BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran

advertisement
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
3.1
Gambaran Umum
Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras
elektronik dan pembuatan mekanik turbin. Sedangkan untuk pembuatan media
putar untuk turbin dengan menggunakan alumunium batang dan besi.
Perencanaan ini terdiri dari pengaturan peletakan posisi media kinetik agar
turbin dapat berputar dengan baik, pemasangan motor dc type 38ZY13 sebagai
penggerak dan menghasilkan daya listrik sebagai sumber.
Sedangkan pembuatan perangkat keras elektronik terdiri dari pembuatan
rangkaian charger sebagai pusat pengontrolan pada waktu pengisian batery.
Pembuatan rangkaian inverter sebagai pengubah dc to ac.
3.2
Konfigurasi Sistem
Turbin dapat bergerak sesuai putaran yang konstan, dan turbin ini
menghasilkan daya arus 12v-110v, Sebagai penggerak digunakan kinetik sebagai
media putaran turbin dengan putaran yang konstan. turbin dapat bergerak secara
kinetik dengan mengandalkan tenaga manusia untuk memutar turbin dengan
media engkol.
Semua sistem diatas dikontrol oleh sebuah turbin sesuai dengan tenaga
manusia yang akan menghasilkan daya arus listrik 12v-110v dan proses melalui
charger untuk menyimpan daya arus ke batery ( accu ).
3.3
Diagram Blok Sistem
Gambar berikut ini memperlihatkan diagram blok sistem keseluruhan dari
turbin dengan metode kinetik.
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem turbin
Dari blok diagram diatas dapat dilihat bahwa kinetik putaran turbin
sebagai pusat dari semua sistem, turbin menghasilkan daya arus yang di proses ke
charger untuk mengisi batery. inverter berfungsi untuk mengubah dc to ac
besarnya daya yang di hasilkan inverter tergantung pada besarnya daya suplay 12v
misalnya accu 60A,7A,5A. Ukuran trafo dan jumlah tr sangat mempengaruhi daya
inverter untuk menambah daya maka tambahkan transistor dengan jenis yang
sama.
Putaran kinetik generator dc tersebut kemudian diproses melalui charger
dan dikeluarkan kembali untuk mengisi batery ( accu ), generator akan
menghasilkan daya arus listrik apabila mendapatkan putaran yang konstan pada
media kinetik putar.
3.4
Perencanaan Perangkat Keras Elektrical
3.4.1
Rangkaian charger
Rangkaian charger berfungsi sebagai pengisian accu. sumber dari turbin
diproses dan dijadikan saat pengisian dilakukan pada tegangan accu dengan level
tertentu sampai tertentu. Sedangkan untuk kontinyu,tegangan charger dibuat sama
dengan tegangan penuh accu. Jika batere sudah terisi penuh maka led indicator
secara otomatis akan menyala dikarenakan kenaikan tegangan pada batere yang
dicharger akan menyebabkan kenaikan arus yang mengalir pada basis transistor
Q2 serta akan memutuskan siklus pengisian akibat transistor Q1 mengalami cut-
off dikarenakan kekurangan arus basis. Pada kondisi tersebut Q1 akan mengalami
kekurangan arus basis hal ini dikarenakan hampir semua arus yang mengalir pada
R1 10 kohm akan berpindah ke diode D1 yang secara logika terhubung langsung
dengan ground akibat Q2 mengalami jenuh.
Sebagai penyimpan tegangan 12 volt yang dibutuhkan oleh rangkaian
charger adalah accu, accu yang berfungsi sebagai suplay tegangan input sebesar
12 volt. Aliran daya arus dari accu akan melewati rangkaian inverter untuk
merubah daya dc to ac dan ke transformator ct
Gambar 3.2 Rangkaian Charger
Rangkaian charger ini terdiri dari beberapa rangkaian pendukung antara lain
3.4.2 Rangkaian Inverter
Inverter berasal dari kata invert dalam bahasa inggris artinya sama
dengan convert yaitu mengubah ke bentuk lain. Dalam hal Inverter DC to AC,
jelas yang diubah adalah tegangan searah DC, diubah menjadi Tegangan
Bolak Balik AC. Jadi AC to AC inverter jelas tidak ada Untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan AC tidak perlu membuat rangkaian lain tugas itu cukup
diberikan kepada transformator alias TRAFO. Untuk menaikkan dipakai Trafo
Step Up, untuk menurunkan dipakai Trafo Step Down.
