ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BERSAHABAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS DI KELAS IV E SDIT AL-AZHAR KOTA JAMBI Diajukan Oleh: IGA OKTIA RAHMAWATI A1D112089 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017 1 UPAYA MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BERSAHABAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS DI KELAS IV E SDIT AL-AZHAR KOTA JAMBI Iga Oktia Rahmawati Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Jambi [email protected] ABSTRAK This research is based on the fact that in the friendly character of the fourth grade students of E SDIT Al Azhar, Jambi is still low, it is seen from the time students discuss in the study group there are still many students who have not given their opinion, there are still many students who have not given their opinion and Listening to opinions in class discussions, there are still many students who do not care about their friends who are less able to understand the lesson, students are less active in social and cultural activities in the classroom and at least students who talk to teachers to ask questions. This classroom action research aims to improve to improve the value of friendly character by using cooperative learning model of Teams Games Tournaments (TGT) type in fourth grade students of E SDIT Al Azhar Jambi. The subject of this class action research is 21 students of grade IV E SDIT AlAzhar Jambi City. This form of research is a classroom action research (PTK) consisting of two cycles, each cycle consists of four stages of planning, implementation, observation and reflection. Techniques of data collection using observations made during the learning took place, interviews and documentation. Data analysis techniques use quantitative analysis and qualitative analysis. The results of this study show the application of Teams Games Tournaments (TGT) model can increase the value of friendly characters in students. Based on observation sheet of student friendly character on observation pre cycle friendly character of student get percentage 33,33%, after done action at cycle I get percentage 47,62% and cycle II get percentage 80,96%. Based on the results of this study, it can be concluded that the application of cooperative learning model Teams Games Tournament (TGT) type in learning can increase the value of students' friendly characters in grade IV E SDIT Al-Azhar Jambi City. It is seen that the students have given their opinions in group learning, the students have given and listened to the opinions in the class discussion, the students have been active in the social and cultural activities in the class, and the students have dared to talk to the teacher to ask about the matters that the melum is understood. Keywords : Friendly Character. Cooperative. Teams Games Tournament 2 Pada PENDAHULUAN Nilai-nilai budaya dan karakter saat peneliti melakukan observasi di kelas IV E SDIT Al-Azhar bangsa ada 18, salah satunya adalah yang karakter bersahabat atau komunikatif. menemukan Siswa yang memiliki karakter bersahabat terjadi di kelas. Peneliti masih menemukan selalu untuk siswa yang masih membuang sampah menyapa dengan bahasa yang santun. kedalam laci meja, siswa yang masih Hubungan yang baik selalu dibangun terlambat masuk ke dalam kelas pada saat termasuk memberikan rasa simpatik dan bel masuk sudah berbunyi, siwa yang empati yang masih belum menyelesaikan tugas yang mengenalnya. Bagi siswa yang memiliki diberikan oleh guru, siswa yang maslas karakter yang bersahabat begitu cepat mengerjakan kegiatan rutin solat sunat mendapatkan respon. duha sebelum keluar main, pada saat siswa Bahkan mereka yang memiliki karakter berdiskusi dalam kelompok belajar masih bersahabat memiliki