kampus dan tempat kerja, pada bulan Mei
1957, Zen Nihon Shorinji Kempo Remmei (Federasi Shorinji Kempo seluruh Jepang)
dibentuk sebagai organisasi bebas, karena untuk mendapat pengakuan sebagai
masyarakat bersamaan dengan pertumbuhannya yang cepat dan menyeluruh, badan
umum Shadan Hojin Nihon Shorinji Kempo Remmei (Badan Hukum Usaha Federasi
Shorinji Kempo Jepang) dibentuk secara hukum pada bulan Oktober 1963, dan Zen
Nihon Shorinji Kempo Remmei kemudian dibubarkan. Setelah berkembang lagi lebih
kuat sebagai organisasi nasional pada bulan Januari 1992, organisasi tersebut menjadi
Zaidan Hojin Shorinji Kempo Remmei (Yayasan Federasi Shorinji Kempo), dengan
persetujuan Menteri Pendidikan.
Bahkan pada bulan April 1977, Federasi Shorinji Kempo bergabung dalam Federasi Judo
Jepang, Federasi Kendo Jepang, Federasi Kyudo Jepang, Federasi Sumo Jepang,
Federasi Karatedo Jepang, Federasi Aikikai, Federasi Nagina-ta Jepang, Federasi
Gabungan Jukendo Jepang dan Nippon Budokan dalam membentuk Zaidan Hojin Nihon
Taiiku Kyokai (Yayasan Pendidikan Fisik Jepang) yang memiliki sepuluh anggota. Pada
bulan Agustus 1990, Shorinji Kempo bergabung dengan Nihon Budo Kyogikai (Dewan
Pendidikan Budo (bela diri) Jepang).
Pada bulan Januari 1972, delapan negara — Amerika Serikat, Brazil, Indonesia,
Malaysia, Swedia, Filipina, Iran dan Jepang — membentuk Federasi Shorinji Kempo
Internasional (ISKF). Pada tahun 1974, meningkat menjadi enam belas negara dan
telah berkembang dan dikembangkan dengan dibentuknya Wotrld Shorinji Kempo
Organization (WSKO)
Kata kunci
o
Nippon Hoppa Shorinji Kempo Kai, Komanji Kai (1948)
o
Kongo Zen Sohonzan Shorinji (1951)
o
Nihon Shorinji Begi Semmon Gakko (Akademi Budo Shorinji Jepang) (1958)
o
Organisasi Shorinji Kempo Dunia (WSKO)
o
Zaidan Hojin Shorinji Kempo Remmei (Yayasan Federasi Shorinji Kempo) (1992)
o
Semmon Gakko Zenrin Gakuen (Sekolah Tinggi Gakuen Zenrin) (2003)
o
Shorinji Kempo Group
68
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Bagian 3

Lambang dan Kegiatan Shorinji Kempo
Lambang Shorinji Kempo (yang baru)
Dalam rangka mempersatukan lambang/symbol Shorinji Kempo se-dunia maka sejak
ulang tahun ke 60 nya Shorinji Kempo telah menetapkan lambang/symbol baru seperti
dalam gambar ini :
Selama ini terdapat lambang yang berbeda untuk Organisasi Shorinji Kempo di Asia
(yang memakai lambang “Tate Manji”) dan yang di Eropa dan Amerika yang memakai
lambang “Tate Ken”.
Dalam upaya pengembagan Shorinji Kempo ke Negara-negara di luar Asia, ternyata
lambang “Tate Manji” sulit untuk diterima oleh masyarakat setempat, karena sering
diasosiasikan dengan lambang Haken Kreuz milik Nazi Jerman. Lagi pula sangat ironis
bahwa Shorinji Kempo yang “satu” mengapa memiliki “dua lambang”.
Lambang baru berupa dua lingkaran
yang menyatu dengan tetap didasari filosopi
Shorinji Kempo yakni kasih, sayang, keadilan, keberanian.
Lambang bilbila diputar dalam konsentrasi kita, akan menjadi lingkaran
suatu yang
dipersatukan sebagaimana hukum alam semesta. Kita memilih
dua lingkaran
karena itu adalah perlambang /gambaran dari yin dan yang, bumi dan langit, diri dan
orang lain; kekuatan dan kasih sayang; jiwa dan raga; ken dan zen sebagai penjabaran
keselarasan
dan
. Dengan telah memiliki “satu” lambang kesatuan maka upaya
proteksi
terhadap ajaran dan kekayaan intelektual Shorinji Kempo diseluruh dunia
dapat terlaksana.
