SIMULASI DRIVER MOTOR DC H-BRIDGE MENGGUNAKAN SOFTWARE PROTEUS Robby Wildan Muharam1, Ervan Davidian2 , Meliana Putri Permatasari3, Lukman Fadhil Rizky Kurniawan4 ST3 TELKOM PURWOKERTO JL.D.I Panjaitan No 128 Purwokerto 1 [email protected] , [email protected] , [email protected] , 4 [email protected] Abstrak - Driver motor DC merupakan salah satu jenis penggerak roda mekanik , dimana sumber tegangannya menggunakan arus Direct current atau searah. Pada rangkaian driver motor DC H-Bridge transistor dapat digunakan dalam mengendalikan arah putaran motor DC dalam 2 arah dan dapat dikontrol dengan metode PWM (Pulse Width Modulation) maupun metode sinyal logika dasar TTL (High) dan (Low). Didalam pembuatan rangkaian ini kita menggunakan bantuan simulation software yaitu Proteus sehingga kita dapat mengetahui kesalahan dan tegangan pada setiap komponen dan bisa menganalisa kondisi dan akibat tegangan masukan yang diberikan serta berapa kecepatan maksimum pada masing – masing nilai tegangan masukannya. Pada penerapannya rangkaian motor DC H-Bridge dapat digunakan dalam teknologi otomotif , salah satunya sebagai penggerak dan pengontrol maju, mundur, dan belok kanan/ kirinya mobil . Kata Kunci - Driver, Motor DC, H- Bridge, Proteus, Transistor Abstract - DC motor driver is one kind of wheel mechanic , where in the voltage source using direct current or unidirectional current . In the DC motor driver circuit H - Bridge transistor can be used in controlling the direction of rotation of DC motors in 2 directions and can be controlled by using PWM ( Pulse Width Modulation ) and methods of basic logic TTL signal (High ) and (Low ) . In making this circuit we use the help of simulation software that Proteus so we can find out the errors and the voltage on each component and be able to analyze the conditions and consequences of a given input voltage as well as how the maximum speed on each - each value of the input voltage . In the application circuit H - Bridge DC motor can be used in automotive technology , one as a driver and controller forward, backward , and turn right/left car . Keywords - Driver , Motor DC , H- Bridge , Proteus I. PENDAHULUAN Sebelum membahas mengenai inti dari rangkaian ini, ada beberapa hal yang harus diketahui terlebih dahulu yaitu diantaranya driver motor. Driver motor merupakan suatu rangkaian khusus yang memiliki fungsi untuk mengatur arah ataupun kecepatan pada motor DC. Motor DC yang dimaksud adalah penggerak mekanik yang menggunakan arus searah atau Direct Current sebagai sumber tegangannya. Selain itu ada jenis motor lainya yaitu motor AC (Alternating Current) yang menggunakan tegangan arus bolak – balik sebagai sumber tegangannya[1]. Dalam rangkaian motor DC H-Bridge ini ada komponen utama yang digunakan yaitu transistor dan diode. Transistor merupakan sebuah alat semikonduktor yang bisa digunakan sebagai penguat, sebagai sirkuit penyambung maupun pemutus, menstabilkan tegangan dan lain sebagainya. Transistor juga memiliki berbagai jenis, antara lain yaitu transistor bipolar, dan FET (Field Effect Transistor). Transistor jenis bipolar adalah transistor yang paling banyak dan umum digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik. Ada dua jenis transistor bipolar : NPN dan PNP. Transistor bipolar mempunyai tiga kaki elektroda yaitu basis, emittor, dan collector [2]. Sedangkan jenis transistor lainya yaitu Transistor FET (Field Effect Transistor), dalam hal ini JFET (Junction Field Effect Transistor) adalah transistor yang bekerja dengan memanfaatkan efek kejadian dalam medan listrik. Transistor FET mempunyai tiga elektroda, yaitu : Gate (G) atau pintu, Drain (D) atau cerat, dan Source (S) atau sumber. Ada dua jenis FET, yaitu type-N (kanal N) dan type-P (kanal P). Jika dalam transistor bi-polar (Junction Transistor) jalan masukannya yaitu basis diberi tegangan muka maju terhadap emitor, maka di dalam FET jalan masukannya (gate) diberi tegangan muka terbalik terhadap source[3]. Komponen lainya yang dibutuhkan dalam rangkaian driver motor DC H-Bridge yaitu diode, yang mana digunakan untuk menyearahkan arus agar sesuai dengan sistem kontrol arah putaran motor DC. Dalam sistem pengontrol tipe H- Bridge , arah putaran motor akan mengikuti arah arus yang mengalir pada masing – masing transistor, dimana transistor disini juga dapat digunakan untuk mengatur polaritas tegangan masukan Elektronika 2 – Semester 3 STTT Telkom Purwokerto| 1 dalam rangkaian tersebut.