kemampuan untuk banyak siswa yang belum memberikan memahami pikiran, sikap dan perilaku pendapatnya, masih banyak siswa yang orang lain. Itulah sebabnya, siswa yang belum memiliki menunjukan kepada keinginan setiap perhatian karakter orang dan berjumlah 21 orang, peneliti berbagai masalah yang memberikan pendapat dan bersahabat sangat mendengarkan pendapat dalam diskusi karena selalu kelas, masih banyaknya siswa yang tidak menunjukan sikap yang damai, dapat peduli terhadap temannya yang kurang bekerja dapat mampu dalam memahami pelajaran, siswa merasakan apa yang dirasakan oleh orang kurang aktif dalam melakukan kegiatan lain, dan sosial dan budaya di dalam kelas dan motivasi dari setiap orang, serta dapat sedikitnya siswa yang berbicara kepada memberi guru disenangi karena sama dapat dengan menangkap respon yang baik, maksud tepat untuk untuk bertanya. Peneliti memberikan kenyamanan dalam bergaul menyimpulkan bahwa karakter bersahabat dengan orang lain. siswa pada kelas IV E masih rendah dan Menurut “Bersahabat Sutlistyowati atau (2012:75) komunikatif perlu adalah diperbaiki. Kemudian peneliti melakukan kegiatan pra siklus untuk tindakan yang memperlihatkan rasa senang menguatkan hasil dari observasi berbicara, bergaul, dan bekerja sama sebelumnya. Dari hasil observasi pra dengan orang lain”. siklus, karakter bersahabat pada siswa IV E SDIT Al-Azhar Jambi mendapatkan 3 presentase 33,33%. Karena pada saat bukan mencetak siswa untuk menjadi kegiatan pra siklus dilakukan ditemukan seorang yang pintar saja tetapi, melalui siswa pembelajaran yang belum memberikan diharapkan terjadinya pendapatnya dalam kelompok belajar pada perubahan siswa baik dilihat dari aspek saat diskusi kelompok, masih banyaknya kognitif, afektif maupun psikomotornya. siswa yang tidak peduli terhadap temannya Permasalahan di lapangan tentang yang kurang mampu dalam memahami pelaksanaan pembentukan karakter di pelajaran, masih banyaknya siswa yang sekolah dasar adalah disebabkan oleh wali belum kelas memberikan pendapat dan yang kurang mengoptimalkan mendengarkan pendapat siswa yang lain kelompok belajar yang sesuai dengan pada saat diskusi kelas berlangsung, siswa model pembelajaran yang ada. Sesuai yang masih malu untuk maju kedepan dengan pengakuan wali kelas IV E di kelas dalam membacakan hasil diskusi SDIT Al Azhar Jambi yaitu Ibu Widiya kelompok, siswa yang masih memilih Saputri Wulandari, S.Pd yang mengatakan kelompok belajar yang telah ditentukan bahwa tidak menggunakan model-model oleh guru dan sedikitnya siswa yang pembelajaran dengan berbicara kepada guru untuk bertanya. menggunakan pembentukan Ketepatan guru dalam memilih optimal, beliau kelompok dalam belajar untuk siswanya tetapi tidak model pembelajaran merupakan hal yang mengikuti model-model penting untuk memperoleh hasil belajar yang sesuai, sehingga tujuan pembentukan yang optimal. Begitupun pada proses karakter kurang pada saat pembelajaran pembentukan karakter, guru harus mampu berlangsung. Siswa dibentuk kelompok memilih model yang tepat untuk dapat dalam meningkatkan karakter bersahabat pada mengerjakan dengan cara individu karena siswa. mereka tidak mempunyai tujuan yang belajar, tetapi pembelajaran siswa masih Realita yang sering terjadi dalam sama, siswa hanya mementingkan nilai pola pengajaran di sekolah cenderung yang tinggi dalam hasil belajarnya. Dapat kurang mampu menumbuhkan karakter disimpulkan bahwa kurangnya karakter pada siswa. Hasil proses belajar bersahabat pada siswa disebabkan oleh pada siswa tidak di arahkan sebagai proses keterbatasan pembentukan perilaku, tetapi lebih ke menggunakan model pembelajaran. Wali aspek pencapaian hasil belajarnya saja. kelas seharusnya menggunakan model Padahal tujuan pembelajaran di sekolah pembelajaran