Shorinji Kempo dibentuk oleh Kaisho Doshin So di Jepang pada tahun 1947 dengan
metode yang unik dan original, terdiri dari “pelajaran”, “penguasaan teknik”, dan
“system pendidikan”.
Shorinji Kempo berbeda dengan Shaolin Wushu/Shaolin Chen dalam tujuan dan
tekniknya. Demikian pula Shongshan Shaolin-si, kuil berumur 1500 tahun di China
tempat yang di duga asal mula Zen Buddhisme tentu berbeda dengan Shohonzen
Shorinji Kempo.
Memperkenalkan Shaolin Wushu yang berasal dari Shongshan Shaolin-si dengan nama
Shorinji kempo atau sebaliknya, dapat mengganggu masing-masing organisasi yang
wajib dihormati sesuai dengan sejarah dan hasil karyanya. Dalam rangka menghormati
hak intelektual pihak lain, maka kita wajib menarik batas dan berkonsentrasi kepada
upaya untuk tidak mengganggu properties pihak manapun.
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
69
1.
Manji, tanda yang melambangkan Shorinji Kempo di Asia, merupakan karakter
yang berasal dari India kuno yang mengungkapkan “permulaan yang menguntungkan,
akar dari kehidupan, dunia yang mengalir” bersamaan dengan “keselarasan”.
2. Bekerja dengan semangat pada Hari Kaiso dan acara-acara taikai sebagai ikatan
yang penting dalam rangkaian latihan anda.

Lambang Shorinji Kempo (yang lama), manji — simbol riki ai funi
Kenshi Shorinji Kempo di wilayah Asia mengenakan manji yang melekat pada dada
dogi-nya (pakaian latihan). Dojo juga menggantungnya di tempat gantungan. Manji
mengungkapkan permulaan yang menguntungkan, akar dari kehidupan, dunia yang
mengalir, dan merupakan lambang keselarasan. Umumnya, manji muncul dalam
sambungan yang terdiri dari omote (depan) manji ( ) dan ura (belakang) manji ( ( ).
( ) melukiskan semangat rasa sayang dan cinta, dan ( ) melukiskan intelejensi dan
kekuatan. Shorinji Kempo menganggap bentuk harmonisasi dan intergrasi dua aspek ini
sebagai landasan yang Iayak untuk segala pikiran dan tindakan dalam kehidupan
manusia. Kita menyebutnya riki ai funi, suatu ide yang dilambangkan dengan manji.
Kenshi berlatih dalam Shorinji Kempo untuk menyadarkan bahwa dunia penuh dengan
keharmonisan melalui usaha manusia yang paling keras. Penggunaan swastika oleh
Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua sama sekali tidak memiliki kaitan terhadap
penggunaan manji.
Disamping manji, ada rancangan yang dikenal sebagai tate manji (manji perisai) yang
disusun dari manji dalam lingkaran perisai. Dengan dikelilingi oleh empat perisai, manji
memiliki pesan keyakinan menjaga keadilan dan hukum yang sebenarnya (Dharma,
yang berarti kebenaran dan prinsip). Tate manji tersebut juga merupakan lambang
teman dan rekan yang saling memerisai dan menolong, serta melukiskan kenyataan
kaitan dalam Shinjo yang menyatakan, “Kami berusaha menciptakan dunia yang ideal
dengan menguasai prinsip-prinsip Seni ini, yang menguatkan diri kita secara mental
dan fisik, serta membagi kebahagiaan dengan yang lain dalam persahabatan bersama,
kehormatan dan dukungan” Di luar Jepang, banyak negara menggunakan tateken
(kepalan perisai).
Bendera panjang dan gulungan dengan kata “manji dharma” yang tertulis
di atasnya juga digunakan dalam Shorinji Kempo. Jika kita berhadapan
dengan lambang-lambang ini dan melakukan gassho rei, dan menyatu
dalam suatu sikap menghormati dan karenanya menyatukan hati kita, dan
juga memusatkan pikiran kita pada keselarasan dan kebenaran/prinsip
(dharman) yang dimaksud oleh manji dan berusaha mencapai tujuan kita.
hanging scroll
Hari Kaiso (Kaiso Day) — Suatu peristiwa untuk mempraktekkan ajaran
70
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Hari Kaiso dikenang setiap bulan Mei, dimana Kaiso meninggal dunia, dan merupakan
hari untuk melaksanakan kegiatan sosial, mewujudkan ajaran-ajarannya. Kegiatankegiatan tersebut yang disumbangkan kepada masyarakat. Latihan berpasangan yang
diajarkan oleh Kaiso juga termasuk unsur-unsur mempertimbangkan perasaan rekan
dan lawan, yang saling membantu serta konsep kerja jita kyoraku untuk mencapai
dunia dengan kebahagian bersama. Namun, saling membantu tidak terbatas pada dojo.