[4]. II. driver motor Dc H- Bridge METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian dan penyusunan laporan ini menggunakan beberapa metode antara lain: 1. Studi literatur a) Mencari sumber dan mengumpulkan berbagai data serta informasi dari jurnal atau paper, buku-buku maupun karya ilmiah yang dijadikan referensi dan informasi terkait Simulasi Driver Motor DC H-Bridge Menggunakan Software Proteus untuk mencapai suatu tujuan dari penelitian. b) Memahami konsep dasar cara kerja motor dc c) Mempelajari konsep dasar dari prinsipprinsip yang berhubungan dengan software Proteus. 2. Desain dan Pembuatan Driver motor DC H-Bridge merupakan salah satu jenis penggerak roda mekanik, dimana sumber tegangannya menggunakan arus searah, dirangkai menggunakan software proteus yang didesain mulai dari pembuatan rangkaian driver motor DC menggunakan software proteus. 3. Pembuatan interface Untuk memonitoring jalannya motor DC HBridge dibuatlah sebuah interface yaitu sebuah laptop yang menggunakan aplikasi software proteus. 4. Pengujian Pengujian dilakukan dengan mengkoneksikan laptop yang sudah terhubung ke driver (HBridge) dan ke motor DC untuk mengetahui sistem sudah berjalan dengan semestinya. Metode pengujian yang digunakan adalah metode pengukuran. Pengujian sistem meliputi: a) Pengujian jumlah pulsa encoder digunakan untuk mengamati pulsa yang dihasilkan oleh encoder yang kemudian dihitung jumlahnya b) Pengujian pulsa PWM dari driver motor DC bertujuan untuk membandingkan antara high signal dan low signal. c) Pengujian kecepatan motor DC terhadap masukkan PWM untuk mengetahui kecepatan yang dihasilkan motor DC setelah mendapat masukkan PWM. 5. Analisa data pengujian Data yang didapatkan pada saat pengujian dianalisa sesuai dengan landasan teori dan studi literatur yang telah dilakukan. III. HASIL PENELITIAN Pada pengujian ini menggunakan scenario rangkaian Motor DC H- Bridge menggunakan controller Transistor . Pada dasarnya tujuan dari pengujian ini adalah untuk mencari tahu apa yang terjadi apabila tegangan masukan memperhatikan polaritasnya dan dengan menggunakan rangkaian Transistor yang disusun menyerupai pola huruf H, dapat mengakibatkan perubahan arah atau polar gerak motor DC dengan memperhatikan tegangannya. Dalam melakukan uji coba dihasilkan beberapa data yang meliputi beberapa hal sebagaimana ditujukan pada tabel III.1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Vin (Volt) + 1.5 0 3.5 0 5.5 0 7.5 0 9.5 0 11.5 0 12 0 0 1.5 0 3.5 0 5.5 0 7.5 0 9.5 0 11.5 0 12.5 TIME (s) Polaritas Max.Speed (Rpm) 31 28 30 30 30 30 30 31 28 30 30 30 30 30 + + + + + + + - 31.5 111 191 271 351 431 451 31.5 111 191 271 351 431 451 V pada Motor (Volt) + 0.117 0.63 1.39 1.26 2.69 1.88 3.99 2.51 5.29 3.13 6.59 3.75 6.91 3.91 0.63 0.117 1.26 1.39 1.88 2.69 2.51 3.99 3.13 5.29 3.75 6.59 3.91 6.91 Tabel III. 1 Hubungan Tegangan dengan polar dan kecepatan maksimum motor DC Grafik III. 1 perbandingan Tegangan dengan Kecepatan Maksimum Dalam memperjelasi hasil penelitian ini , maka kami akan menampilkan gambar rangkaian driver motor DC H-Bridge transistor dengan menggunakan software simulasi yang dapat juga digunakan untuk menggambat bentuk PCB dan mensimulasikannya , software tersebut Elektronika 2 – Semester 3 STTT Telkom Purwokerto| 2 bernama proteus. Berikut merupakan gambar rangkaian nya. Gambar III. 1 Rangkaian driver motor Dc H-Bridge Transistor IV. PEMBAHASAN Pada Rangkaian Driver Motor DC H-Bridge , digunakanlah 4 buah transistor dengan jenis bipolar NPN . Rangkaian ini disebut H-Bridge karena transistor dirangkai sehingga menyerupai huruf H. Fungsi transistor yang digunakan pada rangkaian driver motor DC ini digunakan sebagai saklar. Dengan mengontrol basis dari transistor hingga komponen ini menjadi jenuh , akan menyebabkan seolah – olah diperoleh hubungan singkat antara kaki collector dengan kaki emitter. Fenomena inilah yang dapat dimanfaatkan hingga