yang bervariasi, sehingga 4 guru kelas dalam dalam proses dapat TGT, dan sebagainya”. Peneliti mengambil karakter model TGT selain membuat peserta didik pembelajaran meningkatkan pembentukan bersahabat pada siswa. bermain sambil belajar untuk berinteraksi Masalah ini tidak dapat dibiarkan secara terus menerus, karena kepada peserta didik lainnya, juga untuk akan menumbuhkan sikap kerjasama yang baik berdampak kepada siswa itu sendiri. Siswa dalam melakukan tujuan yang sama pada yang mempunyai karakter bersahabat yang pembelajaran di kelas. masih rendah tidak bisa bekerja sama dengan baik dan hanya Model akan ini pembelajaran merupakan yang model dilakukan mengandalkan siswa yang lainnya saja. perkelompok, guru mengajak siswa untuk Siswa melakukan kerja sama antar siswa dalam yang kurang mampu dalam menangkap materi pembelajaran akan pembelajaran semakin tertinggal karena temannya yang membangun komunikasi yang baik antar lain lebih memilih untuk mencari teman siswa yang dapat mempengaruhi proses belajar yang dapat diandalkan dan siswa pembelajaran menjadi baik dan lebih hanya berteman dengan teman yang bermakana. dianggapnya keunggulan dapat membuat dirinya nyaman. Sehubungan dengan masalah di atas sehingga Model yaitu permainan yang semangat belajar siswa ini dapat memiliki megandung bisa unsur menggairahkan siswa, siswa juga peneliti tertarik untuk mencobakan satu mendapatkan pengalaman baru serta dapat model berfikir kreatif, kritis dan aktif. pembelajaran yang dapat di gunakan dalam proses pembelajaran di kelas yaitu model kooperatif tipe Teams METODE PENELITIAN Games Tournaments (TGT) karena salah satu karakteristik bersahabat Subjek pada penelitian ini yaitu adalah siswa kelas IV E SDIT AL-AZHAR yang luar Jambi. Jumlah siswa pada kelas ini yaitu diberikan sebanyak 21 orang yang terdiri dari 9 pendekatan kooperatif dan kolaboratif orang siswa perempuan dan 12 siswa laki- pada saat belajar. laki. Objek pada penelitian ini adalah menunjukan perkembangan biasa jika peserta didik Menurut Fathurrohman (2015:45) mengatakan “pembelajaran berupa variabel yang diselidiki dalam kooperatif rangka memecahkan permasalahan yang dikembangkan kedalam beberapa teknik, telah dirumuskan yaitu meningkatkan nilai seperti Think Pair Share, Jigsaw, STAD, karakter 5 bersahabat siswa dengan menggunakan model pembelajaran mengetahui peningkatan karakter kooperatif tipe Teams Games Tournament bersahabat siswa. Adapun kisi-kisi dari (TGT). masing-masing indikator pada lembar Penelitian dilaksanakan pada observasi aktivitas semester ganjil 2016/2017. Penelitian ini observasi karakter dilaksanakan di kelas IV E SDIT AL- sebagai berikut: AZHAR Jambi. Penelitian ini adalah Tabel 3.1 Kisi-Kisi Observasi Aktivitas penelitian tindakan kelas. Penelitian ini Guru bersifat kolaboratif. Model penelitian yang guru dan bersahabat lembar siswa No Aktivitas guru Deskripsi aktivitas guru 1 Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran Melakukan doa 2 Menyampaikan materi 3 Membimbing siswa dalam berdiskusi dengan kelompoknya. 4 Melakukan turnamen dimana mengelompokkan siswa yang homogen dari setiap kelompok untuk ditandingkan Menjelaskan materi yang relevan dengan tujuan pembelajaran Menjelaskan dengan memperhatikan kondisi siswa Memberi kesempatan pada siswa untuk merespon penjelasan dan memberi pendapat Mengatur pembentukan jumlah siswa tiap kelompok dan posisi tempat duduk Memberi pengawasan pada siswa untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok Memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan hasil diskusi Mempersiapkan soal game Membentukan kelompok homogen disesuaikan untuk ditandingkan. Membentuk kelompok dengan meminimalisir kegaduhan. 