Inverter tidak mengubah besaran arus listrik tapi mengubah besaran
tegangan atau voltase listrik dan Polaritasnya yaitu dari DC menjadi AC.
Meskipun pada kenyataannya Arus nya juga berubah, yaitu menjadi lebih
kecil.Secara teoritis Daya yang dimasukkan ke rangkaian akan sama dengan
daya keluarannya. Jadi kalau Daya dianggap sama sedangkan voltase keluaran
lebih tinggi maka arusnya akan menurun. Contoh: inverter A dengan sumber
DC berupa aki 12v 100 Amper, maka Daya potensialnya 12v x 100A =
1200watt, arus keluarannya dengan tegangan 220V ac hanya akan sebesar
1200/220=~5,45amper.
Cara kerja inverter. Sebuah rangkaian inverter biasanya terdiri dari
rangkaian flip-flop,penguat arus dan trafo.Flip-Flop bertugas membangkitkan
denyut2 listrik dengan interval tertentu.Untuk inverter distel 60Hz sesuai fasa
PLN. Denyut2 listrik dari flipflop ini adalah listrik berpolaritas AC, dengan
arus yang relatif kecil. Untuk itu diperlukan penguat arus untuk menguatkan
arus agar dapat menimbulkan fluks2 tegangan listrik di kern inti trafo dan
kemudian menginduksi listrik di gulungan trafo lain.
. Untuk perancangan rangkaian inverter ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 3.3 Rangkaian Inverter
3.4.3
Standar Motor DC
Motor adalah sebuah alat yang mengubah energi listrik menjadi tenaga
mekanik. Prinsip kerja dari motor listrik ini adalah menggunakan gaya lorentz ,
yaitu gaya yang membuat sebuah kawat yang dialiri listrik bergerak jika
didekatkan dengan medan magnet yang homogen.
Gambar 3.4 medan magnet
lihat pada gambar diatas kawat akan melengkung jika dialiri listrik, nah
gaya lorentz yang membuat kawat menjadi melengkung ke atas. Kemudian jika
kawat yang dialiri listrik dibuat menjadi kumparan dan kumparan tersebut berada
di dalam medan magnet yang homogen maka kumparan tadi akan berputar. Pada
motor listrik bagian yang berputar dsebut rotor dan bagian yang diam (statif)
disebut stator, pada bagian rotor inilah terdapat kumparan yang mengakibatkan
rotorberputar.
Gambar3.5 Sistem kontruksi motor dc
Semakin
banyak
kumparannya
maka
semakin
cepat
putaran
rotornya.
Motor listrik dikelompokkan menjadi beberapa macam tergantung cara putar
motornya diantaranya adalah:
•
•
•
motor DC
motor stepper
motor servo
>>MotorDC
adalah motor yang berputar dengan sudut 360 derajad alias
continously. Motor dc (seperti namanya) dikontrol menggunakan tegangan DC
dan mepunyai tegangan DC. Semakin besar tegangan DC yang dihubungkan ke
motor DC maka semakin cepat pula putaran dari motor dengan media engkol
kinetik, tetapi ingat jangan terlalu banyak melebihi tegangan maximal motor DC,
jika hal itu terjadi maka spul pada rotor motor DC akan putus akibatterbakar.
Gambar 3.6 Sistem Minimum Motor DC
3.5
Perancangan Perangkat Keras Mekanik
Pada perancangan perangkat keras mekanik turbin, terdapat 2 bagian yaitu:
•
Perancangan Rangka turbin
•
Perancangan Posisi turbin
3.5.1
Perancangan Rangka turbin
Turbin ini dirancang agar dapat melaksanakan fungsi-fungsi sesuai
algoritma gerakan pada putaran. Untuk mencapai kondisi tersebut maka yang
perlu diperhatikan adalah mulai dari pemilihan bahan, desain konstruksi, dan
ketepatan pemasangan mekanik baik pada posisi letak engkol kinetik maupun
pada ukuran engkol kinetik untuk memutar turbin agar mencapai kepresisian yang
maksimal.