transistor dapat digunakan sebagai saklar . Pada rangkaian ini , digunakanlah motor DC sebagai penguji coba rangkaian transistor H-Bridge. Motor Dc merupakan salah satu komponen elektronika yang menggunakan kumparan untuk menciptakan medan magnet yang diberi impuls tegangan , untuk menggerakan rotor. Sebuah motor Dc memiliki 2 arah perputaran yaitu berputar searah jarum jam dan kebalikan arah jarum jam. Arah putaran motor, juga dapat dipengaruhi oleh polaritas tegangan masukan yang diberikan , dan akan berputar semakin cepat apabila tegangan yang diberikan semakin besar dan masih di bawah kapasistas dari motor DC yang digunakan. Rangkain transistor ini menggunakan metode logika dasar TTL (High) dan (Low). Dengan menggunakan metode logika TTL nol dan satu maka rangkaian hanya dapat mengendalikan arah putaran motor DC saja dengan kecepatan putaran Motor DC maksimum. Mengacu pada gambar rangkaian Driver Motor DC H-Bridge , ketika input A dan B bernilai nol atau Low , maka keempat transistor tidak mendapatkan pemicu atau pengaruh pada basisnya sehingga transistor bersifat Cut OFF atau bersifat seperti saklar yang terbuka , ketika input A berlogika nol atau Low dan input B bernilai High atau satu maka Q3 mendapatkan pemicu pada basisnya sedangkan Q1 dan Q4 tetap pada kondisi Cut OFF. Karena Q3 bersifat saturasi atau seperti saklar yang tertutup, maka basis Q2 mendapatkan pemicu juga sehingga bersifat saturasi akibatnya arus akan mengalir sesuai dengan urutan sebagai berikut: Q3-Motor – Q2 – Ground dengan demikian motor akan bergerak berlawanan dengan arah jarum jam dengan polaritas tegangan negative. Sedangkan bila ketika input A berlogika satu atau High dan input B bernilai nol atau Low maka Q1 mendapatkan pemicu pada basisnya sedangkan Q2 dan Q3 tetap pada kondisi Cut OFF. Karena Q1 bersifat saturasi atau seperti saklar yang tertutup, maka basis Q4 mendapatkan pemicu juga sehingga bersifat saturasi akibatnya arus akan mengalir sesuai dengan urutan sebagai berikut: Q1-Motor – Q4 – Ground dengan demikian motor akan bergerak sesuai dengan arah jarum jam dengan polaritas tegangan positiv. Jika kedua input diberi logika 1 atau High secara bersamaan,maka akan mengakibatkan semua transistor berada pada kondisi saturasi. Secara logika motor tidak akan berputar karena tidak adanya beda potensial diantara kedua ujung motor , dalam prakteknya hal ini akan mengakibatkan panas yang berlebihan pada semua transistor sehingga transistor mengalami kerusakan . V. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pada hasil penelitian , apabila nilai tegangan 2. 3. 4. 5. 6. input A diberi masukan high sedangkan input B diberi masukan Low maka akan menghasilkan polaritas positif karena inputan yang diberikan pada input A adalah positive Semakin besar masukan tegangannya maka akan besar juga kecepatan maksimumnya Pada waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh kecepatan maksimum , dalam jangka waktu tertentu dan tegangan tertentu akan menghasilkan waktu yang sama , sebagaimana yang ditujukan pada tabel III.1 yaitu pada titik waktu yaitu 30 sekon. Jika polaritas yang diberikan negative maka arah putaran motor akan berputar berlawanan dengan arah jarum jam Jika polaritas yang diberikan positive maka arah putaran motor akan berputar akan searah dengan arah jarum jam Transistor dapat digunakan menjadi pengontrol , menjadi switch maupun sebagai penguat Elektronika 2 – Semester 3 STTT Telkom Purwokerto| 3 B. Saran 1. Jangan memasukan kedua input tegangan dengan nilai yang sama karena akan merusak komponen 2. Jangan memberikan tegangan masukan melebihi kapasitas motor DC 3. Jangan merangkai rangkain dengan sembarang, tetapi juga gunakanlah unsur estetika. 4. Buatlah dan siapkanlah catatan untuk mencatat hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA http://elektronika-dasar.web.id/driver-motor-dc-hbridge-transistor/J. [2] http://www.sandielektronik.com/2013/01/transistorbipolar.html [1] [3] [4] http://www.sandielektronik.com/2014/06/transistor-fet.html http://www.geyosoft.com/2014/merancang-drivermotor-dc [5] https://www.academia.edu/6212921/Topik_10_Motor_ DC_PWM Elektronika 2 – Semester 3 STTT Telkom Purwokerto| 4