5 Setelah dikelompokkan sesuai kemampuan, guru menyampaikan permainan Memberitahukan peraturan pada permainan akademik Memberikan pengawasan terhadap tingkah laku siswa agar kondusif pada turnamen dipakai pada penelitian ini adalah model Kemis dan Mc. Taggart. Berdasarkan model Kemis dan Mc. Taggart, masing-masing siklus terdiri dari 4 komponen yaitu: 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Penelitian dilakukan dalam siklus yang berulang-ulang dan berkelanjutan , yang artinya semakin lama diharapkan semakin meningkat perubahan atau pencapaian hasilnya. Banyaknya siklus tergantung pada keberhasilan guru dalam melaksanakan penelitian tindakan tersebut. Teknik menggunakan pengumpulan instrumen data berupa pengamatan atau observasi. Observasi digunakan peneliti karena banyak kejadian penting yang hanya dapat diperoleh selama observasi. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keaslian dan akurasi data yang diperoleh dari lapangan. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana karakter bersahabat siswa telah meningkat. Peneliti menetapkan 4 indikator untuk 6 Mengkondisikan kelas Menyampaikan tujuan pembelajaran 6 akademik dan mengkondisikan pada permainan. Mengungkapkan reward bagi pemenang permainan Menutup pelajaran memberikan kesimpulan Memberi umpan balik pada siswa Menyimpulkan kegiatan pembelajaran Menutup pembelajaran dengan doa dan vidio atau benda-benda lainnya yang berkaitan dengan aspek-aspek yang diteliti. Dokumentasi berfungsi agar setiap hasil dari peningkatan siswa terbukukan Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Karakter 2 3 4. Memberi dan mendengarkan pendapat dalam diskusi di kelas. Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya di kelas. Berbicara dengan guru yang Dokumentasi juga berupa Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dari penelitian. Analisis penelitian menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Penghitungan data kuantitatif adalah dengan menghitung skor akhir berdasarkan skor yang diperoleh dari lembar observasi yang telah disusun sebelumnya. a. Data dari Karakter 4 indikator dan masing-masing indikator terdapat 3 deskriptor. Lembar observasi siswa menggunakan penilaian dengan ketentuan (1) mendapat skor 1 jika deskriptor terlaksana. (2) Mendapat skor 0 jika deskriptor tidak terlaksana. Pemberian skor dilakukan pada setiap individu. Dengan langkah-langkah observasi. Wawancara pada siswa hanya pertama Observasi Lembar observasi siswa terdiri tidak dapat/kurang jelas diamati pada saat siklus Hasil Bersahabat. menanyakan dan mengetahui hal hal yang pada baik dibuat oleh guru. Deskripsi Memberikan pendapat dalam kelompok Mendengarkan pendapat teman dalam kelompok Membantu teman dalam kelompok Berani Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Mendengarkan pendapat dalam diskusi di kelas Memberi pendapat dalam diskusi kelas Menerima kelompok yang telah ditentukan Mengikuti peraturan dengan baik Senang terhadap keberhasilan kelompok yang lain Berbicara dengan sopan terhadap guru Menjawab pertanyaan guru dengan semampunya Berani bertanya kepada guru Pedoman wawancara disusun untuk dilakukan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang Bersahabat Siswa Indikator Memberikan pendapat dalam kerja kelompok di kelas bersahabat dilakukan dari siklus I sampai siklus terakhir. No 1 karakter sebagai berikut: pada 1. Memberikan pertemuan terkhir. skor pada masing- masing indikator. Teknik dokumentasi adalah teknik 2. Menjumlahkan pengumpulan data yang memanfaatkan dan menghitung jumlah seluruh skor indikator yang dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto, 7 didapatkan siswa dengan rumus penilaian dengan ketentuan (1) mendapat sebagai berikut: skor 1 jika melakukan deskriptor. (2) mendapat skor 0 jika tidak melakukan