Di rumah, tempat kerja, dan lingkungan sekitar — tanpa memandang tempatnya yang
umum atau pribadi —ketika timbul perasaan ingin menolong seseorang, keinginan
untuk membantu, maka anda harus mengungkapkan pertimbangan anda terhadap
lainnya dengan melakukan tindakan. Tentunya hal ini berlaku dalam hal tindakan
individu, tetapi kegiatan kelompok juga terbuka bagi pemahaman orang lain mengenai
apakah Shorinji Kempo tersebut. Dengan membuat semua organisasi bekerja sama
pada Kaiso Day merupakan kesempatan baik untuk membuka pintu Shorinji Kempo.
Mari kita ingat ajaran Kaiso mengenai jita kyoraku, dan semuanya berkumpul untuk
mengenangnya dengan masing-masing berusaha secara suka rela.

Taikai — pelajaran dan solidaritas
Taikai merupakan acara-acara yang berlaku, baik sebagai latihan bagi kenshi dan
sebagai cara untuk menyebarkan Shorinji Kempo. Unsur-unsur utama taikai
diringkaskan dalam tiga hal sebagai berikut:
(1) Kita menunjukkan hasil latihan kita kepada masing-masing pihak yang membantu
kensan bersama (pendalaman) dan kemajuan, serta mendorong kita dalam
berlatih.
(2) Kita memperdalam rasa persahabatan dan solidaritas dan meningkatkan kesadaran
kita akan ikatan persahabatan yang menyatukan kita.
(3) Taikai membantu mengembangkan pemahaman dan kerja sama yang kita terima
dari orang-orang di luar Shorinji Kempo.
Taikai harus memberikan inti yang disaring dari karakter berbeda Shorinji Kempo. Hal
tersebut bukan menyangkut hal dimana motivasi dan antusiasme kenshi yang
berpartisipasi tidak bisa dirasakan, atau dimana Shorinji Kempo hanya menjadi
pertandingan teknis saja, atau dimana prinsip-prinsip dan tindakan kita saling
berlawanan. Kenshi yang berpartisipasi juga harus ingat bahwa ”kembali kepada diri ”
mereka adalah penting dan menegaskan kembali pemahaman tentang ”mengapa
mereka masuk Shorinji Kempo”.
Kata kunci
o
lntelektual dan kekuatan, belas kasih dan cinta
o
Keharmonisan
o
Menerapkan pengajaran ke dalam tindakan
o
Kensan dan solidaritas
(Kensan berarti mempelajari ilmu pengetahuan atau berusaha masuk kedalam tingkat
pemahaman yang paling mendalam)
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
71
Apa Struktur Teknik Itu ?
What is the Structure of the Techniques ?
Kihon ( Landasan) :
Landasan dasar teknis Shorinji Kempo terbagi dalam 6 (enam) grup, yakni :
1. Tai gamae
: Kuda-kuda
2. Tai Sabaki
: Pergerakan seluruh badan
3. Sokui ho
: Penempatan kaki dan telapak
4. Unpo ho
: Gerakan kaki dan telapak
5. Kogi
: Teknik serangan
6. Bogi
: Teknik bertahan
Disamping 6 (enam) grup tersebut, terdapat grup ketujuh yang disebut shuho (metode pertahanan)
yang tidak dilatih sebagai teknik tersendiri.
Semua dan setiap latihan akan melibatkan gerakan ke-enam grup tersebut.
Untuk mendapatkan kemahiran teknik, tiap orang wajib menguasai komponen utama yang
membentuk teknik tersebut. Untuk latihan itu, peperlu mengetahui nama grupnya. Berikut adalah
petunjuk untuk mempermudah mengenalnya.
1. Tai gamae
: selalu berakhir dengan gamae
2. Sokui ho
: selalu berakhir dengan dachi
3. Unpo ho
: selalu berakhir dengan ashi atau soku
4. Tai sabaki
: selalu berakhir dengan mi
72
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
73
74
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
75
76
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Menggeser kebelakang / Pulling back
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
77
Melangkah kesamping / Stepping side
78
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Memutar / Turning arround
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
79
80
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
81
82
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia
Download
Study collections