Pada tugas akhir ini, kerangka turbin dibuat dari besi dan aluminium
dengan alasan bahan ini cukup kuat untuk menopang konstruksi dari mekanik
turbin.
Selain
itu
bahan
besi
dan
aluminium
tidak
mudah
keropos
pembentukannya dengan bubut. Perancangan turbin meliputi perancangan base
turbin.
Gambar 3.7 Rancangan turbin Secara Keseluruhan
Ukuran media engkol kinetik memiliki tinggi ukuran 23 cm, panjang 14
cm dan lebar 10 cm. Pada engkol kinetik ini terdapat tali karet sebagai penggerak
untuk memutar turbin. Satu buah motor dc sebagai turbin atau tidaknya sebagai
sumber tegangan. Satu buah accu sebagai catu daya sebesar 12 V DC dan satu
charger sebagai pusat pengisi accu. Selanjutnya inverter sebagai pengubah
tegangan DC to AC dan transformator ct (trafo ct) untuk menaikan tegangan,
Berikut perancangan media kinetik engkol pada turbin.
Gambar 3.8 Rancangan media kinetik engkol
Berikutnya Pada bagian turbin disatukan dengan piringan alumunium
dengan karet tali sebagai media putar yang digerakan oleh engkol kinetik. Pada
bagian ini tempat dudukan motor DC dipasang disesuaikan tingginya agar bisa
berputar.
Gambar 3.9 Bagian engkol kinetik dan turbin terpasang
3.5.2
Perancangan Posisi turbin Dan charger pada pengisian accu
turbin dipasang dengan charger dan diproses untuk pengisian accu
sehingga accu dapat terisi penuh. Pada motor dc dipasang secara horizontal
dengan posisi berlawanan dan untuk kepala putar motor dc menghadap kedepan.
Sedangkan posisi motor dc kedepan pada charger dipasang dibelakang turbin
sehingga posisi didekat itu dan untuk kepala putar motor dc menghadap samping
kiri dan samping kanan luar turbin
Gambar 3.10 Perancangan Posisi turbin dan charger sewaktu mengisi accu
Pada bagian accu ke inverter, accu dipasang dengan inverter untuk
mengubah dc to ac yang akan dinaikan oleh trafo ct untuk menyalakan lampu
seperti pada gambar berikut.
Gambar 3.11 Perancangan Posisi accu dengan inverter
3.5.3
fungsi transformator (trafo)
Trafo atau transformator (transformer) berfungsi untuk menaikan atau
menurunkan tegangan arus bolak balik arus . transformator terdiri dari dua atau
lebih kumparan yang satu sama lain terpisah. Kumparan yang satu dihubungkan
dengan tegangan input yang disebut kumparan primer, sedangkan tegangan output
diambil dari tegangan sekunder.
Trafo memiliki fungsi untuk menstranfer / memindahkan arus AC dari
suatu lingkaran arus lainnya tanpa adanya hubungan langsung antara kedua
sirkuit.atau dapat pula dikatakan bahwa trafo berfungsi untuk memindahkan daya
dari kumparan primer menuju kumparan sekunder secara induksi dengan tujuan
menaikan atau menurunkan daya tersebut.
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen
pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan
kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk
memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
Bagian-Bagian Transformator
Gambar3.12 Transformator Lambang Transformator
3.5.4 Prinsip Kerja Transformator
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika
Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan
arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah.
Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti
besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan
timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual
inductance). Pada skema transformator dibawah ini, ketika arus listrik dari sumber
tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah ( berubah
polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus
listrik yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan
pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
Gambar 3.13 Lilitan kumparan primer
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan
jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Simbol Transformator
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder
transformator ada dua jenis yaitu:
1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan
bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah
lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer
(Ns > Np).
2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan
bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah
lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder
(Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan
sekunder adalah:
1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,
Sehingga dapat dituliskan:
3.5.5 Penggunaan Transformator
Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang
memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal
radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka
diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik 220 volt
menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik yang memerlukan
transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan
sebagainya.
Download