deskriptor. (Amirono dan Daryanto, 2016:110) Pemberian skor dilakukan pada 3. Selanjutnya skor akhir yang telah setiap pertemuan. Dengan langkah-langkah didapat pada setiap individu di setiap sebagai berikut: pertemuan, dibuat predikat yang telah ditetukan sebagai berikut: 1. Memberikan (1) skor pada masing- masing deskriptor. mendapatkan predikat SB (Sangat 2. Mencari skor akhir dengan rumus Baik) jika mendapatkan skor akhir sebagai berikut: 3.25 – 4.00. (2) mendapatkan predikat B (Baik) jika mendapatkan skor akhir 2.50 – 3.24. (3) mendapatkan predikat (Amirono dan Daryanto, 2016:110) C (Cukup) jika mendapatkan skor Selanjutnya skor akhir yang telah akhir 1.75 – 2.49. (4) mendapatkan didapat pada setiap pertemuan dibuat predikat K (Kurang) jika mendapatkan predikat yang telah ditetukan sebagai skor akhir 1.00 – 1.74 (Amirono dan berikut: (1) mendapatkan predikat SB Daryanto, 2016:110). (Sangat Baik) jika mendapatkan skor akhir 4. Setelah itu mencari rata-rata untuk 3.25 – 4.00. (2) mendapatkan predikat B mendapatkan penilaian untuk masing- (Baik) jika mendapatkan skor akhir 2.50 – masing siklus. 3.24. (3) mendapatkan predikat C (Cukup) 5. Selanjutnya menghitung presentase jumlah siswa yang jika mendapatkan skor akhir 1.75 – 2.49. mendapatkan (4) mendapatkan predikat K (Kurang) jika predikat minimal baik di dalam kelas mendapatkan skor akhir 1.00 – 1.74 dengan rumus sebagai berikut: (Amirono dan Daryanto, 2016:110). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penilitan yang b. Data Hasil Observasi Aktivitas Guru. telah dilakukan dari siklus 1 sampai siklus Lembar observasi guru terdiri dari 2 menunjukan bahwa model pembelajaran 6 aktivitas dan 18 deskripsi aktivitas. kooperatif tipe Teams Games Tournaments Lembar observasi (TGT) dapat meningkatkan guru menggunakan 8 karakter bersahabat pada siswa kelas IV E SDIT perbedaan yang dibentuk dalam Al-Azhar Jambi. mengkelompokan siswa yang dilakukan Dari hasil observasi pra siklus yang oleh guru pada model pembelajaran TGT dilakukan sebelum memberikan tindakan dapat membuat siswa bekerja sama dan dengan menggunakan model pembelajaran berinteraksi dengan siswa yang lainnya. kooperatif tipe TGT didapatkan hasil Pada siklus 1 diperoleh data yang observasi dengan presentase 33,33% atau bersumber dari hasil observasi guru dan baru 7 orang siswa yang mendapat observasi siswa. Observasi aktivitas guru predikat baik pada karakter bersahabat di pada siklus 1 memperoleh data dengan dalam kelas. Setelah dilakukan penelitian skor 2,67 dengan predikat baik. Pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran pertama diperoleh data aktivitas guru kooperatif tipe TGT terlihat peningkatan dengan skor 2,67 dengan predikat baik dan terhadap karakter bersahabat pada siswa. pertemuan kedua diperoleh data aktivitas Menurut Yaumi (2014:107) salah satu guru dengan skor 2,67 dengan predikat karakteristik baik. Pada Observasi karakter bersahabat bersahabat adalah menunjukan perkembangan yang luar biasa jika peserta pada siklus 1 mendapatkan diberikan persentase 47,62% atau setara dengan 10 pendekatan kooperatif dan kolaboratif orang siswa yang mendapatkan predikat pada saat belajar. Dengan menggunakan baik dari 21 siswa. Pada siklus 1 belum model pembelajaran kooperatif tipe TGT mencapai siswa membetuk kelompok kecil yang diinginkan yaitu dengan persentase 75% diarahkan atau untuk didik siswa menciptakan kriteria sekitar 16 keberhasilan siswa yang yang harus pembelajaran yang saling berinteraksi dan mendapatkan predikat saling bekerja sama dalam pembelajaran penelitian ini dapat dikatakan belum yang dilakukan di kelas sehingga karakter berhasil. Pada siklus 1 telah terjadi bersahabat pada siswa dapat meningkat. peningkatan Menurut Fathurrahman (2015:55) TGT karakter bersahabat siswa dengan hasil adalah salah satu model pembelajaran observasi kooperatif yang menempatkan siswa dalam menggunakan kelompok-kelompok yang tournament (TGT). Tetapi, pada siklus 1 beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa belum mencapai kriteria keberhasilan yang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin telah di tentukan sehingga perlu dilakukan dan suku atau ras yang berbeda. Dengan penelitian yang akan dilaksanakan pada belajar 9 terhadap sebelum model baik sehingga hasil diberi teams observasi tindakan games siklus 2. Dengan kekurangan-kekurangan dilaksanakan, yang pertanyaan ditemukan seperti guru belum siswa yang belum menjawab diberikanoleh guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru dengan semampunya, kurangnya siswa kurang materi dalam bertanya kepada guru terhadap hal pembelajaran secara relevan dengan tujuan yang belum dipahami. Adapun yang perlu pembelajaran, guru belum menjelaskan dilakukan untuk siklus selanjutnya adalah pembelajaran sebagai berikut: guru perlu menyampaikan kondisi terampil menjelaskan dengan siswa, belum memberi tujuan pembelajaran kepada siswa, guru siswa untuk perlu mengawasi diskusi, dan memotivasi meningkatkan partisipasi siswa dalam siswa untuk selalu memberikan pendapat, kelompok, memberi mendengarkan pendapat, membantu teman kesempatan dalam menyampaikan hasil pada saat di dalam kelompok, guru perlu diskusi di depan kelas, guru belum mengingatkan arti bekerja sama di dalam membentuk kelompok kepada meminimalisir kegaduhan, guru belum memberi kesempatan memberi pengawasan terhadap turnamen meyampaikan hasil diskusi di depan kelas, agar kondusif pada saat turnamen, guru guru perlu memotivasi siswa untuk berani belum memberikan kesempatan untuk dalam meyampaikan hasil diskusi di depan bertanya kepada siswa terhadap hal yang kelas tanpa merasa malu dan takut salah, belum dipahami, guru belum memberikan guru perlu membiasakan siswa untuk umpan diakhir mengacungkan tangan pada saat akan prmbelajaran, siswa belum berpartisipasi memberikan pendapat, guru perlu menegur dalam memberikan pendapat di dalam siswa jika siswa tidak memperhatikan pada kelompok, siswa belum mendengarkan saat guru memberikan materi pembelajaran pendapat dalam kelompok, siswa belum dan diskusi kelas berlangsung, guru perlu membantu memberikan pengawasan guru memperhatikan pada guru belum kelompok balik kepada temannya siswa dalam dengan anggota acuan siswa, dan guru untuk perlu siswa mengarahkan kelompok, siswa belum berani tampil siswa sehingga siswa lebih mudah untuk untukmembacakan hasil diskusi di depan mengutarakan jawaban dalam memberikan kelas, pendapat, siswa belum mendengarakan guru perlu menjelaskan pendapat pada diskusi kelas dengan baik, peraturan turnamen kepada siswa, guru siswa belum memberikan pendapat pada perlu diskusi bingung meminimalisir kegaduhan, memberikan yang pengawasan terhadap tingkah laku siswa terhadap kelas, siswa peraturan masih turnamen 10 membentuk kelompok dengan agar kondusif pada turnamen. guru perlu kedua diperoleh data aktivitas guru dengan memberikan siswa skor 3,78 yang termasuk dalam sangat sehingga siswa yang lainnya dapat menjadi baik. Pada Observasi karakter bersahabat kelompok turnamen siswa pada siklus 2 mendapatkan resentase berikutnya. guru perlu memberikan acuan, 80,96% yaitu setara dengan 17 siswa yang memberikan materi yang relevan dan sudah mendapatkan predikat baik. Pada mengarahkan siswa sehingga siswa lebih siklus mudah untuk mengutarakan jawaban. guru keberhasilan perlu memberikan kesempatan kepada melebihi 75% atau setara 16 siswa yang siswa untuk bertanya terhadap kesulitan mendapatkan pada materi yang diajarkan dan guru Perlu peneliti tidak untuk melanjutkan kembali memberi umpan balik pada siswa. penelitiannya. Hal ini terjadi dikarenakan motivasi terbaik kepada dalam ini sudah yang mencapai kriteria ditentukan predikat baik yaitu sehingga Hasil wawancara yang dilakukan guru telah melakukan kegiatan yang telah pada siklus 1 menunjukan bahwa siswa dibuat pada lembar observasi aktivitas Siswa mengikuti guru dan tindakan yang perlu dilakukan model pada siklus 2 seperti guru menyampaikan pembelajaran Teams Games Tournaments tujuan pembelajaran kepada siswa, guru karena ada permainan yang ditunggu oleh mengawasi diskusi, dan memotivasi siswa siswa pada setiap akhir pembelajaran. untuk Semua dalam mendengarkan pendapat, membantu teman mengikuti permainan. Sebagian siswa pada saat di dalam kelompok, guru sudah memberikan pendapatnya dalam mengingatkan arti bekerja sama di dalam keja kelompok dan semua siswa telah kelompok kepada siswa, guru memberi menerima kelompok yang telah ditentukan kesempatan untuk siswa meyampaikan oleh guru. hasil sangat pembelajaran siswa senang menggunakan sangat antusias selalu diskusi memberikan di depan pendapat, kelas, guru Pada siklus 2 diperoleh data yang memotivasi siswa untuk berani dalam bersumber dari hasil observasi guru dan meyampaikan hasil diskusi di depan kelas observasi siswa. Observasi aktivitas guru tanpa merasa malu dan takut salah, guru pada siklus 2 memperoleh data dengan membiasakan siswa untuk mengacungkan rata-rata skor 3,67 dengan predikat sangat tangan baik. Pertemuan pertama diperoleh data pendapat, guru menegur siswa jika siswa aktivitas guru skor 3,56 yang termasuk tidak memperhatikan pada saat guru dalam kriteria sangat baik dan pertemuan memberikan materi pembelajaran dan 11 pada saat akan memberikan diskusi kelas memberikan berlangsung, acuan dan guru Peningkatan Karakter Bersahabat Pada Kelas IV E SDIT Al-Azhar Kota Jambi mengarahkan 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% siswa sehingga siswa lebih mudah untuk mengutarakan jawaban dalam memberikan pendapat, guru menjelaskan peraturan turnamen kepada siswa, guru membentuk kelompok dengan kegaduhan, memberikan 80,96% 33,33%47,62% ObservasiSiklus I Siklus II awal meminimalisir pengawasan Gambar 4.1 Diagram peningkatan karakter bersahabat pada kelas IV E SDIT Al-Azhar Kota Jambi terhadap tingkah laku siswa agar kondusif pada turnamen, guru memberikan motivasi kepada siswa sehingga siswa yang lainnya SIMPULAN DAN SARAN dapat menjadi kelompok terbaik dalam Berdasarkan turnamen berikutnya, guru memberikan hasil penelitian acuan, memberikan materi yang relevan tindakan kelas yang dilakukan untuk dan mengarahkan siswa sehingga siswa meningkatkan karakter bersahabat pada lebih mudah untuk mengutarakan jawaban, siswa kelas IV E SDIT Al-Azhar Jambi guru memberikan kesempatan kepada dengan menggunakan model pembelajaran siswa untuk bertanya terhadap kesulitan kooperatif pada materi yang diajarkan dan guru Tournaments) dapat disimpulkan sebagai memberi umpan balik pada siswa. Setelah berikut : tipe Terjadinya guru melakukan kegiatan dan tindakan TGT (Teams peningkatan Games karakter yang perlu dilakukan pada siklus 2 ini, bersahabat pada siswa kelas IV E SDIT karakter bersahabat siswa meningkat. Hal Al-Azhar jambi dengan menggunakan ini terlihat siswa sudah memberikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pendapatnya di dalam belajar kelompok, (Teams Games Tournaments). Dengan siswa siklus I mendapatkan persentase 47.62% sudah memberikan dan mendengarkan pendapat di dalam diskusi dengan kelas, siswa sudah aktif dalam kegiatan presentase 38.1% dan pertemuan kedua sosial dan budaya di kelas, dan siswa mendapat presentase 47.62% sehingga sudah berani berbicara kepada guru untuk diperlukan perbaikan pada siklus II. Pada bertanya siklus II dalam mendapatkan persentase terhadap hal yang melum dipahami. Jika diterapkan pada diagram 80,96% dapat dilihat sebagai berikut: mendapat 12 pertemuan dengan pertama pertemuan presentase mendapat pertama 76,19% dan pertemuan kedua mendapat presentase PUSTAKA RUJUKAN Arikuto, suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Amirono dan Daryanto. 2016. Evaluasi & Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media. Darmiatun, Daryanto Suryatri dan Bintoro. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogjakarta: Gava Media. Fadlillah, Muhammad dan Khorida, Lilif Mualifatu. 2013. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Jogjakarta: Ar-ruzz Media. Fathurrohman, Muhammad. 2015. ModelModel Pembelajaran Inovatif Alternatif Desain Pembelajaran yang Menyenangkan: Ar-Ruzz Media. Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kurniawan, Samsul. 2013. Pendidikan Karakter: Konsepsi & Implementasinya Secara Terpadu Di Ingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi Dan Masyarakat. Yogyakarta: ArRuzz Media. Mugas, Indra. 2014. Penerapan Model Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) Dengan Media Power Point Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas VC SD Islam Hidayatullah Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Negri Semarang. 76,19% sehingga pada siklus II penelitian dihentikan karena sudah mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan yaitu dengan persetase 75%. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan karakter bersahabat pada siswa kelas IV E SDIT Al-Azhar Jambi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut : (1) Bagi sekolah membantu pembelajaran TGT penerapan model dalam rangka membetuk karakter bersahabat siswa di sekolah dan di lingkungannya. (2) Bagi guru dalam menggunakan model TGT pada saat pembelajaran, supaya selalu mengganti kelompok belajar setelah beberapa kali pertemuan sehingga siswa merasa tidak bosan dan bisa berbaur dengan siswa yang lainnya dalam kelompok belajar. (3) Bagi siswa dalam menggunakan model pembelajaran TGT supaya selalu aktif dan selalu bekerja sama dengan baik dalam diskusi sehingga kelompok belajarnya mendapatkan nilai terbaik. (4) Bagi peneliti selanjutnya, supaya dapat mengembangkan penelitian ini sehingga siswa menjadi lebih baik dalam melakukan kegiatan bertanya kepada guru terhadap pembelajaran. 13 Nuh, Muhammad. 2016. Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Putri, Erny Yunika. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Pada Siswa Kelas IV SDNegeri Tlompakan III Kecamatan Tuntang tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran Megembangkan Profesinalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Semini. 2015. Peningkatan Kreativitas Motivasi, dan Prestasi Belajar IPS Menggunakan Model Pembelajaran Teams Games Tournament. Skripsi. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta. Slavin, Robert. 2005. Cooperative Learning Teori ,Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Solihatin, Etin dan Raharjo. 2011. Cooperative Learning Aalisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sulistyowati, Endah. 2012. Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter.Yogyakarta: PT Citra Aji Parama. Taniredja, Tukiran. Faridli, Efi Miftah dan Harmianto, Sri. 2014. ModelModel Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta. Trianto. 2007a. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Trianto. 2009b. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tigkat Satuan Pedidikan. Jakarta: Kecana. Yaumi, Muhammad. 2014. Pendidikan Karakter Landasan, Pilar & Implementasi. Jakarta: Kencana. Zainuddin. 2013. Implementasi Pembentukan Karakter Bersahabat Melalui Model Pembelajaran Group Investigation, 1(1): 69-76. 14